5
92 PENGARUH DAYA HAMBAT GETAH BATANG PISANG SUSU (MUSA ACUMINATAE) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS THE INFLUENCE OF BANANA MILK STEAM LATEX (MUSA ACUMINATE) INHIBITION FOR STAPHYLOCOCCUS AUREUS GROWTH Putu Agus Aprianta 1 , M. Fairuz Abadi, Made Sudiari 1 STIKes Wira Medika Bali 1 ABSTRAK Getah Batang Pisang Susu (Musa acuminate) mengandung tannin, flavonoid dan saponin yang mempunyai efek antibakteri sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat getah Batang Pisang susu (Musa acuminate) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Difusi cara Kirby bauer dilakukan untuk menguji daya hambat antibakteri getah batang Pisang susu (Musa acuminate) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Suspensi kuman dibuat sesuai standar Mc Farland 0,5 dan penanaman menggunakan media Muller Hinton. Penelitian yang diproleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan uji regresi linier. Hasil uji regresi linier menunjukan bahwa nilai p output 0,005 (p < 0,05) sehingga dapat dikatakan H1 diterima dan membuktikan ada pengaruh getah batang pisang susu (Musa acuminate) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kepada peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dipakai sebagai refrensi untuk penelitian dengan sampel dan uji berbeda. Kata kunci: Getah Tanaman Pisang, Staphylococcus Aureus, Daya Hambat. ABSTRACT The latex of Banana Milk Stem (Musa acuminate) contains tannin, flavonoid and saponin have anti-bacteria effect that can inhibit Staphylococcus aureus growth. The purpose of this research is to knowing the influence of banana milk stem latex (Musa acuminate) inhibition for Staphylococcus aureus growth. Diffusion with Kirby Bauer has been done to analize the influence of banana milk stem latex (Musa acuminate) inhibition for Staphylococcus aureus growth. The bactery suspension made according to Mc Farland 0,5 standard and planting used Muller Hinton. The of this research presented on table and analysis with linear regression. Result the shown that p output 0,005 (p < 0,05) and we can say that H1 be accepted and it prove that there is the influence of banana milk stem latex (Musa acuminate) inhibition for Staphylococcus aureus growth. The sugar for the next research, this research can be used as a refrension for the research with different test and sample.The sugar for the next research, this research can be used as a refrension for the research with different test and sample. Keywords: Banana Milk Plant, Staphylococcus Aureus, Inhibition Alamat Korespondensi : Jalan Raya Dalung Gang Dam Indah II no IV Email : [email protected] PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai beraneka ragam tanaman, tanaman tersebut salah satunya adalah tanaman Pisang (Musa SP), tanaman Pisang yang dapat ditemukan disetiap kota dan wilayah di Indonesia. Salah satu tanaman Pisang tanaman pisang terdiri dari, bunga pisang dan batang pisang. Batang pisang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Getah dari batang pisang dapat dimanfaatkan untuk penawar racun dan untuk pengobatan tradisional seperti obat luka. batang tanaman Pisang berupa umbi batang (Dalimartha. 2005). Jenis tanaman Pisang jumlahnya mencapai ratusan. Secara garis besar jenis itu dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu, Pisang serat (noe. Musa textiles), Pisang hias (Heliconia indica lamek), Pisang buah (Musa paradisiacal ). Golongan Pisang buah yaitu buah Pisang yang dapat dimakan langsung setelah matang contohnya pisang kapok, Pisang susu, Pisang hijau, Pisang raja. Dan dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu contohnya Pisang tanduk, Pisang uli, Pisang kapas (Satuhu, 200). Di Indonesia banyak ditanaman Pisang susu untuk dikonsumsi karena buahnya manis dan bagus untuk dikonsumsi ibu hamil dan dikonsumsi untuk bayi (Anonim, 2011). Getah dari batang tanaman Pisang susu mengandung Flavonoid, Tannin (Suarsa, dkk 2011). Kandungan Lektin, Flavonoid pada tanaman Pisang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan - kandungan tersebut dapat menghambat bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang mengalami luka. Getah batang Pisang bersifat

19 Pengaruh Daya Hambat Getah Batang Pisang Susu Musa Acuminatae Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sensitivitas

Citation preview

Page 1: 19 Pengaruh Daya Hambat Getah Batang Pisang Susu Musa Acuminatae Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus

92

PENGARUH DAYA HAMBAT GETAH BATANG PISANG SUSU (MUSA ACUMINATAE) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS

THE INFLUENCE OF BANANA MILK STEAM LATEX (MUSA ACUMINATE) INHIBITION FOR STAPHYLOCOCCUS AUREUS GROWTH

Putu Agus Aprianta1, M. Fairuz Abadi, Made Sudiari

1 STIKes Wira Medika Bali 1

ABSTRAK Getah Batang Pisang Susu (Musa acuminate) mengandung tannin, flavonoid dan saponin yang mempunyai efek antibakteri sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat getah Batang Pisang susu (Musa acuminate) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Difusi cara Kirby bauer dilakukan untuk menguji daya hambat antibakteri getah batang Pisang susu (Musa acuminate) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Suspensi kuman dibuat sesuai standar Mc Farland 0,5 dan penanaman menggunakan media Muller Hinton. Penelitian yang diproleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan uji regresi linier. Hasil uji regresi linier menunjukan bahwa nilai p output 0,005 (p < 0,05) sehingga dapat dikatakan H1 diterima dan membuktikan ada pengaruh getah batang pisang susu (Musa acuminate) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kepada peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dipakai sebagai refrensi untuk penelitian dengan sampel dan uji berbeda.

Kata kunci: Getah Tanaman Pisang, Staphylococcus Aureus, Daya Hambat. ABSTRACT The latex of Banana Milk Stem (Musa acuminate) contains tannin, flavonoid and saponin have anti-bacteria effect that can inhibit Staphylococcus aureus growth. The purpose of this research is to knowing the influence of banana milk stem latex (Musa acuminate) inhibition for Staphylococcus aureus growth. Diffusion with Kirby Bauer has been done to analize the influence of banana milk stem latex (Musa acuminate) inhibition for Staphylococcus aureus growth. The bactery suspension made according to Mc Farland 0,5 standard and planting used Muller Hinton. The of this research presented on table and analysis with linear regression. Result the shown that p output 0,005 (p < 0,05) and we can say that H1 be accepted and it prove that there is the influence of banana milk stem latex (Musa acuminate) inhibition for Staphylococcus aureus growth. The sugar for the next research, this research can be used as a refrension for the research with different test and sample.The sugar for the next research, this research can be used as a refrension for the research with different test and sample.

Keywords: Banana Milk Plant, Staphylococcus Aureus, Inhibition Alamat Korespondensi : Jalan Raya Dalung Gang Dam Indah II no IV

Email : [email protected] PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai beraneka ragam tanaman, tanaman tersebut salah satunya adalah tanaman Pisang (Musa SP), tanaman Pisang yang dapat ditemukan disetiap kota dan wilayah di Indonesia. Salah satu tanaman Pisang tanaman pisang terdiri dari, bunga pisang dan batang pisang. Batang pisang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Getah dari batang pisang dapat dimanfaatkan untuk penawar racun dan untuk pengobatan tradisional seperti obat luka. batang tanaman Pisang berupa umbi batang (Dalimartha. 2005).

Jenis tanaman Pisang jumlahnya mencapai ratusan. Secara garis besar jenis itu dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu, Pisang serat (noe. Musa textiles), Pisang hias (Heliconia indica lamek), Pisang buah (Musa paradisiacal ).

Golongan Pisang buah yaitu buah Pisang yang dapat dimakan langsung setelah matang contohnya pisang kapok, Pisang susu, Pisang hijau, Pisang raja. Dan dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu contohnya Pisang tanduk, Pisang uli, Pisang kapas (Satuhu, 200). Di Indonesia banyak ditanaman Pisang susu untuk dikonsumsi karena buahnya manis dan bagus untuk dikonsumsi ibu hamil dan dikonsumsi untuk bayi (Anonim, 2011). Getah dari batang tanaman Pisang susu mengandung Flavonoid, Tannin (Suarsa, dkk 2011). Kandungan Lektin, Flavonoid pada tanaman Pisang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan - kandungan tersebut dapat menghambat bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang mengalami luka. Getah batang Pisang bersifat

Page 2: 19 Pengaruh Daya Hambat Getah Batang Pisang Susu Musa Acuminatae Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus

Putu Agus Aprianta, dkk: Pengaruh Daya Hambat Getah Batang ... 

93  

mendinginkan. Kandungan Tannin dan Sponin pada getah batang Pisang bersifat antiseptik. Kandungan Lignin pada batang Pisang membantu peresapan senyawa pada kulit sehingga dapat digunakan untuk mengobati luka memar, luka bakar, bekas gigitan serangga, dan sebagai anti radang (Gunawan, D dan Mulyani, 2004).

Getah batang Pisang mengandung Tannin, Flavonoid dan Sponin sebagai antibiotik (Priosoeryanto et al 2006). Berdasarkan hasil penelitian Listyanti tahun 2006 yang menggunakan getah batang Pisang ambon yang mengandung tannin dan flavonoid untuk proses penyembuhan luka menggunakan hewan coba mencit dan hasilnya dapat menyembuhkan luka, selain itu secara histologi juga memberikan efek kosmetik dengan memperbaiki struktur kulit yang rusak tanpa meninggalkan jaringan bekas luka atau jaringan parut dan mempercepat proses re-pitelisasi jaringan epidermis, pembentukan buluh darah baru (neokapilarisasi), pembentukan jaringan ikat (fibroblas) dan infiltrasi sel-sel radang pada daerah luka.

Terjadinya luka dapat disebabkan oleh kontak dengan benda-benda disekitar kita. Luka baru yang tidak segera diobati dan dibiarkan terbuka, akan menjadi bernanah. Hal ini disebabkan adanya bakteri yang menginfeksi pada luka tersebut. Bakteri yang sering menginfeksi luka diantaranya adalah Staphylococcus aureus (Ryan, Warsa. 1994).

Staphylococcus aureus saat ini dilaporkan telah resisten terhadap hampir beberapa antibiotik (Todar, 2002). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh daya hambat getah batang Pisang susu (Musa acuminate) terhadap pertumbuhan bakteri Stapylococus aureus. BAHAN DAN METODE

Bahan yang digunkanan dalam penelitian ini adalah Aquadest secukupnya, biakan Stapylococus aureus, getah batang pisang susu, media MH (Muller hinton), Standar MC Farland, Disk kosong. Dan alat-alat yang digunakan yaitu tabung reaksi steril 16cm, rak tabung reaksi, patridisk steril, pinse, kapas lidi steril, pipet ukur 10ml, ose bulat, lampu spiritus, autoclave, gelas ukur 200mL, incubator, tissue, pipet ukur, pisau seteril, gelas beker , erlenmeyer 250mL, penggaris. Dengan Jenis penelitian experimental untuk melihat zona hambat getah batang Pisang susu (Musa acuminate), dimana dalam penelitian ini menggunakan metode difusi dengan cara Kirby

Baur. Dan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni 2014 di laboratorium Stikes Wira Medika PPNI Bali dengan menggunakan sampel getah batang Pisang susu yang diambil dari batang Pisang susu (Musa acuminate). Pengukuran zona hambat dalam media yang dibiakan dengan bakteri Staphylococus aureus menggunakan penggaris dan dihitung dalam satuan mm, sehingga diameter yang terbentuk dari perlakuan untuk masing – masing konsentrasi dapat diketahui secara teliti kemudian data yang diperoleh dapat dianalisa dengan Regresi Linier. HASIL

Hasil penelitian yang di lakukan di Laboraturium Stikes Wira Medika Bali, tentang pengaruh daya hambat getah batang Pisang susu (Musaa cuminate) terhadap pertumbuhan bakteri Stapylococus aureus disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengaruh Daya Hambat Getah Batang Pisang Susu (Musa Acuminate)Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus.

Berdasarkan Tabel 1. Terlihat Bahwa pada konsentrasi 20 %, 40 %, 60 %, 80 % dan 100 % getah batang pisang susu (Musa acuminate) berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan tidak terbentuk daerah hambatan bakteri pada pada konsentrasi 0 % yang menggunakan aquadest sebagai kontrol. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja antimikroba diantara lain karena konsentrasi bahan, waktu, pH, Tempratur, sifat organisme, usia mikroorganisme (Chatim,1993).

Peng. Con. Aqu

Konsentrasi

20 %

40 %

60 %

80 %

100 %

I

II

III

0

0

0

8 mm 10 mm 9

Mm

12 mm 12 mm 13 mm

14 mm 14

mm 14

mm

17 mm 19 mm 17 mm

19 mm 18 mm 19 Mm

Rata-rata

0 9 Mm

12 mm

14 mm

17,6 mm

18,6 Mm

Page 3: 19 Pengaruh Daya Hambat Getah Batang Pisang Susu Musa Acuminatae Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus

ChemistryLaboratoryDesemberVol.1No.22014

94

Tabel 2. Hasil pengamatan uji penegasan dari konsentrasi 80% - 100%.

Peng. Con. Aqu.

Konsentrasi

80 %

85 %

90 %

95 %

100 %

I II III

0 0 0

16 mm 17 mm 17 mm

17 mm 17 mm 18 mm

17 mm 18 mm 18 mm

18 mm 18 mm 19 mm

19 mm 19 mm 20 mm

Rata - rata

0 16,6 mm

17,3 mm

17,6 mm

18 mm

19,3 mm

Berdasarkan Tabel 2 Pada uji penegasan terlihat rata-rata daya hambat sebesar 15,3 mm pada konsenntrasi 80%, 16,3 mm pada konsentrasi 85%, 17 mm pada konsentrasi 90%, 18 mm pada konsentrasi 95%, dan 19,3 pada konsentrasi 100%. Pada uji penegasan dari konsentrasi 80%-100% diketahui ada pengaruh pemberian getah batang Pisang susu (Musa acuminate) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, kemudian dari hasil pengukurang zona hambat pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% didapat hasil uji anova dengan menggunakan SPSS dari hasil uji regresi linier.

Table 3. Hasil uji Anova pengukuran zona hambat Staphylococcus aureus.

Hasil uji anova pada tabel 3. Didapatkan nilai F= 33.159 dan nilai p=0,005. Artinya ada pengaruh signifikan daya hambat getah batang Pisang susu terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. PEMBAHASAN

Hasil penelitian di Laboraturium Stikes Wira Medika Bali pada tanggal 2 juni sampai 5 juni 2014

diketahui pemberian getah batang Pisang susu (Musa acuminate) dengan konsentrasi yang berbeda memiliki pengaruh segnifikan terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Adanya pengaruh tersebut menunjukan senyawa-senyawa yang ada pada getah batang Pisang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang diperlakukan pada media Muller Hinton. Pengaruh getah batan Pisang susu dapat dilihat dari zona hambat yang terbentuk disekitar disk. Penelitian yang dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan dan memperoleh hasil rata – rata sebagai berikut : pada konsentrasi 20% sebesar 9 mm, konsentrasi 40% sebesar 12 mm, konsentrasi 60% sebesar 14 mm, konsentrasi 80% sebesar 17,6 mm, dan 18,6 mm pada konsentrasi 100%. Selanjutnya dilakukan uji penegasan untuk konsentrasi 80%-100%, dari uji penegasan tersebut diperoleh hasil rata-rata sebagai berikut : pada konsenterasi 80% sebesar 16,6 mm, konsentrasi 85% sebesar 17,3 mm, konsentrasi 90% sebesar 17,6 mm, konsentrasi 95% sebesar 18 mm, dan 19,3 mm pada konsentrasi 100%. Hasil uji anova diatas menunjukan bahwa H1 diterima yang artinya nilai p<0,05 membuktikan bahwa ada pengaruh getah batang Pisang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus (F= 33,159 dan p = 0.005). Tingginya nilai zona hambatan yang terbentuk pada bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 80%-100% (mm) dibandingkan dengan konsentrasi lainnya yaitu 20%, 40%, 60% hal ini menunjukan bahwa sensitifitas daya hambatan Staphylococcus aureus tergantung pada pengaruh konsentrasi getah Pisang, semakin besar konsentrasi semakin besar pula daya hambat yang terbentuk. Terlihat juga pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Jumriah dkk, 2012) yang menggunakan getah pelapah Pisang ambon dengan konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15% dengan terbentuk zona hambat pada bakteri Staphylococcus aureus pada kosenterasi 5%, 10% dan 15% dengan rata-rata sebesar 12,25 mm, 18,25 mm, dan 22,5 mm dengan masa inkubasi 1 X 24 jam membuktikan bahwa getah pisang dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Dan juga melakukan uji kualitatif senyawa Sponin, Flavoniod, Tannin, Phenol, dan Lektin. Efek pengaruh daya hambat getah bonggol Pisang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus juga dikemukakan oleh (Priyosoeyanto, 2005) karena kandungan Flavonoid pada tanaman pisang bagus untuk menghambat pertumbuhan bakteri gram positif. Hal tersebut juga dikemukakan

ANOVAb

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 203.321 1 203.321 33.159 .005a

Residual 24.527 4 6.132

Total 227.848 5

a. Predictors: (Constant), Variasi konsentrasi getah pohon pisang

b. Dependent Variable: Zona hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus

Page 4: 19 Pengaruh Daya Hambat Getah Batang Pisang Susu Musa Acuminatae Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus

Putu Agus Aprianta, dkk: Pengaruh Daya Hambat Getah Batang ... 

95  

oleh (Dewi, 2010) senyawa Flavonoid bersifat polar sehingga dapat menembus dan merusak lapisan peptiglokigan yang ada pada bakteri gram positif termasuk bakteri Staphylococus aureus. Kandungan phenol yang ada pada getah tanaman Pisang yang bersifat sebagai antibiotik karena phenol berikatan dengan protein berikatan dengan hydrogen sehingga dapat mengakibatkan struktur protein menjadi rusak, dimana dinding sel dan membran sitoplasma bakteri itu sebagian besar mengandung protein. (Susanti, 2008). Disamping itu getah batang Pisang juga mengadung senyawa Saponin, Antrakuinon, dan Kuinon yang berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit (Budi, 2008). Ditambahkan dengan hasil pengukuran zona hambat yang terbentuk pada uji getah tanaman pisang dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. Dan dimana menurut (Darma Hananta,dkk 2005). Keempat bahan aktif Saponin, Flavonoid, Antrakuinon, dan Lektin dalam getah pelepah Pisang menyebabkan rusaknya membrane sel bakteri. Sehingga menyebabkan gangguan metabolisme energi dan pertumbuhan bakteri tersebut. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan Berdasarkan tujuan penelitian yang dirumukan dan hasil penelitian tentang pengaruh daya hambat getah batang Pisang susu terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dapat disimpulan bahwa konsentrasi 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan terbentuknya zona hambat sebesar 8 mm, 10 mm dan 9 mm sehingga konsntrasi terkecil adalah 20% dimana zona hambat hanya mencapai rata-rata sebesar 9 mm yang artinya berpotensi dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Dengan analisa uji regresi liner juga membuktikan adanya pengaruh, karena Hasil out put uji anova p=0.005 berarti p<0,05 yang artinya H1 diterima, yang berarti ada pengaruh getah batang Pisang susu (Musa acuminate) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Saran Kepada peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dipakai sebagai refrensi untuk penelitian dengan sampel dan uji berbeda, kemudian untuk masyarakat dapat dijadikan refrensi pengetahuan individu dibidang kesehatan terutama dibidang bakteriologi

KEPUSTAKAAN

Anonim. 2011. Jenis pisang yang baik buat bayi. Diakses pada tanggal 18 juli 2014. http://harapanbundaku.blogspot.com/2011/12/5-jenis-pisang-yang baik-buat-bayi.html

Budi, Pratama, 2008. Karya ilmiah. Diakses pada tanggal 10 juni 2014. http://pratamabudi.blogspot.coml

Chatim. Aidilfiet. Suharto. 1993. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran FKUI. Jakarta : Binarupa Aksara.

Dalimartha,S. 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Trubus Agriwidya : Jakarta.

Gunawan, D dan Mulyani, 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal: 77-82, 87-92

Hanata, D. Listyarini,I. Haryati, L. 2005. Efek plapah pisang (mussa sp) terhadap pertumbuhan Pseudomonas auregenosa. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Jumirah, N. Zaraswati, D. Abdullah. 2012. Bioaktivitas getah pelapah pisang ambon(Musa Paradisiaca var sapientum) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeuroginosa, dan Escheria coli. FMIPA Universitas Hasanuddin.

Priosoeryanto BP, Huminto H, Wientarsih I, Estuningsih S. 2006. Aktivitas Getah Batang Pohon Pisang dalam Proses Persembuhan Luka dan Efek Kosmetiknya pada Hewan. Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat. Institut Pertaniaan Bogor : Bogor.

Rukmana, R. 1999. Usaha tani pisang. Kanisius. Yogyakarta.

Ryan,Wirsa. K.J., J.J. Champoux, S. Falkow, J.J. Plonde, W.L. Drew, F.C.

Satuhu S, Supriyadi A. Pisang Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Pasar. Jakarta: Penebar Swadaya; 2000.

Suarsa, I, W. Suarya,P. dan Kurniawati, I. 2011. Optimasi Jenis pelarut dalam extrak zat warna dari batang Pisang Kepok (Musa paradiasiaca L. cv kapok ) dan batang pisang susu (Musa paradiasiaca L. cv susu). JURNAL KIMIA 5 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran..

Page 5: 19 Pengaruh Daya Hambat Getah Batang Pisang Susu Musa Acuminatae Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus

ChemistryLaboratoryDesemberVol.1No.22014

96

Tjitrosoepomo, G. 2000, Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Todar,K. 2002. Staphylococcus. Bacteriology at UW-Bacteriology 330