13
BUKU SAKU KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT UNTUK PERAWAT DISUSUN OLEH TIM PATIEN SAFETY KEPERAWATAN RSUD KABUPATEN BEKASI ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN 1.IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR Indikator melakkan identi!ika"i "e#ara $enar % &' Pa"ien diidenti!ika"i men((nakan da identita" )a"ien* "e) nama )a"ien dan tan((al la+ir )a"ien* tidak terma"k nomor dan loka"i kamar' ,' Pa"ien diidenti!ika"i "e$elm melakkan )em$erian o$at* tran!"i dara+ ata )rodk lainn-a' .' Pa"ien diidenti!ika"i "e$elm men(am$il dara+* dan ")e#imen lain ntk ke)erlan )emerik"aan' /' Pa"ien diidenti!ika"i "e$elm mem$erikan )era0atan ata )ro"edr lainn-a' Pro"edr dalam Identi!ika"i Pa"ien &' Setia) )a"ien -an( ma"k ra0at ina) di)a"an(kan (elan( identita" )a"ien' 2. Ada , identita" -ait men((nakan NAMA dan TANGGAL LAHIR -an( di"e"aikan den(an tanda )en(enal re"mi' Pen(e#alian )ro"edr identi!ika"i da)at dilakkan )ada kondi"i ke(a0atdarratan )a"ien di I1D* I2U dan kamar o)era"i den(an teta) mem)er+atikan data )ada (elan( identita" )a"ien' 1elan( identi!ika"i a)a "a3a -an( di(nakan di rma+ "akit4 1elan( identita" Pa"ien laki5laki % BIRU MUDA

193178059-Buku-Saku-Kprs-Utk-Perawat.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

93178059-Buku-Saku-Kprs-Utk-Perawat.doc

Citation preview

BUKU SAKUKESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

UNTUK PERAWAT

DISUSUN OLEHTIM PATIEN SAFETY KEPERAWATAN

RSUD KABUPATEN BEKASI

ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN1. IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR

Indikator melakukan identifikasi secara benar :

1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti nama pasien dan tanggal lahir pasien, tidak termasuk nomor dan lokasi kamar.

2. Pasien diidentifikasi sebelum melakukan pemberian obat, tranfusi darah atau produk lainnya.

3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan specimen lain untuk keperluan pemeriksaan.

4. Pasien diidentifikasi sebelum memberikan perawatan atau prosedur lainnya.

Prosedur dalam Identifikasi Pasien

1. Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas pasien.

2. Ada 2 identitas yaitu menggunakan NAMA dan TANGGAL LAHIR yang disesuaikan dengan tanda pengenal resmi.

Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada kondisi kegawatdaruratan pasien di IGD, ICU dan kamar operasi dengan tetap memperhatikan data pada gelang identitas pasien.Gelang identifikasi apa saja yang digunakan di rumah sakit? Gelang identitas

Pasien laki-laki : BIRU MUDA

Pasien perempuan: MERAH MUDA Gelang pasien risiko jatuh : KUNING Gelang alergi : MERAHTips :

1. Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir sebelum melakukan prosedur dengan pertanyaan terbuka, contoh : Nama bapak siapa? Tolong sebutkan tanggal lahir Bapak.

2. Jika pasien telah memakai gelang identitas, tetap dikonfirmasi secara verbal.

3. Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, identitas pasien dapat ditanyakan kepada penunggu/ pengantar pasien.

4. Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, gelang identitas harus diperiksa kecocokannya dengan rekam medik oleh dua orang staf.2.MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Cara komunikasi yang efektif di rumah sakit:

a. Perawat menggunakan tehnik SBAR (Situation Background Assessment Recomendation) dalam melaporkan kondisi pasien untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberi layanan.

Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.

Background : Informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini.

Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini

Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat ini.

b. Komunikasi Verbal(Write down/ Tulis, Read Back/ Baca kembali Intruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon ditulis oleh penerima instruksi/ laporan.

Intruksi/ laporan hasil tes secara verbal dan telepon dibacakan kembali oleh penerima instruksi/ laporan. Instruksi/ laporan yang dibacakan tersebut, dikonfirmasikan oleh individu pemberi instruksi/ laporan.

Untuk istilah yang sulit atau obat obatan kategori LASA (look Alike Sound Alike) diminta penerima pesan mengeja kata tersebut perhurup misalnya : UBRETID

SSituasi

Saya menelepon tentang (nama pasien, umur, dan lokasi).

Masalh yang ingin disampaikan..

Tanda- tanda vital :

BBackground/ latar belakangStatus mental pasien :

Kulit:

Alat Bantu

AAssesment/ Penilaian

Sampaikan masalah yang sedang terjadi dan katakana penilaian anda.

RRekomendasi

Apakah ( katakana apa yang ingin disarankan)

Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan?

Jika ada perubahan tatalaksana, tanyakan

3. MENINGKATKAN KESELAMATAN PENGGUNAAN OBAT-OBATAN HIGH ALERT

Obat- obatan yang termasuk dalam high alert medication adalah :1. Elektrolit pekat : KCl, MgSO4, Natrium Bikarbonat, NaCl 0,3%

2. NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) / LASA (Look Alike Sound

Alike) yaitu obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip.

Pengelolaan high alert medication:

Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah bertuliskan High Alert

NaCl 0,3% dan KCl tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali diUnit Perawatan Intensif (ICU).

Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat harus memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.

Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah bertuliskan High Alert dan khusus untuk elektrolit pekat, harus ditempelkan stiker yang dituliskan Elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum diberikan Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa pengawasan.

Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA saat menerima / member instruksi

Obat-obatan yang memerlukan kewaspadaan tinggi:

a. Elektrolit Pekat

KCL 7,46%

Meylon 8,4%

MgSO4 20%

NaCl 3 %

b. Golongan Opioid

Fentanil

Kodein HCL

Morfin HCl

Morfin Sulfat

Petidin HCl

Sufentanil

c. Antikoagulan

Heparin Natrium

Enoksaparin Natrium

d. Trombolitik

Streptokinase

e. Antiaritmia

Lidokain

Amiodaron

f. Insulin

g. Obat Hipoglikemia Oral

h. Obat Agonis Adrenergik

Efinefrin Norefineprin

i. Anestetik Umum

Propofol

Ketamin

j. Kemoterapi

k. Obat Kontras

l. Pelemas Otot

Suksinilkolin

Rokuronium

Vekuronium

m. Larutan Kardioplegia

n. Sound Alike Look Alike Drugs

4.MENJAMIN SISI YANG TEPAT, PROSEDUR YANG TEPAT,SERTA PASIEN YANG TEPAT DENGAN PENERAPAN CHEKLIST KESELAMATAN OPERASI/ TINDAKAN BERESIKO TINGGIIndikator Keselamatan Operasi

1. menggunakan tanda yang mudah di kenali untuk identifikasi lokasi operasi dan mengikutsertakan pasien dalam proses penandaan.

2. Menggunakan checklist atau proses lain untuk verifikasi lokasi yg tepat, dan pasien yang tepat sebelum operasi, serta seluruh peralatan yang dibutuhkan tersedia benar dan berfungsi.

3. Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan prosedur time out sesaat sebelum prosedur tim out sesaat sebelum prosedur operasi dimulai.

Prosedur penandaan lokasi yang akan dioperasI : Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada pasien adalah Operator/orangyang akan melakukan tindakan.

Operator yang membuat tanda itu harus hadir pada operasi tersebut.

Penandaan titik yang akan dioperasi adalah sebelum pasien dipindahkan ke ruang di mana operasi akan dilakukan.Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan sadar; sebaiknya dilakukan sebelum pemberian obat pre-medikasi.

Tanda berupa X dititik yang akan dioperasi.

Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol permanen berwarna hitam dan jika memungkinkan, harus terlihat sampai pasien disiapkan dan diselimuti.

Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan, tusukan perkutan, atau penyisipan instrumen harus ditandai.

Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat pengecekkan hasil pencitraan pasien diagnosis misalnya sinar-X, scan, pencitraan elektronik atau hasil test lainnya dan pastikan dengan catatan medis pasien dan gelang identitas pasien.

Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi (laterality), struktur multipel (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multiple level (tulang belakang).Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan:

kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi caesar)

kasus intervensi seperti kateter jantung

kasus yang melibatkan gigi

prosedur yang melibatkan bayi prematur di mana penandaan akan menyebabkan tato permanen

Dalam kasus-kasus di mana tidak dilakukan penandaan, alasan harus dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan. Untuk pasien dengan warna kulit gelap, boleh digunakan warna selain hitam atau biru gelap (biru tua) agar penandaan jelas terlihat, misalnya warna merah.Check list keselamatan pasien operasi

Proses check list ini merupakan standa roperasi yang meliputi pembacaan dan pengisian formulir signin yang dilakukan sebelum pasien dianestesi di holding area,time out yang dilakukan di ruang operasi sesaat sebelum incise pasien operasi dan sign out setelah operasi selesai (dapat dilakukan di recovery room). Proses sign in, time out dan signout ini dipandu oleh perawat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter anestesi, perawat.5.MENURUNKAN RESIKO INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN HAND HYGIENE DAN PENGGUNAAN APD

Indikator Usaha Menurunkan Infeksi Nosokomial:

1. Menggunakan panduan hand hygiene terbaru yang diakui umum.2. Mengimplementasikan program kebersihan tangan yang efektif.

Semua petugas di rumah sakit termasuk dokter melakukan kebersihan tangan pada 5 MOMEN yang telah ditentukan, yakni:

Sebelum kontak dengan pasien

Sesudah kontak dengan pasien

Sebelum tindakan asepsis

Sesudah terkena cairan tubuh pasien

Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Ada 2 cara cuci tangan yaitu :

1. HANDWASH dengan air mengalir

waktunya : 40 60 detik

2. HANDRUB dengan gel berbasis alkohol

waktunya : 20 30 detik

a. Gambar 6 langkah cuci tangan dengan gel berbasis alkohol

b. Gambar cara mencuci tangan dengan sabun

Alat Pelindung Diri

Alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari pajanan darah, cairan tubuh, ekskreta, dan selaput lender pasien seperti sarung tangan, masker, tutup kepala, kacamata pelindung, apron/ jas, dan sepatu pelindung

6.MENURUNKAN RESIKO CEDERA KARENA JATUH DENGAN CHEKLIST ASSESMENT RISIKO JATUHIndikator usaha menurunkan risiko cedera karena jatuh :

1. Semua pasien baru dinilai resiko jatuhnya dan penilaian diulang jika diindikasikan oleh perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dan lainnya.

2. Hasil pengukuran dimonitor dan ditindak lanjuti sesuai derajat resiko jatuh pasien guna mencegah pasien jatuh serta akibat tak terduga lainnya.

Tips : Seluruh pasien rawat inap dinilai resiko jatuhnya dengan menggunakan checklist penilaian risiko

Pasien anak memakai formulir checklist penilaian risiko pasien anak: skala humpty dumpty

Pasien dewasa memakai formulir: skala jatuh Morse(Morse Fall Scale/ MFS)

Pasien geriatric memakai formulir: penilaian resiko jatuh pada pasien geriatri. Pengkajian resiko diulang dilakukan jika ada perubahan kondisi atau pengobatan.

SKALA RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY UNTUK PEDIATRI

Skor asesmen risiko jatuh: (skor minimum 7, skor maksimum 23)

ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING

Tanggal :Nama :

No.Rekam Medik :

ParameterSkriningJawabanKeterangan NilaiSkor

Riwayat jatuh

apakah pasien datang ke rumah sakit karena jatuh?Ya / tidakSalah satu jawaban ya = 6

jika tidak, apakah pasien mengalami jatuh dalam 2 bulan terakhir ini?Ya/ tidak

Status mental

apakah pasien delirium? (tidak dapat membuat keputusan, pola pikir tidak terorganisir, gangguan daya ingat)Ya/ tidakSalah satu jawaban ya = 14

apakah pasien disorientasi? (salah menyebutkan waktu, tempat, atau orang)Ya/ tidak

apakah pasien mengalami agitasi? (ketakutan, gelisah, dan cemas)Ya/ tidak

Penglihatan

apakah pasien memakai kacamata?Ya/ tidakSalah satu jawaban ya = 1

apakah pasien mengeluh adanya penglihatan buram?Ya/ tidak

apakah pasien mempunyai glaukoma, katarak, atau degenerasi makula?Ya/ tidak

Kebiasaan berkemihapakah terdapat perubahan perilaku berkemih? (frekuensi, urgensi, inkontinensia, nokturia)Ya/ tidakya = 2

Transfer (dari tempat tidur ke kursi dan kembali ke tempat tidur)

mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)0jumlahkan nilai transfer dan mobilitas. Jika nilai total 0-3, maka skor = 0. jika nilai total 4-6, maka skor = 7

memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam pengawasan1

memerlukan bantuan yang nyata (2 orang)2

tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu bantuan total3

Mobilitas

mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)0

berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal / fisik)1

menggunakan kursi roda2

imobilisasi3

total skor

Keterangan skor:

0-5= risiko rendah

6-16 = risiko sedang

17-30 = risiko tinggi

Morse Fall Scale (Skala Jatuh Morse)

Kategori:

Risiko tinggi= 45

Risiko sedang= 25 44

Risiko rendah= 0 24

1. Cara melakukan scoring

a. Riwayat jatuh:

Skor 25 bila pasien pernah jatuh sebelum perawatan saat ini, atau jika ada riwayat jatuh fisiologis karena kejang atau gangguan gaya berjalan menjelang rawat.

Skor 0 bila tidakpernah jatuh

Catatan: bila pasien jatuh untuk pertama kali, skor langsung 25

b. Diagnosis sekunder

Skor 15 jika diagnosis medis lebih dari satu dalam status pasien

Skor 0 jika tidak

c. Bantuan berjalan:

Skor 0 jika pasien berjalan tanpa alat batu/ dibantu, menggunakan kursi roda, atau tirah baring dan tidakdapat bangkit dari tempat tidur sama sekali

Skor 15 jika pasien menggunakan kruk, tongkat, atau walker

Skor 30 jika pasien berjalan mencengkram furniture untuk topangan

d. Menggunakan infuse:

Skor 20 jika pasien diinfus

Skor 0 jika tidak

e. Gaya berjalan/ transfer:

Skor 0 jika gaya berjalan normal dengan cirri berjalan dengan kepala tegak, lengan terayun bebas di samping tubuh, dan melangkah tanpa ragu-ragu.

Skor 10 jika gaya berjalan lemah, membungkuk tapi dapat mengangkat kepala saat berjalan tanpa kehilangan keseimbangan. Langkah pendek-pendek dan mungkin diseret.

Skor 30 jika gaya berjalan terganggu, pasien mengalami kesulitan bangkit dari kursi, berupaya bangun dengan mendorong lengan kursi atau dengan melambung (menggunakan beberapa kali upaya bangkit). Kepala tertunduk, melihat ke bawah. Karena keseimbangan pasien buruk, beliau menggenggam furniture,orang, atau alat bantu jalan dan tidak dapat berjalan tanpa bantuan.

f. Status mental

Skor 0 jika penilaian diri terhadap kemampuan berjalannya normal. Tanyakan pada pasien,Apakah Bapak dapat pergi ke kamar mandi sendiri atau perlu bantuan?jika jawaban pasien menilai dirinya konsisten dengan kemampuan ambulasi, pasien dinilai normal.2. TINGKAT RISIKO DITENTUKAN SEBAGAI BERIKUT

Tingkat RisikoSkor MFSTindakan

Tidak berisiko0 - 24Perawatan yang baik

RisikoRendah25 - 50Lakukan intervensi jatuh standar

Risiko Tinggi>51Lakukan intervensi jatuh resiko tinggi

Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar pemberian rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana lebih lanjut.

Perawat memasang gelang risiko berwarna KUNING di pergelangan tangan pasien dan mengedukasi pasien dan atau keluarga maksud pemasangan gelang tersebut. PROTOKOL PENCEGAHAN PASIEN JATUH PASIEN ANAK

STANDAR RESIKO RENDAH (Skor 7-11)

1. orientasi ruangan

2. posisi tempat tidur rendah dan ada remnya

3. ada pengaman samping tempat tidur dengan 2 atau 4 sisi pengaman mempunyai luas tempat tidur yang cukup untuk mencegah tangan dan kaki atau bagian lain terjepit

4. menggunakan alas kaki yang tidak licin untuk pasien yang dapat berjalan

5. nilai kemampuan untuk ke kamar mandi & bantu bila dibutuhkan

6. akses untuk menghubungi petugas kesehatan mudah dijangkau, jelaskan kepada pasien fungsi alat tersebut

7. lingkungan harus bebas dari peralatan yang mengandung resiko

8. penerangan lampu harus cukup

9. penjelasan pada pasien dan keluarga harus tersedia

10. dokumen pencegahan pasien jatuh ini harus berada pada tempatnya

STANDAR RESIKO TINGGI (Skor > 12)

1. Pakailah gelang resiko jatuh berwarna kuning

2. Terdapat tanda peringatan pasien resiko jatuh

3. Penjelasan pada pasien atau orangtuanya tentang protokol pencegahan pasien jatuh

4. Cek pasien minimal setiap satu jam

5. Temani pasien pada saat mobilisasi

6. Tempat tidur pasien harus disesuaikan dengan perkembangan tubuh pasien

7. Pertimbangkan penempatan pasien, yang perludiperhatikan diletakan di dekat nurse station

8. Perbandingan pasien dengan perawat 1:3, libatkan keluarga pasien sementara perbandingan belum memadai

9. Evaluasi terapi sesuai. Pindahkan semua peralatan yang tidak dibutuhkan keluar ruangan.

10. Pencegahan pengamanan yang cukup, batasi di tempat tidur

11. Biarkan pintu terbuka setiap saat kecuali pada pasien yang membutuhkan ruang isolasi

12. Tempatkan pasien pada posisi tempat tidur yang rendah kecuali pada pasien yang ditunggu keluarga

13. Semua kegiatan yang dilakukan pada pasien harus didokumentasikan.

Intervensi Jatuh Standar:

1. Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi.

2. Keselamatan lingkungan: hindari ruangan yang kacau balau, dekatkan bel dan telepon, biarkan pintu terbuka, gunakan lampu malam hari serta pagar tempat tidur.

3. Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimalnya tiap 2 jam): tawarkan ke belakang (kamar kecil) secara teratur.

4. Edukasi perilaku yang lebih aman saat jatuh atau transfer

Bagaimana prosedur pengkajian nyeri di rumah sakit?

Pengkajian rasa nyeri menggunakan Neonatal Infants Pain Scale (NIPS) untuk usia < 1 tahun, FLACCS untuk usia 1-3 tahun, Wong Baker Faces Rating Scale untuk usia > 3 tahun dan Numeric Scale untuk dewasa.Comfort Scale digunakan pada pasien bayi, anak, dan dewasa di ruang rawat intensif / kamar operasi / ruang rawat inap yang tidak dapat dinilai menggunakan Numeric Rating Scale Wong-Baker FACES Pain Scale.

PARAMETER FINDING POINTS

Ekspresi wajSantai0

Meringis1

MenangisTidak menangis0

Merengek1

Menangis kuat2

Pola bernapasSantai0

Perubahan pola bernapas1

LenganSantai0

Fleksi/extensi1

KakiSantai0

Fleksi/extensi1

Keadaan rangsanganTertidur/bangun0

Rewel1

NEONATAL INFANTS PAIN SCALE (NIPS)

FLACCSWONG BAKER FACES RATING SCALE&NUMERIC SCALE

parameterkriterianilaiskorUsia< 3 tahun

3 7 tahun

7 13 tahun

13 tahun4

3

2

1Jenis kelaminLaki-laki

Perempuan2

1DiagnosisDiagnosis neurologi

Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb.)

Gangguan perilaku / psikiatri

Diagnosis lainnya4

3

2

1Gangguan kognitifTidak menyadari keterbatasan dirinya

Lupa akan adanya keterbatasan

Orientasi baik terhadap diri sendiri3

2

1Faktor lingkunganRiwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa

Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam tempat tidur bayi / perabot rumah

Pasien diletakkan di tempat tidur

Area di luar rumah sakit4

3

2

1Respons terhadap:

Pembedahan/ sedasi / anestesi

Penggunaan medikamentos

aDalam 24 jam

Dalam 48 jam

> 48 jam atau tidak menjalani pembedahan/sedasi/anestesi

Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat, fenotiazin, antidepresan, pencahar, diuretik, narkose

Penggunaan salah satu obat di atas

Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi3

2

1

3

2

1

Skor asesmen risiko jatuh: (skor minimum 7, skor maksimum 23)

Skor 7-11: risiko rendah

Skor 12: risiko tinggi

SKALA JATUH MORSE

FAKTOR RISIKOSKALA POIN SKOR riwayat jatuhya25tidak0 diagnosis sekunder ( 2 diagnosis medis)ya15tidak0alat bantuBerpegangan pada perabot30tongkat/alat penopang15tidak ada/kursi roda/perawat/tirah baring0terpasang infusya20tidak0gaya berjalanterganggu20lemah10normal/tirah baring/imobilisasi0status mental sering lupa akan keterbatasan yang dimiliki15sadar akan kemampuan diri sendiri0Total

KATEGORIPARAMETER

012WAJAHTidak ada ekspresi tertentu atau senyumSesekali meringis atau mengerutkan keningSering untuk cemberut konstan, rahang,ditarik, tidak tertarik bergetar dagu.KAKINormalposisi atau

santaiTidak nyaman, gelisah,

tegangMenendang, atau kaki

disusunACTIVITASBerbaring dengan tenang, posisi normal, bergerak dengan mudahMenggeliat, menggeser maju mundur, tegangMelengkung, kaku

MENANGISTidak ada teriakan (terjaga atau tertidur)Erangan atau rengekan,

keluhan sesekaliMenangis terus, teriakan atau isak tangis; sering keluhanCONSOLABILITASKonten, santaiDiyakinkan oleh menyentuh sesekali, memeluk,Sulit untuk konsol atau kenyamanan atau sedang berbicara; distractableSKOR 0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-6 : Nyeri sedang 7-10 : Nyeri hebat

Pada bayi prematur, ditambahkan dua parameter lagi yaitu heart rate dan saturasi oksigen.

Heart Rate 10% dari baseline 0 11-20% dari baseline 1 >20% dari baseline 2 Saturasi oksigenTidak diperlukan oksigen tambahan0 Penambahan oksigen diperlukan1

SKOR 0 : Tidak nyeri 1-2 : Nyeri ringan 3-4 : Nyeri sedang > 4 : Nyeri hebat