23
Implementasi Strategi 1. Pihak yang mengimplementasikan strategi, dan cara mengimplementasikan strategi 2. Pengukuran prestasi kerja organisasi, devisi maupun unit fungsional 3. Sistem informasi strategik 4. Masalah-masalah yang dihadapi dalam pengukuran prestasi 1a. Siapa yang Akan Melaksanakan Implementasi? Dibandingkan dengan pihak yang merumuskan strategi, biasanya pihak yang melakukan implementasi strategi jumlahnya lebih banyak. Pada perusahaan multi industri yang besar, pelaksana strategi adalah setiap orang dalam organisasi tersebut. Para direktur fungsional (pemasaran, SDM, operasi, dan keuangan), para direktur divisi atau SBU (strategic business unit) akan bekerja sama dengan para karyawannya untuk mengimplementasi seluruh rumusan yang telah dibuat dalam skala besar. Sedangkan para manajer pabrik, manajer proyek dan kepala-kepala unit akan mengimplementasi rumusan strategi tersebut secara rinci dan dalam skala yang lebih kecil. Oleh karena itu setiap manajer operasi harus mampu mengawasi implementasi rencana strategis sampai pada tingkat lini pertama Untuk mendukung hal itu maka karyawan harus dilibatkan dalam berbagai proses implementasi, baik pada level korporat, unit bisnis maupun fungsional. Tidak sedikit orang yang mempunyai peran penting dalam implementasi strategi justru kurang banyak dilibatkan dalam pengembangan strategi. Akibatnya, hal ini berpotensi memunculkan resistensi bagi mereka. Resistensi ini akan semakin tampak jika perubahan misi, tujuan, strategi dan berbagai kebijakan penting perusahaan tidak dikomunikasikan secara jelas dan transparan kepada seluruh manajer operasional. Jika ini terjadi, bisa terjadi para manajer operasional tersebut akan berusaha mempengaruhi manajemen puncak untuk meninggalkan perubahan baru yang direncanakan, dan kembali ke cara lama. Oleh karena itu, untuk menghindari kemungkinan kejadian buruk tersebut, maka perusahaan harus melibatkan manajer tingkat menengah dalam seluruh proses, baik dalam perumusan strategi maupun implementasinya

1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

Implementasi Strategi1. Pihak yang mengimplementasikan strategi, dan cara mengimplementasikan strategi 2. Pengukuran prestasi kerja organisasi, devisi maupun unit fungsional3. Sistem informasi strategik4. Masalah-masalah yang dihadapi dalam pengukuran prestasi

1a. Siapa yang Akan Melaksanakan Implementasi?

Dibandingkan dengan pihak yang merumuskan strategi,  biasanya  pihak yang melakukan implementasi strategi  jumlahnya lebih banyak. Pada perusahaan multi industri yang besar, pelaksana strategi adalah setiap orang dalam organisasi tersebut. Para direktur fungsional (pemasaran, SDM, operasi, dan keuangan),  para direktur divisi atau  SBU (strategic business unit) akan bekerja sama dengan para karyawannya  untuk  mengimplementasi  seluruh rumusan  yang telah dibuat dalam skala besar. Sedangkan para  manajer pabrik, manajer proyek dan kepala-kepala unit akan mengimplementasi rumusan strategi tersebut secara rinci dan dalam skala yang lebih kecil. Oleh karena itu setiap  manajer operasi harus mampu mengawasi implementasi rencana strategis sampai pada tingkat lini pertama Untuk mendukung hal itu maka  karyawan  harus dilibatkan dalam berbagai proses implementasi, baik pada level korporat, unit bisnis   maupun fungsional.

Tidak sedikit orang yang mempunyai peran penting dalam implementasi strategi justru kurang banyak dilibatkan dalam pengembangan strategi. Akibatnya,  hal ini berpotensi memunculkan resistensi bagi mereka. Resistensi ini akan semakin tampak jika  perubahan misi, tujuan, strategi dan berbagai kebijakan penting perusahaan   tidak dikomunikasikan secara jelas dan  transparan kepada seluruh manajer operasional. Jika ini terjadi, bisa terjadi para manajer operasional tersebut akan berusaha    mempengaruhi manajemen puncak untuk meninggalkan  perubahan  baru yang direncanakan, dan kembali ke cara lama. Oleh karena itu, untuk menghindari kemungkinan kejadian buruk tersebut, maka perusahaan harus melibatkan manajer tingkat menengah dalam seluruh proses, baik dalam perumusan strategi maupun implementasinya

1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi

Membuat Bisnis Plan tentang rencana jangka panjang yang hendak dicapai oleh perusahaan

Menyusun Standard Operating Prosedur Keuangan dan Operasional : Sistem yang terdiri dari langkah-langkah atau teknik-teknik yang berkesinambungan yang menjabarkan secara detail bagaimana pelaksanaan suatu tugas tertentu

Menyusun Budget : Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Beban untuk masa yang akan datang misalnya selama periode 5 tahun.

Menyusun Program Job Description yang jelas dan terarah; seluruh kegiatan operasional perusahaan saling berintegrasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Page 2: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

1..1b. Strategi Menyusun Bisnis Plan untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Bisnis plan merupakan hal yang sangat penting direncanakan sejak awal serta disusun untuk mencapai tujuan utama perusahaan. 

Bisnis plan merupakan pernyataan formal dan tertulis mengenai Perencaaan Bisnis, Strategi Bisnis, tujuan-tujuan dari sebuah bisnis dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut semuanya dirangkum menjadi sebuah Proposal Bisnis Plan.

Fungsi dan Tujuan Utama Bisnis Plan 

1. Sebagai Barometer untuk mengindentifikasi seluruh kebutuhan dan rencana anggaran perusahaan.

2. Merencanakan tujuan utama perusahaan yang akan dicapai baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Perencanaan Metode dan Strategi yang ditempuh perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan produktifitas.

4. Sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha.

5. Memberikan gambaran umum kepada investor tentang kondisi perusahaan saat ini dan periode yang akan datang berdasarkan data aktual sehingga memberikan keyakinan kepada mereka tentang seberapa besar tingkat keuntungan dan nilai resiko terhadap investasi.

Page 3: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

Hal-Hal Umum yang Perlu diperhatikan dalam membuat Bisnis Plan

1. Jangan menggunakan istilah-istilah yang kurang dimengerti oleh pihak internal perusahaan maupun kepada calon investor.

2. Jelaskan sesuatu rencana kerja dengan point-point yang diuraikan dengan terperinci.

3. Gunakan grafik untuk menjelaskan aspek-aspek finansial atau data pendukung lainnya.

4. Hindari penggunaan font yang terlampau kecil sehingga sulit untuk dibaca, gunakan font standar minimal 12 piksel. 

Apa saja yang tertuang dan disusun dalam Bisnis Plan?

Komponen data utama yang biasanya disusun dalam penyajian bisnis plan adalah sebagai berikut:

1. Ringkasan Eksekutif;Halaman yang menjelaskan tentang rencana usaha dan mengenai sesuatu apa yang Anda inginkan dari rencana tersebut, termasuk sasaran usaha, aspek operasional, aspek pemasaran dan rencana investasi. Pastikan bagian ini ditulis dan dirangkum dengan ringkas dan informatif.

2. Deskripsi Usaha ;Informasi mengenai kegiatan usaha yang sedang dijalankan berikut prospek usaha untuk masa yang akan datang, berikut data-data para pesaing di dalam industri sejenis. Disini Anda dapat menjelaskan apa kekuatan dan kelemahan lini usaha yang Anda kerjakan saat ini.

Page 4: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

3. Strategi pasar ;Informasi mengenai strategi pemasaran yang akan akan Anda gunakan dan menjadi andalan utama Anda untuk meraih pangsa pasar dan prosentase progress pencapaian target market yang sedang diraih saat ini.

4. Analisa Kompetitif ;Memberikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan pesaing Anda yang ada di pasar saat ini. Jelaskan strategi apa yang akan Anda gunakan untuk menghadapi pesaing di pasar.

5. Aspek Produksi ; Menjelaskan secara detail flow tahap produksi dari awal hingga akhir dalam bentuk time sheet pekerjaan serta menguraikan keunggulan utama produk atau jasa yang dimiliki saat ini dan rencana diversifikasi produk dalam rangka penetrasi pasar.  

6. Management ;Memberikan gambaran tentang para pengurus dan profesional di perusahaan berikut curriculum vitae yang berisikan tentang latar belakang pendidikan baik formal maupun informal dan pengalaman dalam menjalankan usaha terkait.

7. Aspek Keuangan ; Informasi mengenai Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Neraca, Rugi Laba, Arus Kas, dan Perubahan Modal lebih diutamakan jika memberikan data Laporan keuangan minimal 3 tahun terakhir yang sudah di audit oleh Auditor Independent.

Memberikan gambaran Rencana Laporan Keuangan terutama Laporan Rugi Laba dan Arus Kas untuk lima tahun kedepan berikut penjelasan mengenai Analisa laporan Keuangan yang berkaitan dengan Internal Rate of Return (IRR), Payback Period Investasi, Profitability Index, dan Net Present value.

Page 5: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

8. Lampiran ; Memberikan referensi mengenai penelitian yang telah dilakukan, data dalam bentuk diagram dan grafik, foto existing project, Laporan Keuangan Audited dan Inhouse, Company Profile, dan Legalitas Perusahaan, Daftar List Asset Perusahaan.  

Bisnis Plan dapat digunakan oleh pihak perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan membuat gambaran proyeksi laporan keuangan untuk masa yang akan datang berdasarkan dari data historis serta manfaat utama lainnya adalah untuk meyakinkan kepada pihak investor agar mereka tertarik menginvestasikan sejumlah dana yang dimiliki untuk tambahan modal kerja perusahaan.

Bisnis Plan yang baik adalah berisikan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan mengenai rencana kerja, target perusahaan untuk masa yang akan datang, evaluasi terhadap kinerja usaha yang telah dicapai, serta rencana investasi serta sumber permodalan untuk ekspansi usaha

1.b.2 Membuat SOP Perusahaan

Untuk membuat SOP pun perlu menggunakan prosedur standar, berupa Standar Operasional Prosedur cara membuat SOP Perusahaan.

Apa tujuan SOP cara membuat Standar Operasional Prosedur?

Tujuan dibuatnya Standar Operasional Prosedur cara Membuat SOP adalah untuk menetapkan suatu bentuk standar pembuatan dan penulisan SOP perusahaan, serta cara melakukan revisi Standar Operasional Prosedur.

Standard Operating Procedure untuk Membuat SOP dapat dikatakan sebagai dasar pedoman atau landasan untuk membuat SOP.

Untuk lebih jelasnya, ikuti pembahasan tentang cara membuat Standar Operasional Prosedur ini :

 01: Langkah-langkah menyusun SOP Cara Membuat SOP Perusahaan

Page 6: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

Ruang lingkup Standard Operating Procedure Cara Membuat SOP perusahaan akan menjelaskan baik juklak dan juknis pembuatan Standar Operasional Prosedur.

Sebagai contoh, prosedur standar penulisan jenis kalimat dan penomoran yang digunakan.

Bagaimana cara membuat Standar Operasional Prosedur Cara Membuat SOP perusahaan?

Secara umum ada 3 langkah untuk membuat Standar Operasional Prosedur Cara Membuat SOP perusahaan, yaitu:

 

Langkah #01: Membuat Header (Bagian Paling Atas) SOP Cara Membuat SOP

Header Standar Operasional Prosedur Cara Membuat SOP Perusahaan adalah identitas sebuah SOP (Standar Operasional Prosedur).

Bagian header Standar Operasional Prosedur Cara membuat SOP perusahaan terdiri dari:

Logo dan Nama Perusahaan : Misalnya PT Berkah Jaya (disingkat BJ) Judul : Standard Operating Procedure Cara Membuat SOP. Nomor Dokumen : misalnya BJ-SOP-01.01-BJ.01.04 Mulai Berlaku : misalnya 01 April 2017. Revisi : misalnya 00, berarti belum pernah dilakukan revisi. Tanggal revisi : kosong. Halaman : misalnya 1 dari 3, berarti halaman 1 dari total 3 halaman.

 

Bila dilihat secara keseluruhan dan utuh, penampakan header SOP adalah seperti berikut ini :

Page 7: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

Contoh bagian atas (header) SOP Cara Membuat SOP

 

Langkah #02: Menyusun Isi SOP Cara Membuat Standar Operasional Prosedur Perusahaan

Isi utama dari contoh Standar Operasional Prosedur Cara Membuat SOP perusahaan terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

A. Tujuan:

Menentukan suatu bentuk standar untuk penulisan SOP dan cara merivisinya.

B. Penanggung Jawab:

Penanggungjawab mengenai hal-hal yang berkaitan dengan SOP adalah penanggungjawab.

C. Prosedur:

SOP sebaiknya ditulis dengan kalimat aktif dan sesingkat mungkin dengan kata yang jelas dan tegas.

SOP sebaiknya dimulai dengan bagian-bagian berikut:

#1: Pengantar yang berisi:

nomor dokumen, tanggal mulai berlaku, revisi,

Page 8: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

tanggal revisi, judul, halaman, penyusun, pemeriksa, dan yang menyetujui Standar Operasional Prosedur.

#2: Keterangan mengenai tujuan SOP, dengan menggunakan panjang paragraf standar.

Hal ini dimaksudkan untuk menekankan kepada pelaksana atau pemakai dokumen bahwa mereka bertanggungjawab untuk memahami isi dan tujuan Standar Operasional Prosedur bersangkutan.

Pelaksana dapat juga memberikan setiap masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur, baik kesalahan yang dapat disebabkan karena hal yang kurang jelas atau tidak konsisten yang terdapat dalam SOP.

#3: Contoh keterangan dalam SOP

Bila ada sesuatu dalam Standar Operasional Prosedur ini yang tidak dimengerti atau tidak dapat ditetapkan sesuai dengan yang tertulis.

Ssegera beritahukan kepada supervisor yang bersangkutan mengenai instruksi yang jelas dan tepat tentang pelaksanaan operasional yang dimaksudkan.

#4: Penulisan

Dalam kondisi tertentu sebaiknya penanggungjawab Standar Operasional Prosedur terkait ditulis pada kolom terpisah, dibagian kanan pada teks dokumen.

Hal tersebut memungkinkan pemberian tanggung jawab yang lebih spesifik dibandingkan dengan penulisan dalam pengantar umum.

#5: Penomoran

Penomoran SOP meunut pada bidang, bulan dan tahun penetapan SOP.

Bidang SOP distribusi meliputi : Pengadaan produk

Pengeloalan Produk meliputi:

penyimpanan, pemeriksaan, pemantauan, antisipasi dan penanganan, serta distribusi.

 Contoh penomoran Standar Operasional Prosedur – SOP perusahaan:

Nomor 001 – 099 = SOP Penyesuaian perijinan, kelengkapan dan laporan keuangan. Nomor 100 – 199 = SOP pengelolaan dan penyaluran produk

Page 9: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

Nomor 200 – 299 = SOP Higiene dan Sanitasi Nomor 300 – 399 = SOP Tata kelola adm, kontrak kerjasama dan penanganan keluhan. Nomor 400 – 499 = Tata kelola produk tertentu / khusus. Nomor 500 – 599 = SOP tata kelola produk. Nomor 600 – 699 = SOP Inspeksi. Nomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran

produk. Nomor 800 – 899 = SOP Retur, ED, dan pemusnahan. Nomor 900 – 999 = SOP Pelatihan dan Sistem manajemen kesehatan keselamatan kerja.

 Langkah #03: Membuat Bagian Pengesahan dari SOP Cara Membuat Standar Operasional Prosedur Perusahaan

Komponen-komponen yang ada dalam bagian pengesahan adalah sebagai berikut:

siapa yang membuat/menulis, siapa yang memeriksa Standar Operasional Prosedur, dan siapa yang menandatangani Standar Operasional Prosedur Cara Membuat SOP.

Data-data tersebut meliputi nama, jabatan dan paraf dari tiap-tiap orang yang terlibat. Format lengkapnya adalah sebagai berikut :

komponen pengesahan – SOP Cara Membuat SOP

 02: Contoh SOP untuk Membuat Standar Operasional Prosedur Perusahaan

Jika bagian-bagian standar operasional prosedur di atas digabungkan menjadi satu bagian utuh.

Maka terbentuklah satu contoh SOP perusahaan untuk membuat Standar Operasional Prosedur yang terdiri dari tiga halaman seperti berikut ini:

Page 10: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

Halaman 01:

Contoh SOP untuk membuat Standar Operasional Prosedur: hal 1

Page 11: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

Halaman 02:

Contoh SOP untuk membuat Standar Operasional Prosedur: hal 2

Page 12: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

Halaman 03:

Contoh SOP untuk membuat Standar Operasional Prosedur: hal 3

Buatlah dokumen SOP yang menjadi kenyataan di tempat kerja saudara dan lihat juga setidaknya 2 SOP yang berbeda dan berlaku di tempat kerja rekan satu kelas saudara. Selanjutnya bandingkan dokumen tersebut.

03: Kesimpulan

Untuk menyusun Standar Operasional Prosedur pada hakekatnya adalah ‘menata’ proses yang sudah ada menjadi lebih terstruktur dan lebih baik.

Agar proses menuju ke yang lebih baik itu berjalan soft, baik dan berdampak indah bagi perusahaan.

Tentunya harus dilakukan improvisasi (perbaikan, penamba

Page 13: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

han, dan penghapusan) terus menerus dari waktu ke waktu, sampai tercapai titik optimal.

Bila kita sudah memiliki satu format baku, maka untuk membuat Standar Operasional Prosedur yang lain akan lebih mudah.

Dari format yang sudah ada tersebut, Anda tinggal meng-copy paste formatnya.

Kemudian sesuaikan dengan proses bisnis pada usaha dan bisnis Anda.

Tidak perlu membuat format baru lagi, jadi, mudah kan?

2. Pengukuran prestasi kerja organisasi, devisi maupun unit fungsional

Prestasi Kerja (Definisi: Menurut Hasibuan (1995:105), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu

Pengukuran tingkat kemampulabaan (profittabilitas)Ada dua cara pengukuran tingkat kemampulabaan dari suatu pusat laba, sama halnya dengan cara pengukuran untuk organisasi secara keseluruhan.pertama adalah dengan cara mengukur prestasi kerja manajemennya, di mana pokok penilaiannya adalah untuk mengetahui seberapa baik mereka telah bekerja. Cara pengukuran ini dipergunakan untuk proses perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian dari kegiatan hari dari pusat tertentu, dan juga sebagai suatu alat untuk merangsang motivasi kerja pada manajernya secara efektif. Keduanya, adanya suatu pengukuran dari prestasi ekonomis, di mana titik berat penilainnya adalah seberapa baik pusatpusat laba itu berperan sebagai suatu lembaga ekonmis. Hasil-hasil pengukuran dari kedua metoda tersebut tertentu saja agak berbeda satu sama lainnya.

a) Masalah dalam pengukuran tingkat labaOleh karena suatu pusat laba merupakan bagian dari perusahaan, sedangkan transaksi-transaksi yang dilakukan dengan bagian-bagian lain dari perusahaan tersebut tidak selalu sederhana, maka persoalan-persoalan yang dapat timbul pun akan berbeda dengan organisasi-organisasi yang berdiri sendiri sebagai suatu lembaga yang independen. Ada tiga jenis persoalan dalam pengukuran tingkat laba secara umum. (1) harga tranfer, (2) pedapatan bersama, (3) pembiayaan bersama.Pendapatan bersama. Meskipun pada kebanyakan situasi pengukuran tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh suatu pusat laba dapat dilakukan secara langsung, tetapi ada juga kondisi-kondisi di mana dua atau lebih pusat laba kerja sama dalam menghasilkan peningkatan volume penjualan.Biaya bersama(common cost). Barang atau jasa yang disediakan oleh pusat laba tertentu untuk digunakan oleh pusat lain dinilai dengan harga transfer. Jasa-jasa pelayanan yang

Page 14: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

disediakan oleh staf unit ataupun biaya-biaya bersama lainnya, kalau memang akan dibebankan, harus dibebankan kepada pusat-pusat laba atas dasar perhitungan yang dapat menggambarkan tingkat penggunaan nyata dari jasa-jasa tersebut dan atas dasar permintaan khusus dari bagian-bagian yang menginginkan pelayanan jasa-jasa tersebut sejauh hal ini dimungkinkan.b) Jenis-jenis pengukuran kemampulabaanPengukuran tingkat laba untuk suatu laba tertentu pada dasarnya dapat dilakukan dengan lima macam cara sebagai berikut: (1) dengan pengukuran marjin kontribusinya, (2) dengan cara pengukuran laba divisi secara langsung, (3) dengan cara pengukuran laba divisi yang terkendali, (4) dengan mengukur laba sebelum pajak, (5) dengan cara pengukuran laba bersih yang dihasilkan.1. Marjin kontribusi. Pertentangan pokok untuk penggunaan marjin kontribusi laba sebagai salah satu tolak ukur prestasi pusat laba, disebabakan oleh karena aspek biaya-biaya tetap merupakan hal yang berada di luar kendali manajer-manajer pusat laba itu tersendiri, sehingga usaha-usaha penilaian para manajer harus di arahkan kepada pengendalian pendapatan dan penggunaan biaya-biaya variabelnya saja.

2. Laba divisi langsung. Cara pengukuran ini memperlihatkan seberapa besarnya kontribusi yang dapat diberikan oleh divisi tersebut terhadap biayabiaya umum dan tingkat laba perusahaan secara keseluruhan. Cara ini dilakukan dengan jalan mencatat keseluruhan biaya yang terjadi baik secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat dilacak mengenai seluruh kegiatan divisi tersebut, dengan tidak memperdulikan apakah biaya-biaya tersebut terkendali atau tidak. Kelemahan pokok dari metode ini ialah bahwa cara penilaian ini tidak dapat dipergunakan untuk mengukur prestasi ekonomis secara terpecaya, oleh karena metode ini tidak memperhitungkan beberapa jenis biaya perusahaan yang terjadi atas nama kegiatan divisi.3. Laba divisi yang terkenadli (contollable divisional profit). Biaya-biaya kantor pusat seharusnya dibagi ke dalam dua katagori: terkendali dan tidak terkendali. Pada kelompok biaya-biaya terkendali ini termasuk biaya-biaya kantor pusat yang terkandali, paling tidak hingga tingkat manajer divisi.Sebagai konekuensinya apabila biaya tersebut dimasukan kedalam sistem penilaian ini, maka tingkat laba tersebut didapatkan dari hasil pengurangan seluruh biaya-biaya tersebut dimasukan ke dalam sisitem penilaian ini, maka tingkat laba tersebut didapatkan dari hasil pengurangan seluruh biaya-biaya yang dapat dipengaruhi oleh para manajer divisi itu.4. Laba sebelum pajak. Pada cara pengukuran ini, semua biaya-biaya sebelum pajak dialokasikan kepada beberapa divisi. Dasar pengalokasianya menggambarkan secara relatif besarnya biaya yang terjadi untuk divisi, atau dengan kata lain hal ini menggambarkan besar manfaat yang diterima oleh masing-masing divisi. Jumlah laba dari keseluruhan divisi ini sama besarnya dengan jumlah laba perusahaan sebelum pajak. Para manajer divisi tersebutbaru mendapatkan hasil laba mereka juga didorong untuk mempertanyakan tentang kebijakan biaya-biaya umum perusahaan, hal mana dapat mengakibatkan diambilnya tindakan-tindakan tertentu.5. Laba bersih. Hanya sedikit perusahaan-perusahaan yang menggunakan dasar penguuran tingkat laba di antara divisi-divisinya hal ini; yaitu; (a) secara umum besarnya tingkat laba

Page 15: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

sesudah pajak ini merupakan persentasi tetap dari besarnya laba sebelum pajak, oleh karena itu dianggap tidak ada perlunya memasukan pertimbangan unsur pajak perusahaan, atas kedua (b) keputusan-keputusan yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan biasanya

3. Sistem Informasi Strategis

Sistem Informasi Strategis adalah dukungan terhadap sistem informasi komputer yang digunakan pada tingkat organisasi yang mengubah tujuan operasional, produk jasa dan hubungan lingkungan untuk membantu organisasi. Sedangkan menurut Martin (1994), Sistem Informasi Strategis adalah alat untuk mengimplementasikan strategi dengan menggunakan informasi, pengolahan informasi dan komunikasi informasi. Menurut Laudon(1997), Sistem Informasi Strategis adalah sistem komputer yang digunakan pada setiap tingkatan organisasi yang mengubah tujuan operasional, produk jasa dan hubungan lingkungan untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif.

Sistem Informasi dapat mempengruhi aktifitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya. Sistem yang dijalankan tidak hanya dalam lingkup organisasi itu sendiri, tapi melibatkan pelanggan atau klien, pemasok dan pesaing. Sistem Informasi dapat dipandang secara strategis yaitu sebagai jaringan kompetitif vital (pembaharuan organisasi) dan invesasi teknologi untuk membantu mencapai tujuan.

3.1 Pengaruh Sistem Informasi Strategis

Ada dua pengaruh penerapan Sistem Informasi Strategis yaitu:

1.Pengaruh BersaingPengaruh bersaing adalah pengaruh secara langsung berdampak pada kemampuan bersaing kelompok. Sistem Informasi Stretegis ini mempu menciptakan aliansi dengan pelanggan, yang dapat menimbulkan biaya bagi pelanggan untuk berpaling ke pesaing atau menimbulkan biaya bagi pesaing baru untuk masuk pasar.

Berikut beberapa pengaruh Bersaing Sistem Informasi Strategis :a.siklus perkembangan produkb.memperkuat kualitas produkc.kelompok penjualan dan dukungan penjualand.otomatisasi siklus pesanane.pengurangan biaya kantorf.management saluran produk dan persediaang.pengurangan level managementh.penguatan tampilan produk dna ancaman terhadap produk pengganti

2.Pengaruh IndustriPengaruh Industri adalah pengaruh yang secara permanen mempengaruhi sifat bisnis pada industri tertentu. Pengaruh-pengaruh ini meliputi seluruh industri pemasok dan beberapa pelanggan. Berikut

Pengaruh Industri Sistem Informasi Strategis :

a.sistem produk dan jasab.siklus hidup produkc.skop geografis

Page 16: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

d.skala ekonomis pada produksie.perpindahan dalam tempat nilai tambahf.kekuatan menawar dari pemasokg.penciptaan berbisnis baru

3.2 Sistem Informasi Untuk Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa :persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, ancaman dari perusahaan baru,ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar-menawar dari konsumen dan kekuatan tawar-menawar dari pemasok.Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah :

1. Cost leadership (keunggulan biaya) yaitu menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.2. Product differentiation (perbedaan produk) yaitu mengembangkan cara untuk menghasilkan

produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.3. Innovation yaitu menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya

pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.

Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan dalam

a. meningkatkan efisiensi operasionalb. memperkenalkan inovasi dalam bisnis danc. membangun sumber-sumber informasi strategis

3.3 Peranan Strategis Sistem Informasia. Penggunaan teknologi informasi untuk menghasilkan produk, layananb. Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitifnyac. Membantu perusahaan dalam menghadapi pasar global

3.4 Contoh Penggunaan Sistem Informasi (Teknologi Informasi) Untuk Menerapkan Strategi Kompetitif1. Biaya rendah : * Sentralisasi dalam pembelian * Pengawasan yang lebih efektif2. Menciptakan perbedaan : * Analisis kebutuhan pelanggan berbasis komputer * Customer online shipment tracking3. Inovasi :* Customer order entry* Online package tracking

4. Mendorong pertumbuhan :* Jaringan telekomunikasi global* POS inventroy tracking* Meningkatkan kualitas dan efisiensi

Page 17: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

4. Masalah-masalah yang dihadapi dalam pengukuran prestasi

Masalah utama yang sering dijumpai dalam penilaian prestasi adalah standar yang tidak jelas dan bias, gangguan yang menyebabkan suatu pengukuran menjadi tidak akurat.

Satndar yang tidak jelas seringkali berkaitan dengan skala penilaian yang terlalu terbuka untuk diinterpretasikan, sedangkan bias dalam penilaian prestasi dapat dibedakan menjadi halo effect, central tendency, lenience and stricness biases, personal prejudice dan recency effect.

1. Halo EffectHalo effect terjadi jika pandangan/pendapat pribadi si penilai mempengaruhi penilaiannya terhadap orang lain. Halo effect banyak terjadi pada saat kita harus mengevaluasi teman akrab atau musuh kita. Oleh karena itu penilai yang baik harus berdifat netral terhadap orang yang akan diberikan penilaian. Supervisor training dapat mengurang masalah ini..

2. Central tendencyCenral tendency terjadi jika penilai tidak berani memberi nilai rendah atau tinggi. Sehingga nilai yang diberikan cenderung ditengah atau rata-rata. Penilaian seperti ini menjadi tidak terlalu valid untuk membuat keputusan dalam promosi, gaji, gaji, dan konseling..

3. Lenience and strictnessLenience biases dihasilkan jika penilai cenderung menilai denga nilai yang mudah sekali sehingga unjuk kerja pegawai dinilai baik. Sedangkan strictness biases terjadi jika penilai terlalu ketat menilai pegawainya. Masalah ini biasanya terjadi jika standar penilaiannya kabur atau tidajk jelas..

4. Personal prejudicePersonal prejudice mirip dengan halo effect. Personal prejudice terjadi jika penilai mempunyai perasaan tidak suka pada kelompok, group, atau kelas dimana orang yang akan dinilai termasuk di dalam kelompok tersebut. Misalnya seorang manajer memandang rendah wanita dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dikerjakan pria. Selamanya kelompok wanita tidak akan pernah diberi kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.Dalam personal prejudice, ketidaksukaan disebabkan karena faktor kebudayaan. Dalam masyarakat rasional, personal prejudice sudah mulai dapat dihindari. Bagaimanapun juga personal prejudice harus dihindari untuk mengurangi diskriminasi..

5. Recency effect.Recency effect terjadi jika kita menggunakan ukuran yang subjektif dan waktu mengukur kita sangat dipengaruhi oleh tindakan terakhir pegawai yang pasti paling kita ingat, sehingga tindakan-tindakan dan kejadian pada masa lalu dianggap tidak ada.

Page 18: 1b Bagaimana Implementasi Proses Manajemen Strategi · Web viewNomor 700 – 799 = Tata cara kalibrasi alat dan validasi sistem pengelolaan dan penyaluran produk. Nomor 800 – 899

Menurut Mondy & Noe(2005) masalah yang berkaitan dengan penilaian kinerja adalah:

Kurangnya objektivitas. ... Bias “Hallo error” ... Terlalu “longggar” / terlalu “ketat” ... Kecenderungan memberikan nilai tengah. ... Bias perilaku terbaru. ... Bias pribadi(stereotype)