6
EKSTRAKSI SAPONIN DARI BUAH LERAK DENGAN PELARUT ETANOL DALAM TANGKI BERPENGADUK Sunu H. Pranolo 1J, Dwi Setiawan 21, M. Muchamadun 31 Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta JI. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126 Abstract: Saponin from Lerak is a type of glicoside and used as washing agent of batik, insecticide, rheumatic medicine, poisoning agent for fish, etc. The most known natural source of saponin is Lerak (Sapindus Rarak D.C.). This research is aimed to have liquid phase volumetric mass transfer coeficient (kc;B)on the surface of solid as function of the solid diameter and solvent concentration. Lerak is extracted as fine powder. The average diameters of solid sphere are 1,59 mm, 1,02 mm, 0,58 mm and 0,23 mm. Solvent concentrations are 96%, 76, 7%, 48% and 19,2% (wlw). The extractor is a three-cork vessel which is equipp_ed by thermometer, mercury stirrer, electric heater and water cooler. The temperature operation is 75'C and the speed of stirrer is 1000 rpm. Sample is analysed every 15 minutes during 3 hours gravimetrically. The correlation between kc;B and the other variable can be formulated as [ 2] [ 2]4.4917[ J.1311[ ]-6.4300 kc??; = 1,8964x10-36 pN:; ;L ?: The error is 4,67%. Keywords: Saponin, Lerak, mass transfer koefisien Pendahuluan Salah satu tanaman yang mempunyai banyak manfaat tetapi belum dikembangkan adalah tanaman lerak. Di Jawa, buah lerak digunakan untuk mencuci kain batik, bahan pencuci barang-barang perhiasan dan logam mulia. Namun demikian, sebagian masyarakat merasa enggan untuk menggunakan buah lerak sebagai bahan pencuci dikarenakan kurang praktis dan tidak selalu tersedia di lapangan [8]. Usaha untuk memper-mudah penggunaan dan menjaga ketersediaannya dilakukan dengan mengambil saponin buah lerak untuk kemudaan diproses lebih lanjut. Buah lerak mengandung saponin yang merupakan senyawa glikosida. Saponin adalah senyawa aktif permukaan kuat yang menimbulkan busa jika dikocok dalam air. Saponin tertentu menjadi penting karena dapat diperoleh dari beberapa tumbuhan dengan hasil baik dan digunakan sebagai bahan baku untuk sintesis hormon steroid yang digunakan dalam bidang kesehatan [6]. Sebagai golongan glikosida, saponin dapat larut dalam etanol dan air tetapi tidak larut dalam eter [6J. Saponin mempunyai titik leleh antara 142 144°C {3] dan rumus empirisnya C36H4.901s [4). Pengolahan lerak dilakukan dengan cara pengambilan/pemisahan zat-zat penting yang terdapat di dalam buah lerak. Proses yang banyak dipakai untuk tujuan tersebut adalah ekstraksi baik secara sinambung maupun tumpak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai koefisien perpindahan massa volumetris fase cair (kc;B) di permukaan padatan sebagai fungsi ukuran butiran serbuk lerak (diameter) dan konsentrasi pelarut etanol-air. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergu-nakan untuk mendukung perancangan proses dan peralatan skala industri. DasarTeori Difusi adalah pergerakan suatu komponen melalui campuran yang berlangsung karena suatu rangsangan fisika yang antara lain berupa adanya perbedaan konsentrasi pada kornponen yang terdifusi. Pada keadaan ajeg, hukum Fick tentang perpindahan massa menyatakan [1]: N = -D dCA (1) A e dz Ekstraksi saponin merupakan peristiwa perpindahan massa dengan langkah- langkah urutan berupa: 1. difusi saponin dari dalam buah lerak ke permukaan butir 2. perpindahan massa saponin dari permukaan butir ke cairan secara konveksi 3. difusi saponin di dafam cairan yang dapat digambarkan sebagai berikut " 1) Stat Pengajar pada Jurusan Teknik Kimia, UNS 2) Mahasiswa Tinqkat Sariana Jurusan T eknik Kimia. UNS Ekuilibrium, Vol 1, No 1, 2002: 10- 15 10

2] 2]4.4917[ J.1311[ - jurnal.uns.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2] 2]4.4917[ J.1311[ - jurnal.uns.ac.id

EKSTRAKSI SAPONIN DARI BUAH LERAK

DENGAN PELARUT ETANOL DALAM TANGKI BERPENGADUK

Sunu H. Pranolo 1J,Dwi Setiawan 21,M. Muchamadun 31

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

JI. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126

Abstract: Saponin from Lerak is a type of glicoside and used as washing agent of batik, insecticide,rheumatic medicine, poisoning agent for fish, etc. The most known natural source of saponin is Lerak

(Sapindus Rarak D.C.). This research is aimed to have liquid phase volumetric mass transfer •

coeficient (kc;B)on the surface of solid as function of the solid diameter and solvent concentration.

Lerak is extracted as fine powder. The average diameters of solid sphere are 1,59 mm, 1,02 mm, 0,58mm and 0,23 mm. Solvent concentrations are 96%, 76, 7%, 48% and 19,2% (wlw). The extractor is a

three-cork vessel which is equipp_ed by thermometer, mercury stirrer, electric heater and water cooler.

The temperature operation is 75'C and the speed of stirrer is 1000 rpm. Sample is analysed every 15

minutes during 3 hours gravimetrically. The correlation between kc;B and the other variable can be

formulated as

[ 2] [ 2]4.4917[J.1311[]-6.4300kc??;= 1,8964x10-36pN:; ;L ?:The error is 4,67%.

Keywords: Saponin, Lerak, mass transfer koefisien

Pendahuluan

Salah satu tanaman yang mempunyaibanyak manfaat tetapi belum dikembangkanadalah tanaman lerak. Di Jawa, buah lerak

digunakan untuk mencuci kain batik, bahan

pencuci barang-barang perhiasan dan logammulia. Namun demikian, sebagian masyarakatmerasa enggan untuk menggunakan buah

lerak sebagai bahan pencuci dikarenakan

kurang praktis dan tidak selalu tersedia di

lapangan [8]. Usaha untuk memper-mudahpenggunaan dan menjaga ketersediaannyadilakukan dengan mengambil saponin buah

lerak untuk kemudaan diproses lebih lanjut.Buah lerak mengandung saponin yang

merupakan senyawa glikosida. Saponinadalah senyawa aktif permukaan kuat yangmenimbulkan busa jika dikocok dalam air.

Saponin tertentu menjadi penting karena dapatdiperoleh dari beberapa tumbuhan denganhasil baik dan digunakan sebagai bahan baku

untuk sintesis hormon steroid yang digunakandalam bidang kesehatan [6].

Sebagai golongan glikosida, saponindapat larut dalam etanol dan air tetapi tidak

larut dalam eter [6J. Saponin mempunyai titik

leleh antara 142 - 144°C {3] dan rumus

empirisnya C36H4.901s[4).Pengolahan lerak dilakukan dengan

cara pengambilan/pemisahan zat-zat pentingyang terdapat di dalam buah lerak. Proses

yang banyak dipakai untuk tujuan tersebut

adalah ekstraksi baik secara sinambungmaupun tumpak.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahuinilai koefisien perpindahan massa volumetris

fase cair (kc;B)di permukaan padatan sebagaifungsi ukuran butiran serbuk lerak (diameter)dan konsentrasi pelarut etanol-air. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat dipergu-nakanuntuk mendukung perancangan proses dan

peralatan skala industri.

DasarTeori

Difusi adalah pergerakan suatu

komponen melalui campuran yang

berlangsung karena suatu rangsangan fisika

yang antara lain berupa adanya perbedaankonsentrasi pada kornponen yang terdifusi.

Pada keadaan ajeg, hukum Fick tentangperpindahan massa menyatakan [1]:

N = -DdCA

(1)A e dzEkstraksi saponin merupakan

peristiwa perpindahan massa dengan langkah­langkah urutan berupa:1. difusi saponin dari dalam buah lerak ke

permukaan butir

2. perpindahan massa saponin dari

permukaan butir ke cairan secara konveksi

3. difusi saponin di dafam cairan

yang dapat digambarkan sebagai berikut

"

1) Stat Pengajar pada Jurusan Teknik Kimia, UNS

2) Mahasiswa Tinqkat Sariana Jurusan T eknik Kimia. UNS

Ekuilibrium, Vol 1, No 1, 2002: 10- 15 10

Page 2: 2] 2]4.4917[ J.1311[ - jurnal.uns.ac.id

padat

c;

cair

'-1---- .....? c,

(7)

Persamaan (7) disubstitusikan ke dalam

persamaan (4) didapatkan persamaan sepertiberikut:

d?,= kca[H(CAO- ? c, )-c,Jd?,+kc{H ? +l)c,= kcaHCAo

Karena harga L dan D; tetap maka persamaandi atas menjadi

[k,;?J=K[?:rL?J[?r(11)

m =kca(H ? +1)dan

n = kcaHCAO"Penyelesaian persamaan (8) yang merupakanpersamaan diferensial ordiner order 1 dapatdilakukan secara analitis dengan kondisi batas

t=. O; Cr= 0

t= t: C,= C,dan diperoleh

C =!!_

_

!!_e-"' (9}'

m m

Guna penyelesaian persamaan di atas

diperlukan data C, setiap saat. Nilai kcB tidak

dapat diketahui langsung dari hubungantersebut. Penentuannya dila-kukan dengancara mencoba berbagai harga kc:B melalui

simulasi model matematis yang kemudian

dibandingkan dengan data hasil percobaanlaborato-rium.

Oifusivitas zat terlarut dalam cairan DLdiperkirakan dengan menggunakanpersamaan Wilke-Chang sebagai beriku{ {5!:

D -

7,4x10-a(<I>8M8)°·5T(10}

L-

v:,6 µ

Harga parameter asosiasi ? etanol sebesar

1,5 dan volum molar zat terlarut ditentukan

menurut hukum Kopp [9].Analisa dimensi menurut metode

Buckingham menghasilkan kelompok bilangantak berdimens?

'!-

Ketiga proses tersebut berlang- sungseri dan kecepatan perpindahan massa

ditentutukan proses yang ber-tangsung palinglam bat

Perpindahan massa ditentukan

banyak hal, diantaranya luas permukaanbidang perpindahan dan sifat fisis pelarut.Karena ukuran butiran relatif sangat kecil,maka difusi saponin dari dalam padatan ke

permukaan padatan berlangsung sangatcepat. Adanya pengadukan meningkatkanturbulensi dan menyebabkan meningkatnyalaju perpindahan massa tiap satuan luas,sehingga difusi saponin ke dalam pelarutberlangsung cepat [2]. Dalam hat ini,kecepatan perpindahan massa saponin dari

permukaan padatan ke cairan dianggapmenentukan kecepatan ekstraksi.

Persamaan kecepatan perpindah-anmassa zat terlarut dari permukaan padatan ke

cairan yaitu:

NA= kc(c;-c,) (2)

Hubungan kesetimbangan mengikutipersamaan yang mirip hukum Henry:

c:=H cA (3)Karena luas permukaan bidang

perpindahan massa sulit diketahui,makadipergunakan faktor a sebagai peng-ganti,sehingga persamaan neraca massa saponinfase cair dalam tangki dapat dituliskan

sebagai:

k a(C" -C )V = VdC,

(4)C f f

dt

sedangkan neraca massa total saponin dalam

tangkiWCAO+VC,o = WCA + vc, (5)

Kadar saponin mula-mula dalam fase cair C,o =

0, sehingga persamaan (5) dituliskan sebagaiV

CA= CAO--C, (6)w

Substitusi persamaan (6) ke persamaan (3)diperoleh

jika

dC_, +me, =n

cit(8)

Ekstraksi saponin dari buah lerak dengan pelarut etanol dalam tangki berpengaduk(Sunu H. Pranolo) 11

Page 3: 2] 2]4.4917[ J.1311[ - jurnal.uns.ac.id

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan bahan­bahan sebagai berikut:1. Buah Lerak, yang diperoleh dari Pasar

Gede Surakarta2. Etanol teknis (96% berat), sebagai pelarut

di-peroleh dari laboratorium Dasar TeknikKimia, UNS

3. Aquades, sebagai pengencer diperolehdari laboratorium Dasar Teknik Kimia,UNS.

Skema rangkaian alat penelitianterlihat pada Gambar 1 berikut ini.

Gb. 1: Skema rangkaian alat

Keterangan :

1. Pemanas mantel2. Labu leher tiga3. Pengaduk merkuri

4. Pendingin batik

5. Termometer

Penelitian diawaii dengan menge­ringkan buah lerak pada suhu 60°C dankemudian ditumbuk menjadi butiran halus.Butiran ini diayak menggunakan ayakanseperti terlihat pada Tabet 1.

Tabel 1. Diameter Butiran Lerak

Ukuran bukaan Diameter

ayakan (mm) rata-rata (mm)-2,00 + 1,18 1,59-1,18 + 0,85 1,02-0,85 + 0,30 0,58-0,30 + 0,15 0,23

Ekuilibrium, Vol 1, No 1, 2002: 10- 15

Konsentrasi pelarut diperoleh denganpengenceran etanol teknis berkadar 96% berat

sehingga diperoleh berbagai macam

konsentrasi seperti terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Sifat Fisis Larutan Etanol [SJ

Konsentrasi p, 75uc µ, 75uc(% berat) (CD) la/cm3)96,0 0,7639 0,6314276,7 0,8286 0,6198048,0 0,8959 0,4770419,2 0,9471 0,44506

Pelaksanaan ekstraksi dilakukan

dengan langkah:1

.

Pemanasan sejumlah 500 ml larutanetanol konsentrasi tertentu dalam sebuahlabu leher tiga sampai suhu mencapai1s0c.

2. Sejumlah 100 gram butiran lerak keringdiameter tertentu ditambah-kan ke dalamlarutan tersebut dan diaduk dengankecepatan 1000 rpm.

3. Cuplikan diambil setiap selang waktu 15menit (selama .± 3 jam) untuk ditimbangdan dikeringkan pada suhu 7s0c.

4. Hasil pengeringan ditimbang kembali.Kadar saponin awal dalam butiran

lerak (CAo) ditentukan dengan menggunakansokhfet dan diameter butir 0,225 mm.

T etapan Henry (H} dihitungmenggunakan persamaan {3). Harga CAditentukan berdasarkan persamaan neraca

massa total pada keadaan setimban? sepertipada persamaan (5) pada saat C, = C,.

Data kadar saponin dalam larutansebagai fungsi waktu diperoleh dari

percobaan. Dengan mencoba-coba harga kc;B,simulasi model matematika dengan metode

minimasi Golden-Section memberikan nilaikadar saponin dalam larutan sebagai fungsiwaktu (persamaan (9)). Harga optimumnyadicapai apabila memberikan nilai Sum of

Square of Errors (SSE) minimum. Nilai SSE

diperoteh dari

SSE= z)C,.d6ta-C,.simul..)2

T etapan-tetapan dalam kelompokbilangan tak berdimensi persamaan (11)ditentukan dengan regresi linier cara kuadratterkecil.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari hasil perhitungan analitis denganmetode minimasi Golden-Section diperolehharga C, sebagai hasil percobaan dan C, hasil

12

Page 4: 2] 2]4.4917[ J.1311[ - jurnal.uns.ac.id

I?:?lli?l-ilili 1111111111E

0.04

? 0.03

00.02

0.01

0

wakt\J (menit)

perhitungan simulasi setiap saat (Gambar 2 -

5).

!??-???l!?! 0.02 !ls1!?2!????2illJ0

0 50 100 150

Gb.2 Hubungan konsentrasi saponin terhadapwaktu (pelarut: 96% etanol)

50 100 150

waldu (menit)

150100

waldu (menit)

50

• Cf dota 1 59rrm ---Cf tit...-g 1 59rrm

& a dota 1.02nm - - - a tit...-g 1.02rrm

S Cf data 0.58rrm - • - • Cf titl.l'g 0.58rrm

+ Ct<illiaO.Zlmm • • • • • ·Ctmu,gO.Zlnmf

• Cf data 1.59mm ---Cfhltu? 1.59mm

• Cf data 1.02mm - - - Cf!wmv 1.02mm

• Cf data 0.58mm - • - • Cf hiung 0.58mm

+ Cf deta 0.23mm • • • • • ·Cf hlturU 0.23mm

0

Gb.4 Hubungan konsentrasi saponin terhadapwaktu (pelarut: 48% etanol)

15050 100

waldu (menit)

a dota 1.59rrm ---a? 1.59rrm

ac1o1a1.02nm - .. -atit1191.02nmler <l!lta D.58/MI - - - - a N!U(I o.sarrm

ICf data 0.23rrm • • • • • • Cf titlrg O 23rrm.

Cf dl1a 1.59rrm ---Cf? 1.59rrmla dota , .02rrm - - - a?, .02nm

0-da!a0.58nrn - • - ·Ct?0.58/ml

a data 0.23nm • • • • • ·Cf tit\rq o.nnml

&

+

0

&

..

+

Gb.3 Hubungan.konsentrasi saponin terhadapwaktu (pelarut: 76, 7% etanol)

Gb.5 Hubungan konsentrasi saponin terhadapwaktu (pelarut: 19,2% etanol}

Ekstraksi saponin dari buah lerak dengan pelarut etanol dalam tangki berpengaduk(Sunu H. Pranolo) 13

Page 5: 2] 2]4.4917[ J.1311[ - jurnal.uns.ac.id

Analisis dimensional dengan metodaBuckhingham menghasilkan persamaan

[ 2] [ 2,4,4917r J,1311r]-e.4300kc?q= 1,8964x10-:ie pN!:'I l? gL

• ..,p{),

L P

Berdasarkan persamaan tersebut dapatdiketahui bahwa harga kc;8 berbanding lurusdengan kecepatan pengadukan (N), diameterpartikel (Dp), dan densitas pelarut (p) tetapiberbanding terbalik dengan viskositas pelarut(µ) dan difusivitas zat terlarut (DL).

Dari Gambar 2 sampai 5 terlihatkecenderungan bahwa semakin kecil diameterpartikel maka semakin besar konsentrasisaponin yang diperoleh. Terjadi penyimpanganpada diameter partikel 1,59 mm. Hal ini dapatdisebab-kan karena faktor kelipatan diameteryang hanya kurang lebih 1,5 kali dari diameterdi bawahnya (1,02} sedangkan untuk ukurandiameter yang lain faktor ini sebesar 2 kali.Pengaruh ini berakibat pada luas permukaanbidang transfer antara permukaan butiran lerakdengan pelarut.

i!;iiitf-:??..

-?-?-.......:lJllrS 0.03 -t,,,,??..,,,,,,;....,,,""""'""""';..,+.,......,._.-..,,,..,._..,..,.L0 0.02 tillrttrssrttzz?::::-;:::::-;:;0G-;::;:s::-s?

0.01 +,:,'??=-"c....,,...,??-'-"==',-,???

0+-'-???=--,=..;__.:.:._.:..--c?..,_,__.:.:._:......c.,0% 20% 40% 60% 80% 100%

Konsentrasi pelarut ( % berat)

l--+--crg1rrt(0p1.59)- .,_ -a·111rrt(Dp1.02>I1- .. -Cf"glrrt(Dp0.58) • • t(• • •Cf"glrrt(Dp0.23)j

Gb.6 Hubungan c, dengan konsentrasi pelarutpada berbagai diameter partikel

Gambar 6 memperlihatkan ke-cenderungan bahwa konsentrasi saponinmaksimum tercapai pada percobaan denganmenggunakan etanol berkadar 76, 7% berat.Saponin terlarut baik di air maupun etanol dandalam percobaan mt pelarut yangdipergunakan berupa campuran etanol dan air,namun demikian kelarutan saponin datametanol dan air berbeda, sehingga kemungkinanter-dapat suatu komposisi campuran keduanyayang dapat melarutkan saponin maksimum.

Ekuilibrium, Vol 1, No 1, 2002 : 1 O - 15

KesimpulanHubungan antara kc;a dengan peubah­

peubah yang mempengaruhi untuk buah lerakberbentuk butir/bola adalah

[ 21 r 2]4.4917[J.1311[]-6.,4300k0aD;= 1,B9B4x1D_36pND; _!!_ 01

DL J l µ p()L DP

Harga ini berlaku pada kisaran diameter butirdari 0,23 sampai 1,59 mm dan konsentrasipelarut etanol antara 19,2% sampai 96%berat. Ralat rata-rata yang diperoleh sebesar4,67%.

Saran

Penelitian selanjutnya dapat dilakukandengan1. melihat pengaruh peubah lainnya, seperti

suhu, kecepatan pengadukan dan ukurana lat

2. memperbanyak percobaan padakonsentrasi pelarut antara 76, 7% dan 96%sehingga diketahui kecenderunganpenurunan konsen-trasi saponin yangdihasilkan

3. mengadakan percobaan untuk diameterbutir lebih besar dari pada 1,02 mm

sehingga terlihat kecen-derungann?c14. metoda analisa spektrofotometer atau

HPLC agar hasilnya lebih tepat

14

Page 6: 2] 2]4.4917[ J.1311[ - jurnal.uns.ac.id

Daftar lambanga : luar permukaan per satuan [L2/L1

volume butir

CA kadar saponin dalam butir [M/MJpada waktu t

CAo kadar saponin dalam butir [M/M]mu la-mu la

c,

C,o

c;

D.

: kadar saponin dalam pelarutpada waktu t

: kadar saponin dalam pelarutmula-mulakadar saponin dalam pelarutyang setimbang dengankadar saponin padapermukaan padatandifusifitas efektif zat terlarut

dalam padatdifusifitas efektif zat terlarut

dalam pelarut: diameter pengaduk: diameter butir

: tetapan Henrykoefisien perpindahan

massa lokal

koefisien perpindahanmassa volumetrisberat molekul pelarutfluks massa saponin

: bilangan Reynold: temperatur mutlak: volume pelarut: volume molar zat terlarut: massa padatan: jarak: parameter asosiasi pelarut

viskositas pelarut: densitas pelarut

[MIL3]

[M/L3)

[MIL3]

[L2/t]

[L2/L1

[L][LJ[MIL3J[Ut]

[1/t}

?{][-]

?[1}/MJ[MJ[L][-][ML-1f1][Ml-3]

Daftar Pustaka

[1} Geankoplis, Transport Process and UnitOperation, 200 ed., Allyn and Bacon Inc.,Massachusetts, 1983, pp. 373-375, 415-427

[2] Hardjono, Operasi Teknik Kimia II, Edisi I,Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,1989, hal. .17-20, 56, 63-64, 129

[3} Jasmansyah, /so/asi Saponin danSapogenin Triterpenoid dari Daging BuahSapindus Rarak D.C., online:

hUp:/Jwww.mahidol.ac. th/abstracts/annual2000/0358.htm (accessed: 10/04/2002)

[4] Kirk, R. E. and Othmer, D. F.,Encyclopaedia of Chemical Techno-logy,vol. 13, 4m ed., John Willey and Sons Inc.,New York, 1996, pp. 1044 - 1045

[5] Perry, R.H. and Green, D.W., Perry'sChemical Engineers' Handbook, t" ed.,McGraw Hill, New York, 1997

[61 Robinson, T., Kandungan OrganikTumbuhan Tinggi, Edisi VI, lnstitutT eknologi Bandung, Bandung, 1991, hat.156-158

[7] Sediawan, W.B. dan Prasetya, A,Pemodelan Matematis dan PenyelesaianNumeris dalam Teknik Kimia denganPemrograman Basic dan Fortran, Edisi I,Penerbit Andi, Yogyakarta, 1997

[6] Soejono dan Nasution, R. E., Buah Lerak(Sapindus Rarak, D. C.) PencuciTradisional Kain Batik, Vol. 4, No. 3,Buletin Kebun Raya, Bogar, 1979, hal.·101-103

[9] Treybal, RE., Mass Transfer Operation, 3rded., McGraw Hill Co., Singapore, 1981

Ekstraksi saponin dari buah lerak dengan pelarut etanol dalam tangki berpengaduk(Sunu H. Pranolo) 15