36
Tata Cara Penyusunan dan Penyajian Data Statistik Drs. Tarsis Tarmudji, M.M Kiswanto, SE, M.Si

2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Tata Cara Penyusunan dan Penyajian Data Statistik

Drs. Tarsis Tarmudji, M.MKiswanto, SE, M.Si

Page 2: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Arti Statistik

Aktifitas dan kegiatan kerja, persoalan, angka2

Sekumpulan angka untuk ditarik maknanya, memperoleh informasi

Angka2 disederhanakan dalam bentuk table atau grafik, orang menyebutnya statistik

Statistic ada di mana-mana

Page 3: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Masyarakat kebanyakan menafsirkan statistik sebagai tabel atau daftar angka yang menggambarkan keadaan, situasi, atau kondisi suatu kejadian, gejala, yang terpampang di kantor-kantor pemerintah maupun swasta.

Tabel atau daftar tersebut biasanya dilengkapi dengan keterangan-keterangan, gambar-gambar atau diagram-diagram lain untuk memperjelas situasi, keadaan atau gejala yang sedang digambarkan.

Page 4: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Statistik juga dapat diartikan sebagai laporan atau lukisan tentang sesuatu hal dalam bentuk diagram-diagram, grafik, gambar berbentuk lingkaran, tumpukan mata uang, deretan manusia, dan lain lain yang melukiskan atu menggambarkan suatu keadaan (Sudjana, 1974)

Page 5: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Statistik dan penelitian

Penelitian: Bagaimana mengumpulkan data? Bagaimana data diferifikasi? Bagaimana data dikelompokkan /

dibedakan? Bagaimana data yang sudah didapat

akan dianalisa?arah persoalan statistik, terutama

penelitian kuantitatif.

Page 6: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Dua arti statistik Ringkasan dalam bentuk angka yang

disajikan dalam bentuk daftar/tabel, gambar, grafik, dll beserta keterangannya

Ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisa data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum, berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh (J. Supranto, 1985)

Page 7: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Fungsi statistik Fungsi deskriptif memaparkan informasi dalam

sajian yang bermakna untuk: mendeskripsikan suatu keadaan atau menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu kejadian terjadi

Fungsi inferensial untuk mendapakan kesimpulan yang bermakna; contoh penggunaan jamu

Fungsi analitik mampu menjelaskan hubungan antara faktor satu dengan yang lain

Fungsi prediktif dari data yang terkumpul dapat digunakan untuk melakukan prediksi

Page 8: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

TUJUAN

PENYAJIAN

PENGGOLONGANDATA

PENGUMPULAN DATA

MASALAH

ANALISA

TAFSIRAN &KESIMPULAN

PEM

AN

FA

ATA

N

Page 9: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Populasi : adalah keseluruhan dari karakteristik (unit/individu/kasus/barang/peristiwa) hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian.Contoh : seluruh penduduk Kabupaten Bekasi, seluruh petani padi yang ada di Bekasi, seluruh anak jalanan yang ada di Jakarta, dan lain-lain.Sampel : merupakan bagian dari populasi yang paling tidak mempunyai satu ciri yang sama dengan populasinya untuk mewakili populasi.Contoh : penelitian dilakukan pada karyawan PEMDA Tk. II Bekasi sebanyak 5000 (sebagai populasi) dengan ciri-ciri sebagai berikut : Pria dan wanita, Penghasilan di bawah 200.000,- per bulan, Sudah berkeluarga, Lama bekerja lebih dari 5 tahun, dan lain-lain

Page 10: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Alasan sampel

Karena diperlukan percobaan yang sifatnya merusak

Populasi tidak terbatas Ketelitian dalam penyelidikan Biaya dan ekonomi Menghemat waktu

Page 11: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Besarnya sampel

Derajat keseragaman populasi Derajat presisi yang diinginkan Rencana analisa

Page 12: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Cara pengambilan sampel Sampling seadanya Sampling pertimbangan Sampling probabilita

Random sederhana Random berstrata Random sistematik Sampling klaster / kelompok Sampling ganda Sampling bertahap

Page 13: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Pertimbangan pengambilan sampel

Mempertegas permasalahan penelitian, keterangan atau data yang diperlukan, bilamana diperlukan, kapan data akan dikumpulkan, dll

Menentukan bentuk atau jenis sampling yang sesuai dengan ciri-ciri populasinya, serta menentukan besarnya sampel

Menentukan cara pengambilan sampel, apakah akan dilakukan secara random atau dengan cara yang lainnya.

Page 14: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Kesalahan dalam penelitian Sampling error

Kegagalan dalam mengukur beberapa unsur dari individu yang terpilih sebagai sampel, karena orang tersebut tidak ada di rumah, atau meninggal saat dilakukan pencatatan data

Proses pengukurannya kurang baik, karena misalnya operasionalisasi konsepnya kurang baik, pertanyaannya kurang jelas, dll

Dalam menyusun data mungkin terjadi kesalahan, misal dalam memberikan kode, kesalahan input, dsb.

Page 15: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Non sampling error Yaitu kesalahan penentuan populasi atau

sasaran penelitian. Karenanya peneliti harus hati-hati dalam

mendefinisikan poplasi, sebelum pendataan dilakukan, sehingga tidak sampai memasukkan populasi yang tidak semestinya.

Misal: pengusaha yang ingin mengetahui selera makan penduduk kota solo dengan memilih sasaran orang solo yang terdaftar di buku telepon

Page 16: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Penyajian data dilakukan untuk memudahkan analisis data (karena penelitian tidak mungkin untuk menggunakan data mentah)

Penyajian data juga dilakukan untuk memudahkan pembaca untuk membaca hasil penelitian kita

Penyajian data dalam statistik ekonomi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan mengeluarkannya dalam bentuk tabulasi data, frekuensi grafik (kartogram, stereogram), agihan batang daun, agihan frakuensi, dll.

Page 17: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

23 34 54 56 76 54 34

80 21 34 53 65 67 80

12 23 45 67 86 99 90

12 23 12 34 80 21 34

Data Persebaran Penduduk di Kec. Gunungpati, Kota Semarang pada setiap Desa

(jiwa)

Page 18: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Kartogram dan Stereogram

Pengguna Kompor Gas Jumlah (jt ton)/thKab. Pati 200Kab. Demak 120Kab. Kudus 120Kab. Semarang 230Kotas Salatiga 400Kota Semarang 200Kab. Pekalongan 300Kab. Blora 200Kab. Rembang 400Kab. Sragen 120

Page 19: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Agihan Batang Daun

Suatu bentuk penyajian data yang lain dengan urutan data yang diklaslifikasikan dalam dua kelompok terdiri dari kelompok puluhan, dan kelompok satuan.

Page 20: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Contoh Agihan Batang Daun

No Batang Daun1 1 3,5 22 2 8,8 23 3 5,7,8,9 44 4 5,7,7,8,9 55 5 2,6,5,8,0,3,4,5,7,8 106 6 0,9,3,7,5,4,4,6,4 97 7 2,5,7,3,5,4,9,3 88 8 2,1,2,1,4,5,4,3 89 9 2,6,8 3

Page 21: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

SOAL Agihan Frakuensi

Data Terkecil 10Data Terbesar 100Jumlah kelas 5

Page 22: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

12 60 30 25 65 1414 70 35 30 70 1616 80 40 35 75 1818 90 45 40 80 2020 99 50 45 85 22

Page 23: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Agihan Frekuensi Kumulatif < + >Nama titik-titik selang kelas

51,5

52

15,5

16

21,5 2727,5

28

33,5 3939,5

40

45,5 51

Nilai (titik) 16,28,40 = batas kelas bawah 1,2,3

Nilai (titik) 27,39,51 = batas kelas atas 1,2,3

Nilai 15,5 = tepi bawah kelas 1, 27,5 = tepi atas kelas 1 dan tepi bawah kelas 2,………….dan seterusnya…………

## nilai-nilai yg berada ditengah-tengah setiap kelas disebut titik tengah atau tanda kelas

Page 24: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Kelas Frekuensi

21 - 29 430 - 38 1239 - 47 648 -56 857 - 65 2366 - 74 9

62

Tentukanlah titik kelas

Page 25: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Cara menentukan titik tengah

28 + 39

2= 33,5…… dst

= 21,516 + 27

2Kelas 1 =

Kelas 2 =

Page 26: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Tabel Agihan frekuensi Kumulatif

Lebih dari kurang dari

lebih dari frek. Kum. kurang dari frek. Kum.15,5 50 15,5 027,5 48 27,5 239,5 42 39,5 851,5 36 51,5 1463,5 25 63,5 2575,5 14 75,5 3687,5 4 87,5 4699,5 0 99,5 50

Page 27: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Banyaknya kelas ditentukan sendiri

Modal Frekuensi1 11 - 20 22 21 - 30 23 31 - 40 44 41 - 50 55 51 - 60 116 61 - 70 87 71 - 80 98 81 - 90 69 91 - 100 3

50

Misal ditentukan i = 10, k = 9

Page 28: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

HISTOGRAM

Definisi:Grafik yang berbentuk balok, di mana sumbu horisontal (X) adalah tepi kelas dan sumbu vertikal (Y) adalah frekuensi setiap kelas.

0

2

4

6

8

10

195.5-303.5 303.5-447.5 447.5-519.5 591.5-735.5 735.5-878.5

Tepi Kelas Interval Harga Saham

Jum

lah F

reku

ensi

Interval Frekuensi

159,5 - 303,5

2

303,5 - 447,5

5

447,5 – 591,5

9

591,5 – 735,5

3

735,5 – 878,5

1

Page 29: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Buatlah histogramnya

Modal Frekuensi1 11 - 20 22 21 - 30 23 31 - 40 44 41 - 50 55 51 - 60 116 61 - 70 87 71 - 80 98 81 - 90 69 91 - 100 3

50

Page 30: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

POLIGON

Definisi:Grafik berbentuk garis dan menghubungkan antara nilai tengah kelas dengan jumlah frekuensi pada setiap kelas.

Nilai tengah kelas

Jumlah frekuensi

231,5 2

375,5 5

519,5 9

663,5 3

807,0 1

0

5

10

231,5 375,5 519,5 663,5 807,0

Nilai Tengah Interval Kelas Harga Saham

Freku

ensi

Page 31: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Buatlah Poligonnya

Nilai Tengahfrek. Kum.15,5 5027,5 4839,5 4251,5 3663,5 2575,5 1487,5 499,5 0

Page 32: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

KURVA OGIVE

Definisi:Diagram garis yang menunjukkan kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif.

Modal Frekuensi F.Kum F.Relatif RR.K1 11 - 20 2 2 4 42 21 - 30 2 4 4 83 31 - 40 4 8 8 164 41 - 50 5 13 10 265 51 - 60 11 24 22 486 61 - 70 8 32 16 637 71 - 80 9 41 18 828 81 - 90 6 47 12 949 91 - 100 3 50 6 100

50 - 100 -

Page 33: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Menjadi Agihan “Lebih dari” dan “kurang dari”

Lebih dari kurang dari

lebih dari frek. Kum. kurang dari frek. Kum.10 50 11 020 48 21 230 46 31 440 42 41 850 37 51 1360 26 61 2470 18 71 3280 9 81 4190 3 91 47100 0 101 50

Page 34: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

OGIVE “Lebih dari”

50 48 4642

37

26

18

9

300

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Series2

0 2 48

13

24

32

41

4750

0

10

20

30

40

50

60

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Series2

OGIVE “Kurang dari”

Page 35: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data

Biaya Frek85 - 101 7102 - 118 11119 - 135 18136 - 152 19153 -169 6170 - 186 9187 - 203 5204 - 220 5

80

Buatlah Ogive “lebih dari” dan “kurang dari)

Page 36: 2. Tata Cara Penyusunan Dan Penyajian Data