36
 PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar Oleh: Indrawan Suradi dan G !an"ela #ko $artoo Kontri%utor: Kresno D Santosa& Aritta Suwarno dan Petrus Gunarso Diter%itkan oleh: Tro'en%os International Indonesia Programme

2010 Panduan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Aplikasi Sistem

Citation preview

PANDUAN APLIKASISistem Informasi GeografisTingkat DasarOleh: Indrawan Suryadi dan G Manjela Eko HartoyoKontributor: Kresno D Santosa, Aritta Suwarno dan Petrus GunarsoDiterbitkan oleh: Tropenbos International Indonesia ProgrammeiiPANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarPANDUANAPLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarOleh: Indrawan Suryadi dan G Manjela Eko HartoyoKontributor: Kresno D Santosa, Aritta Suwarno dan Petrus GunarsoDiterbitkan oleh: Tropenbos International Indonesia Programme30 HalamanISBN 978-979-18366-1-6Gambar sampul oleh: Indrawan SuryadiLayout oleh: Aritta SuwarnoPanduan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar ini disusun dalam kerangka kerjasamaantara CIFOR, Tropenbos International Indonesia Programme, Forest Watch Indonesia dan BPKH Xdengan dukungan dana dari CordaidTropenbos International Indonesia ProgrammePO BOX 494, Balikpapan 76100www.tropenbos.orgiiiDAFTAR ISI1. PENDAHULUAN1.1. GIS (Geographic Information System)1.2. Data dalam GIS2. PERANGKAT LUNAK ArcView2.1. Pendahuluan2.2. Petunjuk singkat penggunaan ArcView2.3. Koreksi geometrik2.4. Proses perhitungan luas2.5. Proses dissolve2.6. Proses penggabungan antar poligon (Merge)2.7. Proses pemotongan (Clip)2.8. Proses tumpang susun (Intersect)2.9. Proses tumpang susun (Union)2.10. Proses pengolahan dan tabulasi data2.11. Pembuatan layout peta dan pencetakan11 3 4142223232324242528ivPANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarvDAFTAR GAMBAR Menu dalam ArcView Membuka project dalam ArcView Membuka view Menentukan skala view. Menampilkan/mengaktifkan theme Membuat legend theme Merubah simbol legend theme Membuat label theme Membuka tabel Menentukan ukuran kertas Informasi dalam lay out/tata letak View frame properties Skala peta Legenda peta Judul dan koordinat peta Garis pinggir Data raster untuk dikoreksi Drop down menu untuk koreksi geometrik Memasukkan koordinat pada koreksi geometrik Koreksi geometrik berdasarkan data vektor Data source type Mengaktifkan citra Menyimpan theme Data based tabel Extention screen digitizer pada menu utama Screen digitizer wizard Tampilan lanjutan pada screen digitizer wizard Memasukkan value Digitasi pada citra Extention X-tool untuk perhitungan luas Tampilan pada layer atau theme yang dihitung luasnya Contoh hasil kalkulasi perhitungan luas dengan menggunakan XtoolGambar 33. Mengaktifkan disolveGambar 1.Gambar 2.Gambar 3.Gambar 4.Gambar 5.Gambar 6.Gambar 7.Gambar 8.Gambar 9.Gambar 10.Gambar 11.Gambar 12.Gambar 13.Gambar 14.Gambar 15.Gambar 16.Gambar 17.Gambar 18.Gambar 19.Gambar 20.Gambar 21.Gambar 22.Gambar 23.Gambar 24.Gambar 25.Gambar 26.Gambar 27.Gambar 28.Gambar 29.Gambar 30.Gambar 31.Gambar 32. 5 6 7 7 8 9 91010111212131313141515161718181919202020212122222223viPANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarGambar 34. Penggabungan PoligonGambar 35. Clip atau pemotonganGambar 36. Proses tumpang susun (Intersect)Gambar 37. Proses tumpang susun (Union)Gambar 38. Tampilan atribut dataGambar 39. Menyimpan atribut dataGambar 40. Melanjutkan menyimpan data atribut pada excelGambar 41. Lanjutan menyimpan data atribut pada excelGambar 42. Tampilam lanjutan menyimpan data atribut pada excelGambar 43. Hasil analisisGambar 44. Informasi peta23242424252526262727291. Pendahuluan1.1 GIS (Geographic Information System)GIS adalah singkatan dari Geographic Information System, perdefinisi GISmerupakan system pengelolaan data bereferensi geografis yang dapatdigunakan untuk input data, manipulasi data sehingga dapat diperoleh dataatau informasi baru.Dewasa ini GIS telah berkembang menjadi sebuah ilmu baru dan singkatanberubah menjadi Geographic Information Science.Pemetaan Digital vs GISPemetaan Digital adalah proses pengubahan data atau peta manual menjadidata digital bereferensi geografis.Perbedaan Pemetaan digital dengan GIS1.2 Data Dalam GIS1.2.1 Berdasarkan Struktur DataBerdasarkan strukturnya data GIS dapat dibagi menjadi dua yaitu berstrukturraster dan vektor.Struktur data raster menyimpan datanya dalam bentuk piksel atau grid. Setiappiksel atau grid memiliki nilai.Struktur data vektor setiap obyek dicatat dalam sistem koordinat. Satukenampakan hanya di wakili oleh satu nilai .1.2.2 Berdasarkan Type DataData dalam GIS dapat dibagi menjadi dua yaitu data grafis dan data atributatau tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan bentuk atauobyek yang ada dipermukaan bumi, sedangkan data tabular adalah datadeskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut.a.Data GrafisData grafispoligondibedakan menjadi tiga macam yaitu titik, garis dan2PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarData point biasanya digunakan untuk menggambarkan obyek ibukota,stasiun curah hujan, alamat customer, lokasi log pond, dan lain-lain.Data garis biasanya digunakan untuk menggambarkan sungai, jalan,saluran telepon, listrik, isoline dll.Data poligon biasa digunakan untuk penggambaran wilayah administrasi,bentuk lahan, sebaran penutupan lahan hutan, wilayah konsesi, RKT, RKL,Blok Tebangan dll.b.Data Attribut atau TabularData atribut ini menyimpan semua informasi tentang nilai atau besarandari data grafis, untuk vektor data atribut tersimpan terpisah dalambentuk tabel, sedangkan pada raster data atribut nilainya tersimpanpada piksel atau gridnya.Software GIS dikembangkan berdasarkan dua struktur data yang adayaitu yang berbasis raster dan berbasis vektor.Software berbasis raster biasanya digunakan untuk melakukanpengolahan data penginderaan jauh dan GIS dengan menggunakanbasis piksel. Contoh software yang berbasis raster diantaranyaERMAPPER, ERDAS, ILWIS dan IDRISI.Software berbasis vektor diantaranya adalah Arc/Info, ArcView, Arcgisdan Mapinfo.32. Perangkat Lunak ArcView2.1 PendahuluanESRI ArcView merupakan salah satu produk software GIS dari ESRI yang banyakdigunakan oleh berbagai kalangan pada saat ini. Software ini sebagaimanasoftware GIS lainnya banyak digunakan untuk mengelola data spasial danmemproduksi peta digital maupun hardcopy.ArcView sangat dimungkinkan untuk dapat dimodifikasi dengan menggunakanpemrograman berbasis obyek. Hal ini dikarenakan ArcView dibangun denganmenggunakan pemrograman berbasis obyek sehingga cukup reliable untukdapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi dengan merubah terminologiyang digunakan dalam interface, mengatur operasi-operasi atau membuatinterface baru untuk melakukan akses ke data tertentu.Dalam perkembangannya banyak aplikasi-aplikasi yang dikembangkan untukmembantu melakukan analisa ataupun memudahkan pekerjaan GIS. Aplikasiini dalam ArcView lebih di kenal sebagai extention. Beberapa extention yangsangat penting dalam pengelolaan data spasial diantaranya adalah1.2.3.Spatial analyst, digunakan untuk melakukan modelling dan analisisspasialImage analyst, digunakan untuk pengolahan data citra3d analyst, digunakan untuk membuat model tiga dimensi data spasialsehingga akan terlihat gambaran nyata dipermukaan bumi.Mengelola data spasial (membuka,mengedit dan menyimpan kembali)layer (unsur-unsur pembentuk peta) seperti point, garis maupun linebeserta attribut datanya.Melakukan konversi data dari berbagai format antara lain dxf, adrgdan lain-lain.Membaca raster file seperti citra /image yang berextention Jpeg,TIFF,jpg,bmp dllMelakukan modelling spasial untuk berbagai aplikasi ataukepentingan.Menampilkan data ARC/INFO maupun autocadMenampilkan data tabularMengimpor data tabular dan menggabungkannya dengan data yangsedang ditampilkanMenggunakan fasilitas Standard Query Language (SQL) untuk mengambilrecord-record suatu basis data untuk kemudian menampilkan petanya.Kegunaan ArcView :1.2.3.4.Dengan ArcView, kita dapat melakukan beberapa kegiatan seperti :4PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarMenentukan atribut dari suatu featureMengelompokkan feature dengan simbol yang berbeda menurutatributnyaMemilih feature berdasarkan atribut tertentuMenentukan lokasi feature-feature yang samaMelakukan perhitungan statistikMembuat grafik sesuai dengan atributnyaMengatur tata letak peta untuk dicetakMelakukan ekspor-impor data2.2. Petunjuk Singkat Penggunaan ArcView2.2.1. Beberapa istilah dalam ArcView2.2.1.1. ThemeTheme merupakan layer data tematik dari suatu data spasial atau sebagianinformasi dari keseluruhan peta. Dalam istilah lain disebut juga sebagaicoverage.2.2.1.2. ViewView merupakan suatu jendela yang digunakan untuk menampilkan theme-(layer). Dalam View, theme (layer) dapat ditampilkan dengan menggunakansimbol dan warna sesuai dengan jenis topology-nya (line/arc, point, polygon).2.2.1.3. TableTable adalah data yang disimpan dalam bentuk kolom dan baris. Setiap themeselalu disertai dengan table. Table disimpan dalam file tersendiri, formatdatanya kompatibel dengan dBase dan dapat dibaca oleh program yangmempunyai fasilitas pengolahan data dalam format database.2.2.1.4. LayoutLayout adalah suatu ruang yang disediakan untuk merancang tampilan peta.Dalam layout, semua komponen peta (theme/layer yang disimpan dalam View,Arah Utara, Skala, Table, Garis Grid, dan keterangan lain) dapat digabungkansehingga menjadi informasi yang berarti.2.2.1.5.2.2.1.6.ChartScriptChart merupakan ruang yang disediakan untuk menampilkan data dalambentuk grafik agar lebih informatif dan menarik.Fasilitas yang disediakan ArcView untuk membuat pemrograman. Pemrogramansangat berguna, terutama dalam pemrosesan yang rumit, untuk prosesotomatisasi dalam pekerjaan rutin yang berulang-ulang, dan sebagainya.5Gambar 1. Menu dalam ArcView.2.2.1.7. Legenda ThemeBerbeda dengan legenda pada layout, legenda theme adalah simbol-simboluntuk ditampilkan dalam View dengan menggunakan data yang berasal daritheme. Simbol dan warna bisa dipilih, demikian juga dengan klasifikasinya.2.2.1.8. Symbol WindowSymbol windows adalah tampilan window yang berisi koleksi simbol-simbolyang digunakan dalam membuat legenda theme maupun untuk pembuatanlayout. Simbol terdiri dari simbol polygon, simbol garis, simbol warna, simboltitik, simbol huruf dan fasilitas untuk memuat simbol-simbol diluar simbol standaryang disediakan.2.2.1.9. Map Unit dan ScaleSetiap peta harus mempunyai unit pengukuran. Map unit dapat dibuat dalamberbagai sistem ukuran (meter, kilometer, miles, dlsb), tanpa Map Unit skalapeta tidak dapat ditentukan. Secara default, sebuah View tidak mempunyaiMap Unit, karena itu tidak berskala. Agar sebuah View (untuk dicantumkandalam Layout) mempunyai skala, tentukan terlebih dahulu Map Unit nya.6PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar2.2.1.10.LabelLabel adalah informasi berupa text yang ditampilkan dalam View danberasal dari data Theme. Misalnya nama Kota berasal dari theme TOWNBRU(nama coverage adalah TOWNBRU dan topologinya adalah POINT). NamaKecamatan berasal dari theme ADMIBRU (nama coverage adalah ADMIBRU,topologi POLYGON).2.2.1.11.ProjectProject merupakan file kompilasi yang berisi beberapa view, layout, table,chart, script yang dikerjakan dalam suatu kegiatan peta yang dikerjakan.2.2.21.2.3.Bekerja dengan ArcView2.2.2.1 Memulai ArcViewUntuk memulai ArcView buka start menu pada windows pilih ArcView3.3 klik pada kiri mouse untuk memilih.selanjutnya akan tampil windows awal ArcView seperti pada gambar 1berikut ini .Pilih new project untuk pertama kali memulai ArcView.Gambar 2. Membuka project dalam ArcView.Untuk membuat View, klik Window Project lalu klik tombol [New]. Sebuah Viewbaru akan muncul dan siap untuk dimasukan Theme. Untuk membuka Viewyang sudah dibuat, Klik Window Project, pilih View yang akan dibuka lalu kliktombol [Open].7Dalam ArcView, View dapat dibuat lebih dari satu, tergantung kebutuhan.Gambar 3. Membuka view.2.2.3. Menentukan Map Unit dalam VIEWKlik pada menu View, lalu klik Properties. Pada layar monitor akan munculwindow View properties.2.2.4. Menentukan Skala VIEWSkala tidak dapat ditentukan jika sebuah View tidak mempunyai Map Unit.Tentukan terlebih dahulu Map Unit dari View.Gambar 4. Menentukan skala view.2.2.5. Merubah nama VIEWSecara default, nama View ketika dibuat adalah View1, View2 dst. Namaview dapat dirubah sehingga lebih mencerminkan isi petanya. Misalnya, Viewuntuk peta-peta basemap dapat diberi nama Basemap.Klik pada menu View, lalu klik Properties... Pada baris Name isikan dengannama View yang dikehendaki.2.2.6 Menghapus VIEWView dapat dihapus, jika tidak diperlukan. Pilih pada View yang dikehendaki,lalu tekan [Del] dari keyboard. Perhatikan, jika View dihapus maka komposisipeta dalam Layout yang menggunakan View tersebut akan ikut terhapus pula.Hapuslah View jika telah dipastikan bahwa View tersebut benar-benar tidakdigunakan.8PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar2.2.7. Membuat/menambah THEME dalam VIEWSebuah Theme hanya dapat ditampilkan dalam View. Karena itu untukmembuat Theme, buka/aktifkan terlebih dahulu View yang sudah dibuat. Klikpada Button Masukkan peta (coverage) dari lokasi drive dan directory tempatcoverage berada, lalu klik tombol [OK].2.2.8. Menampilkan/ mengaktifkan THEMEMenampilkanSebuah Theme dapat ditampilkan dalam View dan sebaliknya.Menampilkan Theme, tidak berarti mengaktifkan Theme. Jika sebuahTheme sudah tampil di layar monitor tapi tidak dalam keadaan aktif,maka dia tidak dapat digunakan untuk dapat diproses.Untuk menampilkan Theme, klik pada sisi kiri Theme sehingga muncultanda.MengaktifkanMengaktifkan Theme berarti memilih satu atau lebih Theme untukdilakukan suatu proses. Misalnya, Theme akan dihapus, Theme akandibuat Legendanya dsb.Untuk mengaktifkan Theme, klik pada nama Theme sehingga posisinyalebih menonjol.Gambar 5. Menampilkan/mengaktifkan theme.2.2.9. Membuat Legenda THEMEAktifkan Theme yang akan diberi Legenda. Double klik pada Theme yangdipilih tersebut, pada layar monitor akan tampil window Legen Editor.9Gambar 6. Membuat legend theme.2.2.10. Merubah Simbol LEGENDA THEMEUntuk merubah simbol dalam Legenda, double klik simbol yang akan dirubah.Pada layar monitor muncul Symbol Window. Pilihlah jenis Palette sesuai denganjenis simbol yang akan dirubah dengan cara meng-klik pada Palette yangdipilih. Misalnya, untuk simbol Garis, pilih Pen Palette, untuk simbol Polygon pilihFill Palette, dan seterusnya. Pallete untuksymbol poligonPallete untuksymbol garisPallete untuk symbol poinPallete untuk memilih jenis huruf/fontUntuk menentukan ukuran simbolFasilitas untuk mengambil jenispalette yang ada diluar ArcViewPallete untuk memilihIsi Palette, terdiribermacam-macam simbolGambar 7. Merubah simbol legend theme.2.2.11. Menghapus THEME dari VIEWAktifkan Theme. Klik pada menu Edit, lalu klik pada Delete Themes, ArcViewakan bertanya apakah Theme akan dihapus. Yes, jika memang Theme akandihapus.2.2.12. Membuat LABEL THEMEMembuat Label dari Theme artinya menampilkan informasi berupa text yangberasal dari data Theme itu sendiri. Aktifkan Theme. Klik pada. Pada layarmonitor akan muncul window Theme Properties.10PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarGambar 8. Membuat label theme.2.2.13. Membuka TABLEDalam ArcView jenis Table ada 2 macam. Table yang berasal dari Theme(coverage) dan Table yang bukan berasal dari Theme (bukan data yangterhubung pada peta).Untuk membuka Table Theme, aktifkan Theme yang akan dibuka filenya. Klikpada Button table, pada layar monitor akan muncul window Table.Untuk membuka Bukan Table Theme, aktifkan Window Project, pilih Tables laluklik tombol [Add]. Masukkan nama file table yang akan dibuka.Gambar 9. Membuka tabel.2.2.14. Membuat CHARTUntuk membuat Chart, diperlukan Table (Table Theme atau Bukan Table Theme).Jika tidak terdapat Table dalam Window Project, maka Chart TIDAK dapatdibuat. Aktifkan Window Project, pilih Charts, lalu klik tombol [New]. Masukannama Table yang akan dibuat Chart.112.2.15. Membuat LAYOUTUntuk membuat Layout peta diperlukan View. Jika View belum tersedia,Layout dapat dibuat, hanya saja tidak berisi informasi peta. Ada 2 cara untukmembuat Layout. Cara 1 Aktifkan View yang akan dibuat Layout. Pilih menu View, lalu klik pada sub-menu Layout... Pilih Template (jenis tata letak peta) yang diinginkan. Tentukan nama Layout yang akan dibuat dengan memilih dari daftar, jika Layout baru dibuat pilih . Perhatikan, jangan memilih nama Layout yang sudah ada karena akan me-replace komposisi peta. Pada layar monitor akan nampak layout, lengkap dengan legenda dan keterangan lainnya yang siap untuk diedit jika diperlukan. Cara 2 Aktifkan Window Project. Pilih pada Layout, lalu klik tombol [New]. Pada layar monitor akan nampak window Layout berupa gambar kertas kosong. Layout siap untuk diisi informasi dan diedit.2.2.16 Menentukan Ukuran Kertas pada LAYOUTPilih menu Layout, lalu klik pada sub-menu Page Setup... Pada layar monitorakan muncul window Page Setup.Gambar 10. Menentukan ukuran kertas.2.2.17 Menambah Informasi dalam LAY OUT/ TataLetakUntuk menambahkan informasi ke dalam Layout, digunakan Toolbar. Untukmengaktifkan Toolbar, klik tombol Toolbar dan pilih jenis Toolbar yangdiinginkan.12PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarGambar 11. Informasi dalam lay out/tata letak.ViewUntuk memasukkan View, klik pada Toolbar pilih jenis View. Tempatkancursor pada Layout dengan cara mengklik mouse dua kali pada areadimana View akan ditambahkan pada Layout. Pada layar monitor akanmuncul window View Frame Properties.Gambar 12. View frame properties.Arah UtaraPilih Toolbar dengan jenis Arah Utara. Tempatkan cursor pada Layoutdengan cara mengklik mouse dua kali pada area dimana Arah Utaraakan ditambahkan pada Layout. Pada layar monitor akan munculwindow North Arrow Manager. Kemudian pilih jenis yang dikehendaki.Skala PetaSkala peta hanya bisa dibuat jika dalam Layout sudah terdapatView. Pilih Toolbar dengan jenis Skala. Tempatkan cursor pada Layoutdengan cara mengklik mouse dua kali pada area dimana Skala akanditambahkan pada Layout. Pada layar monitor akan muncul windowScale Bar Properties.13Gambar 13. Skala peta.LegendaSama halnya dengan skala, Legenda juga memerlukan adanya Viewterdapat dalam Layout. Pilih Toolbar dengan jenis Legenda. Tempatkancursor pada Layout dengan cara mengklik mouse dua kali pada areadimana Legenda akan ditambahkan pada Layout. Pada layar monitorakan muncul window Legend Frame Properties.Gambar 14. Legenda peta.Judul dan Koordinat PetaGambar 15. Judul dan koordinat peta.14PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarGaris PinggirGambar 16. Garis pinggir.2.3. Koreksi GeometrikYang dimaksud dengan koreksi geometrik adalah penyelarasan peta yangberformat raster, baik berupa format jpg, tiff, dan lain sebagainya yang dapatdikenal oleh ArcView dengan data vektor yang telah memiliki sistem referensikoordinat tertentu. Digitasi adalah proses perubahan data dari format rastermenjadi format vektor, baik berupa titik, garis atau poligon dengan merujukpada suatu sistem koordinat tertentu.2.3.1 Koreksi Geometrik BerdasarkanlapanganKoordinatKoreksi geometrik ini dilakukan berdasarkan dengan data koordinat lapanganyang dapat dilihat pada citra atau peta format raster. Lokasi-lokasi yangdapat digunakan untuk melakukan koreksi diantaranya adalah simpang jalan,jembatan, percabangan sungai atau obyek lain yang menonjol dilapangan.Pengambilan data dapat menggunakan bantuan GPS.Langkah-langkah untuk melakukan koreksi tersebut dengan ArcView adalahsebagai berikut Aktifkan software ArcView hingga muncul tampilan seperti Gambar 3. Klik pada with new layer ( apabila sudah punya file proyek yang disimpan silahkan klik pada open an existing Project). Akan muncul Windows view. Klik File pada men bar Pilih extention dengan meng-klik pada extention. Pilih extention image analyst , klik pada kotak disamping tulisan image anayst. Tampilkan Citra atau data raster yang akan dikoreksi geometrik atau diberi koordinat. Pilih image analyst data source pada bagian data source type. Setelah citra atau data raster ditampilkan, Aktifkan data raster yang akan dikoreksi dengan meng-klik satu kali pada data raster klik Align tool pada toolbar.15Gambar 17. Data raster untuk dikoreksi.Cari pada data raster yang sudah ditampilkan lokasi dilapangan yangsudah diambil titik koordinatnya.Klik sekali pada lokasi tersebut dan klik kanan untuk menampilkan dropdown menu.Gambar 18. Drop down menu untuk koreksi geometrik.Pilih Enter TO Coordinate , lalu akan muncul box menu untuk memasukkankoordinat x dan koordiant y. masukkan data yang diperoleh dari GPSuntuk lokasi tersebut.16PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarGambar 19. Memasukkan koordinat pada koreksi geometrik.Lakukan hal yang sama untuk minimal empat lokasi. Harus diingat bahwalokasi sebaiknya menyebar di seluruh wilayah yang tercakup oleh dataraster. Hal ini diperlukan karena tiap-tiap titik akan digunakan untukmereplace lokasi dari data rester tersebut dalam sistem koordinat yangdipilih dengan cara interpolasi.Setelah selesai simpanlah data raster dengan memilih menu theme, klikpada save image as dan tentukan nama serta tipe penyimpanan filerasternya.2.3.2. Koreksi geometrik berdasarkan data vektorUntuk mengkoreksikan data raster ke vektor pada program ArcView diperlukandata-data sebagai berikut: 1. Data vektor sebagai sumber koreksi 2. Data image yang akan dikoreksiDigitasi dilakukan dengan metode on screen digitation, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Lakukan langkah seperti pada sub bab 2.2.1 point 1 hingga 5. Tampilkan data raster yang akan di koreksi dan data vektor untuk wilayah yang sama. Aktifkan data raster yang akan dikoreksi dengan meng-klik satu kali pada data raster Klik pada align tool, cari lokasi data pada raster dan lokasi yang sama pada data vektor. Klik pada data raster lalu arahkan kursor ke lokasi yang sama pada data vektor. Klik sekali pada lokasi tersebut. Lakukan langkah yang sama untuk minimal empat titik. Pada saat dilakukan koreksi maka akan diketahui pergeseran dari citra mengikuti nilai koordinat yang sudah dimasukkan Setelah selesai simpanlah data raster dengan memilih menu theme, klik pada save image as dan tentukan nama serta tipe penyimpanan file rasternya.17Gambar 20. Koreksi geometrik berdasarkan data vektor.2.3.4. Proses DigitasiSetelah proses koreksi geometrik selesai dilakukan maka pendigitasianselanjutnya dapat dilakukan. Dalam melaksanakan pendigitasian peta pertamakali kita harus menentukan tema peta apa yang akan dibuat. Dalam kasuscontoh dibawah ini adalah kita akan menbuat peta Tata Guna Lahan atauLand Use dengan sumber peta dasar adalah salah satuan bagian citra landsatdari kabupaten Kapuas hulu tahun 2001.Langkah-langkah yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Klik Start pada screen komputer 2. Pilih Program 3. Pilih ESRI 4. Plilih ArcView GIS 5. Plih Cancel 6. Pada menu utama File pilih Extention Pilih Image Analisis, Xtools dan Screen Digitizer Pilih New18PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarPada layar akan tampil layar kosong yang aktif dan siap memerima perintahLangkah selanjutnya adalah buka file image yang akan telah disimpan padaproses koreksi dengan cara : 1. Meng-klik add theme pada menu utama View atau langsung men-klik tandapada menu ikon diatas. 2. Pilih direktori tempat penyimpadan data citra hasil koreksi. 3. Data Sources Type diisi sengan Image Analisys Data SourcesGambar 21. Data source type.4.Kemudian aktipkan gambar tersebut dengan cara meng-klik kotakdidepan file yang ada pada menu view.Gambar 22. Mengaktifkan citra.5.6.7.8.Buatkan theme atau layer Tata Guna Lahan atau land use dengan carameng-klik view pada menu utama, kemudian klik new theme lau pilihpoly.Klik Ok.Theme diberi nama landuseUntuk menyimpan klik OK19Gambar 23. Menyimpan theme.Anda telah membuat theme baru dengan nama landuse, tetapi file ini masihbelum mempunyai kolom atau field yang sesuai dengan dta base yang telahkita buat.Langkah selanjutnya adalah anda harus membuat judul kolom ataufield yang ada dalam atribut tabel.Panggil database tabel Land Use yang telah dibuat dari menu utama Windowatau dari Window project pilih Tabel kemudian klik add dan cari dimana filedatabase disimpan.Gambar 24. Data based tabel.Untuk selanjutnya kita akan memanfaatkan micro software Screen digitizeryang ada dalam extention ArcView. Screen digitizer adalah bukan softwarebawaan dari ArcView, tetapi dibuat sebagai software tambahan secaraterpisah oleh ESRI.Jika software tersebutbelum ada harus dikopikan dulu kepada bin32 yangada pada direktori C:\ESRI\AV_GIS30\ArcView\EXT32.Setelah yakin software tersebut ada maka langkah-langkah yang harus andalakukan adalah sebagai berikut :Aktifkan extention Screen Digitizer yang berada pada extention pada menuutama File20PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarGambar 25. Extention screen digitizer pada menu utama.1.Pada menu utama Theme pilih Start Editing kemudian pilih Screen DigitizeWizard dan klik satu kail, maka akan tampil gambar seperti dibawahini.Gambar 26. Screen digitizer wizard.2.Klik Next, tampilan selanjutnya dapat dilihat pada gambar dibawahiniGambar 27. Tampilan lanjutan pada screen digitizer wizard.213.4.5.6.Pilih Not Unique (Duplikat OK)Klik Next dan akan muncul gambar seperti dibawah ini :Pilih Select Value From Look Up TabelKlik NextGambar 28. Memasukkan value.Secara sederhana ikuti saja (klik next) default pilihan yang tersedia pada ikonfungsi pendigitasian hingga tampil ikon seperti gambar dibawah ini berikutdengan data base yang akan dijadikan label pada peta land use yang akandidigitasi. Digitasi dapat dimulai dengan menyoroti salah satu label yang adadalam data base tersebut. Salah satu contoh yang akan didigitasi misalnyabelukar. Maka Belukar di highlight kemudian pilih ikonnya untuk kemudiandapat didigitasi diatas citra yang ada pada screen.Gambar 29. Digitasi pada citra.22PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar2.4. Proses Perhitungan LuasSetelah proses digitasi selesai dilakukan maka fase selanjutnya adalah prosesperhitungan luas. Perhitungan luas dapat dilakukan dengan menggunakanfasilitas extention Xtool. Aktifkan ekstensi xtool, kemudian setting satuan panjangdan luas yang akan digunakan. Satuan panjang yang lazim digunakan dalamhal ini adalah meter sementara satuan luasnya adalah hektar.Gambar 30. Extention X-tool untuk perhitungan luas.Gambar 31. Tampilan pada layer atau theme yang dihitung luasnya.Gambar 32. Contoh hasil kalkulasi perhitungan luas dengan menggunakan Xtool.232.5. Proses DissolveDissolve merupakan proses simplifikasi atribut pada layer atau themeberdasarkan kesamaan field pada atribut peta. Sebagai contoh adalah batasdesa dalam satu kecamatan, proses disolve atas atribut kecamatan dalam halini berarti menghilangkan batas desa dan menyisakan hanya batas kecamatansebagai outputnya.Gambar 33. Mengaktifkan disolve2.6. Proses Penggabungan Antar Poligon(Merge)Proses ini diginakan untuk mengabungkan dua buah areal atau lebih, dengansyarat penggunaan sistem koordinatnya sama.Gambar 34. Penggabungan Poligon2.7. Proses Pemotongan (Clip)Proses ini digunakan untuk memotong suatu thema peta yang lebih luas denganpoligon tertentu yang lebih kecil luasannya.24PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat DasarGambar 35. Clip atau pemotongan2.8. ProsesTumpang Susun (Intersect)Proses ini digunakan untuk menumpangkan satu theme/layer diatas theme/layer yang lainnya dimana theme yang diatas digunakan sebagai acuanbatasnya.Gambar 36. Proses tumpang susun (Intersect)2.9. Proses Tumpang Susun (Union)Proses ini digunakan untuk menumpangkan dua layer atau lebih diatas layerlainnya.Gambar 37. Proses tumpang susun (Union)252.11.DataProses Pengolahan dan TabulasiPoses pengolahan data atribut pada sistem informasi geografis selaindengan fasilitas ArcView dapat juga dengan memeanfaatkan Microsoft Excel.Pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Excel relatif mudah dansederhana. Adapun bentuk data yang dapat dibuka dan diolah yaitu file yangberextension .dbf pada theme atau layer peta.Dalam melaksanakan analisis data terdapat beberapa tahapan. Tahapantersebut adalah sebagai berikut: Pada Menu Start yang ada pada Screen Wndow klik Program Buka program Microsoft Excel Pada Menu Utama File pilih Open Pilih data yang berextention, dbf pada direktori dimana data spatial yang kita simpan Klik 2x pada file tersebut atau klik 1 X kemudian OpenGambar 38. Tampilan atribut data.Gambar diatas menampilkan atribut data data yang tersimpan dalamdata spatial dan data ini masih dalam format ,dbf, File ini harus disimpandalam format MS Excel agar tidak mengganggu data aslinya yang dapatmengakibatkan kerusakan pada layer asalnya.Cara penyimpanannya adalah sebagai berikut:Gambar 39. Menyimpan atribut data.26PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar1.2.3.4.5.Dengan cara Save As dan Save as Type diisi dengan Micrsoft ExcelWorkbook dan diberi nama baruPeyimpanan data hebdaknya dibuatkan direktori tersendiri khusus untukdata-data hasil olahan.Klik SaveLangkah selanjuynya adalah dari menu utama Microsoft Excel pilih Datadan Klik Pivot Table and Pivot Chart Report.Akan tampil gambar seperti dibawah iniGambar 40. Melanjutkan menyimpan data atribut pada excel6.7.8.Kemudian Klik Next, akan tampil gambar seperti berikut inKlik Next,Akan terlihat seperti gambar dibawah iniGambar 41. Lanjutan menyimpan data atribut pada excel279.Klik Layout, akan tampil gambar sbbGambar 42. Tampilam lanjutan menyimpan data atribut pada excel Isikan Row (baris) dan Column (kolom) dengan informasi yang akan digunakan dalam tabulasi. Kemudian kotak yang berisi HECTARE di masukan ke kolom yang bertuliskan DATA10. Klik OK. kemudian Klik Finish11. Dan hasiln dari proses analisis adalah seperti yang terlihat pada gambar di bawah12. Data hasi analisis di drag dan dikopi kemudian disimpan dan lakukanlah pengeditan untuk disesuaiakan kepentingan tampilan dalam penbuatan laporan.Gambar 43. Hasil analisis28PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar2.11. Pembuatan Layout Peta dan PencetakanLayout peta adalah rangkaian proses yang paling ahir dalam proses pembuatanpeta. Dalam pembuatan layout ada hubungannya dengan kaidah-kaidahkartografi, dimana dalam penyusunan elemen-elemen peta dibuat sedemikianrupa sehingga memudahkan sipemakai peta untyuk membacanya.Pada umumnya dalam penyusunan peta di Indonesia mengacu kepadakartografi yang dibuat Badan Koordinaso Pemetaan Nasional (Bakosurtanal).Setelah berkembangnya sistem Informasi Geografis para pembuat peta inginmenampilkan gaya dan khasnya masing-masing dan tentunya tidak terlepasdari atutan dan kaidah kartografi.Beberapa hal yang harus dipenuhi dalam penyusunan layout peta adalahdebagai berikut :2.11.1. Keterangan Peta2.11.1.1. Judul PetaJudul peta merupakan identitas dari peta. Para pemakai peta akan langsungmengerti dan akan memudahkan para pengguna untuk mencari peta apa yangdibutuhkannya, Contoh dari judul peta adalah sebagai berikut : Peta Tata GunaLahan Kabupaten Berau, Peta Rencana Tata Ruang Kabupaten Kapuas Hulu,2.11.1.2. Skala PetaSkala Peta, baik skala bar, maupun skala angka akan berfungsi untukmembandingkan luas dan jarak antara peta dengan keadaan yang sebenarnya.Skala peta biasanya ditulis dibawah juduk peta, dengan huruf angka yanglebih kecil.Pada penulisan skala peta 1 : 250.000 diatas dapat diartikan adalah sebagaiberikut: Angka 1 (satu) mempunyai nilai dengan satuan centimeter (cm) yang menggambarkan jarak dalam peta Angka 250.000 mempunyai nilai dengan satuan centimeter (cm) yang menggambarkan keadaan sebenarnya dilapangan. Jadi artinya 1 entimeter dalam peta sama dengan 250.000 cm di dalam keadaan sebenarnya dilapangan.2.11.1.3. Arah Mata Angin/KompasTanda ini di gunakan untuk memudahkan para pemakai peta dalam menentukanarah mata angin, dimana indikator utamanya adalah utara292.11.1.4. Informasi PetaInformasi umum biasanya menampilkan keterangan peta secara umumseperti jalan, kota/kampung, sungai, batas propinsi, kabupaten,kecamatan dan desa serta fasilitas umum yang ada, Informasi inimerupakan peta dasar tempat dimana judul peta berada.Gambar 44. Informasi peta.Informasi peta secara khusus atau KeteranganInformasi khusus biasanya menampilkan keterangan/legenda petayang sesuai dengan thema atau judul peta. Contoh dari informasikhusus seperti legenda dari data tata guna lahan, tanah, administrasikabupaten dan lain-lain,2.11.1.5. Insert PetaInsert peta menampilkan tentang situasi atau posisi relatif lokasi yang tergambarpada peta utama terhadap daerah disekitarnya.2.11.1.6. Informasi Pembuat PetaNama/ organisasi pembuat atau penyusun merupakan bagian penting untukdiinformasikan.2.11.1.7. Sumber DataSumber data perlu untuk dicantumkan, agar informasi yang ditampilkan dapatdiverifikasi oleh pengguna.2.11.1.8. Isi PetaPada bagian merupakan tampilan dari unsur-unsur pembentuk peta. Isi tetatersebut harus menggambarkan dari judul peta serta harus sesuai denganketerangan yang terdapat pada baian informasi. Isi peta terdiri dari Garis grid koordinat baik Universal Transverse Mercator (UTM), maupun dalam bentuk lintang dan bujur (UTC) Isi peta berupa kompilasi data layer tematik.30PANDUAN APLIKASI Sistem Informasi Geografis Tingkat Dasar