Upload
buikiet
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
41
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN HIPOTESIS
3.1.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri atas dua yaitu
variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent
variable). Variabel penelitian merupakan objek yang berbentuk apa
saja yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh
informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan. Definisi dari variabel yang
digunakan dalam penelitian yaitu :
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Supangat (2007) mendefinisikan variable bebas
(independent variabele) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi penyebab terjadinya
perubahan atau timbulnya variabel terikat atau
dependent variable. Dalam penelitian ini terdapat satu
variabel bebas yaitu keterlibatan kerja (job involvement)
yang ditandai dengan X.
Menurut Robbins (2008), keterlibatan kerja (job
involvement) diartikan sebagai ukuran sejauh mana
seseorang memihak secara psikologis terhadap
pekerjaannya dan menganggap kinerjanya sebagai
ukuran harga dirinya. Pekerjaan dipandang sebagai hal
yang penting dan berarti bagi indvidu sehingga individu
memberikan perhatian besar dan sangat memikirkan
42
pekerjaannya yang membuat individu involved dengan
pekerjaannya.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Supangat (2007) mendefinisikan variable terikat
(dependent variabele) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
bebas atau independent variable. Dalam penelitian ini
terdapat satu variabel terikat yaitu intensi turnover yang
ditandai dengan Y.
Intensi dikategorikan sebagai aspek konatif yang
menunjukkan intensi individu dalam bertingkah laku
(behavioral intention) dan bertindak ketika berhadapan
langsung dengan obyek. Munchinsky (2002)
mendefinisikan intensi sebagai niat seseorang untuk
melakukan perilaku tertentu. Cascio (2006) mendefinisikan
turnover sebagai berhentinya hubungan kerja secara
permanen antara perusahaan dengan karyawannya.
3.1.2 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu :
• Variabel X � merupakan variabel bebas atau independent
untuk mengukur keterlibatan kerja (job involvement). Definisi
operasional untuk alat ukur keterlibatan kerja (job involvement)
dikembangkan berdasarkan dimensi-dimensi keterlibatan kerja
yang dikemukakan oleh Lodahl dan Kejner yang diterjemahkan
oleh Millmore (2007).
43
• Variabel Y � merupakan variabel terikat atau dependent untuk
mengukur intensi turnover. Definisi operasional untuk alat ukur
intensi turnover dikembangkan berdasarkan model turnover
yang dikemukakan oleh Price yang diterjemahkan oleh Tian, W.
A (2009).
Secara rinci akan dijelaskan mengenai operasionalisasi variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.
44
Tabel 3.1 Definisi Operasional Keterlibatan Kerja (Job
Involvement)
VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR PENGERTIAN INDIKATOR
Keterlibatan Kerja
Internalisasi nilai-nilai tentang
kebaikan pekerjaan atau
pentingnya pekerjaan bagi keberhargaan
seseorang (Lodahl &
Kejner, dalam Millmore,
2007)
Performance, self-esteem, contingency
Keterlibatan kerja
merefleksikan tingkat harga diri seseorang
yang dipengaruhi
oleh performance
kerjanya. Keterlibatan kerja muncul
ketika ada kemungkinan (contingency) performance
yang baik sehingga
meningkatkan harga diri
seseorang. Pentingnya pekerjaan
bagi gambaran
total individu.
Pentingnya pekerjaan memberi
gambaran diri secara total atau lebih
membentuk identifikasi diri
secara psikologis terhadap pekerjaan
45
Tabel 3.2 Definisi Operasional Intensi Turnover
VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR PENGERTIAN INDIKATOR
Intensi Turnover Berhentinya individu dari anggota suatu organisasi dengan disertai pemberian keuangan oleh organisasi bersangkutan (Mobley, dalam George, 2008)
Pay (upah) Tingkat upah yang relatif merupakan faktor terpenting dalam menentukan variasi antar industri (Armnecht dan Early, dalam Wei Ami Tian, 2009). Tingkat upah di sebuah organisasi bisa menyebabkan keluarnya seseoang dari organisasinya
Integration Tingkat keikutsertaan atau keterlibatan karyawan dalam hubungan pokok organisasi
Instrumental
Communication
Berhubungan dengan performance seseorang. Performance yang bagus akan menyebabkan sedikit karyawan yang melakukan turnover
46
Tabel 3.2 Definisi Operasional Intensi Turnover (lanjutan)
VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR PENGERTIAN INDIKATOR
Intensi Turnover Berhentinya individu dari
anggota suatu organisasi dengan disertai pemberian
keuangan oleh organisasi
bersangkutan (Mobley, dalam George, 2008)
Formal
Communication
Berkaitan dengan penyebaran
informasi di antara anggota dari suatu system
social
Centralization Tingkat di mana kekuasaan
dipusatkan pada suatu sistem
sosial.
3.1.3 Hipotesis
Hipotesis yang akan diujikan dalam penelitian ini yaitu :
H0 : Tidak ada pengaruh keterlibatan kerja (job involvement) terhadap
intensi turnover pada karyawan divisi food and beverage di hotel
X Jakarta.
H1 : Ada pengaruh keterlibatan kerja (job involvement) terhadap
intensi turnover pada karyawan divisi food and beverage di
hotel X Jakarta.
3.2 SUBJEK PENELITIAN DAN TEKNIK SAMPLING
3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Menurut Supangat (2007), populasi adalah pengumpulan data
dengan jalan mencatat seluruh elemen yang menjadi objek penelitian.
Dalam penelitian ini, sampel yang diambil oleh peneliti adalah
47
karyawan divisi food and beverage hotel X Jakarta sebanyak 71
karyawan.
Penghitungan sample yang akan diteliti dihitung berdasarkan
rumus Slovin menurut Supangat (2007) yaitu :
Keterangan :
n = sample
N = Populasi
e = siginifikansi 99% (e=0,1)
Perhitungan sample :
n = N / 1 + N (e)2
= 250 / 1 + 250 (0,1)2
= 250 / 1 + 250 (0,01)
= 250 / 1 + 2,5
= 250 / 3,5
= 71,42
= 71 responden
Adapun kriteria sampel yang ditetapkan oleh peneliti yaitu :
• Berstatus sebagai karyawan hotel X Jakarta
• Berusia 20-40 tahun
• Berjenis kelamin pria maupun wanita
48
• Lama bekerja di atas 1 tahun
• Tingkat pendidikan minimal SMA/SMK
• Bekerja di divisi food and beverage
3.2.2 Teknik Sampling
Menurut Supangat (2007), sampling merupakan pengambilan
elemen-elemen yang dimasukkan ke dalam sampel yang dilakukan
dengan sengaja, dengan catatan bahwa sampel tersebut dianggap
representative atau mewakili populasi. Metode pengambilan sampel
yang digunakan pada penelitian ini yaitu non probability sampling
yang berarti pemilihan sampel tidak dilakukan secara random. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive
sampling atau judgement sampling. Teknik sampling ini digunakan
karena peneliti memiliki pertimbangan atau penilaian tertentu
terhadap sampel yang dinilai baik untuk penelitian.
3.3 DESAIN PENELITIAN
Menurut Christensen yang diterjemahkan oleh Wijaya, T. (2012)
desain penelitian adalah suatu rencana yang dipersiapkan dan digunakan
untuk menjawab masalah penelitian. Penelitian ini adalah jenis penelitian
regresional dan bersifat kuantitatif. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan
berusaha mengukur pengaruh antar variabel. Penelitian regresional
dimaksudkan untuk menghubungkan serta mengukur pengaruh keterlibatan
kerja (job involvement) terhadap intensi turnover pada divisi karyawan food
and beverage di hotel X Jakarta. Penelitian regresional dipilih untuk
mengetahui pengaruh antar variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
49
baik secara parsial maupun bersama.
3.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas menurut Wijaya, T. (2012) merupakan bentuk
pengujian data yang digunakan untuk menguji data apakah data
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi
normal memiliki pola distribusi seperti kurva berbentuk bel. Kurva
berbentuk bel memiliki dua karakteristik pokok yaitu :
a. Kurva berkonsentrasi di posisi tengah dan menurun di dua sisi.
b. Kurva berbentuk bel bersifat simetris.
Karakteristik data dengan distribusi normal menurut Wijaya, T.
(2012) ialah :
• Kurva memiliki puncak tunggal dengan bentuk seperti bel.
• Rata-rata terletak di tengah-tangah kurva normal.
• Karena bentuk yang simetris, maka median dan mode dari
suatu distribusi data terletak di tengah. Dengan demikinan,
untuk kurva normal maka rata-rata, median dan mode
memiliki nilai yang sama.
• Dua sisi distribusi normal memanjang tanpa batas dan tidak
pernah menyentuh garis horizontal.
Menurut Wijaya, T. (2012) ada berbagai teknik yang dapat dilakukan
untuk melakukan uji normalitas yaitu :
i. Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit
50
Uji Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit digunakan untuk
mengetahui apakah distribusi nilai dalam sampel sesuai
dengan normalitas data. Data yang diuji dalam uji Kolmogorov-
Smirnov Goodness of Fit ialah data yang berskala interval atau
rasio.
ii. Uji Normalitas dengan Normality Plot
Normality plot sering digunakan untuk menguji secara
informal apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak.
Dengan menggunakan normality plot, data statistik lebih mudah
dipahami karena bentuknya berupa visual dibanding dengan
nilai-nilai tertentu dalam statistik seperti probabilitas atau nilai
tingkat kepercayaan.
Definisi secara spesisfik pengujian normality plot adalah
suatu plot atau alur data yang diurutkan berdasarkan suatu
sampel terhadapa titik-titik presentase yang berhubungan dari
suatu distribusi data normal standar. Pengujian normality plot
berupa teknik grafis untuk menilai apakah suatu data
mendekati distribusi normal atau tidak. Data disusun
berdasarkan distribusi normal secara teori sedemikian rupa
sehingga titik-titik dalam plot tersusun seperti garis lurus.
3.3.2 Uji Linearitas
Linearitas oleh Wijaya, T. (2012) diartikan sebagai asumsi adanya
hubungan dalam bentuk garis lurus antara variabel. Linearitas antara
dua variable dapat dinilai melalui observasi scatterplots bivariat.
Jika kedua variable berdistribusi normal dan berhubungan secara
51
linier maka scatterplots berbentuk oval. Sedangkan, jika tidak
berdistribusi normal maka scatterplots tidak berbentuk oval. Agar
linearitas hubungan dapat dipenuhi maka data yang digunakan harus
memiliki distribusi normal.
3.3.3 Uji Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana berfungsi untuk menganalisis pengaruh di
antara dua variabel. Analisis ini digunakan untuk menunjukkan
pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Rumus
regresi linier sederhana oleh Wijata, T. (2012) dapat dicari dengan
persamaan:
Keterangan :
Y = variabel dependen atau variabel terikat
a = konstanta persamaan regresi
b = koefisien regresi
X = variabel independen atau variabel bebas
Untuk mencari a dan b dicari dengan rumus sebagai berikut:
52
Dalam analisis regresi linier sederhana ini, variabel-variabel yang
akan diteliti diantaranya:
1. Variabel bebas X : Keterlibatan Kerja (Job Involvement).
2. Variabel terikat Y : Intensi Turnover.
Dalam analisis regresi linier sederhana, hipotesis penelitian ini
dapat dilihat melalui nilai koefisien b. Jika koefisien b bernilai positif
maka dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh positif terhadap
variabel Y. Begitu pula sebaliknya, jika koefisien b bernilai negatif maka
dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh negatif terhadap
variabel Y.
Pengujian hipotesis yang akan dilakukan adalah pengujian hipotesis
nol (H0) yang menyatakan bahwa koefisien regresi tidak berarti atau
tidak signifikan. Sedangkan hipotesis alternatif (H1) menyatakan bahwa
koefisien regresi berarti atau signifikan. Jika (H0) ditolak maka (H1)
dapat diterima. Perumusan H0 dan H1 untuk penelitian ini adalah :
H0 : β = 0, Tidak terdapat pengaruh keterlibatan kerja (job
involvement) terhadap intensi turnover pada
karyawan divisi food and beverage di Hotel X
Jakarta.
H1 : β ≥ 0, Terdapat pengaruh keterlibatan kerja (job
involvement) terhadap intensi turnover pada
53
karyawan divisi food and beverage di Hotel X
Jakarta.
3.3.4 Uji Signifikansi
• Uji F
Uji F Statistik bertujuan untuk menghitung pengaruh bersama
variable bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.
Oleh Supangat (2007) rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
R = Nilai Koefisien Korelasi Berganda
k = Jumlah variabel bebas (independent)
n = Jumlah sampel
F = Nilai F yang dihitung
Kaidah pengujian signifikasi:
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikasi
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikasi
• Uji t
Oleh Supangat (2007) adapun rumus yang biasa digunakan
adalah sebagai berikut:
54
Keterangan :
thitung = Nilai t
b = koefisien regresi
Sb = deviasi baku distribusi rata-rata sampel yang
menghasilkan koefisien regresi
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan
(dk = n – 2)
Kaidah keputusan:
Jika thitung >ttabel berarti signifikan
Jika thitung < ttabel berarti tidak signifikan
3.4 ALAT UKUR PENELITIAN
3.4.1 Alat Ukur
Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan cara
menyebar kuisioner. Kuisioner yang dibagikan terdiri atas 2 bagian
yaitu :
• Kuisioner Keterlibatan Kerja (Job Involvement)
Kuisioner ini dikembangkan sesuai dengan dimensi
keterlibatan kerja (job involvement) yang dikemukakan
oleh Lodahl dan Kejner yang diterjemahkan oleh Millmore
(2007) yang terdiri atas (i) Performance, self esteem
55
contingency; (ii) Pentingnya pekerjaan bagi gambaran total
individu.
• Kuisioner Intensi Turnover
Kuisioner ini dikembangkan menurut model turnover Price
yang diterjemahkan Tian, W. A. (2009) yang terdiri atas (i)
Pay (upah); (ii) Integration; (iii) Instrumental
communication; (iv) Formal communication; (v)
Centralization.
Pemberian skor pada kuisioner dilakukan dengan menggunakan
skala Likert. Wijaya, T. (2012) mengemukakan bahwa skala Likert
adalah skala yang digunakan secara luas yang meminta responden
menandai derajat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-
masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek stimulus.
Pengukuran tanggapan responden akan diukur dengan skala
Likert yang diurutkan menurut bobotnya yaitu :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Setuju (S)
4 = Sangat Setuju (SS)
Sebelum melakukan pengambilan data, dilakukan pilot study.
Menurut Hulley, S yang diterjemahkan oleh Arikunto (2002), pilot study
merupakan studi awal skala kecil untuk mengevaluasi kelayakan,
waktu, biaya, efek samping, dan ukuran efek (variabilitas statistik)
dalam upaya untuk memprediksi ukuran sampel yang tepat dan
56
meningkatkan pada belajar desain sebelum kinerja dari proyek
penelitian skala penuh.
Menurut Arikunto (2002), tujuan diadakannya pilot study berkaitan
dengan pengelolaan di antaranya :
1. Kalimat yang digunakan di dalam instrumen dapat
dipahami oleh responden.
2. Waktu yang disediakan untuk menjawab
pertanyaan cukup memadai.
3. Mengetahui sejauh mana tanggapan responden
dan orang-orang yang berhubungan dengan
pelaksanaan penelitian.
4. Sebagai sarana untuk memantapkan penelitian
yang akan dilaksanakan.
Sebelum melakukan pengambilan data sebenarnya, terlebih
dahulu dilakukan uji coba alat ukur penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui kualitas masing-masing alat ukur yang akan digunakan.
3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Pengujian validitas dan reliabilitas dari kuisioner yang digunakan
berguna untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan valid dan
reliabel sehingga apabila mendapat hasil yang kurang baik maka dapat
dilakukan perbaikan pertanyaan pada kuisioner agar bisa lebih
mencerminkan indikatornya.
57
i. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan ketepatan
suatu instrument. Wijaya, T. (2012) mengemukakan bahwa
validitas adalah suatu skala yang dapat didefinisikan sebagai
sejauh mana perbedaan skor skala yang diamati
mencerminkan perbedaan sejati antar objek atas karakteristik
yang sedang diukur, dibandingkan dengan kesalahan
sistematik atau acak. Menurut Arikunto (2002) sebuah
instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
dinginkan dan sebuah instrument penelitian memiliki validitas
yang tinggi apabila butir-butir yang membentuk instrumen
tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrument.
Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat
menurut Arikunto (2002) adalah apabila r = 0,3 sehingga butir
pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Semakin tinggi korelasi
antar skor suatu butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor
totalnya, maka instrumen akan semakin valid.
Untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data
digunakan persamaan korelasi product moment dengan angka
kasar yang dikemukakan oleh Pearson oleh Arikunto (2002),
yaitu :
58
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi
X = skor tiap item dari responden
Y = skor total seluruh item dari tiap responden
∑X = jumlah skor tiap item dari seluruh responden
∑Y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden
n = jumlah responden
Uji validitas dihitung tiap item pertanyaan. Tingkat
validitas setiap item dikonfirmasikan dengan tabel interpretasi
nilai r untuk korelasi. Dibawah ini Tabel 3.3 berisi interpretasi
nilai validitas sebagai berikut :
Tabel 3.3 Intepretasi Nilai Korelasi r
Sumber : Arikunto (2002)
Besar Nilai r Intepretasi
0,80 ≤ r < 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi
0,40 ≤ r < 0,60 Cukup
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
0,00 ≤ r < 0,20 Sangat Rendah
(tak berkorelasi)
59
ii. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu
instrument dan untuk menunjukan bahwa suatu instrument
dapat dipercaya. Wijaya, T. (2012) mengemukakan bahwa
reliabilitas menunjukkan bahwa sejauh mana suatu skala
mampu memberikan hasil yang konsisten jika pengukuran
berulang dilakukan terhadap karakteristik-karakteristik tertentu.
Reliabilitas menurut Arikunto (2002:102) adalah sebagai
berikut:
“Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.”
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
Cronbach’s Alpha. Suatu instrumen dinyatakan relibel oleh
Arikunto (2002) jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6.
Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas maka instrumen akan
semakin reliabel.
3.5 PROSEDUR
3.5.1 Persiapan Penelitian
Tahap persiapan pada penelitian adalah merupakan tahap awal yang
meliputi :
a. Pembuatan proposal penelitian yang berisi tentang garis besar
dan kerangka acuan penelitian
b. Penentuan populasi dan sampel
60
c. Pembuatan instrumen penelitian
d. Melakukan uji coba instrumen
e. Melakukan analisis soal hasil uji coba
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanaan penelitian, para responden
dikumpulkan dalam satu ruangan kemudian dibagikan kuisioner
untuk diisi dalam waktu bersamaan. Penelitian dilakukan dalam
waktu 1 hari dan dilakukan pada saat jam istirahat karyawan
berlangsung antara pada jam 13.00 WIB.
3.5.3 Hasil Pengembangan Alat Ukur
3.5.3.1 Alat Ukur Keterlibatan Kerja (Job Involvement)
Uji coba skala alat ukur keterlibatan kerja (job involvement)
dilakukan sebanyak tiga tahap. Berdasarkan estimasi
reliabilitas tahap pertama diperoleh nilai Cronbach’s Alpha α =
0,787 dan terdapat 10 item yang gugur dari 40 item menjadi 30
item. Kemudian pada tahap kedua, diperoleh nilai Cronbach’s
Alpha α = 0,812 dan tidak terdapat item yang gugur.
Distribusi item setelah uji coba dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
61
Tabel 3.4 Distribusi Skala Keterlibatan Kerja Setelah Uji Coba
DIMENSI
KETERLIBATAN
KERJA
ITEM TOTAL
FAVOURABLE UNFAVOURABLE
Performance, self-
esteem,
contingency
2, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10
11, 12, 14, 17 13
Pentingnya
pekerjaan bagi
gambaran total
individu
21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28,
30
31, 34, 35, 36, 37,
38, 39,40
17
TOTAL 17 13 30
3.5.3.2 Alat Ukur Intensi Turnover
Uji coba skala alat ukur intensi turnover dilakukan
sebanyak dua tahap. Berdasarkan estimasi reliabilitas tahap
pertama diperoleh nilai Cronbach’s Alpha α = 0,750 dan
terdapat 10 item yang gugur dari 50 item menjadi 40 item.
Kemudian pada tahap kedua, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha
α = 0,796 dan terdapat 10 item yang gugur dari 40 item hasil
tahap eliminasi pertama menjadi 30 item. Kemudian pada tahap
ketiga, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha α = 0,839 dan tidak
terdapat item yang gugur.
62
Distribusi item setelah uji coba dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 3.5 Distribusi Skala Intensi Turnover Setelah Uji Coba
DIMENSI
INTENSI
TURNOVER
ITEM TOTAL
FAVOURABLE UNFAVORABLE
Pay (Upah) 1, 2, 4 6, 7, 8,9, 10 8
Integration 13, 14, 15 16, 18, 20 6
Instrumental
Communication
21, 23, 24, 25 27, 30
Formal
Communication
33, 35 39, 40 4
Centralization 45 46, 47, 48, 49,
50
6
TOTAL 13 17 30
3.5.4 Teknik Pengolahan Data
Pada saat seluruh data sudah terkumpul maka langkah
selanjutnya yang dilakukan yaitu mengolah serta menganalisis data
dengan menggunakan teknik descriptive statistics. Menurut Bordens
yang diterjemahkan Wijaya, T. (2012), descriptive statistic adalah cara
menganalisa data menggunakan statistik dimana data penelitian
dikumpulkan, disusun, dan disajikan dalam bentuk ringkasan.
63
Perhitungan analisis kuisioner dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan software SPPS versi 20.0. Adapun pengertian statistika
menurut Sudjana (2006) adalah pengetahuan yang berhubungan
dengan cara pengumpulan data, pengolahan, analisis dan penarikan
kesimpulan dilakukan berdasarkan kumpulan data yang ada dan
analisis yang telah dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian ini
diarahkan untuk menguji hipotesis dan menjawab rumusan masalah
yang ada.
3.5.4.1 Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan
alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar
mengukur apa yang seharusnya diukur. Agar dapt dinyatakan
valid, nilai korelasi skor suatu instrumen atau r hitung harus
lebih besar dari r table yang didapat melalui perhitungan
menggunakan program SPSS version 20.0. Jika r hitung lebih
kecil dari r table maka alat ukur dinyatakan tidak valid. Menurut
Wijaya, T. (2012) Uji validitas ini menggunakan tingkat
kepercayaan sebesar 95% dimana df = n – 2. Nilai n
merupakan nilai responden sebanyak 60 responden penelitian.
Dari 60 responden penelitian, diperoleh df sebesar 58 dengan r
hitung sebesar 0,254.
64
i. Hasil Uji Validitas Keterlibatan Kerja (Job Involvement)
Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Keterlibatan Kerja (Job Involvement)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item_1 85.4400 84.904 .351 .874
item_2 84.4000 86.163 .266 .876
item_3 84.2000 85.429 .346 .874
item_4 85.1600 77.158 .625 .866
item_5 85.4000 83.224 .379 .874
item_6 84.7000 82.908 .338 .876
item_7 85.1600 77.158 .625 .866
item_8 85.2200 85.930 .287 .875
item_9 85.6200 84.485 .425 .872
item_10 85.7400 84.441 .420 .873
item_11 85.7000 85.031 .354 .874
item_12 85.4600 84.172 .558 .870
item_13 85.4400 84.904 .351 .874
item_14 85.5000 86.704 .360 .874
item_15 85.4400 84.904 .351 .874
item_16 85.5000 86.704 .360 .874
item_17 86.1600 82.831 .398 .873
item_18 85.6200 83.996 .501 .871
item_19 85.4600 84.172 .558 .870
item_20 86.1600 82.178 .413 .873
item_21 85.5000 86.704 .360 .874
item_22 85.4600 84.662 .505 .871
item_23 85.8000 84.000 .385 .873
item_24 85.4600 85.723 .358 .874
item_25 85.5200 86.091 .420 .873
item_26 86.0800 82.728 .475 .871
item_27 85.7000 83.724 .495 .871
item_28 85.6200 82.036 .651 .868
item_29 85.5000 85.888 .321 .875
item_30 85.4800 85.602 .334 .874
Sumber : hasil analisis data SPSS version 20.0
65
Tabel 3.7 r hitung Variabel Keterlibatan Kerja (Job Involvement)
r hitung r tabel item_1 0,351 0,254 item_2 0,266 0,254 item_3 0,346 0,254 item_4 0,625 0,254 item_5 0,379 0,254 item_6 0,338 0,254 item_7 0,625 0,254 item_8 0,287 0,254 item_9 0,425 0,254
item_10 0,420 0,254 item_11 0,354 0,254 item_12 0,558 0,254 item_13 0,351 0,254 item_14 0,558 0,254 item_15 0,351 0,254 item_16 0,360 0,254 item_17 0,398 0,254 item_18 0,501 0,254 item_19 0,558 0,254 item_20 0,413 0,254 item_21 0,360 0,254 item_22 0,505 0,254 item_23 0,385 0,254 item_24 0,358 0,254 item_25 0,420 0,254 item_26 0,475 0,254 item_27 0,495 0,254 item_28 0,651 0,254 item_29 0,321 0,254 item_30 0,334 0,254
66
ii. Hasil Uji Validitas Intensi Turnover
Tabel 3.8 Uji Validitas Variabel Intensi Turnover
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach’s
Alpha if Item
Deleted
item_1 83.4600 97.682 .288 .876
item_2 84.7600 96.798 .382 .875
item_3 84.6600 95.004 .357 .876
item_4 83.9600 92.447 .444 .874
item_5 84.4200 89.310 .564 .870
item_6 84.8800 93.659 .626 .870
item_7 84.8800 97.291 .315 .876
item_8 85.0000 96.694 .358 .875
item_9 84.9400 95.527 .444 .873
item_10 84.7200 96.206 .501 .873
item_11 84.6800 96.671 .323 .876
item_12 85.0000 97.184 .317 .876
item_13 84.6800 95.732 .395 .874
item_14 84.7200 98.981 .255 .877
item_15 85.2400 92.186 .437 .874
item_16 84.8000 96.449 .349 .875
item_17 85.2600 92.686 .400 .875
item_18 84.6200 97.220 .290 .877
item_19 84.6800 96.467 .435 .874
item_20 84.0000 90.612 .575 .869
item_21 84.7000 97.724 .362 .875
item_22 85.2400 92.186 .437 .874
item_23 85.2000 93.429 .471 .873
item_24 84.8600 94.123 .507 .872
item_25 84.8800 93.659 .626 .870
item_26 84.7200 96.042 .445 .874
item_27 85.3000 92.867 .536 .871
item_28 84.6800 95.691 .550 .872
item_29 84.7400 98.278 .280 .877
item_30 84.4600 98.417 .263 .877
Sumber : hasil analisis data SPSS version 20.0
67
Tabel 3.9 r hitung Variabel Intensi Turnover
r hitung r tabel item_1 0,288 0,254 item_2 0,382 0,254 item_3 0,357 0,254 item_4 0,444 0,254 item_5 0,564 0,254 item_6 0,626 0,254 item_7 0,315 0,254 item_8 0,358 0,254 item_9 0,444 0,254
item_10 0,501 0,254 item_11 0,323 0,254 item_12 0,317 0,254 item_13 0,395 0,254 item_14 0,255 0,254 item_15 0,437 0,254 item_16 0,349 0,254 item_17 0,400 0,254 item_18 0,290 0,254 item_19 0,435 0,254 item_20 0,575 0,254 item_21 0,362 0,254 item_22 0,437 0,254 item_23 0,471 0,254 item_24 0,507 0,254 item_25 0,626 0,254 item_26 0,445 0,254 item_27 0,536 0,254 item_28 0,550 0,254 item_29 0,280 0,254 item_30 0,263 0,254
3.5.4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan
menggunakan Cronbach’s Alpha. Data kuesioner dinyatakan
reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.6. Semakin
tinggi nilai koefisien reliabilitas, maka instrument akan semakin
68
reliabel. Apabila Cronbach’s Alpha < 0.6 maka data kuesioner
dinyatakan tidak reliabel.
i. Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Kerja (Job Involvement)
Dari tabel 3.10 uji reliabilitas variabel keterlibatan kerja (job
involvement) dapat dilihat bahwa variabel keterlibatan kerja
(job involvement) reliabel. Hal tersebut dibuktikan dengan
tabel Cronbach’s Alpha yaitu 0.876 atau lebih besar dari 0.6.
Tabel 3.10 Uji Reliabilitas Variabel Keterlibatan Kerja (Job Involvement)
Sumber : hasil analisis data SPSS version 20.0
ii. Hasil Uji Reliabilitas Intensi Turnover
Dari tabel 3.11 uji reliabilitas variabel intensi turnover dapat
dilihat bahwa variabel intensi turnover reliabel. Hal tersebut
dibuktikan dengan tabel Cronbach’s Alpha yaitu 0.878 atau
lebih besar dari 0.6.
Tabel 3.11 Uji Reliabilitas Variabel Intensi Turnover
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.878 30
Sumber : hasil analisis data SPSS version 20.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.876 30