2012-1-01062-IF Bab3001

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    1/29

     

    BAB III

    ANALISIS DAN PERANCANGAN

    Bab ini menjelaskan tentang sejarah dari Badan Pemeriksa Keuangan RI sejak

    berdiri, hingga saat ini. Bahasan diawali dengan Informasi yang terkait dengan BPK RI,

    dimulai dari sejarah BPK RI, visi dan misi, rencara strategis, struktur organisasi dan

    tanggung jawab, serta sistem yang berjalan. Bahasan selanjutnya adalah gambaran

    aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan untuk mendukung sistem monitoring yang ada di BPK

    RI. Kebutuhan jaringan akan didapatkan dari gambaran aplikasi dan data yang ada,

    dengan kata lain penggambaran topologi  jaringan didasarkan kepada gambaran aplikasi

    dan data. Jadi terbentuknya jaringan berdasarkan hasil analisis ini bisa diartikan sebagai

    bentuk solusi untuk proses sistem monitoring yang telah dianalisa.

    3.1 Informasi Badan Pemerika Keuangan RI

    3.1.1 Sejarah BPK RI

    Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa

    tanggung jawab tentang Keuangan Negara diadakan suatu Badan Pemerika

    Keuangan yang peraturanya ditetapkan dengan Undang-Undang. Hasil

    pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

    Berdasarkan amanat UUD Tahun 1945 tersebut telah dikeluarkan Surat

    Penetapan Pemerintah No.11/OEM tanggal 28 Desember 1946 tentang

    pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan, pada tanggal 1

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    2/29

    Januari 1947 yang berkedudukan sementara di kota Magelang. Pada waktu itu

    Badan Pemeriksa Keuangan hanya mempunyai 9 orang pegawai dan sebagai

    Ketua Badan Pemeriksa Keuangan pertama adalah R. Soerasno. Untuk memulai

    tugasnya, Badan Pemeriksa Keuangan dengan suratnya tanggal 12 April 1947

    No.94-1 telah mengumumkan kepada semua instansi di Wilayah Republik

    Indonesia mengenai tugas dan kewajibannya dalam memeriksa tanggung jawab

    tentang Keuangan Negara, untuk sementara masih menggunakan peraturan

    perundang-undangan yang dulu berlaku bagi pelaksanaan tugas Algemene

    Rekenkamer (Badan Pemeriksa Keuangan Hindia Belanda), yaitu ICW dan IAR.

    Dalam Penetapan Pemerintah No.6/1948 tanggal 6 Nopember 1948

    tempat kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari Magelang ke

    Yogyakarta. Negara Republik Indonesia yang ibukotanya di Yogyakarta tetap

    mempunyai Badan Pemeriksa Keuangan sesuai pasal 23 ayat (5) UUD Tahun

    1945; Ketuanya diwakili oleh R. Kasirman yang diangkat berdasarkan SK

    Presiden RI tanggal 31 Januari 1950 No.13/A/1950 terhitung mulai 1 Agustus

    1949.

    Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Serikat (RIS)

    berdasarkan Piagam Konstitusi RIS tanggal 14 Desember 1949, maka dibentuk

    Dewan Pengawas Keuangan (berkedudukan di Bogor) yang merupakan salah

    satu alat perlengkapan negara RIS, sebagai Ketua diangkat R. Soerasno mulai

    tanggal 31 Desember 1949, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Badan

    Pemeriksa Keuangan di Yogyakarta. Dewan Pengawas Keuangan RIS berkantor

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    3/29

    di Bogor menempati bekas kantor Algemene Rekenkamer pada masa pemerintah

    Netherland Indies Civil Administration (NICA).

    Dengan kembalinya bentuk Negara menjadi Negara Kesatuan Republik

    Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, maka Dewan Pengawas Keuangan RIS

    yang berada di Bogor sejak tanggal 1 Oktober 1950 digabung dengan Badan

    Pemeriksa Keuangan berdasarkan UUDS 1950 dan berkedudukan di Bogor

    menempati bekas kantor Dewan Pengawas Keuangan RIS. Personalia Dewan

    Pengawas Keuangan RIS diambil dari unsur Badan Pemeriksa Keuangan di

    Yogyakarta dan dari Algemene Rekenkamer di Bogor.

    Pada Tanggal 5 Juli 1959 dikeluarkan Dekrit Presiden RI yang

    menyatakan berlakunya kembali UUD Tahun 1945. Dengan demikian Dewan

    Pengawas Keuangan berdasarkan UUD 1950 kembali menjadi Badan Pemeriksa

    Keuangan berdasarkan Pasal 23 (5) UUD Tahun 1945.

    Meskipun Badan Pemeriksa Keuangan berubah-ubah menjadi Dewan

    Pengawas Keuangan RIS berdasarkan konstitusi RIS Dewan Pengawas

    Keuangan RI (UUDS 1950), kemudian kembali menjadi Badan Pemeriksa

    Keuangan berdasarkan UUD Tahun 1945, namun landasan pelaksanaan

    kegiatannya masih tetap menggunakan ICW dan IAR.

    Dalam amanat-amanat Presiden yaitu Deklarasi Ekonomi dan Ambeg

    Parama Arta, dan di dalam Ketetapan MPRS No. 11/MPRS/1960 serta resolusi

    MPRS No. 1/Res/MPRS/1963 telah dikemukakan keinginan-keinginan untuk

    menyempurnakan Badan Pemeriksa Keuangan, sehingga dapat menjadi alat

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    4/29

    kontrol yang efektif. Untuk mencapai tujuan itu maka pada tanggal 12 Oktober

    1963, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

    undang No. 7 Tahun 1963 (LN No. 195 Tahun 1963) yang kemudian diganti

    dengan Undang-Undang (PERPU) No. 6 Tahun 1964 tentang Badan Pemeriksa

    Keuangan Gaya Baru.

    Untuk mengganti PERPU tersebut, dikeluarkanlah UU No. 17 Tahun

    1965 yang antara lain menetapkan bahwa Presiden, sebagai Pemimpin Besar

    Revolusi pemegang kekuasaan pemeriksaan dan penelitian tertinggi atas

    penyusunan dan pengurusan Keuangan Negara. Ketua dan Wakil Ketua BPK RI

    berkedudukan masing-masing sebagai Menteri Koordinator dan Menteri.

    Akhirnya oleh MPRS dengan Ketetapan No.X/MPRS/1966 Kedudukan

    BPK RI dikembalikan pada posisi dan fungsi semula sebagai Lembaga Tinggi

    Negara. Sehingga UU yang mendasari tugas BPK RI perlu diubah dan akhirnya

    baru direalisasikan pada Tahun 1973 dengan UU No. 5 Tahun 1973 Tentang

    Badan Pemeriksa Keuangan.

    Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan Pemeriksa Keuangan telah

    mendapatkan dukungan konstitusional dari MPR RI dalam Sidang Tahunan

    Tahun 2002 yang memperkuat kedudukan BPK RI sebagai lembaga pemeriksa

    eksternal di bidang Keuangan Negara, yaitu dengan dikeluarkannya TAP MPR

    No.VI/MPR/2002 yang antara lain menegaskan kembali kedudukan Badan

    Pemeriksa Keuangan sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    5/29

    keuangan negara dan peranannya perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang

    independen dan profesional.

    Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, ketentuan yang mengatur BPK RI

    dalam UUD Tahun 1945 telah diamandemen. Sebelum amandemen BPK RI

    hanya diatur dalam satu ayat (pasal 23 ayat 5) kemudian dalam Perubahan Ketiga

    UUD 1945 dikembangkan menjadi satu bab tersendiri (Bab VIII A) dengan tiga

    pasal (23E, 23F, dan 23G) dan tujuh ayat.

    3.1.2 Visi dan Misi BPK RI

    3.1.2.1 Visi

    Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel

    dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam

    mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan

    transparan.

    3.1.2.2 Misi

    1.  Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

    2. 

    Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan

    tanggung jawab keuangan negara; dan

    3. 

    Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk

    penyalahgunaan dan penyelewengan keuangan negara.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    6/29

    3.1.2.3 TUJUAN STRATEGIS

    Melalui pelaksanaan misinya, BPK berupaya untuk mencapai

    tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:

    1. 

    Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang

    tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, ekonomis, efisien,

    efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan

    rasa keadilan dan kepatutan;

    2.  Mewujudkan pemeriksaan yang bermutu untuk menghasilkan

    laporan hasil pemeriksaan yang bermanfaat dan sesuai dengan

    kebutuhan pemangku kepentingan; dan

    3.  Mewujudkan birokrasi yang modern di BPK.

    3.1.2.4 NILAI-NILAI DASAR

    Dalam melaksanakan misinya BPK menjaga nilai-nilai dasar

    sebagai berikut:

    1.  Independensi 

    Kami menjunjung tinggi independensi, baik secara kelembagaan,

    organisasi, maupun individu. Dalam semua hal yang berkaitan

    dengan pekerjaan pemeriksaan, kami bebas dalam sikap mental

    dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan/atau

    organisasi yang dapat mempengaruhi independensi.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    7/29

    2.  Integritas 

    Kami membangun nilai integritas dengan bersikap jujur, obyektif,

    dan tegas dalam menerapkan prinsip, nilai, dan keputusan.

    3. 

    Profesionalisme 

    Kami membangun nilai profesionalisme dengan menerapkan

    prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta

    berpedoman kepada standar yang berlaku.

    3.1.3 Rencana Strategis BPK RI

    Pengelolaan keuangan negara merupakan suatu kegiatan yang akan

    mempengaruhi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dan bangsa

    Indonesia.

    Perubahan kepemimpinan di BPK pada saat ini terjadi bersamaan dengan

    perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan

    negara. Perubahan tersebut antara lain meningkatnya kesadaran masyarakat

    untuk memiliki pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan transparan dalam

    mengelola keuangan negara.

    Perubahan lingkungan eksternal yang kedua adalah kewajiban

    Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menyusun laporan keuangan sebagai wujud

    akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah. Sesuai dengan Undang

    Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, BPK

    mempunyai kewajiban dan mandat untuk melakukan pemeriksaan atas laporan

    keuangan tersebut.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    8/29

    Perubahan lingkungan eksternal yang terakhir berkaitan dengan

    pemberian otonomi kepada daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan

    daerah dan juga keuangan Pemerintah Pusat. Pengelolaan keuangan negara yang

    sebelumnya terpusat di ibu kota negara menjadi tersebar di masing-masing

    provinsi dan kabupaten/kota.

    Perubahan-perubahan dalam penyelenggaraan negara di atas sangat

    mempengaruh posisi BPK sebagai satu-satunya lembaga yang bertanggung

     jawab untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

    negara.

    3.1.4 Struktur Organisasi Badan Pemeriksa Keuangan RI

    Adapun struktur organisasi dari BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

    REPUBLIK INDONESIA yang berlokasi di Jakarta:

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    9/29

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    10/29

    3.1.5 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

    Berdasarkan struktur organisasi yang ada di atas, uraian singkat tentang

    tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dari Badan Pemerika Keuangan

    RI adalah sebagai berikut :

    1.  Ketua merangkap Anggota - Drs. Hadi Poernomo, Ak. 

    Kelembagaan BPK

    -  Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara secara

    umum

    Hubungan Kelembagaan Dalam Negeri dan Luar Negeri

    2. 

    Wakil Ketua merangkap Anggota – Hasan Bisri, S.E., M.M. 

    -  Pelaksanaan Tugas Penunjang dan Sekretaris Jenderal

    -  Penanganan Kerugian Negara

    3.  Anggota I –

     Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara, S.E., AK., M.M. 

    -  Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Bidang

    Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan.

    4.  Anggota II –   Drs. H. Taufiequrachman Ruki, S.H. 

    Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Bidan

    Perekonomian dan Perencanaan Pembangunan Nasional

    Pemeriksaan Investigatif

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    11/29

    5. 

     Anggota III – Dr. Agung Firman Sampurna, S.E., M.Si. 

    -  Pemeriksaan Pengelolaan Tanggung Jawab Keuangan Negara Bidang

    Lembaga Negara, Kesejahteraan Rakyat, Kesekretariatan Negara, Aparatur

    Negara, Riset dan Teknologi 

    6. 

     Anggota IV – Dr. Drs. Ali Masykur Musa, M.Si. 

    -  Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Bidang

    Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Infrastruktur.  

    7.  Anggota V – Drs. Sapto Amal Damandari, Ak., C.P.A. 

    Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Daerah dan

    Kekayaan Daerah yang Dipisahkan pada Wilayah I (Sumatera dan Jawa) 

    8. 

     Anggota VI – Dr. H. Rizal Djalil  

    -  Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Daerah dan

    Kekayaan Daerah yang Dipisahkan pada Wilayah II (Bali, Nusa Tenggara,

    Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua)

    9. 

     Anggota VII – Bahrullah Akbar, B.Sc., Drs., S.E., M.B.A. 

    -  Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Bidang

    Keuangan negara yang Dipisahkan.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    12/29

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    13/29

    3.2.1.2 NMS ( Network Monitoring System) Cacti

    Cacti adalah aplikasi  frontend   dari RRDTool yang menyimpan

    informasi kedalam suatu database MySQL dan membuat grafik berdasarkan

    informasi tersebut. Proses pengambilan data melalui SNMP sampai kepada

    pembuatan grafik dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP.

    Fitur-fitur Utama dari Cacti meliputi :

    -  Grafik item yang tidak terbatas

    Auto-padding untuk dukungan grafik

    Grafik manipulasi data

    -  Pengumpulan data pada rentang waktu tertentu

    Pengumpulan data script

    -  Mendukung SNMP

    -  Host template

    Daftar, tree, dan petinjau tampilan data pada grafik

    -  Pengguna berbasis manajemen dan keamanan

    3.2.1.3 Firewall

    Firewall merupakan suatu cara yang diterapkan baik terhadap

    hardware, software  ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk

    melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu

    atau semua hubungan segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar

    yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan

    sebuah workstation, server , router , atau local area network  (LAN).

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    14/29

    Firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani :

    1.  Mesin/Komputer

    Setiap individu yang terhubung langsung ke jaringan luar atau

    internet dan menginginkan semua yang terdapat pada komputer

    terlindungi.

    2. 

    Jaringan

    Jaringan komputer yang terdiri dari satu buah komputer dan

    berbagai jenis topologi jaringan yang digunakan, baik yang

    dimiliki oleh perusahaan, organisasi, dsb.

    Karakteristik Firewall

    1.  Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar, harus melewati

    firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi

    baik secara fisik semua akses terhadap jaringan lokal, kecuali

    melewati firewall. Banyak sekali bentuk jaringan yang

    memungkinkan.

    2.  Hanya kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat

    melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan

    mengatur  policy  pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali

     jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis  policy 

    yang ditawarkan.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    15/29

    3.  Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap

    serangan/kelemahan. Hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat

    dipercaya dan dengan Operating System yang relatif aman.

    3.2.1.4 Splunk

    Splunk adalah software untuk mencari, memonitor, dan menganalisa

    data yang dihasilkan oleh suatu aplikasi, sistem, dan infrastruktur IT pada

    skala tertentu melalui konsep antarmuka dalam web. Splunk menganalisa

    indeks dan menghubungkan data real time. Dimana data tersebut dapat

    menghasilkan suatu grafik, laporan, peringatan, dashboard , dan visualisasi.

    Splunk bertujuan untuk membuat data mesin dapat diakses di seluruh

    organisasi dan mengidentifikasi pola data, menyediakan matriks, masalah

    diagnosis dan memberikan intelijen untuk operasi bisnis. Splunk adalah

    teknologi horisontal digunakan untuk manajemen aplikasi, keamanan dan

    kepatuhan, serta analisis bisnis dan web. Splunk memiliki lebih dari 3.700

    pelanggan berlisensi di 74 negara, termasuk hampir setengah dari Fortune

    100.

    Splunk menawarkan perangkat lunak dalam dua jenis lisensi. Lisensi

    perusahaan dirancang untuk perusahaan dan organisasi besar, dan Lisensi

    Gratis yang dirancang untuk penggunaan pribadi. Versi  freeware  terbatas

    pada 500 MB data setiap hari, dan tidak memiliki beberapa fitur dari edisi

    lisensi  Enterprise. Fitur produktif meliputi : mengindeks semua jenis data

    yang dihasilkan, pelaporan dan analisis statistik dan dashboard.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    16/29

    3.2.1.5 Squid

    Squid adalah sebuah daemon  yang digunakan sebagai  proxy server  

    dan web cache. Squid memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari

    mempercepat server   web  dengan melakukan caching permintaan yang

    berulang-ulang, caching DNS, caching situs web, dan caching pencarian

    komputer di dalam jaringan untuk sekelompok komputer yang menggunakan

    sumber daya jaringan yang sama, hingga membantu keamanan dengan cara

    melakukan penyaringan lalu lintas.

    Meskipun seringnya digunakan untuk protokol HTTP dan FTP.

    Squid juga menawarkan dukungan terbatas untuk protokol lainya termasuk

    Transport Layer Security (TLS), Secure Socket Layer (SSL), Internet

    Gopher, dan HTTPS. Versi squid 3.1 mencakup dukungan protokol Ipv6 dan

     Internet Content Adaptation Protocol (ICAP).

    Squid dapat berjalan diatas sistem-sistem operasi berikut :

    AIX

    -  BSDI

    Digital Unix

    FreeBSD

    -  HP-UX

    IRIX

    -  Linux

    Mac OS X

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    17/29

    -  NetBSD

    NeXTStep

    -  OpenBSD

    SCO Open Server  

    Solaris

    -  UnixWare

    Windows

    3.2.1.6 Web Proxy

    Web proxy merupakan sebuah cara untuk menyimpan objek-objek

    internet yang diminta (seperti halnya data halaman web) yang bisa diakses

    melalui HTTP, FTP, dan Gopher di dalam sebuah sistem yang lebih dekat

    denga situs yang memintanya. Beberapa penjelajah web dapat menggunakan

    cache Squid lokal untuk sebagai server proxy HTTP, sehingga dapat

    mengurangi waktu akses dan juga tentu saja konsumsi bandwith.  Hal ini

    sering berguna bagi para penyedia layanan internet untuk meningkatkan

    kecepatan kepada para pelangganya, dan LAN yang membagi saluran

    internet.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    18/29

    3.2.1.7 VPN (Virtual Private Network)

    VPN adalah singkatan dari Virtual Private Network, yaitu jaringan

    pribadi (bukan untuk akses umum) yang menggunakan medium nonpribadi

    (misalnya internet) untuk menghubungkan antar remote-site  secara aman.

    Perlu penerapan teknologi tertentu agar menggunakan medium yang umum,

    tetapi traffic  (lalu lintas) antar remote-site  tidak dapat disadap dengan

    mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic 

    yang tidak semestinya ke dalam remote-site.

    Gambar 3.2 Cara Kerja VPN

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    19/29

    Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN membutuhkan sebuah server  

    yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika dapat digambarkan kira-

    kira seperti ini :

     Internet  < --- > VPN Server  < --- > VPN Client  < --- > Client  

    Bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan

     jaringan internet maka seperti ini :

    Komputer A < --- > VPN Client  < --- > Internet  < --- > VPN Server  <

    --- > VPN Client  < --- >Komputer B

    Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server   sehingga dibutuhkan

    kemampuan VPN Server   yang memadai agar koneksi tersebut berjalan

    dengan lancar.

    3.2.1.8 Juniper

    Juniper Network Inc, adalah perusahaan Teknologi Informasi yang

    bermarkas di Sunnyvale, California. Perusahaan ini mendesain dan menjual

    layanan dan perangkat-perangkat jaringan IP. Juniper juga mengembangkan

    OS mereka sendiri seperti CISCO dengan IOSnya, maka Juniper membuat

    OS yang berbasis CLI juga, yang di beri nama JUNOS dimana memiliki

    kepanjangan Juniper Operating System.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    20/29

    Sudah banyak perusahaan-perusahaan ISP, Operator Telephone

    Celuler , dan perusahaan lainya, menggunakan jasa Juniper, dan Juniper pun

    mengklasifikasikan produk-produk mereka seperti berikut.

    Beberapa jenis seri device yang diproduksi oleh Juniper yaitu : T-

    Series, M-Series, E-Series, MX-Series, J-Series routers, EX-Series Ethernet

    Switches  and SRX-Series Security. Junos lebih bagus berjalan pada

    perangkat yang di produksi oleh Juniper.

    Klasifikasi model Router Juniper termasuk dalam : M-Series, J-

    Series, T-Series, E-Series, dan MX-Series.

    Dibawah ini beberapa model yang populer sekarang :

    -  M-Series : M7i, M10i, M40e, M120, M320

    Gambar 3.3 Router M-Series

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    21/29

    -  J-Series : J2320, J2350, J4350, J6350

    Gambar 3.4 Router J-Series

    T-Series : T320, T640, T1600, TX Matrix, TX Matrix Plus

    Gambar 3.5 Router T-Series

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    22/29

    -  E-Series : E120, E320, ERX310, ERX705, ERX710, ERX1410,

    ERX1440

    Gambar 3.6 Router E-Series

    MX-Series : MX80, MX240, MX480, MX960

    Gambar 3.7 Router MX-Series

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    23/29

    3.2.1.9 SSO (Single Sign On)

    Single Sign On adalah sebuah sistem authentifikasi terhadap user  

    dengan sekali login akan bisa mengakses beberapa aplikasi tanpa

    harus login  di masing-masing aplikasi. Memiliki 2 bagian yaitu

    Single Sign On  (login satu aplikasi, dimana aplikasi lain yang

    didefinisikan ikut dalam SSO otomatis akan dapat diakses) dan

    Single Sign Out   (log out di satu aplikasi, maka semua aplikasi yang

    didefinisikan ikut dalam SSO akan ikut logout secara otomatis).

    Adapun sistem dimana implementasi sistem login dan logout  yang

    terpusat. Terpusat disini dalam pengertian :

    1.   Login  satu aplikasi, otomatis aplikasi lain sudah login, logout  

    dari satu aplikasi, otomatis aplikasi lain ikut logout . Di Badan

    Pemeriksa Keuangan RI, banyak memiliki banyak aplikasi

    berbasis web yang saat ini memiliki sistem authentifikasi user  

    sendiri-sendiri.

    2.  Dari banyak aplikasi, diharapkan hanya memiliki satu sistem

    user  management . Jika biasanya satu sistem aplikasi memiliki

    satu sistem user management  tersendiri, sekarang diminta agar

    banyak aplikasi tetapi sistem user  terpusat atau satu saja.

    3. 

    Apapun bahasa pemrogramannya, dapat mengenali sistem

    user management  yang dibuat, baik JAVA, PHP, .NET.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    24/29

    3.3. Tata Laksana/Prosedur yang berjalan.

    Untuk memantau sistem yang sedang berjalan dalam mengawasi

    keuangan yang berjalan, BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK

    INDONESIA mengimplementasikan topologi  jaringan yang mengutamakan

    NMS ( Network Monitoring System). Berikut ini adalah gambar topologi jaringan

    yang dipakai :

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    25/29

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    26/29

    Diatas merupakan gambar sederhana dari topologi  jaringan di BADAN

    PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA yang memperlihatkan jalur

    komunikasi selular sehingga user  dapat berkomunikasi dengan user  yang lainnya secara

    lancar. Seperti yang dapat dilihat diatas, topologi jaringan yang digunakan adalah

    topologi  star . Hal ini bisa dilihat dari penggunaan core  sebagai central  dari topologi 

     jarinngan BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA.

    Dijelaskan secara singkat topologi jaringan BPK RI, tetapi kami hanya berfokus

    pada Core Switch, IPS, dan WAN Optimizer   dikarenakan kebutuhan yang belum

    memadai oleh BPK RI dalam melakukan monitoring trafik jaringan yang sedang

    berjalan.

    Fungsi dari Core Switch  disini adalah sebagai network switch  yang

    menggabungkan beberapa device network switch  menjadi satu kesatuan ( Integrated

     Network ). Dikarenakan BPK RI mempunyai host/client  yang sangat banyak yang ada di

    Indonesia. Maka dari itu Core Switch dipilih karena kebutuhan dari BPK RI sendiri.

    IPS ( Intrusion Prevention System) yaitu merupakan suatu kombinasi antara

    fasilitas blocking capabilities dari suatu Firewall dan kedalaman inspeksi paket data dari

    intrusion detection system. Tugas dari IPS di BPK RI sendiri ialah membuat akses

    kontrol dengan cara melihat konten aplikasi dari pada melihat IP address atau ports yang

    biasanya dilakukan oleh Firewall.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    27/29

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    28/29

    3.5.  Pemecahan Masalah

    Melihat permasalahan yang dihadapi oleh BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

    REPUBLIK INDONESIA dalam hal memonitoring jaringan, maka kelompok kami

    menyimpulkan dua alternatif pemecahan masalah; yaitu pertama sistem monitoring 

     jaringan observium yang bisa memantau keadaan jaringan. Alternatif kedua adalah

    melakukan implementasi sistem monitoring jaringan Nagios dengan ditambahkan

    software berbasis console, Gammu.

    Dari kedua solusi tersebut, kami memilih untuk menerapkan solusi kedua. Alasan

    yang pertama adalah pada solusi pertama sistem monitoring yang digunakan bersifat

    komersial, sedangkan pada solusi kedua sistem monitoring yang digunakan bersifat GPL

    (General Public License). Sehingga pada solusi kedua sistem monitoring gratis serta

    bisa didistribusikan kepada siapa saja dan dimodifikasi secara bebas. Alasan kedua

    adalah pada solusi pertama tidak memiliki fasilitas alert , sedangkan pada solusi kedua

    terdapat fasilitas alert . Hal ini mendukung sistem monitoring jaringan selama 24 jam.

    Dengan tidak didukungnya fasilitas alert , maka memonitoring jaringan harus dilakukan

    di tempat. Hal ini menyita waktu dan tenaga admin, sedangkan solusi kedua dengan

    fasilitas alert  dapat mempermudah pekerjaan admin dan lebih efisien.

    Alasan penggunaan Gammu pada solusi kedua adalah jika jaringan BADAN

    PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA putus total, maka Nagios tidak

    bisa mengirimkan e-mail dan fasilitas alert  Nagios tidak bisa mengirimkan sms.

  • 8/15/2019 2012-1-01062-IF Bab3001

    29/29

    3.6.  Perancangan Sistem Monitoring

    Aplikasi monitoring Nagios bisa di download   secara gratis melalui situs

    resminya yaitu http://www.nagios.org/ . Versi Nagios yang digunakan dalam skripsi ini

    adalah versi 3.2.3. Meski bukan versi terbaru yaitu 3.4.1, versi yang digunakan cukup

    untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

    3.6.1 Spesifikasi Kebutuhan Software dan Hardware 

    Setiap aplikasi komputer memiliki spesifikasi kebutuhan yang diperlukan

    untuk menjalankan aplikasi tersebut. Berikut sistem requirement   yang

    dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi monitoring Nagios:

    3.6.1.1 Spesifikasi Software 

    Berikut adalah spesifikasi software  yang merupakan persyaratan

    yang harus dipenuhi agar dapat mengimplementasi Nagios pada sebuah

    server :

    •  Operation System  berbasis Linux (UNIX variant ) yang memilik

    network access dan C compiler

    •  Web server  (Apache)

    •  Thomas Boutell’s gd library

    3.6.1.2 Spesifikasi Hardware 

    Tidak ada persyaratan resmi terhadap spesifikasi hardware  yang

    diperlukan untuk menjalankan Nagios, yang terpentinghardware

      yang

    digunakan bisa menjalankan software diatas.