Upload
buicong
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA STRATEGISBBLK MAKASSAR
KEMENTERIANKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BALAI BESARLABORATORIUM KESEHATANMAKASSAR
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
www.bblkmakassar.com
KEMENTERIAN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN MAKASSAR
2015-2019
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT maka dokumen Rencana
Strategi Bisnis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2015-2019
dapat diselesaikan. Buku ini merupakan panduan dalam menyusun perencanaan
tahunan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sehingga pelaksanaan
kegiatan operasional diharapkan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Rencana
Strategis Bisnis ini disusun dengan melibatkan seluruh komponen dari unit kerja
khususnya dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penyusunan dokumen ini.
Mudah-mudahan dengan adanya Rencana Strategis Bisnis yang disusun ini dapat
memberikan nuansa baru dalam meningkatkan kinerja Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar ke depan dalam memberikan dukungan program pada kantor
pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan Program
pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
Disadari bahwa buku ini masih membutuhkan penyempurnaan dan pengembangan
sesuai dan kondisi yang terjadi di tahun mendatang. Olehnya itu perlu penyesuaian
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan program dan kebijakan.
Wa’alaikum salam Wr. Wb.
Makassar, Desember 2014 Kepala Balai Besar Labkes Makassar
Dr. H. Abidin, MPH NIP. 196104051988031003
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………… ii
BAB I – PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................... 3
C. Dasar Hukum ......................................................................................... 3
D. Sistematika Penyajian............................................................................. 4
BAB II – GAMBARAN KINERJA SAAT INI
A. Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan .................................................... 6
B. Gambaran Kinerja Aspek Keuangan …………………………………… 9
C. Gambaran Aspek Sumber Daya Manusia………………………………. 11
BAB III – ARAH DAN PRIORITAS STRATEGI
A. Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai ………………………. 13
B. Aspirasi Stakeholders …………………………………………………….. 14
C. Tantangan Strategis ………………………………………………………. 15
D. Benchmarking ……………………………………………………………..16
E. Analisis SWOT …………………………………………………………….17
F. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis ………………………….. 22
G. Analisis TOWS …………………………………………………………….. 23
H. Rancangan Peta Strategis Balanced Scorecard (BSC) ………………. 24
iii
Bab IV – Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis
A. Matriks IKU ………………………………………………………………….25
B. Kamus IKU ………………………………………………………………….27
C. Program Kerja Strategis…………………………………………………… 33
Bab V – Analisa dan Mitigasi Resiko
A. Identifikasi Resiko…………………………………………………………. 35
B. Penilaian Tingkat Risiko …………………………………………………. 37
C. Rencana Mitigasi Resiko………………………………………………….. 40
Bab VI – Proyeksi Finansial
A. Estimasi Pendapatan dan Belanja BBLK Makassar...............................46
Bab VII – Penutup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM); dan Rencana Pembangunan Tahunan atau Rencana Kerja
Pemerintah (RKP). Amanat undang-undang tersebut dijabarkan ke dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional yang mengatur tata cara penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga, Rencana Kerja Pemerintah, Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga, dan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan.
Sebagai salah satu UPT Kementerian Kesehatan, maka Balai Besar
Laboratorium Kesehatan diwajibkan untuk menyusun Rencana Strategis sebagai
pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan. Rencana Strategis Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar mengacu pada Renstra Kementerian
Kesehatan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah.
Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar adalah UPT
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kementerian Kesehatan yang
yang diharapkan ke depan menjadi Pusat Rujukan Laboratorium Klinik dan
Laboratorium Kesehatan Masyarakat serta Uji Kualitas Laboratorium
2
Kesehatan di Wilayah Kerjanya. Tugas Pokok Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar adalah melaksanakan rujukan bidang pemeriksaan
laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat serta
keuangan dan administrasi umum. Dalam melaksanakan tugasnya BBLK
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana, koordinasi, pelaksanaan, dan evaluasi di bidang
laboratorium klinik dan uji kesehatan
b. Penyusunan rencana, koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi di bidang
laboratorium kesehatan masyarakat
c. Penyusunan rencana, koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi di bidang
pengembangan dan peningkatan mutu
d. Penyusunan rencana, koordinasi, pelaksanaan, pemantauan pemantapan
mutu eksternal, bimbingan teknis, dan evaluasi laboratorium kesehatan
di wilayah kerjanya
e. Penyusunan rencana, koordinasi, pelaksanaan jejaring kerja, dan kemitraan
di bidang laboratorium kesehatan
f. Pelaksanaan rujukan
g. Pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum
Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi yang diemban BBLK Makassar,
maka perlu dijabarkan dalam suatu rencana strategis, dimana didalamnya
menyangkut visi, misi, strategis dan kebijakan BBLK Makassar
3
B. Tujuan
Sebagai tujuan di dalam Penyusunan Rencana Strategi Bisnis BBLK Makassar
ini adalah :
1. Sebagai arah dan panduan di dalam mewujudkan visi BBLK Makassar dalam
kurun waktu lima tahun.
2. Sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan strategis dan peningkatan mutu
BBLK Makassar.
3. Sebagai instrumen dalam pengambilan keputusan melalui penetapan skala
prioritas untuk menjamin pelayanan yang produktif, efektif dan efisien.
4. Sebagai bahan untuk membangun jalinan kerjasama dan kemitraan dengan
stakeholders.
C. Dasar Hukum
Landasan penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan..
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga..
4
6. Keputusan Menteri Kesehatan No.375/MENKES/SK/V/2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-
2025.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 605 / MENKES / SK / VII / 2008
tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Standar Balai Laboratorium
Kesehatan dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor.52 tahun 2013 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Lingkungan
Kementerian Kesehatan.
9. Surat Edaran Dirjen Bina Upaya Kesehatan No.HK.03.03/2032/2014
tentang Rencana Strategi Bisnis UPT Vertikal Ditjen BUK.
D. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar adalah sebagai berikut :
Bab I – Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang penyusunan rencana strategis,
tujuan, dasar hukum dan sistematika penyajiannya.
Bab II – Gambaran Kinerja Saat Ini
Menjelaskan gambaran kinerja aspek pelayanan dan gambaran
kinerja aspek keuangan serta gambaran aspek sumber daya
manusia.
Bab III – Arah dan Prioritas Strategi
Menjelasan rumusan pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai, aspirasi
stakeholders yang menjelaskan apa saja harapan dan kekhawatiran
5
dari setiap stakeholders inti, tantangan strategis apa saja yang
tengah dan akan menentukan pencapaian visi dan misi,
benchmarking berbagai kemampuan organisasi dan pencapaian
kinerja, analisa SWOT yang menjelaskan analisis yang berkaitan
dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, diagram
kartesius pilihan prioritas strategis yang menggambarkan posisi
daya saing, analisa TOWS yang menjelaskan berbagai sasaran
strategis, Rancangan peta strategis balanced scorecard (BSC)
tentang upaya-upaya strategis yang teridentifikasi.
Bab IV – Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis
Menjelaskan Matriks IKU dan Kamus IKU serta program kerja
strategis
Bab V – Analisa dan Mitigasi Resiko
Menjelaskan apa saja risiko yang dapat dialami, penilaian tingkat
risiko dengan memperhatikan tingkat kemunculannya, rencana
mitigasi resiko berdasarkan hasil pada tahap sebelumnya.
Bab VI – Proyeksi Finansial
Menjelaskan estimasi pendapatan dan belanja dari BBLK Makassar
Bab VII – Penutup
6
BAB II
GAMBARAN KINERJA SAAT INI
A. Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan
1. Kinerja Pelayanan Tahun 2010 -2014
Tabel 1
Kinerja Pemeriksaan tahun 2010 – 2014
Grafik Kinerja Pemeriksaan
2010 -2014
0
50000
100000
150000
200000
250000
2014
2013
2012
2011
2010
Pemeriksaan 2010 2011 2012 2013 2014
Mikrobiologi 4301 4698 14923 17703 3328
Patologi Klinik 58.682 62.019 44.628 37.304 15.526
Immunologi 4563 4074 3969 14338 5304
Kimia Kesehatan 17689 19730 25421 24453 14705
Media & Reagensia 18.088 20.047 13.019 28.099 35.465
7
Kinerja Pelayanan tahun 2014
No. Subaspek/KelompokIndikator/Indikator Skor
1. Layanan 14,75
a. PertumbuhanProduktivitas 4
1) Pertumbuhan Rata rata Pemeriksaan Mikrobiologi 0
2) Pertumbuhan Rata rata Pemeriksaan Imunologi 0.5
3) Pertumbuhan Rata rata Pemeriksaan Patologi Klinik 0
4) Pertumbuhan Rata rata Pemeriksaan Kimia Kesehatan 1
5) Pertumbuhan Rata rata Pembuatan Media dan Reagensia 1,5
6) Pertumbuhan Rata rata Pemeriksaan Uji Kesehatan 1
b. Efisiensi Pelayanan 7
1) Rasio Jumlah Pemeriksaan Mikrobioogi dengan Analis 0.5
2) Rasio Jumlah Pemeriksaan Imunologi dengan Analis 0.5
3) Rasio Jumlah Pemeriksaan Patologi Klinik dengan Analis 1
4) Rasio Jumlah Pemeriksaan Kimia Kesehatan dengan Analis 2
5) Rasio Jumlah Pembuatan Media Reagensia dengan Analis 0,5
6) Rasio Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Klinik dengan Dokter Spesialis
Patologi Klinik 0,5
7) Rasio Jumlah Pemeriksaan Uji Kesehatan dengan Tenaga Yang
Bertugas di Unit Instalasi Uji Kesehatan 1
8) Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 1
c. Perspektif Pertumbuhan Pembelajaran 3,75
1) Rata-rata Jam Pelatihan per Karyawan 1,75
2) Penelitian 1,5
3) Program Reward dan Punishment 0,5
2. Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat 33,85
a. Mutu Pelayanan 13,5
1) Waktu Tunggu Pelayanan 2
2) Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Mikrobiologi 2
8
3) Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Patologi Klinik 2
4) Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Imunologi 2
5) Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Kimia Kesehatan 1,5
6) Waktu Layanan Bidang Pembuatan Media dan Reagensia 2
7) Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan UjiKesehatan 2
No. Subaspek/KelompokIndikator/Indikator Skor
b. Mutu Klinik 7,75
1) Angka Kegagalan Pengambilan Sampel Uji 2
2) Angka Pemeriksaan Laboratorium yang Dirujuk 2
3) Hasil Kegiatan Pemantapan Mutu Internal 1,75
4) Hasil Pemantapan Mutu Eksternal 2
c. Kepedulian Kepada Masyarakat 6
1) Pembinaan Kepada Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat,
Laboratorium Rumah Sakit, dan Laboratorium Mandiri dan Sarana Kesehatan Lain
2
2) Kegiatan Pelayanan PME Regional 2
3) Program Penyuluhan Kesehatan 2
d. Kepuasan Pelanggan 3,6
1) Penanganan Pengaduan / Komplain 2
2) Kepuasan Pelanggan 1,6
d. KepedulianTerhadap Pelanggan 3
1) Program BLK Berseri 2
2) Proper Lingkungan 1
JUMLAH SKOR ASPEK PELAYANAN (1+2) 48,6
9
B. Gambaran Kinerja Aspek Keuangan tahun 2014
No. Subaspek/Indikator Skor
1. Rasio Keuangan 16,15
a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2
b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2,5
c. Periode Panagihan Piutang (Collection Period) 2
d. Perputaran Aset Tetap (FixedAsset Turnover) 2
e. Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset) 2
f. Imbalan Ekuitas (Return on Equity) 2
g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 2
h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2
i. Rasio Subsidi Biaya Pasien 2
2. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2,5
3. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11
a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2
b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan 2
c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja
BLU 2
d. Tarif Layanan 1
e. Sistem Akuntansi 1
f. Persetujuan Rekening 0,5
g. SOP Pengelolaan Kas 0,5
h. SOP Pengelolaan Piutang 0,5
i. SOP Pengelolaan Utang 0,5
j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0,5
k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5
JUMLAH SKOR ASPEK KEUANGAN (1+2+3) 29,65
10
Tabel Pendapatan dan Belanja BBLK Makassar TA 2010 - 2014
NO
URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi (sd bln
Oktober)
I PENDAPATAN 8,520,724,709 12,107,703,911 10,105,727,856 19,979,610,952 10.061.742.242
PNBP (BLU) 1,698,632,859 2,187,647,524 2,269,066,821 2,755,579,121
a. Pendapatan layanan 1,698,632,859 2,135,105,131 2,222,314,404 2,691,357,679
2.494.089.611
b. Pendapatan non opersional
52,542,393 46,752,417 64,221,442
-
RM APBN 6,822,091,850 9,920,056,387 7,836,661,035 17,224,031,831 7.567.652.631
a. Operasional 6,822,091,850 6,386,318,287 7,537,200,035 8,692,159,731 6.306.389.631
b. Investasi
3,533,738,100 299,461,000 8,531,872,100 1.261.389.631
II BELANJA 7,960,293,493 11,188,819,494 9,679,069,246 19,552,001,106 9.003.406.936
PNBP (BLU) 1,138,201,643 1,268,763,107 1,842,408,211 2,327,969,275 1.435.754.305
a. Operasional 980,281,643 1,188,656,607 1,482,858,211 1,707,782,975 1.435.754.305
b. Investasi 157,920,000 80,106,500 359,550,000 620,186,300 -
RM APBN 6,822,091,850 9,920,056,387 7,836,661,035 17,224,031,831 7.567.652.631
a. Operasional 6,822,091,850 6,386,318,287 7,537,200,035 8,692,159,731 6.306.389.631
b. Investasi
3,533,738,100 299,461,000 8,531,872,100 1.261.263.000
11
C. Gambaran Aspek Sumber Daya Manusia
Adapun jumlah Sumber Daya Manusia / Pegawai Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar hingga saat ini tercatat ada 90 pegawai.
Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan, pendidikan dan golongan dalam
tabel di bawah ini :
Jumlah SDM BBLK Makassar berdasarkan klasifikasi pendidikan dan golongan
IV III II I
1 Magister Public Health 1 1
2 Magister Kesehatan 2 3 5
3 Magister Administrasi 2 2
4 Magister Manajemen SDM 1 1
5 Spesialis Patologi Klinik 1 1
6 Dokter Umum 1 3 4
7 Sarjana Kimia 1 1 2
8 Sarjana MIPA / Farmasi 1 6 7
9 Sarjana Kesehatan Masyarakat 7 10 17
10 Sarjana Ekonomi Akuntansi 5 5
11 Sarjana Ekonomi Manajemen 1 1
12 Sarjana Hukum 1 1
13 Sarjana Administrasi 2 2
14 Sarjana Pendidikan 1 1
15 DIV / S. Terapan Sains 1 2 3
16 Akademi Analis Kesehatan 5 6 11
17 D3 Keperawatan 1 1
18 D3 Kearsipan 1 1
19 D3 Sekretaris 1 1
20 D3 Teknik Informatika 1 1
21 A T R O 2 2
22 DIII Kesling 1 1
23 S M A K 4 1 5
24 S A K M A 1 1 2
25 S P K 1 1
26 S M A 1 4 5
27 K P A A 1 1
28 S P K F 1 1
29 SMF 1 1
30 KKP 1 1
31 SMP 1 1 2
18 49 22 1 90
NO Jenis PendidikanGOLONGAN
Jumlah
J U M L A H
12
0
10
20
30
40
50
10
43
18 19
Pasca Sarjana Sarjana Akademi SLTA ke Bawah
0
10
20
30
40
50
18
49
22
1
Gol IV Gol III Gol II Gol I
Grafik 1.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Grafik 1.2. Jumlah Pegawai menurut Golongan
13
BAB III
ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS
A. Rumusan Pernyataan Visi, Misi dan Tata Nilai
Balai Besar laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu
penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan visi, misi
dan tata nilai sebagai berikut :
1. VISI :
Visi BBLK Makassar yaitu: “Menjadi Pusat Rujukan dan Uji
Kualitas Laboratorium yang Handal di Kawasan Timur
Indonesia”.
Visi tersebut mengandung makna bahwa Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan
dan Uji kualitas (Quality Control) terhadap pelayanan laboratorium di
wilayah binaannya.
2. MISI :
Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar tersebut di atas, maka ditetapkan misi, sebagai berikut:
a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui
jejaring dan kemitraan
b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di
wilayah binaan.
c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya
laboratorium kesehatan.
14
3. TATA NILAI :
Wujud pelayanan yang diharapkan Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan adalah dengan menanamkan budaya “Melayani
sebelum diminta” melalui penerapan nilai nilai:
a. Care, yaitu menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan
pelanggan baik pelanggan eksternal maupun internal.
b. Share , yaitu kesulitan dan kemudahan dalam menghadapi
masalah sehari-hari seyogyanya dapat disampaikan kepada
yang lain.
c. Fair, yaitu selalu terbuka dalam memberi maupun menerima
informasi dan saling menghargai serta menghormati pendapat
orang lain.
B. Aspirasi stakeholders inti
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai unit pelaksana
teknis (UPT) vertikal, seyogyanya dapat memenuhi harapan-harapan
pada stakeholders inti. Beberapa stakeholders inti BBLK Makassar
antara lain:
1. Kantor Pusat (Ditjen BUK Kemenkes)
2. Pemerintah Provinsi danKabupaten/Kota
3. Pelanggan Internal BBLK
4. Pelanggan Eksternal BBLK
15
Adapun harapan-harapan dari stakeholders inti BBLK dapat dilihat pada
tabel dibawah ini
Tabel Harapan Stakeholder Inti
Komponen Stakeholder Harapan Kekhawatiran
Kantor Pusat (Ditjen BUK
Kemenkes)
Pemda Provinsi, Kab/Kota
Pelanggan Internal
Pelanggan Eksternal
Adanya Pembinaan wilayah
regional dan uji kualitas
dibidang laboratorium
Kesehatan
Adanya jejaring kerja Dan
kemitraan dalam pelayanan
laboratorium kesehatan
Meningkatnya
kesejahteraan pegawai
Pelayanan yang baik
Kemampuan SDM yang
tersedia
Ketersediaan sarana dan
prasarana
Penerimaan yang tidak
memenuhi target
Pelayanan kurang
berkualitas
C. Tantangan Strategis
Untuk memenuhi harapan-harapan dari stakeholders inti dan untuk
mencapai visi lima tahun kedepan, maka BBLK Makassar dihadapkan
pada beberapa tantangan strategis yang harus dilalui. Adapun tantangan
strategis yang akan dihadapi oleh BBLK lima tahun ke depan antara lain:
1. Kompetensi SDM yang tersedia belum memenuhi standar BBLK.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana serta Peralatan yang belum
optimal
16
3. Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan yang belum menjangkau
ke semua instalasi/unit
4. Budaya Kinerja Pegawai belum sesuai harapan
5. Tata Kelola layanan laboratorium yang belum memadai
6. Cakupan layanan jejaring belum optimal
7. Mutu layanan laboratorium yang belum terstandar
8. Sistem rujukan yang belum berjalan secara optimal
9. Peran BBLK sebagai penyelenggara PME Nasional belum optimal
10. Tingkat kepuasan stakeholders masih rendah
D. Benchmarking
Ada 2 Laboratorium yang menjadi rujukan dalam penyusunan Rencana
Strategi Bisnis ini, yaitu :
1. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai laboratorium
yang terakreditasi dan banyak dilibatkan sebagai laboratorium
rujukan nasional.
2. Laboratorium NHCRI sebagai laboratorium yang banyak berorientasi
pada laboratorium biomolekuler dimana saat ini Dinas Kesehatan
membutuhkan laboratoium rujukan yang mampu melaksanakan
pemeriksaan specimen pada kasus-kasus KLB.
17
E. Analisis SWOT
Untuk mendapatkan suatu potret mengenai keadaan organisasi saat ini
dilakukan dengan cara analisa SWOT. Pemetaan dilakukan terhadap
bidang pelayanan, Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan serta
sarana/prasarana.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka dilakukan peninjauan dan
evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi.
Lingkungan Strategis Internal
Kinerja sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi menerima
sukses atau mengalami kegagalan dari suatu misi organisasi. Faktor-
faktor keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi dalam
rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi secara sinergis dan
efisien.
Berdasarkan kajian Analisis Lingkungan Internal terdapat beberapa hal
yang merupakan unsur kekuatan adalah :
a. Sebagai Rujukan laboratorium Kesehatan Regional Timur Indonesia
b. Terakreditasi ISO 17025 :2005
c. Sebagai penyelenggara uji kualitas laboratorium kesehatan (PME)
Regional Timur Indonesia
d. Ketersediaan SDM
e. Tata laksana organisasi sesuai dengan tuntutan kinerja
f. Ada flesibilitas dalam pengelolaan keuangan (BLU)
g. Lokasi yang mendukung dalam kegiatan operasional laboratorium
18
Adapun unsur kelemahan adalah :
a. Produk layanan belum dikenal masyarakat luas
b. Waktu penyelesaian hasil sangat bervariasi
c. Kemampuan SDM
d. Organisasi belum berorentasi bisnis
e. Pendapatan BBLK belum optimal
f. Utilisasi peralatan kurang optimal
g. Penataan gedung belum optimal
Lingkungan Strategis Eksternal
Sedangkan berdasarkan Analisis Lingkungan Eksternal, yang
merupakan unsur peluang adalah :
a. Adanya pengembangan jejaring dan kemitraan dalam pelayanan
laboratorium kesehatan
b. Permintaan customer yang cukup besar
c. Adanya peluang peningkatan kelembagaan sesuai kebutuhan
d. Adanya permintaan formasi SDM dari Kantor Pusat
e. Kemampuan dan kemauan masyarakat cukup memadai (daya beli )
f. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan peralatan
g. Peningkatan pemanfaatan teknologi Laboratorium
Yang merupakan unsur ancaman yaitu :
a. Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan
b. Pertumbuhan laboratorium yang tidak terkontrol
19
c. Tuntutan SDM yang Profesionalisme dari customer
d. Adanya pengurangan subsidi pemerintah
e. Adanya persaingan tarif
f. Tuntutan fasilitas yang lebih baik
g. Perkembangan teknologi yang sangat cepat
No LINGKUNGAN INTERNAL Bobot Rating Nilai
KEKUATAN Sebagai Rujukan laboratorium Kesehatan Regional Timur Indonesia Terakreditasi ISO 17025 :2005 Sebagai penyelenggara uji kualitas laboratorium kesehatan (PME) Regional Timur Indonesia Tersedia SDM Tata laksana organisasi seauai dengan tuntutan kinerja Ada flesibilitas dalam pengelolaan keuangan (BLU) Lokasi yang mendukung dalam kegiatan operasional laboratorium
0,122
0,122
0,105
0,175
0,175
0,200
0,200
4
5
4
3
3
4
4
0,49
0,61
0,42
0,53
0,53
0,8
0,8
Jumlah 4,18
Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal BBLK Makassar
20
No LINGKUNGAN Internal Bobot Rating Nilai
Kelemahan ( W) Produk layanan belum dikenal masyarakat luas Waktu penyelesaian hasil sangat bervariasi Kemampuan SDM Organisasi belum berorentasi bisnis Pendapatan BBLK belum optimal Utilisasi peralatan kurang optimal Penataan gedung belum optimal
0,53
0,48
0,13
0,13
0,2
0,11
0,09
5
5
5
4
5
4
4
2,65
2,4
0,65
0,52
1
0,44
0,36
Jumlah 8,02
21
No LINGKUNGAN Eksternal Bobot Rating Nilai
Peluang (O) Adanya pengembangan jejaring dan kemitraan
dalam pelayanan laboratorium kesehatan
Permintaan customer yang cukup besar
Adanya peluang peningkatan kelembagaan sesuai
kebutuhan
Adanya permintaan formasi SDM dari unit utama
Kemampuan dan kemauan masyarakat cukup
memadai (daya beli )
Kerjasama dengan pihak ketiga dalam
pemanfaatan peralatan
Peningkatan pemanfaatan teknologi Laboratorium
0,18
0,18
0,14
0,11
0,2
0,11
0,09
5
5
4
4
4
4
4
0,9
0,9
0,56
0,44
0,8
0,44
0,36
Jumlah 4,40
No LINGKUNGAN Eksternal Bobot Rating Nilai
ANCAMAN (T) Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan Tuntutan SDM yang Profesionalisme dari customer
Adanya pengurangan subsidi pemerintah
Adanya persaingan tarif
Tuntutan fasilitas yang lebih baik
Pertumbuhan laboratorium yang tidak terkontrol
Perkembangan teknologi yang sangat cepat
0,18
0,18
0,25
0,12
0,08
0,1
0,1
4
4
3
4
3
4
4
0,72
0,72
0,75
0,48
0,24
0,4
0,4
Jumlah 3,71
22
F. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis
Y
PELUANG
4
3
2
BBLK Makassar (-3,84 , 0,69) 1
KELEMAHAN KEKUATAN
X
-4 - 3 - 2 -1 1 2 3 4
-1
- 2
- 3
- 4
ANCAMAN
Rekomendasi strategi :
Posisi Organisasi berada pada Kuadran II, dimana Kelemahan lebih besar
dari Kekuatan (4,18 – 8,02 = -3,84) dan Peluang lebih besar dari Ancaman
(4,40 – 3,71 = 0,69), sehingga strategi yang akan digunakan BBLK Makassar
dalam menjaga kestabilan organisasi adalah dengan cara “Mengatasi
kelemahan untuk meraih peluang”.
Kuadran : I
Growth
Kuadran : II
Stability
Kuadran : III Survival
Kuadran : IV Diversification
23
G. Analisis TOWS
KEKUATAN - Sebagai Rujukan
laboratorium Kesehatan Regional Timur Indonesia
- Terakreditasi ISO 17025 :2005
- Sebagai penyelenggara uji kualitas laboratorium kesehatan (PME) Regional Timur Indonesia
- Tersedia SDM - Tata laksana organisasi
seauai dengan tuntutan kinerja
- Ada flesibilitas dalam pengelolaan keuangan (BLU)
- Lokasi yang mendukung dalam kegiatan operasional laboratorium
KELEMAHAN - Produk layanan belum
dikenal masyarakat luas - Waktu penyelesaian hasil
sangat bervariasi - Kemampuan SDM masih
rendah - Organisasi belum
berorentasi bisnis - Pendapatan BBLK belum
optimal - Utilisasi peralatan kurang
optimal - Penataan gedung belum
optimal
PELUANG - Adanya pengembangan
jejaring dan kemitraan dalam pelayanan laboratorium kesehatan
- Permintaan customer yang cukup besar
- Adanya peluang peningkatan kelembagaan sesuai kebutuhan
- Adanya permintaan formasi SDM dari unit utama
- Kemampuan dan kemauan masyarakat cukup memadai (daya beli )
- Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan peralatan
- Peningkatan pemanfaatan teknologi Laboratorium
- Memperluas jangkauan pelayanan laboratorium
- Meningkatkan kualitas pelayanan laboratorium yang berorientasi customer
- Menyediakan pelayanan laboratorium yang berteknologi canggih
- Meningkatkan jumlah dan kapasitas SDM sesuai permintaan pasar.
- Memantapkan kerjasama dengan pihak ketiga dalam penyediaan layanan laboratorium
- Meningkatkan sumberdaya laboratorium melalui pemanfaatan penerimaan keuangan.
- Peningkatan model pemasaran yang berteknologi canggih
- Meningkatkan sistem rujukan dengan membentuk jejaring pelayanan laboratorium kesehatan
- Meningkatkan peran uji kualitas (PME) pelayanan laboratorium kesehatan
- Meningkatkan mutu pelayanan laboratorium kesehatan
- Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan laboratorium
- Meningkatkan mutu kelembagaan dan ketatalaksanaan
- Meningkatkan kompetensi SDM dan dukungan manajemen
- Meningkatkan pemenuhan standar dan mutu sarana serta prasarana
- Mengoptimalkan sistem informasi laboratorium
- Meningkatkan efektifitas dan efisiensi anggaran
ANCAMAN - Tuntutan masyarakat akan
mutu pelayanan - Tuntutan SDM yang
Profesionalisme dari customer
- Adanya pengurangan subsidi pemerintah
- Adanya persaingan tarif - Tuntutan fasilitas yang lebih
baik - Pertumbuhan laboratorium
yang tidak terkontrol - Perkembangan teknologi
yang sangat cepat
- Meningkatkan mutu layanan laboratorium sesuai tuntutan masyarakat
- Melakukan capacity building SDM dengan menggunakan sumberdaya keuangan yang tersedia
- Melakukan efisiensi dan selektif dalam penyediaan logistic
- Penetapan tarif yang kompetitif
- Meningkatkan pengawasan lab2 melalui uji kualitas
- Pengadaan peralatan lab yang efektif dan produktif
- Meningkatkan pemasaran produk layanan dengan pemanfaatan momen
- Melakukan OJT tenaga secara selektif
- Mengoptimalkan penggunaan sumberdaya sesuai kebutuhan
- Meningkatkan efisiensi anggaran kebutuhan operasional laboratorium
- Meningkatkan pemeliharaan optimalisasi penggunaan peralatan laboratorium
- Optimalisasi janji layanan
24
H. Rancangan Peta Strategi Balanced Scorecard (BSC)
Perspektif
Stakeholders
Perspektif
Finansial
Menjadi Pusat Rujukan dan Uji Kualitas Laboratorium yang Handal
di Kawasan Timur Indonesia
Terwujudnya
Kepuasan
Stakeholders
Terwujudnya peran
PME Nasional
yang Prima
Terwujudnya
Cakupan
Layanan Jejaring
Terwujudnya
Tata Kelola
yang memadai
Terwujudnya
Budaya Kinerja
Terwujudnya Mutu
Layanan Lab yang
Terstandar
Terwujudnya
Peningkatan
SILK
Terwujudnya
SDM yang
Kompeten
Terwujudnya
SARPRAS
yang Handal
Terwujudnya
Sistem Rujukan
yang Memadai
Terwujudnya
Revenue
Terwujudnya
Efisiensi
Biaya
Perspektif Proses
Bisnis Internal
Perspektif
Learning and
Growth
25
BAB IV
INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS
A. Matriks IKU
Matriks IKU menjelasakan indikator kinerja utama yang dituju untuk
setiap sasaran strategis.
No Sasaran
Strategis IKU Bobot Satuan PIC
Target IKU
2015 2016 2017 2018 2019
Perspektif Stakeholders
1.
Terwujudnya
Kepuasan
Stakeholders
Tingkat
Kepuasan
Stakeholders
8
%
Kabid Pelayanan
70
74
80
82
85
Persentase
BLK/Labkesda
Prov. Binaan
yang berkinerja
teknis baik
7
%
Kabid Pemantapan
Mutu & Bimtek
70
75
80
85
90
Perspektif Proses Bisnis Internal
2.
Terwujudnya
Peran PME
Nasional yang
Prima
Persentase
capaian nilai
yang
direkomendasik
an sbg Lab.
PME nasional
8
%
Kabid Pemantapan
Mutu dan Bimtek
80
85
90
95 95
3.
Terwujudnya
Mutu Layanan
Lab yang
Terstandar
Jumlah
parameter
pemeriksaan
yang
terakreditasi
Jumlah
Laboratorium
sebagai peserta
PME yang
bernilai Baik
7
8
Parameter
Lab
Kabid Pelayanan
Kabid Pemantapan
Mutu dan Bimtek
50
50
60
100
70
150
85
175
100
200
4. Terwujudnya
Sistem
Rujukan yang
Jumlah MoU
yang dihasilkan
di tingkat Prov,
6 MoU Kabid Pelayanan
30 35 40 45 50
26
Memadai Kab / Kota
5.
Terwujudnya
Tata Kelola
yang Memadai
Persentase
petugas yang
melaksanakan
kegiatan sesuai
SOP
8 % Kabag dan
Kabid 75 90 100 100 100
6.
Terwujudnya
Cakupan
Layanan
Jejaring
Jumlah jenis
pemeriksaan
kasus
Surveilance
Tingkat
keikutsetaan
PME
Jumlah
Laboratorium
yang dibina
6
8
7
Kasus
%
Lab
Kabid Pelayanan
Kabid Pemantapan
Mutu dan Bimtek Kabid
Pemantapan Mutu dan
Bimtek
300
50
75
500
55
100
800
60
100
100
70
250
1200
80
400
Perspektif Learning and Growth
7. Terwujudnya
Budaya Kinerja
Indeks Survei
Budaya 6 %
Kabag. Keuangan
dan Administrasi
Umum
80 85 90 95 100
8.
Terwujudnya
SDM yang
Kompeten
Persentase
SDM memiliki
kompetensi
yang sesuai
8 %
Kabag. Keuangan
dan Administrasi
Umum
70 75 80 90 100
9. Peningkatan
SILK
Jumlah Modul
SILK yang
diimplementasik
an
6 Modul
Kabag. Keuangan
dan Administrasi
Umum
3 4 5 6 7
10
Terwujudnya
Sarpas yang
Handal
Persentase
Sarpas yang
sesuai standard
Kemenkes
7 %
Kabag. Keuangan
dan Administrasi
Umum
60 70 80 90 100
B. Kamus IKU
Perspektif : Perspektif Stakeholders
Sasaran Strategis : Terwujudnya Kepuasan Stakeholders
IKU : a. Tingkat Kesehatan BLU b. Persentase BLK/ Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja teknis Baik
27
Definisi : a. Penilaian Indikator tingkat kesehatan BLU berdasarkan kinerja keuangan dengan bobot 30, kinerja pelayan dengan bobot 35 dan kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat dengan bobot 35
b. Penilaian terhadap BLK/Labkesda yang berkinerja baik dengan menggunakan instrumen penilaian
Formula : a. Nilai total kinerja keuangan + Nilai total kinerja pelayanan + Nilai total kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat
b. Perbandingan jumlah BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja baik/jumlah total BLK/Labkesda Prov. Binaan dalam periode satu tahun) x 100 %
Bobot IKU : 8 dan 7
Person In Charge : Kabid Pelayanan dan Kabid Pemantapan Mutu dan Bimtek
Sumber Data : 1. Laporan Keuangan 2. Laporan Pemeriksaan Lab 3. Laporan Standar Pelayanan Minimal 4. Laporan Kegiatan Pelayanan 5. Laporan Hasil Kegiatan BLK/Labkesda di Wilayah Binaan 6. Laporan Hasil Bimtek 7. Laporan Hasil Kegiatan PME Regional 8. Laporan Kegiatan BLK/Labkesda Prov. Binaan
Periode Pelaporan : Tahunan
Target %
:
2015 2016 2017 2018 2019
70 74 80 82 85
70 75 80 85 90
Perspektif : Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis : Terwujudnya peran PME Nasional yang Prima
IKU : Persentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab. PME Nasional
Definisi : Range nilai yang dicapai >80 % dari hasil perhitungan sesuai formula yang telah ditetapkan.
28
Formula : ( Jumlah nilai hasil assesment / jumlah total nilai tertinggi instrumen assesment ) x 100 %
Bobot IKU : 8
Person In Charge : Kabid Pemantapan Mutu dan Bimtek
Sumber Data : 1. Daftar Peserta PME 2. Data Fasyankes di wilayah binaan
Periode Pelaporan : Bulanan, Tahunan
Target %
:
2015 2016 2017 2018 2019
80 85 90 95 95
Perspektif : Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis :Terwujudnya Mutu Layanan Laboratorium yang Terstandar
IKU : a. Jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi b. Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
Definisi : a. Jumlah Parameter yang menjadi ruang lingkup penilaian akreditasi dan telah disertifikasi. b. Jumlah Laboratorium yang memberikan hasil PME baik (hasil penilaian peserta sama dengan kunci yang dimiliki oleh penyelenggara) setelah diberikan bahan kontrol.
Formula : a. Jumlah total kumulatif parameter yang telah disertifikasi b. Jumlah total kumulatif laboratorium dengan hasil PME BAIK dari semua bidang pemeriksaan yang berlangsung selama 2 siklus.
Bobot IKU : 7 dan 8
Person In Charge : Kabid Pelayanan dan Kabid Pemantapan Mutu dan Bimtek
Sumber Data : 1. Laporan Kegiatan Pelayanan laboratorium 2. Sertifikat akreditasi 3. Laporan Hasil Pelaksanaan PME
Periode Pelaporan : Bulanan dan Tahunan
Target Parameter Lab
:
2015 2016 2017 2018 2019
50 60 70 85 100
50 100 150 175 200
Perspektif : Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis : Terwujudnya Sistem Rujukan yang Memadai
IKU : Jumlah MoU yang dihasilkan ditingkat Prov., Kab / kota
Definisi : . Adanya proses kerjasama dalam dalam pelayanan rujukan melalui suatu hirarki yang telah disepakati
Formula : Jumlah kumulatif dokumen MoU yang terkait pelayanan rujukan lab yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak selama kurun waktu
29
satu tahun
Bobot IKU : 6
Person In Charge : Kabid Pelayanan
Sumber Data : 1. Laporan Kegiatan Pelayanan laboratorium 2. Surat Rujukan 3. Dokumen MoU
Periode Pelaporan : Bulanan dan Tahunan
Target parameter
:
2015 2016 2017 2018 2019
30 35 40 45 50
Perspektif : Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola yang Baik
IKU : Persentase Petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
Definisi : Jumlah petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai prinsip-prinsip manajemen dan menjalankannya sesuai SOP
Formula : Jumlah petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP/Jumlah seluruh petugas yang ada x 100%.
Bobot IKU : 8
Person In Charge : Kabag dan Kabid
Sumber Data : 1. Laporan Kegiatan Pelayanan laboratorium 2. Seluruh SOP yang ada baik di area administrasi maupun di
pelayanan teknis
Periode Pelaporan : Bulanan dan Tahunan
Target %
:
2015 2016 2017 2018 2019
75 90 100 100 100
Perspektif : Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis : Terwujudnya Cakupan Layanan Jejaring
IKU : 1. Jumlah pemeriksaan kasus Surveilance 2. Tingkat Keiukutsertaan PME 3. Jumlah Laboratorium yang dibina
Definisi : a. Jumlah kasus-kasus surveilans yang dirujuk ke BBLK Makassar b. Jumlah laboratorium yang mengikuti PME dan mengembalikan hasil
30
c. Jumlah Laboratorium yang dibina oleh petugas BBLK Makassar di Wilayah Kerja.
Formula : a. Jumlah Kumulatif Kasus-Kasus Surveilans yang dirujuk dari Dinkes Provinsi dan Kab/Kota dalam Wilayah Kerja sampai dengan tahun Berjalan b. Persentase Jumlah Laboratorium yang mengembalikan hasil PME/Jumlah keseluruhan peserta PME c. Jumlah kumulatif laboratorium yang dibina oleh BBLK Makassar pada tahun berjalan
Bobot IKU : 6, 8 dan 7
Person In Charge : Kabid Pemantapan Mutu dan Bimtek
Sumber Data : 1. Laporan Rekapitulasi Akreditasi lab. Klinik & Lab. Kesmas
Periode Pelaporan : Bulanan dan Tahunan
Target Kasus % Lab
2015 2016 2017 2018 2019
300 500 800 1000 1200
50 55 60 70 80
75 100 150 200 400
Perspektif : Perspektif Learning and Growth
Sasaran Strategis : Terwujudnya Budaya Kinerja
IKU : Indeks Survei Budaya
Definisi : Hasil survey seluruh pegawai terhadap budaya layanan prima dengan skor minimal 7 (Range 1-10)
Formula : (Jumlah pegawai dengan skor minimal 7/jumlah total karyawan) x 100%
Bobot IKU : 6
Person In Charge : Kabag. Keuangan dan Administrasi Umum
Sumber Data : 1. Sasaran Kinerja Pegawai (Perilaku Kerja) 2. Buku Monitoring Pegawai
Periode Pelaporan : Triwulan, Semester dan Tahunan
Target %
:
2015 2016 2017 2018 2019
80 85 90 95 100
Perspektif : Perspektif Learning and Growth
Sasaran Strategis : Terwujudnya SDM yang kompeten
IKU : Persentase SDM memiliki kompetensi yang sesuai
Definisi : Kesesuain kompetensi teknis dan non teknis pegawai terhadap kualifikasi jabatan yang dibutuhkan
Formula : ( Kesesuain kompetensi teknis dan non teknis pegawai terhadap kualifikasi jabatan yang dibutuhkan ) x 100 %
31
Bobot IKU : 8
Person In Charge : Kabag. Keuangan dan Administrasi Umum
Sumber Data : 1. Peta Uraian Jabatan 2. Kualifikasi Jabatan
Periode Pelaporan : Semester dan Tahunan
Target %
:
2015 2016 2017 2018 2019
70 75 80 90 100
Perspektif : Perspektif Learning and Growth
Sasaran Strategis : Peningkatan SILK
IKU : Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan
Definisi : Jumlah modul SILK yang sudah digunakan dalam proses kerja rutin
Formula : Jumlah modul SILK yang sudah digunakan dalam proses kerja rutin
Bobot IKU : 6
Person In Charge : Kabag. Keuangan dan Administrasi Umum
Sumber Data : 1. Laporan Hasil Uji 2. Laporan Keuangan 3. Laporan Pengadaan
Periode Pelaporan : Bulanan dan Tahunan
Target Modul
:
2015 2016 2017 2018 2019
3 4 5 6 7
Perspektif : Perspektif Learning and Growth
Sasaran Strategis : Terwujudnya Sarpas yang sesuai standar Kemenkes
IKU : Persentase Sarpas yang sesuai dengan standard Kemenkes
Definisi : Persentase kesiapan gedung yang sesuai dengan standar pelayanan, persentase kesiapan peralatan medik / laboratorium dan persentase kesiapan prasarana non medik.
Formula : (Persentase kesiapan gedung terhadap standar pelayanan + persentase kesiapan peralatan medik/laboratorium terhadap standar pelayanan + persentase kesiapan prasarana non medik terhadap standar pelayanan) / 3
Bobot IKU : 7
32
Person In Charge :Kabag. Keuangan dan Administrasi Umum
Sumber Data : 1. Laporan SIMAK BMN 2. Standar Pelayanan Minimal
Periode Pelaporan : Tahunan
Target %
:
2015 2016 2017 2018 2019
60 70 80 90 100
33
C. Program Kerja Strategis
No Sasaran Strategi
Program
2015 2016 2017 2018 2019
1 Terwujudkan
kepuasan stakeholders
- Penjaringan
customer
secara proaktif
- Pembinaan
BLK/Labkesda
secara berkala
- Monev
kepuasan
stakeholders
- Penjaringan
customer
secara proaktif
- Pembinaan
BLK/Labkesda
secara berkala
- Monev
kepuasan
stakeholders
- Penjaringan
customer
secara proaktif
- Pembinaan
BLK/Labkesda
secara berkala
- Monev
kepuasan
stakeholders
- Penjaringan
customer
secara proaktif
- Pembinaan
BLK/Labkesda
secara berkala
- Monev
kepuasan
stakeholders
- Penjaringan
customer secara
proaktif
- Pembinaan
BLK/Labkesda
secara berkala
- Monev kepuasan
stakeholders
2
Terwujudnya Peran
PME Nasional yang
Prima
- Akreditasi lab
terkait mutu
layanan PME
- Penguatan
dukungan BBLK
Makassar sbg
Lab
Penyelenggara
PME Nasional
dari Unit Utama
- Peningkatan
dukungan BBLK
Makassar
sebagai peserta
PME Supra
Nasional
- Uji Profisiensi
lab terkait mutu
layanan PME
- Peningkatan
partisipasi BBLK
Makassar
sebagai peserta
PME Supra
Nasional
- Survey lab
terkait mutu
layanan PME
- Peningkatan
partisipasi BBLK
Makassar
sebagai peserta
PME Supra
Nasional
- Uji Profisiensi
lab terkait mutu
layanan PME
- Peningkatan
partisipasi BBLK
Makassar
sebagai peserta
PME Supra
Nasional
- Reasesmen lab
terkait mutu
layanan PME
- Peningkatan
partisipasi BBLK
Makassar sebagai
peserta PME
Supra Nasional
3
Terwujudnya Mutu
Layanan Laboratorium
yang Terstandar
- Peningkatan
kompetensi
sumberdaya lab
- Monev Standar
Mutu secara
berkala
- Peningkatan
Audit mutu
layanan
- Peningkatan
kompetensi
sumberdaya lab
- Monev Standar
Mutu secara
berkala
- Peningkatan
Audit mutu
layanan
- Peningkatan
kompetensi
sumberdaya lab
- Monev Standar
Mutu secara
berkala
- Peningkatan
Audit mutu
layanan
- Peningkatan
kompetensi
sumberdaya lab
- Monev Standar
Mutu secara
berkala
- Peningkatan
Audit mutu
layanan
- Peningkatan
kompetensi
sumberdaya lab
- Monev Standar
Mutu secara
berkala
- Peningkatan Audit
mutu layanan
4
Terwujudnya Sistem
Rujukan yang
Memadai
- Peningkatan
Kerjasama
dengan
Stakeholders
- Optimalisasi
kemampuan
sumberdaya
- Peningkatan
Kemampuan
Advokasi
- Peningkatan
Kerjasama
dengan
Stakeholders
- Optimalisasi
kemampuan
sumberdaya
- Peningkatan
Kerjasama
dengan
Stakeholders
- Optimalisasi
kemampuan
sumberdaya
- Peningkatan
Kerjasama
dengan
Stakeholders
- Optimalisasi
kemampuan
sumberdaya
- Peningkatan
Kerjasama
dengan
Stakeholders
- Optimalisasi
kemampuan
sumberdaya
5 Terwujudnya Tata
Kelola yang Baik
- Peningkatan
Sistem
Manajemen Lab
- Optimalisasi
penerapan SPM
dan SOP
- Monev secara
berkala
- Peningkatan
Sistem
Manajemen Lab
- Optimalisasi
penerapan SPM
dan SOP
- Monev secara
berkala
- Peningkatan
Sistem
Manajemen Lab
- Optimalisasi
penerapan SPM
dan SOP
- Monev secara
berkala
- Peningkatan
Sistem
Manajemen Lab
- Optimalisasi
penerapan SPM
dan SOP
- Monev secara
berkala
- Peningkatan
Sistem
Manajemen Lab
- Optimalisasi
penerapan SPM
dan SOP
- Monev secara
berkala
6 Terwujudnya Cakupan
Layanan Jejaring
- Peningkatan
Kerjasama
dengan
Stakeholders
- Peningkatan
Kerjasama
dengan
Stakeholders
- Peningkatan
Kerjasama
dengan
Stakeholders
- Peningkatan
Kerjasama
dengan
Stakeholders
- Peningkatan
Kerjasama
dengan
Stakeholders
34
- Peningkatan
Kualitas
Advokasi
- Peningkatan
Upaya
Pemasaran
produk layanan
- Peningkatan
Upaya
Pemasaran
produk layanan
- Peningkatan
Upaya
Pemasaran
produk layanan
- Peningkatan
Upaya
Pemasaran
produk layanan
- Peningkatan
Upaya Pemasaran
produk layanan
7 Terwujudnya Budaya
Kinerja
- Survey Perilaku
Pegawai
- Penerapan
Reward dan
Consequences
- Survey Perilaku
Pegawai
- Penerapan
Reward dan
Consequences
- Survey Perilaku
Pegawai
- Penerapan
Reward dan
Consequences
- Survey Perilaku
Pegawai
-
- Penerapan
Reward dan
Consequences
- Survey Perilaku
Pegawai
- Penerapan
Reward dan
Consequences
8 Terwujudnya SDM
yang Kompeten
- Mapping SDM
sesuai Standar
- Peningkatan
Kemampuan
SDM
- Penataan SDM
sesuai
Kompetensi
- Peningkatan
Kemampuan
SDM
- Recruitment
SDM sesuai
Standar
- Peningkatan
Kemampuan
SDM
- Recruitment
SDM sesuai
Standar
- Peningkatan
Kemampuan
SDM
- Recruitment SDM
sesuai Standar
- Peningkatan
Kemampuan SDM
9 Terwujudnya
Peningkatan SILK
- Identifikasi
kebutuhan SILK
- Peningkatan
Efisiensi
manajemen
hasil
laboratorium
- Pengadaan
Modul
kebutuhan SILK
- Peningkatan
Efisiensi
manajemen
hasil
laboratorium
- Pengadaan
Modul
kebutuhan SILK
- Peningkatan
Efisiensi
manajemen
hasil
laboratorium
- Pengadaan
Modul
kebutuhan SILK
- Peningkatan
Efisiensi
manajemen
hasil
laboratorium
- Pengadaan Modul
kebutuhan SILK
- Peningkatan
Efisiensi
manajemen hasil
laboratorium
10
Terwujudnya Sarana
Prasarana yang
Handal
- Optimalisasi
sarpras
- Peningkatan
Peralatan Medik
dan non-medik
- Pemeliharaan
Sarpras dan
peralatan
- Optimalisasi
sarpras
- Peningkatan
Peralatan Medik
dan non-medik
Pemeliharaan
Sarpras dan
peralatan
- Optimalisasi
sarpras
- Peningkatan
Peralatan Medik
dan non-medik
- Pemeliharaan
Sarpras dan
peralatan
- Optimalisasi
sarpras
- Peningkatan
Peralatan Medik
dan non-medik
- Pemeliharaan
Sarpras dan
peralatan
- Optimalisasi
sarpras
- Peningkatan
Peralatan Medik
dan non-medik
- Pemeliharaan
Sarpras dan
peralatan
11 Terwujudnya Revenue
- Peningkatan
Kerjasama
- Peningkatan
pemasaran
Produk
Layanan
- Peningkatan
Kerjasama
- Peningkatan
pemasaran
Produk
Layanan
- Peningkatan
Kerjasama
- Peningkatan
pemasaran
Produk
Layanan
- Peningkatan
Kerjasama
- Peningkatan
pemasaran
Produk
Layanan
- Peningkatan
Kerjasama
- Peningkatan
pemasaran
Produk Layanan
12 Terwujudnya Efisiensi
Biaya
- Penyesuaian
besaran Tarif
Layanan
- Peningkatan
Mutu layanan
- Penyesuaian
besaran Tarif
Layanan
- Peningkatan
Mutu layanan
- Penyesuaian
besaran Tarif
Layanan
- Peningkatan
Mutu layanan
- Penyesuaian
besaran Tarif
Layanan
- Peningkatan
Mutu layanan
- Penyesuaian
besaran Tarif
Layanan
- Peningkatan Mutu
layanan
35
36
35
BAB V
ANALISIS DAN MITIGASI RESIKO
Pada bab ini menjelaskan resiko yang dihadapi dalam mewujudkan suatu
sasaran strategis untuk merealisasikan visi BBLK Makassar pada kurun waktu
periode lima tahun dan menjelaskan penilaian resiko dan mitigasi resiko.
Dimana resiko tersebut diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang dapat
menghalangi keterwujudan sasaran strategis, yang bersumber dari aspek
finansial dan non finansial (regulasi,masyarakat,supplier,pesaing atau unsur
stakeholder inti).
A. Identifikasi Risiko
Dalam identifikasi resiko menjelaskan resiko yang dihadapi BBLK
Makassar untuk mewujudkan suatu sasaran stragisnya dalam kurun waktu lima
tahun.
Sasaran Strategis Resiko
Perspektif Stakeholders
1. Terwujudnya kepuasan stakeholders
1. Pendapatan BLU di bawah target
2. Kurangnya dukungan dari instansi
terkait dalam penanganan rencana
tindaklanjut yang direkomendasikan
Perspektif Proses Bisnis Internal
1. Terwujudnya peran PME Nasional
yang prima
1. Akreditasi terkait persyaratan
menjadi penyelenggara PME-N
2. Dukungan dari Kemenkes terkait
regulasi
3. Hasil PME BBLK Makassar sebagai
peserta PME belum optimal
2. Terwujudnya mutu layanan
laboratorium yang terstandar
1. Tidak konsisten dalam penerapan
SPM dan SOP
2. Ketidaksiapan sumber daya (SDM,
sarana dan prasarana serta
peralatan)
3. Dukungan anggaran yang terbatas
36
4. Tidak optimalnya monev standar
mutu
3. Terwujudnya Sistem Rujukan yang
memadai
1. Kegagalan dalam melakukan
Advokasi
2. Kerjasama dengan stakeholders
tidak optimal
3. Sumberdaya yang tersedia terbatas
4. Terwujudnya Tata Kelola yang baik 1. Sistem Manajemen laboratorium
yang belum sesuai harapan
2. Tidak konsisten dalam implementasi
SOP dan SPM
3. Tidak berjalannya Monev secara
berkala
5. Terwujudnya peningkatan cakupan
layanan jejaring
1. Kualitas Advokasi yang masih
rendah
2. Kegagalan dalam melakukan
promosi produk layanan
3. Kerjasama dengan Stakeholders
belum terealisasi
Perspektif Learning and Growth
1. Terwujudnya Budaya Kinerja 1. Belum optimalnya reward dan
consequences terkait budaya
layanan prima
2. Belum optimalnya program
pelatihan
2. Terwujudnya SDM yang kompeten 1. Belum optimalnya anggaran
program pelatihan
2. Kurangnya manajemen SDM
3. Peningkatan SILK 1. Kesiapan SDM menggunakan SILK
2. Software SILK belum terintegrasi
4. Terwujudnya Sarpas yang handal 1. Belum optimalnya anggaran yang
diterima
37
B. Penilaian Tingkat Resiko
Dalam hal ini menjelaskan pengukuran tingkat resiko dengan memperhatikan
tingkat kemungkinan kemunculan jenis resiko dan estimasi besar dampak resiko
yang ditimbulkan bila resiko terjadi pada suatu sasaran strategis BBLK
Makassar.
38
Sasaran Strategis Resiko
Kemungkinan
Resiko
Terjadi
Dampak
Resiko
Tingkat
Resiko Warna
Perspektif Stakeholders
1. Terwujudnya
kepuasan
stakeholders
1. Pendapatan BLU
di bawah target
2. Kurangnya
dukungan dari
instansi terkait
dalam penanganan
rencana tindaklanjut
yang
direkomendasikan
Sedang
Sedang
Mayor
Mayor
Ekstrim
Ekstrim
Perspektif Proses Bisnis Internal
1. Terwujudnya
peran PME
Nasional
yang prima
1. Akreditasi terkait
persyaratan
menjadi
penyelenggara
PME-N
2. Dukungan dari
Kemenkes terkait
regulasi
3. Hasil PME BBLK
Makassar sebagai
peserta PME belum
optimal
Kecil
Sedang
Sedang
Mayor
Medium
Mayor
Ekstrim
Tinggi
Ekstrim
2. Terwujudnya
Mutu
Layanan
Laboratorium
yang
Terstandar
1. Tidak Konsisten
dalam penerapan
SPM dan SOP
2. Ketidaksiapan
sumber daya (SDM,
sarana dan
prasarana serta
peralatan)
3. Dukungan
anggaran yang
terbatas
Sedang
Besar
Besar
Mayor
Mayor
Mayor
Ekstrim
Ekstrim
Ekstrim
39
4. Tidak optimalnya
Monev standar
mutu
Sedang Medium Tinggi
3. Terwujudnya
Sistem
Rujukan
yang
Memadai
1. Kegagalan dalam
melakukan
Advokasi
2. Kerjasama dengan
stakeholders tidak
optimal
3. Sumberdaya yang
tersedia terbatas
Sedang
Kecil
Besar
Mayor
Medium
Mayor
Ekstrim
Tinggi Ekstrim
4. Terwujudnya
Tata Kelola
yang Baik
1. Sistem manajemen
laboratorium yang
belum sesuai
harapan
2. Tidak konsisten
dalam
implementasi SOP
dan SPM
3. Tidak berjalannya
Monev secara
berkala
Sedang
Sedang
Kecil
Medium
Mayor
Minor
Tinggi
Ekstrim
Rendah
5. Terwujudnya
Peningkatan
Cakupan
Layanan
Jejaring
1. Kualitas Advokasi
yang masih rendah
2. Kegagalan dalam
melakukan
promosi produk
layanan
3. Kerjasama dengan
stakeholders
belum terealisasi
Sedang
Besar
sedang
Mayor
Mayor
Mayor
Ekstrim
Ekstrim
Ekstrim
Perspektif Learning and Growth
1. Terwujudnya
Budaya
Kinerja
1. Belum optimalnya
reward dan
consequences
terkait budaya
Sedang
Medium
Tinggi
40
C. Rencana Mitigasi Risiko
Rencana mitigasi resiko merupakan upaya nyata yang dibutuhkan BBLK
Makassar untuk menangani kemungkinan dan dampak resiko tertentu pada
sasaran strategis. Rencana mitigasi resiko disusun diutamakan untuk
mengendalikan resiko yang berada dalam kendali BBLK Makassar.
layanan prima
2. Belum optimalnya
program pelatihan
Besar Mayor Ekstrim
2. Terwujudnya
SDM yang
kompeten
1. Belum optimalnya
anggaran program
pelatihan
2. Kurangnya
manajemen SDM
Besar
Besar
Mayor
Mayor
Ekstrim
Ekstrim
3. Peningkatan
SILK
1. Kesiapan SDM
menggunakan SILK
2. Software SILK
belum terintegrasi
Kecil
Sedang
Minor
Medium
Rendah
Tinggi
4. Terwujudnya
Sarpas yang
handal
1. Belum optimalnya
anggaran yang
diterima
Besar
Mayor
Ekstrim
41
Sasaran Strategis Resiko Kemungkinan
Resiko Terjadi
Dampak
Resiko
Tingkat
Resiko Warna
Rencana Mitigasi
Resiko
Penanggungjawab
Perspektif Stakeholders
1. Terwujudnya
kepuasan
stakeholders
1. Pendapatan BLU
di bawah target
2. Kurangnya
dukungan dari
instansi terkait
dalam
penanganan
rencana
tindaklanjut yang
direkomendasikan
Sedang
Sedang
Mayor
Mayor
Ekstrim
Ekstrim
Program
Pemasaran
Advokasi kepada
instansi terkait
Kabid. Pelayanan
Kabid. Pemantapan Mutu dan Bimtek
Perspektif Proses Bisnis Internal
1. Terwujudnya
peran PME
Nasional yang
prima
1. Akreditasi terkait
persyaratan
menjadi
penyelenggara
PME-N
2. Dukungan dari
Kemenkes terkait
regulasi
Kecil
Sedang
Mayor
Medium
Ekstrim
Tinggi
- Mengalokasikan
anggaran untuk
mengikuti
Akreditasi
terkait
persyaratan
menjadi
penyelenggara
PME-N
- Melakukan
Kabid Pemantapan
Mutu dan Bimtek
42
3. Hasil PME BBLK
Makassar sebagai
peserta PME
belum optimal
Sedang
Mayor
Ekstrim
follow-up
terhadap usulan
agar terbitnya
regulasi
- Melakukan
identifikasi
ketidakoptimala
n hasil PME
melalui
penelusuran
hasil PME yang
tidak baik
2. Terwujudnya
Mutu Layanan
Laboratorium
yang
Terstandar
1. Tidak Konsisten
dalam penerapan
SPM dan SOP
2. Ketidaksiapan
sumber daya
(SDM, sarana dan
prasarana serta
peralatan)
3. Dukungan
anggaran yang
terbatas
4. Tidak optimalnya
Monev standar
mutu
Sedang
Besar
Besar
Sedang
Mayor
Mayor
Mayor
Medium
Ekstrim
Ekstrim
Ekstrim
Tinggi
- Pendampingan
dalam
penerapan SPM
dan SOP
- Melakukan
relokasi SDM
dan KSO
peralatan
- Pengusalan
penambahan
anggaran dan
meningkatkan
penerimaan
anggaran
- Monev secara
Kabid. Pelayanan
dan kabid.
Pemantapan Mutu
dan Bimtek
43
terjadwal
3. Terwujudnya
Sistem
Rujukan yang
Memadai
1. Kegagalan dalam
melakukan
Advokasi
2. Kerjasama dengan
stakeholders tidak
optimal
3. Sumberdaya yang
tersedia terbatas
Besar
Kecil
Besar
Mayor
Medium
Mayor
Ekstrim
Tinggi
Ekstrim
- Menggunakan
teknik Advokasi
yang tepat
- Dibuatkan
kesepakatan
(MoU) dengan
Stakeholders
- Penggunaan
sumberdaya
secara efektif
dan efesien
Kabid Pelayanan
4. Terwujudnya
Tata Kelola
yang Baik
1. Sistem
manajemen
laboratorium yang
belum sesuai
harapan
2. Tidak konsisten
dalam
implementasi
SOP dan SPM
3. Tidak berjalannya
Monev secara
berkala
Sedang
Sedang
Kecil
Medium
Mayor
Minor
Tinggi
Ekstrim
Rendah
- Pelatihan
Manajemen dan
Benchmark
- Dilakukan
inspeksi
mendadak di
unit pelayanan
- Dibuat jadwal
(Slot time)
Monev
Kabag dan Kabid
44
5. Terwujudnya
Peningkatan
Cakupan
Layanan
Jejaring
1. Kualitas Advokasi
yang masih
rendah
2. Kegagalan dalam
melakukan
promosi produk
layanan
3. Kerjasama
dengan
stakeholders
belum terealisasi
Sedang
Besar
sedang
Mayor
Mayor
Mayor
Ekstrim
Ekstrim
Ekstrim
- Coaching
Advokator
- Pelatihan
Customer
Service
- Follow Up terus
sampai ada
MoU
Kabid Pelayanan
dan Kabid.
Pemantapan Mutu
dan Bimtek
Perspektif Learning and Growth
1. Terwujudnya
Budaya
Kinerja
1. Belum optimalnya
reward dan
consequences
terkait budaya
layanan prima
2. Belum optimalnya
program pelatihan
Sedang
Besar
Medium
Mayor
Tinggi
Ekstrim
Identifikasi kinerja
pegawai
Identifikasi
kebutuhan
pelatihan yang
dipersyaratkan
Kabag. Keuangan
dan Adminstrasi
Umum
45
2. Terwujudnya
SDM yang
kompeten
1. Belum optimalnya
anggaran program
pelatihan
2. Kurangnya
manajemen SDM
Besar
Besar
Mayor
Mayor
Ekstrim
Ekstrim
Advokasi dan
peningkatan
pendapatan BLU
Mengusulkan
pengelola SDM di
Struktur organisasi
Kabag. Keuangan
dan Adminstrasi
Umum
3. Peningkatan
SILK
1. Kesiapan SDM
menggunakan
SILK
2. Software SILK
belum terintegrasi
Kecil
Sedang
Minor
Medium
Rendah
Tinggi
Penyempurnaan
program SILK Kabag. Keuangan
dan Adminstrasi
Umum
4. Terwujudnya
Sarpas yang
handal
1. Belum optimalnya
anggaran yang
diterima
Besar Mayor Ekstrim
Mengusulkan
anggaran
Kabag. Keuangan
dan Adminstrasi
Umum
46
47
48
46
Bab VI
PROYEKSI FINANSIAL
A. Estimasi Pendapatan dan Belanja BBLK Makassar
Tabel Target Pendapatan dan Belanja BBLK Makassar TA 2015 – 2019
NO URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019
Target Target Target Target Target
I PENDAPATAN 3.750.000.000 16.214.710.011 20.308.539.000 31.492.159.731 32.986.318.287
PNBP 3.750.000.000 3.189.362.000 4.000.000.000 4.300.000.000 4.600.000.000
a. Pendapatan layanan 3.750.000.000 3.189.362.000 4.000.000.000 4.300.000.000 4.600.000.000
b. Pendapatan non operasional
RM APBN 20.000.000.000 13.025.348.011 16.308.539.000 27.192.159.731 28.386.318.287
a. Operasional 10.000.000.000 10.809.577.011 12.200.406.000 13.692.159.731 14.386.318.287
b. Investasi 10.000.000.000 2.215.771.000 4.108.133.000 13.500.000.000 14.000.000.000
II BELANJA 3.750.000.000 16.214.710.011 20.308.539.000 31.492.159.731 32.986.318.287
PNBP 3.750.000.000 3.189.362.000 4.000.000.000 4.300.000.000 4.600.000.000
a. Operasional 3.750.000.000 3.189.362.000 4.000.000.000 4.300.000.000 4.600.000.000
b. Investasi
RM APBN 20.000.000.000 13.025.348.011 16.308.539.000 27.192.159.731 28.386.318.287
a. Operasional 10.000.000.000 10.809.577.011 12.200.406.000 13.692.159.731 14.386.318.287
b. Investasi 10.000.000.000 2.215.771.000 4.108.133.000 13.500.000.000 14.000.000.000
47
48
49
45
BAB VIII
PENUTUP
Setelah disusunnya Rencana Strategi Bisnis Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar tahun 2015-2019 ini, diharapkan dapat menjadi pedoman
dan memberikan gambaran secara jelas program kerja yang strategis lima tahun
ke depan dengan berbagai peluang dan hambatan yang akan dihadapi guna
meningkatkan jenis dan mutu layanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai
dengan tugas dan fungsi BBLK Makassar yang telah ditetapkan. Demikian pula
program kerja yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Strategi ini tentunya tidak
terlepas dari upaya BBLK Makassar dalam mendukung terwujudnya Visi
Kementerian Kesehatan dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
dan Program Pembangunan Kesehatan di Wilayah Kerja.
Dalam penyusunan Rencana Strategi Bisnis ini, dirasakan masih banyak
kekurangan-kekurangan yang perlu pembenahan. Olehnya itu saran dan kritik
yang konstruktif sangat kami harapkan demi penyempurnaan penulisan ini.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih atas dukungan, masukan dari semua
pihak yang telah berkontribusi dalam memberikan data dan informasi sehingga
Rencana Strategi Bisnis BBLK Makassar ini dapat diselesaikan.
Terima Kasih.
KONTRAK KINERJA
Badan Layanan Umum : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun Anggaran : 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2015
1 Terwujudnya Kepuasan
Stakeholders
Tingkat Kepuasan Stakeholders 70 %
Persentase BLK/Labkesda Prov.
binaan yang berkinerja teknis baik 70 %
2.
Terwujudnya Peran PME
Nasional yang Prima
Persentase capaian nilai yang
direkomendasikan sebagai
Laboratorium PME Nasional
80 %
3.
Terwujudnya Mutu
Layanan Lab yang
Terstandar
Jumlah parameter pemeriksaan
yang terakreditasi 50 Parameter
Jumlah Laboratorium sebagai
peserta PME yang bernilai baik 50 Lab.
4. Terwujudnya Sistem
Rujukan yang Memadai
Jumlah MoU yang dihasilkan
di tingkat Prov, Kab / Kota 30 MoU
5. Terwujudnya Tata Kelola
yang Memadai
Persentase petugas yang
melaksanakan kegiatan sesuai SOP 75 %
6. Terwujudnya Cakupan
Layanan Jejaring
Jumlah jenis pemeriksaan kasus
Surveilance 300 Kasus
Tingkat keikutsertaan PME 50 %
Jumlah Laboratorium yang dibina 75 Lab.
7. Terwujudnya Budaya
Kinerja Indeks Survei Budaya 80 %
8. Terwujudnya SDM yang
Kompeten
Persentase SDM memiliki
kompetensi yang sesuai 70 %
9. Peningkatan SILK Jumlah modul SILK yang
diimplementasikan 3 Modul
10. Terwujudnya Sarpas
yang Handal
Persentase Sarpas yang sesuai
standard Kemenkes 60 %
Jakarta, Januari 2015
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kepala Kementerian Kesehatan RI BBLK Makassar Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U (K) dr. H. Abidin, MPH NIP. 195507271980101001 NIP. 196104051988031003