Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN DAPODIK PAUD-DIKMAS MENGGUNAKAN
TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DAN END-USER
COMPUTING SATISFACTION (EUCS) PADA PAUD KECAMATAN
CILINCING
Disusun oleh :
HARDINI NIKE NUR LAILY
11140930000164
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1440 H
SKRIPSI
ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN DAPODIK PAUD-DIKMAS MENGGUNAKAN
TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DAN END-USER
COMPUTING SATISFACTION (EUCS) PADA PAUD KECAMATAN
CILINCING
Disusun oleh :
HARDINI NIKE NUR LAILY
11140930000164
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1440 H
ii
SKRIPSI
ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN DAPODIK PAUD-DIKMAS MENGGUNAKAN
TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DAN END-USER
COMPUTING SATISFACTION (EUCS) PADA PAUD KECAMATAN
CILINCING
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Hardini Nike Nur Laily
11140930000164
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019/1440
iii
iv
PENGESAHAN UJIAN
v
PERNYATAAN
vi
ABSTRAK
Hardini Nike Nur Laily – 11140930000164. Analisis Penerimaan Pengguna
Sistem Informasi Manajemen DAPODIK PAUD-DIKMAS Menggunakan
Techonology Acceptance Model (TAM) Dan End-User Computing Satisfaction
(EUCS) Pada PAUD Kecamatan Cilincing, di bawah bimbingan Qurrotul Aini
dan Elvi Fetrina.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah melakukan
penerapan sistem informasi untuk mengelola manajemen data pada setiap level
jenjang pendidikan dan begitu juga dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Sistem informasi yang digunakan pada PAUD disebut Sistem Informasi
Manajeman Data Pokok Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat (DAPODIK PAUD-DIKMAS). Sistem ini merupakan sistem
pendataan yang digunakan untuk menjaring semua data terkait data kelembagaan
dan kurikulum sekolah, data siswa, data guru dan karyawan, serta data sarana dan
prasarana setiap sekolah di seluruh Indonesia khususnya pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Non Informal dan Informal Pendidikan Masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan pengguna dan faktor-faktor yang
mempengaruhi yang mempengaruhinya. Peneliti menggunakan model TAM dan
EUCS untuk menganalisis tingkat penerimaan pengguna terhadap DAPODIK
dengan mengadopsi model penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 88
responden, sehingga peneliti mengambil data pada seluruh populasi yang ada atau
menggunakan teknik sampel jenuh. Kuesioner disebarkan secara langsung dan
tidak langsung kepada responden. Proses analisis data menggunakan PLS-SEM.
Dan tools yang digunakan adalah SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat 4 hipotesis dari 8 hipotesis yang ditolak, yaitu diantaranya
Accuracy (ACC) terhadap Attitude (ATT), Content (CON) terhadap Attitude
(ATT), Format (FOR) terhadap Attitude (ATT), dan Timeliness (TL) terhadap
Attitude (ATT). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam perbaikan sistem agar pengguna sistem nyaman serta puas
dalam penggunaan sistem ini.
Kata kunci: Analisis Sistem, DAPODIK PAUD DIKMAS, TAM, EUCS, PLS-
SEM.
BAB I-V + 108 Halaman + xvi + 16 Gambar + 26 Tabel + Daftar Pustaka +
Lampiran
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Bismillahirrahmaanirrahiim, puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, ridho dan karunia-Nya, sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan para pengikutnya yang telah memberikan petunjuk kepada umat manusia.
Peneliti sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun
demikian peneliti berharap skripsi ini dapat memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana (S1) dibidang Sistem Informasi dari Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi yang berjudul “Analisa Penerimaan Pengguna Sistem Informasi
Manajemen DAPODIK PAUD-DIKMAS Menggunakan Technology Acceptance
Model (TAM) Dan End-User Computing Satisfaction (EUCS) Pada PAUD
Kecamatan Cilincing”, akhirnya dapat diselesaikan sesuai dengan harapan
peneliti. Selama penyusunan skripsi ini tentu peneliti menghadapi banyak
kesulitan dan hambatan, namun berkat kesungguhan hati, bantuan, bimbingan
serta semangat dari berbagai pihak, sehingga segala kesulitan tersebut dapat
diatasi. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, tentunya proses penyusunan laporan
ini akan sangat sulit untuk diselesaikan peneliti. Oleh karena itu secara khusus
peneliti ingin berterimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
2. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Qurrotul Aini, M.T dan Ibu Elvi Fetrina, M.IT selaku Dosen
Pembimbing yang selalu sabar dan telah menyediakan waktu, tenaga dan
pikiran untuk memberikan arahan, dukungan dan bimbingan kepada peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah
memberikan ilmunya selama peneliti duduk di bangku perkuliahan.
5. Bapak dan Ibu Operator PAUD Kecamatan Cilincing yang telah membantu
peneliti dalam dalam mendapatkan data.
6. Bapak Edy Darmawan dan Ibu Sukartini selaku orangtua yang telah
mendidik, menyayangi, memberikan dukungan, semangat dan do’a yang
tiada henti sehingga peneliti ingin selalu memberikan yang terbaik untuk
mereka.
7. Untuk adik peneliti, Muhammad Afriza Rifki Alfarez terima kasih atas
segala perhatian, kasih sayang, serta doanya.
8. Untuk Maryatul Kibtiyah yang membantu peneliti dalam penelitian
sehingga peneliti bisa menyelesaikan penelitian ini.
9. Untuk Arifa Fauziya, Anita Mega Rohmah dan Hana Thalita Argani yang
selalu memberi banyak dukungan.
10. Untuk Syarah Luthfiah Shofa, Nurul Intan As Ramadhan, Iin Nur Intan,
Marissa, Laela Rosalia dan Tanjilu Rahmah yang turut memberi dukungan,
doa, serta senantiasa selalu sedia direpotkan.
ix
11. Teman receh di kosan, yaitu Endah, Ayu, Dwi Akhta, Farras, Fitriah Jenner
yang turut membeikan dukungan dan hiburan dikala sedih, thanks guys!
12. Untuk teman seperbimbingan, Mega Ayu dan Fiqi Fatima atas kerjasama
dan semua motivasi nya
13. Teman-teman seperjuangan Sistem Informasi 2014 Pola 1.3, terima kasih
untuk kebersamaan dan kerjasama selama ini, sukses untuk kalian semua.
14. Dan seluruh pihak-pihak yang terkait dan banyak berjasa dalam proses
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun
tidak mengurangi rasa terima kasih sedikitpun dari peneliti.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, serta masih banyak kekurangan baik dalam penelitian materi maupun
dalam susunan bahasanya. Untuk itu kiranya, pembaca dapat memaklumi atas
kekurangan dalam skripsi ini.
Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, Juni 2019
Hardini Nike Nur Laily
11140930000164
x
xi
DAFTAR ISI
PENGESAHAN UJIAN ........................................................................................ iv
PERNYATAAN ...................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 8
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
1.5 Model Penelitian ..................................................................................... 10
1.6 Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 11
1.7 Manfaat Penelitian .................................................................................. 12
1.8 Metode Penelitian ................................................................................... 13
1.9 Sistematika Penulisan ............................................................................. 14
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 15
xii
2.1 Analisis Penerimaan Pengguna ............................................................... 16
2.1.1 Definisi Analisis .............................................................................. 16
2.1.2 Definisi Penerimaan Pengguna ........................................................ 17
2.2 Sistem Informasi Manajemen Data Pokok Pendidikan Pendidikan Anak
Usia Dini (DAPODIK PAUD-DIKMAS) .............................................. 17
2.2.1 Definisi Sistem Informasi ................................................................ 17
2.2.2 Definisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ................................. 18
2.2.3 Sistem Informasi Manajemen Data Pokok Pendidikan Pendidikan
Anak Usia Dini (DAPODIK PAUD-DIKMAS) .............................. 21
2.3 Technology Acceptance Model (TAM) ................................................... 22
2.3.1 Definisi Technology Acceptance Model (TAM) .............................. 22
2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Technology Acceptance Model (TAM) 26
2.4 End-User Computing Satisfaction (EUCS) ............................................ 27
2.4.1 Definisi End-User Computing Satisfaction (EUCS) ....................... 27
2.4.2 Dimensi End-User Computing Satisfaction (EUCS) ....................... 29
2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan End-User Computing Satisfaction
(EUCS) ............................................................................................. 31
2.5 Penggabungan TAM dan EUCS ............................................................. 31
2.6 Metode Kuantitatif Penelitian Sistem Informasi..................................... 36
2.6.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 36
xiii
2.7 Populasi dan Sampel Jenuh ..................................................................... 37
2.6.1 Populasi ............................................................................................ 37
2.6.2 Sampel Jenuh (Sampel Sensus) ....................................................... 38
2.8 Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) .......... 38
2.9 Pengembangan Model dan Hipotesis Penelitian ..................................... 44
2.8.1 Pengembangan Model Penelitian ..................................................... 44
2.8.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian ................................................ 47
2.10 SmartPLS ................................................................................................ 48
2.11 Microsoft Excel ....................................................................................... 49
2.12 Kebaruan Penelitian ................................................................................ 51
2.13 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 56
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 59
3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................. 59
3.2 Prosedur Penelitian ................................................................................. 60
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 62
3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................... 62
3.5 Pengumpulan dan Pemrosesan Data ....................................................... 65
3.6 Analisis Data dan Interpretasi Hasilnya .................................................. 66
BAB 4 HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI ............................................. 68
4.1 Hasil Analisis .......................................................................................... 68
xiv
4.1.1 Hasil Analisis Demografis ............................................................... 68
4.1.2 Hasil Analisis Pengukuran Model ................................................... 74
4.1.3 Hasil Analisis Struktur Model ......................................................... 87
4.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis ................................................... 95
4.2.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Data Demografis ............... 95
4.2.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Pengukuran Model ............ 98
4.2.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktur Model ................ 100
4.3 Evaluasi ................................................................................................. 104
4.3.1 Kondisi Penyebaran Kuesioner ...................................................... 104
4.3.2 Keterbatasan ................................................................................... 105
4.3.3 Rekomendasi .................................................................................. 105
BAB 5 PENUTUP .............................................................................................. 107
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 107
5.2 Saran ..................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 112
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………….....cxviii
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jumlah Penggunaan DAPODIK pada PAUD Jakarta Utara Wilayah II
(Suku Dinas, 2018) ................................................................................................. 3
Gambar 1.2 Penggabungan Dua Model (Anwar, 2017) ........................................ 11
Gambar 2.1 Model TAM (Sekundera, 2006) ........................................................ 25
Gambar 2.2 Model EUCS (Doll & Torkzadeh, 1988) .......................................... 28
Gambar 2.3 Dimensi EUCS (Doll & Torkzadeh, 1988) ....................................... 29
Gambar 2.4 Penggabungan TAM dan EUCS oleh Sekundera (Sekundera, 2006) 33
Gambar 2.5 Model Penggabungan TAM dan EUCS oleh Istiarni (Istiarni, 2016) 34
Gambar 2.6 Model Penggabungan TAM dan EUCS oleh Anwar (Anwar, 2017) 35
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ............................................................................ 61
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Jenis Kelamin Responden ................................. 69
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Usia Responden ................................................ 70
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Pendidikan Terakhir Responden ....................... 71
Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Lama Penggunaan Responden .......................... 72
Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Tingkat Penerimaan Responden ....................... 73
Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Peranan Sistem .................................................. 74
Gambar 4.7 Hasil Analisis Outer Model dengan SmartPLS 3.0 ........................... 86
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah PAUD se-Jakarta Utara Menurut NPSN (Kemdikbud, 2018) .... 3
Tabel 1.2 Bentuk Satuan Pendidikan di Kecamatan Cilincing (Suku Dinas, 2018) 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 56
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 60
Tabel 3.2 Indikator dan Pertanyaan Pengujian ..................................................... 63
Tabel 3.3 Data Kuesioner Kembali ....................................................................... 66
Tabel 4.1 Statistik Informasi Demografis ............................................................. 68
Tabel 4.2 Statistik Informasi Jenis Kelamin Responden ...................................... 69
Tabel 4.3 Statistik Informasi Usia Responden ...................................................... 69
Tabel 4.4 Statistik Informasi Pendidikan Terakhir Responden ............................ 70
Tabel 4.6 Statistik Informasi Tingkat Penerimaan Sistem .................................... 73
Tabel 4.7 Statistik Informasi Peranan Sistem ....................................................... 74
Tabel 4.8 Hasil Awal Uji Loading Factor dengan SmartPLS 3.0 ........................ 75
Tabel 4.9 Hasil Uji Loading Factor dengan SmartPLS 3.0 setelah Penghapusan 77
Tabel 4.10 Hasil Uji Composite Reliability dengan SmartPLS 3.0....................... 78
Tabel 4.11 Hasil Average Variance Extracted dengan SmartPLS 3.0 .................. 79
Tabel 4.12 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading) dengan SmartPLS 3.0
............................................................................................................................... 80
Tabel 4.13 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading Fornell- Lacker’s)
dengan SmartPLS 3.0 ............................................................................................ 81
Tabel 4.14 Hasil Analisis Pengukuran Model ...................................................... 83
Tabel 4.15 Hasil Uji Path Coefficient ................................................................... 87
xvii
Tabel 4.16 Hasil Uji Coefficient of Determination (R-Square) ............................ 88
Tabel 4.17 Hasil Uji T-test dengan SmartPLS 3.0 ................................................ 89
Tabel 4.18 Hasil Uji Effect Size dengan SmartPLS 3.0 ........................................ 90
Tabel 4.19 Hasil Uji Predictive Relevance dengan SmartPLS 3.0 ....................... 91
Tabel 4.20 Hasil Uji Relative Impact dengan SmartPLS 3.0 ................................ 92
Tabel 4.21 Hasil Analisis Struktur Model ............................................................ 93
xviii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada era ini sudah tidak dipungkiri lagi,
bahwasannya setiap organisasi telah menggunakan teknologi informasi yang
mana bisa mempermudah pekerjaan. Dalam dunia pendidikan juga diperlukannya
teknologi informasi yang mana bisa mempermudah manajemen data terkait
pendidikan.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Penyelenggaraan PAUD di
Indonesia bertumpu pada lima bentuk pendidikan, yaitu: (PAUD JATENG,
2015): TK (Taman Kanak-Kanak), KB (Kelompok Bermain), TPA (Taman
Pendidikan Al-Quran), SPS (Satuan PAUD Sejenis) dan PBK (PAUD Berbasis
Keluarga).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah melakukan
penerapan sistem informasi untuk mengelola manajemen pada jenjang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sistem informasi yang digunakan pada
PAUD disebut Sistem Informasi Manajeman Data Pokok Pendidikan Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (DAPODIK PAUD-DIKMAS).
Sistem ini merupakan sistem pendataan yang digunakan untuk menjaring semua
data terkait data kelembagaan dan kurikulum sekolah, data siswa, data guru dan
karyawan, serta data sarana dan prasarana setiap sekolah di seluruh Indonesia
2
khususnya pada Pendidikan Anak Usia Dini, Non Informal dan Informal
Pendidikan Masyarakat.
Dikarenakan, DAPODIK ini sebagai satu-satunya acuan data yang
digunakan Kemdikbud, tentunya menjadikan DAPODIK ini memiliki peran yang
sangat vital dan dengan beragam fungsi (multi-fungsi). Fungsi DAPODIK pada
setiap tahunnya terus mengalami perkembangan terkait dengan perubahan
kebijakan dan program yang dicanangkan Kemdikbud. Salah satu fungsinya
adalah alokasi bantuan sarana dan prasarana bagi sekolah yang fasilitasnya belum
memadai, pengajuan dan perbaikan data kelembagaan sekolah dan lain
sebagainnya.
Penerapan DAPODIK PAUD-DIKMAS merupakan suatu langkah yang
baik untuk meningkatkan kinerja dalam manajeman data pada PAUD.
Keberhasilan penerapan sistem informasi yang baru ini juga memperhitungkan
penerimaan (acceptance) oleh pengguna akhir. Pengguna akhir disini adalah guru
PAUD yang menggunakan sistem informasi manajemen DAPODIK PAUD-
DIKMAS. Sikap penerimaan terhadap sistem informasi menandakan bahwa
pengguna tersebut merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut. Salah satu
faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan penerapan suatu sistem
informasi adalah kepuasan pengguna akhir sistemnya.( Subiyakto et al., 2016).
Kota Jakarta Utara mempunyai 6 kecamtan terbagi menjadi dua wilayah,
yaitu wilayah satu terdiri dari Kecamatan Penjaringan, Pademangan dan Tanjung
Priok, sedangkan untuk Jakarta wilayah dua terdiri dari Kecamtan Koja, Kelapa
Gading dan Cilincing. Tempat penelitian ini bertempat pada PAUD Kecamatan
3
Cilincing. Alasan pemilihan PAUD pada Kecamatan Cilincing karena jumlah
PAUD yang telah menggunakan sistem informasi DAPODIK ini merupakan
PAUD terbanyak se-Jakarta Utara wilayah II.
Tabel 1.1 Jumlah PAUD se-Jakarta Utara Menurut NPSN (Kemdikbud, 2018)
Bentuk Satuan
Pendidikan
Jumlah PAUD menurut
NPSN
Jakarta Wilayah 1
Kec. Penjaringan 138
Kec. Pademangan 63
Kec. Tanjung Priok 203
Jakarta Wilayah II
Kec. Koja 161
Kec. Kelapa Gading 90
Kec. Cilincing 219
Gambar 1.1 Jumlah Penggunaan DAPODIK pada PAUD Jakarta Utara Wilayah II (Suku
Dinas, 2018)
Menurut data Suku Dinas Wilayah II, Jakarta Utara pada bulan April 2018
terdata terdapat 88 PAUD di Kecamatan Cilincing, yang telah menggunakan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kec. Koja Kec. KelapaGading
Kec. Cilincing
Penggunaan DAPODIK pada PAUD Jakarta Utara Wil. II
Penggunaan DAPODIKpada PAUD Jakarta UtaraWil. II
4
sistem informasi DAPODIK PAUD-DIKMAS. Setiap PAUD memiliki satu
pengguna sistem informasi DAPODIK PAUD-DIKMAS, sehingga terdapat 88
operator PAUD di Kecamatan Cilincing.
Berikut merupakan data bentuk satuan pendidikan yang terdapat pada
Kecamatan Cilincing.
Tabel 1.2 Bentuk Satuan Pendidikan di Kecamatan Cilincing (Suku Dinas, 2018)
Bentuk Satuan Pendidikan Jumlah
Taman Kanak – Kanak (TK) 43
Kelompok Bermain (KB) 19
Satuan PAUD Sejenis (SPS) 26
Taman Penitipan Anak (TPA) 0
PAUD Berbasis Keluarga (PBK) 0
Pada tabel di atas menunjukkan bentuk satuan pendidikan yang mana
hanya terdapat tiga bentuk satuan pendidikan yaitu TK, KB dan SPS. Dan bentuk
satuan pendidikan terbanyak di Kecamatan Cilincing adalah Taman Kanak-Kanak
(TK) dengan jumlah 43 sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap lima pengguna, peneliti
menemukan fakta bahwa hingga saat ini belum pernah adanya evaluasi
berdasarkan tingkat penerimaan pengguna terhadap sistem DAPODIK PAUD-
DIKMAS. Selain itu, sejak penerapan sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS pada
tahun 2014, masih ditemukan masalah yang didapatkan pada DAPODIK PAUD-
DIKMAS. Salah satu kendalanya, yaitu: ketika operator ingin memasukkan
sebuah data secara bersamaan, berkurangnya kecepatan respon sistem dalam
menyimpan sebuah data baru. Operator harus menunggu data sekitar kurang
5
lebih 15 menit hingga 45 menit untuk selesai dalam peng-upload-an data baru
dan juga harus memastikan kembali data tersebut apakah sudah ter-update atau
belum karena terkadang data yang baru dimasukkan tidak ada. Hal ini
menimbulkan perasaan ketidakpuasan dan ketidaknyamanan dalam penggunaan
DAPODIK PAUD-DIKMAS.
Menurut Nugraha (2014) suatu sistem dapat dikatakan berhasil jika sistem
informasi tersebut dapat digunakan dengan mudah dan dapat memenuhi
kebutuhan pengguna. Namun, jika dilihat dari permasalahan yang telah dijelaskan
sebelumnya, sistem justru tidak memudahkan pengguna yang mana pengguna
merasa tidak puas dengan adanya masalah yang ditimbulkan oleh sistem
DAPODIK PAUD-DIKMAS.
Menurut Venkatesh (2003) agar teknologi dapat meningkatkan
produktivitas, teknologi harus diterima dan digunakan oleh anggota organisasi
sebagai pengguna. Maka dari itu, diperlukan adanya pengukuran berdasarkan
tingkat penerimaan DAPODIK PAUD-DIKMAS untuk mengetahui sejauh mana
tingkat penerimaan DAPODIK PAUD-DIKMAS di Kecamatan Cilincing saat ini.
Dengan adanya permasalahan tersebut, perlunya diadakan evaluasi pada
sistem informasi. Menurut Rosalina (2017) Terdapat empat model evaluasi
sistem informasi yaitu, Technology Acceptance Model (TAM), End-User
Computing Satisfaction (EUCS), Task Technology Fit (TTF) Analysis dan
Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model. Dari beberapa model
tersebut, penelitian ini hanya memfokuskan penerimaan DAPODIK PAUD-
DIKMAS kedalam dua model, yaitu Techonology Acceptance Model (TAM) dan
6
End-User Computing Satisfaction (EUCS). Alasan pemilihan model TAM dan
EUCS didasarkan atas fokus peneliti yang mengkaji variabel-variabel yang ada
dalam dua model teori tersebut. Selain itu, dua model tersebut dalam penelitian-
penelitian sebelumnya telah digabung untuk menganalisis penerimaan sistem
informasi. Dalam menganalisis penerimaan DAPODIK PAUD DIKMAS dapat
dinilai dari variabel kemudahan (Ease of Use) dan kemanfaatan (Usefullness)
yang terdapat dalam konsep Technology Acceptance Model (TAM). Adapun
tingkat penerimaan sangat erat hubungannya dengan tingkat kepuasan (Anwar,
2017), untuk itu digunakanlah variabel-variabel dalam End-User Computing
Satisfaction (EUCS) yang terdiri atas content (isi), format (bentuk), ease
(kemudahan), accuracy (akurasi), timeliness, attitude (sikap) dan user
satisfaction (kepuasan pengguna). Penelitian ini juga menambahkan satu variabel
yaitu Acceptance. Dalam penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Anwar,
menunjukkan bahwa perlunya penambahan satu konstruk yaitu Acceptance.
Menurut Anwar (2017) sebuah sistem untuk dapat dinilai kepuasannya, maka
sistem tersebut harus diterima terlebih dahulu. Dikarenakan adanya kemiripan
konstruk dan indikator dari Ease of Use dan Ease maka konstruk tersebut akan
dijadikan menjadi satu, sehingga tidak terjadi kerancuan dalam menyusun
pertanyaan dalam kuesioner.
Kegunaan dari hasil penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa tingkat
penerimaan dalam bentuk presentase pada DAPODIK PAUD-DIKMAS
dikarenakan sistem ini sebagai satu-satunya acuan data yang digunakan oleh
Kemdikbud. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan bahan rekomendasi untuk
7
melakukan evaluasi sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS ini agar sesuai dengan
harapan operator pengguna DAPODIK PAUD DIKMAS.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
“Bagaimana penerimaan pengguna terhadap Sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS
dengan menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM) dan End
User Computing Satisfaction (EUCS)?”
Dan untuk perumusan masalah berdasarkan faktor-faktor yang digunakan pada
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Apakah faktor kemanfaatan (usefulness) berpengaruh positif secara
signifikan terhadap sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-
DIKMAS pada Kecamatan Cilincing?
2. Apakah faktor kemudahan penggunaan (easy of use) berpengaruh positif
secara signifikan terhadap sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK
PAUD-DIKMAS pada Kecamatan Cilincing?
3. Apakah faktor isi (content) berpengaruh positif secara signifikan terhadap
sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS pada
Kecamatan Cilincing?
4. Apakah faktor akurasi (accuracy) berpengaruh positif secara signifikan
terhadap sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS
pada Kecamatan Cilincing?
8
5. Apakah faktor bentuk (format) berpengaruh positif secara signifikan
terhadap sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS
pada Kecamatan Cilincing?
6. Apakah faktor ketepatan waktu (timeliness) berpengaruh positif secara
signifikan terhadap sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-
DIKMAS pada Kecamatan Cilincing?
7. Apakah faktor sikap (attitude) berpengaruh positif secara signifikan
terhadap penerimaan (acceptance) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-
DIKMAS pada Kecamatan Cilincing?
8. Apakah faktor penerimaan (acceptance) berpengaruh positif secara
signifikan terhadap kepuasan pengguna (user satisfaction) penggunaan
sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS pada Kecamatan Cilincing?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka ruang lingkup masalah
dibatasi pada:
a. Model yang digunakan adalah Technology Acceptance Model (TAM)
dan End User Computing Satisfaction (EUCS) dengan total variabel ada
9 variabel, diantaranya yaitu, variabel kemanfaatan (usefulness),
kemudahan pengguna (ease of use), isi (content), akurasi (accuracy),
bentuk (format), ketepatan waktu (timeliness), sikap (attitude),
penerimaan (acceptance) dan kepuasan pengguna (user satisfaction).
9
b. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penyebaran
kuesioner.
c. Hanya melakukan penelitian kepada operator DAPODIK PAUD-
DIKMAS pada Kecamatan Cilincing yang berjumlah 88 pengguna.
d. Untuk pengujian seluruh hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
metode Analisis Component Based SEM dan Tools yang digunakan
pada penelitian ini adalah SmartPLS versi 3.0
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk menganalisis bahwa:
a. Faktor kemanfaatan (usefulness) berpengaruh positif secara signifikan
terhadap sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-
DIKMAS pada Kecamatan Cilincing.
b. Faktor kemudahan penggunaan (ease of use) berpengaruh positif
secara signifikan terhadap sikap (attitude) penggunaan sistem
DAPODIK PAUD-DIKMAS pada Kecamatan Cilincing.
c. Faktor isi (content) berpengaruh positif secara signifikan terhadap
sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS pada
Kecamatan Cilincing.
d. Faktor akurasi (accuracy) berpengaruh positif secara signifikan
terhadap sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-
DIKMAS pada Kecamatan Cilincing.
10
e. Faktor bentuk (format) berpengaruh positif secara signifikan terhadap
sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS pada
Kecamatan Cilincing.
f. Faktor ketepatan waktu (timeliness) berpengaruh positif secara
signifikan terhadap sikap (attitude) penggunaan sistem DAPODIK
PAUD-DIKMAS pada Kecamatan Cilincing.
g. Faktor sikap (attitude) berpengaruh positif secara signifikan terhadap
penerimaan (acceptance) penggunaan sistem DAPODIK PAUD-
DIKMAS pada Kecamatan Cilincing.
1.5 Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan model Technology Acceptance Model (TAM)
dan End User Computing Satisfaction. Dalam penelitian ini terdapat 9 variabel
yang digunakan yaitu Usefulness (USE), Ease of Use (EOU), Content (CON),
Accuracy (ACC), Format (FOR), Timeliness (TL), Attitude (ATT), Acceptance
(ACP), dan User Satisfaction (SAT).
11
Gambar 1.2 Penggabungan Dua Model (Anwar, 2017)
1.6 Pertanyaan Penelitian
Mengacu pada tujuan dan sasaran penelitian yang telah disebutkan
sebelumnya, maka dua pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana tingkat penerimaan terhadap sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS
pada Kecamatan Cilincing berdasarkan persepsi pengguna?
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap sistem
DAPODIK PAUD-DIKMAS pada Kecamatan Cilincing berdasarkan model
Technology Acceptance Model (TAM) dan End-User Computing Satisfaction
(EUCS)?
Selanjutnya, berdasarkan model penerimaan sistem informasi yang telah
dipaparkan, berikut adalah pertanyaan penelitian terkait faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS pada Kecamatan
Cilincing:
12
Q.1 Apakah Easy of Use (EOU) berpengaruh secara signifikan terhadap
Attitude (ATT)?
Q.2 Apakah Usefullness (USE) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)?
Q.3 Apakah Content (CON) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)?
Q.4 Apakah Accuracy (ACC) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)?
Q.5 Apakah Format (FOR) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)?
Q.6 Apakah Timelineness (TL) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)?
Q.7 Apakah Attitude (ATT) berpengaruh secara signifikan terhadap Acceptance
(ACP)?
Q.8 Apakah Acceptance (ACP) berpengaruh secara signifikan terhadap User
Satisfaction (SAT)?
1.7 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Secara metodologi, penelitian ini dapat mendukung pemanfaatan metode
pendekatan kuantitatif pada riset atau penelitian bidang sistem informasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, serta dapat digunakan sebagai referensi
penelitian sejenis berikutnya
13
b. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi pihak
terkait yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rencana
perbaikan dan pengembangan sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS berikutnya.
1.8 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (Creswell, 2014;
Sugiyono, 2013; Indrawan & Yaniawati, 2014). Model penerimaan sistem
informasi akan dikembangkan sebagai sumber rumusan hipotesis. Selanjutnya
hipotesis diuji dengan data yang telah terkumpul dari kuesioner. Kuesioner ini
berbentuk pernyataan dan pertanyaan yang sesuai dengan pendekatan kuantitatif.
Kuesioner ini kemudian disebarkan kepada responden yang menjadi target dalam
penelitian ini.
Sebelumnya dilakukan pengujian awal untuk mengukur dan mengetahui
validitas kuesioner yang telah dirancang. Tujuan lainnya adalah agar responden
mengerti isi pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner penelitian.
Responden pada penelitian ini adalah operator DAPODIK PAUD-DIKMAS. Di
Kecamatan Cilincing terdata terdapat 88 operator dari berbagai PAUD. Karena
penelitian ini, jumlah populasinya tidak lebih besar dari 100 orang responden,
maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yang ada pada PAUD Kecamatan
Cilincing yaitu sebanyak 88 orang responden. Dengan demikian penggunaan
seluruh populasi tanpa harus menarik sampel penelitian sebagai unit observasi
disebut sebagai teknik sensus.
14
Kuesioner disebarkan secara langsung dan tidak langsung kepada
responden. Penyebaran secara langsung dilakukan untuk mencari responden yang
tepat melalui tatap muka. Penyebaran secara tidak langsung dilakukan dengan
cara menyebarkan link melalui media sosial dengan bantuan google form untuk
pengisian kuesionernya. Selanjutnya setelah semua kuesioner terkumpul akan
diklasifikasikan menggunakan perangkat lunak pengelola angka Ms. Excel 2013.
Kemudian dilakukan proses analisis dengan pendekatan PLS-SEM degan bantuan
SmartPLS 3.0 (Yamin & Kurniawan, 2011; Afthanorhan, 2013; Ringle et al.,
2014). Interpretasi dilakukan berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan.
Selanjutnya kesimpulan disusun sesuai dengan pertanyaan yang ada pada
penelitian yang telah dibahas dan didiskusikan sesuai dengan batasan penelitian
yang telah dibuat.
1.9 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan penelitian, pembahasan terbagi dalam lima bab
yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, model penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
15
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini teori yang dari hasil penelitian sebelumnya. Meliputi teori penerimaan
dan kepuasan sistem informasi, DAPODIK PAUD-DIKMAS, teknik
pengumpulan data, populasi dan teknik sampling, PLS-SEM, pengembangan
model penerimaan sistem informasi dan hipotesisnya.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode proses pelaksanaan penelitian, yang terdiri atas
penjelasan-penjelasan mengenai pendekataan, prosedur, populasi dan sampel,
instrumen penelitian, pengumpulan dan pemrosesan data, serta analisis data.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai analisis data dan hasilnya, interpretasi, dan diskusi
hasil penelitian. Dalam menganalisis data utamanya menggunakan metode PLS-
SEM dibantu dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS. Analisis data
yang dilakukan terdiri atas analisis pengukuran model dan struktur model.
Selanjutnya interpretasi dan diskusi dilakukan dengan merujuk teori sebelumnya,
memperhatikan dan menimbang pelaksanaan penelitian secara praktis di
lapangan, serta rekomendasi agar sistem bisa menjadi lebih baik kedepannya.
BAB 5 PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran terhadap hasil pelaksanaan
penelitian serta kelanjutan untuk kajian selanjutnya.
xvi
16
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Penerimaan Pengguna
2.1.1 Definisi Analisis
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer karangan Salim dan Salim
(2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai berikut:
a. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan
dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul, sebab,
penyebab sebenarnya, dan sebagainya).
b. Analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan
bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan
pengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan.
c. Analisis adalah penjabaran (pembentangan) sesuatu hal, dan sebagainya
setelah ditelaah secara seksama.
d. Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis
(dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa
kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).
e. Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam bagian-
bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian
tentang prinsip-prinsip dasarnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian analisis adalah
17
penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya dsb)
(Departemen Pendidikan Indonesia, 2008).
2.1.2 Definisi Penerimaan Pengguna
Menurut Nasir (2013), penerimaan pengguna dapat didefinisikan sebagai
keinginan sebuah grup pengguna dalam memanfaatkan teknologi informasi yang
didesain untuk membantu pekerjaan mereka. Penerimaan pemakai terhadap
sistem teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai kemauan yang nampak
didalam kelompok pengguna untuk menerapkan sistem teknologi informasi
tersebut dalam pekerjaannya. Semakin menerima sistem teknologi informasi yang
baru, semakin besar kemauan pemakai untuk merubah praktek yang sudah ada
dalam penggunaan waktu serta usaha untuk memulai secara nyata pada sistem
teknologi informasi yang baru (Succi dan Walter, 1999).
2.2 Sistem Informasi Manajemen Data Pokok Pendidikan Pendidikan
Anak Usia Dini (DAPODIK PAUD-DIKMAS)
2.2.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut McLeod dikutip oleh Yakub (2012) pada buku Pengertian Sistem
Informasi, Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan Menurut Tata Sutabri (2012)
pada buku Analisis Sistem Informasi, Informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses
18
pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Alter (1992) Sistem Informasi
adalah kombinasi anatr prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi yang
diorganisasikann untuk mencapai tujuan dalam organisasi. Hall (2001)
mengatakan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal
dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan
kepada pemakai.
2.2.2 Definisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan
dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan memasuki
pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan
informal.
UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan Anak
Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Salah satu tokoh Pendidikan Anak Usia Dini, Maria Montessori dalam
terjemahan Lazuardi (2013) mendefinisikan pendidikan anak usia dini sebagai
sebuah proses dinamis dimana anak-anak berkembang menurut ketentuan-
ketentuan dalam dari kehidupan mereka, dengan kerja sukarela mereka ketika
19
ditempatkan dalam sebuah lingkungan yang disiapkan untuk memberi mereka
kebebasan dalam ekspresi diri.
Suyadi (2006) memberikan pengertian tentang pendidikan anak usia dini
sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan
pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa
dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang
dilalui oleh anak usia dini.
Menurut Glenn Doman (2009), ahli perkembangan kemampuan anak,
menyatakan bahwa perkembangan yang paling pesat terhadap pertumbuhan otak
manusia terjadi pada usia 0-7 tahun. Dikatakan pula bahwa perkembangan otak
pada usia dini bisa dicapai secara maksimal apabila diberikan rangsangan yang
tepat terhadap semua unsur-unsur perkembangan baik rangsangan terhadap
motorik, rangsangan terhadap perkembangan intelektual, rangsangan terhadap
sosial-emosional dan rangsangan untuk berbicara (language development).
Tersedianya fasilitas dan alat-alat bantu yang memadai seta lingkungan yang
sesuai dengan usia anak-anak sangatlah penting peranannya dalam mendukung
perkembangan dan kemampuan anak-anak balita tersebut.
Penyelenggaraan PAUD di Indonesia bertumpu pada lima bentuk
pendidikan, yaitu: (PAUD JATENG, 2015):
1. TK (Taman Kanak-Kanak)
20
TK (Taman Kanak-Kanak) adalah bentuk satuan PAUD yang
menyelenggarakan program bagi anak usia 4 sampai dengan 6 tahun secara
lebih terstruktur.
2. KB (Kelompok Bermain)
KB (Kelompok Bermain) adalah bentuk satuan PAUD yang
menyelenggarakan program bagi anak usia 2 sampai dengan 4 tahun dengan
toleransi sampai dengan 6 tahun, jika di tempat tersebut belum tersedia
layanan TK.
3. TPA (Taman Penitipan Anak)
TPA (Taman Penitipan Anak) adalah bentuk satuan PAUD yang
menyelenggarakan program pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia 3
bulan sampai dengan 6 tahun
4. SPS (Satuan PAUD Sejenis)
SPS (Satuan PAUD Sejenis) adalah bentuk-bentuk layanan PAUD lainnya
yang penyelenggaraannya dapat diinterintegrasikan dengan berbagai layanan
anak usia dini yang ada di masyarakat seperti Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu), BKB (Bina Keluarga Balita), TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an),
TAPAS (Taman Pendidikan Anak Soleh), SPAS (Sanggar Pendidikan Anak
Soleh), Bina Anaprasa, PAK (Pembinaan Anak Kristen), BIA (Bina Iman
Anak Katolik), dan semua layanan anak usia dini yang berada di bawah
binaan lembaga agama lainnya; serta semua kelompok layanan anak usia dini
yang berada di bawah binaan organisasi wanita/organisasi kemasyarakatan.
21
Salah satu bentuk program SPS adalah Pos PAUD, yaitu program PAUD
yang diintegrasikan dengan layanan Posyandu dan BKB.
5. PAUD Berbasis Keluarga (PBK)
PAUD Berbasis Keluarga (PBK) adalah Bentuk layanan PAUD yang
diselenggarakan di keluarga. Fasilitasi PAUD berbasis keluarga dapat
dilakukan melalui program pendidikan keorangtuaan (parenting education).
Setiap satuan PAUD berkewajiban menyelenggarakan program parenting
yang diselenggarakan di satuan PAUD yang dibinanya, dengan tujuan
keselarasan dan kesinambungan program antara perlakuan anak di satuan
PAUD dan di rumah.
2.2.3 Sistem Informasi Manajemen Data Pokok Pendidikan Pendidikan
Anak Usia Dini (DAPODIK PAUD-DIKMAS)
Sistem informasi manajemen data pokok pendidikan merupakan sistem
pendataan yang digunakan untuk menjaring semua data terkait data kelembagaan
dan kurikulum sekolah, data siswa, data guru dan karyawan, serta data sarana dan
prasarana setiap sekolah di seluruh Indonesia bahkan hingga sekolah-sekolah
Indonesia yang berada di luar negeri. Pendataan ini sebenarnya sudah mulai
dilaksanakan pada tahun 2006, namun karena beberapa kali prosesnya mengalami
beberapa kendala termasuk pada tahun 2008 dimana terjadi pengalihan tugas
pengelola yang awalnya di kelola oleh PSP Balitbang Depdiknas lalu di
delegasikan kepada masing-masing dinas pendidikan tingkat provinsi, kota dan
22
sekolah-sekolah di seluruh Indonesia di bawah pengawasan Biro PKLN
Depdiknas.
Setelah terjadi perubahan dalam internal kementerian termasuk perubahan
nama menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
pada tahun 2012 DAPODIK dilanjutkan eksistensi oleh PDSP Kemdikbud RI. Ini
menjadi titik awal reformasi sistem pendataan DAPODIK yang terus berkembang
hingga saat ini. Kini, DAPODIK telah menjadi satu-satunya acuan data yang
digunakan Kemdikbud dalam setiap kebijakan-kebijakannya baik yang terkait
dengan biaya operasional sekolah (BOS), bantuan-bantuan sarana dan prasarana,
hingga tunjangan-tunjangan guru dan kebijakan lainnya mengacu pada data yang
dikirim oleh Operator DAPODIK ini.
DAPODIK digunakan oleh setiap level jenjang pendidikan yaitu
diantaranya Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-
DIKMAS), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Fitur-fitur dan jenis layanan setiap level jenjang
pendidikan sama yang membedakan hanya nama dari sistem informasi tersebut.
Dan disini penulis memfokuskan sistem informasi pada jenjang PAUD.
(Depdiknas, 2012).
2.3 Technology Acceptance Model (TAM)
2.3.1 Definisi Technology Acceptance Model (TAM)
TAM pertama kali dikenalkan oleh Davis tahun 1986, yang dikembangkan
dari teori tindakan beralasan dari Ajzen dan Fishbein tahun 1980. Model ini
23
menjelaskan tentang penerimaan sistem teknologi informasi yang akan digunakan
oleh pemakai.Technology Acceptance Model mengasumsikan bahwa penerimaan
terhadap sistem teknologi informasi ditentukan oleh dua faktor, yaitu persepsi
kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use).
Kedua faktor tersebut mempunyai pengaruh ke minat perilaku (behavioral
intention) (Istiarni, 2016).
TAM memberikan dasar untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal
terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan dari penggunanya. Disamping dibangun
oleh dasar teori yang kuat, salah satu kelebihan dari model TAM lainnya adalah
dapat menjawab kegalauan pertanyaan dari banyaknya sistem teknologi yang
ternyata gagal diterapkan. Hal ini disebabkan oleh penggunanya yang tidak
mempunyai niat (intention) untuk menggunakannya.
Sesuai dengan istilah TAM, bahwa “A” singkatan dari “Acceptance”
artinya penerimaan. Sehingga bisa dikatakan bahwa TAM merupakan suatu
model analisis untuk mengetahui perilaku pengguna akan penerimaan teknologi.
Jika melihat pengertian TAM dari Wikipedia, “TAM is an information systems
theory that models how users come to accept and use a technology”. Maksudnya
yaitu TAM merupakan suatu teori sistem informasi yang modelnya bagaimana
pengguna datang untuk menerima dan menggunakan teknologi.
Menurut Davis (1989) Melalui TAM, asumsinya pada saat pengguna akan
menggunakan sistem informasi yang baru maka ada 2 (dua) faktor yang
mempengaruhinya, yaitu:
24
1. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) Dalam Davis
(1989) disebutkan bahwa “ease” artinya “freedom from difficulty or great
effort”. Selanjutnya “ease to use perceived” didefinisikan “the degree to
which a person believes that using a particular system would be free of
effort”. Jika diaplikasikan untuk sistem informasi DAPODIK PAUD-
DIKMAS, maka maksudnya pengguna meyakini kalau sistem informasi
tersebut mudah dalam penggunaannya sehingga tidak memerlukan usaha
keras dan akan terbebas dari kesulitan (Fatmawati, 2015). Hal ini mencakup
kemudahan penggunaan sistem informasi sesuai dengan keinginan
penggunanya. Hasil penelitian Davis (1989) menunjukkan jika persepsi
kemudahan dapat menjelaskan alasan pengguna untuk menggunakan sistem
dan dapat menjelaskan kalau sistem yang baru dapat diterima oleh pengguna.
2. Persepsi Kebermanfaatan (Perceived Usefulness) dalam Davis (1989)
disebutkan bahwa “the degree to which a person believes that using a
particular system would enhance his or her job performance.” Hal ini
dimaksudkan bahwa pengguna percaya bahwa dengan menggunakan sistem
informasi tersebut akan meningkatkan kinerjanya. Hal ini menggambarkan
manfaat sistem dari penggunanya yang berkaitan dengan berbagai aspek. Jadi
dalam persepsi kebermanfaatan ini membentuk suatu kepercayaan untuk
pengambilan keputusan apakah jadi menggunakan sistem informasi atau
tidak. Asumsinya jika pengguna mempercayai kalau sistem tersebut berguna
maka tentu akan menggunakannya, tetapi sebaliknya jika tidak percaya kalau
25
berguna maka jawabannya pasti tidak akan menggunakannya. (Fatmawati,
2015).
Dalam perkembangannya teori TAM dari Davis diadaptasi oleh Sefan Linders
yang menghilangkan variabel behavioral intention to use dan actual system use
dan menambahkan variabel user satisfaction. Hal ini disebabkan model yang
dikembangkan oleh Davis tersebut tidaklah sesuai untuk mengetahui penerimaan
sistem informasi di lingkungan mandatory use. Model yang dikembangkan Davis
lebih sesuai diterapkan di lingkungan voluntary use. Hal tersebut didasari
keleluasaan pengguna dalam memilih sistem, sehingga kemudahan dan
kebermanfaatan berpengaruh dalam intention use penggunaan sistem. Sedangkan
sistem dengan lingkunagn mandatory use, pengguna tidak mempunyai pilihan
lain, sehingga variabel kemudahan dan kemanfaatan berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna (Anwar, 2017). Adapun model dari Linders kemudian
diadaptasi oleh Sukendera dengan mengganti variabel kesuksesan menjadi
kepuasan, sebagaimana dijelaskan dalam gambar berikut ini.
Gambar 2.1 Model TAM (Sekundera, 2006)
26
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa usefulness dan ease of use
mempengaruhi sikap (attitude) penerimaaan sistem informasi, kemudian sikap
(attitude) berpengaruh terhadap kepuasan dalam menggunakan sistem informasi.
2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Technology Acceptance Model (TAM)
Kelebihan-kelebihan TAM menurut Jogiyanto (2007) adalah sebagai
berikut:
1. TAM merupakan model perilaku behavior yang bermanfaat untuk menjawab
pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi informasi gagal diterapkan
karena pemakainya tidak mempunyai niat intention untuk menggunakannya.
2. TAM dibangun dengan dasar teori yang kuat.
3. TAM telah diuji dengan banyak penelitian dan hasilnya sebagian besar
mendukung dan menyimpulkan bahwa TAM merupakan model yang baik.
4. Kelebihan TAM yang paling penting adalah model ini merupakan model
yang parsimoni yaitu model yang sederhana tetapi valid.
Menurut Jogiyanto (2007) beberapa kekurangan dari TAM yaitu sebagai
berikut:
1. TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat umum saja tentang
niat dan perilaku pemakaian sistem dalam menerima sistem teknologi
informasi.
2. Perilaku pemakai sistem teknologi informasi di TAM tidak dikontrol dengan
perilaku behavior control yang membatasi niat perilaku seseorang. Kontrol
27
perilaku ini menjelaskan mengapa seseorang mempunyai niat perilaku yang
berbeda pada situasi yang sama.
3. Perilaku behavior yang diukur di TAM seharusnya adalah pemakai atau
penggunaan teknologi sesungguhnya actual usage.
4. Penelitian-penelitian TAM umumnya hanya menggunakan sebuah sistem
informasi saja.
5. Beberapa penelitian TAM menggunakan subyek mahasiswa.
6. Penelitian-penelitian TAM kebanyakan hanya menggunakan subyek tunggal
sejenis saja, misalnya hanya menggunakan sebuah organisasi saja, sebuah
departemen saja, atau sebuah kelompok mahasiswa tertentu saja.
7. Penelitian-penelitian ini umunya adalah penelitan cross sectional yang hanya
melibatkan waktu satu periode tetapi dengan banyak sampel individu.
8. Umumnya model penelitian TAM kurang dapat menjelaskan sepenuhnya
antara hubungan causation variabel-variabel di dalam model.
2.4 End-User Computing Satisfaction (EUCS)
2.4.1 Definisi End-User Computing Satisfaction (EUCS)
Pengukuran terhadap kepuasan telah mempunyai sejarah yang panjang
dalam disiplin ilmu sistem informasi. Dalam lingkup end-user computing,
sejumlah studi telah dilakukan untuk meng-capture keseluruhan evaluasi dimana
pengguna akhir telah menganggap pengguna dari suatu sistem informasi
(misalnya kepuasan) dan juga faktor-faktor yang membentuk kepuasan ini.
28
End-User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk mengukur
tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan membandingkan
antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi. Definisi End-User
Computing Satisfaction dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara
keseluruhan dari para pengguna sistem informasi yang berdasarkan pengalaman
mereka dalam menggunakan sistem tersebut
Model evaluasi EUCS ini dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh (1988).
Evaluasi dengan menggunakan model ini lebih menekankan kepuasan
(satisfaction) pengguna akhir terhadap aspek teknologi, dengan menilai isi,
keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan dari sistem. Model ini
telah banyak diuji cobakan oleh peneliti lain untuk menguji reliabilitasnya dan
hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna meskipun instrumen ini
diterjemahkan dalam bahasa yang berbeda.
Gambar 2.2 Model EUCS (Doll & Torkzadeh, 1988)
29
2.4.2 Dimensi End-User Computing Satisfaction (EUCS)
Adapun 5 dimensi pada model EUCS menurut Doll dan Torkzadeh (1988),
berikut adalah penjelasan dari tiap dimensi yang diukur dengan metode End User
Computing Satisfaction menurut Doll & Torkzadeh:
Gambar 2.3 Dimensi EUCS (Doll & Torkzadeh, 1988)
a. Dimensi Content
Dimensi content mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi dari suatu
sistem. Isi dari sistem biasanya berupa fungsi dan modul yang dapat digunakan
oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh sistem. Dimensi
content juga mengukur apakah system menghasilkan informasi yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna. Semakin lengkap modul dan informatif sistem
maka tingkat kepuasan dari pengguna akan semakin tinggi. (Anwar, 2017)
b. Dimensi Accuracy
Dimensi Accuracy mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data
ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi.
Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan
30
output yang salah ketika mengolah input dari pengguna, selain itu dapat dilihat
pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data.
(Mukhlis, 2015)
c. Dimensi Format
Dimensi format mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika
dari antar muka sistem, format dari laporan atau informasi yang dihasilkan oleh
sistem apakah antarmuka dari sistem itu menarik dan apakah tampilan dari
system memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem sehingga secara tidak
langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari pengguna. (Anwar
2017)
d. Dimensi Ease of Use
Dimensi Ease of Use mengukur kepuasan pengguna dari sisi kemudah
pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti proses
memasukkan data, mengolah data dan mencari informasi yang dibutuhkan. (Doll
dan Torkzadeh, 1998)
e. Dimensi Timeliness
Dimensi Timeliness mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu
sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna. Sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan sebagai sistem real-
time, berarti setiap permintaan atau input yang dilakukan oleh pengguna akan
langsung diproses dan output akan ditampilkan secara cepat tanpa harus
menunggu lama (Doll dan Torkzadeh, 1998).
31
2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan End-User Computing Satisfaction (EUCS)
Kelebihan EUCS menurut Doll & Torkzadeh (1988) adalah sebagai
berikut:
1. EUCS merupakan metode untuk mengukur kepuasann dari pengguna suatu
sistem aplikasi dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari
sebuah sistem.
2. EUCS telah diuji dengan banyak penelitian dan hasilnya sebagian besar
mendukung dan menyimpulkan bahwa EUCS merupakan model yang baik.
3. Evaluasi dengan menggunakan model ini lebih menekankan kepada kepuasan
(satisfaction) pengguna akhir terhadap aspek teknologi berdasarkan dimensi
isi, keakuratan, format, ketepatan waktu dan kemudahan penggunaan sistem.
Kekurangan pada metode EUCS adalah sebagai berikut:
1. EUCS tidak memotret kepuasan sistem secara keseluruhan dan hanya fokus
pada satu aplikasi atau bagian tertentu dari sistem (Pikkarainen, et al., 2006)
2.5 Penggabungan TAM dan EUCS
Penggabungan TAM dan EUCS telah digunakan dalam beberapa
penelitian tentang penilaian penerimaan sistem infomasi. Hal ini dapat dilihat
dalam penelitian Sekundera dan Istiarni. Alasan utama yang mendasari dilakukan
integrasi dalam penelitian ini adalah adanya sebuah hubungan antara penerimaan
dan kepuasan dalam menggunakan sistem. Argumen yang coba dikembangkan
dengan menggunakan integrasi ini adalah, apabila pengguna puas menggunakan
32
sistem maka sistem dapat diterima. Dalam pandangan Ajzen and Fishbein
sebagaimana dikutip oleh Shierla dijelaskan bahwa kepuasan pengguna (user
satisfaction) dalam konteks IT adalah kepuasan dari pengguna atas sistem
informasi yang dipandang sebagai sikap (Attitude) yang dimiliki oleh pengguna
terhadap sistem informasi dan hal ini mewakili Object-Based Attitude (Shierla,
2014).
Arti penerimaan dalam konsep TAM dapat diartikan sebagai kepuasan
penggunaan sistem oleh pemakai akhir. Lebih lanjut lagi berdasarkan pada
penelusuran Sekundera ditemukan fakta bahwa para peneliti menemukan
beberapa indikator dalam menjelaskan penerimaan teknologi informasi
(information technology acceptance). Akan tetapi dua indikator yang paling dapat
diterima adalah penggunaan sistem (system usage) dan kepuasan pemakai (user
satisfaction) (Sekundera, 2006). Dalam kaitannya dengan penelitian ini kepuasan
pemakai menjadi indikator utama dalam sebuah penerimaan sistem informasi.
Konsep yang sering digunakan untuk mengetahui kepuasan dalam menggunakan
sistem informasi adalah EUCS.
Melihat kaitan antara konsep penerimaan dan kepuasan akan sistem
informasi maka dikembangkan sebuah konsep yang mampu mengakomodasi ke
dua hal tersebut. Konsep yang ditawarkan merupakan integrasi antar variabel yang
ada dalam TAM dan EUCS sebagaimana dijelaskan dalam gambar 2.4.
33
Gambar 2.4 Penggabungan TAM dan EUCS oleh Sekundera (Sekundera, 2006)
Pada gambar 2.4 digambarkan konstruk TAM yang terdiri dari atas
usefulness dan ease of use, selanjutnya konstruk tersebut dintegrasikan dengan
EUCS yang terdiri atas content, accuracy, ease of use dan timeliness. Dalam
model integrasi yang diajukan, tujuh konstruk dihipotesiskan mempengaruhi sikap
terhadap penggunaan sistem (attitude). Selanjutnya sikap (attitude)
mempengaruhi kepuasan penggunaan sistem (user satisfaction).
Model integrasi konsep TAM dan EUCS oleh Sekundera (2006). Pada
model integrasi ini Sekundera menggabungkan model TAM yang dikembangkan
oleh Linders (2004) dan juga model EUCS oleh Doll dan Torkzadeh (1988).
34
Gambar 2.5 Model Penggabungan TAM dan EUCS oleh Istiarni (Istiarni, 2016)
Berdasarkan gambar 2.5 dapat dilihat bahwa konstruk dalam TAM terdiri
atas usefulness dan ease of use, selanjutnya konstruk tersebut dintegrasikan
dengan EUCS yang terdiri atas content, accuracy, ease of use dan timeliness.
Dalam model integrasi yang diajukan, tujuh konstruk dihipotesiskan
mempengaruhi sikap terhadap penggunaan sistem (attitude), yang kemudian
attitude akan mempengaruhi intensitas penggunaan (intention to use). Selanjutnya
intensitas penggunaan (intention to use) mempengaruhi kepuasan penggunaan
sistem (user satisfaction).
Model Integrasi Konsep TAM dan EUCS yang ditawarkan diatas
merupakan model yang dikembangkan untuk penerimaan sistem voluntary use.
Sedangkan dalam penelitian ini sendiri termasuk dalam sistem mandatory use,
dimana operator tidak mempunyai pilihan selain menggunakan sistem informasi
35
DAPODIK PAUD DIKMAS ini. yang digunakan oleh operator Kecamatan
Cilincing.
Dengan demikian mengacu pada penelitian Linders (2004) maka, konstruk
dari intention to use dihilangkan karena tidak sesuai digunakan dalam lingkungan
mandatory use. Selanjutnya terdapat penggabungan dua konstruk yang memiliki
kesamaan indikator yaitu ease of use pada TAM dan EUCS menjadi satu konstruk
yang menyatu. Adapun hasil dari pengembangan konsep dijelaskan dalam gambar
2.6.
Berdasarkan pada gambar 2.6, maka dapat dilihat bahwa dalam penelitian
ini terdapat enam konstruk integrasi TAM dan EUCS yang terdiri dari usefulness,
ease of use, content, accuracy, format, dan timelines. Keenam konstruk tersebut
kemudian dihipotesiskan mempengaruhi sikap terhadap penggunaan sistem
Gambar 2.6 Model Penggabungan TAM dan EUCS oleh Anwar (Anwar, 2017)
36
(attitude). Selanjutnya attitude akan mempengaruhi penerimaan sistem
(acceptance), dan pada akhirnya acceptance akan mempengaruhi kepuasan
penggunaan sistem (user satisfaction).
2.6 Metode Kuantitatif Penelitian Sistem Informasi
2.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Sebagian besar tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data yang
relevan, dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penyusunan
skripsi ini penulis memperoleh data primer. Data ini peneliti peroleh dengan
memberikan kuesioner yang bersifat tertutup dengan menggunakan Skala Likert.
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk
memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti
untuk memperoleh informasi berkomunikasi langsung (seperti tanya jawab)
antara pewawancara dan responden
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner ini cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat
37
berupa pertanyaan pernyataan tertutup atau terbuka dapat diberikan kepasa
responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono,
2013)
3. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. (Sugiyono, 2013)
4. Studi pustaka
Studi pustaka adalah teknik survei terhadap data yang telah ada dengan
menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang
berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik penelitian baik dalam
pengumpulan data atau dalam menganalisis data yang telah pernah digunakan
oleh peneliti peneliti terdahulu (Nazir, 2009).
2.7 Populasi dan Sampel Jenuh
2.6.1 Populasi
Untuk melakukan penelitian, terlebih dahulu harus ditentukan populasi
yang akan diteliti. Sebagaimana oleh Sugiyono (2014) mengenai populasi adalah
sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakterstik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.” Sedangkan
pengertian populasi menurut Sekaran (2011) sebagai berikut: “Populasi adalah
keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi.”
38
Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi dibatasi
sebagai sejumlah kelompok atau individu yang paling sedikit mempunyai satu
sifat yang sama. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh operator atau
pengguna DAPODIK PAUD DIKMAS di Kecmatan Cilincing yaitu sebanyak 88
responden.
2.6.2 Sampel Jenuh (Sampel Sensus)
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012) adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari
populasi tersebut harus betul-betul representative (mewakili). Ukuran sampel
merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi.
Menurut Arikunto (2012) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang,
maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih
besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah
populasinya. Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih
besar dari 100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi
yang ada pada PAUD Kecamatan Cilincing yaitu sebanyak 88 orang responden.
Dengan demikian penggunaan seluruh populasi tanpa harus menarik sampel
penelitian sebagai unit observasi disebut sebagai teknik sensus.
2.8 Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM)
39
Metode analisis yang dapat digunakan pada segala jenis skala data seperti
nominal, ordinal, interval dan rasio adalah PLS-SEM. Selain itu, penggunaan
PLS-SEM juga dapat mengkonfirmasi seperti halnya pengujian hipotesisi serta
dapat megeksplorasi. Namun PLS-SEM lebih diutamakan untuk tujuan eksplorasi
dari pada konfirmasi. Tujuan utama dari PLS-SEM adalah menjelaskan mengenai
hubungan antar konstruk dan penekanan pada pengertian mengenai nilai
hubungan tersebut. Hal penting yang perlu diperhatikan yaitu adanya teori yang
mengasumsikan gambaran model, pemilihan variabel, pendekatan analisis, dan
interpretasi hasil (Yamin & Kurniawan, 2011).
PLS-SEM berfokus pada variabel target dan bertujuan untuk
memaksimalkan varian variabel (Alzahrani et al., 2017) atau mengidentifikasi
variabel yang mampu memaksimalkan kekuatan prediksi model. PLS dapat
melakukan pengujian model pengukuran dan pengujiam model struktural. Model
pengukuran digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas. Model struktural
digunakan untuk uji kausalitas, yaitu pengujian hipotesis dengan model prediksi
(Abdillah & Jogiyanto, 2015). Empat alasan mengapa PLS-SEM sangat populer
di kalangan peneliti dan praktisi adalah sebagai berikut (Yamin & Kurniawan,
2011; Alzahrani et al., 2017):
a. Algoritma PLS tidak terbatas pada hubungan antar indikator dengan konstruk
latennya yang memiliki sifat reflektif, melainkan dapat juga digunakan untuk
hubungan yang bersifat formatif.
b. PLS dapat digunakan untuk memperkirakan model jalur (path) dengan
sample size yang kecil.
40
c. PLS dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks tanpa mengalami
masalah dalam estimasi data.
d. PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring (skew).
Evaluasi model pada PLS terdiri atas dua tahap yaitu:
1. Outer model (model pengukuran)
Evaluasi pengukuran ini meliputi pemerikasaan convergent validity yang
terdiri individual item reliability, internal consistency atau construct
reliability, average variance extracted, dan pemerikasaan discriminant
validity.
a. Convergent validity
Pengukuran convergent validity dilakukan untuk mengukur besarnya korelasi
antara konstruk dengan variabel laten. Pengukuran convergent validity adalah
sebagai berikut:
1) Individual item reliability
Dalam pemeriksaan individual item reliability dapat dilihat pada nilai
standardized loading factor, nilai ini menggambarkan besarnya korelasi
pada setiap indikator dengan konstruknya. Niali 0,7 pada nilai loading
factor dapat dikatakan ideal, dimana nilai tersebut dikatakan valid
sebagai indikator yang mengukur konstruk (Yamin & Kurniawan, 2011;
Afthanorhan, 2013; Wong, 2013; Ringle et al., 2014). Namun, Yamin &
Kurniawan (2011) menjelaskan bahwa nilai di atas 0,5 masih bisa
digunakan dan dipertimbangkan.
2) Internal consistency reliability
41
Pada pengukuran internal consistency reliability dilihat dari nilai
composite reliability. Nilali tersebut lebih baik untuk mengukur internal
consistency dibandingkan dengan menggunakan cronbach’s alpha dalam
model PLS-SEM. Hal ini karena nilai composite reliability tidak
mengasumsikan kesamaan boot dari tiap indikator (Yamin & Kurniawan,
2011; Abdillah & Jogiyanto, 2015). Nilai batas yang digunakan adalah
diatas 0,7 yang berarti dapat diterima, sedangkan diatas 0,8 berarti sangat
memuaskan (Hair et al., 2014; Ringle et al., 2014; Subiyakto et al.,
2015b; Hudin & Riana, 2016).
3) Average variance extracted
Pengukuran ketiga dari convergent validity adalah average variance
extracted (AVE). Nilai pada AVE menggambarkan besaran varian
variabel yang dapat dikandung oleh konstruk laten. Nilai minimal yang
digunakan pada AVE agar menunjukan ukuran yang baik adalah adalah
0,5 (Wong, 2013; Afthanorhan, 2013; Subiyakto et al., 2016; Ringle et
al., 2014; Hudin & Riana, 2016). Hal ini berarti variabel laten dapat
menjelaskan rata-rata lebih dari setengah variance dari indikatornya
(Yamin & Kurniawan, 2011).
b. Discriminat Validity
Pengevaluasian discriminant validity dilakukan dengan dua tahap, yaitu
melihat nilai cross loading antar indikator, serta cross loading Fornell-
Lacker’s (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al., 2014). Pada pengukuran
cross loading antar indikator, dilakukan dengan cara membandingkan
42
korelasi antar indikator dengan konstruknya dan konstruk blok lainnya.
Apabila korelasi antar indikator dengan konstruknya lebih tinggi dari korelasi
dengan konstruk blok lainnya, maka konstruk tersebut memprediksi ukuran
pada blok tersebut lebih baik dari blok lainnya. Pemeriksaan nilai cross
loading Fornell-Lacker’s dilakukan dengan melihat nilai akar dari AVE. Nilai
akar AVE harus lebih tinggi dari korelasi antar kontsrak dengan konstruk
lainnya (Yamin & Kurniawan, 2011; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013; Ringle
et al., 2014; Subiyakto et al., 2016).
2. Inner model (model struktural)
Tahapan yang perlu dilakukan untuk mengevaluasi model struktural adalah
melalui signifikansi hubungan antar konstruk, niali R2 (coefficient of
determination), niali t-test, pengujian f 2 (effect size), Q
2 (predictive
relevance), dan Q2 (Relative Impact) (Subiyakto et al., 2015a). Penjelasan
dari tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Path coefficient (β)
Mengevaluasi signifikansi hubungan antar konstruk dapat dilakukan degan
cara melihat path coefficient (β). Hal ini dilakukan untuk menggambarkan
kekuatan hubungan antar konstruk (Yamin & Kurniawan, 2011). Pengujian
path coefficient (β) dengan nilai ambang batas di atas 0,1 mengartikan bahwa
path yang dimaksud berpengaruh di dalam model (Subiyakto et al., 2016).
b. R2 (coefficient of determination)
Mengevaluasi nilai R2 (coefficient of determination) menjelaskan varian dari
tiap target endogenous variabel menggunakan standar pengukuran 0,67
43
akurat, 0,33 moderat, dan di bawah 0,19 menunjukan varian yang lemah
(Yamin & Kurniawan, 2011).
c. t-test
Nilai t dilakukan dengan metode bootsrapping (Yamin & Kurniawan, 2011)
melalui uji two-tailed dengan tingkat signifikansi sebesar 5% yang digunakan
untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis yang diterima adalah jika nilai
t-test lebih dari 1,96 (Abdillah & Jogiyanto, 2015). Rumus perhitungan t-
testadalah sebagai berikut (Abdillah & Jogiyanto, 2015):
d. Pengujian f2 (effect size)
Pengujian f2
(effect size) dilakukan untuk memprediksi pengaruh suatu
variabel terhadap variabel lainnya. Nilai ambang batas yang digunakan
adalah 0,02 yang berarti berpengaruh kecil, 0,15 berpengaruh menengah, dan
0,35 berpengaruh besar. Rumus perhitungan f2 adalah sebagai berikut (Yamin
& Kurniawan, 2011):
𝑓2 =𝑅2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑅2𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
1 − 𝑅2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
Dengan R2 include adalah coefficient of determination, R
2 exclude adalah
nilai yang ada pada luar R.
(2.2)
(2.1)
44
e. Pengujian Q2 (predictive relevance)
Pengujian Q2 (predictive relevance) dilakukan dengan metode blindfolding
untuk memberikan bukti jika variabel tertentu yang digunakan memiliki
keterkaitan prediktif dengan variabel lainnya. Ambang batas yang digunakan
adalah di atas nol (Yamin & Kurniawan, 2011; Abdillah & Jogiyanto, 2015).
f. Uji Q2
(relative impact)
Uji Q2
(relative impact) dilakukan dengan metode yang sama seperti
pengujian Q2, yaitu blindfolding. Tujuannya mengukur pengaruh relatif dari
sebuah keterkaitan prediktif variabel tertentu dengan variabel lainnya. Nilai
ambang batas yang digunakan sekitar 0,02 yang berarti memiliki pengaruh
kecil, 0,15 berpengaruh menengah/sedang, dan 0,35 berpengaruh besar
(Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al 2016). Rumus perhitungan Q2
adalah sebagai berikut:
𝑞2 =𝑄2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑄2𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
1 − 𝑄2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
Dengan Q2 include adalah predictive relevance, Q
2 exclude adalah nilai yang
ada pada luar Q
2.9 Pengembangan Model dan Hipotesis Penelitian
2.8.1 Pengembangan Model Penelitian
Dalam penggabungan model TAM dan EUCS yang mana pada masing –
masing model tersebut memiliki beberapa variabel, berikut ini merupakan
(2.3)
45
penjelasan masing-masing variabel yang digunakan untuk mengetahui
penerimaan pengguna
a. Perceived Ease of Use (EOU)
Perceived Ease of Use salah satu variabel dari model TAM ini untuk
mengetahui tingkatan seseorang mempercayai bahwa menggunakan teknologi
hanya memerlukan sedikit usaha. Kemudahan (ease) dapat diartikan dalam
penggunaan teknologi tersebut tanpa kesulitan atau tidak memerlukan usaha
keras. Dengan demikian persepsi mengenai kemudahan penggunaan
teknologi ini merujuk pada keyakinan individu bahwa sistem teknologi
informasi yang digunakan tidak dibutuhkan usaha yang besar pada saat
pengoperasian.
b. Perceived Usefulness (Use)
Perceived Usefulness salah satu variabel dari model TAM ini untuk
mengetahui tingkatan dimana seseorang dapat mempercayai bahwa
menggunakan suatu sistem akan meningkatkan kinerjanya. Davis (1989)
mendefinisikan persepsi mengenai kegunaan (usefulness) ini berdasarkan
definisi dari kata useful yaitu dapat digunakan untuk tujuan yang
menguntungkan. Persepsi terhadap usefulness dapat diartikan sebagai manfaat
yang diyakini individu dapat diperolehnya apabila menggunakan teknologi
informasi
c. Content (C)
Content salah satu variabel dari model EUCS digunakan untuk mengetahui
ukuran kepuasan pengguna akhir dengan melihat isi dari suatu sistem
46
informasi, dimana isi meliputi modul atau fungsi-fungsi tertentu yang
memiliki tujuan yang spesifik (Marakarkandy dan Yajnik, 2013)
d. Accuracy (ACC)
Accuracy pada penelitian ini berguna untuk mengukur kepuasan pengguna
dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudain mengolahnya
menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering
terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data (Setiawan, 2016)
e. Format (FOR)
Variabel Format berguna untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi
tampilan aplikasi itu sendiri. Menurut Rasman (2012), format bertujuan untuk
mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika dari desain
antarmuka sistem, format dari laporan atau informasi yang dihasilkan sistem
apakah anatrmuka dari sistem menarik dan apakah tampilan dari sistem
memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem.
f. Timeliness (TL)
Timeliness merupakan salah satu variabel dari model EUCS digunakan untuk
mengetahui bagaimana ketepatan waktu dalam menyajikan atau menyediakan
informasi. Semakin cepat sebuah sistem mengolah input dan menghasilkan
output dapat dijadikan tolak ukur penilaian apakah sistem tersebut tepat waktu
atau real time (Arthur et al., 2008).
g. Acceptance
Mengacu pada Anwar (2017) peneliti juga menambahkan variabel acceptance.
Variabel penerimaan merupakan variabel tambahan yang dimana dapat
47
mengetahui penerimaan atau kesiapan akan adanya penerapan sistem
informasi yang baru
h. Attitude
Pada penelitian Atin (2016) terdapat variabel attitude. Dengan adanya
variabel ini kita dapat menilai bagaimana menyikapi dengan adanya penerapan
suatu sistem.
i. User Satisfaction
Kepuasan Pengguna adalah tingkat pengguna puas ketika memanfaatkan TI
sebagai hasil proyek (Subiyakto dan Ahlan, 2014). Menurut Sugiyanto &
Tojib (2015), kepuasan pengguna telah didefinisikan sebagai sejauh mana
pengguna percaya bahwa sistem informasi yang tersedia memenuhi
kebutuhan informasi mereka. Sehingga dapat disimpulkan, kepuasan
pengguna adalah penilaian tentang seberapa jauh pengguna akhir merasa puas
dalam menggunakan suatu sistem informasi.
2.8.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian
Sebagian besar model penelitian yang dikembangkan sampai saat ini
menggunakan model dan teori yang sudah ada sebelumnya (Belout & Gauvreau
2004). Pada penelitian ini peneliti menggunakan model penerimaan TAM dan
EUCS dan juga menambahkan variabel acceptance yang merujuk pada penelitian
dari Anwar (2017). Berikut merupakan hipotesis yang diusulkan:
Hipotesis 1: Easy of Use (EOU) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)
48
Hipotesis 2: Usefulness (USE) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)
Hipotesis 3: Content (CON) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)
Hipotesis 4: Accuracy (ACC) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)
Hipotesis 5: Format (FOR) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)
Hipotesis 7: Timeliness (TL) berpengaruh secara signifikan terhadap Attitude
(ATT)
Hipotesis 8: Attitude (ATT) berpengaruh secara signifikan terhadap Acceptance
(ACP)
Hipotesis 9: Acceptance (ACP) berpengaruh secara signifikan terhadap
Satisfaction (SAT)
2.10 SmartPLS
SmartPLS merupakan salah satu software yang biasa digunakan dalam
analisis menggunakan PLS-SEM, software ini dikembangkan oleh University of
Hamburg, Jerman (Ghozali, 2015). Terdapat beberapa komponen pada SmartPLS
yaitu:
1. Variabel Laten
Variabel yang tidak dapat diamati dan diukur secara langsung (Santoso,
2012). Variabel laten ini terbagi menjadi dua yaitu variabel eksogen
49
(bersifat independen) dan variabel endogen (bersifat dependen), dimana
variabel eksogen adalah variabel yang mempengaruhi variabel endogen.
2. Observed Variable
Biasa dikenal variabel manifest adalah variabel yang besaran kuantitatifnya
dapat diketahui secara langsung, misalnya dari skor respons subjek terhadap
instrumen pengukuran.
2.11 Microsoft Excel
Pengertian Microsoft Excel adalah sebuah program atau aplikasi yang
merupakan bagian dari paket instalasi Microsoft Office, berfungsi untuk
mengolah angka menggunakan spreadsheet yang terdiri dari baris dan kolom
untuk mengeksekusi perintah. Microsoft Excel telah menjadi software pengolah
data / angka terbaik di dunia, selain itu Microsoft Excel telah didistribusikan
secara multi-platform. Microsoft Excel tidak hanya tersedia dalam platform
Windows, Microsoft Excel juga tersedia di MacOS, Android dan Apple
(Advernesia, 2018).
Microsoft Excel secara fundamental menggunakan spreadsheet untuk
manajemen data serta melakukan fungsi-fungsi Excel yang lebih dikenal dengan
formula Excel. Excel merupakan program spreadsheet elektronik. Spreadsheet
adalah kumpulan dari Sel yang terdiri atas baris dan kolom tempat anda
memasukkan angka pada Microsoft Excel. Jumlah Sel Microsoft Excel 2016
terdiri dari 1.048.576 Baris dan 16.384 Kolom atau 17.179.869.184 Sel.
50
Sebagai program pengolah angka terpopuler Microsoft Excel mempunyai
banyak kelebihan dan beberapa kekurangan untuk penggunaan tertentu
(Advernesia, 2018).
a. Kelebihan Microsoft Excel adalah sebagai berikut :
1. User interface yang mudah untuk dipahami.
2. Kompatibilitas dengan berbagai platform/sistem operasi.
3. Mudah dipelajari untuk pengguna pemula.
4. Tersedia lisensi dalam versi grosir.
5. Mempunyai ekstensi (.xls) terpopuler untuk software spreadsheet.
6. Dapat membaca ekstensi standar spreadsheet (.csv).
7. Fitur pivot untuk mempermudah manajemen data.
8. Spreadsheet yang besar, dapat digunakan sebagai alternatif SQL untuk
penggunaan sederhana.
9. Resource RAM dan memori kecil dibanding program sejenis.
10. Digunakan oleh berbagai industri, instansi dan pekerjaan.
11. Mendukung Visual Basic
12. Menyediakan fitur Research Pane untuk mempermudah mencari
referensi analisis data dengan Microsoft Excel menurut para ahli terkait
topik yang diteliti.
b. Adapun kekurangan yang terdapat pada Microsoft Excel adalah sebagaiu
berikut :
1. Akses fungsi tertentu seperti fungsi statistik terbatas.
2. Jumlah sel terbatas.
51
Add-ins untuk disiplin ilmu tertentu seperti neural network, fuzzy logic
tidak power full dibandingkan software sejenis contoh: MATLAB dan
SAS.
2.12 Kebaruan Penelitian
Salah satu tahapan yang penting dalam sebuah penelitian adalah melihat
dan membandingkan dengan peneliti sebelumnya, hal ini dilakukan untuk
mengetahui perbedaan penelitian yang akan dikaji, sehingga tidak adanya
penelitian yang membahas kajian yang sama. Berdasarkan penelusuran peneliti
diambil lima penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian yang
akan dilakukan.
Penelitian pertama dilakukan oleh Dwi Praja Anggrayeni pada tahun 2015
dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Faktor Kesuksesan Sistem Mandatory
Use Berdasarkan Model TAM dan EUCS Studi Kasus : Aplikasi UR Pada BPJS
Kesehatan Divisi Regional VII Jawa Timur”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kesuksesan sistem informasi dari sisi kepuasan pengguna dengan
menggunakan penggabungan model TAM mandatory use dan EUCS. Subyek
dalam penelitian ini yaitu pengguna akhir dari sistem UR yaitu sebanyak 72
responden.
Pengujian model dilakukan dengan menggunakan metode SEM yakni PLS
dan GSCA. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kepuasan pengguna aplikasi
UR serta faktor-faktor yang berpengaruh dalam kesuksesan aplikasi UR dalam
konteks kepuasan pengguna beserta rekomendasi sebagai upaya peningkatannya.
Kemudahn penggunaan dan kebermanfaatan berpengaruh positif signifikan
52
terhadap sikap pengguna aplikasi UR. Faktor sikap berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pengguna. Ketiga faktor tersebut terbukti sam-sama
memiliki aspek penting untuk dipertimabngkan karena memiliki pengaruh
terhadap kepuasan pengguna aplikasi UR.
Penelitian kedua dilakukan oleh Atin Istiarni pada tahun 2016 dalam
tesisnya yang berjudul “Analisis Penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan
BerbasisTechnology Acceptance Model dan End-User Computing Satisfaction di
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Magelang”. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji model penerimaan (acceptance) penggunaan sistem informasi
perpustakaan di Universitas Muhammadiyah Magelang dengan mengunakan teori
technology acceptance model (TAM) dan end user computing satisfaction
(EUCS). Subyek dalam penelitian adalah para pengguna akhir sistem yaitu
pemustaka. Dari 359 kuisioner yang dibagikan, diperoleh responden sebanyak 350
pengguna akhir atau tingkat pengembalian sebanyak 97,4% dan kuisioner yang
dapat digunakan sebanyak 347 kuesioner atau 96,6%.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Component Based
Structural Equation Model atau Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa model TAM dapat menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan penggunaan sistem infromasi di Perpustakaan
Univesitas Muhammadiyah Magelang yaitu variabel kemanfaatan, namun variabel
kemudahan tidak mempengaruhi penerimaan pengguna. Sedangkan penggunaan
model EUCS, yaitu : variabel bentuk, akurasi, ketepatan waktu dan kemudahan
mempengaruhi penerimaan penggunaan sistem. Namun, variabel isi tidak
53
mempengaruhi penerimaan penggunaan sistem informasi perpustakaan di
Universitas Muhammadiyah Magelang.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Evi Yulianingsih pada tahun 2016 dalam
jurnalnya yang berjudul “Analisis Kepuasan Terhadap Penggunaan E-Learning
Menggunakan Technology Acceptance Model dan End User Computing
Satisfaction”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model penerimaan
(acceptance) penggunaan sistem E-Learning di beberapa Perguruan Tinggi di
Kota Palembang, Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple
random sampling sehingga mendapatkan total responden 100 responden yang
mana merupakan tenaga pengajar (dosen) pada beberapa perguruan tinggi di Kota
Palembang.
Pengujian dilakukan menggunakan perhitungan statistik dengan
menggunakan metode regresi linier berganda yang terdiri dari uji korelasi regresi
secara simultan (Uji F), dan Uji koefisien regresi secara individu (Uji T). Hasil
yang didapatkan dalam penelitian ini variabel usefulness, ease of use, content,
accuracy dan timeliness secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap user
satisfaction sedangkan variabel ease secara parsial memiliki pengaruh terhadap
variabel user satisfaction.
Penelitian keempat dilakukan oleh Emanuel Andika Sanjaya pada tahun
2018 dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Technology Acceptance Model
dan End-User Computing Satisfaction Terhadap Penerimaan Pengguna Akhir
Electronic Data Processing dengan Sikap sebagau variabel mediasi di Anugerah
Fabric Store Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
54
Technology Acceptance Model dan End-User Computing Satisfaction terhadap
penerimaan pengguna akhir Electronic Data Processing dengan Sikap sebagau
variabel mediasi di Anugerah Fabric Store Yogyakarta. Subyek dalam penelitian
ini adalah para pengguna akhir sistem dengan jumlah 32 responden yang
menggunakan sistem ini.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Component Based
Structural Equation Model atau Partial Least Square (PLS). Hasil yang
didapatkan dalam penelitian ini adalah variabel Kemanfaatan, Kemudahan
Penggunaan, Isi, Kemudahan Penggunaan (EUCS), dan Ketepatan waktu
berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pengguna akhir EDP yang
dimediasi oleh variabel sikap di Anugerah Fabric Store.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, maka dapat dianalisa antar
persamaan dan perbedaan antara penelitian yang telah ada dengan penelitian yang
akan dilakukan peneliti. Dari semua penelitian tersebut objek kajiannya adalah
penerimaan sistem informasi pada tingkat pengguna akhir, walaupun dengan
sistem informasi dan subyek yang berbeda. Adapun teori yang digunakan adalah
sama yaitu TAM dan EUCS. Adapun analisis Structural Equation Modelling
(SEM) pada semua penelitian kecuali penelitian Yulianingsih dan Anggrayeni
dapat dijadikan gambaran dalam analisis data karena metode analisis yang
digunakan adalah sama-sama menggunakan SEM. Perbedaan mendasar dari
semua penelitian sebelumnya adalah berkenaan dengan subyek penelitian yang
digunakan pada penelitian dan variabel yang digunakan peneliti. Dalam model
integrasi yang digunakan peneliti terdapat penambahan variabel penerimaan
55
(acceptance) dan penggabungan variabel ease of use dari TAM dan EUCS agar
tidak menimbulkan kerancuan saat penyeberan kuesioner.
2.13 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan telaah pustaka yang berasal dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian
terdahulu di bawah ini bersumber dari jurnal, tesis serta skripsi. Dalam penelitian terdahulu ini, hasil-hasil penelitian yang didapatkan
oleh peneliti terdahulu dan berhubungan dengan penelitian yang dilakukan saat ini dirangkum sehingga mudah dipahami. Adapun
beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan telaah pustaka penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Tujuan Penelitian Variabel
Penelitian
Metodologi Penelitian
Objek Penelitian Hasil Penelitian
Jenis Penelitian Teknik
Pengolahan Data
Anggrayeni,
(2015)
Mengetahui faktor
kesuksesan sistem
mandatory use berdasarkan
dan Technology
Acceptance Model dan End
User Computing
Satisfaction di (Studi
Kasus: Aplikasi UR pada
BPJS Kesehatan Divisi
Regional VII Jawa Timur)
1. Perceived
Ease of Use
2. Perceived
Usefulness
3. Attitude
4. User
Satisfaction
Kuantitatif GSCA 72 pengguna akhir aplikasi
UR pada BPJS Kesehatan
Divisi Regional VII Jawa
Timur
Penelitian ini menyimpulkan
bahwa berdasarkan hasil analisis
kesuksesan yang ditinjau dari
kepuasan pengguna dalam
pengimplemntasian aplikasi UR
dinyatakan sukses. Dari
beberapa aspek dalam kepuasan
pengguna, pengguna
menyatakan paling puas dengan
kemudahan pengguna (ease of
use) aplikasi UR
57
Istiarni,
(2016)
Untuk mengetahui
penerimaan sistem
informasi perpustakaan
berbasis Technology
Acceptance Model dan End
User Computing
Satisfaction di
Perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Magelang
1. Usefulness
2. Ease of Use
3. Content
4. Accuracy
5. Format
6. Ease
7. Timeliness
8. Attitude
9. Satisfaction
Kuantitatif SEM Partial Least
Square (PLS)
350 pengguna akhir sistem
informasi perpustakaan di
Universitas
Muhammadiyah Magelang
Penelitian ini menyimpulkan
bahwa sistem faktor-faktor yang
mempengaruhi pengguna dalam
menerima Sistem Informasi
Perpustakaan Universitas
Muhamammadiyah Magelang
adalah kemanfaatan, akurasi,
bentuk dan ketepatan waktu
sistem dalam beekerja
memberikan output. Dan faktor
yang belum memiliki pengaruh
positif terhadap penerimaan dan
kepuasan pengguna sistem
informasi adalah faktor
kemudahaan penggunaan dan isi
(content)
Yulianingsih
(2016)
Penelitian ini bertujuan
untuk menguji model
penerimaan (acceptance)
penggunaan sistem E-
Learning di beberapa
Perguruan Tinggi di Kota
Palembang dengan
menggunakan model
Technology Acceptance
Model (TAM) dan End
User Computing
Satisfaction (EUCS)
1. Usefulness
2. Ease of Use
3. Content
4. Accuracy
5. Format
6. Ease
7. Timeliness
8. User
Satisfaction
Kuantitatif Metode Regresi
Linear Berganda
100 pengguna akhir E-
Learning pada beberapa
perguruan tunggi di Kota
Palembang
Uji T penelitian ini mebuktikan
bahwa variabel usefulness, Ease
of Use, Content accuracy, dan
Timeliness secara parsial tidak
memiliki pengaruh terhadap
variabel User Satisfaction
sedangkan variabel Ease Secara
Parsial memiliki pengaruh
terhadap variabel user
satisfaction
58
Sanjaya
(2018)
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor
apa saja yang berpengaruh
terhadap penerimaan
pengguna akhir EDP
dengan sikap sebagai
variabel mediasi dengan
menggunakan model
Technology Acceptance
Model (TAM) dan End
User Computing
Satisfaction (EUCS)
1. Usefulness
2. Ease of Use
3. Content
4. Accuracy
5. Format
6. Ease
7. Timeliness
Kuantitatif SEM Partial Least
Square (PLS)
32 karyawan yang
menggunakan (Electronic
Data Processing) EDP di
Anugerah Fabric Store
Variabel Kegunaan, Kemudahan
Penggunaan, Isi, Bentuk,
Kemudahan Penggunaan
(EUCS) dan Ketepatan Waktu
memepngaruhi secara
signifikam penerimaan
pengguna akhir EDP yang
dimediasi oleh sikap
penggunaan di Anugrah Fabric
Store kecuali variabel akurasi
yang tidak signifikan
mempengaruhi penerimaan
pengguna akhir EDP di Anugrah
Fabric Store.
Anwar (2017) Penelitian ini mengetahui
penerimaan Pemustakan
terhadap institutional
repository berbasis e-
prints pada Perpustakaan
Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta dengan TAM
dan EUCS
1. Usefulness
2. Ease of Use
3. Content
4. Accuracy
5. Format
6. Timeliness
7. Attitude
8. Acceptance
9. Satisfaction
Kuantitatif SEM Partial Least
Square (PLS)
135 anggota perpustakaan
yang pernah menggunakan
institutional repository
pada Perpustakaan
Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
Model integratif antara
Technology Acceptance Model
(TAM) dan End User
Computing Satisfaction (EUCS)
mampu menjelaskan penerimaan
sistem institutional repository
berbasis E-Prints di
Perpustakaan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta. Namun
demikian dari 6 variabel
eksogen yang diajukan hanya
yang berpengaruh secara
signifikan yaitu akurasi dan
waktu.
59
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat delapan variabel penelitian. Indikator-
indikator variabel tersebut akan dikembangkan menjadi butir-butir pernyataan
yang dituangkan dalam kuesioner dengan menggunakan skala Likert, selanjutnya
data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan SmartPLS. Untuk itu
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, hal ini sesuai dengan dengan
pendapat Creswell (2014) yang menyatakan penelitian kuantitatif merupakan
pendekatan untuk menguji teori objektif dengan menguji hubungan antar
variabel. Variabel ini, pada gilirannya, dapat diukur dengan menggunakan
instrumen, sehingga data jumlah dapat dianalisis dengan menggunakan prosedur
statistik.
Sesuai dengan pendekatan yang telah ditentukan, secara khusus tahapan-
tahapan penelitian juga menerapkan metode, teknik, dan alat secara kuantitatif
seperti yang ditunjukkan oleh prosedur penelitian pada sub bagian berikutnya.
Contohnya, teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan instrumen
kuesioner, analisis data dilaksanakan secara statistik dengan perangkat lunak
komputer yang terkait, dan seterusnya (Sugiyono dalam Setiawan, 2016). Secara
detail, terkait prosedur, teknik dan alat penelitian dijelaskan dalam sub-bab
berikutnya.
60
3.2 Prosedur Penelitian
Merujuk pada pendekatan dan strategi penelitian yang sudah dijelaskan
sebelumnya, penelitian ini dilakukan dalam delapan tahap yang secara prosedural
dan berurutan seperti diperlihatkan pada Gambar 3.1 yang meliputi: studi
pustaka, pengembangan model, perancangan penelitian, pembuatan instrumen,
pengumpulan data, analisis data, interpretasi, dan pembuatan laporan seperti yang
dilakukan oleh Subiyakto et al. (2015). Penelitian ini dilakukan selama kurun
waktu enam bulan mulai bulai Juli 2018 sampai dengan bulan Desember 2018,
urutan waktu pelaksanaannya dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Tahapan Juli 2018
Agt
2018
Sept
2018
Okt
2018
Nov
2018
Des
2018
1 Kajian Pustaka
2 Pengembangan
Model
3 Perancangan
Penelitian
4 Pembuatan
Instrumen
5 Pengumpulan
Data
6 Analisis Data
7 Interpretasi
8 Pembuatan
Laporan
61
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
(2)
Pengembangan
Model
(3)
Perancangan
Penelitian
(4)
Pembuatan
Instrumen
(5)
Pengumpulan
Data
(6)
Analisis Data
(7)
Interpretasi
Hasil
(8)
Pembuatan
Laporan
(1)
Kajian Pustaka
Studi Literatur yang berasal dari buku, jurnal ilmiah,
tesis, skripsi sehinga dapat merumuskan masalah dan
juga hipotesis.
Mendapatkan model penelitian yang akan digunakan
peneliti.
Menghasilkan perancangan penelitian.
Menghasilkan instrumen penelitian setelah dilakukan
pengujian instrumen.
Mendapatkan data-data yang diinginkan.
Menganalisis data dengan sehingga bisa
menginterpretasikannya.
Mendapatkan hasil interpretasi dari penelitian.
Menghasilkan laporan penelitian.
62
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Terkait dengan upaya untuk menjamin tingkat keberhasilan penelitian yang
berhubungan dengan ketersediaan sumber daya pada penelitian dan kemudahan
dalam mendapatkan data, peneliti melibatkan pengguna Sistem Manajemen
DAPODIK PAUD – DIKMAS di PAUD Kecamatan Cilincing sebagai populasi
penelitian. Menurut Arikunto (2012) jika jumlah populasinya kurang dari 100
orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika
populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25%
dari jumlah populasinya.
Menurut data Suku Dinas Jakarta Wilayah II yang menaungi PAUD-
DIKMAS per Juni 2018, yang telah menggunakan DAPODIK pada di sekolah
untuk Kecamatan Cilincing adalah sebanyak 88 sekolah yang mana dalam satu
sekolah terdiri dari satu operator tiap sekolah. Berdasarkan dengan jumlah
populasi yang ada, dan tidak lebih besar dari 100 orang responden, maka peneliti
mengambil 100% jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 88 orang responden.
Dengan demikian penggunaan seluruh populasi tanpa harus menarik sampel
penelitian sebagai unit observasi disebut sebagai teknik sensus
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah sebuah kuesioner (Sugiyono, 2013) yang
terdiri dari dua bagian. Bagian pertama merupakan lembaran surat pengantar dari
peneliti sebagai permohonan untuk pengisiannya. Selanjutnya pada bagian kedua
menjelaskan tentang pertanyaan-pertanyaan penelitian. Lembaran pertanyaan ini
63
terdiri dari pertanyaan tentang profil responden dan 35 pertanyaan pengujian.
Selengkapnya, kuesioner dapat dilihat di bagian Lampiran satu.
Secara khusus, peneliti menggunakan lima poin skala likert seperti
dijelaskan oleh Syofian et al. (2015). Setiap pertanyaan disediakan 5 (lima)
alternatif jawaban, yaitu dari “sangat tidak setuju” (1) “sangat setuju” (5).
Selanjutnya, peneliti juga melakukan pengujian pendahuluan melalui evaluasi
pengukuran model (outer model) terhadap desain awal kuesioner. Pengujian ini
dilakukan oleh 30 Pengguna DAPODIK PAUD-DIKMAS. Tujuannya untuk
memperoleh masukan dan perbaikan sebelum kuesioner tersebut disebarkan dan
menjalankan prosedur unidimensonality (Afthanorhan, 2013). Proses evaluasi ini
dilakukan melalui beberapa tahap pemeriksaan, seperti pemeriksaan individual
item reliability, internal consistency, average variance extracted, dan discrimant
validity (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al., 2012;Afthanorhan, 2013; Wong,
2013; Ringle, 2015). Berikut merupakan daftar indikator dan pertanyaan
pengujian yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Indikator dan Pertanyaan Pengujian
Variabel Kode Pertanyaan Sumber
Content ( isi )
CON1 Konten DAPODIK sudah sesuai dengan kebutuhan
saya Doll dan Torkzadeh (1988)
Rosalina (2017)
Anwar (2017)
CON2 Konten DAPODIK disajikan secara beragam
CON3 Konten DAPODIK bermanfaat bagi urusan sekolah
saya
CON4 Konten DAPODIK sudah berkualitas baik
CON5 DAPODIK disajikan secara jelas
Accuracy
(Keakuratan)
ACC1 DAPODIK menghasilkan informasi yang akurat Doll dan Torkzadeh (1988)
Rosalina (2017) ACC2 DAPODIK menghasilkan informasi yang terpercaya
64
ACC3 DAPODIK menghasilkan output yang sesuai dengan
yang diperintahkan
Anwar (2017)
ACC4 DAPODIK bekerja sesuai dengan standar yang
ditentukan
Format (
Bentuk )
FOR1 Format DAPODIK menarik bagi saya Doll dan Torkzadeh (1988)
Rosalina (2017)
Anwar (2017)
FOR2 Format DAPODIK sudah jelas
FOR3 Format DAPODIK mudah digunakan
FOR4 DAPODIK menghasilkan informasi yang baik
Timeliness
(Ketepatan
Waktu )
TL1 DAPODIK memberikan data yang up to date Doll dan Torkzadeh (1988)
Rosalina (2017)
Anwar (2017)
TL2 DAPODIK menyajikan informasi secara tepat waktu
TL3 DAPODIK mampu menyajikan informasi ketika
dibutuhkan
Easy of Use
(Kemudahan
Penggunaan)
EOU1 DAPODIK mudah dipelajari
Doll dan Torkzadeh (1988)
Rosalina (2017)
EOU2 DAPODIK jelas dan mudah dipahami
EOU3 DAPODIK bersifat fleksibel
EOU4 DAPODIK mudah digunakan/ user friendly
Usefulness
(Manfaat
yang
dirasakan)
USE1 DAPODIK mempercepat pekerjaan
Davis (1989)
Anwar (2017)
Istiarni (2016)
USE2 DAPODIK meningkatkan kinerja
USE3 DAPODIK meningkatkan produktivitas
USE4 DAPODIK mempermudah pekerjaan
USE5 DAPODIK bermanfaat untuk digunakan
Attitude
(Sikap) ATT1
Menggunakan DAPODIK adalah adalah ide yang
cemerlang Sekundera (2006)
Anwar (2017)
Istiarni (2016)
ATT2 Saya nyaman menggunakan DAPODIK
ATT3 Menggunakan DAPODIK sangat menyenangkan
ATT4 Saya suka menggunakan DAPODIK
Acceptance
(Penerimaan) ACP1
Saya menjadikan informasi yang ada dalam
DAPODIK sebagai acuan dalam mengerjakan tugas Sekundera (2006)
Anwar (2017)
Istiarni (2016) ACP2
Saya mencari sumber informasi untuk mengerjakan
tugas, saya sangat tergantung dengan sistem
DAPODIK
User
Satisfaction
(Kepuasan
Pengguna)
SAT1 DAPODIK memenuhi kebutuhan pekerjaan Doll dan Torkzadeh (1988)
Subiyakto & Ahlan (2014)
Subiyakto et al. (2016)
SAT2 DAPODIK efisien dalam penggunaanya
SAT3 DAPODIK efektif dalam penggunaannya
SAT4 Saya puas menggunakan DAPODIK
65
3.5 Pengumpulan dan Pemrosesan Data
Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner secara langsung dan tidak langsung kepada responden.
Seperti yang dijelaskan Subiyakto et al. (2016), teknik gabungan ini dipilih
sehubungan dengan kedalaman dan luasnya informasi, tingkat respon dari
responden dan kualitas data serta efisiensi dan efektivitas dalam pengumpulan
data. Penyebaran secara langsung dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi
responden yang bersangkutan. Penyebaran secara tidak langsung dilakukan
dengan menyebarkan link melalui media sosial dengan bantuan fitur google forms
untuk pengisiannya yang mana penulis meminta bantuan terhadap ketua operator
untuk menyebarkan link tersebut pada salah satu grup sosial media yang
beranggotakan operator Kecamatan Cilincing. Proses Penyebaran kuesioner ini
dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan guna mencapai jumlah
sampel yang ditargetkan.
Peneliti menyebarkan sebanyak 88 kuesioner kepada responden, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya pada saat pemrosesan data,
data tersebut disaring dan diklasifikasikan menggunakan perangkat lunak
pengolah angka Ms. Excel 2007 dan diperoleh hasil bahwa seluruh data kuesioner
yang terkumpul valid untuk digunakan.
66
Tabel 3.3 Data Kuesioner Kembali
Metode Penyebaran ∑ Valid ∑ Tidak Valid
Penyebaran secara langsung 10 0
Penyebaran secara tidak langsung 78 0
Total 88 0
3.6 Analisis Data dan Interpretasi Hasilnya
Mengacu pada proses analisis data seperti yang dilakukan oleh Subiyakto
dan Sukmana (2014), tahap ini dibagi menjadi dua tahap utama yaitu analisis
demografis dan analisis statistik inferensial. Pertama, peneliti melakukan analisis
data demografis dengan menggunakan perangkat lunak pengolah angka Ms.
Excel 2007. Data responden dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia,
status kepuasan dan penerimaan pengguna.
Selanjutnya setelah melakukan analisis demografi, peneliti melakukan
analisis statistik dengan menggunakan SmartPLS versi 3.0 (Yamin & Kurniawan,
2011). Dalam analisis ini, peneliti melakukan dua tahap pengukuran. Pertama,
melakukan analisis measurement model dan yang kedua melakukan analisis
structur model. Dalam measurement model, dilakukan pengujian reliabilitas dan
validitas outer model. Pengujian tersebut dilakukan dengan indicator reliability,
internal consistency reliability, convergent vaidity, dan discriminant validity.
Pengujian structural model dilakukan dengan menguji path coefficient (β),
coefficient of determiniation (R2), t-test dengan menggunakan method
bootstrapping, effect size (f2), predictive relevance (Q
2), dan relative impact (q
2)
dengan menggunakan metode pengujian blindfolding (Yamin & Kurniawan,
67
2011; Wong, 2013; Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015; Ringle et
al., 2014; Abdillah & Jogiyanto, 2015; Subiyakto et al., 2016)
Interpretasi hasil dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil analisis
demografi responden dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan, serta
mengartikan hasil analisis model yang telah dilakukan secara statistik-kuantitatif
dan membandingkan serta mempertimbangkan literatur sebelumnya yang masih
terkait dengan penelitian ini. Hasil analisis dan interpretasi selajutnya akan
dibahas secara lengkap pada Bab 4.
lxviii
68
BAB 4
HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI
4.1 Hasil Analisis
4.1.1 Hasil Analisis Demografis
Tahap ini dilakukan dengan menganalisis jawaban responden
terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner, khususnya pertanyaan pada
bagian profil responden dan pertanyaan tentang Sistem Informasi
Manajemen DAPODIK PAUD – DIKMAS untuk menghasilkan informasi
demografis terkait karakteristik responden, peranan sistem dan penerimaan
pengguna sistem. Data responden yang berhasil diperoleh peneliti dalam
kurun waktu kurang lebih satu bulan adalah sebanyak 88 data. Informasi
demografis tersebut meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama
penggunaan sistem, dan tingkat penerimaan terhadap sistem. Tabel 4.1
menunjukkan statistik informasi demografis.
Tabel 4.1 Statistik Informasi Demografis
Jenis
Kelamin Usia
Pend.
Terakhir
Lama
Penggunaan
Tingkat
Penerimaan Peranan
Valid 88 88 88 88 88 88
Missing 0 0 0 0 0 0
a. Jenis Kelamin
Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa dari 88 data responden yang
terlibat dalam penelitian ini, sebagian besar didominasi oleh responden
69
dengan jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 61 orang (69%) dan
sisanya berasal dari responden laki-laki, yaitu sebanyak 27 orang (31%).
Tabel 4.2 Statistik Informasi Jenis Kelamin Responden
Jenis
Kelamin Jumlah Persentase
L 27 31%
P 61 69%
Total 88 100%
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Jenis Kelamin Responden
b. Usia
Dari Gambar 4.2 diketahui bahwa mayoritas responden berusia 30-50
tahun, yaitu sebanyak 41 orang (47%) dan jumlah responden yang paling
sedikit berusia <20 tahun, yaitu hanya 2 orang (2%).
Tabel 4.3 Statistik Informasi Usia Responden
Usia Jumlah Persentase
<20 2 2%
20-30 40 45%
30-50 41 47%
>50 5 6%
Total 88 100%
Laki-laki 31%
Perempuan 69%
Jenis Kelamin
70
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Usia Responden
c. Pendidikan Terakhir
Dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa penelitian ini jumlah reponden
terbanyak berasal dari jenjang pendidikan terakhir S1, yaitu sebanyak 42
responden (49%) dan yang paling sedikit dengan pendikan terakhir S2/S3,
yaitu tidak ada responden (0%). Selain itu, sebanyak 23 responden (27%)
dengan pendidikan terakhir yaitu, SMA. Dan Sebanyak 21 orang (24%)
dengan pendidikan akhir D1/D2/D3.
Tabel 4.4 Statistik Informasi Pendidikan Terakhir Responden
Pend.
Terakhir Jumlah Persentase
SMA 23 27%
D1/D2/D3 21 24%
S1 42 49%
S2/S3 0 0%
Total 88 100%
<20 Tahun 2%
20-30 Tahun 45% 30-50 Tahun
47%
>50 Tahun 6%
Usia
71
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Pendidikan Terakhir Responden
d. Lama Penggunaan Sistem
Dari Gambar 4.4 kita dapat mengetahui bahwa lama penggunaan
DAPODIK PAUD-DIKMAS didominasi pada rentang waktu 3 hingga 4
tahun, yaitu sebanyak 38 responden (43%). Sebanyak 37 responden (42%)
telah menggunakan DAPODIK PAUD-DIKMAS selama rentang waktu 2-3
tahun. Sebanyak 12 responden (14%) telah menggunakan DAPODIK
PAUD-DIKMAS selama rentang waktu kurang dari sama dengan satu
tahun. Penggunaan DAPODIK PAUD-DIKMAS dengan rentang waktu
lebih dari 4 tahun merupakan jumlah yang paling sedikit, yaitu 1 responden
(1%).
SMA 27%
D1/D2/D3 24%
S1 49%
S2/S3 0%
Pendidikan Terakhir
72
Tabel 4.5 Statistik Informasi Lama Penggunaan Sistem
Lama Penggunaan Jumlah Persentase
<=1 12 14%
2-3 37 42%
3-4 38 43%
>4 1 1%
Total 88 100%
Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Lama Penggunaan Responden
e. Tingkat Penerimaan terhadap Sistem
Dari Gambar 4.5 kita dapat mengetahui bahwa sebanyak 51 responden
(58%) sangat menerima dengan adanya sistem dan sebanyak 23 responden
(26%) menyatakan menerima akan adanya sistem. Lalu, terdapat 13
responden (15%) mengaku netral akan adanya sistem, lalu yang tidak
menerima akan adanya sistem hanya 1 responden saja (1%). Dan yang
sangat tidak menerima terdapat 0 responden (0%).
>=1 Tahun 14%
2-3 Tahun 42%
3-4 Tahun 43%
<4 Tahun 1%
Lama Penggunaan
73
Tabel 4.6 Statistik Informasi Tingkat Penerimaan Sistem
Tingkat Penerimaan Jumlah Persentase
Sangat Menerima 51 58%
Menerima 23 26%
Netral 13 15%
Tidak Menerima 1 1%
Sangat Tidak
Menerima 0 0%
Total 88 100%
Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Tingkat Penerimaan Responden
f. Peranan Sistem
Gambar 4.6 memperlihatkan bahwa sebanyak 48 responden (54%)
pada penelitian ini merasa terbantu dengan adanya sistem, dan 22
responden (25%) diantaranya mengaku sangat terbantu akan adanya
sistem. Dan 13 responden (15%) merasa cukup terbantu akan adanya
sistem yang mana untuk memudahkan pekerjaan mereka. Dan hanya 5
Sangat Menerima
58%
Menerima 26%
Netral 15%
Tidak Menerima 1%
Sangat Tidak Menerima
0%
Tingkat Penerimaan terhadap Sistem
74
responden (6%) mengaku bahwa merasa tidak terbantu akan adanya
sistem.
Tabel 4.7 Statistik Informasi Peranan Sistem
Peranan Sistem Jumlah Persentase
Sangat Membantu 22 25%
Membantu 48 54%
Cukup Membantu 13 15%
Tidak Membantu 5 6%
Sangat Tidak Membantu 0 0%
Total 88 100%
Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Peranan Sistem
4.1.2 Hasil Analisis Pengukuran Model
Dalam melakukan analisis pengukuran model (measurement
model) dilakukan dengan melalui empat tahap pengujian. Empat
pengujian tersebut adalah Individual Item Reliability, Internal
Consistency Reliability, Average Variance Extracted, dan Discriminant
Sangat Membantu
25%
Membantu 54%
Cukup Membantu
15%
Tidak Membantu 6%
Sangat Tidak membantu
0%
Peranan Sistem
75
Validity. Berikut hasil analisis pengukuran model dijelaskan dalam empat
tahap:
1. Individual Item Reliability
Uji Individual Item Reability dilakukan dengan melihat
standardized loading factor yang menggambarkan besarnya
korelasi antara setiap item pengukuran (indikator) dengan
konstruknya dengan melihat nilai loading factor. Nilai loading
factor diatas 0.7 dapat dikatakan baik, artinya bahwa indikator
tersebut dikatakan valid sebagai indikator yang mengukur
konstruk (Yamin & Kurniawan, 2011; Fitriani, 2016). Mengacu
pada standar nilai loading factor, setelah melalui pengujian pada
SmartPLS 3.0, dengan hasil pada Tabel 4.1, dilakukan
penghapusan pada empat indikator yang memiliki loading factor
di bawah 0,7 yaitu ACC1, CON3, EOU3, dan USE5, karena
setelah penghapusan kedua indikator tersebut setelah diuji
kembali menggunakan SmartPLS 3.0, seluruh loading factor
sudah memenuhi syarat >0,7.
Tabel 4.8 Hasil Awal Uji Loading Factor dengan SmartPLS 3.0
Indikator ACC ACP ATT CON EOU FOR SAT TL USE
ACC1 0.672
ACC2 0.815
ACC3 0.780
ACC4 0.767
ACP1 0.890
ACP2 0.909
ATT1 0.754
76
ATT2 0.906
ATT3 0.919
ATT4 0.900
CON1 0.755
CON2 0.735
CON3 0.606
CON4 0.726
CON5 0.850
EOU1 0.752
EOU2 0.805
EOU3* 0.666
EOU4 0.832
FOR1 0.843
FOR2 0.857
FOR3 0.896
FOR4 0.819
SAT1 0.827
SAT2 0.916
SAT3 0.892
SAT4 0.855
TL1 0.848
TL2 0.880
TL3 0.885
USE1* 0.820
USE2* 0.840
USE3 0.793
USE4 0.856
USE5* 0.584
Tabel 4.2 menunjukan hasil uji loading factor setelah
penghapusan dua indikator yang telah dijelaskan sebelumnya.
Semua nilai outer loading di atas 0.7 sehingga hasil uji loading
factor sudah valid dan dapat dilanjutkan untuk pengujian
selanjutnya.
77
Tabel 4.9 Hasil Uji Loading Factor dengan SmartPLS 3.0 setelah Penghapusan
Indikator ACC ACP ATT CON EOU FOR SAT TL USE
ACC1
ACC2 0.810
ACC3 0.810
ACC4 0.800
ACP1 0.890
ACP2 0.909
ATT1 0.756
ATT2 0.905
ATT3 0.919
ATT4 0.899
CON1 0.767
CON2 0.759
CON3
CON4 0.748
CON5 0.859
EOU1 0.776
EOU2 0.807
EOU3*
EOU4 0.853
FOR1 0.843
FOR2 0.857
FOR3 0.896
FOR4 0.819
SAT1 0.827
SAT2 0.916
SAT3 0.892
SAT4 0.855
TL1 0.848
TL2 0.880
TL3 0.885
USE1 0.831
USE2 0.858
USE3 0.803
USE4 0.845
USE5*
Keterangan :
* : Dihapus
78
2. Internal Consistency Reliability
Pada pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai
composite reliability (CR). Untuk nilai CR, ambang batas yang
digunakan adalah di atas 0,7. (Hair et al., 2012; Afthanorhan,
2013; Ringle, 2015). Hasil dari analisis tersebut dapat dilihat
pada Tabel 4.3. Pada tabel tersebut diperlihatkan bahwa semua
nilai CR dari variabel yang digunakan telah memenuhi nilai
ambang batas yaitu 0,7. Dengan demikian, variabel tersebut
memenuhi syarat untuk digunakan.
Tabel 4.10 Hasil Uji Composite Reliability dengan SmartPLS 3.0
Variabel Composite Reliability
Accuracy 0.848
Acceptance 0.894
Attitude 0.927
Content 0.864
Ease of Use 0.853
Format 0.915
User Satisfaction 0.927
Timeliness 0.904
Usefulness 0.902
3. Average Variance Extracted (AVE)
Pengujian pada tahapan ini adalah dilakukan dengan
meilhat nilai average variance extracted (AVE). Nilai AVE
menjelaskan besaran varian atau keragaman variabel manifes
(indikator) yang terkandung oleh variabel laten (konstruk). Nilai
79
minimal yang digunakan agar menunjukkan ukuran convergent
validity yang baik adalah 0,5 (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair
et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013; Ringle, 2015).
Hasil dari analisis data AVE yang terkumpul dapat dilihat pada
Tabel 4.4. Pada tabel tersebut, menunjukkan bahwa nilai AVE
dari semua variabel yang digunakan di atas 0,5, hal ini berarti
telah memenuhi syarat untuk digunakan.
Tabel 4.11 Hasil Average Variance Extracted dengan SmartPLS 3.0
Variabel Average Variance
Extracted (AVE)
Accuracy 0.651
Acceptance 0.809
Attitude 0.761
Content 0.615
Ease of Use 0.660
Format 0.729
User Satisfaction 0.762
Timeliness 0.759
Usefulness 0.696
4. Discriminant Validity
Pengujian ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu
dengan memeriksa cross loading, pertama dilakukan dengan
membandingkan korelasi indikator dengan konstruknya dan
konstruk blok lainnya. Bila korelasi antara indikator dengan
konstruknya lebih tinggi dari korelasi dengan konstruk blok
lainnya, hal ini menunjukkan konstruk tersebut memprediksi
80
ukuran pada blok mereka lebih baik dari blok lainnya.
Selanjutnya dengan memeriksa cross loading.
Fornell-Lacker’s yaitu dengan membandingkannya dengan
nilai akar AVE, dimana nilai akar AVE harus lebih tinggi
daripada korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya.
Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 yang telah menunjukkan
bahwa nilai cross loading indikator yang diberi blok kuning pada
setiap variabel memiliki nilai lebih tinggi dari korelasi dengan
konstruk blok lainnya.
Tabel 4.12 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading) dengan SmartPLS 3.0
Indikator ACC ACP ATT CON EOU FOR SAT TL USE
ACC1*
ACC2 0.810 0.424 0.464 0.386 0.386 0.480 0.502 0.463 0.469
ACC3 0.810 0.436 0.425 0.465 0.363 0.466 0.428 0.468 0.399
ACC4 0.800 0.499 0.470 0.477 0.453 0.586 0.558 0.564 0.513
ACP1 0,513 0.890 0,404 0,340 0,280 0,446 0,490 0,459 0,396
ACP2 0,500 0.909 0,445 0,450 0,426 0,585 0,532 0,472 0,420
ATT1 0.465 0.347 0.756 0.398 0.451 0.444 0.587 0.316 0.495
ATT2 0.418 0.386 0.905 0.421 0.487 0.568 0.650 0.488 0.531
ATT3 0.547 0,403 0.919 0.434 0.547 0.589 0.710 0.499 0.618
ATT4 0.524 0,495 0.899 0.478 0.564 0.645 0.712 0.563 0.637
CON1 0.438 0,313 0.351 0.767 0.380 0.383 0.398 0.454 0.426
CON2 0.283 0,224 0.332 0.759 0.342 0.427 0.314 0.446 0.257
CON3*
CON4 0.345 0,212 0.354 0.748 0.331 0.409 0.364 0.418 0.286
CON5 0.593 0,558 0.494 0.859 0.424 0.587 0.559 0.639 0.553
EOU1 0.404 0,286 0.353 0.393 0.776 0.449 0.420 0.388 0.402
EOU2 0.398 0,260 0.423 0.377 0.807 0.445 0.402 0.326 0.450
81
EOU3*
EOU4 0.419 0,392 0.604 0.393 0.853 0.602 0.646 0.485 0.458
FOR1 0.511 0,489 0.501 0.486 0.546 0.843 0.534 0.529 0.569
FOR2 0.584 0,499 0.559 0.565 0.587 0.857 0.637 0.678 0.581
FOR3 0.506 0,474 0.594 0.478 0.544 0.896 0.661 0.586 0.598
FOR4 0.569 0,508 0.560 0.479 0.471 0.819 0.504 0.553 0.504
SAT1 0.539 0,527 0.597 0.541 0.471 0.577 0.827 0.548 0.631
SAT2 0.579 0,527 0.690 0.474 0.614 0.625 0.916 0.515 0.541
SAT3 0.526 0,505 0.692 0.427 0.578 0.628 0.892 0.486 0.608
SAT4 0.504 0,408 0.704 0.416 0.521 0.559 0.855 0.509 0.566
TL1 0.578 0,466 0.449 0.514 0.499 0.581 0.472 0.848 0.523
TL2 0.541 0,437 0.448 0.557 0.405 0.561 0.539 0.880 0.525
TL3 0.505 0,450 0.517 0.590 0.413 0.649 0.529 0.885 0.464
USE1 0.564 0,458 0.566 0.425 0.465 0.602 0.579 0.538 0.831
USE2 0.455 0,412 0.551 0..411 0.492 0.521 0.536 0.500 0.858
USE3 0.509 0,392 0.515 0.531 0.412 0.601 0.530 0.525 0.803
USE4 0.387 0,256 0.564 0.323 0.427 0.480 0.598 0.365 0.845
USE5*
Tabel 4.13 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading Fornell- Lacker’s) dengan
SmartPLS 3.0
Variabel ACC ACP ATT CON EOU FOR SAT TL USE
ACC 0.807
ACP 0.563 0.899
ATT 0.563 0,472 0.872
CON 0.548 0,442 0.498 0.784
EOU 0.499 0,396 0.591 0.474 0.813
FOR 0.635 0,576 0.650 0.587 0.628 0.854
SAT 0.618 0,569 0.766 0.536 0.627 0.687 0.873
TL 0.619 0,518 0.543 0.637 0.502 0.688 0.590 0.871
USE 0.573 0,454 0.659 0.503 0.539 0.659 0.673 0.576 0.834
82
Tabel 4.6 menunjukan bahwa nilai akar AVE lebih tinggi daripada
korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya. Sehingga
berdasarkan hasil pemeriksaan dua tahap cross loading diketahui
bahwa tidak ada masalah dalam uji discriminant validity.
Berikut Gambar 4.8 menunjukkan hasil analisis setelah
melalui analisis outer model. Berdasarkan empat tahap yang telah
dilakukan pada analisis pengukuran model (outer model)
sebelumnya, dapat diketahui bahwa model yang diajukan dalam
penelitian ini sudah memiliki karakteristik yang baik secara
statistik, sesuai dengan syarat pada masing-masing tahapan yang
ada pada pengukuran model (individual item reliability, internal
consistency reliability, average variance extracted, dan
discriminant validity). Sehingga dapat diambil kesimpulan dari
hasil analisis pengukuran model bahwa model tersebut memenuhi
syarat untuk dilanjutkan ke tahap pengujian model struktural (inner
model).
83
Tabel 4.14 Hasil Analisis Pengukuran Model
VAR
IND OL
CL
AV CR
ACC ACP ATT CON EOU FOR SAT TL USE
ACC1*
ACC2 0.815 0.810 0.424 0.464 0.386 0.386 0.480 0.502 0.463 0.469
ACC3 0.780 0.810 0.436 0.425 0.465 0.363 0.466 0.428 0.468 0.399
ACC4 0.767 0.800 0.499 0.470 0.477 0.453 0.586 0.558 0.564 0.513
ACP
ACP1 0.890 0,513 0.890 0,404 0,340 0,280 0,446 0,490 0,459 0,396
0.809 0.894
ACP2 0.909 0,500 0.909 0,445 0,450 0,426 0,585 0,532 0,472 0,420
ATT
ATT1 0.754 0.465 0.347 0.756 0.398 0.451 0.444 0.587 0.316 0.495
0.761 0.927
ATT2 0.906 0.418 0.386 0.905 0.421 0.487 0.568 0.650 0.488 0.531
ATT3 0.919 0.547 0,403 0.919 0.434 0.547 0.589 0.710 0.499 0.618
ATT4 0.900 0.524 0,495 0.899 0.478 0.564 0.645 0.712 0.563 0.637
CON
CON1 0.755 0.438 0,313 0.351 0.767 0.380 0.383 0.398 0.454 0.426
0.615 0.864 CON2 0.735 0.283 0,224 0.332 0.759 0.342 0.427 0.314 0.446 0.257
CON3*
84
CON4 0.726 0.345 0,212 0.354 0.748 0.331 0.409 0.364 0.418 0.286
CON5 0.850 0.593 0,558 0.494 0.859 0.424 0.587 0.559 0.639 0.553
EOU
EOU1 0.752 0.404 0,286 0.353 0.393 0.776 0.449 0.420 0.388 0.402
0.660 0.853
EOU2 0.805 0.398 0,260 0.423 0.377 0.807 0.445 0.402 0.326 0.450
EOU3*
EOU4 0.832 0.419 0,392 0.604 0.393 0.853 0.602 0.646 0.485 0.458
FOR
FOR1 0.843 0.511 0,489 0.501 0.486 0.546 0.843 0.534 0.529 0.569
0.729 0.915
FOR2 0.857 0.584 0,499 0.559 0.565 0.587 0.857 0.637 0.678 0.581
FOR3 0.896 0.506 0,474 0.594 0.478 0.544 0.896 0.661 0.586 0.598
FOR4 0.819 0.569 0,508 0.560 0.479 0.471 0.819 0.504 0.553 0.504
SAT
SAT1 0.827 0.539 0,527 0.597 0.541 0.471 0.577 0.827 0.548 0.631
0.762 0.927
SAT2 0.916 0.579 0,527 0.690 0.474 0.614 0.625 0.916 0.515 0.541
SAT3 0.892 0.526 0,505 0.692 0.427 0.578 0.628 0.892 0.486 0.608
SAT4 0.855 0.504 0,408 0.704 0.416 0.521 0.559 0.855 0.509 0.566
TL
TL1 0.848 0.578 0,466 0.449 0.514 0.499 0.581 0.472 0.848 0.523
0.759 0.904
TL2 0.880 0.541 0,437 0.448 0.557 0.405 0.561 0.539 0.880 0.525
85
TL3 0.885 0.505 0,450 0.517 0.590 0.413 0.649 0.529 0.885 0.464
USE
USE1 0.820 0.564 0,458 0.566 0.425 0.465 0.602 0.579 0.538 0.831
0.696 0.902
USE2 0.840 0.455 0,412 0.551 0..411 0.492 0.521 0.536 0.500 0.858
USE3 0.793 0.509 0,392 0.515 0.531 0.412 0.601 0.530 0.525 0.803
USE4 0.856 0.387 0,256 0.564 0.323 0.427 0.480 0.598 0.365 0.845
USE5*
Keterangan:
* :Dihapus CL :Cross Loading
VAR : Variabel AVE : Average Variance Extracted
IND :Indikator CR : Composite Reliabilty
OL : Outer Loading
86
Gambar 4.7 Hasil Analisis Outer Model dengan SmartPLS 3.0
87
4.1.3 Hasil Analisis Struktur Model
Pada tahap analisis model struktural ini dilakukan enam tahap
pengujian, yang terdiri dari pengujian path coefficient (β), coefficient of
determination (R²), t-test menggunakan metode bootstraping, effect size
(f2), predictive relevance (Q
2), dan relative impact (q²).
1. Path coefficient (β)
Pada pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai pada jalur (path).
Nilai ambang batas diatas 0.1 berarti bahwa jalur (path) tersebut memiliki
pengaruh dalam model penelitian (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al.,
2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013; Ringle, 2015). Dari analisis ini
menghasilkan bahwa 2 dari 8 jalur tidak signifikan, yaitu CON → ATT
dengan nilai 0,051 dan TL → ATT dengan nilai 0,019. Artinya, jalur
tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Nilai dan hasil dari path
coefficient (β) dapat dilihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.15 Hasil Uji Path Coefficient
Hubungan antar Variabel
(Dependen → Independen) β
ACC → ATT 0.114
ACP → SAT 0.569
ATT → ACP 0.472
CON → ATT 0.051
EOU → ATT 0.207
FOR → ATT 0.196
TL → ATT 0.019
88
USE → ATT 0.316
2. Coefficient Of Determination (R2)
Pada pengujian ini dilakukan guna menjelaskan varian dari tiap target
endogenous variabel. Hal ini berarti variabel yang dianggap dipengaruhi
oleh variabel lain. Standar pengukuran yang digunakan adalah sekitar
0,670 artinya kuat, sekitar 0,333 artinya moderat, dan 0,190 atau di
bawahnya berarti menunjukkan tingkat varian yang lemah (Yamin &
Kurniawan, 2011; Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013;
Ringle, 2015).
Tabel 4.16 Hasil Uji Coefficient of Determination (R-Square)
Variabel Endogen R2
Acceptance 0.223
Attitude 0.558
Satisfaction 0.324
Pada tabel 4.9 memiliki nilai R2 sebesar 0.223, 0.558 dan 0.324
yang berarti bahwa variabel Usefulness, Easy of Use, Timeliness,
Accuracy, Content, dan Format mampu menjelaskan 22,30% dari
perubahan pada variabel Attitude dan sisanya sebesar 77,70% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain. Lalu, variabel Attitude mampu menjelaskan
55,80% dari perubahan pada variabel Acceptance dan sisanya sebesar
44,20% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Sedangkan variabel
Acceptance hanya mampu menjelaskan 32,40% dari perubahan pada
89
variabel Satisfaction sedangkan sisanya sebesar 67,60% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain. Sehingga variabel Attitude, Acceptance dan Satisfaction
menunjukkan variabel moderat.
3. t-test
Pada pengujian t-test ini dilakukan dengan menggunakan metode
bootstrapping pada SmartPLS 3.0, menggunakan uji two-tailed dengan
tingkat signifikansi 5% untuk menguji hipotesis-hipotesis penelitian. Pada
tingkat signifikansi 5% hipotesis akan diterima jika memiliki t-test lebih
besar dari 1.96. Melalui Tabel 4.9 dapat dilihat hasil uji t-test, dimana
hasilnya terdapat 4 jalur dibawah 1.96 sehingga menyatakan bahwa
keempat hipotesis pada penelitian ini ditolak. Tabel 4.9 menunjukkan
bahwa ada 4 dari 8 hipotesis ditolak dan sisanya diterima.
Tabel 4.17 Hasil Uji T-test dengan SmartPLS 3.0
Hubungan antar Variabel
(Dependen → Independen) t-test
ACC → ATT 0.916
ACP → SAT 7.170
ATT → ACP 5.731
CON → ATT 0.518
EOU → ATT 2.003
FOR → ATT 1.513
TL → ATT 0.142
USE → ATT 3.192
90
4. Effect size (f2)
Pada tahap pengujian ini dilakukan guna memprediksi pengaruh
variabel tertetu terhadap variabel lainnya. Nilai ambang batas yang
digunakan adalah sekitar 0,02 berpengaruh kecil, 0,15 berpengaruh
menengah, dan 0,35 berpengaruh besar. Pada Tabel 4.3
memperlihatkan hasil dari analisis ini. Dua jalur memliki pengaruh
besar, yaitu ACP→SAT dan ATT→ACP. Tiga jalur memiliki
pengaruh yang menengah, yaitu EOU→ATT, FOR→ATT, dan
USE→ATT. Sementara sisanya memliki pengaruh yang kecil, yaitu
ACC→ATT, TL→ATT dan CON→ATT
Tabel 4.18 Hasil Uji Effect Size dengan SmartPLS 3.0
Variabel ACC ACP ATT CON EOU FOR SAT TL USE
ACC 0.014
ACP 0.478
ATT 0.287
CON 0.003
EOU 0.055
FOR 0.030
SAT
TL 0.000
USE 0.112
5. Predictive relevance (Q2)
Pada pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode
blindfolding guna memberikan bukti jika variabel tertentu memiliki
keterkaitan prediktif (predictive relevance) dengan variabel lainnya.
Nilai ambang batas yang digunakan adalah di atas nol (0). Pada Tabel
91
4.11 memperlihatkan bahwa nilai Q2 dari semua variabel yang
digunakan memiliki keterkaitan prediktif.
Tabel 4.19 Hasil Uji Predictive Relevance dengan SmartPLS 3.0
Variabel Endogen Q²
ACP 0.169
ATT 0.383
SAT 0.222
6. Relative impact (q2)
Pengujian ini dilakukan sama dengan pengujian q2 yaitu
dengan metode blindfolding. Pengukuran ini dilakukan guna
mengukur relatif pengaruh dari sebuah keterkaitan prediktif
suatu variabel dengan variabel lainnya. Ambang batas yang
digunakan sama dengan f2 yaitu sekitar 0,02 pengaruh kecil,
sekitar 0,15 memiliki pengaruh menengah, dan sekitar 0,35
memiliki pengaruh yang besar. Pada Tabel 4.3 memperlihatkan
bahwa tidak ada yang memiliki pengaruh besar. ACP→SAT
dan ATT→ACP memiliki pengaruh yang menengah dengan
nilai 0.285 dan , 0.203. Sisanya sebanyak 6 jalur memiliki nilai
pengaruh yang kecil dengan niali terendah ada pada jalur
TL→ATT yaitu -0,001.
92
Tabel 4.20 Hasil Uji Relative Impact dengan SmartPLS 3.0
No Jalur
q2 Analisis
Q2-in Q
2-ex ∑ q
2 q
2
H1 ACC → ATT 0.383 0.378 0.008 Kecil
H2 ACP → SAT 0.222 0 0.285 Menengah
H3 ATT → ACP 0.169 0 0.203 Menengah
H4 CON → ATT 0.383 0.384 -0.001 Kecil
H5 EOU → ATT 0.383 0.366 0.027 Kecil
H6 FOR → ATT 0.383 0.375 0.012 Kecil
H7 TL → ATT 0.383 0.383 0 Kecil
H8 USE → ATT 0.383 0.351 0.051 Kecil
93
Tabel 4.21 Hasil Analisis Struktur Model
Hipotesis
β t-test f
2 q
2
Analysis
No Jalur R2-in R
2-ex ∑ f
2 Q
2-in Q
2-ex ∑ q
2 β t-test R
2 f
2 Q
2 q
2
H1 ACC → ATT 0.114 0.916
0.558 0.552 0.014 0.383 0.378 0.008 Sign Ditolak M k Predictive
Relevamce k
H2 ACP → SAT 0.569 7.170
0.324 0 0.478 0.222 0 0.285 Sign Diterima L b Predictive
Relevamce m
H3 ATT → ACP 0.472 5.731
0.223 0 0.287 0.169 0 0.203 Sign Diterima L
m Predictive
Relevamce m
H4 CON → ATT 0.051 0.518 0.558
0.557 0.003 0.383
0.384 -0.001 Insign Ditolak M
k Predictive
Relevamce k
H5 EOU → ATT 0.207 2.003 0.558
0.534 0.055 0.383
0.366 0.027 Sign Diterima M
k Predictive
Relevamce k
H6 FOR → ATT 0.196 1.513 0.558
0.545 0.030 0.383
0.375 0.012 Sign Ditolak M
k Predictive
Relevamce k
H7 TL → ATT 0.019 0.142 0.558 0.558 0.000
0.383 0.383 0 Insign Ditolak M
k Predictive
Relevamce k
H8 USE → ATT 0.316 3.192 0.558 0.508 0.112
0.383 0.351 0.051 Sign Diterima M
k Predictive
Relevamce k
94
Keterangan:
M : Moderat m : Menengah Sign : Signifikan
L : Lemah k : Kecil Insign : Insignifikan
b : Besar
95
4.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis
4.2.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Data Demografis
Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap informasi
demografis profil responden, peneliti melakukan interpretasi dan
mendiskusikan hasil analisis tersebut.
1. Jenis kelamin
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 mengenai jenis
kelamin responden, dapat diketahui bahwa responden dalam
penelitian ini didominasi oleh perempuan sebanyak 69% atau
sejumlah 61 orang serta sisanya laki-laki sebanyak 31% atau
sejumlah 27 orang. Hal ini sesuai karena memang data jumlah
operator yang menggunakan sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS
pada Kecamatan Cilincing bahwa jenis kelamin perempuan lebih
banyak dibandingkan laki-laki. Dan juga saat penyebaran kuesioner
secara langsung, peneliti lebih banyak menjumpai responden
berjenis kelamin perempuan.
2. Usia
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 mengenai usia
responden, dapat diketahui responden yang kurang dari 20 tahun
yang dimana merupakan jumlah paling sedikit, yaitu terdapat 2
responden (2%), sedangkan jumlah paling banyak, yaitu responden
yang memiliki usia 30-50 tahun (47%). Lalu responden yang berusia
96
20 hingga 30 tahun sebanyak 40 responden (45%). Terdapat 6
responden (6%) yang memiliki usia diatas 50 tahun. Hal ini
dikarenakan bahwa sebagian besar pengguna merupakan seorang
guru PAUD yang sudah cukup lama mengajar pada PAUD, yaitu
sekitar 5 tahun atau selebihnya, dengan rentang umur 30 hingga 50
tahun.
3. Pendidikan Terakhir
Pada penelitian ini yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 mengenai
pendidikan terakhir responden. Pendidikan terakhir yang paling
banyak yaitu S1, yaitu sebanyak 42 orang (49%), dan jumlah paling
sedikit, yaitu dengan pendidikan terakhir S2/S3 yaitu 0 responden
atau tidak ada. Sedangkan terdapat 23 responden (27%) yang
memiliki pendidikan terakhir SMA. Dan sisanya responden dengan
pendidikan terakhir D1/D2/D3 yaitu sebanyak 21 responden (24%).
Hal ini sesuai dengan data yang Suku Dinas Wilayah II, bahwa
mayoritas pengguna memiliki pendidikan terakhir S1 dan juga
operator dianjurkan memiliki pendidikan terakhir strata 1 (S1),
namun tidak diwajibkan harus strata 1.
4. Lama penggunaan
Gambar 4.4 menampilkan bahwa lama penggunaan sistem. Jumlah
responden yang paling banyak yaitu yang menggunakan sistem 3
97
hingga 4 tahun, yaitu sebanyak 38 responden (43%) dan diikuti
dengan yang telah menggunakan sistem selama 2 hingga 3 tahun,
yaitu sebanyak 37 responden (42%). Dan jumlah yang paling sedikit
yang menggunakan sistem selama kurang dari 4 tahun, yaitu
sebanyak 1 responden (1%) dan sisanya telah menggunakan sistem
selama kurang dari sama dengan setahun, yaitu sebanyak 12
responden (14%). Hasil ini menunjukkan bahwa banyaknya
responden yang sudah berpengalaman karena sudah lama
menggunakan sistem DAPODIK PAUD-DIKMAS.
5. Tingkat Penerimaan Pengguna terhadap Sistem
Gambar 4.5 menampilkan tingkat penerimaan pengguna terhadap
sistem. Hasilnya yaitu sebanyak 51 responden (58%) sangat
menerima dengan keberadaan sistem ini dan terdapat 1 responden
(1%) yang tidak menerima dengan keberadaan sistem. Sedangkan,
terdapat 23 responden (26%) menerima dengan keberadaan sistem
dan sisanya terdapat 13 responden (15%) cukup menerima dengan
adanya sistem dan untuk jawaban sangat tidak menerima terdapat 0
responden atau tidak ada. Peneliti beranggapan bahwa hal ini
mungkin terjadi disebabkan oleh adanya kesenjangan/gap antara
harapan pengguna dengan kenyataan yang ada. Tingkat harapan
pengguna yang cukup tinggi terhadap sistem, sehingga walaupun
banyak pengguna yang merasa terbantu dengan sistem, banyak juga
98
pengguna masih menilai sistem kurang baik. Hasil ini juga
menjelaskan tentang status penerimaan sistem terhadap DAPODIK
PAUD-DIKMAS dari persepsi pengguna akhirnya (operator) pada
saat ini, sesuai dengan tujuan dan sasaran penelitian yang tercantum
dalam Bab 1.
6. Peranan Sistem
Pada Gambar 4.7 menunjukkan hasil dari peranan sistem. 48
responden (54%) mengaku terbantu dengan adanya sistem dan
sebanyak 5 responden (6%) merasa tidak terbantu dengan adanya
sistem. Lalu, sisanya terdapat 22 responden (25%) merasa sangat
terbantu dan sebanyak 13 responden (15%) merasa cukup terbantu
dengan adanya sistem dan untuk jawaban sangat tidak membantu
terdapat 0 responden atau tidak ada. Hal ini sesuai dengan tujuan
diterapkannya sistem DAPODIK yaitu memudahkan pekerjaan
pengguna dan pengguna merasa terbantu akan adanya sistem ini.
4.2.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Pengukuran
Model
Dari hasil analisis model pengukuran yang telah dilakukan,
terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan yaitu sebagai
berikut:
99
1. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa pengukuran model
dari penelitian ini sudah memenuhi syarat serta memiliki
karakteristik statistik yang baik dan layak dilanjutkan ke
tahapan analisis struktur model. Analisis struktur model ini
dilakukan guna menguji inner model dari model penelitian
yang digunakan.
2. Dihapuskannya dua indikator yaitu CON3 dan USE5 dalam
model penelitian ini.
Peneliti beranggapan bahwa penghapusan dua indikator ini adalah
sebagai berikut:
1. Hampir sebagian besar data hasil kuesioner didapatkan
secara online (80%), dan sisanya secara langsung. Hal ini
memungkinkan terjadinya penafsiran yang bias oleh
responden.
2. Pemilihan dan penggunaan item indikator yang kurang
tepat dalam kuesioner
Oleh sebab itu, perlu adanya peninjauan kembali serta
pengembangan instrumen penelitian ini baik melalui saran dari
para ahli seperti dosen, peneliti sebelumnya, atau pihak
berkompeten lainnya agar diperoleh model penelitian yang lebih
tepat. Terlebih dikhususkan pada penggunaan indikator tersebut
dipenelitian selanjutnya. Meskipun dalam pembuatan instrumen
100
penelitian dan pemilihan responden telah dilakukan dengan
sebaik-baiknya, hal-hal di luar rencana yang berkaitan dengan
penelitian ini masih terjadi khususnya ketika pelaksanaan
penelitian di lapangan.
4.2.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktur Model
Dalam subbab ini akan dipaparkan mengenai interpretasi
dan diskusi yang didasarkan pada hasil dari enam tahapan analisis
struktur model yang telah dilakukan. Keenam tahapan analisis
tersebut adalah path coefficient (β), coefficient of determination (R2),
t-test dengan metode bootstrapping, effect size (f), predictive
relevance (Q2), dan relative impact (q
2). Berikut adalah pemaparan
dari hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan hasil analisis yang
telah dilakukan:
Q.1 Apakah Kemudahan Penggunaan (EOU) berpengaruh
secara signifikan terhadap Sikap (ATT)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-
test, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa H1 diterima. Hal ini
berarti Kemudahan penggunaan (EOU) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap sikap (ATT). Berdasarkan nilai β, Jalur
EOU→ATT juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model
yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini didukung dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anwar (2017) yang
101
menyatakan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan
terhadap sikap (attitude).
Q.2 Apakah Kebermanfaatan (USE) berpengaruh secara
signifikan terhadap Sikap (ATT)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-
test, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa H2 diterima. Hal ini
berarti Kebermanfaatan (USE) berpengaruh secara signifikan
terhadap Sikap (ATT). Berdasarkan nilai β, Jalur USE→ATT juga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan
dalam penelitian ini. Hasil ini juga konsisten dengan yang dilalukan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Istiarni (2016) bahwa
faktor kebermanfaatan berpengaruh secara positif terhadap sikap.
Q.3 Apakah Isi (CON) berpengaruh secara signifikan
terhadap Sikap (ATT)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-
test, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa H3 ditolak. Hal ini
berarti Isi (CON) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Sikap
(ATT). Berdasarkan nilai β, Jalur CON→ATT juga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan dalam
penelitian ini. Hal ini juga konsisten dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Sekundera (2016) yang menyatakan bahwa
variabel isi tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap.
102
Q.4 Apakah Akurasi (ACC) berpengaruh secara signifikan
terhadap Sikap (ATT)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-
test, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa H4 ditolak. Hal ini
berarti Akurasi (ACC) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Sikap (ATT). Berdasarkan nilai β, Jalur ACC→ATT juga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan dalam
penelitian ini. Hal ini juga didukung dengan penelitian sebelumnya
Sanjaya (2016) yang menyatakan bahwa variabel akurasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap sikap.
Q.5 Apakah Bentuk (FOR) berpengaruh secara signifikan
terhadap Sikap (ATT)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-
test, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa H5 ditolak. Hal ini
berarti Bentuk (FOR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Sikap (ATT). Berdasarkan nilai β, Jalur FOR→ATT juga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan dalam
penelitian ini. Hal ini juga didukung dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Nugraha (2014) yang menyatakan bahwa
variabel bentuk tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap.
Q.6 Apakah Ketepatwaktuan (TL) berpengaruh secara
signifikan terhadap Sikap (ATT)?
103
Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-
test, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa H6 ditolak. Hal ini
berarti Ketepatwaktuan (TL) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Sikap (ATT). Berdasarkan nilai β, Jalur TL→ATT juga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan
dalam penelitian ini. Hal ini juga konsisten didukung dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yulianingsih (2016)
yang menyatakan bahwa variabel ketepatwaktuan tidak berpengaruh
signifikan terhadap sikap.
Q.7 Apakah Sikap (ATT) berpengaruh secara signifikan
terhadap Penerimaan (ACP)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-
test, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa H7 diterima. Hal ini
berarti Sikap (ATT) berpengaruh secara signifikan terhadap
Penerimaan (ACP). Berdasarkan nilai β, Jalur ATT→ACP juga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan
dalam penelitian ini. Hal ini juga didukung dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Anwar (2017) yang mana variabel
sikap berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan.
Q.8 Apakah Penerimaan (ACP) berpengaruh secara
signifikan terhadap Kepuasan Pengguna (SAT)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-
test, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa H8 diterima. Hal ini
104
berarti Penerimaan (ACP) berpengaruh secara signifikan terhadap
Kepuasan Pengguna (SAT). Berdasarkan nilai β, Jalur ACP→SAT
juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang
digunakan dalam penelitian ini. Hal ini juga didukung dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anwar (2017) yang
mana variabel penerimaan berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan pengguna.
4.3 Evaluasi
4.3.1 Kondisi Penyebaran Kuesioner
Penelitian ini disebarkan pada sekolah-sekolah PAUD di Kecamatan
Cilincing. Saat penyebaran kuesioner ini, peneliti bertemu secara langsung kepada
beberapa responden yang mana peneliti mendatangi ke sekolah tersebut. Saat
mendatangi ke beberapa sekolah, terdapat beberapa operator yang dimana sedang
mengerjakan tugasnya, sehingga untuk pengisian kuesionernya tidak fokus,
sehingga jawaban yang diberikan responden menjadi kontradiksi.
Karena letak sekolah tidak berdekatan satu dengan yang lainnya, peneliti
harus mendatangi ke sekolah sekolah untuk menyebarkan kuesioner. Dan untuk
sekolah yang belum peneliti datangi, peneliti memilih untuk menyebarkan
kuesioner secara tidak langsung atau melalui google form. Maka dari itu, sebagian
besar kuesioner hasil dari penyebaran tidak langsung.
105
4.3.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang berpengaruh kepada hasil
penelitian, dimana penelitian ini menjadi kurang optimal. Berikut merupakan
keterbatasan pada penelitian ini, yaitu Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, dimana menghasilkan temuan berupa angka statistik yang selanjutnya
diinterpretasikan menjadi kata-kata. Kata-kata ini merupakan asumsi atau
anggapan terhadap apa yang terjadi. Dan juga penelitian ini hanya menggunakan
model yang dikembangkan oleh Anwar (2017) tanpa memodifikasi atau
menambahkan variabel lain.
4.3.3 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat dijadikan acuan atau masukan bagi DAPODIK
PAUD-DIKMAS untuk mengembangkan DAPODIK PAUD-DIKMAS agar
menjadi lebih baik lagi, yaitu melakukan pengembangan model System
Development Life Cycle dengan memfokuskan software requirements analysis
dan design karena dalam tahapan ini tim pengembang sistem melakukan
investigasi kebutuhan-kebutuhan sistem guna menentukan komputerisasi terhadap
sistem. Menurut Prihati et al. (2011), kemudahan interaksi pengguna dapat
diperoleh dengan memperhatikan berbagai aspek human-computer interaction
yaitu useful (fungsional, dapat mengerjakan sesuatu), usable (dapat mengerjakan
sesuatu dengan benar dan mudah), used (tersedia dan diterima). Selain itu,
terdapat beberapa penambahan rekomendasi kepada pengembang sistem dalam
hal spesifikasi perancangan sistem sesuai kebutuhan, dan perlu memperhatikan
106
sisi pengguna bagaimana membuat sistem otomatisasi agar dapat mengurangi
human error dalam pemasukan data. Menurut Dewi (2015), mencegah human
error juga dapat terbantu oleh perancangan mekanisme verifikasi yang bertingkat
sebelum data dapat terintegrasi dalam sistem informasi.
cvii
107
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan
yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menerima hipotesis 1 yang diajukan yaitu kebermanfaatan
(usefulness) berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap (attitude)
penggunaan sistem informasi DAPODIK PAUD DIKMAS pada PAUD
Kec. Cilincing. Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh
positif dimana nilai T hitung (3.192) > T tabel (1,96). Hal ini dapat
diartikan bahwa semakin memberikan manfaat maka, pengguna akan
semakin puas terhadap sistem informasi dan pengguna secara umum sudah
merasakan manfaat yang tinggi saat menggunakan sistem informasi
DAPODIK PAUD DIKMAS pada PAUD Kec. Cilincing.
2. Penelitian ini menerima hipotesis 2 yang diajukan yaitu kemudahan
penggunaan (ease of use) berpengaruh positif secara signifikan terhadap
sikap (attitude) penggunaan sistem informasi DAPODIK PAUD DIKMAS
pada PAUD Kec. Cilincing. Berdasarkan pengujian hipotesis
menunjukkan pengaruh positif dimana nilai T hitung (2.003) > T tabel
(1,96). Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengguna puas dengan
kemudahan penggunaan sistem informasi DAPODIK PAUD DIKMAS,
108
namun apabila semakin rumit dalam mengoperasikan sistem maka
penerimaan pengguna terhadap sistem akan rendah.
3. Penelitian ini menolak hipotesis 3 yang diajukan yaitu isi (content)
berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap (attitude) penggunaan
sistem informasi DAPODIK PAUD DIKMAS pada PAUD Kec. Cilincing.
Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh negatif dimana
nilai T hitung (0.518) < T tabel (1,96). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
pengguna tidak puas dengan isi (content) dari sistem informasi DAPODIK
PAUD DIKMAS dan penerimaan sistem juga rendah.
4. Penelitian ini menolak hipotesis 4 yang diajukan yaitu akurasi (accuracy)
berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap (attitude) penggunaan
sistem informasi DAPODIK PAUD DIKMAS pada PAUD Kec. Cilincing.
Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh negatif dimana
nilai T hitung (0.916) < T tabel (1,96). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
akurasi (accuracy) secara individu belum memuaskan pengguna dalam
menerima sistem ini.
5. Penelitian ini menolak hipotesis 5 yang diajukan yaitu bentuk (format)
berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap (attitude) penggunaan
sistem informasi DAPODIK PAUD DIKMAS pada PAUD Kec. Cilincing.
Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh negatif dimana
nilai T hitung (1,513) < T tabel (1,96). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
bentuk (format) secara individu belum memuaskan pengguna dalam
menerima sistem ini.
109
6. Penelitian ini menolak hipotesis 6 yang diajukan yaitu ketepatwaktuan
(timeliness) berpengaruh negatif secara signifikan terhadap sikap (attitude)
penggunaan sistem informasi DAPODIK PAUD DIKMAS pada PAUD
Kec. Cilincing. Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh
negatif dimana nilai T hitung (0,142) < T tabel (1,96). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ketepatwaktuan (timeliness) secara individu belum
memuaskan pengguna dalam menerima sistem ini.
7. Penelitian ini menerima hipotesis 7 yang diajukan yaitu sikap (attitude)
berpengaruh positif secara signifikan terhadap penerimaan (acceptance)
penggunaan sistem informasi DAPODIK PAUD DIKMAS pada PAUD
Kec. Cilincing. Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan pengaruh
positif dimana nilai T hitung (5,731) > T tabel (1,96). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa sikap (attitude) secara individu memuaskan pengguna
dalam menerima sistem ini.
8. Penelitian ini menerima hipotesis 8 yang diajukan yaitu penerimaan
(acceptance) berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepuasan
pengguna (user satisfaction) penggunaan sistem informasi DAPODIK
PAUD DIKMAS pada PAUD Kec. Cilincing. Berdasarkan pengujian
hipotesis menunjukkan pengaruh positif dimana nilai T hitung (7,170) > T
tabel (1,96). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerimaan (acceptance)
secara individu memuaskan pengguna dalam sistem ini.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model integratif Technology
Acceptance Model (TAM) dan End User Computing Satisfaction (EUCS) mampu
110
menjelaskan penerimaan sistem informasi DAPODIK PAUD DIKMAS ini pada
PAUD Kec. Cilincing. Namun demikian, dari 6 variabel eksogen yang diajukan
hanya 2 yang berpengaruh secara signifikan yaitu kemudahan penggunaan dan
kebermanfaatan. Adapun 4 variabel eksogen lainnya belum berpengaruh secara
signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengguna belum puas terhadap
sistem informasi DAPODIK PAUD DIKMAS. Aspek yang dirasakan pengguna
sistem masih belum memuaskan dan perlu diperbaiki atau ditingkatkan adalah
aspek isi, bentuk, akurasi, dan ketepatwaktuan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti akan
memaparkan beberapa saran terkait untuk DAPODIK serta pihak-pihak yang
berniat melakukan penelitian selanjutnya (khususnya dengan topik sejenis), yaitu:
a. Melakukan perbandingan model pengukuran dengan menggunakan model
lain.
b. Melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif.
c. Untuk penelitian selanjutnya yang tertarik terhadap topik penelitian sejenis
yaitu TAM dan EUCS agar lebih memperhatikan dan meninjau kembali
indikator dari berbagai literatur dari para ahli untuk menghindari adanya
kesalahan penafsiran dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem secara
komprehensif dan menyeluruh. Perlunya evaluasi lebih dalam untuk
mengetahui penyebab-penyebab tidak signifikannya relasi antar variabel
dan diharapkan penambahan jumlah sampel yang lebih besar dan
111
menambahkan jumlah responden penelitian agar mendapatkan penelitian
yang optimal.
cxii
112
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, W. J. (2015). Partial Least Square (PLS) Alternative Structural
Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Adam, D. A. (1992). Perceived Usefulness, Ease of Use and Usage of Information
Technology: A Replication. Management Information System Quarterly,
(16:2), pp. 227-250.
Afthanorhan, W. M. (2013). A Compariosn of Partial Least Square Structural
Equation Modeling (PLS-SEM) and Covariance Based Structural Equation
Modeling (CB-SEM) for Confirmatory Factor Analysis. International
Journal of Engineering Science and Innovative Technology, 2(5), 198-205.
Alter, S. (1992). Information Systems: A Management Perspective.
AddisonWesley Publishing Co. Inc.
Anggrayeni, D. P. (2015). Analisis Faktor Kesuksesan Sistem Mandatory Use
Berdasarkan Model TAM dan End User Computing Satisfaction (Studi
Kasus : Aplikasi UR Pada BPJS Kesehatan Divisi Regional VII Jawa
Timur). Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Anwar, A. (2017). Analisis Penerimaan Pemustaka Terhadap Institutional
Repository Berbasis E-Print di Perpustakaan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta Sebuah Pendekatan Integratif Antara Technology Acceptance
Model dan End User Computing Satisfaction. Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga.
Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bailey, J. a. (1983). Development of a Tool for Measuring and Analyzing
Computer User Satisfaction. Management Science, 29(5), pp 530-545.
113
Belout, A., & Gauvreau, C. (2004). Factors Influencing Project uccess: The
Impact Of Human Resource Management. International Journal of
Project Management, 22(1), 1-11.
Creswell, J. W. (2013). Research Design: Qualitative, Quantitative, and, mixed
methods approaches. SAGE Publications.
Creswell, J. W. (2014). Research Design : Pendekatan Kualitatif. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Davis, F. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology. Management Information System
Quarterly, 13(3), pp 319-340.
Dewi, E. K. (2015). Verifikasi Sistem Menggunakan Metode Model Checking.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SEMANTIK)
2015, (pp. 175-180). Semarang.
Doll, W. d. (1998). The Measurement of End-User Computing Satisfaction.
Management Information System Quarterly, 12(2), 259-274.
Doman, G. (2009). Retrieved from Tahap Metode Glenn Doman: http://matahari-
ieducare.word press.com/2010/17/09/5tahap-metode-glenn-doman/
Hair, J. F. (2014). Partial Least Squares Strucrtural Equation Modelling (PLS-
SEM): An Emerging Tool in Business Research. European Business
Review, 26(2), 106-121.
Hair, J. F., Sarstedt, M., Ringle, C., & Mena, J. A. (2012). An Assessment Of The
Use Of Partial Least Squares Structural Equation Modeling In Marketing
Research. Journal of the academy of marketing science, Vol. 40 No. 3,
414-433.
Hall, J. A. (2001). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiiga. Jakarta: Salemba
Empat.
114
Hudin, J. M. (2016). Kajian Keberhasilan Pengginaan Sistem Informasi Accurate
dengan Menggunakan Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone dan
McLean. Journal Information Systems, 12(1), 1-9.
Igbaria M, Z. (1997). Personal Computing Acceptance Factors in Small Firm: A
Structural Equation Modelling. Management Information System
Quarterly, 21(3).
Indonesia, D. P. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Indrawan, R. &. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung:
Refika Aditama.
Istiarni, A. (2016). Analisis Penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis
Technology Acceptance Model dan End User Computing Satisfaction di
Peprustakaan Universitan Muhammadiyah Magelang. Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga.
Jogiyanto. (2007). Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi (Edisi 1).
Yogyakarta : Andi.
Marakarkandy, B. &. (2013). Re-examining and Empirically Validating the End
User Computing Satisfaction Models for Satisfaction Measurement in the
Internet Banking Context. International Journal of Bank Marketing , Vol.
31 No. 6, 2013.
Maria, M. (2013). Metode Montessori, Terj. Ahmad Lintang Lazuardi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Montessori, M. (2008). The Absorbent Mind. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nugraha, E. (2014). Analisis dan pengukuran Technology Acceptance Model
(TAM) dan End User Computing Satisfaction (EUCS) Terhadap
115
Penerimaan Penerapan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO). Universitas
Komputer Indonesia.
Pikkarainen, T. P. (2004). Consumer Acceptance of Online Banking: An
Extension of the Technology Acceptance Model. Internet Research, Vol.
14 No. 3: pp 224-235.
Prihati, Mustafid, & Suhartono. (2011). Penerapan Model Human Computer
Interaction ( HCI ) dalam Analisis Sistem Informasi. Jurnal Sistem
Informasi Bisnis, 01, 1–8.
Rahastri, I. E. (2018). Pengukuran Keberhasilan Penerapan E-resources Pada
Perpustakaan nasional Republik Indonesia. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Rahmawati, F. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Sistem
Tiket Elektronik PT Transjakarta. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Rasman, Y. (2012). Gambaran Hubungan Unsur-Unsur End User Computing
Satisfaction. Depok: Universitas Indonesia.
Ringle, C. M. (2014). Structural Equation Modeling With the SmartPLS. REMark
– Revista Brasileira De Marketing, 13(2), 56-73.
Rosalina. (2017). Pengujian Kepuasan Sistem Informasi Menggunakan End User
Computing Satisfaction Studi Kasus : Sistem Informasi Akademik UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Salim, P., & Salim, Y. (2002). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:
Modern English Press.
Sanjaya, E. A. (2018). Pengaruh Technology Acceptance Model dan End User
Computing Satisfation Terhadap Penerimaan Pengguna Akhir Electronic
Data Processing dengan Sikap Sebagai Variabel Mediasi (Studi Kasus di
116
Anugerah Fabric Store Yogyakarta). Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Sekaran, U. (2011). Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sekundera, C. (2016). Analisis Penerimaan Pengguna Akhir dengan
Menggunakan Technology Acceptance Model dan End User Computing
Satisfaction terhadap penerapan Sistem Core Banking pada Bank ABC.
Universitas Diponegoro.
Setiawan, A. B. (2016). Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Aplikasi Surat
Keterangan Tinggal Sementara Online (SKTS) dengan Menggunakan
Metode End-User Computing Satisfaction. Surabaya: Universitas
Airlangga Surabaya.
Subiyakto, A. &. (2014). Implementation of Input-Process-Output Model for
Measuring Information System Project Success. TELKOMNIKA
Indonesian Journal of Electrical Engineering, 12(7), 5603-5612.
Subiyakto, A. A. (2015a). Influences of the Input Factors towards Success of An
Information System Project. TELKOMNIKA (Telecommunication
Computing Electronics and Control), 13(2), 686-693.
Subiyakto, A. A. (2015b). Measurement of Information System Project Success
Based on Perceptions of the Internal Stakeholders. International Journal
of Electrical and Computer Engineering (IJECE), 5(2), 271-279.
Subiyakto, A. A. (2016). Measurement of the information system project success
of the higher education institutions in Indonesia: a pilot study.
International Journal of Business Information System, 23(2), 229-247.
Succi, M., & Walter, Z. (1999). Theory of User Acceptance of Information
Technologies: an Examination of Health Care Professionals. Hawaii
International Conference on System Sciences (HICSS), 1-7.
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.
117
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Suyadi. (2013). Konsep Dasar Paud. Bandung : Tim Pustaka Familia.
Syofian, S., Setyaningsih, T., & Syamsiah, N. (2015). Otomatisasi Metode
Penelitian Skala Likert Berbasis Web. In Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi (Semnastek) 2015, (pp. 1-8).
Trisnawati, R. (1998). Pertimbangan Prilaku dan Faktor Penentu Keberhasilan
Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal Kajian Bisnis, Yogyakarta.
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
(2003). Jakarta.
Venkatesh. (2003). User Acceptance of Information Technology : Toward a
Unified View. MIS Quarterly, vol. 27, no. 3, 2003.
Wong, K. K. (2013). Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-
SEM) Techniques Using SmartPLS. Marketing Bulletin, 24(1), 1-32.
Yakub. (2012). Pengantar Sistem informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengelola Data Penelitian
dengan Partial Least Square Path Modeling: Aplikasi dengan Software
XLSTAT, SmartPLS, dan Visual PLS. (Edisi 1). Jakarta: Salemba Infotek.
Yulianingsih, E. (2016). Analisis Kepuasan Terhadap Penggunaan E-Learning
Menggunakan Technology Acceptance Model dan End User Computing
Satisfaction. Jurnal Ilmiah MATRIK Vol.18 No.1, 27 – 42
cxviii
LAMPIRAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara
Pengguna Sistem Informasi Manajemen Data Pokok Pendidikan PAUD –
DIKMAS Kec. Cilincing
Di Tempat
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan Hormat,
Saya Hardini Nike Nur Laily, salah satu mahasiswa Program Studi Sistem
Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melaksanakan penelitian
skripsi yang berjudul : “Analisa Penerimaan Pengguna Sistem Informasi
Manajemen Data Pokok Pendidikan PAUD – DIKMAS dengan menggunakan
End User Computing Satisfaction (EUCS) dan Technology Acceptance Model
(TAM) dengan studi kasus : PAUD Kec. Cilincing”.
Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian tersebut, mohon bantuan
partisipasi Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner penelitian sekitar 5-
10 menit. Saya menjamin bahwa data penelitian ini akan dirahasiakan dan
hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian tersebut.
Demikian, besar harapan saya Bapak/Ibu/Saudara bersedia membantu
untuk mengisi kuesioner tersebut. Atas bantuan dan kerjasamanya saya
ucapkan terima kasih.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, Agustus 2018
Peneliti,
Hardini Nike Nur Laily
NIM. 11140930000164
A. Profil Responden
Jawablah dengan memberikan tanda (√) pada salah satu jawaban yang
tersedia.
1. Nama : ___________________________________
2. PAUD : ___________________________________
3. Jenis Kelamin : □Laki – Laki □Perempuan
4. Usia :
□<20 tahun □20-30 tahun □30-50 tahun
□>50 tahun
5. Pendidikan Terakhir :
□SMA
□D1/D2/D3
□S1
□S2/S3
6. Sudah berapa lama Anda menggunakan menggunakan DAPODIK PAUD
DIKMAS? :
□< 1 tahun
□ 2 - 3 tahun
□ 3 - 4 tahun
□< 4 tahun
7. Secara keseluruhan, bagaimana tingkat penerimaan Anda terhadap
keberadaan sistem Dapodik PAUD DIKMAS?
□Sangat Menerima
□Menerima
□Netral
□Tidak Menerima
□Sangat Tidak Menerima
8. Secara umum, apakah dengan adanya sistem informasi manajemen
DAPODIK PAUD – DIKMAS dapat membantu kepentingan
pekerjaan/tugas Anda?
□Sangat membantu
□Membantu
□Netral
□Tidak Membantu
□Sangat Tidak Membantu
B. Sistem Informasi Manajemen DAPODIK PAUD – DIKMAS
Nyatakan pendapat Anda dengan memberikan tanda (√) pada salah
satu skala berikut.:
Skala Keterangan Singkatan
1 Sangat Tidak Setuju STS
2 Tidak Setuju TS
3 Netral N
4 Setuju S
5 Sangat Setuju SS
No Indikator Pertanyaan SS S N TS STS
Kemudahan Penggunaan (Easy of Use)
1 DAPODIK mudah dipelajari
2 DAPODIK jelas dan mudah dipahami
3 DAPODIK bersifat fleksibel
4 DAPODIK mudah digunakan/ user friendly
Manfaat yang dirasakan (Usefulness)
5 DAPODIK mempercepat pekerjaan
6 DAPODIK meningkatkan kinerja
7 DAPODIK meningkatkan produktivitas
8 DAPODIK mempermudah pekerjaan
9 DAPODIK bermanfaat untuk digunakan
Content
10 Konten DAPODIK sudah sesuai dengan kebutuhan saya
11 Konten DAPODIK disajikan secara beragram
12 Konten DAPODIK bermanfaat bagi urusan sekolah saya
13 Konten DAPODIK sudah berkualitas baik
Accuracy
14 DAPODIK menghasilkan informasi yang akurat
15 DAPODIK menghasilkan informasi yang terpercaya
16 DAPODIK menghasilkan output yang sesuai dengan yang
diperintahkan
17 DAPODIK bekerja sesuai dengan standar yang ditentukan
Timeliness
18 DAPODIK memberikan data yang up to date
19 DAPODIK menyajikan informasi secara tepat waktu
20 DAPODIK mampu menyajikan informasi ketika dibutuhkan
Format
21 Format DAPODIK menarik bagi saya
22 Format DAPODIK sudah jelas
23 Format DAPODIK mudah digunakan
24 DAPODIK menghasilkan informasi yang baik
Attitude
25 Menggunakan DAPODIK adalah adalah ide yang cemerlang
26 Saya nyaman menggunakan DAPODIK
27 Menggunakan DAPODIK sangat menyenangkan
29 Saya suka menggunakan DAPODIK
30 Saya menjadikan informasi yang ada dalam DAPODIK sebagai
acuan dalam mengerjakan tugas
31 Saya mencari sumber informasi untuk mengerjakan tugas,
saya sangat tergantung dengan sistem DAPODIK
Satisfaction
32 DAPODIK memenuhi kebutuhan pekerjaan
33 DAPODIK efisien dalam penggunaanya
34 DAPODIK efektif dalam penggunaannya
35 Saya puas menggunakan DAPODIK
Data Analisis Kuesioner
EOU1 EOU2 EOU3 EOU4 USE1 USE2 USE3 USE4 USE5 CON1 CON2 CON3
4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4
4 3 3 3 5 4 4 4 5 4 3 5
4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4
4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4
4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4
3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4
4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 2 4 2 2 3 2 4 4 4 4
4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3
4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 5
4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3
4 4 4 3 2 2 3 2 3 4 4 3
4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4
3 3 4 4 2 2 3 2 3 2 4 4
4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 4 4
4 4 4 4 5 3 3 4 5 4 3 5
4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4
3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 3 4 4 4 5 3 5 5 5 5
5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 5
4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5
4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4
5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5
4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 5
4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 5
5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 5 5 5 4 4 3 4 3 3 3 4
4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5
4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5
5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5
4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 3
4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5
4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4
4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4
3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4
5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4
CON4 CON5 ACC1 ACC2 ACC3 ACC4 ACP1 ACP2 FOR1 FOR2 FOR3 FOR4 TL1
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5
4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3
4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 4 3 3 4 3 2 2 2 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4
4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4
5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4
3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3
3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4
3 4 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
2 4 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3
4 3 3 5 4 5 3 4 4 3 4 4 3
4 3 3 4 4 2 4 3 2 3 2 3 3
4 4 4 3 4 2 2 3 2 3 2 2 3
4 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3
2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 3 4 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2
5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4
4 4 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 4
5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4
4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5
3 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 4
3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5
4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3
3 4 3 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4
5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4
5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5
3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3
3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 5 5 3 3 3 3 4 3 3 4 4
4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 4
3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 5 4
5 5 5 4 4 5 5 4 3 5 3 4 5
5 4 4 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4
3 4 4 4 4 5 3 3 5 5 4 5 5
4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4
4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4
2 2 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3
TL2 TL3 ATT1 ATT2 ATT3 ATT4 SAT1 SAT2 SAT3 SAT4
3 3 5 5 5 5 4 4 4 4
5 4 4 4 3 4 4 3 3 3
4 3 4 3 3 3 4 3 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 4 3 4 4 3
3 3 4 4 4 4 4 3 3 4
3 2 4 3 3 3 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 4 3 3 4
3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 3 3 2 2 3
4 4 4 4 3 3 2 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 3 4 3 4 3 3 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 2 4 2 2 3 3 2 2 3
4 4 3 4 4 4 4 4 5 5
5 5 5 5 5 5 4 3 3 3
4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 2 3 2 3 4 2 2 3
5 3 4 2 3 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 2 2 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
3 4 3 3 2 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
2 2 4 2 2 2 2 2 2 2
5 5 4 4 4 4 5 5 4 5
4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
3 4 5 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
5 5 5 4 5 4 5 5 4 5
5 5 4 4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 5 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
4 3 5 4 4 4 4 4 4 5
4 4 5 5 5 4 4 4 4 5
4 4 3 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 4 5 4 3 4 4 3
4 4 4 5 4 4 5 5 4 4
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 5 4 5 4 5 5 5 4 4
4 4 4 4 5 4 4 3 4 5
4 4 4 5 5 4 4 5 4 5
3 4 4 5 5 5 4 3 3 5
4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
3 3 4 5 5 5 3 4 5 4
4 5 4 3 4 4 5 4 4 4
4 4 4 5 4 5 4 4 5 4
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
3 3 5 5 5 4 4 4 4 5
5 5 4 4 5 4 4 4 5 5
5 4 4 5 4 4 5 4 4 5
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
3 2 4 3 3 3 4 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 3 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4