208666010-Referat-Pneumonia.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    1/24

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Infeksi saluran napas bawah akut (ISNBA) menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi

    serta kerugian produktivitas kerja 1 !ari hasil survei kesehatan rumah tangga !epkes tahun "##1$ penyakit

    infeksi saluran napas bagian bawah menempati urutan ke dua sebagai penyebab kematian " ISNBA dapat

    dijumpai dalam berbagai bentuk$ tersering adalah dalam bentuk pneumonia 1 %aporan &' 1

    menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas

    akut termasuk pneumonia !i Indonesia$ dari buku S*A+I, 'ealth statisti- "##1$ pneumonia merupakan

     penyebab kematian nomor enam" 

    .neumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru$ distal dari bronkiolus terminalis yang

    men-akup bronkiolus respiratorius dan alveoli$ serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan

     pertukaran gas setempat Istilah pneumonia la/im dipakai bila peradangan terjadi oleh proses infeksi akut

    sedangkan istilah pneumonitis sering dipakai untuk proses non infeksi1

    !i Indonesia berdasarkan hasil 0iset esehatan !asar (0iskesdas) tahun "##2$ menunjukkan3 prevalensi

    nasional IS.A4 "5$56 (17 provinsi di atas angka nasional)$ angka kesakitan (morbiditas) pneumonia pada Bayi4

    "" 6$ Balita4 86$ angka kematian (mortalitas) pada bayi "8$96$ dan Balita 15$56"

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi Paru-Paru

    .aru:paru merupakan organ yang lunak$ spongious dan elastis$ berbentuk keru-ut atau konus$ terletak

    dalam rongga toraks dan di atas diafragma$ diselubungi oleh membran pleura Setiap paru mempunyai apeks

    (bagian atas paru) yang tumpul di kranial dan basis (dasar) yang melekuk mengikuti lengkung diphragma di

    kaudal .embuluh darah paru$ bronkus$ saraf dan pembuluh limfe memasuki tiap paru pada bagian hilus"

    1

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    2/24

    .aru:paru kanan mempunyai 8 lobus sedangkan paru:paru kiri " lobus %obus pada paru:paru kanan

    adalah lobus superius$ lobus medius$ dan lobus inferius %obus medius;lobus inferius dibatasi fissura

    hori/ontalis3 lobus inferius dan medius dipisahkan fissura obli

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    3/24

    2.2 Definisi Pneumonia  .neumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru$ distal dari bronkiolus terminalis yang

    men-akup bronkiolus respiratorius$ dan alveoli$ serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan

     pertukaran gas setempat yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakterivirus$jamur$proto/oa)8

    Se-ara kinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh

    mikroorganisme (bakteri$ virus$ jamur$ parasit) .neumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis

    tidak termasuk Sedangkan peradangan paru yang disebabkan oleh nonmikroorganisme (bahan kimia$ radiasi

    aspirasi bahan toksik$ obat:obatan dan lain:lain) disebut pneumonitis>

    2.3 Ei!emio"o#i Pneumonia

    3

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    4/24

    .neumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran nafas yang terbanyak di dapatkan dan dapat

    menyebabkan kematian hampir di seluruh dunia Angka kematian di Inggris adalah sekitar 5:1#6 Berdasarkan

    umur$ pneumonia dapat menyerang siapa saja$ meskipun lebih banyak ditemukan pada anak:anak !i Amerika

    Serikat pneumonia men-apai 186 dari penyakit infeksi saluran nafas pada anak di bawah " tahun>

    ?NI,*@ memperkirakan bahwa 8 juta anak di dunia meninggal karena penyakit pneumonia setiap

    tahun asus pneumonia di negara berkembang tidak hanya lebih sering didapatkan tetapi juga lebih

     berat dan banyak menimbulkan kematian pada anak Insiden pun-ak pada umur 1:5 tahun dan menurun

    dengan bertambahnya usia anak +ortalitas diakibatkan oleh bakteremia oleh karena Streptococcus

     pneumoniae dan Staphylococcus aureus$ tetapi di negara berkembang juga berkaitan dengan malnutrisi dan

    kurangnya akses perawatan !ari data mortalitas tahun 1#$ pneumonia merupakan seperempat penyebab

    kematian pada anak dibawah 5 tahun dan 9#6 terjadi di negara berkembang  .neumonia yang disebabkan

    oleh infeksi 0S didapatkan sebanyak >#6 !i negara dengan > musim$ banyak terdapat pada musim

    dingin sampai awal musim semi$ dinegara tropis pada musim hujan >

    !i Indonesia berdasarkan hasil 0iset esehatan !asar (0iskesdas) tahun "##2$ menunjukkan$ prevalensi

    nasional IS.A4 "5$56$ angka kesakitan ( morbiditas ) pneumonia pada bayi4 "$"6$ balita4 86$ angka kematian (

    mortalitas ) pada bayi "8$96 dan balita 15$56 5

    2.$ Etio"o#i Pneumonia

    .neumonia dapat disebabkan oleh berbagai ma-am mikroorganisme yaitu bakteri$ virus$ jamur

     proto/oa$ yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri .enyebab tersering pneumonia adalah bakteri gram

     positif$ Streptococcus pneumonia uman penyebab pneumonia biasanya berbeda sesuai dengan distribusi umur

     pasien$ dan keadaan klinis terjadinya infeksi > 

    irus penyebab tersering pneumonia adalah respiratory syn-ytial virus (0S)$ parainfluen/a virus

    influen/a virus dan adenovirus Se-ara umum bakteri yang berperan penting dalam pneumonia adalah

    Strepto-o--us pneumonia$ 'aemophillus influen/a$ Staphylo-o--us aureus$ Strepto-o--us group B$ serta kuman

    atipik klamidia dan mikoplasma >

    4

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    5/24

    .ada neonatus Strepto-o--us group B dan  Listeriae monocytogenes merupakan penyebab pneumonia

     paling banyak irus adalah penyebab terbanyak pneumonia pada usia prasekolah dan berkurang dengan

     bertambahnya usia Selain itu Streptococcus pneumoniae  merupakan penyebab paling utama pada

     pneumonia bakterial  Mycoplasma pneumoniae  dan Chlamydia   pneumoniae  merupakan penyebab yang

    sering didapatkan pada anak diatas 5 tahun Communityy-acquired acute pneumonia sering disebabkan oleh

     streptokokkus pneumonia atau  pneumokokkus, sedangkan pada Community-acquired atypical pneumonia

     penyebab umumnya adalah  Mycopalsma pneumonia. Staphylokokkus aureus dan batang gram negatif seperti

     Enterobacteriaceae dan  Pseudomonas, adalah isolat yang tersering ditemukan pada  Hospital-acquired

     pneumonia.

    abel 1 +ikroorganisme penyebab pneumonia menurut umur dengan terjadinya infeksi >

    Umur Pen%e&a& %an# serin# Pen%e&a& %an# 'aran#

    %ahir:"# hari Bakteria

    •  Escherichia colli

    • Croup B strepto-o--i

    •  Listeria monocytogenes

    Bakteria

    Croup ! strepto-o--i

     Haemophillus in!luen"ae

    Streptococcus  pneumoniae

    #reaplasma urealyticum

    irus

    ,ytomegalovirus

    'erpes simpleD virus

    8 minggu E

    8 bulan

    Bakteria

    • Clamydia trachomatis

    • Streptococcus  pneumoniae

    irus

    • 0espiratory syn-ytial virus

    • Influen/a virus

    • .ara influen/a virus 1$"

    and 8

    • Adenovirus

    Bakteria

     $ordetella  pertusis

     Haemophillusin!luen"a type B F

    non typeable

     Mo%arella catarrhalis

    Staphylococcus aureus

    #reaplasma urealyticum

    irus

    ,ytomegalovirus

    > bulan E 

    5 tahun

    Bakteria

    • Streptococcus  pneumoniae

    • Clamydia  pneumoniae

    •  Mycoplasma  pneumoniae

    irus

    • 0espiratory syn-ytial virus

    • Influen/a virus

    Bakteria

     Haemophillus  in!luen"a type B

     Mo%arella catarrhalis

     &eisseria meningitis

    Staphylococcus aureus

    irus

    ari-ella /oster virus

    5

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    6/24

    • .arainfluen/a virus

    • 0hinovirus

    • Adenovirus

    • +easles

    5 tahun E dewasa Bakteria

    • Clamydia  pneumonia

    •  Mycoplasma  pneumonia

    • Streptococcus  pneumoniae

    Bakteria

     Haemophillus  in!luen"a type B

     Legionella  species

    Staphylococcus aureus

    irus

    Adenovirus

    *pstein barr virus

    Influen/a virus

    .arainfluen/a virus

    0hinovirus

    0espiratory syn-ytial virus

    ari-ella /oster virus

    abel " +ikroorganisme penyebab pneumonia menurut keadaan klinis terjadinya infeksi >

    Communityy-acquired acute pneumonia

    Streptococcus pneumonia

     Haemophilus in!luen"ae

     Mora%ella catarrhalis

    Staphylococcus aureus

     Legionella pneumophila

    *nteroba-teria-eae ( 'lebsiella pneumoniae) and Pseudomonas spp

    Community-acquired atypical pneumonia

     Mycoplasma pneumoniaChlamydia spp (C. pneumoniae$ C. psittaci$ C. trachomatis)

    Co%iella burnetii (G fever)

    iruses4 respiratory syn-ytial virus$ parainfluen/a virus (-hildren)3 influen/a A and B (adults)3

    adenovirus

    (military re-ruits)3 SA0S virus

     Hospital-acquired pneumonia

    Cram:negative rods$ *nteroba-teria-eae ( 'lebsiella spp$ Serratia marcescens$ Escherichia coli)

    and

     Pseudomonas spp

    Staphylococcus aureus (usually peni-illin resistant)

    Pneumonia (ronis 

     &ocardia

     (ctinomyces

    Cranulomatous4 Mycobacterium tuberculosis and atypi-al my-oba-teria$ Histoplasma

    capsulatum$

    Coccidioides immitis$ $lastomyces dermatitidis

    6

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    7/24

    2.) K"asifi(asi Pneumonia

    1. *enurut sifatn%a+ %aitu,

    a .neumonia primer$ yaitu radang paru yang terserang pada orang yang tidak mempunya faktor resiko

    tertentu uman penyebab utama yaitu Staphylococcus pneumoniae  ( pneumokokus)$  Hemophilus

    in!luen"ae$ juga irus penyebab infeksi pernapasan( Influen/a$ .arainfluen/a$ 0S) Selain itu juga

     bakteri pneumonia yang tidak khas( Hatypi-al) yaitu mykoplasma$ -hlamydia$ dan legionella

     b .neumonia sekunder$ yaitu terjadi pada orang dengan faktor predisposisi$ selain penderita penyakit paru

    lainnnya seperti ,.!$ terutama juga bagi mereka yang mempunyai penyakit menahun seperti diabetes

    mellitus$ 'I$ dan kanker$dll "

    2.  Ber!asar(an Kuman en%e&a&

    a .neumonia bakterial ; tipikal !apat terjadi pada semua usia Beberapa bakteri mempunyai tendensi

    menyerang sesorang yang peka$ misalnya lebsiella pada penderita alkoholik$Staphyllo-o--us pada

     penderita pas-a infeksi influen/a

     b .neumonia atipikal$ disebabkan +y-oplasma$ %egionella dan ,hlamydia

    - .neumonia virus$ disebabkan oleh virus 0S$ Influen/a virus

    d .neumonia jamur sering merupakan infeksi sekunder .redileksi terutama pada penderita dengan daya

    tahan lemah (immuno-ompromised) 5

    3.  Ber!asar(an ("inis !an ei!emio"o#i

    a .neumonia komuniti (,ommunity:a-9 jam5

     b .enumonia nosokomial ('ospital:a-

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    8/24

     E.coli$ 'lebsiella pneumoniae$ Pseudomonas aeroginosa$ Proteus$ dll ingkat resistensi obat tergolong

    tinggi untuk bakteri penyebab 'A. 7

    - .neumonia aspirasi

    $.  Ber!asar(an "o(asi infe(si

    a. Pneumonia lobaris

    .neumonia fo-al yang melibatkan satu ; beberapa lobus paru Bronkus besar umumnya tetap berisi

    udara sehingga memberikan gambaran airbronchogram onsolidasi yang timbul merupakan hasil dari

    -airan edema yang menyebar melalui pori:pori ohn .enyebab terbanyak pneumonia lobaris adalah

    Streptococcus pneumoniae =arang pada bayi dan orang tua .neumonia yang terjadi pada satu lobus atau

    segmen emungkinan sekunder disebabkan oleh adanya obstruksi bronkus seperti aspirasi benda asing$

    atau adanya proses keganasan 5

    b. $ronko pneumonia )Pneumonia lobularis*

    Inflamasi paru:paru biasanya dimulai di bronkiolus terminalis Bronkiolus terminalis menjadi tersumbat

    dengan eksudat mukopurulen membentuk ber-ak:ber-ak konsolidasi di lobulus yang bersebelahan

    !itandai dengan adanya ber-ak:ber-ak infiltrate multifo-al pada lapangan paru !apat disebabkan oleh

     bakteri maupun virus Sering pada bayi dan orang tua =arang dihubungkan dengan obstruksi bronkus 5

    c. Pneumonia interstisialerutama pada jaringan penyangga$ yaitu interstitial dinding bronkus dan peribronkil .eradangan dapat

    ditemumkan pada infeksi virus dan my-oplasma erjadi edema dinding bronkioli dan juga edema

     jaringan interstisial prebronkial 0adiologis berupa bayangan udara pada alveolus masih terlihat$ diliputi

     perselubungan yang tidak merata 5

    2. Patofisio"o#i Pneumonia

    .neumonia yang dipi-u oleh bakteri bisa menyerang siapa saja$ dari bayi sampai usia lanjut .e-andu

    al-ohol$ pasien pas-a operasi$ orang:orang dengan gangguan penyakit pernapasan$ sedang terinfeksi virus atau

    menurun kekebalan tubuhnya $ adalah yang paling berisiko1

    8

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    9/24

    Sebenarnya bakteri pneumonia itu ada dan hidup normal pada tenggorokan yang sehat .ada saat

     pertahanan tubuh menurun$ misalnya karena penyakit$ usia lanjut$ dan malnutrisi$ bakteri pneumonia akan

    dengan -epat berkembang biak dan merusak organ paru:paru1

    erusakan jaringan paru setelah kolonisasi suatu mikroorganisme paru banyak disebabkan oleh reaks

    imun dan peradangan yang dilakukan oleh pejamu Selain itu$ toksin:toksin yang dikeluarkan oleh bakteri pada

     pneumonia bakterialis dapat se-ara langsung merusak sel:sel system pernapasan bawah Ada beberapa -ara

    mikroorganisme men-apai permukaan4 5

    1 Inokulasi langsung

    " .enyebaran melalui pembuluh darah

    8 Inhalasi bahan aerosol> olonisasi dipermukaan mukosa

    !ari keempat -ara tersebut diatas yang terbanyak adalah -ara kolonisasi Se-ara inhalasi terjadi pada

    infeksi virus$ mikroorganisme atipikal$ mikrobakteria atau jamur ebanyakan bakteri dengan ukuran #$5 E "$#

    nm melalui udara dapat men-apai bronkus terminal atau alveoli dan selanjutnya terjadi proses infeksi Bila

    terjadi kolonisasi pada saluran napas atas (hidung$ orofaring) kemudian terjadi aspirasi ke saluran napas bawah

    dan terjadi inokulasi mikroorganisme$ hal ini merupakan permulaan infeksi dari sebagian besar infeksi paru

    Aspirasi dari sebagian ke-il sekret orofaring terjadi pada orang normal waktu tidur (5#6) juga pada keadaan

     penurunan kesadaran$ peminum alkohol dan pemakai obat (drug abuse) 5

    Basil yang masuk bersama sekret bronkus ke dalam alveoli menyebabkan reaksi radang berupa edema

    seluruh alveoli disusul dengan infiltrasi sel:sel .+N dan diapedesis eritrosit sehingga terjadi permulaan

    fagositosis sebelum terbentuknya antibodi 5

    .neumonia bakterialis menimbulkan respon imun dan peradangan yang paling men-olok =ika terjadi

    infeksi$ sebagian jaringan dari lobus paru:paru$ ataupun seluruh lobus$ bahkan sebagian besar dari lima lobus

     paru:paru (tiga di paru:paru kanan$ dan dua di paru:paru kiri) menjadi terisi -airan !ari jaringan paru:paru

    infeksi dengan -epat menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah Bakteri pneumokokus adalah kuman

    yang paling umum sebagai penyebab pneumonia

    erdapat empat stadium anatomi- dari pneumonia terbagi atas4

    Stadium ongesti (> E 1" jam pertama)!isebut hiperemia$ menga-u pada respon peradangan permulaan yang berlangsung pada daerah baru

    yang terinfeksi 'al ini ditandai dengan peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler di tempat infeksi

    'iperemia ini terjadi akibat pelepasan mediator:mediator peradangan dari sel:sel mast setelah pengaktifan sel

    9

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    10/24

    imun dan -edera jaringan +ediator:mediator tersebut men-akup histamin dan prostaglandin !egranulasi sel

    mast juga mengaktifkan jalur komplemen omplemen bekerja sama dengan histamin dan prostaglandin untuk

    melemaskan otot polos vaskuler paru dan peningkatan permeabilitas kapiler paru 'al ini mengakibatkan

     perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang interstitium sehingga terjadi pembengkakan dan edema antar

    kapiler dan alveolus .enimbunan -airan di antara kapiler dan alveolus meningkatkan jarak yang harus

    ditempuh oleh oksigen dan karbondioksida maka perpindahan gas ini dalam darah paling berpengaruh dan

    sering mengakibatkan penurunan saturasi oksigen hemoglobin "

    " Stadium 'epatisasi +erah (>9 jam selanjutnya)

    erjadi sewaktu alveolus terisi oleh sel darah merah$ eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu (host)

    sebagai bagian dari reaksi peradangan %obus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya penumpukan

    leukosit$ eritrosit dan -airan$ sehingga warna paru menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar$ pada stadium

    ini udara alveoli tidak ada atau sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak Stadium ini berlangsung

    sangat singkat$ yaitu selama >9 jam "

    Stadium 'epatisasi elabu (onsolidasi)

    erjadi sewaktu sel:sel darah putih mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi .ada saat ini endapan fibrin

    terakumulasi di seluruh daerah yang -edera dan terjadi fagositosis sisa:sisa sel .ada stadium ini eritrosit di

    alveoli mulai diresorbsi$ lobus masih tetap padat karena berisi fibrin dan leukosit$ warna merah menjadi pu-at

    kelabu dan kapiler darah tidak lagi mengalami kongesti"

    > Stadium Akhir (0esolusi)

    *ksudat yang mengalami konsolidasi di antara rongga alveoli di-erna se-ara en/imatis yang diserap kembali

    atau dibersihkan dengan batuk .arenkim paru kembali menjadi penuh dengan -airan dan basah sampai pulih

    men-apai keadaan normal"

    2. Dia#nosis Pneumonia

    2..1 /am&aran K"inis !an Pemeri(saan 0isi( 

      Cejala:gejala pneumonia serupa untuk semua jenis pneumonia Cejalanya meliputi4

    Cejala +ayor4 1Batuk 

      "Sputum produktif 

      8!emam (suhuK89 #-)

    Cejala +inor4 1 sesak napas

      " nyeri dada  8 konsolidasi paru pada pemeriksaan fisik 

      > jumlah leukosit K1"###;µ%

    10

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    11/24

    Cambaran klinis biasanya didahului oleh infeksi saluran napas akut bagian atas selama beberapa hari$

    kemudian diikuti dengan demam$ menggigil$ suhu tubuh kadang:kadang melebihi >#L ,$ sakit tenggorokan$

    nyeri otot dan sendi =uga disertai batuk$ dengan sputum mukoid atau purulen$ kadang:kadang berdarah5

    .ada pemeriksaan fisik dada terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernafas $ pada palpasi fremitus

    dapat mengeras$ pada perkusi redup$ pada auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bron-hial

    yang kadang:kadang melemah +ungkin disertai ronkhi halus$ yang kemudian menjadi ronkhi basah kasar pada

    stadium resolusi 5

    2..2 Pemeri(saan La&oratorium

      .ada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit$ biasanya K1####;ul kadang:

    kadang men-apai 8####;ul$ dan pada hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi

     peningkatan %*! ?ntuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak$ kultur darah dan

    serologi ultur darah dapat positif pada "#:"56 penderita yang tidak diobati Anlalisa gas darah menunjukkan

    hipoksemia dan hiperkarbia$ pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik 7

    2..3 /am&aran a!io"o#is

    Cambaran 0adiologis pada foto thoraD pada penyakit pneumonia antara lain4

    • .erselubungan;konsolidasi homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus atau segment paru se-ara

    anantomis

    • Batasnya tegas$ walaupun pada mulanya kurang jelas• olume paru tidak berubah$ tidak seperti atelektasis dimana paru menge-il idak tampak devias

    tra-hea;septum;fissure; seperti pada atelektasis

    • Silhouette sign (M) 4 bermanfaat untuk menentukan letak lesi paru 3 batas lesi dengan jantung hilang

     berarti lesi tersebut berdampingan dengan jantung atau di lobus medius kanan

    • Seringkali terjadi komplikasi efusi pleura

    • Bila terjadinya pada lobus inferior$ maka sinus phreni-o-ostalis yang paling akhir terkena

    • .ada permulaan sering masih terlihat vaskuler

    • .ada masa resolusi sering tampak (ir $ronchogram Sign (terperangkapnya udara pada bronkus karena

    tidanya pertukaran udara pada alveolus)

    @oto thoraks saja tidak dapat se-ara khas menentukan penyebab pneumonia$ hanya merupakan petunjuk

    ke arah diagnosis etiologi$ misalnya penyebab pneumonia lobaris tersering disebabkan oleh Streptococcus

     pneumoniae$  Pseudomonas aeruginosa  sering memperlihatkan infiltrat bilateral atau gambaran

    11

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    12/24

     bronkopneumonia sedangkan  'lebsiela pneumonia sering menunjukan konsolidasi yang terjadi pada lobus

    atas kanan meskipun dapat mengenai beberapa lobus7

    1.Pneumonia Lo&aris

     +oto hora%

    ampak gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi pada satu segmenlobus )lobus kanan baah P(

    maupun lateral** atau bercak yang mengikutsertakan al/eoli yang tersebar. (ir bronchogram biasanya

    ditemukan pada pneumonia 0enis ini.

    C Scan

    12

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    13/24

     Hasil C dada ini menampilkan gambaran hiperdens di lobus atas kiri sampai ke peri!er. 

    2. Brononeumonia 4Pneumonia Lo&u"aris5

     +oto hora%

     Pada gambar diatas tampak konsolidasi tidak homogen di lobus atas kiri dan lobus baah kiri.

    C Scan

    ampak gambaran opakhiperdens pada lobus tengah kanan, namun tidak men0alar sampai peri!er.

    13

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    14/24

    3. Pneumonia Interstisia"

     +oto hora%

    er0adi edema dinding bronkioli dan 0uga edema 0aringan interstitial prebronkial. 1adiologis berupa

    bayangan udara pada al/eolus masih terlihat, diliputi oleh perselubungan yang tidak merata.

    C Scan

    2ambaran C Scan pneumonia interstitiak pada seorang pria berusia 34 tahun. )(* Menun0ukan area

    konsolidasi di percabangan peribronko/askuler yang irreguler. )$* C Scan pada hasil !ollo up

     selama 5 tahun menun0ukan area konsolidasi yang irreguler tersebut berkembang men0adi bronkiektasisatau bronkiolektasis )tanda panah*

    2..$ Pemeri(saan Ba(terio"o#is

    Bahan berasal dari sputum$ darah$ aspirasi nasotrakeal;transtrakeal$ torakosintesis$ bronkoskopi$ atau

     biopsi uman yang predominan pada sputum disertai .+N yang kemungkinan penyebab infeksi 5

    14

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    15/24

    .engambilan dahak dilakukan pagi hari .asien mula:mula kumur:kumur dengan akuades biasa$ setelah

    itu pasien diminta inspirasi dalam kemudian membatukkan dahaknya !ahak ditampung dalam botol steril dan

    ditutup rapat !ahak segera dikirim ke labolatorium (tidak boleh lebih dari > jam) =ika terjadi kesulitan

    mengeluarkan dahak$ dapat dibantu nebulisasi dengan Na,l 86 riteria dahak yang memenuhi syarat untuk

     pemeriksaan apusan langsung dan biarkan yaitu bila ditemukan sel .+N K "5;lpk dan sel epitel 1#;lpk 5

    2.6 Dia#nosis Ban!in# Pneumonia

    ATu&eru"osis Paru 4TB5uber-ulosis .aru (B) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh + tuber-ulosis

    =alan masuk untuk organism + tuber-ulosis adalah saluran pernafasan$ saluran pen-ernaan Cejala klinis B

    antara lain batuk lama yang produktif (durasi lebih dari 8 minggu)$ nyeri dada$ dan hemoptisis dan gejala

    sistemik meliputi demam$ menggigil$ keringat malam$ lemas$ hilang nafsu makan dan penurunan berat badan8

    ampak gambaran ca/itas pada paru lobus atas kanan pada !oto thora% proyeksi P(

    B.Ate"e(tasis

    Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak sempurna dan menyiratkan arti

     bahwa alveolus pada bagian paru yang terserang tidak mengandung udara dan kolaps +emberikan gambaran

    yang mirip dengan pneumonia tanpa air bron-hogram Namun terdapat penarikan jantung$ trakea$ dan

    mediastinum ke arah yang sakit karena adanya pengurangan volume interkostal spa-e menjadi lebih sempit dan

     penge-ilan dari seluruh atau sebagian paru:paru yang sakit Sehingga akan tampak thoraD asimetris 8

    15

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    16/24

     Atelektasis pada foto thorax proyeksi PA

    7. Efusi P"eura

    +emberi gambaran yang mirip dengan pneumonia$ tanpa air bron-hogram erdapat penambahan

    volume sehingga terjadi pendorongan jantung$ trakea$ dan mediastinum kearah yang sehat 0ongga thoraD

    membesar .ada edusi pleura sebagian akan tampak meniscus sign (M) tanda khas pada efusi pleura 8

    *fusi pleura pada foto thoraD posisi .A

    2.8 Penata"a(sanaan

    16

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    17/24

    .engobatan terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif .emberian antibiotik pada penderita

     pneumonia sebaiknya berdasarkan data mikroorganisme dan hasil uji kepekaannya$ akan tetapi karena beberapa

    alasan yaitu 4 2 

    1 penyakit yang berat dapat mengan-am jiwa

    " bakteri patogen yang berhasil diisolasi belum tentu sebagai penyebab pneumonia

    8 hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu

    +aka pada penderita pneumonia dapat diberikan terapi se-ara empiris Se-ara umum pemilihan

    antibioti- berdasarkan baktri penyebab pneumonia dapat dilihat sebagai berikut 4 2$5$1

    1. Pem&erian Anti&ioti(

    Penisi"in sensitif Stretoous neumonia 4PSSP5

     Colongan .enisilin

     +.:S+O

     +akrolid

    Penisi"in resisten Stretoous neumoniae 4PSP5

     Betalaktam oral dosis tinggi (untuk rawat jalan)

     Sefotaksim$ Seftriakson dosis tinggi

     +arolid baru dosis tinggi

     @luorokuinolon respirasi

     Pseudomonas aeruginosa

     Aminoglikosid

     Sefta/idim$ Sefoperason$ Sefepim

     ikarsilin$ .iperasilin

     arbapenem 4 +eropenem$ Imipenem

     Siprofloksasin$ %evofloksasin

    *etii""in resistent Sta%"oous aureus 4*SA5

     ankomisin

     eikoplanin

     %ine/olid

    Hemoi"us inf"uen9ae

     +.:S+O

    17

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    18/24

     A/itromisin

     Sefalosporin gen " atau 8

     @luorokuinolon respirasi

    Le#ione""a

     +akrolid

     @luorokuinolon 0ifampisin

    *%o"asma neumoniae

     !oksisiklin

     +akrolid

     @luorokuinolon

    7"am%!ia neumoniae

     !oksisikin

     +akrolid

     @luorokuinolon

    18

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    19/24

    2.

    Terai

    Suortif

    Umum

    19

    Ta&e" 3. e(omen!asi Terai Emiris 4ATS 2::15 6

    Kate#ori Keteran#an Kuman Pen%e&a& ;&at Pi"ian I ;&at Pi"ian II

    Kate#ori I ?sia

     penderita

      75 tahun:.enyakit

    .enyerta (:)

    :!apat

     berobat jalan

    :Spneumonia

    :+pneumonia:,pneumonia

    :'influen/ae:%egionale sp:Saureus

    :+$tuber-ulosis

    :Batang Cram (:)

    - laritrom

    isin

    "D"5# mg- :

    A/itromisin

    1D5##mg- 0ositrom

    isin "D15# mg

    atau 1D8## mg

    - Siprofloksasin

    "D5##mg atau

    floksasin "D>##mg- %evofloksasin

    1D5##mg atau

    +oDifloDa-in

    1D>##mg

    - !oksisiklin "D1##mg 

    Kate#ori II :?sia

     penderita K75 tahun

    : .eny

    .enyerta (M)

    :!apat

     berobat jalan

    :Spneumonia

    'influen/aeBatang gram(:)

    AerobSaures

    +-atarrhalis

    %egionalle sp

    :Sepalospporin

    generasi ":rimetroprim

    Motrimoksa/ol

    :Betalaktam

    :+akrolid

    :%evofloksasin

    :Catifloksasin:+oDyfloksasin

    Kate#ori

    III

    :.neumonia

     berat: .erlu

    dirawat di

    0S$tapi tidak

     perlu di I,?

    :Spneumoniae

    :'influen/ae

    :.olimikroba

    termasuk Aerob:Batang Cram (:)

    :%egionalla sp

    :Saureus

    +pneumoniae

     : Sefalosporin

    Cenerasi " atau8

    : Betalaktam M.enghambat

    Betalaktamase

    Mmakrolid

    :.iperasilin M

    ta/obaktam:Sulferason

    Kate#oriI<

    :.neumonia berat

    :.erlu dirawat

    di I,?

    :Spneumonia:%egionella sp

    :Batang Cram (:)

    aerob:+pneumonia

    :irus

    :'influen/ae:+tuber-ulosis

    :=amur endemi-

    -

    Sefalosporingenerasi 8

    (anti

     pseudomonas)

    M makrolid- Sefalosporin

    generasi >

    - Sefalosporin

    generasi 8 Mkuinolon

    :,arbapenem;  meropenem

    :ankomi-in

    :%inesolid

    :eikoplanin

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    20/24

    1 erapi " untuk men-apai .a" 9#:1## mm'g atau saturasi 5:76 berdasarkan pemeriksaan analisis gas

    darah

    " 'umidifikasi dengan nebuli/er untuk pengen-eran dahak yang kental$ dapat disertai nebuli/er untuk

     pemberian bronkodilator bila terdapat bronkospasme

    8 @isioterapi dada untuk pengeluaran dahak$ khususnya anjuran untuk batuk dan napas dalam Bila perlu

    dikerjakan  !ish mouth breathing  untuk melan-arkan ekspirasi dan pengeluarn ," .osisi tidur setengah

    duduk untuk melan-arkan pernapasan2

    > .engaturan -airan eutuhan kapiler paru sering terganggu pada pneumonia$ dan paru lebih sensitif terhadap

     pembebanan -airan terutama bila terdapat pneumonia bilateral .emberian -airan pada pasien harus diatur

    dengan baik$ termasuk pada keadaan gangguan sirkulasi dan gagal ginjal verhidrasi untuk maksud

    mengen-erkan dahak tidak diperkenankan

    5 .emberian kortikosteroid pada fase sepsis berat perlu diberikan erapi ini tidak bermanfaat pada keadaan

    renjatan septik

    7 bat inotropik seperti dobutamin atau dopamin kadang:kadang diperlukan bila terdapat komplikas

    gangguan sirkulasi atau gagal ginjal prerenal

    2 entilasi mekanis$ indikasi intubasi dan pemasangan ventilator pada pneumonia adalah4

    a 'ipoksemia persisten meskipun telah diberikan " 1##6 dengan menggunakaan masker osentrasi "

    yang tinggi menyebabkan penurunan pulmonary compliance hingga tekanan inflasi meninggi !alam

    hal ini perlu dipergunakan .**. untuk memperbaiki oksigenisasi dan menurunkan @i" menjadi 5#6

    atau lebih rendah

     b Cagal napas yang ditandai oleh peningkatan respiratory distress$ dengan atau didapat asidosis

    respiratorik

    -  1espiratory arrest 

    d 0etensi sputum yang sulit diatasi se-ara konservatif

    9 !rainase empiema bila ada

    20

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    21/24

    Bila terdapat gagal napas$ diberikan nutrisi dengan kalori yang -ukup yang didapatkan terutama dari lemak

    (K5#6)$ hingga dapat dihindari pembentukan ," yang berlebihan

    3 Terai Su"i 4s=it tera%5

    +asa perawatan di rumah sakit sebaiknya dipersingkat dengan perubahan obat suntik ke oral dilanjutkan

    dengan berobat jalan$ hal ini untuk mengurangi biaya perawatan dan men-egah infeksi nosokomial .erubahan

    ini dapat diberikan se-ara se napas ; menit

    > ekanan darah sistolik Q # mm'g

    5 Saturasi " arteri Q #6 atau p" Q 7# mm'g pada ruang udara$

    7 emampuan untuk mengambil asupan oral

    2.1: Kom"i(asi Pneumonia

    1 *fusi pleura dan empiema erjadi pada sekitar >56 kasus$ terutama pada infeksi bakterial akut berupa

    efusi parapneumonik gram negative sebesar 7#6$ Staphylococcus aureus 5#6 S. pneumoniae >#:7#6

    kuman anaerob 856 Sedangkan pada  Mycoplasmapneumoniae sebesar "#6 ,airannya transudat dan

    steril erkadang pada infeksi bakterial terjadi empiema dengan -airan eksudat

    " omplikasi sistemik !apat terjadi akibat invasi kuman atau bakteriemia berupa meningitis !apat juga

    terjadi dehidrasi dan hiponatremia$ anemia pada infeksi kronik$ peningguan ureum dan en/im hati adang:

    kadang terjadi peninggian fostase alkali dan bilirubin akibat adanya kolestasis intrahepatik

    8 'ipoksemia akibat gangguan difusi

    21

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    22/24

    > Abses .aru terbentuk akibat eksudat di alveolus paru sehingga terjadi infeksi oleh kuman anaerob dan

     bakteri gram negative

    5 .neumonia kronik yang dapat terjadi bila pneumonia berlangsung lebih dari >:7 minggu akibat kuman

    anaerob S. aureus$ dan kuman Cram (:) seperti Pseudomonas aeruginosa

    7 Bronkiektasis Biasanya terjadi karena pneunomia pada masa anak:anak tetapi dapat juga oleh infeksi

     berulang di lokasi bronkus distal pada cystic   !ibrosis atau hipogamaglobulinemia$ tuberkulosis$ atau

     pneumonia nekrotikans 8

    2.11 Pro#nosis Pneumonia

    Angka morbiditas dan mortalitas pneumonia menurun sejak ditemukannya antibiotik @aktor yang

     berperan adalah patogenitas kuman$ usia$ penyakit dasar dan kondisi pasien Se-ara umum angka kematian

     pneumonia pneumokokus adalah sebesar 56$ namun dapat meningkat menjadi 7#6 pada orang tua dengan

    kondisi yang buruk misalnya gangguan imunologis$ sirosis hepatis$ penyakit paru obstruktif kronik$ atau kanker

    Adanya leukopenia$ ikterus$ terkenanya 8 atau lebih lobus dan komplikasi ekstraparu merupakan petanda

     prognosis yang buruk uman gram negatif menimbulkan prognosis yang lebih jelek 1#

    .rognosis pada orang tua dan anak kurang baik$ karena itu perlu perawatan di 0S ke-uali bila

     penyakitnya ringan rang dewasa (7# tahun) dapat berobat jalan ke-uali4

    1 Bila terdapat penyakit paru kronik 

    " .N +eliputi banyak lobus

    8 !isertai gambaran klinis yang berkaitan dengan mortalitas yang tinggi yaitu4

    a ?sia K 7# tahun

     b !ijumpai adanya gejala pada saat masuk perawatan 0S4 frekuensi napas K 8# D;m$ tekanan diastolik 7#

    mm'g $ leukosit abnormal (>5##:K8####)

    BAB 3

    KESI*PULAN

    22

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    23/24

    .neumonia adalah salah satu penyakit akibat infeksi parenkim paru yang dapat menyerang segala usia

    .neumonia paling banyak disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumonia  dengan gejala yang

    mun-ul seperti demam$ batuk berdahak$ sesak napas$ dan terkadang disertai nyeri dada.emeriksaan radiologi$ dalam hal ini foto thoraD konvensional dan , S-an menjadi pemeriksaan yang

    sangat penting pada pneumonia Cambaran khas pada pneumonia adalah adanya konsolidasi dengan adanya

    gambaran air bron-hogram Namun tidak semua pneumonia memberikan gambaran khas tersebut ?ntuk

    menentukan etiologi pneumonia tidak dapat hanya semata:mata menggunakan foto thoraD$ melainkan harus

    dilihat dari riwayat penyakit$ dan juga pemeriksaan laboratorium

    .enatalaksanaan medis pada pneumonia adalah pemberian antibiotik yang sesuai dengan kuman

     penyebab pneumonia disamping terapi supportif lainnya .rognosis pneumonia se-ara umum baik jika

    mendapat terapi antibiotik yang adekuat$ faktor predisposisi pasien dan ada tidaknya komplikasi yang

    menyertai

    DA0TA PUSTAKA

    1 !ahlan$ O "##7 Buku Ajar Ilmu .enyakit !alam$ .ulmonologi .usat .enerbitan !epartemen Ilmu

    .enyakit !alam @akultas kedokteran ?niversitas Indonesia =akarta

    " .ri-e SA$ &ilson %+ "##5 .atofisiologi4 onsep linis .roses:.roses .enyakit$ *disi 7$ olume "

    .enerbit *C, =akarta8 Soedarsono "##> Buku Ajar Ilmu .enyakit .aru Bagian Ilmu .enyakit .aru @ ?NAI0 Surabaya

    > Aru &$ Bambang$ Idrus A$ +ar-ellus$ Siti S$ ed  Buku Ajar Ilmu .enyakit !alam =ilid II *disi >

    =akarta4 .usat .enerbitan !epartemen I.! 0S,+3 "##25 .erhimpunan !okter .aru Indonesia .edoman !iagnosis dan penatalaksanaan .neumonia

    omuniti"##8

    7 .erhimpunan !okter .aru Indonesia .edoman !iagnosis dan penatalaksanaan .neumonia

     Nosokomial"##8

    2 Barlett =C$ !owell S@$ +ondell %A$ @ile +$ +ushor !+$ @ine += .ra-ti-e guidelines for

    management -ommunity:a-

  • 8/18/2019 208666010-Referat-Pneumonia.docx

    24/24

    24