337
Rencana Proyek Kampanye Pride KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH KABUPATEN ALOR Vidi Bahtiar Bethan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor Kalabahi, Januari 2011 0

2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Rencana Proyek Kampanye Pride

KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH KABUPATEN ALOR

Vidi Bahtiar Bethan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor

Kalabahi, Januari 2011

0

Page 2: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

K + A + IC + BR BC TR CR

1. Meningkatkan

kesadaran tentang

penangkapan ikan

sebelum bisa

menghasilkan anakan

dan yang belum layak

ditangkap, sehingga

jumlah ikan dan

jumlah tangkapan

ikan berkurang

seiring dengan waktu

di KKLD Alor

khususnya di sekitar

Pulau Batng dan

Lapang; 2.

Meningkatkan

kesadaran tentang

pentingnya program

pembentukan zonasi

Masyarakat setuju

tentang Pelaksanaan

peraturan mengenai

KKLD Alor ,

peningkatan dan

menegakan sanksi di

KKLD Alor oleh

Aparat

Pemerintah/penegak

hukum, serta

peningkatkan dan

menegakan sanksi di

KKLD Alor

berdasarkan

kesepakatan yang

dibuat oleh

masyarakat

Meningkatkan

diskusi-diskusi

tentang pengelolaan

Lingkungan Laut ,

alat tangkap yang

boleh dan tidak

boleh digunakan,

tempat penangkapan

kerapu

diperbolehkan dan

tidak , jenis/ukuran

ikan kerapu dan atau

ikan dasar lainnya

yang boleh dan tidak

boleh ditangkap,

peraturan yang

berlaku di wilayah

laut dan

pengawasan di

1. Pembentukan dan

pengefektifan SOP

Pengawasan

POKMASWAS; 2.

Pembentukan

Peraturan Kampung

mendukung kegiatan

POKMASWAS

minimal di 2

desa/kelurahan yaitu

desa Blangmerang

dan Kelurahan Kabir

1. Peningkatan

partisipasi dalam

patroli aparat

pemerintah/penegak

hukum dan patroli

POKMASWAS; 2.

Masyarakat mau

melaporkan kejadian

pelanggaran/tindak

kejahatan

penangkapan ikan

berlebih kepada

aparat

pemerintah/penegak

hukum atau

POKMASWAS

Pelaksanaan

pengawasan laut

oleh POKMASWAS

minimal 2 kali

sebulan untuk

mencegah

penangkapan ikan

yang berukuran

jaring kurang dari 2

inch dan

penangkapan ikan

kerapu yang masih

kecil (kurang dari 10

cm) dan ikan kerapu

yang sedang

memijah.

kenaikan biomass

ikan kerapu/ikan

dasar lainnya di

Pulau Batang dari 7

ekor/m2 hingga 9

ekor/m2 dan tutupan

terumbu karang

hidup meningkat

dari 13,6 % menjadi

16 %

1

Page 3: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

di KKLD Alor; 3.

Meningkatkan

kesadaran tentang

pentingnya

membantu kegiatan

patroli pengawasan

oleh pemerintah dan

patroli swadaya

POKMASWAS

wilayah laut

2

Page 4: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Narasi TOC :

Kampanye yang akan dilaksanakan di 4 desa/kelurahan pantai (Ds. Baranusa, Blangmerang, Piringsina

dan Kelurahan Kabir) akan berusaha meningkatkan kesadaran tentang penangkapan ikan terutama

ikan kerapu dan atau ikan dasar lainnya sebelum bisa menghasilkan anakan dan yang belum layak

ditangkap, sehingga jumlah ikan dan jumlah tangkapan ikan berkurang seiring dengan waktu di KKLD

Alor khususnya di sekitar Pulau Batng dan Lapang, selain itu kampanye akan meningkatkan

kesadaran tentang pentingnya program pembentukan zonasi di KKLD Alor dan meningkatkan

kesadaran tentang pentingnya membantu kegiatan patroli pengawasan oleh pemerintah dan patroli

swadaya POKMASWAS. Dengan meningkatkan diskusi-diskusi tentang pengelolaan Lingkungan Laut ,

alat tangkap yang boleh dan tidak boleh digunakan, tempat penangkapan kerapu diperbolehkan dan

tidak , jenis/ukuran ikan kerapu dan atau ikan dasar lainnya yang boleh dan tidak boleh ditangkap,

peraturan yang berlaku di wilayah laut dan pengawasan di wilayah laut maka di akhir kampanye,

masyarakat setuju tentang Pelaksanaan peraturan mengenai KKLD Alor , peningkatan dan

menegakan sanksi di KKLD Alor oleh Aparat Pemerintah/penegak hukum, serta peningkatkan dan

menegakan sanksi di KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh masyarakat. Penyingkiran

halangan akan melalui pembentukan dan pengefektifan SOP Pengawasan POKMASWAS dan diskusi

pembentukan Peraturan Kampung mendukung kegiatan POKMASWAS minimal di 2 desa/kelurahan

yaitu desa Blangmerang dan Kelurahan Kabir. Perubahan perilaku diukur dengan meningkatnya

partisipasi dalam patroli aparat pemerintah/penegak hukum dan patroli POKMASWAS serta

kemauan masyarakat untuk melaporkan kejadian pelanggaran/tindak kejahatan penangkapan ikan

berlebih kepada aparat pemerintah/penegak hukum atau POKMASWAS. Dengan pelaksanaan

pengawasan laut oleh POKMASWAS minimal 2 kali sebulan untuk mencegah penangkapan ikan yang

berukuran jaring kurang dari 2 inch dan penangkapan ikan kerapu yang masih kecil (kurang dari 10

cm) dan ikan kerapu yang sedang memijah ini diharapkan terjadi kenaikan biomass ikan kerapu/ikan

dasar lainnya di Pulau Batang dari 7 ekor/m2 hingga 9 ekor/m2 dan tutupan terumbu karang hidup

meningkat dari 13,6 % menjadi 16 %.

3

Page 5: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Syarat & Kondisi (Disclaimer)

Rencana Proyek ini didasarkan pada proyek-proyek nyata yang dilaksanakan oleh berbagai badan

pemerintah dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat di Indonesia. Karena rencana proyek ini

hanya dimaksudkan sebagai sebuah contoh yang menyertai panduan pengajaran dan kurikulum

Pride lainnya, sebagian besar dokumen ini tidak didasarkan pada lokasi sebenarnya, namun telah

dikembangkan dengan tujuan pendidikan, bukan untuk mewakili lokasi atau kampanye yang

sebenarnya. Para Manajer Kampanye Pride hendaknya hanya menggunakan dokumen ini sebagai

sebuah template untuk kampanye mereka sendiri. Rare menyadari bahwa setiap kampanye akan

menghadapi tantangan-tantangan dan kesempatan-kesempatannya sendiri, dan bahwa khalayak-

khalayak sasaran dan hubungan-hubungan mitra akan berbeda antar kampanye. Manajer

kampanye hendaknya mengacu pada kurikulum Pride untuk belajar lebih lanjut tentang elemen-

elemen dalam rencana ini, termasuk model konsep, peringkat ancaman, riset formatif, dan

perkembangan kampanye.

4

Page 6: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

PENDAHULUAN

Latar belakang permasalahan

a. Ancaman/tekanan

Ikan karang merupakan sumberdaya perikanan penting, baik secara ekonomi maupun secara

ekologis. Aspek penting secara ekonomi ikan karang adalah sebagai komoditi perdagangan dan

sudah lama menjadi sumber kehidupan nelayan di Kabupaten Alor. Secara global, produksi ikan di

Kabupaten Alor, termasuk di dalamnya jenis-jenis ikan karang ekonomis penting, sekitar 21.000

ton/tahun (Statistik Perikanan Kabupaten Alor, 2007-2009). Untuk mendukung pembentukan zonasi

di KKLD Alor telah dilakukan penelitian ikan karang pada 12 lokasi calon zona inti dan teridentifikasi

terdapat 19 Family ikan di Kabupaten Alor (Tim Zonasi KKLD Alor, 2009). Di antara 12 titik ini,

menurut FGD dan wawancara yang kami lakukan, tekanan lingkungan karena produksi perikanan

karang dilakukan di Pulau Batang dan Pulau Lapang. Kawasan ini terutama dimanfaatkan oleh

nelayan dari desa Baranusa, Blangmerang, Piringsina dan Kelurahan Kabir serta beberapa nelayan

dari luar. Banyaknya nelayan yang memanfaaatkan kawasan ini tidak didukung dengan kegiatan

patrol pengawasan yang memadai.

Secara ekologis, habitat ekosistem terumbu karang dan ikan-ikan karangnya, merupakan

kawasan paling penting sebagai mata rantai produktivitas perairan di laut, khususnya di KKLD Alor.

Penangkapan ikan karang sekarang yang cenderung berlebihan. Komoditi perikanan karang paling

banyak dieksploitasi di Pulau Batang dan Lapang adalah gropuer (jenis kerapu) dan snapper (jenis

kakap). Jenis-jenis ikan ini memiliki harga jual yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan jenis

ikan karang lainnya dan belum ada pembatasan penangkapan.

Ikan grouper adalah ikan predator dan umumnya hidup soliter. Sedangkan ikan snapper

cenderung hidup bergerombol. Umumnya ikan seperti grouper dan snapper tidak dapat bermigrasi

ke wilayah yang jauh. Ikan-ikan cenderung menetap pada suatu habitat terumbu dan hidup di

lapisan bawah atau demersal perairan. Metode penangkapan yang cocok untuk ikan jenis ini adalah

jaring dan pancing. Alat tangkap pancing relatif lebih selektif dan bersifat pasif, sedangkan jaring

dapat dioperasikan secara pasif atau aktif untuk menangkap ikan. Berdasarkan statistik alat tangkap

ikan, nelayan pada umumnya menggunakan pancing tegak dan gill net serta beberapa alat tangkap

yang tidak dominan seperti bubu, panah, tembak, trawl, purse seine. Alat tangkap yang dominan

digunakan oleh nelayan responden adalah pancing yang merupakan alat tangkap pasif dan relatif

ramah lingkungan dan selektif Armada penangkapan ikan karang yang dioperasikan oleh nelayan

5

Page 7: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

responden dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu kapal motor, perahu motor tempel dan perahu

tanpa motor. perahu motor tempel atau katinting 1 – 5 GT. Kapal motor dan perahu motor tempel

memiliki jumlah nelayan rata 3 – 6 orang. Kemudian perahu tanpa motor atau sampan memiliki

kapasitas muat di bawah 1 GT yang dioperasikan sendiri atau berdua. (Statistik Perikanan Kabupaten

Alor, 2007-2009).

b. Summary hasil survey keseluruhan mengenai kondisi pengetahuan/kesadaran

Hasil survey KAP menunjukkan bahwa Masyarakat kabir, blangmerang, Baranusa dan Piringsina men-

nganggap penyebab overfishing adalah bom (42,5 %-69,7 %). Hal ini menunjukkan bahwa penge-

tahuan masyarakat tentang overfishing masih rendah. Nelayan di 4 desa pada umumya juga tidak

mengetahui tentang rencana penetapan batas-batas pengelolaan KKLD,range presentase frekuensi

menjawab tidak tahu antara 21,7 % (Piringsina) dan 62,6 % (kabir). Terkait pengawasan di KKLD Alor

Masyarakat yang setuju penindakan pelanggaran di laut oleh tim patrol adalah sebesar 18,7 %-50 %.

Masyarakat yang setuju penindakan berdasarkan kesepakatn masyarakat sendiri adalah 25,2 %, 17,3

%, 20,0 % dan 26,7 % masing-masing untuk kabir, blangmerang, Baranusa dan Piringsina. Sedangkan,

masyarakat yang menjawab setuju terhadap pengelolan kawasan larang tangkap oleh masyarakat

adalah sebanyak 26,8 %; 26,2 %, 27,0 % dan 48,3 % masing-masing untuk kabir, blangmerang,

Baranusa dan Piringsina

Kampanye ini akan berupaya meningkatkan pengetahuan, kesadaran, komunikasi interpersonal yang

masih rendah untuk merubah perilaku masyarakat. Di samping itu melalui strategi BROP berupa

kegiatan pengawasan mandiri oleh masyarakat melalui POKMASWAS minimal di 2 desa yaitu

Blangmerang dan Kabir, diharapkan terjadi pengurangan ancaman penangkapan ikan berlebihan dan

peningkatan biomass ikan karang secara signifikan di perairan sekitar Pulau Batang dan Lapang.

6

Page 8: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

METODE

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor mengembangkan Rencana Proyek ini dari Bulan Mei

2011 sampai Maret 2012. Rencana Proyek ini didasarkan, dan sesuai dengan, Rencana Strategis

untuk Kelompok Tematik Laut Rare (Rare 2010). Riset utama dan kedua ekstensif tentang ekosistem

laut dan ancaman-ancaman terhadap jenis-jenis ikan dilaksanakan, dan rencana ini telah ditinjau

oleh para pakar perikanan dan dilengkapi dengan studi pustaka. Sebagian dari Rencana Proyek ini

diselesaikan oleh Rare dan staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, serta WWF Solor Alor

Project demikian juga dalam proses memilih Pulau Batang dan Lapang sebagai lokasi Pride. Saya

menggunakan metode-metode berikut untuk mengembangkan Rencana ini:

a. Sebuah tinjauan pustaka yang relevan dengan kondisi setempat terkait (1) ekosistem dan

keanekaraaman laut, (2) perikanan, (3) undang-undang dan peraturan terkait perikanan dan

kawasan lindung, (4) demografi manusia, dan (5) kebudayaan lokal, termasuk:

◦ Undang-undang No. 5 / 1990 tentang konservasi, Undang-undang No. 31 / 2004 tentang

perikanan, Undang-undang No. 45 / 2009 tentang perikanan, Undang-undang No. 27 /

2007 tentang pengelolaan zona pantai, dan berbagai dekrit menteri dan panduan-

panduan departemental terkait dengan perikanan dan pengelolaan kawasan lindung.

◦ Makalah-makalah dalam jurnal ilmiah.

◦ Laporan-laporan yang tidak diterbitkan dari badan-badan pemerintah, lembaga swadaya

masyarakat dan para pakar.

◦ Situs-situs web, khususnya FishBase.org dan ReefBase.org.

◦ Situs-situs web lingkungan lainnya

◦ Beberapa blog dan milestone Kampanye Lingkungan di kawasan lain dari Rareplanet.org

b. Wawancara-wawancara dengan para pemangku kepentingan yang mewakili:

◦ Staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor

◦ Penduduk Desa Blangmerang, Kecamatan Pantar Barat

◦ Penduduk Desa Baranusa, Kecamatan Pantar Barat

◦ Penduduk Desa Piringsina, Kecamatan Pantar barat

◦ Penduduk Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar

Saya juga menggunakan Miradi, program piranti lunak yang ditujukan untuk mendesain proyek

konservasi, untuk mengembangkan sebuah Model Konsep berdasarkan hasil-hasil riset dan

wawancara yang dideskripsikan di atas. Model konsep ini menyediakan kerangka dan sarana-sarana

7

Page 9: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

untuk mengevaluasi:

Jenis-jenis ikan komersial yang menjadi prioritas utama kami yaitu jenis ikan karang pada

umumnya;

Macam-macam kegiatan perikanan yang menyebabkan penangkapan ikan, khususnya jenis-

jenis tersebut, secara berlebihan;

Kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan perikanan tersebut dan

bertanggung jawab terhadap penangkapan ikan berlebih;

Faktor-faktor yang berakibat pada penangkapan ikan berlebih dan menghalangi

terbentuknya kawasan larang-tangkap.

Pembuatan Konsep Model pertama kali dilakukan pada fase universitas pertama bulan Juni-Juli 2010

di IPB Bogor, dengan menggunakan beberapa data awal yang terkumpul dari Dinas Kelautan

Kabupaten Alor, WWF Indonesia, Data-data penelitian TNC dan data-data penelitian lain. Kami

melakukan wawancara tambahan dan FGD dengan masyarakat, pengusaha perikanan dan Staf Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor dan WWF Solor Alor Project untuk melengkapi konsep

model yang kami buat.

Proses KAP Survey sebagai berikut :

I. PERSIAPAN SURVEY

2.1. Komunikasi dan Penyebaran Informasi

Komunikasi dilakukan pada Kepala Dinas, beberapa stakeholder, masyarakat Desa dan pihak terkait,

untuk membicarakan rencana kegiatan ini, dan menyakinkan bahwa kegiatan ini akan sangat

bermanfaat sebagai landasan dasar untuk melaksanakan langkah berikutnya. Sedangkan penyebaran

informasi kegiatan survey kami lakukan di kantor untuk membuka peluang voluntir untuk menjadi

enumerator kegiatan ini, khususnya dari kalangan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Alor, dengan penyeleksian terlebih dahulu. Penyebaran informasi tersebut kami lakukan secara lisan

sejak bulan Agustus 2010 di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor.

2.2. Pembuatan dan Konsultasi Daftar Pertanyaan

Daftar pertanyaan dibuat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan menggunakan asumsi dasar

dalam konsep model sebagai landasan, pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun akan didiskusikan

dengan beberapa rekan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, sekaligus menguji

kedalaman dan tingkat pemahaman koresponden terhadap pertanyaan tersebut.

II. PELAKSANAAN SURVEY

2.1. Penyelenggaraan Survey

8

Page 10: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

a. Waktu dan Tempat

Kegiatan survey akan dilaksanakan selama 5 hari, pada tanggal 9 s/d 13 Nopember 2010, survey

dilaksanakan di beberapa kecamatan yang berada di Wilayah KKLD Alor antara lain 4 Desa/kelurahan

pantai di Kecamatan Pantar (Kelurahan Kabir) dan Kecamatan Pantar Barat (Ds. Blangmerang,

Piringsina dan Baranusa). Kegiatan survey ini dilakukan dengan 2 tahap, tahap 1 pemberian arahan

dan petunjuk survey/pembekalan enumerator di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Alor dan tahap 2 kegiatan survey tersebut.

b.Persiapan

- Menyiapkan materi pelatihan enumerator dan panduan kegiatan enumerator.

- Menyusun daftar pertanyaan dan rencana survey

- Melakukan monitoring dan evaluasi di setiap lokasi enumerasi.

- Mempersiapkan teknis di lapangan

- Konfirmasi kesediaan menjadi enumerator

3.2. Tim Kerja

Tim kerja terdiri dari penanggungjawab/supervisor, koordinator, enumerator dan petugas input

data. Kepala Dinas bertindak sebagai penanggungjawab dan supervisor, sedangkan yang ditunjuk

sebagai koordinator adalah Kepala Seksi di Bidang Perairan dan Kekayaan Laut. Koordinator

bertugas mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan enumerasi di lapangan.

Enumerator direkrut dari kalangan staf dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor yang

sudah pernah melakukan survey, dengan asumsi bahwa apabila yang melakukan staf dari Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor yang sudah berpengalaman maka informasi yang didapat

cukup representatif, mengingat PNS di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor sebagian besar

sudah sering berhubungan langsung dengan masyarakat nelayan. Perekrutannya sendiri juga melalui

seleksi, dengan melakukan analisis motivasi dan pengalaman yang pernah mereka lakukan.

Manajer Kampanye, dibantu 1 orang staf Bidang Perairan dan Kekayaan laut akan menginput dan

menganalisis data yang diperoleh.

DAFTAR ISI

9

Page 11: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………. 5

METODE……………………………………………………………………………………………………………………. 7

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………… 10

1. RINGKASAN EKSEKUTIF…………………………………………………………………………………. 11

2. RINGKASAN LOKASI………………………………………………………………………………………. 26

3. MODEL KONSEP……………………………………………………………………………………………. 51

4. ANALISIS KELANGSUNGAN TARGET KONSERVASI DAN ANCAMAN LANGSUNG 56

5. RANTAI HASIL DAN TUJUAN-TUJUAN AWAL………………………………………………….. 61

6. BASELINE……………………………………………………………………………………………………. 69

7. ANALISIS KAP SURVEY………………………………………………………………………………….. 76

8. MEMAHAMI KHALAYAK TARGET…………………………………………………………………. 138

9. RENCANA PENYINGKIRAN HALANGAN………………………………………………………. 143

10. SASARAN SMART……………………………………………………………………………………….. 160

11. RENCANA PENGAWASAN…………………………………………………………………………… 184

REFERENSI DAN UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………………………….. 212

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………… 214

10

Page 12: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

Ringkasan eksekutif ini memberikan tampilan “potret (snapshot)” tentang keseluruhan kampanye

Pride, latar belakang lokasi dan ancaman-ancaman konservasi hingga khalayak-khalayak sasaran,

tujuan-tujuan kampanye, dan ukuran-ukuran kesuksesan. Ringkasan ini dapat didapatkan dalam

bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

POTRET KAMPANYE

NEGARA, Negara

Bagian atau

Provinsi

Indonesia, Nusa Tenggara Timur

Nama lokasi KKLD Alor

URL RarePlanet http://www.rareplanet.org/id/campaign/kkld-alor-nusa-tenggara-timur

Informasi

Angkatan (nama,

nomor, dan

manajer utama)

Bogor 4

Tanggal Proyek April 2011-Maret 2012

Lembaga mitra Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor

Kontak lembaga

mitra

Telp (0386)21739; email : [email protected]

Nama manajer

kampanye

Vidi Bahtiar Bethan

Mitra "BINGO" WWF Indonesia Solor Alor Project

11

Page 13: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(dan rincian

kontak)JL. Trans Lembata Rt.15A/Rw.07 Kec. Nubatukan, Kab. Lembata, NTT - Indonesia

Tel: +62 383 41675 Fax: +62 383 41675

www.wwf.or.id

Mitra lain (dan

rincian kontak)

WWF Indonesia Solor Alor Project

JL. Trans Lembata Rt.15A/Rw.07 Kec. Nubatukan, Kab. Lembata, NTT - Indonesia

Tel: +62 383 41675 Fax: +62 383 41675

www.wwf.or.id

Ancaman-

ancaman utama

yang ditangani

Penangkapan Berlebih

Target

keanekaragaman

hayati utama

Ikan Karang pada umumnya

Khalayak utama

(dan penduduk)

Pola pemanfaatan sumberdaya alam laut dan pesisir di 4 Desa (ds.

Blangmerang,Baranusa, Piringsina dan Kelurahan Kabir), akan dibahas secara

keseluruhan karena masyarakat nelayan ketiga desa

ini memiliki kesamaan mata pencaharian pokok (melaut) maupun usaha

sampingan, Jenis armada, alat tangkap, ketrampilan, serta kondisi topograsi dan

wilayah perairan yang saling berdekatan.

Nelayan ketiga desa dapat dikategorikan sebagai nelayan penuh dan nelayan

sambilan.

Walaupun aktifitas setiap hari di laut namun masyarkat juga memiliki kebun dan

setiap tahun melakukan pembersihan kebun dan menanami berbagi jenis

tanaman baik tanaman pangan maupun tanaman keras, Walaupun nelayan

12

Page 14: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

keempat Desa/kelurahan ini setiap hari melaut, namun pola yang diterapkan

dalam mencari hasil laut masih bersifat tradisional, sementara potensi

sumberdaya alam laut

dan pesisir yang ada di wilayan perairan ketiga desa tersedia untuk dikelola dan

dimanfaatkan secara berkesinambungan. Potensi sumberdaya alam laut dan

pesisir yang dimaksud adalah:

Terumbu karang, lamun, ikan karang (kerapu, sunu, kakap dan lain-lain), ikan

pelagis (melus, kombong, lamoru, ikan putih, belo-belo, tuna, cakalang, ), pari,

teripang, cumi, lobster, rumput

laut dan jenis sumberdaya laut lainnya.

Berdasarkan hasil diskusi dengan para nelayan bahwa jenis hasil laut yang paling

banyak ditangkap dan dikembangkan adalah: ikan putih / belah dua / bela tiga,

belo-belo, ikan Lamoru,pengembangan agar-agar, siput, teripang dan kima.

Sementara ikan-ikan karang mapun ikan pelagis lainnya belum banyak

dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Factor penyebabnya adalah

ketrampilan dalam mengoperasikan alat tangkap yang moderen, kekurangan

modal

untuk membuat armada yang lebih besar dan membeli alat tangkap karena

armada dan alat tangkap yang ada sebagian besar sampan dan pukat senar.

# hektar kawasan

yang terancam

46,7 km2

Teori perubahan

Kampanye (175

kata)

Kampanye yang akan dilaksanakan di 4 desa/kelurahan pantai (Ds. Baranusa,

Blangmerang, Piringsina dan Kelurahan Kabir) akan berusaha meningkatkan

kesadaran tentang penangkapan ikan terutama ikan kerapu dan atau ikan dasar

lainnya sebelum bisa menghasilkan anakan dan yang belum layak ditangkap,

sehingga jumlah ikan dan jumlah tangkapan ikan berkurang seiring dengan

waktu di KKLD Alor khususnya di sekitar Pulau Batng dan Lapang, selain itu

kampanye akan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya program

pembentukan zonasi di KKLD Alor dan meningkatkan kesadaran tentang

13

Page 15: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

pentingnya membantu kegiatan patroli pengawasan oleh pemerintah dan patroli

swadaya POKMASWAS. Dengan meningkatkan diskusi-diskusi tentang

pengelolaan Lingkungan Laut , alat tangkap yang boleh dan tidak boleh

digunakan, tempat penangkapan kerapu diperbolehkan dan tidak , jenis/ukuran

ikan kerapu dan atau ikan dasar lainnya yang boleh dan tidak boleh ditangkap,

peraturan yang berlaku di wilayah laut dan pengawasan di wilayah laut maka di

akhir kampanye, masyarakat setuju tentang Pelaksanaan peraturan mengenai

KKLD Alor , peningkatan dan menegakan sanksi di KKLD Alor oleh Aparat

Pemerintah/penegak hukum, serta peningkatkan dan menegakan sanksi di KKLD

Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh masyarakat. Penyingkiran

halangan akan melalui pembentukan dan pengefektifan SOP Pengawasan

POKMASWAS dan diskusi pembentukan Peraturan Kampung mendukung

kegiatan POKMASWAS minimal di 2 desa/kelurahan yaitu desa Blangmerang dan

Kelurahan Kabir. Perubahan perilaku diukur dengan meningkatnya partisipasi

dalam patroli aparat pemerintah/penegak hukum dan patroli POKMASWAS

serta kemauan masyarakat untuk melaporkan kejadian pelanggaran/tindak

kejahatan penangkapan ikan berlebih kepada aparat pemerintah/penegak

hukum atau POKMASWAS. Dengan pelaksanaan pengawasan laut oleh

POKMASWAS minimal 2 kali sebulan untuk mencegah penangkapan ikan yang

berukuran jaring kurang dari 2 inch dan penangkapan ikan kerapu yang masih

kecil (kurang dari 10 cm) dan ikan kerapu yang sedang memijah ini diharapkan

terjadi kenaikan biomass ikan kerapu/ikan dasar lainnya di Pulau Batang dari 7

ekor/m2 hingga 9 ekor/m2 dan tutupan terumbu karang hidup meningkat dari

13,6 % menjadi 16 %.

Deskripsi Lokasi

(275 kata )

Berdasarkan Laporan survey ekologi tahun 2006, oleh Jothan Ninef, dkk,

didapatkan resume sebagai berikut :

1. Terumbu Karang

a. Pulau Lapang

14

Page 16: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Komponen penyusun terumbu karang meliputi komponen biotik dan

abiotik. Hasil pengamatan terhadap komponen penyusun terumbu karang di

perairan pulau Lapang menunjukkan bahwa persentase penutupan substrat

dasar oleh komponen biotik (90.90 %) lebih tinggi dibandingkan dengan

komponen abiotik (9,10 %). Komponen biotik yang paling dominan adalah

karang keras (83,20 %) dan karang lunak (7,30 %). Komponen abiotik memiliki

persentase yang kecil dan didominasi oleh karang mati ditutupi oleh alga (5,40

%) dan patahan karang (3,70 %). Persentase penutupan karang keras yang

merupakan komponen utama terumbu karang sebesar 83,20 % yang meliputi

karang keras Scleractinia (81,40 %) dan karang keras non-Scleractinia (1,80 %).

Komponen karang keras Scleractinia dikelompokan lagi menjadi Acropora (26,50

%) dan non-Acropora (54,90 %). Karang keras Scleractinia non-Acropora di

dominasi oleh bentuk pertumbuhan foliose dan encrusting.

Penilaian kondisi terumbu karang dengan menggunakan indikator persentase

penutupan karang keras menurut kategori Gomes dan Alcala (1984)

menyimpulkan bahwa kondisi terumbu karang di channel side bagian timur

pulau Lapang termasuk kategori sangat bagus (persentase penutupan karang

keras ≥ 75,0 %). Tingginya persentase penutupan karang keras pada lokasi ini

disebabkan karena adanya dominansi pertumbuhan karang keras oleh beberapa

bentuk pertumbuhan dan genus tertentu yang menutupi sebagian besar sustrat

dasar. Posisi channel side yang agak terlindung dan adanya sirkulasi air yang

sangat baik menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme karang

menjadi maksimum. Selain itu parameter fisik-kimia perairan masih berada

dalam batas toleransi untuk pertumbuhan karang. Jumlah genus karang keras

yang di perairan ini sebanyak 21 genus yang tergolong dalam 13 famili. Famili

karang keras yang paling banyak dijumpai adalah Acroporidae, Poritidae,

Faviidae dan Fungiidae. Sedangkan genus karang paling umum dijumpai yaitu

Acropora, Montipora, Acrhelia, Oxypora, dan Echinopora. Analisa

keanekaragaman jenis dengan menggunakan indeks Shannon menunjukkan nilai

sebesar 2,229, analisa dominasi jenis dengan menggunakan indeks Dominasi

mendapatkan nilai sebesar 0,136 dan hasil analisa kesemerataan dengan

15

Page 17: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

menggunakan indeks Eveness menunjukkan nilai sebesar 2,565.

Kerusakan terumbu karang pada lokasi yang disurvai di channel side

bagian timur pulau Lapang, ditandai dengan dijumpainya patahan karang

dengan ukuran yang besar dan tidak seragam, hal ini dapat menjadi indikasi

bahwa kerusakan karang (terutama karang bercabang) terjadi karena jangkar

perahu atau adanya kegiatan manusia karang untuk menangkap/mengambil

biota laut. Namun berdasarkan laporan masyarakat bahwa di pulau Lapang

sering terjadi kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.

Kondisi ini bisa saja terjadi karena letak pulau Lapang selain tidak berpenghuni

juga jauh dari pengawasan aparat pemerintah/keamanan.

b. Pulau Batang

Profil dasar perairan pulau Batang sebelah utara dicirikan dengan rataan

yang tidak terlalu luas/sempit dengan kemiringan dasar berkisar <100 sampai

pada kedalaman 3 meter dan agak landai pada kedalaman 5 – 10 meter dengan

kemiringan berkisar 15 - 300 . Pada kedalaman yang lebih dalam dari 10 meter

topografinya agak terjal dengan kemiringan berkisar 30 – 500. Tipe dasar

didominasi oleh pasir putih dan batuan koral pada kedalaman sampai 1 – 3

meter di top reef. Pada kedalaman yang lebih dalam pertumbuhan karang

cukup tinggi sampai kedalaman 7 meter. Pada kedalaman > 10 meter

pertumbuhan karang sudah mulai jarang dan banyak dijumpai pasir dan karang

lunak. Letak pulau Batang sangat terbuka terhadap pengaruh gelombang musim

barat dan timur, kondisi ini juga berpengaruh terhadap profil morfologi pantai

dan komunitas bentik.

Komponen penyusun terumbu karang di perairan pulau Batang

didominasi oleh persentase penutupan komponen abiotik sebesar 50,90 %,

sedangkan komponen biotik sekitar 49,10 %. Komponen abiotik yang paling

dominan adalah batuan koral (43,60 %). Komponen biotik yang umum dijumpai

adalah komunitas karang keras (37,60 %) dan karang lunak (10,70 %). Selain itu

juga dijumpai adanya biota bentik lain seperti anemon, kima dan sponge.

Berdasarkan persentase penutupan karang keras maka kondisi terumbu karang

di perairan pulau Batang termasuk kategori cukup bagus. Jumlah genus karang

16

Page 18: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

keras yang dijumpai sebanyak 16 genus yang tergolong dalam 8 famili. Famili

karang keras yang paling banyak dijumpai adalah Faviidae, Pocilloporidae dan

Acropiridae. Sedangkan genus karang yang paling umum dijumpai yaitu Porites,

Montipora dan Heliopora. Analisa keanekaragaman jenis dengan menggunakan

indeks Shannon menunjukkan nilai sebesar 1,703, analisa dominasi jenis

dengan menggunakan indeks Dominasi mendapatkan nilai sebesar 0,250 dan

hasil analisa kesemerataan dengan menggunakan indeks Eveness menunjukkan

nilai sebesar 2,197.

Walaupun persentase penutupan patahan karang yang dijumpai hanya sekitar

0,3 % namun demikian menurut informasi yang diperoleh bahwa pulau Batang

sering dijadikan lokasi kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan cara-

cara yang destruktif.

2. Ikan Karang

a. Pulau Lapang

Kelimpahan ikan karang di perairan pulau Lapang sebanyak 446

ekor/250 m2 dan kepadatannya berkisar 1,78 ekor/m2. Kekayaan jenis ikan

karang diperoleh sebanyak 38 jenis ikan karang yang termasuk dalam 27 marga

dan 15 suku. Kelompok ikan target dijumpai sebanyak 11 jenis dan yang paling

dominan terutama dari suku Caesionidae, Acanthuridae dan Serranidae. Jenis

ikan target yang paling banyak dijumpai adalah jenis ikan ekor kuning/lalosi

Caesio cuning. Selain itu juga banyak terdapat ikan kerapu (suku Serranidae),

ikan kakap (suku Lutjanidae), ikan Beronang (suku Siganidae), dan ikan biji

nangka (Mullidae). Kelompok ikan indikator dijumpai sebanyak 6 jenis dan

kelompok ikan major dijumpai sebanyak 22 jenis dan yang paling banyak

dijumpai adalah suku Pomacentridae dan Serranidae terutama jenis Chromis

ovalis, Chromis fumea dan Pseudanthias dispar.

b. Pulau Batang

Hasil transek sensus visual terhadap ikan karang di perairan pulau

Batang dijumpai sebanyak 137 individu yang terdiri dari 28 jenis. Hasil transek

dan koleksi bebas terhadap ikan karang untuk mendapatkan kekayaan jenis

diperoleh sebanyak 47 jenis ikan karang yang termasuk dalam 29 marga dan 18

17

Page 19: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

suku. Kelompok jenis ikan target dijumpai sebanyak 13 jenis dan yang paling

dominan terutama dari suku Acanthuridae. Jenis ikan target yang paling banyak

dijumpai adalah ikan Butana Acanthurus nigrofuscus. Kelompok ikan indikator

dijumpai sebanyak 5 jenis dan kelompok ikan mayor dijumpai sebanyak 29 jenis

dan yang paling banyak dijumpai adalah suku Pomacentridae terutama jenis

Chrysiptera parasema.

Tipe ekosistem 1. Terumbu Karang

2. Lamun

3. Mangrove

Peta lokasi

(topografis)

Koordinat 124,03O - 124,08O LS ; -8.22O - -8.23O BT

Hotspot

Keanekaragaman

Hayati

Ikan Karang

Status Kawasan

Lindung

KKLD

Jumlah hektar

kawasan yang

400.008 Ha

18

Page 20: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

menjadi sasaran

kampanye

Nama jenis

(umum)

Kerapu (Grouper) dan Ikan Dasar Lainnya

Nama jenis

(ilmiah)

Serranidae sp.

Deskripsi tentang

jenis kritikal (250

kata)

Tersebar di perairan laut tropis dan dingin. Beberapa spesies terdapat di

perairan tawar. Pada operculum terdapat 3 duri, sebuah duri utama serta satu

duri di atas dan di bawahnya. Garis lateral penuh dan bersambung, tidak

mencapai sirip ekor (kecuali pada satu spesies). Sirip punggung bisa jadi terdapat

7-12 duri, 3 duri pada sirip perut, 24-26 ruas tulang belakang. Sirip ekor biasanya

rounded (membulat), truncate (lancip) atau lunate (bulan sabit), jarang yang

bercabang dua. Mulut atau maxilla menonjol meskipun dalam keadaan tertutup.

Tidak ada sisik axillary pada pelvic. Famili Serranidae adalah protogynous

hermaphrodite. Larvanya

cenderung berwarna-warni serta pemakan plankton dan makanan utamanya

adalah Crustacea kecil dan telur ikan. Famili Serranidae berubah kelamin dari

betina menjadi jantan dominan. Walaupun berwarna menarik, ikan kerapu

membutuhkan plankton sebagai makanan. Ikan kerapu dapat mencapai panjang

total hingga 3 meter dan berat 400 kilogram. Ikan kerapu merupakan predator

yang menetap di dasar perairan dan merupakan ikan dengan nilai ekonomis

tinggi (Froese, et al.,2000 dalam Khaifin 2005).

Jenis-jenis rentan

dan dalam

bahaya lainnya

Jenis-jenis karang keras, antara lain Acropora, Montipora, Acrhelia, Oxypora,

Echinopora, Favites, Heliopora, Stylopora, Favites, dan Goniopora.

Makrobentos yang ditemukan antara lain Achantaster, Aglaopenia cupresina,

Cenometra bella, Comanthus parvicirrus, Comantina audax, Comantina nobilis,

19

Page 21: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Comantina schlegelii, Deadema setosum, Echinaster hironicus, Echinotrix

calamaris, Linkia laevigata, Lithocarpus pilipinus, Pedum spondiloides, Polycarpa,

Spirobranchus giganteus dan Tridacna squamosa.

Beberapa hewan yang dilindungi lainnya:

- Reptil laut seperti penyu (Eritmocelis imbricata)

- Mamalia Laut seperti lumba-lumba (Dolphinus dolphin) serta Paus

(Balaenoptera sp.)

Maskot

kampanye

Kerapu

ANCAMAN

Ancaman (IUCN)

yang ditangani

oleh kampanye

Ancaman utama di KKLD Alor penangkapan ikan dengan menggunakan bahan

peledak, racun sianida, dan jaring trawl yang menurunkan luasan tutupan

terumbu karang hidup dan keanekargaman beberapa jenis ikan karang.

Kerusakan terumbu karang pada lokasi yang disurvai di channel side bagian

timur pulau Lapang, ditandai dengan dijumpainya patahan karang dengan

ukuran yang besar dan tidak seragam, hal ini dapat menjadi indikasi bahwa

kerusakan karang (terutama karang bercabang) terjadi karena jangkar perahu

atau adanya kegiatan manusia karang untuk menangkap/mengambil biota laut.

Namun berdasarkan laporan masyarakat bahwa di pulau Lapang sering terjadi

kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak. Kondisi ini

bisa saja terjadi karena letak pulau Lapang selain tidak berpenghuni juga jauh

dari pengawasan aparat pemerintah/keamanan.

Populasi manusia

di KKLD Alor

171.000 orang (estimasi berdasarkan data BPS, 2009)

Populasi manusia Berdasarkan registrasi penduduk tahun 2007, penduduk Kabupaten Alor

20

Page 22: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(300 kata) berjumlah 178.964 jiwa yang tersebar di 17 Kecamatan dan 175 Desa/Kelurahan

yang terdiri dari laki-laki 48.474 jiwa dan perempuan 43.134 jiwa dengan tingkat

persebaran dan kepadatan penduduk rata-rata 62,47 orang per Km persegi yang

mana penduduk yang paling padat adalah Kecamatan Teluk Mutiara yaitu 712

orang per Km persegi dan yang paling jarang penduduk adalah Kecamatan Alor

Timur yakni 12 orang per Km persegi dengan laju pertumbuhan penduduk 1,38

% per.tahun.

Dengan keadaan topografi Kabupaten Alor yang secara morfologis sebagian

besar dari luas wilayah daratan maka komoditas unggulan daerah dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Pertanian dan Peternakan.

Padi ladang, jagung, palawija, holtikultura, mangga, jeruk, pisang serta ternak

sapi, kambing, babi dan rusa.

b. Kehutanan dan Perkebunan.

Asam, kenari, sirih hutan, kayu jati, kayu putih, kayu manis, mahoni, cendana,

jambu mete, kelapa, pinang, kopi, cengkeh, vanili, kakao, sedlack dan lada.

c. Perikanan dan Kelautan.

Berbagai jenis ikan seperti : Kerapu, cucut, kakap, selar, ikan terbang, teri,

tembang, kombong, tenggiri, tuna/cakalang, tongkol dan jenis ikan lainnya.

d. Pariwisata.

Wisata TamanLaut, Perkampungan Tradisional, Keajaiban Alam, Taman Wisata

Perburuan, Penangkaran/Budi Daya Rusa, Hutan Kenari Alam, Hutan Wisata

Nostalgia, Museum Daerah, Serta Panorama Alam Pegunungan dan Pantai.

e. Industri Kerajinan Rakyat.

Kerajinan Tenun Ikat, Tenun Songket, Meubel Bambu, Aneka Anyaman Bambu

dan Daun Lontar, Batu Bata dan Gerabah.

f. Pertambangan dan Energi.

Batu Berwarna, Pasir Besi, Pasir Kwarsa, Gips, Kaoiin, Timah Hitam, Intan

Dangeothermal, Potensi Energi Terbarukan (Surya, Angin, Air, Biomasa, dan Arus

Laut) serta Energi Fosil yakni Minyak Bumi.

g. Kebudayaan.

Terdapat aneka ragam bahasa lokal dan kesenian tradisional, upacara adat dan

21

Page 23: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

kearifan lokal.

h. Kelembagaan.

Pemerintahan, usaha/jasa, kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan, keagamaan,

sosial budaya, sosial politik dsan profesi.

i. Modal Sosial.

Kerja sama sosial; kepercayan sikap toleransi, kearifan, kepemimpinan dan

jaringan kerja sama masyarakat.

Segmen-segmen

khalayak target

utama

- Nelayan (dewasa)

- Non Nelayan dewasa (Pembeli/pemasar ikan, pegawai negeri sipil,

kalangan pendidikan (guru, pelajar dan mahasiswa), kalangan umum

lainnya)

SASARAN-SASARAN SMART KAMPANYE

Sasaran-sasaran

SMART Utama

Pengetahuan : Peningkatan pengetahuan nelayan dan non nelayan mengenai

penangkapan berlebih dan zonasi

Sikap : Peningkatan sikap dan dukungan nelayan dan non nelayan terhadap

kegiatan zonasi, pengawasan laut dan system penangkapan yang digunakan

Komunikasi Interpersonal : Peningkatan diskusi antar nelayan dan non nelayan

atau stakeholder lainnya

Barrier Removal : Peningkatan kegiatan nelayan dan non nelayan dalam

membantu kegiatan POKMASWAS dan pembuatan PERDES

Behavior change : Perubahan perilaku nelayan dan non nelayan untuk

membantu kegiatan pengawasan oleh POKMASWAS

Threat Reduction : Pengurangan tingkat pelanggaran di laut dan peningkatan

jumlah pelanggar laut yang tertangkap

Conservation Result : peningkatan biomass ikan karang dan luas tutupan

22

Page 24: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

terumbu karang

RESIKO-RESIKO

Resiko-resiko

utama

Setidaknya ada beberapa resiko kegagalan kampanye ini yang harus kita

waspadai antara lain; keterbatasan sumber daya (baik SDM maupun dana),

rendahnya minat dan pengetahuan masyarakat dalam menjaga wilayah laut dan

juga factor politis.

3 K: KONSERVASI, KAPASITAS DAN KEUNTUNGAN KONSTITUENSI

Keuntungan

Konservasi pada

2011 (sukses

interim/

sementara).

Kampanye PRIDE akan berusaha mencapai Target Konservasi berupa

terpeliharanya terumbu karang sebagai salah satu ekosistem penting di

lingkungan laut dan sekaligus menjaga ekosistem ikan karang dari ancaman

penangkapan berlebih karena terumbu karang memiliki fungsi dan peran yang

menentukan dalam ekosistem pesisir dan laut, karena berfungsi sebagai tempat

hidup, tempat asuhan, tempat berlindung, mencari makan bagi berbagai jenis

organisme laut khususnya di perairan rencana zona inti Pulau Batang dan

Lapang

Keberlanjutan

upaya konservasi

yang dapat

dibuktikan di

lapangan pada

2020 (sukses

akhir)

Upaya pemasaran sosial kampanye PRIDE akan terpusat pada 4 desa/kelurahan

pantai yaitu Desa Blangmerang, Baranusa, Piringsina (Kecamatan Pantar Barat)

dan Kelurahan Kabir (Kecamatan Pantar) karena sebagian besar nelayannya

mencari ikan di pulau Btang dan Lapang yang menjadi kawasan target. Keber-

hasilan kampanye pada perairan Pulau Batang dan Lapang ini akan menjadi

contoh bagi kampanye serupa di perairan lain di KKLD Alor dan kawasan

perairan lain di Indonesia

Kapasitas Kampanye ini diharapkan meningkatkan kapasitas manajer kampanye dan tim

pride dalam melakukan komunikasi massa, negosiasi dengan pihak-pihak terkait

dan keterampilan-keterampilan komunikasi lainnya.

Konsituensi Sepanjang kampanye, setidaknya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

23

Page 25: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

tentang penangkapan berlebih meningkat dengan mengadakan diskusi

interpersonal di Desa Blangmerang, Baranusa, Piringsina dan Kelurahan Kabir

untuk menggerakkan sumberdaya-sumberdaya setempat dan mengambil

tindakan untuk melindungi ikan karang lainnya di daerah perairan sekitar pulau

Batang dan Lapang

Keberlanjutan

keuangan,

institusional, dan

politis

KKLD Alor dibentuk mulai Tahun 2006 dengan SK Bupati Nomor 5 Tahun 2006

tentang KKLD Selat Pantar, pengelolaan di Kabupaten Alor dilaksanakan oleh

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, dan diadakan perluasan KKLD

Selat Pantar menjadi KKLD Kabupaten Alor dengan SK BUPATI Nomor 6 Tahun

2009 tentang Perluasan Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Alor.

Selanjutnya akan dibentuk Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD) untuk

mengelola kawasan ini. Mekanisme pendanaan dari pemerintah pusat melalui

APBN telah menghasilkan sarana prasarana fisik seperti kantor pengelola KKLD,

pondok jaga dan informasi, shelter dan perlengkapan selam.

Untuk menjamin eksistensi dan keberlanjutan pengelolaan KLLD, dalam

prosesnya akan diterbitkan Peraturan Daerah yang melegislasi mekanisme

kelembagaan dan rencana pengelolaan termasuk Mekanisme pendanaan

(Sustanaible Financing Mechanism) didalamnya. Mekanisme pendanaan

berkelanjutan (Sustanaible Financial Mechanism) adalah salah satu sumber

pendanaan atau sharing anggaran baik dari dalam - luar negeri, pemerintah,

swasta dan lembaga donor lainnya, yang diarahkan untuk mendukung dan

pembiayaan pengelolaan,manajemen kelembagaan suatu kawasan konservasi

laut.

24

Page 26: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

2. LOKASI PROYEK

2.1. Ringkasan Lokasi

2.1.1 Sumber informasi

Sumber-sumber informasi tertulis berikut telah digunakan

Butir Telah

Diperiksa

Peta

Peta BAKOSURTANAL Liputan Lahan Kabupaten Alor, 2006 Ya

Peta BAKOSURTANAL Terumbu Karang Hidup, Lamun dan Mangrove

Kabupaten Alor, 2006

ya

peta zonasi KKLD Alor ya

Buku, laporan-laporan yang tidak diterbitkan

Khaifin, Studi Mengenai Pola Musim Pemijahan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus

Fuscoguttatus) dan Sunu Hitam (Plectropomus Areolatus) Pada Bulan Baru dan Bulan

Penuh di Perairan Taka Menyawakan Kepulauan Karimunjawa, Jepara, 2005

ya

Laporan-laporan Pemerintah, statistik

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, 2005, Laut dan Pesisir

Pantai

Ya

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, 2008, Statistik Perikanan

tangkap 2007

Ya

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, 2009, statistik Perikanan

Tangkap 2008

Ya

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, 2010, Statistik Perikanan Ya

25

Page 27: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

tangkap 2009

BAPPEDA, 2010, Profil Daerah Kabupaten Alor Tahun 2009 Ya

Perda No. 1 Kabupaten Alor Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Alor Tahun 2010-2014

Ya

BPS Alor, 2008, Alor Dalam Angka 2007 Ya

BPS Alor, 2009, Alor Dalam Angka 2008 Ya

BPS Alor, 2010, Alor Dalam Angka 2009 Ya

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Alor, 2010, Draft Rencana

Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Alor Tahun 2010-2020

Ya

Seksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi

Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009

Ya

Terbitan-terbitan dan dokumen-dokumen Lembaga

WWF ID Solar, 2009, Ringkasan Survey Ekologi Alor Ya

Ninef, S. Jothan, 2006, Laporan Survai-Ekologi Alor (draft nol) Ya

Pusat Survey SDA Laut Bakosurtanal, 2007, Data Spasial Pesisir dan laut

Kabupaten Alor

Ya

Tim Survey Zonasi dan Tapal Batas, 2009, Laporan Pelaksanaan Survey

Zonasi dan Tapal Batas KKLD Alor Tahun 2009

Ya

26

Page 28: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Peraturan Bupati Alor Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Penetapan Selat

Pantar Sebagai KKLD

Ya

Tim PPKKL KKLD Alor, 2010, Laporan Tim Pengkajian Penetapan Perlu-

asan Kawasan Konservasi Laut (PP-KKL) Daerah Kabupaten AlorYa

Peraturan Bupati Alor Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas

Peraturan Bupati Alor Tahun 2006 Tentang Penetapan Selat Pantar Seba-

gai KKLD (Lampirannya berupa Peta Perluasan KKLD)

Ya

Pulau-pulau Kecil di Kabupaten Alor, Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara

Timur, 2005

Ya

Situs Web

FishBase (http://www.fishbase.org/search.php) Ya

ReefBase (http://www.reefbase.org/) Ya

IUCN redlist (http://www.iucnredlist.org/) Ya

Rareplanet (http://www.rareplanet.org/) Ya

Wakil-wakil dari kelompok-kelompok dan institusi-institusi berikut memberikan informasi dalam

wawancara perorangan atau melalui telepon.

Institusi, lembaga Basis di KKLD

Alor

Pemerintahan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor Ya

Dinas Penanaman Modal dan Pariwisata Ya

Dinas Perhubungan dan INFOKOM Ya

27

Page 29: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

BAPPEDA Ya

BAPPEDALDA Ya

Polair dan Satpol PP Ya

Pemerintah Kecamatan Pantar dan Pantar Barat Laut Ya

Pemerintah Kelurahan Kabir, Desa Piringsina, Blangmerang dan Baranusa Ya

Para pengguna sumber daya

Nelayan Desa Blangmerang Ya

Nelayan Desa Baranusa Ya

Nelayan Desa Piringsina Ya

Nelayan Kelurahan Kabir Ya

Lembaga Swadaya Masyarakat

WWF Indonesia Ya

Lintas Katulistiwa (Link) Ya

2.1.2 Latar Belakang KKLD Alor dan Ancaman-ancaman terhadap Keanekaragaman Ikannya

KKLD Alor memiliki luas 400.008,3 Ha yang tujuannya untuk melestarikan kekayaan sumber daya

alam laut yang ada di kawasan Alor untuk kesejahteraan masyarakat. Diresmikan pada tanggal 7

Maret 2009 yang dihadiri oleh segenap masyarakat Alor dan para undangan baik dari Pemerintah

Pusat, Provinsi maupun dari Pemerintah Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur. Selain itu,

dalam acara tersebut hadir juga WWF-Indonesia dan The Nature Conservancy (TNC), serta beberapa

Lembaga Swadaya Masyarakat lokal.

28

Page 30: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Alor semenjak Tahun 2006

dengan membangun sarana prasarana fisik penunjang seperti shelter, Kantor Pengelola, Pondok

Wisata, Pos Jaga, Pondok Informasi dan Kapal Patroli Speed Boat. Kawasan konservasi perairan ini

telah ditetapkan dengan SK BUPATI Nomor 15 Tahun 2009 tentang Perluasan Kawasan Konservasi

Laut Daerah Kabupaten Alor dan dikelola oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara

Timur dan Pemerintah Kabupaten Alor dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor.

Kondisi laut Alor pada umumnya masih bagus. Beberapa indikator penting mengenai hal ini antara

lain adalah:

- Tutupan lamunnya bahkan mencapai 86 % di Pulau Lapang.

- Luas tutupan karang hidup di Pulau-pulau Kecil berkisar antara 10 % hingga 90 %. Tutupan karang

yang sedemikian bagus membuat kondisi ikan karang dan makrobentosnya sangat bagus pula.

- Di Pulau Ternate jumlah kelimpahan ikan mencapai 1.650 ekor per 25 m2, demikian pula kondisi

makrobentosnya, di Pulau Buaya kelimpahannya mencapai 64 individu per 25 m2.

- Kondisi tutupan dan kelimpahan yang baik juga terlihat pada ekosistem mangrove. Hutan mangrove

di pulau Kangge dijumpai di Teluk Bulu Waeloro (artinya : teluk yang ada air) dengan luasan panjang

sekitar 1 km dan ketebalan sekitar 300 meter

Namun demikian, masih baiknya kondisi ekologi laut Alor di masa depan mulai terancam. Beberapa

masalah yang menjadi ancaman antara lain adalah:

Kerusakan ekosistem hutan mangrove di pulau Kangge sekitar 5 % yang diduga karena pengaruh

faktor alam yaitu suplai air tawar yang sangat kurang dan menyebabkan vegetasi mangrove

mengalami kekeringan dan matiHutan mangrove di pulau Lapang hanya terdapat di pantai timur

dengan ketebalan dan kerapatan yang rendah. Jenis yang umum dijumpai adalah Rhizophora sp.

Kondisi hutan mangrove di lokasi ini sudah mengalami kerusakan akibat dari pengambilan kayu bakar

oleh masyarakat untuk mengolah teripang.

Kerusakan fisik terumbu karang di Pulau Kangge tampak dari dijumpainya patahan karang dalam

ukuran yang tidak beraturan yang dapat menjadi indikator kerusakan terumbu karang akibat jangkar

perahu. Lokasi ini merupakan tempat berlabuh perahu nelayan, sehingga terumbu karang di lokasi

ini sangat rentan terhadap kerusakan fisik akibat aktivitas perahu nelayan.

Kerusakan fisik terumbu karang di lokasi pulau Kambing cukup tinggi, hal ini ditandai dengan

persentase penutupan patahan karang yang cukup besar. Tingginya persentase penutupan patahan

karang yang tinggi dapat menjadi indikasi adanya tekanan pemanfaatan yang dilakukan oleh

manusia. Pengamatan terhadap bentuk patahan karang dapat menjelaskan bahwa telah terjadi

pemanfaatan dengan cara-cara yang destruktif dan juga akibat dari pelepasan jangkar.

29

Page 31: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Letak pulau Rusa yang jauh, terpencil dan tidak berpenghuni, dapat menjadi target kegiatan

destructive fishing oleh nelayan luar pulau.

Kerusakan terumbu karang pada lokasi yang disurvai di channel side bagian timur pulau Lapang,

ditandai dengan dijumpainya patahan karang dengan ukuran yang besar dan tidak seragam, hal ini

dapat menjadi indikasi bahwa kerusakan karang (terutama karang bercabang) terjadi karena jangkar

perahu atau adanya kegiatan manusia karang untuk menangkap/mengambil biota laut. Namun

berdasarkan laporan masyarakat bahwa di pulau Lapang sering terjadi kegiatan penangkapan ikan

dengan menggunakan bahan peledak. Kondisi ini bisa saja terjadi karena letak pulau Lapang selain

tidak berpenghuni juga jauh dari pengawasan aparat pemerintah/keamanan.

Kerusakan terumbu karang di Pulau Ternate cukup jelas terlihat dengan tingginya persentase

penutupan patahan karang (13,10 %). Patahan karang yang dijumpai umumnya berukuran yang

bervariasi kecil-besar. Kondisi ini dapat menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi disebabkan oleh

banyak faktor dari aktivitas manusia dalam memanfaatkan terumbu karang dengan cara destruktif

dan telah berlangsung pada waktu lampau, dan saat ini patahan karang telah ditutupi oleh alga dan

ditumbuhi oleh karang lunak.

Kerusakan yang terjadi di Pulau Pura terutama disebabkan oleh pengoperasian alat tangkap bubu

oleh nelayan setempat yang dilakukan secara tidak beraturan. Bubu diletakkan pada area terumbu

karang yang masih baik, yang banyak terdapat karang bercabang, dan ini berakibat karang bercabang

menjadi patah. Peletakkan bubu dilakukan secara berpindah-pindah pada lokasi karang yang masih

baik yang banyak terdapat ikan target. Hal ini berakibat kerusakan akan terus berlangsung dan

meluas pada area terumbu karang lainnya. Selain kerusakan akibat penangkapan ikan dengan

menggunakan alat tangkap bubu, kerusakan karang di Pura Timur juga disebabkan oleh pelepasan

jangkar perahu yang tidak beraturan pada area terumbu karang

2.1.3 Lokasi dan topografi KKLD Alor

KKLD Alor terletak di propinsi Nusa Tenggara timur, tepatnya di Kabupaten Alor. Kawasan ini

mencakup daerah kepulauan yang terdiri dari 15 buah pulau kecil dan besar, dimana 9 pulau telah

berpenghuni yaitu Pulau Alor, Pantar, Pura, Tereweng, Ternate, Buaya, Kangge, Kura dan Marisa,

sedangkan 6 di antaranya belum berpenghuni yaitu Pulau Lapang, Batang, Rusa, Kambing, Sika, dan

Kepa. Luas wilayah laut KKLD Alor secara keseluruhan adalah 4.008 km2. KKLD Alor mencakup 14

kecamatan dari keseluruhan 17 kecamatan di Kabupaten Alor, yaitu Kecamatan teluk Mutiara,

Kecamatan Alor Barat Laut, Kecamatan Alor Barat Daya, Kecamatan Alor Selatan, Kecamatan Pantar,

Kecamatan Alor Tengah Utara, Kecamatan Pantar Barat, Kecamatan Pulau Pura, Kecamatan Kabola,

30

Page 32: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Kecamatan Mataru, Kecamatan Pantar Timur, Kecamatan Pantar Tengah, Kecamatan Pantar Barat

Laut, Kecamatan Lembur. Pantainya adalah daerah berbukit dengan tebing-tebing curam, daerah

pantainya Pantai Beting Gisik, Pantai Breksi Vulkanik, Pantai Delta, Pantai Lava, Pantai Mangrove,

Pantai Pelataran Kikisan Gelombang, Pantai Sesar dan juga Pantai Terumbu Karang. Liputan

lahannya terdiri dari belukar, hamparan Pasir Pantai, Hutan dataran rendah primer, Hutan Dataran

Tinggi primer, Hutan Mangrove, Kebun, Lahan Terbuka, Pemukiman Desa, Pemukiman Kota,

Penggaraman, Perkebunan Campuran, Rumput/Savana, Sawah tadah hujan, Semak, Sungai dan

Tanah Ladang.

2.1.4 Keanekaragaman Hayati KKLD Alor

KKLD Alor memiliki beberapa ekosistem penting yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Secara umum vegetasi mangrove yang dijumpai di pulau Kangge terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu

Rhizophora sp, Brugueira sp dan Avicennia sp.

Ekosistem padang lamun hanya dijumpai di pulau Lapang dari delapan pulau yang di survai. Sebaran

padang lamun (segrass bed) dan makroalga di pulau Lapang mencakup hampir sebagian besar rataan

terumbu bagian dalam sampai rataan terumbu bagian luar yang berbatasan dengan ekosistem

terumbu karang. Rataan terumbu yang luas pada sisi timur dan utara pulau lapang merupakan

habitat padang lamun dan makroalga yang utama di pulau Lapang. Jenis lamun dijumpai di pulau

Lapang sebanyak 4 spesies yaitu Halophila ovalis, Thallasia hemprichii, Syringodium isoetifolium, dan

Cymodocea serrulata. Persentase penutupan lamun rata-rata sebesar 86,0 %, dengan persentase

penutupan tertinggi adalah spesies Cymodocea serrulata. Jenis lamun yang paling banyak dijumpai

adalah Cymodocea serrulata dan yang paling jarang adalah spesies Syringodium isoetifolium. Tipe

substrat pada habitat padang lamun di pulau Lapang adalah lumpur berpasir dan pasir berlumpur.

Jenis makroalgae yang dijumpai antara lain Halimeda, Ulva, Laurencia, Sargassum, dan

Dictyosphaeria. Persentase penutupan makroalga rata-rata sebesar 37,8 %.

Ekosistem terumbu karang di pulau kecil yang disurvai umumnya memiliki tipe terumbu karang

pantai (fringging reef) kecuali di pulau Lapang yang lebih cenderung memiliki tipe terumbu karang

penghalang (barrier reef). Terumbu karang pulau kecil di kabupaten Alor memiliki keragaman dan

keunikan yang menyimpan pesona yang cukup besar. Jenis-jenis yang ditemukan antara lain

Acropora, Montipora, Acrhelia, Oxypora, Echinopora, Favites, Heliopora, Stylopora, Favites, dan

Goniopora.

Makrobentos yang ditemukan antara lain Achantaster, Aglaopenia cupresina, Cenometra bella,

Comanthus parvicirrus, Comantina audax, Comantina nobilis, Comantina schlegelii, Deadema

setosum, Echinaster hironicus, Echinotrix calamaris, Linkia laevigata, Lithocarpus pilipinus, Pedum

31

Page 33: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

spondiloides, Polycarpa, Spirobranchus giganteus dan Tridacna squamosa.

Hampir semua jenis ikan ekonomis penting terdapat di daerah ini antara lain Tuna, Cakalang, Tongkol,

Kembung, Ikan teri, dll.

Beberapa hewan yang dilindungi :

- Reptil laut seperti penyu (Eritmocelis imbricata)

- Mamalia Laut seperti lumba-lumba (Dolphinus dolphin) serta Paus (Balaenoptera sp.)

2.1.5 Pemilikan Laut

Sampai saat ini belum ada pengaturan hak ulayat bagi penduduk desa-desa pantai. Kalaupun ada

karena keterbatasan sarana dan sumber daya pengawasan, laut masih digunakan secara umum oleh

semua nelayan tanpa pengawasan dan sanksi yang jelas bagi yang memasuki wilayah laut tanpa ijin.

2.1.6 Demografi

Berdasarkan registrasi penduduk tahun 2007, penduduk Kabupaten Alor berjumlah 178.964 jiwa

yang tersebar di 17 Kecamatan dan 175 Desa/Kelurahan yang terdiri dari laki-laki 48.474 jiwa dan

perempuan 43.134 jiwa dengan tingkat persebaran dan kepadatan penduduk rata-rata 62,47 orang

per Km persegi yang mana penduduk yang paling padat adalah Kecamatan Teluk Mutiara yaitu 712

orang per Km persegi dan yang paling jarang penduduk adalah Kecamatan Alor Timur yakni 12 orang

per Km persegi dengan laju pertumbuhan penduduk 1,38 % per/tahun.

2.1.6.2 Etnisitas

Dalam ensiklopedi Suku Bangsa, Hidayah Zulyani (Tahun 1980) menyebutkan bahwa di Alor hidup

suku bangsa Alor, Abui, Blagar, Deing, Kabola, Kawel, Kelong, Kemang, Kramang, Kui, Lemma,

Maneta, Mauta, Seboda, Wersin. Dari banyaknya suku yang ada, berkembang 17 bahasa yang terdiri

dari Alor, Abui, Blagar, Hamap, Kabola, afoa, Kamang, Kelong, Kui, Kula, Lamma, Nadeang, Retta,

Sawila Terewang, Tewa dan Wersing. Sedangkan agama yang dikenal di Alor adalah Kristen Protestan,

Islam, Katolik dan Hindu.

2.1.6.3 Pendidikan

Berikut ini gambaran pendidikan/jumlah sekolah pulau-pulau kecil di wilayah KKLD Alor :

32

Page 34: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

33

Page 35: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

2.1.6.4 Kesehatan

Rumah Sakit di Kabupaten Alor hanya terdapat di ibu kota kabupaten di Kecamatan Teluk Mutiara.

Setiap Kecamatan mempunyai Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) kecuali untuk Kecamatan

Pantar Tengah, Mataru, Lembur, dan Pulau Pura, namun masih memiliki Puskemas Pembantu (Pustu)

yang mewakili Puskesmas.

2.1.6.5 Ekonomi

Masyarakat pada umumnya bekerja di sector perdaganagn, industry, pertanian, perikanan dan

sumber-sumber lainnya. Jumlah angkatan kerja di Alor berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional

adalah sebanyak 67,71 % dari seluruh penduduk usia kerja (15 tahun ke atas). Ini berarti bahwa

sebanyak 32,29 % penduduk usia kerja adalah bukan angkatan kerja.Mereka adalah penduduk yang

sedang bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak

97,12 % dari total jumlah angkatan

kerja atau sebesar 65,76 % dari seluruh penduduk berusia 15 tahun keatas. 2,88 % dari jumlah

angkatan kerja dan 1,95 % dari seluruh penduduk berusia 15 tahun keatasadalah orang yang mencari

pekerjaan atau yang biasa disebut penganggur dan dapat juga disebut Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPK). Jumlah pencari kerja di kabupaten Alor pada tahun 2008 adalah 1.127 orang. 12 orang

diantaranya mencari pekerjaan di luar negeri dan dari 12 orang tersebut semuanya berjenis kelamin

perempuan.sebagai Menurut BPS (2009)

34

Page 36: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

35

Page 37: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Tabel 1: Perkiraan populasi

36

Page 38: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

2.1.7 Nilai-nilai Konservasi

KKLD Alor memiliki beberapa ekosistem penting yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Secara umum vegetasi mangrove yang dijumpai di pulau Kangge terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu

Rhizophora sp, Brugueira sp dan Avicennia sp.

Ekosistem padang lamun hanya dijumpai di pulau Lapang dari delapan pulau yang di survai. Sebaran

padang lamun (segrass bed) dan makroalga di pulau Lapang mencakup hampir sebagian besar rataan

terumbu bagian dalam sampai rataan terumbu bagian luar yang berbatasan dengan ekosistem

terumbu karang. Rataan terumbu yang luas pada sisi timur dan utara pulau lapang merupakan

habitat padang lamun dan makroalga yang utama di pulau Lapang. Jenis lamun dijumpai di pulau

Lapang sebanyak 4 spesies yaitu Halophila ovalis, Thallasia hemprichii, Syringodium isoetifolium, dan

Cymodocea serrulata. Persentase penutupan lamun rata-rata sebesar 86,0 %, dengan persentase

penutupan tertinggi adalah spesies Cymodocea serrulata. Jenis lamun yang paling banyak dijumpai

adalah Cymodocea serrulata dan yang paling jarang adalah spesies Syringodium isoetifolium. Tipe

substrat pada habitat padang lamun di pulau Lapang adalah lumpur berpasir dan pasir berlumpur.

Jenis makroalgae yang dijumpai antara lain Halimeda, Ulva, Laurencia, Sargassum, dan

Dictyosphaeria. Persentase penutupan makroalga rata-rata sebesar 37,8 %.

Ekosistem terumbu karang di pulau kecil yang disurvai umumnya memiliki tipe terumbu karang

pantai (fringging reef) kecuali di pulau Lapang yang lebih cenderung memiliki tipe terumbu karang

penghalang (barrier reef). Terumbu karang pulau kecil di kabupaten Alor memiliki keragaman dan

keunikan yang menyimpan pesona yang cukup besar. Jenis-jenis yang ditemukan antara lain

Acropora, Montipora, Acrhelia, Oxypora, Echinopora, Favites, Heliopora, Stylopora, Favites, dan

Goniopora.

Makrobentos yang ditemukan antara lain Achantaster, Aglaopenia cupresina, Cenometra bella,

Comanthus parvicirrus, Comantina audax, Comantina nobilis, Comantina schlegelii, Deadema

setosum, Echinaster hironicus, Echinotrix calamaris, Linkia laevigata, Lithocarpus pilipinus, Pedum

spondiloides, Polycarpa, Spirobranchus giganteus dan Tridacna squamosa.

Hampir semua jenis ikan ekonomis penting terdapat di daerah ini antara lain Tuna, Cakalang, Tongkol,

Kembung, Ikan teri, dll.

Beberapa hewan yang dilindungi :

- Reptil laut seperti penyu (Eritmocelis imbricata)

37

Page 39: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

- Mamalia Laut seperti lumba-lumba (Dolphinus dolphin) serta Paus (Balaenoptera sp.)

2.1.8 Ancaman terhadap fungsi lingkungan di KKLD Alor

Kerusakan ekosistem hutan mangrove di pulau Kangge sekitar 5 % yang diduga karena pengaruh

faktor alam yaitu suplai air tawar yang sangat kurang dan menyebabkan vegetasi mangrove

mengalami kekeringan dan matiHutan mangrove di pulau Lapang hanya terdapat di pantai timur

dengan ketebalan dan kerapatan yang rendah. Jenis yang umum dijumpai adalah Rhizophora sp.

Kondisi hutan mangrove di lokasi ini sudah mengalami kerusakan akibat dari pengambilan kayu bakar

oleh masyarakat untuk mengolah teripang.

Kerusakan fisik terumbu karang di Pulau Kangge tampak dari dijumpainya patahan karang dalam

ukuran yang tidak beraturan yang dapat menjadi indikator kerusakan terumbu karang akibat jangkar

perahu. Lokasi ini merupakan tempat berlabuh perahu nelayan, sehingga terumbu karang di lokasi

ini sangat rentan terhadap kerusakan fisik akibat aktivitas perahu nelayan.

Kerusakan fisik terumbu karang di lokasi pulau Kambing cukup tinggi, hal ini ditandai dengan

persentase penutupan patahan karang yang cukup besar. Tingginya persentase penutupan patahan

karang yang tinggi dapat menjadi indikasi adanya tekanan pemanfaatan yang dilakukan oleh

manusia. Pengamatan terhadap bentuk patahan karang dapat menjelaskan bahwa telah terjadi

pemanfaatan dengan cara-cara yang destruktif dan juga akibat dari pelepasan jangkar.

Letak pulau Rusa yang jauh, terpencil dan tidak berpenghuni, dapat menjadi target kegiatan

destructive fishing oleh nelayan luar pulau.

Kerusakan terumbu karang pada lokasi yang disurvai di channel side bagian timur pulau Lapang,

ditandai dengan dijumpainya patahan karang dengan ukuran yang besar dan tidak seragam, hal ini

dapat menjadi indikasi bahwa kerusakan karang (terutama karang bercabang) terjadi karena jangkar

perahu atau adanya kegiatan manusia karang untuk menangkap/mengambil biota laut. Namun

berdasarkan laporan masyarakat bahwa di pulau Lapang sering terjadi kegiatan penangkapan ikan

dengan menggunakan bahan peledak. Kondisi ini bisa saja terjadi karena letak pulau Lapang selain

tidak berpenghuni juga jauh dari pengawasan aparat pemerintah/keamanan.

Kerusakan terumbu karang di Pulau Ternate cukup jelas terlihat dengan tingginya persentase

penutupan patahan karang (13,10 %). Patahan karang yang dijumpai umumnya berukuran yang

bervariasi kecil-besar. Kondisi ini dapat menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi disebabkan oleh

banyak faktor dari aktivitas manusia dalam memanfaatkan terumbu karang dengan cara destruktif

dan telah berlangsung pada waktu lampau, dan saat ini patahan karang telah ditutupi oleh alga dan

ditumbuhi oleh karang lunak.

Kerusakan yang terjadi di Pulau Pura terutama disebabkan oleh pengoperasian alat tangkap bubu

38

Page 40: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

oleh nelayan setempat yang dilakukan secara tidak beraturan. Bubu diletakkan pada area terumbu

karang yang masih baik, yang banyak terdapat karang bercabang, dan ini berakibat karang bercabang

menjadi patah. Peletakkan bubu dilakukan secara berpindah-pindah pada lokasi karang yang masih

baik yang banyak terdapat ikan target. Hal ini berakibat kerusakan akan terus berlangsung dan

meluas pada area terumbu karang lainnya. Selain kerusakan akibat penangkapan ikan dengan

menggunakan alat tangkap bubu, kerusakan karang di Pura Timur juga disebabkan oleh pelepasan

jangkar perahu yang tidak beraturan pada area terumbu karang

2.1.9 Pengelolaan KKLD Alor

2.1.9.1 Mandat dan badan-badan pemerintah

KKLD Alor dibentuk mulai Tahun 2006 dengan SK Bupati Nomor 5 Tahun 2006 tentang KKLD Selat

Pantar, pengelolaan di Kabupaten Alor dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Alor, dan diadakan perluasan KKLD Selat Pantar menjadi KKLD Kabupaten Alor dengan SK BUPATI

Nomor 6 Tahun 2009 tentang Perluasan Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Alor. Sampai

saat ini belum terbentuk zona inti karena masih dalam proses pemilihan lokasi. Saat ini pengelolan

KKLD Alor dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor sebagai leading sector

bagi dinas/badan/bagian/satuan terkait lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Alor.

2.1.9.2 Undang-undang dan peraturan-peraturan

Berikut adalah undang-undang dan peraturan-peraturan yang mendukung pengelolaan perikanan

dan pengelolaan kawasan lindung:

Undang-undang No. 5 / 1990 tentang konservasi perihal pemanfaatan berkelanjutan dan

konservasi sumber daya alam dan ekosistem

Undang-undang No. 31 / 2004 dan perubahannya Undang-undang No. 45/2009 tentang

perikanan perihal pemanfaatan secara berkelanjutan sumber daya perikanan

Undang-undang No. 27 / 2007 tentang pengelolaan zona pantai perihal prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan di kawasan pantai,

Peraturan Menteri (Kehutanan) No. 41 / 2008 tentang panduan utuk perencanaan

pengelolaan kawasan konservasi perihal rencana kerja dan prinsip-prinsip pengelolaan di

39

Page 41: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

kawasan konservasi,

Peraturan Menteri (Kehutanan) No. 56 / 2006 tentang panduan untuk melakukan zonasi

taman nasional perihal langkah-langkah untuk melakukan zonasi taman nasional dan

macam-macam zona,

Peraturan Menteri (Perikanan) No. 17 / 2008 tentang konservasi kawasan-kawasan pantai

dan pulau-pulau kecil perihal zonasi di kawasan-kawasan pantai dan rencana pembangunan

strategis untuk pulau-pulau kecil,

Peraturan Pemerintah No. 60 / 2007 tentang konservasi sumber daya perikanan termasuk

habitat-habitat dan ekosistem-ekosistem laut.

Peraturan Menteri (Perikanan) No. 2 / 2009 tentang penetapan kawasan-kawasan konservasi

akuatik perihal langkah-langkah dan prinsip-prinsip penetapan zona-zona konservasi di

kawasan pantai,

Undang-undang dan dekrit tentang desentralisasi, termasuk Peraturan Pemerintah No. 38 /

2007 dan Undang-undang No.32 / 2004 tentang delegasi kekuasaan kepada pemerintah

setempat untuk pemanfaatan berkelanjutan atas sumber daya alam.

Peraturan Bupati Alor Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Penetapan Selat Pantar Sebagai KKLD

Peraturan Bupati Alor Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Alor

Tahun 2006 Tentang Penetapan Selat Pantar Sebagai KKLD (Lampirannya berupa Peta Perlu-

asan KKLD)

2.1.9.2 Pendanaan untuk pengelolaan

Untuk menjamin eksistensi dan keberlanjutan pengelolaan KLLD, dalam prosesnya akan diterbitkan

Peraturan Daerah yang melegislasi mekanisme kelembagaan dan rencana pengelolaan termasuk

Mekanisme pendanaan (Sustanaible Financing Mechanism) didalamnya. Mekanisme pendanaan

berkelanjutan (Sustanaible Financial Mechanism) adalah salah satu sumber pendanaan atau sharing

anggaran baik dari dalam - luar negeri, pemerintah, swasta dan lembaga donor lainnya, yang

diarahkan untuk mendukung dan pembiayaan pengelolaan,manajemen kelembagaan suatu kawasan

konservasi laut. Menurut Domeier(2002) dalam WWF(2010), mekanisme pembiayaan yang

berkelanjutan(Sustainable Financing Mechanism) bertujuan untuk membantu pengelolaan kawasan

konservasi, dimana badan/lembaga pengelola bisa pengembangan usaha yang kompatibel untuk

memberikan pendapatan alternatif bagi masyarakat lokal dan lembaga pengelola juga bisa

40

Page 42: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

menghasilkan pendapatan penting untuk menutupi aktivitas konservasi dan biaya operasi.

Konsultan akan melakukan pengkajian tentang kelaikan finansial/operasional pada pilihan-pilihan

pengelolaan sumberdaya alam Laut Alor melalui:

Bersama dengan para pihak utama, terutama Tim WWF, melakukan inventarisasi dan

merumuskan 2-3 pilihan bagi operasi dan pendanaan kerangka pengelolaan sumberdaya

alam Laut Alor, dengan memfokuskan pada pengelolaan jejaring KKL dan perikanan

Melakukan perkiraan pembiayaan pilihan pilihan pengelolaan tersebut di atas.

Mengkaji sumberdana potensial untuk pembiayaan pengelolaan.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas maka konsultan akan melakukan beberapa jasa

kegiatan sebagai berikut:

Kunjungan lapangan selama empat hari bersama Tim WWF dan menginventarisasi pili-

han pilihan kerangka pengelolaan sumberdaya alam Laut Alor (dari segi operasional dan

finansial).

Pertemuan selama kunjungan lapangan dengan para pejabat daerah dan para pihak di

tingkat kabupaten untuk mengkaji kerangka pengelolaan.

merumuskan prinsip prinsip perancangan pengelolaan antara lain prosentase pada

kawasan yang dilindungi secara ketat, prosentase pada kawasan multi guna, sistem peri-

jinan bagi nelayan kecil, menengah dan besar. Berdasarkan hal tersebut maka konsultan

akan memerinci pilihan-pilihan biaya/penghasilan.

Melakukan tinjauan komprehensif terhadap kerangka pengelolaan pemanfaatan sum-

berdaya alam, dalam kaitannya dengan struktur pengelolaan yang ada.

Riset terhadap sumber pengeluaran utama dan potensi kebutuhan/kekurangan dana un-

tuk implementasi pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam, meninjau ketersediaan

sumber finansial yang ada.

Riset potensi sumber dana untuk menutup biaya pengelolaan kerangka pengelolaan pe-

manfaatan sumber daya alam.

Memadukan berbagai temuan ke dalam analisis operasi/finansial untuk beberapa pilihan

dalam kerangka pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam, termasuk analisis ter-

hadap biaya dan manfaat serta sudut pandang pro dan kontra.

41

Page 43: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Hasil yang ingin dicapai adalah Suatu laporan kajian yang terdiri dari bagian sebagai berikut:

Ringkasan Executive kajian keuangan

Pendahuluan

Deskripsi beberapa pilihan keuangan/operasional dalam kerangka pengelolaan peman-

faatan sumberdaya alam di Laut Alor.

Ringkasan kesimpulan untuk tiap pilihan pengelolaan berdasarkan aspek keuangan

and/or operasional.

Kontraktor akan memberikan seluruh kompilasi data, informasi dan dokumentasi.

2.2. Tim Proyek dan para pemangku kepentingan utama

2.2.1 Lembaga Mitra Utama dan Manajer Kampanye Pride

Lembaga Mitra Utama : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor

Manajer Kampanye Pride : Vidi Bahtiar Bethan

2.2.2 Badan-badan dan kelompok-kelompok lingkungan lain yang bekerja di KKLD Alor

Berikut adalah lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi penting bagi pengelolaan KKLD Alor:

1. BAPPEDA, Dinas Penanaman Modal dan Pariwisata, Dinas Perhubungan dan INFOKOM

2. Satpol PP, Polair

3. Pemerintah Kecamatan Pantar dan Pantar Barat

4. Pemerintah Desa Blangmerang, Baranusa, Piringsina dan Kelurahan Kabir

2.2.3 Para pemangku kepentingan utama

Di sini, kami mengidentifikasi pemangku kepentingan sebagai individu atau kelompok yang mungkin

mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh, pengaturan sumber daya hidup laut di lokasi kampanye. Di

KKLD Alor, para pemangku kepentingan terdiri dari para wakil badan-badan dan lembaga-lembaga

yang telah disebutkan sebelumnya (lihat bagian 2.2).

Kami memfokuskan lebih lanjut penilaian terhadap para pemangku kepentingan dengan hanya

memilih para pemangku kepentingan yang mempengaruhi kawasan larang-tangkap dekat-pantai.

42

Page 44: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Tabel 2: Analisa Pemangku Kepentingan untuk KKLD Alor

Pemangku Kepentingan Rincian Urgensi Kekuata

n

Legitimasi

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor

Kepala DInas memegang kebijakan politis khususnya di bidang Kelautan

dan Perikanan, yang termasuk di dalamnya kebijakan di bidang Perairan,

Konservasi dan Kekayaan Laut.

Tinggi Tinggi Tinggi

Project Leader Solor Alor Program WWF

Sebagian besar data baik ekologi dan pemanfataan KKLD Alor diinisiasi

oleh WWF Solor Alor Project. Pembentukan Zona inti juga difasilitasi

oleh lembaga ini.

Tinggi Tinggi Tinggi

Ketua LSM Link Ketua LSM ini telah membantu pemerintah dalam memperluas wilayah

KKLD menjadi 400.008 Ha. Proses panjang yang dilalui dalam perluasan

KKLD Alor berisi banyak informasi dan pengalaman yang bisa dijadikan

sebagai data dasar proyek kampanye pride ini.

Tinggi Tinggi Tinggi

43

Page 45: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Pemangku Kepentingan Rincian Urgensi Kekuata

n

Legitimasi

Kabid Perairan dan Kekayaan Laut

Bidang ini mempunyai staf yang bekerja penuh di bidang konservasi laut

Alor pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor

Tinggi Tinggi Tinggi

Kabid Perikanan Laut Bidang ini mempunyai staf yang bekerja penuh di bidang penangkapan

ikan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor

Tinggi Tinggi Tinggi

Pemerintah Kecamatan

Pantar

mengurusi seluruh administrasi, kesehatan, pendidikan, serta bidang-

bidang lain termasuk perikanan di wilayah Kecamatan Pantar (Kelurahan

Kabir)

Tinggi Tinggi Tinggi

Pemerintah Kecamatan

Pantar Barat

mengurusi seluruh administrasi, kesehatan, pendidikan, serta bidang

bidang lain termasuk perikanan di wilayah Kecamatan Pantar Barat (Ds. Piringsina, Blangmerang dan Baranusa)

Tinggi Tinggi Tinggi

Pemerintah Kelurahan Kabir mengurusi seluruh administrasi, kesehatan, pendidikan, serta bidang

bidang lain termasuk perikanan di Kelurahan Kabir

Tinggi Tinggi Tinggi

44

Page 46: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Pemangku Kepentingan Rincian Urgensi Kekuata

n

Legitimasi

Pemerintah Desa

Blangmerang

mengurusi seluruh administrasi, kesehatan, pendidikan, serta bidang

bidang lain termasuk perikanan di Desa Blangmerang

Tinggi Tinggi Tinggi

Pemerintah Desa Piringsina mengurusi seluruh administrasi, kesehatan, pendidikan, serta bidang

bidang lain termasuk perikanan di Desa Piringsina

Tinggi Tinggi Tinggi

Pemerintah Desa Baranusa mengurusi seluruh administrasi, kesehatan, pendidikan, serta bidang

bidang lain termasuk perikanan di desa Baranusa

Tinggi Tinggi Tinggi

Wakil Nelayan di 4 desa Nelayan di 4 desa ini banyak memanfaatkan Perairan Pulau Batang dan

Lapang sebagai tempat mencari ikan/sumber penghidupannya

Tinggi Tinggi Tinggi

Setelah menganalisa atribut-atribut kekuatan kelompok-kelompok pemangku kepentingan utama, langkah berikutnya adalah membuat daftar individu-

individu yang mewakili ketiga kelompok: definitif / pasti, ekspektan / diharapkan, dan laten / tersembunyi. Ini bukan pekerjaan mudah, khususnya bila kita

tidak memiliki kriteria-kriteria tertentu untuk menyeleksi wakil yang benar. Jadi dengan menggunakan informasi dari analisa pemangku kepentingan di atas,

kami menggunakan analisa untung-rugi sederhana (potensi dan motivasi versus konsekuensi) untuk mengidentifikasi daftar para pemangku kepentingan

45

Page 47: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

utama yang mewakili ketiga kelompok di atas. Termasuk dalam individu-individu dimaksud adalah sebagai berikut:

Tabel 3: Analisa pemangku kepentingan dengan menggunakan analisa untung-rugi sederhana

# Pemangku Kepentingan

Nama peserta,

posisi dan rincian

kontak Masalah utama

Kontribusi potensial

(apa yang dikemukakan

peserta pada pertemuan)

Motivasi untuk

menghadiri

(apa yang diharapkan

peserta dari pertemuan)

Konsekuensi jika

tidak menghadiri

1

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor Keterbatasan waktu

Legalitas Program dan

dukungan staf Dinas

Kelautan dan Perikanan

Adanya dukungan

terhadap Program

pemerintah

Berkurangnya

dukungan dan

keberhasilan proyek

2Project Leader Solor Alor Program WWF

Keterbatasan waktuData dan informasi

Adanya dukungan

terhadap Program WWF

Berkurangnya dukungan dan keberhasilan proyek

3Ketua LSM Link Keterbatasan waktu Data dan informasi Adanya dukungan

terhadap Program LSM

Berkurangnya dukungan dan keberhasilan proyek

4 Kabid Perairan dan Kekayaan Laut

Keterbatasan waktu Data dan informasi Adanya dukungan

terhadap Program Bidang

Berkurangnya dukungan dan

46

Page 48: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

# Pemangku Kepentingan

Nama peserta,

posisi dan rincian

kontak Masalah utama

Kontribusi potensial

(apa yang dikemukakan

peserta pada pertemuan)

Motivasi untuk

menghadiri

(apa yang diharapkan

peserta dari pertemuan)

Konsekuensi jika

tidak menghadiri

konservasi keberhasilan proyek

5

Kabid Perikanan Laut Keterbatasan waktu Data dan informasi Adanya dukungan

terhadap Program Bidang

Perikanan Laut

Berkurangnya dukungan dan keberhasilan proyek

6

Pemerintah Kecamatan

Pantar

Jauh dari pusat kota

Data dan informasi Dana dan dukungan

terhadap program

pembangunan, termasuk

pembangunan sector

perikanan, di wilayahnya

Berkurangnya dukungan dan keberhasilan proyek

7Pemerintah Kecamatan

Pantar Barat

Jauh dari pusat kota Data dan informasi Dana dan dukungan terhadap program perikanan di wilayahnya

Berkurangnya dukungan dan keberhasilan proyek

8 Pemerintah Kelurahan Jauh dari pusat kota Data dan informasi Dana dan dukungan terhadap program

Berkurangnya dukungan dan

47

Page 49: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

# Pemangku Kepentingan

Nama peserta,

posisi dan rincian

kontak Masalah utama

Kontribusi potensial

(apa yang dikemukakan

peserta pada pertemuan)

Motivasi untuk

menghadiri

(apa yang diharapkan

peserta dari pertemuan)

Konsekuensi jika

tidak menghadiri

Kabir perikanan di wilayahnya keberhasilan proyek

9Pemerintah Desa

Blangmerang

Jauh dari pusat kota Data dan informasi Dana dan dukungan terhadap program perikanan di wilayahnya

Berkurangnya dukungan dan keberhasilan proyek

10Pemerintah Desa

Piringsina

Jauh dari pusat kota Data dan informasi Dana dan dukungan terhadap program perikanan di wilayahnya

Berkurangnya dukungan dan keberhasilan proyek

11Pemerintah Desa

Baranusa

Jauh dari pusat kota Data dan informasi Dana dan dukungan terhadap program perikanan di wilayahnya

Berkurangnya dukungan dan keberhasilan proyek

12Nelayan di 4 desa Jauh dari pusat kota Data dan informasi Keberlanjutan bidang

perikanan di wilayahny

Berkurangnya dukungan dan keberhasilan proyek

48

Page 50: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Program ini mutlak harus mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait. Selain dengan tim pride,

dukungan lembaga/mitra lain serta nelayan sendiri sangat dibutuhkan untuk menghilangkan rintangan

kognitif dan emosional, terbatasnya sumber daya dan politis.

Pada tahap selanjutnya, sejumlah pemangku kepentingan, khususnya nelayan dan penduduk desa,

dilibatkan sebagai pewawancara (enumerator) untuk mengumpulkan data dan informasi melalui survei

dengan enumerator dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor.

49

Page 51: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

3. MODEL KONSEP

Model konsep KKLD Alor dibuat untuk memahami logika dan hubungan sebab akibat berkurangnya

biomass ikan karang khususnya di perairan Pulau Batng dan Lapang. Model ini, walaupun masih belum

sempurna, telah dibuat dengan logika berpikir yang cukup rumit dengan mendaftar semua elemen yang

terkait dengan factor-faktor langsung dan tak langsung yang saling berhubungan satu-sama lainnya.

3.1. Memahami dan memprioritaskan target-target konservasi dan ancaman-ancaman di lokasi

Setelah melalui fase universitas pertama, saya berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi

dari lapangan mengenai ancaman-ancaman kritikal yang mempengaruhi KKLD Alor khususnya di Perairan

Batang dan Lapang:

1. Penangkapan Berlebih

2. Destrucive fishing

3. Sampah dan Polusi

4. Coral bleaching

5. Penambangan Karang dan pasir

Berdasarkan studi pustaka, dengan menggunakan informasi dari laporan-laporan tekhnis, makalah-

makalah ilmiah, dan laporan-laporan pemerintah, kami mengidentifikasi target-target ancaman-ancaman

langsung sebagai berikut:

1. Penangkapan ikan berlebihan: Klasifikasi IUCN - CMP 5.4 "Penangkapan ikan dan pengambilan

sumber daya akuatik". Penangkapan ikan berlebihan dapat mempengaruhi jenis ikan dalam dua

cara. "Penangkapan ikan berlebihan pertumbuhan" terjadi ketika sebagian besar ikan ditangkap

dan dimatikan sebelum mencapai ukuran komersial yang ideal, dan karenanya mengurangi

besarnya tangkapan potensial. Penangkapan ikan berlebihan pertumbuhan adalah bentuk paling

umum penangkapan ikan berlebihan, tetapi biasanya tidak semerusak “penangkapan ikan

berlebihan rekruitmen". Penangkapan ikan berlebihan rekruitmen terjadi ketika sebagian besar

ikan ditangkap dan dimatikan sebelum mencapai kematangan reproduksi, dan karenanya

mengurangi kemampuan jenis itu untuk bereproduksi. Meskipun bentuk penangkapan ikan

berlebihan yang ini tidak seumum penangkapan ikan berlebihan pertumbuhan, namun

penangkapan ikan berlebihan rekruitmen dapat menghabisi suatu jenis ikan, seperti ikan kerapu

pengelompok. Ikan jenis ini rentan terhadap penangkapan di lokasi-lokasi pemijahan. Kedua

macam penangkapan berlebihan di atas bisa merupakan akibat penggunaan metode-metode

50

Page 52: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

penangkapan ikan tertentu atau akibat intensitas penangkapan ikan.

2. Pengracunan terumbu dan organism-organisme karang lainnya melalui penggunaan bom, sianida

atau racun lain untuk menangkap ikan: Klasifikasi IUCN - CMP 5.4 "Penangkapan ikan dan

pengambilan sumber daya akuatik".

3. Sampah, khususnya wisatawan: Klasifikasi IUCN-CMP 6.1 "Kegiatan-kegiatan Rekreasi".

4. Tekanan temperature dan asidifikasi karena perubahan iklim: Klasifikasi IUCN-CMP 11.3 "Ekstrim

Temperatur"; IUCN-CMP tidak memberikan sub-kategori untuk asidifikasi di bawah kategori 11

"Perubahan Iklim & Cuaca yang Parah".

5. Pengambilan Pasir dan Karang untuk bahan bangunan: Klasifikasi IUCN-CMP 1.2 "Kawasan-

kawasan Komersial & Industri".

Berdasarkan Statistik Perikanan Tangkap Kabupaten Alor, jumlah armada dan alat tangkap ikan di

Kabupaten alor semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini adalah salah satu factor yang dapat

mengakibatkan penangkapan berlebih. RARE memilih Penangkapan ikan sebagai fokus utama proyek

kampanye Pride di KKLD Alor karena alasan-alasan sebagai berikut:

Penangkapan berlebihan terus meningkat dalam cakupan dan skala

Terdapat penyelesaian-penyelesaian yang layak dan berefek kuat yang dapat didukung secara

signifikan oleh Kampanye Pride

Penangkapan ikan berlebihan adalah fokus pilihan

Kegiatan ini merupakan ancaman paling utama di KKLD Alor

Sukses kampanye ini dapat diulang dimana pun di kawasan laut di Indonesia

3.2. Model Konsep dalam Miradi

Sebelumnya, saya membuat rancangan model konsep berdasarkan logika berpikir sebab akibat, yang

meringkas bagaimana ancaman-ancaman langsung berpengaruh terhadap target-target konservasi, dan

bagaimana faktor-faktor pendukung makin memperparah ancaman-ancaman langsung tersebut. Saya

kemudian mendiskusikan model konsep tersebut dengan rekan-rekan di Dinas Kelautan dan Periakanan

Kabupaten Alor, PPM, dan staf Dinas Perikanan Kabupaten Alor. Saya merevisi model konsep itu dengan

masukan-masukan dari mereka. Hasil dari diskusi dengan berbagai stakeholder dan pengamatan

langsung di lapangan saya gambarkan dengan Software Miradi. Tabel 4 menampilkan tinjauan target-

target konservasi, ancaman-ancaman langsung terhadap target-target tersebut, dan faktor-faktor

51

Page 53: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

pendukung yang dirasa terkait dengan ancaman-ancaman yang ada.

Gambar 1: Model konsep yang menghubungkan target-target konservasi di KKLD Alor dengan ancaman-

ancaman langsung dan faktor-faktor kontribusi.

52

Page 54: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

53

Model Konsep KKLD Alor

Page 55: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

3.3. Narasi Model Konsep

Rendahnya pengetahuan masyarakat umum terhadap penangkapan ikan berlebih menyebabkan pemanfaatan

sumber daya ikan masih belum selektif. Selain itu POKMASWAS yang dibentuk pemerintah belum lama ini (di bulan

november 2010) belum sepnuhnya berjalan. Hal ini mengakiatkan jaminan keamaanan laut belum maksimal sehingga

tingkat pencurian ikan masih tinggi. Lemahnya pengaturan perijiann dari Pemerintah serta belum adanya Zona inti di

KKLD Alor mengakibatkan belum adanya pembatasan tempat, jenis laat tangkap dan jenis ikan yang diperbolehkan

untuk ditangkap. Selain itu, maslaah sampah dan limbah serta penambangan karang oleh masyarakat sekitar pantai

juga menjadi isu yang perlu mendapat penyelesaian di masa-masa mendatang.

Page 56: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

4. ANALISA KELANGSUNGAN DAN ANALISA PERINGKAT ANCAMAN TARGET KONSERVASI

Sebagian besar lokasi menghadapi banyak ancaman sebagaimana didiskusikan dalam model konsep di atas. Sumber

daya konservasi langka dan kompetensi seringkali terbatas. Tantangan umum bagi manajer kampanye adalah

memprioritaskan ancaman-ancaman yang ada untuk menentukan mana dari sekian banyak ancaman tersebut yang

harus ditangani terlebih dahulu. Analisa peringkat ancaman adalah metode untuk membuat langkah ini jelas dan

lebih obyektif. Metode ini meliputi penentuan dan pendefinisian serangkaian kriteria dan kemudian menerapkan

kriteria-kriteria tersebut terhadap ancaman-ancaman di lokasi sehingga tindakan-tindakan konservasi dapat

diarahkan pada saat benar-benar dibutuhkan.

Proses menilai target-target konservasi dan proses analisa peringkat terhadap ancaman-ancaman yang ada dilakukan

pada Proses Pengembangan Kelompok Rare (Rare’s Cohort Development Process) sebelum fase universitas pertama.

4.1. Analisa kelangsungan target-target konservasi

Standar-standar Terbuka untuk Praktik Konservasi mencakup analisa kelangsungan target-target konservasi. Sebagai

bagian dari proses ini, para praktisi harus menilai status target konservasi sebagai rendah, sedang, tinggi atau sangat

tinggi. Lihat Tabel 3 Kelangsungan untuk status peringkat masing-masing target konservasi di KKLD Alor.

Tabel 3: Kelangsungan. Status peringkat masing-masing target konservasi di KKLD Alor

Target Konservasi Kondisi /

status

Justifikasi

Kerapu/Ikan Dasar

Lainnya

Rendah Hasil pengamatan secara umum, pada 3 titik di sekitar

pulau Batang dan Lapang, kelimpahan individu pulau

Lapang sebesar 2.160 individu/250 m2, Pulau Batang

sebesar 1368 dan 848 individu/250 m2.

Ekosistem-ekosistem

terumbu

Rendah Kondisi tutupan karang di 2 pulau ini buruk dan sedang. Hal

ini disebabkan karena blast fishing, bekas jangkar, meting

(injak-injak karang), dan bom.

4.2. Analisa peringkat ancaman

Miradi menerapkan tiga kriteria untuk menilai pentingnya ancaman langsung terhadap target-target konservasi:

55

Page 57: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Lingkup (Scope), Tingkat Kerusakan (Severity), dan Ketakberbalikkan (Irreversibility). “Lingkup” mengacu pada

cakupan geografis, yaitu apakah sebuah ancaman aktif di kawasan yang luas (sebagai contoh, lingkup konversi karang

menjadi pelabuhan di Kota Kataka akan lebih rendah karena dampaknya hanya akan terbatas pada dua karang).

“Tingkat kerusakan” menilai sejauh mana ancaman merusak atau membunuh target (sebagai contoh, konversi karang

menjadi pelabuhan akan memiliki tingkat kerusakan tinggi pada kedua karang dekat Kota Kataka karena karang-

karang tersebut akan hancur oleh pengerukan). “Ketakberbalikkan” mengukur efek ancaman setelah ancaman

tersebut tak lagi aktif. Sebagai contoh, ketakberbalikkan konversi karang menjadi pelabuhan akan tinggi, karena

pemulihan karang akan membutuhkan proyek pemulihan / restorasi skala besar dan sangat mahal. Miradi kemudian

menerapkan algoritma untuk menghitung peringkat ancaman keseluruhan, berdasarkan nilai (rendah, sedang, tinggi

dan sangat tinggi) untuk masing-masing dari ketiga kriteria. Sebagai catatan, Miradi memberikan pertimbangan tinggi

untuk kriteria ketakberbalikkan: Jika ketakberbalikkannya rendah, maka lingkup dan tingkat kerusakan tidak kuat

mempengaruhi keseluruhan peringkat ancaman, kecuali jika baik lingkup maupun tingkat kerusakannya sama-sama

“sangat tinggi.” Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana Miradi menggabungkan analisa peringkat dari

tiga dimensi menjadi peringkat keseluruhan, lihatlah halaman bantuan Miradi tentang hal ini.

56

Page 58: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Tabel 4: Rincian peringkat ancaman di KKLD Alor.

Informasi terinci mengenai bagaimana kami menganalisa peringkat setiap ancaman pada target konservasi

berdasarkan lingkup, tingkat kerusakan, dan ketakberbalikkan, dengan catatan-catatan untuk membantu penjelasan

tentang peringkat.

↓ Ancaman & Target /

Kriteria →Lingkup

Tingkat

KerusakanKetakberbalikkan Ringkasan Catatan

Sampah dan polusiRendah Sedang Sedang Rendah Sampah dan polusi berdampak

rendah terhadap populasi ikan

karang karena

ketakberbalikannya sedang

Penangkapan BerlebihTinggi Tinggi Tinggi Tinggi Penangkapan berlebih

berdampak tinggi terhadap

populasi ikan karang karena

ketakberbalikannya Tinggi

Penambangan Karang

dan Pasir

Sedang Tinggi Tinggi SedangPenambangan Karang dan

Pasir berdampak tinggi

terhadap populasi ikan karang

karena ketakberbalikannya

Tinggi

Destructive fishingTinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Destructive fishing berdampak

tinggi terhadap populasi ikan

karang karena

ketakberbalikannya Tinggi

Destructive fishing Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Destructive fishing berdampak

sedang terhadap populasi ikan

karang karena

ketakberbalikannya Tinggi

57

Page 59: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Coral BleachingRendah Tinggi Tinggi Rendah

Coral Bleaching berdampak

tinggi terhadap populasi ikan

karang karena

ketakberbalikannya Tinggi

Tabel 5: Ringkasan Ancaman versus Peringkat Target di KKLD Alor. Tabel ini menunjukkan ringkasan berkode warna

tentang peringkat ancaman untuk tiap target konservasi per tiap ancaman langsung.

Threats \ Targets Terumbu

Karang

Ikan Kerapu dan atau ikan dasar

lainnya

Summary Threat

Rating

Sampah dan polusi Low Low

Penangkapan Berlebih High Medium

Penambangan Karang dan

Pasir

Medium Low

Destructive fishing High High High

Coral Bleaching Low Low

Summary Target Ratings: Medium High High

Tabel ringkasan Miradi menampilkan peringkat ancaman untuk tiap ancaman langsung versus tiap target konservasi

di KKLD Alor

1. Penangkapan Berlebih

Pada dasarnya manusia itu tidak berpuas diri atas apa yang sudah dimilikinya. Ada hal menarik yaitu bahwa ternyata

simulasi overfishing terbukti di lapangan. Selama masih ada dan mampu, embat terus. Jangan kasih kesempatan

58

Page 60: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

yang lain. Menurut pengakuan salah seorang istri nelayan di Dinas penggunaan lampara menyebabkan

irreversibilitynya pasti tinggi. Karena itu ikan yang masih kecil juga ikut tertankap.

2. Destructive fishing

Pertumbuhan karang sangat lambat. Karena itu bom dan alat tangkap destruktif lainnya pasti sangat merusak. Selain

karang, ikan karang, dari yang dewasa hingga ke telur-telurnya juga ikut terambil.

3. Coral bleaching

Dampak alam global warming scopenya belum terasa sampai sini. Kalau penyebabnya sampah dan limbah itupun

belum terasa karena pada dasarnya laut Alor masih bersih. Irreversibility dan severitynya tinggi karena terumbu

karang susah untuk sehat kembali jika sakit.

4. Sampah dan Polusi

5. Penambangan Karang dan Pasir

Penambangan pasir ini juga mempengaruhi pertumbuhan karang dan perubahan sempadan pantai (severitynya juga

tinggi)

59

Page 61: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

5. RANTAI HASIL DAN SASARAN AWAL

5.1. Rantai Hasil

Tahapan perubahan perilaku pada umumnya adalah sebagi berikut.

Pra-kontemplasi, pada tahap ini orang kurang atau tidak memiliki semua pengetahuan tentang perilaku baru

yang diajukan,

Kontemplasi, pada tahap ini orang sadar tentang keberadaan perilaku baru tersebut, tetapi masih belum

dapat memutuskan apakah perilaku tersebut menguntungkan atau dapat diterima secara sosial,

Persiapan, pada tahap ini orang cenderung memiliki anggapan positif terhadap perilaku baru yang diajukan

belum mencoba melakukannya,

Validasi, pada tahap ini orang berbicara dengan orang-orang lain yang dipercaya untuk memvalidasi kesan-

kesan yang ditangkapnya dan untuk mengukur keberterimaan sosial perilaku tersebut,

Tindakan, pada tahap ini orang pertama-tama mencoba perilaku baru yang diajukan untuk mengetes

pemahamannya tentang perilaku tersebut, dan

Memelihara (maintenance), pada tahap ini orang menjadikan perilaku baru yang diajukan sebagai bagian dari

perilaku normal rutin dan ia mungkin mempromosikan perilaku tersebut pada sesamanya.

Rantai hasil ini menggambarkan proses perubahan perilaku tersebut yang kesemuanya memerlukan strategi dalam

pelaksanaannya. Proses ini dimulai dari tahapan penjelasan penyebab-penyebab overfishing, yang kemudian

menimbulkan teterlibtan emosi khalayak dan pada khirnya menimbulkan aksi/langkah nyata. Dengan Miradi, kami

menggambarkan proses perubahan tersebut sebagai berikut :

60

Page 62: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

5.2. Tujuan-tujuan Awal

61

Page 63: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

1. Tahap Kontempelasi

1.1. . Mengenal NTZ Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui bahwa di KKLD Alor akan dibentuk batas-batas pengelolaan(zonasi)

1.2.. batas NTZ Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui tentang batas-batas kawasan larang ambil di Laut

1.3.. apa yang boleh dan tidak boleh

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh di zona KKLD

1.4. . pentingnya NTZ Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui pentingnya pembentukan kawasan lindung laut larang tangkap

1.5. . sebab overfishing Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui sebab-sebab overfishing

1.6. . peraturan NTZ Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui Peraturan Perundangan tentang Kawasan Larang Ambil

1.7.. hak ambil ikan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui siapa saja yang berhak mengambil ikan di Laut di Kabupaten Alor

1.8. . sebab pelanggaran Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui hal yang paling berpengaruh terkait kasus banyaknya pelanggaran di laut

1.9. . pengambilan keputusan di NTZ

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui bagaimana tingkat keterlibatan para pihak terkait dalam hal pengambilan keputusan mengenai kawasan larang tangkap ikan

1.10. . pengelolaan NTZ Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui seberapa sering pihak-pihak terkait terlibat dalam pengelolaan kawasan larang

62

Page 64: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

tangkap yang ada di wilayah desanya

1.11. . manfaat NTZ Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mengetahui manfaat dari kawasan larang tangkap

2. Tahap persiapan

2.1.1. . rencana pengelolaan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya rencana yang jelas untuk mengelola KKLD Alor

2.1.10. . pelatihan bagi petugas

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya petugas yang bekerja untuk KKLD Alor yang sangat terlatih

2.1.11. . pengawasan dan pengelolaan

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya pengawasan dan pengelolaan KKLD Alor yang efektif

2.1.12. . penelitian dan monitoring

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya kegiatan penelitian dan monitoring yang mencukupi

2.1.13. . masalah di KKLD Alor

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya mengatasi permasalahan pengelolaan KKLD Alor

2.1.2. . partisipasi nelayan dalam pengelolaan

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya ikut berpartisipasi dalan pengelolaan dan pengambilan keputusan pengelolaan KKLD

2.1.3. . rencana penetapan zonasi

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya rencana yang jelas sebelum penetapan zonasi pada KKLD Alor

2.1.4.. pendanaan zonasi Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya pendanaan yang memadai untuk mengelola dan

63

Page 65: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

menegakan peraturan di wilayah KKLD Alor

2.1.5. . batas-batas KKLD Alor

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya sosialisasi batas-batas KKLD Alor

2.1.6.. hukum di KKLD Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya Peraturan mengenai KKLD Alor yang betul betul dilaksanakan sehingga pelaku di hukum

2.1.7.. peratusan yang jelas Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya sosialisasi Peraturan mengenai KKLD Alor agar jelas dan dipahami nelayan

2.1.8. . tujuan pembuatan aturan

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya peraturan larang tangkap di buat untuk melindungi ikan dan karang bukan untuk membantu nelayan

2.1.9. . kurang infrastruktur Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya pentingnya infrastruktur, peralatan, dan fasilitas untuk menegakan aturan di KKLD Alor

2.2.1. . keterlibatan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat setempat dalam pengelolaan KKLD Alor

2.2.2.. kerjasama Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya upaya pengelolaan KKLD Alor yang dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan nelayan

2.2.3. . sanksi Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya upaya meningkatkan dan menegakan sanksi di KKLD Alor oleh Polisi/Angkatan Laut

2.2.4. . kesepakatan nelayan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya upaya meningkatkan dan menegakan sanksi di

64

Page 66: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh masyarakat

2.2.5. . aturan baru Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya upaya membangun aturan baru untuk KKLD Alor yang melibatkan seluruh masyarakat

2.2.6. . perluasan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya mengkaji ulang upaya agar luasan dan lokasi KKLD Alor efektif

2.2.7. . hak nelayan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dan juga pemerintah setempat sadar pentingnya upaya memastikan bahwa nelayan setempat mempunyai hak khusus di daerah KKLD Alor

2.4. . membantu POKMASWAS

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan ikut dalam patroli laut untuk pengamanan wilayah laut

2.5. . ukuran mata jaring Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan sadar untuk menggunakan ukuran mata jaring insang(gillnet)dasar yang diperbolehkan/ramah lingkungan

2.6. . ukuran ikan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan sadar untuk menyeleksi ukuran ikan kerapu yang boleh ditangkap, dibeli dan dikonsumsi

2.7. . dukungan masyarakat Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai Nelayan mau menyisihkan lautnya sebagai kawasan larang-tangkap

3. Tahap Validasi

3.2. . diskusi laut lestari Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan berkonsultasi tentang Lingkungan Laut yang lestari

3.3.. diskusi alat tangkap Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan berkonsultasi tentang alat tangkap yang boleh dan tidak boleh digunakan di KKLD Alor

65

Page 67: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

3.4. . diskusi tempat penangkapan

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan berkonsultasi tentang tempat penangkapan kerapu diperbolehkan dan tidak untuk menjaga kelastariannya

3.5. . diskusi jenis/ukuran ikan

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan berdiskusi tentang jenis/ukuran ikan kerapu dan atau ikan dasar lainnya yang boleh dan tidak boleh ditangkap

3.6. . peraturan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan berkonsultasi tentang peraturan yang berlaku di wilayah laut

3.7. . pengawasan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan berkonsultasi tentang pengawasan di wilayah laut

3.8. . diskusi kesepakatan kampung

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan berniat membuat Peraturan Desa/Kesepakatan Kampung

3.9. . solusi permasalahan pebuatan kesepakatan kampung

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan mau mencari solusi atas kendala apa yang paling besar dalam pembentukan Peraturan Desa/Kesepakatan Kampung tentang Pemanfaatan Wilayah Laut

4. Tahap aksi

4.1. . pengelolaan laut oleh masyarakat

Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan terlibat dalam pembuatan atau pengelolaan Laut di wilayah KKLD Alor

4.2. . pengawasan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan melakukan kegiatan pengawasan di laut

4.3. . POKMASWAS Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan terlibat dalam Kegiatan Kelompok Pengawas Masyarakat

4.4. . laporan kejadian Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya

66

Page 68: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

yang berprofesi sebagai nelayan melaporkan kejadian pelanggaran di laut

4.5. . aksi mendukung NTZ Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan ikut aktif dalam kegiatan zonasi (pemetaan, survey, penyusunan draft, evaluasi)

5. Hasil-hasil kampanye (TR dan CR)

biomass. kenaikan biomass Pada akhir kampanye, terjadi kenaikan biomass ikan kerapu dan atau ikan dasar lainnya (meningkat x % dari garis dasar)

fishing. penurunan penangkapan ikan

Pada akhir kampanye, terjadi penurunan penangkapan ikan dasar yang masih kecil atau sedang memijah (menurun x % dari garis dasar)

Lisensi. Sistem lisensi Kabupaten.

Pada 2015, Dinas Perikanan Kabupaten menetapkan jumlah maksimum lisensi penangkapan ikan yang dikeluarkan, yang didasarkan pada penilaian tentang kapasitas produktif cadangan ikan, tidak didasarkan pada aspirasi pembangunan.

masyarakat umum. komitmen penjual dan konsumen ikan dasar

Pada 2015, setidaknya pembeli ikan mau selektif membeli ikan

nelayan. komitmen nelayan Di akhir kampanye Pride, Masyarakat di 4 desa Target/khususnya yang berprofesi sebagai nelayan mau berkomitmen menjaga wilayah lautnya

nelayan/pengusaha ikan dari luar. Kemungkinan besar untuk ditangkap.

Pada 2015, setidaknya nelayan setempat menilai kemungkinan ditangkap ketika menangkap ikan di kawasan larang-tangkap setidaknya sedang (lebih tinggi dari rendah atau sangat rendah)

pemerintah. komitmen pemerintah

Pada tahun 2015, Pemerintah Daerah sepenuhnya mendukung NTZ

zonasi. Kepatuhan sukarela Pada Akhir Tahun 2011, penangkapan dan laporan-laporan ketidakpatuhan pada kawasan larang-tangkap di kalangan nelayan adalah berkurang 30% (turun dari X di garis dasar).

T04. Ikan Kerapu dan atau ikan dasar lainnya

Meningkatnya Biomass Ikan Karang di Pulau Batang/Lapang dari 7 ekor/m2 hingga 9 ekor/m2 di tahun 2015

67

Page 69: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

6. MENETAPKAN GARIS DASAR/BASELINE (SURVEI KUESIONER)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Riset kuantitatif identifikasi kepentingan (survey) merupakan salah satu perangkat penelitian yang digunakan untuk

membantu menyediakan informasi dan data yang diperlukan dalam upaya mengetahui kepentingan khalayak target,

dan memperdalam asumsi dasar yang sebelumnya telah tersedia. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor saat

ini sedang mengembangkan program Pride Campaign. Dalam perjalanannya beberapa proses dan tahapan awal telah

dilakukan, diantaranya mengadakan FGD dan Riset Kualitatif dengan masyarakat nelayan. Dari tahapan tersebut

diperoleh data bahwa ancaman penangkapan yang tidak ramah lingkungan masih menjadi ganjalan. Data yang

dihasilkan masih bersifat asumsi dasar, untuk itu perlu adanya validasi data yang mencerminkan keterwakilan

seluruh kepentingan masyarakat, sehingga strategi dan upaya yang akan dilakukan dapat tepat dan sesuai dengan

harapan semua pihak.

1.2. Tujuan

Tujuan diselenggarakannya survey ini adalah untuk :

a. Memahami pasar media dan sumber informasi terpercaya ; memahami pasar media dan siapa orang yang dapat

dipercaya untuk informasi lingkungan dapat membantu dalam penempatan aktifitas dan pesan yang benar serta

siapa sumber informasi yang dapat dipercaya dalam penyampaian informasi lingkungan

b. Melakukan segmentasi khalayak sasaran dengan mengukur variabel mandiri utama ; berguna untuk mengetahui

kondisi sosial ekonomi, dan demografis yang penting dari khalayak sasaran, termasuk umur, jenis kelamin, tingkat

pendidikan dan status pekerjaan mereka sehingga terukur.

c. Untuk mengetahui dimana saat ini tahapan perubahan perilaku khalayak sasaran ; data yang didapat akan

digunakan untuk menentukan perlakuan dari masing-masing kelompok sasaran, kelompok mana yang sudah siap

melakukan perubahan dan dimana yang masih dalam tahapan peningkatan pengetahuan.

d. Untuk menyusun sasaran yang spesifik, terukur, berorientasi kegiatan, realitis dengan sumberdaya yang ada serta

mempunyai jangka waktu.

68

Page 70: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

e. Untuk mengukur dampak kampanye pride dalam mencapai sasaran; karena pada akhir kegiatan pride campaign

akan diadakan survey lagi sehingga dapat terukur perubahan perilaku atau target konservasi selama kampanye

berlangsung.

f. Hasil yang didapat digunakan sebagai data dasar dalam membuat Kesepakatan Pengelolaan Laut khususnya di

wilayah KKLD Alor.

g. Memperkuat dan memperdalam asumsi yang didapat sebelumnya

1.3. Output

Sedangkan output yang ingin didapat dalam survey ini adalah :

1. Adanya validasi data terhadap asumsi yang telah dikumpulkan dalam kegiatan sebelumnya, sebagai bahan dalam

menyusun strategi untuk mengurangi ancaman konservasi.

2. Tersusunnya data sebagai bahan informasi mengenai kebutuhan khalayak sasaran, sehingga strategi dan Barier

Removal yang ditawarkan dapat mengurangi ancaman dan sesuai kebutuhan masyarakat.

3. Diketahuinya tingkat tahapan perilaku khalayak sasaran, untuk membedakan skala prioritas masing-masing

tempat dalam melaksanakan kegiatan pride campaign.

4. Tersusunnya data awal dalam perubahan perilaku pada KKLD Alor

II. PERSIAPAN SURVEY

2.1. Komunikasi dan Penyebaran Informasi

Komunikasi dilakukan pada Kepala Dinas, beberapa stakeholder, masyarakat Desa dan pihak terkait, untuk

membicarakan rencana kegiatan ini, dan menyakinkan bahwa kegiatan ini akan sangat bermanfaat sebagai landasan

dasar untuk melaksanakan langkah berikutnya. Sedangkan penyebaran informasi kegiatan survey kami lakukan di

kantor untuk membuka peluang voluntir untuk menjadi enumerator kegiatan ini, khususnya dari kalangan pegawai

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, dengan penyeleksian terlebih dahulu. Penyebaran informasi tersebut

kami lakukan secara lisan sejak bulan Agustus 2010 di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor.

2.2. Pembuatan dan Konsultasi Daftar Pertanyaan

Daftar pertanyaan dibuat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan menggunakan asumsi dasar dalam konsep

model sebagai landasan, pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun akan didiskusikan dengan beberapa rekan dari

69

Page 71: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, sekaligus menguji kedalaman dan tingkat pemahaman koresponden

terhadap pertanyaan tersebut.

III. PELAKSANAAN SURVEY

3.1. Penyelenggaraan Survey

a. Waktu dan Tempat

Kegiatan survey akan dilaksanakan selama 5 hari, pada tanggal 9 s/d 13 Nopember 2010, survey dilaksanakan di

beberapa kecamatan yang berada di Wilayah KKLD Alor antara lain 4 Desa/kelurahan pantai di Kecamatan Pantar

(Kelurahan Kabir) dan Kecamatan Pantar Barat (Ds. Blangmerang, Piringsina dan Baranusa). Kegiatan survey ini

dilakukan dengan 2 tahap, tahap 1 pemberian arahan dan petunjuk survey/pembekalan enumerator di Kantor Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor dan tahap 2 kegiatan survey tersebut.

b.Persiapan

- Menyiapkan materi pelatihan enumerator dan panduan kegiatan enumerator.

- Menyusun daftar pertanyaan dan rencana survey

- Melakukan monitoring dan evaluasi di setiap lokasi enumerasi.

- Mempersiapkan teknis di lapangan

- Konfirmasi kesediaan menjadi enumerator

3.2. Tim Kerja

Tim kerja terdiri dari penanggungjawab/supervisor, koordinator, enumerator dan petugas input data. Kepala Dinas

bertindak sebagai penanggungjawab dan supervisor, sedangkan yang ditunjuk sebagai koordinator adalah Kepala

Seksi di Bidang Perairan dan Kekayaan Laut. Koordinator bertugas mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan

enumerasi di lapangan.

Enumerator direkrut dari kalangan staf dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor yang sudah pernah

melakukan survey, dengan asumsi bahwa apabila yang melakukan staf dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Alor yang sudah berpengalaman maka informasi yang didapat cukup representatif, mengingat PNS di Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Alor sebagian besar sudah sering berhubungan langsung dengan masyarakat nelayan.

70

Page 72: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Perekrutannya sendiri juga melalui seleksi, dengan melakukan analisis motivasi dan pengalaman yang pernah

mereka lakukan.

Manajer Kampanye, dibantu 1 orang staf Bidang Perairan dan Kekayaan laut akan menginput dan menganalisis data

yang diperoleh.

Berikut ini susunan lengkap Tim Kerja Riset Kuantitatif Identifikasi Kepentingan di wilayah KKLD Alor.

- Penanggungjawab/supervisor : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor

- Koordinator :

a. Sutio B. Ambao, S.Pi.

b. Solipin Abd. Lalang, S.Pi.

c. M. M. Appah, S.Pi.

3.3. Jadwal Kegiatan Survey

a. Perekrutan enumerator (Tanggal 3 Agustus 2010 s/d 19 September 2010)

b. Pembekalan Enumerator (Tanggal 8 Nopember 2010)

b. Kegiatan survey (Tanggal 9 s/d 13 Nopember 2010), terdiri dari :

- Enumerator menuju daerah enumerasi masing-masing

- Kegiatan Survey

- Monitoring enumerator

- Pengumpulan kuisioner

c. Input data (Tanggal 10 s/d 14 Nopember 2010)

d. Analisa Data (Tanggal 17 s/d 19 Nopember 2010)

e. Pembuatan Laporan (20 s/d 21 Nopember 2010)

4. Sumber Dana

Sumber dana penyelenggaraan survey berasal dari Dana Inti RARE

5. Metoda

5. 1. Metoda Sampling

Metode sampling yang ditetapkan yaitu Stratified Random Sampling (SRS) karena sifat homegintas populasi Nelayan

di KKLD Alor tidak bisa dijamin sepenuhnya di lapangan.

Pemilihan strata kita lakukan dengan membuat sub-sub populasi yang bersifat homogen berdasarkan mata

71

Page 73: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

pencaharian utamanya (nelayan dan non nelayan). Terhadap subpopulasi itulah proses pengambilan sampel secara

SRS dilakukan.

Langkah kerja selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan data sekunder (Laporan Statistik Perikanan Tangkap Tahun 2009 dan data BPS Alor)

tentukan populasi sasaran dan tentukan anggota populasi secara keseluruhan (N)

2. Berdasarkan variabel tertentu (kriteria tertentu), populasi dibagi ke dalam subpopulasi/ strata-strata berdasarkan

mata pencaharian utamanya yaitu nelayan dan non nelayan.

3. Satuan sampling untuk setiap strata didaftar sehingga diperoleh kerangkan sampling untuk masing-masing strata

(N1, N2, dan seterusnya untuk setiap strata ke i) dimana N = N1 + N2 + … + Ni.

4. Dari masing-masing strata selanjutnya kita menentukan ukuran sampel keseluruhan/overall a1 dan a2 masing-

masing untuk responden nelayan dan non nelayan (http://www.surveysystem.com/sscalc.htm). Dengan confidence

level 95 % dan confidence interval 5 didapatkan a1 = 256 ; a2 = 367

5. Ukuran sampel sebesar n selanjutnya dialokasikan kesetiap strata (n1, n2, dan seterusnya) dimana n = n1 + n2 + ….

+ ni.

Alokasi sampel dilakukan dengan Alokasi proporsional. Ukuran sampel untuk setiap strata ditentukan sesuai

dengan proporsi ukuran strata tersebut terhadap ukuran sampel keseluruhan, misal n1=N1/N, n2=N2/N, dan

seterusnya

6. Dari setiap strata kemudian dipilih satuan sampling (ni x ai)

5.2. Karakteristik Responden :

Sebagian besar masyarakat mempunyai mata pencaharian sebagai petani, selain itu sebagian penduduk desa target

juga menjadi nelayan, buruh tani, pegawai negeri dan wiraswasta dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ketergantungan terhadap sumberdaya alam khususnya laut sangat tinggi, baik terhadap lahan pertanian maupun

sumberdaya lautnya. Walaupun sebagian besar menyadari bahwa mereka hidup bergantung terhadap perairan laut

KKLD Alor, namun tingkat kepedulian mereka terhadap gangguan kerusakan laut khususnya ikan dasar masih sedang.

Tokoh agama dan aparat pemerintah merupakan tokoh yang sangat dihormati.

Jajak pendapat dilakukan dalam rangka mengumpulkan data dasar mengenai tingkat pengetahuan, sikap dan

72

Page 74: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

perilaku masyarakat di Desa Piringsina, Baranusa, Blangmerang dan Kelurahan Kabir. Keempat Desa ini lokasinya

paling dekat dengan Pulau Batang dan Lapang. Beberapa data demografi dari Laporan BPS Alor (Alor dalam Angka)

dan Laporan Petugas Statistik Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor juga diambil untuk

melengkapi data dasar sebelum kampanye Pride dilakukan. Dengan menggunakan metode Stratified Random

Sampling dapat dihitung Sample Size desa target (nelayan dan non nelayan) khususnya yang berusia lebih dari 16

Tahun sampai 60 tahun, dengan pertimbangan pada usia tersebut masyarakat masih aktif memanfaatkan

sumberdaya laut.

Pertanyaan survei dikembangkan untuk menentukan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ancaman

sehubungan dengan penangkapan berlebih di Pulau Batang dan Lapang khususnya pada ikan-ikan karang. Pertanyaan

juga dirancang untuk mengidentifikasi preferensi media, dan dipercaya sumber informasi yang kemudian digunakan

dalam kampanye pemasaran sosial.

Sebanyak 609 kuesioner survei telah dikembalikan oleh pencacah dan dimuat pada paket perangkat lunak

Survei Pro. Data yang dikumpulkan dari survei kuantitatif akan digunakan untuk memeriksa beberapa asumsi dan

membantu kami untuk merevisi sasaran. Analisis survei akan membantu menguatkan dan memahami khalayak target

dengan lebih baik dan mengidentifikasi saluran informasi, sumber yang dipercaya dan membantu mencipkatan pesan

kampanye yang baik.

Tabel perhitungan sample size-nya adalah sebagai berikut :

DESA/KELURAHAN TARGET

JUMLAH

NELAYAN

(ORANG)

JUMLAH

SAMPLE

JUMLAN

NON

NELAYAN

(ORANG)

JUMLAH

SAMPLE

KELURAHAN KABIR 522 172 1593 138

DESA BARANUSA 57 19 926 81

DESA BLANG MERANG 111 37 1179 102

DESA PIRINGSINA 91 30 347 30

JUMLAH 781 258 4045 351

73

Page 75: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Ada beberapa catatan mengenai hasil survey ini antara lain :

Dalam beberapa kasus, orang-orang enggan untuk merespon survei, karena keterbatasan waktu. Setiap

survei berisi total 189 pertanyaan termasuk pertanyaan grid/grup yang rata-rata total 20-30 menit untuk

menyelesaikan.

Survey ini adalah survey pra kampanye dalam rangka untuk mengukur perubahan dalam sikap, pengetahuan dan

perilaku. Di akhir kampanye akan diadakan lagi survey pasca kampanye untuk menentukan tingkat keberhasilan

kampanye.

74

Page 76: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

7. ANALISIS SURVEY

1. Data Demografi dan Sosial Ekonomi

Nelayan di 4 desa paling banyak telah melaut sekitar 1-5 tahun 45,5 % dan yang sudah 20 tahun melaut hingga

sekarang hanya 4 orang (1,8 %). Pada umumnya nelayan keempat desa melaut setiap hari pada cuaca bagus (74,5 %)

untuk mencari ikan tongkol/pelagis kecil sebanyak 74,5 % dan ikan kerapu/demersal sebanyak 25,5 % dengan

menggunakan alat tangkap pancing. Khusus ikan dasar biasanya ditangkap dengan pancing tegak. Nelayan yang

mempunyai pancing tegak 1-5 unit sebanyak 50,3 %. Armada yang paling banyak dimiliki nelayan adalah perahu

papan 1 unit sebanyak 65,2 %. Sedangkan untuk perahu motor 1 unit hanya dimiliki oleh sebagian kecil nelayan (32,0

%). Lokasi nelayan mencari ikan lebih banyak di Pulau Batang dan Lapang sebanyak 52,2 %. Dengan armada dan alat

tangkap yang sederhana, nelayan mencari ikan dan hasil laut lainnya dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan juga

membiayai pendidikan anak.

Hasil tangkapan (Ikan) dijual didalam kampong sebanayk 22,5 %, selain itu pembakul ikan/papalele (lebih banyak

pembakul adalah istri dari bapak-bapak nelayan) sebanyak 58,9 %. Selain itu ada juga yang dijual langsung ke

pengusaha/pengumpul di Kabir dan pengumpul di Wairiang sebanyak 1,3 %.

Tingkat pendidikan masyarakat umum cukup tinggi (hingga lulus SMU) yaitu sebesar 44,9 % sedangkan yang tidak

bersekolah sebesar 6,8 %. Pengeluaran masyarakat rata-rata dalam 1 bulan mencapai di bawah Rp. 500.000,-

sebanyak 41,3 %, sedangkan yang mempunyai pengeluaran hingga 2 juta per bulan hanya sekitar 5 %. Nelayan pada

umumnya mempunyai penghasilan lain selain dari laut (berdudidaya rumput laut, berdagang, dll) sebanyak 87,0 %.

sedangkan yang hanya mendapat uang dari menangkap ikan saja hanya 9,5 %.

Indikasi biological overfishing menurut nelayan responden, ukuran panjang ikan yang ditangkap nelayan umumnya

sama saja (55,4 %) walaupun yang menjawab lebih kecil/sedikit cukup banyak (40,0 %). Waktu yang dibutuhkan un-

tuk mecari ikan umumnya lebih panjang yaitu 63,4 %. Indikasi economic overfishing terlihat karena jumlah armada

penangkapan yang semakin banyak menurut nelayan (88,3 %). Namun menurut mereka jumlah nelayan dari dalam

dan luar daerah serta jumlah pembeli dan pengumpul ikan sama saja. Jenis ikan yang mulai langka umumnya dari go-

longan ikan demersal yaitu ikan belah tiga 47,8 % dan ikan kerapu/kaok/ikan batu serta jenis-jenis ikan dasar lainnya

seperti kakap (8,7 %) dan lobster (4,3 %).

Q7: Jenis Kelamin

75

Page 77: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(5) Jenis Kelamin

Counts PercentsPercents

0 100

Laki-laki 540 88.7%

Perempuan 69 11.3%

Totals 609 100.0%

Mean --

Q8: Berapakah Umur Bapak/Ibu saat ini?

(6) Berapakah Umur Bapak/Ibu saat ini?

Counts PercentsPercents

0 100

16-26 486 79.8%

27-37 56 9.2%

38-48 35 5.7%

49-59 31 5.1%

lebih dari 60 1 0.2%

Kurang dari 16 (akhiriKurang dari 16 (akhiri wawancara dan ucapkan

terimakasih)0 0.0%

Totals 609 100.0%

76

Page 78: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Mean --

Q9: Latar Belakang Pendidikan Bapak/Ibu?

(7) Latar Belakang Pendidikan Bapak/Ibu?

Counts PercentsPercents

0 100

Tamat SMU/sederajat 265 44.9%

Tamat SD 116 19.7%

Pernah SD 105 17.8%

Tamat SMP 52 8.8%

Tidak sekolah 40 6.8%

Pernah SMP 12 2.0%

Pernah SMU/sederajat 0 0.0%

Tamat perguruan tinggi 0 0.0%

Pernah kuliah di perguruan tinggi 0 0.0%

Totals 590 100.0%

Mean --

Q10: Apakah profesi Bapak/Ibu (Jika menjawab selain nelayan, langsung lompat ke pertanyaan nomor 21)

(8) Apakah profesi Bapak/Ibu (Jika menjawab selain nelayan, langsung lompat ke pertanyaan nomor 21)

77

Page 79: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Counts PercentsPercents

0 100

Nelayan 255 51.4%

Pedagang/tukang/wiraswasta lainnya 241 48.6%

Pembeli/pengumpul ikan 0 0.0%

Aparat Pemerintah 0 0.0%

Guru 0 0.0%

Dokter/perawat 0 0.0%

Polisi/Tentara 0 0.0%

Mahasiswa 0 0.0%

Totals 496 100.0%

Mean --

Q27: Jenis ikan apa yang biasa Bapak/Ibu tangkap ? Jawaban bisa lebih dari 1 dan maksimal 3

(14) Jenis ikan apa yang biasa Bapak/Ibu tangkap ? Jawaban bisa lebih dari 1 dan maksimal 3

Counts PercentsPercents

0 100

Tongkol 123 74.5%

Ekor kuning 42 25.5%

78

Page 80: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Cakalang 0 0.0%

Kembung (belo-belo) 0 0.0%

Tuna 0 0.0%

Tenggiri 0 0.0%

Kerapu 0 0.0%

Kakap 0 0.0%

Tembang 0 0.0%

Teri 0 0.0%

Other 0 0.0%

Totals 165 100.0%

Mean --

Q28: Dimanakah Bapak/Ibu memasarkan hasil penangkapan?

(15) Dimanakah Bapak/Ibu memasarkan hasil penangkapan?

Counts PercentsPercents

0 100

Tengkulak/Papalele 89 58.9%

Dijual sendiri di pasar 34 22.5%

Koperasi 24 15.9%

Pengusaha Luar Daerah 2 1.3%

79

Page 81: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Pengusaha Luar Negeri 1 0.7%

Dikonsumsi sendiri 1 0.7%

Pengusaha Dalam Daerah 0 0.0%

Other 0 0.0%

Totals 151 100.0%

Mean --

Q29: Berapa Pengeluaran rata-rata Bapak/Ibu per bulan?

(16) Berapa Pengeluaran rata-rata Bapak/Ibu per bulan?

Counts PercentsPercents

0 100

< Rp. 500.000 86 41.3%

Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 78 37.5%

Rp. 1.500.000 - Rp. 2.000.000 20 9.6%

Rp. 1.000.000 - Rp. 1.500.000 19 9.1%

> Rp. 2.000.000 5 2.4%

Totals 208 100.0%

Mean --

Q30: Manakah dari pernyataan berikut yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu?

80

Page 82: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(17) Manakah dari pernyataan berikut yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu?

Counts PercentsPercents

0 100

Bersuami/beristriSaya menghasilkan uang lebih banyak dari hasil

selain mencari ikan201 87.0%

Saya hanya mendapatkan uang dari menangkap ikan saja, tidak

memiliki sumber pendapatan lain22 9.5%

Saya menghasilkan uang lebih banyak dari hasil mencari ikan selain

yang lainnya8 3.5%

Saya mengkonsumsi sendiri hasil tangkapan saya bersama keluarga 0 0.0%

Totals 231 100.0%

Mean --

Q31: Dimana perairan mana Bapak/Ibu mencari ikan selama ini? Jawaban bisa lebih dari 1 dan maksim...

(18) Dimana perairan mana Bapak/Ibu mencari ikan selama ini? Jawaban bisa lebih dari 1 dan maksimal 3

Counts PercentsPercents

0 100

Perairan Pulau Batang dan Lapang 153 52.2%

Perairan Margeta dan sekitarnya 50 17.1%

Perairan Alor Timur dan sekitarnya 43 14.7%

81

Page 83: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Perairan sekitar desa 32 10.9%

Perairan Kabola dan sekitarnya 15 5.1%

Perairan Maluku Tenggara 0 0.0%

Perairan Flores dan sekitarnya 0 0.0%

Perairan Atapupu dan sekitarnya 0 0.0%

Perairan Sumba dan sekitarnya 0 0.0%

Perairan Irian dan sekitarnya 0 0.0%

Perairan Teluk Mutiara 0 0.0%

Other 0 0.0%

Totals 293 100.0%

Mean --

Q32: Ukuran besar/panjang ikan yang ditangkap

Ukuran besar/panjang ikan yang ditangkap

Counts PercentsPercents

0 100

Sama Saja 108 55.4%

Lebih kecil/sedikit 78 40.0%

Tidak tahu/tidak yakin 7 3.6%

Lebih Besar/banyak 2 1.0%

82

Page 84: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Totals 195 100.0%

Mean --

Q33: Waktu yang dibutuhkan untuk mencari ikan

Waktu yang dibutuhkan untuk mencari ikan

Counts PercentsPercents

0 100

Lebih Besar/banyak 128 63.4%

Sama Saja 51 25.2%

Tidak tahu/tidak yakin 14 6.9%

Lebih kecil/sedikit 9 4.5%

Totals 202 100.0%

Mean --

Q34: Jumlah nelayan dari kampung sendiri yang mencari ikan

Jumlah nelayan dari kampung sendiri yang mencari ikan

Counts PercentsPercents

0 100

Sama Saja 95 49.5%

83

Page 85: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Lebih Besar/banyak 91 47.4%

Tidak tahu/tidak yakin 4 2.1%

Lebih kecil/sedikit 2 1.0%

Totals 192 100.0%

Mean --

Q35: Jumlah nelayan dari kampung lain yang mencari ikan

Jumlah nelayan dari kampung lain yang mencari ikan

Counts PercentsPercents

0 100

Sama Saja 111 62.4%

Lebih Besar/banyak 51 28.7%

Lebih kecil/sedikit 12 6.7%

Tidak tahu/tidak yakin 4 2.2%

Totals 178 100.0%

Mean --

Q36: Jumlah Tangkapan

Jumlah Tangkapan

84

Page 86: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Counts PercentsPercents

0 100

Lebih kecil/sedikit 113 55.1%

Sama Saja 69 33.7%

Tidak tahu/tidak yakin 15 7.3%

Lebih Besar/banyak 8 3.9%

Totals 205 100.0%

Mean --

Q37: Jumlah Pembeli/Pengumpul Ikan

Jumlah Pembeli/Pengumpul Ikan

Counts PercentsPercents

0 100

Sama Saja 179 93.2%

Lebih kecil/sedikit 8 4.2%

Lebih Besar/banyak 5 2.6%

Tidak tahu/tidak yakin 0 0.0%

Totals 192 100.0%

Mean --

85

Page 87: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q38: Jumlah nelayan dari luar wilayah Alor yang mencari ikan

Jumlah nelayan dari luar wilayah Alor yang mencari ikan

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak tahu/tidak yakin 106 38.5%

Lebih Besar/banyak 83 30.2%

Sama Saja 63 22.9%

Lebih kecil/sedikit 23 8.4%

Totals 275 100.0%

Mean --

Q39: Jumlah Armada/kapal Ikan

Jumlah Armada/kapal Ikan

Counts PercentsPercents

0 100

Lebih Besar/banyak 159 88.3%

Sama Saja 21 11.7%

Lebih kecil/sedikit 0 0.0%

Tidak tahu/tidak yakin 0 0.0%

86

Page 88: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Totals 180 100.0%

Mean --

Q40: Jenis ikan apa yang dahulu banyak tetapi sekarang mulai langka? (sebutkan maksimal 3)

(20) Jenis ikan apa yang dahulu banyak tetapi sekarang mulai langka? (sebutkan maksimal 3)

Counts PercentsPercents

0 100

ikan belah tiga 22 47.8%

ikan batu 8 17.4%

kakap 6 13.0%

kerapu 4 8.7%

lobster 4 8.7%

Kaok 2 4.3%

Totals 46 n/a

Mean --

2. Sumber dan Media Informasi yang dipercaya

87

Page 89: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Data sumber dan media informasi dipercaya akan sangat membantu dalam pembuatan media kampanye :

Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa masyarakat umumnya sering memperoleh hiburan dari TV (55,7 %),

Radio (39,3 %) dan Koran (47,2%).

TV dan radio sering memuat informasi perikanan masing-masing sebesar 83,5 % dan 49,0 %.

Radio yang paling sering didengaran adalah Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) sebesar 72,4 % sedangkan

koran yang paling sering dibaca adalah Ombay News sebesar 57,4 %.

Masyarakat umumnya menyukai berita lokal masing-masing 88,6 % untuk berita lokal koran dan 86,3 % untuk

berikat lokal radio.

Untuk jenis musik, masyarakat umum menyukai gambus/lagu daerah 28,2 %, dangdut 27,6 % serta pop 24,2 %.

Urutan orang/lembaga yang sering dipercaya adalah sebagai berikut : Pemerintah Desa 51,5 %; Tokoh

Masyarakat 50,4 %, DPRD 50,1 %, Teman 48,1 % dan guru 44,4 %.

Di waktu senggang, masyarakat umumnya sering mengadakan pertemuan masyarakat/kumpul-kumpul 65,7 %,

membaca 57,1 % dan berkumpul dengan keluarga 37,3 %

Q41: TV

TV

Counts PercentsPercents

0 100

sering 310 55.7%

Paling sering 156 28.0%

jarang 43 7.7%

tidak pernah 42 7.5%

tidak tahu 6 1.1%

Totals 557 100.0%

88

Page 90: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Mean --

Q42: Radio

Radio

Counts PercentsPercents

0 100

sering 184 39.3%

jarang 169 36.1%

tidak pernah 70 15.0%

Paling sering 40 8.5%

tidak tahu 5 1.1%

Totals 468 100.0%

Mean --

Q43: Koran

Koran

Counts PercentsPercents

0 100

sering 213 47.2%

89

Page 91: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

jarang 115 25.5%

tidak pernah 95 21.1%

Paling sering 22 4.9%

tidak tahu 6 1.3%

Totals 451 100.0%

Mean --

Q44: Buku Cerita

Buku Cerita

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 169 37.6%

tidak pernah 160 35.6%

sering 88 19.6%

tidak tahu 17 3.8%

Paling sering 15 3.3%

Totals 449 100.0%

Mean --

Q45: Pertunjukan Masyarakat di Lapangan

90

Page 92: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Pertunjukan Masyarakat di Lapangan

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 171 39.1%

tidak pernah 157 35.9%

sering 76 17.4%

tidak tahu 19 4.3%

Paling sering 14 3.2%

Totals 437 100.0%

Mean --

Q46: Majalah

Majalah

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 165 37.8%

tidak pernah 165 37.8%

sering 76 17.4%

tidak tahu 20 4.6%

91

Page 93: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Paling sering 11 2.5%

Totals 437 100.0%

Mean --

Q47: CD/DVD

CD/DVD

Counts PercentsPercents

0 100

sering 141 32.9%

tidak pernah 122 28.4%

jarang 108 25.2%

Paling sering 35 8.2%

tidak tahu 23 5.4%

Totals 429 100.0%

Mean --

Q48: HP

HP

Counts Percents Percents

92

Page 94: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

0 100

Paling sering 147 34.8%

sering 107 25.3%

tidak pernah 78 18.4%

jarang 66 15.6%

tidak tahu 25 5.9%

Totals 423 100.0%

Mean --

Q49: TV

TV

Counts PercentsPercents

0 100

sering 379 83.5%

Paling sering 51 11.2%

jarang 23 5.1%

tidak tahu 1 0.2%

tidak pernah 0 0.0%

Totals 454 100.0%

Mean --

93

Page 95: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q50: Radio

Radio

Counts PercentsPercents

0 100

sering 189 49.0%

jarang 104 26.9%

tidak tahu 78 20.2%

Paling sering 8 2.1%

tidak pernah 7 1.8%

Totals 386 100.0%

Mean --

Q51: Koran

Koran

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 69 40.4%

94

Page 96: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

sering 53 31.0%

tidak tahu 38 22.2%

tidak pernah 8 4.7%

Paling sering 3 1.8%

Totals 171 100.0%

Mean --

Q52: Buku Cerita

Buku Cerita

Counts PercentsPercents

0 100

sering 53 51.5%

jarang 29 28.2%

tidak tahu 17 16.5%

tidak pernah 3 2.9%

Paling sering 1 1.0%

Totals 103 100.0%

Mean --

Q53: Pertunjukan Masyarakat di Lapangan

95

Page 97: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Pertunjukan Masyarakat di Lapangan

Counts PercentsPercents

0 100

sering 39 41.9%

jarang 33 35.5%

tidak tahu 17 18.3%

Paling sering 2 2.2%

tidak pernah 2 2.2%

Totals 93 100.0%

Mean --

Q54: Majalah

Majalah

Counts PercentsPercents

0 100

sering 27 44.3%

jarang 27 44.3%

tidak tahu 5 8.2%

tidak pernah 2 3.3%

96

Page 98: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Paling sering 0 0.0%

Totals 61 100.0%

Mean --

Q55: CD/DVD

CD/DVD

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 27 49.1%

sering 22 40.0%

tidak pernah 4 7.3%

Paling sering 1 1.8%

tidak tahu 1 1.8%

Totals 55 100.0%

Mean --

Q56: HP

HP

Counts PercentsPercents

0 100

97

Page 99: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

sering 138 69.0%

Paling sering 47 23.5%

jarang 9 4.5%

tidak pernah 3 1.5%

tidak tahu 3 1.5%

Totals 200 100.0%

Mean --

Q57: Brosur

Brosur

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 13 44.8%

sering 11 37.9%

tidak pernah 4 13.8%

tidak tahu 1 3.4%

Paling sering 0 0.0%

Totals 29 100.0%

Mean --

98

Page 100: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q58: Poster

Poster

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 5 38.5%

tidak pernah 5 38.5%

sering 3 23.1%

Paling sering 0 0.0%

tidak tahu 0 0.0%

Totals 13 100.0%

Mean --

Q59: Pentas Hiburan

Pentas Hiburan

Counts PercentsPercents

0 100

tidak pernah 5 45.5%

jarang 4 36.4%

sering 2 18.2%

99

Page 101: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Paling sering 0 0.0%

tidak tahu 0 0.0%

Totals 11 100.0%

Mean --

Q60: Bupati/Wakil Bupati

Bupati/Wakil Bupati

Counts PercentsPercents

0 100

sering 187 38.1%

jarang 184 37.5%

tidak pernah 81 16.5%

Paling sering 23 4.7%

tidak tahu 16 3.3%

Totals 491 100.0%

Mean --

Q61: Tokoh Masyarakat

Tokoh Masyarakat

100

Page 102: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Counts PercentsPercents

0 100

sering 252 50.4%

jarang 149 29.8%

tidak pernah 53 10.6%

Paling sering 31 6.2%

tidak tahu 15 3.0%

Totals 500 100.0%

Mean --

Q62: Tokoh Agama

Tokoh Agama

Counts PercentsPercents

0 100

sering 197 40.3%

jarang 130 26.6%

Paling sering 88 18.0%

tidak pernah 60 12.3%

tidak tahu 14 2.9%

Totals 489 100.0%

101

Page 103: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Mean --

Q63: Guru

Guru

Counts PercentsPercents

0 100

sering 220 44.4%

jarang 150 30.3%

tidak pernah 77 15.6%

Paling sering 30 6.1%

tidak tahu 18 3.6%

Totals 495 100.0%

Mean --

Q64: Teman

Teman

Counts PercentsPercents

0 100

102

Page 104: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

sering 236 48.1%

jarang 140 28.5%

tidak pernah 71 14.5%

Paling sering 25 5.1%

tidak tahu 19 3.9%

Totals 491 100.0%

Mean --

Q65: Keluarga

Keluarga

Counts PercentsPercents

0 100

sering 173 35.5%

jarang 128 26.3%

Paling sering 95 19.5%

tidak pernah 73 15.0%

tidak tahu 18 3.7%

Totals 487 100.0%

Mean --

103

Page 105: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q66: Dinas Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan dan Perikanan

Counts PercentsPercents

0 100

sering 147 29.9%

jarang 137 27.9%

tidak pernah 131 26.7%

Paling sering 52 10.6%

tidak tahu 24 4.9%

Totals 491 100.0%

Mean --

Q67: Kelompok Nelayan

Kelompok Nelayan

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 172 35.4%

tidak pernah 111 22.8%

sering 105 21.6%

104

Page 106: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Paling sering 69 14.2%

tidak tahu 29 6.0%

Totals 486 100.0%

Mean --

Q68: Petugas Penyuluh

Petugas Penyuluh

Counts PercentsPercents

0 100

tidak pernah 191 40.1%

jarang 157 33.0%

sering 79 16.6%

tidak tahu 41 8.6%

Paling sering 8 1.7%

Totals 476 100.0%

Mean --

Q69: Anggota DPRD

Anggota DPRD

105

Page 107: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Counts PercentsPercents

0 100

tidak pernah 235 50.1%

jarang 127 27.1%

tidak tahu 53 11.3%

sering 46 9.8%

Paling sering 8 1.7%

Totals 469 100.0%

Mean --

Q70: Aparat Penegak Hukum (Polisi, jaksa, dll)

Aparat Penegak Hukum (Polisi, jaksa, dll)

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 200 41.2%

tidak pernah 134 27.6%

sering 94 19.4%

tidak tahu 42 8.7%

Paling sering 15 3.1%

Totals 485 100.0%

106

Page 108: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Mean --

Q71: Pemerintah Desa/kelurahan/kecamatan

Pemerintah Desa/kelurahan/kecamatan

Counts PercentsPercents

0 100

sering 251 51.1%

jarang 114 23.2%

Paling sering 64 13.0%

tidak pernah 46 9.4%

tidak tahu 16 3.3%

Totals 491 100.0%

Mean --

Q72: Dinas/Lembaga terkait (Dinas pariwisata, Perhubungan, SATPOL PP, dll)

Dinas/Lembaga terkait (Dinas pariwisata, Perhubungan, SATPOL PP, dll)

Counts PercentsPercents

0 100

107

Page 109: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

jarang 179 37.0%

tidak pernah 157 32.4%

sering 88 18.2%

tidak tahu 45 9.3%

Paling sering 15 3.1%

Totals 484 100.0%

Mean --

Q73: LSM (WWF, ForLa, Lendola, Link, dll)

LSM (WWF, ForLa, Lendola, Link, dll)

Counts PercentsPercents

0 100

tidak pernah 219 46.5%

jarang 132 28.0%

sering 59 12.5%

tidak tahu 53 11.3%

Paling sering 8 1.7%

Totals 471 100.0%

Mean --

108

Page 110: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q74: Apakah Bapak/Ibu mendengarkan siaran radio?

(24) Apakah Bapak/Ibu mendengarkan siaran radio?

Counts PercentsPercents

0 100

Ya (lanjut ke A - B) 278 57.4%

Tidak (lanjut ke nomor 25) 206 42.6%

Totals 484 100.0%

Mean --

Q75: Stasiun radio apa yang Bapak/Ibu paling suka dengarkan ?

(A) Stasiun radio apa yang Bapak/Ibu paling suka dengarkan ?

Counts PercentsPercents

0 100

RSPD 215 72.4%

Radio Dian Mandiri 77 25.9%

1 2 0.7%

Other 3 1.0%

Totals 297 100.0%

Mean --

109

Page 111: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q76: Program acara radio apa yang Bapak/Ibu paling sukai?

(B) Program acara radio apa yang Bapak/Ibu paling sukai?

Counts PercentsPercents

0 100

Berita lokal 164 86.3%

Berita Nasional 25 13.2%

Bincang-bincang 1 0.5%

Hiburan 0 0.0%

Other 0 0.0%

Totals 190 100.0%

Mean --

Q77: Apakah Bapak/Ibu sering membaca koran?

(25) Apakah Bapak/Ibu sering membaca koran?

Counts PercentsPercents

0 100

Ya (Lanjut ke A - B ) 388 66.4%

Tidak (Lanjut ke nomor 26) 196 33.6%

Totals 584 100.0%

Mean --

110

Page 112: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q78: koran apa yang paling suka dibaca?

(A) koran apa yang paling suka dibaca?

Counts PercentsPercents

0 100

Ombay News 122 57.5%

Alor Pos 90 42.5%

Nusa Kenari Pos 0 0.0%

Timor Ekspress 0 0.0%

Pos Kupang 0 0.0%

Other 0 0.0%

Totals 212 100.0%

Mean --

Q79: Topik apa yang paling sering bapak/Ibu baca ?

(B) Topik apa yang paling sering bapak/Ibu baca ?

Counts PercentsPercents

0 100

Berita lokal 186 88.6%

Hiburan 21 10.0%

111

Page 113: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Berita Nasional 3 1.4%

Bincang-bincang 0 0.0%

Other 0 0.0%

Totals 210 100.0%

Mean --

Q80: Jenis musik apa yang paling digemari ?

(26) Jenis musik apa yang paling digemari ?

Counts PercentsPercents

0 100

Gambus 148 28.2%

Dangdut 145 27.6%

Pop 127 24.2%

Rock 63 12.0%

Lagu Religi 39 7.4%

rege 1 0.2%

Other 2 0.4%

Totals 525 100.0%

Mean --

112

Page 114: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q81: Pertemuan Masyarakat

Pertemuan Masyarakat

Counts PercentsPercents

0 100

sering 326 65.7%

jarang 78 15.7%

Paling sering 51 10.3%

tidak pernah 38 7.7%

tidak tahu 3 0.6%

Totals 496 100.0%

Mean --

Q82: Panggung hiburan masyarakat

Panggung hiburan masyarakat

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 232 46.1%

sering 179 35.6%

tidak pernah 62 12.3%

113

Page 115: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Paling sering 24 4.8%

tidak tahu 6 1.2%

Totals 503 100.0%

Mean --

Q83: Membaca

Membaca

Counts PercentsPercents

0 100

sering 285 57.1%

jarang 112 22.4%

Paling sering 54 10.8%

tidak pernah 46 9.2%

tidak tahu 2 0.4%

Totals 499 100.0%

Mean --

Q84: Acara Keagamaan

Acara Keagamaan

114

Page 116: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Counts PercentsPercents

0 100

sering 228 45.6%

Paling sering 140 28.0%

jarang 109 21.8%

tidak pernah 21 4.2%

tidak tahu 2 0.4%

Totals 500 100.0%

Mean --

Q85: Berkumpul bersama keluarga & saudara lainnya

Berkumpul bersama keluarga & saudara lainnya

Counts PercentsPercents

0 100

sering 183 37.3%

Paling sering 166 33.9%

jarang 103 21.0%

tidak pernah 32 6.5%

tidak tahu 6 1.2%

Totals 490 100.0%

115

Page 117: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Mean --

Q86: Pelatihan Ketrampilan

Pelatihan Ketrampilan

Counts PercentsPercents

0 100

jarang 167 35.2%

tidak pernah 162 34.1%

sering 114 24.0%

Paling sering 22 4.6%

tidak tahu 10 2.1%

Totals 475 100.0%

Mean --

3. Menetapkan Responden pada Tahapan Perubahan Perilaku

116

Page 118: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Masyarakat sebenarnya sudah merasa bahwa ada indikasi penangkapan berlebih di KKLD Alor Tahap kontempelasi

yaitu sebesar 44,2 %. Kami berharap agar masyarakat tidak hanya berhenti pada fase kontempelasi tapi hingga tahap

aksi. Peran tokoh masyarakat sangat penting karena jika ada tokoh yang mengajukan penghentian penangkapan ikan

berlebih untuk memperbaiki kawasan maka masyarakat yang akan mendukung adanya upaya mencegah penangka-

pan berlebih di KKLD Alor sebesar 83,2 %.

Q87: Di banyak daerah di Indonesia, terdapat banyak sekali nelayan sehingga banyak sekali ikan ya...

(28) Di banyak daerah di Indonesia, terdapat banyak sekali nelayan sehingga banyak sekali ikan yang ditangkap

sebelum bisa menghasilkan anakan dan yang belum layak ditangkap, sehingga jumlah ikan dan jumla

Counts PercentsPercents

0 100

Saya rasa ada masalah penangkapan ikan

berlebihan di KKLD Alor250 44.2%

Saya telah mendengar tentang penangkapan ikan

berlebihan di KKLD Alor201 35.6%

Saya tidak pernah mendengar tentang

penangkapan ikan berlebihan di KKLD Alor78 13.8%

Saya telah berbicara dengan orang lain tentang

penangkapan ikan berlebihan di KKLD Alor27 4.8%

Saya telah mengambil tindakan untuk mengurangi

penangkapan ikan berlebihan di KKLD Alor9 1.6%

Totals 565 100.0%

Mean --

117

Page 119: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q88: Jika ada seorang tokoh /orang yang dituakan di pulau ini yang mengajukan penghentian penangk...

(29) Jika ada seorang tokoh /orang yang dituakan di pulau ini yang mengajukan penghentian penangkapan ikan di

sejumlah kawasan/pulau untuk memperbaiki hasil tangkapan di masa mendatang, Manakah dari pernya

Counts PercentsPercents

0 100

Saya akan mendukung seorang tokoh setempat yang mengajukan

penghentian penangkapan ikan di kawasan/pulau tertentu455 83.2%

Saya siap mendiskusikan topik ini dengan yang lain 43 7.9%

Saya telah berpikir untuk mendukung seorang tokoh setempat

untuk mencegahpenangkapan berlebih41 7.5%

Saya telah mendukung seorang tokoh setempat yang mengajukan

penghentian penangkapan ikan di kawasan/pulau tertentu7 1.3%

Saya telah mencoba untuk meyakinkan orang lain untuk mendukung

seorang tokoh setempat yang mengajukan penghentian

penangkapan ikan di kawasan/pulau tertentu

1 0.2%

Saya tidak pernah berpikiran untuk mendukung seorang tokoh

setempat yang mengajukan penghentian penangkapan ikan di

kawasan/pulau tertentu

0 0.0%

Totals 547 100.0%

Mean --

4. Menetapkan Dasar bagi Perubahan pada sasaran SMART Pengetahuan

Berikut ringkasan hasil jajak pendapat mengenai pengetahuan masyarakat.

Masyarakat pada umumnya tidak mengetahui tentang program pembentukan zonasi di KKLD Alor (67,3 %).

118

Page 120: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Masyarakat juga banyak yang tidak mengetahui tentang aturan zonasi (40,5 %).

Program zonasi menurut masyarakat akan menjamin generasi mendatang masih bisa menangkap ikan se-

banyak 56,3 %, menyelamatkan satwa-satwa laut langka dan dalam bahaya 16,2 %, untuk pengembangan

pariwasata 9,8 %, tidak tahu 17 %.

Penyebab overfishing menurut masyarakat adalah karena pengemboman ikan yaitu sebesar 70,4 %.

Masyarakat umumnya belum pernah mendengar tentang Peraturan Perundangan tentang Kawasan Larang

ambil (64,3 %)

Menurut masyarakat yang paling berhak menangkap ikan hanya nelayan masing-masing desa setempat (30,4

%)

Yang paling berpengaruh terkait kasus pelanggaran di laut adalah biaya operasional yang kurang memadai

(24,9 %), data daerah rawan belum ada (36,1 %) dan laporan kejadian pelanggaran lambat (11,4 %)

Pada umumnya masyarakat merasa tidak ada keterlibatan semua pihak terkait pengambilan keputusan dan

pengelolaan kawasan larang ambil (pilihan tidak pernah terlibat selalu paling banyak dan lebih dari 59 %)

Masyarakat mengetahui adanya manfaat kawasan larang ambil (60,3 %)

Masyarakat menilai daerah terumbu karang dan mangrove dalam kondisi buruk (60,8 %) dan 36,6 %) sedan-

gkan kebersihan muara sungai baik (35,7 %) dan kondisi kebersihan air laut sangat baik (56 %)

Masyarakat umumnya tidah tahu kondisi hewan-hewan laut (Q119-Q125) yaitu sebesar 37,6 % masyarakat

tidak tahu/tidak yakin.

Q89: Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di KKLD Alor akan dibentuk batas-batas pengelolaan (zonasi)?

(30) Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di KKLD Alor akan dibentuk batas-batas pengelolaan (zonasi)?

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak 334 67.3%

Ya 162 32.7%

Totals 496 100.0%

Mean --

119

Page 121: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q90: Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang batas-batas kawasan larang ambil di Laut ?(boleh lebih da...

(31) Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang batas-batas kawasan larang ambil di Laut ?(boleh lebih dari 1 jawaban)

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak tahu 213 40.5%

Kawasan tersebut dilindungi secara hukum 177 33.7%

Kawasan tersebut telah ditetapkan bersama oleh semua orang 168 31.9%

Totals 526 n/a

Mean --

Q94: Manakah dari alasan-alasan di bawah ini yang menurut Anda paling penting untuk membentuk kaw...

(33) Manakah dari alasan-alasan di bawah ini yang menurut Anda paling penting untuk membentuk kawasan

lindung laut larang tangkap? (Bacakan jawaban yang ada, pilih salah satu jawaban)

Counts PercentsPercents

0 100

Menjamin generasi mendatang masih

bisa menangkap ikan282 56.3%

Saya Tidak tahu 85 17.0%

Menyelamatkan satwa-satwa laut langka

dan dalam bahaya81 16.2%

Untuk perkembangan pariwisata 49 9.8%

120

Page 122: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

5 1 0.2%

Other 3 0.6%

Totals 501 100.0%

Mean --

Q95: Sejumlah jenis ikan yang umum ditemukan di sini 20 tahun yang lalu telah berkurang dari pera...

(34) Sejumlah jenis ikan yang umum ditemukan di sini 20 tahun yang lalu telah berkurang dari perairan setempat.

Manakah dari sebab-sebab berikut ini yang menurut Anda paling penting menyebabkan ikan-ikan t

Counts PercentsPercents

0 100

Pengeboman ikan telah menghancurkan

rumah-rumah mereka343 70.4%

Lebih banyak ikan yang ditangkap daripada

yang dapat dihasilkan alam41 8.4%

Ikan-ikan tersebut telah berpindah atau

bermigrasi37 7.6%

Polusi air telah membunuh ikan-ikan

tersebut20 4.1%

Penambangan karang dan pasir 20 4.1%

Sampah dan Limbah 10 2.1%

Perubahan iklim global 6 1.2%

121

Page 123: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

setuju ikan-ikan tersebut telah menghilang 6 1.2%

aktifitas pariwisata 4 0.8%

Other 0 0.0%

Totals 487 100.0%

Mean --

Q96: Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar tentang Peraturan Perundangan tentang Kawasan Larang Ambil ?

(35) Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar tentang Peraturan Perundangan tentang Kawasan Larang Ambil ?

Counts PercentsPercents

0 100

Belum Pernah 306 64.3%

Sudah Pernah 170 35.7%

Totals 476 100.0%

Mean --

Q98: Menurut Bapak/Ibu apakah yang paling berpengaruh terkait kasus banyaknya pelanggaran di laut?

(37) Menurut Bapak/Ibu apakah yang paling berpengaruh terkait kasus banyaknya pelanggaran di laut?

Counts Percents Percents

0 100

122

Page 124: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Data Daerah Rawan pelanggaran laut belum ada 168 36.1%

Biaya Operasional kurang memadai 116 24.9%

laporan kejadian pelanggaran laut lambat 53 11.4%

Kelompok Pengawas Masyarakat tidak efektif 52 11.2%

Peraturan Bupati dan Peraturan Desa Belum Ada 35 7.5%

pembagian tugas pengamanan dan jadwal kurang efektif 31 6.7%

Petugas tidak terkoordinasi 29 6.2%

TIDAK TAHU 4 0.9%

Other 2 0.4%

Totals 465 n/a

Mean --

5. Menetapkan Dasar bagi Perubahan pada sasaran SMART Sikap

Berikut ringkasan sikap masyarakat terhadap KKLD dan penangkapan berlebih di Alor :\

Mengenai pengelolaan KKLD Alor, masyarakat pada umumnya sangat setuju dan setuju dengan pernyataan

yang diajukan (Q126 s/d Q138) dengan range frekuensi 60,3 % s/d 92,9 %. Namun pada pertanyaan Q133

nelayan tidak setuju bahwa peraturan larang tangkap dibuat untuk melindungi ikan dan karang, bukan untuk

membantu nelayan (53,3 %)

Demikian pula dengan pengajuan solusi pemecahan masalah di KKLD Alor, masyarakat pada umumnya se-

tuju, dengan tidak merubah luasan KKLD sebesar 44,1 % (Q144)

Dalam POKMASWAS masyarakat lebih mau menjadi anggota (71,5 %)

Ukuran mata jaring yang diperbolehkan adalah 1-2 inch sebesar 64,4 %. Dalam kampanye nanti jumlah ini

harus diturunkan karena 1-2 inch jaring sangat berbahaya bagi juvenile ikan

123

Page 125: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Ikan kerapu yang boleh ditangkap sepanjang 10-15 cm sebesar 55,6 %. Dalam kampanye nanti jumlah ini

harus diturunkan karena 10-15 cm ikan juga berbahaya bagi kondisi juvenile ikan

Sebanyak 55,1 % nelayan berpendapat kurang dari separuh laut dapat dikonservasi

Q146: Seandainya Bapak/Ibu ikut dalam patroli laut untuk pengamanan wilayah, berperan serta sebag...

(45) Seandainya Bapak/Ibu ikut dalam patroli laut untuk pengamanan wilayah, berperan serta sebagai apakah

Bapak/Ibu ?

Counts PercentsPercents

0 100

Anggota 369 71.5%

Guide 83 16.1%

Ketua Tim 38 7.4%

Perencana 17 3.3%

Penyandang Dana 9 1.7%

Totals 516 100.0%

Mean --

Q147: Menurut Bapak/Ibu berapa ukuran mata jaring insang (gillnet) dasar yang diperbolehkan/ramah...

(46) Menurut Bapak/Ibu berapa ukuran mata jaring insang (gillnet) dasar yang diperbolehkan/ramah lingkungan ?

Counts PercentsPercents

0 100

124

Page 126: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

1-2 inch 317 64.4%

2-3 inch 97 19.7%

kurang dari 1 inch 78 15.9%

3-4 inch 0 0.0%

lebih dari 4 inch 0 0.0%

Other 0 0.0%

Totals 492 100.0%

Mean --

Q148: Menurut Bapak/Ibu, ikan kerapu ukuran berapa yang boleh ditangkap, dibeli dan

dikonsumsi ?

(47) Menurut Bapak/Ibu, ikan kerapu ukuran berapa yang boleh ditangkap, dibeli dan dikonsumsi ?

Counts PercentsPercents

0 100

10-15 cm 5 55.6%

Semua ukuran 2 22.2%

kurang dari 10 cm 1 11.1%

Lebih dari 15 cm 1 11.1%

Sedang memijah 0 0.0%

Tidak Tahu 0 0.0%

125

Page 127: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Totals 9 100.0%

Mean --

Q149: Menurut Bapak/Ibu, berapakah jumlah atau persentase kawasan penangkapan ikan dekat pantai d...

(48) Menurut Bapak/Ibu, berapakah jumlah atau persentase kawasan penangkapan ikan dekat pantai di wilayah

Desa/kelurahan Bapak/Ibu yang akan harus disisihkan sebagai kawasan larang ambil? (Bacakan pilihan-

Counts PercentsPercents

0 100

kurang dari separuh (11-

40%)275 55.1%

Tidak tahu 134 26.9%

tidak ada atau sebagian

kecil (1-10%)58 11.6%

sekitar separuh (41-60%) 23 4.6%

hampir semua atau semua

(91-100%)8 1.6%

sebagian besar tapi tidak

semua (61-90%)1 0.2%

Totals 499 100.0%

Mean --

6. Menetapkan Dasar bagi Perubahan pada sasaran SMART Komunikasi antar nelayan

Sebagian besar nelayan tidak pernah berdiskusi tentang hal-hal yang berkaitan dengan KKLD dan penangkapan

126

Page 128: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

berlebih (Q150-Q155) dengan range yang menjawab tidak pernah berdiskusi sebesar 58,0 % hingga 87,5 %. Jika

memungkinkan, diskusi terarah akan banyak diselenggarakan untuk mengatasi kekurangan ini.

Q150: Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi tentang Lingkungan Laut (terumbu karang, mangrove/tong...

Q151: Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi tentang alat tangkap yang boleh dan tidak boleh diguna...

(50) Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi tentang alat tangkap yang boleh dan tidak boleh digunakan di KKLD Alor?

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak pernah berdiskusi tentang hal itu 400 72.7%

LSM 49 8.9%

Tokoh Agama 29 5.3%

Pemerintah desa 24 4.4%

Keluarga dekat 14 2.5%

Tokoh Masyarakat 13 2.4%

Pemerintah daerah 12 2.2%

Koperasi 6 1.1%

guru 5 0.9%

Other 0 0.0%

Totals 550 n/a

Mean --

127

Page 129: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q152: Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi tentang tempat penangkapan kerapu diperbolehkan dan ti...

(51) Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi tentang tempat penangkapan kerapu diperbolehkan dan tidak untuk

menjaga kelestariannya?

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak pernah berdiskusi tentang hal itu 301 58.0%

Tokoh Agama 68 13.1%

Pemerintah Desa 45 8.7%

LSM 32 6.2%

Tokoh masyarakat 31 6.0%

Keluarga Dekat 27 5.2%

Pemerintah Daerah 9 1.7%

Koperasi 4 0.8%

guru 4 0.8%

Other 0 0.0%

Totals 519 n/a

Mean --

Q153: Dengan siapa Bapak/Ibu berdiskusi tentang jenis/ukuran ikan kerapu dan atau ikan dasar lain...

(52) Dengan siapa Bapak/Ibu berdiskusi tentang jenis/ukuran ikan kerapu dan atau ikan dasar lainnya yang boleh

128

Page 130: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

dan tidak boleh ditangkap?

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak pernah berdiskusi tentang hal itu 404 72.1%

LSM 57 10.2%

Pemerintah desa 31 5.5%

Tokoh Agama 24 4.3%

Pemerintah daerah 21 3.8%

Tokoh Masyarakat 17 3.0%

Keluarga dekat 7 1.3%

guru 5 0.9%

10 1 0.2%

Koperasi 0 0.0%

Other 0 0.0%

Totals 560 n/a

Mean --

Ringkasan jajak pendapat tingakt perilaku masyarakat terhadap zonasi dan penangkapan berlebih adalah sebagai

berikut :

Masyarakat tidak pernah terlibat dalam kegiatan pengawasan di laut (70,1 %) dan kegiatan POKMASWAS

(59,4%), juga tidak pernah melaporkan kejadian pelanggaran di laut (76,9 %)

Masyarakat tidak pernah terlibat kegiatan penyusunan zonasi (67,1 %)

129

Page 131: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q156: Selama 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu terlibat, kadang-kadang terlibat, atau tidak terl...

(55) Selama 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu terlibat, kadang-kadang terlibat, atau tidak terlibat dengan

pembuatan atau pengelolaan Laut di wilayah KKLD Alor ?

Counts PercentsPercents

0 100

kadang-kadang terlibat 435 81.5%

secara rutin terlibat 99 18.5%

tidak terlibat 0 0.0%

Other 0 0.0%

Totals 534 100.0%

Mean --

Q157: Selama 6 bulan terakhir, pernahkah Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk membantu pemerintah da...

(56) Selama 6 bulan terakhir, pernahkah Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk membantu pemerintah dalam

kegiatan pengawasan di laut ?

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak 361 70.1%

Ya 154 29.9%

Totals 515 100.0%

130

Page 132: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Mean --

Q158: Selama 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat dalam Kegiatan Kelompok Pe...

(57) Selama 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat dalam Kegiatan Kelompok Pengawas

Masyarakat ?

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak 259 59.4%

Ya 177 40.6%

Totals 436 100.0%

Mean --

Q159: Apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat dalam Kegiatan Kelompok Pengawas Masyarakat ?

(58) Apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat dalam Kegiatan Kelompok Pengawas Masyarakat ?

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak 400 76.9%

Ya 120 23.1%

Totals 520 100.0%

Mean --

131

Page 133: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q160: Selama 6 bulan terakhir, pernahkah Bapak/Ibu melaporkan kejadian pelanggaran di

laut?

(59) Selama 6 bulan terakhir, pernahkah Bapak/Ibu melaporkan kejadian pelanggaran di laut?

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak 347 67.1%

Ya 170 32.9%

Totals 517 100.0%

Mean --

8. Menetapkan Dasar bagi Perubahan pada sasaran SMART Barrier Removal

Ringkasan jajak pendapat BR adalah sebagai berikut :

Sebanyak 72,3 % masyakarat peduli penangkapan ikan berlebih

Masalah paling penting terkait pelaksanaan kawasan larang ambil yaitu tidak ada yang tahu kawasan

larang tangkap (44,7 %) – karena memang belum ditetapkan, kurangnya sumberdaya bagi pengawasn

kawasan larang tangkap 33,5 %, pandangan bahwa kawasan larang tangkap tidak berguna 17,1 % dan

yang menjawab semua pilihan di atas bukan masalah sebesar 4,7 %

Tingkat kemungkinan penindakan pelanggaran rendah (66,4 %)

Nelayan jarang melihat adanya nelayan lain di laut baik 6 bulan atau 1 tahun sebelumnya.

Nelayan tidak berniat membuat PERDES sebesar 77,6 %

Q161: Manakah yang lebih cocok buat Bapak/Ibu?

(60) Manakah yang lebih cocok buat Bapak/Ibu?

Counts PercentsPercents

0 100

132

Page 134: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Saya peduli mengenai pencegahan penangkapan ikan berlebih dan

kawasan larang tangkap357 72.3%

Saya yakin kawasan larang ambil bermanfaat 137 27.7%

Saya masih belum yakin manfaat kawasan larang ambil 0 0.0%

Saya masih ragu bagaimana terlibat dalam mencegah penangkapan

berlebih0 0.0%

Totals 494 100.0%

Mean --

Q162: Saya akan membacakan sejumlah pernyataan untuk Anda. Menurut Anda, manakah dari pernyataan-...

(61) Saya akan membacakan sejumlah pernyataan untuk Anda. Menurut Anda, manakah dari pernyataan-

pernyataan tersebut yang merupakan masalah paling penting ketika melaksanakan kawasan laut larangtangkap

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak ada yang tahu lokasi kawasan larang-

tangkap220 44.7%

Kurangnya sumber daya bagi pengawasan

kawasan larang-tangkap165 33.5%

Sebagian besar orang menganggap kawasan

larang tangkap sebagai tidak berguna84 17.1%

Tak satu pun dari yang disebutkan di atas

merupakan masalah23 4.7%

133

Page 135: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Other 0 0.0%

Totals 492 100.0%

Mean --

Q163: Bagaimana Anda menilai tingkat kemungkinan nelayan yang menangkap ikan secara ilegal di kaw...

(62) Bagaimana Anda menilai tingkat kemungkinan nelayan yang menangkap ikan secara ilegal di kawasan larang

tangkap dalam Taman Nasional Laut Taka akan tertangkap oleh tim pengawas?

Counts PercentsPercents

0 100

Rendah, saya merasa sekitar 1 dari 100 pelanggar

yang bisa tertangkap299 66.4%

Hampir nol, Saya merasa 1 dari 1000 pelanggar atau

bahkan kurang yang bisa tertangkap96 21.3%

Sedang, saya merasa sekitar 1 dari 10 pelanggar yang

bisa tertangkap41 9.1%

Tinggi, saya merasa lebih dari 1 dari 10 pelanggar

yang bisa tertangkap14 3.1%

Totals 450 100.0%

Mean --

9. Paparan terhadap aktivitas dan pesan kampanye

Masyarakat jarang mendengar tentang penangkapan berlebih lewat media massa (78,9 %) tetapi sering mendengar

lewat ceramah/diskusi (93,7 %). Masyarakat memilih Maskot Kerapu dan mudah-mudahan mau menjadi anggota

aktif kampanye pride.

134

Page 136: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q186: Dalam 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah melihat di media cetak(poster, buku)/elektr...

(66) Dalam 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah melihat di media cetak(poster, buku)/elektronik (TV, Radio,

CD, HP) tentang penangkapan ikan berlebihan?

Counts PercentsPercents

0 100

Tidak 388 78.9%

Ya 104 21.1%

Tidak tahu 0 0.0%

Totals 492 100.0%

Mean --

Q187: Dalam 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti ceramah/diskusi tentang penangkap...

(67) Dalam 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti ceramah/diskusi tentang penangkapan ikan

berlebihan ?

Counts PercentsPercents

0 100

Ya 119 93.7%

Tidak 8 6.3%

tidak tahu 0 0.0%

Totals 127 100.0%

Mean --

135

Page 137: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Q188: Jika kami akan mengadakan program Kampanye perlindungan laut, hewan apa yang memiliki arti ...

(68) Jika kami akan mengadakan program Kampanye perlindungan laut, hewan apa yang memiliki arti penting dan

memberi rasa bangga bagi Bapak/Ibu ?

Counts PercentsPercents

0 100

Kerapu 141 28.3%

Duyung 135 27.1%

Lumba-lumba 74 14.9%

Napoleon 68 13.7%

Lobster 68 13.7%

KUDA LAUT 11 2.2%

IKAN MAS KOKI 1 0.2%

Other 0 0.0%

Totals 498 100.0%

Mean --

Q189: Seandainya Bapak/Ibu ikut dalam kegiatan kampanye kawasan larang ambil untuk mencegah penan...

(69) Seandainya Bapak/Ibu ikut dalam kegiatan kampanye kawasan larang ambil untuk mencegah penangkapan

136

Page 138: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

berlebih, apa peran yang ingin Bapak/Ibu dapatkan ?

Counts PercentsPercents

0 100

Anggota aktif 588 96.6%

Tidak ingin terlibat 21 3.4%

Berbagi informasi tentang pentingnya

lingkungan0 0.0%

Perumus/Perencana 0 0.0%

Penyandang Dana 0 0.0%

Fasilitator 0 0.0%

Other 0 0.0%

Totals 609 100.0%

Mean --

137

Page 139: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

8. MEMAHAMI KHALAYAK

Pola pemanfaatan sumberdaya alam laut dan pesisir oleh masyarakat desa Baranusa, Blangmerang, Piringsina dan

Kabir, akan dibahas secara keseluruhan karena masyarakat nelayan ketiga desaini memiliki kesamaan mata

pencaharian pokok (melaut) maupun usaha sampingan, Jenis armada, alat tangkap, ketrampilan, serta kondisi

topograsi dan wilayah perairan yang saling berdekatan.

Nelayan keempat desa dapat dikategorikan sebagai nelayan penuh dan nelayan sambilan.

Walaupun aktifitas setiap hari di laut namun masyarkat juga memiliki

kebun dan setiap tahun melakukan pembersihan kebun dan menanami berbagi jenis tanaman

baik tanaman pangan maupun tanaman keras. Walaupun nelayan ketiga Desa ini setiap hari melaut, namun pola

yang diterapkan dalam mencari hasil laut masih bersifat tradisional, sementara potensi sumberdaya alam laut dan

pesisir yang ada di wilayan perairan ketiga desa tersedia untuk dikelola dan dimanfaatkan secara berkesinambungan.

Potensi sumberdaya alam laut dan pesisir yang dimaksud adalah:

Terumbu karang, lamun, ikan karang (kerapu, sunu, kakap dan lain-lain), ikan pelagis (melus, kombong, lamoru, ikan

putih, belo-belo, tuna, cakalang, ), pari, teripang, cumi, lobster, rumput laut dan jenis sumberdaya laut lainnya.

Berdasarkan hasil diskusi dengan para nelayan bahwa jenis hasil laut yang paling banyak ditangkap dan

dikembangkan adalah: ikan putih / belah dua / bela tiga, belo-belo, ikan Lamoru, pengembangan agar-agar, siput,

teripang dan kima. Sementara ikan-ikan karang mapun ikan pelagis lainnya belum banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat setempat. Pada umumnya nelayan ketiga desa menangkap ikan dan mencari hasil laut lainnya seperti

teripang, siput dan kima dengan menggunakan armada yang sederhana. Armada yang dimiliki nelayan adalah

sampan (tanpa mesin) dan motor temple ( 4-8 Pk). Namun di Kabir Nelayan lebih banyak menggunakan armada

dengan kekuatan mesin 12-28 PK walaupun masih ada nelayan lain yang menggunakan sampan dan motor

ketinting.Sedangkan untuk motor dalam hanya dimiliki oleh sebagian kecil nelayan. Dengan armada dan alat tangkap

yang sederhana, nelayan mencari ikan dan hasil laut lainnya dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan juga

membiayai pendidikan anak. Dalam mencari hasil laut terutama ikan, ada yang pergi malaut sendiri dengan sampan

138

Page 140: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

dan alat tangkap milik pribadi dan ada juga yang pergi bersama keluarga. Bagi nelayan yang melaut sendiri hasil

tangkapannya tidak dibagikan tetapi kalau ada dua atau tiga orang didalam sampan, maka hasil tangkapannya dibagi

merata (Laporan hasil Survey Tim PPKKL,2009)

1. Desa Baranusa

1.1. Masyarakat umum

1.1.1. Pengetahuan Masyarakat umum di Desa Baranusa yang mengetahui tentang program pembentukan zonasi di KKLD

Alor 31,6 % Masyarakat umum di Desa Baranusa yang pernah mendengar aturan zonasi 32,9 %

Masyarakat umum di Desa Baranusa menganggap keterlibatan DKP Alor dalam pengambilan keputu-san dan pengelolaan kawasan larang ambil meningkat / pilihan pernah terlibat 1,3 %

1.1.2. Sikap

masyarakat umum non nelayan di desa Baranusa yang setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat masyarakat20,3 %

1.1.3. KOmunikasi Interpersonal

masyarakat umum non nelayan di Desa Baranusa yang pernah berdiskusi dengan pemerintah desa tentang pengelolaan lingkungan laut yang lestari 3,8 %

1.1.4. Perubahan Perilaku

Masyarakat umum di Desa Baranusa yang secara rutin terlibat dalam kegiatan pengawasan di laut 22,8 %

Masyarakat umum di Desa Baranusa yang secaa rutin terlibat kegiatan POKMASWAS 34,2 %

masyarakat umum non nelayan yang melaporkan kejadian pelanggaran di laut yang dilaporkan 25,3 %

1.2. Nelayan1.2.1. Pengetahuan

nelayan di Desa Baranusa yang mengetahui tentang program pembentukan zonasi di KKLD Alor 15,8 %

nelayan di Desa Baranusa yang pernah mendengar aturan zonasi 21,1 %

nelayan di Desa Baranusa menganggap keterlibatan DKP Alor dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan kawasan larang ambil meningkat / pilihan pernah terlibat 0 %

1.2.2. Sikap

nelayan di desa Baranusa yang setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat masyarakat15,8 %

1.2.3. Komunikasi Interpersonal

nelayan di Desa Baranusa yang pernah berdiskusi dengan pemerintah desa tentang pengelolaan lingkungan laut yang lestari 0 %

1.2.4. Perubahan Perilaku

nelayan di Desa Baranusa yang secara rutin terlibat dalam kegiatan pengawasan di laut 47,4 %

nelayan di Desa Baranusa yang secara rutin terlibat kegiatan POKMASWAS 42,1%

139

Page 141: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

2. Blangmerang2.1. Masyarakat Umum

2.1.1. Pengetahuan

Masyarakat umum di Desa Blangmerang yang mengetahui tentang program pembentukan zonasi di KKLD Alor 16,7 %

Masyarakat umum di Desa Blangmerang yang pernah mendengar aturan zonasi 9,8 %

Masyarakat umum di Desa Blangmerang menganggap keterlibatan DKP Alor dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan kawasan larang ambil meningkat / pilihan pernah terlibat 2,9 %

2.1.2. Sikap

masyarakat umum non nelayan di desa Blangmerang yang setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat masyarakat15,7 %

2.1.3. KOmunikasi Interpersonal

masyarakat umum non nelayan di Desa Blangmerang yang pernah berdiskusi dengan pemerintah desa tentang pengelolaan lingkungan laut yang lestari 5,9 %

2.1.4. Perubahan Perilaku

Masyarakat umum di Desa Blangmerang yang secara rutin terlibat dalam kegiatan pengawasan di laut 38,2 %

Masyarakat umum di Desa Blangmerang yang secara rutin terlibat kegiatan POKMASWAS 21,6%

masyarakat umum non nelayan yang melaporkan kejadian pelanggaran di laut yang dilaporkan 20,6 %

2.2. Nelayan2.2.1. Pengetahuan

nelayan di Desa Blangmerang yang mengetahui tentang program pembentukan zonasi di KKLD Alor 40,5 %

nelayan di Desa Blangmerang yang pernah mendengar aturan zonasi 43,2 %

nelayan di Desa Blangmerang menganggap keterlibatan DKP Alor dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan kawasan larang ambil meningkat / pilihan pernah terlibat 0 %

2.2.2. Sikap

nelayan di desa Blangmerang yang setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat masyarakat21,6 %

2.2.3. KOmunikasi Interpersonal

nelayan di Desa Blangmerang yang pernah berdiskusi dengan pemerintah desa tentang pengelolaan lingkungan laut yang lestari 2,7 %

2.2.4. Perubahan perilaku

140

Page 142: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

nelayan di Desa Blangmerang yang secara rutin terlibat dalam kegiatan pengawasan di laut 21,6 %

nelayan di Desa Blangmerang yang secara rutin terlibat kegiatan POKMASWAS 27 %

nelayan yang melaporkan kejadian pelanggaran di laut yang dilaporkan 18,9 %

3. Piringsina3.1. Masyarakat Umum3.1.1. Pengetahuan

Masyarakat umum di Desa Piringsina yang mengetahui tentang program pembentukan zonasi di KKLD Alor 33,3 %

Masyarakat umum di Desa Piringsina yang pernah mendengar aturan zonasi 12,5 %

Masyarakat umum di Desa Piringsina menganggap keterlibatan DKP Alor dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan kawasan larang ambil meningkat / pilihan pernah terlibat 0 %

3.1.2. Sikap

masyarakat umum non nelayan di desa Piringsina yang setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat masyarakat20,8 %

3.1.3. Komunikasi Interpersonal

masyarakat umum non nelayan di Desa Piringsina yang pernah berdiskusi dengan pemerintah desa tentang pengelolaan lingkungan laut yang lestari 0 %

3.1.4. Perubahan Perilaku

Masyarakat umum di Desa Piringsina yang secara rutin terlibat dalam kegiatan pengawasan di laut 20,8 %

Masyarakat umum di Desa Piringsina yang secara rutin terlibat kegiatan POKMASWAS 37,5 %

masyarakat umum non nelayan yang melaporkan kejadian pelanggaran di laut yang dilaporkan 25 %

3.2. Nelayan3.2.1. Penegtahuan

nelayan di Desa Piringsina yang mengetahui tentang program pembentukan zonasi di KKLD Alor 22,2 %

nelayan di Desa Piringsina yang pernah mendengar aturan zonasi 11,1 %3.2.2. Sikap

nelayan di Desa Piringsina menganggap keterlibatan DKP Alor dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan kawasan larang ambil meningkat / pilihan pernah terlibat 0 %

3.2.3. Komunikasi Interpersonal

nelayan di desa Piringsina yang setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat masyarakat29,6 %

3.2.4. Perubahan Perilaku

nelayan di Desa Piringsina yang pernah berdiskusi dengan pemerintah desa tentang pengelolaan

141

Page 143: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

lingkungan laut yang lestari 3,7 %

nelayan di Desa Piringsina yang secara rutin terlibat dalam kegiatan pengawasan di laut 25,9 %

nelayan di Desa Piringsina yang secara rutin terlibat kegiatan POKMASWAS 25,9 %

nelayan yang melaporkan kejadian pelanggaran di laut yang dilaporkan 11,1 % 4. Kabir

4.1. Masyarakat Umum

4.1.1. Pengetahuan

Masyarakat umum di Kelurahan Kabir yang mengetahui tentang program pembentukan zonasi di KKLD Alor 13,8 %

Masyarakat umum di Kelurahan Kabir yang pernah mendengar aturan zonasi 13,8 %

Masyarakat umum di Kelurahan Kabir menganggap keterlibatan DKP Alor dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan kawasan larang ambil meningkat / pilihan pernah terlibat 2,9 %

4.1.2. Sikap

masyarakat umum non nelayan di Kelurahan Kabir yang setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat masyarakat15,2 % hingga 30,2 %

4.1.3. Komunikasi Interpersonal

masyarakat umum non nelayan di kelurahan Kabir yang pernah berdiskusi dengan pemerintah desa tentang pengelolaan lingkungan laut yang lestari 10,1 %

4.1.4. Perubahan Perilaku

Masyarakat umum di Kelurahan Kabir yang secara rutin terlibat dalam kegiatan pengawasan di laut 9,4 %

Masyarakat umum di Kelurahan Kabir yang secara rutin terlibat kegiatan POKMASWAS 30,4%

masyarakat umum non nelayan yang melaporkan kejadian pelanggaran di laut yang dilaporkan 23,2 %

4.2. Nelayan4.2.1. Pengetahuan

nelayan di Kelurahan Kabir yang mengetahui tentang program pembentukan zonasi di KKLD Alor 40,1 %

nelayan di Kelurahan Kabir yang pernah mendengar aturan zonasi 51,7 %

nelayan di Kelurahan Kabir menganggap keterlibatan DKP Alor dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan kawasan larang ambil meningkat / pilihan pernah terlibat 4,7 %

4.2.2. Sikap

nelayan di desa Baranusa yang setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat masyarakat33,1 %

142

Page 144: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

4.2.3. Komunikasi Interpersonal

nelayan di kelurahan Kabir yang pernah berdiskusi dengan pemerintah desa tentang pengelolaan lingkungan laut yang lestari 7,6 %

4.2.4. Perubahan Perilaku

nelayan di Kelurahan Kabir yang secara rutin terlibat dalam kegiatan pengawasan di laut 31,4 %

nelayan di Kelurahan Kabir yang secara rutin terlibat kegiatan POKMASWAS 29,7 %

nelayan yang melaporkan kejadian pelanggaran di laut yang dilaporkan 38,4 %

9. RENCANA OPERASIONAL PENYINGKIRAN HALANGAN

(Barrier Removal Operational Plan/BROP)

Bagian 1 – Ringkasan Eksekutif

Apa:

Untuk mengurangi penangkapan berlebih di dalam kawasan KKLD Alor, nelayan di sekitar Kawasan Konservasi Laut

Daerah Kabupaten Alor, khususnya di perairan Pulau Batang dan Lapang. Dalam pengembangan Kawasan Konsevasi

Laut Daerah Selat Pantar serta aplikasi daripenandatanganan MOU diatas, pada tanggal 22 Nopember 2008 atas

dasar inisiatif masyarakat Kecamatan Pantar Barat (6 desa : Desa Baraler, Baranusa, Blangmerang,Piringsina, Illu dan

Kabir) telah bersepakat untuk menutup sementara Pulau Batang dan Pulau Lapang dari aktifitas yang merusak

kawasan tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Nelayan di 6 desa tersebut akan dikenalkan system pengawasan laut swadaya masyarakat. Kegiatan ini bertujuan

untuk Meningkatnya ketertiban dan ketaatan dalam pengelolaan dan pemanfaatan Sumber daya Laut terutama ikan-

ikan karang dan Mewujudkan parenserta masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian pemanfaatan sumber

daya laut dalam bentuk POKMASWAS. Fokus pelaksanaan strategi penyingkiran halangan akan dilakukan di 2 desa

prioritas pride campaign yaitu Desa. Blangmerang (kecamatan Pantar Barat) dan Kelurahan Kabir (Kecamatan Pantar),

pemilihan kawasan ini didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain :

- Kawasan ini memiliki potensi sumber daya laut terutama ikan-ikan karang yang cukup tinggi

- Kawasan ini memiliki tekanan penangkapan ikan secara berlebihan yang cukup tinggi

- Kawasan ini merupakan juga merupakan salah satu alternatif bagi penetapan perairan Pulau Batang dan

Lapang/kawasan

- Belum ada patroli rutin karena keterbatasan dana dan personil pengawasan.

- Belum ada Peraturan Desa yang khusus mengatur tentang pengawasan dan penggunaan wilayah laut

143

yafianto, 01/29/11,
Jelaskan juga bahwa ini adalah dokumen rencana strategis penyingkiran halangan yang memiliki beberapa tujuan.Tuliskan juga hubungannya dengan Kawasan Larang Ambil (NTZ)
yafianto, 01/29/11,
Dijelaskan sedikit mengapa memilih 2 kacamatan dan 4 desa ini
Page 145: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

terutama di sekitar Pulau Batang dan Lapang.

- Lokasinya paling dekat dengan Pulau Batang dan Lapang

Usaha ini sebelumnya belum diketahui keberhasilannya di tempat lain (sekitar kawasan konservasi), tetapi Dinas

Kelautan dan Perikanan telah berhasil membentuk POKMASWAS di 17 kecamatan termasuk di Kecamatan Pantar

Barat, pada tanggal 27 Nopember 2010, dan Pantar, pada tanggal 28 Nopember 2010.

POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas) merupakan pelaksana pengawasan di tingkat lapangan yang terdiri

dari unsur tokoh agama, tokoh adat, LSM, nelayan, petani ikan, serta masyarakat maritim lainnya.

Dengan meningkatnya patroli pengawasan mandiri oleh masyarakat, diharapkan terjadi perubahan perilaku dan

terjadi kesadaran secara emosional serta manfaat dari masyarakat bahwa pengawasan mutlak dibutuhkan dalam

mengelola perikanan secara berkelanjutan.

Oleh karena itu, strategi penyingkiran halangan kami adalah:

- Pembuatan kesepakatan bersama Masyarakat mengenai pengaturan zona inti serta perlunya penindakan

pelanggaran di perairan sekitar Pulau Batang dan Lapang.

- Pembuatan SOP POKMASWAS (Rekruitment, Mekanisme Pengelolaan, Sarpras serta Mekanisme Pelaporan)

- Implementasi di lapangan, kegiatan patroli masyarakat (pelaporan kejadian pelanggaran dan tindak lanjut

Siapa:

Dinas Kelautan dan Perikanan akan memberikan dukungan teknis terhadap program POKMASWAS, melalui

monitoring dan pendampingan teknis di lapangan, selain itu Dinas Kelautan dan Perikanan juga berencana

membentuk Tim patroli terpadu yang melibtakan dinas/lembaga terkait seperti DInas Pariwisata, SatpolPP, KSDA,

Polair dan Dinas Perhubunan. Dinas terkait diharapkan akan membantu dalam upaya monitoring kegiatan selama

dan sesudah kegiatan dilaksanakan, serta membantu memfasilitasi setiap pertemuan yang akan dilaksanakan. Rare

sebagai mitra Dinas Kelautan dan Perikanan memberi dukungan financial untuk program tersebut secara umum

sebagaimana rincian kegiatan dalam tabel budget. Sedangkan LSM Lokal (Link) dan WWF akan membantu dalam

memberikan data sosial ekonomi dan ekologi wilayah laut di sekitar wilayah target.

Kapan:

Program ini akan dilaksanakan pada awal maret 2011, diawali dengan kegiatan sosialisasi dan pembentukan jaringan

siswasmas di 2 Desa/Kelurahan tersebut. Tahap implementasi siswasmas akan dilaksanakan pada bulan mei 2011,

Masyarakat diharapkan melaporkan kejadian pelanggaran di laut yang ditindaklanjuti oleh aparat terkait.

sedangkan program penjangakauan dan publisitas program ini akan dilaksanakan pada akhir bulan Juli sampai

dengan Desember 2011. Fase monitoring akan dilaksanakan pada awal sampai dengan akhir program ini untuk

144

yafianto, 01/29/11,
Tolong disebutkan siapa saja
yafianto, 01/29/11,
Sebelum ini bisa dimasukkan kegiatan “Pelatihan2 terkait POKMASWAS” dan “Penyusunan SOP POKMASWAS”
yafianto, 01/29/11,
Sebutkan dengan jelas APA SAJA aktifitas BROP yang akan dilaksanakan
yafianto, 01/29/11,
Tolong disebutkan tanggal pembentukannya, dan dijelaskan secara ringkas juga APA itu POKMASWAS
Page 146: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

mengukur dampak konservasi yang terjadi.

Bagaimana:

Program POKMASWAS ini diharapkan mendapat dukungan dari semua nelayan di wilayah terkait, dan dukungan

tenaga dan pendanaan dari lembaga/dinas terkait serta LSM Link dan WWF, Rare diharapkan dapat membantu

mendanai sosialisasi/ penyebarluasan informasi, sekolah konservasi, konsumsi pertemuan, media penyampaian

pesan dan praktek lapangan sedangkan Dinas Kelautan dan Perikanan menyediakan anggaran untuk monitoring,

transportasi lokal bagi manajer kampanye, biaya komunikasi, pendampingan teknis dan konsultasi. Keberlanjutan

dana untuk program ini masih dilakukan upaya mendapatkan dana dari donor lain jika memungkinkan.

Bagian 2 – Analisis Tim Penyingkiran Halangan dan Pemangku Kepentingan

2.1. Tim Proyek Utama Penyingkiran Halangan

Tim pride terdiri dari staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor khususnya pada Bidang Perairan dan

Kekayaan Laut

- Sutio B. Ambao, S.Pi. (Kepala Seksi Pengelolaan Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor)

- Solipin Abd. Lalang, S.Pi. (Kepala Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Perairan DKP Alor)

- M. M. Appah, S.Pi. (Kepala Seksi Eksplorasi dan Eksploitasi Laut DKP Alor)

- S. R. Oramahi, A.Md. (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor)

- Y. Sailana (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor)

- M. Fadading (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor)

- M. Ikram Panara (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor)

- M. Umar, S.Pi. (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor)

- D. Frare (Staf Bidang Perairan dan Kekayaan Laut DKP Alor)

- Toufik Alansaf (WWF Indonesia – Solor Alor Project)

2.2. Para Pemangku Kepentingan Kunci Penyingkiran Halangan dan Peran Mereka

no Pemimpin, posisi,

organisasi

Latar Belakang

informasi

Peran dalam

penyingkiran halanganKemungkinan Masalah

1 Ir. M. I. Erna Da Silva Kepala Dinas Kelautan

dan Perikanan

Penentu Kebijakan

dalam Dinas Kelautan

Keterbatasan waktu

145

yafianto, 01/29/11,
Dilengkapi dengan posisi/jabatan dan dari lembaga apa ?
Page 147: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Kabupaten Alor dan Perikanan

Kabupaten Alor

2 Ayi H. Ardisastra Project Leader Solor

Alor Program WWF

Penentu Kebijakan

dalam WWF Solor Alor

Lembata

Keterbatasan waktu dan

jarak kantor yang jauh (di

kabupaten lain)

3 Pontius W. Mau Ketua LSM Link Membantu advokasi

pada masyarakat

Keterbatasan dana dan

prrsonil LSM Link

4 M. Syamsu Enga Kabid Perairan dan

Kekayaan Laut

Membantu informasi

di bidang manajemen

dan konservasi laut

-

5 Mesak T. Blegur Kabid Perikanan Laut Membantu informasi

di bidang pengelolan

perikanan tangkap

-

Pemerintah Kecamatan

Pantar

Membantu Informasi

dan dukungan teknis

Pemerintah Kecamatan

Pantar Barat

Membantu Informasi dan dukungan teknis

Pemerintah Kelurahan

Kabir

Membantu Informasi dan dukungan teknis

Pemerintah Desa

Blangmerang

Membantu Informasi dan dukungan teknis

Tokoh Nelayan di 4 desa Membantu Informasi dan dukungan teknis

Bagian 3 – Sasaran, Kegiatan dan Tanggung Jawab Proyek

146

Page 148: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

3.1. Tujuan, sasaran dan kegiatan proyek

Pada umumnya kegiatan pengefektifan POKMASWAS ini adalah

- Meningkatnya ketertiban dan ketaatan dalam pengelolaan dan pemanfaatan Ikan karang

- Mewujudkan parenserta masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian laut

- Menurunnya pelanggaran dalam pemanfaatan Ikan karang

- Menurunnya kegiatan penangkapan ikan karang secara berlebihan

STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 1:

Pembuatan kesepakatan bersama Masyarakat Desa Blangmerang dan Kabir mengenai pengaturan zona inti serta

perlunya penindakan pelanggaran di perairan Pulau Batang dan Lapang.

SASARAN –Paling lambat April 2011 telah terdapat kesepakatan bersama masyarakat setidaknya di 2 Desa Pantai

yaitu Desa Blangmerang dan Kelurahan Kabir mengenai pengaturan zona inti serta perlunya penindakan pelanggaran

di perairan Pulau Batang dan Lapang.

Tabel: Strategi Penyingkiran Halangan 1, Sasaran 1

Kegiatan Q

1

Q

2

Q

3

Q

4

Indikator keberhasilan

Pertemuan-pertemuan tingkat dusun untuk

menggali usulan pengaturan zona inti dan sanksi

memasuki perairan Pulau Batang dan Lapang

X X

Daftar hadir dan dokumentasi

pertemuan

Pertemuan masyarakat di dua desa (Blangmerang

dan Kabir) akan diselenggarakan untuk membuat

kesepakatan pengaturan zona inti di perairan Pulau

Batang dan Lapang

X

Daftar hadir, Dokumentasi

pertemuan masyarakat dan

draft kesepakatan masyarakat

Kesepakatan bersama masyarakat mengenai

pengaturan zona inti dan sanksi memasuki perairan

Pulau Batang dan Lapang di tandatangani masing-

masing petinggi desa dan siap untuk dilaksanakan

X x

Kesepakatan bersama

masyarakat yang telah ditanda

tangani petinggi masing-masing

desa

147

Page 149: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Tindakan paska-proyek untuk memastikan keberlanjutannya:

Petugas lapangan Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Alor akan memonitor dan memantau apakah

kesepakatan yang telah dibuat dilaksanakan oleh masing-masing desa serta mengusulkan kegiatan tindak

lanjut

STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 2:

Pembuatan SOP POKMASWAS (Rekruitment, Mekanisme Pengelolaan, Sarpras serta Mekanisme Pelaporan)

SASARAN 1 – Terdapatnya SOP POKMASWAS (Rekruitment, Mekanisme Pengelolaan, Sarpras, serta mekanisme

pelaporan), sehingga terdapat peran, tanggung jawab dan tugas yang jelas terhadap anggota POKMASWAS paling

lambat Mei 2011.

Tabel: Strategi Penyingkiran Halangan 2, Sasaran 1

Kegiatan Q

1

Q

2

Q

3

Q

4

Indikator keberhasilan

Pembuatan Draft rancangan SOP

POKMASWASX

Dokumentasi hasil pertemuan, Draft

rancangan SOP POKMASWAS

Workshop penyusunan SOP POKMASWAS

bersama masyarakat Desa Blangmerang

dan Kabir

X

Dokumentasi workshop, daftar hadir dan

adanya SOP POKMASWAS hasil workshop

Peralatan standar dibeli untuk

mendukung operasi POKMASWAS di 2

desa (Blangmerang dan Kabir).

X

Tanda terima pembelian

SOP Pengamanan Swakrsa di syahkan

Petinggi Desa dan Kepala Balai,

POKMASWAS dimulai, dan dimonitor

untuk efektivitasnya

X

Buku log (dari kelompok POKMASWAS)

menunjukkan penngunaan dan tersedia

data frekuensi pelanggaran, lokasi

penangkapan dan jumlah serta jenis ikan

yang ditangkap

Tindakan-tindakan paska-proyek untuk memastikan keberlanjutan:

148

Page 150: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Petugas pendamping POKMASWAS akan memonitor dengan cermat proses alokasi anggaran untuk

membantu memastikan bahwa dana bantuan operasional bagi POKMASWAS terkelola dengan baik.

Tabel: STRATEGI PENYINGKIRAN HALANGAN 3, Sasaran 1

Implementasi di lapangan, kegiatan patroli masyarakat (pelaporan kejadian pelanggaran dan tindak lanjut

SASARAN –Paling lambat Oktober 2011 telah terdapat Kegiatan operasional dalam rangka

menjamin ditaatinya peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dlm pengelolaan Kawasan peairan sekitar Pulau

Btang dan Lapang

Kegiatan Q

1

Q

2

Q

3

Q

4

Indikator keberhasilan

Kegiatan pengamatan,

pengumpulan dan

analisis data untuk menilai tingkat

pemanfaatan dan

kelimpahan sumberdaya ikan (SDI),

termasuk tingkat

pelanggaran dalam pemanfaatan

Ikan Karang

x

Dokumentasi kegiatan dan dokumen pemanfaatan

laut sekitar pulau Batang dan Lapang

Kegiatan operasional dalam rangka

menjamin ditaatinya peraturan-

peraturan yang telah

ditetapkan dlm pengelolaan ikan

karang

X

Dokumentasi kegiatan dan laporan kejadian

pelanggaran

* Q = kuartal; kuartal disini mengacu pada periode fase implementasi

149

yafianto, 01/29/11,
Sebelum ini bisa dimasukkan kegiatan “Pelatihan2 terkait POKMASWAS” dan “Penyusunan SOP POKMASWAS”
Page 151: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Tindakan paska-proyek untuk memastikan keberlanjutan:

Integrasi dengan penyampaian pesan kampanye Pride untuk memastikan bahwa para nelayan memahami

kebutuhan untuk merawat pengapung dan penanda yang lain untuk melindungi perikanan mereka.

3.2 Tanggung jawab Proyek

Bagian ini memberikan garis besar diagram “RACI” untuk menunjukkan peran dan tanggung jawab semua sasaran

dan kegiatan yang telah diidentifikasi di atas

R –Bertanggungjawab : Mereka yang melakukan pekerjaan tersebut atau menyediakan sumberdaya untuk

melaksanakan tugas itu

A –Penanggungjawab (Juga pemberi persetujuan) Paling bertanggungjawab atas penyelesaian tugas secara benar dan

menyeluruh. Mengawasi atau menandatangani pekerjaan yang diselesaikan oleh R.

C –Konsultasi : mereka yang pendapatnya diperlukan untuk menangani tugas

I – Informasi: Mereka yang mendapatkan informasi terbaru mengenai perkembangan tugas

Ir. M

. I.

Erna

Da

Ayi

H.

Ardi

sast

ra

Cmat

Ptr

dan

PB

Pem

des

4 De

sa

Toko

h

Nly

n

Ponti

us

W. M

au

M.

Syam

su

Mes

ak T

.

Bleg

ur

1Pembuatan kesepakatan

bersama Masyarakat

mengenai pengaturan zona

inti serta perlunya

penindakan pelanggaran di

perairan sekitar Pulau Batang

dan Lapang.

A C I I I C R C

2 Pembuatan SOP POKMASWAS

(Rekruitment, Mekanisme

Pengelolaan, Sarpras serta

Mekanisme Pelaporan)

A I I I I I R C

3Implementasi di lapangan,

kegiatan patroli masyarakat

(pelaporan kejadian

pelanggaran dan tindak lanjut

A C I I I C R C

150

yafianto, 01/29/11,
Sebelum ini bisa dimasukkan kegiatan “Pelatihan2 terkait POKMASWAS” dan “Penyusunan SOP POKMASWAS”
yafianto, 01/29/11,
Mohon dipilih satu atau dua orang yang “Responsible” terhadap masing-masing kegiatan
Page 152: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

151

Page 153: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Bagian 4 - Monitoring

Fase Monitoring dan Evaluasi

Selama pelaksanaan program ini, Dinas Kelautan dan Perikanan, WWF beserta Rare akan melakukan monitoring keefektifan dan kesuksesan program ini. Untuk mencapai

perlu dibangun program pengawasan laut yang dilaksanakan oleh masyarakat secara partisipatif.

Tabel di bawah menunjukkan kegiatan monitoring yang akan dilaksanakan untuk menilai efektivitas pelaksanaan strategi Penyingkiran Halangan. Informasi monitoring ini

juga tercatat dalam keseluruhan rencana monitoring Rencana Proyek, sebagai bagian integral dari keseluruhan proses Pride.

Metode Siapa Kapan

SASARAN SMART KEGIATAN INDIKATOR MONITORING

LEMBAGA

UTAMA

UNTUK

MONITORIN

G

PENANGGU

NG JAWAB

PROTOKOL

YANG

DIPAKAI

(kalau ada)

Data

baseline

diperoleh

paling

lambat :

Data

dampak

diperoleh

paling

lambat :

Pembuatan SOP

POKMASWAS

(Rekruitment,

Mekanisme

Pengelolaan, Sarpras

serta Mekanisme

Pelaporan)

Pembuatan Draft

rancangan SOP

POKMASWAS

Dokumentasi hasil

pertemuan, Draft

rancangan SOP

POKMASWAS

Catatan

pertemuan

dan draft SOP

Pengamanan

DKPAlor Ir. M. I. Erna

Da Silva

N/a Kuisioner

pada awal

pelatihan

Akhir

Kampanye

Workshop penyusunan

SOP POKMASWAS

bersama masyarakat

Dokumentasi workshop,

daftar hadir dan adanya

SOP POKMASWAS hasil

Dokumentasi

workshop dan

hasil

DKPAlor Ir. M. I. Erna

Da Silva

N/a Kuisioner

pada awal

Akhir

Kampanye

yafianto, 01/29/11,
Monitoring BROP, bukan monitoring CR ya mas
Page 154: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Pembuatan

kesepakatan bersama

Masyarakat mengenai

pengaturan zona inti

serta perlunya

penindakan

pelanggaran di

perairan sekitar Pulau

Batang dan Lapang.

Pembuatan SOP

POKMASWAS

(Rekruitment,

Mekanisme

Pengelolaan, Sarpras

serta Mekanisme

Pelaporan)

Desa Blangmerang dan

Kabir

workshop kuestioner

dari peserta

workshop

pelatihan

Peralatan standar

dibeli untuk

mendukung operasi

POKMASWAS di 2 desa

(Blangmerang dan

Kabir).

Tanda terima pembelian

Bukti

pembelian

tercatat dalam

laporan

DKPAlor Ir. M. I. Erna

Da Silva

N/a Kuisioner

pada awal

pelatihan

Akhir

Kampanye

SOP Pengamanan

Swakrsa di syahkan

Petinggi Desa dan

Kepala Balai,

POKMASWAS dimulai,

dan dimonitor untuk

efektivitasnya

Buku log (dari kelompok

POKMASWAS)

menunjukkan penngunaan

dan tersedia data frekuensi

pelanggaran, lokasi

penangkapan dan jumlah

serta jenis ikan yang

ditangkap

SOP

POKMASWAS

DKPAlor Ir. M. I. Erna

Da Silva

N/a Kuisioner

pada awal

pelatihan

Akhir

Kampanye

Pembuatan

kesepakatan bersama

Masyarakat Desa

Blangmerang dan

Kabir mengenai

Pertemuan-pertemuan

tingkat dusun untuk

menggali usulan

pengaturan zona inti

dan sanksi memasuki

Daftar hadir dan

dokumentasi pertemuan Daftar Hadir

dan

dokumentasi

pertemuan

DKPAlor Ir. M. I. Erna

Da Silva

N/a Kuisioner

pada awal

pelatihan

Akhir

Kampanye

Page 155: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

pengaturan zona inti

serta perlunya

penindakan

pelanggaran di

perairan Pulau Batang

dan Lapang.

perairan Pulau Batang

dan Lapang

Pertemuan masyarakat

di dua desa

(Blangmerang dan

Kabir) akan

diselenggarakan untuk

membuat kesepakatan

pengaturan zona inti di

perairan Pulau Batang

dan Lapang

Daftar hadir, Dokumentasi

pertemuan masyarakat dan

draft kesepakatan

masyarakat Draft

Kesepakatan

Masyarakat

DKPAlor Ir. M. I. Erna

Da Silva

N/a Kuisioner

pada awal

pelatihan

Akhir

Kampanye

Kesepakatan bersama

masyarakat mengenai

pengaturan zona inti

dan sanksi memasuki

perairan Pulau Batang

dan Lapang di

tandatangani masing-

masing petinggi desa

dan siap untuk

dilaksanakan

Kesepakatan bersama

masyarakat yang telah

ditanda tangani petinggi

masing-masing desa Kesepakatan

Masyarakat

yang telah

ditandatangan

i Petinggi Desa

DKPAlor Ir. M. I. Erna

Da Silva

N/a Kuisioner

pada awal

pelatihan

Akhir

Kampanye

Implementasi di Pelaksanaan kegiatan Dokumentasi kegiatan dan Dokumentasi POKMASWA Ketua N/a Kuisioner Akhir

yafianto, 01/29/11,
Sebelum ini bisa dimasukkan kegiatan “Pelatihan2 terkait POKMASWAS” dan “Penyusunan SOP POKMASWAS”
Page 156: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

lapangan, kegiatan

patroli masyarakat

(pelaporan kejadian

pelanggaran dan

tindak lanjut

pengawasan laporan kejadian

pelanggaran

kegiatan dan

laporan

kejadian

pelanggaran

S setempat POKMASWA

S

pada awal

pelatihan

Kampanye

Bagian 5 - Penilaian Resiko

Tabel di bawah ini merupakan rangkuman resiko utama strategi Penyingkiran Halangan ini

Tabel: Penilaian risiko untuk strategi penyingkiran halangan

Strategi Penyingkiran Halangan Risiko Rencana Apa yang Terjadi kalau Tidak Diselesaikan

STRATEGI PENYINGKIRAN

HALANGAN 1:

Pembuatan kesepakatan bersama

Masyarakat Desa Blangmerang dan

Kabir mengenai pengaturan zona

inti serta perlunya penindakan

pelanggaran di perairan Pulau

Batang dan Lapang.

Nelayan tidak akan mematuhi

kesepakatan yang telah dibuat

bersama

Kampanye Pride akan berusaha keras untuk

membangun pemahaman pentingnya

perairan Pulau Batang dan Lapang sebagai

tempat yang harus dijaga agar ikan dapat

berkembang biak, sehingga dapat

meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

Nelayan setempat terus menangkap ikan di

perairan Pulau Batang dan Lapang dan tidak

akan banyak yang mendukung pemberlakuan

perairan Pulau Batang dan Lapang. Berdasarkan

pengalaman di tempat-tempat lain hal ini tidak

akan terjadi KALAU nelayan dari luar tidak

boleh mengambil sumberdaya di dalam wilayah

Perairan Pulau Batang dan Lapang. Dan adanya

tindakan yang tegas terhadap pelanggaran di

perairan Pulau Batang dan Lapang.

yafianto, 01/29/11,
Mohon dilengkapi
Page 157: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Strategi Penyingkiran Halangan Risiko Rencana Apa yang Terjadi kalau Tidak Diselesaikan

STRATEGI PENYINGKIRAN

HALANGAN 2:

Pembuatan SOP POKMASWAS

(Rekruitment, Mekanisme

Pengelolaan, Sarpras serta

Mekanisme Pelaporan)

Tidak banyak nelayan yang

mampu terlibat secara aktif

dalam penyusunan SOP

POKMASWAS

Mekanisme penyusunan SOP POKMASWAS

akan dibuat semenarik mungkin sehingga

banyak nelayan yang dapat memberikan

masukan. Demikian juga dengan isi SOP

POKMASWAS akan dibuat sesederhana

mungkin dengan bahasa yang mudah

dipahami masyarakat.

Hanya orang-orang tertentu yang terlibat dalam

penyususnan SOP POKMASWAS. Dan hanya

orang-orang tertentu saja yang dapat masuk

menjadi anggota kelompok PAM Swakarsa. Hal

ini akan menyebabkan sebagian nelayan tidak

akan melaksanakan SOP yang telah disusun.

STRATEGI PENYINGKIRAN

HALANGAN 3:

Implementasi di lapangan,

kegiatan patroli masyarakat

(pelaporan kejadian pelanggaran

dan tindak lanjut

Nelayan dari luar bebas

mengambil sumberdaya di

wilayah Perairan Pulau Batang

dan Lapang, dan tidak adanya

sanksi bagi nelayan yang

memasuki perairan Pulau Batang

dan Lapang.

Komitmen dari Kawasan Konservasi Laut

Daerah Kabupaten Alor akan menindak

tegas nelayan luar yang mengambil

sumberdaya di wilayah Perairan Pulau

Batang dan Lapang dengan zona inti yang

tidak sesuai dengan peruntukannya.

Operasi pengamanan perairan yang

dilaksanakan oleh petugas Polisi Kehutanan

akan mulai memberitahu, mengingatkan

dan mungkin juga memberikan sanksi

terhadap nelayan yang memasuki perairan

Pulau Batang dan Lapang.

Kalau nelayan setempat melihat nelayan luar

menangkap ikan oleh di seluruh wilayah

Perairan Pulau Batang dan Lapang, mereka

tidak akan tertarik untuk menghormati aturan

dan hal ini dapat mengakibatkan semua bebas

menangkap ikan.

yafianto, 01/29/11,
Sebelum ini bisa dimasukkan kegiatan “Pelatihan2 terkait POKMASWAS” dan “Penyusunan SOP POKMASWAS”
Page 158: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Bagian 6 – Kerangka Waktu Proyek

PROYEK INDUK 2011 2012

Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb

Strategi penyingkiran Halangan 1

Pembuatan Draft rancangan SOP POKMASWAS

Workshop penyusunan SOP POKMASWAS bersama masyarakat

Desa Blangmerang dan Kabir

Peralatan standar dibeli untuk mendukung operasi POKMASWAS

di 2 desa( Blangmerang dan Kabir)

SOP Pengamanan Swakrsa di syahkan Petinggi Desa dan Kepala

Balai, POKMASWAS dimulai, dan dimonitor untuk efektivitasnya

Page 159: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Startegi penyingkiran halangan 2

Pertemuan-pertemuan tingkat dusun untuk menggali usulan

pengaturan zona inti dan sanksi memasuki zona inti

Pertemuan masyarakat di dua desa (Blangmerang dan Kabir) akan

diselenggarakan untuk membuat kesepakatan pengaturan zona

inti di zona inti

Kesepakatan bersama masyarakat mengenai pengaturan zona inti

dan sanksi memasuki zona inti di tandatangani masing-masing

petinggi desa dan siap untuk dilaksanakan

Strategi penyingkiran Halangan 3

Kegiatan pengamatan, pengumpulan dan

analisis data untuk menilai tingkat pemanfaatan dan

kelimpahan sumberdaya ikan (SDI), termasuk tingkat

pelanggaran dalam pemanfaatan Ikan Karang

Kegiatan operasional dalam rangka

menjamin ditaatinya peraturan-peraturan yang telah

ditetapkan dlm pengelolaan ikan karang

Page 160: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Bagian 7 – Anggaran BROP

Tabel: Rincian anggaran untu kegiatan penyingkiran halangan

Biaya

Jumla

h Unit

Biaya per

unit TotalDKPALOR Rare

WW

F

Strategi Penyingkiran Halangan 1 - Pembuatan SOP POKMASWAS (Rekruitment, Mekanisme

Pengelolaan, Sarpras serta Mekanisme Pelaporan)

Biaya perjalanan

Perjalanan 10

orang

pp 400.000 3.200.00

0

800.000 4.000.000

Pertemuan

Perencanaan/

konsultasi dengan

nelayan

6 Pertemua

n

800.000 4.800.000 4.800.000

Workshop

penyusunan SOP

POKMASWAS

1 Workshop 17.500.00

0

17.500.00

0

17.500.00

0

Perlengkapan

Kit pengawasan

(seragam, buku log)

30 kits 300.000 9.000.000 9.000.000

159

yafianto, 01/29/11,
Mohon dilengkapi
Page 161: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

TOTAL 3.200.00

0

32.100.00

0

35.300.00

0

Strategi penyingkiran Halangan 2 – Pembuatan kesepakatan bersama Masyarakat Desa Blangmerang

dan Kabir mengenai pengaturan zona inti serta perlunya penindakan pelanggaran di perairan Pulau

Batang dan Lapang.

Biaya perjalanan

Perjalanan 10

orang

pp 400.000 3.200.00

0

800.000 4.000.000

Pertemuan

Perencanaan/

konsultasi dengan

nelayan

8 Pertemua

n

1000.000 8.000.000 8.000.000

Konsultasi Publik

Kesepakatan

Masyarakat Desa

Blangmerang dan

Kabir mengenai

pengaturan Zona inti

serta perlunya

penindakan

pelanggaran perairan

Pulau Batang dan

Lapang

1 Konsultasi

publik

22.000.00

0

22.000.00

0

22.000.00

0

TOTAL 3.200.00

0

30.800.00

0

34.000.00

0

160

Page 162: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Strategi Penyingkiran Halangan 3 - Implementasi di lapangan, kegiatan patroli masyarakat (pelaporan

kejadian pelanggaran dan tindak lanjut

Biaya perjalanan

Perjalanan 10

orang

pp 400.000 3.200.00

0

800.000 4.000.000

Pertemuan

Perencanaan/

konsultasi dengan

nelayan

4 pertemua

n

800.000 3.200.000 3.200.000

Perlengkapan

Pendampingan Bahan

Bakar

200 liter 5.000 10.000.00

0

10.000.00

0

Pendampingan

Peralatan Komunikasi

2 unit 2.500.000 5.000.000 5.000.000

Pendampingan

Peralatan

Dokumentasi

2 unit 1.750.000 3.500.000 3.500.000

Lain-lain 3.700.000

TOTAL 3.200.00

0

26.200.00

0

29.400.00

0

GRAND TOTAL 9.600.00

0

89.100.00

0

98.700.00

0

161

yafianto, 01/29/11,
Sebelum ini bisa dimasukkan kegiatan “Pelatihan2 terkait POKMASWAS” dan “Penyusunan SOP POKMASWAS”
Page 163: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

10. SASARAN-SASARAN SMART

Sebelumnya dalam rencana ini, kami membuat sasaran awal untuk setiap hasil antara dalam rantai hasil.

Sasaran awal memungkinkan kami untuk mengembangkan indikator-indikator, seperti pertanyaan-

pertanyaan dalam survei kami, yang digunakan untuk mengukur dan menetapkan dasar bagi mereka.

Tujuan dari bagian ini adalah menggunakan hasil-hasil pengukuran dasar kami untuk mengubah sasaran-

sasaran awal menjadi sasaran-sasaran SMART.

SMART adalah akronim dari:

Specific (Spesifik / Tertentu): Sasaran harus tertulis sehingga sangat jelas bagi semua orang apa

yang menjadi sasaran. Sejumlah pengertian tertentu dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

Measurable (Terukur): Indikator-indikator untuk sasaran tersebut harus dapat dihitung dengan

menggunakan metode pemantauan teridentifikasi yang memungkinkan kita untuk mengukur

pengaruh dari kampanye Pride.

Action-oriented (Berorientasi Tindakan): Rantai hasil berdasarkan definisinya berorientasi

tindakan, karena merupakan serangkaian hasil antara yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan-

kegiatan kampanye Pride. Oleh karena itu, jika sasarannya terkait dengan benar pada hasil

antara, maka sasaran tersebut dikatakan berorientasi tindakan.

Realistic (Realistis): Rare memerlukan sasaran SMART yang baik untuk menentukan dasar dari

162

Page 164: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

sebuah indikator serta nilai target pasca-kampanye untuk itu. Jumlah perubahan indikator yang

kita pikirkan akan terjadi perlu realistis. Ini adalah komponen yang paling subjektif dalam

membuat sasaran SMART Pride karena meskipun kita memiliki data untuk membuat sebuah

dasar, jumlah peningkatan yang diharapkan (atau dalam beberapa kasus penurunan) indikator

hanya dapat diperkirakan berdasarkan pengalaman kampanye-kampanye Pride di masa lalu dan

pendapat ahli-ahli setempat.

Time-bound (Terikat pada waktu yang telah ditetapkan): Periode waktu untuk tercapainya

kesetaraan antara target dan indikator perlu ditentukan. Dalam banyak kasus, terutama untuk

indikator-indikator yang diukur dengan survei pra-pasca, batas waktu adalah periode kampanye

Pride. Namun, untuk beberapa indikator, terutama yang mengukur perubahan dalam hasil

konservasi, batas waktu dapat lebih lama.

Rangkaian tabel berikut ini menyajikan sasaran-sasaran SMART untuk setiap hasil antara dalam rantai

hasil untuk kampanye Pride ini.

163

Page 165: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

SASARAN-SASARAN SMART KAMPANYE PRIDE KKLD ALOR 2010-2012

Sasaran SMART untuk Pengurangan Ancaman dan Hasil Konservasi

a. Sasaran-sasaran Target Konservasi

Sasaran Target

Konservasi

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator

Sasaran SMART 1 Di akhir kampanye Pride, terjadi

kenaikan biomass ikan

kerapu/ikan dasar lainnya di

Pulau Batang dari 7 ekor/m2

hingga 9 ekor/m2 (naik 28,5 %

dari garis dasar)

Ringkasan Survey Ekologi KKLD Alor (2009)

oleh WWF dan Pemerintah Kabupaten Alor

Sasaran SMART 2 Di akhir kampanye Pride, tutupan

terumbu karang hidup di Pulau

Batang di kabupaten Alor

meningkat dari 13,6 % menjadi

16 % (naik 17,6 % dari garis

dasar)

Ringkasan Survey Ekologi KKLD Alor (2009)

oleh WWF dan Pemerintah Kabupaten Alor

b. Sasaran-sasaran Pengurangan Ancaman

Sasaran Pengurangan

Ancaman

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator

Sasaran SMART 1 Di akhir kampanye, pelaporan

dalam kawasan NTZ meningkat

dari 0 kali menjadi paling tidak 1

kali tiap bulan.

Log book nelayan Fishing log book. ? harus

ada data dasar RUM

164

Page 166: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

A. DESA BARANUSA

I. Sasaran SMART untuk Masyarakat umum non nelayan

a. Sasaran-sasaran Pengetahuan

Sasaran Pengetahuan Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Baranusa yang mengetahui

tentang program pembentukan

zonasi di KKLD Alor meningkat

dari 31,6 % hingga 47 % (naik

15,4 % dari garis dasar)

Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di

KKLD Alor akan dibentuk batas-batas

pengelolaan (zonasi)? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 30)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Baranusa yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 32,9 % hingga 50

% (naik 17,1 % dari garis dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar

tentang Peraturan Perundangan tentang

Kawasan Larang Ambil ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 35)

b. Sasaran-sasaran Komunikasi Interpersonal

Sasaran Komunikasi

Interpersonal

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non nelayan

di Desa Baranusa yang pernah

berdiskusi dengan dkp meningkat

pemerintah desa tentang

Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi

tentang Lingkungan Laut (terumbu karang,

mangrove, dll) yang lestari (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 49)

165

Page 167: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

pengelolaan lingkungan laut yang

lestari meningkat dari 3,8 %

hingga 18,8 % (naik 15 % dari

garis dasar)

c. Sasaran-sasaran Perubahan Perilaku

Sasaran Perubahan

Perilaku

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Baranusa yang secara rutin

terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 22,8 % hingga 37,8 % (naik

15 % dari garis dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk

membantu pemerintah dalam kegiatan

pengawasan di laut ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 56)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Baranusa yang secara rutin

terlibat kegiatan POKMASWAS

meningkat dari 34,2 % hingga

49,2 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat

dalam Kegiatan Kelompok Pengawas

Masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 57)

Sasaran SMART 3 Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non nelayan

yang melaporkan kejadian

pelanggaran di laut yang

dilaporkan meningkat dari 25,3 %

hingga 40,3 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu melaporkan kejadian pelanggaran

di laut? (Survey KAP Pra Campaign KKLD Alor

No. 59)

166

Page 168: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

II. Sasaran SMART untuk Masyarakat nelayan

a. Sasaran-sasaran Pengetahuan

Sasaran Pengetahuan Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Baranusa yang mengetahui

tentang program pembentukan

zonasi di KKLD Alor meningkat

dari 15,8 % hingga 30,8 % (naik

15 % dari garis dasar)

Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di

KKLD Alor akan dibentuk batas-batas

pengelolaan (zonasi)? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 30)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Baranusa yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 21,1 % hingga

36,1 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar

tentang Peraturan Perundangan tentang

Kawasan Larang Ambil ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 35)

b. Sasaran-sasaran Sikap

Sasaran Sikap Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

desa Baranusa yang setuju

menegakkan sanksi di KKLD Alor

berdasarkan kesepakatan yang

dibuat masyarakatmeningkat dari

15,8 % hingga 30,8 % (naik 15 %

dari garis dasar)

setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor

berdasarkan kesepakatan yang dibuat

masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 44 poin 4)

167

Page 169: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

c. Sasaran-sasaran Komunikasi Interpersonal

Sasaran Komunikasi

Interpersonal

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Baranusa yang pernah

berdiskusi dengan pemerintah

desa tentang pengelolaan

lingkungan laut yang lestari

meningkat dari 0 % hingga 15 %

(naik 15 % dari garis dasar)

Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi

tentang Lingkungan Laut (terumbu karang,

mangrove, dll) yang lestari (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 49)

d. Sasaran-sasaran Perubahan Perilaku

Sasaran Perubahan

Perilaku

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Baranusa yang secara rutin

terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 47,4 % hingga 62,4 % (naik

15 % dari garis dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk

membantu pemerintah dalam kegiatan

pengawasan di laut ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 56)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Baranusa yang secara rutin

terlibat kegiatan POKMASWAS

meningkat dari 42,1% hingga

57,1 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat

dalam Kegiatan Kelompok Pengawas

Masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 57)

168

Page 170: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

B. DESA BLANGMERANG

I. Sasaran SMART untuk Masyarakat umum non nelayan

a. Sasaran-sasaran Pengetahuan

Sasaran Pengetahuan Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Blangmerang yang mengetahui

tentang program pembentukan

zonasi di KKLD Alor meningkat

dari 16,7 % hingga 31,7 % (naik

15 % dari garis dasar)

Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di

KKLD Alor akan dibentuk batas-batas

pengelolaan (zonasi)? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 30)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Blangmerang yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 9,8 % hingga 25 %

(naik 15,2 % dari garis dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar

tentang Peraturan Perundangan tentang

Kawasan Larang Ambil ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 35)

b. Sasaran-sasaran Sikap

Sasaran Sikap Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non nelayan

di desa Blangmerang yang setuju

menegakkan sanksi di KKLD Alor

berdasarkan kesepakatan yang

dibuat masyarakatmeningkat dari

15,7 % hingga 30,7 % (naik 15 %

setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor

berdasarkan kesepakatan yang dibuat

masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 44 poin 4)

169

Page 171: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

dari garis dasar)

c. Sasaran-sasaran Komunikasi Interpersonal

Sasaran Komunikasi

Interpersonal

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non nelayan

di Desa Blangmerang yang

pernah berdiskusi dengan

pemerintah desa tentang

pengelolaan lingkungan laut yang

lestari meningkat dari 5,9 %

hingga 20,9 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi

tentang Lingkungan Laut (terumbu karang,

mangrove, dll) yang lestari (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 49)

d. Sasaran-sasaran Perubahan Perilaku

Sasaran Perubahan

Perilaku

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Blangmerang yang secara rutin

terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 38,2 % hingga 53,2 % (naik

15 % dari garis dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk

membantu pemerintah dalam kegiatan

pengawasan di laut ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 56)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Blangmerang yang secara rutin

Apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat

dalam Kegiatan Kelompok Pengawas

Masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

170

Page 172: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

terlibat kegiatan POKMASWAS

meningkat dari 21,6% hingga

36,6 % (naik 15 % dari garis

dasar)

KKLD Alor No. 57)

Sasaran SMART 3 Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non nelayan

yang melaporkan kejadian

pelanggaran di laut yang

dilaporkan meningkat dari 20,6 %

hingga 35,6 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu melaporkan kejadian pelanggaran

di laut? (Survey KAP Pra Campaign KKLD Alor

No. 59)

II. Sasaran SMART untuk Masyarakat nelayan

a. Sasaran-sasaran Pengetahuan

Sasaran Pengetahuan Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Blangmerang yang

mengetahui tentang program

pembentukan zonasi di KKLD Alor

meningkat dari 40,5 % hingga

55,5 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di

KKLD Alor akan dibentuk batas-batas

pengelolaan (zonasi)? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 30)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Blangmerang yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 43,2 % hingga

58,2 % (naik 15 % dari garis

Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar

tentang Peraturan Perundangan tentang

Kawasan Larang Ambil ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 35)

171

Page 173: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

dasar)

b. Sasaran-sasaran Sikap

Sasaran Sikap Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

desa Blangmerang yang setuju

menegakkan sanksi di KKLD Alor

berdasarkan kesepakatan yang

dibuat masyarakatmeningkat dari

21,6 % hingga 36,6 % (naik 15 %

dari garis dasar)

setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor

berdasarkan kesepakatan yang dibuat

masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 44 poin 4)

c. Sasaran-sasaran Komunikasi Interpersonal

Sasaran Komunikasi

Interpersonal

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Blangmerang yang pernah

berdiskusi dengan pemerintah

desa tentang pengelolaan

lingkungan laut yang lestari

meningkat dari 2,7 % hingga 17,7

% (naik 15 % dari garis dasar)

Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi

tentang Lingkungan Laut (terumbu karang,

mangrove, dll) yang lestari (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 49)

d. Sasaran-sasaran Perubahan Perilaku

Sasaran Perubahan

Perilaku

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

172

Page 174: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Desa Blangmerang yang secara

rutin terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 21,6 % hingga 36,6 % (naik

15 % dari garis dasar)

Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk

membantu pemerintah dalam kegiatan

pengawasan di laut ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 56)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Blangmerang yang secara

rutin terlibat kegiatan

POKMASWAS meningkat dari 27

% hingga 42 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat

dalam Kegiatan Kelompok Pengawas

Masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 57)

Sasaran SMART 3 Pada akhir kampanye, nelayan

yang melaporkan kejadian

pelanggaran di laut yang

dilaporkan meningkat dari 18,9 %

hingga 33,9 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu melaporkan kejadian pelanggaran

di laut? (Survey KAP Pra Campaign KKLD Alor

No. 59)

C. DESA PIRINGSINA

I. Sasaran SMART untuk Masyarakat umum non nelayan

a. Sasaran-sasaran Pengetahuan

Sasaran Pengetahuan Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Piringsina yang mengetahui

tentang program pembentukan

Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di

KKLD Alor akan dibentuk batas-batas

pengelolaan (zonasi)? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 30)

173

Page 175: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

zonasi di KKLD Alor meningkat

dari 33,3 % hingga 50 % (naik

16,7 % dari garis dasar)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Piringsina yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 12,5 % hingga

27,5 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar

tentang Peraturan Perundangan tentang

Kawasan Larang Ambil ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 35)

b. Sasaran-sasaran Komunikasi Interpersonal

Sasaran Komunikasi

Interpersonal

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non nelayan

di Desa Piringsina yang pernah

berdiskusi dengan pemerintah

desa tentang pengelolaan

lingkungan laut yang lestari

meningkat dari 0 % hingga 15 %

(naik 15 % dari garis dasar)

Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi

tentang Lingkungan Laut (terumbu karang,

mangrove, dll) yang lestari (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 49)

c. Sasaran-sasaran Perubahan Perilaku

Sasaran Perubahan

Perilaku

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

174

Page 176: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Masyarakat umum di Desa

Piringsina yang secara rutin

terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 20,8 % hingga 35,8 % (naik

15 % dari garis dasar)

Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk

membantu pemerintah dalam kegiatan

pengawasan di laut ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 56)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Piringsina yang secara rutin

terlibat kegiatan POKMASWAS

meningkat dari 37,5 % hingga

52,5 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat

dalam Kegiatan Kelompok Pengawas

Masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 57)

Sasaran SMART 3 Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non nelayan

yang melaporkan kejadian

pelanggaran di laut yang

dilaporkan meningkat dari 25 %

hingga 40 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu melaporkan kejadian pelanggaran

di laut? (Survey KAP Pra Campaign KKLD Alor

No. 59)

II. Sasaran SMART untuk Masyarakat nelayan

a. Sasaran-sasaran Pengetahuan

Sasaran Pengetahuan Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Piringsina yang mengetahui

tentang program pembentukan

zonasi di KKLD Alor meningkat

dari 22,2 % hingga 37,2 % (naik

Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di

KKLD Alor akan dibentuk batas-batas

pengelolaan (zonasi)? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 30)

175

Page 177: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

15 % dari garis dasar)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Piringsina yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 11,1 % hingga

26,1 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar

tentang Peraturan Perundangan tentang

Kawasan Larang Ambil ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 35)

Sasaran SMART 3 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Piringsina menganggap

keterlibatan DKP Alor dalam

pengambilan keputusan dan

pengelolaan kawasan larang

ambil meningkat / pilihan

pernah terlibat meningkat dari 0

% hingga 15 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Saya akan membacakan beberapa pihak yang

ada di daerah ini yang berhubungan dengan

kawasan larang ambil (daerah yang

diperbolehkan ada penangkapan ikan).

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana tingkat

keterlibatan para pihak (DKP Alor) dalam hal

pengambilan keputusan dan pengelolaan

mengenai kawasan larang ambil (Survey KAP

Pra Campaign KKLD Alor No. 38 poin 1)

b. Sasaran-sasaran Sikap

Sasaran Sikap Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

desa Piringsina yang setuju

menegakkan sanksi di KKLD Alor

berdasarkan kesepakatan yang

dibuat masyarakatmeningkat dari

29,6 % hingga 44,6 % (naik 15 %

dari garis dasar)

setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor

berdasarkan kesepakatan yang dibuat

masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 44 poin 4)

c. Sasaran-sasaran Komunikasi Interpersonal

176

Page 178: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Sasaran Komunikasi

Interpersonal

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Piringsina yang pernah

berdiskusi dengan pemerintah

desa tentang pengelolaan

lingkungan laut yang lestari

meningkat dari 3,7 % hingga 18,7

% (naik 15 % dari garis dasar)

Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi

tentang Lingkungan Laut (terumbu karang,

mangrove, dll) yang lestari (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 49)

d. Sasaran-sasaran Perubahan Perilaku

Sasaran Perubahan

Perilaku

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Piringsina yang secara rutin

terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 25,9 % hingga 40,9 % (naik

15 % dari garis dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk

membantu pemerintah dalam kegiatan

pengawasan di laut ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 56)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye, nelayan di

Desa Piringsina yang secara rutin

terlibat kegiatan POKMASWAS

meningkat dari 25,9 % hingga

40,9 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat

dalam Kegiatan Kelompok Pengawas

Masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 57)

Sasaran SMART 3 Pada akhir kampanye, nelayan

yang melaporkan kejadian

pelanggaran di laut yang

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu melaporkan kejadian pelanggaran

di laut? (Survey KAP Pra Campaign KKLD Alor

177

Page 179: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

dilaporkan meningkat dari 11,1 %

hingga 26,1 % (naik 15 % dari

garis dasar)

No. 59)

D. KELURAHAN KABIR

I. Sasaran SMART untuk Masyarakat umum non nelayan

a. Sasaran-sasaran Pengetahuan

Sasaran Pengetahuan Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Kelurahan

Kabir yang mengetahui tentang

program pembentukan zonasi di

KKLD Alor meningkat dari 13,8 %

hingga 30 % (naik 16,2 % dari

garis dasar)

Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di

KKLD Alor akan dibentuk batas-batas

pengelolaan (zonasi)? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 30)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Kelurahan

Kabir yang pernah mendengar

aturan zonasi meningkat dari

13,8 % hingga 30 % (naik 16,2 %

dari garis dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar

tentang Peraturan Perundangan tentang

Kawasan Larang Ambil ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 35)

Sasaran SMART 3 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Kelurahan

Kabir menganggap keterlibatan

DKP Alor dalam pengambilan

keputusan dan pengelolaan

Saya akan membacakan beberapa pihak yang

ada di daerah ini yang berhubungan dengan

kawasan larang ambil (daerah yang

diperbolehkan ada penangkapan ikan).

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana tingkat

178

Page 180: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

kawasan larang ambil

meningkat / pilihan pernah

terlibat meningkat dari 2,9 %

hingga 17,9 % (naik 15 % dari

garis dasar)

keterlibatan para pihak (DKP Alor) dalam hal

pengambilan keputusan dan pengelolaan

mengenai kawasan larang ambil (Survey KAP

Pra Campaign KKLD Alor No. 38 poin 1)

b. Sasaran-sasaran Komunikasi Interpersonal

Sasaran Komunikasi

Interpersonal

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non nelayan

di kelurahan Kabir yang pernah

berdiskusi dengan pemerintah

desa tentang pengelolaan

lingkungan laut yang lestari

meningkat dari 10,1 % hingga

25,1 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi

tentang Lingkungan Laut (terumbu karang,

mangrove, dll) yang lestari (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 49)

c. Sasaran-sasaran Perubahan Perilaku

Sasaran Perubahan

Perilaku

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Kelurahan

Kabir yang secara rutin terlibat

dalam kegiatan pengawasan di

laut meningkat dari 9,4 % hingga

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk

membantu pemerintah dalam kegiatan

pengawasan di laut ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 56)

179

Page 181: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

24,4 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Kelurahan

Kabir yang secara rutin terlibat

kegiatan POKMASWAS meningkat

dari 30,4% hingga 45,4 % (naik

15 % dari garis dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat

dalam Kegiatan Kelompok Pengawas

Masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 57)

Sasaran SMART 3 Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non nelayan

yang melaporkan kejadian

pelanggaran di laut yang

dilaporkan meningkat dari 23,2 %

hingga 38,2 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu melaporkan kejadian pelanggaran

di laut? (Survey KAP Pra Campaign KKLD Alor

No. 59)

II. Sasaran SMART untuk Masyarakat nelayan

a. Sasaran-sasaran Pengetahuan

Sasaran Pengetahuan Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

Kelurahan Kabir yang

mengetahui tentang program

pembentukan zonasi di KKLD Alor

meningkat dari 40,1 % hingga

55,1 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di

KKLD Alor akan dibentuk batas-batas

pengelolaan (zonasi)? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 30)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye, nelayan di Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar

180

Page 182: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Kelurahan Kabir yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 51,7 % hingga

66,7 % (naik 15 % dari garis

dasar)

tentang Peraturan Perundangan tentang

Kawasan Larang Ambil ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 35)

b. Sasaran-sasaran Sikap

Sasaran Sikap Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

desa Baranusa yang setuju

menegakkan sanksi di KKLD Alor

berdasarkan kesepakatan yang

dibuat masyarakatmeningkat dari

33,1 % hingga 48,1 % (naik 15 %

dari garis dasar)

setuju menegakkan sanksi di KKLD Alor

berdasarkan kesepakatan yang dibuat

masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 44 poin 4)

c. Sasaran-sasaran Komunikasi Interpersonal

Sasaran Komunikasi

Interpersonal

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

kelurahan Kabir yang pernah

berdiskusi dengan pemerintah

desa tentang pengelolaan

lingkungan laut yang lestari

meningkat dari 7,6 % hingga 22,6

% (naik 15 % dari garis dasar)

Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi

tentang Lingkungan Laut (terumbu karang,

mangrove, dll) yang lestari (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 49)

d. Sasaran-sasaran Perubahan Perilaku

181

Page 183: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Sasaran Perubahan

Perilaku

Sasaran SMART Sasaran SMART Indikator (Pertanyaan Survei)

Sasaran SMART 1 Pada akhir kampanye, nelayan di

Kelurahan Kabir yang secara rutin

terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 31,4 % hingga 46,4 % (naik

15 % dari garis dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk

membantu pemerintah dalam kegiatan

pengawasan di laut ? (Survey KAP Pra

Campaign KKLD Alor No. 56)

Sasaran SMART 2 Pada akhir kampanye, nelayan di

Kelurahan Kabir yang secara rutin

terlibat kegiatan POKMASWAS

meningkat dari 29,7 % hingga

44,7 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat

dalam Kegiatan Kelompok Pengawas

Masyarakat ? (Survey KAP Pra Campaign

KKLD Alor No. 57)

Sasaran SMART 3 Pada akhir kampanye, nelayan

yang melaporkan kejadian

pelanggaran di laut yang

dilaporkan meningkat dari 38,4 %

hingga 53,4 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Selama 6 bulan terakhir, pernahkah

Bapak/Ibu melaporkan kejadian pelanggaran

di laut? (Survey KAP Pra Campaign KKLD Alor

No. 59)

182

Page 184: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

11. RENCANA PEMANTAUAN

1. PendahuluanMonitoring penting untuk mengukur dan melaporkan kesusksesan kampanye perubahan perilaku.

Yang dimonitor adalah peningkatkan kesadaran tentang penangkapan ikan terutama ikan kerapu

dan atau ikan dasar lainnya sebelum bisa menghasilkan anakan dan yang belum layak ditangkap, se-

hingga jumlah ikan dan jumlah tangkapan ikan berkurang seiring dengan waktu di KKLD Alor khusus-

nya di sekitar Pulau Batng dan Lapang, selain itu kampanye akan meningkatkan kesadaran tentang

pentingnya program pembentukan zonasi di KKLD Alor dan meningkatkan kesadaran tentang pent-

ingnya membantu kegiatan patroli pengawasan oleh pemerintah dan patroli swadaya POKMASWAS.

183

Page 185: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Dengan meningkatkan diskusi-diskusi tentang pengelolaan Lingkungan Laut , alat tangkap yang

boleh dan tidak boleh digunakan, tempat penangkapan kerapu diperbolehkan dan tidak , jenis/uku-

ran ikan kerapu dan atau ikan dasar lainnya yang boleh dan tidak boleh ditangkap, peraturan yang

berlaku di wilayah laut dan pengawasan di wilayah laut maka di akhir kampanye, masyarakat setuju

tentang Pelaksanaan peraturan mengenai KKLD Alor , peningkatan dan menegakan sanksi di KKLD

Alor oleh Aparat Pemerintah/penegak hukum, serta peningkatkan dan menegakan sanksi di KKLD

Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh masyarakat. Penyingkiran halangan akan melalui

pembentukan dan pengefektifan SOP Pengawasan POKMASWAS dan diskusi pembentukan Peratu-

ran Kampung mendukung kegiatan POKMASWAS minimal di 2 desa/kelurahan yaitu desa Blang-

merang dan Kelurahan Kabir. Perubahan perilaku diukur dengan meningkatnya partisipasi dalam pa-

troli aparat pemerintah/penegak hukum dan patroli POKMASWAS serta kemauan masyarakat untuk

melaporkan kejadian pelanggaran/tindak kejahatan penangkapan ikan berlebih kepada aparat pe-

merintah/penegak hukum atau POKMASWAS. Dengan pelaksanaan pengawasan laut oleh POK-

MASWAS minimal 2 kali sebulan untuk mencegah penangkapan ikan yang berukuran jaring kurang

dari 2 inch dan penangkapan ikan kerapu yang masih kecil (kurang dari 10 cm) dan ikan kerapu yang

sedang memijah ini diharapkan terjadi kenaikan biomass ikan kerapu/ikan dasar lainnya di Pulau

Batang

2. Metode Monitoring

2.1 Monitoring perubahan pada Pengetahuan, Sikap, Komunikasi Interpersonal dan Perubahan

Perilaku

KAP akan dilaksanakan lagi pada Bulan Maret 2012 dengan menggunakan metode yang persis

sama dengan metode KAP yang dilaksanakan sebelum kampanye (BAB VI). Target KAP survey se-

lanjutnya sama dengan KAP sebelumnya yaitu Masyarakat umum non nelayan dan nelayan di

Desa Piringsina, Blangmerang, Baranusa dan Kelurahan Kabir. KAP akan mengukur keterlibatan

individu dalam pengelolaan perairan selama 1 tahun sebelumnya di Pulau Batang dan Lapang

dalam mengendalikan penangkapan berlebih. KAP juga digunakan unutk mengukur seberapa

efektif pesan kampanye dan diskusi-diskusi yang dilakukan sepanjang tahun 2011 dan juga un-

tuk mengukur seberapa besar perubahan yang terjadi.

184

Page 186: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

2.2 Monitoring Pengurangan Ancaman

Apa saja ancaman yang telah

teridentifikasi dalam lokasi

kampanye anda?

Ancaman yang diidentifikasi adalah penangkapan berlebih

khususnya pada ikan dasar/ikan karang

Data apa yang telah dikumpulkan

untuk mendapatkan data dasar

bagi kampanye anda?

Laporan Kondisi Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir di

Kabupaten Alor, 2006

Laporan Survey ekologi KKLD Alor, 2009

Siapakah yang mengumpulkan

data tersebut?

Tim PPKKL Laut Sawu, 2006

Tim PPKKL KKLD Alor, 2009

Kapan data tersebut

dikumpulkan?

Tahun 2006 dan tahun 2009

Metode apa yang digunakan

dalam pengumpulan data?

Wawancara

Protokol apa yang digunakan (jika

relevan)?

-

Apa saja hasil mendasar yang

“menginformasikan”

pengembangan tujuan SMART?

Jika anda telah menetapkan

suatu tujuan yang meningkat

Kerusakan terumbu karang pada lokasi yang disurvai di

channel side bagian timur pulau Lapang, ditandai dengan di-

jumpainya patahan karang dengan ukuran yang besar dan

tidak seragam, hal ini dapat menjadi indikasi bahwa

kerusakan karang (terutama karang bercabang) terjadi

185

Page 187: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

atau menurun satu metric (uku-

ran) pada angka tertentu,

mengapa anda memilih

angka/persentase dsb?

karena jangkar perahu atau adanya kegiatan manusia

karang untuk menangkap/mengambil biota laut. Hal ini

rendahnya pengawasan aparat pemerintah/keamanan

(Ninef, 2006). Survey selanjutnya dilakukan oleh Tim PPKKL

KKLD Alor pada tahun 2009, yang menyimpulkan bahwa an-

caman kegiatan penangkapan berlebih masih ada.

Kapankah anda (atau orang yang

mengumpulkan data) akan

melakukan survei lanjutan untuk

memonitor hasil?

Masih dalam tahap negosiasi dengan pihak-pihak yang da-

pat membantu kegiatan monitoring (WWF Solor Alor

Project)

2.3 Memonitor perubahan dalam Hasil Konservasi

Monitoring CR yang digunakan adalah dengan metode Penelitian Ecological Baseline Study dengan

melibatkan beberapa kelompok penelitian dan dibantu oleh personil untuk dokumentasi. Adapun

Metode penarikan sampel dan analisa data yang digunakan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Terumbu Karang

Pengamatan ekosistem terumbu karang dilakukan dengan menggunakan Metode “Reef Rapid

Assement” (RRA) dan metode “Line Intercept Transect “ (LIT) mengikuti English et al., (1997).

Penggunaan metode RRA dilakukan pada awal pengamatan sebelum dilakukan peletakan transek untuk

pengamatan dengan metode LIT. Dengan metode RRA dapat diperoleh gambaran kondisi terumbu

karang secara umum dan dalam waktu yang singkat, sehingga mempermudah dalam penentuan lokasi.

Untuk peletakan transek garis untuk mengamatan yang lebih detail dengan menggunakan metode LIT.

Untuk melengkapi pengamatan dengan metode LIT, maka dilakukan juga pembuatan permanent

transect dan pengambilan posisi geografis pada setiap garis transek yang telah diamati untuk

kepentingan monitoring kondisi terumbu karang.

2. Ikan Karang

Pengamatan dilakukan secara kwantitatif. Menggunakan metode ”Underwater Fish Visual Census”

(UVC), dimana ikan-ikan yang dijumpai pada jarak 2,5 m di sebelah kiri dan sebelah kanan garis transek

sepanjang 50 m dicatat jenis dan jumlahnya. Sehingga luas bidang yang teramati per transeknya yaitu (5

x 50 ) = 250 m2.

186

Page 188: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Identifikasi jenis ikan karang mengacu kepada Matsuda (1984), Kuiter (1992) dan Lieske dan Myers

(1994). Khusus untuk ikan kerapu (grouper) digunakan acuan dari Randall and Heemstra (1991) dan FAO

Species Catalogue Heemstra dan Randall (1993).

Analisis kelimpahan relatif mengikuti yang dilakukan oleh WARFEL & MERRIMAN dalam HUTOMO dan

MARTOSEWOJO (1977).

Penelitian menunjukkan bahwa jumlah ikan dasar di pulau Batang adalah 7 ekor/m2, di akhir kampanye

diharapkan peningkatan sebesar 9 ekor/m2. Sedangkan tutupan karangnya adalah sebesar 13,6 % dan

diharapkan meningkat menjadi 16% di akhir kampanye.

187

Page 189: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Hasil Konservasi & Pengurangan Ancaman

Tahap Sasaran SMART Bagaimana Metrik Target Kapan Siapa Di mana

Target

Konservasi

Di akhir kampanye Pride,

terjadi kenaikan biomass ikan

kerapu/ikan dasar lainnya di

Pulau Batang dari 7 ekor/m2

hingga 9 ekor/m2 (naik 28,5 %

dari garis dasar)

Survey

Ekologi/LIT

ekor/m2 9 Maret 2012 Enumerator 4 Desa Pantai di

sekitar Pulau

Batang dan

Lapang (Ds.

Baranusa,

Blangmerang,

Piringsina dan

Kelurahan Kabir)

Target

Konservasi

Di akhir kampanye Pride,

tutupan terumbu karang hidup

di Pulau Batang di kabupaten

Alor meningkat dari 13,6 %

menjadi 16 % (naik 17,6 % dari

garis dasar)

Survey

Ekologi/LIT

% tutupan karang

hidup

16 Maret 2012 Enumerator 4 Desa Pantai di

sekitar Pulau

Batang dan

Lapang (Ds.

Baranusa,

Blangmerang,

Piringsina dan

Kelurahan Kabir)

Pengurangan

Ancaman

Di akhir kampanye,

POKMASWAS berjalan dengan

Log book

nelayan

trip

pengawasan/bulan

2 kali Maret 2012 Enumerator 4 Desa Pantai di

sekitar Pulau

188

Page 190: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

reguler sebanyak 2 kali dalam

satu bulan sehingga tingkat

pelanggaran dalam kawasan

NTZ meningkat.

Batang dan

Lapang (Ds.

Baranusa,

Blangmerang,

Piringsina dan

Kelurahan Kabir)

[Masyarakat Umum Non Nelayan Desa Baranusa]

Tahap Sasaran SMART Bagaimana Metrik Target Kapan Siapa Di mana

Pengetahuan Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Baranusa yang mengetahui

tentang program

pembentukan zonasi di KKLD

Alor meningkat dari 31,6 %

hingga 47 % (naik 15,4 % dari

garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

47% Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

Pengetahuan Pada akhir kampanye, Survey KAP Peningkatan dalam 50% Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

189

Page 191: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Masyarakat umum di Desa

Baranusa yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 32,9 % hingga

50 % (naik 17,1 % dari garis

dasar)

frekuensi

Sikap Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non

nelayan di desa Baranusa yang

setuju menegakkan sanksi di

KKLD Alor berdasarkan

kesepakatan yang dibuat

masyarakatmeningkat dari

20,3 % hingga 35,3 % (naik 15

% dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

35,3 % Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

Komunikasi

Interpersonal

Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non

nelayan di Desa Baranusa yang

pernah berdiskusi dengan

pemerintah desa tentang

pengelolaan lingkungan laut

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

18,8 % Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

190

Page 192: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

yang lestari meningkat dari 3,8

% hingga 18,8 % (naik 15 %

dari garis dasar)

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Baranusa yang secara rutin

terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 22,8 % hingga 37,8 %

(naik 15 % dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

34,2 % Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Baranusa yang secara rutin

terlibat kegiatan POKMASWAS

meningkat dari 34,2 % hingga

49,2 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

34,2 % Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non

nelayan yang melaporkan

kejadian pelanggaran di laut

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

40,3 % Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

191

Page 193: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

yang dilaporkan meningkat

dari 25,3 % hingga 40,3 %

(naik 15 % dari garis dasar)

[Masyarakat Umum Non Nelayan Desa Blangmerang]

Tahap Sasaran SMART Bagaimana Metrik Target Kapan Siapa Di mana

Pengetahuan Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Blangmerang yang

mengetahui tentang program

pembentukan zonasi di KKLD

Alor meningkat dari 16,7 %

hingga 31,7 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

31,7 % Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

Pengetahuan Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Blangmerang yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 9,8 % hingga

25 % (naik 15,2 % dari garis

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

25% Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

192

Page 194: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

dasar)

Komunikasi

Interpersonal

Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non

nelayan di Desa Blangmerang

yang pernah berdiskusi

dengan pemerintah desa

tentang pengelolaan

lingkungan laut yang lestari

meningkat dari 5,9 % hingga

20,9 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

20,9 % Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Blangmerang yang secara rutin

terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 38,2 % hingga 53,2 %

(naik 15 % dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

53,2 % Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Blangmerang yang secara rutin

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

36,6 % Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

193

Page 195: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

terlibat kegiatan POKMASWAS

meningkat dari 21,6% hingga

36,6 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non

nelayan yang melaporkan

kejadian pelanggaran di laut

yang dilaporkan meningkat

dari 20,6 % hingga 35,6 %

(naik 15 % dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

35,6 % Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

[Masyarakat Umum Non Nelayan Desa Baranusa]

Tahap Sasaran SMART Bagaimana Metrik Target Kapan Siapa Di mana

Pengetahuan Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Piringsina yang mengetahui

tentang program

pembentukan zonasi di KKLD

Alor meningkat dari 33,3 %

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

50% Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

194

Page 196: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

hingga 50 % (naik 16,7 % dari

garis dasar)

Pengetahuan Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Piringsina yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 12,5 % hingga

27,5 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

27,5 % Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

Komunikasi

Interpersonal

Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non

nelayan di Desa Piringsina

yang pernah berdiskusi

dengan pemerintah desa

tentang pengelolaan

lingkungan laut yang lestari

meningkat dari 0 % hingga 15

% (naik 15 % dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

15% Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Piringsina yang secara rutin

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

35,8 % Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

195

Page 197: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 20,8 % hingga 35,8 %

(naik 15 % dari garis dasar)

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di Desa

Piringsina yang secara rutin

terlibat kegiatan POKMASWAS

meningkat dari 37,5 % hingga

52,5 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

52,5 % Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non

nelayan yang melaporkan

kejadian pelanggaran di laut

yang dilaporkan meningkat

dari 25 % hingga 40 % (naik 15

% dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

40% Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

[Masyarakat Umum Non Nelayan Desa Baranusa]

196

Page 198: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Tahap Sasaran SMART Bagaimana Metrik Target Kapan Siapa Di mana

Pengetahuan Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di

Kelurahan Kabir yang

mengetahui tentang program

pembentukan zonasi di KKLD

Alor meningkat dari 13,8 %

hingga 30 % (naik 16,2 % dari

garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

30% Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

Pengetahuan Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di

Kelurahan Kabir yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 13,8 % hingga

30 % (naik 16,2 % dari garis

dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

30% Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

Komunikasi

Interpersonal

Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non

nelayan di kelurahan Kabir

yang pernah berdiskusi

dengan pemerintah desa

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

25,1 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

197

Page 199: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

tentang pengelolaan

lingkungan laut yang lestari

meningkat dari 10,1 % hingga

25,1 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di

Kelurahan Kabir yang secara

rutin terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 9,4 % hingga 24,4 % (naik

15 % dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

24,4 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye,

Masyarakat umum di

Kelurahan Kabir yang secara

rutin terlibat kegiatan

POKMASWAS meningkat dari

30,4% hingga 45,4 % (naik 15

% dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

45,4 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

Perubahan Pada akhir kampanye,

masyarakat umum non

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

38,2 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

198

Page 200: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Perilaku nelayan yang melaporkan

kejadian pelanggaran di laut

yang dilaporkan meningkat

dari 23,2 % hingga 38,2 %

(naik 15 % dari garis dasar)

[Nelayan Desa Baranusa]

Tahap Sasaran SMART Bagaimana Metrik Target Kapan Siapa Di mana

Pengetahuan Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Baranusa yang

mengetahui tentang program

pembentukan zonasi di KKLD

Alor meningkat dari 15,8 %

hingga 30,8 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

30,8 % Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

Pengetahuan Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Baranusa yang pernah

mendengar aturan zonasi

meningkat dari 21,1 % hingga

36,1 % (naik 15 % dari garis

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

36,1 % Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

199

Page 201: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

dasar)

Sikap Pada akhir kampanye, nelayan

di desa Baranusa yang setuju

menegakkan sanksi di KKLD

Alor berdasarkan kesepakatan

yang dibuat

masyarakatmeningkat dari

15,8 % hingga 30,8 % (naik 15

% dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

30,8 % Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

Komunikasi

Interpersonal

Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Baranusa yang pernah

berdiskusi dengan pemerintah

desa tentang pengelolaan

lingkungan laut yang lestari

meningkat dari 0 % hingga 15

% (naik 15 % dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

15% Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Baranusa yang secara

rutin terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 47,4 % hingga 62,4 %

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

62,4 % Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

200

Page 202: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(naik 15 % dari garis dasar)

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Baranusa yang secara

rutin terlibat kegiatan

POKMASWAS meningkat dari

42,1% hingga 57,1 % (naik 15

% dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

57,1 % Maret 2012 Enumerator Desa Baranusa

[Nelayan Desa Blangmerang]

Tahap Sasaran SMART Bagaimana Metrik Target Kapan Siapa Di mana

Pengetahuan Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Blangmerang yang

mengetahui tentang program

pembentukan zonasi di KKLD

Alor meningkat dari 40,5 %

hingga 55,5 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

55,5 % Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

Pengetahuan Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Blangmerang yang

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

58,2 % Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

201

Page 203: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

pernah mendengar aturan

zonasi meningkat dari 43,2 %

hingga 58,2 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Komunikasi

Interpersonal

Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Blangmerang yang

pernah berdiskusi dengan

pemerintah desa tentang

pengelolaan lingkungan laut

yang lestari meningkat dari 2,7

% hingga 17,7 % (naik 15 %

dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

17,7 % Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Blangmerang yang

secara rutin terlibat dalam

kegiatan pengawasan di laut

meningkat dari 21,6 % hingga

36,6 % (naik 15 % dari garis

dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

36,6 % Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

Perubahan Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Blangmerang yang

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

42% Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

202

Page 204: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Perilaku secara rutin terlibat kegiatan

POKMASWAS meningkat dari

27 % hingga 42 % (naik 15 %

dari garis dasar)

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye, nelayan

yang melaporkan kejadian

pelanggaran di laut yang

dilaporkan meningkat dari

18,9 % hingga 33,9 % (naik 15

% dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

33,9 % Maret 2012 Enumerator Desa

Blangmerang

[Nelayan Desa Piringsina]

Tahap Sasaran SMART Bagaimana Metrik Target Kapan Siapa Di mana

Pengetahuan Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Piringsina yang

mengetahui tentang program

pembentukan zonasi di KKLD

Alor meningkat dari 22,2 %

hingga 37,2 % (naik 15 % dari

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

37,2 % Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

203

Page 205: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

garis dasar)

Pengetahuan Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Piringsina yang

pernah mendengar aturan

zonasi meningkat dari 11,1 %

hingga 26,1 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

26, 1 % Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

Sikap Pada akhir kampanye, nelayan

di desa Piringsina yang setuju

menegakkan sanksi di KKLD

Alor berdasarkan kesepakatan

yang dibuat

masyarakatmeningkat dari

29,6 % hingga 44,6 % (naik 15

% dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

44,6 % Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

Komunikasi

Interpersonal

Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Piringsina yang

pernah berdiskusi dengan

pemerintah desa tentang

pengelolaan lingkungan laut

yang lestari meningkat dari 3,7

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

18,7 % Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

204

Page 206: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

% hingga 18,7 % (naik 15 %

dari garis dasar)

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Piringsina yang secara

rutin terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 25,9 % hingga 40,9 %

(naik 15 % dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

40,9 % Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye, nelayan

di Desa Piringsina yang secara

rutin terlibat kegiatan

POKMASWAS meningkat dari

25,9 % hingga 40,9 % (naik 15

% dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

40,9 % Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye, nelayan

yang melaporkan kejadian

pelanggaran di laut yang

dilaporkan meningkat dari

11,1 % hingga 26,1 % (naik 15

% dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

26,1 % Maret 2012 Enumerator Desa Piringsina

205

Page 207: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[Nelayan Kelurahan Kabir]

Tahap Sasaran SMART Bagaimana Metrik Target Kapan Siapa Di mana

Pengetahuan Pada akhir kampanye, nelayan

di Kelurahan Kabir yang

mengetahui tentang program

pembentukan zonasi di KKLD

Alor meningkat dari 40,1 %

hingga 55,1 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

55,1 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

Pengetahuan Pada akhir kampanye, nelayan

di Kelurahan Kabir yang

pernah mendengar aturan

zonasi meningkat dari 51,7 %

hingga 66,7 % (naik 15 % dari

garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

66,7 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

Sikap Pada akhir kampanye, nelayan

di Kelurahan Kabir yang setuju

menegakkan sanksi di KKLD

Alor berdasarkan kesepakatan

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

48,1 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

206

Page 208: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

yang dibuat

masyarakatmeningkat dari

33,1 % hingga 48,1 % (naik 15

% dari garis dasar)

Komunikasi

Interpersonal

Pada akhir kampanye, nelayan

di kelurahan Kabir yang

pernah berdiskusi dengan

pemerintah desa tentang

pengelolaan lingkungan laut

yang lestari meningkat dari 7,6

% hingga 22,6 % (naik 15 %

dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

22,6 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye, nelayan

di Kelurahan Kabir yang secara

rutin terlibat dalam kegiatan

pengawasan di laut meningkat

dari 31,4 % hingga 46,4 %

(naik 15 % dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

46,4 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye, nelayan

di Kelurahan Kabir yang secara

rutin terlibat kegiatan

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

44,7 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

207

Page 209: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

POKMASWAS meningkat dari

29,7 % hingga 44,7 % (naik 15

% dari garis dasar)

Perubahan

Perilaku

Pada akhir kampanye, nelayan

yang melaporkan kejadian

pelanggaran di laut yang

dilaporkan meningkat dari

38,4 % hingga 53,4 % (naik 15

% dari garis dasar)

Survey KAP Peningkatan dalam

frekuensi

53,4 % Maret 2012 Enumerator Kelurahan Kabir

208

Page 210: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

12. REFERENSI DAN UCAPAN TERIMA KASIH

1. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, 2005, Laut dan Pesisir Pantai

2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, 2008, Statistik Perikanan tangkap 2007

3. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, 2009, statistik Perikanan Tangkap 2008

4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, 2010, Statistik Perikanan tangkap 2009

5. BAPPEDA, 2010, Profil Daerah Kabupaten Alor Tahun 2009

6. Perda No. 1 Kabupaten Alor Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Alor Tahun 2010-2014

7. BPS Alor, 2008, Alor Dalam Angka 2007

8. BPS Alor, 2009, Alor Dalam Angka 2008

9. BPS Alor, 2010, Alor Dalam Angka 2009

10. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Alor, 2010, Draft Rencana Induk Pembangunan

Kepariwisataan Kabupaten Alor Tahun 2010-2020

11. WWF ID Solar, 2009, Ringkasan Survey Ekologi Alor

12. Ninef, S. Jothan, 2006, Laporan Survai-Ekologi Alor (draft nol)

13. Seksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan

Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009

14. Pusat Survey SDA Laut Bakosurtanal, 2007, Data Spasial Pesisir dan laut Kabupaten Alor

15. Tim Survey Zonasi dan Tapal Batas, 2009, Laporan Pelaksanaan Survey Zonasi dan Tapal Batas KKLD

Alor Tahun 2009

16. Peraturan Bupati Alor Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Penetapan Selat Pantar Sebagai KKLD

17. Peraturan Bupati Alor Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Alor Tahun

2006 Tentang Penetapan Selat Pantar Sebagai KKLD (Lampirannya berupa Peta Perluasan KKLD)

18. Pulau-pulau Kecil di Kabupaten Alor, Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur, 2005

209

Page 211: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

19. Khaifin, Studi Mengenai Pola Musim Pemijahan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus Fuscoguttatus) dan

Sunu Hitam (Plectropomus Areolatus) Pada Bulan Baru dan Bulan Penuh di Perairan Taka Menyawakan

Kepulauan Karimunjawa, Jepara, 2005

20. Tim PPKKL KKLD Alor, 2010, Laporan Tim Pengkajian Penetapan Perluasan Kawasan Konservasi Laut

(PP-KKL) Daerah Kabupaten Alor

Ucapan Terima Kasih

Penulis Rencana Proyek ini ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Ir. M. I.

Erna Da Silva (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor) dan Ayi Hidayat Ardisastra,S.Si.

(Project Leader WWF Solor ALor Lembata), dan Kepada Tim Pride (Bapak Muh. Syamsu Enga, SE, M.Sc.,

Sutio Abd. Lalang, S.Pi., Solipin Abd. Lalang, S.Pi. M.M. Appah, S.Pi. dan seluruh staf Bidang Perairan dan

Kekayaan Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor) dan seluruh Pegawai Negeri Sipil Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor serta semua pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam

penyusunan dokumen ini. Kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan besar yang diberikan oleh

Rare yang merupakan sponsor utama dari proyek ini, serta Masyarakat yang telah bersedia kami

wawancarai dan mengikuti proses FGD dan survey yang telah kami lakukan, terima kasih juga kepada

aparat Kecamatan Pantar Barat Laut dan Pantar, Pemerintah Desa Blangmerang, Piringsina, Baranusa dan

Kelurahan Kabir, serta beberapa warga yang menyumbangkan akomodasi dan makanan kecil untuk

seluruh proses wawancara, FGD dan survey. Harapan tulus penulis bahwa kampanye yang dijelaskan di

sini tidak hanya akan mengumpulkan dukungan dari pemangku kepentingan untuk kawasan larang-

tangkap, tetapi juga akan menjaga keberlangsungan perikanan dan kehidupan masyarakat di kabupaten

terkait.

210

Page 212: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

LAMPIRAN A. PERTANYAAN SURVEY

JAJAK PENDAPAT PERIKANAN BERKELANJUTAN DI KKLD ALOR

Tahun 2010

Selamat pagi/siang/sore/malam (bacakan sesuai waktu dilakukannya wawancara)

Perkenalkan, nama saya .................................Saya sedang membantu ..... untuk melakukan survei

mengenai kondisi perikanan yang ada di kawasan KKLD Alor. Tujuan dari survei ini adalah untuk

mempelajari dan mendapatkan masukan mengenai kondisi perikanan dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Hasil dari survei ini akan digunakan untuk merancang sebuah program kampanye

untuk bersama-sama melakukan usaha-usaha untuk memperbaiki hasil dan kondisi perikanan yang ada

saat ini.

Mengingat pentingnya hasil dari survei ini, kami berharap Bapak/Ibu/Sdr/Sdri bersedia meluangkan

waktu untuk menjawab pertanyaan berikut ini. Tidak ada jawaban yang benar atau pun salah. Kejujuran

dan keterbukaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dalam memberikan jawaban sangat penting dan sangat kami

hargai.

Partisipasi dalam survei ini adalah sukarela dan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri bisa memilih untuk tidak menjawab

seluruh pertanyaan, selain itu Bapak/Ibu juga tidak perlu menyebutkan nama, karena jawaban

Bapak/Ibu akan kami gabungkan dengan jawaban lainnya. Hasil dari wawancara ini juga hanya akan

digunakan untuk tujuan dari survei ini dan tidak untuk kepentingan lainnya.

Bersediakah Bapak/Ibu/Sdr/Sdri kami wawancarai sekarang?

[ ] Ya (lanjutkan wawancara) [ ] Tidak (hentikan wawancara dan ucapkan terimakasih)

211

Page 213: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Bagian 1

Informasi latar belakang diisi sebelum wawancara - tanpa bertanya kepada responden

(1) Tanggal wawancara (tanggal/bulan/tahun):

________________

(2) Lokasi pengambilan data:

[ ] Desa Alila Timur [ ] Desa Alor Besar [ ] Kelurahan Kabola [ ] Desa Ternate Selatan [ ] Desa

Ternate [ ] Desa Adang

(3) Kode enumerator :

[ ] ED1 [ ] ED2 [ ] ED3 [ ] ED4 [ ] ED5 [ ] ED6

(4) Periode survey:

[ ] Pra-survei - khalayak target [ ] Pra-survei - khalayak pembanding [ ] Pasca survei - khalayak target

[ ] Pasca survei - khalayak pembanding

(5) Jenis Kelamin Responden

[ ] Laki-laki [ ] Perempuan

Bagian 2

Sosial Ekonomi dan Demografis

212

Page 214: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(6) Berapakah Umur Bapak/Ibu saat ini ?

[ ] Kurang dari 16 (akhiri wawancara dan ucapkan terimakasih) [ ] 16-26 [ ] 27-37 [ ] 38-

48 [ ] 49-59 [ ] lebih dari 60

(7) Apakah tingkat pendidikan tertinggi yang pernah diterima oleh Bapak/Ibu?

[ ] Tidak sekolah[ ] Tamat SD [ ] Pernah SD [ ] Tamat SMP [ ] Pernah SMP [ ] Tamat

SMU/sederajat [ ] Pernah SMU/sederajat [ ] Tamat perguruan tinggi [ ] Pernah kuliah di

perguruan tinggi

(8) Apakah profesi Bapak/Ibu (Jika menjawab selain nelayan, langsung lompat ke pertanyaan nomor 21)

[ ] Nelayan [ ] Pembeli/pengumpul ikan [ ] Aparat Pemerintah [ ] Guru [ ] Dokter/perawat

[ ] Polisi/Tentara [ ] Mahasiswa [ ] Pedagang/tukang/wiraswasta lainnya [ ] Lainnya

(Sebutkan) ________________

Pertanyaan No. 9 sampai 20 HANYA diajukan kepada NELAYAN

(9) Apakah Bapak/Ibu bergabung dalam Kelompok Nelayan?

[ ] Ya (Lanjut ke A) [ ] Tidak (Lanjut ke Nomor10)

(A) Apa jabatan Bapak/Ibu dalam kelompok tersebut ?

[ ] Ketua [ ] Wakil Ketua [ ] Anggota [ ] Seksi-seksi [ ] Sekretaris [ ] Bendahara

(10) Berapa kali Bapak/Ibu melaut rata-rata per bulannya (jika cuaca bagus)?

[ ] setiap hari [ ] 1-5 kali per bulan [ ] 6-10 kali per bulan [ ] 11-20 kali per bulan [ ] lebih dari 20

213

Page 215: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

kali per bulan [ ] tidak tentu [ ] tidak pernah menghitung

(11) Berapa tahun Bapak/Ibu telah menangkap ikan di daerah perairan Kabupaten Alor ?

[ ] Kurang dari 1 tahun [ ] 1-5 tahun [ ] 6-10 tahun [ ] 11-15 tahun [ ] 16-20 tahun [ ] lebih dari 20

tahun

(12) Berapa jumlah alat tangkap yang Bapak/Ibu miliki?

Payang/Lampara

[ ] Tidak Punya [ ] 1-5 [ ] 6-10 [ ] 10-20 [ ] Lebih dari 20

Gill Net

[ ] Tidak Punya [ ] 1-5 [ ] 6-10 [ ] 10-20 [ ] Lebih dari 20

Bagan

[ ] Tidak Punya [ ] 1-5 [ ] 6-10 [ ] 10-20 [ ] Lebih dari 20

Pancing Tonda

[ ] Tidak Punya [ ] 1-5 [ ] 6-10 [ ] 10-20 [ ] Lebih dari 20

Long Line

[ ] Tidak Punya [ ] 1-5 [ ] 6-10 [ ] 10-20 [ ] Lebih dari 20

Bubu

214

Page 216: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Tidak Punya [ ] 1-5 [ ] 6-10 [ ] 10-20 [ ] Lebih dari 20

Pancing Tegak

[ ] Tidak Punya [ ] 1-5 [ ] 6-10 [ ] 10-20 [ ] Lebih dari 20

Purse Seine

[ ] Tidak Punya [ ] 1-5 [ ] 6-10 [ ] 10-20 [ ] Lebih dari 20

(13) Berapa jumlah armada/kapal yang Bapak/Ibu miliki?

jukung

[ ] tidak punya [ ] 1 [ ] 2 [ ] 3 [ ] 4 [ ] 5 [ ] lebih dari 5

perahu papan

[ ] tidak punya [ ] 1 [ ] 2 [ ] 3 [ ] 4 [ ] 5 [ ] lebih dari 5

motor tempel

[ ] tidak punya [ ] 1 [ ] 2 [ ] 3 [ ] 4 [ ] 5 [ ] lebih dari 5

perahu motor

[ ] tidak punya [ ] 1 [ ] 2 [ ] 3 [ ] 4 [ ] 5 [ ] lebih dari 5

(14) Jenis ikan apa yang biasa Bapak/Ibu tangkap ? Jawaban bisa lebih dari 1 dan maksimal 3

215

Page 217: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Ekor kuning [ ] Tongkol [ ] Cakalang [ ] Kembung (belo-belo) [ ] Tuna [ ] Tenggiri [ ]

Kerapu [ ] Kakap [ ] Tembang [ ] Teri [ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(15) Dimanakah Bapak/Ibu memasarkan hasil penangkapan? Jawaban bisa lebih dari 1 dan maksimal 3

[ ] Koperasi [ ] Tengkulak/Papalele [ ] Pengusaha Luar Daerah [ ] Pengusaha Luar Negeri

[ ] Pengusaha Dalam Daerah [ ] Dijual sendiri di pasar[ ] Dikonsumsi sendiri [ ] Lainnya

(Sebutkan) ________________

(16) Berapa Pengeluaran rata-rata Bapak/Ibu per bulan?

[ ] < Rp. 500.000 [ ] Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 [ ] Rp. 1.000.000 - Rp. 1.500.000[ ] Rp.

1.500.000 - Rp. 2.000.000 [ ] > Rp. 2.000.000

(17) Manakah dari pernyataan berikut yang paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dari melaut ?

[ ] Saya menghasilkan uang lebih banyak dari hasil mencari ikan selain yang lainnya [ ] Saya

menghasilkan uang lebih banyak dari hasil selain mencari ikan [ ] Saya hanya mendapatkan uang dari

menangkap ikan saja, tidak memiliki sumber pendapatan lain [ ] Saya mengkonsumsi sendiri hasil

tangkapan saya bersama keluarga

(18) Dimana perairan mana Bapak/Ibu mencari ikan selama ini? Jawaban bisa lebih dari 1 dan maksimal

3

[ ] Perairan sekitar desa [ ] Perairan Teluk Mutiara [ ] Perairan Pulau Batang dan Lapang [ ]

Perairan Margeta dan sekitarnya [ ] Perairan Alor Timur [ ] Perairan Kabola dan sekitarnya

[ ] Perairan Maluku Tenggara [ ] Perairan Flores dan sekitarnya [ ] Perairan Atapupu

dan sekitarnya [ ] Perairan Sumba dan sekitarnya [ ] Perairan Irian dan sekitarnya [ ] Lainnya

(Sebutkan) ________________

216

Page 218: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(19) Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah kondisi wilayah laut Alor sekarang dibandingkan dengan 5

Tahun Lalu ?

Ukuran besar/panjang ikan yang ditangkap

[ ] Lebih Besar/banyak [ ] Sama Saja [ ] Lebih kecil/sedikit [ ] Tidak tahu/tidak yakin

Waktu yang dibutuhkan untuk mencari ikan

[ ] Lebih Besar/banyak [ ] Sama Saja [ ] Lebih kecil/sedikit [ ] Tidak tahu/tidak yakin

Jumlah nelayan dari kampung sendiri yang mencari ikan

[ ] Lebih Besar/banyak [ ] Sama Saja [ ] Lebih kecil/sedikit [ ] Tidak tahu/tidak yakin

Jumlah nelayan dari kampung lain yang mencari ikan

[ ] Lebih Besar/banyak [ ] Sama Saja [ ] Lebih kecil/sedikit [ ] Tidak tahu/tidak yakin

Jumlah Tangkapan

[ ] Lebih Besar/banyak [ ] Sama Saja [ ] Lebih kecil/sedikit [ ] Tidak tahu/tidak yakin

Jumlah Pembeli/Pengumpul Ikan

[ ] Lebih Besar/banyak [ ] Sama Saja [ ] Lebih kecil/sedikit [ ] Tidak tahu/tidak yakin

Jumlah nelayan dari luar wilayah Alor yang mencari ikan

[ ] Lebih Besar/banyak [ ] Sama Saja [ ] Lebih kecil/sedikit [ ] Tidak tahu/tidak yakin

217

Page 219: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Jumlah Armada/kapal Ikan

[ ] Lebih Besar/banyak [ ] Sama Saja [ ] Lebih kecil/sedikit [ ] Tidak tahu/tidak yakin

(20) Jenis ikan apa yang dahulu banyak tetapi sekarang mulai langka? (sebutkan maksimal 3)

________________

Bagian 3

Sumber Informasi Terpercaya dan Akses Media

(21) Mohon sebutkan sumber media HIBURAN yang PALING SERING Bapak/Ibu manfaatkan dalam 3

bulan terakhir ini :

TV

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Radio

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Koran

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Buku Cerita

218

Page 220: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Pertunjukan Masyarakat di Lapangan

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Majalah

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

CD/DVD

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

HP

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

(22) Dari sumber media manakah Bapak/Ibu biasanya mendapatkan informasi mengenai perikanan di

Kabupaten Alor? Mohon sebutkan jika paling sering, sering, jarang, tidak pernah, atau tidak tahu

TV

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Radio

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Koran

219

Page 221: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Buku Cerita

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Pertunjukan Masyarakat di Lapangan

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Majalah

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

CD/DVD

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

HP

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Brosur

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Poster

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

220

Page 222: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Pentas hiburan

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

(23) Siapakah sumber informasi yang Bapak/Ibu percaya dalam menyampaikan informasi

mengenai perikanan? Mohon berikan jawaban: Sangat dipercaya, Dipercaya, Ragu-Ragu, Tidak

Dipercaya, dan Sangat Tidak dipercaya.

Bupati/Wakil Bupati

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Tokoh Masyarakat

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Tokoh Agama

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Guru

221

Page 223: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Teman

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Keluarga

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Dinas Kelautan dan Perikanan

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Kelompok Nelayan

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Petugas Penyuluh

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

222

Page 224: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Anggota DPRD

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Aparat Penegak Hukum (Polisi, jaksa, dll)

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Pemerintah Desa/Kelurahan/Kecamatan

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

Dinas/Lembaga terkait (Dinas pariwisata, Perhubungan, SATPOL PP, dll)

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

LSM (WWF, ForLa, Lendola, Link, dll)

[ ] Sangat dipercaya [ ] Dipercaya [ ] Ragu-ragu [ ] Tidak dipercaya [ ] Sangat tidak

dipercaya

(24) Apakah Bapak/Ibu mendengarkan siaran radio?

[ ] Ya (lanjut ke A - B) [ ] Tidak (lanjut ke nomor 25)

223

Page 225: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(A) STASIUN radio apa yang Bapak/Ibu paling suka dengarkan ?

[ ] RSPD [ ] Radio Dian Mandiri [ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(B) Program acara radio apa yang Bapak/Ibu paling sukai?

[ ] Berita lokal [ ] Berita Nasional [ ] Bincang-bincang [ ] Musik [ ] Agama [ ] Titip

salam/Titip pesan [ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(25) Apakah Bapak/Ibu sering membaca koran?

[ ] Ya (Lanjut ke A - B ) [ ] Tidak (Lanjut ke nomor 26)

(A) Jika Bapak/Ibu membaca koran, koran apa yang paling suka dibaca?

[ ] Ombay News [ ] Alor Pos [ ] Nusa Kenari Pos [ ] Timor Ekspress [ ] Pos Kupang

[ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(B) Topik apa yang paling sering bapak/Ibu baca ?

[ ] Berita Lokal [ ] Berita Nasional [ ] Opini pembaca [ ] Hiburan [ ] Lainnya (Sebutkan)

________________

(26) Jenis musik apa yang paling Bapak/Ibu gemari ?

224

Page 226: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Dangdut [ ] Pop [ ] Rock[ ] Gambus [ ] Lagu Religi [ ] Lainnya (Sebutkan)

________________

(27) Kegiatan apa yang biasanya Bapak/Ibu lakukan diwaktu senggang ? Mohon sebutkan jika

paling sering, sering, jarang, tidak pernah, atau tidak tahu

Pertemuan Masyarakat

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Panggung hiburan masyarakat

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Membaca

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Acara Keagamaan

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Berkumpul bersama keluarga & saudara lainnya

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

225

Page 227: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Pelatihan Ketrampilan

[ ] Paling sering [ ] Sering [ ] Jarang [ ] Tidak Pernah [ ] Tidak tahu

Bagian 4

Menetapkan Responden pada Tahapan Perubahan Perilaku

(28) Di banyak daerah di Indonesia, terdapat banyak sekali nelayan sehingga banyak sekali ikan

yang ditangkap sebelum bisa menghasilkan anakan dan yang belum layak ditangkap, sehingga

jumlah ikan dan jumlah tangkapan ikan berkurang seiring dengan waktu. Kondisi tersebut

disebut dengan penangkapan ikan yang berlebihan. Manakah pernyataan yang paling sesuai

menurut Bapak/IBu?

[ ] Saya tidak pernah mendengar tentang penangkapan ikan berlebihan di KKLD Alor [ ] Saya

telah mendengar tentang penangkapan ikan berlebihan di KKLD Alor [ ] Saya rasa ada

masalah penangkapan ikan berlebihan di KKLD Alor [ ] Saya telah berbicara dengan orang lain

tentang penangkapan ikan berlebihan di KKLD Alor [ ] Saya telah mengambil tindakan untuk

mengurangi penangkapan ikan berlebihan di KKLD Alor

(29) Jika ada seorang tokoh /orang yang dituakan di pulau ini yang mengajukan penghentian

penangkapan ikan di sejumlah kawasan/pulau untuk memperbaiki hasil tangkapan di masa

mendatang, Manakah dari pernyataan-pernyataan tersebut yang paling tepat menurut

Bapak/Ibu?

[ ] Saya tidak pernah berpikiran untuk mendukung seorang tokoh setempat yang mengajukan

penghentian penangkapan ikan di kawasan/pulau tertentu [ ] Saya akan mendukung seorang

tokoh setempat yang mengajukan penghentian penangkapan ikan di kawasan/pulau tertentu

226

Page 228: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Saya siap mendiskusikan topik ini dengan yang lain [ ] Saya telah mendukung

seorang tokoh setempat yang mengajukan penghentian penangkapan ikan di kawasan/pulau

tertentu [ ] Saya telah mencoba untuk meyakinkan orang lain untuk mendukung seorang

tokoh setempat yang mengajukan penghentian penangkapan ikan di kawasan/pulau tertentu

[ ] Saya telah berpikir untuk mendukung seorang tokoh setempat untuk mencegah

penangkapan berlebih

Bagian 5

Menetapkan Dasar bagi Perubahan pada sasaran SMART Pengetahuan

(30) Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di KKLD Alor akan dibentuk batas-batas pengelolaan

(zonasi)?

[ ] Ya [ ] Tidak

(31) Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang batas-batas kawasan larang ambil di Laut ?(boleh

lebih dari 1 jawaban)

[ ] Kawasan tersebut telah ditetapkan bersama oleh semua orang [ ] Kawasan tersebut

dilindungi secara hukum [ ] Tidak tahu

(32) Menurut Bapak/Ibu, bolehkah menangkap ikan di kawasan berikut ini ?

Zona Inti

[ ] Boleh [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Tahu

227

Page 229: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Zona Pemanfaatan terbatas

[ ] Boleh [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Tahu

Zona Pariwisata

[ ] Boleh [ ] Tidak Boleh [ ] Tidak Tahu

(33) Manakah dari alasan-alasan di bawah ini yang menurut Bapak/Ibu paling penting untuk

membentuk kawasan lindung laut larang ambil? (Bacakan jawaban yang ada, pilih salah satu

jawaban)

[ ] Menyelamatkan satwa-satwa laut langka dan dalam bahaya [ ] Menjamin generasi

mendatang masih bisa menangkap ikan [ ] Untuk perkembangan pariwisata [ ] Saya Tidak

tahu [ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(34) Menurut beberapa orang yang kami wawancarai sebelumnya, Sejumlah jenis ikan yang

umum ditemukan di sini telah berkurang dari perairan setempat. Manakah dari sebab-sebab

berikut ini yang menyebabkannya ?

[ ] Ikan-ikan tersebut telah berpindah atau bermigrasi [ ] Pengeboman ikan telah

menghancurkan rumah-rumah mereka [ ] Lebih banyak ikan yang ditangkap daripada yang

dapat dihasilkan alam [ ] Perubahan iklim global [ ] Polusi air telah membunuh ikan-ikan

tersebut [ ] setuju ikan-ikan tersebut telah menghilang [ ] aktifitas pariwisata [ ]

Penambangan karang dan pasir [ ] Sampah dan Limbah [ ] Lainnya (Sebutkan)

________________

(35) Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar tentang Peraturan Perundangan tentang Kawasan

228

Page 230: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Larang Ambil ?

[ ] Sudah Pernah [ ] Belum Pernah

(36) Menurut Bapak/Ibu, siapa saja yang berhak mengambil ikan di Laut di Kabupaten Alor ?

[ ] semua orang [ ] Hanya nelayan setempat di masing-masing desa [ ] Hanya nelayan di

Kabupaten Alor [ ] Nelayan di Kabupaten Alor dan Pengusaha yang memiliki izin dari

Pemerintah [ ] Nelayan setempat dan Pengusaha yang memiliki izin [ ] Tidak tahu

(37) Menurut Bapak/Ibu apakah yang paling berpengaruh terkait kasus banyaknya pelanggaran

di laut?

[ ] Biaya Operasional kurang memadai [ ] Data Daerah Rawan pelanggaran laut belum ada

[ ] laporan kejadian pelanggaran laut lambat [ ] pembagian tugas pengamanan dan

jadwal kurang efektif [ ] Petugas tidak terkoordinasi [ ] Peraturan Bupati dan Peraturan

Desa Belum Ada [ ] Kelompok Pengawas Masyarakat tidak efektif [ ] Lainnya (Sebutkan)

________________

(38) Saya akan membacakan beberapa pihak yang ada di daerah ini yang berhubungan dengan

kawasan larang ambil (daerah yang tidak diperbolehkan ada penangkapan ikan). Menurut

Bapak/Ibu, bagaimana tingkat keterlibatan para pihak berikut dalam hal pengambilan keputusan

mengenai kawasan larang tangkap ikan?

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

229

Page 231: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Aparat Penegak Hukum (Polair, TNI)

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Dinas/Lembaga terkait lain (Dinas Pariwisata, perhubungan, satpol PP)

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Kalangan Akademis (guru, mahasiswa, ahli)

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Pemerintah Desa/Kelurahan/Kecamatan

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Tokoh Masyarakat

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Nelayan Lokal

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

(39) Saya akan menyebutkan beberapa pihak yang ada di desa ini yang berkaitan dengan

kawasan larang ambil. Saya ingin Bapak/Ibu memberitahu saya, seberapa sering pihak-pihak

berikut ini terlibat dalam pengelolaan kawasan larang ambil yang ada di wilayah ini?

230

Page 232: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Aparat Penegak Hukum (Polair, TNI)

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Dinas/Lembaga terkait lain (Dinas Pariwisata, perhubungan, satpol PP)

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Kalangan Akademis (guru, mahasiswa, ahli)

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Pemerintah Desa/Kelurahan/Kecamatan

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Tokoh Masyarakat

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

Nelayan Lokal

[ ] Terlibat [ ] Tidak Pernah Terlibat [ ] Tidak Tahu

(40) Apakah ada manfaat dari kawasan larang ambil?

231

Page 233: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Ada (Lanjut ke Pertanyaan A) [ ] Tidak Ada (Lanjut ke pertanyaan 41)

(A) Sebutkan manfaat kawasan larang ambil?

[ ] Meningkatkan hasil perikanan [ ] Menyediakan tempat reksreasi dan pariwisata [ ]

Memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang ekosistem [ ] Melindungi

tumbuhan/hewan yang ada di laut/pantai [ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(41) Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi lingkungan laut, di perairan desa ini?

Daerah Terumbu karang

[ ] Sangat Buruk [ ] Buruk [ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Baik [ ] Sangat Baik

Daerah Mangrove/Tongke

[ ] Sangat Buruk [ ] Buruk [ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Baik [ ] Sangat Baik

Kebersihan pantai/muara sungai

[ ] Sangat Buruk [ ] Buruk [ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Baik [ ] Sangat Baik

Kebersihan air laut

[ ] Sangat Buruk [ ] Buruk [ ] Tidak tahu/tidak yakin [ ] Baik [ ] Sangat Baik

232

Page 234: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(42) Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi hewan-hewan laut di bawah ini, di perairan desa

ini?

Ikan Karang Ekonomis (Kerapu, Napoleon)

[ ] Masih banyak [ ] Tidak Tahu/Tidak Yakin [ ] Tinggal sedikit/sudah hilang

Penyu

[ ] Masih banyak [ ] Tidak Tahu/Tidak Yakin [ ] Tinggal sedikit/sudah hilang

Mamalia Laut (Lumba-lumba)

[ ] Masih banyak [ ] Tidak Tahu/Tidak Yakin [ ] Tinggal sedikit/sudah hilang

Teripang

[ ] Masih banyak [ ] Tidak Tahu/Tidak Yakin [ ] Tinggal sedikit/sudah hilang

Lobster/udang-udangan

[ ] Masih banyak [ ] Tidak Tahu/Tidak Yakin [ ] Tinggal sedikit/sudah hilang

Ikan di laut Lepas (tuna, cakalang, dll)

[ ] Masih banyak [ ] Tidak Tahu/Tidak Yakin [ ] Tinggal sedikit/sudah hilang

233

Page 235: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Molusca (Lola, Kima, Kerang-kerangan lain)

[ ] Masih banyak [ ] Tidak Tahu/Tidak Yakin [ ] Tinggal sedikit/sudah hilang

Bagian 6

Menetapkan Dasar bagi Perubahan pada sasaran SMART Sikap

(43) Saya akan membacakan sejumlah pernyataan tentang pengelolaan KKLD Alor. Untuk setiap

pernyataan, saya ingin Bapak/Ibu untuk memberitahu saya jika Bapak/Ibu sangat setuju, setuju,

tidak setuju dengan pernyataan berikut ini:

Terdapat rencana yang jelas untuk mengelola KKLD Alor

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Nelayan setempat secara rutin berpartisipasi dalan pengelolaan dan pengambilan keputusan

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Tidak terdapat rencana yang jelas sebelum penetapan KKLD Alor

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Terdapat pendanaan yang memadai untuk mengelola dan menegakan peraturan di wilayah

KKLD Alor

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

234

Page 236: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Masyarakat mengetahui KKLD Alor

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Peraturan mengenai KKLD Alor betul betul dilaksanakan sehingga pelaku di hukum

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Peraturan mengenai KKLD Alor tidak jelas dan tidak dipahami nelayan

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Peraturan larang tangkap di buat untuk melindungi ikan dan karang bukan untuk membantu

nelayan

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Kurangnya infrastruktur, peralatan, dan fasilitas untuk menegakan aturan di KKLD Alor

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Petugas yang bekerja untuk KKLD Alor sangat terlatih

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Pengawasan dan pengelolaan KKLD Alor sudah efektif

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

235

Page 237: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Kegiatan penelitian dan monitoring telah mencukupi

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Tidak ada permasalahan dengan pengelolaan KKLD Alor

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

(44) Saya akan membacakan Bapak/Ibu beberapa pernyataan mengenai jalan keluar yang

mungkin membantu memecahkan masalah di KKLD Alor (kawasan/pulau yang tidak

diperbolehkan ada penangkapan ikan). Menurut Bapak/Ibu, bagaimana dengan pernyataan

berikut ini:

Meningkatkan keterlibatan masyarakat setempat dalam pengelolaan KKLD Alor

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Pengelolaan KKLD Alor hanya dilakukan oleh nelayan setempat saja

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Meningkatkan dan menegakan sanksi di KKLD Alor oleh Polisi/Angkatan Laut

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Meningkatkan dan menegakan sanksi di KKLD Alor berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh

masyarakat

236

Page 238: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Membangun aturan baru untuk KKLD Alor yang melibatkan seluruh masyarakat

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Merubah luasan dan lokasi KKLD Alor

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

Memastikan bahwa nelayan setempat mempunyai hak khusus di daerah KKLD Alor

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju [ ] Tidak Setuju [ ] Sangat Tidak Setuju[ ] Tidak Tahu

(45) Seandainya Bapak/Ibu ikut dalam patroli laut untuk pengamanan wilayah/POKMASWAS,

berperan serta sebagai apakah Bapak/Ibu ?

[ ] Ketua Tim [ ] Guide [ ] Anggota [ ] Penyandang Dana [ ] Perencana [ ] Tidak ingin

terlibat

(46) Menurut Bapak/Ibu berapa ukuran mata jaring insang (gillnet) dasar yang

diperbolehkan/ramah lingkungan ?

[ ] kurang dari 1 inch [ ] 1 - 2 inch [ ] 2 - 3 inch [ ] 3 - 4 inch [ ] lebih dari 4 inch [ ]

Tidak tahu [ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(47) Menurut Bapak/Ibu, ikan kerapu ukuran berapa yang boleh ditangkap, dibeli dan

237

Page 239: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

dikonsumsi ?

[ ] kurang dari 10 cm [ ] 10-15 cm [ ] Lebih dari 15 cm [ ] Semua ukuran [ ] Sedang

memijah [ ] Tidak Tahu

(48) Menurut Bapak/Ibu, berapakah jumlah atau persentase kawasan penangkapan ikan dekat

pantai di wilayah Desa/kelurahan Bapak/Ibu yang akan harus disisihkan sebagai kawasan larang

ambil? (Bacakan pilihan-pilihan yang ada)

[ ] tidak ada atau sebagian kecil (1-10%) [ ] kurang dari separuh (11-40%) [ ] sekitar

separuh (41-60%) [ ] sebagian besar tapi tidak semua (61-90%)[ ] hampir semua atau semua

(91-100%) [ ] Tidak tahu

Bagian 7

Menetapkan Dasar bagi Perubahan pada sasaran SMART Komunikasi antar nelayan

(49) Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi tentang Lingkungan Laut (terumbu karang,

mangrove/tongke, pantai, dll) yang lestari?

[ ] Tokoh Masyarakat [ ] Tokoh Agama [ ] Pemerintah desa [ ] Pemerintah daerah [ ]

Koperasi [ ] Keluarga dekat [ ] guru[ ] LSM [ ] Tidak pernah berdiskusi tentang hal itu

[ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(50) Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi tentang alat tangkap yang boleh dan tidak boleh

digunakan di KKLD Alor?

[ ] Tokoh Masyarakat [ ] Tokoh Agama [ ] Pemerintah desa [ ] Pemerintah daerah [ ]

Koperasi [ ] Keluarga dekat [ ] guru[ ] LSM [ ] Tidak pernah berdiskusi tentang hal itu

[ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

238

Page 240: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(51) Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi tentang tempat penangkapan kerapu diperbolehkan

dan tidak untuk menjaga kelestariannya?

[ ] Tokoh Masyarakat [ ] Tokoh Agama [ ] Pemerintah desa [ ] Pemerintah daerah [ ]

Koperasi [ ] Keluarga dekat [ ] guru[ ] LSM [ ] Tidak pernah berdiskusi tentang hal itu

[ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(52) Dengan siapa Bapak/Ibu berdiskusi tentang jenis/ukuran ikan kerapu dan atau ikan dasar

lainnya yang boleh dan tidak boleh ditangkap?(lewati pertanyaan ini jika responden bukan

nelayan)

[ ] Tokoh masyarakat [ ] Tokoh Agama [ ] Pemerintah Desa [ ] Pemerintah Daerah[ ]

Koperasi [ ] Keluarga Dekat [ ] guru[ ] LSM [ ] Tidak pernah berdiskusi tentang hal itu

[ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(53) Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi tentang peraturan yang berlaku di wilayah laut

Bapak/Ibu?

[ ] Tokoh Masyarakat [ ] Tokoh Agama [ ] Pemerintah desa [ ] Pemerintah daerah [ ]

Koperasi [ ] Keluarga dekat [ ] guru[ ] LSM [ ] Tidak pernah berdiskusi tentang hal itu

[ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(54) Kepada siapa Bapak/Ibu berkonsultasi tentang pengawasan di wilayah laut Bapak/Ibu?

[ ] Tokoh Masyarakat [ ] Tokoh Agama [ ] Pemerintah desa [ ] Pemerintah daerah [ ]

Koperasi [ ] Keluarga dekat [ ] guru[ ] LSM [ ] Tidak pernah berdiskusi tentang hal itu

[ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

239

Page 241: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Bagian 8

Menetapkan Dasar bagi Perubahan pada sasaran SMART Perubahan Perilaku

(55) Selama 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu terlibat, kadang-kadang terlibat, atau tidak

terlibat dengan pembuatan atau pengelolaan Laut di wilayah KKLD Alor ?

[ ] Secara rutin terlibat [ ] Kadang Kadang Terlibat [ ] Tidak terlibat [ ] Lainnya

(Sebutkan) ________________

(56) Selama 6 bulan terakhir, pernahkah Bapak/Ibu menyisihkan waktu untuk membantu

pemerintah dalam kegiatan pengawasan di laut ?

[ ] Ya [ ] Tidak

(57) Selama 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah pernah terlibat dalam Kegiatan

Kelompok Pengawas Masyarakat ?

[ ] Ya [ ] Tidak

(58) Selama 6 bulan terakhir, pernahkah Bapak/Ibu melaporkan kejadian pelanggaran di laut?

[ ] Ya [ ] Tidak

(59) Selama 6 bulan terakhir, apakah sudah pernah ikut aktif dalam kegiatan zonasi (pemetaan,

survey, penyusunan draft, evaluasi)?

[ ] Ya [ ] Tidak

240

Page 242: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

Bagian 9

Memahami rintangan Perubahan Perilaku

(60) Manakah yang lebih cocok buat Bapak/Ibu?

[ ] Saya yakin kawasan larang ambil bermanfaat [ ] Saya peduli mengenai pencegahan

penangkapan ikan berlebih dan kawasan larang tangkap [ ] Saya masih belum yakin manfaat

kawasan larang ambil [ ] Saya masih ragu bagaimana terlibat dalam mencegah penangkapan

berlebih

(61) Saya akan membacakan sejumlah pernyataan untuk Bapak/Ibu. Menurut Bapak/Ibu,

manakah dari pernyataan-pernyataan tersebut yang merupakan masalah paling penting ketika

melaksanakan kawasan laut larang ambil?

[ ] Sebagian besar orang menganggap kawasan larang tangkap sebagai tidak berguna [ ]

Tidak ada yang tahu lokasi kawasan larang-tangkap [ ] Kurangnya sumber daya bagi pengawasan

kawasan larang-tangkap [ ] Tak satu pun dari yang disebutkan di atas merupakan masalah

[ ] Lainnya (Sebutkan) ________________

(62) Bagaimana Bapak/Ibu menilai tingkat kemungkinan nelayan yang menangkap ikan secara

ilegal di kawasan larang ambil dalam wilayah KKLD Alor akan tertangkap oleh tim pengawas?

[ ] Hampir nol, Saya merasa 1 dari 1000 pelanggar atau bahkan kurang yang bisa tertangkap

[ ] Rendah, saya merasa sekitar 1 dari 100 pelanggar yang bisa tertangkap [ ] Sedang,

saya merasa sekitar 1 dari 10 pelanggar yang bisa tertangkap [ ] Tinggi, saya merasa lebih

dari 1 dari 10 pelanggar yang bisa tertangkap

(63) Saya akan membacakan daftar berbagai jenis nelayan. Saya ingin Bapak/Ibu memberitahu

241

Page 243: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

saya, dalam 6 bulan terakhir, seberapa sering Bapak/Ibu melihat nelayan berikut?

Nelayan yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan Wilayah Desa/Kelurahan ini

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan Wilayah Desa/Kelurahan lain

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan daerah di luar KKLD Alor

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang hasilnya untuk dijual di Wilayah Desa/Kelurahan ini

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang hasilnya untuk dijual di Wilayah Desa/Kelurahan lain

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang hasilnya untuk dijual ke daerah di luar KKLD Alor

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang menggunakan trawl, jaring cincin

242

Page 244: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan pengusaha besar yang menggunakan kapal besar

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Pemancing untuk olah raga

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan untuk ikan hias

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

(64) Saya akan membacakan daftar dari berbagai jenis nelayan, dan untuk masing-masing

nelayan tersebut, saya ingin Bapak/Ibu untuk memberitahu saya apakah Bapak/Ibu ingat telah

melihat nelayan tersebut menangkap ikan di daerah ini dalam 1 tahun terakhir?

Nelayan yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan Wilayah Desa/Kelurahan ini

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan Wilayah Desa/Kelurahan lain

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan daerah di luar KKLD Alor

243

Page 245: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang hasilnya untuk dijual di Wilayah Desa/Kelurahan ini

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang hasilnya untuk dijual di Wilayah Desa/Kelurahan lain

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang hasilnya untuk dijual ke daerah di luar KKLD Alor

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan yang menggunakan trawl, jaring cincin

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan pengusaha besar yang menggunakan kapal besar

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Pemancing untuk olah raga

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

Nelayan untuk ikan hias

[ ] Sering melihat [ ] Jarang Melihat [ ] Tidak Pernah Melihat [ ] Tidak tahu

244

Page 246: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(65) Apakah pernah bediskusi membuat Peraturan Desa/Kesepakatan Kampung untuk

membatasi jumlah nelayan lokal/luar mencari ikan di daerah Bapak/Ibu ?

[ ] ya (lanjut ke nomor A) [ ] Tidak (lanjut ke nomor 66)

(A) Menurut Bapak/Ibu kendala apa yang paling besar dalam pembentukan Peraturan

Desa/Kesepakatan Kampung tentang Pemanfaatan Wilayah Laut?

[ ] Tidak mengetahui tempat-tempat yang potensial untuk dilindungi [ ] Tidak ada

fasilitator yang membantu [ ] Tidak tahu apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di

daerah lindung laut [ ] Masyarakat tidak mendukung [ ] Pemerintah Desa setempat tidak

mendukung [ ] Pemerintah Daerah tidak mendukung [ ] Lainnya (Sebutkan)

________________

Bagian 10

Paparan terhadap aktivitas dan pesan kampanye

(66) Dalam 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah melihat di media cetak(poster,

buku)/elektronik (TV, Radio, CD, HP) tentang penangkapan ikan berlebihan?

[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak Tahu

(67) Dalam 6 bulan terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti ceramah/diskusi tentang

penangkapan ikan berlebihan ?

[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak Tahu

245

Page 247: 2.1. Ringkasan · Web viewSeksi Teknologi dan Produksi Perikanan Tangkap, 2010, Data Produksi Ikan Tahun 2006-2010 dan Data Ikan yang Diantarpulaukan Tahun 2009 Ya Terbitan-terbitan

(68) Jika kami akan mengadakan program Kampanye perlindungan laut, hewan apa yang

memiliki arti penting dan memberi rasa bangga bagi Bapak/Ibu ?

[ ] Lumba-lumba [ ] Napoleon [ ] Duyung [ ] Kerapu [ ] Lobster [ ] Lainnya

(Sebutkan) ________________

(69) Seandainya Bapak/Ibu ikut dalam kegiatan kampanye kawasan larang ambil untuk

mencegah penangkapan berlebih, apa peran yang ingin Bapak/Ibu dapatkan ?

[ ] Berbagi informasi tentang pentingnya lingkungan[ ] Perumus/Perencana [ ]

Penyandang Dana [ ] Anggota aktif [ ] Fasilitator [ ] Tidak ingin terlibat [ ] Lainnya

(Sebutkan) ________________

TERIMA KASIH ATAS KESEDIAAN BAPAK/IBU MELUANGKAN WAKTU DAN MEMBERI JAWABAN YANG JUJUR KEPADA KAMI. SEMUA INFORMASI INI AKAN KAMI JAGA KERAHASIAANNYA DAN KAMI GUNAKAN HANYA UNTUK MERANCANG PROGRAM PENGELOLAAN KAWASAN LAUT DI KABUPATEN ALOR

246