76
22-23 SEPTEMBER 2018 Bumayasasta Boutique Art Gallery Borobudur - Jawa Tengah

22-23 SEPTEMBER 2018 - raedcartoon.com fileLukas Luwarso Borobudur Cartoonists Forum 2 1. 2 Boroudur Cartoonists Forum 2 . Susunan Acara Borobudur Cartoonists Forum 2: Sabtu, 22 September

Embed Size (px)

Citation preview

22-23 SEPTEMBER 2018 Bumayasasta Boutique Art GalleryBorobudur - Jawa Tengah

PENGANTAR

Borobudur adalah salah satu puncak pencapaian kebudayaan Indonesia, patut digemakan menjadi nama dan tempat bagi penyelenggaraan kegiatan seni kreatif. Setelah sukses menggelar Borobudur

Cartoonists Forum 1, pada Agustus 2017, komunitas kartunis dan pegiat media kembali menyelenggarakan Borobudur Cartoonist Forum 2 (BCF2), 22-23 September 2018.

Ajang temu kartunis dan para pegiat media kali ini bertema Abad Visual, untuk merefleksikan perkembangan teknologi digital yang serba-visual. Bagaimana teknologi mutakhir ini digunakan dan berguna bagi masyarakat. Sedikitnya 200 kartunis dan peminat seni visual dari berbagai kawasan di Indonesia berkumpul untuk berdiskusi dan beraksi dalam forum selama dua hari ini.

BCF2 menggelar beragam kegiatan, mencakup: seminar, diskusi, lokakarya, pameran, dan lomba. Pameran kartun internasional, bertema “Abad Visual,” menghadirkan karya kartunis dari berbagai penjuru dunia. Seminar, diskusi, dan lokakarya menghadirkan pembicara dan narasumber yang kompeten di bidangnya. Selain sebagai forum pertemuan komunitas kartunis dan pegiat media, BCF2 juga diikuti perwakilan pemerintah, sektor swasta, budayawan, pelajar, mahasiswa, jurnalis, dan akademisi.

BCF2 merupakan kegiatan seni dan atraksi untuk menambah daya tarik kawasan Borobudur sebagai destinasi wisata. Untuk membangun interaksi antara komunitas kartunis, pegiat media, dengan wisatawan dan masyarakat di kawasan Borobudur. Menggugah minat pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengapresiasi kartun sebagai seni yang mencerdaskan, selain sebagai sarana kampanye program atau sosialisasi.

Dalam inspirasi keindahan dan kemegahan Borobudur, kami sampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung terlaksananya BCF2. Kepada Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo, yang bersedia membuka acara ini; kepada Kementerian Pariwisata, kepada pembicara utama Bapak Erros Djarot, para narasumber, dan juga pada kartunis dan pegiat media yang berkarya dan menjadi peserta. BCF2 dapat terselenggara berkat kelibataj berbagai perkumpulan kartunis, bantuan sponsor dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Bank BRI, Djarum Foundation, Sinar Mas Land, Camera House, dan galeri Bumayasasta.

Lukas Luwarso

1Borobudur Cartoonists Forum 2

2 Borobudur Cartoonists Forum 2

Susunan Acara Borobudur Cartoonists Forum 2:

Sabtu, 22 September 2018:

08.00 - 09.00. Registrasi Peserta

09.00 - 10.00. Pembukaan: - Sambutan Panitia - Sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo - Pembukaan secara resmi ditandai dengan

Gubernur membuat coretan kartun di kanvas. - Gubernur, tamu undangan, dan peserta melihat

Pameran Kartun Internasional BCF2 Abad Visual - Rehat Kopi

10.00 - 13.00. Seminar “Kartun dan Strategi Kebudayaan” - Keynote speaker : Erros Djarot - Penanggap : Heri Dono - Moderator : Lukas Luwarso

13.00 - 14.00. Makan siang

14.00 - 17.00. Diskusi “Kartun dan Industri Animasi: Pembicara : Agung Wijanarko (Amikom) dan Susilo Dwi Murwanto (Funymation Studio) Moderator : Nurhidayat

19.00 - 21.00 Makan malam dan hiburan Host: Yehana SR dan Darminto

Minggu, 23 September 2018:

09.00 - 13.00 Lokakarya dan Workshop: - Seni Animasi Kartun (Sri Mulyono) - Kartun sebagai Pameran Seni Rupa (Kuss Indarto) - Kartun dan Industri Penerbitan (Mice) - Pilpres, Kartun, dan Budaya Humor (Prie GS) Fasilitator: Daries Soetomo dan Itok Isdianto

13.00 - 14.00 Makan Siang

14.00 - 17.00 Lomba Kartun on the spot, terbuka bagi semua peserta - Lokasi Lomba: Rumah Kamera, Borobudur - Tema: Pilpres, Borobudur, Menuju Indonesia

Makmur - Tiga karya terbaik mendapat penghargaan. Fasilitator: Darminto dan Yehana SR

17.00 - 17.30. Penyerahan penghargaan lomba dan penutupan BCF2

3Borobudur Cartoonists Forum 2

Borobudur, Strategi Budaya, dan Abad Visual

Kita hidup di Abad Visual, tidak bisa lepas dari teknologi komunikasi yang serba-visual, seperti smart-phone, televisi, tablet, serta alat elektronik lainnya. Informasi yang kita dapat, kegiatan, selera, pilihan, termasuk

mood emosi kita dipengaruhi oleh informasi dan visual yang datang melalui gadget yang selalu menyertai kita.

Bagi sebagian manusia yang gemar ber-media sosial, info-visual bukan cuma diterima, namun juga dikirimkan. Setiap gerak kita rekam kemudian kita bagikan, dari bangun pagi, sarapan, hingga malam. Gambar, meme, foto, atau video kini menjadi medium baru percakapan. Manusia secara alamiah adalah mahluk visual. Kerja otak manusia lebih dari 30% didedikasikan untuk memproses hal-hal visual, sekitar 8% untuk indera sentuhan, dan hanya 3% untuk pendengaran.

Beragam platform dan aplikasi media sosial memanjakan kita dalam memproduksi atau mengkonsumsi pesan atau seni visual. Situs seperti Instagram, Pinterest atau SnapChat semakin menempatkan gambar, foto, atau video sebagai bahasa universal. Manusia tidak peduli di manapun keberadaannya, apapun kebangsaan dan bahasanya dengan mudah bisa menikmati keindahan visual atau kedalaman pesan.

Ada hampir 4 milyar smart-phone berkamera di bumi yang berpopulasi 7 milyar. Membuat, mengambil, dan berbagi visual kini menjadi semacam ritual rutin, khususnya di kalangan generasi milenial. Begitu mudah, murah, dan meriah dengan teknologi digital. Gambar dan visual kini menjadi bagian penting dari hidup keseharian. Informasi dan komunikasi menjadi hambar jika hanya dengan lisan atau teks, tanpa visual. Visual kini makin menjadi esensial, bukan cuma optional.

Tentu saja, karena visual adalah bahasa universal. Orang dari bangsa yang berbeda boleh tidak paham bahasa lisan, tulisan, atau teks cetak, namun visual sebagai bahasa gambar pasti jauh lebih mudah dipahami. Dalam konteks ini adagium lama “A picture Is worth a thousand words,” satu gambar bermakna seribu kata-kata, menunjukkan relevansi kebenarannya.

Gambar dan visual seringkali lebih mampu mengekspresikan informasi atau mengkomunikasikan pemikiran yang kerap sulit disampaikan dalam ujaran verbal atau melalui tulisan. Lukisan Picasso Guernica, film Steven Spielberg Schindler’s List, selembar foto, ilustrasi atau coretan kartun anti-perang, jauh lebih bertenaga dalam memaknai kepedihan perang, misalnya, ketimbang beratus-ratus lembar laporan atau paparan melalui tulisan.

SEMINAR

4 Borobudur Cartoonists Forum 2

Visual jauh lebih optimal sebagai sarana untuk mengurai ide, menyampaikan gagasan, dan mengkomunikasikan pemikiran. Visual lebih mengajak orang untuk berpikir, membuka interpretasi, dan memantik tafsir. Tidak ada pesan tunggal dalam bahasa gambar, juga tidak ada hegemoni makna dalam pesan visual.

Itu sebabnya, sebagaimana karakter seni rupa dan seni visual lainnya, seni kartun menjadi istimewa dalam hal mampu menyampaikan pesan yang memperkaya makna, tafsir, dan interpretasi. Intinya, mengajak manusia berpikir lebih kontemplatif. Pesan melalui gambar kartun menuntut penerima pesan untuk tidak bersikap verbal, apalagi banal.

Di satu sisi, sebagai seni visual, kartun mampu menyajikan fakta sosial-ekonomi-politik-dan budaya yang sepertinya rumit menjadi lebih simpel. Kartun mampu menyorot tragedi menjadi komedi, memotret kondisi muram dengan jenaka. Di balik kejenakaannya, kartun juga mengajak kita untuk berpikir dan merenung. Memacu manusia agar berpikir reflektif, kontemplatif, dan juga kreatiif dalam melihat dan mengatasi persoalan.

Di sisi lain, pesan visual kartun bisa sebagai antitesis, bagi sejumlah sisi negatif era digital, seperti gaya hidup serba-instan, minat baca rendah, diskonektivitas sosial, dan lainnya. Dengan kejenakaan dan keindahan, kartun menginspirasi dan mengajak masyarakat untuk komit terhadap nilai-nilai sosial, politik, dan budaya.

Dalam konteks itu, kartun berperan penting dalam paradigma perumusan strategi kebudayaan untuk membangun manusia yang lebih beradab dan berbudaya. Strategi kebudayaan adalah cara manusia mengekspresikan diri dan upaya manusia merangkai relasi dengan dunia yang cepat berubah.

Strategi kebudayaan bukan sekadar menyusun kebijakan atau membuat perencanaan, namun upaya untuk menang dalam persaingan global. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam, juga warisan kejayaan peradaban, salah satunya adalah Candi Borobudur. Bagaimana memenangkan kawasan Borobudur menjadi destinasi wisata dan pusat pembelajaran kelas dunia, mempromosikannya melalui seni kartun, misalnya, adalah salah satu isu strategis yang menarik untuk didiskusikan.

Borobudur memiliki 1.460 panil relief yang mengisahkan cerita. Relief yang terpahat di candi Borobudur, bukan kebetulan, jika bernuansa kartunal. Panil-panil relief itu mengingatkan kita pada kotak-kotak cerita bergambar atau komik tiga dimensi, dan profil manusia dan hewan yang terpahat juga mengingatkan pada coretan karakter kartun.

Lebih dari itu, kisah yang diceritakan dalam pahatan relief Borobudur memiliki makna yang sangat dalam dalam menyangkut evolusi spiritualitas manusia. Borobudur adalah salah satu simbol keluhuran kebudayaan Indonesia yang sudah selayaknya selalu menjadi inspirasi untuk manusia Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, dan berbudaya.

Erros Djarot, Budayawan

5Borobudur Cartoonists Forum 2

Gawe untuk bikin pameran kartun ini bahkan di awal keberangkatan Borobudur Cartoonists Forum 2 (BCF2) belum teragendakan panitia. Entah karena takdir, atau desakan keadaan, akhirnya jadi juga.

Jumlah peserta pameran sedikitnya 22-23 Negara peserta dengan jumlah kartunis sedikitnya 90 orang dan jumlah kartun yang masuk 250 lebih.

Menikmati kartun, khususnya gag cartoon, juga memerlukan wawasan penikmatnya yang memadai agar nyambung dengan gagasan kartunis yang tertuang dalam karya. Kartun, meski hanya satu kotak (ada yang beberapa kotak), dapat berkomunikasi secara tuntas dan paripurna. Dapat bercerita layaknya sebuah fragmen. Bisa membuat penikmatnya tertawa, tersenyum, terpengarah, jengkel atau bahkan merenung bak seorang filsuf.

Kartun bagus, pasti ada isinya. Isi itu yang membuat penonton tersenyum, ketawa, kesal atau bahkan berpikir. Dari mana isi itu datang? Isi itu diperoleh kartunis dari sejumlah pencarian. Segunung perenungan. Dari membaca: buku, koran, majalah, medsos, kitab penting, kitab omong kosong, bahkan hingga kitab apa saja. Dari

membaca dan melihat keadaan sekitar, lingkungan rumah, lingkungan kerja, pusat belanja, bahkan semua yang ada di jagad raya ini dapat mempengaruhi atau menginspirasi lahirnya gagasan seorang kartunis.

Penonton yang pinter, dari sekilas melihat tampilan sebuah kartun, langsung tahu berapa persen keahlian menggambar kartunisnya, berapa persen kedalaman ilmunya, dan berapa persen kompetensi ngedannya. Orang suka salah menilai, yang dianggap lucu itu sehari-harinya pasti sering tampil slengekan dan bikin gerrr bagi lingkungan, atau teman-temannya. Untuk profesi lain: makelar, penghubung, mungkin benar. Tapi untuk kartunis, apalagi pelawak, lucu tidak begitu maknanya. Kartunis lucu adalah kartunis yang memiliki kompetensi berpikir secara beda. Dengan begitu ia selalu bisa melahirkan ide-ide baru dan menarik perhatian.

Membuat kartun bagus tidak sembarang orang bisa. Begitu juga menikmati kartun bagus, tidak sembarang orang bisa. Semua terkait dengan nalar dan kecerdasan. Terkait dengan kekayaan wawasan dan pengetahuan. Jadi kalau seni lukis bermainnya di wilayah estetika, maka seni kartun lebih banyak di wilayah logika.

Anomalistik, Estetik, Nakal dan EleganPAMERAN KARTUN INTERNASIONAL BCF2

6 Borobudur Cartoonists Forum 2

Peserta Lintas NegaraGawe ini sebenarnya hanya sekelas eksibisi, bukan kontes atau lomba. Namun di luar dugaan, minat peserta, baik dari dalam maupun dari luar negeri sangat besar. Banyak kartun kelas lomba dengan gagasan unik dan menarik diikutsertakan kartunisnya dalam ajang eksibisi kali ini. Seperti disebut di atas, setidaknya ada 22-23 negara yang ikut ambil bagian dalam event lintas negara kali ini.

Seperti dijanjikan dalam pengumuman, Tim Rahasia akan memilih tiga kartun terbaik (versi tim tersebut) untuk diberi alakadar penghargaan. Semua sudah terlaksana dan dapat dilihat dalam daftar peserta eksibisi di halaman terkait.

Dari Mana Datangnya Lucu?Lucu itu banyak muncul dari peristiwa-peristiwa anomalistik. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di atas kertas adalah hasil kreasi para kartunis sebagai ekspresi gagasannya. Sekadar contoh adegan: sebuah perahu dengan sembilan penumpang, delapan penumpang pegang toa dan memberi perintah, hanya satu orang yang menggerakkan dayung. Itu kritik sosial yang dikaitkan dengan mentalitas suatu bangsa.

Dalam kartun lelucon (gag cartoon), ternyata peluang untuk menentukan tema, topik atau pilihan-pilihan persoalan begitu luas terbentang. Peminat gaya surealisme (Igor Smirnov, Rusia), akan menekuni gaya tersebut hingga ke anatomi bahkan pori-pori persoalan

setuntas-tuntasnya. Peminat gaya satire (Makhmudjon Eshonkulov, Uzbekistan), misalnya, juga terlihat konsisten pada pilihannya tersebut. Ia mungkin akan tampak “sinis” sepanjang masa; tetapi tanpa konsistensi dan pendalaman, mana mungkin orang akan mengenal predikat khas yang melekat padanya?

Cara bidik yang estetik juga diperlihatkan dengan cantik oleh Silvano Mello, Brazil dan Hou Xiaoqiang, China lewat aksen mereka masing-masing. Terutama dalam merespon pancingan persoalan sekitar wacana Abad Visual. Mello memperlihatkan adegan orang purba yang hidup di goa-goa bersama anaknya tampak sedang melukis binatang: rusa, kuda, gajah sementara si anak justru sedang asyik melukis sinyal-sinyal dan simbol zaman now. Sangat menggelitik. Begitu juga Hou Xiaoqiang, menampilkan adegan orang terbaring di dalam peti mati dengan tutup peti layaknya gawai raksasa dalam keadaan aktif. Edan memang!

Di lain persoalan, karena semua data sudah dapat didigitalkan, praktis dan mudah, maka perpustakaan jadul sudah tidak diperlukan lagi. Buku-buku bisa dibakar untuk penghangat ruangan. Boedy Hp, Indonesia, menyentakkan kita semua dengan gagasannya yang tak terduga itu.

Selamat menikmati pamerannya. Semoga anda semua menderita kebahagiaan.

Darminto M Sudarmo, Kurator Pameran.

7Borobudur Cartoonists Forum 2

Silvano Mello, Brasil

KATALOG KARYA PESERTA

8 Borobudur Cartoonists Forum 2

Hou Xiaoqiang, China

9Borobudur Cartoonists Forum 2

Boedy HP, INDONESIA

10 Borobudur Cartoonists Forum 2

Kamel Berrani, ALGERIA Kamel Berrani, ALGERIA

11Borobudur Cartoonists Forum 2

Seyran Caferli, AZERBAIJAN Soltan Soltanli, AZERBAIJAN

12 Borobudur Cartoonists Forum 2

Soltan Soltanli, AZERBAIJAN Ali Khalil, BAHRAIN

13Borobudur Cartoonists Forum 2

Cival Einstein, BRASILAli Khalil, BAHRAIN

14 Borobudur Cartoonists Forum 2

Ba Bilig, CHINAEder Santos, BRAZIL

15Borobudur Cartoonists Forum 2

Cai Weidong, CHINA Guo Jizong, CHINACai Weidong, CHINA

16 Borobudur Cartoonists Forum 2

Jiaruijun, CHINA Jin Xiao Xing, CHINA

17Borobudur Cartoonists Forum 2

Lan Bo, CHINA Li Bu Yi, CHINA

18 Borobudur Cartoonists Forum 2

Li Hai Feng, CHINA Li Xiaoyang, CHINA

19Borobudur Cartoonists Forum 2

Li Zhong, CHINA Liu Zi Bo, CHINA

20 Borobudur Cartoonists Forum 2

Lv Guo-hong, CHINA QiJingYan, CHINA

21Borobudur Cartoonists Forum 2

Sen Hong Li, CHINA Wang Yinxiang, CHINA

22 Borobudur Cartoonists Forum 2

Jitet Koestana, INDONESIA Soeprie Ketjil, INDONESIA

23Borobudur Cartoonists Forum 2

Yang Xia, CHINA Yang Xiaobo, CHINA

24 Borobudur Cartoonists Forum 2

Zang Pengfei, CHINA Bern Fabro, FILIPINA

25Borobudur Cartoonists Forum 2

Tvg Menon, INDIA Qasim Qapalan, IRAK

26 Borobudur Cartoonists Forum 2

Aan Adi Jaya, INDONESIA Afrizal, INDONESIA Agoes Jumianto, INDONESIA

27Borobudur Cartoonists Forum 2

Agus Eko Santosa, INDONESIA Agus Sularno, INDONESIA

28 Borobudur Cartoonists Forum 2

Budi Santosa BudEks, INDONESIA Danny Yustiniadi, INDONESIA

29Borobudur Cartoonists Forum 2

Darsono, INDONESIA Fitriyadi, INDONESIADynz Romero, INDONESIA

30 Borobudur Cartoonists Forum 2

GM Sudarta, INDONESIA Hang Ws, INDONESIA

31Borobudur Cartoonists Forum 2

Hernanto Santosa, INDONESIA I Wayan Nuriarta, INDONESIA

32 Borobudur Cartoonists Forum 2

Ireng Wawan, INDONESIA Jadud Soemarno, INDONESIA

33Borobudur Cartoonists Forum 2

Joen YUNUS, INDONESIA Khoiril Mawahib, INDONESIAImam Yunni, INDONESIA

34 Borobudur Cartoonists Forum 2

M Hadi Santoso, INDONESIA Made Arya Dedok, INDONESIADen Dede, INDONESIA

35Borobudur Cartoonists Forum 2

Partono, INDONESIA Pramono R Pramoedjo, INDONESIA

36 Borobudur Cartoonists Forum 2

Priyanto Sunarto, INDONESIA Sardi Af, INDONESIA

37Borobudur Cartoonists Forum 2

Suhendratno, INDONESIA Sukma Ramadhan, INDONESIA

38 Borobudur Cartoonists Forum 2

Totok Haryanto, INDONESIA Tyud Tahyuddin, INDONESIA

39Borobudur Cartoonists Forum 2

Wahyu Siswanto, INDONESIA Zaenal Cartoonist, INDONESIA

40 Borobudur Cartoonists Forum 2

Keti Radevska, MACEDONIA Gayour Marli, MALAYSIA

41Borobudur Cartoonists Forum 2

Gayour Marli, MALAYSIA Rossem, MALAYSIA

42 Borobudur Cartoonists Forum 2

Omar Saddek Mostafa, MESIR (EGYPT) Vjekoslov Bojat, MONTENEGRO

43Borobudur Cartoonists Forum 2

Belom Jean-Loc, PERANCIS Victor-Eugen MIHAI (VEM), ROMANIA

44 Borobudur Cartoonists Forum 2

Alexei Kivokurtcev, RUSIA Igor Smirnov, RUSIA

45Borobudur Cartoonists Forum 2

Igor Smirnov, RUSIA Irina Galchina, RUSIA

46 Borobudur Cartoonists Forum 2

Marina Bondarenko, RUSIA Misha Chernyshev, RUSIA

47Borobudur Cartoonists Forum 2

Misha Chernyshev, RUSIA Natasha Gornovaya, RUSIA

48 Borobudur Cartoonists Forum 2

Nikolai Chernyshev, RUSIA Semerenko Vladimir, RUSIA

49Borobudur Cartoonists Forum 2

Sergey V. Sokolov, RUSIA Vladimir Khakhanov, RUSIA

50 Borobudur Cartoonists Forum 2

Vladimir Khakhanov, RUSIA Vladimir Vasiliev, RUSIA

51Borobudur Cartoonists Forum 2

Zhenya Chernyshev, RUSIA Mileta Miloradovic, SERBIA

52 Borobudur Cartoonists Forum 2

Raed Khalil, SYRIA Roberto Castillo Rodríguez (Voland), KUBA

53Borobudur Cartoonists Forum 2

Mehmet Saim Bilge, TURKI Oguz Gurel, TURKIAskin Ayrancioglu, TURKI

54 Borobudur Cartoonists Forum 2

Alexander Dubovsky, UKRAINA Alexander Dubovsky, UKRAINA

55Borobudur Cartoonists Forum 2

Kazanevsky Vladimir, UKRAINA Kazanevsky Vladimir, UKRAINA

56 Borobudur Cartoonists Forum 2

Konstantin Kazanchev, UKRAINA Slava Kazanevskyi, UKRAINA

57Borobudur Cartoonists Forum 2

Valery Momot, UKRAINA Makhmud Eshonqulov, UZBEKISTAN

Karena keterbatasan halaman, tidak semua karya peserta dapat ditampilkan di katalog ini. Untuk karya selengkapnya silahkan kunjungi: amarusaparama.com

58 Borobudur Cartoonists Forum 2

Peserta Pameran Internasional BCF2*ALGERIA Kamel Berrani AZERBAIJAN Seyran Caferli Soltan Soltanli BAHRAIN Ali Khalil BRASIL Cival Einstein Silvano Mello, Minas Gerais CHINA Ba Bilig Bingling Black ChengXuan Li Cai Weidong Guo Jizong Hou Xiaoqiang Jiaruijun Jin Xiao Xing Lan Bo Li Bu Yi Li Hai Feng Li Xiaoyan Li Zhong Liu xihua Liu Zi Bo Lv Guo-hong QiJingYan Sen Hong Li Tao Li Wang Qi Wang Yinxiang

Yan Nian Li Yang Duoyi (Silence) Yang Lijie Yang Xia Yang Xiaobo Zang Pengfei FILIPINA Bern Fabro INDIA Tvg Menon INDONESIA A.Munir Aan Adi Jaya Abdul Aziz Afrizal Agoes Jumianto Agus Eko Santosa Agus Sularno Boedy HP Budi Santosa BudEks Danny Yustiniadi Darsono Fitriyadi GM Sudarta Gunawan Rahardjo Hang Ws Hernanto Santosa I Wayan Nuriarta Indahsari Ireng Wawan Irfan Arifin Jadud Soemarno Joen YUNUSJitet Kustana Khoiril Mawahib M Hadi Santoso M Nazarudin Made Arya Dedok Partono

Poejiyanto Pramono R Pramoedjo Priyanto Sunarto Sardi Af Soeprie Ketjil Suhendratno Sukma Ramadhan Suyono Kokkang Totok Haryanto Totok Setiabudi Tyud Tahyuddin Wahyu Siswanto Zaenal Cartoonist IRAK Qasim Qapalan KUBA Roberto Castillo Rodríguez (Voland) MACEDONIA Keti Radevska MALAYSIA Gayour Marli Rossem MAROKO Hicham boudra (hibo) MESIR (EGYPT) Dina Abdelgawad Shosha Omar Saddek Mostafa Wesam Khalil MONTENEGRO Vjekoslov Bojat

PERANCIS Belom Jean-Loc Bernard Bouton

ROMANIA Victor-Eugen MIHAI (VEM) RUSIA Alexei Kivokurtcev Igor Smirnov Irina Galchina Marina Bondarenko Misha Chernyshev Natasha Gornovaya Nikolai Chernyshev Semerenko Vladimir Sergey V. Sokolov Vladimir Khakhanov Vladimir Vasiliev Zhenya Chernyshev SERBIA Mileta Miloradovic SYRIA NawarKhalil Raed Khalil TURKI Askin Ayrancioglu Mehmet Saim Bilge Oguz Gurel UKRAINA Alexander Dubovsky Kazanevsky Vladimir Konstantin Kazanchev Slava Kazanevskyi Valery Momot Viktor Holub UZBEKISTAN Makhmud Eshonqulov

59Borobudur Cartoonists Forum 2

Peserta BCF2*

A. Arief Sulistiyono, Semarang

A.Munir, Jelekong, Bandung

Abdul Arief, Semarang

Abdul Aziz, Kaliwungu

Abdullah Ibnu Thalhah, Semarang

Abram Ilmawan, Yogyakarta

Afdlol Hidayat, Semarang

Agoes Jumianto, Yogyakarta

Agung Wirawan, Magelang

Agus Eko Santosa, Semarang

Aksan Rithmahadi, Yogyakarta

Alex Pra, Yogyakarta

Ali Hanafi, Kaliwungu

Ali Mahmudin, Jakarta

Amat Juhri, Semarang

Anto Pelukis, Semarang

Asbahar, Semarang

Ashady, Yogyakarta

Awang Arifin, Semarang

Basori, Semarang

Boedy HP, Semarang

Borisku Denizar, Tangerang

Bowo, Semarang

Budi Santosa, Yogyakarta

Budiono, Surabaya

Cik Dewasih, Tangerang

Cipto P, Semarang

Danarso, Semarang

Danny Kratun, Semarang

Daries Sutomo, Jakarta

Darlin, Semarang

Darma Lungit, Semarang

Darminto M Sudarmo, Semarang

Darsono, Semarang

Dendede, Makasar

Dermila Akhirani Bastian

Dhany Valiandra, Yogyakarta

Dhar Cedhar, Jakarta

Dhimas Johan, Solo

Dito Sugito,Jakarta

Djoko Susilo, Kaliwungu

Dwi Koendoro, Tangerang

Dwijo Wijono, Solo

Dynz Zainudin Romero, Jakarta

Erie, Kudus

Faisal Ua, Makassar

Feri Widiyanto, Solo

Ferry Way, Sidoarjo

Fitriyadi, Kaliwungu

Gesi Goran, Jakarta

Gun R, Yogyakarta

Hang WS, Yogyakarta

Hari Hardono, Tangerang

Harry Tjahjono, Jakarta

Hartono, Semarang

Hendratno, Kaliwungu

Heri Dono, Yogyakarta

Hernanto, Yogyakarta

Hertanto Soebijoto, Jakarta

Heru Garsita, Semarang

Hisyam, Semarang

I Made Arya Dedok, Magelang

I wayan Nuriarta, Bali

Ian Goen, Semarang

Ign Item De, Semarang

Ima Dwi Astuti, Semarang

Imam Yunni, Jakarta

Indahsari, Probolinggo, Jatim

Indra Kusumah, Banten

Irfan, Makassar

Is Ariyanto, Solo

Itok Isdianto, Jakarta

60 Borobudur Cartoonists Forum 2

Jajak Pakarso, Solo

Jango Pramartha, Bali

Jitet Koestana, Semarang

Jkprio, Ambarawa

Joen Yunus, Malang/Yogyakarta

Joko Poster, Semarang

Joko Wied semarang

Jos KR, Yogyakarta

Kuss Indarto, Yogyakarta

Leak Kustiya, Surabaya

Lucky, Salatiga

Lukas Luwarso, Jakarta

M Nasir Kokkang, Tangerang

M Syaifuddin (Ifoed) , Tangerang

M. Hadi S, Jakarta

M.Najib, Tangerang

Mc. Dory, Semarang

Mice, Jakarta

Non-O S Purwono, Jakarta

Nunk Bola, Jakarta

Nur Hidayat, Jakarta

Partono, Semarang

Poejiyanto, Magelang

Pramono R Pramoedjo, Salatiga

Qomar, Jakarta

Quitanova Rizqino, Jakarta

Ramli Badrudin, Jakarta

Roikan, Surabaya.

Rudi Hartanto, Semarang

Sally Mice

Sardi Af, Semarang

Setyanta Kartuningrat, Batang-

Pekalongan

Silviana Endang TM, Semarang

Sri Astuti, Semarang

Sri Mulyono Moel, Semarang

Sudarmawan (Ireng), Ambarawa

Sugriwan, Jakarta

Sukriyadi, Semarang

Sunaryo, Cepu

Supradaka, Jakarta

Supriatin, Bojonegoro

Suratno, Semarang

Takari Tack Vinci, Semarang

To Bogel, Semarang

Tohar Tokasapu, Semarang

Toni Malakian, Jakarta

Toni Masdiono, Bandung

Tosso, Kaliwungu

Totok Haryanto, Kaliwungu

Totok Setiabudi, Salatiga

Tri Agus Susanto Siswowiharjo,

Yogyakarta

Wahyu, Surabaya

Wawan Bastian, Jakarta

Wibowo Sanjaya, Semarang

Wied. N Denpasar, Bali

Yehana SR, Borobudur

Yere Agusto, Surabaya/Bali

Yono, Kaliwungu

Yuli Isnanto, Yogyakarta

Zaenal, Kaliwungu

* Peserta yang tercatat mendaftarkan diri sampai 10 September 2018.

61Borobudur Cartoonists Forum 2

Perkumpulan Amarusa Parama (Ampara) dibentuk pada 8 Oktober 2017 oleh sejumlah kartunis dan pegiat media sebagai rekomendasi dari acara

Borobudur Cartoonists Forum (BCF), 26-27 Agustus 2017. Ampara menjadi lembaga resmi, penyelenggara acara BCF yang akan diadakan setiap tahun di kawasan wisata Borobudur.

Selain itu, Ampara juga menjadi impresario untuk mewujudkan berbagai inisiatif yang inovatif untuk mendinamisasi seni kartun di Indonesia dalam menghadapi era baru media digital. Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi melahirkan media multi-platform, memunculkan tantangan baru bagi seni kartun, yang sebelumnya cenderung menggunakan media cetak sebagai medium ekspresi.

Ampara memiliki visi untuk mengembangkan kartun Indonesia sebagai karya seni yang semakin populer, berkualitas, dan berkelanjutan (sustainable). Upaya ini dilakukan dengan membangun interaksi para pemangku kepentingan (stakeholders): yaitu pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mendukung peningkatan kualitas seni kartun dan kompetensi kartunis. Diharapkan seni kartun dapat berkontribusi secara konkret bagi ndonesia yang lebih kreatif, komunikatif, dan sejahtera.

Kartun adalah salah satu, kalau bukan satu-satunya, cabang seni yang mampu menggabungkan kepekaan, kepahaman, keindahan, kompleksitas kehidupan dengan kesederhanaan dan kejenakaan. Seni kartun begitu dekat dengan masyarakat, karena selain mengekspresikan dinamika kemanusiaan, juga mudah diakses.

Ampara bermaksud menggalang kerja sama dan membangun jaringan dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan kegiatan forum-forum pertemuan, pameran, pemberian penghargaan, lokakarya, pelatihan, penerbitan buku, mendirikan galeri yang terkait dengan seni kartun.

Salah satu misi Ampara adalah menjadikan seni kartun Indonesia go-internasional dan menjadi seni kreatif yang dapat dibanggakan.

Pendiri Amarusa Parama adalah figur-figur yang memiliki rekam jejak panjang sebagai kartunis, wartawan, kurator seni, dan pengajar dari berbagai kawasan di Indonesia. Mereka adalah: Pramono R. Pramoedjo, Yehana SR, Darminto M. Sudarmo, Totok Roesmanto, Sudi Purwono (Non-O), Itok Isdianto, Tri Agus Siswowihardjo, Jango Pramartha, Nur Hidayat, Kuss Indarto, Jan Praba, Toni Masdiono, Dhany Valiandra, dan Lukas Luwarso.

Sekilas Tentang Amarusa Parama

62 Borobudur Cartoonists Forum 2

Tim Kerja BCF2Lukas Luwarso, praktisi media dan komunikasi lebih dari 25 tahun. Pernah berkarier

sebagai wartawan di harian Bisnis Indonesia dan majalah Forum Keadilan. Sejumlah posisi

kunci di organisasi media pernah dipegang, antara lain: Ketua Umum Aliansi Jurnalis

Independen (AJI); Direktur Eksekutif Dewan Pers, Direktur Eksekutif Southeast Asian Press

Alliance (SEAPA), dan Senior Communication Specialis di Kedutaan Amerika, Jakarta.

Menulis sejumlah buku, menjadi konsultan media dan komunikasi di sejumlah lembaga

(Pertamina, CIDA, UNESCO, dll). Ikut mendirikan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban

Tindak Kekerasan (KontraS); pendiri dan pengurus Yayasan Tifa (lembaga donor), dan

pengurus Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS). Saat ini aktif di Pokja Dewan Pers, mengajar

di LPDS, mengelola media online SH.net, dan kolumnis tetap di watyutink.com. Penerima

beasiswa Fulbright, program Humphrey Fellowship, untuk studi jurnalisme di University of

Maryland, Amerika Serikat, pada 2005-2006.

YH Setyo Raharjo, alias Yehana Sr, adalah pendiri Semarang Cartoons Club (SECAC);

pengisi rubrik karikatur dan kartun editorial di harian Bahari, Kartika, dan Wawasan,

Semarang. Ia dikenal sebagai organisator penggagas dan penyelenggara berbagai acara dan

pameran kartun nasional, antara lain: “Temu Kartunis Nasional” pertama di Semarang (1985);

lomba kartun internasional pertama di Asia Tenggara “Candalaga Mancanegara International

Cartoon Festival” (1987-1988); pada periode 1983-2017 puluhan lomba kartun berbagai

tema ia selenggarakan, dari lomba kartun “Sumpah Pemuda” se-Jawa Tengah, lomba kartun

“Jamu Tradisional” di Jakarta, hingga Astra International Cartoon Contest 2017 dan “Temu

Kartunis Nasional” dan pameran kartun internasional di Borobudur. Ia juga memproduksi

(dan sutradara) sejumlah program TV, seperti Jaya Suprana Show, Toshiba Top-10 Video

Weekly, film iklan dan sinetron.

63Borobudur Cartoonists Forum 2

Darminto M. Sudarmo, dikenal dengan inisial Odios, adalah pengamat humor (lawak,

kartun, dan humor lainnya), pendiri Kelompok Kartunis Kaliwungu (1981). Ketua

Penyelenggara kontes kartun internasional Candalaga Mancanegara International Cartoon

Festival dan salah satu komisioner dan juri Astra Motor International Cartoon Contest 2017.

Mantan Pemimpin Redaksi Majalah HumOr ini aktif menulis artikel di Kompas, Kontan,

Suara Merdeka, Jawa Pos dan produktif menulis puluhan buku humor/komik antara lain:

Jiddu Krishnamurti Revolusi; Indonesia Dijarah; Lelucon Sehari-hari; Lelucon Antar Bangsa

Volume 1 & 2 (1999); Lelucon Intim; Guyon Demokrasi; Guyon SexGar (2003); Anatomi

Lelucon di Indonesia (2004); How to Be A Good Comedian (2006); Kecerdasan Humor

(2013); Republik Badut (2014), Lelucon is Power (2015). Pernah menjadi produser eksekutif

untuk empat seri film dokumenter soal Pondok Pesantren yang ditayangkan di RCTI, dan

sebagai program director untuk paket acara komedi.

Itok Isdianto, lulusan Seni Grafis, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, ini pernah menjadi

kartunis lepas di harian Minggu Pagi, Yogyakarta (1985-1987). Pernah bekerja di bagian

desain grafis Gramedia Pustaka Utama, dan kartunis lepas di majalah Intisari, ilustrator lepas

di majalah Bobo, MC Comic Gramedia (Donald Bebek dan Princess) pada periode 1998-

1994. Sebagai desainer Grafis untuk stationery eksport produk Disney, Barbie di Asia Pulp

and Paper Jakarta. Mengikuti pameran buku di Frankfurt, dan workshop singkat di Disney

Paris. Periode 2001-2012, mengepalai bagian produksi di Pustaka Lebah, mengerjakan

beberapa produk Ensiklopedi CSR untuk Pertamina, Exxon Mobil, Bank Mandiri, Bank BNI,

Bank Indonesia, PT Pupuk Kaltim, PT Petrochina, Unilever, Merchandise Anak Danamon,

ITM, Pupuk Kaltim, Perhutani, BATAN, Buku KPK, BKN, PU, dan Majalah Komunitas Mc

Donalds untuk anak.

64 Borobudur Cartoonists Forum 2

Daries Sutomo, Graphic Designer, Sarjana Ilmu Komunikasi FISIP UniversitasDiponegoro

Semarang. Mengawali kariernya dari majalah kampus dan koran di lingkungan

Universitas Diponegoro. Serta aktif membuat kartu nlepas untuk berbagai media, seperti

SuaraMerdeka, Wawasan, Intisari, Mutiara, dll.Tahun 1988 bekerja di majalah berbahasa

Inggris Hello, sebagai art editor – graphic designer & ilustrator.Tahun 1992 menjadi

Design Coordinator di PT. Matahari Putra Prima, tbk. Pernah mendalami dunia animasi

dan mengerjakan motion graphic dan visual fx pada sejumlah film seri televisi dan iklan

komersial (1997-2001). Tahun 2001 sampai sekarang bergabung denganTarra Group,

sebuah perusaahan di bidang entertainment sebagai Creative Manager – COU Pre

Production. Menjadi pemimpin redaksi majalah Inova (2006-2010). Sempat men-direct

beberapa music video clip dan ad commercials. Pernah mengajar DKV dan Design Grafis di

FISIP Undip jurusan Ilmu Komunikasi (2011-2012).

Nur Hidayat, sarjana jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro Semarang dan

Master di Binus Busines School Jakarta ini bekerja sebagai Manajer Pemberitaan/Produksi

di TV Tempo dan Tempo Channel. Sebelumnya menjadi wartawan di harian Wawasan

Semarang, harian Kartika Semarang, majalah HumOr Jakarta, majalah Matra Jakarta, Koran

Tempo Jakarta, dan majalah Tempo. Mendirikan Terminal Kartun Ungaran (Terkatung) pada

1984 dan pernah aktif mengirim kartun di berbagai media seperti Suara Merdeka, Krida,

Intisari, Warnasari, dan Ananda. Pernah menjadi penulis naskah komedi Ngelaba dan Asep

Show (TPI) serta banyak paket komedi lainnya. Selain bekerja di Tempo, kini masih menulis

skenario FTV maupun sitkom, serta mengajar di beberapa perguruan tinggi di Jakarta.

65Borobudur Cartoonists Forum 2

Pramono R.Pramoedjo, berlatar pendidikan Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI)

Yogyakarta, Pramono dikenal sebagai kartunis papan atas Indonesia. Pernah

menjabat sebagai Kepala Bagian Desain Adegan Sejarah dalam Diorama Monumen

Nasional dan Monumen Pancasila Sakti Lobang Buaya, Jakarta; Wakil Pemimpin

Umum sekaligus karikaturis/kartunis harian Sinar Harapan. Sejumlah penghargaan

bidang karikatur dari dalam dan luar negeri pernah diraih. Menjadi pembicara pada

sejumlah seminar, termasuk Workshop Editorial Cartooning the Asia Foundation,

di Kuala Lumpur, Malaysia. Ia juga tercatat sebagai pemegang Rekor MURI 2010

untuk kategori karikaturis. Salah satu pendiri Museum Kartun Indonesia, Bali, dan

Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti), saat ini Pramono tinggal di Salatiga, dan

mengelola KayoE Gallery.

Tri Agus Siswowihardjo, lebih dikenal dengan akronim “Tass”, adalah dosen di

Program Studi Ilmu Komunikasi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

(STPMD) APMD Yogyakarta. Sebelumnya, pernah bekerja di majalah Infobank dan

Editor. Juga pernah bergumul di sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

seperti Pijar Indonesia dan Solidamor (solidaritas Indonesia untuk Timor Leste).

Di forum internasional pernah bekerja di SEAPA Jakarta, perwakilan ALTSEAN on

Burma di Jakarta, dan konsultan media untuk UNDP di Dili Timor Leste. Terlibat

dalam kegiatan Pekan Humor Indonesia (PHI) di Taman Ismail Marzuki dan Taman

Impian Jaya Ancol Jakarta, bekerjasama dengan Lembaga Humor Indonesia (LHI).

Menulis sejumlah buku humor seperti Mati Ketawa Cara Timor Leste(2002), GAM,

Gerr Aceh Merdeka (2003), Humor Pemilu 2004 (2004), Senyum dikulum Tsunami

(2006), Merapi Tak Pernah Ingkar Monarki(2012), Obama Bicara (2011), Ayo Menulis

di Media (2013).

66 Borobudur Cartoonists Forum 2

67Borobudur Cartoonists Forum 2

68 Borobudur Cartoonists Forum 2

69Borobudur Cartoonists Forum 2

Borobudur Cartoonists Forum 2

Selamat dan Sukses atas Penyelenggaraan

70 Borobudur Cartoonists Forum 2

71Borobudur Cartoonists Forum 2

Jln. Badrawati 8 BorobudurMajaksingi - Magelang

CameraDestinasi Wisata Unik Foto 3D

house

borobudur cartoonist forum 2borobudur cartoonist forum 2atas penyelenggaraan:Selamat & Sukses

72 Borobudur Cartoonists Forum 2

Kartun secara esensial adalah seni narasi yang mampu menyajikan fakta sosialekonomipolitik yang rumit secara

simpel, memotret kondisi muram menjadi jenaka.

Kartun mengajak kita berpikir reflektif dan lebih kreatif dalam melihat persoalan. Pesan visual melalui kartun bisa menjadi

solusi bagi sejumlah sisi negatif era digital seperti gaya hidup serba-instan, minat baca rendah, diskonektivitas sosial.

Dengan kejenakaan dan keindahan, kartun menginspirasi masyarakat untuk komit terhadap nilai-nilai sosial, politik,

dan budaya. Strategi kebudayaan bukan sekadar menyusun kebijakan atau membuat perencanaan, melainkan upaya untuk

menang dalam persaingan global.

Amarusa ParamaGaleri Barepan,

Desa Wanurejo Rt01-RW05, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.Telp: +628562897155

Website: http://amarusaparama.com Email: [email protected]

Media sosial: facebook, instagram, linkedin