Upload
lykhanh
View
229
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
3. Alat Alat Optik
a. Mata Mata mempunyai kornea dan lensa kristalin yang berfungsi untuk membiaskan dan memfokuskan sinar yang masuk ke mata Pupil dan iris adalah bagian mata yang mengatur intensitas cahaya yang masuk Retina pada mata berfungsi seperti layar. Sinar yang masuk difokuskan pada retina. Bayangan pada retina adalah nyata, terbalik dan diperkecil Mata dapat melihat benda dengan jelas apabila benda berada dalam jangkauan penglihatan Jangkauan penglihatan mata normal adalah titik jauh (Punctum Remotum) 𝑃𝑅 = ∞ dan titik dekat (Punctum Proximum) 𝑃𝑃 = 25 cm Rabun Jauh (miopi) adalah kelainan mata dimana titik jauh mata 𝑃𝑅 < ∞ dan bayangan benda di dalam mata jatuh di depan retina Mata normal melihat benda jauh
Gambar 40 Sinar sejajar yang datang dari benda yang terletak sangat jauh dibiaskan oleh lensa mata sehingga bayangan tepat jatuh pada retina di belakang lensa mata
Mata rabun jauh melihat benda jauh
Gambar 41 Benda yang jauh (sinar datang sejajar) dibiaskan sehingga fokusnya terletak di depan retina karena lensa mata sudah tidak normal Mata bisa melihat dengan jelas benda paling jauh terletak pada titik jauh mata (titik biru) tanpa bantuan kaca mata Untuk membantu orang dengan kelainan mata rabun jauh digunakan lensa kacamata sehingga benda yang jauh 𝑠 = ∞ (sinar yang sejajar) bayangannya jatuh di depan lensa (maya) pada jarak 𝑠! = −𝑃𝑅 tanda negatif karena bayangan maya di depan lensa
Gambar 42 !!
= !!+ !
!!!!
= !!+ !
!!"!!
= 0− !!"
!!
= − !!"
𝑃 = !""! (!")
𝑃 = !! (!")
×100
𝑃 = − !!" (!")
×100
𝑃 = − !""!" (!")
Oleh karenanya penderita rabun jauh menggunakan lensa negatif
1𝑓 = −
1𝑃𝑅 dan 𝑃 = −
100𝑃𝑅 (cm)
Rabun Dekat adalah kelainan mata dimana titik dekat mata 𝑃𝑃 > 25 dan bayangan benda di dalam mata jatuh di belakang retina Mata normal berakomodasi melihat benda pada jarak titik dekat
Gambar 43 Karena kelainan pada lensa mata maka benda pada jarak titik dekat normal 25 cm tidak bisa melihat dengan jelas karena bayangan benda jatuh di belakang retina Titik dekat bergeser menjauh pada titik biru. Bayangan benda pada titik biru jatuh tepat di retina sehingga tampak jelas. Jarak lebih pendek dari titik biru menjadi tidak jelas
Gambar 44 Untuk membantu orang dengan kelainan mata rabun jauh digunakan lensa kacamata sehingga benda pada jarak baca normal 𝑠 = 25 cm bayangannya jatuh di depan lensa (maya) pada jarak 𝑠! = −𝑃𝑃 tanda negatif karena bayangan maya di depan lensa
!!
= !!+ !
!!!!
= !!"+ !
!!!!!
= !!"− !
!!
𝑃 = !""! (!")
𝑃 = !! (!")
×100
𝑃 = !!" (!")
− !!! (!")
×100
𝑃 = 4− !""!" (!")
Oleh karena 𝑃𝑃 > 25 maka !!"− !
!!> 0 atau positif sehingga penderita
rabun dekat menggunakan lensa positif
1𝑓 =
125−
1𝑃𝑃 dan 𝑃 = 4−
100𝑃𝑅 (cm)
b. Loupe
Loupe adalah lensa cembung yang dapat digunakan untuk memperbesar sudut pandang mata sehingga benda kecil akan tampak lebih besar dan jelas. Karena loupe adalah lensa cembung maka untuk mendapatkan perbesaran maksimum benda harus diletakkan pada antara fokus pasif dan pusat optik sehingga dihasilkan bayangan maya, tegak dan diperbesar
Gambar 46 𝛼 adalah sudut pandang mata tanpa menggunakan loupe
Gambar 47 𝛽 adalah sudut pandang mata dengan menggunakan loupe Untuk sudut pandang yang kecil dalam ukuran radian berlaku
𝛼 = tan𝛼𝛼 = !
!!
𝛽 = tan𝛽𝛽 = !"
!!
𝛽 = !!
Perbesaran sudut loupe Persamaan lensa cembung adalah 𝑀! =
!! sehingga
𝑀! = !
!
𝑀! =!!!!!
𝑀! = !!× !!
!
𝑀! = !!!
!!
= !!+ !
!!!!− !
!!= !
!!!!"!− !
!"!= !
!!!!!!"!
= !!
Substitusi 𝑀! = !!
!
𝑀! = !!×𝑃𝑃
𝑀! = !!!!!"!
×𝑃𝑃
𝑀! = !!
!"!− !
!"!×𝑃𝑃
𝑀! = !!− !
!!×𝑃𝑃
𝑀! = !!!− !!
!!
Perbesaran sudut (angular) loupe adalah
𝑀! =𝑃𝑃𝑓 −
𝑃𝑃𝑠′
Supaya mata tidak berakomodasi saat menggunakan loupe maka bayangan harus pada jarak jauh tak terhingga di depan lensa 𝑠! = −∞ sehingga benda harus di letakkan pada jarak 𝒔 = 𝒇 (fokus aktif) di depan loupe Supaya mata berakomodasi maksimum saat menggunakan loupe maka bayangan harus pada jarak titik dekat mata orang di depan lensa 𝑠! = −𝑃𝑃
c. Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang dapat menghasilkan perbesaran yang lebih besar dibanding perbesaran loupe dan biasa digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil. Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, lensa yang dekat dengan benda yang akan diamati disebut lensa objektif sedang lensa yang dekat dengan mata pengamat disebut lensa okuler. Lensa okuler pada mikroskop berfungsi seperti loupe Jakar fokus lensa okuler lebih besar dari jarak fokus lensa objektif 𝑓!" > 𝑓!" Benda yang akan diamati diletakkan pada jarak 𝑓 < 𝑠 < 2𝑓 di bawah lensa objektif agar dihasilkan bayangan yang diperbesar dan nyata sehingga menjadi benda pada lensa okuler
Gambar 48 Perbesaran lensa objektif sama dengan perbesaran lensa cembung
𝑀!" = −𝑠′!"𝑠!"
Karena lensa okuler berfungsi seperti loupe maka untuk mendapatkan perbesaran sudut okuler secara maksimum, bayangan dari lensa objektif diatur sehingga berada pada jarak 0 < 𝑠!" ≤ 𝑓!" di depan lensa okuler Jarak antara lensa objektif dan okuler adalah
𝑑 = 𝑠′!" + 𝑠!"
Perbesaran sudut lensa okuler sama dengan perbesaran sudut loupe
𝑀!" =𝑃𝑃𝑓!"
−𝑃𝑃𝑠!"′
Perbesaran total adalah perbesaran objektif dikalikan perbesaran okuler
𝑀!"! = 𝑀!"×𝑀!" Gambar di bawah adalah penggunaan mikroskop dengan mata tanpa akomodasi Jarak bayangan lensa objektif diatur sehingga jatuh pada fokus lensa okuler sehingga bayangan lensa okuler terletak pada jarak 𝑠′!" = −∞
Gambar 49
d. Teropong Bintang
Teropong bintang adalah alat optik untuk melihat benda benda langit yang sangat jauh. Prinsip kerja teropong bintang sama dengan mikroskop terdiri dari dua lensa cembung yaitu lensa objektif dan lensa okuler Jika pada mikroskop jarak fokus lensa okuler lebih panjang dari lensa objektif maka pada teropong bintang berlaku sebaliknya jarak fokus lensa objektif lebih panjang dari jarak fokus lensa okuler 𝒇𝒐𝒃 > 𝒇𝒐𝒌
Gambar 50 Karena letak benda langit yang diamati sangat jauh 𝑠!" = ∞ maka sinar sejajar dibiaskan oleh lensa objektif jatuh pada titik fokus 𝑠!"! = 𝑓!" Karena bayangan lensa objektif merupakan benda pada lensa okuler maka 𝑃𝑃 = 𝑠!"! = 𝑓!" Umumnya pengamatan benda langit menggunakan teropong bintang dilakukan dengan mata tidak berakomodasi 𝑠′!" = −∞ maka bayangan lensa objektif yang juga merupakan benda pada lensa okuler harus terletak pada fokus aktif lensa okuler 𝑠!! = 𝑓!" sehingga berlaku 𝑑 = 𝑠′!" + 𝑠!"𝑑 = 𝑓!" + 𝑓!"
𝑑 = 𝑓!" + 𝑓!"
Perbesaran sudut lensa okuler teropong bintang 𝑀!" = !!
!!"− !!
!!"!
𝑀!" = !!"!!"
− !!"!!
𝑀!" = !!"!!"
− 0
𝑀!" = !!"!!"
𝑀!" =𝑓!"𝑓!"
e. Teropong Bumi
Teropong bumi pada prinsipnya juga sama dengan teropong bintang dengan tambahan sebuah lensa positif antara objektif dan okuler yang berfungsi sebagai pembalik bayangan terbalik dari lensa objektif sehingga bayangan akhir yang didapat tegak. Lensa pembalik hanya membalik bayangan tanpa memperbesar bayangan sehingga bayangan lensa objektif diarahkan jatuh pada jarak 2𝑓! lensa pembalik. Bayangan lensa pembalik jatuhnya pada jarak 2𝑓! di belakang lensa pembalik dan ditangkap sebabagai benda oleh lensa okuler
Gambar 51 Jarak lensa objektif dan okuler adalah
𝑑 = 𝑓!" + 4𝑓! + 𝑓!" Perbesaran sudut lensa okuler teropong bumi sama dengan perbesaran okuler teropong bintang
𝑀!" =𝑓!"𝑓!"