9
Kuliah EPIDEIOLOGI GIZI 3 Nabila – Tis’a Epidemiology and Policy Making Yayuk H. Mahendradhata Jumat, 20 Maret 2015 Sebelumnya, baca doa dulu ya Gen… Introduction Pengambilan keputusan berdasarkan pada evidence-based dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat sehari-hari sangat diperlukan. Epidemiologi merupakan dasar ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk pembuatan kebijakan kesehatan masyarakat. Idealnya, praktisi kesehatan masyarakat selalu menggabungkan bukti-bukti ilmiah dalam pembuatan manajemen keputusan, pengembangan kebijakan, dan pengimplementasian program pada kenyatannya, keputusan-keputusan ini biasanya didasarkan pada tuntutan jangka pendek dibanding studi jangka panjang dan kebijakan. Program dikembangkan hanya berdasarkan bukti yang subjektif dan data yang tidak valid. Faktor yang mempengaruhi perlunya evidence-based dalam pembuatan kebijakan : 1. Belum banyaknya ahli yang mengumpulkan data sehingga perlu peningkatan kemampuan individu 2. Banyaknya data dan alat analisis yang ada, sehingga dengan adanya evidence kita membuat data tersebut “bunyi” untuk para pembuat kebijakan 3. Iklim di organisasi peneliti yang menyenangkan yang membuat para pembuat kebijakan tertarik Alat analisis dan proses mengevaluasi bukti Meta-analysis Meta-analysis adalah pendekatan kuantitatif yang menyediakan cara yang sistematis, terukur, dan terstruktur untuk mengintegrasikan temuan dari penelitian individu. Merupakan metode

3. Policy Making YYK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Idealnya, praktisi kesehatan masyarakat selalu menggabungkan bukti-bukti ilmiah dalam pembuatan manajemen keputusan, pengembangan kebijakan, dan pengimplementasian program  pada kenyatannya, keputusan-keputusan ini biasanya didasarkan pada tuntutan jangka pendek dibanding studi jangka panjang dan kebijakan. Program dikembangkan hanya berdasarkan bukti yang subjektif dan data yang tidak valid.

Citation preview

Epidemiology and Policy MakingKuliahEPIDEIOLOGI GIZI3Nabila Tisa

Yayuk H. MahendradhataJumat, 20 Maret 2015

Sebelumnya, baca doa dulu ya Gen IntroductionPengambilan keputusan berdasarkan pada evidence-based dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat sehari-hari sangat diperlukan.Epidemiologi merupakan dasar ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk pembuatan kebijakan kesehatan masyarakat.Idealnya, praktisi kesehatan masyarakat selalu menggabungkan bukti-bukti ilmiah dalam pembuatan manajemen keputusan, pengembangan kebijakan, dan pengimplementasian program pada kenyatannya, keputusan-keputusan ini biasanya didasarkan pada tuntutan jangka pendek dibanding studi jangka panjang dan kebijakan. Program dikembangkan hanya berdasarkan bukti yang subjektif dan data yang tidak valid.

Faktor yang mempengaruhi perlunya evidence-based dalam pembuatan kebijakan :1. Belum banyaknya ahli yang mengumpulkan data sehingga perlu peningkatan kemampuan individu2. Banyaknya data dan alat analisis yang ada, sehingga dengan adanya evidence kita membuat data tersebut bunyi untuk para pembuat kebijakan 3. Iklim di organisasi peneliti yang menyenangkan yang membuat para pembuat kebijakan tertarikAlat analisis dan proses mengevaluasi bukti Meta-analysisMeta-analysis adalah pendekatan kuantitatif yang menyediakan cara yang sistematis, terukur, dan terstruktur untuk mengintegrasikan temuan dari penelitian individu. Merupakan metode penelitian yang paling penting dalam pengambilan kebijakan yang telah dikembangkan dalam dua dekade terakhir. Metode ini paling sering dan paling baik digunakan untuk pengambilan kebijakan, tetapi terbatas pada satu topik saja.Meta-analisis mengumpulkan penelitian-penelitian sejenis yang sudah dilakukan oleh peneliti dan dipublikasikan kemudian hasilnya dibandingkan. Yang dianalisis diantaranya metode penelitian, sample, dan desain penelitian.Kelemahannya sulit dilakukan pengumpulan datanya dan sampelnya bervariasi sehingga sulit untuk diambil kesimpulan.

Risk assessmentQuantitative Risk Assessment adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengetahui faktor risiko apa saja yang menyebabkan suatu penyakit pada individu atau populasi yang disebabkan oleh lingkungan dan potensial eksposur yang merugikan lainnya.Risk assessment dideskripsikan sebagai jembatan antara peneliti dan pengambil kebijakan. Economic evaluationMelalui studi cost-effectiveness, biaya menjadi komponen penting dalam pengambilan keputusan berbasis bukti memberikan informasi untuk membantu menilai kesesuaian pengeluaran untuk program-program kesehatan masyarakat dan kebijakan.Cost-effectiveness membandingkan biaya dari sebuah intervensi dengan perhitungan dampak kesehatan atau outcome (misalnya, usia harapan hidup)Contoh : cohort olahraga teratur vs penyakit jantung koroner. Missal kita ingin intervensi dengan cara olahraga teratur, kita butuh alat-alat olahraga. Untuk membeli alat-alat tersebut tentu kita perlu biaya. Setelah diikuti beberapa waktu dilihat apakah intervensi yang kita berikan dapat mengurangi risiko PJK. Studi cost-effectiveness melihat jumlah biaya yang dikeluarkan untuk intervensi tersebut sesuai atau tidak dengan hasil yang kita harapkan.Bisa juga digunakan untuk membandingkan antara 2 intervensi. Misal: ada 2 program yang diterapkan dalam satu daerah yang menghasilkan outcome yang sama. Setelah program selesai dijalankan, dilihat hasil mana yang lebih efektif berdasarkan efektivitas biayanya. Public health surveillanceSurveillance Kesehatan masyarakat melibatkan proses pengumpulan data yang terus-menerus secara sistematis, analisis dan interpretasi data kesehatan tertentu, dimana erat kaitannya dengan diseminasi (penyebaran) data-data tersebut kepada mereka yang bertanggung jawab untuk mencegah dan mengontrol penyakait.

Public health surveillance berlangsung secara terus menerus. Dimulai dari lingkungan kesehatan saat terjadi suatu masalah kesehatan atau isu-isu kesehatan tertentu. Masalah ini kemudian dilaporkan kepada pembuat kebijakan dalam bentuk data-data. Data tersebut kemudian di analisis dan diinterpretasikan yang kemudian menghasilkan suatu informasi. Informasi inilah yang digunakan untuk membuat kebijakan atau intervensi tertentu untuk masalah tersebut. Setelah intervensi dilakukan, hasilnya pun dilaporkan kembali apakah berjalan baik atau tidak. Dan seterusnya proses ini berjalan secara berkesinambungan. Expert panels and consensus conferencesMerupakan suatu pertemuan besar-besaran antara peneliti dan pembuat kebijakan. Pertemuan ini bisa berisi review dari para peneliti dan juga melihat regulasi yang sudah dilakukan.Kebanyakan instansi pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif, dan organisasi kesehatan sukarela menggunakan panelis terlatih saat menilai penelitian berdasarkan kriteria eksplisit dan menentukan relevansinya terhadap kebijakan kesehatan dan intervensi.Idealnya, tujuan dari panelis terlatih adalah untuk memberikan review tentang kualitas penelitian dan interpretasi ilmiah yang mendasari rekomendasi kesehatan masyarakat, peraturan, dan pengambilan keputusan kebijakan.Menentukan kapan suatu bukti cukup penting untuk pembuatan kebijakanSalah satu kunci dan kesulitan dalam kesehatan masyarakat adalah menentukan kapan suatu bukti cukup untuk mendasari suatu kegiatan kesehatan masyarakat (baik dalam bentuk program spesifik maupun kebijakan).Level pentingnya suatu data untuk dipertimbangkan 1. Yang pertama melibatkan data analitik yang menunjukkan seberapa pentingnya suatu kondisi kesehatan dan hubungannya dengan beberapa factor risiko yang dapat dicegah. Faktor-faktor yang penting untuk dipertimbangkan termasuk besarnya kondisi suatu masalah kesehatan (jumlah, insidensi, atau prevalensi), tingkat keparahan (morbiditas, mortalitas, atau disabilitas/kecacatan), dan pencegahan (Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan). Evidence level satu dapat menghasilkan kesimpulan bahwa sesuatu harus dilakukan.2. Evidence level dua fokus pada hubungan efektivitas dari intervensi spesifik terhadap masalah kesehatan tertentu, kaitannya dengan biaya.A Sequential Framework for PractitionersTahap pertama : Membangun ide awal atau isuDimulai dengan membangun suatu pernyataan singkat dari suatu isu atau masalah yang sedang dipertimbangkan.Masalah harus disampaikan secara jelas untuk membangun dukungan dari suatu masalah (dengan sebuah organisasi, pembuat kebijakan, atau lembaga pemberi dana).Komponen utama dari pernyataan isu tersebut diantaranya kondisi kesehatan atau faktor risiko, populasi yang terkena dampak, besar dan ruang lingkup masalah, kemungkinan pencegahan dan pejabat yang mungkin bertanggung jawab.

Contoh :Background/Public Health Issue. Berdasarkan data epidemiologi, angka kematian bayi di Negara X mengalami penurunan sebanyak 5 persen dalam 5 tahun terakhir. Meskipun ada tren ini, rasionya tetap yang tertinggi di antara Negara-negara berkembang lain.Programmatic Issue. Departemen kesehatan Negara telah dibebankan oleh gubernur dengan pengembangan rencana untuk menurunkan angka kematian bayi. Rencana ini harus dikembangkan dalam 6 bulan dan diimplementasikan dalam 12 bulan.Tahap kedua : Menentukan titik masalah berdasarkan literature ilmiah Setelah isu/masalah yang harus dipertimbangkan didefinisikan dengan jelas, seorang praktisi harus menguasai/mendalami ilmu terkait upaya yang sebelumnya pernah dilakukan atau berkelanjutan, untuk mengatasi masalah tersebut termasuk di dalamnya pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengambil, mengevaluasi laporan yang relevan pada studi ilmiah, panel, atau konferensi terkait topik yang ditentukan. metode paling umum dalam menginisiasi investigasi ialah melalui formal literature review. Setelah menentukan dan mengambil artikel maupun laporan yang relevan, evaluasi mengenai informasi yang diperoleh perlu dilakukan. Tahap ketiga : Mengukur masalah Studi deskriptif sering memberikan informasi terkait pola kejadian menurut orang (misalnya, usia, jenis kelamin, etnis), tempat (seperti tempat tinggal), dan waktu (misalnya, pola penyakit musiman) Data cross-sectional dapat menyediakan data untuk digunakan dalam desain studi analitik dan dapat digunakan sebagai data dasar untuk membandingkan efektivitas intervensi kesehatan masyarakat. Studi analitik dirancang untuk mengevaluasi hipotesis ilmiah tertentuTahap keempat : Mengembangkan pilihan-pilihan program/kebijakan Berbagai pilihan program kesehatan atau opsi-opsi kebijakan perlu diuji. Daftar pilihan dapat dikembangkan dari berbagai sumber Terdapat beberapa asumsi/konteks yang mendasari pengembangan pilihan. Pertimbangan ini berfokus pada lima bidang utama : politik, ekonomi, nilai-nilai sosial, demografi, dan teknologiTahap kelima : Mengembangkan aksi untuk program/kebijakan yang telah ditentukan Ketika program/kebijakan telah ditentukan, rangkaian tujuan dan sasaran harus mulai dikembangkan. Tujuan yang dikembangkan haruslah berjangka panjang (long-term), maka penting menentukan kebutuhan kesehatan mana yang paling menjadi prioritas itu. Sedangkan sasaran berjangka pendek (short-term), terukur, dan memiliki langkah yang spesifik untuk mencapai tujuan. Langkah yang ditentukan menggambarkan bagaimana tujuan dan sasaran yang akan dicapai, sumber daya seperti apa yang diperlukan, dan seberapa besar tanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut.Tahap keenam : Mengevaluasi program/kebijakan Sebagian besar program dan kebijakan mengenai kesehatan masyarakat dievaluasi melalui desain "quasi-eksperimental, misalnya, kekurangan dalam pengacakan kelompok intervensi dengan kelompok control Desain evaluasi harus fleksibel dan cukup sensitif untuk menilai perubahanTabel 1. Ringkasan Prinsip Evaluasi dan Alat yang digunakan

Tabel 2. Potensi Hambatan dan Solusi dalam Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti (evidence-based) dalam Kesehatan Masyarakat

Studi Kasusa. Penggunaan Tembakau Pergeseran kebijakan yang sangat besar selama bertahun-tahun telah memberi efek sebagai konsekuensinya, sejak awal 1950-an, sebagai bukti hasil perkembangan penelitian epidemiologi Sudah semakin jarang dijumpainya pengguna tembakau pada tempat-tempat tertentu seperti bioskop, teater, restoran, gedung-gedung yang dapat dijangkau publik, acara olahraga, dll merupakan bukti yang menunjukkan bahwa kebijakan tidak hanya berefek langsung pada pemakai, tapi juga untuk non-pemakai/second-hand kebijakan telah dijalankan untuk menghilangkan/meminimalisir eksposur tersebut Dampak kebijakan ????? Bisnis (pengiklanan produk tembakau?, penjualan produk tembakau?)b. Human Immunodeficiency Virus (HIV) and Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) Ketika AIDS pertama kali diketahui tahun 1981 di Amerika Utara right wing-dominated kampanye dan pergerakan-pergerakan yang memperngaruhi kebijakan kedua negara (Amerika Utara dan Kanada) Peregerakan berbasis keagamaan berjalan sangat terorganisir melalui latter-writing campaign Selesaijangan lupa ditutup lagi dengan doa :DSelamat UTS Genus!! Sukses dan lolos EpidGizi! :***