16
TRANSPORT MEMBRAN Disusun Oleh : KELOMPOK 3 : 1. RIZKI SEFRIYANTO 2. IQBAL AZIZ 3. ANAH NUR ALIYAH 4. SYARAH EKA PRASETYA 5. RULIETI 6. SAFITRI DEWI 7. NINA HERLINA 8. LUCIANA RAHMAWATI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN 2015

3. transport membran

Embed Size (px)

Citation preview

TRANSPORT MEMBRAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3 :

1. RIZKI SEFRIYANTO

2. IQBAL AZIZ

3. ANAH NUR ALIYAH

4. SYARAH EKA PRASETYA

5. RULIETI

6. SAFITRI DEWI

7. NINA HERLINA

8. LUCIANA RAHMAWATI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN 2015

Transpor aktif adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP,

melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan

mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula.

 Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. 

Misal perpindahan air dari korteks ke stele melalui endodermis yang tekanan osmotiknya

rendah.

Transpor aktif merupakan transpor yang mengkonsumsi atau menggunakan energi untuk

mengeluarkan dan/atau memasukkan ion-ion dan molekul melalui membran sel, melawan

perbedaan konsentrasi . gradasi konsentrasi.

 Ini menunjukkan, bahwa sel pada suatu waktu tidak dapat hanya mengandalkan difusi

dan osmosis untuk memperoleh keperluan hidupnya , namun juga perlu memasukkan

materi secara transport altif yang mengabaikan osmosis dan difusi.

Energi diperlukan karena ada zat yang harus dipindahkan melawan kecenderungan alami

berdifusi ke arah yang berlawanan. 

Berbeda dengan difusi yang dapat berjalan ke dua arah, transpor aktif merupakan gerakan

satu arah dan dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel.

 Muatan listrik ini terutama ditentukan oleh ion-ion Natrium (Na+), Kalium (K+), dan ion

klor (Cl-). Keluar masuknya ion Na+, dan K+ dilakukan oleh pompa natrium-kalium

(pompa Na+-K-) dengan menggunakan energi yang diperoleh dari ATP (adenosin

triphospate). 

Pompa Na+- K- bekerja memompa ion Na+ ke luar sel dan memasukkan ion K- ke dalam

sel. 

Konsentrasi ion K+ yang tinggi diperlukan untuk sintesis protein, glikosis, fotosintesis

dan proses vital lainnya. 

Keberadaan ion-ion Na+ dan K+ penting untuk mengendalikan pengaturan osmosis,

mempertahankan kegiatan listrik dalam sel saraf dan memacu transpor aktif bagi zat-zat

lain seperti glukosa dan asam amino. 

Dalam beberapa hal, kombinasi antara transpor aktif dan difusi dapat terjadi.

Transpor aktif terjadi melawan kemiringan konsentrasi sehingga melibatkan energi.

Transpor aktif melibatkan reseptor dan transportes.

Transpor aktif terdiri dari :

1. Uniport, jika macam zat dan arahnya satu.

2. Symport, jika macam zat dua dan arah sama.

3. Antiport, jika macam zat dua dan arah berbeda.

2. Transport Pasif

Transport pasif merupakan transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan energi

untuk melewati membran plasma. Transport pasif mencakup osmosis dan difusi.

Difusi dibedakan menjadi difusi dipermudah dengan saluran protein dan difusi

dipermudah dengan protein pembawa. 

Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati

membran yang bersifat selektif permeabel. 

Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi

terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan

isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). 

Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati

membran sampai kedua larutan seimbang.

 Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat

(tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan

bisa melewati membran.

 Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak

terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati

membran. 

Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke

hipertonik. 

Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika

terdapat pada larutan yang berbeda. 

Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel

akan mendapat dan kehilangan air yang sama. 

Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting

(Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. 

Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan

banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi

(pada sel tumbuhan). 

Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul

air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. 

Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka

diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.

DIFUSI  

Difusi (transpor pasif) Zat berdifusi menurut perbedaan konsentrasi, jadi tidak

memerlukan energi (ATP) terjadi alamiah.

 Difusi bebas (langsung) Yaitu tidak memerlukan protein carrier dengan menggunakan

prinsip kerja menyeimbangkan konsentrasi zat.

 Zat yang berdifusi langsung adalah zat yang larut dalam lemak, O2, CO2 dan N2, juga

zat lain yang bermolekul kecil seperti CO2, air, etanol, gliserol, dan urea. 

Difusi berfasilitas Difusi berfasilitas menggunakan protein dalam pengangkutan molekul

besar dan ion anorganik yang tidak dapat diangklut melalui difusi langsung. 

Protein tersebut terdiri atas reseptor dan trasporter Difusi berfasilitas juga bekerja

berdasarkan kemiringan konsentrasi antara sitosol dan cairan interseluler.

Perbedaan antara transpor aktif dengan transpor pasif

1. Transpor aktif memerlukan suatu energi, sedangkan transpor pasif terjadi tidak

memerlukan energi atau tanpa energi. 

2. Transpor aktif bersifat melawan gradien konsentrasi sedangkan transpor pasif hanya

diam. 

3. Transpor aktif terdiri melalui endositosis dan eksositosis, sedangkan transpor pasif terdiri

dari difusi, osmosis.

1. Osmosis

Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-

Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran semipermeabel

(permeabel selektif) dari larutan berkadar lebih rendah menuju larutan berkadar lebih

tinggi hingga kadarnya sama. 

Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air, sehingga tekanan osmotik

cairan tubuh seluruh kompartemen sama.

 Membran semipermeabel ialah membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak

dapat dilalui zat terlarut misalnya protein. 

Tekanan osmotik plasma darah ialah 285+ 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan osmotik

kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,9%, Dekstrosa 5%, Ringer laktat). 

Larutan dengan tekanan osmotik lebih rendah disebut hipotonik (akuades), sedangkan

lebih tinggi disebut hipertonik. 

Jadi Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari

konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah.

 Tekanan hidrostatik pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi melewati pori-

pori tersebut. 

Jadi difusi tergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.

 Merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah

sehingga konsentrasinya menjadi sama yang berlangsung melalui membran atau tidak. 

Zat yang berkonsentrasi tinggi disebut Hipertonis, zat yang berkonsentrasi rendah disebut

Hipotonis, sementara zat yang berkonsentrasi sama disebut Isotonis. contoh zat gas (gas

baygon,parfum) , cair (sirup), dan padat (kopi,susu,teh).

 

Difusi terbagi menjadi 2, yaitu Difusi sederhana dan Difusi terfasilisasi

1. Difusi Sederhana : difusi tanpa melalui membran. contohnya larutan gula dalam air.

2. Difusi Terfasilisasi : difusi melalui membran dengan bantuan protein pembantu yaitu

protein integral. Contohnya pembuatan telur asin, respirasi sel, dan membuat asinan

buah.

3. Endositosis Dan Eksositosis

Air dan zat terlarut berukuran kecil dapat masuk dan keluar dari sel dengan menembus

sel melalui membran lipid bilayer, atau dipompa melalui protein transpor pada membran.

Molekul besar, seperti protein dan polisakarida, umumnya melewati membran melalui

mekanisme berbeda. Mekanisme tersebut adalah endositosis dan eksositosis.

Endositosis merupakan mekanisme sel berupa pembungkusan bahan dan cairan

ekstraseluler dengan membentuk pelekukan (vesikula) ke dalam pada sebagian bagian dari

membran sel. Endositosis termasuk gerak aktif karena gerak ini membutuhkan energi. Hal ini

terjadi pada organisme bersel tunggal dan sel darah putih.

Membran plasma ikut berperan dalam memakan benda asing. Endositosis terhadap benda

padat dinamakan fagositosis, sedangkan endositosis terhadap larutan dinamakan pinositosis.

Pada fagositosis, sel "menelan" sebuah partikel dengan membelitkan kaki semu (pseudopodia) ke

sekeliling partikel dan memasukannya ke dalam suatu kantung besar yang dibentuk oleh

membran.  Partikel tersebut dihancurkan setelah kantung tersebut bergabung dengan lisosom

yang memiliki enzim hidrolitik. Pada pinositosis, sel "menelan" tetesan-tetesan cairan

ekstraseluler ke dalam kantung (vesikula) berukuran kecil.

Eksositosis adalah pengeluaran zat dari dalam sel ke luar sel. Sekret biasanya terbungkus

dalam kantung membran yang selanjutnya melebar pada membran plasma.

Endositosis dan eksositosis adalah cara molekul besar melintasi membran. Cara ini dibantu oleh

lipidbilayer, yaitu dengan cara menyelubungi partikel sehingga sel yang tadinya terdapat dilur

akan masuk kedalam. Endositosis terdiri atas dua macam, yaitu fagositosis (penelanan bulat”)dan

pinositosis (penelanan cair)

1. Dalam fagositosis (phagocytosis), sel menelan partikel dengan cara menyelubungi

partikel dengan pseudopia (tunggal pseudodium) dan mengemasnya dalam kantong

berselaput membran yang cukup besar untuk digolongkan sebagai vakuola. Partikel

dicerna setelah vakuola berfusi dengan lisosom yang mengadung enzim-enzim hidrolitik.

2. Dalam pinositosis (pinocytosis) sel ‘menekuk’ droplet-droplet pada cairan ekstraseluler

ke dalam vesikel kecil. Bukan cairan itu sendiri yang yang dibutuhkan oleh sel,

melainkan molekul-molekul yang terlarut dalam droplet tersebut. Karena semua zat yang

terlarut ditelan oleh sel, zat –zat yang ditranspor oleh pinositosis.

Eksositosis yaitu penyelubungan partikel yang akan dibuang dengan membran lipid

bilayer. Kemudian membran yang menyelubungi partikel akan bergabung dengan membran sel,

sehingga partikel di dalamnya akan dibebaskan keluar. Eksositosis digunakan untuk menyekresi

sekres. Seperti insulin atau neurotransmitter dari neuron

Penerapan Konsep Transport melalui Membran Teknik dan Teknologi Pengawetan pada

Makanan Pemanisan dan Pengasinan

Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan

teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Caranya pun beragam dengan berbagai

tingkat kesulitan, namun inti dari pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahan laju

pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut adalah tekniknya.

1. Pemanisan

Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang

mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar

mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan

makanan. Contoh makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli,

agar-agar, dan lain sebagainya.

2. Pengasinan

Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai

garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga dengan sebutan

penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan

pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan

asin yang merupakan paduan antara pengasinan dengan pengeringan.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://2.bp.blogspot.com/ui 2. http://abuzamanregenerasi.wordprees.com/2012/04/transpor-melalui-membran/ 3. www.artikelpria.com/2010/03/23/siklus-respon-seksual-dan-ejakulasi-prematur.html