15
3 PERANCANGAN BANGUNAN 3.1 Fasilitas bangunan Beberapa fasilitas yang disediakan telah mengalami perubahan, baik perubahan luas kebutuhan ruang, pengelompokkan ruang, maupun kebutuhan akan ruang. Perubahan-perubahan tersebut antara lain: Hampir setiap besaran ruang yang ada mengalami perubahan (kurang lebih) disebabkan harus menyesuaikan dengan modul struktur yang terjadi akibat tuntutan konsep. Kafe rohani dan toko buku rohani yang semula merupakan bagian dari perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan kafe dan toko buku ditujukan untuk umum. Aktivitas renungan bersama dan meditasi digabung dalam satu ruangan mengingat aktivitas keduanya tidak jauh berbeda, walaupun pada jam yang berlainan tetapi frekuensi pelaksanaan jarang. Fasilitas rawat jalan digabung dengan fasilitas konseling karena ternyata pada dasarnya keduanya sama-sama melayani konseling. Ruang mesin AC ternyata harus disediakan pada unit konseling, perpustakaan, ruang serba guna, pengelola dan kafe rohani, setelah diadakan perhitungan dan pemilihan sistem AC. Ruang mesin AC yang terletak di daerah servis hanya melayani ruang pengelola dan kafe rohani. Mengacu pada tujuan dan sasaran proyek maka Pelayanan Konseling dan Pemulihan Stres di Surabaya ini menyediakan beberapa fasilitas antara lain:

32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

3 PERANCANGAN BANGUNAN

3.1 Fasilitas bangunan

Beberapa fasilitas yang disediakan telah mengalami perubahan, baik

perubahan luas kebutuhan ruang, pengelompokkan ruang, maupun kebutuhan

akan ruang. Perubahan-perubahan tersebut antara lain:

• Hampir setiap besaran ruang yang ada mengalami perubahan (kurang lebih)

disebabkan harus menyesuaikan dengan modul struktur yang terjadi akibat

tuntutan konsep.

• Kafe rohani dan toko buku rohani yang semula merupakan bagian dari

perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang

melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan

lebih bersifat privat sedangkan kafe dan toko buku ditujukan untuk umum.

• Aktivitas renungan bersama dan meditasi digabung dalam satu ruangan

mengingat aktivitas keduanya tidak jauh berbeda, walaupun pada jam yang

berlainan tetapi frekuensi pelaksanaan jarang.

• Fasilitas rawat jalan digabung dengan fasilitas konseling karena ternyata pada

dasarnya keduanya sama-sama melayani konseling.

• Ruang mesin AC ternyata harus disediakan pada unit konseling,

perpustakaan, ruang serba guna, pengelola dan kafe rohani, setelah diadakan

perhitungan dan pemilihan sistem AC. Ruang mesin AC yang terletak di

daerah servis hanya melayani ruang pengelola dan kafe rohani.

Mengacu pada tujuan dan sasaran proyek maka Pelayanan Konseling dan

Pemulihan Stres di Surabaya ini menyediakan beberapa fasilitas antara lain:

Page 2: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

32

• Fasilitas konseling

Merupakan fasilitas yang utama dari proyek yang menyediakan ruang-ruang

untuk berkonsultasi dengan konselor maupun dengan psikolog. Ruang-ruang

yang tersedia ada yang langsung menghadap ke ruang luar.

• Fasilitas rawat tinggal

Fasilitas ini disediakan bagi penderita yang memang butuh untuk tinggal, dan

penggunaannya hanya untuk tidur pada malam hari karena mulai dari pagi

hari sampai malam hari harus mengikuti jadwal kegiatan yang sudah dibuat.

• Fasilitas refleksi diri

Fasilitas ini meliputi ruang meditasi dan renungan bersama yang

diperuntukkan bagi mereka yang rawat tinggal, dan kapel yang dilengkapi

dengan sarana ruang pengakuan dosa yang berlaku baik untuk mereka yang

sekedar konseling maupun mereka yang rawat tinggal.

• Fasilitas pengajaran

Fasilitas ini berupa ruang-ruang kelas bagi mereka yang rawat tinggal untuk

memberikan pengajaran agama, bahasa Inggris, serta matematika. Selain itu

juga disediakan suatu ruang bersama di mana mereka bisa melakukan

kegiatan bersama dan bersosialisasi. Fasilitas pelatihan vokal dan musik juga

disediakan untuk mengembangkan talenta agar nantinya mereka bisa dipakai

Tuhan untuk melayani-Nya.

• Fasilitas rekreatif

Kafe rohani dan toko buku rohani disediakan bagi mereka yang konseling

yang memungkinkan untuk mengadakan sharing, melepas [elan, serta

menambah wawasan tentang Tuhan melalui buku-buku yang dibaca. Fasilitas

Page 3: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

33

olah raga dan perpustakaan juga disediakan bagi mereka yang rawat tinggal.

Jenis olah raga yang disediakan adalah renang, basket, voli, dan senam.

• Fasilitas administrasi

• Fasilitas servis

• Fasilitas parkir

3.2 Pola penataan massa bangunan

Konsep pola penataan bangunan ini bergerak berdasarkan grid yang telah

ditemukan dengan memasukkan garis-garis yang ada di sekitar tapak, dan

berdasarkan garis-garis keseimbangan yang ada.

Berdasarkan hasil pengelompokkan ruang dan hubungan ruang, serta

pendaerahan (zoning), maka dalam hasil akhir perancangan ini bangunan ini

terdiri dari banyak massa yang mana penataan massa-massa tersebut mengacu

pada konsep keseimbangan. Karena mengacu pada konsep tersebut maka

keberadaan bangunan harus seimbang dengan sekitarnya, dengan kata lain

penataan massa bangunan ini tidak tertutup atau membatasi diri. Konsekuensi

kata seimbang berarti bagaimana bangunan ini bisa berinteraksi dengan yang ada

di sekitarnya, tidak berpusat pada bangunan itu sendiri. Kalau penataan bangunan

ini tertutup berarti akan terjadi pemusatan tetapi sebaliknya bila penataannya

terbuka akan terjadi interaksi dan bisa dikatakan seimbang. Salah satu usaha

untuk mencapai hal ini adalah pola penataan massa yang open-ended, artinya

akhiran tetapi terbuka, akhiran tetapi masih berlanjut ke sekitarnya. Jadi

bangunan ini seakan tidak berakhir sampai di situ tetapi ada kemungkinan untuk

dilanjutkan.

Page 4: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

34

Di dalam penataan bangunan itu sendiri, penataan massa secara keseluruhan

diolah dengan komposisi yang asimetri antara yang teratur dengan yang tidak

menentu sehingga didapatkan suatu keseimbangan. Adanya penataan massa yang

tiba-tiba miring pada daerah yang tidak menentu, diambil dari garis-garis yang

disejajarkan dari bangunan di luar tapak yaitu garis di luar grid yang ada. Garis

yang lain sendiri ini menunjukkan adanya ketidakmenentuan.

3.3 Bentuk dan penampilan bangunan

Bentuk bangunan mengambil bentuk dasar kotak di mana kotak termasuk

salah satu bentuk platonic solid. Bentuk-bentuk platonic solid merupakan bentuk

yang beraturan di mana hubungan antar bagiannya, satu dengan yang lain,

tersusun dan konsisten'. Pada awalnya segala sesuatu, baik itu beban ataupun

manusia, adalah teratur yang kemudian diwujudkan sebagai bentuk kotak yang

' Ching, Francis, Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunannya, (Jakarta, Erlangga, 1985, halaman62).

Page 5: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

35

mendasari seluruh bentuk bangunan, yang kemudian dalam perkembangannya

bentuk itu mengalami perkembangan menjadi bentuk yang lebih dinamis, yaitu

dengan adanya bentuk yang dimiringkan, ditambah, dan dikurangi. Pada bagian

yang teratur, bentuk diperkuat dengan melakukan pengulangan {repetition)

sehingga memberikan adanya irama pada bentuk bangunan.

Teknik perancangan pada desain ini banyak menggunakan permainan

komposisi bidang. Pengadaan pembukaan pada penampilan bangunan didesain

secara bidang sehingga antara pembukaan dan dinding benar-benar merupakan

satu kesatuan bidang. Konsep keseimbangan tetap mendasari di dalam

perancangan penampilan bangunan. Adanya permainan maju mundur dari bidang

dan komposisi antara pembukaan dan dinding menimbulkan efek bayangan yang

menunjukkan adanya keseimbangan antara bidang yang masif atau solid dengan

bidang yang transparan atau void. Bidang yang besar pada ruang serba guna

supaya tidak kelihatan terlalu masif dan besar maka dilakukan permainan maju

mundur bidang dan permainan komposisi solid dan void. Penampilan bangunan

tidak terlepas dari pengaruh iklim, dalam hal ini adalah pengaruh terhadap

matahari dan air hujan. Respon terhadap matahari, terutama bidang pembukaan

yang menghadap Barat, didesain elemen-elemen sebagai alat pembayangan yang

mana tidak merusak penampilan bangunan. Bentuk-bentuk alat pembayangan

sengaja dipilih bentuk yang mengandung adanya pengulangan dan yang mampu

menghasilkan ekspresi pembayangan yang dalam. Terhadap air hujan. bidang

atap didesain agak miring dengan kemiringan yang tidak terlalu curam untuk

menghindari adanya pemusatan pada penampilan bangunan dan tetap

mencerminkan keteraturan.

Page 6: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

36

"V&UM miuUIWAV Hi

Sentuk parkif pun Kodanq lurur. kadang miring -» TIRAK MENEMU setiinaja. bib.

txrada cli daeroh ml orang m»mf!> nfant^ tetidokteratoron .tetopi fetop feratur

Gambar 3.2 Permainan bentukplatonic solid

3.3.1 Penerapan konsep keseimbangan pada tampak timur

Konsep keseimbangan yang dimaksud yaitu seimbang antara yang teratur

dan yang tidak menentu dan tidak teratur. Bagian timur mewakili bagian yang

tidak menentu, tidak teratur dari konsep keseimbangan. Ketidakteraturan ini bisa

dilihat pada besaran dan perletakan elemen-elemen tampak, permainan bidang

yang tidak menentu, kadang besar, kadang kecil, perletakan yang seakan acak

tetapi teratur, serta pengulangan dengan jarak yang tidak sama. Perletakan tiang-

tiang pada kanopi yang saling miring satu sama lain menunjukkan

ketidakteraturan.

Page 7: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

37

3.3.2 Penerapan konsep keseimbangan pada tampak barat

Bagian Barat mewakili bagian yang teratur dari konsep keseimbangan.

Pengulangan (repetition) yang sangat kuat dari permainan alat pembayangan,

lubang-lubang pada bidang, serta pengulangan dengan jarak yang sama

menunjukkan keteraturan.

TAMPAK T IMURr

TAMPAK BftRATTTgoo-

Gambar 3.3 Penampilan bangunan

3.4 Penataan ruang dalam bangunan

Ruang-ruang di dalam bangunan ditata berdasarkan grid keseimbangan yang

ada pada tapak yang disusun mengikuti garis keseimbangan. Di antara penataan

ruang-ruang tersebut terdapat satu hall utama yang berbentuk linier. Di dalam

hall ini sengaja dibuat transparan dengan menggunakan skylight dengan maksud

orang yang berada di dalam hall tersebut merasa seakan berada di luar, merasa di

luar tetapi ternyata berada di dalam. Hal ini sebagai perwujudan adanya

keseimbangan antara ruang dalam dan ruang luar. Selain itu, pada bagian atas

Page 8: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

38

hall yang transparan ini melintas sebuah ramp yang panjang menuju kapel. Oleh

karena itu keberadaan skylight itu sekaligus juga membuat orang yang melewati

di hall tersebut tidak terlepas dari bayangan ramp yang adalah garis

penyeimbang yang dimaksud. Ramp ini membawa orang, yang sebelumnya

masih berada dalam kesedihan, mengalami suatu pencerahan menuju kapel untuk

berhubungan dengan Tuhan sendiri. Selain itu penataan ruang dalam ini tidak

terlepas dari bentuk kontur lahan yang ada, disesuaikan dengan fungsi ruang

tersebut. Hal ini dapat dilihat pada ruang meditasi dan renungan bersama dimana

orang dibawa turun memasuki ruang tersebut mengikuti kontur lahan. Di dalam

ruangan ini pula diolah bagaimana orang yang berada di dalam terasa seperti di

luar sehingga ada keseimbangan perasaan terhadap ruang yang ada.

Gambar 3.4 Pengolahan ruang dalam hall utama

Page 9: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

39

3.5 Sistem struktur

Sistem strukutur yang dipakai adalah sistem struktur rangka, kolom dan

balok. Sistem ini dipilih karena fungsi bangunan yang menampung berbagai

aktifitas yang berbeda, yang menuntut adanya fleksibilitas ruang dan integrasi

ruang yang tinggi. Selain itu terkait dengan konsep keseimbangan, dalam hal ini

banyak sekali melakukan permainan bidang maju mundur untuk menghasilkan

keseimbangan antara solid-void, maka bila digunakan struktur bidang sebagai

pemikul, bidang yang solid akan lebih mendominasi daripada yang void, dan

konsep tersebut tidak akan tercapai.

Modul struktur yang ada adalah mengikuti modul garis-garis yang

disejajarkan dari sekitar tapak masuk ke dalam tapak. Akibatnya yang terjadi

adalah modul struktur dengan kelipatan dua, tiga, lima, dan enam. Jarak antar

kolom pada umumnya adalah 5 meter, 7,5 meter, dan 10 meter.

3.6 Perlengkapan pelayanan dan utilitas bangunan

Perlengkapan pelayanan dan utilitas bangunan yang dipilih adalah utilitas air

bersih, pembuangan, dan tata udara.

3.6.1 Sistem air bersih

Sistem air bersih yang digunakan adalah sistem down-feed, dengan

pertimbangan ketinggian lantai ada yang mencapai empat lantai. Dengan

penggunaan sistem ini maka persediaan air dapat ditampung di tandon bawah

untuk kemudian disalurkan ke tandon atas agar memperoleh tekanan gravitasi

guna pendistribusian air.

Page 10: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

40

Proyek ini menggunakan dua tandon bawah, yang satu untuk melayani

penyediaan air bersih pada bangunan, sedangkan yang kedua digunakan untuk

persediaan air kolam renang. Kapasitas tandon bawah 75,06 m3. Tandon atas ada

dua disebabkan pelayanan air bersih terbagi dalam dua daerah pelayanan,

masing-masing mempunyai kapasitas 6,57 m3.

Untuk proyek ini pemakaian rata-rata sehari ada yang 100 lt/hari/orang

untuk ruang-ruang konseling dan pengelola, dan ada yang 160 lt/hari/orang untuk

keperluan rawat tinggal. Jangka waktu pemakaian untuk keduanya adalah delapan

jam, dan selang waktu pengisian pompa adalah dua jam.

Perhitungan air bersih:

Air bersih digunakan untuk kepentingan fasilitas konseling, pengelola, dan

fasilitas rawat tinggal.

• Fasilitas konseling dan pengelola

Kebutuhan air bersih/hari/orang: 100 lt/hari/orang

Jumlah konseli dan konselor: 100 orang

Jumlah pengelola dan karyawan: 50 orang

Total pengguna aktif: 150 orang

Pemakaian air bersih /hari: 100 x 150 = 15.000 liter = 15 m3

Lama jam pemakaian 8 jam

Kebutuhan air/jam rata-rata: 15:8 = 1,875 m3

Kebutuhan pada jam puncak = 150% x 1,875 = 2,8125 m3

• Fasilitas rawat tinggal

Kebutuhan air bersih/hari/orang: 1601t/hari/orang

Jumlah penderita: 183 orang

Page 11: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

41

Jumlah konselor/perawat: 36 orang

Total pengguna aktif: 219 orang

Pemakaian air bersih/hari: 160 x 219 = 35.040 liter = 35,04 m3

Lama jam pemakaian 8 jam

Kebutuhan air/jam rata-rata: 35,04 : 8 = 4,38 m3

Kebutuhan pada jam puncak: 150% x 4,38 = 6,57 m3

Selang waktu pompa 2 jam

Kapasitas tandon atas: 6,57 x 2 = 13,14 m3

Berhubung pelayanan dibagi dalam dua daerah maka masing-masing tandon

atas mempunyai kapasitas 6,57 m3.

Kapasitas tandon bawah = (15 m3 + 35,04 m3) + 50%

= 50,04 m3 + 25,02 m3

= 75,06 m3

3.6.2 Sistem pembuangan

• Sistem pembuangan air kotor dan kotoran

Sistem pembuangan air kotor dan kotoran pada proyek ini menggunakan dua

buah septictanc dan dua buah sumur resapan.

Perhitungan pembuangan air kotor/kotoran:

Jumlah orang = 369 orang

Equivalent occupancy = 20 gallon (75,7 lt/orang)

= 369 x 75,7 It = 27933,3 liter

= 27,933 m3

Page 12: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

1 buah septictanc dengan kapasitas 2400 gallon mempunyai dimensi:

panjang = i r - 6 " = 3,45 m

lebar = 5'-9" = 1,725 m

dalam = 4'-5" = 1,875 m

Maka kebutuhan septictanc:

27,933 m3 : 11,159 m3 = 2,5 = 2 buah septictanc

Sumur resapan yang dibutuhkan: 2 sumur resapan dengan diameter 7'(2,10

m), dalam 6'(1,80 m).

KeteraNGan

KeteranGaN

BQ9 S T O W K

y . auuRRrfGw

w i BVS*KW» KKW WBWRl

OR IBHMMNMMW WWM.

RUM

• W B W

• i W03N WU/AH

0 RAW

P R A R t s a i USTONTAL

ra.rn.tesx vnatw. • TMOJ AW

Gambar 3.5 Sistem distribusi air bersih dan sistem pembuangan air kotor dan kotoran

Page 13: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

43

Sistem pembuangan air hujan

Sistem ini menggunakan talang air hujan dengan diameter pipa 100 mm untuk

setiap 250 m2 bidang atap. Dari talang tersebut ditampung oleh bak kontrol

menuju bak kontrol yang ada di sekeliling tapak untuk kemudian dibuang ke

saluran kota. Bak kontrol yang ada disediakan pada setiap jarak 10 m. Pada

lapangan olahraga diberikan adanya selokan yang kemudian disalurkan

menuju pipa air hujan untuk membantu percepatan pembuangan air hujan

sehingga tidak banjir.

Gambar 3.6 Sistem pembuangan air hujan

Page 14: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

44

3.6.3 Sistem tata udara

Sistem tata udara yang dipakai adalah penghawaan pasif dan aktif. Hall

utama, ruang kelas, ruang tidur, kapeL dan ruang olahraga digunakan

penghawaan pasif sedangkan untuk ruang konseling, ruang pengelola, kafe dan

toko buku rohani, ruang serbaguna, menggunakan penghawaan aktif.

• A ir cooled split duct all air system

Digunakan untuk perpustakaan, ruang pelatihan vokal dan musik, ruang

pengelola, kafe, dan ruang konseling.

<AHU outlet

Fan Coil outlet

Penggunaan AHU dipilih untuk ruang-ruang yang digunakan pada jam yang

sama sedangkan penggunaan fan coil dipilih untuk ruang yang digunakan

tidak pada saat yang bersamaan di mana pengontrolan bisa dilakukan pada

masing-masing outlet. Satu fan coil maksimum 3 outlet.

• Air cooled split all air system

Digunakan untuk toko buku rohani dengan pertimbangan bahwa ruang ini

terletak terpisah dari lainnya dan hanya satu unit kecil sehingga pelaksanaan

bisa hanya dengan menggunakan sistem split.

• Air cooled package all air system

Digunakan untuk ruang serba guna. Dengan satu outdoor unit kemudian

didistribusikan ke dalam ruangan melalui beberapa outlet.

Page 15: 32...perpustakaan, sekarang masing-masing berdiri sendiri sebagai bagian yang melengkapi fasilitas konseling dengan pertimbangan bahwa perpustakaan lebih bersifat privat sedangkan

45

Gambar 3.7 Sistem tata udara

3.7 Detail bangunan

Detail-detail yang terdapat pada bangunan didesain sedapat mungkin untuk

konsisten terhadap konsep perancangan semula yaitu keseimbangan yang

asimetris. Detail yang dipilih adalah detail pintu masuk utama di mana perletakan

kolom pada kanopi entrance mempunyai penyelesaian secara khusus. Selain itu

detail yang dipilih adalah kanopi yang merupakan daya tarik bangunan yang akan

menghantar orang menuju entrance. Karena kanopi ini terletak pada daerah yang

tidak menentu maka didesain sesuai dengan konsep. Keberadaan tiang-tiang yang

tidak tegak lurus satu sama lain menunjukkan adanya sesuatu yang tidak menentu

dan aktif.