34475147-PERKEMBANGAN-GINJAL

  • Upload
    melody

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PERKEMBANGAN GINJAL Adnan. 2007 Biologi FMIPA UNM

Pada vertebarata dikenal ada tiga tipe ginjal yaitu pronefros, mesonefros dan ginjal metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya fungsional pada beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada Cyclostoma. Pada ikan tingkat tinggi dan amphibia, ginjal pronefros berdegenerasi, dan ginjal yang fungsional adalah berdegenerasi, mesonefros (Gambar 1)

Gambar 1. Gambar tubulus nefros. (A) Sayatan transversal melalui somit ke ke-12 pada embrio ayam stadium 16 somit memperlihatkan tubulus pronefros, (B) diagram tubulus pronefros yang fungsional, (C) sayatan transversal melalui fungsional, somit ke 17 dari embrio ayam stadium 30 somit memperlihatkan tubulus mesonefros, dan (D) diagram tubulus meson rfros (Carlson, 1988). mesonerfros

Pada hewan yang memiliki ginjal mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti oleh berdegenerasinya pronefros. Pada reptilia, aves dan mamalia, ginjal yang berdegenerasinya fungsional adalah metanefros. Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal pronefros, mesonefros, dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama perkembangan embrio (reptilia, aves dan mamalia), ketiga tipe ginjal tersebut dibentuk (reptilia, secara berurutan.

Gambar 2. Diagram tahap- ahap perkembangan pronefros, mesonefros dan tahap-tahap metanefros. (A) Gambar yang memperlihatkan pembagian mesonefros intermediat atas pronefros, mesonefros dan metanefros, (B) tahap awal pemanjangan ductus pronefros ke arah kloaka, (C) ginjal mesonefros, (D) awal ginjal metanefros, dan (E) sistem uroggenitalia setelah differensiasi ginjal seks. Ductus Mullerian adalah struktur yang dibentuk belakangan dan bukan bagian dari sitem urinaria (Carlson, 1988).

Ginjal yang pertama kali diibentuk adalah ginjal pronefros yang terletak didaerah kepala. Selanjutnya dibentuk ginjal mesonefros yang diikuti dengan berdegenerasinya pronefros. Kemudian pada daerah sebelah posterior mesonefros dibentuk ginjal metanefros. Ketiga jenis ginjal tersebut merupakan organ-organ yang berpasangan (Gambar 2). Ginjal dibentuk dari mesoderem intermediat dimulai dengan tampaknya pronefros yang terdiri atas beberapa pasang tubulus pronefros yang teletak ada bagian cephal dari mesoderem intermediat. Tubulus-tubulus tersebut dibentuk dengan urutan cephalocaudal. Pronefros pertama tampak sebagai deretan yang terdiri atas segmensegmenn yang disebut nefrotom, yaitu massa sel-sel mesoderem intermediat. Nefrotom kemudian terpisah membentuk suatu rongga yang disebut nefrocoel yang bersinambungan dengan coelom, yaitu rongga yang memisahkan lapisan parietal dari mesoderem lateral. Bagian distal dari tubulus pronefros akhirnya bersatu membentuk ductus pronefros yang memanjang ke arah posterior dan bermuara di kloaka. Dari aorta dorsal keluar gulungan pembuluh darah glomus, yaitu jalinan pembuluh darah tanpa kepala berkapsula bowman yang membawah sisa metabolisme keluar dari pembuluh darah ke coelom, dan selanjutnya sisa metabolisme diteruskan melewati nefrotom tubulus pronefros, dan melalui ductus pronefros, sisa metabolisme dikeluarkan ke kloaka. pada ayam, panjang pertama terbentuk pada mesoderem intermediat sebagai satu sel-sel tunas yang solid pada umur inkubasi 36 jam. Pada bagian caudal dari pronefros, terdapat jaringan nefrogenik. Ductus pronefros tumbuh ke belakang dan sel-sel dibelakangnya terinduksi untuk berkembang menjadi komponen-komponen ginjal mesonefros. Jadi tubulus mesonefros berkembang dari mesoderem intermediat sebelah caudal dan pronefros, dan ductus pronefros sekarang disebut sebagai ductus mesonefros atau ductus Wolf. Tubulus mesonefros berbeda dengan tubulus pronefros. Pada tubulus mesonefros terjadi invaginasi membentuk suatu bangun berbentuk cawan yang disebut

kapsula bowman. Aorta dorsal memb ntuk pembuluh darah yang menggelembung dan membentuk disebut glomerulus yang berhubungan dengan kapsula Bowman (Gambar 3 dengan Bowmans 3)

Gambar 3. Perkembangan tubulus mesonefros dan hubungan vaskularnya. (A) bakal tubulus independen dari ductus nefron primer , (B) gabungan tubulus independen dengan ductus nefron primer, (C) awal stadium perkembangan glomerulus dan kapsula, (D) perkembangan lanjut kapsula dan pemanjangan tubulus, (E) hubungan pembuluh darah terhadap tubulus mesonefros yang telah berkembang, dan (F) glomerulus dan kapsula membesar telah (Carlson, 1988).

Pada bagian ductus mesonefros dek t kloaka, te bentuk struktur yang disebut dekat terbentuk diventrikula atau tunas ureter. Tunas ureter tumbuh dan merangsang pembentuka pembentukan tubulus-tubulus metanefros. Tubulus tubulus metanefros beragregasi membentuk -tubulus Tubulus-tubulus massa ssa yang padat yang kemudian membentuk ginjal yang definitif. Dengan

terbentuknya ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali beberapa bagian seperti ductus dan tubulus-tubulus yang pada jantan berkembang menjadi saluran saluran tubulus tubulus menjadi saluran-saluran reproduksi. reproduksi Metanefros berkembang dari dua komponen mesonefros yaitu epitel tunas ureter M ros dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik menginduksi epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh memanjang dan bercabang. Akibat terjadinya terjadinya pemanjangan pemanjang n dan percabangan tunas ureter

menyebabkan menyeb bkan mesenkim metanefrogenik berkondensasi dan membentuk struktur seperti huruf S. Massa sel hasil kondensasi tersebut kemudian membentuk saluran yang berhubungan dengan tunas ureter (Gambar 4 4)

Gambar 4. Diagram yang menunjukkan tahap dalam pertumbuhan dan differensiasi ambar menunjukkan divertikulum metanephric (Gilbert, 1985)

Pada tahap perkembangan selanjutnya, tu ulus-tubulus pada ujung tunas ureter tubulus tubulus akan me bentuk nefron ginjal yang fungsional, sedang pada bagian pangkal tunas membentuk pada ureter akan berkembang menjadi saluran pengumpul dan ureter yang be fungsi berfungsi mengalirkan urin dari ginjal fungsional. Sebagai akibat interaksi mesenkim

metanefrogenik terhadap epitelium tunas ureter adalah terbentuknya cabang cabang cabang-cabang pada tunas ureter. Interaksi tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium ada tunas ureter ini sudah dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi oleh mesenkim metanefrogenik (Gambar 5 dan gambar 6)

Gambar 5. Induksi resiprok pada perkembangan ginjal mamalia (Gilbert, 1985). resiprok

Gambar 6. Diagram yang menunjukkan perkembangan tubulus metanephro pad . metanephros pada embrio mamalia (Carlson, 1989) DAFTAR PUSTAKA Carlson, R.M. 1988. Pattens Foundation of Embryology. Mc. Graw Hill Books. 1988. New York. Gilbert, S.F. 1985. Development Biology. Sinauer Ass. Publ. Sunderland. Biology. Massacussetts. Majumdar, N.M. 1985. Texbook of vertebrates Embryology. Mc. Graw Hill Publ. Co. New Delhi.