19
75 Universitas Kristen Petra Gambar 4.1. Bagan sejarah gereja dan perkembangan gaya Pembangunan gereja ini dilakukan pada tahun 1862, berdekatan dengan munculnya gaya neogotik dan masa revolusi industri. Oleh karena itu, besar kemungkinan GPIB Immanuel Probolinggo terpengaruh gaya neogotik dan masa revolusi industri. 4. ANALISIS Berikut adalah bagan perkembangan sejarah gereja dan perkembangan gaya.

4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

75

Universitas Kristen Petra

Gam

bar

4.1

. B

agan

seja

rah g

ereja

dan p

erkem

bang

an g

aya

Pem

bangu

nan g

ereja

ini

dil

akukan p

ada

tahun 1

86

2,

ber

dek

atan

den

gan m

uncu

lnya

gaya

neo

goti

k d

an m

asa

revo

lusi

indu

stri

. O

leh k

arena

itu,

bes

ar k

em

ungk

inan G

PIB

Im

manuel P

robo

linggo

ter

pen

gar

uh g

aya

neo

goti

k d

an m

asa

rev

olu

si i

ndust

ri.

4. ANALISIS

Berikut adalah bagan perkembangan sejarah gereja dan perkembangan gaya.

Page 2: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

76

Universitas Kristen Petra

Gereja mula-mula terbentuk pada sekitar tahun 30-34 Masehi. Pada masa

ini, gaya yang berkembang adalah gaya Byzantium dan Romanik. Kemudian pada

tahun 1200 muncul gaya gotik. Gaya ini muncul untuk menunjukkan kemegahan

gereja dengan tujuan untuk memberikan kesan besarnya kekuatan Tuhan dan orang-

orang yang menyembahnya. Bangunan tinggi dan menjulang ke langit

menggambarkan aspirasi yang tinggi dan harapan untuk mencapai surga. Namun,

pembangunan gereja dengan gaya gotik memakan waktu yang cukup lama dan

biaya yang sangat besar karena bangunan pada umumnya terbuat dari batu.

Pada tahun 1700, mulai muncul gagasan-gagasan untuk menghidupkan

kembali gaya gotik yang sudah lama dilupakan masyarakat. Kebangkitan kembali

gaya gotik ini disebut dengan neogotik atau gothic revival. Gaya ini sangat mirip

dengan gaya gotik lama, perbedaannya hanya terletak pada ornamen yang

disederhanakan. Selain itu, gaya neogotik menggunakan material yang lebih

modern seperti besi sehingga teknik flying buttress tidak lagi digunakan.

Disisi lain, terjadi revolusi industri pada tahun 1750-1850. Hal ini

menyebabkan banyak produksi beralih kearah fabrikasi. Material besi menjadi

salah satu alternatif bahan bangunan karena dapat diproduksi massal dan

menghemat waktu serta biaya.

Gereja Protestan terbentuk setelah pecahnya Kristen Katolik dan Protestan

yang dipelopori oleh Martin Luther (tahun 1517). Pengenalan agama Protestan

sendiri dimulai pada tahun 1860 di Indonesia. GPIB Immanuel Probolinggo

merupakan salah satu gereja Protestan di Indonesia yang dibangun pada tahun 1862.

Oleh karena itu, besar kemungkinan GPIB Immanuel Probolinggo terpengaruh

gaya neogotik dan masa revolusi industri.

Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel

Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk bangunan,

layout, elemen interior pembentuk ruang, elemen pengisi ruang, dan elemen

transisi.

Page 3: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

77

Universitas Kristen Petra

4.1. Bentuk Bangunan

Berikut adalah tabel perbandingan bentuk bangunan GPIB Immanuel Probolinggo.

Data Literatur Data Lapangan

Gambar 4.2. Contoh bangunan gereja

bergaya gotik

sumber: Grodecki, Louis (1977)

Gambar diatas merupakan contoh

gereja dengan gaya gotik. Salah satu

ciri dari gaya gotik adalah bangunan

menggunakan atap pelana (Grodecki:

1977).

Gaya neogotik pembangunanya lebih

bersifat modern dan efisien. Salah

satunya adalah penggunaan

konstruksi besi yang merupakan salah

satu produk dari revolusi industri.

(Pile, John: 2000).

Gambar 4.3. Tampak depan GPIB

Immanuel

Gambar diatas merupakan tampak

depan GPIB Immanuel Probolinggo.

Dapat dilihat pada gambar bahwa gereja

ini menggunakan atap pelana.

Selain itu, material yang digunakan

gereja ini adalah besi. Hal ini juga

merupakan salah satu ciri dari gaya

neogotik.

Analisis:

Bentuk bangunan gereja ini memiliki persamaan dengan gereja yang terpengaruh

gaya gotik dan neogotik. Hal ini dapat dilihat dari bentuk atap, yaitu atap pelana.

Material besi yang digunakan juga merupakan salah satu ciri dari gaya neogotik.

Tabel 4.1. Perbandingan bentuk bangunan GPIB Immanuel Probolinggo

Page 4: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

78

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.4. Layout GPIB Immanuel

Gambar diatas merupakan layout GPIB Immanuel probolinggo. Pada bagian

bertanda merah, terdapat rangka besi sebagai penopang utama bangunan ini.

Gambar 4.5. Potongan GPIB Immanuel

Gambar diatas merupakan potongan GPIB Immanuel Probolinggo.

Konstruksi besi penyangga

Page 5: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

79

Universitas Kristen Petra

Pengaruh revolusi industri (1750-1850) berakibat pada cara pembuatan dan

pemasangan suatu bangunan. Setelah terjadinya revolusi industri, peranan industri

besi menjadi hal yang sangat penting karena seluruh produksi lebih kearah fabrikasi

(teknik pengerjaan dengan mesin) dan bukan oleh tangan lagi seperti sebelumnya.

Oleh karena itu, besi lebih banyak digunakan karena telah ditemukannya metode

yang lebih mudah dan murah untuk membuat cor besi serta dapat diproduksi secara

massal. Contoh bangunan yang menggunakan besi sebagai material substitusi untuk

kolom struktural dan rusuk atap untuk bangunan dan komersial adalah sebagai

berikut.

Analisis:

Mengamati struktur dan tampak bangunan, GPIB Immanuel ini juga terpengaruh

masa revolusi industri karena sebagian besar materialnya menggunakan besi

dengan proses fabrikasi (menggunakan mesin). Material besi digunakan karena

dianggap lebih efektif dan efisien dibandingkan material batu seperti pada gaya

gotik abad pertengahan.

Gambar 4.7. Crystal Palace

(1850-1851)

Seluruh struktur bangunan

menggunakan rangka besi dan

ditutup oleh kaca lembaran

Arsitek: Joseph Paxton

Gambar 4.6. Rangka GPIB

Immanuel Probolinggo

Page 6: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

80

Universitas Kristen Petra

4.2. Layout

Berikut adalah tabel perbandingan layout gereja bergaya gotik dan GPIB Immanuel

Probolinggo.

Data Literatur Data Lapangan

Gambar 4.8. Bentuk Layout gereja

yang dibangun dengan gaya gotik

sumber: Fletcher :1938

Gambar 4.9. Layout GPIB Immanuel

Probolinggo

Denah bangunan pada gereja bergaya

gotik memiliki bentuk layout

menyerupai salib (Fletcher :1938)

Layout GPIB Immanuel Probolinggo

berbentuk linier dan memanjang

kebelakang.

Tabel 4.2. Perbandingan Layout GPIB Immanuel Probolinggo

Analisis:

Layout GPIB Immanuel Probolinggo berbeda dengan layout bangunan bergaya

gotik. Hal ini berarti layout GPIB Immanuel Probolinggo tidak terpengaruh gaya

gotik.

Page 7: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

81

Universitas Kristen Petra

4.3. Elemen Interior Pembentuk Ruang

Elemen interior pembentuk ruang yang akan dibahas meliputi lantai, plafon, pilar,

dan tangga. Sedangkan dinding tidak dibahas karena tidak memiliki nilai estetis

atau terpengaruh gaya desain tertentu.

4.3.1. Lantai

Berikut adalah pembagian ruang pada GPIB Immanuel Probolinggo.

Gambar 4.10. Pembagian area lantai

A

B

C

Page 8: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

82

Universitas Kristen Petra

A. Teras

Gambar 4.11. Lantai teras

Pada bagian teras, lantai menggunakan material besi yang diproduksi secara

fabrikasi dan satu set dengan bangunan gereja. Lantai kemudian dicat berwarna

merah sesuai dengan warna gereja dan terdapat tulisan “Gebound Anno 1862”

yang artinya dibuat tahun 1862.

B. Bagian dalam bangunan

Gambar 4.12. Lantai bagian dalam bangunan

Sedangkan pada bagian dalam bangunan, material yang digunakan adalah batu

granit. Pola yang digunakan adalah geometris.

Pada gaya neogotik bahan lantai yang banyak digunakan adalah batu, ubin,

marmer, dengan bermacam-macam warna dengan menggunakan pola geometris

dan ornamen yang lebih sederhana (Pile, John: 2000).

Page 9: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

83

Universitas Kristen Petra

C. Balkon lantai 2

Gambar 4.13. Lantai bagian balkon

Pada balkon lantai 2, lantai menggunakan material kayu yang dilapisi cat

berwarna merah. Pak Tahapari selaku majelis GPIB Immanuel Probolinggo

mengatakan, material ini tidak 1 set dengan bangunan gereja, melainkan

penambahan pada saat pembangunan gereja dilakukan.

Analisis:

Material asli lantai pada GPIB Immanuel Probolinggo adalah besi, karena gereja

ini merupakan bangunan yang diproduksi 1 set dengan sistem knockdown (pada

lantai teras terdapat tulisan dibuat 1862) . Namun seiring dengan berjalannya waktu

terjadi penambahan material granit (batu alam) pada bagian dalam bangunan untuk

menyesuaikan dengan bentuk bangunan yang terkesan bergaya neogotik. Hal ini

sesuai dengan karakteristik gaya gotik yang paling utama yaitu penggunaan batu

alam sebagai bahan pembangunannya (Pile, John: 2000). Material kayu sendiri

digunakan pada balkon lantai 2 karena penyesuaian terhadap bahan yang ada di

lingkungan sekitar pada jaman itu.

Page 10: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

84

Universitas Kristen Petra

baut

4.3.2. Plafon

Gambar 4.14. Plafon GPIB Immanuel

Gambar 4.15. Teknik sambungan pada besi

sumber: Fabro, Mario Dal. (1976)

Plafon GPIB Immanuel berbentuk pelana (meruncing keatas) dan terbuat dari besi

dengan lapisan plywood dibagian dalamnya. Rangka plafon seluruhnya terbuat dari

besi dengan sistem knockdown.

Analisis:

Pada bagian plafon, tidak terdapat ornamen tertentu. Rangka besi dan sambungan-

sambungannya diekspos untuk menunjukkan konstruksi knock down sebagai hasil

dari era industrialisasi pada jamannya (akibat revolusi industri).

Page 11: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

85

Universitas Kristen Petra

4.3.3. Pilar

Gambar 4.16. Pilar GPIB Immanuel

Terdapat 2 pilar pada bagian dalam bangunan. Kedua pilar ini terletak di bawah

balkon, berfungsi sebagai penyalur beban dari lantai 2 ke lantai 1. Pilar memiliki 2

bagian, yaitu kepala dan tubuh.

Analisis:

Pilar terbuat dari material besi yang dibuat dengan sistem fabrikasi. Menurut

majelis gereja GPIB Immanuel Probolinggo, Pak Tahapary, ornamen flora yang

terdapat pada kepala pilar memiliki arti bunga lily. Hal ini sesuai dengan salah satu

ciri dari gaya gotik, yaiu pada kepala pilar biasanya dihiasi dengan ukir-ukiran flora

(bunga ataupun daun-daunan) (Pile, John: 2000).

Page 12: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

86

Universitas Kristen Petra

4.3.5. Tangga

Gambar 4.17. Detail tangga

Tangga pada bangunan GPIB Immanuel ini juga menggunakan material besi

dengan proses fabrikasi. Pada bagian ujung handle tangga terdapat ornamen bunga

lily yang merupakan salah satu lambang dalam agama Kristen.

Analisis:

Tangga pada GPIB Immanuel Probolinggo juga menggunakan material besi dengan

beberapa motif bunga lily pada bagian handle. Hal ini berarti bagian tangga juga

terpengaruh masa revolusi industri karena dibuat dengan sistem fabrikasi.

Page 13: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

87

Universitas Kristen Petra

4.4. Elemen Transisi

Elemen transisi yang akan dibahas meliputi pintu dan jendela yang ada pada GPIB

Immanuel Probolinggo.

4.4.1. Pintu

Pintu yang akan dibahas pada bagian ini adalah pintu masuk utama dan pintu masuk

konsistori. Sementara pintu lain tidak dibahas karena tidak memiliki nilai estetika

atau terpengaruh gaya desain tertentu.

Gambar 4.18. Elemen transisi pada layout GPIB Immanuel

A

B

a a

b b

c c

Page 14: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

88

Universitas Kristen Petra

Data Literatur Data Lapangan

Gambar 4.19. Pintu pada bangunan

bergaya gotik

Pintu utama pada gaya gotik dijadikan

pusat perhatian dengan cara diberi

banyak hiasan dan ornamen yang

bernilai seni tinggi. Dinding diantara

kerangka biasanya berbentuk

melengkung dan mengarah keatas

(Boediono 1997:97-104).

A. Pintu masuk utama

Gambar 4.20. Pintu masuk utama

Pintu masuk utama menggunakan

material kayu dengan bentuk

melengkung dan mengarah keatas.

Bentuk ini merupakan salah satu ciri

dari gaya gotik. Biasanya pada gaya

gotik terdapat banyak ornamen yang

bernilai seni tinggi. Namun, pada pintu

utama GPIB Immanuel tidak terlalu

banyak ornamen.

B. Pintu masuk konsistori

Gamba 4.21. Pintu masuk konsistori

Pintu masuk konsistori juga

menggunakan material kayu dengan

bentuk melengkung dan mengarah

keatas. Pintu masuk konsistori juga

tidak memiliki terlalu banyak ornamen.

Tabel 4.3. Perbandingan Pintu GPIB Immanuel Probolinggo

Page 15: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

89

Universitas Kristen Petra

Analisis:

Pada pintu masuk utama (A) dan pintu masuk konsistori (B) dapat disimpulkan

terpengaruh gaya neogotik karena bentuk pintu mirip dengan gaya gotik yaitu

melengkung dan mengarah keatas namun pada bagian ornamennya mengalami

penyederhanaan.

4.4.2. Jendela

Data Literatur Data Lapangan

Gambar 4.22. Contoh jendela pada

bangunan bergaya gotik

Tiang dan kerangka jendela gotik yang

diberi hiasan ukiran dan ornamen

biasanya disebut dengan masswerk.

Sama seperti jendela lainnya,

masswerk juga terbuat dari bahan

stained glass yang berwarna-warni

(Boediono 1997:97-104).

a. Jendela 1 daun

Gambar 4.23. Jendela 1 daun

Bentuk jendela pada bangunan ini juga

melengkung dan mengarah keatas

dengan beberapa ornamen bunga lily

menggunakan kaca patri. Jendela

dibuka kearah vertikal.

b. Jendela 2 daun

Gambar 4.24. Jendela 2 daun

Sama seperti jendela 1 daun, bentuk

jendela ini juga melengkung dan

Page 16: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

90

Universitas Kristen Petra

mengarah keatas. Hanya saja, ornamen

yang terdapat pada jendela ini lebih

sederhana. Jendela dibuka kearah

horizontal.

c. Jendela mati

Gambar 4.25. Jendela mati

Terdapat 2 macam jendela mati. Yang

pertama, jendela dengan bentuk mirip

jendela 1 dan 2 daun. Perbedaannya

terletak pada fungsinya. Jendela

dengan daun selain berfungsi untuk

pencahayaan juga berfungsi sebagai

sirkulasi udara didalam ruangan

(penghawaan). Sedangkan jendela mati

hanya berfungsi sebagai pencahayaan

saja.

Gambar 4.26. Rose window

Pada bangunan bergaya gotik, biasanya

dihiasi dengan sebuah jendela bulat

besar yang berbentuk bunga mawar dan

terbuat dari kaca mosaik yang

Yang kedua, jendela berbentuk bulat

dengan ornamen yang disebut dengan

Page 17: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

91

Universitas Kristen Petra

berwarna-warni (Boediono 1997:97-

104).

Gambar 4.27. Rose window dengan

motif floral

sumber: Aldrich, Megan. (1994)

rose window. Jendela ini terbuat dari

kaca patri berwarna dengan tema motif

floral dan terdiri dari 8 titik.

Gambar 4.28. Rose window pada

GPIB Immanuel

Tabel 4.4. Perbandingan Jendela GPIB Immanuel Probolinggo

Analisis:

Bentuk jendela pada GPIB Immanuel Probolinggo mirip dengan jendela pada

bangunan bergaya gotik. Namun, ornamen pada bangunan gereja ini terlihat lebih

sederhana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jendela-jendela pada gereja ini

terpengaruh oleh gaya neogotik.

Page 18: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

92

Universitas Kristen Petra

4.5. Elemen Pengisi Ruang

Elemen pengisi ruang yang akan dibahas adalah mimbar pelayan firman.

Sedangkan furniture yang lain tidak dibahas karena tidak memiliki nilai estetika

atau terpengaruh gaya desain tertentu.

4.5.1. Mimbar

a. Mimbar Pelayan Firman

Berikut adalah tabel perbandingan mimbar pelayan firman pada GPIB Immanuel

Semarang Probolinggo.

Data Literatur Data Lapangan

Gambar 4.29. Meja altar pada gereja

bergaya gotik

sumber: Boediono, 1997

Meja altar pada gereja bergaya gotik

memiliki ornamen dekoratif pada

bagian kaki yang sangat rumit

(Boediono: 1997).

Gambar 4.30. Mimbar pelayan firman

GPIB Immanuel Probolinggo

Mimbar ini memiliki konstruksi

melayang. Mimbar ini merupakan

elemen pengisi ruang paling tinggi

karena mimbar ini digunakan untuk

pendeta pada saat berkhotbah. Pendeta

merupakan alat Tuhan untuk

menyampaikan firmanNya sehingga

harus lebih dekat dengan Tuhan.

Mimbar ini terbuat dari material besi

hasil fabrikasi.

Tabel 4.5. Perbandingan Mimbar Pelayan Firman

Page 19: 4. ANALISIS · gaya neogotik dan masa revolusi industri. Berikut adalah analisis gaya yang mempengaruhi GPIB Immanuel Probolinggo. Bagian-bagian yang akan dianalisis meliputi bentuk

93

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.31. Detail mimbar

Analisis:

Mimbar pada GPIB Immanuel Probolinggo berbeda dengan altar pada gereja

bergaya gotik. Hal ini berarti mimbar pada GPIB Immanuel Probolinggo tidak

terpengaruh gaya gotik ataupun neogotik, melainkan terpengaruh masa revolusi

industri karena menggunakan material besi hasil fabrikasi.