44
Sistem Imun dan Neoplasia

4. Neoplasma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

patologi

Citation preview

Page 1: 4. Neoplasma

Sistem Imun dan Neoplasia

Page 2: 4. Neoplasma

Sistem imun

•Fungsi :1.Melindungi tubuh dari serangan penyebab penyakit

2.Mengenali dan menghilangkan sel abnormal

3.Menghilangkan sel/jaringan yang rusak untuk perbaikan jaringan

Page 3: 4. Neoplasma

Kelainan sistem imun• DefinisiSistem imun tidak bekerja dengan baik dan benar dalam mempertahankan keutuhan tubuh

• Etiologi :StressKurang giziTerlalu lelahPerubahan cuaca secara ekstremUsia lanjut

Page 4: 4. Neoplasma

• Contoh kelainan sistem imunImundefisiensi{Sistem kekebalan tidak berfungsi dengan baik, sehingga infeksi lebih sering terjadi, lebih sering berulang,berat dan lama}

Autoimun { kegagalan untuk mengenali bagian dari dirinya sendiri sebagai bagian dari dirinya, yang membuat respon kekebalan melawan sel dan jaringan miliknya sendiri}

Reaksi hipersensitivitas(I,II,III,IV){reaksi berlebihan, tidak diinginkan (merusak, menghasilkan ketidaknyamanan, dan terkadang berakibat fatal) yang dihasilkan oleh sistem kekebalan normal}

Page 5: 4. Neoplasma

HIPERSENSITIVITAS

Page 6: 4. Neoplasma

Reaksi Hipersensitivitas Tipe I (Alergi)•Etiologi: Makanan,Obat-obatan,Debu,Jamur ,Sengatan,Vaksin,Serum

•Mekanisme: Alergentubuh produksi IgE berikatan dengan reseptor di permukaan sel mast dan basofil kontak pertama kaliKontak berikutnya degranulasi dan pelepasan mediator-mediator (histamin, leukotrien dan sitokin) reaksi alergi

Page 7: 4. Neoplasma

ALLERGEN IgESYNTHESIS

MAST CELLDEGRANUL

Mediator LOCAL ANAPHYLAXIS

ALLERGIC RHINITS

ASTHMA

ATOPIC.ECZEMAURTICARIA

FOOD ALLERGY

Reaksi Hipersensitivitas Tipe 1Reaksi Hipersensitivitas Tipe 1

Page 8: 4. Neoplasma

Reaksi Hipersensitivitas Tipe II

•Etiologi:Virus,Obat-obatan,Kemunculan sel klon pada sel tumor,sel terinfeksi virus,sel yang terinduksi mutagen.

•Mekanisme :•AntigenInteraksi antigen-antibodi pd permukaan sel, IgM atau IgG dengan antigenAktivasi Komplemen

Page 9: 4. Neoplasma

Reaksi Hipersensitivitas Tipe III

• Etiologi Bakteri, virus, obat-obatan,bahan kimia atau parasit

• MekanismeAntigenantigen-antibodi membentuk kompleks imuninfiltrasi dinding pembuluh darah kecil aktivasi komplemen pelepasan bahan aktif, termasuk sel-sel fagosit yang akan menfagositosis kompleks imun tersebut

Page 10: 4. Neoplasma

Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV•EtiologiJamur,virus,bakteri,mikrobakteris,antigen spesifik dan bahan-bahan kimia.

MekanismeAntigen Merangsang Limfosit T mengeluarkan LimfokinLuka dan kerusakan pada sasaran yang dituju

Page 11: 4. Neoplasma

Mekanisme yang beresiko menimbulkan gangguan Autoimun

•Senyawa yang normalnya dibatasi di area tertentu dilepaskan ke dalam aliran darah.Misalnya, pukulan ke mata bisa membuat cairan di bola mata dilepaskan ke dalam aliran darah.Cairan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali mata sebagai benda asing dan menyerangnya.

Page 12: 4. Neoplasma

Mekanisme yang beresiko menimbulkan gangguan Autoimun

•Senyawa normal di tubuh berubah,oleh virus, obat, sinar matahari, atau radiasi. Bahan senyawa berubah ,sing bagi sistem kekebalan tubuh. Misalnya, virus bisa menular dan mengubah sel di badan. Sel yang ditulari oleh virus merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerangnya.

Page 13: 4. Neoplasma

Patofisiologi Penyakit AutoimunSecara Umum

Radang akutRadang akut

Radang kronis

Page 14: 4. Neoplasma

Penyakit autoimunkarena hipersensitivitas

Page 15: 4. Neoplasma

Imunodefisiensi

•Pengertiansekumpulan keadaan yang berlainan, dimana sistem kekebalan tidak berfungsi secara adekuat, sehingga infeksi lebih sering terjadi, lebih sering berulang, luar biasa berat dan berlangsung lebih lama dari biasanya.

•Imunodefisiensi dibagi menjadi dua (2):1. imunodefisiensi didapat (setelah infeksi)2. imunodefisiensi kongenital (sejak lahir)

Page 16: 4. Neoplasma

Mekanisme Imunodefisiensi didapat•Timbul sebagai respon terhadap infeksi, malnutrisi, stress kronik, atau kehamilan

•Karena sel B membutuhkan rangsangan sel T helper agar berhasil melawan infeksi, maka defisiensi sel T juga menyebabkan disfungsi sistem imun humoral

Page 17: 4. Neoplasma

Mekanisme imunodefisiensi kongenital•Dapat mengenai hanya satu jenis sel T atau B, semua sel T, atau semua sel B

•Pada orang yang lahir tanpa protein, terjadi gangguan penyajian antigen diri ke sel T, sehingga terjadi kegagalan fungsi imun sel T

Page 18: 4. Neoplasma

NEOPLASMA

Page 19: 4. Neoplasma

Terminologi dalam Neoplasma

Terminologi Pengertian

Neoplasma Massa jaringan abnormal yang terus tumbuh secara tidak terkendali

Maligna Tumor ganas

Benigna Tuimor jinak

Tumor Bengkak atau benjolan yang abnormal dari jaringan tubuh apapun penyebabnya

Metastasis Penyusupan sel kanker ke sel tubuh yang sehat

Anaplasi Morfologi sel tumor yang sangat berbeda dengan asalnya

Page 20: 4. Neoplasma

Tata Nama NeoplasmaPemberian nama Maligna :•Neoplasma yang berasal dari ektoderm dan endoderm diberi akhiran karsinoma

•Berasal dari mesoderm berakhiran sarkoma

Sedangkan untuk benigna pemberian nama hanya ditambahkan -oma pada organ atau letak neoplasma tersebut berada

Page 21: 4. Neoplasma

Contoh Penamaan Neoplasma

Page 22: 4. Neoplasma

Karakteristik Neoplasma Jinak dan Ganas

Karakteristik Jinak Ganas

Terdiferensiasi Baik Buruk

Metastasis Tidak mengalami Mengalami

Residif Tidak Iya

Bentuk tumbuh Ekspansif Infiltratif

Proses tumbuh Lambat Cepat

Akibatnya Menyebabkan kematian kecuali pada organ vital

Menyebabkan kematian walaupun

bukan di organ Vital

Page 23: 4. Neoplasma

Invansi dan Metastatis

• Invasi : Invasi merupakan fase awal metastasis. Invasi merupakan penyebaran setempat yang berhubungan dengan tumor induk

• Metastasis : Penyebaran sel tumor dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya melalui aliran darah atau limfe. Metastasis merupakan penyebaran jauh.

Page 24: 4. Neoplasma

Proses Metastasis Tumor GanasInvasi

Intravasasi

Sirkulasi

Ekstravasasi

Angiogenesis

Pertumbuhan

Page 25: 4. Neoplasma

Agen Karsinogenik

Page 26: 4. Neoplasma

Bahan Kimia

Page 27: 4. Neoplasma

Virus

Page 28: 4. Neoplasma

Cara Bekerja Karsinogen Virus (Mc. Culloch)

Page 29: 4. Neoplasma

Agen Biologik

Page 30: 4. Neoplasma

Agen Biologik

Page 31: 4. Neoplasma

Mekanisme Karsinogenesis

Page 32: 4. Neoplasma

Inisiasi

• Sel normal berubah menjadi sel berpotensi neoplastik• Sudah terjadi perubahan permanen dalam genom sel akibat

kerusakan DNA• Pada akhir tahap ini belum terlihat perubahan histologis dan

biokimiawi tetapi nekrosis sel terlihat.• Berlangsung dalam satu atau beberapa hari.

Page 33: 4. Neoplasma

Promosi

• Perubahan sel dirangsang oleh promotor• Sel mengalami sejumlah perubahan tambahan dalam genom yang

berpotensi mempercepat ketidakstabilan genom sel.• Pada akhir fase terdapat gambaran histologis dan biokimiawi.• Berlangsung selama bertahun-tahun.

Page 34: 4. Neoplasma

Progresi

• Sel preneoplasma dalam stadium metaplasia berkembang menjadi stadium displasia

• Terjadi instabilitas genetik• Sel maligna berkembang biak menuju jaringan sekitar dan menyebar

di tempat lain.

Page 35: 4. Neoplasma

Gen yang Berperan dalam Karsinogenesis

Page 36: 4. Neoplasma

Efek Neoplasma

Page 37: 4. Neoplasma

Derajat Keganasan Neoplasma

Page 38: 4. Neoplasma

Derajat Keganasan Neoplasma

Page 39: 4. Neoplasma

Metode Staging

Page 40: 4. Neoplasma

Contoh Staging Metode AGC pada Carsinoma Cervicis Uteri

Page 41: 4. Neoplasma

Contoh Staging Metode AGC pada Carsinoma Cervicis Uteri

Page 42: 4. Neoplasma

Contoh Staging Metode TNM pada Kanker Paru

Stage T N M

Occult Carcinoma Tx No Mo

0 Tis N0 M0

IA T1 N0 M0

IB T2 N0 M0

IIA T2 N1 M0

IIB T2 N1 M0

IIIA T3 N0 M0

IIIB Sembarang T N3 M0

T4 Sembarang N M0

1V Sembarang T Sembarang N Sembarang M

Page 43: 4. Neoplasma

Keterangan

Page 44: 4. Neoplasma