41
20 Universitas Kristen Petra 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk mengatur segala kegiatan manusia untuk kenyamanan hidup bersama. UU penyimpanan limbah B3 ini, merupakan syarat agar perusahaan dapat memiliki ijin penyimpanan limbah B3 yang dihasilkan. Syarat UU tentang penyimpanan limbah B3 berjumlah 54 syarat dan dapat di lihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Peraturan Pemerintah tentang Penyimpanan Limbah B3 PERATURAN SYARAT Kepdal 01/BAPEDAL/ 09/1995 Pasal 5 Persyaratan pengemasan Ada penanggung jawab atas penyimpanan limbah B3 Jenis limbah B3 harus dibedakan menurut karakteristiknya Kemasan (drum, tong atau bak kontainer dalam kondisi baik, tidak bocor, berkarat atau rusak) Kemasan memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan perpindahan Kemasan dapat berupa drum/tong dengan volume 50 liter, 100 liter atau 200 liter atau dapat pula berupa bak kontainer berpenutup dengan kapasitas 2 M³, 4 M³ atau 8 M³ Kemasan yang telah diisi atau terisi penuh harus ditandai dengan label dan simbol sesuai dengan ketentuan Kemasan harus dalam keadaan tertutup (dapat dibuka jika akan dilakukan penambahan/pengambilan limbah) Drum/tong yang telah berisi limbah B3 harus dilakukan pemeriksaan minimal 1 minggu sekali Adanya alarm pendeteksi kebocoran yang dirancang dan dioperasikan 24 jam

4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

20 Universitas Kristen Petra

4. PEMBAHASAN

4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3

Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

mengatur segala kegiatan manusia untuk kenyamanan hidup bersama. UU

penyimpanan limbah B3 ini, merupakan syarat agar perusahaan dapat memiliki

ijin penyimpanan limbah B3 yang dihasilkan. Syarat UU tentang penyimpanan

limbah B3 berjumlah 54 syarat dan dapat di lihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Peraturan Pemerintah tentang Penyimpanan Limbah B3

PERATURAN SYARAT

Kepdal

01/BAPEDAL/

09/1995

Pasal 5

Persyaratan

pengemasan

Ada penanggung jawab atas penyimpanan

limbah B3

Jenis limbah B3 harus dibedakan menurut

karakteristiknya

Kemasan (drum, tong atau bak kontainer dalam

kondisi baik, tidak bocor, berkarat atau rusak)

Kemasan memiliki penutup yang kuat untuk

mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan

perpindahan

Kemasan dapat berupa drum/tong dengan

volume 50 liter, 100 liter atau 200 liter atau

dapat pula berupa bak kontainer berpenutup

dengan kapasitas 2 M³, 4 M³ atau 8 M³

Kemasan yang telah diisi atau terisi penuh

harus ditandai dengan label dan simbol sesuai

dengan ketentuan

Kemasan harus dalam keadaan tertutup (dapat

dibuka jika akan dilakukan

penambahan/pengambilan limbah)

Drum/tong yang telah berisi limbah B3 harus

dilakukan pemeriksaan minimal 1 minggu

sekali

Adanya alarm pendeteksi kebocoran yang

dirancang dan dioperasikan 24 jam

Page 2: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

21 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.1 Peraturan Pemerintah tentang Penyimpanan Limbah B3 (lanjutan)

PERATURAN SYARAT

Kepdal

01/BAPEDAL/

09/1995

Pasal 5

Persyaratan

penyimpanan

limbah B3

Kemasan harus dibuat sistem blok (2x2)

Lebar gang antar blok untuk lalu lintas

manusia minimal 60cm

Harus tersedia peralatan dan sistem pemadam

kebakaran

Harus ada pagar pengaman

Harus ada fasilitas pertolongan pertama

Tempat penyimpanan merupakan daerah bebas

banjir

Jarak minimum antar lokasi dengan fasilitas

umum adalah 50 meter

Terlindung dari masuknya air hujan

Memiliki ventilasi udara

Memiliki sistem penerangan dan sistem

penangkal petir

Depan TPS limbah B3 diberi penandaan

simbol limbah B3 sesuai aturan

Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air,

lantai bagian dalam dibuat melandai turun

kearah bak penampungan

Ada tembok pemisah antar limbah B3 yang

tidak saling cocok

Adanya bak penamampung tumpahan limbah

Kepdal

02/BAPEDAL/

09/1995

Pasal 2

Persyaratan

Administrasi

Fotokopi Akte Perusahaan

Fotokopi Pengesahan Kehakiman

Fotokopi NPWP Perusahaan

Fotokopi Izin Gangguan (HO)

Fotokopi Izin Lokasi / Prinsip

Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Fotokopi Persetujuan Dokumen Lingkungan

(AMDAL / UKL-UPL / dll.)

Fotokopi Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP)

Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Fotokopi Sertifikat ISO 9 000 & 14 000 jika

ada

Persyaratan

Teknis

Peta lokasi kegiatan atau foto copy PL dan

untuk luas kegiatan lebih dari 10 hektar

sertakan foto udara/citra

Diagram alir (flowchart) proses pengelolaan

limbah B3

Desain konstruksi TPS limbah B3

Page 3: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

22 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.1 Peraturan Pemerintah tentang Penyimpanan Limbah B3 (lanjutan)

PERATURAN SYARAT

Kepdal

02/BAPEDAL/

09/1995

Pasal 2

Persyaratan

Teknis

Standard Operation Procedure (SOP) tata cara

penyimpanan limbah B3, penanganan kondisi

darurat, dan nama personil yang bertanggung

jawab untuk gudang TPS Limbah B3

Foto Gudang TPS Limbah B3

Perhitungan kapasitas TPS Limbah B3

berdasarkan historical data.

Permen LH 14

Tahun 2013

Pasal 2 ayat (3)

& ayat (4)

Bentuk

dasar,

ukuran, dan

bahan

Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45

derajat sehingga membentuk belah ketupat.

Simbol kemasan minimal berukuran 10 cm x

10 cm dan tempat penyimpanan minimal 25

cmx25 cm

Simbol harus dibuat dari bahan yang tahan

goresan/bahan kimia yang kemungkinan akan

mengenainya

Jenis simbol

Simbol limbah B3 mudah meledak

Simbol limbah B3 berupa cairan mudah

menyala

Simbol limbah B3 berupa padatan mudah

menyala

Simbol limbah B3 reaktif

Simbol limbah B3 beracun

Simbol limbah B3 korosif

Simbol limbah B3 infeksius

Simbol limbah B3 berbahaya terhadap

lingkungan

Label

Label indentitas limbah

Pemasangan label identitas harus di sebelah

atas simbol dan harus terlihat jelas

Label penandaan kemasan kosong ukuran sisi

minimal 10cmx10cm

Label penunjuk tutup kemasan ukuran 7x15

cm dengan warna dasar putih dan warna

gambar hitam diletakkan dengan arah panah

menunjukkan posiis penutup kemasan

Peraturan-peraturan Pemerintah ini yang menjadi dasar perusahaan untuk

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang masih dimiliki sehingga perusahaan

mendapatkan ijin penyimpanan limbah B3.

Page 4: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

23 Universitas Kristen Petra

4.2 Kondisi Awal di PT. E-T-A Indonesia

PT. E-T-A Indonesia menghasilkan beberapa limbah B3 dari hasil

produksinya, yang mana limbah-limbah tersebut kemudian di simpan beberapa

bulan dan selanjutnya diberikan kepada pihak ke-3. Proses penyimpanan dan

tempat penyimpanan limbah B3 yang ada di PT. E-T-A Indonesia masih banyak

yang belum sesuai dengan standar Pemerintah. Kondisi awal di PT. E-T-A

Indonesia, yaitu sebagai berikut:

Tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah B3 tidak memiliki atap yang

dapat melindungi dari terik matahari, kondisi hujan, dan binatang yang dapat

mencampuri kandungan limbah yang telah di simpan.

Belum terdapat persyaratan teknis yang dibutuhkan (misalnya, prosedur

penyimpanan limbah, penanganan kondisi darurat, dan desain konstruksi TPS

limbah B3).

Simbol dan label belum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Belum ada personil yang bertanggung jawab langsung untuk gudang TPS

limbah B3.

Setiap orang dapat mengakses atau mengambil dengan mudah limbah B3 yang

di simpan tanpa izin dari pihak manapun.

Tidak ada pemeriksaan yang terjadwal.

Penyimpanan kemasan limbah B3 masih berdekatan dengan benda atau alat

yang tidak berhubungan dengan proses penyimpanan limbah B3.

Proses penyimpanan limbah B3 saat ini hanya berdasarkan pada wadah

yang telah penuh terisi limbah B3 yang diletakkan di setiap tempat kerja dan akan

dipindahkan oleh karyawan setempat ke TPS limbah B3 yang ada. Gambar 4.1

merupakan ilustrasi dari proses penyimpanan limbah B3 pada kondisi awal di PT.

E-T-A Indonesia.

Page 5: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

24 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.1 Alur Awal Proses Penyimpanan Limbah B3

Gambar 4.1 menceritakan bahwa di setiap area kerja karwayan memiliki

sebuah wadah sementara yang berfungsi untuk menampung limbah B3 yang

dihasilkan. Wadah yang telah berisi penuh limbah akan dipindahkan oleh

karyawan tersebut ke drum-drum yang ada di TPS limbah B3. Masa penyimpanan

limbah B3 ± 3 bulan dan setelah itu limbah-limbah yang dihasilkan akan

diberikan kepada pihak ke-3 sebagai pengangkut limbah B3.

Kondisi awal Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3 di PT.

E-T-A Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.2 sampai Gambar 4.5.

Gambar 4.2 TPS Limbah B3 Awal

Wadah limbah B3

di area kerja penuh

Meletakkan LB3 ke

TPS LB3 dan

menyimpan selama

± 3 bulan

Pengangkutan LB3

kepada pihak ke-3

Karyawan yang

berada di area

kerja

Pihak ke-3

Page 6: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

25 Universitas Kristen Petra

TPS limbah B3 PT. E-T-A Indonesia pada Gambar 4.2 memperlihatkan

bahwa TPS masih dalam kondisi terbuka. Hal ini mengakibatkan limbah-limbah

B3 yang dihasilkan dapat terkontaminasi dengan binatang-binatang kecil dan air

hujan yang turun. Karyawan yang bekerja di PT. E-T-A Indonesia juga dapat

secara mudah mengakses limbah-limbah yang dihasilkan perusahaan tanpa ijin

dari siapa pun karena belum ada kunci TPS limbah B3. TPS limbah B3 PT. E-T-A

Indonesia belum memiliki petunjuk yang memberitahukan bahwa lokasi tersebut

adalah TPS limbah B3.

Gambar 4.3 Simbol Tidak sesuai dengan UU yang Berlaku

Gambar 4.3 memperlihatkan bahwa bentuk serta ukuran simbol dan label

yang terpasang pada drum dan TPS limbah B3 masih belum sesuai dengan

ketentuan Pemerintah yang berlaku. Drum-drum yang ada belum ditempel simbol

dan label yang sesuai dengan sifat dan karakteristik setiap limbah.

Page 7: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

26 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.4 Kondisi Awal Sekeliling Gudang TPS Limbah B3

Gambar 4.5 Kondisi Awal Sekeliling Gudang TPS Limbah B3

Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 memperlihatkan bahwa masih banyak

barang-barang yang tidak berhubungan dengan proses penyimpanan limbah B3

yang diletakkan berdekatan dengan TPS limbah B3. Hal ini dapat menyebabkan

TPS limbah B3 terlihat penuh dan kotor, seperti layaknya gudang penyimpanan

barang-barang yang tidak terpakai.

Page 8: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

27 Universitas Kristen Petra

4.2.1 Jumlah Limbah B3 yang dihasilkan PT. E-T-A Indonesia

Limbah yang dihasilkan oleh PT. E-T-A Indonesia ada tujuh macam.

Tujuh macam limbah B3 PT. E-T-A Indonesia terdiri dari lampu bekas, grouting

sisa, kaleng bekas, sich.lach sisa, kain majun, oli bekas, dan tampoprint sisa.

Limbah B3 yang dihasilkan memiliki jumlah yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Perhitungan jumlah limbah B3 yang dihasilkan berdasarkan data masa lalu karena

perusahaan tidak pernah mencatat secara khusus berapa jumlah limbah yang

dihasilkan. Hal ini dikarenakan proses pemakaian yang menghasilkan setiap

macam limbah B3 berbeda-beda setiap tahunnya. Jumlah limbah B3 yang

dihasilkan PT. E-T-A Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Jumlah Limbah B3 PT. E-T-A Indoensia per Tahun

No Limbah B3 Jumlah Jumlah drum yang

diperlukan setiap 3 bulan

1 Kain majun ± 672 Kg/Tahun 1 drum

2 Oli bekas ± 20 L/Tahun 1 drum

3 Tampoprint sisa ± 363.2 L/Tahun 1 drum

4 Lampu bekas ± 23 Pieces/Tahun 1 drum

5 Grouting sisa ± 1.5 Kg/Tahun 1 drum

6 Kemasan LB3 ± 360 Kaleng/Tahun 1 drum

7 Sich.lack sisa ± 49.556 Kg/Tahun 1 drum

Data yang didapatkan tentang jumlah limbah B3 yang dihasilkan oleh PT.

E-T-A Indonesia merupakan dasar untuk menentukan berapa jumlah drum yang

akan digunakan selama tiga bulan. Total ada tujuh drum yang harus dimiiliki oleh

perusahaan setiap tiga bulan untuk menyimpan limbah-limbah yang dihasilkan.

Drum-drum yang digunakan untuk menyimpan limbah B3 PT. E-T-A Indonesia

kemudian akan di angkut oleh pihak ke-3 dan drum-drum tersebut dimusnahkan

bersamaan dengan limbah B3 yang di simpan. Hal ini dikarenakan drum-drum

tersebut telah terkontaminasi dengan limbah yang di simpan.

4.3 Kesesuaian Kondisi Lapangan dengan Undang-Undang yang

Berlaku

Perbandingan UU dengan kondisi lapangan di PT. E-T-A Indonesia

berguna untuk mengetahui kekurangan yang masih dimiliki dan memperbaikinya

Page 9: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

28 Universitas Kristen Petra

sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Total syarat

penyimpanan limbah B3 menurut Pemerintah berjumlah 54 syarat. Prosentase

kesesuaian kondisi lapangan dengan UU yang berlaku dapat dilihat pada Gambar

4.6.

Gambar 4.6 Prosentase Perbandingan Kondisi Lapangan dengan Syarat UU

Penyimpanan Limbah B3

Gambar 4.6 memberitahukan bahwa perusahaan telah memenuhi

persyaratan Pemerintah hanya sebesar 28% dari 54 persyaratan. Syarat-syarat

yang telah tertulis di Undang-Undang, tidak semuanya bisa diterapkan oleh

perusahaan. Ketidakcocokan peraturan Pemerintah dengan kondisi di perusahaan

sebesar 4% dari keseluruhan persyaratan Pemerintah. Contohnya Ketidakcocokan

peraturan seperti lebar gang antar blok untuk lalu lintas manusia minimal 60 cm

dan jarak minimum antar lokasi dengan fasilitas umum adalah 50 m. Hal ini

dikarenakan perusahaan terkendala oleh lahan dan tanah sehingga ada beberapa

persyaratan Pemerintah yang tidak bisa diterapkan. Tabel 4.3 merupakan

perbandingan peraturan Pemerintah tentang penyimpanan limbah B3 dengan

kondisi nyata di perusahaan.

Page 10: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

29 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3 Perbandingan Isi UU dengan Kondisi Awal Perusahaan

PERATURAN ISI PERATURAN PASAL SYARAT

KONDISI

AWAL DI

LAPANGAN

Kepdal

01/BAPEDAL/

09/1995

Tata Cara & Persyaratan

Teknik Penyimpanan &

Pengumpulan Limbah

B3

Pasal 5 Persyaratan

pengemasan

Ada penanggung jawab atas penyimpanan limbah

B3 No

Jenis limbah B3 harus dibedakan menurut

karakteristiknya No

Kemasan (drum, tong atau bak kontainer dalam

kondisi baik, tidak bocor, berkarat atau rusak) Yes

Kemasan memiliki penutup yang kuat untuk

mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan

perpindahan

Yes

Kemasan dapat berupa drum/tong dengan volume

50 liter, 100 liter atau 200 liter atau dapat pula

berupa bak kontainer berpenutup dengan kapasitas

2 M³, 4 M³ atau 8 M³

Yes

Kemasan yang telah diisi atau terisi penuh harus

ditandai dengan label dan simbol sesuai dengan

ketentuan

No

Kemasan harus dalam keadaan tertutup (dapat

dibuka jika akan dilakukan

penambahan/pengambilan limbah)

No

Drum/tong yang telah berisi limbah B3 harus

dilakukan pemeriksaan minimal 1 minggu sekali No

Adanya alarm pendeteksi kebocoran yang

dirancang dan dioperasikan 24 jam No

Page 11: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

30 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3 Perbandingan Isi UU dengan Kondisi Awal Perusahaan (lanjutan)

PERATURAN ISI PERATURAN PASAL SYARAT

KONDISI

AWAL DI

LAPANGAN

Kepdal

01/BAPEDAL/

09/1995

Tata Cara & Persyaratan

Teknik Penyimpanan &

Pengumpulan Limbah

B3

Pasal 5

Persyaratan

penyimpanan

limbah B3

Kemasan harus dibuat sistem blok (2x2) No

Lebar gang antar blok untuk lalu lintas manusia

minimal 60cm

No

Recommended

Harus tersedia peralatan dan sistem pemadam

kebakaran No

Harus ada pagar pengaman No

Harus ada fasilitas pertolongan pertama No

Tempat penyimpanan merupakan daerah bebas

banjir Yes

Jarak minimum antar lokasi dengan fasilitas umum

adalah 50 meter

No

Recommended

Terlindung dari masuknya air hujan No

Memiliki ventilasi udara No

Memiliki sistem penerangan dan sistem penangkal

petir No

Depan TPS limbah B3 diberi penandaan simbol

limbah B3 sesuai aturan No

Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air,

lantai bagian dalam dibuat melandai turun kearah

bak penampungan

No

Ada tembok pemisah antar limbah B3 yang tidak

saling cocok No

Adanya bak penamampung tumpahan limbah No

Page 12: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

31 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3 Perbandingan Isi UU dengan Kondisi Awal Perusahaan (lanjutan)

PERATURAN ISI PERATURAN PASAL SYARAT

KONDISI

AWAL DI

LAPANGAN

Kepdal

02/BAPEDAL/

09/1995

Dokumen Limbah

B3 Pasal 2

Persyaratan

Administrasi

Fotokopi Akte Perusahaan Yes

Fotokopi Pengesahan Kehakiman Yes

Fotokopi NPWP Perusahaan Yes

Fotokopi Izin Gangguan (HO) Yes

Fotokopi Izin Lokasi / Prinsip Yes

Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Yes

Fotokopi Persetujuan Dokumen Lingkungan (AMDAL

/ UKL-UPL / dll.) Yes

Fotokopi Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP) Yes

Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Yes

Fotokopi Sertifikat ISO 9 000 & 14 000 jika ada Yes

Persyaratan

Teknis

Peta lokasi kegiatan atau foto copy PL dan untuk luas

kegiatan lebih dari 10 hektar sertakan foto udara/citra Yes

Diagram alir (flowchart) proses pengelolaan limbah B3 No

Desain konstruksi TPS limbah B3 No

Standard Operation Procedure (SOP) tata cara

penyimpanan limbah B3, penanganan kondisi darurat,

dan nama personil yang bertanggung jawab untuk

gudang TPS Limbah B3

No

Foto Gudang TPS Limbah B3 No

Perhitungan kapasitas TPS Limbah B3

berdasarkan historical data. No

Page 13: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

32 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3 Perbandingan Isi UU dengan Kondisi Awal Perusahaan (lanjutan)

PERATURAN ISI PERATURAN PASAL SYARAT

KONDISI

AWAL DI

LAPANGAN

Permen LH 14

Tahun 2013

Simbol dan Label

LB3

Pasal 2

ayat (3)

& ayat

(4)

Bentuk

dasar,

ukuran,

dan

bahan

Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga

membentuk belah ketupat. No

Simbol kemasan minimal berukuran 10 cm x 10 cm dan

tempat penyimpanan minimal 25 cmx25 cm No

Simbol harus dibuat dari bahan yang tahan goresan/bahan

kimia yang kemungkinan akan mengenainya No

Jenis

simbol

Simbol limbah B3 mudah meledak No

Simbol limbah B3 berupa cairan mudah menyala No

Simbol limbah B3 berupa padatan mudah menyala No

Simbol limbah B3 reaktif No

Simbol limbah B3 beracun No

Simbol limbah B3 korosif No

Simbol limbah B3 infeksius No

Simbol limbah B3 berbahaya terhadap lingkungan No

Label

Label indentitas limbah No

Pemasangan label identitas harus di sebelah atas simbol dan

harus terlihat jelas No

Label penandaan kemasan kosong ukuran sisi minimal

10cmx10cm No

Label penunjuk tutup kemasan ukuran 7x15 cm dengan warna

dasar putih dan warna gambar hitam diletakkan dengan arah

panah menunjukkan posiis penutup kemasan

No

Page 14: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

33 Universitas Kristen Petra

Status no recommended pada Tabel 4.3 merupakan contoh peraturan

Pemerintah yang tidak bisa dipenuhi oleh perusahaan karena terkendala oleh lahan

dan tanah. Masalah perusahaan ini dapat di terima oleh BLH dengan persyaratan

khusus yang harus dipatuhi oleh perusahaan. Persyaratan khusus yang diberikan

BLH kepada perusahaan adalah TPS yang dibangun harus tertutup dan bahan-

bahan yang digunakan untuk membangun tidak menimbulkan nyala api. Syarat

Pemerintah yang belum sesuai dengan kondisi di lapangan menjadi dasar untuk

memperbaiki ketidaksesuaian tersebut.

4.4 Perbaikan Proses Penyimpanan Limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia

sesuai dengan UU yang berlaku

Perbaikan proses penyimpanan limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia

berdasarkan pada kekurangan-kekurangan yang masih dimiliki perusahaan.

Perbaikan kekurangan-kekurangan yang masih dimiliki perusahaan bertujuan agar

perusahaan mendapatkan apa yang diinginkan yaitu mendapatkan ijin

penyimpanan limbah B3 dari Pemerintah.

4.4.1 Perbaikan Simbol dan Label yang sesuai dengan UU yang berlaku

Dasar pemilihan simbol limbah-limbah yang dihasilkan PT. E-T-A

Indonesia dipilih berdasarkan Material Safety Data Sheet (MSDS) yang ada.

Simbol akan diletakkan pada kemasan dan TPS limbah B3 sesuai dengan

ketentuan UU, sedangkan label akan diletakkan hanya pada kemasan limbah B3.

Tabel 4.4 merupakan ringkasan MSDS PT. E-T-A Indonesia.

Page 15: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

34 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 MSDS PT. E-T-A Indonesia

No Limbah

MSDS

Sifat

fisik Kandungan

Bahaya pada

pekerja &

lingkungan

Tindakan

mencegah bahaya Pertolongan pertama Penyimpanan Simbol

1 Lampu

bekas Padat

Kaca

Fosfor

powder

Merkuri

Polyethylene

terephthalate

(PET)

Mudah

meledak

Mudah

terbakar

Reaktif

Menggunakan

alat perlindungan

pernapasan

Menggunakan

alat perlindungan

mata dan tangan

Memiliki alat

pemadam

kebakaran

Jika terjadi kontak langsung dengan

kulit, segera cuci bagian yang

mengalami kontak langsung dengan

sabun dan bilas dengan air.

Jika tertelan, segera bilas mulut

dengan air dan minum air yang

banyak. Kemudian segeralah

melakukan pemeriksaan medis

Jika terjadi kontak langsung dengan

mata, buka kelopak mata dengan

lebar dan segera bilas dengan air

sebanyak mungkin

Simpan di

lokasi yang

kering dalam

ruangan yang

sejuk dan

berventilasi

baik

2 Kaleng

bekas Padat

Aluminium

Timah

Korosif

Menggunakan alat

perlindungan tangan

dan mulut

Jika terjadi kontak langsung dengan

kulit, segera cuci bagian yang

mengalami kontak langsung dengan

sabun dan bilas dengan air.

Simpan pada

wadah yang

tertutup rapat

dan lokasi

yang kering

Page 16: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

35 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 MSDS PT. E-T-A Indonesia (lanjutan)

No Limbah

MSDS

Sifat

fisik Kandungan

Bahaya pada

pekerja &

lingkungan

Tindakan

mencegah

bahaya

Pertolongan pertama Penyimpanan Simbol

3

Grouting

(sisa

lem)

Padat

Bisphenol

Epoxy Derivate

Polymer

Polyaminoamid

Coco akyl

Berbahaya

terhadap

lingkungan

Korosif

Hindari

kontaminasi

bahan ke tanah

dan air

Cuci tangan

sebelum waktu

istirahat dan

saat selesai

bekerja

Menggunakan

sarung tangan

karet saat

bekerja

Jika terjadi kontak langsung dengan

mata, buka kelopak mata dengan

lebar dan segera bilas dengan air

sebanyak mungkin

Jika terjadi kontak langsung dengan

kulit, segera cuci bagian yang

mengalami kontak langsung dengan

sabun dan bilas dengan air

Jika tertelan, segera bilas mulut

dengan air dan minum air yang

banyak. Kemudian segeralah

melakukan pemeriksaan medis

Jika terhirup, segera hiruplah udara

segar

Segera lepaskan pakaian atau sepatu

yang terkontaminasi dan cuci bersih

sebelum digunakan kembali

Simpan pada

wadah aslinya

dan pastikan

selalu tertutup

rapat

Simpan di

lokasi yang

kering dalam

ruangan yang

sejuk dan

berventilasi baik

Jauhkan dari

sumber panas

dan sinar

matahari

langsung.

Jauhkan dari

sumber api.

Jangan merokok

di lokasi

penggunaan

bahan dan

lokasi

penyimpanan

bahan

Page 17: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

36 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 MSDS PT. E-T-A Indonesia (lanjutan)

No Limbah

MSDS

Sifat

fisik Kandungan

Bahaya pada

pekerja &

lingkungan

Tindakan

mencegah bahaya Pertolongan pertama Penyimpanan Simbol

4 Kain

majun Padat

Katun

kaos

Mudah

terbakar

Beracun

Menggunakan alat

pelindung tangan

Menggunakan

masker

Memiliki alat

pemadam

kebakaran

Jika terjadi kontak langsung

dengan mata, buka kelopak

mata dengan lebar dan segera

bilas dengan air sebanyak

mungkin (selama 10 – 15

menit).

Jika terjadi kontak langsung

dengan kulit, segera cuci

bagian yang mengalami

kontak langsung dengan

sabun dan bilas dengan air.

Jika terhirup, segera hiruplah

udara segar. Jika pernafasan

korban tidak normal atau

berhenti, berikan pernafasan

buatan.

Simpan pada wadah yang

tertutup rapat

5 Sich lack Padat

n-butyl

acetate

ethyl acetate

xylene

propan-2-ol

ethylbenzene

Korosif

Mudah

Terbakar

Menggunakan

sarung tangan

karet

Ruangan

memiliki ventilasi

Hindari

kontaminasi

bahan ke tanah

dan air

Menggunakan

pelindung mata

Jika terjadi kontak langsung

dengan mata, buka kelopak

mata dengan lebar dan segera

bilas dengan air sebanyak

mungkin

Jika terhirup, segera hiruplah

udara segar.

Segera lepaskan pakaian atau

sepatu yang terkontaminasi

dan cuci bersih sebelum

digunakan kembali

Simpan pada wadah

aslinya dan pastikan

selalu tertutup rapat.

Jauhkan dari sumber

panas dan sinar matahari

langsung. Jauhkan dari

sumber api dan bahan-

bahan lain yang mudah

terbakar. Jangan merokok

di lokasi penggunaan

bahan dan lokasi

penyimpanan bahan.

Page 18: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

37 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 MSDS PT. E-T-A Indonesia (lanjutan)

No Limbah

MSDS

Sifat

fisik Kandungan

Bahaya pada

pekerja &

lingkungan

Tindakan

mencegah bahaya Pertolongan pertama Penyimpanan Simbol

6 Oli bekas Cair

Hydro karbon

Sulfur

Tembaga

(campuran)

Besi

Aluminium

Magnesium

Nikel

Mudah

terbakar

Berbahaya

terhadap

lingkungan

Beracun

Memiliki sistem

drainase

Menggunakan

alat perlingan diri

(mata dan tangan)

Menggunakan

perlindungan

pernapasan

Memiliki alat

pemadam

kebakaran

Jika terjadi luka bakar,

gunakan air yang mengalir dan

keringkan bagian tubuh yang

terkena luka bakar dengan

handuk bersih, lalu balut

dengan perban agar steril dari

kuman

Jika terjadi kontak langsung

dengan mata, buka kelopak

mata dengan lebar dan segera

bilas dengan air sebanyak

mungkin (selama 10 – 15

menit).

Jika terjadi kontak langsung

dengan kulit, segera cuci

bagian yang mengalami kontak

langsung dengan sabun dan

bilas dengan air.

Jika tertelan, segera lakukan

pemeriksaan medis. Jangan

memaksakan untuk

memuntahkan dan beristirahat.

Jika terhirup, segera hiruplah

udara segar. Jika pernafasan

korban tidak normal atau

berhenti, berikan pernafasan

buatan.

Simpan pada tempat

yang sejuk

Permukaan harus kedap

air

Page 19: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

38 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4 MSDS PT. E-T-A Indonesia (lanjutan)

No Limbah

MSDS

Sifat

fisik Kandungan

Bahaya pada

pekerja &

lingkungan

Tindakan

mencegah bahaya Pertolongan pertama Penyimpanan Simbol

7 Tampoprint

(campuran) Cair

Solvent

naphtha

(petroleum)

Cyclohexan

one

N-butyl

acetate

2-Methoxy-

1-

Methylethyl

Acetate

Mudah

terbakar

Berbahaya

terhadap

lingkungan

Menghindari

kontak lansgung

dengan kulit dan

mata

Mencuci tangan

sebelum waktu

istirahat dan saat

selesai bekerja

Menggunakan

masker

Jika terjadi kontak langsung

dengan mata, buka kelopak

mata dengan lebar dan segera

bilas dengan air sebanyak

mungkin (selama 10 – 15

menit).

Jika terjadi kontak langsung

dengan kulit, segera cuci

bagian yang mengalami kontak

langsung dengan sabun dan

bilas dengan air.

Jika tertelan, segera lakukan

pemeriksaan medis. Jangan

memaksakan untuk

memuntahkan dan beristirahat.

Jika terhirup, segera hiruplah

udara segar. Jika pernafasan

korban tidak normal atau

berhenti, berikan pernafasan

buatan.

Memiliki bak

penampung tumpahan

Simpan pada tempat

yang sejuk

Jauhkan dari sumber

panas dan sinar matahari

Simpan pada wadah

yang tertutup rapat

Page 20: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

39 Universitas Kristen Petra

Simbol-simbol yang digunakan untuk setiap limbah B3 yang dihasilkan

PT. E-T-A Indonesia dibuat berdasarkan bahaya pada pekerja dan lingkungan

yang ada di MSDS setiap limbah. Simbol yang ditempel berguna untuk

mengurangi kecelakaan kerja yang akan terjadi dikarenakan pekerja akan berhati-

hati dalam bertindak di area penyimpanan limbah B3. Bentuk label limbah B3

yang digunakan oleh PT. E-T-A Indonesia dapat dilihat pada Gambar 4.7 hingga

Gambar 4.9.

Gambar 4.7 Label Indentitas Limbah B3 PT. E-T-A Indonesia

Label indentitas pada Gambar 4.7 merupakan label untuk menunjukkan

limbah B3 berasal. Label identitas ini akan ditempel pada kemasan limbah B3

yang berisi asal usul limbah B3, identitas limbah, dan jumlah limbah B3 pada

kemasan limbah B3.

Page 21: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

40 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.8 Label Penuh dan Label Kosong pada Kemasan Limbah B3

PT. E-T-A Indonesia

Gambar 4.8 menunjukkan label penuh akan dipasang pada kemasan

limbah B3 yang telah terisi penuh limbah dan label kosong akan diisi pada

kemasan limbah B3 yang masih kosong.

Gambar 4.9 Label Petunjuk Penutup Kemasan Limbah B3 PT. E-T-A Indonesia

Gambar 4.9 merupakan label petunjuk penutup kemasan limbah B3

berada berisi dua buah anak panah mengarah ke atas yang berarti memberitahu

penandaan posisi tutup kemasan limbah B3.

Page 22: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

41 Universitas Kristen Petra

4.4.2 Perbaikan Proses Penyimpanan Limbah B3 berserta Penanggung

Jawab atas Penyimpanan Limbah B3

Proses penyimpanan limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia hanya bermula

dari wadah sementara yang telah terisi penuh di setiap area kerja akan

dipindahkan oleh karyawan setempat ke TPS limbah B3. Proses penyimpanan

limbah B3 berlangsung ± 3 bulan, setelah itu limbah akan diangkut oleh pihak ke-

3. Hal ini yang mendasari perusahaan perlu memiliki prosedur penyimpanan

limbah B3 yang khusus dan prosedur ketika kondisi darurat terjadi.

4.4.2.1 Prosedur Penyimpanan Limbah B3 PT. E-T-A Indonesia

Prosedur penyimpanan limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia di buat agar

ada personil yang bertanggung jawab atas setiap proses penyimpanan limbah B3

yang berlangsung. Manfaat lain dari pembuatan prosedur penyimpanan limbah B3

adalah tugas dan tanggungjawab dari setiap pelaksana jelas. Tabel 4.5 merupakan

perbaikan prosedur penyimpanan limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia.

Tabel 4.5 Prosedur Penyimpanan Limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia

No Aktivitas

Pelaksana

Operator

/User

Kepala PG/

Koordinator

area

Bagian

House

Keeping/CS

Departmen

HSE

Departemen

Facility &

Maintenance

1

Adanya kegiatan produksi dan

(atau) non produksi yang

menghasilkan limbah B3

2

Operator/User menyimpan

limbah B3 yang dihasilkan pada

wadah tertutup sementara yang

ada di area kerja masing-masing

3

Operator/User memberitahu

kepala PG/koordinator area

untuk memindahkan limbah

yang telah terkumpul ke TPS

limbah B3 apabila wadah

tertutup sementara sudah terisi

penuh limbah B3 / maksimal 2

minggu sekali

A

Page 23: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

42 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.5 Prosedur Penyimpanan Limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia (lanjutan)

No Aktivitas

Pelaksana

Operator/

User

Kepala PG/

Koordinator

area

Bagian

House

Keeping/CS

Departmen

HSE

Departemen

Facility &

Maintenance

4

Kepala PG/koordinator area

menghubungi bagian House

Keeping untuk memindahkan

limbah B3 ke drum sesuai

dengan sifat dan karakteristik

limbah B3

5

Bagian House Keeping

memindahkan limbah ke dalam

drum di TPS limbah B3,

menutupnya kembali, dan

memberikan simbol "PENUH"

apabila terdapat drum telah

penuh terisi limbah

6

Bagian House Keeping

memeriksa semua yang ada di

TPS limbah B3 (saat

memindahkan limbah B3 dan

ketika melaksanakan kegiatan

house keeping harian) harus

dalam kondisi baik

(drum,label,simbol, dan kondisi

visual lainnya). Ketika terdapat

kondisi yang tidak normal

(misal: label mengelupas, drum

bocor, dll), maka Bagian House

Keeping segera memberikan

informasi kerusakan kepada

Departemen HSE

7

Informasi kerusakan dari

Bagian House Keeping yang

dapat ditangani sendiri oleh

Departemen HSE (misal:

simbol dan label rusak atau

permintaan label dan simbol

untuk drum baru, dll), maka

Departemen HSE akan segera

memperbaiki kerusakan tersebut

A

B

Page 24: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

43 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.5 Prosedur Penyimpanan Limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia (lanjutan)

No Aktivitas

Pelaksana

Operator/

User

Kepala PG/

Koordinator

area

Bagian

House

Keeping/CS

Departmen

HSE

Departemen

Facility &

Maintenance

8

Apabila informasi kerusakan

yang diterima dari Bagian House

Keeping yang tidak dapat

ditangani sendiri oleh

Departemen HSE (misal: lampu

padam, gembok rusak, dsb),

maka Departemen HSE akan

segera memberitahu Departemen

Facility & Maintenance untuk

segera memperbaiki kerusakan

tersebut

Tidak

Ya

9

Departemen Facility &

Maintenance menerima informasi

kerusakan dari Departemen HSE

dan memperbaiki kerusakan pada

TPS limbah B3

10

Departemen Facility &

Maintenance menginformasikan

kepada Departemen HSE bahwa

perbaikan telah selesai dilakukan

11

Departemen HSE melakukan

inspeksi lapangan minimal 1

bulan sekali (mengacu pada

checklist yang telah tersedia)

12

Departemen HSE memberikan

feedback kepada departemen

terkait mengenai hasil

pemeriksaan dan melakukan

follow up yang diperlukan (misal:

perlu bantuan perbaikan dari

Departemen Facility &

Maintenance)

13

Departemen HSE melakukan

koordinasi untuk disposal LB3 yang

telah terkumpul dengan pihak ketiga

yang berwenang dan memiliki izin

resmi sebagai pengikut dan (atau)

pengolah limbah B3 (disposal

dilakukan bila drum di TPS LB3 telah

penuh atau maksimal penyimpanan

LB3 adalah 90 hari)

B

C

Page 25: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

44 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.5 Prosedur Penyimpanan Limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia (lanjutan)

No Aktivitas

Pelaksana

Operator/

User

Kepala PG /

Koordinator

area

Bagian

House

Keeping/

CS

Departmen

HSE

Departemen

Facility &

Maintenance

14

Departemen HSE

menyerahkan limbah B3

kepada pihak ketiga yang

berwenang dan menerima

dokumen manifest limbah B3

sesuai ketentuan

15

Proses penyimpanan,

pengelolaan limbah B3 dan

TPS limbah B3 selesai

Selesai

Proses inspeksi TPS limbah B3 yang dilakukan oleh Departemen HSE

minimal satu bulan sekali memiliki acuan point-point yang telah dibuat agar

mempermudah Departemen HSE dapalam pemeriksaan. Checklist pemeriksaan

dapat di lihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Checklist Proses Pemeriksaan Limbah B3 PT. E-T-A Indonesia

C

Page 26: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

45 Universitas Kristen Petra

Checklist pemeriksanaan limbah B3 membantu Departemen HSE dalam

proses pengecekan terhadap proses penyimpanan limbah B3, mulai dari tempat

penyimpanan, dokumen terkait, dan fasilitas pertolongan pertama. Kondisi awal di

perusahaan, checklist pemeriksaan limbah B3 belum dimiliki. Hal ini

menyebabkan perusahaan membutuhkan kriteria pemeriksaan untuk proses

peyimpanan limbah B3 agar proses pemeriksaan lebih terstruktur. Proses

pemeriksaan ini dilakukan minimal satu bulan sekali oleh Departemen HSE.

4.4.2.2 Prosedur Penanganan Kondisi Darurat

Perusahaan awalnya belum memiliki prosedur penanganan kondisi

darurat sehingga prosedur ini perlu dibuat untuk mengantisipasi ketika kondisi

darurat terjadi. Prosedur melakukan penanganan kondisi darurat di area tempat

penyimpanan sementara limbah B3 PT. E-T-A Indonesia di buat agar karyawan

mengerti hal yang dapat dilakukan ketika kondisi darurat terjadi. Kondisi darurat

yang terjadi di area TPS limbah B3 yang dimaksud adalah timbulnya percikan

api/kebakaran, adanya tumpahan limbah B3, dan adanya personel yang terkena

paparan limbah B3. Tabel 4.6 merupakan prosedur penanganan kondisi darurat di

area TPS limbah B3 PT. E-T-A Indonesia.

Tabel 4.6 Prosedur Penanganan Kondisi Darurat di Area TPS Limbah B3

No Aktivitas

Pelaksana

Karyawan

yang melihat /

mengalami

kondisi

darurat

PIC

Penanganan

Kondisi

Darurat

Mulai

1 Terjadi kondisi darurat

2

Karyawan yang melihat / mengalami

kondisi darurat segera melaporkan

kepada Departemen HSE atau

Security

C

Page 27: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

46 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.6 Prosedur Penanganan Kondisi Darurat di Area TPS Limbah B3

(lanjutan)

No Aktivitas

Pelaksana

Karyawan

yang melihat /

mengalami

kondisi

darurat

PIC

Penanganan

Kondisi

Darurat

3

Ketika kondisi darurat yang terjadi

adalah adanya percikan api /

kebakaran, maka alarm darurat yang

terdekat dengan TPS LB3 harus

segera dibunyikan

4

Departemen HSE dan pihak terkait

mengambil tindakan cepat untuk

mengatasi kondisi darurat

5

Departemen HSE menginventarisasi

kejadian untuk dimasukkan ke dalam

laporan investigasi insiden

6

Departemen HSE dan pihak terkait

melakukan analisis dan evaluasi dari

hasil laporan investigasi insiden,

serta menentukan tindakan perbaikan

dan pencegahan

7 Mengakhiri proses penanganan

kondisi darurat

Selesai

4.4.2.3 LOGBOOK Limbah B3 PT. E-T-A Indonesia

LOGBOOK merupakan sebuah catatan keluar masuk limbah B3, yang

berguna untuk mengetahui alur limbah B3 bergerak. LOGBOOK ini dibuat

berdasarkan syarat UU yang berlaku dan sebelumnya perusahaan belum memliki

catatan keluar masuk limbah-limbah B3 yang dihasilkan. Gambar 4.11 merupakan

LOGBOOK limbah B3 PT. E-T-A Indonesia.

C

Page 28: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

47 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.11 LOGBOOK Limbah B3 PT. E-T-A Indonesia

Manfaat adanya LOGBOOK limbah B3 ini adalah perusahaan menjadi

tahu kapan limbah B3 masuk di TPS limbah B3 hingga limbah B3 keluar dari TPS

limbah B3.

4.4.3 Perbaikan TPS Limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia

Perbaikan desain kontruksi TPS limbah B3 di PT. E-T-A Indonesia

sangat diperlukan karena melihat kondisi awal TPS limbah B3 perusahaan masih

dalam kondisi terbuka. TPS limbah B3 yang masih terbuka menyebabkan limbah-

limbah B3 yang di simpan dapat terkontaminasi dengan binatang atau air hujan

yang turun dan karyawan dapat mengakses dengan mudah limbah B3 tanpa ijin.

Desain TPS limbah B3 PT. E-T-A Indonesia terdiri dari dua desain yaitu yang

terbuat dari bangunan tetap dan kontainer yang telah dimodifikasi.

Pembuatan dua desain ini didasarkan atas kelebihan dan kekurangan

masing-masing desain. Contohnya, rencana area penempatan TPS limbah B3 yang

mengambil beberapa area parkir sepeda motor dan beberapa ijin yang harus di

urus ketika memutuskan untuk membangunan TPS limbah B3. Ijin yang harus

dipikirkan yaitu ijin penebangan pohon dan ijin persetujuan SIER serta beacukai

ketika ingin membangun TPS yang terbuat dari bangunan tetap, sedangkan untuk

TPS limbah B3 dari kontainer hanya memerlukan ijin penebangan pohon. Hal ini

mendasari perusahaan memerlukan komparasi antara TPS limbah B3 yang terbuat

dari bangunan tetap dan TPS limbah B3 yang terbuat dari kontainer. Tabel 4.7

Page 29: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

48 Universitas Kristen Petra

merupakan komparasi antara TPS limbah B3 yang terbuat dari bangunan tetap dan

kontainer yang di lihat dari berbagai aspek.

Tabel 4.7 Komparasi Bangunan Tetap dan Kontainer TPS Limbah B3

BANGUNAN TETAP KONTAINER

KO

MP

AR

AS

I

Biaya

investasi ± 50 juta ± 30 - 40 juta

Area 3.95m x 1.67m x 1.9m 3.95m x 1.67m x 2.3m

Lokasi

A1: depan pintu gudang

warehouse sebelah kiri Sebelah kanan dari rencana

awal A2: sebelah kanan dari

rencana awal

Tempat

parkir

A1: tidak ada gangguan Sebagian area parkir akan

dipindahkan (sekitar 8-10

sepeda motor)

A2: sebagian area parkir

akan dipindahkan (sekitar 8-

10 sepeda motor)

Pohon

ditebang

A1: tebang 1 pohon Tebang 2 pohon

A2: tebang 2 pohon

Perijinan Perlu izin dan persetujuan

dari SIER dan Beacukai

Tidak memerlukan izin dan

persetujuan dari SIER dan

Beacukai, hanya

menginformasikan ke

Beacukai bahwa perusahaan

memiliki kontainer baru

Flesibilitas

Perusahaan akan kehilangan

bangunan ketika perusahaan

memutuskan untuk

perpindah tempat

Perusahaan tidak akan

kehilangan bangunan ketika

perusahaan memutuskan

untuk perpindah tempat

Material

bangunan

Bangunan terbuat dari plat,

rangka hollo, dan lispank

dari zinc galvalume yang

bersifat mudah di bentuk,

berumur panjang, dan anti

karat

Kontainer yang terbuat dari

campuran besi dan baja yang

bersifat kuat dan kokoh

Perawatan

Bangunan tetap tidak

memerlukan perawatan lebih

karena terbuat dari rangka

yang kuat

kontainer memerlukan

perawatan yang lebih karena

terbuat dari besi dan baja yang

mudah korosi

Hasil komparasi desain kontruksi TPS limbah B3 bertujuan agar

perusahaan mengerti kekurangan dan kelebihan yang diberikan dari setiap desain

TPS limbah B3. Perkiraan biaya investasi kontainer terlihat lebih murah daripada

desain TPS limbah B3 dari bangunan tetap, namun aspek perawatan kontainer

Page 30: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

49 Universitas Kristen Petra

lebih rumit karena kontainer memiliki sifat yang mudah korosi. Perijinan yang

diharuskan untuk TPS limbah B3 dari kontainer terbilang lebih mudah, tidak

serumit pembangunan TPS limbah B3 dari bangunan tetap. Perusahaan sangat

memperhatikan semua aspek dari kedua desain TPS limbah B3 tersebut, agar

perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih.

Perusahaan lebih memilih desain kontruksi TPS limbah B3 yang terbuat

dari kontainer yang dimodifikasi dan perusahaan tidak memberatkan untuk

perawatan atau kekurangan-kekurangan pada TPS limbah B3 dari kontainer. Ijin

penebangan pohon yang harus di urus ketika membuat TPS limbah B3 juga tidak

jadi masalah perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan lebih memikirkan

keutuhan bangunan ketika perusahaan harus berpindah tempat, mengingat

perusahaan masih menyewa tempat yang ada.

Perencanaan penempatan TPS limbah B3 terdiri dari dua lokasi. Rencana

awal lokasi peletakkan TPS limbah B3 berada di depan pintu sebelah kiri gudang

warehouse dan perencanaan kedua berada disamping kanan dari perencanaan

awal. Denah peletakkan TPS limbah B3 dapat dilihat pada Gambar 4.12.

= Dua Rencana Lokasi TPS Limbah B3

Gambar 4.12 Denah Peletakkan TPS Limbah B3

Dua perencanaan lokasi penempatan TPS limbah B3 yang terlihat pada

Gambar 4.12 menunjukkan bahwa lahan yang dimiliki PT. E-T-A Indonesia tidak

luas. Hal ini menyebabkan beberapa area atau fasilitas yang ada di perusahaan

1

2

1

2 1

2

1

1 1

2

1

J

A

L

A

N

R

A

Y

A

W

A

R

E

H

O

U

S

E

AREA

PRODUKSI

AREA

PRODUKSI

Page 31: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

50 Universitas Kristen Petra

harus dipindahkan untuk peletakkan TPS limbah B3. Pemindahan area parkir

sepeda motor, yang semula berada di sebelah kanan depan pintu gudang

warehouse berpindah di sebelah kiri depan pintu gudang warehouse.

Perusahaan juga telah mengantisipasi ketika kondisi darurat terjadi. Hal

ini dikarenakan kondisi darurat tidak bisa di prediksi kapan dapat terjadi. Kondisi

darurat yang dimaksud adalah timbulnya nyala api dari tempat-tempat yang rawan

terjadi kondisi darurat. Antisipasi perusahaan untuk menangani keadaan darurat

yang terjadi ada dua cara yang dapat dilakukan. Dua cara tersebut adalah

penyediaan alarm darurat yang berada di sekitar area rawan terjadi kondisi darurat

dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang memadai.

Perusahaan telah meletakkan dua APAR yang terdekat dengan rencana

peletakkan TPS limbah B3. Peletakkan APAR berada di seberang TPS limbah B3

dibangun (di pintu kiri gudang warehouse sisi kanan dan kiri). Gambar 4.13 dan

Gambar 4.14 merupakan letak APAR yang terdekat dengan rencana pembangunan

TPS limbah B3.

Gambar 4.13 Jenis APAR yang Terdekat dengan TPS Limbah B3

Gambar 4.14 Jenis APAR yang Terdekat dengan TPS Limbah B3

JENIS APAR

JENIS APAR

Page 32: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

51 Universitas Kristen Petra

Perusahaan memiliki dua jenis APAR yang terdekat dengan lokasi

peletakkan TPS limbah B3. Gambar 4.13 merupakan APAR yang berupa gas CO

dan Gambar 4.14 merupakan APAR yang berupa serbuk. Karyawan yang melihat

kondisi darurat dapat mempergunakan APAR untuk mencegah nyala api yang

semakin besar.

Karyawan yang melihat keadaan darurat seperti percikan api, maka

diharuskan untuk menekan alarm darurat yang terdekat. Alarm darurat ini akan

berbunyi ketika ada yang menekan tombol pada alarm manual tersebut.

Peletakkan alarm darurat yang terdekat dengan rencana pembangunan TPS

limbah B3 dapat dilihat Gambar 4.15.

Lokasi Fire Alarm yang terdekat dengan TPS limbah B3

Gambar 4.15 Lokasi Alarm Manual Terdekat dengan TPS Limbah B3

AREA

PRODUKSI

AREA

PRODUKSI

JALAN RAYA

WAREHOUSE

Page 33: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

52 Universitas Kristen Petra

Lokasi penempatan alarm manual yang terlihat pada Gambar 4.15

merupakan lokasi yang paling dekat dengan rencana penempatan TPS limbah B3.

Hal ini dapat mengantisipasi terjadinya kondisi darurat yang parah karena

karyawan dapat memberitahukan dengan cepat ke seluruh pekerja di perusahaan

dengan menekan tombol alarm darurat.

4.4.3.1 Desain Kontruksi TPS Limbah B3 dari Bangunan Tetap

Ukuran keseluruhan TPS limbah B3 dari bangunan tetap PT. E-T-A

Indonesia panjang, lebar, dan tinggi adalah 3.95m x 1.67m x 1.9m. Ukuran ini

disesuaikan dengan keterbatasan perusahaan akan lahan dan tanah yang dimiliki.

Ukuran desain TPS limbah B3 dari bangunan tetap dapat dilihat secara jelas

dalam Lampiran 3. Gambar 4.16 sampai Gambar 4.19 merupakan desain

kontruksi bangunan tetap untuk tempat penyimpanan sementara limbah B3 PT. E-

T-A Indonesia.

Gambar 4.16 Tampak Depan Desain Kontruksi TPS Limbah B3

PT. E-T-A Indonesia dari Bangunan Tetap

Gambar 4.16 menunjukkan tampak depan desain TPS limbah B3 dari

bangunan tetap terdiri dari pintu sliding dan papan nama untuk menunjukkan TPS

limbah B3 berserta simbol-simbol yang digunakan.

Page 34: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

53 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.17 Tampak Samping Kiri Kanan Desain Kontruksi TPS Limbah B3

PT. E-T-A Indonesia dari Bangunan Tetap

Gambar 4.17 menunjukkan tampak samping kanan dan kiri TPS limbah

B3 yang terbuat dari bangunan tetap. Desain ini menunjukkan TPS limbah B3

memiliki pintu samping kanan dan kiri dan memiliki atap yang berfungsi untuk

menghindari jatuhnya air hujan.

Gambar 4.18 Tampak Atas Desain Kontruksi TPS Limbah B3

PT. E-T-A Indonesia dari Bangunan Tetap

Gambar 4.18 menunjukkan tampak atas desain TPS limbah B3 yang

terbuat dari bangunan tetap, yang mana terlihat bahwa atap melebihi bangunan.

Hal ini bertujuan agar ketika hujan turun, air hujan menjauhi TPS limbah B3.

Page 35: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

54 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.19 Bagian Dalam Desain Kontruksi TPS Limbah B3

PT. E-T-A Indonesia dari Bangunan Tetap

Gambar 4.19 menunjukkan bagian dalam desain TPS limbah B3 yang

terbuat dari bangunan tetap, yang mana terlihat bahwa ada dua ruang yang terdiri

dari limbah padat dan limbah cair. Bagian dalam TPS juga terdapat tempat

dokumen untuk meletakkan dokumen-dokumen terkait (misalnya, prosedur

penyimpanan limbah, LOGBOOK, dan prosedur penanganan kondisi darurat).

Area nyata yang akan digunakan untuk membangun TPS limbah B3 yang

terbuat dari bangunan tetap terdiri dari dua yaitu depan pintu sebelah kiri gudang

warehouse atau berada di samping kanan dari rencana awal. Dua area nyata

penempatan TPS limbah B3 dapat dilihat pada Gambar 4.20 dan Gambar 4.21

yang bertanda garis kuning.

Gambar 4.20 Real Area Penempatan TPS Limbah B3 dari Bangunan Tetap

Page 36: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

55 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.20 menunjukkan rencana pertama lokasi penempatan TPS

limbah B3 dari bangunan tetap yang berada di depan pintu sebalah kanan gudang

warehouse.

Gambar 4.21 Real Area Penempatan TPS Limbah B3 dari Bangunan Tetap

Gambar 4.21 menunjukkan rencana kedua lokasi penempatan TPS limbah

B3 dari bangunan tetap yang berada di samping kanan dari perencanaan awal.

Bahan dan biaya investasi yang harus dikeluarkan perusahaan untuk

mendirikan desain TPS limbah B3 bangunan tetap dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Bahan dan Biaya Investasi untuk Desain Pertama

NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA

SATUAN

JUMLAH

HARGA

1 Pintu besi samping unit 2 Rp 2,000,000 Rp 4,000,000

2 Pintu slaiding depan unit 2 Rp 2,250,000 Rp 4,500,000

3 Ril atas pintu slaiding +

braket unit 2 Rp 3,000,000 Rp 6,000,000

4 Besi H beam 100 untuk

gantungan pintu + braket unit 1 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

5 Kosen pintu suwing dari

besi unit 2 Rp 750,000 Rp 1,500,000

6 Ensel pintu swing unit 2 Rp 250,000 Rp 500,000

7 Kunci + handel pintu

swing unit 2 Rp 300,000 Rp 600,000

8 Pilar depan dari plat 2.5

mm + rangka hollo unit 4 Rp 1,750,000 Rp 7,000,000

Page 37: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

56 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.8 Bahan dan Biaya Investasi untuk Desain Pertama (lanjutan)

NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA

SATUAN

JUMLAH

HARGA

9

Sekat tengah pembatas

dari plat 2.5 mm + rangka

hollo

unit 1 Rp 2,750,000 Rp 2,750,000

10 Penutup dinding belakang

dari plat 2 mm + rangka unit 1 Rp 3,500,000 Rp 3,500,000

11

Lisplank depan +

samping + rangka dari

zinc galvalume

m' 12.54 Rp 250,000 Rp 3,135,000

12

Kawat loket diatas

penyekat tengah & depan

seperti gambar

m' 10 Rp 150,000 Rp 1,500,000

13 Pasang atap dari zinc

calume tabel 0.4 kr5 m² 8.54 Rp 125,000 Rp 1,067,500

14 CNP 100 kg 50 Rp 20,000 Rp 1,000,000

15 Seng talang + rangka +

pipa PVC 3" m' 4 Rp 250,000 Rp 1,000,000

16 Plat dasar + pengaku

tebal 3 mm m² 7.35 Rp 450,000 Rp 3,307,500

17 Mur baut segala ukuran ls 1 Rp 500,000 Rp 500,000

18 Pengecatan semua

(luar+dalam) ls 1 Rp 3,500,000 Rp 3,500,000

19

Pengecoran bagian dasar

dari beton tanpa tulang

tebal 15 cm

m² 8 Rp 175,000 Rp 1,400,000

20 Lampu penerangan titik 3 Rp 450,000 Rp 1,350,000

21 Pembersihan lokasi ls 1 Rp 250,000 Rp 250,000

22

Talang pembuangan

untuk mengalirkan cairan

yang tumpah menuju

tempat penampungan

terbuat dari plat tebal 2.5

mm seperti gambar

m' 7.13 Rp 165,000 Rp 1,176,450

Sub Total Rp 51,500,000

4.4.3.2 Desain Kontruksi TPS Limbah B3 dari Kontainer

Kontainer merupakan kemasan yang praktis yang dapat digunakan untuk

menyimpan dan membawa barang atau muatan dari satu tempat ke tempat lainnya

dengan cepat, aman, dan efisien. Zaman sekarang kontainer banyak dimanfaatkan

untuk orang bukan sebagai pengangkut barang saja, melainkan sebagai tempat

tinggal yang telah dimodifikasi. Hal ini dikarenakan untuk mendirikan sebuah

bangunan tetap, orang harus memiliki tanah sedangkan rumah kontainer tidak

perlu memerlukan tanah dan ijin dalam pembangunannya.

Kontainer menjadi salah satu alternatif PT. E-T-A Indonesia dalam

mendirikan TPS limbah B3 karena di rasa memiliki banyak kelebihan jika

Page 38: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

57 Universitas Kristen Petra

dibandingkan bangunan tetap. Ukuran keseluruhan TPS limbah B3 dari kontainer

PT. E-T-A Indonesia panjang, lebar, dan tinggi adalah 3.95m x 1.67m x 2.3m.

Ukuran desain TPS limbah B3 dari bangunan tetap dapat dilihat secara jelas

dalam Lampiran 4. Gambar 4.22 – Gambar 4.25 merupakan desain TPS limbah

B3 yang terbuat dari kontainer.

Gambar 4.22 Tampak Depan Desain TPS Limbah B3

PT. E-T-A Indonesia dari Kontainer

Gambar 4.22 menunjukkan tampak depan TPS limbah B3 dari kontainer.

Pintu yang digunakan berupa rolling door aluminium dan memiliki papan nama

TPS limbah B3 dan memasang simbol-simbol yang digunakan untuk

penyimpanan limbah B3.

Gambar 4.23 Tampak Belakang Desain TPS Limbah B3

PT. E-T-A Indonesia dari Kontainer

Page 39: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

58 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.23 menunjukkan tampak belakang desain TPS limbah B3 dari

kontainer. Tampak belakang TPS limbah B3 memiliki ventilasi yang berada di

belakang. Hal ini dikarenakan agar suhu di dalam ruangan tidak panas.

Gambar 4.24 Tampak Samping Kanan Kiri Desain TPS Limbah B3

PT. E-T-A Indonesia dari Kontainer

Gambar 4.24 menunjukkan tampak samping TPS limbah B3 yang terbuat

dari kontainer. Tambahan seng di sekeliling kontainer yang berfungsi untuk

melindungi TPS dari hujan yang turun agar air hujan tidak memasuki TPS limbah

B3.

Gambar 4.25 Tampak Bawah Desain TPS Limbah B3

PT. E-T-A Indonesia dari Kontainer

Page 40: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

59 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.25 menunjukkan trampak bawah desain TPS limbah B3 yang

terbuat dari kontainer, telihat ada beberapa kaki bangunan. Hal ini berguna untuk

meninggikan bangunan sehingga tempat tumpahan limbah B3 semakin luas.

Gambar 4.26 Bagian Dalam Desain TPS Limbah B3

PT. E-T-A Indonesia dari Kontainer

Gambar 4.26 menunjukkan bagian dalam desain TPS limbah B3 yang

terbuat dari kontainer, yang mana terlihat bahwa ada dua ruang yang terdiri dari

limbah padat dan limbah cair. Bagian dalam TPS juga terdapat tempat dokumen

untuk meletakkan dokumen-dokumen terkait (misalnya, prosedur penyimpanan

limbah, LOGBOOK, dan prosedur penanganan kondisi darurat).

Area nyata yang akan digunakan untuk membangun TPS limbah B3 yang

terbuat dari kontainer berada di samping kanan dari rencana awal. Penempatan

TPS limbah B3 dapat dilihat pada Gambar 4.27 yang bertanda kuning.

Page 41: 4. PEMBAHASAN 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang ... · 4.1 Undang-Undang yang Berlaku tentang Penyimpanan Limbah B3 Undang-Undang merupakan peraturan Negara yang dibuat untuk

60 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.27 Real Area Penempatan TPS Limbah B3 dari Kontainer

Gambar 4.27 menunjukkan area penempatan TPS limbah B3 yang terbuat

dari kontainer. Penempatan TPS ini akan menebang dua pohon yang ada dan

memindahkan beberapa sepeda motor.

Rincian bahan-bahan dan biaya investasi yang harus dikeluarkan

perusahaan untuk mendirikan desain TPS limbah B3 bangunan tetap dapat dilihat

pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Bahan dan Biaya Investasi untuk Desain Kedua

NO BAHAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA

1 Kontainer baru unit 1 Rp 27,500,000.00 Rp 27,500,000.00

2 Pintu rolling door

aluminium 0.6 m m 4 Rp 370,000.00 Rp 1,260,000.00

3 Gantungan set 1 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00

4

Sekat tengah

pembatas dari plat

2.5 mm + rangka

hollo

unit 1 Rp 2,750,000.00 Rp 2,750,000.00

5

Kawat loket diatas

penyekat tengah &

depan seperti

gambar

m 10 Rp 150,000.00 Rp 1,500,000.00

6 Pengecatan semua

(luar+dalam) ls 1 Rp 3,500,000.00 Rp 3,500,000.00

7 Lampu penerangan titik 3 Rp 450,000.00 Rp 1,350,000.00

8 Pembersihan lokasi ls 1 Rp 250,000.00 Rp 250,000.00

Sub Total Rp 38,210,000.00