4
Bandung, STOPPRESS- UNPAR secara institusi terakreditasi B. Tetapi hal itu bukan merupakan suatu penurunan prestasi. UNPAR baru terakreditasi secara institusi untuk pertama kalinya. “UNPAR telah terakreditasi institusi B dan itu baru pertama kali. UNPAR tidak pernah mendapat akreditasi A”, ujar Bapak Paulus selaku Wakil Rektor I UNPAR. Tidak ada satupun PTS (Perguruan Tinggi Swasta - red) yang mendapatkan akreditasi A. “Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Institut Pertanian Bogor yang mendapatkan akreditasi A. Sebenarnya UNPAR yang ter- Akreditasi B sudah bagus, itu membuktikan bahwa UNPAR sebagai Institusi yang sehat”, tegasnya lagi. Kriteria penilaian akreditasi Institusi ada 15 poin. Lima diantaranya Leadership, Struktur Organisasi, Kemahasiswaan, Sumber Daya Manusia, Kurikulum, dan Finansial. Hal itu juga ditegaskan oleh Ibu Rosmaida. Beliau mengatakan bahwa akreditasi UNPAR secara institusi turun itu tidak benar. “Akreditasi institusi sampai saat ini belum ada penurunan, bahkan sudah dari dulu B”. Akreditasi terakhir 25/02/09 RP 500 (bersambung ke hal. 7) AKREDITASI B BAGI UNPAR BUKAN PENURUNAN PRESTASI Halo warga kampus jingga! Terima kasih atas kesetiaannya membaca Stop Press koran ini. Tak peduli karena membelinya, meminjam dari teman, atau menemukannya tergeletak di koridor. Kami sadari masih banyak kekurangan-kekurangan dari edisi sebelumnya, jadi mohon maaf sebesar-sebesarnya! Sumbangsih berupa kritik dan saran sangat kami butuhkan. Kami juga mengharapkan kontribusi kalian. Kirimkan cerpen, opini, foto, karikatur, komik, resensi, tips dan lainnya! Kirimkan ke [email protected]. Terima kasih dan Selamat membaca! Jika ada sebuah universitas yang menjadi “ketagihan” akan kebijakan outsourcing, dengan mantap bisa dijawab itu adalah universitas kita sendiri. Sekali lagi keputusan mengambil jalur outsourcing akan diambil lagi pihak rektorat dalam sektor keamanan kampus ini, setelah lahan parkir kita telah diserahkan kepada Secure Parking. Menerapkan kebijakan tersebut memang cukup menguntungkan. Layaknya paket hemat di sebuah restoran siap saji: praktis, cepat, dan “dijamin lezat”. Sebuah kebijakan outsourcing sering dilakukan sebuah perusahaan agar tidak terlalu dipusingkan dengan urusan kepegawaian dan sebagainya. Namun pada awalnya universitas ini sebuah lembaga pendidikan, bukan bentuk sebuah perusahaan. Diawal berdirinya, Mgr. Dr. N.J.C. Geise OFM ( alm.) bercita-cita membentuk kampus ini menjadi Laboraturium Panc asila. Baginya, Pancasila itu harus senantiasa digali, dan yang menggali adalah kita semua: sang warga negara. Sebagai warga negara, pemenuhan kewajiban membayar pajak, menjamin kehidupan-kemanusiaan orang lain, dan mengembangkan penghidupan mereka merupakan panggilan yang harus diemban. Dan tampaknya kebijakan outsourcing tak menjawab panggilan tugas tersebut. Kebijakan ini seperti lepas tangan dari segala tanggung jawab moral. Bila dilihat dari sudut pandang yang mencari keuntungan pribadi sangat merepotkan namun sebenarnya penting: perihal tunjuangan, pensiun, dan pembayaran pajak pendapatan bagi negara. Sekali lagi, hal ini membuat pihak rektorat diuntungkan segala kemudahan outsourcing, namun Unpar bukan lembaga yang didirikan hanya untuk “untung” semata. ”Intelegensi yang tinggi tanpa adanya hati nurani, tidak ada artinya” ucap Romo Geisse dimasa lalu, yang gaungnya sudah jarang di dengar lagi saat ini. UNIVERSITAS SERBA OUTSOURCING

#4 SK: Akreditasi B Bagi Unpar Bukan Penurunan Prestasi [25Feb09]

Embed Size (px)

Citation preview

Bandung, STOPPRESS-

UNPAR secara

institusi terakreditasi

B. Tetapi hal itu bukan

merupakan suatu

penurunan prestasi.

UNPAR baru

terakreditasi secara

institusi untuk

pertama kalinya.

“UNPAR telah

terakreditasi institusi B

dan itu baru pertama

kali. UNPAR tidak

pernah mendapat

akreditasi A”, ujar

Bapak Paulus selaku

Wakil Rektor I UNPAR.

Tidak ada satupun PTS

(Perguruan Tinggi

Swasta -

red) yang

mendapatkan

akreditasi A.

“Universitas

Indonesia,

Universitas Gajah

Mada, Institut

Teknologi

Bandung, Institut

Teknologi

Sepuluh

November, dan

Institut Pertanian

Bogor yang

mendapatkan

akreditasi A.

Sebenarnya

UNPAR yang ter-

Akreditasi B

sudah bagus, itu

membuktikan

bahwa UNPAR

sebagai Institusi

yang sehat”,

tegasnya lagi.

Kriteria penilaian

akreditasi

Institusi ada 15

poin. Lima

diantaranya

Leadership,

Struktur

Organisasi,

Kemahasiswaan,

Sumber Daya

Manusia,

Kurikulum, dan

Finansial.

Hal itu juga

ditegaskan oleh

Ibu Rosmaida.

Beliau

mengatakan

bahwa akreditasi

UNPAR secara

institusi turun itu

tidak benar.

“Akreditasi

institusi sampai

saat ini belum

ada penurunan,

bahkan sudah

dari dulu B”.

Akreditasi

terakhir

25/0

2/09

RP 500

(bersambung ke hal. 7)

AKREDITASI B BAGIUNPAR BUKAN

PENURUNAN PRESTASI

Halo warga kampus jingga! T e r i m a k a s i h a t a s

kesetiaannya membaca Stop Press koran ini. Tak peduli karena membelinya,

meminjam dari teman, atau menemukannya tergeletak di koridor. Kami sadari masih banyak kekurangan-kekurangan dari edisi sebelumnya, jadi mohon maaf sebesar-sebesarnya! Sumbangsih berupa kritik dan saran sangat kami butuhkan. Kami juga mengharapkan kontribusi kalian. Kirimkan cerpen, opini, foto, karikatur, komik, resensi, tips dan lainnya!Kirimkan ke [email protected]. Terima kasih dan Selamat membaca!

Jika ada sebuah

u n i v e r s i t a s y a n g

menjadi “ketagihan”

a k a n k e b i j a k a n

outsourcing, dengan

mantap bisa dijawab

itu adalah universitas

kita sendiri. Sekali lagi

keputusan mengambil

jalur outsourcing akan

diambil lagi pihak

rektorat dalam sektor

keamanan kampus ini,

setelah lahan parkir

kita telah diserahkan

k e p a d a S e c u r e

Parking.

M e n e r a p k a n

kebijakan tersebut

m e m a n g c u k u p

m e n g u n t u n g k a n .

Layaknya paket hemat

di sebuah restoran

siap saji: praktis,

cepat, dan “dijamin

l e z a t ” . S e b u a h

k e b i j a k a n

outsourcing sering

dilakukan sebuah

perusahaan agar

t i d a k t e r l a l u

dipusingkan dengan

urusan kepegawaian

dan sebagainya.

N a m u n p a d a

awalnya universitas

ini sebuah lembaga

pendidikan, bukan

b e n t u k s e b u a h

perusahaan. Diawal

berdirinya, Mgr. Dr.

N.J.C. Geise OFM

(alm.) bercita-cita

membentuk kampus

i n i m e n j a d i

Laboraturium

Panc

asila. Baginya, Pancasila itu harus

senantiasa digali, dan yang menggali

adalah kita semua: sang warga negara.

Sebagai warga negara, pemenuhan

kewajiban membayar pajak, menjamin

kehidupan-kemanusiaan orang lain,

dan mengembangkan penghidupan

mereka merupakan panggilan yang

harus diemban. Dan tampaknya

kebijakan outsourcing tak menjawab

panggilan tugas tersebut.

Kebijakan ini seperti lepas tangan

dari segala tanggung jawab moral.

Bila dilihat dari sudut pandang yang

mencari keuntungan pribadi sangat

merepotkan namun sebenarnya

penting: perihal tunjuangan, pensiun,

dan pembayaran pajak pendapatan

bagi negara. Sekali lagi, hal ini

m e m b u a t p i h a k r e k t o r a t

diuntungkan segala kemudahan

outsourcing, namun Unpar bukan

lembaga yang didirikan hanya untuk

“untung” semata. ”Intelegensi yang

tinggi tanpa adanya hati nurani, tidak

ada artinya” ucap Romo Geisse

dimasa lalu, yang gaungnya sudah

jarang di dengar lagi saat ini.

UNIVERSITASSERBA OUTSOURCING

Stoppress beritanya kurang banyak, apalagi di edisi ke 3. Keliatan banget ada penurunan kualitas. Tau gitu 500 nya mending gw beliin rokok!Nanda, Teknik Sipil

Saya termasuk salah satu, mahasiswa yang

keberadaan Stoppress Koran Media Parahyangan. Ada beberapa hal yang ingin saya katakan. Menurut saya, adalah sebuah kewajaran apabila sebuah media baru belum menemukan format yang tepat, namun saya percaya seiringnya waktu pasti Stoppress Koran akan menemukan formula yang

tepat, kalau bisa nantinya gratis, hehe.Henny, Teknik Industri

Stoppress kok beritainnya kebanyakan yang buruk-buruk ya?Alan, Hukum

Halo MP. Saya baru aja baca Stoppress Koran yang dijual 500an. Secara keseluruhan saya senang karena jadi tahu berita di sekitar kampus.

kayanya masih kurang banget, coba ditambah sama yang lain biar ga bosen baca berita yang itu-itu terus. Selain itu gambarnya juga diperbanyak! Ok segitu aja dari saya, sukses terus buat stoppress korannya!

Valencia, Teknik Arsitektur

3

Feb 251945 - Perang Dunia II : Turki mendeklarasikan perang atas JermanFeb 261797 - Bank of England menerbitkan uang kertas satu pound pertama.2004 - AS menarik larangannya untuk berpergian ke Libia setelah 23 tahun.Feb 271964 - Pemerintah Italia meminta bantuan dalam menjaga agar Menara Pisa tidak jatuh.Feb 281974 - Setelah tujuh tahun, AS dan Mesir kembali mengadakan hubungan diplomatik.Maret 11896 - Henri

Mao Tse-tung,

seseorang yang

bertanggung

jawab atas

kematian lebih

dari 30 juta

orang di China,

percaya bahwa

berhubungan

seks dengan

perawan akan

membantu

mengembalika

n kesehatan

dan tenaga

pria.

Becquerel menemukan radioaktivitas.Maret 21995 - Yahoo! didirikan.Maret 31923 - Majalah TIME mulai terbit.

NH ES WA SLF

DEKAN CUP

24/02/09, Acara dekan cup yang diselenggara oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum memasuki tahap grand final. Pertandingan putra : NGENAM melawan DPR, dimenangkan oleh tim NGENAM. Pertandingan putri : 06 sebagai juara I dan 08 sebagai juara II. Penyerahan trofi dilakukan di GSG. MVP tahun ini sekali lagi digelarkan kepada Fransiskus "Frans" D. Matondang (07).

Kurangnya tenaga satpam UNPAR menyebabkan

kurang optimalnya penjagaan di wilayah kampus. Hal

tersebut terlihat dari hilangnya sebuah infocus dari

Fakultas Teknik dan hilangnya pula tiga infocus dari

Fakultas Ekonomi.

“Jumlah satpam yang ada di Unpar hanya 24

orang, sedangkan kami harus menjaga kurang lebih

tujuh titik, dengan tingkat penjagaan terendah di

kawasan Gedung 9. Serta Gedung 10,” ungkap

Bapak Sumarna, Komandan Satpam. Kekurangan

tenaga tersebut akan semakin menyulitkan, jika

tiba Pemilihan Umum di UNPAR, karena akan selalu

ada kemungkinan keributan di luar kampus yang

memancing reaksi warga sekitar” tambanya lagi.

Menjawab permasalahan tersebut, outsourcing

tenaga satpam dilakukan. Bapak Ismadi selaku

Wakil Rektor IV bidang SDM, “Jumlah personel

satpam di lingkungan kampus memang kurang,

ditambah performa memang sudah menurun,

dikarenakan umur mereka yang rata-rata sudah di

atas 40 tahun, serta postur mereka sudah tidak

memenuhi standar. Untuk itu kita perlu mencari

tenaga baru untuk memenuhi kebutuhan keamanan

yang lebih besar di Unpar” katanya.

Outsourcing menjadi opsi terbaik selain beberapa

opsi lain seperti perekrutan sendiri tenaga tetap dan

mengangkat pekerja honorer. Kedua opsi tersebut

gugur karena dianggap kurang efisien. “Jika kita

melakukan outsourcing, kita hanya akan terima beres.

Karena para pegawai (satpam) tersebut tidak menjadi

tanggungjawab Unpar, sehingga jika kita merasa dirugikan atau

kurang puas, kita hanya perlu melakukan pemutusan kontrak

kerja.”

Rencananya, akan ada sekitar 14-16 satpam baru yang akan direkrut

UNPAR untuk ditempatkan di Gedung 10, dengan pembagian wilayah kerja

sebagai berikut, satpam-satpam Unpar akan ditempatkan di masing-masing

gedung, dan satpam-satpam outsourcing akan ditempatkan di titik-titik penjagaan

di luar gedung. Selain satpam, terhitung mulai tanggal 1 Maret 2009, tenaga satpam

dan cleaning service yang baru akan diaktifkan, juga dengan percobaan penggunaan

CCTV. (Lalola Easter)

DELEGASI UNPAR

KEMBALI KE INDONESIA

Sabtu (21/02/09) delegasi UNPAR yang menghadiri acara HMNUN kemba l i ke I ndones i a . 14 mahasiswa yang terdiri dari beberapa jurusan: Mario, Andhika, Katrin, Anissa, Raisa, Wafa, Rara, Abigail, Deirissa, Amel dari Hubungan Internasional. Toni, Yeremia dari Hukum dan Carla

j u g a D e v i n a d a r i Mana jemen. Mereka

pulang ke tanah air dengan membawa

p e n g h a r g a a n “Outstanding

D e l

UNPAR OUTSOURCING SECURITY KAMPUS

Hierarchical Officious

Oracle”4

c e r i t a t e n t a n g

sekumpulan bocah-bocah

cilik berkelakuan diluar

kewajaran yang sering

bermain di kampus Unpar

Alan, Iwan, Bimbim dan

Sandi sebenarnya tak

bermaksud menjadi nakal.

Rata-rata berumur 6-7

tahun, badannya kecil.

Mereka masih bocah belum

dapat membedakan mana

yang baik dan mana yang

salah. Lebih tepatnya mana

wajar dan mana yang tidak

w a j a r . T e r a n g s a j a ,

kelakuan mereka agak

berbeda dengan anak

seumuran mereka. Tanya

p a d a k a w a n - k a w a n

mahasiswa yang sering

nongkrong di selasar

hukum, taman FISIP, plaza

hukum, juga gedung UKM.

Itu daerah” jajahan” mereka

kalau hari tidak hujan

mereka kerap bermain

disana. Meminta-minta

uang, padahal bukan

p e n g e m i s . b a h k a n

memaksa padahal mereka

bocah, bukan preman.

Sedikit petunjuk

u n t u k

mengen

ali

mereka. Alan berambut

p l on tos , wa j ahnya

sekilas tua. Iwan

b e r a m b u t c e p a k ,

hidungnya kerap basah

karena meler. Sandi

be r ambu t pendek ,

kulitnya lebih putih dari

temannya yang lain.

B imbim rambutnya

model cepak tapi di

bagian depannya sedikit

leb ih panjang dan

mengikal dari pinggir ke

tengah.

Sepertinya ketua “geng”

adalah Alan. Kemanapun

mereka Alan berjalan

paling depan. Alan juga

yang paling berani

m e l a k u k a n

“konfrontasi” dengan

orang-orang . Iwan

adalah tangan kanan

Alan. Jika ada yang

menjahili salah seorang

da r i k awanan i t u ,

mereka t ak segan

membalasnya bahkan

sampai dikejar-

k e j a r .

menon

jol

Suatu

p a g i

m e r e k a

d a t a n g .

A l a n t a k

tampak pada

saat itu. Dan

t e r j a d i l a h

s e b u a h

percakapan pendek antara

tim SP-koran dengan Iwan,

Sandi dan Bimbim.

“Wan, si Alan mana?

“Alan mah lagi eek di jalan.”

“Hah, masa eek di jalan?

Jorok banget.”

“Iya, si Alan mah emang sok

jorok. Iwan mah mending di

rumah”

Kami mengajak mereka

menggambar. B imbim

menggamba r s ebuah

bangunan. “Bim, ini

apa? Ceri-

tain coba”, kata tim SP. “Ini

hotel, kan Bapak kerja di

Hotel”. Rupanya hari

s e b e l u m n y a

Bimbim baru ikut

B a p a k n y a

mengikuti acara

ulangtahun Hotel

P a p a n d a y a n ,

tempat Bapaknya

bekerja. “Makan

disana enak. Ada

Pizza, eskrim. Hari

m i n g g u m a u

kesana lagi.” Kata

Bimbim dengan wajah yang

sumringah. Sore harinya

mereka datang lagi. Hanya

berdua saja tanpa yang

lainnya. Tim SP berusaha

menanyakan pernyataan

yang disampaikan oleh Iwan

pagi tadi. “Lan, benar kamu

eek di jalan?”. Alan tak

langsung menjawab tapi

akhirnya jawaban keluar

juga. “Enggak, si Iwan mah

ih”.

Cukup lama prosesnya

hingga bisa bercengkerama

dengan

mereka. Pada awalnya

mereka tak menunjukkan

sisi lain diri mereka selain

k e n a k a l a n n y a , k e -

sembrono-annya. Ada satu

hal yang ditangkap dari

sana. Bahwa ketika mereka

tersebut diperlakukan

dengan kasar , maka

kenakalan mereka semakin

menjadi-jadi. Terlepas dari

segala predikat yang

mereka dapatkan, nakal,

gila, atau apapun itu, tak

dapat dipungkiri, jejak

m e r e k a p a s t i

meninggalkan kesan.

Mereka bocah-bocah

fenomenal.(Ananda

Badudu)

Sebuah film yang sangat

perfect. Diangkat dari kisah

nyata yang menginsipari

Sean Penn untuk membuat

film yang berjudul INTO THE

WILD. Pertama-tama kita

deskripsikan dahulu kata

bosan dan penat. Sebuah

proses pemberontakan dari

semua yang bers i fa t

monoton, dan sebuah

pengekangan. Film ini

menceritakan seorang

p e m u d a b e r n a m a

Christopher Mccandless(

Emile Hirsch) yang penat

dengan kekangan, materi,

dan segala bentuk yang

berbau monoton. Lalu ia

bertujuan untuk berontak

dan menemukan hidup

aslinya. Dia memutuskan

untuk pergi

ke Alaska, tanpa

membawa uang, mobil,

dan segala sesuatu yang

tidak penting menurutnya.

Sepanjang perjalanannya ia

menemukan sesuatu

yang baru, yang sangat ia

idamkan yaitu kehidupan

bebas. Banyak aktor-

aktor pendukung yang

meramaikan film ini

diantaranya William Hurt,

Marcia Gay Harden, Vince

Vaughn, Kristen Stewart,

dll. Film ini sangat indah

dan sangat inspiratif.

(Atarrahim)

RESENSI

Sutradara : Sean Penn

Durasi : 148 menit

Genre : Adventure

/Biography/Drama

Awards : 2 Nominasi

Oscar,12 Penghargaan

dan 35 Nominasi lainnya

INTO THE WILD

5

7

diinspeksi oleh badan

yang terkait dengan

peng-akreditasian pada

tahun 2007 akhir dan

untuk akreditasi yang

baru belum ada

keterangan dari badan

yang terkait” jelasnya.

Kabar akreditasi UNPAR

mendapat berbagai

tanggapan dari

mahasiswa. Seperti yang

diungkapkan Joe,

Administrasi

Publik

'06. “Kita di Unpar bayar uang

kuliah mahal karena Biaya SKS

dan BRP yang naik terus tapi

fasilitas kurang memadai”

katanya. Sikap acuh tak acuh

juga terlihat dari sebagian besar

mahasiswa. Riski, (Teknik Sipil)

merasa bahwa akreditasi yang

turun tidak berdampak pada

dirinya “Kalo emang turun juga

gue tetep yakin gue bisa diterima

kerja, karena UNPAR memiliki

jaringan yang bagus dengan

perusahaan-perusahaan”

terangnya. Pendapat

senada juga

dilontarkan oleh Dicky

HI '08. “Saya sih tidak

terpengaruh mau ada

akreditasi, yang

penting saya bisa

sekolah yang bener”

ujarnya. (M.Ilham

Pramadhan)

AKREDITASI B(sambungan dari hal. 1)

URGENTLY NEEDED

8

Part-time English Teacher for Children in Lembang

Requirements:* Excellent written and spoken English* Minimun 20 years of age* Good with children* Available from Monday to Friday; 12.00-16.00

Please e-mail your CV before 27 February 2009 to:[email protected] [email protected]

halaman ini buat iklan loohh..

Buat yang mau iklanin apa aja

Jual produk, butuh pembantu, dompet hilang, salamin kecengan,

promosi acara, cari jodoh, dan bla bla bla..

STOP PRESS menyediakan penuh 1 halaman untuk iklan anda

Harga : 1 halaman penuh - Rp. 32000

Setengah halaman - Rp. 16000

Seperempat halaman - Rp. 8000

Seperdelapan halaman - Rp. 4000

Dicetak 300 eksemplar di stop press Koran yang super te

rkenal,

disebar di seluruh kampus unpar! Ayo!!!

keterangan lebih lanjut hubungi : Aul (0

2291987716)

PlugJUST

AndPlay

ys

Bx

x

x

raja singa

*

TurbinSarita

ATRAnekaDigitalS

afariCrowdedRoomlast kids

Sabtu,

28 Februari 2009

Pkl 17.00-till death

Parkiran Hukum

cp: nanda 0817.2375.973

ManggungdiSorge?