55
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM + PENDAMPING ) MUARA LAMBING-PUSUNG TAHUN ANGGARAN 2015 KONSULTAN PERENCANA RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT (RKS) PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT DINAS PEKERJAAN UMUM BIDANG CIPTA KARYA Alamat Kantor : Jl. Sendawar III Pusat Perkantoran Pemkab Kutai Barat ' (0545) 41909 S E N D A W A R

4. Spektek Pipa Muara Lambing - Pusung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buku ini berisikan tentang RKS dan spesifikasi teknis untuk proses lelang jaringan pipa distribusi di kab. kutai barat

Citation preview

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK

    INFRASTRUKTUR AIR MINUM + PENDAMPING )

    MUARA LAMBING-PUSUNG

    TAHUN ANGGARAN 2015

    KONSULTAN PERENCANA

    RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT (RKS)

    PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

    DINAS PEKERJAAN UMUM

    BIDANG CIPTA KARYA Alamat Kantor : Jl. Sendawar III Pusat Perkantoran Pemkab Kutai Barat ' (0545) 41909

    S E N D A W A R

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    1

    SPESIFIKASI TEKNIS

    PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR

    MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR

    MINUM+PENDAMPING)

    MUARA LAMBING-PUSUNG

    KUTAI BARAT 2015

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    2

    I. SPESIFIKASI UMUM

    a. Standar

    Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standar Nasional Indonesia, maka

    dapat dipakai Standar lain yang disetujui oleh Direksi dan sesuai dengan spesifikasi

    ini.

    b. Pembersihan Lapangan

    Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan dari

    pepohonan, semak belukar, sisa-sisa bangunan, sampah, akar-akar pohon, dan semua

    material tersebut harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan sesuai dengan petunjuk

    Direksi Pekerjaan.

    Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus

    dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan

    dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.

    Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembersihan ini sepenuhnya menjadi

    tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk

    overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

    c. Direksi Keet

    Penyedia Jasa menyediakan kantor lapangan untuk para pelaksana lapangan dan

    gudang material tempat menyimpan bahan material serta alat-alat yang akan dan

    sedang dipakai selama pelaksanaan pekerjaan.

    Barak kerja dan gudang material harus dipelihara dan dijaga sehingga bahan material

    yang akan dipakai tidak rusak saat akan digunakan.

    Semua sarana administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan seperti gambar-

    gambar kerja, buku laporan kemajuan phisik, data cuaca, buku saran direksi, buku

    tamu, foto-foto pelaksanaan dan lain sebagainya harus selalu ada dan dipelihara serta

    disimpan secara baik di kantor lapangan.

    Semua sarana administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan, harus

    diserahkan kepada Direksi pekerjaan setelah semua pekerjaan selesai seluruhnya.

    Bentuk, ukuran, lokasi serta tata ruang barak kerja dan gudang material harus

    dipersiapkan oleh Penyedia Jasa dalam bentuk gambar rencana dan dikonsultasikan

    kepada Direksi pekerjaan. Apabila tidak tersebut dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia

    Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada analisa harga satuan

    pekerjaan .

    d. Papan Nama dan Administrasi

    Penyedia Jasa diwajibkan membuat papan nama kegiatan proyek yang

    dilaksanakan dan dipasang dilokasi yang bisa dengan mudah terbaca umum,

    ukuran papan nama 1,20 m x 1,80 m, dengan tulisan sesuai petunjuk Direksi

    Pekerjaan.

    Sarana administrasi yang berupa dokumen kontrak termasuk kelengkapannya,

    dokumen addendum jika diperlukan, dokumen amandemen jika diperlukan dan

    lampiran lainnya, sejak mulai proses pelelangan pekerjaan sampai selesainya pelaksanaan pekerjaan, termasuk penggandaan dokumen kontrak beserta

    kelengkapan pendukung lainnya, sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab

    Penyedia Jasa.

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    3

    Sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa sampai

    selesainya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat :

    - Laporan harian prestasi pelaksanaan pekerjaan; - Laporan mingguan prestasi pelaksanaan pekerjaan; - Laporan bulanan prestasi pelaksanaan pekerjaan; - Laporan dan perhitungan hasil test laboratorium; Isi laporan-laporan tersebut meliputi :

    - Tenaga kerja yang bekerja; - Peralatan yang dipakai; - Data cuaca dilokasi proyek; - Teknis pekerjaan yang dilaksanakan dari waktu ke waktu dan lain-lain.

    Semua laporan tersebut harus mendapat pengesahan dari pengawas pekerjaan untuk

    laporan harian, serta dari Direksi pekerjaan untuk laporan mingguan, bulanan serta

    laporan hasil test dan perhitungan laboratorium.

    Guna mengevaluasi kemajuan prestasi pelaksanaan pekerjaan lapangan, pada awal

    sebelum dimulainya pekerjaan Penyedia Jasa diwajibkan membuat schedule waktu

    pelaksanaan pekerjaan secara detail yang meliputi :

    - Waktu kegiatan masing-masing jenis pekerjaan. - Volume masing-masing jenis pekerjaan. - Bobot masing-masing jenis pekerjaan. - Target rencana pelaksanaan tiap minggu (% bobot). - Target rencana komulatif pelaksanaan tiap minggu (% bobot). - Kolom prestasi pelaksanaan tiap minggu ( % bobot ). - Kolom prestasi komulatif pelaksanaan tiap minggu ( % bobot ). - Keterangan lainnya yang diperlukan. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

    e. Gambar-gambar Yang Harus Dipersiapkan Oleh Penyedia Jasa

    a. Umum Pelaksanaan pengukuran awal oleh Penyedia Jasa yang dilaksanakan sejak

    diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Jasa, dimaksudkan untuk

    mendapatkan gambaran kondisi lapangan sesungguhnya dibandingkan dengan

    gambar yang diterima oleh Penyedia Jasa dari Pengguna Jasa.

    Data dan hasil pengukuran awal oleh Penyedia Jasa yang telah disyahkan dan

    disetujui oleh Direksi pekerjaan tersebut, akan menjadi acuan dan dasar

    pembuatan gambar-gambar selama waktu pelaksanaan sampai selesai pekerjaan.

    Gambar-gambar hasil pengukuran awal tersebut diatas, akan merupakan dasar

    pokok kesepakatan bersama antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa untuk

    menghitung volume dari masing-masing jenis pekerjaan yang harus dan telah

    dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, serta yang harus dibayar oleh Pengguna Jasa.

    Semua gambar-gambar yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa, harus bisa

    memberikan secara jelas hal-hal yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan

    pekerjaan yang meliputi antara lain :

    - Bentuk tiap jenis bangunan yang akan dikerjakan.

    - Elevasi muka tanah asli dan masing-masing bangunan. - Dimensi bangunan lengkap.

    - Jenis serta komposisi material yang dipergunakan. - Rencana garis galian fondasi.

    - Hal-hal lain sesuai petunjuk Direksi pekerjaan.

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    4

    Adapun gambar-gambar yang harus dipersiapkan oleh Penyedia Jasa meliputi

    antara lain:

    - Construction Drawing dan Working Drawing; - Shop Drawing;

    - As Built Drawing.

    Semua gambar-gambar tersebut diatas, baru bisa dipakai sebagai pedoman

    pelaksanaan pekerjaan dan acuan dasar perhitungan volume pekerjaan

    sesungguhnya, apabila sudah mendapat persetujuan dan disyahkan oleh Pengguna Jasa.

    b. Construction Drawing atau Working Drawing

    Construction Drawing atau Working Drawing adalah gambar rencana bangun

    yang telah disesuaikan dengan kondisi lapangan sesungguhnya dan telah disetujui

    dan disyahkan oleh Pengguna Jasa.

    Semua dimensi bangunan, jenis serta komposisi jenis material dan rencana

    elevasi posisi dan kedudukan dari masing-masing jenis bangunan yang tergambar

    pada Construction Drawing atau Working Drawing harus mengacu dan

    didasarkan pada Design Drawing yang diberikan oleh Pengguna Jasa. Apabila karena kondisi dan situasi lapangan sesungguhnya, sehingga

    mengakibatkan perlu adanya penyesuaian dimensi, elevasi posisi dan kedudukan

    bangunan, maka Penyedia Jasa harus konsultasi dan mendapatkan persetujuan

    terlebih dahulu dari Pengguna Jasa.

    Atas dasar persetujuan Pengguna Jasa, jika ada penyesuaian dimensi, elevasi

    posisi dan kedudukan bangunan, maka kondisi terakhir rancang bangun yang

    telah disepakati bersama, disetujui dan disyahkan Pengguna Jasa adalah yang

    mengikat pada kondisi awal pelaksanaan pekerjaan, dan merupakan dasar serta

    acuan utama bagi Penyedia Jasa pada pelaksanaan pekerjaan.

    Construction Drawing atau Working Drawing yang dipersiapkan oleh Penyedia

    Jasa tersebut, harus bisa memberikan satu gambaran rancang bangun yang akan

    dilaksanakan pada kondisi nyata lapangan, sehingga perlu dan harus dicantumkan

    antara lain : - Garis elevasi muka tanah asli hasil pengukuran awal

    - Dimensi rencana bangunan.

    - Elevasi posisi dan kedudukan bangunan. - Jenis dan komposisi material yang akan dipakai dan lain-lain.

    Construction Drawing atau Working Drawing yang disyahkan oleh Pengguna Jasa, dipakai sebagai dasar dan acuan perhitungan volume awal saat akan

    dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau Mutual Check pada kondisi

    pelaksanaan 0 %.

    Penyedia Jasa wajib membuat salinan Construction Drawing atau Working

    Drawing sebanyak minimum 4 (empat) salinan ukuran A1 dan 1 (satu) salinan

    ukuran A3, dengan distribusi satu salinan A1 untuk Direksi pekerjaan atau

    pengawas, satu salinan A1 dipasang dibarak kerja, satu salinan untuk arsip

    Penyedia Jasa dan satu salinan A1 dan satu salinan A3 serta gambar aslinya harus

    diserahkan kepada Pengguna Jasa.

    Selama waktu pelaksanaan pekerjaan dari waktu ke waktu, dimungkinkan adanya

    penyesuaian pelaksanaan karena kondisi lapangan engineering adjusment, atau

    perubahan desain revised design, semuanya bisa mengakibatkan perubahan

    volume pelaksanaan pekerjaan menjadi bertambah atau berkurang. Untuk kondisi engineering adjusment, tidak diperlukan adanya gambar baru yang disyahkan oleh Pengguna Jasa, namun Penyedia Jasa wajib memberikan laporan

    tertulis serta sketsa penyesuaian guna mendapatkan persetujuan dari Direksi

    pekerjaan dan tembusan kepada Pengguna Jasa.

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    5

    Sedangkan pada kondisi perubahan desain atau revised design, Pengguna Jasa

    secara resmi akan memberikan gambar perubahan desain yang telah disyahkan

    oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa secara administratif dalam bentuk

    Variation Order. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan Construction Drawing atau Working Drawing termasuk penggandaannya, sepenuhnya menjadi tanggung

    jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk

    overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

    Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar kerja dan dokumen yang dapat dibaca

    dengan jelas kepada Pengguna Jasa untuk diperiksa dan disetujui. Format gambar kerja dan dokumen tersebut harus terlebih dahulu disetujui Pengguna Jasa. Dalam waktu 15 (lima belas) hari sesudah menerima gambar kerja dan dokumen dari

    Penyedia Jasa, Pengguna Jasa akan mengirimkan kembali kepada Penyedia Jasa 1 (satu) salinan dengan dibubuhi keterangan klasifikasi hasil pemeriksaan: setuju atau diperbaiki Klasifikasi hasil pemeriksaan/ persetujuan pada gambar kerja dan dokumen:

    a. DISETUJUI

    b. DISETUJUI DENGAN SYARAT

    c. DIKEMBALIKAN UNTUK KOREKSI d. TIDAK DISETUJUI

    Bila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang dikembalikan dengan

    diberi tanda dengan klasifikasi (c) seperti tersebut di atas, Penyedia Jasa harus

    segera membuat perbaikan/koreksi dan/ atau revisi pada gambar-gambar kerja

    dan dokumen-dokumen dengan cepat dan tepat dan menyampaikannya lagi

    gambar dan dokumen yang telah direvisi kepada Pengguna Jasa. Sesudah revisi

    gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen tersebut diterima, Pengguna Jasa akan melakukan/ melanjutkan pemeriksaannya atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen dalam lima belas (15) hari kerja; Bergantung dari tingkat

    kesalahan dan koreksi/ revisi gambar kerja dan dokumen yang diperiksa

    sebelumnya. Prosedur ini akan berlanjut hingga gambar-gambar kerja dinyatakan

    dalam klasifikasi (a) atau (b) seperti tersebut di atas.

    Apabila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah dikembalikan

    dinyatakan ke dalam klasifikasi (d) seperti tersebut di atas, berarti gambar-gambar

    kerja dan dokumen-dokumen tidak disetujui oleh Pengguna Jasa.

    Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gambar-gambar

    kerja dan dokumen-dokumen yang dipakai telah mendapatkan persetujuan oleh

    Pengguna Jasa. Sebelum memulai pekerjaan, pemeriksaan bersama akan

    dilakukan oleh Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa untuk memastikan bahwa

    gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang disetujui telah sesuai secara

    penuh. Jika ditemukan beberapa perbedaan dan ketidak efisiensian, Penyedia Jasa

    harus membetulkannya dan memperoleh persetujuan dari Pengguna Jasa seperti

    cara yang telah dijelaskan di atas.

    Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang

    telah disetujui, Penyedia Jasa harus menyampaikannya kepada Pengguna Jasa

    untuk persetujuannya seperti tata cara yang telah dijelaskan di atas.

    Pengguna Jasa mempunyai wewenang memerintahkan Penyedia Jasa

    menambahkan rincian, perubahan atau modifikasi pada gambar-gambar kerja

    dan/ atau dokumen-dokumen yang diperlukan agar sesuai dengan ketentuan dan

    syarat yang ditetapkan dalam spesifikasi dan Penyedia Jasa harus

    melaksanakannya tanpa penambahan biaya.

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    6

    c. Shop Drawing

    Apabila pada konstruksi bangunan yang akan dikerjakan, ada unit bangunan yang

    harus dikerjakan pembuatannya diluar areal proyek, dan karena sifat kekhususannya harus dan terpaksa dikerjakan oleh Sub-Penyedia Jasa, maka sebelumnya Sub-Penyedia Jasa yang bersangkutan diharuskan membuat dan

    menyerahkan gambar rencana bentuk unit bangunan tersebut, lengkap dengan

    perhitungan konstruksinya.

    Shop Drawing tersebut, harus diserahkan kepada Pengguna Jasa, diperiksa,

    dikoreksi apabila perlu, dan untuk selanjutnya disyahkan oleh Pemilik Proyek.

    Gambar unit bangunan atau Shop Drawing tersebut harus secara lengkap memuat

    : - Bentuk unit bangunan serta dimensinya.

    - Material yang akan dipakai serta spesifikasinya.

    - List komponen unit bangunan yang memuat :

    1. panjang, lebar, tebal komponen unit bangunan

    2. berat persatuan komponen unit bangunan 3. jumlah komponen unit bangunan dan lain-lain.

    Gambar dan list pekerjaan pembuatan dan pemasangan tulangan konstruksi

    termasuk dalam kategori Shop Drawing.

    Penyedia Jasa wajib membuat salinan Shop Drawing sebanyak minimum 4

    (empat) salinan ukuran A1 1 (satu) salinan ukuran A3, dengan distribusi satu

    salinan A1 untuk Direksi pekerjaan atau pengawas, satu salinan A1 dipasang di

    barak kerja, satu salinan A1 untuk arsip Penyedia Jasa dan satu salinan A1 dan

    satu salinan A3 serta gambar aslinya harus diserahkan kepada Pengguna Jasa.

    Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan Shop Drawing termasuk

    penggandaannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa,

    serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada analisa harga satuan

    pekerjaan.

    d. As Built Drawing

    Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai gambar pelaksanaan, berikut

    pekerjaan tambah atau kurang berdasarkan Variation Order yang diberikan oleh

    Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa telah melakukan pengukuran ulang akhir pekerjaan, maka Penyedia Jasa diwajibkan membuat gambar purna bangun atau

    As Built Drawing.

    Gambar purna bangun atau As Built Drawing tersebut, harus lengkap berisi

    antara lain :

    - Garis elevasi muka tanah yang sekarang ada. - Dimensi dan masing-masing bangunan.

    - Elevasi posisi dan kedudukan masing-masing bangunan.

    - Jenis material dan komposisi yang telah dipergunakan. Gambar purna bangun yang telah selesai tersebut harus diserahkan Penyedia Jasa kepada Direksi pekerjaan untuk diperiksa dan disetujui, selanjutnya diserahkan kepada Pengguna Jasa guna mendapatkan pengesahan dari Pengguna Jasa.

    Perhitungan volume akhir dari pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia

    Jasa atau yang mutual check volume pekerjaan 100 %, semua mengacu dan

    didasarkan pada gambar purna bangun yang telah disyahkan oleh Pengguna Jasa,

    dan merupakan volume akhir yang akan dibayar oleh Pengguna Jasa kepada

    Penyedia Jasa.

    Penyedia Jasa wajib membuat salinan As Built Drawing sebanyak 4 (empat)

    salinan, dengan distribusi satu salinan A1 untuk Direksi pekerjaan atau pengawas,

    satu salinan A1 dipasang di barak kerja, satu salinan A1 untuk arsip Penyedia

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    7

    Jasa dan satu salinan A1 dan satu salinan A3 serta gambar aslinya harus

    diserahkan kepada Pengguna Jasa., termasuk data dan perhitungan hasil

    pengukuran akhir sebagai pendukungnya.

    Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan As Built Drawing termasuk

    penggandaannya sebanyak 4 (empat) salinan, sepenuhnya menjadi tanggung

    jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk

    overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

    f. Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak

    Penyedia Jasa harus melaksanakan sistem pengendalian dan kepastian kualitas yang

    menjamin ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas pekerjaan

    dipenuhi/ diikuti dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum

    Kontrak (program mutu)

    Penyedia Jasa diwajibkan membuat Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak sebanyak 5

    (empat) set dijilid rapi dan diserahkan paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah SPMK

    diterbitkan,ke Direksi Pekerjaan yang dengan jelas menguraikan organisasi, prosedur

    pelaksanaan pekerjaan, prosedur intruksi kerja, sumber daya dan mekanisme yang

    direncanakan untuk menjamin kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam

    kontrak termasuk format kerja dan prosedur pengendalian kualitas dalam

    pelaksanaan pekerjaan sehari-hari dilapangan.

    Adapun daftar isi Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak seperti tertulis dibawah ini,

    disusun sebagai panduan dalam pembuatan rencana mutu pekerjaan konstruksi atau

    disain. Namun daftar isi rencana mutu ini masih dapat berubah susunannya maupun

    judulnya, jadi masih dapat bertambah atau berkurang. Oleh karena itu pembuatan

    rencana mutu ini harus dapat menyesuaikan diri dengan rencana kegiatan-kegiatan

    yang akan dikerjakannya.

    Rencana Daftar Isi Rencana Mutu tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Latar Belakang 2. Informasi Kegiatan

    3. Sasaran Mutu

    4. Persyaratan Teknis dan Administrasi 5. Struktur Organisasi

    6. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 7. Bagan Alir Kegiatan

    8. Jadwal Pelaksanaan kegiatan 9. Jadwal Peralatan

    10. Jadwal Material

    11. Jadwal Personil 12. Jadwal Arus Kas

    13. Rencana dan Metode verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan

    pengujian dan Kriteria Penerimaan 14. Daftar Kriteria Penerimaan

    15. Daftar Induk Dokumen 16. Daftar Rekaman

    17. Lampiran-lampiran

    Bahan baku untuk pembuatan atau penyusunan Rencana Mutu Pekerjaan masing-

    masing adalah sebagai berikut :

    1. Spesifikasi Teknik tiap-tiap pekerjaan

    2. Gambar Teknik tiap-tiap pekerjaan 3. Jadual pelaksanaan pekerjaan

    4. Daftar peralatan yang digunakan dan yang dipasang

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    8

    5. Standar prosedur, standar produk dan instruksi kerja

    6. Organisasi pelaksana pekerjaan

    7. Uraian tugas jabatan setiap pejabat pelaksana pekerjaan

    Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab

    dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada

    analisa satuan pekerjaan.

    g. Foto Dokumentasi

    Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan

    dan pada akhir pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat

    dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk foto

    dokumentasi.

    Foto dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus bisa memberikan

    gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan pelaksanaan pekerjaan

    sejak dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara kronologis bisa

    merupakan satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan tersebut. Foto dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik tetap yang berbeda

    atau sesuai dengan pengarahan Direksi pekerjaan, dan sudah harus bisa memberikan

    gambaran secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan.

    Foto dokumentasi tersebut, pelaksanaan pengambilannya dilakukan pada kondisi

    tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan : - saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0 % - saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50 %

    - saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100 %. Foto dokumentasi tersebut, selanjutnya harus dicetak ukuran kartu pos, masing- masing rangkap 5 (lima), dengan distribusi 1 (satu) salinan dipasang dibarak kerja

    dan 4 (empat) salinan lainnya ditata rapi pada album foto dan diserahkan kepada

    Pengguna Jasa.

    Pada saat pengambilan foto dokumentasi akhir pelaksanaan pekerjaan, disamping

    cetakan ukuran kartu pos sebanyak 4 (empat) salinan, Penyedia Jasa juga diwajibkan

    menyerahkan tambahan 3 (tiga) salinan ukuran 11 R, diberi bingkai, sedangkan

    pengambilan foto dokumentasinya dari 1 (satu) titik lain yang berbeda lokasi, dan

    akan ditentukan oleh Direksi pekerjaan.

    Disamping foto dokumentasi utama tersebut, atas permintaan Direksi pekerjaan Penyedia Jasa bisa melaksanakan pengambilan foto dokumentasi kegiatan

    pelaksanaan pekerjaan lainnya yang dianggap berguna dan cukup mempunyai nilai

    penting untuk didokumentasikan.

    Pada saat penyerahan foto dokumentasi, Penyedia Jasa juga harus menyerahkan

    negatif film, ditata menurut urutan foto dokumentasi yang diserahkan. Semua biaya yang timbul akibat pembuatan foto dokumentasi tersebut sepenuhnya

    menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan

    termasuk overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

    h. Jalan Kerja

    Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan kontrak, Kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasan di bawah ini.

    Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur, perkerasan, jalan

    sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang kondisi daerah tersebut

    pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan dasar informasi yang diperoleh

    tersebut, Kontraktor harus memulai pengukuran topografi berdasarkan gambar

    perencanaan dan berada dibawah pengarahan Direksi.

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    9

    Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai berikut :

    a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa tersebut.

    Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur pipa. Kontraktor harus

    memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang berwenang atau Direksi,

    karena trase mungkin telah ditetapkan berdasarkan Rencana Tata Kota.

    b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada, pembongkaran

    Binding, pengamanan, kompensasi dan pekedaan lain yang diperlukan harus

    dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan pernasangan pipa.

    Kontraktor harus menyediakan, tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan.

    Pembuatan jalan sementara apabila menurut Direksi diperlukan, harus dilakukan

    atau diatur dengan baik sebagai berikut :

    a. Bila tidak ditetapkan lain oleh Direksi, pengupasan muka tanah yang ada dengan

    kedalaman tidak kurang 0,3 m dan lebar disesuaikan dengan kebutuhan atau

    sesuai petunjuk Direksi.

    b. Tanah bawah jalan (subgrade) terdiri dari lapisan tanah merah atau yang sejenis

    (sesuai persetujuan Direksi) yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan

    minimum 0,5 m. c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan, agregat yang

    dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga diisi dengan

    kerikil. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan minimum tidak kurang 0,1 m yang dipadatkan dan dirawat dengan baik sampai selesainya

    pekerjaan. Jika diperlukan perbaikan, Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap

    biaya perbaikan tersebut.

    Setelah penyelesaian pernasaingan pipa, bila diperintahkan oleh Direksi, jalan

    sementara tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan semula.

    Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas harus dikembalikan

    menutup lokasi pekerjaan semula.

    Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara memadai,

    sampai serupa keadaan semula.

    i. Keamanan dan Keselamatan Kerja

    Semua keamanan dan keselamatan kerja yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan,

    antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan bensin,

    pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat dan dipelihara

    oleh Penyedia Jasa atas biaya Penyedia Jasa. a. Sistem Pengawasan Keamanan

    Penyedia Jasa supaya mengatur sistim pengawasan keamanan dan organisasinya

    dan diserahkan untuk mendapatkan persetujuan kepada Direksi.

    Sistim pengawasan keamanan dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup

    untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik

    yang bersangkutan.

    Sistim pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program yang

    disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di Indonesia.

    b. Peraturan Kesehatan

    Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan

    keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan

    tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Direksi dan

    oleh Penguasa Setempat.

    Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil langkah-

    langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih.

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    10

    c. Pencegahan Kebakaran

    Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan terhadap kebakaran pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan peralatan secukupnya. Dalam

    pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara peralatan dan perlengkapan

    pemadam kebakaran tersebut dalam keadaaan baik dan siap dipakai pada saat

    dibutuhkan.

    Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua keamanan, keselamatan kerja dan upaya pencegahan kebakaran. Tidak ada pembayaran tambahan, dan

    dalam hal ini semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus

    diperhitungkan dalam overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

    j. Telepon dan Sistem Radio Komunikasi

    Penyedia Jasa harus menyediakan sarana komunikasi dan informasi selama pelaksanaan di lapangan.

    Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran komunikasi dan

    informasi selama pelaksanaan pekerjaan. Tidak ada pembayaran tambahan, dan

    dalam hal ini semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus

    diperhitungkan dalam overhead pada analisa harga satuan pekerjaan

    k. Laboratorium, Peralatan Laboratorium dan Pengujian

    Penyedia Jasa harus menyediakan sarana uji laboratorium atau menunjuk

    laboratorium untuk pemeriksaan kualitas pekerjaan dan harus mendapat persetujuan

    Direksi Pekerjaan.

    Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kelancaran pengujian kualitas

    pekerjaan. Dan bila tidak tercantum dalam daftar kuantitas dan biaya, maka semua

    biaya sudah termasuk dalam harga kontrak serta sudah harus diperhitungkan dalam

    overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

    l. Perubahan Desain dan Gambar

    Sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan khususnya pekerjaan galian fondasi

    serta hasil pemutakhiran penyelidikan dilapangan, Pengguna Jasa berwenang

    melakukan perubahan desain, dimensi, alur saluran dan bangunan apabila hal

    tersebut perlu dilakukan. Penyedia Jasa wajib mempelajari dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

    modifikasi/ perubahan desain disertai usulan perubahan metoda pelaksanaan dan

    harga satuan pekerjaan bila diperlukan.

    m. Sumber Bahan untuk pasangan batu dan beton

    Penyedia Jasa bertanggungjawab untuk pengadaan bahan yang diperlukan untuk konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan baik kuantitas maupun

    kualitas. Sebelum bahan bangunan tersebut dipergunakan, Penyedia Jasa wajib

    mengusulkan lokasi sumber bahan bangunan/ agregat beton dengan dilampiri hasil

    uji/ tes laboratorium sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik kepada

    Pengguna Jasa guna dipelajari dan disetujui bila ternyata hasil uji laboratorium

    tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.

    Pengambilan contoh (sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil

    oleh Penyedia Jasa pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus

    disaksikan oleh Pengguna Jasa. Jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan atau perintah Pengguna Jasa. Tanggapan, penilaian dan persetujuan Pengguna Jasa terhadap hasil uji laboratorium

    untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia Jasa

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    11

    bebas dari tanggungjawabnya terhadap kualitas, daya-guna dan hasil kerja pekerjaan

    beton yang dilaksanakannya.

    Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya

    ijin penambangan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan

    kegiatan untuk menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan dalam

    Spesifikasi Teknik, dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan

    pasangan / beton yang ditawarkan dan harus sudah diperhitungkan dalam overhead

    pada analisa harga satuan pekerjaan.

    n. Pengeboran Tambahan

    Jika diperlukan Direksi bisa menginstruksikan kepada Kontraktor untuk mengadakan

    pengeboran tambahan pada lokasi - lokasi tertentu untuk melengkapi data-data yang

    diperlukan. Semua biaya pada pengeboran tambahan adalah usulan biaya yang

    diajukan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Direksi.

    o. Tanah Bahan Timbunan

    Bahan timbunan tanah dapat diambil dari tanah bekas galian yang memenuhi syarat

    sebagai bahan timbunan atau tanah dari luar (pembelian / mendatangkan tanah dari

    luar sampai lokasi pekerjaan)

    Penyedia Jasa bertanggungjawab terhadap tanah bahan timbun berikut penyediaan

    borrow-area dari mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas maupun kualitas. Lokasi borrow-area harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan Pengguna Jasa sebelum dipakai oleh Penyedia Jasa sebagai sumber tanah bahan timbunan.

    Lokasi borrow-area diusulkan oleh Penyedia Jasa dengan dilampiri hasil uji

    laboratorium kepada Pengguna Jasa guna memperoleh persetujuan yang akan

    diberikan bila soil-properties tanah di borrow-area terbukti sesuai dengan ketentuan

    dalam Spesifikasi Teknik.

    Pengambilan contoh tanah (sample) baik di borrow-pit maupun pengambilan benda

    uji kepadatan di lokasi pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh Penyedia Jasa

    dan disaksikan Pengguna Jasa. Jumlah dan lokasi pengambilan benda uji harus

    sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan perintah Pengguna Jasa.

    Penilaian dan persetujuan Pengguna Jasa terhadap hasil uji laboratorium tidak dapat

    dipakai sebagai alasan bagi Penyedia Jasa bebas dari tanggungjawabnya terhadap

    kualitas dan kinerja pekerjaan timbunan tanah yang dilaksanakannya.

    Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah

    termasuk biaya ijin penambangan bahan galian golongan C, fee dan royalti (kalau

    ada), uji laboratorium dan kegiatan untuk menjamin mutu kepadatan timbunan tanah agar sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik, dan apabila tidak tercantum

    dalam Daftar Kuantitas dan Harga dianggap sudah termasuk dalam harga satuan

    pekerjaan timbunan tanah yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan

    sepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

    p. Bahan dan Peralatan

    Semua bahan dan peralatan yang akan dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk

    melaksanakan/ menyelesaikan pekerjaan, harus dimintakan persetujuan terlebih

    dahulu oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa sebelum bahan dan peralatan

    tersebut dikirim/ mobilisasi ke lokasi pekerjaan. Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut merupakan item/ jenis pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh

    Penyedia Jasa untuk pengadaan, pengangkutan, penyimpanan dan penanganan/

    perawatannya harus sudah termasuk dalam harga penawaran untuk jenis/item

    pekerjaan tersebut.

    Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    12

    Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pengadaan, pengangkutan, penyimpanan, penanganan dan pemeliharaan harus sudah termasuk/

    diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang membutuhkan bahan dan

    peralatan tersebut.

    Bila karena alasan prioritas atau karena sebab lain misalnya bahan atau peralatan

    yang memenuhi Spesifikasi Teknik tidak tersedia dipasaran maka Pengguna Jasa

    akan mengeluarkan perintah tertulis tentang perubahan dan penggantian bahan atau peralatan baik jumlah maupun spesifikasinya.

    Bila perubahan dan penggantian bahan atau peralatan berakibat pada pengurangan

    biaya/ harga pekerjaan maka perlu ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga

    dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak termasuk Syarat-Syarat Umum Kontrak.

    Pemasangan dan uji coba semua peralatan mekanikal dan elektrikal untuk pekerjaan

    pintu. saringan sampah, pompa dan peralatan pengendalian harus dilaksanakan

    dengan pengawasan spesialis dari pabrikan dengan persetujuan Pengguna Jasa

    terlebih dahulu. Biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa untuk pemasangan,

    pengawasan dan uji coba tersebut menjadi beban dan tanggungjawab sepenuhnya

    Penyedia Jasa sesuai dengan ketentuan di atas.

    q. Pengujian dan Pemeriksaan Pengujian dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan Pengguna Jasa pada waktu

    pelaksanaan, pabrikasi, pemasangan dan penyelesaiannya dilapangan sesuai dengan

    ketentuan dalam Syarat-Syarat dan Spesifikasi Teknik.

    Penyedia Jasa harus memberikan informasi kepada Pengguna Jasa tentang

    pengujian yang akan dilakukan agar pengujian tersebut dilaksanakan dengan

    kesaksian Pengguna Jasa. Penyedia Jasa harus menyampaikan hasil pengujian, dan

    sertifikat yang diperlukan kepada Pengguna Jasa dalam formulir yang sudah

    disepakati.

    Persetujuan Pengguna Jasa, serta hasil pengujian dan pemeriksaan tidak dapat

    menghalangi Pengguna Jasa untuk menolak material dan peralatan yang akan

    dipasang dilokasi pekerjaan bila ternyata tidak memenuhi Spesifikasi.

    1. Pengujian dan Pemeriksaan di Lokasi Pekerjaan Bila tidak ada atau laboratorium dilokasi pekerjaan belum siap dimanfaatkan atau

    peralatannya tidak lengkap, maka pengujian harus dilakukan oleh instansi/ badan

    usaha lain yang memperoleh persetujuan Pengguna Jasa atas beban biaya

    Penyedia Jasa.

    Penyedia Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Jasa

    paling lambat 24 jam sebelum pengujian dan pemeriksaan dilokasi pekerjaan

    dilaksanakan. Penyedia Jasa wajib menyediakan tenaga ahli dan tenaga terampil untuk laboratorium, material dan peralatan/ instrument laboratorium dan bahan- bahan yang diperlukan dilokasi pekerjaan. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas

    segala biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemeriksaan di lokasi

    pekerjaan.

    2. Pengujian dan Pemeriksaan di Pabrik Penyedia Jasa harus menyampaikan secara tertulis dan rinci kepada Pengguna

    Jasa tentang jadwal pengujian dan pemeriksaan di pabrik yang akan dilakukan

    termasuk pengujian terhadap item tertentu dari peralatan atau barang guna

    memastikan kualitasnya memenuhi Spesifikasi Teknik. Hasil pengujian dan

    pemeriksaan ini harus dicatat dengan tertib oleh Penyedia Jasa dan disampaikan

    kepada Pengguna Jasa. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas segala biaya yang

    dikeluarkan untuk pengujian dan pemeriksaan di pabrik.

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    13

    3. Pengujian Pekerjaan Selesai Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dilakukan pengujian dan verifikasi untuk

    pekerjaan selesai, Penyedia Jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna Jasa

    rincian jadwal dan tata cara pengujian untuk memperoleh persetujuan.

    Sesudah dilaksanakannya Pengujian Pekerjaan Selesai, Penyedia Jasa harus

    menyiapkan dan menyerahkan kepada Pengguna Jasa kurva verifikasi atau data

    verifikasi lainnya dalam format yang telah disepakati untuk peralatan ukur dan

    fasilitas lain yang didesain Pengguna Jasa.

    4. Pemberitahuan untuk Pengoperasian

    Pengoperasian seluruh pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan ijin Pengguna

    Jasa atau yang mewakilinya. Pemberitahuan secara lengkap dan tertulis kepada

    Pengguna Jasa atau wakilnya harus disampaikan dengan tenggang waktu yang

    cukup sebelum dilakukan pengoperasian untuk memberikan kesempatan baginya

    melakukan pengaturan yang diperlukan.

    Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa, kecuali bila sudah disediakan

    secara tersendiri sebagai jenis pekerjaan penunjang dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dianggap sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan

    yang membutuhkan pengujian dan pemeriksaan tersebut.

    r. Audit oleh Pengguna Jasa

    Sesuai dengan kewenangannya, Pengguna Jasa berhak melakukan audit dalam

    kaitannya dengan :

    1. Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari pemutusan kontrak yang telah di atur

    dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, tentang Penghentian dan Pemutusan

    Kontrak.

    2. Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia Jasa dan tidak tercakup dalam Kontrak.

    Penyedia Jasa wajib menyimpan dan menjaga dokumen akutansi yang berkaitan

    dengan 2 (dua) hal di atas.

    s. Assistensi Kepada Direksi, Survey dan Setting Out Pekerjaan

    Semua biaya yang ditanggung Kontraktor untuk assistensi kepada Direksi,

    melakukan survey, setting out dan mutual check yang dilakukan Kontraktor dan

    Direksi untuk mengkonfirmasi volume pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai harus

    sudah termasuk dalam biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

    t. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

    1. Metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan Penyedia Jasa dalam

    dokumen penawaran dianggap sebagai satu kesatuan dengan dokumen kontrak

    dan disebut sebagai Rencana Pelaksanaan Kontrak.

    Paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah rapat persiapan pelaksanaan kontrak

    yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum, Penyedia Jasa harus menyerahkan

    kepada Pengguna Jasa rincian dan perbaikan dari Rencana Pelaksanaan Kontrak

    guna mendapat persetujuan yang untuk selanjutnya disebut Rencana Pelaksanaan

    Pekerjaan. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berisi uraian/ rincian metoda pelaksanaan, jadwal

    pelaksanaan, metoda kerja dan jadwal kerja setiap jenis pekerjaan, jadwal

    pengadaan bahan, mobilisasi personil dan peralatan, sosialisasi dan konsultasi

    kepada masyarakat dan pemerintah daerah dan program mutu.

    Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang sudah disetujui Pengguna Jasa tidak boleh

    dirubah atau dimodifikasi oleh Penyedia Jasa tanpa persetujuan Pengguna Jasa,

    perubahan dan modifikasi Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dapat

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    14

    dipertimbangkan dengan alasan dan sebab yang dapat dipertanggungjawabkan,

    antara lain karena timbulnya perubahan kegiatan pekerjaan sesuai dengan Syarat-

    Syarat Umum Kontrak.

    Penyedia Jasa harus menyediakan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang telah

    disepakati dalam computer software dan menyerahkan copinya kepada Pengguna

    Jasa untuk keperluan monitoring dan evaluasi.

    2. Hambatan Pelaksanaan Pekerjaan

    Potensi hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan ini adalah

    (i) kegiatan Penyedia Jasa lainnya yang sedang melaksanakan paket pekerjaan

    yang berbeda dan (ii) pemberian dan pembagian air irigasi yang harus tetap

    berlangsung selama pelaksanaan pekerjaan.

    Sebagai salah satu upaya mengurangi dampak dari potensi hambatan tersebut dan

    hambatan lainnya yang mungkin timbul, Penyedia Jasa dalam penawarannya

    harus menyediakan kelonggaran waktu, teknis dan biaya. Koordinasi dalam

    manajemen pelaksanaan pekerjaan antara Penyedia Jasa untuk paket yang

    berbeda harus dilaksanakan dengan baik sejak awal bersama Pengguna Jasa pada

    saat dilakukan pre-construction meeting.

    Sebagai upaya mengurangi potensi hambatan dalam pelaksanaan dan untuk menghindari konflik dengan masyarakat khususnya petani setempat, Penyedia

    Jasa harus melaksanakan sosialisasi dan konsultasi kepada pemerintah daerah dan

    masyarakat/ petani seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Teknik Umum.

    u. Sosialisasi dan Konsultasi

    Penyedia Jasa wajib melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah, camat, kepala desa / lurah, GHIPPA dan HIPPA / masyarakat setempat sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan untuk membangun saling pengertian dan menghindari

    salah paham/ masalah serta mengajak partisipasi masyarakat setempat dalam

    pelaksanaan pekerjaan.

    Sosialisasi dan Konsultasi ini harus dilaksanakan Penyedia Jasa paling lambat 30

    (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dan terlebih dahulu Penyedia Jasa

    harus menyerahkan jadwal, isi dan materi sosialisasi kepada Pengguna Jasa paling

    lambat 14 (empat belas) hari sebelum sosialisasi dan konsultasi dilaksanakan guna

    mendapat persetujuan.

    v. Assistensi Kepada Direksi, Survey dan Setting Out Pekerjaan

    Semua biaya yang ditanggung Kontraktor untuk assistensi kepada

    Direksi,melakukan survey, setting out dan mutual check yang dilakukan Kontraktor

    dan Direksi untuk mengkonfirmasi volume pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai

    harus sudah termasuk dalam biaya umum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

    w. Asuransi

    Kontraktor harus mengasuransikan Pekerjaan pekerjaan dalam nama nama gabungan dari Kontraktor dan Direksi Pekerjaan untuk nilai penggantian penuh mereka sebagaimana ditetapkan dalam Klausal dari Kondisi Kontrak. Asuransi

    harus mencakup semua kehilangan, kerugian kerugian ( korban jiwa ), kerusakkan, kerusakkan pekerjaan yang mana mungkin timbul diluar selama

    pengiriman dari tempat pabrik pembuat sampai ke site dan pekerjaan pekerjaan instalasi / pemasangan dari pekerjaan pekerjaan hingga periode pertanggungjawaban kerusakan.

    Biaya asuransi dari asuransi semua resiko pemasangan, asuransi pertanggung

    jawaban pihak ketiga, asuransi kompensasi pekerja pekerja dan asuransi pertanggung jawaban kendaraan mobil untuk pekerjaan pekerjaan yang

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    15

    mencakup dibawah bagian bagian disini harus dimasukkan dalam Bill of Quantities.

    Asuransi untuk transportasi harus Marine Cargo Insurance dan Institute Cargo

    Klausal ( all risk ) dengan Klausal pengganti khusus dan akan mencakup Inland transportation ( Transportasi Darat ). Asuransi akan mencakup nilai

    penggantian penuh dari rencana selama marine dan transportasi darat dari

    gudang penyimpanan pabrik pembuat sampai pengiriman ke gudang

    penyimpanan di Site. Nilai masa pertanggung jawaban penuh tidak akan

    kurang dari pada C.I.F. atau nilai ex Factory plus sepuluh ( 10 % ) percen dari padanya.

    Marine Cargo Insurance harus efektif dan kontinyu untuk periode penuh

    hingga rencana deliveri ke gudang penyimpanan di Site.

    Biaya asuransi dari marine cargo insurance akan dimasukkan dalam Unit Price

    yang bersangkutan dari pekerjaan pekerjaan dalam bagian terpisah ini dengan Bill of Quantities.

    II. SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PEKERJAAN INTAKE

    1. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1.1 Pengukuran di Lapangan untuk Mutual Check (MC)

    Penyedia Jasa diwajibkan melakukan pengukuran di lapangan sebelum mulai

    pelaksanaan pekerjaan, selama pelaksanaan pekerjaan dan setelah pekerjaan selesai

    semua dilaksanakan atau akhir pekerjaan finishing.

    Pedoman utama pelaksanaan pekerjaan pengukuran di lapangan, adalah patok

    beton yang merupakan titik tetap utama (Bench Mark) yang akan ditentukan oleh

    Direksi pekerjaan. Penyedia Jasa diwajibkan memasang minimal tambahan 2 (dua) buah patok beton,

    yang akan dijadikan sebagai titik bantu utama, diletakkan diujung awal dan ujung

    akhir dari lokasi rencana bangunan, dan tidak boleh terusik atau rusak atau berubah

    posisinya secara langsung maupun tidak langsung selama pelaksanaan pekerjaan

    dan untuk lahan pekerjaan yang cukup panjang perlu ditambah patok beton sebagai

    titik Bantu utama dengan jarak + 500 m atau sesuai dengan petunjuk Direksi

    Pekerjaan.

    Patok beton yang merupakan titik bantu utama, posisi elevasi dan koordinatnya harus diikat secara sempurna dengan patok beton titik utama. Patok beton sebagai

    titik bantu utama, harus mempunyai ukuran lebar (10 x 10) cm panjang 100 cm

    serta harus tertanam sedalam 50 cm dengan posisi tegak dan cukup kokoh tidak meudah berubah bentuk dan posisinya.

    Semua data, gambar sketsa pengukuran dan perhitungan hasil pengukuran

    sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, harus disyahkan oleh Direksi

    pekerjaan, dan selanjutnya dipakai sebagai pedoman untuk penggambaran rencana

    gambar pelaksanaan (Construction Drawing).

    Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran, sungai, embung dll. harus

    dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai instruksi

    Pengguna Jasa khususnya pada lokasi tikungan jarak tersebut harus lebih dekat/

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    16

    pendek yang dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung

    akhir tikungan.

    Selama masa pelaksanaan, semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus

    disyahkan oleh Direksi pekerjaan, dan dari waktu ke waktu selama masa

    pelaksanaan pekerjaan akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan prestasi hasil

    pelaksanaan pekerjaan.

    Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, Penyedia Jasa diwajibkan

    melakukan pengukuran akhir dari hasil pelaksanaan pekerjaan. Semua data dan

    perhitungan hasil pengukuran harus disyahkan oleh Direksi pekerjaan dan

    dipergunakan sebagai dasar acuan guna mempersiapkan gambar purna bangun (As

    built Drawing)

    Pada hal-hal khusus yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaan, Direksi

    pekerjaan sewaktu-waktu berwenang dan berhak memberikan instruksi kepada

    Penyedia Jasa, dan Penyedia Jasa harus bersedia untuk melaksanakan pengukuran

    tertentu yang sifatnya sebagai cek berkala atau stick proof, misalnya kedalaman

    fondasi, batas pembebasan tanah dan lain sebagainya.

    Pada saat penyerahan gambar purna bangun, Penyedia Jasa harus menyerahkan

    data dan perhitungan hasil pengukuran yang sudah disyahkan oleh Direksi

    pekerjaan.

    Mutual Check (MC-0%) adalah hasil perhitungan kuantitas pekerjaan yang

    dihitung oleh Penyedia Jasa berdasarkan gambar kerja dan disetujui Pengguna Jasa.

    Perhitungan kuantitas pekerjaan tersebut harus disampaikan oleh Penyedia Jasa

    paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan, kepada

    PPK untuk mendapatkan persetujuan.

    Penyedia Jasa tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan bila Mutual Check

    (MC-0%) pekerjaan bersangkutan belum mendapat persetujuan Pengguna Jasa.

    Kegagalan Penyedia Jasa dalam mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa atas

    MC-0% yang ia sampaikan, tidak dapat dipergunakan sebagai alasan Penyedia Jasa untuk mengusulkan perpanjangan waktu pelaksanaan.

    Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil seluruh perhitungan kuantitas semua

    pekerjaan dalam format MC-100% kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan

    persetujuan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya masa pelaksanaan.

    Pekerjaan dimaksud antara lain :

    1. Pengukuran bendung untuk MC : pekerjaan bangunan bendung dan

    bangunan pelengkapnya atau

    bangunan yang sejenis.

    2. Pengukuran saluran untuk MC : pekerjaan saluran dan drainase

    3. Pengukuran bangunan untuk MC : pekerjaan bangunan bagi/sadap,

    bangunan pelengkap atau bangunan

    lain yang sejenis

    4. Pengukuran Lokasi pekerjaan

    untuk MC

    : pekerjaan embung, sungai, bangunan

    lainnya yang sejenis

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    17

    Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dihitung berdasarkan yang tertera dalam daftar kuantitas dan harga (bill of Quantity).

    1.2 Pembersihan Lokasi/Land Clearing

    Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tanah, pembersihan lokasi pekerjaan dari

    semua tumbuhan harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat

    persetujuan dari Direksi.

    Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar dan

    Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar yang ada

    di lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan

    tanah kemudian membuang dari tempat pekerjaan semula bahan-bahan hasil

    pembersihan lapangan.

    Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan / tidak harus

    ditebang dan tetap berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya dari kerusakan. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus

    dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan

    dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.

    Pengukuran dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan pembersihan tersebut

    diatas, diperhitungkan dalam satuan (unit) m2, sedangkan harga satuan pekerjaan

    yang ditawarkan, sudah harus meliputi upah tenaga, bahan material yang dipakai, peralatan yang dipergunakan, overhead dan keuntungan Penyedia Jasa.

    2. PEKERJAAN DEWATERING

    2.1 Pembuatan dan pembongkaran kisdam Penyedia Jasa bertanggungjawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi pekerjaan guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran

    pelaksanaan pekerjaan dengan membuat bangunan sementara yang

    berupa tanggul, bangunan / saluran pengelak, bangunan pengamanan,

    penyediaan pompa air, dan lainnya untuk memindahkan aliran air

    sehingga tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan membongkar /

    membersihkannya bila pekerjaan telah selesai dikerjakan.

    Pekerjaan tersebut antara lain sebagai berikut :

    1. Pembuatan kistdam H > 0,50 m : untuk pembuatan kisdam pada

    pekerjaan di saluran / bangunan

    / pekerjaan sejenis dengan tinggi

    muka air lebih besar 0,50 m

    2. Pembongkaran kisdam : untuk pembongkaran kisdam

    pada pekerjaan di saluran /

    bangunan / pekerjaan sejenis

    dengan tinggi muka air lebih

    besar 0,50 m termasuk

    pembersihannya

    Segala biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan kisdam ini sudah

    disediakan secara tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

    2.2 Pengeringan atau Coffering and Dewatering Pada bagian-bagian tertentu dari jenis pekerjaan yang dilaksanakan, areal pekerjaan kadang-kadang suatu saat tidak bisa bebas samasekali dari

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    18

    adanya air.

    Pada keadaan ini, Penyedia Jasa diwajibkan mengeringkan atau

    membebaskan areal pekerjaan yang akan dipakai sebagai kedudukan

    Konstruksi dari genangan air atau pengaruh air, karena bisa

    menyebabkan turunnya kwalitas pekerjaan akibat pengaruh air tersebut.

    Sebelum membuat suatu konstruksi penahan rembesan (kist dam)

    Penyedia Jasa diwajibkan membuat gambar rencana terlebih dahulu

    untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan.

    Setelah pekerjaan konstruksi utama selesai dikerjakan, Penyedia Jasa harus membongkar dan membersihkan material kist dam sehingga tidak

    mengganggu aliran sungai.

    Pada prinsipnya, selama masa pelaksanaan pekerjaan, semua lokasi yang

    akan dipakai sebagai kedudukan bangunan harus dijaga agar tetap kering,

    bebas dari genangan ataupun rembesan air.

    Pekerjaan pengeringan yang dimaksud disini adalah, termasuk sistem

    drainase lingkungan pekerjaan, sehingga tidak menimbulkan akibat

    sampingan negatif terutama pada masyarakat dan lingkungan setempat.

    3. PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA

    3.1 Umum

    Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua

    pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material

    penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar

    Kualitas dan Bahan atau dalam gambar/drawing.

    Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua

    material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar

    kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya

    harus sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab

    dan bersuhu udara 32 C. Tekanan kerja normal dan uji tekanan di

    lapangan disesuaikan dengan jenis pipa dan standarisasi pipa/material

    yang terkait.

    Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat

    Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang

    tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis.

    Penyedia Jasa Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil

    uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk

    semua jenis barang.

    3.2 Referensi Standard Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk rnemberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta.

    Semua material yang ditawarkan harus dengan Standar Nasional

    Indonesia (SNI) dan atau sertifikat ISO untuk pipa air minum. Bila

    ternyata belum ada SNI untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam

    negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard lain, dengan

    syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    19

    yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini.

    Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material

    bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang

    ditentukan.

    Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar

    Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan tersebut harus memiliki

    standar-standar sebagai berikut :

    ISO International for Standardization Organization

    JIS Japanesse Industrial Standard

    BS British Standard

    DIN Deutsche Industrie Norm

    AWWA American Water Works Association

    ASTM American Society for Testing and Materials

    ANSI American National Standard Institute

    3.3 Bahan Pipa dan Fitting Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat maka Penyedia Jasa Pengadaan harus melampirkan surat dan pabrik untuk izin penggunaan

    Sll/SNI dan atau ISO Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan

    bahan pipa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, dengan syarat

    bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang

    sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen

    lelang ini.

    Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang

    tercantum dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus

    menyertakan gambar-gambar detail junction (gambar detail

    penyambungan pipa) disertai dengan jumlah dan spesifikasi dari tiap

    material yang ditawarkan.

    Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah

    tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 15-35 derajat Celcius

    dan pH antara 6 sampai dengan 8. Seluruh pipa dan fitting pipa akan

    ditanam didalam tanah kecuali untuk hal-hal khusus yang membutuhkan

    lain.

    3.4 Tekanan Kerja/Working Pressure

    Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10 kg/cm2

    (SNI 06-0084-1987 dan SNI 03-6419-2000) dan tekanan pengujian minimal 2

    (dua) kali tekanan kerja pipa. Penyedia Jasa Pengadaan harus

    menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting

    pipa yang ditawarkan.

    Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia Jasa

    Pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting

    pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang dikirim ke lapangan atas

    biaya Rekanan. Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji di lapangan akan

    ditentukan kemudian oleh Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian

    tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    20

    pyrolysis Test method and basic spesification

    ISO/TR 10837-1991 Determination of the thermal stability of polyethylene for us in gas pipes and fitting's

    ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the degree of carbon black dispersion in polyolefin pipes,

    fittings and compound's

    ISO 6259 71985 Pipe for polyethylene - Part 1 : Determination of tensile properties

    ISO 3126 : 1974 Plastic pipe - measurement of dimension

    ISO 1167 : 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids - resistance to internal pressure - Test

    Method

    ISO 1133 : 1991 Plastic - Determination of the melt mass -

    flow rate (MFR) and melt volume flow rate

    (MVR) of thermoplastics

    ISO 2505-1-1994 Thermoplastics pipe - Longitudinal reversion - part 1 : determination methods

    ISO 3607 : 19977/E Tolerances on outside diameters and wall thickenesses

    AS/NZS4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure aplication

    ASTMD 3350-1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe and fittings material

    JIS6762- 1998 Double wall polyethylene pipes for water supply

    ISO 10639 Pipe For Water Supply

    Pengadaan harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi

    persyaratan spesifikasi yang ditentukan.

    4. PENGADAAN PIPA POLIETILENA ATAU PIPA BERJENIS LAIN

    BESERTA PERLENGKAPANNYA

    4.1 Umum Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan

    kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

    Referensi Standar lain yang digunakan adalah :

    SNI 06-4829-2005 Pipa polyethylene utk air minum

    SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polyethylene

    SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum

    ISO 4427:1996 Polyethylene pipes for water supply spesifications

    ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings - Determination of carbon black content by calcinations

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    21

    4.2 Spesifikasi Teknis Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi 0,05

    m.

    4.3 Sifat Mekanik

    Ketahanan Hidrostatik

    Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan

    sebagaimana tabel dibawah ini :

    Tabel 1. Ketahanan Hidrostatik Pipa

    JENIS BAHAN

    TEGANGAN UJI (Mpa)

    100 jam pada 20 C

    165 jam1)

    pada 80 C

    1000 jam pada 80 C

    PE100 12.4 5.5 5.0

    PE8O 9.0 4.6 4.0

    Catatan :

    1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan.

    Pecah karena rapuh (britle failure) pada kurang dan 165 jam adalah

    merupakan kegagalan. Jika pengujian dalaksanakan pada 165 jam ternyata

    gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan pada

    tegangan yang lebih rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan

    minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana tabel dibawah

    Tabel 2. Ketahanan Hidrostatik Pada Kekuatan Suhu 80 C

    Kebutuhan Uji Ulang

    PE 80

    PE100

    Tegangan MPa Waktu Kegagalan Minumum (jam)

    Tegangan MPa Waktu Kegagalan Minumum (jam)

    4.6 165 5.5 165

    4.5 219 5.4 233

    4.4 283 5.3 332

    4.3 394 5.2 476

    4.2 533 5.1 688

    4.1 727 5.0 1000

    4.0 1000

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    22

    Kuat Tarik

    Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus

    400 %, bila diuji pada suhu 20 C.

    4.4 Sifat Fisik

    Nilai Perubahan Arah Panjang

    Nlai perubahan arah panjang maksimum 3 %

    4.5 Dimensi Pipa

    Ketebalan Pipa

    Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-

    2005 tentang pipa Polietilena dan pipa berjenis lain untuk air

    minum.

    Bahan Baku Pipa

    Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena dan

    pipa berjenis lain harus merupakan bahan baku yang menyatakan layak

    digunakan untuk air minum yang dikeluarkan oleh pemasok bahan

    baku, bebas dari bahan-bahan yang beracun (acid and alkali

    resistance)hal tersebut dibuktikan dengan Certificate Badan Independen

    (BODYCOTE).

    4.6 Syarat Mutu Material

    Komponen

    Pipa dan sambungan terbuat dari material PE untuk saluran air

    minum harus mempunyai anti oksidan, stabilisasi UV dan pigmen.

    Catatan 1 Bahan yang dikerjakan

    ulang

    Bahan bersih yang dikerjakan ulang yang berasal dari pembuatan

    pipa di pabrik itu sendiri sesuai dengan spesifikasi ini dapat digunakan jika

    bahan tersebut berasal dari bahan yang sama sebagaimana yang

    digunakan untuk produksi terkait, bila dilakukan uji sesuai kriteria

    pada Catatan 2 di bawah ini.

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    23

    Catatan 2 Jenis dan Klasifikasi

    Bahan Kompon harus ditetapkan berdasarkan jenis bahan agar sesuai dengan syarat kekuatan minimum (MRS) yang berlaku sebagaimana dijelaskan

    dalam Tabel 3, bila dilakukan uji sesuai butir 9.7 pada SNI 06-4829-

    2005. Keabsahan jenis bahan harus dinyatakan

    berdasarkan pembuatan campuran atau dalam master

    batches, harus oleh pembuat pipa.

    Tegangan desain s dari sebuah pipa harus diperoleh dengan menggunakan koefisien desain C tidak kurang dari 1,25

    terhadap nilai MRS bahan.

    Tabel 3. Jenis dan Klasifikasi Bahan

    Jenis Bahan MRS Pada 50 Tahun dan 200 C

    Mpa Tegangan Desain Hidrostatis (s)

    Maksimum Yang Diijinkan

    Mpa

    PE100 10 8

    Hubungan antara MRS dan s untuk berbagai koefisien desain yang diberikan dalam Tabel 4.

    Tabel 4. Hubungan Antara MRS, s, dan Koefisien Desain C

    Pada 200 C

    Tegangan desain hidrostatis

    dari pipa, s MPa

    Syarat kekuatan minimum bahan MPa

    10 8

    Koefisien desain C

    8 1,25

    6,3 1,6 1,25

    5 2 1,6

    4 2,5 2

    3,2 3,2 2,5

    2,5 - 3,2

    Catatan 3 Jika pipa disambungkan dengan cara butt fusion atau

    menggunakan sambungan elektrofusion dari jenis bahan yang berbeda,

    sambungan harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik pada Tabel

    Ketahanan Hidrostatik Pipa (800 C/165 jam). Jenis kompon, PE 80 atau

    PE 100 mempunyai MFR (1900 C/5 kg) dengan rentang ukur (0,2 - 0,3)

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    24

    g/10 menit, harus mampu digabungkan untuk fusi satu dengan yang

    lainnya.

    Tingkat aliran cair dan kepadatan

    Pembuat pipa harus menyediakan bukti kepadatan dan tingkat aliran cair

    kompon. Tingkat aliran cair harus sesuai dengan kondisi di bawah ini :

    a. Tingkat aliran air campuran tersebut tidak boleh menyimpang 30%

    dari nilai yang ditetapkan oleh pembuat; b. Perubahan dalam MFR disebabkan oleh proses, yaitu perbedaan antara

    nilai terukur; untuk bahan dari pipa dan nilai terukur bagi kompon,

    tidak boleh lebih dari 25%;

    c. Kepadatan bahan polietilena adalah 0,941 g/cm3

    - 0,965 g/cm3;

    d. Nilai MFR (1900 C/5 kg) adalah 0,2 -1,3 g/10 menit.

    4.7 Syarat Mutu Pipa

    Dimensi Pipa Diameter luar nominal tekanan nominal dan tebal dinding nominal pipa.

    Tabel 5. Pipa Polietilena atau Pipa Berjenis Lain

    Dengan Tegangan Desain (s ) 8 MPa

    Diameter luar nominal dn (mm)

    Seri pipa S8 1)

    Rasio Dimensi Standar SDR 17 Tekanan nominal PN

    1) untuk s 8 MPa

    PN 10 Ketebalan dinding nominal, en (mm)

    75 4.5

    90 5.4

    110 6.6

    125 7.4

    140 8.3

    160 8-9.5

    180 10.7

    200 11.9

    225 8-13.4

    250 14.8

    280 16.6

    315 8.5-18.7

    355 21.1

    400 23.7

    450 9.5-26.7

    500 29.7

    560 10-33.2

    630 37.4

    710 14-42.1

    800 47.4

    900 16-53.3

    1000 18-29.3

    1040 20

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    25

    Sambungan Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan

    menggunakan Butt Fusion, sambungan Elektrofusion, atau dengan

    Mechanical Joint.

    Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa

    dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm

    dengan SDR 13,6.

    Penyambungan dengan elektrofusion dan Mechanical Joint

    direkomendasikan untuk digunakan untuk semua ukuran pipa.

    Pengujian Pipa Acuan normatif untuk pengujian khusus pipa polietilena adalah SNI 06-

    2552-1991 tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air

    minum.

    Penandaan Pipa Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan:

    Nama pabrik pernbuat atau merek dagang

    Dimensi luar pipa

    Tekanan kerja nominal

    Jenis material yang digunakan

    Seri pipa

    Tanggal produksi

    4.8 Pengujian Quality Assurance (Jaminan Kualitas) Pengujian quality assurance harus sesuai dengan persyaratan dan cukup

    mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan

    untuk mengunjungi tempat pembuatan untuk menyaksikan tes/pengujian

    tersebut.

    4.9 Pengujian Tekanan Hidrostatis Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan

    rnemenuhi standar SNI 062549-1991.

    Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis

    pada tekanan paling sedikit 42 N/mm2.

    4.10 Pengujian Lain Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan terus menerus

    dan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

    5. VALVE

    5.1 Umum Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang

    dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai

    dengan ukuran yang disebutkan bila mungkin dari jenis atau model

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    26

    yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.

    Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik

    dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan

    - Nama pemilik proyek

    - Nama atau merk dagang pembuatnya

    - Tahun pembuatan (97 berarti 1997)

    - Tekanan kerja

    - Diameter nominal

    - Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran

    Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm terbuat dari brass/kuningan

    bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel terbuat dari besi

    tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.

    Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipe threads where pressure

    tight joint are made in the thread".

    Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem

    dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.

    Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti

    yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standar internasional yang

    diakui. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan

    desain atas permintaan Pengguna Barang.

    Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka

    seluruh valve harus dibuat khusus untuk menerirna tekanan kerja

    minimal 10 Bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai

    dengan standar ISO 2531. Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan

    berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan.

    Tanda panah harus tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk

    membuka atau menutup valve.

    Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah

    masuknya benda-benda asing.

    Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk

    penyambungan seperti gasket, mur, baut, dan ring untuk satu sisi

    flange dengan imbuhan 10 %.

    Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan

    spesifikasi teknis dari flange valve. mur, baut, dan ring dikirim dalam

    keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata

    dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm dan terbuat dart karet

    sintetis.

    Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum

    force pada liandwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain

    sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa

    Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang

    dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.

    Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface

    box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus

    dilapisi dengan non toxic calter epoxy, enamel, bitumen atau bahan

    lain yang sama dan disetujui oleh Direktur Pengawas.

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    27

    Permukaan harus bersih, kering, dan bebas dari kotoran sebelum

    digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di

    pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering 400 microns (16

    mils). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non toxic,

    sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan.

    Petunjuk operasi (operating intruction) harus disediakan sebanyak 6

    (enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam

    Bahasa Indonesia.

    Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik

    yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan

    yang diminta dalam spesifikasi ini.

    5.2 Gate Valve Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka

    gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis "Non Rising

    Sterd'.

    Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water and Other

    Liquids" (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama

    atau yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk rekanan

    kerja.

    Penawaran gate valve berikut handwheel harus dilengkapi dengan

    kunci T (Tee Key) minimal satu buah untuk setiap 20 buah yang

    seukuran.

    Tee key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface

    boxIstreet cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.

    Bila dalam Volume Pekejaan (Bill of Quantity) diperlukan extension

    spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah

    digalvanis.

    Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa GIP

    untuk melindurgi extension spindle tersebut dari urugan tanah.

    Badan dari gate valve, handwheellcap terbuat dari besi tuang kelabu

    atau bahan dengan kualitas lebih tinggi.

    Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan

    dari logam perunggu. Tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup

    yang solid (solid wedge gate valve) harus cocok untuk pemasangan

    dengan posisi tegak (vertical mounting). Valve harus dirancang untuk

    saluran air yang bebas harnbatan yang mempunyai diameter tidak

    kurang dari diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka.

    Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve

    seperti telah dispesifikasikan di atas (yang harus dalam posisi terbuka.

    tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve.

    Packing pada stuffing box harus terbuat dari abses atau bahan lain yang

    sesuai dan disetujui Pengguna Barang. Packing dari hemp atau jute

    (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan atas

    persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus terdiri dari 2 (dua)

    buah O-ring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan di atas

    stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan

    kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.

    Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    28

    Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.

    Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata

    dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas

    yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dari

    diberi cetakan 1 pada bagian atasnya.

    Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan

    dihubungkan dengan baut.Ukuran surface box disesuaikan dengan

    masing-masing dimensi valve dari sudah dicoating dengan anti karat.

    Sernua kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench

    nuts).

    5.3 Katup Udara (Air Release Valve)

    Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal

    berikut ini :

    Dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.

    Dapat memasukkan udara selama penggelontoran.

    Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.

    Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.

    Aman terhadap vakum.

    Seluruh air valve dengan standar flange JIS-B2213. Setiap valve

    lengkap dengan mur, baut, ring, dan dudukan (stool). Ukuran sesuai

    dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.

    Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari

    ebonit, stainless steel atau Acrynolitrie Hutadiene Steel (ABS).

    Seluruh bagian yang bergerak terbuat dart stainless steel, bronze atau ABS.

    Valve harus diuji dengan tekanan sebasar 1 Bar di alas tekanan kerja

    dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.

    Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 Bar.

    Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve)

    secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu

    (butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut :

    a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan

    rubber seal, disc, valve shalt dan peralatan mekanisme operasional

    yang mengikuti "Standards for Rubber Seated Butterfly Valves"

    (AWWA Designation C 504) atau Standar Internasional lain yang

    disetujui yang sama atau lebih tinggi kualitasnya dari yang

    disebutkan.

    b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90

    dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve

    harus horizontal.

    c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai

    dengan standar AWWA C 504.

    d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk

    pengawasan dan perbaikan.

    e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual

    harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    29

    vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya

    semula.

    f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila

    tertutup rapat sama dengan rate tekanan pada pipa).

    g. Seluruh valve harus mengikuti spesifikasi ini dan harus dapat

    membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode

    yang lama.

    h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti

    "Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe

    Fittings kelas B" (ASTM Designation A 126) atau ductile iron

    (ASTM 536). Flange harus mengikuti standar JIS-8 2213.

    i. Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang

    seharusnya.

    Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi pada Tabel 6 di bawah ini

    yang tergantung pada ukuran pipa yang dipasang.

    Tabel 6. Spesifikasi Tipe Air Valve Berdasarkan Ukuran Pipa Ukuran Pipa

    (mm) Tipe Air Valve Diameter Nominal Air

    Valve (mm)

    300 dan lebih kecil

    350 dan lebih besar

    Tipe dengan orifice kecil atau

    tunggal

    Tipe dengan dua orifice atau

    kombinasi

    25 mm dan lebih kecil

    75 mm dan lebih besar

    Tipe air valve dengan orifice kecil atau tunggal

    Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara

    otomatis yang akan mengeluarkan udara yang terakumulasi bertekanan

    pada saat aliran air dalam pipa penuh.

    Tipe air valve dengan dua orifice atau kombinasi

    Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan

    secara otomatis, sehingga akan :

    a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer dan

    manampung banyak udara selarna operasi pengurasan saluran pipa.

    b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup pada saat air dalam kondisi

    tekanan rendah serta mengisi badan valve selama operasi pengisian.

    c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara

    tinggi. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran

    air penuh dalam pipa.

    5.4 Check Valve

    Penyedia Barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check Valve / Klep Tabok dengan sambungan flange.

    Bagian atasnya tertutuo dengan flange buts (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan.

    Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yLing

    dapat menunjukkan merle atnu`dari pabrik mana yang membuatnya,

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    30

    besarnya diameter. Tekanan kerja dan arah aliran air.

    Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.

    Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang berkualitas baik.

    Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/CM2.

    Check valve harus dloesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang

    mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah

    dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khusus

    atau hares memindahkan valve dari jalurnya.

    Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam po3isi horisontal atau vertikal dengan aliran ke atas dan ketika terbuka penuh valve harus

    mempunyai daerah aliran bersih (a net flow area) tidak kurang dari

    luas diameter nominal pipa dan ujung flange.

    5.5 Gate Valve Perunggu

    Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0,98

    Mpa (10 kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan

    ujung berulir (sekrup).

    Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat dari perunggu, sekrup bonnet (topi sekrup), memiliki solid

    wedge (baji), sekrup dalam dan tangkai pengungkit.

    Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 51J.1, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak

    kurang dari 196 N/mm2

    ( 20 kg/m2). Piringan yang terbuat dari cetakan

    perunggu mengacu pada spesifikasi di atas atau dari kuningan yang

    mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari temhaga yang

    mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm2

    (32 kg/m2).

    Stern/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi di atas.

    6. PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

    6.1 Umum Spesiflkasi teknis ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan kepada Kontraktor tentang metodologi teknis maupun non teknis secara umum

    yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan perpipaan yang harus

    diikuti dan ditaati oleh Kontraktor.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Kontraktor adalah sebagai berikut :

    Kontraktor tidak diperbolehkan sama sekali mengubah dimensi atau lokasi/perletakan peralatan tersebut kecuali dengan persetujuan tertulis

    dari Direksi.

    Seluruh jenis pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar, teliti dan akurat sesuai dengan yang ditunjukkan gambar

    rencana dan spesifikasi teknis ini serta instruksi-instruksi dari Direksi.

    Pipa yang dipasang/ditanarn di dalam tanah, dasar parit harus rata dan

  • PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR MINUM (DAK INFRASTRUKTUR AIR MINUM+PENDAMPING)

    31

    bebas dari benda keras yang dapat merusak pipa.

    Kontraktor tidak diizinkan membengkokkan pipa dengan alasan apapun tanpa menggunakan alat rakit belokan (bend ellbow) atau

    pencabang (tee) untuk maksud tersebut.

    Semua perlengkapan perpipaan seperti valve serta sambungan- sambungan pipa harus diperlakukan hati-hati balk pada waktu

    pengangkutan ke lokasi pekerjaan maupun pada waktu

    penyimpanannya supaya terhindar dari kerusakan.

    6.2 Lingkup Pekerjaan

    Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga

    kerja, dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk

    menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik. Juga

    menyediakan dan menyiapkan sambungan ke pipa induk yang ada,

    pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa dan semua

    pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa sesuai

    persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis ini.

    Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan

    dilakukan disertai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis

    yang besangkutan di Indonesia dan menurut perintah Direksi.

    Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan

    pipa atau lokasi reservoir (ground dan elevated reservoir) sekitarnya

    disimpan oleh Pemilik dan Kontraktor akan diijinkan dan menelitinya di

    kantor proyek.

    Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini khususnya yang bersifat

    teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di Indonesia.

    Semua standar yang digunakan mengacu pada Standar Nasional Indonesia

    (SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan

    merujuk kepada :

    AISI American Iron and Steel Institute

    ANSI American National Standards Institute

    API American Petrolium Institute

    ASTM American Society of Testing Material

    AWWA American Water Works Association

    DIN Deutsche Institut fur Norming

    IEC International Electrotecnical Commision

    ISO International for Standardization Organiz