Upload
nindya-bestari
View
16
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mekanika fluida
Citation preview
4.2 Aliran pada Fluida Tunggal Melalui Unggun Tidak Beraturan
4.2.1 Hukum Darcy dan Permeabilitas
Hukum Darcy:
Keterangan:
-ΔP merupakan pressure drop yang melalui unggun
l merupakan ketebalan dari unggun
uc merupakam kecepatan rata-rata aliran fluida
A merupakan total luas area dari unggun
V merupakan volume dari fluida dalam suatu waktu tertentu
K merupakan konstanta yang bergantung pada sifat fisika dari unggun dan
fluida
Hubungan linear antara laju aliran dan tekanan memiliki perbedaan yang
mengarahkan aliran sebagai aliran yang sesuai dengan arah arus, hal ini dapat
diperkirakan melalui angka Reynolds bahwa aliran yang melalui pori-pori pada
benda tidak beraturan sangat kecil, akibat kecepatan fluida dan lebar dari ruang
yang dilewati memiliki nilai yang kecil. Ketahanan aliran kemudian dapat munvul
melalui viscous drag, yakni sebagai berikut:
Keterangan:
-ΔP merupakan pressure drop yang melalui unggun
l merupakan ketebalan dari unggun
uc merupakam kecepatan rata-rata aliran fluida
A merupakan total luas area dari unggun
V merupakan volume dari fluida dalam suatu waktu tertentu
K merupakan konstanta yang bergantung pada sifat fisika dari unggun dan
fluida
μ merupakan viskositas dari fluida
B merupakan koefisien permeabilitas untuk unggun, bergantung pada jenis
material unggun yang digunakan
Nilai dari koefisien permeabilitas kemudian digunakan sebagai bukti indikasi dari
kemudahan suatu fluida yang bergerak melalui unggun dari suatu partikel ayau
media filter. Nilai B hanya dapat digunakan pada saat aliran laminar. Beberapa
nilai B memiliki keberagaman, seperti yang tertera pada tabel berikut ini.
Tabel x. Jenis bahan Unggun dengan Bentuk Beraturan
(Sumber: Coulson, J. M. dan J. F. Richardson. 2006. Chemical Engineering Design. Amsterdam:
Elsevier)
4.2.2. Permukaan Spesifik dan Kekosongan
Struktur umum pada anggun hanya dapat dikarakterisasi oleh luas permukaan
spesifik pada unggun SB dan fraksi kekosongan e.
SB merupakan luas permukaan yang menggambarkan fluida per unit
volume dari unggun dimana partikel dikemas dalam unggun. Satuannya
adalah (panjang)-1.
e adalah fraksi dari volume suatu unggun yang tidak digunakan pada
benda padat dan dikatakan sebagai fraksi kekosongan, kekosongan atau
porositas. Fraksi kekosongan tidak memiliki dimensi. Fraksi volume yang
digunakan pada benda padat adalah (1-e).
S merupakan luas permukaan spesifik dimana partikel dan luas permukaan
pada partikel dibagi oleh volume-nya. Satuannya adalah (panjang)-1. Pada
bola contohnya adalah sebagai berikut:
Pada tabel x, dapat terlihat bahwa S dan e memiliki unggun yang berbeda pada
partikel. Nilai e lebih tinggi daripada apa yang tertera dalam tabel. Semakin besar
nilai e, maka aliran yang belalui unggun menjadi lebih mudah dan koefisien
permeabilitas B ikut meningkat. Jika suatu partikel acak digabung menjadi satu,
maka e diperkirakan akan konstan dan ketahanan aliran akan sama di segala arah.
4.2.3 Ekspresi umum untuk aliran yang melalui unggun pada persamaan Carman-
Kozeny
Alirah Searah Arus – Persamaan Carman-Kozeny
Analogi antara aliran searah arus yang melalui suatu pipa dan alirah searah arus
yang melalui pori-pori pada unggun dari suatu partikel merupakan titik awal yang
berguna untuk menurunkan ekspresi umum.
Persamaan aliran searah arus pada pipa berbentuk bulat
Keterangan:
μ merupakan viskositas fluida
u merupakan kecepatan fluida rata-rata
dt merupakan diameter pipa
It merupakan panjang pipa
Pada ruang kosong dalam unggun diasumsikan terdiri dari beberapa seri dari alur
yang berliku. Persamaannya digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
d’m merupakan diameter ekuivalen pada pori-pori saluran
K’ merupakan konstanta tak berdimensi yang nilainya bergantung pada
struktur dari unggun
l’ merupakan panjang saluran
u1 merupakan kecepatan rata-rata yang melalui saluran pori
Pada suatu kubus dengan sisi X, memiliki volume dengan ruang kosong sebesar
eX3 sehingga luas area rata-rata (cross sectional area) pada aliran yang melalui
volume bebas dibagi tinggi atau eX2. Laju alir volume yang melalui kubus adalah
ucX2 sehingga rata-rata kecepatan linear yang melalui pori adalah u1, seperti yang
tertera dalam persamaan berikut:
Kemudian, Kozeny memberikan persaman berikut untuk d’m:
dimana,
Diameter hidrolik rata-rata pada aliran akan menjadi:
Seperti yang tampak pada:
Sehingga, untuk bola: S = 6/d dan:
Untuk partikel yang tidak berbentuk bola, maka diameter Sauter mean dx digunakan di
d.