475-734-1-SM

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 475-734-1-SM

    1/1021

    UJI SIFAT FISIK DAN DISOLUSI TABLET ISOSORBID DINITRAT 5 MGSEDIAAN GENERIK DAN SEDIAAN DENGAN NAMA DAGANG

    YANG BEREDAR DI PASARAN

    Indriyati Hadi Sulistyaningrum, M. Djatmiko, dan Sugiyono

    Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang, Jl. Menoreh Tengah X/22 Sampangan, SemarangEmail : [email protected]

    ABSTRAK

    Pemerintah saat ini sedang menggalakkan pemakaian obat generik. Masyarakat masihmenganggap bahwa obat dengan nama dagang lebih bermutu dari pada obat generik. Untukmemasyarakatkan dan meningkatkan penggunaan obat generik diperlukan informasi tentang mutu obattersebut, oleh karena itu dilakukan uji sifat fisik dan disolusi yang dapat digunakan sabagai salah satu

    parameter mutu dengan sampel obat Isosorbid Dinitrat 5 mg. Pengambilan sampel dilakukan dari 4 produk, generik A (GA), generik B (GB), generik C (GC) dan 1 produk dengan nama dagang (PA) dari Apotek diKota Semarang. Uji sifat fisik meliputi keragaman bobot, kerapuhan, kekerasan dan waktu hancur. Ujidisolusi menggunakan alat disolusi tipe 2 (metode paddle) dan penetapan kadar zat terlarut dilakukandengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Hasil uji disolusi berupa kadar zat terlarut pada waktu 30 menitdibandingkan dengan persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV. Selain itu data uji disolusi juga dihitungsebagai DE60 (%). Hasil uji sifat fisik menunjukkan sediaan generik dan sediaan dengan nama dagangtablet Isosorbid Dinitrat 5 mg memenuhi persyaratan sifat fisik tablet sesuai yang tercantum dalamFarmakope Indonesia dan pustaka yang lain. Kadar zat terlarut pada waktu 30 menit (Q) memenuhipersyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV dan perhitungan DE60 dari ke empat produk PA; GA; GB; GCadalah 94,1%; 97,58%; 71,77%; 94,73%.

    Kata kunci : Sifat Fisik dan Disolusi, Tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg, Sediaan Generik dan Nama Dagang

    PENDAHULUAN

    Obat merupakan unsur yang sangat pen-ting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan.Sebagian besar intervensi medik menggunakanobat, oleh karena itu obat harus tersedia pada saatdiperlukan dalam jenis dan jumlah yang cukup,berkhasiat nyata dan berkualitas baik (1).

    Saat ini beredar berbagai macam jenisobat, baik produk generik maupun produk dengannama dagang. Pada umumnya konsumen lebih su-ka mengkonsumsi produk bermerek/produk de-ngan nama dagang dibanding produk generik. Halini disebabkan adanya anggapan bahwa obat ge-nerik mempunyai mutu lebih rendah dari padaproduk yang bermerek dagang (2).

    Dokter juga seringkali memberikan resepnongenerik kepada pasien sebagai pilihan untukpengobatan, padahal harga produk dagang biasa-nya lebih mahal dari pada obat generik, sehinggabagi pasien yang tidak mampu sering membelisetengah obat yang diresepkan oleh dokter. Hal inisangat berbahaya, terutama bila obat tersebutadalah suatu antibiotik. Mutu dijadikan dasar acu-

    an untuk menetapkan kebenaran khasiat dan ke-amanan. Mutu suatu sediaan obat dapat ditinjaudari berbagai aspek antara lain aspek teknologiyang meliputi stabilitas fisik dan kimia dimanasediaan obat (tablet, kapsul dan sediaan lainnya)

    harus memenuhi kriteria yang dipersyaratkan olehFarmakope (3). Selain itu mutu obat juga ditinjaudari bioavailabilitas (ketersediaan hayati) obat.Obat yang memiliki mutu fisik dan profil disolusiyang baik akan memberikan bioavailabilitas yangbaik karena ketersediaan farmasetik dari obat ter-sebut tinggi.

    Bioavailabilitas yang berbeda antaraproduk-produk obat dari zat berkhasiat sama bisajadi karena perbedaan formula, dan metode yangdigunakan, ketatnya prosedur kontrol kualitas da-lam proses pembuatan, dan bahkan metode pe-nanganan, peralatan, pengemasan dan penyim-panan (4). Maka dari itu kontrol kualitas terhadapobat generik sangat penting untuk membantu ke-sejahteraan masyarakat.

    Isosorbid dinitrat merupakan obat untukpencegahan dan pengobatan angina pektoris;untuk gagal jantung kongestif, untuk mengurangirasa nyeri, disfagia dan spasme pada esofagusdengan refluks gastroesofagus. Pemberian Iso-sorbid dinitrat per oral diabsorpsi cepat dari salur-an gastrointestinal dan dari metabolisme fasepertama didapat bioavailabilitas sekitar 25%, dan

    bioavailabilitas meningkat pada penggunaan se-cara terus menerus. Industri farmasi telah mem-produksi dengan berbagai nama dagang isosorbiddinitrat di antaranya: Hapisor, Isoket, Isoket IV,Isordil (5).

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/21/2019 475-734-1-SM

    2/10

    22 Majalah Farmasi dan Farmakolog i, Vol. 16, No. 1 Maret 2012, hlm. 21 30

    Penggunaan obat generik di Amerika Seri-kat meningkat sebanyak 63% pada tahun 1993 se-telah FDA (Food Drug Administration) menetapkanuji bioequivalensi terhadap zat aktif yang terkan-dung dalam beberapa obat generic dengan obat

    pembandingnya (6), sedangkan di Indonesia padatahun 2001 penggunaanya mencapai 12%, dan ditahun 2007 tinggal 7,23% (7). Maka dari itu, pene-liti tertarik untuk membuktikan bahwa mutu tabletgenerik tidak memiliki perbedaan yang bermaknadengan nongenerik, sehingga dapat meningkatkankeberhasilan penggunaan obat generik di dalampelayanan kesehatan.

    METODE PENELITIAN

    Penyiapan alat dan bahan

    Alat yang digunakan dalam penelitian iniadalah, Neraca Analitik (Mettler Tolledo), satu setalat KCKT (Waters ec 2695), yang terdiri darivakum desagger pompa CBM, UV/Vis detektor(dilengkapi dengan komputer dan printer), kolomC18 (Sunfayer 4,6x150mm), wadah fase gerak,membran filter PTFE 0,5m, cellulose nitrat mem-bran filter 0,45m, Alat uji kerapuhan (abrasivetester,Erweka TA 20), alat uji waktu hancur (dis-integration tester, Erweka TA 100), Alat uji disolusi(Erweka DT 700), alat uji kekerasan tablet (StokesMonsanto tester), Ultrasonic Cleaner Elma, tabung

    disolusi (Pyrex), pengaduk bentuk dayung (alat 2),stopwatwach, tabung reaksi dan alat gelas lainya.

    Bahan yang digunakan pada penelitian iniadalah dari produk dari 3 produsen obat generikdan 1 produsen sediaan Inovator : IsosorbidDinitrat serbuk PA diperoleh dari CV PrivatEquipment, Isosorbid Dinitrat 5 mg (Produk P-A,Cedocard), Isosorbid Dinitrat 5 mg dengan (ProdukG-A, Landson), Isosorbid Dinitrat 5 mg dengan(Produk G-B, Indofarma), Isosorbid Dinitrat 5 mgdengan (Produk G-C, Fahrenheit), metanol (p.a),dapar asetat, aqua bides.

    Uji Sifat Fisik Tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg

    Keseragaman bobo t tablet

    Sebanyak 20 tablet ditimbang, lalu dihitungbobot rata-ratanya. Untuk tablet lebih dari 151 mg,jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih darisatu tablet yang masing-masing bobotnya menyim-pang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari hargayang ditetapkan 7,5%, dan tidak lebih 2 tablet yangbobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanyalebih dari harga yang ditetapkan 15%.

    Kerapuhan

    Sejumlah 20 tablet dibebasdebukan de-ngan aspirator, lalu ditimbang seksama pada nera-ca analitik, kemudian dimasukkan dalam abrasivetester. Pengujian dilakukan selama empat menit

    atau sebanyak 100 putaran. Tablet dikeluarkan da-ri alat, lalu dibebasdebukan lagi, kemudian ditim-bang. Kerapuhan tablet dinyatakan dalam selisihberat tablet sebelum dan sesudah pengujian dibagiberat mula-mula dikalikan 100% (8).

    Kekerasan

    Sebuah tablet diletakkan pada ujung alatdengan posisi vertikal. Pemutarandihentikan sam-pai tablet pecah/hancur. Skala yang terbaca padasaat tablet pecah/hancur menunjukkan kekerasantablet dalam satuan kg (9).

    Waktu hancur

    Sebanyak lima buah tablet dimasukkan kedalam alat uji waktu hancur (disintegration tester).

    Setiap tabung diisi satu tablet, kemudian dimasuk-kan ke dalam penangas air dengan temperatur

    370C2

    0C. Ketinggian permukaan air penangas

    sama dengan posisi lubang ayakan pada bagianbawah alat pada saat tabung naik dalam ke-dudukan tertinggi. Alat dijalankan sampai semuafraksi pecahan tablet lewat ayakan yang terletakpada bagian bawah alat, lalu dicatat waktu yangdiperlukan sebagai waktu hancur tablet (10).Uji Disolusi

    Pembuatan dapar asetat

    Sebanyak 15,4 g amonium asetat P di-larutkan dalam air ditambahkan 11,5 ml asam ase-tat glasial P, diencerkan dengan air hingga 1000ml dan dicampur. Larutan mempunyai pH kuranglebih 4,7.

    Pembuatan fase gerak

    Campuran air, dapar asetat, metanol P di-buat dengan perbandingan 350:100:550, didingin-kan hingga suhu kamar, diencerkan dengan airhingga 1000 ml, dicampur dan disaring.

    Pembuatan larutan baku

    Sebanyak +10 mg, yang ditimbang seksa-ma, isosorbid dinitrat encer BPFI (campuran keringkurang lebih 25% Isosorbid Dinitrat, denganlaktosa, manitol atau zat tambahan lain yang inertuntuk keamanan penggunaan), dimasukkan ke da-lam labu takar 100 ml, kemudian ditambahkan de-ngan aquadest sampai batas tanda, dikocok sela-ma 30 menit, diambil 0,2 ml dan dimasukkan kedalam labu takar 10 ml dan ditambah aquadestsampai batas tanda, kemudian didinginkan hinggasuhu kamar, dan disaring dengan penyaring ber-

    pori 0,45 m.

    Pengujian

    Sejumlah volume sama (+20 l), larutanbaku dan larutan uji, disuntikkan secara terpisah

  • 7/21/2019 475-734-1-SM

    3/10

    Indriyat i Hadi Sulistyaningr um, Uji Sifat Fisik Dan Disolusi Tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg 23ke dalam Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, diukurrespons puncak utama. Waktu retensi relativeisosorbid dinitrat dan nitrogliserin masing-masingadalah kurang lebih 0,75 dan 1,0. Jika terdapatisosorbid mononitrat, waktu retensi relative adalah

    0,38. Hitung jumlah dalam mg, C6H8N2O8 denganrumus:

    125 C ( )

    C adalah kadar isosorbid dinitrat BPFI dalam mgper ml larutan baku Ru dan Rs berturut-turutadalah pembanding respons puncak larutan ujidan larutan baku.

    Sebanyak 900 ml aquadest dimasukkan kedalam tabung uji disolusi tipe 2 USP (MetodePaddle), temperatur medium dibuat konstan pada37

    C+0,5

    C dan dijaga agar gerakan air dalam

    tangas harus tetap. Tablet yang akan diuji di-timbang terlebih dahulu, kemudian dimasukkan kedalam tabung disolusi, tangkai pengaduk dayungdihubungkan dengan motor penggerak sedemikianrupa sehingga jarak antara dasar tabung disolusidengan dayung dapat dipertahankan pada jarak25+2 mm. Alat dijalankan pada laju kecepatanyang konstan yaitu 50 rotasi per menit.

    Pengujian dilakukan selama 60 menit.Sampling dilakukan pada menit ke 5; 10; 15; 30;dan 60 pada titik tengah antara permukaan mediadisolusi dan bagian atas dayung dan masing-

    masing diambil 5 ml. Setiap pengambilan sampel,cairan medium diganti dengan medium yang barudengan suhu volume yang sama. Sampel yang di-ambil ditetapkan kadarnya dengan menggunakanKromatografi Cair Kinerja Tinggi (11).

    Analisis Data

    Data sifat fisik yang meliputi keragamanbobot, kerapuhan, kekerasan tablet, waktu hancur,dibandingkan dengan persyaratan sifat fisik dariFarmakope Indonesia dan pustaka yang lain.

    Data yang diperoleh dari uji disolusi

    berupa kadar zat terlarut (Q) pada menit ke 30dibandingkan dengan persyaratan FarmakopeIndonesia Edisi IV. Selain itu juga dihitung sebagaiDissolution Efficiency selama 60 menit (DE60) dandianalisis secara deskriptif.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Uji Sifat Fisik Tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg

    Uji pendahuluan yang dilakukan yaitu ujifisik tablet isosorbid dinitrat 5 mg baik sediaan

    generik maupun sediaan dengan nama dagang,yang meliputi keragaman bobot, kerapuhan, keke-rasan dan waktu hancur. Sifat fisik tablet harusdiperiksa sebelum suatu produk dipasarkan. Hasiluji sifat fisik tablet isosorbid dinitrat 5 mg terlihatpada tabel 1.

    Tabel 1. Hasil Pengujian Sifat Fisik Tablet IsosorbidDinitrat 5 mg

    UjiPara-meter

    GA GB GC PA

    Bobotrata-rata

    Rata-rata 170,35 149,71 124,15 167,81

    SD 3,213 3,213 1,225 2,261

    CV(%)

    1,89 2,15 0,99 1,35

    Kerapuhan

    Rata-rata

    3,68 3,40 2,91 3,79

    SD 3,528 3,389 2,896 3,767

    CV(%)

    0,15 0,01 0,01 0,03

    Kekerasan

    Rata-rata

    3,100 4,435 4,089 2,928

    SD 0,379 0,522 0,291 0,399

    CV(%)

    12,22 11,78 7,11 13,67

    Waktuhancur

    Rata-rata

    1,96 0,93 0,84 1,99

    SD 0,131 0,112 0,008 0,261

    CV(%)

    6,63 11,82 0,95 13,06

    Keterangan : GA = generik A, GB = generik B, GC =generik C, PA = paten A

    Keseragaman Bobot Tablet

    Uji keseragaman bobot dimaksudkan un-tuk mengetahui keragaman sediaaan dan memas-tikan bahwa setiap tablet mengandung sejumlahobat atau bahan aktif dengan takaran yang tepatdan merata. Penyimpangan yang terjadi dapatmempengaruhi dosis bahan obat tiap tablet (8).

    Tabel 1 menunjukkan bahwa semua pro-duk yang diuji memenuhi persyaratan keseragam-an bobot yang telah ditetapkan untuk tablet antara124,15 mg sampai 149,7 mg, sedangkan bobot

    tablet yang diukur antara 167,8 mg sampai 170,35mg, sehingga keduanya memenuhi keseragamanbobot Farmakope Indonesia Edisi III. Nilai CV yangdiperoleh yaitu antara 0,99 sampai 2,15 sehinggasemua tablet yang diuji memenuhi persyaratankeseragaman bobot tablet menurut FarmakopeIndonesia Edisi IV yaitu dengan nilai CV kurangdari 5%. Dari keempat produk, diperoleh kesera-gaman bobot yang berbeda yang kemungkinandisebabkan oleh faktor-faktor pelaksanaan mau-pun faktor peralatan dan setiap produk di produksimenggunakan standart CPOB dengan menghasil-kan keragaman bobot yang memenuhi syarat.

    Kerapuhan Tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg

    Kerapuhan dinyatakan sebagai masa selu-ruh partikel yang dilepaskan dari tablet akibat ada-nya beban penguji mekanis dan dinyatakan dalam

  • 7/21/2019 475-734-1-SM

    4/10

    24 Majalah Farmasi dan Farmakolog i, Vol. 16, No. 1 Maret 2012, hlm. 21 30

    persen (%) yang mengacu pada masa tablet awalsebelum pengujian (9). Kekebalan terhadap kehi-langan suatu berat menunjukkan tablet tersebut ta-han terhadap goresan ringan atau kerusakan da-lam penanganan dan pengemasan (4).

    Tabel 1 merupakan hasil uji kerapuhantablet isosorbid dinitrat 5 mg. Kerapuhan (abrasif)sebaiknya tidak melebihi 0,8% (4). Hasil penelitiandiperoleh kerapuhan tablet Isosorbid Dinitrat 5 mgyaitu antara 0,01% sampai 0,15% artinya tablettersebut tahan terhadap goresan ringan atau ke-ausan dalam penanganan dan pengemasan.

    Kekerasan tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg

    Kekerasan tablet berhubungan erat de-ngan bobot tablet, daya hancur serta kecepatanmelarutnya obat. Bobot tablet yang besar memer-

    lukan tenaga yang lebih banyak untuk mematah-kannya. Tablet yang keras cenderung membutuh-kan waktu lebih lama untuk hancur atau terdis-integrasi. Disintegrasi menentukan kecepatan me-larutnya bahan obat (8). Kekerasan tablet umum-nya terletak antara rentang 4 kg hingga 8 kg (12).Tablet yang terlalu keras memiliki waktu hancuryang lama.

    Dari hasil pengujian diperoleh ada 2 tabletmemenuhi kekerasan yang kurang dari 4 kg yaituproduk GA 3,1 kg dan PA 2,9 kg. Kekerasan tabletyang kurang dari 4 kg akan tetapi memiliki kera-puhan kecil dan waktu hancur yang relatif cepat,

    menunjukkan tablet tersebut kuat. Perbedaan ke-kerasan antara produk generik dan produk namadagang mungkin juga disebabkan karena perbeda-an metode granulasi, bahan pengikat, bahan pe-licin yang digunakan dalam proses pembuatantablet (8).

    Waktu Hancur Tablet Isosorbid Dinitrat 5 Mg

    Waktu hancur diharapkan dapat memberi-kan gambaran mudah tidaknya tablet terdisinteg-rasi. Supaya komponen obat sepenuhnya tersediauntuk diabsorbsi dalam saluran pencernaan, maka

    tablet harus hancur dan melepaskan obatnya kedalam cairan tubuh. Daya hancur tablet memung-kinkan partikel obat menjadi lebih luas untuk be-kerja secara lokal dalam tubuh (4). Selain itu waktuhancur dapat digunakan sebagai petunjuk dalamformulasi tablet, serta sebagai uji kontrol dalamproses untuk menjamin keseragaman antar batch.Waktu hancur untuk tablet sublingual tidak lebihdari 2 menit (11).

    Dari keempat produk yang diuji, diperolehwaktu hancur rata-rata 0,84 menit sampai 1,99menit. Artinya dari 4 produk yang diuji semuanyamemenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Far-

    makope Indonesia Edisi IV, yaitu waktu hancuruntuk tablet sublingual tidak lebih dari 2 menit.Baiknya waktu hancur dapat disebabkan masajenis dan jumlah bahan obat yang diracik termasukseluruh bahan pembantu yang ditambahkan khu-

    susnya bahan pengikat (bahan penggranul) danjuga bahan pelicin, ukuran dan bentuk.

    Disolusi Tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg

    Uji disolusi dalam penelitian ini mengguna-kan alat tipe 2 atau metode paddle, medium yangdigunakan untuk tablet Isosorbid Dinitrat 5 mgadalah aquadest sesuai medium yang tertera padamonografi Farmakope Indonesia Edisi IV (11).

    Uji disolusi dilakukan dengan pengaturantemperatur dan kecepatan putar pengaduk yangdipertahankan selalu pada kondisi konstan, yaitutemperatur dikendalikan pada suhu 37

    C+0,5

    C

    dan kecepatan putar pada 50 rotasi permenit. Halini dimaksudkan bila terjadi kenaikan suhu selaindapat meningkatkan gradien konsentrasi (Cs) jugameningkatkan energi kinetika molekul obat yang

    besar kaitannya dengan tetapan difusi (D), sehing-ga berpengaruh pada peningkatan kecepatan per-alatan obat. Selain itu juga intensitas pengadukanharus dijaga supaya tetap, karena perubahan ke-cepatan pengadukan akan berpengaruh pada nilaih yaitu tebalnya lapisan difusi atau stagnant layerjuga akan mempengaruhi penyebaran partikel.Pengadukan yang semakin cepat akan memper-tipis stagnant layers yang terbentuk serta akan

    memperluas permukaan partikel yang kontak de-ngan pelarut sehingga berdampak pada pening-katan kecepatan palarutan obat (13).

    Pada saat pengambilan sampel, cairan

    medium diganti dengan medium yang baru padasuhu dan volume yang sama. Hal ini dimaksudkanagar pengujian disolusi berada di bawah kondisisink atau kondisi pengujian tanpa adanya penga-ruh gradien konsentrasi.

    Waktu yang diperlukan untuk menyatakanhasil uji kecepatan pelarutan adalah 30 menit,karena diperkirakan zat aktif dalam tablet sudahlarut tidak kurang dari 70%. Farmakope IndonesiaEdisi IV mensyaratkan bahwa tablet isosorbiddinitrat 5 mg dinyatakan lolos uji pelarutan jikadalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari70% (Q) dari jumlah yang tertera pada etiket.

    Contoh perhitungan nilai Q dapat dilihat padalampiran 7. Nilai Q yang diperoleh pada penelitianini dapat dilihat pada tabel 2.

    Tabel 2. Kadar Zat Aktif Terlarut dari Tablet IsosorbidDinitrat pada Waktu 30 menit

    No Produk

    Kadar Zat Terlarut

    SD CV(mg) (%)

    1 GA 5,14 102,80 0,05 0,05

    2 GB 3,83 76,67 0,49 0,64

    3 GC 4,95 99,12 0,11 0,11

    4 PA 4,96 99,71 0,69 0,69

    Keterangan :GA = generik A, GB = generik B, GC = generik C, PA =paten A

  • 7/21/2019 475-734-1-SM

    5/10

    Indriyat i Hadi Sulistyaningr um, Uji Sifat Fisik Dan Disolusi Tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg 25Tabel 2 merupakan hasil penetapan kadar

    zat terlarut dari tablet isosorbid dinitrat 5 mg padamenit ke-30. Dari hasil penelitian diperoleh kadarzat terlarut antara 76,61% sampai 102,80%. Hal iniberarti bahwa keempat produk yang diuji, semua-

    nya memenuhi persyaratan yang ditetapkan olehFarmakope Indonesia Edisi IV.

    Hasil produk GB paling rendah kemungkin-an disebabkan faktor formulasi. Di samping itudilihat dari sifat fisik tablet untuk tablet keras makawaktu hancurnya semakin lama sehingga melarut-nya juga lama. Pengamatan waktu yang diguna-kan untuk uji disolusi dalam penelitian ini adalah60 menit.

    Parameter lain yang digunakan untuk me-nyatakan uji disolusi adalah DE yang menyatakanperbandingan antara luas daerah di bawah kurvakecepatan pelarutan dan daerah pada waktu yang

    sama menggambarkan 100% obat terlarut dalammedium. Pengungkapan hasil proses disolusidalam Dissolution Effisiency (DE) lebih sering di-gunakan karena mampu menggambarkan seluruhproses yang terjadi.

    Perhitungan DE60 tiap-tiap produk dilaku-kan dengan menghitung AUC (luas area di bawahkurva) pada masing-masing produk selama 60menit dibandingkan dengan luas daerah persegipanjang selama 60 menit, yaitu konsentrasi kadarzat terlarut seluruhnya pada keadaan tunak dikalidengan menit pengamatan (14). Contoh perhitung-an dapat dilihat pada lampiran 9.

    Untuk mengetahui Disolusition Efisiencypada waktu 60 menit (DE60), maka pengamatan ujidisolusi dilakukan selama 60 menit, karena dalamwaktu tersebut diperkirakan zat aktif dalam tabletsudah terlarut lebih dari 70%.

    Keseluruhan profil disolusi sediaan generikdan sediaan dengan nama dagang dapat dilihathasilnya pada Gambar 1

    Gambar 1. Profil disolusi tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg.

    Pada gambar 1 profil disolusi pada menitke 5 menghasilkan kadar zat terlarut kecil karenatablet isosorbid dinitrat mengalami proses deagre-gasi, pada menit ke 15 dipengaruhi proses deagre-gasi tetapi ada kenaikan zat terlarut dibandingkandengan menit ke 5, selanjutnya menit ke 30 sam-

    pai menit ke 60 merupakan proses disolusi, darikeempat produk pada menit ke 60 sudah stabil.Dari semua produk dari waktu ke waktu mengalamipeningkatan tetapi pada produk GB hasil kenaikankelarutan lebih rendah dibandingkan ketiga pro-

    duk yang lain hal ini mungkin disebabkan karenaadanya perbedaan bahan tambahan dalam tablet.Perhitungan DEhasilnya lebih rendah karena pro-ses kelarutan obat (disolusi) melalui proses de-agregasi.

    Hasil disolusi tablet Isosorbid Dinitrat 5 mgsediaan generik dan sediaan dengan namadagang dalam media aquades yang diungkapkandalam DE60 (%) dapat dilihat pada tabel 3.

    Tabel 3. Kadar Zat Terlarut dalam DE60 Tablet Isosorbid

    Dinitrat 5 mg Sediaan Generik dan Sediaan denganNama Dagang.

    No Produk DE60 (%) SD CV

    1 GA 97,5 4,19 4,29

    2 GB 71,7 1,27 1,76

    3 GC 94.7 0,90 0,96

    4 PA 94.1 0,11 0,12

    Keterangan : GA = generik A, GB = generik B, GC =generik C, PA = paten A

    Pada tabel 3 di atas terlihat bahwa DE60

    terbesar pada produk GA sebesar 97,5% dan DE60terkecil pada sediaan GB sebesar 71,7%. ProdukGB paling rendah di antara produk yang lain.Sediaan GB memiliki kekerasan tablet yang besardan waktu hancur yang besar sehingga obat sukarmelarut dan kadar zat terlarut pada waktu 60 menitkecil. Nilai Q pada menit tertentu mempunyai kele-mahan karena tidak menggambarkan proses ke-larutan sejak awal dan keseluruhan proses yangterjadi.

    Keseluruhan pengujian yang dilakukan,baik uji sifat fisik dan disolusi menunjukkan hasilbahwa tablet isosorbid dinitrat 5 mg, baik sediaan

    generik maupun sediaan dengan nama dagangyang beredar di pasaran memenuhi persyaratanFarmakope Indonesia. Hal ini membuktikan bahwatablet isosorbid dinitrat 5 mg sediaan generik yangharganya lebih murah dibandingkan dengan hargatablet isosorbid dinitrat 5 mg sediaan dengannama dagang mempunyai kesetaraan mutu dalamhal terpenuhinya persyaratan menurut FarmakopeIndonesia.

    Dengan adanya kesetaraan mutu daritablet Isosorbid Dinitrat 5 mg generik dengansediaan nama dagangnya diharapkan para dokterdan masyarakat tidak merasa ragu akan mutu dari

    tablet Isosorbid Dinitrat sediaan generik dan dapatmenjadikan tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg sediaangenerik sebagai pilihan dalam pemakaian dan pe-nulisan resep sehingga dapat mendorong keberha-silan penggunaan tablet Isosorbid Dinitrat sediaangenerik di pelayanan kesehatan.

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    0 20 40 60 80

    Jumlahobatterdis

    olusi(mg)

    Waktu (menit)

    GA

    GB

    GC

    PA

  • 7/21/2019 475-734-1-SM

    6/10

    26 Majalah Farmasi dan Farmakolog i, Vol. 16, No. 1 Maret 2012, hlm. 21 30

    KESIMPULAN

    1. Sifat fisik tablet Isosorbid Dinitrat sediaan gene-rik dan sediaan dengan nama dagang meme-nuhi persyaratan berdasarkan Farmakope Indo-

    nesia dan pustaka resmi yang lain.2. Disolusi tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg sediaan

    generik dan sediaan dengan nama dagangyang dinyatakan dengan nilai Q pada waktu 30menit untuk semua produk memenuhi persya-ratan Farmakope Indonesia Edisi IV dan ujidisolusi yang dihitung dalam DE60 (%) untukmasing-masing sediaan Paten A (PA), GenerikA (GA), Generik B (GB), Generik C (GC) secaraberurutan adalah adalah 94,1%; 97,58%;71,77% dan 94,73%.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sambara, J. 2007. Pola Penggunaan ObatGenerik Berlogo Dari Rumah sakit UmumDaerah Kupang Periode Juli-Desember 2006.

    (online). http//www. Medicastore.com. diaksestanggal 03 maret 2010.

    2. Rahayu, S., Soemardi, F., dan Indriyani, 2006,Penetapan Kadar Kaplet Amoxsisilin (generik)dan Amoxsisilin (merk) dengan metode KCKT,Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol IV, No 1 42-43.

    3. Harianto, Sabarijah, W., dan Tramiturwuri, F.,2006. Perbandingan Mutu dan Harga Tablet

    Amoxsisilin 500 mg Generik dengan nongenerik yang Beredar Dipasaran, Majalah IlmuKefarmasian, Vol.3, Hal 137, http://jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2006/vo3no3/harianto.pdf.

    4. Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk SediaanFarmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, UI-

    Press, Jakarta. Hal.11-123-259,5. Anonim, 2010, Informasi Obat Isosorbid Di-

    nitrat. (online), http//www.DinasProvinsiJawaBarat.com, Diakses tanggal 17 Februari 2010.

    6. Frank, R.G., 1993. The Ongoing Regulation ofGeneric Drugs. (online). http//www. Journal ofMedicine. Com. Vol.3. Diakses tanggal 03

    Maret 2010.7. Majalah Tempo, 2010, Penggunaan Obat Ge-

    nerik Menurun (online), http//www.majalah

    Tempo.Com. Diakses tanggal 02 Maret 2010.8. Martin, A., Swarbriek,J., Cammarata,A.,1983,

    Farmasi Fisik, Dasar-Dasar Kimia Fisika DalamIlmu Farmasetik, diterjemahkan oleh Yoshita,ed.3, Universitas Indonesia Press, Jakarta. Hal.845-848

    9. Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Far-masi, diterjemahkan oleh Soendani Noenoro S.,ed.5, Gadjah Mada University Press, Yogya-karta. Hal. 165 212

    10. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat danMakanan, 1979, Farmakope Indonesia, ed.3,Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta. Hal 7

    11. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat danMakanan, 1995, Farmakope Indonesia, ed.4,

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta. Hal 4-5, 322-323

    12. Parrott, E.L., 1970, Pharmaceutical TechnogyFundamental Pharmaceutics, ed.3, BurgessPuplibising Company, Minaeapolis, Hal 82-87

    13. Shargel, L, Yu, 1988, Biofarmasetika danFarmakokinetika Terapan, ed.2, diterjemahkanoleh Fasich, Siti Sjamsiah, Airlangga UniversityPress, Surabaya. Hal. 95-106

    14. Khan, K.A, 1975. The Concept of DissolutionEfficiency, J.Pharmacy Pharmacology. Vol.27.Hal 48-49

    LAMPIRAN

    1. Contoh Perhitungan Keseragaman Bobot di-

    bandingkan dengan Pesyaratan FarmakopeIndonesia Edisi III

    Bobot rata-rataPenyimpangan daribobot rata-rata (%)

    A B

    25 mg atau kurang 15 30

    26 mg 150 mg 10 20

    151 mg 300 mg 7,5 15

    Lebih dari 300 mg 5 10

    Tablet Isosorbid dinitrat GA mempunyai bobotrata-rata 170,35 mg.Kolom A :7,5% x 170,35 mg = 12,78 mgBatas atas = 170,35 mg +12,78 mg

    = 183,13 mgBatas bawah = 170,35 mg 12,78 mg

    = 157,57 mgKolom B15% x 170,35 mg = 25,55 mgBatas atas = 170,35 mg +25,55 mg

    = 195,92 mgBatas bawah = 170,35 mg 25,55 mg

    = 144,81 mg

    2. Data Kerapuhan Tablet Isosorbid Dinitrat5mg.

    Pengujian GA GB GC PA

    Berat tablet sebelumpengujian

    3,68 3,40 2,90 3,79

    Berat tablet sesudahpengujian

    3,52 3,39 2,89 3,76

    Kerapuhan (%) 0,154 0,01 0,01 0,03

    Keterangan : Generik A (GA), Generik B (GB),Generik C (GC), Paten A (PA).

    http://www.majalah/http://www.majalah/
  • 7/21/2019 475-734-1-SM

    7/10

    Indriyat i Hadi Sulistyaningr um, Uji Sifat Fisik Dan Disolusi Tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg 273. Data Keragaman Bobot Tablet Isosorbid

    Dinitrat 5 mg

    NoGA

    (mg)GB

    (mg)GC(mg)

    PA(mg)

    1 170 149 122 170

    2 170 147 124 168

    3 172 154 124 169

    4 170 151 123 171

    5 170 152 123 172

    6 169 150 125 166

    7 172 145 125 168

    8 173 145 123 170

    9 172 148 124 166

    10 169 154 123 169

    11 173 155 127 166

    12 168 147 125 16913 170 155 124 167

    14 171 148 125 165

    15 172 148 126 167

    16 166 152 125 168

    17 171 147 123 163

    18 170 146 125 170

    19 169 151 123 167

    20 170 150 124 165

    Rata-rata

    170,35 149,7 124,15 167,8

    SD 3,213 3,213 1,225 2,261

    CV 1,89 2,15 0,99 1,34

    4. Data Penyimpangan Bobot Rata-Rata TabletIsosorbid Dinitrat

    ProdukBobotrata-rata

    Penyimpangan sesuai FarmakopeIndonesia Edisi III (< 151 mg)

    Kolom A (mg)10 %

    Kolom B (mg)20 %

    GB 149,71 134,71 - 164,67 127,24 - 172,12

    GC 124,15 114,8 - 133,51 105,5 - 142,78

    Penyimpangan sesuai FarmakopeIndonesia Edisi III (> 151 mg)

    Kolom A (mg)7,5%

    Kolom B (mg)15%

    GA 170,35 157,70 - 183,12 144,81 - 195,90

    PA 167,81 155,21 - 180,41 142,60 - 192,97

    Keterangan : Generik B (GB), Generik C (GC),Generik A (GA), Paten A (PA).

    5. Data Kekerasan Tablet Isosorbid Dinitrat5mg

    No GA (kg) GB (kg) GC (kg) PA (kg)

    1 3,65 3,56 4,22 2,64

    2 3,52 4,49 3,64 3,623 3,45 4,44 3,87 2,91

    4 3,16 5,49 4,57 2,95

    5 3,36 4,73 3,73 3,60

    6 2,90 4,53 4,40 2,79

    7 2,60 4,57 4,18 2,66

    8 2,62 4,31 4,15 3,02

    9 2,87 4,46 3,95 2,67

    10 2,87 3,77 4,18 2,42

    Rata-rata

    3,10 4,43 4,08 2,92

    SD 0,379 0,522 0,291 0,399Keterangan : Generik A (GA), Generik B (GB),Generik C (GC), Paten A (PA)

    6. Data Waktu Hancur Tablet Isosorbid Dinitrat5mg

    NoGA

    (menit)GB

    (menit)GC

    (menit)PA

    (menit)

    1 1,92 0,73 0,83 1,85

    2 1,76 0.99 0,85 2,47

    3 2,13 0,97 0,84 1,89

    4 1,99 0,98 0,83 1,93

    5 1,98 0,99 0,84 1,83

    Rata-rata

    1,96 0,93 0,84 1,99

    SD 0,132 0,111 0,008 0,262

    Keterangan : Generik A (GA), Generik B (GB),Generik C (GC), Paten A (PA)

    7. Contoh Perhitungan Q pada Waktu 30 MenitQ adalah jumlah obat yang terlarut pada waktutertentu yang dinyatakan sebagai persentase darikandungan yang tertera pada etiket.Tablet Isosorbid Dinitrat produk PA dengan bobot

    170 mg yang diuji disolusi, pada waktu 30 menitmemperoleh luas area 31,087. Nilai luas areadimasukkan kurva baku dengan persamaan y =8,110x 14,200 diperoleh kadar 5,584 g/ml. Darikadar yang diperoleh kemudian dikalikan volumedisolusi.Jumlah obat terlarut dalam waktu 30 menit adalah :

    Y = bx + aY = 8,110x 14,20031.087 = 8,110x 14,200X = 5,584 g/ml.

    Mg zat terlarut =

    =

    x 900

    = mgQ = % kadar zat terlarut dalam waktu 30 menit% =

    =

    = 100,5 %

  • 7/21/2019 475-734-1-SM

    8/10

    28 Majalah Farmasi dan Farmakolog i, Vol. 16, No. 1 Maret 2012, hlm. 21 30

    8. Data Kadar Zat Terlarut Tablet Isosorbid Dinitrat 5mg pada Waktu 30 Menit

    Generik A

    No Luas areaVol. Disolusi

    (mg)Jumlah (mg) Q (%)

    1 31122 900 5,14 102,82 31122 900 5,14 102,8

    3 32185 900 5,14 102,9

    Rata-rata 102,8

    SD 0,051

    CV 0,05

    Generik B

    No Luas areaVol. Disolusi

    (mg)Jumlah (mg) Q (%)

    1 20464 900 3,85 76,9

    2 20108 900 3,81 76,1

    3 20508 900 3,85 77,0

    Rata-rata 76,67SD 0,493

    CV 0,64

    Generik C

    No Luas areaVol. Disolusi

    (mg)Jumlah (mg) Q (%)

    1 30502 900 4,96 99,2

    2 30467 900 4,95 99,2

    3 30435 900 4,95 99,0

    Rata-rata 99,1

    SD 0,115

    CV 0,11

    Paten A

    No Luas area Vol. Disolusi(mg)

    Jumlah (mg) Q (%)

    1 31087 900 5,02 100,5

    2 30572 900 4,97 99,3

    3 30579 900 4,97 99,3

    Rata-rata 99,7

    SD 0,695

    CV 0,69

    9. Contoh perhitungan DE 60

    A. Perhitungan kadar zat aktif terdisolusi dalam media disolusi 900 ml

    Tablet Isosorbid Dinitrat PA dengan bobot 170 mg yang diuji disolusi pada waktu 5 menitmemperoleh luas area 24,296. kemudian nilai luas area dimasukkan pada kurva baku denganpersamaan y = 8,110x 14,200, diperoleh kadar 4,746 g/ml.

    Y = bx + aY = 8,110x 14.20024,296 = 8,110x 14.200X = 4,746 g/ml.

    Mg zat terlarut =

    = x 900 ml = mg

    B. Perhitungan kadar hasil disolusi dari tablet isosorbid dinitrat dengan bobot 170 mg

    WaktuJumlah

    obat (mg)Faktor Koreksi Jumlah obat terkoreksi

    5 4,272 0 4,272 + 0 = 4,272

    10 4,625 0,02 4,272 + 0,02 = 4,64515 4,887 0,04 4,887+ 0,04 =4,92730 5,025 0,06 5,025+ 0,06 =5,08560 5,129 0,08 5,129+ 0,08 =5,209

  • 7/21/2019 475-734-1-SM

    9/10

    Indriyat i Hadi Sulistyaningr um, Uji Sifat Fisik Dan Disolusi Tablet Isosorbid Dinitrat 5 mg 29C. Persentase DE60

    Untuk menghitung efisiensi disolusi pada 60 menit, digunakan persamaan:

    DE60= Luas bidang A =

    {

    } = 10,68

    {

    } = 22,29{

    } = 23,93

    {

    } = 75,09{

    } = 154,41

    Jumlah Luas bidang A = 286,4 mg.menitBila rata-rata pada tablet Isosorbit Dinitrat PA adalah 167,8 mg sesuai yang tercantum pada lampiran 2dengan kandungan Isosorbid Dinitrat 5 mg sesuai tertera pada etiket. Jika yang diuji disolusi untuktablet PA memiliki berat 170 mg, maka mengandung Isosordit Dinitrat sebanyak :

    Luas A+B = x 60 menit= 303,92 mg. menit

    DE =

    DE =

    = 94,21%

    10. Data Perhitungan DE60 dinyatakan dalam %Paten A

    No Bobot tablet Luas A Luas A+B DE60 (%)

    1 170 286,41 303,90 94,21

    2 168 283,12 300,31 94,223 169 284,04 302,12 94,01

    Rata-rata 94,13

    SD 0,112

    CV 0,12

    Generik A

    No Bobot tablet Luas A Luas A+B DE60 (%)

    1 149 288,17 295,59 96,54

    2 147 301,97 295,54 102,21

    3 154 290,12 308,61 94,01

    Rata-rata 97,58

    SD 4,19

    CV 4,29

    Generik B

    No Bobot tablet Luas A Luas A+B DE60 (%)

    1 170 215,55 299,3 72,01

    2 170 210,625 299,3 70,40

    3 172 218,01 302,9 72,92

    Rata-rata 71,77

    SD 1,272

    CV 1,76

    Generik C

    No Bobot tablet Luas A Luas A+B DE60 (%)

    1 122 282,35 294,8 95,772 124 281,82 298,7 94,34

    3 124 281,07 298,7 94,09

    Rata-rata 94,73

    SD 0,90

    CV 0,96

  • 7/21/2019 475-734-1-SM

    10/10

    30 Majalah Farmasi dan Farmakolog i, Vol. 16, No. 1 Maret 2012, hlm. 21 30

    Halaman ini sengaja dikosongkan