49
MODUL PELATIHAN KESELAMATAN KERJA MATERI PEMBELAJARAN KESELAMATAN DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA Dr. dr. JACK ROEBIJOSO, Msc, (OM), PKK Ahli Kesehatan Kerja, Konsultan Kesehatan Keluarga

4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

Page 1: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

MODUL

PELATIHAN KESELAMATAN KERJA

MATERI PEMBELAJARANKESELAMATAN DAN

PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

Dr. dr. JACK ROEBIJOSO, Msc, (OM), PKKAhli Kesehatan Kerja, Konsultan Kesehatan

KeluargaFK.UNIBRAW, FK.UMM, FK UNMUL

HP. 08123314615

Page 2: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

MATERI PEMBELAJARAN

KESELAMATAN DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN

KERJA

YAYASAN “DIAN ATMA UTAMA” MALANG HP. 08123314615

1

Page 3: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

DAFTAR ISI

Latar belakang …………………………………………… 3

Dasar hukum …………………………………………….. 5

Pengertian istilah ………………………………………… 6

Keselamatan & kesehatan kerja (K3) …………………… 8

Kecelakaan kerja & pencegahannya ……………………. 13

2

Page 4: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

LATAR BELAKANG

Seirama dengan derap langkah pembangunan negara kita dewasa ini, kita akan menuju pada kemajuan dan kemandirian industri dalam rangka mewujudkan era industrialisasi. Proses industrialisasi maju ditandai antara lain dengan mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi.

Dalam keadaan yang demikian maka penggunaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi-instalasi modern serta bahan-bahan berbahaya semakin meningkat. Hal tersebut disamping memberi kemudahan dalam proses produksi, dapat pula menambah jumlah dan ragam bahaya ditempat kerja. Dalam hal lain akan terjadi pula lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat, proses dan sifat pekerjaan yang berbahaya, serta peningkatan intensitas kerja operasional tenaga kerja. Masalah tersebut di atas akan sangat mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.

Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja yang merupakan salah satu bagian dari perlindungan tenaga kerja perlu dikembangkan dan ditingkatkan, mengingat keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan agar :

Setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya

Setiap sumber produksi dapat dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien

Proses produksi berjalan lancar

3

Page 5: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam usaha berproduksi khususnya para pengusaha dan tenaga kerja diharapkan dapat mengerti, memahami serta menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja masing-masing.

4

Page 6: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang No. 14 tahun 1969 tentang Kentuan-Kentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja

2. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

5

Page 7: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

PENGERTIAN ISTILAH

Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, maka perlu memahami beberapa pengertian dan istilah sebagai berikut :

1. Potensi bahaya adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan / kerugian berupa cedera, penyakit, kerusakan atau berkurangnya kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan

2. Tingkat bahaya (Danger) adalah merupakan ungkapan adanya potensi bahaya secara relatif. Kondisi yang berbahaya mungkin saja ada, akan tetapi dapat menjadi tidak begitu berbahaya karena telah dilakukan beberapa tindakan pencegahan

3. Resiko (Risk) adalah menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan / kerugian pada periode waktu tertentu atau siklus operasi tertentu.

4. Insiden adalah kejadian yang tidak diinginkan yang dapat dan telah mengadakan kontak dengan sumber energi melebihi nilai ambang batas badan atau struktur

5. Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktifitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda

6. Aman / selamat adalah kondisi tidak ada kemungkinan malapetaka (bebas dari bahaya)

7. Tindakan tak aman adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan

6

Page 8: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

kerja yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan

8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Secara Filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.Secara Keilmuan adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

7

Page 9: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Sebagaimana kita ketahui bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu spesialisasi tersendiri, karena di dalam pelaksanaanya disamping dilandasi oleh peraturan perundang-undangan juga dilandasi oleh ilmu-ilmu tertentu terutama ilmu teknik dan medik.

Demikian pula bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan masalah yang mengandung banyak aspek, misalnya hukum maupun sosial.

Dilihat dari perspektif sejarah perkembangannya terdapat beberapa pendapat bahwa masalah K3 ini merupakan tentang siapa yang bertanggung jawab atas akibat terjadinya peristiwa kecelakaan ditempat kerja dan penyakit akibat kerja. Untuk itu dapat diungkapkan suatu teori yang didasarkan atas silogisme sebagai berikut :

Kecelakaan timbul karena ada sebab musababnya, yaitu kerja (perbuatan) dan keadaan/kondisi yang tidak aman

Kerja (perbuatan) dan keadaan yang tidak aman itu ditimbulkan oleh kesalahan manusia yang bersangkutan atau dalam hal ini tenaga kerja/pengusaha

Keselamatan manusia disebabkan oleh berbagai faktor antara lain, kesehatannya, lingkungannya, kondisi sosial ekonominya, tingkat pengetahuan dan ketrampilan serta adat kebiasaannya

8

Page 10: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

Jalan pemikiran tersebut diatas mempunyai dua implikasi penting yaitu :

Pertama : Kegagalan manusia dalam memanfaatkan lingkungannya

Kedua : Kegagalan tersebut tidak dapat sepenuhnya dipertanggung jawabkan kepada pelaku yang terlibat langsung dalam hal ini tenaga kerja, akan tetapi kepada semua pihak yang berkepentingan dengan usaha produksi

Yang terakhir ini dianggap penting, karena dapat merupakan pendapat masyarakat yang menganggap bahwa kecelakaan itu merupakan tanggung jawab tenaga kerja atas kelalaiannya. Akan tetapi kemudian berubah menjadi kecelakaan itu merupakan peristiwa yang kejadiannya tidak dapat ditolak lagi, sehingga penanggulangannya merupakan tanggung jawab pemerintah, pengusaha dan semua pihak yang terkait.

9

Page 11: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

A. TUJUAN KESELAMATAN KERJA

Secara filosofi bahwa K3 ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya. Oleh karena itu K3 bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja termasuk kebakaran, peledakan, penyakit akibat, kerja, dan menjamin :

a. Bahwa setiap tenaga kerja dan orang lain, ditempat kerja dalam keadaan selamat dan sehat.

b. Bahwa setiap sumber produksi dipergunakan secara aman dan efisien

c. Bahwa proses produksi dapat berjalan lancar

Kondisi tersebut dapat tercapai apabila semua pihak yang terkait menyadari, memahami dan melaksanakan usaha-usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan di tempat kerja.

B. KEWAJIBAN MANAJEMEN/PENGUSAHA

Sesuai Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, manajemen / pengusaha / pengurus tempat kerja mempuyai kewajiban sebagai berikut :

a. Memeriksakan Kesehatan Badan, kondisi mental maupun kemampuan fisik calon tenaga (pemeriksaan awal)

10

Page 12: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

b. Memeriksa kesehatan tenaga kerja secara berkala

c. Menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja baru tentang :- Kondisi/bahaya-bahaya ditempat kerja- Semua pengamanan dan alat

perlindungan- Alat pelindung diri - Cara dan sikap kerja yang aman

d. Hanya mempekerjakan terhadap tenaga kerja baru tersebut diatas setelah yakin bahwa tenaga kerja tersebut memahami syarat-syarat K3

e. Menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja dalam hal : pencegahan kecelakaan, kebakaran, K3 dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

f. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3 dan ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerjanya

g. Melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi

h. Menempatkan secara tertulis dalam tempat kerja, semua syarat-syarat K3, undang-undang dan peraturan pelaksanaannya pada tempat yang mudah dilihat dan terbaca

i. Memasang gambar-gambar K3 yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya

j. Menyediakan alat pelindung diri secara cuma-cuma

11

Page 13: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

C. KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA

Dengan peraturan perundang-undangan diatur kewajiban dan hak tenaga kerja untuk :

a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau ahli keselamatan kerja

b. Memakai alat pelindung diri yang diwajibkan

c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3

d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat K3 yang diwajibkan

e. Menyatakan keberatan pada pekerjaan dimana syarat K3 serta alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan, kecuali dalam hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan

12

Page 14: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

KECELAKAAN KERJA DAN PENCEGAHANNYA

Kecelakaan Kerja dibagi menjadi dua kategori yaitu

1. Kecelakaan industri (industrial accident) yaitu kecelakaan yang terjadi ditempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja

2. Kecelakaan dalam perjalanan (commuty accident) yaitu kecelakaan yang terjadi diluar tempat kerja dalam kaitannya dengan adanya hubungan kerja.

Kejadian kecelakaan kerja sesuai dengan pengertiannya, juga merupakan rentetan kejadian yang disebabkan oleh adanya faktor-faktor atau sumber bahaya yang saling berkaitan

Jika kita analisa lebih lanjut tentang pengertian kecelakaan, maka unsur-unsurnya adalah :

Tidak diduga semula dan tidak diinginkan Mengganggu proses Mengakibatkan kerugian phisik dan

material

Setiap orang selalu ingin sehat dan selamat serta harta bendanya tetapi utuh, tetapi apakah benar kecelakaan itu “tidak diduga semula”. Apakah orang secara sadar mengambil resiko, walaupun dia sendiri tidak menghendaki terjadinya kecelakaan. Kita mengetahui, banyak orang yang dengan sengaja dan sadar

13

Page 15: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

mengambil resiko, dan merasa itu tidak akan terjadi pada dirinnya.

Tujuan kita ialah untuk membuat “konsekuensi mengambil resiko itu” tidak menarik baginya, sehingga orang tak mau mengambilnya. Untuk itu kita harus mengembangkan suatu kepekaan terhadap pengenalan resiko, yang direfleksikan dalam pengambilan keputusan, tindakan dan kegiatan yang kita lakukan.

Penelitian kecelakaan yang mengakibatkan kerugian baik phisik maupun material pada tahun 1969 memberikan hasil sebagai berikut : [“Accident Ratio Study” menurut Frank Bird Jr.] bahwa untuk setiap satu (1) kecelakaan yang mengakibatkan luka gawat/meninggal dunia, akan terjadi :

10 kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan

30 kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan benda/material

600 insiden tanpa luka atau kerusakan/kerugian

A. SEBAB KECELAKAAN :Kecelakaan kerja dalam hal kecelakaan

industri, sebab-sebab kecelakaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :a. Sebab dasar / asal mula :

Sebab dasar adalah merupakan sebab atau faktor yang mendasari secara umum terhadap kejadian kecelakaan, yaitu :

14

Page 16: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

Partisipasi pihak menajemen/pimpinan perusahaan dalam pelaksanaan K3

Faktor manusia atau dalam hal ini pekerja

Faktor kondisi dan lingkungan kerja

b. Sebab utama / gejala symptom : Ini disebabkan adanya faktor dan persayaratan yang belum dilaksanakan. Apabila ada kepedulian pihak pimpinan perusahaan/manajemen dan telah melaksanakan program-program K3 di perusahaannya, sebab ini tidak akan timbul.

Sebab utama yang kita kenal yaitu : Kondisi tidak aman (Unsafe

conditions) :yaitu meliputi kondisi tidak aman dari :

- mesin, peralatan, bahan dsb- lingkungan kerja- proses produksi- sifat pekerjaan dan- cara kerja

Perbuatan tidak aman (Unsafe actions) :

yaitu perbuatan berbahaya dari manusia yang dalam beberapa hal dilatar belakangi antara lain oleh factor-faktor sebagai berikut :o Kurangnya pengetahuan

dan ketrampilan ( lack of knowledge and skill)

o Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)

15

Page 17: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

o Keletihan dan kelesuan (fatique and boredom)

o Sikap dan tingkah laku yang tidak aman

Faktor penyebab penyakit akibat kerja antara lain :o Faktor biologiso Faktor kimiao Faktor fisiko Faktor ergonomiso Psikologiso Faktor mekanis

B. AKIBAT KECELAKAAN :Setiap kejadian kecelakaan akan menimbulkan kerugian a.l

Kerugian yang bersifat ekonomi baik langsung maupun tidak langsung, yaitu- kerusakan mesin, peralatan, bahan dan

bangunan- biaya pengobatan dan perawatan korban- tunjungan kecelakaan- hilangnya waktu kerja- menurunnya jumlah dan mutu produksi,

dsb

C. PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJAC1.Rentetan kejadian kecelakaan : Pencegahan kecelakaan adalah ilmu dan

seni, karena menyangkut masalah sikap dan perilaku manusia, masalah teknis seperti paralatan dan mesin dan masalah lingkungan kerja. Pengawasan masalah

16

Page 18: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

tersebut sangat diperlukan sebagai petunjuk atau usaha yang bersifat korektif.

Usaha pencegahan kecelakaan kerja adalah factor penting untuk menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan mencegah adanya kerugian. Rangkaian kejadian dan factor penyebab kejadian harus diidentifikasi untuk dapat menentukan faktor penyebab yang paling dominan. Rangkaian kejadian dan faktor penyebab kecelakaan dikenal dengan “TEORI DOMINO”

Gambar diatas menunjukkan rangkaian/deretan faktor-faktor penyebab kejadian kecelakaan (An up dated squence by Frank Bird’s Jr)o Kelemahan pengawasan oleh

manajemen (lack of control management)

Pengawas diartikan sebagai fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian kepemimpinan, pelaksanaan dan pengawasan.

17

MANAJEMEN ASAL USUL SYMPTOM

KONTAK KERUGIAN

Page 19: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

Partisipasi aktif manajemen dapat menentukan keberhasilan usaha pencegahan kecelakaan. Pimpinan unit harus mampu :

- Memahami program pencegahan kecelakaan

- Memahami standar, mencapai standar

- Membina, mengukur dan mengevaluasi performance bawahannya

o Sebab dasar : Pada hakekatnya ini merupakan sebab yang paling mendasar terhadap kejadian kecelakaan meliputi :

- Kebijaksanaan dan keputusan manajemen

- Faktor manusia/pribadi- Faktor lingkungan/pekerjaan

o Sebab yang merupakan gejala / pertanda (symptom) :

- Tindakan tak aman- Kondisi tak aman

Faktor ini merupakan gejala/pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres baik pada system maupun pada manajemen

o Kecelakaan : Bila ketiga urutan diatas tercipta, maka besar atau kecil akan timbul peristiwa / kejadian yang tidak diinginkan / kecelakaan

18

Page 20: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

C2.Metode pencegahan kecelakaan :Ada 5 (lima) tahapan pokok kegiatan pencegahan kecelakaan, yaitua. Organisasi K3 : Usaha pencegahan kecelakaan kerja

memerlukan keterlibatan banyak orang dari berbagai jenjang dalam organisasi yang memadai.Organisasi K3 tersebut diantaranya :

- Safety Department (Departemen K3)- Safety Committee (Panitia Pembina

K3)

b. Menentukan fakta atau masalah : - Survey- Inspeksi- Observasi- Investigasi- Review of record

c. Mengenali : - Sebab utama masalah- Tingkat kekerapan- Lokasi kejadian

19

DECISION

PROBLEM

Measurement

ACTIONANALYSIS

Page 21: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

- Kaitannya dengan manusia dan kondisi proses dan lingkungan kerja

d. Pemilihan / penetapan alternatif pemecahan :

Kegiatan ini memilih salah satu alternatif pemecahan yang tepat dan benar-benar efektif dan dapat dipertanggungjawabkan

e. Pelaksanaan : Dalam hal ini menindaklanjuti / melaksanakan alternatif pemecahan tersebut diatas. Agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya diperlukan pengawasan

C3.Investigasi kecelakaan kerja :1) Pengertian istilah

Investigasi dan analisis kecelakaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan semua data dan fakta tentang kejadian kecelakaan kerja, melakukan analisis kelemahan dalam system pengendalian yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan dan memberikan rekomendasi perbaikan/dalam system yang ada agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali.

20

Page 22: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

Dalam kepustakaan sering dijumpai rangkaian kegiatan tersebut dibagi dalam 2 tahap :- Inventarisasi : Mengumpulkan

data dan fakta tentang urutan kejadian kecelakaan.

- Analisa : Semua data dan fakta yang ada dihimpun dan diolah untuk menentukan sebab atau kekurangan dalam system yang menyebabkan terjadi suatu kecelakaan, dan penyusunan rekomendasi cara pengendalian yang lebih tepat.

- Pelaksana Investigasi Kecelakaan Kerja :o Instalansi Pemerintah : Pegawai

Pengawas Ketenaga kerjaan dari jajaran Departemen Tenaga Kerja

o Perusahaan : Unsur yang terkait dengan K3 : Supervisor, Anggota P2K3, teknisi, bagian (produksi, ahli K3, Dokter/paramedis dll)

o Badan Asuransio Biro Konsultasi K3

2) Tujuan :Tujuan investigasi kecelakaan kerja

adalah: o Menentukan penyebab suatu

kecelakaano Mendapatkan informasi

kekurangan dalam system manajemen K3

o Mengusulkan alternatif upaya pengendalian yang tepat

21

Page 23: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

o Bahan informasi untuk membuat statistik kecelakaan, kecenderungan kecelakaan dan bahan untuk penentuan kompensasi kecelakaan kerja

C4.Kecelakaan yang perlu di investigasi :Semua kecelakaan perlu dilakukan investigasi tanpa memandang jenis dan akibat/kerugian yang diderita :o Kecelakaan dengan akibat cedera,

kerusakan asset perusahaan yang berarti, investigasi “lebih dalam”

o Kecelakaan yang hanya memerlukan tindakan PPPK, investigasi tidak perlu terlalu “mendalam”

C5.Langkah kegiatan :Dalam menghadapi kecelakaan kerja, langkah awal yang perlu dilakukan adalah :a. Selamatkan si korban, minta bantuan

P3K / bagian kesehatan / lakukan tindakan P3K

b. Amankan lingkungan kerja, bila perlu hentikan proses dan lokasi kecelakaan diberi pagar/pembatas dan diberi tanda peringatan dilarang mendekat/masuk dilokasi kecelakaan

Kemudian mulai memasuki tahap investigasi

- Wawancara :oUntuk mengetahui apa yang terjadi,

bagaimana rentetan kejadiannya dari orang yang mengetahui betul

22

Page 24: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

oWawancara dimulai dari orang yang paling mengetahui yaitu korban sendiri. Kalau tidak bisa, mulai dengan teman sekerjanya, kepala regu dst

oBerilah penjelasan kepada saksi bahwa wawancara tsb, bukan mencari kambing hitam, melainkan untuk mendapatkan fakta dalam rangka usaha-usaha perbaikan/pengendalian agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi

- Pengamatan/Pemeriksaan di Lokasi :oPeriksa peralatan yang dipakai,

prosesnya, lingkungan kerjanya dlloBuat peta lokasi, bila perlu lengkapi

dengan foto & beri tanda pada lokasi dimana ditemukan korban/posisinya, dll

oPeriksa dengan teliti penyebab kecelakaan, kelengkapan alat pengaman, alat pelindung diri, system alart, dll

oCatatlah keadaan-keadaan berbahaya/potensi bahaya yang ada dilokasi kejadian

- Rekonstruksi :Bila dari hasil wawancara dan pengamatan/pemeriksaan dilokasi belum meyakinkan untuk menentukan factor penyebab kecelakaan, dapat dilakukan rekonstruksi

23

Page 25: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

oSeorang pekerja diminta untuk menjelaskan secara lisan tahapan kegiatan yang dilakukan korban

oKemudian diminta melakukan kegiatan tsb. sampai saat sebelum kejadian kecelakaan, dan kemudian melanjutkan dengan gerakan perlahan

o Pilih pekerja yang mempunyai sifat tabah, tenang dan trampil untuk rekonstruksi yang lebih baik.

Kadang-kadang rekontruksi juga diperlukan dalam rangka pengembangan pengendalian yang lebih baik.

- Menentukan Faktor Penyebab Kecelakaan :Dari hasil pengamata/pemeriksaaan ditempat kejadian serta hasil wawancara, dapat disimpulkan/ditemukan factor penyebab suatu kecelakaan :

Dalam melakukan hal ini perlu dipegang suatu prinsip bahwa : “ FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN UMUMNYA MAJEMUK, BUKAN TUNGGAL ”

Penyebab kecelakaan tersebut dikelompokkan dalam 4 unsur :a. Unsur mesin/peralatan :

- Mesin yang sudah tua, kurang perawatan- Alat pengaman/perlindungan tidak

lengkap/tidak berfungsi/tidak dipasang, dll

24

Page 26: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

b. Unsur lingkungan kerja :- factor fisik, kimia, biologi, ergonomi,

mekanik

c. Unsur Tenaga Kerja :- Kelalaian, tidak mengikuti prosedur,

bersenda-gurau tidak memahami/mengenal bahaya karena tidak terlatih

d. Unsur Manajemen :- Manajemen K3 tidak baik,

mempengaruhi ketiga unsur diatas

Dari keempat unsur diatas, unsur manajemen sangat berperan dalam pelaksanan K3.

Data/fakta yang diperoleh dari pemeriksaan/pengamatan, wawancara, pengukuran dan informasi lain, selanjutnya dibuatkan resume yang menggambarkan urutan faktor penyebab, kemudian dianalisa untuk menentukan faktor penyebab yang paling dominan yang disesuaikan dengan teori Manajemen Frank Bird JR.Seorang analis dalam menyusun analisa bekerja mundur mulai dari :- cedera/kerugian disebabkan suatu

kecelakaan- setiap kecelakaan ada penyebab

langsung yang merupakan gejala/masalah dalam system manajemen

25

Page 27: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

- ada penyebab dasar/utama dalam system manajemen yang menimbulkan penyebab seketika

- kekurangan dalam system manajemen, menimbulkan penyebab dasar/utama sehingga terjadi rangkaian kecelakaan.Hal ini dapat digambarkan dalam 5 (lima) domino dengan unsur-unsur sbb:a. MANAJEMEN ………. Tidak ada

kontrolb. SUMBER ……….. Sebab

dasar / asal mulac. GEJALA ……….. Penyebab seketika :

- perbuatan substandard- kondisi substandard

d. KONTAK ……… Kecelakaan/ accident/

insidente. KERUGIAN ……….. Gangguan :

tubuh / harta benda

Dalam teori manajemen Frank Bird Jr dikemukakan:o Usaha pencegahan

kecelakaan kerja hanya dapat berhasil apabila kita mulai memperbaiki K3

o Praktek dibawah standart atau unsafe acts dan kondisi dibawah standart atau unsafe

26

Page 28: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

conditions hanya merupakan penyebab seketika suatu kecelakaan, merupakan gejala dari penyebab utama akibat kesalahan manajemen

o Dalam penelitian dikemukakan bahwa setiap satu kecelakaan berat disertai oleh 10 (sepuluh kecelakaan) ringan, 30 (tiga puluh) kejadian kecelakaan yang menimbulkan kerusakan harga benda dan 600 (enam ratus) kejadian-kejadian (insiden) hampir kecelakaan

o Biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat kecelakaan; perbadingan biaya langsung dan biaya tidak langsung adalah : 1 : (6 sampai 53)

o Akibat kecelakaan :- luka, cedera, cacat, sakit,

meninggal dunia- kerugian harta benda

Selanjutnya resume tsb didiskusikan lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan akhir dengan memilih faktor penyebab yang paling dominan yang betul-betul mendukung terjadinya kecelakaan kerja.

- Usaha Perbaikan / Pengenalian :Seorang Supervisor/Anggota P2K3, setelah melakukan analisa kecelakaan dan telah

27

Page 29: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

menemukan penyebab utama kecelakaan, mempunyai tugas untuk memberikan petunjuk-petunjuk/rekomendasi kepada Pengurus/Pimpinan perusahaan berupa usaha-usaha perbaikan / pengendalian sumber-sumber bahaya yang ditemukan di lokasi kejadian agar kecelakaan kerja serupa tidak terulang lagi.

Prinsip dari usaha-usaha perbaikan/pengenalian tsb adalah meniadakan semua faktor penyebab yang terkait utamanya faktor penyebab yang paling dominan baik ditinjau dari faktor teknis maupun faktor manajemen.

- LaporanLaporan Kecelakaan dari Perusahaan

Laporan kecelakaan kerja yang dibuat oleh perusahaan adalah merupakan sumber informasi awal sebagai bahan atau petunjuk untuk melakukan analisa kecelakaan dan penyusunan statistik kecelakaan.

Laporan, analisa dan statistik kecelakaan adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan harus saling menunjang satu sama lain.Maka dari itu diperlukan bentuk pelaporan kecelakaan kerja yang lebih memadai, membuat

28

Page 30: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

data/fakta yang dapat mendukung analisa kecelakaan dan pembuatan statistik kecelakaan, yang antara lain meliputi :

- Identitas perusahaan- Identitas korban- Waktu dan tempat kejadian- Akibat kecelakaan- Keterangan cedera- Ringkasan/uraian/urutan

kejadian kecelakaan- Faktor-faktor penyebab- Identitas saksi- Upaya pengendalian yang

diusulkan- Perkiraan kerugian (materil dan

waktu kerja)- Keterangan lain-lain

C6.Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja menurut INTERNATIONAL LABOUR ORGANIZATION (ILO)1. Peraturan Perundang-undangan

Dengan adanya pebentukan / pembuatan peraturan Perundang-undangan yang mengikuti pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyangkut syarat-syarat K3, dapat mengurangi atau mencegah secara dini terjadinya kecelakaan kerja.

2. Standarisasi Penetapan stadart-stadart baik resmi

atau tidak resmi mengenai misalnya

29

Page 31: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

konstruksi yang memenuhi syarat-syarat K3, jenis-jenis peralatan industri tertentu, alat-alat perlindungan kerja atau diri, dll

3. Inspeksi/pemeriksaan Adalah suatu kegiatan untuk

membuktikan apakah kondisi ditempat kerja telah sesuai atau belum dengan peraturan perundangan dan standart yang berlaku. Dalam pelaksanaannya termasuk pengujian mesin, pesawat, alat, peralatan dan instalasi.

4. Riset Teknis Adalah suatu penelitian untuk mendapatkan data, sifat-sifat dan ciri-ciri bahan berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengamanan, pengujian alat-alat pelindung diri, peledakan gas, debu atau pelelahaan bahan –bahan/peralatan lainnya.

5. Riset Medis Adalah penelitian untuk mendapatkan data tentang efek psikologis, faktor-faktor lingkungan dan keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan.

6. Riset Psichologis Adalah suatu penelitian tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja

7. Riset Statistik/Epidemitologi

30

Page 32: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

Adalah suatu penelitian yang menyangkut jenis kecelakaan, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa dan apa sebab-sebabnya

8. Pendidikan Penyampaikan materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja melalui sekolah-sekolah, kursus-kursus atau kurikulum teknik, dll

9. Latihan Adalah latihan praktek bagi tenaga kerja khususnya tenaga kerja baru, mengenai K3 disamping untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan ketrampilan di bidang K3

10. Persuasi/Budaya/Sosialisasi Merupakan suatu aneka cara penyuluhan dan pendekatan di bidang K3 untuk menumbuhkan sikap cinta dan mengutamakan keselamatan dengan tidak menerapkan dan memaksakan melalui sangsi-sangsi

11. Asuransi Adalah merupakan insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan

Penerapan 1 sampai 11 ditempat kerja, karena merupakan faktor penanggulangan kecelakaan yang diperlukan.

31

Page 33: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

Tentang keberhasilan atau kegagalan dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sangat tergantung kepada tingkat kesadaran dari semua pihak yang bersangkutan. Mengingat faktor penganggulangan kecelakaan tsb. diatas meliputi beraneka ragam keahlian dan profesi, maka diperlukan kerja sama baik dari semua pihak (Pemerintah, ahli, tehnik, dokter, ahli jiwa, ahli statistik, pengajar, pengusaha dan pekerja.

C7.JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)/Analisis keselamatan tugas :

i. PengertianAnalisis Keselamatan Tugas : adalah suatu cara untuk meneliti bahaya yang ada pada setiap langkah kerja dan mencarikan upaya pengendaliannya.

ii. Langkah-langkah :- Pilih pekerjaan yang akan dianalisa

dengan pertimngan : Sering terjadi kecelakaan Akibat kecelakaan cukup parah Potensi terulang lagi

Pekerjaan baru/perubahan- Pekerjaan tsb. dibagi dalam beberapa tahap : Bagi dalam langkah dasar yang harus

dijalankan untuk mencapai sasaran tugas.

contoh : Pekerjaan, memotong kayu dengan gergaji mesin

32

Page 34: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

TAHAPAN :- Melihat lokasi tempat pemotongan- Membawa gergaji kayu kemeja kerja- Meletakkan kayu pada tempat

pemotongan- Menyetel voltase mesin susuai

voltase sumber listrik- Memasang kabel pada stop kontak- Menghidupkan mesin gergaji- Mulai menggergaji kayu- Selesai- Memilih pekerja yang akan

melakukan tugas tersebut : Pekerja yang sudah berpengalaman

dan disiplin. Jelaskan maksud pelaksanaan analisa

yang akan dilakukan dengan tahapannya.

Minta dia melakukan seperti biasa, jangan dibuat – buat/over/acting/gugup.

- Catat secara rinci semua titik rawan yang ditemukan.

- Diskusikan dengan pekerja tsb semua potensi bahaya yang ditemukan.

- Cara-cara pengendalian yang tepat atau cara kerja yang lebh baik dan alat pelindung diri yang diperlukan.

33

Page 35: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

- Hasil akhir dijelaskan dan diperagakan kepada pekerja di unit tsb.

iii.Cara menentukan upaya pengendalian :- Beberapa alternatif yang mungkin dilaksanakan : Menambah prosedur kerja Modifikasi langkah kerja Menguasai lay-out, lingkungan kerja Merubah frekuensi

pemaparan/malakukan tugas Memberi alat

pengaman/perlindungan/alat pelindung diri

iv.Keutungan JSA :- Menemukan bahaya yang ada pada

suatu pekerjaan- Menemukan kelemahan system

kerja sebelumnya- Menetapkan criteria pekerja untuk

pekerjaan tsb- Menentukan alat pengaman /

perlindungan / pelindung diri yang dibutuhkan

34

Page 36: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

v. Contoh Lembar Kerja JSA :

JOB SAFETY ANALYSISJenis pekerjaan : Tanggal : Nama pekerja : Pengawas :Langkah kerja

I. ……………………..

Bahaya / potensiKecelakaan

II. ………………………

Cara pengendalian

I. ………………………II………………………III……………………IV……………………..

Tanda tangan pekerja Tanda tangan pengawas

C8.JOB SAFETY OBSERVATION (JSO) / Observasi keselamatan tugas :

Pengertian :Observasi Keselamatan Tugas adalah suatu cara untuk mengamati secara mendalam sikap, cara dan kebiasaan pekerja dalam melakukan tugasnya dari aspek K3, dan mencari cara-cara kerja yang lebih tepat dan aman.a. Langkah-langkah :

35

Page 37: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

- Memilih pekerja dan pekerjaan yang akan diamati :

Pekerja baru/pekerjaan baru Pekerja yang baru selesai pelatihan /

praktek Pekerja dengan prestasi dibawah

rata-rata Pekerja yang sering mengalami

kecelakaan Pekerja dengan resiko bahaya tinggi Jelaskan maksud pengamatan kepada

pekerja

- Melaksanakan pengamatan- Minta pekerja tsb. melaksanakan

tugasnya seperti biasa, jangan gugup/over acting.

- Buat catatan dalam lembar kerja JSO tentang cara kerja dari pekerja tsb.

- Setelah selesai bicarakan temuan tsb. dengan pekerja.

b. Pembahasan Terangkan hasil kesimpulan yang

didapat kepada pekerja tsb. Jelaskan temuan tentang sikap,

cara dan kebiasaan yang kurang tepat / kurang aman dengan pendekatan yang persuasi.

c. Tindak lanjut perbaikan Carikan cara kerja yang lebih baik/tepat dengan keutungan yang akan didapatkan :

2. terhidar dari bahaya

36

Page 38: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

3. pekerjaan lebih cepat dan mudah4. tidak mengeluarkan energi yang

berlebihan

Keuntungan JSO: Sebagai umpan balik (feed back)

untuk mencapai efektivitas yang lebih tinggi

Untuk dapat memenuhi prosedur kerja yang ditentukan

Dapat menekan angka kecelakaan/kesakitan

Komunikasi lebih baik dengan bawahan/pekerja

37

Page 39: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

JOB SAFETY OBSERVATIONTanggal : Jam :Pekerja : Pengawas :1. Praktek kerja (Job Practice) yang tidak aman :

2. Praktek kerja (Job Practice) yang perlu perbaikan :

3. Praktek kerja (Job Practic) yang benar dan perlu dihargai :

4. Hasil pembahasan / diskusi : I. …………………………………………………………………………………………II. …………………………………………………………………………………………III…………………………………………………………………………………………IV …………………………………………………………………………………………..

Tanda tangan pekerja Tanda tangan pengawas

38

Page 40: 4.Modul Pelatihan Keslamatan Kerja

39