25
16 BAB II LANDASAN TEORI A. Perkembangan Kemampuan Berbicara Anak 1. Pengertian Berbicara Moris dalam Novia (2002) menyatakan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang alami antara anggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial. Wilkin dalam Oktarina (2002) menyatakan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan menyusun kalimat-kalimat karena komunikasi terjadi melalui kalimat-kalimat untuk menampilkan perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari masyarakat yang berbeda. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan (Tarigan, 1993). Menurut Nuraeni (2002), “Berbicara adalah proses penyampaian informasi dari pembicara kepada pendengar dengan tujuan terjadi perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pendengar sebagai akibat dari informasi yang diterimanya.” Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara tidak hanya sekedar mengucapkan bunyi-bunyi atau kata- kata saja tetapi juga bagaimana cara mengekspresikan, menyampaikan pikiran,

5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Kemampuan Berbicara Anak

1. Pengertian Berbicara

Moris dalam Novia (2002) menyatakan bahwa berbicara merupakan alat

komunikasi yang alami antara anggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran

dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial.

Wilkin dalam Oktarina (2002) menyatakan bahwa keterampilan berbicara

adalah kemampuan menyusun kalimat-kalimat karena komunikasi terjadi melalui

kalimat-kalimat untuk menampilkan perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari

masyarakat yang berbeda.

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,

gagasan dan perasaan (Tarigan, 1993).

Menurut Nuraeni (2002), “Berbicara adalah proses penyampaian informasi

dari pembicara kepada pendengar dengan tujuan terjadi perubahan pengetahuan,

sikap, dan keterampilan pendengar sebagai akibat dari informasi yang

diterimanya.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

keterampilan berbicara tidak hanya sekedar mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-

kata saja tetapi juga bagaimana cara mengekspresikan, menyampaikan pikiran,

Page 2: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

17

gagasan, dan perasaan kita sehingga maksud pembicaraan dapat dipahami oleh

orang lain.

2. Tujuan Berbicara

Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Anak dapat

menyampaikan pikiran secara efektif, sehingga pembicara memahami makna

segala sesuatu yang dikomunikasikan atau disampaikan, pembicara harus mampu

mengevaluasi efek komunikasinya dan harus mengetahui prinsip-prinsip yang

mendasari segala situasi pembicaraan baik secara umum maupun perorangan

(Tarigan, 1981 :15).

Tujuan umum berbicara menurut Tarigan 1986 terdiri dari beberapa

golongan, yaitu menghibur, menginformasikan, menstimulasi dan menggerakan.

Berbicara untuk menghibur yaitu dengan cara pembicara menarik perhatian

pendengar dengan berbagai cara seperti humor, spontanitas, mengisahkan kisah-

kisah jenaka. Suasana pembicaraan biasanya santai dan menyenangkan.

Berbicara untuk menginformasikan dilaksanakan apabila seseorang ingin

melakukan hal-hal seperti menjelaskan sesuatu proses, menafsirkan sesuatu hal,

menyebarkan pengetahuan, menjelaskan hubungan, relasi antara benda, hal atau

peristiwa. Tujuan berbicara dalam menstimulasi pendengar jauh lebih kompleks

dibandingkan dengan berbicara untuk menghibur dan memberikan informasi. Hal

ini disebabkan karena berbicara untuk menstimulasi pembicara merupakan upaya

untuk membangkitkan inspirasi, kemamuan atau minat pendengarnya untuk

melaksankan sesuatu. Berbicara untuk menggerakkan menuntut pembicara agar

Page 3: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

18

bisa membuat pendengar berbuat atau bertindak seperti yang dikehendaki

pembicara.

3. Perkembangan Berbicara Anak

Menurut Rahmawati dalam Daulay (2009:19) perkembangan berbicara

anak menurut usia dibagi dua yaitu berdasarkan kemampuan reseptif dan

ekspresif.

a. Pada Usia 4-5 Tahun

Kemampuan Reseptif 1. Mengerti 1500-2000 kata. 2. Dapat menyelesaikan perintah yang lebih kompleks dengan 2-3 perbuatan. 3. Mengerti kata penghubung : jika, sebab, kapan, dan mengapa.

Kemampuan Ekspresif 1. Memiliki pembendaharaan kata hampir 200 kata. 2. Rata-rata panjang kalimat 3-4 kata. 3. Dapat membatasi pemakaian bentuk kata tertentu. 4. Bahasa sudah lengkap, baik bentuk maupun strukturnya. 5. Menggunakan kata penghubung dan mengerti kata depan. 6. Menggunakan kalimat yang lebih panjang dan kompleks. 7. Menjawab pertanyaan sederhana. 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya atau lingkungannya dengan

diberi sedikit rangsangan. 9. Masih ada kesalahan-kesalahan dalam tata bahasa walaupun tidak sering. 10. Artikulasi 80% sudah benar.

b. Pada Usia 5-6 Tahun

Kemampuan Reseptif 1. Mengerti pembendaharaan kata kurang lebih 2500-2800 kata. 2. Bereaksi dengan benar terhadap kalimat-kalimat yang lebih sulit, tetapi

masih bingung mengenal waktu yang tersurat dalam kalimat.

Kemampuan Ekspresif 1. Mampu mengucapkan 2500 kata. 2. Rata-rata panjang kalimat terdiri atas 5-6 kata. 3. Kemampuan artikulasi sudah baik. 4. Menggunakan hamper semua struktur ungkapan-ungkapan dan aturan-

aturan penambah.

Page 4: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

19

5. Semua kata ganti dapat digunakan dengan mantap dan benar. 6. Dapat menggunakan kata sifat komperatif, besar, lebih kecil, keras, lebih

keras dan lain-lain. 7. Dapat menjawab telepon dan melanjutkannya dengan bercakap-cakap. 8. Dapat menceritakan cerita-cerita khayal. 9. Memberikan informasi, membuat pertanyaan dan bercerita. 10. Pemakaian kata sandang dengan benar. 11. Dapat menggunakan kata depan : di -, ke -, dan me -. 12. Dapat bercerita tentang kisah yang sudah diketahui.

4. Tugas Utama Dalam Belajar Berbicara

Belajar berbicara mencangkup tiga proses yang terpisah tetapi saling

berhubungan satu sama lain, yakni : belajar mengucapkan kata, membangun kosa

kata dan membentuk kalimat. Karena ketiga proses itu saling berkaitan, kegagalan

menguasai salah satunya akan membahayakan keseluruhan pola bicara.

a. Pengucapan

Tugas yang pertama dalam belajar berbicara adalah belajar

mengucapkan kata. Pengucapan dipelajarai dengan meniru. Sebenarnya

anak hanya mengikuti pengucapan dari orang lain disekitarnya.

Keseluruhan pola pengucapan anak akan berubah dengan cepat jika anak

ditempatkan dalam lingkungan baru yang orang-orang di lingkungan

tersebut mengucapkan kata-kata yang berbeda.

Menurut Hurlock (1993) bahwa keluwesan anak meniru bunyi

sebagai akibat mekanisme suara dan belum ada kebiasaan pengucapan

yang sudah matang, sebagai orang tua dan pendidik mengatakan bahwa

awal masa kanak-kanak adalah saat yang tepat untuk mulai mempelajari

bahasa asing. Jika anak mempelajari pengucapan tertentu kemudian

merasa senang, maka mereka akan dapat berbicara seperti dengan bahasa

Page 5: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

20

ibu. Akan tetapi, jika mereka belajar setelah masuk sekolah menengah

pertama atau sekolah menengah atas, maka mereka selamanya akan

berbicara bahasa asing dengan asal logat yang sebenarnya.

Setiap anak berbeda-beda dalam ketepatan pengucapan dan

logatnya. Perbedaan dalam ketepatan pengucapan sebagian bergantung

pada tingkat perkembangan mekanisme suara tetapi sebagian besar

bergantung pada bimbingan yang diterimanya dalam mengkaitkan suara

kedalam kata yang berarti.

b. Pengembangan kosa kata

Tugas kedua dalam belajar berbicara adalah mengembangkan

jumlah kosa kata, anak harus belajar mengaitkan arti dengan bunyi.

Karena banyak kata yang memiliki arti yang lebih dari satu dan karena

sebagian kata bunyinya hampir sama, tetapi memiliki arti yang yang

berbeda maka membangun kosa kata jauh lebih sulit dibandingkan

mengucapkannya. Anak-anak lebih dahulu mempelajari arti kata yang

sangat dibutuhkannya. Akan tetapi, sebelum kosa kata yang mereka

butuhkan memadai jumlahnya, mereka masih terus menggunakan isyarat

dengan bahasa pengganti. Pada waktu mereka bertambah besar dan

melepaskan prabicara, mereka sering kali menggunakan ucapan popular

sebagai penggantinya.

Anak mempelajari dua jenis kosa kata yakni kosa kata umum dan

kosa kata ganda khusus. Kosa kata umum terdiri atas kata yang dapat

Page 6: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

21

digunakan dalam berbagai situasi yang berbeda seperti : manusia, baik dan

pergi. Sebaliknya kosa kata khusus terdiri atas kata dengan arti spesifik

yang hanya dapat di gunakan dalam situasi tertentu. Kata-kata dalam kosa

kata umum paling banyak digunakan, maka kata-kata tersebut dipelajari

lebih dulu. Menurut Hurlock (1993) kosa kata pada masa kanak-kanak

dibagi atas dua kosa kata umum dan kosa kata khusus diantaranya :

1) Kosa kata umum

a) Kata benda. Kata yang pertama yang diperoleh anak adalah kata

benda. Umumnya yang bersuku kata satu yang diambil dari bunyi

celotehan yang disenangi.

b) Kata kerja. Setelah anak mempelajari kata benda yang cukup untuk

menyebutkan nama orang dan dalam benda dalam lingkungan yang

bersangkutan, mereka mulai mempelajari kata-kata baru,

khususnya yang melukiskan tindakan seperti : “beri”, atau

“pegang”.

c) Kata sifat. Kata sifat muncul dalam kosa kata anak yang berumur

1 ½ tahun. Pada mulanya kata sifat yang paling umum digunakan

adalah “baik”, “buruk”, “bagus”, “nakal”, “panas”, “dingin”. Pada

prinsipnya, kata-kata tersebut digunakan pada orang, makanan dan

minuman.

d) Kata keterangan. Kata keterangan digunakan pada umur yang sama

untuk kata sifat. Kata keterangan muncul paling awal dalam kosa

kata anak, umumnya adalah “disini”dan “dimana”.

Page 7: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

22

e) Kata perangkai dan kata ganti. Ini muncul paling akhir karena

paling sulit digunakan “ku”, “Nya”, “kami” dan “mereka”.

2) Kosa kata khusus

a) Kosa kata warna. Sebagian besar anak mengetahui nama warna

dasar pada usia 4 tahun. Seberapa cepat anak akan mempelajari

warna lainnya bergantung pada kesempatan belajar dan minat

mereka tentang warna.

b) Jumlah kosa kata. Dalam skala intelegensi Stanford-Binet, anak

yang berusia lima tahun diharapkan dapat menghitung tiga objek,

dan pada usia enam tahun diharapkan cukup baik memahami kata

“tiga”, “sembilan”, “sepuluh”, dan “tujuh” untuk menghitung

jumlah biji.

c) Kosa kata waktu. Biasanya anak yang berusia enam dan tujuh

tahun mengetahui arti : pagi, siang, malam, musing panas dan

musim hujan.

d) Kata uang. Anak yang berumur empat atau lima tahun mulai

menamani mata uang logam sesuai dengan ukuran dan warna.

e) Kata ucapan popular. Kebanyakan anak yang berusia empat dan

delapan tahun khususnya anak laki-laki menggunakan ucapan

popular untuk mengungkapkan emosi dan kebersamaan dengan

kelompok sebaya.

Page 8: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

23

c. Pembentukan kalimat

Tugas ketiga dalam belajar berbicara, yaitu menggabungkan kata

kedalam kalimat dimana tata bahasanya betul dan dapat dipahami oleh

orang lain. Hal tersebut merupakan sesuatu yang paling sulit dari ketiga

tugas tersebut. Pada mulanya anak menggunakan kalimat satu kata, yaitu

kata benda atau kata kerja, yang kemudian digabungkan dengan isyarat,

untuk mengungkapkan satu pikiran utuh. Sebagai satu contoh, dengan

mengatakan “beri” sambil mangacu pada sebuah mainan berarti “ berikan

saya mainan itu”, anak yang berusia 2 tahun menggabungkan kata kedalam

kalimat pendek yang sering kali berupa kalimat yang tidak lengkap yang

berisi satu atau dua kata benda, satu kata kerja, kadang-kadang satu kata

sifat atau kata keterangan. Mereka menghapuskan kata depan, kata ganti,

dan kata sandang. Bentuk kalimatnya adalah : “Pegang boneka”, “pergi

tidur”, “selamat jalan”, “ingin minum”. Pada waktu usia 4 tahun, kalimat

mereka hampir lengkap, dan setahun kemudian kalimatnya sudah lengkap

berisi semua unsur kalimat.

Menurut Hurlock (1993) analisis kalimat yang diucapkan anak

dibawah 8 tahun mengungkapkan bahwa anak mulai menggunakan

kalimat lengkap sejalan dengan bertambah lengkapnya tata bahasanya,

sekalipun secara fungsional tidak. Penggunaan kalimat sederhana, kalimat

majemuk dan kalimat kompleks, serta kalimat kalimat yang diuraikan

terdapat peningkatan kecil tetapi sempurna.

Page 9: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

24

Salah satu bentuk kalimat yang paling umum digunakan anak

adalah kalimat bertanya. Meyer dan Shane (Hurlock 1993) telah menelaah

bentuk dan fungsi pertanyaan anak melaporkan bahwa bentuk kalimat

tersebut mengikuti model perkembangan kognitif Piaget. Menurut Mayer

dan Shane (Hurlock 1993) adalah :

“Perilaku mengajukan pertanyaan mencerminkan logika proses berfikir mereka. Pada tahap oprasionalnya, pertanyaan anak yang menyangkut kausalitas fisik mencerminkan strukutur kognitif yang sebagian besar tidak di beda-bedakan dimana kerisauan anak dengan motivasi dan maksud tidak terpisahkan dari penjelasan kausal. Pada waktu anak bergerak ke dalam tahap oprasional yang kongkret, perilaku bertanyanya mencerminkan tingkat deferensial yang lebih tinggi, dengan demikian pertanyaan tersebut memisahkan antara kausalitas fisik dengan kausalitas psikologis. Perilaku anak mengajukan pertanyaan pada tingkat “oprasional kongkret” pada mulanya menyangkut kausalitas fisik dan kemudian berubah menjadi sejumlah penggolongan yang berbeda”.

Pada setiap tingkatan umur, anak memperlihatkan perbedaan

individual yang menonjol dalam pembentukan kalimat baik mengenal

panjang maupun mengenal pola. Anak yang cerdas dan berasal dari

kelompok sosial ekonomi lebih tinggi biasanya menggunakan kalimat

yang lebih panjang dan lebih lengkap dari pada anak yang biasa saja. Pada

waktu bermain dengan anak sebaya, mungkin berbicara dengan ungkapan

dari pada berbicara dengan kalimat lengkap. Pada waktu berbicara dengan

orang dewasa, mereka sedikit memanjangkan kalimatnya tetapi dalam

situasi kelas yang terdapat guru dan anak-anak, mereka akan lebih

memperpanjang kalimat.

Page 10: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

25

5. Ukuran Kemampuan Berbicara Anak

Menurut Dhieni (2005 :3.5) terdapat beberapa faktor yang dapat dijadikan

ukuran kemampuan berbicara seseorang yang terdiri dari dua aspek kebahasaan

diantaranya adalah :

a. Aspek kebahasaan, meliputi :

1. Ketepatan ucapan

2. Penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang sesuai

3. Pilihan kata

4. Ketepatan sasaran pembicaraan

b. Aspek non kebahasaan , meliputi :

1. Sikap tubuh, pandangan, bahasa tubuh dan mimik yang tepat

2. Kesediaan menghargai pembicaraan maupun gagasan orang lain

3. Kenyaringan suara dan kelancaran berbicara

4. Relevansi, penalaran dan penguasaan terhadap topik tertentu

Hurlock dalam Dhieni (Cahyaningsih, 2006) mengemukakan dua kriteria

untuk mengukur tingkat kemampuan berbicara anak, apakah anak berbicara benar

atau hanya sekedar membeo, yaitu :

a. Anak mengetahui arti kata yang digunakan dan mampu

menghubungkannya dengan yang diwakilinya.

b. Anak mampu melafalkan kata-kata yang dapat dipahami orang lain dengan

mudah.

Page 11: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

26

c. Anak memahami kata-kata tersebut bukan karena telah seering mendengar

atau menduga-duga.

6. Hambatan-Hambatan Berbicara Anak

Beberapa hambatan yang ditemukan ketika akan berbicara adalah :

a. Keberanian, percaya diri

Dale Carnigie (1995:380), mengungkapkan bahwa hampir semua

orang mampu berbicara dengan cara yang bisa diterima oleh publik, jika

dia memiliki rasa percaya diri dan sebuah ide yang ada di dalam dirinya.

Cara mengembangkan rasa percaya diri adalah dengan mengerjakan hal-

hal yang ditakutkan dan memperoleh satu catatan dari pengalaman orang-

orang yang sukses. Hambatan berbicara dapat diminimalisir dengan cara

latihan yang dilakukan terus menerus. Sehingga keberanian dan rasa

percaya diri akan muncul pada saat berbicara.

b. Rasa gugup

Perasaan gugup umum dialami olah sebagian besar pembicara.

Tetapi sebenarnya hal tersebut dapat dihindari melalui persiapan yang

matang dan banyak latihan. Abernathy dan Reardon (2004:100)

menyebutkan bahwa, lima belas peresen dengan menarik napas panjang,

dan sisanya sepuluh persen melalui persiapan mental.

Page 12: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

27

c. Gejala-gejala tertekan

1. Gelaja fisik

Ciri-cirinya yaitu detak jantung yang semakin cepat, lutut gemetar

atau sulit berdiri tenang di muka pendengar, suara yang bergetar,

gelombang hawa nafsu atau perasaan seperti akan pingsan, hiperventilasi

yaitu termasuk kesulitan untuk bernafas, mata berair dan hidung berlendir.

2. Gejala mental

Gejala mental ditunjukkan dengan perilaku mengulang kata,

kalimat atau pesan, hilang ingatan termasuk ketidakmampuan pembicara

untuk mengingat angka atau fakta secara tepat dan melakukan hal-hal yang

sangat penting serta bentuk-bentuk kekacauan yang lain.

B. Media Pembelajaran VCD Interaktif

1. Konsep Media Pembelajaran

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi

informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi

pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan berbagai

media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Menggunakan media

komunikasi bukan saja dapat mempermudah dan mengefektifkan proses

pembelajaran, akan tetapi bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik

(Sanjaya 2007).

Page 13: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

28

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses komunikasi

selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru),

komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya

berupa materi pembelajaran. Proses pembelajaran terkadang terjadi kegagalan

komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak

dapat diterima oleh siswa dengan optimal, yang lebih menghawatirkan bila siswa

sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan, untuk

menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan

memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar (Sanjaya 2007).

a. Pengertian media pembelajaran

Kata media pembelajaran berasal dari kata medium yang secara

harfiah artinya perantara atau pengantar. Banyak pakar tentang media

pembelajaran yang memberikan batasan tentang pengertian media.

Menurut Rohani (1997:2) ” Media adalah segala bentuk yang

dipergunakan untuk proses penyaluran informasi ”. Sedangkan pengertian

media menurut Djamarah (1995 : 136) ” media adalah alat bantu apa saja

yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan

pembelajaran ”. Ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni ( 2001 : 4 )

yaitu: ” media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga

terjadi proses belajar”.

Page 14: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

29

Menurut Gerlach media meliputi orang, bahan, perlatan, atau

kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa

memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

AECT (Association for Education and Communicatian

Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. NEA

(National Education Association) memaknai media sebagai segala benda

yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan

beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.

Menurut Gagne dan Bringgs (1975) secara implisit mengatakan

bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape

recorder, kaset, video, camera, video recorder, film, slide (gambar

bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.

Rossi dan Breidle (1966:3) mengemukakan bahwa media

pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk

mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah

dan sebagainya.

Pernyataan diatas dapat disimpulkan media adalah komponen

sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di

lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Page 15: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

30

b. Jenis media pembelajaran

Masruroh, S (2000), berbagai ragam dan bentuk dari media

pengajaran, pengelompokan atas media dan sumber belajar dapat juga

ditinjau dari jenisnya, yaitu dibedakan menjadi media audio, media visual,

media audio-visual dan media serba aneka.

1. Media Audio

Media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam

membentuk auditif (hanya dapat didengar), yang dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak untuk mempelajari isi

tema. Contoh : Radio, piringan hitam, pita audio, tape recorder, dan

telepon.

2. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat. Jenis media ini

menyampaikan isi dari tema yang akan disampaikan

a. Media visual diam : foto, buku, ansiklopedia, majalah, surat kabar,

buku referensi dan barang hasil cetakan lain, gambar, ilustrasi,

kliping, film bingkai/slide, film rangkai (film stip) , transparansi,

mikrofis, overhead proyektor, grafik, bagan, diagram, sketsa,

poster, gambar kartun, peta, dan globe.

b. Media visual gerak : film bisu.

3. Media Audio-visual.

Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual.

Dengan menggunakan media ini maka penyajian pesan-pesan sesuai

Page 16: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

31

dengan tema kegiatan kepada anak akan semakin lengkap dan optimal.

Contoh :

a. Media audiovisual diam : televisi diam, slide dan suara, film

rangkai dan suara , buku dan suara.

b. Media audio visual gerak : video, CD, film rangkai dan suara,

televisi, gambar dan suara.

4. Media Serba aneka :

a. Papan dan display: papan tulis, papan pamer/pengumuman/majalah

dinding, papan magnetik, white board, mesin pangganda.

b. Media tiga dimensi : realia, sampel, artifact, model, diorama,

display.

c. Media teknik dramatisasi : drama, pantomim, bermain peran,

demonstrasi, pawai/karnaval, pedalangan/panggung boneka,

simulasi.

d. Sumber belajar pada masyarakat : kerja lapangan, studi wisata,

perkemahan.

Pemilihan setiap jenis media mempunyai karakteristik atau sifat-sifat khas

tersendiri. Artinya mempunyai kelebihan dan kekurangan satu terhadap yang lain.

Sifat-sifat yang biasanya dipakai untuk menentukan kesesuaian penggunaan atau

pemilihan media ialah jangkauan seperti : beberapa media tertentu lebih sesuai

untuk pengajaran individual misalnya buku teks, modul, program rekaman

interaktif (audio, video, dan program komputer). Jenis yang lain lebih sesuai

untuk pengajaran kelompok di kelas, misalnya media proyeksi (OHT, Slide, Film)

Page 17: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

32

dan juga program rekaman (audio dan video). Ada juga yang lebih sesuai untuk

pengajaran masal , misalnya program siaran ( radio, televisi, dan konferensi jarak

jauh dengan audio).

2. Media Pembelajaran VCD Interaktif

Media pembelajaran saat ini sudah semakin beragam, mulai dari media

konvensional seperti buku dan alat peraga tradisional sampai dengan media

modern audio visual berupa kaset tape, VCD (Video Compact Disk), maupun alat

peraga modern lainnya. Ragamnya media tersebut menjadikan maka suatu sistem

pembelajaran yang dapat menghadirkan suasana menyenangkan. Oleh karena itu

tidak salah jika VCD interaktif merupakan salah satu alternatif media yang dapat

menjawab kebutuhan tersebut. Media ini disebut VCD Multimedia Interaktif,

karena media ini memiliki unsur audio-visual (termasuk animasi) yang mana

bahan-bahan audio dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif

dalam proses pembelajaran (Dale, 2002:24).

a. Definisi VCD Interaktif

Vidio compact disk berasal dari bahasa Inggris kata “Discuse”.

Video compact disk merupakan kaset optik yang dapat memuat data

berupa musik, teks, dan gambar. VCD interaktif mulai berkembang sejak

tahun 1986 yang di buat oleh Philip dan Sony. Vidio compact disk

interaktif merupakan salah satu bentuk pembelajaran berbasis komputer

dalam bentuk multimedia. Compact disk interaktif ini menyajikan pesan

yang menggabungkan teks, musik, foto, serta animasi, sehingga tampilan

Page 18: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

33

lebih menarik. VCD pembelajaran interaktif ini termasuk salah satu jenis

multimedia dalam pembelajaran.

Jonassen (artikel multimedia pembelajaran, 2006) berpendapat

bahwa tampilan VCD interaktif multimedia adalah lebih menarik perhatian

karena melibatkan rangsangan lebih dari pada satu objek pada waktu yang

sama. Menurut Johassen (artikel multimedia pembelajaran, 2006) kajian

tentang kesan multimedia pembelajaran menunjukkan bahwa peningkatan

pembelajaran terjadi apabila saluran media yang berlainan menyediakan

isi yang lengkap melengkapi antara satu sama lain.

VCD interaktif merupakan sebuah media yang menegaskan sebuah

format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk)

dengan tujuan aplikasi interaktif di dalamnya. CD ROM (Read Only

Memory) merupakan satu-satunya dari beberapa kemungkinan yang dapat

menyatukan suara, video, teks, dan program dalam CD (Tim Medikomp,

1994). Kemudian dalam program talk show e-Lifestyle disebutkan bahwa

VCD interaktif adalah sebuah CD yang berisi menu-menu yang dapat

diklik untuk menampilkan sebuah informasi tertentu.

Dari sini jelas bahwa sistem interaktif yang dipakai VCD interaktif

sama persis dengan sistem navigasi pada internet, hanya yang berbeda di

sini adalah media yang dipakai keduanya. VCD interaktif memakai media

off line berupa VCD sementara internet memakai media on line.

Page 19: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

34

b. Jenis VCD Inetraktif

Saat ini di Indonesia banyak sekali dijual VCD interaktif. VCD

tersebut ada yang buatan asing dan ada pula yang buatan lokal (dalam

negeri). Terdapat VCD interaktif untuk anak-anak balita, yang tujuannya

merangsang aspek kognitif anak. Ada juga untuk pelajar SD, yang isinya

antara lain mengenal huruf, belajar membaca dan berhitung, dan yang

berisi aneka gambar. Sedangkan untuk sekolah menengah ada VCD

interaktif berbagai mata pelajaran, seperti mengenal organ tubuh manusia

(Tim Metro TV, 2004: 22)

Terdapat dalam http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTeda

Ena.doc disebutkan bahwa Propinsi Bali telah menggunakan VCD

interaktif dalam mempromosikan pariwisatanya. Perusahaan, baik

pemerintah maupun swasta telah banyak memakai media ini untuk

menginformasikan profilnya pada calon-calon investor.

Jenis VCD interaktif dengan asumsi menurut tujuannya dapat dibagi

menjadi:

1) Komersial, seperti VCD interaktif tutorial maupun pembelajaran untuk

anak-anak.

2) Non-Komersial, seperti VCD interaktif profil pemerintahan, wisata,

kota, maupun profil perusahaan.

Page 20: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

35

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran VCD Interaktif

Media memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas, memudahkan dan

membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada

peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses

belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih

efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari yang

dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera

penglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20%

dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan

didengar.

Hal tersebut dipertegas oleh pendapat Edgar Dale, bahwa semakin konkret

peserta didik mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman

langsung, peserta didik semakin bertambah pengalaman yang diperoleh.

Sebaliknya semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman, contohnya hanya

mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan

diperoleh siswa.

Mengingat pentingnya media pembelajaran bagi anak Sanjaya (2007:167-

168) mengungkapkan fungsi media pembelajaran diantaranya :

a. Menangkap suatu objek atau peristiwa-perisiwa tertentu

Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat di abadikan

dengan foto, film, atau rekaman melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu

dapat disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan, seperti gerhana

Page 21: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

36

matahari, proses metamorphosis kupu-kupu, proses bayi dalam rahim dari mulai

sel telur hingga menjadi embrio dan berkembang menjadi bayi dll.

b. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu

Media pembelajaran dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat

abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan

verbalisme. Selain itu media pmebelajaran juga bisa mambantu menampilkan

objek yang terlalu besar yang tidak mungkin dapat ditampilkan di dalam kelas,

atau menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat dengan menggunakan

mata secara langsung. Misalnya : berbagai binatang buas, benda-benda langit (tata

surya), bakteri, jamur virus dan sebagainya.

c. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga

perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.

Sebagai contoh sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang populasi, untuk

dapat menarik perhatian peserta didik terhadap topic tersebut maka guru memutar

film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri.

Manfaat VCD interaktif (artikel cd interaktif sebagai wadah penyampaian

ilmu oleh prop. Madya dr. noriab Mohamed) sebagai berikut :

1. Menyediakan keberbagaian pembelajaran.

2. Menyediakan penyampaian, penerimaan yang konsisten dan penilaian.

3. Pembelajaran sendiri.

4. Mengurangi masa pencarian sesuatu informasi.

5. Mengatasi ketiadaan bahan ajar.

Page 22: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

37

6. Mengatasi masalah penyampaian pembelajaran.

4. Kelebihan dan Kekurangan VCD Interaktif sebagai Media

Pembelajaran

Media pembelajaran saat ini sudah semakin beragam, mulai dari media

konvensional seperti buku dan alat peraga tradisional samapi dengan media

modern audio visual berupa kaset tape, VCD (Video Compact Disk), maupun alat

peraga modern lainnya. Beragamnya media tersebut menjadikan sistem

pembelajaran yang dapat menghadirkan suasana menyenangkan. Oleh karena itu

tidak salah jika VCD interaktif merupakan salah satu alternatif media yang dapat

menjawab kebutuhan tersebut.

Menurut praktisi media Augus Savara (2003), kelebihan dan kekurang

VCD ineraktif antara lain :

1. Penggunaannya bisa berinteraksi dengan program komputer.

2. Menambah pengetahuan. Pengetahuan yang dimaksud pelajaran yang

disajikan VCD interaktif.

3. Tampilan audio visual yang menarik.

Kelebihan pertama yang menyebutkan bahwa penggunaannya bisa

berinteraksi dengan komputer adalah bahwa dalam VCD interaktif terdapat menu-

menu khusus yang dapat diklik oleh user untuk memunculkan informasi berupa

audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan oleh pengguna. Kelebihan kedua

adalah menambah pengetahuan. Pengetahuan disini adalah materi pembelajaran

yang dirancang kemudahannyaa dalam VCD interaktif bagi pengguna. Kelebihan

ke tiga adalah tampilan audio visual yang menarik. Menarik disini tentu saja jika

Page 23: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

38

dibandingkan dengan media konvensional seperti buku atau media dua dimensi

lainnya. Kemenarikan disini utamanya karena system interaksi yang tidak dimiliki

oleh media cetak (buku) maupun media elektronik lain (film, TV, audio).

Adapun kekurangan VCD interaktif antara lain :

1. Medium yang digunakan hanya komputer

2. Membatasi target audience karena hanya pemakai computer saja yang

dapat mengaksesnya.

3. Pemeliharannya harus lebih hati-hatidaripada buku (tidak boleh terkena

panas, tergores berat atau pecah).

Beberapa keunggulan VCD interaktif, diketahui bahwa “VCD interaktif

dapat membantu mempertajam pesan yang disampaikan dengan kelebihannya

menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara

pandangan, suara dan gerakan (Suyanto,2003:18)”.

5. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran VCD Interaktif untuk Anak

TK

Media pembelajaran VCD interaktif yang baik untuk anak usia TK

diperlukan kriteria-kriteria agar VCD tersebut dapat digunakan dengan tepat untuk

pembelajaran di Taman Kanak-kanak sebagaimana yang dikemukakan oleh

Edmund Fasion dalam Juwita (2009 :54). Kriteria tersebut diantaranya :

a. Memiliki niali edukatif, disesuaikan dengan materi atau tema yang akan

diberikan di Taman Kanak-kanak

b. Memiliki gambar yang menarik bagi anak

c. Sederhana dan mudah diamati oleh anak

Page 24: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

39

d. Bersifat realistik. Cerita dan tokoh disesuaikan dengan dunia anak

C. Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran VCD Interaktif terhadap

Kemampuan Berbicara Anak Taman Kanak-Kanak

Pesatnya perkembangan dunia pendidikan, menuntut kita sebagai pendidik

untuk bisa lebih berinovasi dalam hal menyediakan media pembelajaran yang

lebih menarik dan efektif untuk digunakan. Ragam media pembelajaran saat ini

sudah banyak sekali ditemukan di lingkungan sekitar kita, salah satunya yaitu

dengan pemanfaatan media Audio visual. Media audio visual sudah tidak asing

lagi digunakan baik untuk kepentingan hiburan, perusahaan maupun pendidikan

seperti : televisi, slide, film animasi, media pembelajaran VCD interaktif dan lain-

lain.

Media pembelajaran VCD interaktif adalah media pembelajaran berbasis

komputer (audio visual) dimana di dalamnya berisi gabungan teks, gambar,

musik, suara, dan animasi, dimana hal tersebut bisa membantu proses

pembelajaran terhadap kemampuan berbicara pada anak.

Hal ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Siti Masruroh (2009),

bahwa siswa dapat menyerap ilmu melalui indra penglihatannya sebanyak 83 %,

melalui indra pendengarannya 11 % dan melalui indra yang lainnya 6 %. Berarti

dengan menggunakan media audio visual gerak (LCD), anak dapat menyerap ilmu

sebanyak 94 % dari materi yang ditampilkan dengan perincian 83 % melalui indra

penglihatannya dan 11 % melalui indra pendengarannya. Hal ini menunjukkan

Page 25: 5. BAB IIa-research.upi.edu/operator/upload/s_0802280_paud_chapter2(1).pdf · 1. Pengertian Berbicara ... kisah jenaka. Suasana pembicaraan ... 8. Dapat memisahkan suatu cerita tentangdirinya

40

bahwa media audio visual gerak seperti LCD sangat baik digunakan sebagai

media pembelajaran di sekolah.

Hasil penelitian diatas dapat diuraikan bahwa media pembelajaran VCD

interaktif berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan belajar siswa.

Namun penelitian media pembelajaran VCD interaktif untuk meningkatkan

kemampuan berbicara anak belum ada penelitian lebih lanjut, untuk itu perlu

digali informasinya lebih lanjut.