Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kementerian Pendidikan Dan KebudayaanRepublik IndonesiaTahun 2019
Perubahan EnergiBuku Tematik Terpadu Kurikulum 2013Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Perubahan Energi
Buku GuruSMPLB Tunarungu
KELASKELAS
VIII
Tema 5
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanRepublik IndonesiaTahun 2019
Perubahan Energi
Buku Tematik Terpadu Kurikulum Pendidikan Khusus 2013
Tema 5
Buku Guru SMPLB TunarunguKelas VIII
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
2019
Buku Guru Kelas VIII Tunarunguii Tema 5
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah
dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan
ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahun ketiga penerapan
Kurikulum 2013. Pada Pendidikan Khusus. Buku ini merupakan “dokumen
hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan
sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari
berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Hak Cipta © 2019 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Perubahan Energi/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019. vi, 144 hlm. : ilusitrasi. :
29,7 cm. (Tema; 5) Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Untuk SMPLB
Tunarungu Kelas VIII
ISBN.......................
I. Tematik Terpadu -- Studi dan Pengajaran I. Seri
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penulis : Sukotjo, M.A
Penelaah : Dr. H Dudi Gunawan, M.Pd
Ilustrator : Sofian Giantara Pramadita, S.Ds
Diterbitkan oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Cetakan Ke-1, 2019
Disusun dengan huruf Baar Metanoia, 12 pt
iiiBuku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
KATA SAMBUTAN
Kurikulum 2013 pendidikan khusus telah disusun melalui berbagai
proses dan tahapan dalam waktu yang relatif panjang. Pengembangan
kurikulum pendidikan khusus sejak tahun 2014, dalam perjalanannya
mengalami penyesuaian dan perubahan. Harmonisasi kurikulum pendidikan
khusus yang dilakukan antara Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, perguruan tinggi, sekolah luar
biasa, praktisi pendidikan, serta pihak lain yang relevan, telah menghasilkan
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10/D/
KR/2017 tentang Struktur Kurikulum, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar, dan
Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
Salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran adalah
tersedianya buku teks pelajaran yang sesuai dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar serta karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus (d/h Direktorat Pembinaan
Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) dengan persetujuan dan dukungan
dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan, memiliki program untuk menyusun buku
teks pelajaran pendidikan khusus. Penyusunan buku teks pelajaran pendidikan
khusus dilakukan secara bertahap sesuai dengan pentahapan pelaksanaan
Kurikulum 2013. Buku teks pelajaran pendidikan khusus disusun untuk kelas
I s.d. VI jenjang SDLB, kelas VII s.d. IX SMPLB, dan kelas X, XI dan XII SMALB,
ditambah beberapa buku mata pelajaran yang tidak tergabung dalam tematik.
Buku yang disusun menggunakan pendekatan tematik dan berbasis
aktivitas. Tema-tema yang ada direncanakan sedemikian rupa adalah tema
yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, supaya lebih mendekatkan peserta
didik dengan pembelajaran yang nyata dan pada akhirnya materi pembelajaran
diharapkan menjadi relatif lebih mudah dipahami oleh peserta didik itu sendiri.
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara holistik/menyeluruh di mana proses
pembelajaran yang menyeluruh tersebut diharapkan dapat melahirkan pribadi
peserta didik yang utuh dan berkualitas. Buku ini merupakan buku teks utama
dalam pembelajaran dan sebagai salah satu sumber belajar kiranya buku
ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pendidik dan peserta didik serta
Buku Guru Kelas VIII Tunarunguiv Tema 5
dapat dipadukan dengan sumber belajar lain yang relevan untuk mendukung
pengembangan pribadi peserta didik secara utuh.
Salah satu karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus adalah
bahwa pendidikan keterampilan memiliki porsi yang cukup besar dalam
stuktur kurikulum. Porsi pendidikan keterampilan pada jenjang SDLB sebesar
40%, SMPLB sebesar 50% dan pada jenjang SMALB sebesar 70%. Hal ini
sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi
Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kuailitas dan Daya
Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Dalam rangka revitalisasi pendidikan
keterampilan pada pendidikan khusus, dikembangkan 20 jenis keterampilan
pilihan SMPLB dan SMALB, serta juga dilakukan penyusunan buku keterampilan.
Buku teks pelajaran dan buku keterampilan pendidikan khusus disusun
dengan mempertimbangkan kondisi yang dimiliki peserta didik, sehingga
aktivitas pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhasan
yang dimiliki masing-masing peserta didik. Diharapkan buku keterampilan
ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru dan peserta didik serta dapat
dipadukan dengan sumber belajar yang lain untuk mendukung pengembangan
pendidikan keterampilan yang relevan. Di samping itu, buku ini juga dapat
dimanfaatkan oleh kepala sekolah, pengawas, orangtua, dan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi
siswa berkebutuhan khusus.
Kami menyampaikan terimakasih kepada para penyusun dan penelaah
buku serta seluruh pihak yang terlibat untuk setiap kerja keras, curahan ide dan
pemikiran yang pasti dilakukan dengan sepenuh hati, sehingga tercipta buku
teks pelajaran pendidikan khusus yang akan bermanfaat bagi pengembangan
potensi peserta didik berkebutuhan khusus.
Jakarta, 7 Oktober 2019
Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus
Dr. Sanusi, M.Pd
NIP. 196204031982031003
vBuku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas karunia
yang diberikan sehingga dapat selesai penulisan buku guru Tematik Terpadu
Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 dengan Tema: “Perubahan Energi” untuk
Kelas VIII SMPLB Tunarungu. Buku guru ini merupakan pelengkap untuk
memberi petunjuk penggunaan Buku Siswa dengan tema “Perubahan Energi”
untuk Kelas VIII SMPLB Tunarungu. Dengan demikian buku ini berfungsi sebagi
salah satu pemberi arahan aktifitas yang perlu dilakukan guru ketika siswa
menggunakan bukunya dalam tema tersebut.
Diharapkan buku ini dapat menjadi salah satu inspirasi guru dalam
melakukan pembelajaran di kelas XII SMALB C, tetaiibuku ini bukan satu-satunya
sumber yang harus digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran di
dalam kelas.
Penyusunan kedua buku ini mengacu pada Kurikulum 2013, yaitu
kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya dirumuskan secara terpadu
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dikuasai peserta
didik, disertai juga saran proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diinginkan itu.
Sebagaimana lazimnya buku teks pelajaran yang mengacu pada
kurikulum berbasis kompetensi, buku ini memuat rencana pembelajaran
berbasis aktivitas. Buku ini memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan
dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. Buku ini
jugamengarahkan hal-hal yang harus dilakukan peserta didik bersama guru
dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang
materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal.
Pencapaian kompetensi terpadu sebagaimana rumusan itu menuntut
pendekatan pembelajaran tematik terpadu, yaitu mempelajari semua mata
pelajaran secara terpadu melalui tema-tema kehidupan yang dijumpai
peserta didik sehari-hari. Peserta didik diajak mengikuti proses pembelajaran
transdisipliner yang menempatkan kompetensi yang dibelajarkan dikaitkan
dengan konteks peserta didik dan lingkungan. Materi-materi berbagai mata
pelajaran dikaitkan satu sama lain sebagai satu kesatuan, membentuk
pembelajaran multidisipliner dan interdisipliner, agar tidakterjadi
ketumpangtindihan dan ketidakselarasan antarmateri mata pelajaran.
Buku Guru Kelas VIII Tunarunguvi Tema 5
Tujuannya, agar tercapai efisiensi materi yang harus dipelajari dan efektivitas
penyerapannya oleh peserta didik.
Buku ini memuat penjabaran hal-hal yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan
Kurikulum 2013, peserta didik diajak berani untuk mencari sumber belajar lain
yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan
dan menyesuaikan daya serap peserta didik dengan ketersediaan kegiatan
pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkaya dengan kreasi dalam
bentuk kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan
alam, sosial, dan budaya.
Sebagaimana layaknya dokumen hidup, maka buku ini memerlukan
penyempurnaan baik dalam konten, tata bahasa maupun kesesuaian dengan
peserta didik, untuk itu masukan untuk perbaikan sangat diperlukan untuk
penyempurnaan buku ini.
Penulis
viiBuku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
DAFTAR ISI
Kata Sambutan .................................................................................................. iii
Kata Pengantar .................................................................................................. v
Daftar Isi ............................................................................................................. vii
Daftar Tabel ....................................................................................................... viii
Daftar Gambar .................................................................................................. ix
Tentang Buku Guru Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas VIII ..................... 1
Bagaimana Menggunakan Buku guru ............................................................ 3
Panduan Penilaian ............................................................................................ 7
Tentang Anak Tunarungu .................................................................................. 23
Petunjuk Penggunaan Buku Guru Tema 5 “Perubahan Energi” untuk
Siswa Tunarungu ............................................................................................... 30
Pemetaan Kompetensi Dasar .......................................................................... 31
Ruang Lingkup Pembelajaran .......................................................................... 32
Subtema 1 Perubahan Energi Panas ............................................................... 44
Subtema 2 Perubahan Energi Gerak ............................................................... 72
Subtema 3 Perubahan Energi Listrik ............................................................... 91
Subtema 4 Perubahan Energi Alternatif ......................................................... 110
Daftar Pustaka .................................................................................................. 129
Profil Penulis ...................................................................................................... 131
Profil Penelaah .................................................................................................. 132
Profil Ilustrator ................................................................................................... 133
Buku Guru Kelas VIII Tunarunguviii Tema 5
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap ............................................. 8
Tabel 1.2 Contoh Format Lembar Observasi SIkap ......................................... 8
Tabel 1.3 Contoh Format Lembar Observasi SIkap ......................................... 8
Tabel 1.4 Contoh Format Jurnal Perkembangan Sikap .................................. 9
Tabel 1.5 Contoh Format Penilaian Diri ........................................................... 9
Tabel 1.6 Contoh Format Penilaian Diri menggunakan skala Likert ........... 10
Tabel 1.7 Teknik, Instrumen dan Tujuan Penilaian Pengetahuan ................. 11
Tabel 1.8 Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan .............................. 12
Tabel 1.9 Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I) ............. 14
Tabel 1.10 Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual
(KI-I) ................................................................................................... 15
Tabel 1.11 Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2) ............... 16
Tabel 1.12 Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2) ... 17
Tabel 1.13 Contoh rekap penilaian pengetahuan .......................................... 18
Tabel 1.14 Contoh Rubrik ketrampilan membaca ........................................... 20
Tabel 1.15 Contoh Matrik Penilaian Diskusi .................................................... 20
Tabel 1.16 Penilaian Unjuk Projek .................................................................... 21
ixBuku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Penilaian Sikap ................................................................. 7
Gambar 1.2 Skema Penilaian Pengetahuan ................................................... 10
Gambar 2.1 Peta Kompetensi Dasar Tema Perubahan Energi ..................... 31
Gambar 2.2 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 1 ................................. 41
Gambar 2.3 Bagan Kapal Otok-otok ............................................................... 48
Gambar 2.4 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 2 ................................ 54
Gambar 2.5 Cara Menyambung Kaleng .......................................................... 60
Gambar 2.6 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 3 ................................ 63
Gambar 2.7 Peta Indikator Subtema 2 Pembelajaran 1 ................................ 73
Gambar 2.8 Skrup sambungan dudukan pembangkit listrik mini ............... 77
Gambar 2.9 Peta Indikator Subtema 2 Pembelajaran 2 ............................... 79
Gambar 2.10 Peta Indikator Subtema 2 Pembelajaran 3 .............................. 85
Gambar 2.11 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 1 ............................... 92
Gambar 2.12 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 2 .............................. 99
Gambar 2.13 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 3 .............................. 104
Gambar 2.14 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 1 ............................... 111
Gambar 2.15 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 2 .............................. 116
Gambar 2.16 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 3 .............................. 121
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu1 Tema 5
Tentang Buku Guru
Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas VIII
Buku Panduan Guru disusun untuk para guru dalam pelaksanakan pembelajaran
tematik terpadu. Dengan panduan ini diharapkan guru dapat memahami
penggunaan buku siswa terkait. Kreatifitas dan penyesuaian pembelajaran
sesuai dengan kondisi peserta didik sangat dimungkinkan.
Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Jaringan tema merupakan gambaran tentang suatu tema yang melingkupi
beberapa Kompetensi Dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran
dalam Tema 5 Perubahan Energi.
2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan
pembelajaran yang menyatu dan mengalir dari beberapa mata pelajaran
dalam jaringan.
4. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku
positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat
tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi
reflektif.
5. Berbagai teknik penilaian peserta didik, yaitu penilaian sikap, pengetahuan,
dan ketrampilan.
6. Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan.
7. Kegiatan interaksi guru dan orangtua, yang memberikan kesempatan
kepada orangtua untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan Interaksi
dengan orangtua.
8. Petunjuk penggunaan Buku Siswa.
Kegiatan pembelajaran pada Buku Siswa dirancang untuk mengembangkan
kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) peserta didik melalui
aktivitas yang bervariasi. Aktivitas tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.
1. Awali setiap pembelajaran dengan mensituasikan peserta didik agar rilek,
yaitu dengan selalu menarik perhatian, seperti menyapa, bersalaman,
bertanya jawab dan lanjukan dengan bercakap-cakap. (Manfaat bercakap
adalah bagi peserta didik tunarungu selain membuat rilek juga sebagai
wahana untuk menambah pemahaman kosakata baru).
2Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga peserta didik dapat menerima
informasi dari apa yang dilihat, disimak, dirasakan, dan dikerjakan.
3. Menggali pengetahuan peserta didik yang diperoleh sebelumnya agar
peserta didik dapat mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan yang akan
dipelajari.
4. Memberikan tugas yang bertahap guna membantu peserta didik memahami
konsep.
5. Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
6. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah
dipelajari.
7. Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman peserta didik.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu3 Tema 5
Bagaimana Menggunakan Buku Guru
Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan
Buku Siswa dan sebagai salah satu acuan kegiatan pembelajaran di kelas.
Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1. Paling utama dalam menggunakan Buku Guru adalah membuat peserta
didik bahagia selama proses pembelajaran. Oleh karena itu bacalah
halaman demi halaman dengan teliti.
2. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar dan Indikator yang dikaitkan dengan
tema.
3. Upayakan untuk mencakup Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dalam
semua kegiatan pembelajaran khusus untuk mata pelajaran PPKn. Guru
diharapkan melakukan penguatan untuk mendukung pembentukan sikap,
pengetahuan, dan perilaku positif.
4. Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan (KI) II dengan kegiatan
pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah.
5. Cocokkanlah setiap langkah kegiatan yang berhubungan dengan buku
Peserta didik sesuai dengan halaman yang dimaksud.
6. Mulailah setiap kegiatan pembelajaran dengan memberikan pengantar
sesuai tema pembelajaran. Diharapkkan selama kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dengan percakapan sesuai kondisi sekolah (dapat dengan
oral, komunikasi total atau dengan isyarat), dengan bercakap antara guru
dan peserta didik akan membantu pemahaman materi pelajaran yang jauh
lebih baik.
7. Hal lain perlu diperhatikan sebelum mengadakan percakapan dengan
peserta didik, guru terlebih dahulu menyiapkan ringkasan, kemudian
dibuatkan pertanyaan/pernyataan pancingan yang dapat membimbing
peserta didik memahami bacaan/materi. Seperti menunjukkan gambar,
menunjukkan kalimat, bertanya, memberikan respon dan sebagainya. Jika
hal itu sudah dibuat kemudian guru menentukan titik tolak sebagai awal
dalam percakapan. Percakapan dilaksanakan sangat tergantung kepada
guru, jika peserta didik telah memahami isi bacaan, maka percakapan
dapat dihentikan atau disudahi.
4Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
8. Harus diingat, karena yang kita hadapi adalah peserta didik tunarungu
oleh karena harus diingat prinsip-prinsip pembelajaran bagi peserta
didik tunarungu. (Keterarahan wajah, keterarahan suara, kejelasan
bicara, keperagaan, melakukan, intersubjektif, kekonkretan, visualisasi,
pengalaman menyatu) dengan memperhatikan prinsip khusus tersebut,
diharapkan hasil pembelajaran lebih efesien dan efektif.
9. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran termasuk
di dalamnya menemukan kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi
kurang sesuai dengan perencanaan (misalnya peserta didik tidak bisa
mengamati hewan di luar kelas pada saat hujan) juga dapat disesuaikan
dengan kearifan lokal atau sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.
10. Pilihlah beragam metode pembelajaran yang akan dikembangkan
(misalnya bermain peran, mengamati, bertanya, bercerita, menggambar,
dan sebagainya). Penggunaan beragam metode tersebut, selain melibatkan
Peserta didik secara langsung, diharapkan juga dapat melibatkan warga
sekolah dan lingkungan sekolah. Kembangkanlah keterampilan berikut ini:
a. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM),
b. Keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan berpikir
tingkat tinggi,
c. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, dan Keterampilan
mengelola kelas.
d. Gunakanlah media atau sumber belajar alternatif yang tersedia di
lingkungan sekolah.
e. Pada I tahun terdapat 8 tema. Tiap tema terdiri atas 4 subtema. Setiap
subtema diuraikan ke dalam 3 pembelajaran. Satu pembelajaran
dialokasikan untuk satu hari. Dalam buku Tema 1 format pembelajaran:
PB 1 1. Bahasa Indonesia 1 jam pelajaran 2. Ilmu Pengetahuan Alam 1 jam pelajaran3. Seni Budaya 2 jam pelajaran
PB 2 1. Ilmu Pengetahuan Alam 1 jam pelajaran 2. Ilmu Pengetahuan Sosial 1 jam pelajaran 3. Matematika 2 jam pelajaran
PB 3 1. Bahasa Indonesia 1 jam pelajaran 2. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 jam pelajaran3. PPKn 2 jam pelajaran
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu5 Tema 5
Pada buku peserta didik juga dikembangkan nilai karakter yang secara implisit
ada dalam proses pembelajaran dan secara eksplisit tergambar dalam teks
bacaan. Adapun karakter yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Religius,
b. Nasionalis,
c. Mandiri,
d. Gotong royong,
e. Integritas.
11. Pada setiap pembelajaran selalu diadakan penilaian, dan latihan soal pada
akhir subtema, yang sejalan dengan pencapaian kompetensi. Meskipun
demikian, guru dianjurkan untuk menambah bahan-bahan latihan bagi
peserta didik dari sumber-sumber yang lain.
12. Pada setiap subtema, meskipun demikian, guru dianjurkan untuk menambah
bahan-bahan latihan bagi peserta didik dari sumber-sumber yang lain.
13. Hasil unjuk kerja peserta didik yang berupa karya dan bukti penilaian dapat
berfungsi sebagai portofolio peserta didik.
14. Buatlah catatan setelah satu pembelajaran selesai, sebagai bahan untuk
melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya
faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik,
kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan
lebih lanjut.
15. Libatkan semua peserta didik tanpa terkecuali dan yakini bahwa setiap
Peserta didik memiliki kecerdasan dengan keunikan masing-masing.
Dengan demikian, pemahaman tentang kecerdasan majemuk, gaya belajar
dan beragam faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik, sangat
dibutuhkan. Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen
guru untuk mendidik sepenuh hati (antusias, kreatif, penuh cinta, dan
kesabaran).
6Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Kegiatan Bersama Orangtua
Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa, terdapat kolom
untuk orangtua dengan subjudul ‘Interaksi dengan Orangtua’. Kolom ini berisi
informasi tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat
dilakukan peserta didik bersama orangtua di rumah. Orangtua diharapkan
berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar peserta didik. Guru perlu
membangun komunikasi dengan orangtua sehubungan dengan kegiatan
pembelajaran yang akan melibatkan orangtua dan peserta didik di rumah.
Beberapa Singkatan Nama Mata Pelajaran dan Kepanjangannya
1. SBDP : Seni Budaya dan Prakarya
2. PPKn : Pendidikan Pancasila dan Kewargaannegara
3. IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial
4. IPA : Ilmu Pengetahuan Alam
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu7 Tema 5
Panduan Penilaian
A. Teknik Penilaian
1. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap
Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku siswa
pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran, yang dilakukan untuk
pembinaan perilaku dan karakter siswa seperti jujur, disiplin tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri.
Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh
guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, dan guru kelas dengan
menggunakan observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari
berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindak lanjuti oleh pendidik.
Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut:
Penilaian Sikap
Utama
Penunjang
Observasi oleh wali kelas dan BK selama satu semester
Penilaian antar temandan penilaian diri
Dilaksanakan selama proses pembelajaran
Penilaian antar temandanpenilaian diri
Dilaksanakan di luar jam pembelajaran secara langsung dan berdasarkan informasi yang valid.
Gambar 1.1 Skema Penilaian Sikap
8Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan
Observasi Daftar cek Skala penilaian sikap
Dilakukan selama proses pembelajaran.
Penilaian diri Daftar cek Skala penilaian sikap
Dilakukan pada akhir semester
Penilaian antar Teman
Daftar cek Skala penilaian sikap
Dilakukan pada akhir semester, setiap siswa dinilai oleh 3 siswa lainnya.
Jurnal Catatan pendidik tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses pembelajaran.
Berupa catatan guru tentang sikap dan perilaku positif atau negatif siswa yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran.
Tabel 1.1: Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap
Nilai akhir yang diperoleh untuk kompetensi sikap diambil dari nilai modus
(nilai yang terbanyak muncul)
Tabel 1.2: Contoh Format Lembar Observasi Sikap
Nama : …
Kelas : …
Pelaksanaan pengamatan : …
No Aspek yang dikembangkan
Tanggal Catatan guru
1
2
3
4
Tabel 1.3 : Contoh Format Jurnal Perkembangan Sikap
Nama Satuan Pendidikan : …
Kelas/Semester : … /…
Tahun Ajaran : …
No Waktu Nama Siswa
Ctatan Perilaku
Nilai Utama
Karakter
Karakter Operasional
Tindak Lanjut
Hasil
1
2
3
4
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu9 Tema 5
Tabel 1.4 : Contoh Format Penilaian Diri
Nama Satuan Pendidikan : …
Kelas/Semester : … /…
Tahun Ajaran : …
Petunjuk
Berilah tanda (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya.
Tabel 1.5: Contoh Format Penilaian Diri menggunakan skala Likert
Nama Satuan Pendidikan : …
Kelas/Semester : … /…
Tahun Ajaran : …
Petunjuk
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan
2. Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang
sebenarnya.
Keterangan angka pada setiap kolom sebagai berikut:
4 artinya selalu; 3 = sering; 2 = jarang, dan 1 = tidak pernah.
Tabel 6: Contoh Format Penilaian Antar Teman (Peer Assessment)
Nama Satuan Pendidikan : …
Kelas/Semester : … /…
Tahun Ajaran : …
Petunjuk
1. Amatilah perilaku temanmu selama bermain
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya selalu berpamitan kepada orangtua ketika hendak pergi.
2
3
4
No Pernyataan Skor
4 3 2 1
1
2
3
4
10Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
No Pernyataan Ya Tidak
1 Teman saya selalu mengembalikan mainan pada tempatnya.
2
3
4
2. Berilah tanda (√) jika pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai keadaan
teman kalian yang sebenarnya.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan
Penilaian Pengetahuan
TesTertulis
TesLisan
Penugasan
Teknik lain, misalnya: fortofolio, observasi
Benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, isian/melengkapi/uraian
Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok di satuan pendidikan dan/atau di luar sekolah
Kuis dan tanya jawab
Gambar 1.2. Skema Penilaian Pengetahuan
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu11 Tema 5
Teknik penilaian pengetahuan dapat digambarkan pada skema berikut:
Tabel 1.7: Teknik, Instrumen dan Tujuan Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk Instrumen Tujuan
Tes Tertulis Benar-Salah, Menjodohkan, Pilihan Ganda, Isian/Melengkapi, Uraian
Mengetahui penguasaan pengetahuan siswa untuk perbaikan proses pembelajaran dan/atau pengambilan nilai
Tes Lisan Tanya Jawab Mengecek pemahaman siswa untuk perbaikan proses pembelajaran
Penugasan Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan (bila diberikan selama proses pembelajaran) atau mengetahui penguasaan pengetahuan (bila diberikan pada akhir pembelajaran)
Portofolio Sampel pekerjaan siswa terbaik yang diperoleh dari penugasan dan tes tertulis.
Sebagai bahan bagi guru untuk mendeskripsikan capaian pengetahuan di akhir semester
Nilai akhir untuk kompetensi pengetahuan diambil dari nilai rerata
kompetensi pengetahuan.
Tes tertulis dalam bentuk soal
Penilaian dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban benar dari
soal yang tersedia.
Skor maksimal: 100
Penilaian : Skor yang diperoleh x 100
Skor ideal
2. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan
Penilaian kompetensi keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan
keterampilan konkret.
Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti mengamati,
menanya, mengolah, menalar, dan mengomunikasikan yang lebih dominan
pada kemampuan mental (berpikir).
Keterampilan konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti
menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta
dengan bantuan alat.
12Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen Keterangan
Unjuk kerja/kinerja/praktik
• Daftar cek, dengan menggunakan daftar cek, siswa mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
• Skala Penilaian (Rating Scale). Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
Penilaian unjuk kerja/kinerja/ praktik disebut juga penilaian tugas yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu
Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan langsung secara individu atau kelompok.
Proyek • Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan.
• Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, mengaplikasi, menyelidiki dan menginformasikan suatu hal secara jelas.
Produk • Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Penilaian produk menilai kemampuan peserta didik membuat produk-produk/karya kerajinan, teknologi, dan seni.
Portofolio • Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran
Tertulis • Tes tertulis, Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat, laporan keuangan dan sebagainya.
Adapun teknik dan bentuk instrument penilaian keterampilan dapat
disajikan melalui tabel berikut ini.
Tabel 1.8: Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu13 Tema 5
Nilai akhir untuk kompetensi keterampilan diambil dari rerata nilai optimal
kompetensi keterampilan (nilai tertinggi yang dicapai)
Penilaian Portofolio
Portofolio untuk penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya
terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu
folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat
disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik. Pada akhir suatu
semester kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai bahan untuk
mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio
keterampilan tidak diskor lagi dengan angka.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian keterampilan dengan
portofolio:
a. Karya asli peserta didik;
b. Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan
guru;
c. Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
d. Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio
e. Karya yang dikumpulkan sesuai dengan KD.
Setiap pembelajaran KD dari KI-4 berakhir, karya terbaik dari KD tersebut
(bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
B. Pengolahan Nilai
1. Sikap Spiritual (KI-1)
a. Religiusitas, diantaranya: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, taat beribadah, bersyukur, berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan, dan lain-lain.
b. Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab,
keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti
korupsi, dan lain-lain.
Satuan Pendidikan dapat merumuskan dan mengembangkan nilai
opeasional dan nilai karakter sikap spiritual tersebut secara bersama-sama.
14Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Tabel 1.9 : Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I)
Nama Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu
Kelas/Semester : VIII/3
Tahun Ajaran : 2018-2019
No Waktu Nama Siswa
Catatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak Lanjut Hasil
1 23/8/2018 Nina Selalu tepat waktu dalam menjalankan
ibadah.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
2 28/8/2018 Bima Mengobrol pada saat
berdoa
Religiusitas Berdoa Menasehati agar tidak
ngobrol lagiHari
berikutnya diminta untuk
memimpin doa di kelas
Sudah berubah,
Tidak terlihat ngobrol lagi
ketika berdoa
3 9/9/ 2018 Nina Menjalankan perintah agama
dengan penuh kesadaran
dan tanggung jawab.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
Mila Selalu mengeluh
dalam menjalankan
ibadah.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
Mengajak siswa untuk optimis dan bersyukur
Sudah berubah
4 19/10/2018 Nina Membuang makanan yang
masih layak makan
Religiusitas Bersyukur Membacakan ceritera yang menyentuh
hati
Sudah mampu meningkatkan
perilaku bersyukur.
5. 20/11/2018 Bima Ada atau tidak ada guru selalu
membuang sampah pada
tempatnya
Integri tas Tanggung jawab
6. 24/11/18 Nina Menemukan uang di
lingkungan sekolah dan
menyerahkan kepada guru
kelasnya
Integri tas jujur
dst
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu15 Tema 5
Tabel 1.10 : Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Spiritual (KI-I)
Nama Siswa : Nina
Kelas/Semester : 8 / 3
Tahun Ajaran : 2018-2019
No Waktu Catatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak Lanjut Hasil
1 23/8/2018 Selalu tepat waktu dalam menjalankan
ibadah.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
2 9/9/ 2018 Menjalankan perintah agama
dengan penuh kesadaran
dan tanggung jawab.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
Tidak pernah menyontek
saat ulangan
Integritas Jujur
3 20/9/ 2018 Selalu terlibat dalam
peringatan hari besar
keagamaan.
Religiusitas Ketaatan Beribadah
Mengajak temannya
untuk berdoa sebelum makan.
Religiusitas Berdoa
4. 6/11/ 2018 Membuang makanan yang
masih layak dimakan
Religiusitas bersyukur Menceriterakan peristiwa yang
menyentuh hati
Sudah mampu meningkatkan
perilaku syukur
5 25/11/ 2018 Menemukan uang di
lingkungan sekolah dan
menyerahkan kepada guru
kelasnya.
Integritas Jujur
Deskripsi Raport:
Nina taat beribadah, selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan, dan sudah mampu meningkatkan perilaku syukur.
2. Sikap Sosial (KI -2)
a. Nasionalisme, diantaranya: cinta tanah air, semangat kebangsaan,
menghargai kebhinekaan, menghayati lagu nasional dan lagu daerah,
16Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
cinta produk Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hukum, dan
lain-lain.
b. Kemandirian, diantaranya: disiplin, rasa percaya diri, rasa ingin tahu,
tangguh, bekerja keras, mandiri, kreatif-Inovatif, pembelajar sepanjang
hayat, dan lain-lain.
c. Gotong Royong, diantaranya: suka menolong, bekerja sama, peduli
sesama, peduli lingkungan, kebersihan dan kerapian, kekeluargaan,
aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, dan lain-lain.
d. Integritas, diantaranya: jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab
keteladanan, komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti
korupsi, dan lain-lain.
Satuan Pendidikan dapat merumuskan dan mengembangkan nilai
operasional dan nilai karakter sikap sosial tersebut secara bersama-sama.
Tabel 11 : Contoh Format Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2)
Nama Satuan Pendidikan : SMPLB Tunarungu
Kelas/Semester : VIII /3
Tahun Ajaran : 2018
No Waktu Nama Siswa
Catatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak Lanjut Hasil
1 23/8/ 2018
Nina Terlambat datang ke sekolah
Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih
awal.
Masih belum berubah
Bima Datang ke sekolah paling
awal
Kemandirian Disiplin
2. 18/10/ 2018
Nina Meminta maaf karena lupa membawa alat untuk
menggambar
Integri tas Jujur
3. 23/10/ 2018
Bima Terlambat datang ke sekolah.
Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih
awal.
Masih belum berubah
Berbicara dengan lancar dan lantang
saat presentasi
Kemandirian Perca ya diri
4 13/11/ 2018
Yosep Berbicara kasar saat temannya
meminta tolong.
Integritas santun Menceriterakan peristiwa yang menyentuh hati
Masih sering lupa untuk berbicara dengan
lembut dan santun.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu17 Tema 5
5. 13/11/ 2018
Nina Terlambat datang ke sekolah
Kemandirian Disiplin Pemanggilan terhadap orang
tua Bita
Masih belum berubah.
6. 24/11/ 2018
Yosep Menyanyikan lagu
kebangsaan dengan hikmat
Nasionalisme Menghayati lagu
nasional
7. 02/12/ 2018
Ali Mengembalikan pensil
temannya dengan cara di
lempar
Integri tas santun Diajak berbicara dari
hati ke hati
Masih perlu bimbingan
dalam sikap santun
8. 06/12/ 2018
Nina Menolong teman yang
megalami sakit
Gotong Royong
Suka menolong
9. 11/12/ 2018
Nina Datang ke sekolah tepat
waktu
Kemandirian Disiplin
Mengajukan diri untuk mengikuti
lomba menyanyi
mewakili kelas
Kemandirian Percaya Diri
dst
Tabel 12 : Contoh Format Rekap Jurnal Pengamatan Sikap Sosial (KI-2)
Nama Siswa : Mila
Kelas/Semester : VIII/3
Tahun Ajaran : 2018-2019
No Waktu Catatan Perilaku
Nilai Utama Karakter
Karakter Operasional
Tindak Lanjut Hasil
1 23/8/2018 Terlambat datang ke sekolah
Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih
awal.
Masih belum berubah
2 18/10/ 2018 Meminta maaf karena lupa membawa alat untuk
menggambar
Integri tas Jujur
3 23/10/2018 Terlambat datang ke sekolah
Kemandirian Disiplin Dinasehati agar datang lebih
awal.
Masih belum berubah
Berbicara dengan lancar dan lantang
saat presentasi
Kemandirian Percaya diri
4. 6/11/ 2018 Terlambat datang ke sekolah.
Kemandirian Disiplin Panggilan terhadap orang
tua.
Masih belum berubah
18Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
5 25/11/ 2018 Menolong teman yang mengalami
sakit.
Gotong royaong
Suka menolong
6. 11/12/2018 Datang ke sekolah tepat
waktu
Kemandirian Disiplin
Mengajukan diri untuk
lomba bernyanyi.
Kemandirian Percaya diri
Contoh Deskripsi Raport
Nina sangat jujur, percaya diri, suka menolong, dan sudah mampu
meningkatkan sikap disiplin.
3. Pengolahan Nilai Kompetensi Pengetahuan
Tabel 1.13: Contoh rekap penilaian pengetahuan :
Nama : Mila
Muatan pelajaran : Seni Budaya (SBd)
Kelas/semester : VIII/3 SMPLB Tunarungu
KD Tema 1 Tema 2 Tema 3 Tema 4 NPH NPTS NPA NILAI AKHIR
3.1 85 75 65 - 75 60 70 68,3
3.2 80 90 85 - 85 90 80 85
3.3 70 80 - 80 77 80 80 79
3.4 80 90 80 80 82,5 85 90 85,8
3.5 - - 90 90 90 - 8 85
Nilai Rata-rata 80,6
Nilai Akhir (NA) Pengetahuan dalam rapor Mila untuk mata pelajaran
Seni Budaya (SBd):
NA = Rata-rata KD 3.1 3.2 3.3 .3 4 3.5 = 68,3 +85+79+85,8+85 = 80,6
5
Contoh perumusan rentang predikat
Untuk muatan pelajaran Seni Budaya (SBd) mengukur pencapaian 2 SNP
sebagai berikut:
Standar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
Standar pendidik memiliki kompetensi yang baik.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu19 Tema 5
Jika KKM untuk Seni Budaya (SBd) 70 maka satuan pendidikan menetapkan
rentang predikat muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk penilaian
pengetahuan sebagai berikut: 86 – 100 : A
71 – 85 : B
56 – 70 : C
≤ 55 : D
Maka nilai pengetahuan mata pelajaran Seni Budaya (SBd) untuk Mila :
80.6 mendapat predikat B
No Mata Pelajaran
Pengetahuan Keterampilan
Nilai Predikat Deskripsi Nilai Predikat Deskripsi
1 Seni Budaya 80,6 B
Contoh penulisan deskripsi
K D Seni Budaya (SBd)
3.1 Mengenal gambar bentuk fauna
3.2 Mengenal karya bentuk tiga dimensi
3.3 Mengenal dinamika gerak tarI nusantara
3.4 Memahami unsur-unsur tari nusantara (wirama, wirasa, wiraga)
3.5 Mengenal gerak pantomim sesuai tema
Hasil penghitungan untuk setiap KD sebagai berikut:
No KD SKOR KD = (2 x NPH) + NUTS + NPAS 4
1 3.1 (2 x 75) + 60 + 70 = 70 (baik) 4
2 3.2 (2 x 85) + 90 + 80 = 85 (sangat baik) 4
3 3.3 (2 x 77) + 80 + 80 = 79 (baik) 4
4 3.4 (2 X 82,5) + 85 + 90 = 85,8 (sangat baik) 4
5 3.5 (2 x 90) + 80 = 87 (sangat baik) 3
Contoh deskripsi pencapaian Kompetensi Pengetahuan Untuk mata
pelajaran Seni Budaya (SBd):
Mila, sangat baik dalam mengenal; bentuk kertas dulung, unsur-unsur
gerak anggota tubuh dan kerajinan dari bahan alam. Cukup baik dalam
mengenal gambar ekspresi dan lagu bertanda birama 3.
20Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Tabel 1.14. Contoh Rubrik ketrampilan membaca
AspekBaik Sekali
(4)Baik(3)
Cukup(2)
Perlu Bimbingan(1)
Sikap: Ketelitian dan membaca teks bacaan
Sangat teliti dan detail dalam membaca teks bacaan
Teliti dan detil dalam membaca teks bacaan
Cukup teliti dan detail dalam membaca teks bacaan
Kurang Teliti dan kurang detail dalam membaca teks bacaan
Sikap ketika menyebutkan makna kata
Sangat teliti dalam menyebutkan/ menjelaskan makna kata
Teliti dalam menyebutkan/ menjelaskan makna kata
Cukup teliti dalam menyebutkan/ menjelaskan makna kata
Kurang teliti dalam menyebutkan/ menjelaskan makna kata
Sikap ketika mencari padanan kata
Sangat teliti dalam mencari padanan kata
Teliti dalam mencari padanan kata
Cukup teliti dalam mencari padanan kata
Kurang teliti dalam mencari padanan kata
Sikap ketika mencari makna yang tersirat dalam paragraf
Sangat teliti dalam mencari makna yang tersirat dalam paragraf
Teliti dalam mencari makna yang tersirat dalam paragraf
Cukup teliti dalam mencari makna yang tersirat dalam paragraf
Kurang teliti dalam mencari makna yang tersirat
Nilai = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimum
Contoh = 9 x 100 = 75 12
Tabel 1.15: Contoh Matrik Penilaian Diskusi
Aspek Pengamatan
Kriteria
Baik Sekali(4)
Baik(3)
Cukup(2)
Perlu Bimbingan
(1)
Mendengarkan Selalu mendengarkan teman yang sedang berbicara.
Mendengarkan teman yang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan
Mendengarkan teman yang sedang berbicara, namun seringkali perlu diingatkan
Tidak peduli dengan teman yang sedang berbicara, seringkali beraktifitas sendiri.
Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, ekspresi wajah, suara)
Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.
Merespons dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Merespons namun kurang tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu21 Tema 5
Catatan : cek (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Penilaian : total nilai X 10 =
16
Contoh : 3+3+3+3 X10 = 12 X 10 = 7,5
16 16
Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan, pikiran).
• Isi gagasan menginspirasi teman.
• Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi.
• Meerespon sesuai dengan topik.
• Isi gagasan kurang menginspirasi teman
• Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi.
• Meerespon sesuai dengan topik
• Merespon sesuai dengan topik.
• Isi gagasan kurang menginspirasi teman
• Jarang berbicara selama proses diskusi berlangsung
Keruntutan berbicara
Menyampaikan pendapatnya secara runtut dari awal hingga akhir dan konsisten.
Menyampaikan pendapatnya secara runtut, tetapi belum konsisten.
Menyampaikan pendapatnya kurang runtut, tetapi konsisten.
Masih perlu berlatih untuk berbicara secara runtut, dan belum konsisten.
Tabel 1.16 Penilaian Unjuk Projek
No Aspek skore
1 2 3 4 5
1 Perencanaan
Desain
Penjadwalan
2 Proses Pelaksanaan
Catatan monitoring
Catatan evaluasi
3 Hasil
Bentuk fisik
Isi penyajian kebahasaan
Kelengkapan kerangka
Estetika
22Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Keterangan :
• Penilaian dilakukan melalui pengamatan dan melihat catatan.
• Skore 1 sangat kurang
2 kurang
3 cukup
4 baik
5 baik sekali
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu23 Tema 5
Tentang Anak Tunarungu
A. Pengertian Anak Tunarungu
Anak tunarungu merupakan anak yang memiliki gangguan pada
pendengaran, sehingga tidak dapat mendengar bunyi dengan sempurna
atau bahkan tidak mendengar sama sekali. Istilah tunarungu diambil
dari kata tuna yang berarti kurang dan rungu yang berarti pendengaran.
Apabila ditinjau dari segi fisik, anak tunarungu tidak berbeda dengan anak
pada umumnya. Pada saat berkomunikasi barulah diketahui bahwa anak
tersebut tunarungu. Gangguan mendengar yang dialami anak tunarungu
menyebabkan terhambatnya perkembangan bahasa anak, karena
perkembangan tersebut sangat penting untuk berkomunikasi dengan orang
lain. Berkomunikasi dengan orang lain membutuhkan bahasa dengan
artikulasi atau ucapan yang jelas sehingga pesan yang akan disampaikan
dapat tersampaikan dengan baik dan memiliki satu makna, sehingga tidak
ada salah tafsir makna yang dikomunikasikan.
B. Karakteristik Anak Tunarungu
Karakteristik anak tunarungu dari segi fisik tidak memiliki karekteristik yang
khas, karena secara fisik anak tunarungu tidak mengalami gangguan yang
terlihat. Karakteristik anak tunarungu dapat dilihat dari segi intelegensi,
bahasa dan bicara, emosi, dan sosial.
1. Intelegensi Anak Tunarungu
Intelegensi anak tunarungu tidak berbeda dengan anak pada umumnya.
Terdapat anak tunarungu yang memiliki inteligensi tinggi, rata-rata
dan rendah. Prestasi anak tunarungu sering kali lebih rendah daripada
prestasi anak sebaya yang memiliki potensi kecerdasan yang setara.
Hal tersebut dapat dipengaruhi kemampuan anak tunarungu untuk
memahami pelajaran yang disampaikan secara verbal. Dengan demikian
anak tunarungu tidak dapat memaksimalkan potensi kecerdasan yang
dimilikinya, akibatnya prestasi akademik mereka di bawah rata-rata
anak sebayanya (Kirk, Gallagher, Coleman, 2015).
2. Bahasa dan Bicara Anak Tunarungu
Mendengar merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan
bicara dan bahasa seseorang. Bicara pada anak terlatih ketika anak
tersebut dapat mendengarkan dan mengimitasi (menirukan) ucapan
24Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
yang didengarnya. Dengan demikian anak tunarungu yang memiliki
keterbatasan dalam mendengarkan bunyi bahasa akan terhambat
perkembangan bicara dan bahasanya, jika tidak mendapatkan intervensi
yang diperlukan.
Perkembangan berbahasa tunarungu memerlukan dukungan dari
lingkungan berbahasa yang intensif. Dukungan lingkungan keluarga dan
masyarakat dalam memberikan kesempatan anak tunarungu berlatih
berkomunikasi dengan baik sangat diperlukan. Upaya terus menerus
serta latihan dan bimbingan secara profesional dapat membantu
perkembangan bahasa tunarungu.
3. Emosi dan Sosial Anak Tunarungu
Hambatan dalam pendengaran dapat menyebabkan anak tunarungu
kurang dapat besosialisasi dengan lingkungannya. Keterasingan dapat
menimbulkan beberapa efek negatif, seperti egosentrisme, memiliki
rasa takut akan lingkungan yang lebih luas, ketergantungan terhadap
orang lain, perhatian mereka lebih sukar dialihkan, lebih mudah marah,
dan cepat tersinggung.
C. Prinsip Pembelajaran Anak Tunarungu
Pembelajaran yang dilakukan untukanak tunarungu lebih mengandalkan
visualnya. Menurut Tati Herawati, Dudi Gunawan & Endang Rusyani;
2012) guru anak tunarungu selayaknya mengembangkan prinsip prinsip
pembelajaran sebagai berikut:
1. Prinsip Keterarahan Wajah (face to face)
Sebagian besar informasi bagi anak tunarungu diperoleh secara visual.
Melihat pada sumber informasi merupakan hal yang penting bagi
mereka. Membaca ujaran dan menangkap ucapan orang lain lebih mudah
dipahami anak tunarungu jika menatap wajah pembicara. Apabila
berbicara guru harus selalu berhadapan dengan anak tunarungu (face
to face). Keterarahan wajah yang baik merupakan hal utama untuk
membaca ujaran atau menangkap ucapan orang lain.
2. Prinsip Keterarahan Suara
Sebagian anak tunarungu memiliki sisa pendengaran. Untuk
memperlancar interaksi dengan lingkungannya sisa pendengaran
tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Memperhatikan sumber
bunyi atau suara yang ada di sekitarnya perlu dikembangkan pada anak
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu25 Tema 5
tunarungu. Keterarahan suara merupakan prinsip yang dikembangkan
untuk melatih anak tunarungu dengan sisa pendengaran untuk
mengenal lingkungannya.
3. Prinsip Tanggap Terhadap Apa Yang Ingin Dikatakan Anak
Mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan merupakan kebutuhan
setiap orang. Keterbatasan berkomunikasi dapat menghambat anak
untuk mengungkapkan hal tersebut. Mereka akan menggunakan berbagai
cara untuk mengungkapkan dirinya antara lain dengan isyarat tangan
dan kata-kata. Bila pada situasi tertentu anak tunarungu menggunakan
salah satu bentuk ungkapan tersebut, sebaiknya kita segera tanggap
apa yang diamatinya lalu kita mencoba menghubungkan dengan apa
yang ingin diakatakan sehingga kita dapat membahasakannya dengan
tepat.
4. Prinsip Berbicara Dengan Lafal Yang Jelas
Pemahaman ujaran yang diterima anak tunarungu tidak secepat dan
sejelas anak yang mendengar. Ucapan yang cepat dan lafal yang kurang
jelas dapat menghambat mereka memahami ujaran tersebut dengan
benar. Oleh sebab itu ketika berbicara dengan anak tunarungu harus
tenang, tidak terlalu cepat, pelafalan huruf jelas, kalimat yang diucapkan
simpel dan menggunakan kata-kata yang dapat dipahami anak. Ketika
berbicara dengan anak tunarungu, lafal yang jelas lebih penting dari
suara yang keras.
5. Prinsip Penempatan Tempat Duduk Yang Tepat
Posisi tempat duduk siswa tunarungu di dalam kelas harus yang
memungkinkan siswa dapat memperoleh informasi dengan jelas. Jika
siswa masih memiliki sisa pendengaran, guru disarankan menempatkan
siswa agar dapat memanfaatkan sisa pendengarannya. Setiap siswa
diusahakan dapat memperhatikan wajah dengan jelas agar dapat
membaca ujaran guru.
6. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran
siswa tunarungu diperlukan agar anak lebih mudah memahami materi,
terutama untuk memahami ujaran guru sepenuhnya.
7. Prinsip Meminimalisasi Penggunaan Metode Ceramah
Oleh karena anak tunarungu mengalami kesulitan untuk memahami
26Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
ucapan guru, maka dalam proses pembelajaran harus menghindari
penggunaan metode ceramah secara dominan tanpa dukungan media
pembelajaran yang sesuai. Dalam pembelajaran anak tunarungu,
guru hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang
menghubungkan materi dengan situasi dunia nyata anak, seperti
misalnya dalam pendekatan pembelajaran kontekstual (contextual
teaching and learning).
D. Metode Maternal Reflektif
Metode Maternal Reflektif atau Maternal Reflective Methode adalah sebuah
metode yang dikembangkan oleh A. Van Uden (1968). Secara harfiah kata
maternal reflektif berasal dari dua suku kata yaitu maternal yang berarti
keibuan dan reflektif yang berarti memantulkan atau meninjau ulang kembali
adalah metode pengajaran bahasa yang diangkat dari upaya seorang ibu
untuk mengajarkan bahasa pada anaknya yang belum berbahasa sampai
anak dapat menguasai bahasa, dan metode ini dilakukan seorang ibu
dengan kemampuannya merefleksikan kemampuan berbahasa.
Metode Maternal Reflektif menggabungkan aspek-aspek natural dan
struktural. Dalam pembelajaran metode MMR mengembangkan kemampuan
berbahasa anak tunarungu yang meliputi percakapan, membaca dan
menulis, serta pembelajaran tata bahasa (Tati Hernawati, Dudi Gunawan,
Endang Rusyani; 2012). Kegiatan yang dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut:
1) Perdati (Percakapan dari hati ke hati)
Percakapan dari hati ke hati merupakan kegiatan pertukaran pikiran
atau gagasan antara anak dengan guru maupun dengan teman sekelas.
Kegiatan ini merupakan percakapan yang spontan, fleksibel untuk
mengembangkan empati anak. Guru berupaya agar anak mampu saling
memahami isi hati lawan bicara, empati anak juga akan berkembang
dengan baik. Materi percakapan dalam perdati merupakan hal-hal yang
bersifat konkret yang merupakan pengalaman bersama, maupun hal
yang bersifat abstrak dan bukan pengalaman bersama, Prinsip dalam
perdati adalah “Apa yang ingin kau katakan katakanlah begini”
Dalam kegiatan ini guru menerapkan metode tangkap dan peran
ganda dari seorang guru. Guru berperan sebagai seorang ibu yang
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu27 Tema 5
melakukan percakapan dengan anak secara alamiah, yaitu menangkap
atau memahami ungkapan anak yang mungkin dalam bentuk isyarat,
gestur atau dengan ucapan-ucapan yang tidak sempurna, kemudian
membahasakan perkiraan apa yang ada dalam pikiran anak tersebut.
Selanjutnya guru menanggapi ungkapan anak tersebut, sehingga
tercipta suatu percakapan berdasarkan ungkapan anak tersebut.
Menurut jenisnya, perdati dibedakan menjadi:
a) Perdati Murni atau Perdati Bebas
Perdati murni atau perdati bebas terjadi pada anak tunarungu
yang belum menguasai bahasa dan memerlukan bantuan metode
tangkap dan peran ganda. Materi percakapan berasal dari ungkapan
perasaan anak yang sifatnya subjektif tanpa pengaruh dari orang
lain, dengan demikian materi percakapan juga masih bersifat bebas
dan murni yang berasal dari anak.
b) Perdati Melanjutkan Informasi
Percakapan pada tahapan ini diawali dengan adanya informasi,
penyampaian berita, pemberitahuan dari anak ataupun guru
tentang sesuatu yang dialami terkait dengan pengetahuan untuk
dipercakapkan. Pada tahapan ini peran guru dalam tangkap dan
peran ganda, dikurangi secara bertahap. Pada fase ini diharapkan
bahasa anak telah mendekati masa purna bahasa. Ungkapan anak
semakin mudah dipahami, bentuk kalimat dan ungkapan semakin
bervariasi dan mendekati sempurna. Materi yang diperbincangkan
merupakan pokok-pokok ilmu pengetahuan atau hal yang sudah
bersifat keilmuan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada Perdati antara lain adalah;
• Percakapan harus bersikap spontan, wajar dan rileks.
• Percakapan harus berlangsung dalam suasana akrab, dan
menyenangkan.
• Percakapan harus menggunakan bahasa penghayatan, atau
bahasa percakapan sehari-hari.
• Percakapan harus mengalir, lancar, dan fleksibel.
• Percakapan harus mengandug pemupukan empat
2) Percakapan Membaca Ideovisual
Membaca ideovisual dapat diartikan sebagai membaca gagasan atau
pikiran sendiri yang telah dituangkan dalam bentuk yang dapat ditangkap
28Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
secara visual. Pada MMR hasil perdati murni atau perdati bebas dibuat
bacaan secara tertulis sehingga menjadi visualisasi percakapan yang
selanjutnya dapat dibaca anak tunarungu.
Pada tahapan ini belum ada tuntutan agar anak dapat membaca huruf
atau kata atau kalimat, anak hanya perlu memahami isi tulisan secara
global intuitif. Anak bukan mengenal huruf, melainkan mengenal tulisan
kata, kelompok kata dan kalimat yang maknanya dipahami secara global.
Karena visualisasi percakapan tersebut merupakan hasil percakapan
anak, diharapkan anak dapat menebak kata-kata dan kalimat pada
visualisasi percakapan.
Kata-kata dan kalimat pada setiap pembelajaran memperkaya
perbendaharaan bahasa anak. Kekayaan perbendaharaan bahasa
tertulis merupakan deposit di dalam gudang ingatan anak. Bacaan-
bacaan terbaik dapat dikumpulkan pada setiap semester. Bacaan-
bacaan tersebut dapat dijadikan bahan untuk membaca lebih lanjut,
yaitu membaca makna. Kumpulan bacaan dapat juga diambil dari kelas
lain yang setara. Tahapan membaca idiovisual mempunyai ciri pada dua
kegiatan, yaitu:
a) Identifikasi langsung; anak menghubungkan/menyamakan jawaban
yang diungkapkan secara lisan dengan lambang tulisan yang ada
dalam teks bacaan hari itu.
b) Identifikasi tak langsun; anak memberikan jawaban atas pertanyaan
bacaan dengan kata-kata sendiri yang artinya sama dengan kata,
kelompok kata, atau kalimat dalam bacaan.
3) Membaca Reseptif
Membaca reseptif merupakan tahapan membaca lanjutan dari
membaca permulaan. Pada Metode Maternal Reflektif (MMR),membaca
reseptif merupakan istilah pada tahapan membaca pemahaman.
Tujuan membaca reseptif, adalah anak akan mampu memahami isi
bacaan, anak dapat menerima ide atau pengalaman baru. A van Uden
menyebutkan membaca reseptif sebagai “viso-ideal reading” yang
artinya memperoleh ide-ide baru lewat lambang tulisan yang sifatnya
visual. Bacaan yang digunakan dalam membaca reseptif merupakan
pengalaman orang lain yang mungkin belum pernah dialami oleh anak.
Anak dapat menemukan informasi dan memahami isi bacaan secara
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu29 Tema 5
mandiri. Mereka perlu memiliki kemampuan bahasa yang cukup baik
untuk dapat mengikuti tahap ini. Secara umum tahapan membaca
reseptif dilakukan dalam 2 tahap, yaitu:
Tahap-tahap Membaca reseptif adalah :
a) Membaca reseptif tahap kosa kata; anak diperkenalkan/mengenal
kosakata dalam bacaan, supaya memiliki cukup dasar menerka isi
bacaan. Materi bacaan berhubungan dengan situasi yang dikenal
anak atau yang mudah ditunjukkan melalui gambar.
b) Membaca reseptif tahap struktural/tata bahasa; pada tahapan
diperkenalkan peranan struktur kalimat. Diajarkan bahwa pemahanan
sebuah bacaan bukan hanya melalui kosakatanya saja tetapi juga
struktur bahasanya. Penggunaan struktur kalimat yang kurang tepat
dapat menyebabkan salah pemahaman pada penerima pesan.
Pada tahapan ini juga di perkenalkan terjadinya perubahan bentuk
kata (perubahan bentuk seperti aku–ku, engkau–kau), dan kiasan,
sindiran, peribahasa, dan sebagainya.
4) Refleksi
Struktur bahasa pada anak yang mendengar secara otomatis diperoleh
anak ketika mendengar percakapan atau ujaran yang didengarnya.
Bunyi bahasa yang didengarnya berupa kata-kata yang tersusun dengan
struktur bahasa yang baku. Pada anak tunarungu latihan penyadaran
adanya aspek kebahasaan diperlukan agar mereka memiliki kesadaran
berbahasa.
Releksi merupakan latihan untuk menyadarkan anak tunarungu tentang
adanya aspek kebahasaan, khususnya struktur kalimat. Latihan refleksi
direncanakan guru setelah melakukan dan/atau percami. Refleksi
perlu dilakukan guru karena perolehan bahasa anak tunarungu perlu
dikondisikan agar sedapat mungkin mendekati anak yang mendengar.
5) Percakapan Linguistik (Percali)
Percakapan linguistik disebut juga percakapan tata bahasa reflektif.
Kegiatan yang dilakukan adalah refleksi terhadap kegiatan kebahasaan
yang telah digunakan dengan mempercakapkan bacaan hasil percakapan
atau yang telah dipelajari. Kegiatan percakapan linguistik bertujuan
untuk melatih anak agar mampu menyadari dan menemukan sendiri
kaidah bahasa yang berlaku, terutama struktur bahasa secara pasif.
30Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Petunjuk Penggunaan Buku Guru
Tema 5 “Perubahan Energi” untuk Siswa Tunarungu Kelas VIII
Buku ini disusun untuk memberi gambaran yang jelas dan rinci dalam
mengembangkan pembelajaran untuk siswa tunarungu kelas VIII pada tema
“Perubahan Energi” beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tema ini antara
lain:
1. Tema “Perubahan Energi” terkait dengan tema sebelumnya yaitu tema
“Sumber Energi”, sehingga dalam pembelajarannya keselarasan konsep
antara kedua tema tersebut perlu dijaga. Pembahasan sumber energi-energi
diantara kedua tema tersebut terdapat perbedaan pembahasan dengan
tujuan memperkaya wawasan siswa dalam memahami keanekaragaman
energi.
2. Tema “Perubahan Energi” terdiri dari empat (4) subtema, yang masing-
masing subtema dikembangkan menjadi 3 pembelajaran. Diasumsikan
bahwa setiap pembelajaran dapat diselesaikan dalam waktu satu hari.
Setiap subtema diselesaikan dalam waktu satu minggu. Sehingga setiap
buku dapat diselesaikan dalam waktu 4 minggu atau 1 bulan, dengan
pembahasan sebagai berikut;
a. Subtema 1 Perubahan Energi Panas.
1) Pembelajaran 1; Perubahan Energi Panas menjadi Energi Gerak.
2) Pembelajaran 2; Perubahan Energi Panas menjadi Energi Listrik.
3) Pembelajaran 3; Perubahan Energi Panas menjadi Energi Bunyi.
b. Subtema 2 Perubahan Energi Gerak.
1) Pembelajaran 1; Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Listrik.
2) Pembelajaran 2; Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Panas,
3) Pembelajaran 3; Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Bunyi.
c. Subtema 3 Perubahan Energi Listrik.
1) Pembelajaran 1; Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas.
2) Pembelajaran 2; Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak
3) Pembelajaran 3; Perubahan Energi Listrik menjadi Bunyi.
d. Subtema 4; Perubahan Energi Alternatif.
1) Pembelajaran 1: Perubahan Energi Angin.
2) Pembelajaran 2: Perubahan Energi Air
3) Pembelajaran 3; Perubahan Energi Matahari.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu31 Tema 5
Pemetaan Kompetensi Dasar Tema Perubahan Energi
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi dari teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
4.1 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
Matematika
3.7 Memahami bangun segi banyak beraturan maupun tak beraturan.
4.7 Mengidentifikasi bangun segi banyak beraturan maupun tak beraturan.
PPKn
1.2 Mematuhi tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
2.2. Menerapkan konsepsi tata urutan peraturan perundangundangan sesuai dengan UUD1945.
3.2. Mencontohkan Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945.
4.2 Mengemukakan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari
IPS
3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan iklim di lingkup daerah.
4.2 Menyajikan hasil pengamatan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan dengan iklim di lingkup daerah.
Seni Budaya
3.2 Mengenal karya bentuk tiga dimensi.
4.2 Membuat karya bentuk tiga dimensi.
IPA
3.4 Menelaah hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4.4 Membuat laporan sederhana tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Perubahan Energi
Gambar 2.1 Peta Kompetensi Dasar Tema Perubahan Energi
32Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDIKATOR
Perubahan Energi Panas menjadi Energi Gerak• Membaca wacana peralatan
buatan manusia yang memanfaatkan perubahan energi panas menjadi energi gerak.
• Mengamati gambar berseri tentang memainkan mainan kapal otok-otok.
• Melakukan analisis memainkan mainan kapal otok-otok sebagai alat yang memanfaatkan perubahan energi panas menjadi energi gerak.
• Mengamati gambar dan membaca wacana pemanfaatan perubahan energi panas menjadi energi gerak.
• Mengisi tabel penggunaan alat yang memanfaatkan perubahan energi panas menjadi energi gerak.
• Membaca wacana bentuk segi banyak dan mengamati pola dasar bentuk kapal.
• Memilah segi banyak dan bukan segi banyak.
• Membaca dan mengamati gambar segi banyak beraturan dan tak beraturan.
• Menganalisa perbedaan segi banyak beraturan dan segi banyak dan tidak beraturan.
• Menyimpulkan ciri segi banyak beraturan.
• Mengingat kembali materi pembelajaran yang telah dipelajari.
IPS3.2.1 Menyebutkan aktifitas manusia
dalam perubahan energi panas menjadi energi gerak terkait kondisi geografi.
4.2.1 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi panas menjadi energi gerak terkait kondisi geografi.
IPA3.4.1 Menyebutkan tehnologi yang
digunakan untuk mengubah sumber daya alam energi panas menjadi energi gerak.
4.4.1 Menceritakan perubahan sumber daya alam energi energi panas menjadi energi gerak.
Matematika3.7.1 Menyebutkan ciri-ciri khusus
bangun segi banyak pada diagram pembangkit listrik tenaga uap dan panas bumi.
4.7.1 Memilah segi banyak dan bukan segibanyak pada diagram pembangkit listrik tenaga uap dan panas bumi.
Ruang Lingkup pembelajaranSub Tema 1 Perubahan Energi Panas
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu33 Tema 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 INDIKATOR
Perubahan Energi Panas menjadi Energi Listrik• Mengamati gambar dan
membaca wacana perubahan tentang uap pada air mendidih dalam ketel (cerek).
• Membaca bacaan tentang pembangkit listrik tenaga uap.
• Menyimpulkan informasi yang terdapat pada bacaan.
• Membaca bacaan tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi.
• Membaca bacaan dan membandingkan diagram tentang PLTU dan PLTB.
• Menganalisa bentuk-bentuk segi banyak pada diagram PLTU dan PLTB.
• Membandingkan diagram PLTU dan PLTB dengan pola dasar kapal
• Membuat pola kapal dengan meenggunakan bentuk-bentuk segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
• Membuat komposisi dengan menggunakan bangun segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
• Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari.
Bahasa Indonesia3.1.1. Menyebutkan topik dari teks
penjelasan sederhana tentang perubahan energi panas menjadi energi listrik.
4.1.1 Menjelaskan topik teks penjelasan sederhana tentang perubahan energi panas menjadi energi listrik.
IPA3.4.1. Menyebutkan teknologi yang
digunakan untuk mengubah sumber energi panas menjadi energi listrik.
4.4.1 Menceritakan perubahan sumber energi panas menjadi energi listrik.
Seni Budaya3.2.1 Mengenal karya bentuk geometris
tiga dimensi.4.2.1 Membuat sketsa karya bentuk tiga
dimensi.
34Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR
Pembelajaran Perubahan Energi Panas menjadi Energi Bunyi• Mengamati gambar air
mendidih dalam ceret dan penjual putu dengan.
• Membaca wacana tentang perubahan energi panas menjadi energi bunyi.
• Dialog kelas tentang perubahan energi panas menjadi energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari dan manfaatnya bagi manusia.
• Membaca bacaan tentang Usaha Mencegah Polusi Udara.
• Menyampaikan informasi yang terdapat pada bacaan.
• Menganalisa contoh kasus pelanggaran aturan sesuai dengan tata perundangan dan peraturan di Indonesia.
• Menyebutkan pemanfaatan perubahan energi di lingkungan sekitar siswa, pengaruh dan manfaat bagi lingkungannya.
• Diskusi pemanfaatan energi panas bumi untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
• Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pembelajaran ini.
Bahasa Indonesia3.1.2 Menyebutkan hal-hal pokok
dari teks penjelasan sederhana tentang energi panas menjadi energi bunyi.
4.1.2 Menjelaskan topik yang akan dijelaskan tentang energi panas menjadi energi bunyi.
PPKn1.2.1 Menyebutkan tatatata urutan
peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
2.2.1 Menyebutkan konsepsi tata urutan peraturan perundangan sesuai dengan UUD Negara RI tahun 1945.
3.2.1 Menyebutkan contoh pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi.
4.2.1 Membuat daftar kegiatan terkait pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi gerak.
IPS3.2.2 Menceritakan pemanfaatan
perubahan sumberdaya alam energi panas.
4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi panas menjadi energi bunyi.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu35 Tema 5
Subtema 2 Perubahan Energi Gerak.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDIKATOR
Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Listrik• Membaca bacaan dinamo
lampu sepeda.• Menentukan informasi
pada bacaan dinamo lampu sepeda.
• Membandingkan cara kerja dinamo sepeda dengan pembangkit listrik geothermal.
• Mengisi tabel tentang alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan perubahan energi gerak menjadi energi listrik.
• Membuat pembangkit listrik mini yang menggunakan energi gerak yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
• Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pembelajaran ini.
Bahasa Indonesia3.1.1 Menyebutkan hal-hal pokok dari
suatu teks penjelasan perubahan energi gerak menjadi energi listrik.
4.1.1 Memaparkan hal-hal pokok suatu teks penjelasan perubahan energi gerak menjadi energi listrik.
IPA3.4.2 Menyebutkan perubahan sumber
energi gerak menjadi energi listrik di lingkungannya.
4.4.2 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi gerak menjadi energi listrik di lingkungannnya.
Seni Budaya3.2.2 Menyebutkan cara membuat
pembankit renaga listrik mini.4.2.2 Merangkai pembangkit tenaga
listrik mini.
36Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 INDIKATOR
Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Panas• Membaca wacana salah satu
aktifitas seseorang ketika merasa dingin (menggosok- gosok kedua tangan).
• Melakukan percobaan akibat menggosokan kedua tangan.
• Menganalisa percobaan menggosokan tangan sebagai perubahan energi gerak menjadi energi panas.
• Mencari mencegah kerusakan peralatan ketrampilan yang memanfaatkan perubahan energi gerak menjadi panas.
• Mengelompokan gambar benda-benda sesuai dengan bentuk segi banyak beraturan dan segi banyak tak beraturan.
• Mengidentifikasi perlatan ketrampilan yang berbentuk segi banyak dan namanya.
• Menyimpulkan ciri segi banyak beraturan dan segi banyak tidak beraturan.
• Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pembelajaran ini.
IPA3.4.3 Menyebutkan akibat perubahan
energi gerak menjadi energi panas pada alat yang digunakan kehidupan sehari-hari.
4.4.3 Melakukan pencegahan pengaruh perubahan energi gerak menjadi energi panas dalam kehidupan sehari-hari.
IPS3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia
dalam perubahan energi erak menjadi energi panas. yang disebabkan kondisi geografi/ iklim.
4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi gerak menjadi energi panas.
Matematika3.7.2 Menyebutkan ciri-ciri khusus
bangun segi banyak beraturan.4.7.2 Memilah segi banyak beraturan
dan segibanyak tak beraturan.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu37 Tema 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR
Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Angin• Membaca bacaan tentang
perubahan energi gerak menjadi energi angin.
• Menyimpulkan isi bacaan tentang perubahan energi gerak menjadi energi angin.
• Membaca bacaan tentang pengaruh penggunaan mesin dan polusi.
• Membaca bacaan contoh ketaatan urutan perundanngan dalam sistem hukum nasional.
• Mengisi tabel tindakan yang merupakan ancaman dan bahaya yang ditimbulkan terhadap NKRI.
• Mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari pada pembelajaran ini.
Bahasa Indonesia3.1.3 Menyebutkan informasi teks
penjelasan secara runtut.4.1.3 Memaparkan informasi secara
runtut.
IPS3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia
dalam perubahan energi gerak menjadi energi angin terkait kondisi geografi.
4.2.3 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi gerak menjadi energi angin terkait kondisi geografi.
PPKn1.2.2 Memberikan contoh ketaatan pada
tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
2.2.2 Memberikan contoh perilaku yang mentaati tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai dengan UUD1945.
3.2.2 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi gerak.
4.2.2 Menceritakan kegiatan yang dapat dilakukan siswa yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi gerak.
38Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Subtema 3; Perubahan Energi Listrik
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDIKATOR
Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas• Membaca bacaan tentang
contoh-contoh peralatan ketrampilan yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi energi panas.
• Membaca bacaan tentang cara kerja suatu alat yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi energi panas.
• Mengisi format isian tentang informasi yang terdapat pada bacaan.
• Membaca bacaan hubungan antara bukan segi banyak atau segi banyak tak beraturan dengan segi banyak beraturan.
• Menghubungkan bentuk bukan segi banyak atau segi banyak tak beraturan dengan segi banyak beraturan dalam kaitan menentukan bahan ketrampilan.
Bahasa Indonesia3.1.3 Menyebutkan informasi teks
penjelasan secara sistematis. 4.1.3 Menuliskan informasi teks yang
dibaca secara sistematis.
IPA3.4.3 Menyebutkan pemanfaatan
perubahan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
4.4.3 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika3..7.3 Menyebut hubungan segi banyak
tak beraturan dan segi banyak beraturan.
4.7.3 Mencari hubungan segi banyak tak beraturan dan segi banyak beraturan.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu39 Tema 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 INDIKATOR
Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak• Mengamati gambar-gambar
peralatan ketrampilan yang memanfaatkan perubahan energi gerak ke energi listrik.
• Menganalisa sumber energi yang dipegunakan untuk menjalankan alat tersebut dan menyimpulkan perubahan energinya.
• Mencari dan memasukannya ke dalam tabel alat-alat yang memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi enargi gerak.
• Membuat rancangan baling-baling bambu.
IPS3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia
dalam pemanfaatan energi listrik yang disebabkan kondisi geografi/ iklim.
4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait pemanfaatan energi listrik.
IPA3.4.4 Menceritakan perubahan energi
listrik menjadi energi gerak.4.4.4 Menentukan alat-alat yang
memanfaatan perubahan energi listrik menjadi energi gerak.
Seni Budaya3.2.3 Menyebutkan cara membuat
rancangan kincir angin.3.2.3 Membuat rancangan kincir angin.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR
Perubahan Energi Listrik menjadi Cahaya• Membaca bacaan kegiatan
manusia yang memanfaat lampu yang menggunakan energi listrik.
• Membaca bacaan “Penemuan Lampu Pijar”
• Menjelaskan informasi bacaan.
• Mengamati gambar penggunaan lampu listrik pada aktifitas manusia.
• Berdiskusi hambatan yang ditimbulkan jika aparat negara yang kerja malam tanpa penerangan dalam memberikan perlindungan bagi warga.
PPKn1.2.3 Menceritakan perilakunya yang
sesuai ada tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia.
2.2.3 Menceritakan contoh perundangan yang sesuai dengan tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945.
3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945.
4.2.3 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari.
40Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Bahasa Indonesia3.1.3 Menyebutkan informasi dari
teks penjelasan sederhana, yang dibacanya dengan bahasanya sendiri.
4.1.3 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
IPS3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia
dalam perubahan energi kistrik menjadi energi cahaya yang disebabkan kondisi geografi/iklim.
4.2.3 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi listrik menjadi energi cahaya terkait kondisi geografi.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu41 Tema 5
Subtema 4; Perubahan Energi Alternatif
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 INDIKATOR
Perubahan Energi Angin• Membaca bacaan
perbincangan siswa setelah liburan.
• Membaca bacaan kincir angin di berbagai tempat.
• Memnyampaikan informasi dari teks bacaan.
• Menganalisa urutan kerja berbagai alat yang memanfaatkan perubahan energi angin.
• Membuat baling-baling dari bambu.
Bahasa Indonesia3.1.4 Menyebutkan informasi dari teks
sederhana penjelasan perubahan energi angin yang dibacanya dengan bahasanya sendiri.
4.1.4 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
IPA3.4.4 Memberi alasan perlunya
perubahan energi alternatif dengan kondisi geografis Indonesia.
4.4.4 Melaporkan menggunakan kaidah bahasa Indonesia tentang pemanfaatan sumber daya alternatif di lingkungannya.
Seni Budaya3.2.4. Menunjukan kelengkapan yang
sesuai untuk sebuah karya tiga dimensi.
4.2.4 Membuat kincir angin sederhana.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 INDIKATOR
Perubahan Energi Air• Mengamati gambar-gambar
pemanfaatan energi air.• Membaca dialog siswa-siswa
tentang Pembangkit listrik tenaga air.
• Membandingkan Pembangkit listrik tenaga air dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
• Menulis laporan pemanfaatan penergi air di lingkungan sekitar siswa.
IPA3.4.4 Memberi alasan perlunya
perubahan energi air dengan kondisi geografis Indonesia.
4.4.4 Melaporkan pemanfaatan energi air di lingkungannya menggunakan kaidah bahasa Indonesia.
42Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
• Mencari jumlah sudut segi banyak beraturan.
• Mencari keliling segi banyak berturan.
Matematika3.7.4 Menyebutkan rumus segi banyak
beraturan.4.7.4 Menghitung luas segi banyak
beraturan.
IPS3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia
dalam pemanfaat teknologi untuk perubahan energi alternatif.
4.2.3 Membuat laporan pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR
Perubahan Energi Matahari• Menyebutkan manfaat energi
matahari badi mahluk hidup.• Membaca bacaan tentang
pembangkit listrik tenaga surya atap rumah.
• Menyampaikan informasi bacaan pembangkit listrik tenaga surya atap rumah.
• Menyampaikan lapooran penggunaan energi listrik di lingkungan sekitar siswa.
• Menganalisa penggunaan alat teknologi komunikasi dan informatika dan cara pencagahan.
PPKn1.2.3 Menceritakan tata urutan
peraturan dan perundang- undangan sesuai dengan UUD 1945.
2.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi alternatif.
4.2.3 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi alternatif.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu43 Tema 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 INDIKATOR
Perubahan Energi Matahari• Menyebutkan manfaat energi
matahari badi mahluk hidup.• Membaca bacaan tentang
pembangkit listrik tenaga surya atap rumah
• Menyampaikan informasi bacaan pembangkit listrik tenaga surya atap rumah
• Menyampaikan lapooran penggunaan energi listrik di lingkungan sekitar siswa
• Menganalisa penggunaan alat tehnologi komunikasi dan informatika dan cara pencagahan
PPKn1.2.3 Menceritakan tata urutan
peraturan dan perundang- undangan sesuai dengan UUD1945.
2.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi alternatif.
4.2.3 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi alternatif.
Bahasa Indonesia3.1.4 Memaparkan informasi dari
teks penjelasan sederhana, yang dibacanyadengan bahasanya sendiri
4.1.4 Memaparkan informasi dari teks penjelasan sederhana, yang dibacanyad dengan bahasanya sendiri.
Bahasa Indonesia3.2.4 Menyebutkan aktifitas manusia
dalam perubahan energi matahari terkait kondisi geografi.
4.2.4 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya dalam perubahan energi matahari terkait kondisi geografi
44Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Subtema1
Perubahan Energi Panas
Pengantar tema dan subtema 1 ini disajikan pada awal pembelajaran
1 Subtema satu sebagai penghubung antara tema sebelumnya dan tema
yang akan dibahas. Macam-macam energi yang akan dibahas pada tema ini
sebagian berbeda dengan maksud memperkaya pengetahuan siswa tentang
energi yang ada di lingkungan siswa.
Penekanan pada kesadaran untuk menjaga Negara Kesatuan Republik
Indonesia dapat ditekankan melalui kekayaan alam sumber daya energi yang
ada di Indonesia. Pengembangan kesadaran siswa bahwa kekayaan sumber
daya energi merupakan suatu berkah bagi rakyat Indonesia, tetapi pada sisi
lain dapat menjadi ancaman terhadap negara jika sumber daya tersebut tidak
dikelola secara bijaksanana dantertip hukum.
Dalam pembahasan perubahan energi ada kemungkinan siswa dan
guru merasa tumpang tindih. Sebagai, contoh perubahan panas menjadi
energi menjadi energi listrik akan melalui perubahan energi gerak. Dalam hal
ini guru perlu menjaga pemahaman bahwa topik atau fokus utamanya pada
perubahan energi pada pembelajaran tersebut, yaitu menghasilkan energi
listrik.
Pada pembelajaran 3 kemungkinan peserta didik kesulitan memahami
tentang bunyi. Peserta didik tidak perlu diperkenalkan bunyi secara mendalam,
tetapi mereka memerlukan pemahaman bahwa energi bunyi terdapat di sekitar
mereka. Sehingga mereka perlu mengetahui manfaat perubahan energi yang
menghasilkan bunyi.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu45 Tema 5
Matematika
3.7.1. Menyebutkan ciri-ciri khusus bangun segi banyak pada diagram pembangkit listrik tenaga uap dan panas bumi.
4.7.1. Memilah segi banyak dan bukan segi banyak pada diagram pembangkit listrik tenaga uap dan panas bumi.
IPS
3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan iklim di lingkup daerah.
4.2 Menyajikan hasil pengamatan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan dengan iklim di lingkup daerah.
IPA
3.4.1 Menyebutkan teknologi yang digunakan untuk mengubah sumber daya alam energi panas menjadi energi gerak.
4.4.1 Menceritakan perubahan sumber daya alam energi energi panas menjadi energi gerak.
Pem
belajaran
1 Perubahan Energi Panas menjadi Energi Gerak
Gambar 2.2 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 1
Perubahan Energi Panas menjadi Energi Gerak
46Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Indikator
IPS
3.2.1. Menyebutkan aktifitas manusia berhubungan dengan perubahan energi
panas menjadi energi gerak terkait kondisi geografi.
4.2.1. Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas
manusia di lingkungannya terkait perubahan energi panas menjadi
energi gerak terkait kondisi geografi.
IPA
3.4.1. Menyebutkan teknologi yang digunakan untuk mengubah sumber daya
alam energi panas menjadi energi gerak.
4.4.1. Menceritakan perubahan sumber daya alam energi energi panas
menjadi energi gerak.
Matematika
3.7.1. Menyebutkan ciri-ciri khusus bangun segi banyak pada diagram
pembangkit listrik yang memanfaatkan perubahan energi panas.
4.7.1. Memilah segi banyak dan bukan segi banyak pada diagram pembangkit
listrik tenaga uap dan panas bumi.
Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui pengamatan gambar dan membaca bacaan tentang perubahan
energi, siswa dapat menceritakan aktifitas manusia dilingkungannya
tentang pemanfaatan perubahan energi panas menjadi energi gerak.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menjelaskan proses perubahan energi
gerak menjadi energi panas.
3. Dengan latihan terbimbing, siswa dapat membedakan segi banyak
beraturan dan segi banyak tidak beraturan.
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Diagram cara kerja kapal otok-otok
• Gambar kapal uap
• Gambar loko uap
• Bentuk-bentuk bangun datar; segi banyak, bukan segi banyak, segi banyak
beraturan.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu47 Tema 5
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas, dapat dilakukan dengan
memberi kesempatan seorang siswa untuk mereview materi tema sumber
energi secara verbal. Siswa yang lain diberi kesempatan menanggapi dan
memperbaiki pendapat temannya. Guru perlu mengkondisikan agar siswa
dapat saling menghargai pendapat temannya.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
perubahan energi panas mejadi energi gerak.
Kegiatan Inti
Ayo Mengamati
• Siswa membaca buku, dan guru memperhatikan jika ada siswa yang ingin:
¾¾ Menyatakan pernah pergi ke tempat wisata air panas. jika tidak ada,
¾¾ Guru dapat menanyakan adakah siswa melihat orang berjualan mainan
seperti pada gambar, jika tidak ada yang pernah melihat mainan kapal
otok-otok tersebut, guru dapat menugaskan siswa untuk melanjutkan
memperhatikan cara memainkan mainan tersebut. Jika nama mainan
tersebut berbeda dengan di tempat siswa, guru perlu menyesuaikannya.
• Setelah siswa membaca dan mengamati gambar, kapal otok-otok dan
cara memainkannya, guru meminta seorang siswa untuk menceritakan
informasi yang dipahami terkait kapal otok-otok dan cara memainkannya.
Guru mengatur agar siswa yang lain diberi kesempatan untuk menyanggah,
bertanya, dan memperbaiki pendapat temanya dengan tertib dan saling
menghargai.
• Guru menyempurnakan ujaran siswa baik dalam pemilihan kata maupun
tata bahasa.
48Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Ayo Cari Tahu
• Guru menunjukan dan membimbing siswa agar memahami cara kerja
kapal otok-otok sebagai berikut (gambar 2. 4);
¾ Api akan memanaskan air.
¾ Air yang mendidih akan berubah menjadi uap dan uap akan mencari
jalan keluar melalui pipa knalpot. Uap air mendorong air yang ada di
dalam knalpot sehingga kapal bergerak maju.
¾ Ketika uap keluar, bagian dalam knalpot pun kosong dan knalpot panas.
Hal tersebut menyebabkan air di bak masuk ke dalam knalpot. Air di
dalam knalpot dipanaskan lagi. Kejadian tersebut berulang terus selama
api masih menyala.
¾ Mainan kapal otok-otok berjalan karena perubahan energi panas
menjadi energi gerak.
Gambar 2.3. Bagan Kapal Otok-otokSumber: maritimnews.id
Ayo Menyimak
Dengan didampingi guru, siswa membaca dan memperhatikan gambar
1.5, Perubahan energi panas menjadi energi gerak yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, pada buku siswa, guru perlu membimbing peserta didik
untuk memperhatikan uap dan cerobong uap agar mendapat pemahaman
tentang:
• Lokomotif dan kapal uap merupakan pemanfaatan teknologi perubahan
energi panas menjadi energi gerak.
• Perubahan energi tersebut dimanfaat manusia sesuai dengan kondisi
geografi. Alat-alat transportasi laut di wilayah perairan, lokomotif di daratan.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu49 Tema 5
Dapat juga dijelaskan pada siswa, bahwa di beberapa wilayah pegunungan
terdapat rel kereta api yang bergerigi, gerigi tersebut dimanfaatkan
menahan kereta tidak meluncur.
• Penemuan mesin membuat kehidupan manusia lebih mudah dan nyaman.
• Transportasi yang menggunakan mesin uap banyak dimanfaatkan pada
abad 18 sampai pertengahan abad 20. Penggunaan mesin uap secara
perlahan tergantikan oleh mesin diesel yang berbahan bakar solar dan
mesin berbahan bakar bensin.
• Mesin uap kurang ramah terhadap lingkungan, karena pembakarannya
menyebabkan polusi udara.
• Siswa mengisi tabel 1.1 (Peralatan yang memanfaatkan perpindahan
energi panas menjadi energi gerak). Secara umum dapat dikatakan bahwa
mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (bensin, solar, minyak tanah)
merupakan bentuk perubahan energi panas menjadi energi gerak. Tetapi
yang terlihat secara jelas pembakarannya adalah mesin uap. Dengan
demikian siswa dapat mengisi tabel tersebut dengan mesin-mesin uap,
berbahan bakar bensin, solar dan minyak tanah. Peralatan yang digunakan
disesuaikan dengan lingkungan siswa dan sekolah.
Ayo Melaporkan
• Selain untuk penghubung ke mata pelajaran lain yaitu matematika.
Pangetahuan tersebut antara lain terkait dengan:
¾ Benda padat dapat terapung di atas benda cair, jika masa jenisnya (BJ)
lebih kecil dari benda cairnya.
¾ Massa jenis merupakan perbandingan antara berat dan volume, massa
jenis besi yang besar akan menjadi mengecil jika luasnya besar.
¾ Kapal tidak tenggelam karena luasnya besar, sehingga massa jenisnya
menjadi kecil.
• Bentuk seni rupa dua dimensi merupakan seni yang memiliki dimensi
panjamg dan lebar. Sedangkan seni rupa tiga dimensi memiliki panjang,
lebar dan tinggi. Seni lukis tiga dimensi tetap merupakan seni rupa dua
Ayo Menyimak
50Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
dimensi, karena tidak memiliki dimensi tinggi. Seni rupa tiga dimensi akan
dibahas pada pembelajaran selanjutnya.
• Setelah siswa membaca bacaan dan memperhatikan gambar pola kapal,
guru dapat membimbing siswa memahami makna segi banyak, yaitu; Segi
banyak adalah bangun tertutup yang seluruh sisinya dibatasi oleh garis yang
memiliki banyak segi dan sudut yang paling sedikit mempunyai tiga sisi.
Garis-garis yang membentuk segi banyak harus tertutup dan membentuk
sudut-sudut. Garis-garis yang membentuk segi banyak bukan merupakan
kurva.
• Dengan contoh-contoh dan keterangan bukan segi banyak diharapkan
siswa dapat membedakan segi banyak dan bukan segi banyak. Yang
termasuk segi banyak antara segi empat, segi lima, segi enam, trapesium
dan lainnya.
Ayo Mengamati
Pemahaman peserta didik dalam segi banyak dan bukan segi banyak
antara lain jika menjawab:
• Bangun datar segi banyak adalah nomor 1, 2, 5, 8, 10. bangun datar tersebut
memiliki sisi garis lurus yang seluruhnya berpotongan membentuk sudut.
• Bangun datar nomor 3, 4, 6, 9 bukan segi banyak karena memiliki sisi bukan
garis lurus.
• Nomer 11 dn 12 bukan segi banyak, karena merupakan bangun ruang.
Ayo Berlatih
Ayo Menyimpulkan
• Guru perlu menginformasikan pada siswa tentang tanda-tanda yang lazim
dipakai pada geometri, antara lain:
¾ jika terdapat tanda yang sama pada beberapa garis (misalnya /), maka
dianggap garis-garis tersebut sama panjang.
¾ Tanda yang sama di dalam beberapa sudut (misalnya //), maka besar
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu51 Tema 5
Kegiatan pembelajaran tersebut merupakan penilaian setiap pembelajaran.
Penilaian tersebut mengacu pada materi yang diberikan pada fokus mata
pelajaran pada pembelajaran ini. Dengan urutan penilaian mata pelajaran
tersebut adalah sebagai berikut:
1. IPA
Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan proses perubahan energi
panas menjadi gerak. Prinsip tersebut salah satunya adalah:
a) Api memanaskan air di dalam ketel;
b) Air dalam ketel mengeluarkan uap; pada mesin-mesin saat ini peran
ketel uap digantikan ruang pembakaran,
c) Uap air dimanfaatkan menggerakan mesin.
Ayo Mengingat Kembali
sudut-sudut tersebut dianggap sama.
¾ Tanda “ “ atau tanda “ “ ; maka sudut tersebut dianggap siku-siku atau
besar sudut 90º.
• Ciri-ciri segi banyak beraturan adalah;
¾ Memiliki sisi yang sama panjang.
¾ Memiliki sudut yang sama besar.
• Contoh segi banyak beraturan antara lain adalah;
¾ Segitiga sama sisi
¾ Persegi
¾ Segilima beraturan
¾ Segienam beraturan,
¾ Dan seterusnya
Penilaian
Penilaian sikap dapat dilakukan guru pada saat siswa menjawab
pertanyaan, berdiskusi, dan mengerjakan soal. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan guru antara lain adalah:
¾ Percaya diri ketika menjawab pertanyaan,
¾ Menunjukan kejujuran dengan tidak menyotek,
¾ Kreatif dalam menyelesaikan permasalahan.
52Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Penilaian yang diberikan kepada peserta didik dengan kriteria sebagai berikut:
¾ Nilai 4 jika dapat menyebutkan secara mandiri;
¾ Nilai 3 jika menyebutkan dengan bantuan pertanyaan,
¾ Nilai 2 jika menyebutkan dengan bantuan pertanyaan dengan petunjuk 2
alternatif jawaban,
¾ Nilai 1 jika memerlukan bimbingan secara intensif.
Kriteria tersebut hanyalah salah satu contoh, guru dapat menentukan sendiri
kriteria yang sesuai dengan kondisi daerah dan kemampuan peserta didik.
Pada siswa yang mengikuti pilihan ketrampilan otomotif, dapat
diperkaya dengan prinsip kerja mesin diesel dan mesin 4 tak. Untuk itu guru
perlu bekerja sama dengan guru pengampu mata pelajaran tersebut.
2. IPS
Penilain salah satunya dapat dilakukan dengan melihat hasil kerja siswa
mengisi tabel (Peralatan yang memanfaatkan perpindahan energi panas
menjadi energi gerak). Guru dapat menentukan jumlah alat yang harus
disebutkan siswa. Kriteria penilaian dapat ditentukan guru, salah satu
contoh kriteria penilaian adalah pada kriteria penilaian matematika.
3. Matematika
Dengan menjawab soal no 3, menunjukan siawa telah memiliki pengetahuan
tentang ciri-ciri segi banyak. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
a) Memiliki sisi yang sama panjang.
b) Memiliki sudut yang sama besar.
Diharapkan dengan pengetahuan tersebut siswa memiliki keterampilan untuk;
¾ Memilah segi banyak dan bukan segi banyak;
¾ Memilah segi banyak beraturan dan tak beraturan;
¾ Menunjukan ciri-ciri segi banyak.
Kegiatan Bersama Orangtua
Orang tua diharapkan dapat membantu siswa dalam mencari peralatan
yang memanfaatkan mesin uap. Berhubung peralatan tersebut sudah jarang
dipergunakan, jika memungkinkan, orangtua dapat membantu putranya untuk
mencari sumber-sumber belajar di internet dengan menggunakan telepon
seluler ataupun komputer. Dengan demikian siswa diarahkan menggunakan
peralatan tersebut untuk kegiatan yang positif. Melalui kegiatan tersebut
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu53 Tema 5
orangtua dapat mengontrol penggunaan alat-alat tersebut, jika siswa
menggunakannya secara mandiri.
54Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Pem
belajaran
2 Perubahan Energi Panas menjadi Energi Listrik
Bahasa Indonesia
3.1.1. Menyebutkan topik teks sederhana tentang perubahan energi panas menjadi energi listrik.
4.1.1. Menjelaskan topik teks sederhana tentang perubahan energi panas menjadi energi listrik.
Seni Budaya
3.2.1 Menyebutkan ciri-ciri karya tiga dimensi.
4.2.1 Membuat karya sederhana berbentuk tiga dimensi.
IPA
3.4.1 Menyebutkan teknologi yang digunakan untuk merubah energi panas menjadi energi listrik.
4.4.1 Menceritakan perubahan energi panas menjadi energi listrik.
Gambar 2.4 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 2
Perubahan Energi Panas menjadi Energi Listrik
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu55 Tema 5
Indikator
Bahasa Indonesia
3.1.1. Menyebutkan topik teks sederhana tentang perubahan energi panas
menjadi energi listrik.
4.1.1. Menjelaskan topik teks sederhana tentang perubahan energi panas
menjadi energi listrik.
IPA
3.4.1. Menyebutkan tehnologi yang digunakan untuk merubah energi panas
menjadi energi listrik.
4.4.1. Menceritakan perubahan energi panas menjadi energi listrik.
Seni Budaya
3.2.1. Menyebutkan ciri-ciri karya tiga dimensi.
4.2.1. Membuat karya sederhana berbentuk tiga dimensi.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks dengan bimbingan, siswa dapat memberikan
informasi tentang topik-topik teks bacaan tentang pembangkit listrik
tenaga uap.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan perubahan energi
panas menjadi energi listrk.
3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat membuat suatu pola karya tiga
dimensi.
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Gambar ceret masak air yang mendidih.
• Diagram pembangkit listrik tenaga uap.
• Diagram pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
perubahan energi panas menjadi energi listrik.
56Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
• Guru mengkondisikan agar peserta didik dapat melakukan komunikasi
terbuka dengan guru dan peserta didik yang lain di kelas.
• Guru menugaskan peserta didik membaca pengantar pembelajaran 2.
Selanjutnya guru mempertanyakan maksud bacaan tersebut. Guru dapat
melihat gestur atau mimik peserta didik yang akan berpendapat yang
dilanjutkan meminta agar ia mengemukakan pendapatnya.
• Guru meminta peserta didik yang lain untuk memberikan tanggapan secara
bergiliran dan tertib.
Kegiatan Inti
Ayo Mengamati
• Siswa mengamati gambar 1. ketel yang dipakai memasak air. Guru dapat
mempercakapkan cara memasak air di rumah atau di ketrampilan.
Pembahasan dapat dikembangkan dengan mempercakapkan ciri-ciri air
mendidih.
• Guru mengarahkan pembahasan pada salah satu ciri air mendidih adalah
mengeluarkan uap air yang menyerupai asap. Uap air tersebut merupakan
energi yang dapat dimanfaatkan manusia dengan merubah ke bentuk
energi yang lain. Hal tersebut perlu dilakukan untuk memancing siswa
untuk membahas materi pelajaran selanjutnya.
Ayo Membaca
• Guru dapat membuat bacaan yang berbeda dengan bacaan pada buku
siswa. Bacaan yang disarankan adalah tentang pembangkit tenaga listrik
di lingkungan siswa.
• Siswa membawa bacaan “Pembangkit Listrik Tenaga Uap”, Guru membantu
siswa untuk memahami isi bacaan. Hal-hal yang dapat dilakukan guru
antara lain adalah;
¾ Menanyakan kata-kata yang tidak dipahami peserta didik. Guru dapat
meminta peserta didik untuk melihat glosarium. Jika kata-kata tersebut
tidak terdapat pada glosarium, guru dapat menjelaskan makna kata
tersebut.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu57 Tema 5
¾ Membantu peserta didik memperoleh informasi dengan cara memberi
pertanyaan antara lain:
� Makna PLTU
� Memahami prinsip dasar kerja PLTU:
3 Pemanasan air dalam boiler hingga mendidih dan menghasilkan
tekanan tinggi,
3 Uap dipergunakan memutar turbin,
3 Turbin “digandeng” (dikopel) dengan generator. Putaran generator
menghasilkan listrik,
3 Air sisa produksi didaur ulang dengan pendinginan dan dimasukan
kembali ke boiler.
¾ PLTU merupakan pembangkit listrik paling banyak digunakan di Indonesia
karena pembangunannya mudah dan pembiayaannya murah.
• Informasi bacaan, dikerjakan pada tugas “Ayo menalar”
• Sebagai pengetahuan untuk guru, PLTU merupakan pembangkit istrik
yang relatif murah pembangunannya dan lokasi pembangunannya tidak
memerlukan syarat yang rumit. Kelemahan PLTU antara lain adalah
sebagian besar PLTU menggunakan bahan bakar fosil. Bahan bakar tersebut
tidak dapat diperbaharui. PLTU juga menyebabkan polusi.
• Selain menugaskan peserta didik mendapatkan informasi dari bacaan,
guru perlu menjelaskan potensi alam energi panas bumi cukup tinggi, cara
termudah memanfaatkan secara tidak langsung adalah dengan membuat
pembangkit tenaga listrik. Sedangkan pemanfaatan secara langsung
antara lain sumber air panas yang difungsikan sebagi wahana wisata.
Merupakan pengetahuan untuk guru; bahwa Indonesia dikelilingi oleh
Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni,
Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari
timur. Hal tersebut menjadikan Indonesia berada di zona “ring of fire” atau
cincin api. Akibatnya memiliki banyak gunung berapi dan rawan bencana
yang disebabkan aktifitas vulkanik. Sebaliknya posisi tersebut menjadikan
Indonesia sebagai wilayah yang subur memiliki sumber daya panas bumi
yang besar. Indonesia diperkirakan memiliki potensi geothermal terbesar di
Ayo Menalar
58Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
dunia, yaitu sebanyak 40 % dari potensi geothermal dunia.
• Selain ramah lingkungan pembangkit listrik tenaga panas bumi merupakan
sumberdaya alam yang dapat diperbaharui. Sumberdaya alam yang tidak
akan habis jika dikelola dengan baik. Keseimbangan pemasukan air ke
dalam bumi pada sumur injeksi dengan air panas yang keluar dari sumur
produksi merupakan suatu keharusan.
• Guru dapat membuat bentuk karya tiga dimensi yang lain ataupun karya
lain sesuai dengan kompetensi dasar mata pelajaran seni budaya. Pada
buku ini karya yang dibuat siswa berupa perahu/kapal. Bentuk kapal ini
mengambil bentuk dasar kapal pada umumnya. Pembelajaran ini dapat
dijadikan projek pada tema ini. Pada subtema ini energi yang digunakan
adalah energi panas.
• Guru mengamati siswa membaca dan mempercakapkan bacaan pengantar
kegiatan “Ayo kerjakan”. diharapkan dengan bantuan tersebut siswa dapat
memahami perbedaan makna dua dimensi dan tiga dimensi. Hal yang
perlu dipahami siswa adalah:
1) Dua dimensi mempunyai dua unsur, yaitu unsur panjang dan lebar.
Bentuk seni dua dimensi dapat terlihat pada karya yang terdapat pada
kertas, tembok, atau media sejenis lainnya. Contoh karya seni dua
dimensi antara lain; lukisan, batik, grafiti, dan lainnya. Lukisan tiga
dimensi termasuk karya seni dua dimensi.
2) Karya tiga dimensi mempunyai panjang, lebar, dan tinggi. Kertas
termasuk benda tiga dimensi.
• Membuat rancangan kapal;
1) Sebaiknya guru mempersiapkan pola bentuk dasar kapal dengan ukuran
yang sesuai. Guru dapat juga membuat bentuk lain yang populer di
lingkungungan peserta didik. Prinsip dasar pembuatan pola badan kapal
adaah sebagai berikut:
Pola terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a) Bagian dasar kapal, untuk memudahkan siswa, dapat digunakan
rangkaian tiga buah bidang persegi dan dua buah bidang segitiga
sama sisi yang membentuk segienam tidak beraturan. Penggunaan
bidang persegi dimaksudkan sebagai rangkaian pengenalan
pengubinan.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu59 Tema 5
1) Kaleng dibuka dan dipotong membentuk persegi panjang.
2) Sisi kaleng yang akan disambung ditekuk kebawah, kaleng yang lain
ditekuk ke atas.
b) Bagian samping dibuat 2 bidang yang sama, (sebaiknya trapesium ).
c) Dimensi tinggi kapal, merupakan tinggi bidang trapesium.
2) Pola dibuat perbagian untuk mempermudah siswa memahami bentuk
dua dimensi dan tiga dimensi. Pola yang tergambar dikertas merupakan
bentuk tiga dimensi. Ketika pola dipotong, maka menjadi bentuk tiga
dimensi, karena kertas memiliki ketebalan.
3) Guru dapat menyambung pola kapal tersebut sehingga menyerupai
bentuk kapal. Pemahaman tiga dimensi akan semakin jelas ketika pola
tersebut di rangkai
• Pembuatan Kapal
Kapal dapat dibuat dari berbagai bahan, antara lain adalah kayu
dan seng/kaleng. Pembuatan dengan bahan kayu relatif lebih sulit
dibandingkan seng/ kaleng, tetapi pembuatan dengan bahan kaleng guru
perlu memperhatikan kehati-hatian, karena bahan kaleng/seng tajam yang
dapat melukai siswa.
Pembuatan kapal dapat juga dibuat menggunakan kaleng bekas minuman.
Penyambungan sudut-sudut kaleng untuk membuat kapal dapat dilakukan
dengan solder, dapat juga dilakukan dengan cara menyambung dengan
tekukan untuk menggabungkan buah kaleng seperti berikut ini;
60Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
3) Tepi kaleng tertekuk disatukan.
4) Sambungan dipukul-pukul sampai rata dan sambungan menyatu.
Gambar 2.5 Cara Menyambung Kaleng
Dalam pembuatan karya tiga dimensi ini menggunakan kaleng minuman
ringan, pemotongan kaleng dapat menggunakan gunting biasa, sedangkan
jika menggunakan seng pemotongan sebaiknya menggunakan gunting seng.
Pada saat memotong kaleng, dapat ditempelkan selotape pada garis yang
akan dipotong
Jika siswa kesulitan menyambungkan kapal tersebut, mereka dapat
merekatkan sambungan menggunakan selotape pada bagian luar kapal.
Selanjutnya bagian dalam sambungan diberi lem menggunakan lem tembak.
Penilaian
• Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran dengan melihat
siswa ketika meakukan aktifitas. Penilaian tersebut antara lain meliputi:
¾ Sikap religius; inisiatif beribadah dan berdoa.
¾ Kejujuran; melakukan kegiatan individu, dan kejujuran jika mengutip
karya orang lain.
¾ Kerjasama; sikap siswa ketika melakukan kerja kelompok.
¾ Toleran; penghargaan pada perbedaan fisik, agama, dan kemampuan
temannya.
¾ Penilaian pengetahuan dan ketrampilan dilakukan sesuai dengan
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu61 Tema 5
materi mata pelajaran. Pemahaman siswa terhadap materi dinilai
ketika menjawab.
• Bahasa Indonesia
¾ Kemampuan siswa memperoleh informasi bacaan dapat diukur dengan
persentase, dengan acuan sebagai berikut:
� Lebih dari 80 %
� Antara 60 % sampai 79 %
� Antara 40 % sampai dengan 59%
� Di bawah 40 %
Persentase tersebut dapat dilihat dari perbandingan jumlah informasi yang
didapat dengan jumlah informasi yang terdapat pada bacaan.
¾ Kemampuan menjelaskan informasi terkait dengan pemahaman siswa
dengan tata bahasa Indonesia yang baku. Penggunaan kata yang tepat
dan sesuai konteks perlu mendapat perhatian.
• Ilmu Pengetahuan Alam
Penilaian mata pelajaran IPA dapat dilakukan berkaitan dengan pemberian
informasi putaran generator yang menghasilkan arus listrik. Peserta didik
diminta untuk menjelaskan proses tersebut.
• Seni Budaya
Hasil karya dan proses pembuatan pola dan kapal mainan dijadikan
dasar penilaian seni budaya. Dalam proses kerja kemandirian anak dalam
mengerjakan tugas menjadi acuan dengan kriteria sebagai berikut;
¾ Dapat melakukan secara mandiri setelah membaca petunjuk.
¾ Dapat melakukan setelah berdiskusi dengan temanya tentang cara
pembuatan.
¾ Dapat melakukan dengan meniru pekerjaan teman.
¾ Dapat melakukan dengan petunjuk intensive guru.
Penilain hasil karya dapat diberikan dengan memperhatikan antara lain;
¾ Ketepatan ukuran
¾ Kerapihan
¾ Keindahan
¾ Acuan tersebut merupakan suatu contoh, guru dapat membuat acuan
sesuai dengan keadaan daerah, dan kondisi siswa
62Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Kegiatan Bersama Orangtua
Bantuan orangtua diperlukan terutama pada penyelesaian proyek membuat
kapal mainan. Guru perlu meninformasikan tugas yang diberikan serta
memonitor hasil kerja tersebut.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu63 Tema 5
Pem
belajaran
3 Perubahan Energi Panas menjadi Energi Bunyi
PPKn
1.2.1 Menyebutkan tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
2.2.1 Menyebutkan konsepsi tata urutan peraturan perundangan sesuai dengan UUD Negara RI tahun 1945.
3.2.1 Menyebutkan contoh pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi.
4.2.1 Membuat daftar kegiatan terkait pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi gerak.
IPS
3.2.2 Menceritakan pemanfaatan perubahan sumberdaya alam energi panas.
4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi panas menjadi energi bunyi.
IPA
3.4 Menelaah hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4.4 Membuat laporan sederhana tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar 2.6 Peta Indikator Subtema 1 Pembelajaran 3
Perubahan Energi Panas menjadi Energi Bunyi
64Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Indikator
IPS
3.2.2 Menceritakan pemanfaatan perubahan sumber daya alam energi panas.
4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan
energi panas.
Bahasa Indonesia
3.1.2 Menyebutkan hal-hal pokok dari suatu teks penjelasan.
4.1.2 Menjelaskan topik yang akan dijelaskan dari bacaan yang dibacanya.
PKN
1.2.1 Menyebutkan tata urutan peraturan perundang-undangan dalam
sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
2.2.1 Menyebutkan konsepsi tata urutan peraturan perundangan sesuai
dengan UUD 1945.
3.2.1 Menyebutkan contoh pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD
Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi.
4.2.1 Membuat daftar kegiatan terkait pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD
Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan
energi gerak.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks bacaan singkat dengan bimbingan guru, siswa dapat
menceritakan topik-topik bacaan tersebut.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan aktifitas manusia
dilingkungannya terkait pemanfaatan perubahan energi panas menjadi
energi bunyi.
3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan tata urutan perundangan
di Indonesia.
4. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan kegiatan-kegiatan
yang semangat kesatuan dan persatuan.
Media/ Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Chart tata urutan peraturan dan perundangan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
• Gambar-gambar; ceret berpeluit, pemanfaatan perubahan energi oleh
manusia.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu65 Tema 5
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
tentang perubahan energi panas menjadi energi bunyi.
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas.
Kegiatan Inti
Ayo Mengamati
• Bunyi bagi seorang tunarungu berat dan sangat berat merupakan sesuatu
yang sulit dipahami, tetapi guru tetap perlu menyampaikan konsep
perubahan energi panas menjadi energi bunyi. Selain itu peserta didik
perlu memahami manfaat penggunaan sinyal-sinyal bunyi bagi manusia.
• Setelah peserta didik membaca bacaan pengantar pembelajaran perubahan
energi panas menjadi energi bunyi, guru mempertanyakan tentang bunyi,
dan bagaimana peserta didik mengetahui jika ada suatu bunyi tertentu,
misal kedatangan tamu, pedagang yang lewat, dan sebagainya.
• Guru memperhatikan tanda-tanda peserta didik yang mempunyai
pendapat, sehingga peserta didik menceritakan tentang aktifitas manusia
di sekitarnya yang memanfaatkan perubahan energi panas menjadi energi
bunyi.
• Guru mempersilakan peserta didik yang lain mengkomentari cerita
temannya. Guru memperhatikan membantu jika siswa mengalami
permasalah dengan penggunaan bahasa peserta didik.
• Guru membantu peserta didik untuk memahami “mengapa peluit pada
ceret dan dandang pedagang kue putu berbunyi?”
“Energi panas yang berasal dari api kompor mendidihkan air. Air
mendidih mengeluarkan uap air. Uap air merupakan energi angin yang
meniup peluit di ujung leher ceret atau peluit di atas dandang kue putu”
Sebagai pengetahuan untuk guru, kue putu adalah jajanan tradisional di
66Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Indonesia, terutama dari suku Jawa. Kue tersebut dibuat dari tepung beras dan
gula merah. Tepung beras, yang telah dikukus setengah matang, dimasukkan
kedalam bambu dengan diameter lubang sekitar 2 cm dan panjang 5 cm.
Pada bagian tengahnya diberi gula merah. Bambu yang telah terisi di letakan
diatas lubang dandang kue putu. Dandang kue putu umumnya terbuat dari
blek bekas kaleng minyak goreng. Pada bekas lubang pengeluaran minyak
dipasang dudukan peluit kue putu. Bagian atas blek diberi lubang-lubang
kecil. Ketika akan memasak kue putu blek tersebut diisi air dan dimasak
sampai mendidih. Ketika air dalam blek telah mendidih, di atas lubang-lubang
blek diletakan bambu yang telah diisi bahan kue putu. Energi panas dari uap
air akan mematangkan kue putu. Lubang yang tidak dipakai ditutup agar uap
panas terfokus pada kue putu yang dimasak. Pada saat berkeliling pedagang
kue putu akan menutup semua lubang dan memasang peluit. Uap air akan
meniup peluit kue putu, hal tersebut sebagai penanda pedagang kue putu
berjualan.
• Bacaan tentang polusi suara yang diakibatkan bunyi mesin merupakan
pengantar untuk masuk pada materi pembelajaran selanjutnya, yaitu
memperoleh informasi bacaan tentang tata urutan peraturan dan
perundangan.
Ayo Membaca
• Materi bacaan pada pembelajaran ini merupakan materi mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi juga terkait dengan materi mata
pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu; menjelaskan informasi dari teks yang
dibaca. Materi Pendidikan Kewarganegaraan pada pembelajaran ini adalah
tata urutan peraturan dan perundangan sesuai dengan Pasal 7 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan adalah sebagai berikut:
¾ Undang-undang Dasar tahun 1945 merupakan sumber sistem peraturan
dan perundangan di Negara Kesatuan Republik Indonesia;
¾ Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
¾ Undang Undang/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
3 Undang Undang; Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-
undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu67 Tema 5
persetujuan bersama Presiden;
3 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah Peraturan
Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal-hal
kegentingan yang memaksa.
¾ Peraturan Pemerintah; adalah Peraturan Perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya;
¾ Peraturan Presiden; adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan
Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan;
¾ Peraturan Daerah Provinsi; adalah Peraturan Perundang-undangan
yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan
persetujuan bersama Gubernur;
¾ Peraturan Daerah Kabupaten/Kota; adalah Peraturan Perundang-
undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota;
¾ Peraturan Desa tidak termasuk dalam tata urutan perundangan
pada Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, tetapi diakui
keberadaannnya sesuai dengan pasal 8.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan tidak dimasukan sebagai materi yang
dibahas dalam pembelajaran ini, disebabkan kejelasan penggunaan ketetapan
yang dapat dijadikan rujukan dalam penyusunan perundangan di bawahnya.
Informasi tersebut diharapkan dapat disampaikan siswa secara tertulis atau
lisan dengan mengisi pada isian setelah bacaan. Guru diharapkan dapat
membimbing siswa menyampaikan jawabannya dengan mengunakan kata
dan tata bahasa yang benar dan sesuai penggunaannya.
Guru dapat mencari contoh-contoh peraturan daerah sesuai daerahnya.
Dengan demikian siswa dapat memahami peraturan yang sesuai. Selanjutnya
siswa dapat melihat apakah mereka pernah melanggar peraturan di daerahnya.
• Pada kegiatan pembelajaran ini diperkenalkan pokok pikiran Pembukaan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Indonesia tahun 1945
Ayo Menalar
68Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
yang pertama yaitu, “Negara melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”,
dan hubungannya dengan penyusunan peraturan yang terkait dengan
suatu permasahan. Kegiatan ini mungkin terasa sederhana bagi siswa
reguler, tetapi untuk siswa tunarungu yang memiliki hambatan bahasa,
permasalahan ini cukup sulit. Siswa dalam kegiatan ini diharapkan dapat
memahami informasi yang disampaikan dengan alur yang berlawanan
dengan data yang disajikan. Dalam penjelasan di Buku siswa disajikan
informasi penyusunan undang-undang dari undang-undang yang tertinggi,
sedangkan pelanggaran suatu aturan berantai. Pelanggaran aturan di
tingkat yang paling rendah berarti juga melanggar aturan di atasnya. Jika
guru membuat bacaan sendiri sesuai dengan daerahnya, maka kasus yang
dikemukakan sesuai dengan bacaan yang dibuat guru.
Diharapkan siswa dapat menjawab sebagai berikut:
1) Pak Amir melanggar Peraturan Desa Batulicin Irigasi, Kecamatan Karang
Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu Nomor; 001 tahun 2015 tentang
Larangan Merokok Di Dalam Rumah dan Bangunan;
2) Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 6 tahun 2017 tentang
Kawasan Tanpa Rokok.
3) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 4 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Kesehatan Di Kalimantan Selatan.
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang
Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan.
5) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Ayo Kerjakan
• Diharapkan siswa memberikan jawaban sebagai berikut:
¾ Pabrik yang mengeluatkan asap, diduga pabrik tersebut menggunakan
pemanasan.
¾ Kendaraan bermotor; dengan proses perubahan energi kimia --->panas
---> energi gerak
¾ Mesin-mesin lain yang menggunakan proses pembakaran dapat diduga
menggunakan proses perubahan energi kimia ---> panas ---> energi
gerak.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu69 Tema 5
Penggunaan energi panas melalui pembakaran pada umumya akan
mengeluarkan asap tebal. Asap tersebut akan merusak lingkungan. Untuk
mengurangi polusi asap dikeluarkan setelah melalui proses penyaringan.
Pabrik, kendaraan bermotor, dan mesin-mesin yang menggunakan
pembakaran bermanfaat bagi kehidupan manusia, tetapi jika tanpa
dilakukan pengawasan kegiatan tersebut dapat menyebabkan polusi yang
mengganggu kehidupan manusia.
• Guru dapat membantu siswa dengan memberi pengarahan penggunaan
sumber energi yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial; misalnya
pabrik yang ada di sekitar sekolah. Selanjutnya guru mengarahkan diskusi
agar siswa memahami manfaat pabrik untuk kesejahteraan bangsa.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah:
¾ Dunia usaha dan industri mempekerjakan orang banyak. Penerimaan
karyawan harus sesuai dengan kemampuan. Penerimaan pegawai
mengutamakan warga sekitar tanpa diskriminasi, etnis, agama, dan
kondisi tubuh.
¾ Dunia usaha dan industri membayar pajak sesuai dengan ketentuan.
Pajak yang diperoleh negara dimanfaatkan untuk pembangunan.
Pembangunan yang merata dapat mempererat persatuan dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Penilaian
Ayo Berdiskusi
Merupakan kegiatan penilaian pembelajaran 3 subtema 1 pembelajaran 3.
• PKn
¾ Penilaian sikap religius guru dapat memperhatikan journal pengamatan
sikap spiritual seperti pada tabel 9 dan tabel 10 pada buku ini.
¾ Penilaian sikap sosial. Guru dapat memperhatikan journal pengamatan
sikap spiritual seperti pada tabel 11 dan tabel 12 pada buku ini.
¾ Penilaian pengetahuan dapat dilihat aktifitas siswa dalam berdiskusi
Ayo Mengingat Kembali
70Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
dan mengerjakan tugas tata urutan perundangan dan peraturan di
Indonesia.
¾ Penilaian ketrampilan dapat dilihat ketika siswa menjawab pertanyaan,
memberi contoh, dan perilaku.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian tersebut antara lain adalah;
3 Pemanfaatan energi, pengaruh lingkungan
Nilai 4 Jika siswa mengemukakan pengaruh positif bagi keseluruhan bangsa Indonesia.
Nilai 3 Jika siswa mengemukakan pengaruh positif bagi lingkungan daerah siswa (provinsi atau kabupaten/kota).
Nilai 2 Jika siswa mengemukakan pengaruh positif bagi lingkungan sekitar siswa.
Nilai 1 Jika siswa mengemukakan pengaruh positif bagi lingkungan keluarga siswa
Nilai 4 Jika siswa mengemukanan 3 pemanfaatan yang dapat menguatkan NKRI
Nilai 3 Jika siswa mengemukanan 2 pemanfaatan yang dapat menguatkan NKRI
Nilai 2 Jika siswa mengemukanan 1 pemanfaatan yang dapat menguatkan NKRI
Nilai 1 Jika siswa mengemukanan pemanfaatan yang dapat menguatkan NKRI dengan bantuan pertanyaan atau ditunjukan gambar
3 Upaya pemanfaatan energi dan pengaruhnya bagi kesatuan bangsa
Orangtua perlu dilibatkan, terutama memberi pemahaman penggunaan
energi panas di rumah. Antara lain terkait dengan memasak, mensetrika dan
selanjutnya.
Kegiatan Bersama Orangtua
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu71 Tema 5
Kunci jawaban Peniaian Subtema 1
1. C
2. B
3. D
4. C
5. D
6. B
7. D
8. C
9. D
10. C
72Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Perubahan Energi GerakSubtema
2
Energi gerak merupakan energi yang dihasilkan suatu benda untuk
bergerak. Energi gerak dapat dibedakan menjadi energi kinetik dan energi
potensial. Energi gerak adalah energi yang dihasilkan suatu benda untuk
bergerak.
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda untuk bergerak
dari keadaan diam dengan kecepatan tertentu. Energi kinetik dapat dikatakan
juga sebagai usaha yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah benda
dengan massa tertentu dari keadaan diam sampai mencapai kecepatan
tertentu. Sebagai contoh sepeda motor dapat bergerak lebih cepat dari mobil
ketika mengunakan energi yang sama besar. Jika mobil akan digerakan dengan
kecepatan yang sama dengan sepeda motor maka energi yang diperlukan lebih
besar.
Energi potensial adalah energi yang terdapat pada benda diam, dan
berpotensi menghasilkan energi karena kedudukannya. Sebagai contoh benda
dengan berat tertentu dan digantung pada ketinggian tertentu memiliki energi
potensial untuk bergerak turun.
Pada pembelajaran ini, kedua jenis energi tidak dibahas. Macam-macam energi
gerak tersebut hanya sebagai pengetahuan guru. Pembahasan mengenai
macam-macam energi gerak tersebut dapat dilakukan jika siswa memiliki
kemampuan untuk memahaminya.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu73 Tema 5
Pem
belajaran
1 Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Listrik
Bahasa Indonesia
3.1.1 Menyebutkan hal-hal pokok dari suatu teks penjelasan perubahan energi gerak menjadi energi listrik.
4.1.1 Memaparkan hal-hal pokok suatu teks penjelasan perubahan energi gerak menjadi energi listrik.
Seni Budaya
3.2.1 Menyebutkan cara membuat pembangkit tenaga listrik mini.
4.2.1 Merangkai pembangkit tenaga listrik mini.
IPA
3.4.1 Menyebutkan perubahan sumber energi gerak menjadi energi listrik di lingkungannya.
4.4.1 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi gerak menjadi energi listrik di lingkungannya.
Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Listrik.
Gambar 2.7 Peta Indikator Subtema 2 Pembelajaran 1
74Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Indikator
Bahasa Indonesia
3.1.1 Menyebutkan hal-hal pokok dari suatu teks penjelasan perubahan
energi gerak menjadi energi listrik.
4.1.1 Memaparkan hal-hal pokok suatu teks penjelasan perubahan energi
gerak menjadi energi listrik.
IPA
3.4.2 Menyebutkan perubahan sumber energi gerak menjadi energi listrik di
lingkungannya.
4.4.2 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi gerak menjadi energi
listrik di lingkungannnya.
Seni Budaya
3.2.2 Menyebutkan cara membuat pembangkit tenaga listrik mini.
4.2.2 Merangkai pembangkit tenaga listrik mini.
Tujuan Pembelajaran;
1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat memberikan pokok-pokok informasi
terkait teks yang dibacanya.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan alat-alat pembangkit
tenaga listrik yang digunakan orang-orang di lingkungannya.
3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat mempraktekan membuat pembengkit
listrik mini.
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Gambar dinamo sepeda.
• Gambar charger ongkel.
• Peralatan membuat pembangkit listrik sederhana.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
perubahan energi gerak menjadi energi listrik.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu75 Tema 5
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas.
Kegiatan Inti
• Siswa membaca bacaan Dinamo lampu sepeda, guru membantu siswa
untuk memahami bacaan. Mendapat informasi dari bacaan merupakan
kompetensi yang dicapai pada meta pelajaran Bahasa Indonesia. Tetapi
pada pembelajaran ini lebih ditekankan adalah pemanfaatan perubahan
energi gerak menjadi energi listrik dan aktifitas menusia terkait penggunaan
perangkat yang menggunakan perubahan energi gerak menjadi energi
listrik. informasi yang perlu dipahami siswa antara lain adalah;
¾ Sepeda kendaraan hemat energi yang menyehatkan.
¾ Lampu sepeda menggunakan dinamo yang menggunakan perubahan
tenaga gerak dirubah menjadi tenaga listrik.
¾ Komponen dinamo, yaitu:
3 Roda penggerak,
3 Sumbu dinamo,
3 Silinder magnet,
3 Kumparan.
¾ Cara kerja dinamo sepeda:
3 Roda penggerak ditempelkan pada ban sepeda jika akan menyalakan
lampu sepeda.
3 Roda penggerak akan berputar sesuai dengan putaran ban sepeda
yang ditempelinya.
3 Putaran roda penggerak memutar sumbu dinamo dan silinder
magnet.
3 Perputaran magnet di atas kumparan menghasilkan listrik DC
(searah).
• Siswa ditugaskan secara mandiri atau berkelompok untuk membandingkan
dinamo sepeda. Guru membimbing siswa untuk memahami antara lain:
¾ Persamaannya
3 Energi listrik dihasilkan dari putaran magnet pada kumparan,
Ayo Membandingkan
76Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
¾ Perbedaannya antara lain:
3 Sumber energi gerak pada dinamo sepeda adalah putaran ban
sepeda, sedangkan PLTU uap air yang mendidih.
• Kegiatan pembelajaran ini bertujuan agar siswa mengetahui beberapa alat
praktis yang digunakan manusia. Beberapa alat pada tabet 2.1 adalah;
1) Charger engkol; digunakan sebagai alat pengisi daya (listrik) pada
alat-alat yang menggunakan listrik arus searah (DC), misalnya telepon
seluler.
2) Nama alat dan penggunaanya sama dengan alat nomor 1.
3) Pembangkit listrik sepeda; Sepeda tidak digunakan untuk berjalan, roda
sepeda bagian belakang diberi penunjang agar tidak terkena tanah.
Pada bagian belakang ban sepeda dihubungkan dengan dinamo. Jika
pedal sepeda digenjot, ban belakang akan memutar dinamo sehingga
menghasilkan listrik.
4) Senter pompa; pada senter terdapat pompa genggam yang dihubungkan
dengan roda kecil yang berhubungan dengan dinamo. Senter akan
menyala jika pompa digerakan pada telapak tangan.
Guru dapat menggunakan barang-barang sejenis lainnya yang ditemukan di
lingkungan sekitar siswa.
Ayo Menginformasikan
Ayo Mencoba
• Pada kegiatan pembelajaran ini diperkenalkan kepada siswa prinsip dasar
pembangkit energi listrik. Energi listrik dihasilkan melalui putaran magnet
di tengah kumparan. Siswa dapat melakukan percobaan dengan mengikuti
petunjuk pada Buku Siswa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru
antara lain adalah:
¾ Panjang kawat tembaga yang dililitkan membentuk kumparan
berpengaruh pada kuat arus listrik, semakin panjang kawat atau semakin
banyak lilitan arus makin kuat. Demikian pula dengan diameter kabel
enamel, semakin besar kabel semakin kuat arus listrik. Tetapi yang perlu
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu77 Tema 5
diperhatikan adalah kemudahan membuat “pembangkit energi listrik”
ini. Kabel berdiameter 0,25 sepanjang 10 m sudah cukup menunjukan
adanya energi listrik dengan menggunakan avo meter.
¾ Ukuran diameter tabung kertas “dinamo” harus tepat agar magnet
dapat berputar stabil pada posisinya.
¾ Posisi magnet sebaiknya tepat pada diameter silinder.
¾ Pemasangan kumparan, magnet, dan besi as harus kuat pada posisi
yang tetap dan tepat, sehingga ketika besi as diputar, putaran magnet
tetap di tengah kumparan.
Gambar 2.8 Skrup sambungan dudukan pembangkit listrik mini
¾ Untuk memudahkan pemasangan
komponen pembangkit listrik
mini dengan tepat, sebaiknya
penyambungan dudukan
menggunakan skrup. Dengan
demikian bidang-bidang kayu
dudukan mudah dirakit dan dibuka
guna pemasangan komponen.
Penilaian
• Kegiatan pembelajaran “Ayo mengingat kembali” merupakan kegiatan
evaluasi keberhasilan siswa dalam pembelajaran ini. Jawaban siswa dapat
merupakan pengulangan dari tugas-tugas sebelumnya.
• IPA
Jawaban siswa untuk bacaan dinamo lampu sepeda dapat dinilai dengan
kriteria yang dibuat guru. Contoh kriteria penilaiaan adalah sebagai berikut:
1) Menyebutkan Komponen dinomo
a) Nilai 4 jika menyebutkan 3 komponen secara mendiri.
b) Nilai 3 jika menyebutkan 2 komponen secara mendiri.
c) Nilai 2 jika menyebutkan komponen dengan petunjuk gambar.
d) Nilai 1 jika menyebutkan komponen dengan petunjuk lisan dan
gambar.
2) Menjelaskan cara kerja dinamo
a) Nilai 4 menjelaskan secara mandiri dan benar.
b) Nilai 3 menjelaskan secara mandiri dengan akurasi 50 %.
c) Nilai 2 menjelaskan dengan biimbingan.
78Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
d) Nilai 1 menjelaskan dengan bantuan penuh.
3) Membandingkan dinamo sepeda dengan PLTU
a) Nilai 4 membandingkan dengan mandiri dan benar.
b) Nilai 3 membandingkan dengan akurasi 50%.
c) Nilai 2 menjelaskan dengan bimbingan.
Skor maksimal 12; nilai siswa =
• Bahasa Indonesia
Guru dapat menggunakan kriteria penilaian pada pembelajaran Bahasa
Indonesia pada pembelajaran 1 subtema 1.
• Seni Budaya
Penilaian membuat pembangkit listrik sederhana, dapat menggunakan
penilaian unjuk kerja dengan kriteria sama dengan pembelajaran Seni
Budaya pada subtema 1. Aspek yang dinilai pada pembelajaran ini antara
lain adalah:
1) Ketepatan pada mengukur dan menandai,
2) Ketepatan ukuran pada saat pengerjaan,
3) Kerapihan,
4) Hasil kerja ditunjukan dengan lampu dapat menyala.
Kegiatan Bersama Orangtua
Komunikasi dengan orangtua diperlukan terutama dalam informasi
dengan peralatan di rumah yang memanfaatkan energi gerak untuk kemudahan
dan kenyamanan.
skor perolehan
12
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu79 Tema 5
Pem
belajaran
2 Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Panas
Matematika
3.7.2 Menyebutkan ciri-ciri khusus bangun segi banyak beraturan.
4.7.2 Mengidentifikasi bangun segi banyak beraturan maupun tak beraturan.
IPS
3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi yang disebabkan kondisi geografi/iklim.
4.2.2 Menceritakan manusia di lingkungannya terkait perubahan energi.
IPA
3.4.3 Menyebutkan akibat perubahan energi gerak menjadi energi panas pada alat yang digunakan kehidupan sehari-hari.
4.4.3 Melakukan pencegahan pengaruh perubahan energi gerak menjadi energi panas dalam kehidupan sehari-hari.
Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Panas
Gambar 2.9 Subtema 2 Pembelajaran 2
80Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Indikator
IPA
3.4.3 Menyebutkan akibat perubahan energi gerak menjadi energi panas
pada alat yang digunakan kehidupan sehari-hari.
4.4.3 Melakukan pencegahan pengaruh perubahan energi gerak menjadi
energi panas dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika
3.7.2 Menyebutkan ciri-ciri khusus bangun segi banyak beraturan.
4.7.2 Memilah segi banyak beraturan dan segi banyak tak beraturan.
IPS
3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi gerak menjadi
energi panas yang berhubungan kondisi geografi/iklim.
4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan
energi gerak menjadi energi panas.
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan pemanfaatan energi
gerak menjadi energi panas.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan aktifitas
dilingkungannnya terkait pemanfaatan energi gerak menjadi energi panas.
3. Dengan berlatih, siswa dapat memilah segi banyak beraturan dan tidak
beraturan.
Media/ Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Alat-alat listrik yang menggunakan energi gerak
• Penggaris segitiga
• Bentuk sudut 60º
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
perubahan energi gerak menjadi energi panas.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu81 Tema 5
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas.
Kegiatan Inti
• Siswa membaca bacaan Bima, Yosep, dan Ali menggosok-gosokan tangan.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan maksud
bacaan tersebut. Guru perlu memperhatikan tanda-tanda jika siswa
mempunyai pendapat. Guru mempercakapkan jawaban yang diberikan
siswa, dengan mempersilahkan siswa mengkomentari pendapat siswa.
Guru dapat membantu jika siswa mengalami permasalah tata bahasa.
Ayo Mencoba
• Siswa mencoba melakukan kegiatan sesuai dengan bacaan. Guru
mempercakapkan hasil percobaan tersebut antara lain;
¾ Manfaat mengosok-gosok kedua telapak tangan,
¾ Pengaruh letak geografis terhadap aktifitas tersebut. Kegiatan
menggosok-gosokan telapak tangan sering dilakukan orang di dataran
tinggi yang suhu udaranya dingin. Mereka menggosok-gosokan tangan
untuk menghangatkan telapak tangan.
• Siswa membaca bacaan dan memperhatikan gambar 2.3, selanjutnya guru
mempertanyakan cara membuat api tersebut. Pernahkah mereka melihat
(di televisi atau internet) orang membuat api dengan cara tersebut. Guru
dapat memperbincangkan topik tersebut.
• Guru membimbing siswa mngerjakan tugas:
¾ Gerakan tangan merupakan energi gerak.
¾ Menggosokan kedua telapak tangan menghasilkan energi panas.
¾ Menggosok-gosokan kedua telapak tangan agar menjadi hangat
merupakan perubahan energi gerak menjadi energi panas.
• Mengisi tabel 2.2 selain menerangkan peralatan yang memanfaat energi
gerak, juga pengantar ke materi selanjutnya. Diharapkan siswa dapat
Ayo Menganalisa
82Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
mengisi tabel tersebut sebagai berikut:
¾ Blender, gerakan berputar, digunakan untuk penghancur makanan atau
bahan makanan,
¾ Gergaji scroll atau gergaji triplek listrik, gerakan naik-turun, digunakan
untuk memotong kayu yg tipis,
¾ Bor listrik, gerakan berputar, digunakan untuk, membuat lubang pada
besi, kayu, dan benda lainnya.
¾ Gergaji scroll atau gergaji triplek manual, menggunakan tangan
digerakan naik-turun, digunakan untuk memotong kayu yg tipis,
¾ Ampelas listrik, gerakan maju-mundur, digunakan untuk menghaluskan
kayu.
• Setelah mengisi tabel 2.2. dan membaca paragraf setelah tabel tersebut,
guru dapat mempertanyakan durasi waktu penggunaan alat tersebut kepada
siswa-siswa yang mengikuti keterampilan yang menggunakan peralatan
tersebut. Dengan diskusi tersebut diharapkan siswa dapat memahami;
¾ Pada alat yang menggunakan energi listrik; energi listrik menggerakan
alat sangat cepat. Gerakan tersebut menyebabkan alat menjadi panas.
Panas tersebut dapat menyebabkan kumparan terbakar dan rusak.
Penggunaan alat-alat tersebut sebaiknya berhenti sebentar (jeda)
setiap dipergunakan selama 5 menit.
¾ Pada gergaji scroll gesekan antara mata gergaji dan kayu dapat
menimbulkan panas. Mata gergaji menjadi mudah putus.
Ayo Mengerjakan
• Kegiatan ini merupakan pembelajaran mata pelajaran matematika dengan
materi segi banyak beraturan. Setelah mengingatkan siswa dengan materi
matematika pada subtema 1 tentang segi banyak, siswa ditugaskan mengisi
Tabel 2.3 dengan isian:
¾ Segitiga sama sisi; panjang semua sisinya sama; besar sudutnya semua
sama, maka disebut segi banyak beraturan;
¾ Segitiga sama kaki; panjang dua sisinya sama tetapi satu sisi berbeda;
besar dua sudutnya sama tetapi satu sudut berbeda; maka bukan segi
banyak beraturan;
¾ Persegi; keempat sisinya sama panjang; keempat sudutnya sama besar;
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu83 Tema 5
maka persegi merupakan segi banyak beraturan;
¾ Persegi panjang; dua sisinya sama panjang, dua sisi yang lain sama
panjang, tetapi keempat sisinya tidak sama panjang; keempat sudutnya
sama besar; maka persegi panjang bukan segi banyak beraturan;
¾ Segienam sama sisi; keenam sisinya sama panjang, keenam sudutnya
sama besar; maka segienam sama sisi segi banyak beraturan;
¾ Segidelapan sama sisi; kedelapan sisinya sama panjang, kedelapan
sudutnya sama besar; maka Segidelapan sama sisi segibanyak
beraturan;
• Untuk kegiatan menggambar bangun segi banyak guru dapat menggunakan
bantuan segitiga siku-siku untuk membentuk sudut pada bangun persegi.
Untuk menggambar segitiga sama sisi guru perlu membuat sudut 60º
menggunakan kertas tebal (karton duplex).
Penilaian
• IPS
Guru menilai kemampuan siswa menjawab kesimpulan perubahan gerak
menjadi energi panas. Pemanfaatan perubahan energi gerak ke energi
angin dapat menggunakan alat manual ataupun elektrik sesuai dengan
kondisi lingkungan sekitar siswa.
• Matematika
Kemampuan siswa mengisi Tabel 2.3. Sifat segi banyak, pada buku siswa dan
membuat gambar-gambar segi banyak beraturan. Pada tugas menggambar
segibanyak, penilaian guru perlu memperhatikan kemampuan siswa dalam
menggambar antara lain:
¾ Siswa dapat melakukan dengan mandiri setelah diajarkan,
¾ Siswa melakukan dengan petunjuk lisan,
¾ Siswa melakukan dengan ditunjukan ukurannya,
¾ Siswa melakukan dengan bantuan secara fisik,
• IPA
Jawaban siswa tentang cara pemakaian peralatan yang memanfaatkan
energi gerak ketika panas dapat dijadikan penilaian pemahaman siswa
terkait pemakaian energi gerak yang terus menerus menghasilkan panas.
Penilaian bagaimana cara siswa menjawab dapat menjadi salah satu acuan
penilaian.
84Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Kegiatan Bersama Orangtua
Komunikasi dengan orangtua diperlukan terutama dalam informasi dengan
pemakaian peralatan yang memanfaatkan energi gerak.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu85 Tema 5
Bahasa Indonesia
3.1.3 Menyebutkan informasi teks penjelasan secara runtut dan sistematis.
4.1.3 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
PPKn
1.2.2 Memberikan contoh ketaatan pada tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
2.2.2 Memberikan contoh perilaku yang mentaati tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945.
3.2.2 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi gerak.
4.2 Menceritakan kegiatan yang dapat dilakukan siswa yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi gerak.
IPS
3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi gerak menjadi energi angin terkait kondisi geografi.
4.2.3 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya terkait perubahan energi gerak menjadi energi angin terkait kondisi geografi.
Pem
belajaran
3 Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Angin
Perubahan Energi Gerak menjadi Energi Angin
Gambar 2.10 Peta Indikator Subtema 2 Pembelajaran 3
86Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Indikator
Bahasa Indonesia
3.1.3 Menyebutkan informasi teks penjelasan secara sistematis.
4.1.3 Memaparkan informasi secara sistematis.
PKn
1.2.2 Memberikan contoh ketaatan pada tata urutan peraturan dan
perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia
secara adil.
2.2.2 Memberikan contoh perilaku yang mentaati tata urutan peraturan dan
perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945.
3.2.2 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran
dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan
perubahan energi gerak.
4.2.2 Menceritakan kegiatan yang dapat dilakukan siswa yang sesuai dengan
pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan
sehari hari dalam hal pemanfaatan energi gerak.
IPS
3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi yang
disebabkan kondisi iklim.
4.2.2 Menceritakan manusia di lingkungannya terkait perubahan energi.
Tujuan Pembelajaran
1. Setekah membaca dengan bimbingan guru, siswa dapat memberi informasi
singkat tentang teks yang dibacanya.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menyebutkan tindakan-tindakan
pelanggaran hukum yang dapat mengancam NKRI.
3. Dengan bimbingan, siswa dapat menceritakan aktifitas manusia di
sekitarnya terkait perubahan energi gerak menjadi energi angin sesuai
dengan cuaca dan iklim di Indonesia.
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Kipas,
• Fan,
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu87 Tema 5
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
perubahan energi gerak menjadi energi angin.
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas.
Kegiatan Inti
Ayo Mengamati
• Siswa membaca bacaan dan dibimbing guru untuk memahami makna
bacaan, selanjutnya guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran sebagai
berikut:
¾ Siswa dan guru bertanya jawab tentang bacaan tersebut. Guru meminta
siswa untuk menjelaskan makna bacaan tersebut.
¾ Guru memberi kesempatan kepada siswa yang terlihat ingin
mengemukakan pendapatnya,
¾ Guru mengkondisikan agar siswa yang lain memperhatikan dengan
tertib,
¾ Guru memperbaiki ujaran siswa baik dalam pengucapan, isyarat,
penggunaan kata, maupun tata bahasa siswa.
¾ Setelah siswa tersebut selesai mengemukakan pendapatnya, guru
mempersilahkan siswa yang lain memperbaiki pendapat siswa tersebut
secara bergantian. Guru harus memberi kesempatan yang merata pada
seluruh siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Guru harus mengatur
“lalu-lintas percakapan” agar tidak ada siswa yang dominan.
• Kegiatan tersebut dapat dilakukan agar siswa memahami bacaan yang
dibacanya sehingga dapat mengerjakan tugas selanjutnya.
88Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
• Siswa ditugaskan untuk membuat kesimpulan bacaan ilustrasi kejadian.
Kesimpulan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
¾ Gerakan “kipas” merupakan energi gerak.
¾ Putaran kipas angin listrik merupakan energi gerak.
¾ Gerakan “kipas” dan putaran kipas angin listrik menghasilkan angin,
sehingga terjadi perubahan energi. Energi gerak berubah menjadi
energi angin.
Ayo Menyimpulkan
• Siswa dibimbing memahami bacaan Pencemaran Lingkungan di Lingkungan
Industri. Bacaan tersebut merupakan materi penghubung dengan mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Beberapa hal informasi yang perlu
dipahami siswa antara lain adalah:
¾ Mesin-mesin menghasilkan energi gerak. Energi gerak menghasilkan
energi lain, seperti energi angin, energi panas, dan energi suara.
¾ Selain memudahkan hidup manusia juga menghasilkan polusi udara,
polusi suara (kebisingan), polusi air.
¾ Polusi mengganggu kehidupan mahluk kehidupan mahluk hidup lain.
¾ Hakekat kemajuan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, sesuai pokok-
pokok pikiran pembukaan Undang-undang Dasar Negara RI tahun 1945.
¾ Untuk mencegah polusi, pemerintah dan pemerintah daerah dapat
mengeluarkan peraturan dan perundangan. harus sesuai dengan
Undang-Undang Dasar.
Ayo Membaca
Ayo Menganalisa
• Guru membimbing siswa untuk mengisi tabel 2.4 Tindakan yang sesuai
dengan Pembukaan UUD Negara RI 1945, antara lain;
Pokok pikiran pertama:
¾ Mendahulukan kepentingan Negara dan bangsa di atas kepentingan
pribadi;
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu89 Tema 5
3 Melaksanakan piket kelas,
3 Kerja bakti merawat lingkungan,
3 Tidak bertindak yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan,
¾ Rela berkorban jiwa dan raga demi bangsa dan Negara;
3 Menghargai jasa pahlawan,
3 Sebagai pelajar belajar dengan baik,
3 Taat hukum dan peraturan,
¾ Cinta tanah air dan bangsa;
3 Bangga sebagai bangsa Indonesia
3 Menjaga nama baik tanah air Indonesia
3 Belajar bersungguh-sungguh
3 Melestarikan lingkungan
3 Melestarikan budaya
Pokok pikiran kedua;
¾ Menghargai orang lain;
3 Tidak memaksa kehendak pada orang lain,
3 Menghargai pendapat orang lain,
3 Tidak mengejek kekurangan org lain,
3 Tidak mengganggu teman yg beribadah,
3 Berbakti kepada orangtua,
¾ Berlaku adil,
3 Tidak pilih kasih,
3 Memberi perhatian yang sama,
3 Tidak mengambil hak orang lain,
¾ Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
3 Menghormati guru; disayangi guru,
3 Mengerjakan tugas; mendapatkan nilai,
3 Menjaga kebersihan kelas; mendapatkan lingkungan yang bersih.
• Guru dapat menambah atau mengembangkan tindakan yang sesuai
dengan Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945. Selanjutnya guru dapat
mempertanyakan adakah orang di lingkungan siswa yang pernah
melakukan tindakan tersebut. Jika ada guru dapat mengembangkan diskusi
bagaimana cara mencegah sikap tersebut terulang kembali dan bagaimana
cara memecahkan permasalahan yang ditimbulkan.
90Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Penilaian
• Bahasa Indonesia
Penilaian mata pelajaran bahasa Indonesia melanjutkan penilaian pelajaran
1 subtema 2. Evaluasi terhadap kemampuan siswa untuk berani menjawab
menggunakan kalimatnya sendiri sendiri perlu lebih mendapat perhatian.
• IPS
Kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan kegiatan “Ayo
menyimpulkan” menjadi salah satu acuan memberi penilaian pada
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Guru dapat menentukan sendiri kriteria
penilaiannya, salah satu contoh kriteria penilaiannya misalnya;
Nilai 5; jika siswa dapat menjawab sendiri dengan baik menggunankan
bahasa yang benar.
Nilai 4; jika siswa dapatmenjawab sendiri dengan bahasa yang perlu
disempurnakan.
Nilai 3; Jika siswa menjawab dengan bantuan pertanyaan oleh guru, tetapi
menggunakan bahasa yang benar.
Nilai 2; Jika siswa menjawab dengan bantuan pada materi jawaban atau
penggunaan bahasa.
Nilai 1; jika siswa menjawab dengan bantuan pada meteri jawaban dan
penggunaan bahasa.
• PKn
Tugas siswa melengkapi tabel 2.4 Tindakan yang dapat mengancam NKRI;
merupakan acuan penilaian pengetahuan. Penilaian keterampilan dapat
dilihat dengan kesesuaian tindakan siswa, apakah siswa menghindar dari
perilaku tersebut. Guru dapat menentukan kriteria penilaian yang sesuai
dengan kondisi lingkungan dan anak. sebagai contoh;
Nilai 4, jika siswa dapat menyebutkan 2 contoh tindakan dengan mandiri;
Nilai 3, jika sisw dapat menyebutkan sebuah contoh tindakan dengan
mandiri;
Nilai 2; jika siswa menyebutkan contoh setelah diberi petunjuk yang
berupa pertanyaan;
Nilai 1; jika siswa menyebutkan contoh dengan melengkapi petunjuk guru
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu91 Tema 5
Subtema3Perubahan Energi Listrik
Pada masa ini energi listrik adalah energi yang paling banyak
dimanfaatkan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak
menggunakan energi listrik. Bahkan kehidupan manusia saat ini sangat
tergantung pada listrik. Tetapi penggunaan energi listrik perlu dirubah menjadi
energi lain
92Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Pem
belajaran
1 Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas
Bahasa Indonesia
3.1.3 Menyebutkan informasi teks penjelasan secara sistematis.
4.1.3 Menuliskan informasi teks yang dibaca secara sistematis.
Matematika
3.7.3 Menyebut hubungan segi banyak tak beraturan dan segi banyak beraturan.
4.7.3 Mencari hubungan segi banyak tak beraturan dan segi banyak beraturan.
IPA
3.4.3 Menyebutkan pemanfaatan perubahan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
4.4.3 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Panas
Gambar 2.11 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 1
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu93 Tema 5
Indikator
Bahasa Indonesia
3.1.3 Menyebutkan informasi teks penjelasan secara sistematis.
4.1.3 Menuliskan informasi teks yang dibaca secara sistematis.
IPA
3.4.3 Menyebutkan pemanfaatan perubahan energi listrik dalam kehidupan
sehari-hari.
4.4.3 Menceritakan pemanfaatan perubahan energi listrik dalam kehidupan
sehari-hari.
Matematika
3.7.3 Menyebut hubungan segi banyak tak beraturan dan segi banyak
beraturan.
4.4.3. Mencari hubungan segi banyak tak beraturan dan segi banyak beraturan.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks dengan bimbingan, siswa dapat memberikan
informasi teks yang dibacanya.
2. Dengan bimbingan, siswa dapat menceritakan pemanfaatan perubahan
energi listrik menjadi energi panas.
3. Dengan latihan yang terbimbing, siswa dapat menata pola- pola segi
banyak menjadi bidang segi banyak beraturan,
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Diagram komponen setrika.
• Komposisi-komposisi segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
perubahan energi listrik menjadi energi panas.
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas.
94Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Kegiatan Inti
• Setelah siswa membaca bacaan pembuka pembelajaran ini, guru memberi
kesempatan agar siswa menyebutkan perlengkapan yang memanfaatkan
perubahan energi listrik menjadi energi panas pada ketrampilan yang
diikutinya. Guru dapat memperbandingkan penggunaan alat pada buku
dengan alat yang ada dilingkungan sekolah mereka, serta membandingkan
penggunaan pada keterampilan-keterampilan yang diikuti siswa.
• Setelah membaca bacaan, diharapkan siswa memperoleh informasi
antara lain:
¾ Setrika alat yang merubah energi listrik menjadi energi panas.
¾ Komponen setrika listik dan fungsinya antara lain;
3 Kabel; fungsinya memasukan energi listrik,
3 Pegangan; untuk pegangan ketika menyeretika,
3 Besi penutup fungsinya mencegah panas keluar dari setrika,
3 Elemen; sebagai sumber energi panas dan komponen perubah energi
listrik menjadi energi panas,
3 Besi alas; berfungsi sebagai penghalus kain.
¾ Persamaan setrika dengan peralatan lain yang memanfaatkan energi
listrik menjadi energi panas.
Pemahaman siswa atas Informasi yang didapat dituliskan pada kegiatan “Ayo
Menganalisa”
Ayo Membaca
Ayo Kerjakan
• Materi kegiatan pembelajaran ini telah dibahas pada subtema 1. Materi
tersebut selain mengingatkan kembali juga merupakan penghubung dengan
pembelajaran matematika tentang aplikasi pemanfaatan pengetahuan
tentang segi banyak dengan menghitung kebutuhaan bahan pembuatan
sesuatu benda yang menggunakan bahan dasar lembaran (misalnya,
kertas, kain, plastik dan sebagainya).
• Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan permainan membentuk pola-pola
bangun ruang untuk membentuk pola-pola persegi panjang dan persegi.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu95 Tema 5
Aktifitas pembelajaran tersebut terkait dengan ketrampilan siswa pada mata
pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan. Guru dapat mengembangkan pola-
pola lain sesuai dengan kemampuan siswa. Pola-pola tersebut sebaiknya
mengarah pada bentuk persegi. Pengetahuan tentang persegi akan terkait
dengan kompetensi pengubinan dan menghitung luas bangun datar.
1. Diperlukan dua buah persegi panjang
2. Diperlukan dua buah segi banyak beraturan persegi
3. Diperlukan sebuah segi banyak beraturan persegi
4. Diperlukan sebuah segi banyak tidak beraturan persegi panjang.
5. Diperlukan dua buah segi banyak tidak beraturan persegi panjang.
6. Diperlukan tiga buah segi banyak beraturan persegi atau satu segi
banyak tidak beraturan persegi panjang.
Atau
96Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
7. Diperlukan satu buah segi banyak beraturan persegi atau satu segi
banyak tidak berturan persegi panjang.
Atau
Atau
Atau
Atau
8. Diperlukan satu buah segi banyak tidak beraturan persegi panjang atau
satu segi banyak beraturan persegi.
9. Diperlukan satu buah segi banyak beraturan persegi atau satu segi
banyak tidak berturan persegi panjang.
10. Diperlukan satu buah segi banyak beraturan persegi atau satu segi
banyak tidak berturan persegi panjang.
Formasi bentuk-bentuk segi banyak untuk membentuk bidang persegi atau
persegi panjang dapat berbeda dengan formasi tersebut. Formasi tersebut
dapat mungkin membentuk persegi. Jika siwa kesulitan membuat pola-
pola tersebut, guru dapat mengurangi tugas yang diberikan. Formasi yang
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu97 Tema 5
diutama adalah formasi-formasi persegi, hal tersebut terkait dengan materi
matematika selanjutnya yaitu pengubinan dan mencari luas.
Ayo Mengingat Kembali
Merupakan kegiatan eveluasi keberhasilan siswa. Pada pembelajaran ini
kegiatan tersebut hanya dilakukan pada kegiatan Bahasa Indonesia dan IPA.
Hal tersebut kegiatan pembelajaran matematika baru dilakukan siswa dan
memerlukan waktu yang lama.
Penilaian
• Bahasa Indonesia
Penilaian bahasa Indonesia pada pembelajaran ini dapat menggunakan
penilaian memahami informasi bacaan seperti pembelajaran sebelumnya.
Hal yang perlu diperhatikan guru pada pembelajaran ini adalah kemajuan
dari kelengkapan informasi dan penggunaan kalimat siswa sendiri.
• IPA
Pengetahuan siswa tentang prinsip dasar perubahan energi listrik menjadi
panas merupakan fokus pada pembelajaran ini. Dalam mata pelajaran
IPA adalah pemanfaatan prinsip tersebut pada alat-alat dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh kriteria penilaian adalah sebagai berikut:
Nilai 5 ; menyebutkan dengan benar menggunakan kalimat yang sesuai,
sebagai contoh; energi listrik masuk setrika melalui kabel, energi
listrik diubah menjadi energi panas; energi panas dislurkan ke
besi alas setrika”.
Nilai 4 ; menyebut dengan benar dengan bantuan anak panah atau
diagram; contohnya: “energi listrik --> energi panas --> energi
panas --> besi alas setrika”.
Nilai 3 ; menjawab dengan bentuan petunjuk singkat dari guru.
Nilai 2 ; menjawab dengan bantuan diagram dari guru.
Nilai 1 : menjawab dengan bimbingan intensif dari guru.
• Matematika
Jawaban benar yang diberikan siswa merupakan acuan penilaian pada
materi ini, tetapi guru perlu memperhatikan pola yang di bentuk siswa.
98Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Jika siswa dapat memberi jawaban yang berbeda tetapi benar, guru harus
memberi nilai pada kreatifitas siswa.
Ayo Kerjakan di Rumah
Guru memberi tugas di rumah agar orang tua membimbing siswa menemukan;
1. Alat pemanas yang menggunakan listrik seperti yang telah dipelajari siswa.
2. Menunjukan benda-benda berbentuk segi banyak beratura, misalnya;
plafon (eternit) dan ubin (lantai keramik) yang berbentuk persegi.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu99 Tema 5
Pem
belajaran
2 Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak
Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak
Gambar 2.12 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 2
IPS
3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi yang disebabkan kondisi geografi/iklim.
4.2.2 Menceritakan manusia di lingkungannya terkait pemanfaatan energi listrik.
Seni Budaya
3.2.3 Menyebutkan cara membuat rancangan kincir angin.
4.2.3 Membuat rancanngan kincir angin.
IPA
3.4.4 Menceritakan perubahan energi listrik menjadi energi gerak.
4.4.4 Menentukan alat-alat yang memanfaatan perubahan energi listrik menjadi energi gerak.
100Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Indikator
Ilmu Pengetahuan Sosial
3.2.2 Menyebutkan aktifitas manusia dalam pemanfaatan energi listrik yang
disebabkan kondisi geografi/iklim.
4.2.2 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya terkait pemanfaatan
energi listrik.
Ilmu Pengetahuan Alam
3.4.3 Menceritakan perubahan energi listrik menjadi energi gerak.
4.4.3 Menentukan alat-alat yang memanfaatan perubahan energi listrik
menjadi energi gerak.
Seni Budaya
3.2.3 Menyebutkan cara membuat rancanngan kincir angin.
3.2.2 Membuat rancangan kincir angin.
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bimbingan, siswa dapat menceritakan aktifitas manusia yang
terkait perubahan energi listrik menjadi energi gerak sesuai dengan kondisi
geografis.
2. Dengan bimbingan, siswa dapat menjelaskan pemanfaatan perubahan
energi listrik ke energi gerak.
3. Dengan membaca petunjuk dan bimbingan guru, siswa dapat
mempersiapkan pembuatan karya tiga dimensi
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Gambar-gambar peralatan listrik yang menghasilken tenaga gerak,
misalnya, bor, mixer, blender, dan sebagainya.
• Diagram tata urutan pembuatan pola bilah baling-baling bambu.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu101 Tema 5
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas.
Kegiatan Inti
• Siswa diberi kesempatan mengamati gambar 3.3 tentang peralatan
keterampilan pilihan yang diikutinya. Dilanjutkan dengan mempertanyakan
apakah siswa mengenal alat-alat tersebut dan cara menggunakannya.
Guru diharapkan memperhatikan siswa yang terlihat ingin mengemukakan
pendapat. Secara bergantian siswa diberi motivasi untuk menyampaikan
alat-alat di pelajaran keterampilan pilihan seperti pada gambar.
Guru mengarahkan agar siswa memahami bahwa alat tersebut
menggunakan energi listrik. Guru mempersilahkan siswa mengkomentari
pendapat siswa dan membantu jika siswa mengalami permasalahan tata
bahasa dan kosakata.
Ayo Mengamati
Ayo Menganalisa
Ayo Menyimpulkan
• Guru mengarahkan siswa agar memahami bahwa peralatan yang dibahas
pada pembelajaran ini adalah peralatan tersebut menggunakan energi
listrik.
• Guru dapat mengarahkan siswa sesuai penekanan bacaan di buku siswa
bahwa peralatan tersebut menggunakan listrik yang menggerakan
komponen-komponen lain sesuai fungsinya sehingga siswa dapat
menyumpulkan bahwa peralatan tersebut memanfaatkan perubahan
energi listrik menjadi energi gerak.
• Setelah membaca dan mengamati gambar, siswa dipandu untuk memahami
fungsi motor listrik. Motor listrik merupakan komponen peralatan yang
fungsinya merubah energi listrik menjadi energi gerak berputar. Cara kerja
102Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Ayo Mengomunikasikan
• Siswa dibimbing untuk mengisi tabel peralatan listrik yang memanfaatkan
perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Alat-alat yang terdapat
pada buku siswa dapat ditulis kembali oleh siswa. Dapat juga peralatan
dengan sumber energi listrik dirubah menjadi energi gerak dan berubah
lagi menjadi energi yang lain. Guru dapat mempertanyakan penggunaan
alat-alat tersebut sesuai dengan kondisi geografis dan musim. Contoh
peralatan antara lain:
¾ Di dapur antara lain
3 Blender kegunaannya menghaluskan bahan makanan,
3 Mixer; mengaduk baha-bahan makanan,
3 Pembuka kaleng elektrik; membuka tutup kaleng.
¾ Di rumah antara lain;
3 Bor listrik kegunaanya untuk membuat lubang,
3 Ampelas listrik untuk menghaluskan kayu.
¾ Di sawah atau perkebunan
3 Pompa air.
¾ Di tempat bermainan atau mainan
3 Bianglala,
3 Bom bom car,
3 Mobil atau kereta kelinci,
3 Mainan yang menggunakan batere, misal mobil-mobilan.
Penilaian
• Ilmu Pengetahuan Sosial
Jawaban siswa tentang peralatan yang memanfaatkan perubahan energi
gerak. Cara menjawab dan kebenaran jawaban menjadi acuan penilaian
siswa. Guru dapat membuat kriteria penilaian ataupun menggunakan
motor listrik tidak dibahas pada pembelajaran ini. Siswa cukup mengetahui
bahwa motor listrik merupakan alat yang merubah energi listrik menjadi
energi gerak berputar (rotasi). Penggunaan alat tersebut dimanfaatkan
untuk kemudahan aktifitas manusia.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu103 Tema 5
kriteria penilaian sebelumnya.
• Ilmu Pengetahuan Alam
Diharapkan siswa dapat menceritakan pemanfaatan alat-alat di ruang
ketrampilan dan/atau di lingkungan dan pengetahuan siswa dan
kemampuan siswa menunjukan motor listrik sebagai agen merubah energi
listri menjadi energi gerak.
• Seni Budaya
Proses kerja dan hasil kerja menjadi acuan penilaian. Unsur-unsur yang
dinilai antara lain;
1) Ketepatan membuat garis pola,
2) Ketepatan ukuran,
3) Ketepatan dan kerapihan potongan.
Bantuan orangtua diharapkan dalam menyelesaikan tugas-tugas, terutama
tugas dalam menyelesaikan tugas mata pelajaran Seni Budaya.
Kegiatan Bersama Orangtua
104Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Pem
belajaran
3 Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Gerak
Bahasa Indonesia
3.1.3 Menyebutkan informasi dari teks penjelasan sederhana, yang dibacanya dengan bahasanya sendiri.
4.1.3 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
PPKn
1.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai ada tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia.
2.2.3 Menceritakan contoh perundangan yang sesuai dengan tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945.
3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi listrik menjadi energi cahaya.
4.2.4 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam hal pemanfaatan energi listrik menjadi energi cahaya.
IPS
3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi gerak menjadi energi angin terkait kondisi geografi.
4.2.3 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas manusia di lingkungannya dalam perubahan energi listrik menjadi energi cahaya terkait kondisi geografi.
Gambar 2.13 Peta Indikator Subtema 3 Pembelajaran 3
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu105 Tema 5
Indikator
PKn
1.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai tata urutan peraturan perundang-
undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
2.2.3 Menceritakan tata urutan peraturan perundang-undangan sesuai
dengan UUD 1945.
3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran
dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945.
4.2.3 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran
Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Indonesia
3.1.3 Menyebutkan informasi dari teks penjelasan sederhana, yang dibacanya
dengan bahasanya sendiri.
4.1.3 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek
kebahasaan.
IPS
3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi listrik menjadi
energi cahaya yang disebabkan kondisi geografi/iklim.
4.2.3 Menceritakan aktifitas manusia di lingkungannya dalam perubahan
energi listrik menjadi energi cahaya terkait kondisi geografi.
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan tindakan-tindakan
pencegahan pelanggaran hukum yang dapat mengancam persatuan dan
kesatuan.
2. Setelah membaca dan bimbingan guru, siswa dapat menyampaikan
informasi sesuai dengan aspek kebahasaan.
3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menjelaskan aktifitas manusia di
lingkungannya terkait perubahan energi.
Media/ Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Lampu, senter
• Gambar-gambar kegiatan malam hari
106Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya.
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas.
Kegiatan Inti
• Siswa membaca bacaan pengantar pembelajaran di buku siswa, selanjutnya
guru mempertanyakan bacaan tersebut. Guru memberi kesempatan agar
siswa menyampaikan pendapatnya tentang makna bacaan tersebut.
• Guru mempersilahkan siswa mengkomentari dan melengkapi pendapat
temannya secara bergantian. Jika terdapat siswa yang menggunakan
kosa kata dan tata bahasa kurang tepat, guru berkewajiban untuk
memperbaikinya.
Ayo Membaca
• Setelah membaca bacaan “Penemuan Lampu Pijar”, siswa diharapkan
memperoleh informasi dan dapat menyampaikan informasi:
¾ Penemu lampu pijar (bohlam) merupakan suatu proses yang panjang,
¾ Penemuan lampu pijar dimulai oleh Sir Humphry Davy, yang memasukan
platina tipis ke dalam tabung dan mengalirinya dengan energi listrik,
¾ JW Starr menemukan bohlam vakum, yang hanya dapat digunakan di
laboratorium,
¾ Tahun 1979 Edison mengumumkan lampu yang dapat menyala selama
13 jam,
¾ Edison terus menyempurnakan penemuannya hingga menemukan
lampu bohlam yang dapat manyala hingga 600 jam dan dapat diproduksi
secara masal.
• Dari bacaan tersebut guru dapat menyampaikan pesan moral akan
kejujuran dan mengemukakan kebenaran. Pendapat yang telah lama
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu107 Tema 5
dipercayai ternyata salah. Selain hal tersebut dari bacaan tersebut
mengajarkan bahwa suatu pekerjaan besar kemungkinan merupakan
pekerjaan banyak orang.
• Siswa dibimbing untuk menuliskan informasi yang dapat ditangkapnya.
Guru perlu membimbing siswa agar dapat memahami informasi yang
dibacanya. Informasi yang disampaikan siswa dapat diawali dengan
menyampaikannya secara lisan, guru perlu memperbaiki penggunakan
kosakata, pengucapan, isyarat dan tata bahasa yang benar. Selanjutnya
siswa dibimbing menuliskan dalam bentuk kalimat.
Setelah membaca dan menceritakan kembali, guru dapat memberi penekanan
karakter yang perlu diperhatikan adalah kejujuran dan pantang menyerah.
Sikap Edison yang mengakui penemuannya merupakan sikap kurang baik,
tetapi upaya pantang menyerah untuk menemukan lampu pijar dapat dijadikan
teladan.
Ayo Ceritakan Kembali
• Guru dapat mengganti gambar-gambar yang terdapat pada buku siswa.
Gambar-gambar atau foto kegiatan masyarakat pada malam hari. Dengan
gambar-gambar tersebut diharapkan siswa dapat memahami penggunaan
lampu yang merupakan perubahan energi listrik menjadi energi cahaya.
Guru mempercakapkan manfaat lampu bagi masyarakat di sekitar siswa
pada malam hari. Selanjutnya meteri pelajaran Ilmu Pengetahuan alam
tersebut dirangkai dengan materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Ayo Mengamati
Ayo Berdiskusi
• Siswa berdiskusi tentang hubungan sinar lampu dengan Pokok Pikiran
ketiga UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yaitu; “Negara yang
berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/
perwakilan”. Dengan tema berdiskusi ini diharapkan siswa dapat lebih
108Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
mengingat tata urutan penyusunan peraturan dan perundangan di Negara
Republik Indonesia. Siswa diberi kesempatan menjawab sesuai dengan
analisa mereka. Guru mengarahkan agar siswa menjawab dengan analisa
dan logika yang sesuai. Alternatif kesimpulan diskusi siswa antara lain
adalah;
¾ Di lingkungan RT. RW, dan kelurahan keterlibatan langsung warga
sangat diperlukan. Sebagian besar warga bekerja pada siang hari.
Dengan demikian musyawarah pada malam hari merupakan salah satu
alternatif yang dapat dilakukan. Penggunaan lampu sangat dibutuhkan.
¾ Pembahasan peraturan ditingkat kabupaten/kota dan provinsi, pada
umumnya dilakukan di gedung DPRD. Pada umumnya sinar matahari
tidak cukup menerangi ruang-ruang yang pertemuan. Cahaya lampu
sangat diperlukan.
¾ Penggunaan cahaya lampu untuk penyusunan peraturan dan
perundangan di tingkat nasional dapat sama dengan di tingkat daerah.
Penilaian
• PKn
Berdasarkan aktifitas diskusi dapat manfaat lampusecara tidak langsung
perilaku yang sesuai dengan pokok pikiran ketiga Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945.
Penilaian sikap religius dapat dilakukan antara lain dengan kriteria;
Nilai 4; selalu bersyukur karena memiliki saluran untuk menyampaikan
inspirasinya sehingga keputusan dapat dilakukan sesuai aspirasi
bersama.
Nilai 3; bersyukur karena memiliki saluran untuk menyampaikan
inspirasinya sehingga keputusan dapat dilakukan sesuai aspirasi.
Nilai 2; bersyukur karena memiliki saluran untuk menyampaikan
inspirasinya sehingga keputusan dapat dilakukan sesuai aspirasi
tetapi kurang menyukai jika diskusi yang lama.
Nilai 1; bersyukur karena memiliki saluran untuk menyampaikan
inspirasinya sehingga keputusan dapat dilakukan sesuai aspirasi
tetapi tidak menyukai jika diskusi lama.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu109 Tema 5
Penilaian sikap sosial dapat dilakukan antara lain dengan kriteria:
Nilai 5; aktif berpendapat dan tidak memaksakan pendapatnya.
Nilai 4; jarang berpendapat dan tidak memaksakan pendapatnya.
Nilai 3; jarang berpendapat dan tidak memaksakan pendapatnya.
Nilai 2; jarang berpendapat tetapi ketika berpendapat memaksakan
pendapatnya.
Nilai 1; berpendapat hanya ketika diminta berpendapat secara khusus.
• Bahasa Indonesia
Penilaian kemampuan siswa memberikan informasi setelah membaca
bacaan dapat menggunakan penilaian seperti pembelajaran sebelumnya.
Guru pada tahapan ini perlu menilai perkembangnn siswa dalam
memberikan informasi. Perbaikan dapat dilakukan pada pembelajaran
selanjutnya.
• IPA
Kemampuan siswa untuk menyebutkan secara mandiri penggunaan cahaya
yang berasal dari energi listrik menjadi dasar penilaian pada pembelajaran
ini. Jika dimungkinkan guru dapat melakukan kerja sama dengan orangtua
untuk mengecek kebenarannya.
110Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Perubahan Energi AlternatifSubtema
4
Energi alternatif penting dipahami siswa, dengan pemahaman ini
diharapkan siswa lebih mengutamakan energi alternatif, jika energi tersebut
tersedia. Energi alternatif pada umumnya merupakan energi terbarukan dan
ramah lingkungan.
Energi alternatif juga sering disebut energi masa depan. Pada umumnya
energi alternatif merupakan energi yang dapat diperbaharui. Jika dikelola
dengan baik dan bijak energi alternatif dapat dipakai terus menerus. Selain
itu energi alternatif lebih ramah lingkungan dibandingkan energi fosil.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu111 Tema 5
Pem
belajaran
1 Perubahan Energi Angin
Bahasa Indonesia
3.1.4 Menyebutkan informasi dari teks sederhana penjelasan perubahan energi angin yang dibacanya dengan bahasanya sendiri.
4.1.4 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
Seni Budaya
3.2.4 Menunjukan kelengkapan yang sesuai untuk sebuah kincir angin.
4.2.4 Membuat kincir angin sederhana.
IPA
3.4.4 Menelaah hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4.4.4 Melaporkan menggunakan kaidah bahasa Indonesia tentang pemanfaatan sumber daya alternatif di lingkungannya.
Perubahan Energi Angin
Gambar 2.14 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 1
112Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Indikator
Bahasa Indonesia
3.1.3 Menyebutkan informasi dari teks penjelasan sederhana, yang dibacanya
dengan bahasanya sendiri.
4.1.3 Memaparkan informasi sederhana, dengan memperhatikan aspek
kebahasaan.
Ilmu Pengetahuan Alam
3.4.5 Memberi alasan perlunya perubahan energi angin sesuai dengan
kondisi geografis Indonesia.
4.4.5 Melaporkan pemanfaatan energi alternatif angin di lingkungannya.
Seni Budaya
3.2.4 Menyebutkan cara membuat kincir angin sederhana.
4.2.4 Membuat kincir angin sederhana.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks sederhana, siswa dapat menginformasikan pokok-
pokok informasi bacaan tersebut.
2. Dengan bimbingan, siswa dapat melaporkan pemanfaatan perubahan
energi alternatif sesuai dengan kondidi geografis.
3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat membuat karya seni tiga dimensi.
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Gambar-gambar kincir angin dan cara kerjanya.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
Perubahan Energi Angin.
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu113 Tema 5
Kegiatan Inti
• Siswa membaca dialog siswa kelas 8 setelah liburan dan memperhatikan
gambar-gambar kincir. Selanjutnya siswa dibimbing memperbincangkan
tentang kincir angin. Siswa diminta mengemukakan pemahamannya
tentang bacaan dan gambar kincir angin.
Ayo Mengamati
• Siswa membaca bacaan “Kincir Angin di Berbagai Tempat”. Dari bacaan
tersebut diharapkan siswa memperoleh informasi antara lain:
¾ Kincir angin sebagai alat perubah energi angin menjadi energi gerak,
¾ Pemanfaatan kincir angin oleh manusia, sebagai penumbuk biji-bijian,
menaikan air, dan pembangkit energi listrik,
¾ Beberapa tempat yang memanfaatkan kincir angin, antara lain Belanda,
kebun garam, dan PLTB di Indonesia.
Informasi tersebut dibuat secara tertulis. Guru dapat membantu siswa
dengan cara meminta siswa menjelaskan terlebih dahulu secara “lisan/
isyarat”, selanjutnya siswa dibimbing menuliskannya sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Guru diharapkan memberikan bimbingan permasalahan
siswa mennyampaikan informasi bacaan berdasarkan portofolio yang
terkumpulkan.
Jika terdapat siswa yang di sekitar rumahnya ada kincir angin, guru
dapat meminta siswa tersebut untuk menceritakan tentang kincir angin di
sekitar rumahnya.
Ayo Membaca
• Pada kegiatan ini siswa diminta membaca bacaan pendek tentang proses
kerja kincir angin. Selanjutnya disajikan gambar dengan urutan proses
kerja kincir angin yang diacak. Siswa ditugaskan mengurutkan urutan
gambar dengan benar.
Urutan proses tersebut adalah sebagai berikut;
¾ Kincir angin ladang garam, urutan gambar yang benar; 2; 1; 3.
Ayo Menganalisa
114Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
¾ Kincir angin di Belanda. urutan gambar yang benar; 1; 3; 2.
¾ Pembangkit listrik tenaga bayu, urutan gambar yang benar; 3; 2; 4; 1.
Setiap siswa diminta untuk menyapaikan informasi tentang pemanfaatan
kincir angin sebagai salah satu bentuk perubahan energi angin ke energi gerak.
Kemngkinan salah satu pemanfaatan kincir angi yang telah dipelajari terdapat
di sekitar siswa. Beberapa alat yang mungkin ditemui antara lain; kincir angin
petruk-gareng, kincir angin pengusir burung di sawah dan lain sebagainya.
• Pada umumnya kincir merupakan alat utama untuk memanfaatkan energi
angin. Kincir digunakan untuk merubah energi angin menjadi energi gerak
rotasi. Selanjutnya gerak tersebut dapat dimanfaatkan secara langsung
ataupun dirubah menjadi energi yang lain. Baling-baling yang dibuat akan
disambungkan dengan “pembangkit tenaga listrik mini” yang telah dibuat
siswa, sehingga ukuran bilah baling-baling disesuaikan dengan besarnya
kumparan di pembangkit tersebut. Pada pembahasan ini, magnet yang
digunakan berukuran panjang 5 cm. Maka bilah yang digunakan berukuran
2 cm x 7 cm.
Hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah:
¾ Ketepatan ukuran pembuatan komponen kincir,
¾ Jika menggunakan bambu, perhatikan ketika kulit bambu belum
dihaluskan dapat melukai siswa,
¾ Terdapat bagian yang akan menghubungkan bilah bambu dengan
bidang “as” baling-baling.
Bilah baling-baling dapat dibuat dari kayu dengan ketebalan sekitar 0,5 cm
atau pun bambu. Guru dapat menentukan bahan yang mudah didapat.
Penilaian
• Bahasa Indonesia
¾ Penilaian pembelajaran ini dapat menggunakan penilaian yang sama
dengan penilaian bahasa Bahasa Indonesia pada pembelajaran
sebelumnya. Guru selayaknya menilai kemajuan belajar yang diperoleh
siswa dalam mengemukakan informasi yang diperoleh dari teks bacaan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru antara lain adalah membuat
Ayo Berkarya
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu115 Tema 5
tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kemampuan siswa dalam menyajikan informasi
Aspek Yang telah dapat dilakukan
Perbaikan yang diperlukan
Saran perbaikan
Kosa kata
Struktur Kalimat
Sistimatika penyampaian informasi
• Ilmu Pengetahuan Alam
Penilaian mata pelajaran IPA dapat mengacu pada aktifitas siswa pada
kegiatan “Ayo menganalisa” dan dan soal nomor 2 pada “Ayo mengulang
kembali”. Guru dapat menentukan kriteria penilai sendiri, sebagai contoh
kriteria tersebut antara lain adalah:
Nilai 4; jika siswa dapat menjawab dengan benar secara mandiri,
Nilai 3; jika siswa dapat menjawab setelah dibantu dengan pertanyaan,
Nilai 2; jika siswa dapat menjawab setelah diberi petunjuk,
Nilai 1; jika siswa dapat menjawab dengan tuntunan guru.
Nilai siswa; skor perolehan dibagi 16 (karena 4 soal) x 10
• Seni Budaya
Penilai unjuk kerja menjadi acuan untuk penilaian pembuatan baling-
baling. Guru dapat menentukan sendiri kriteria penilaian tersebut. Salah
satu contoh kriteria tersebut antara lain pada.
Komponen yang dinilai:
¾ Mempersiapkan alat dan bahan,
¾ Cara dan kerapihan kerja,
¾ Hasil kerja,
¾ Tanggung jawab siswa setelah kerja.
Setiap komponen dapat diberi nilai maksimal, dengan kriteria sebagai
berikut:
Nilai 4; siswa melakukan secara mendiri,
Nilai 3; siswa melakukan setelah diberi petunjuk secara lisan,
Nilai 2; siswa melakukan setelah diberi contoh,
Nilai 1; siswa melakukan dengan bimbingan.
Nilai Perolehan siswa; skor yang didapat/ nilai maksimal (yaitu 16) x 10
116Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Pem
belajaran
2 Perubahan Energi Air
Perubahan Energi Air
Matematika
3.7.4 Menyebutkan rumus menghitung besar sudut segi banyak beraturan.
4.7.4 Menentukan jumlah besar sudut segi banyak beraturan.
IPS
3.2.3 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan iklim di lingkup daerah.
4.2.3 Menyajikan hasil pengamatan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis terutama keterkaitan dengan iklim di lingkup daerah.
IPA
3.4.4 Memberi alasan perlunya perubahan energi dengan kondisi geografis Indonesia.
4.4.4 Melaporkan pemanfaatan energi air di lingkungannya. menggunakan kaidah bahasa Indonesia.
Gambar 2.15 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 2
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu117 Tema 5
Indikator
IPA
3.4.5 Memberi alasan perlunya perubahan energi alternatif air dengan kondisi
geografis Indonesia.
4.4.5 Melaporkan pemanfaatan energi alternatif air di lingkungannya.
Matematika
3.7.4 Menyebutkan rumus menghitung besar sudut segi banyak beraturan.
4.7.4 Menentukan jumlah besar sudut segi banyak beraturan.
IPS
3.2.3 Menyebutkan aktifitas manusia dalam pemanfaat perubahan energi
air.
4.2.3 Membuat laporan pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas
manusia di lingkungannya terkait perubahan energi alternatif air.
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan perubahan energi di
lingkungannya beserta alasannya sesuai dengan kondisi geografis.
2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan perilaku masyarakat di
lingkungannya terkait penggunaan energi.
3. Dengan berlatih, siswa dapat menentukan besar sudut bangun datar
beraturan.
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Kincir angin kertas.
• Gambar-gambar kincir angin.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
Perubahan energi air.
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas.
118Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Kegiatan Inti
• Siswa mengamati gambar-gambar pemanfaatan kincir angin dalam
kehidupan manusia. Guru mempertanyakan adakah siswa yang pernah
melihat peralatan seperti pada gambar tersebut. Guru dapat mengembangkan
jawaban siswa untuk mempercakapkan pemanfaatan energi air dalam
kehidupan sehari-hari. Guru mempersilakan siswa mengkomentari cerita
siswa dan membantu jika siswa mengalami permasalahan tata bahasa dan
penggunaan kosakata yang sesuai.
• Selanjutnya siswa diminta untuk membaca dialog yang terdapat di buku
siswa. Jika jumlah siswa memungkinkan, siswa-siswa dapat mempraktekan
dialog tersebut. Guru membimbing agar siswa dapat melakukan dialog
tersebut dengan artikulasi dan/atau isyarat yang benar. Dari dialog tersebut
diharapkan siswa dapat memperoleh informasi tentang pemanfaatan
aliran sungai sebagai pembangkit tenaga listrik.
Ayo Mengamati
• Berdasarkan dialog dan gambar 4.6 (Pembangkit Listrik tenaga air),
diharapkan siswa dapat memehami dan dapat menjelaskan proses
perubahan energi air menjadi energi listrik sebagai berikut;
¾ Air sungai dibendung untuk menaikan permukaan air,
¾ Air bendungan dialirkan ke tempat yang lebih rendah,
¾ Aliran air memutar turbin,
¾ Turbin digandeng dengan generator, putaran pada generator
menghasilkan energi listrik.
Ayo Menjelaskan
Ayo Membandingkan
• Gambar 4.7 (Perbandingan PLTA dan PLTMH) menunjukan luas area yang
diperlukan untuk membangun PLTMH dan PLTA. Materi ini dimaksudkan
sebagai penghubung dengan materi pemanfaatan aliran air di sekitar
lingkungan siswa dan materi luas dan keliling bidang datar.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu119 Tema 5
• Pemanfaatan energi air mungkin tidak terlalu terlihat oleh siswa, atau tidak
terdapat sungai di lingkungan sekitar siswa. Sifat-sifat air tersebut dapat
dijadikan petunjuk pemanfaatan energi air. Selain materi yang dibahas di
buku siswa, beberapa cara pemanfaatan yang mungkin dilaporkan antara
lain;
¾ Air dinaikan ke penampungan air sehingga menghasilkan tekanan
air yang cukup untuk dimanfaatkan menyemprot tanaman, mencuci
kendaraan, dan sebagainya.
¾ Bendung aliran irigasi untuk menaikan permukaan air, sehingga
diperoleh energi yang cukup agar dapat dialirkan secara merata ke
sawah-sawah.
¾ Kolam ikan bertingkat, yang dibuat agar air jatuh ke kolam menghasilkan
oksigen yang diperlukan ikan.
¾ Kincir air untuk menaikan air yang selanjutnya dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan.
Guru dapat membimbing siswa untuk menemukan pemanfaatan energi air
dlam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan lingkungan siswa.
Ayo Melaporkan
Ayo Berlatih
• Guru dapat memberi latihan yang lebih banyak agar siswa lebih memahami
sifat istimewa segi banyak. Jawaban yang benar dari latihan tersebut
adalah;
¾ Jumlah besar sudut
1) Segitiga; (3 - 2) x 180° = 180°
2) Segiempat; (4 - 2) x 180° = 360°
3) Segilima: (5-2) x 180° = 540°
4) Segidelapan (8-2) x 180° = 1.080°
¾ Keliling segitiga beraturan
1) Panjang sisi 4 cm; 3 x 4 cm = 12 cm
2) Panjang sisi 6 cm; 3 x 6 cm = 18 cm
3) Panjang sisi 8 cm; 3 x 8 cm = 24 cm
120Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
4) Panjang sisi 10 cm; 3 x 10 cm = 30 cm
¾ Keliling persegi
5) Panjang sisi 4 cm; 4 x 4 cm = 16 cm
6) Panjang sisi 6 cm; 4 x 6 cm = 24 cm
7) Panjang sisi 8 cm; 4 x 8 cm = 32 cm
8) Panjang sisi 10 cm; 4 x 10 cm = 40 cm
Penilaian
Penilaian mata pelajaran IPA dan IPS dapat dijadikan satu dengan melihat
jawaban siswa dalam penyelesaian tugas pembelajaran.
• IPA
Penilaian pada mata pelajaran IPA sumber daya air sesuai dengan kondisi
geografis Indonesia, alasan siswa tentang pemanfaatan energi air yang
mempunyai sifat mengalir ke tempat yang lebih rendah menjadi acuan
utama. Guru menilai apakah siswa dapat memberikan alasan secara
mandiri atau sejauh mana petunjuk yang diberikan guru. Format penilaian
dapat menggunakan format penilaian mata pembelajaran IPA sebelumnya.
• IPS
Pada mata pelajaran IPS penilaian adalah terkait dengan jawaban siswa
tentang aktifitas manusia terkait dengan pemanfaatan energi air di
lingkungannya, misalnya pembangunan PLTA di daerah dengan aliran
sungai yang besar, PLTMH di daerah yang aliran sungainya kecil atau di
aliran irigasi.
• Matematika
Untuk penilaian daya serap siswa dapat diberikan dengan melihat jumlah
jawaban yang benar dibagi nilai masimal dari soal yang diberikan guru,
tetapi untuk penilaian ketuntasan belajar siswa guru dapat memperhatikan
cara siswa mengerjakan soal tersebut. Cara siswa menyelesaikan soal perlu
mendapat perhatian.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu121 Tema 5
Perubahan Energi Matahari
Gambar 2.16 Peta Indikator Subtema 4 Pembelajaran 3
Pem
belajaran
3 Perubahan Energi Matahari
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi dari teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
4.1 Menyajikan informasi dalam bentuk teks penjelasan sederhana, dengan memperhatikan aspek kebahasaan.
PPKn
1.2.3 Menceritakan tata urutan peraturan dan perundang-undangan sesuai dengan UUD 1945
2.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia secara adil.
3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan perubahan energi alternatif.
4.2 Mengemukakan pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari-hari.
IPA
3.4.4 Memberi alasan perlunya perubahan energi alternatif sinar matahari dengan kondisi geografis Indonesia.
4.4.4 Melaporkan menggunakan tentang pemanfaatan sumber energi alternatif sinar matahari di lingkungannya.
122Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Indikator
Bahasa Indonesia
3.1.4 Memaparkan informasi dari teks penjelasan sederhana, tentang
perubahan energi matahari yang dibacanya menggunakan bahasanya
sendiri.
4.1.4 Memaparkan informasi dari teks penjelasan sederhana, yang dibacanya,
dengan bahasanya sendiri.
PKn
1.2.3 Menceritakan tata urutan peraturan perundangundangan sesuai
dengan UUD 1945.
2.2.3 Menceritakan perilakunya yang sesuai peraturan perundang-undangan
dalam sistem hukum nasional di Indonesia.
3.2.3 Menyebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran
dalam Pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 yang sesuai dengan
perubahan energi alternatif.
4.2.3 Menceritakan kegiatan yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran
Pembukaan UUD Negara RI 1945 dalam kehidupan sehari hari dalam
hal pemanfaatan energi alternatif.
IPS
3.4.4 Menyebutkan aktifitas manusia dalam perubahan energi matahari
terkait kondisi geografi.
4.4.4 Menceritakan hasil pengamatan di lingkungannya tentang aktifitas
manusia di lingkungannya dalam perubahan energi matahari terkait
kondisi geografi.
Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan pelanggaran aturan
yang dapat mengancam kesatuan NKRI dan cara pencegahannya.
2. Dengan petunjuk guru, siswa dapat memberikan informasi dari suatu
bacaan.
3. Dengan petunjuk guru, siswa dapat menceritakan pemanfaatan perubahan
energi alternatif di lingkungannya beserta alasannya.
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
• Gambar PLTS
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu123 Tema 5
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa di kelas.
• Guru menugaskan salah seorang siswa memimpin berdoa.
• Guru mendata kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
perubahan energi matahari.
• Guru mengkondisikan agar siswa dapat melakukan komunikasi terbuka
dengan guru dan siswa yang lain di kelas.
Kegiatan Inti
Ayo Mengingat Kembali
• Setelah membaca pengantar mata pelajaran siswa ditugaskan menjawab
pertanyan tentang manfaat energi matahari. Materi ini lebih bersifat
mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan pada kelas-kelas
sebelumnya. Diharakan siswa masih memahami manfaat energi matahari
antara lain sebagai berikut:
¾ Bagi tumbuhan membantu fotosintesis, untuk menghasilkan makanan
dan buah, membantu proses pertumbuhan, dan manfaat yang lain.
¾ Binatang; menghangatkan tubuh, mempercepat pertumbuhan.
¾ Bagi manusia; sinar matahari mengandung vitamin D yang menguatkan
tulang, menghangatkan tubuh, dan manfaat lainnya.
Siswa-siswa di kelas mempercakapkan hasil jawaban mereka dipandu guru,
siswa yang terlihat ingin menunjukan jawabanya diminta membacakan
jawabnya, sedangkan siswa yang pasif diminta mengomentari dan
menyempurnakan jawaban tersebut.
Ayo Membaca
• Mengacu pada hasil evaluasi individu, guru memberi arahan agar siswa
memahami isi bacaan “Pembangkit Listrik Atap Rumah”. Bimbingan guru
disesuaikan dengan kebutuhan siswa untuk memahami informasi yang
dari bacaan tersebut. Guru membimbing siswa memperoleh informasi
124Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
antara lain;
¾ Topik yang dibahas, adalah pembangkit listrik tenaga surya yang
diletakan di atap rumah penduduk.
¾ Modul surya sudah dapat dibuat di Indonesia, tetapi panel surya yang
mengubah sinar matahari menjadi energi listrik masih didatangkan
dari luar negeri (import).
¾ Listrik yang dihasilkan dimanfaatkan oleh pemilik PLTS Atap. Pelanggan
PLN yang memiliki PLTS Atap dapat menjual sisa listrik kepada PLN.
¾ Pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan untuk mendukung
pembangunan PLTS Atap rumah.
• Setelah membaca wacana tentang saluran listrik yang telah menjangkau
daerah terpencil, guru perlu menekankan kepada siswa bahwa kemajuan
tersebut seharusnya dapat dipergunakan untuk kepentingan yang baik.
Salah satunya adalah memperoleh informasi yang benar. Selain itu dengan
alat komunikasi saat ini warga negara dapat berpartisipasi secara aktif
dalam menyampaikan aspirasinya, sesuai dengan pikiran ketiga Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Guru perlu mengingatkan ada
empat pokok pikiran Pembukaan UUD RI 1945.
• Siswa ditugaskan untuk menjawab pertanyaan. Jawaban yang diharapkan
diberikan oleh siswa adalah;
1) Alat komunikasi yang kemungkinan dimiliki siswa antara lain adalah;
televisi, telepon seluler, dan laptop atau komputer yang dapat dipakai
untuk menggunakan internet.
2) Salah satu manfaat alat-alat tersebut adalah untuk berkomunikasi di
dunia maya. Mencari berita dan mengirim berita. Selain itu alat-alat
tersebut dapat digunakan sebagai alat hiburan, seperti bermain games
dan melihat video (antara lain youtube). Kemungkinan banyak siswa
yang menggunakan alat komunikasi tersebut untuk; video call, main
game, dan melihat video.
3) Pertengkaran dapat terjadi antara lain disebabkan adanya berita bohong,
digunakan untuk adu domba, menghasut dan aktifitas lain yang kurang
baik.
Ayo Menganalisa
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu125 Tema 5
• Setelah menjawab pertanyaan dan membaca bacaan, guru perlu
mempercakapkan pokok pikiran keempat Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945, yaitu ; “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sehingga siswa
memahami berdasarkan pokok pikiran tersebut negara berkewajiban
memelihara sikap budi luhur warganya.
• Guru perlu mempercakapkan pokok pikiran keempat tersebut, mengharuskan
pemerintah dengan persetujuan DPR menerbitkan Undang-undang Nomor
19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 11 tahun
2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik. Selanjutnya pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronika.
• Guru perlu mengingatkan tentang tata urutan peraturan dan perundangan.
Selanjutnya pemerintah daerah dan kementerian dapat membuat aturan
yang terkait. Dengan demikian jika sekolah membuat peraturan tentang
penggunaan telepon seluler (yang lebih populer disebut HP) telah sesuai
dengan peraturan tersebut.
• Isian tabel 4.1 tentang Penggunaan telepon seluler di sekolah, disesuaikan
dengan peraturan sekolah tentang hal tersebut. Siswa mengisi tabel tersebut
sesuai dengan pemahaman siswa tentang peraturan tersebut. Jika sekolah
tidak memiliki peraturan tertulis tentang penggunaan seluler di sekolah,
guru perlu menjelaskan bahwa aturan ada yang tertulis dan tidak tertulis.
Keputusan kepala sekolah dan dewan guru juga merupakan peraturan.
Penilaian
Penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia Ilmu Pengetahuan alam dapat
dilihat dari jawaban pada mengingat kembali, kegiatan membaca dan
melaporkan.
• Bahasa Indonesia
Instrumen penilaian pada pembelajaran 1 subtema 4 dapat digunakan
guru. Dengan demikian terlihat kemajuan yang telah dicapai siswa dalam
menginformasikan kembali informasi yang diperoleh setelah membaca
bacaan.
126Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
• Ilmu Pengetahuan Alam
Pemanfaatan penggunaan energi di lingkungannya merupakan materi yang
dinilai pada mata pelajaran IPA. Dengan demikian guru perlu mengetahui
jenis pembangkit tenaga listrik yang digunakan di daerah tersebut beserta
alasannya. Penilaian menggunakan kriteria yang ditentukan guru.
Contoh kriteria penilaian;
3 Nilai 5; jika siswa dapat menyebutkan pembangkit tenaga listrik di
daerahnya dengan benar beserta alasannya yang benar.
3 Nilai 4; jika siswa dapat menyebutkan pembangkit tenaga listrik di
daerahnya dengan benar tetapi alasannya kurang tepat.
3 Nilai 3; jika siswa dapat menyebutkan pembangkit tenaga listrik di
daerahnya dengan benar tetapi tidak mengetahui alasannya.
3 Nilai 2; jika siswa dapat menyebutkan pembangkit tenaga listrik di
daerahnya setelah diberi petunjuk lokasi pembangkit tenaga listrik.
3 Nilai 1; jika menyetbukan pembangkit tenaga listrik di daerahnya setelah
diberitahu guru.
• Pendidikan Kewarganegaraan
Penilaian pada pembelajaran ini lebih ditekankan perilaku pelanggaran
hukum dapat memecah belah. Dalam penilaan ini guru dapat berkomunikasi
orang tua guna melengkapi informasi yang diperoleh guru.
Contoh kriteria penilaian sikap terkait penggunaan alat teknologi
komunikasi.
Pencarian informasi
Nilai 4 : Jika siswa menggunakan alat komunikasi untuk mencari informasi terkait pengetahuan dan pelajaran sekolah
Nilai 3: Jika siswa menggunakan alat komunikasi untuk mencari informasi terkait pengetahuan, pelajaran sekolah, dan hiburan
Nilai 2; Jika siswa menggunakan alat komunikasi untuk mencari informasi terkait pengetahuan, pelajaran sekolah, hiburan, dan konten-konten negatif, tetapi memperbaiki sikap setelah diperingatkan guru
Nilai 1; Jika siswa menggunakan alat komunikasi untuk mencari informasi terkait pengetahuan, pelajaran sekolah, hiburan, dan konten-konten negatif, tetapi memperbaiki sikap beberapa kali diperingatkan guru.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu127 Tema 5
Memberikan informasi
Nilai 4 : Jika siswa memberi informasi yang baik dan turut mencegah menyebarnya informasi negatif.
Nilai 3: Jika siswa memberi informasi yang baik
Nilai 2; Pernah enyebarkan informasi negatif tetapi menghilangkannya setelah diperingatkan guru
Nilai 1; Pernah enyebarkan informasi negatif tetapi menghilangkannya setelah beberapa kali diperingatkan guru
Kegiatan Bersama Orangtua
Kerja sama dengan orangtua sangat diperlukan terutama dalam mengendalikan
penggunaan alat-alat komunikasi dan informatika.
128Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Kunci Jawaban Penilaian Pembelajaran Subtema 4
1. A
2. B
3. C
4. C
5. D
6. C
7. B
8. D
9. A
10. D
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu129 Tema 5
DAFTAR PUSTAKA
A. T Sugeng Priyanto,…[et. al.]. 2008 Contextual Teaching and Learning
Pendidikan Kewarganegaraan: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4/--. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional,.
Chevron for Indonesia Water Learning week. 2014 Panas Bumi; Sumber Energi
Terbarukan (Video) https://www.youtube.com/watch?v= N83PbwXM90o;
diakses 11 April 2019.
Grolier International; Ilmu Pengetahuan Populer, Jakarta; Widyadara, 2005.
Harian Nasional, 2018. Jejak dan Sisi Menarik Piala Dunia; Dari Tanjung Priok
Menoreh Sejarah di Reims, diakses dari ; http://harnas.co/2018/05/31/
dari-tanjung-priok-menoreh-sejarah-di-reims, pada 12 April 2019.
https://deskgram.net/p/1995516113858824675_5047019338
Kirk S, Gallagher J, & Coleman M R; Educating Exceptional Children 14th Edition,
Cengage Learning, 2015.
Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. 2017. Peraturan Daerah No.6
Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok. JDIH. Batulicin.
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 2012. Peraturan Daerah No. 2
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesehatan di Kalimantan Selatan.
LD tahun 2012 No. 4. Banjarmasin: Biro Hukum.
Pemerintah Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2007 tentang Energi. LN tahun 2007 No 96. Jakarta : Sekretariat
Negara.
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. LN tahun 2009 No 144. Jakarta :
Sekretariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2O1I tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan. LN
tahun 2011 No. 82. Jakarta : Sekretariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat
Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. LN tahun 2012 No. 278.
Jakarta : Sekretariat Negara.
130Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
Pemerintah Indonesia. 2016. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. LN tahun 2016 No 251. Jakarta
: Sekretariat Negara.
Pemerintah Indonesia. 2019. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, LN tahun
2019 No 183. Jakarta : Sekretariat Negara.
Tati HernawatI, Dudi Gunawan, Endang Rusyani, Hand out Perkuliahan
Pendidikan Tunarungu III, diunduh dari; http://file .upi.edu/ Direktori/
FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196302081987032-TATI_HERNAWATI/
HAND_OUT_B_III.PDF
Tarikh Aznam. 2012. Geothermal-Energi Bersih dan Ramah Lingkungan (Video).
Diakses dari; https://www.youtube.com/watch?v= 61EC5hH1Q3M
Wikipedia. 2019. Belle of Louisville, https://en.wikipedia.org/wiki/ Belle_of_
Louisville. Diakses 14 April 2019
Wikipedia, File: Collectie Tropen Museum Het gouvernements S.S. Selaton op de
rivier Barito Borneo TMnr 10010870.jpg. Diunduh dari: https://id.wikipedia.
org/wiki/Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Het_gouvernements_S.S._
Selaton_op_de_rivier_Barito_Borneo_TMnr_10010870.jpg. Diakses 14 April
2019
Wikihow. Cara Membuat sebuah Pembangkit Listrik Sederhana. Diunduh
dari https://id.wikihow.com/Membuat-sebuah-Pembangkit-Listrik-
Sederhana, diakses pada 17 April 2019.
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu131 Tema 5
PROFIL PENULIS
Nama Lenngkap : Sukotjo, MA.
Telp. Kantor : 0314 426414
Email : [email protected]
Alamat Kantor : SLB Pembina Tk Nas. Malang
Jl. Dr. Cipto VIII/ 32 Bedali-Lawang
Malang- Jawa Timur.
Bidang Keahlian : Pendidikan Khusus
Riwayat Pendidikan:
S1 ; Jurusan Pendidikan Khusus FIP IKIP Jakarta, lulus 1985
S2 ; Special Education, New Mexico State University - USA, lulus 1998
Riwayat Pekerjaan
Guru SLB C Winasis Jakarta Selatan tahun 1983 - 1988.
Guru SLB Pembina Tingkat Nasional Malang sejak 1988 sampai sekarang.
Buku yang diterbitkan
Ayo Menabung, Tema 3, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum Pendidikan
Khusus 2013, Buku Guru Tunagrahita Kelas X, 2014.
Berbagai Pekerjaan, Tema 2, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum Pendidikan
Khusus 2013, Buku Siswa Tunagrahita Kelas X, 2016.
Berbagai Pekerjaan, Tema 2, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum Pendidikan
Khusus 2013, Buku Guru Tunagrahita Kelas X, 2016.
Bangga Sebagai Bangsa Indonesia, Tema 3, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum
Pendidikan Khusus 2013, Buku Guru Tunagrahita Kelas X, 2017.
Bangga Sebagai Bangsa Indonesia, Tema 3, Buku Tematik Terpadu, Kurikulum
Pendidikan Khusus 2013, Buku Guru Tunagrahita Kelas X, 2017.
132Buku Guru Kelas VIII Tunarungu Tema 5
PROFIL PENELAAH
Nama Lengkap : Dr. Dudi Gunawan, M.Pd
Tempat/tanggal lahir : Bandung, 21 Nopember 1962
Instansi : PLB UPI Bandung
Alamat Instansi : Jl. Dr. Setiabudi No 229 Bandung
Telp Kantor/HP : 085221509407
E-mail : [email protected]
Pendidikan : Doctoral ( S3)
a. SGPLB Bandung
b. FKIP Bandung (S1)
c. BPH UPI Bandung (S2)
d. BP UPI Bandung (S3)
Karya tulis
a. Pengembangan Karir Siswa Tunarungu
b. PKPBI anak Tunarungu
c. Program Pembelajaran Inklusi
Buku yang pernah ditulis
a. Buku Guru XII Kurikulum 2013
b. Buku Siswa XII Kuriulum 2013
c. Buku Ketunarunguan
d. Buku ajar Penjas adaptif
Buku Guru Kelas VIII Tunarungu133 Tema 5
Riwayat Profesi
2016 - Sekarang : Owner 10K Studio Creative Design
2015 - Sekarang : Graphic Designer & Interior Designer
2014 - Sekarang : Professional Gundam Builder
Riwayat Pendidikan Tinggi
2010 - 2014 : Universitas Komputer Indonesia
Proyek Buku Yang Pernah Dikerjakan
2016 : Buku Siswa Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 9 Tema 1 - 9
2016 : Buku Guru Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 9 Tema 1 - 9
2018 : Buku Siswa Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 7 Tema 1 - 8
2018 : Buku Guru Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 7 Tema 1 - 8
2019 : Buku Siswa Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 8 Tema 2 - 8
2019 : Buku Guru Tematik SMPLB Tunarungu Kelas 8 Tema 2 - 8
2019 : Buku Siswa Tematik SMPLB Autis Kelas 8 Tema 2
2019 : Buku Guru Tematik SMPLB Autis Kelas 8 Tema 2
Profil Ilustrator
Nama : Sofian Giantara Pramadita S. Ds,
Telp : 081220824976
E-Mail : [email protected]
Bidang Keahlian : Graphic Designer
Interior Designer
Professional Gundam Builder
Bu
ku Tem
atik Te
rpa
du
Ku
rikulu
m 2
013
Tema
5 P
eru
ba
ha
n E
nerg
iB
uku
Gu
ru S
MP
LB K
elas V
III Tun
aru
ng
u
MILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKAN
ISBN:
Tema 5
Perubahan EnergiPerubahan Energi
Buku ini merupakan pelengkap “Buku Siswa” dengan tema
yang sama. Buku yang dilengkapi dengan pengetahuan tentang
anak tunarungu dan pembelajarannya, memberikan arahan utuk
menggunakan buku siswa tersebut dalam pembelajaran.
Secara garis besar buku ini terbagi dua bagian, yaitu petunjuk
umum tentang pembelajaran untuk anak tunarungu, dan petunjuk
penggunaan pada pelaksanaan pembelajaran untuk siswa tunarungu.
Pada bagian dua dijelaskan bagaimana pengembangan salah satu
alternatif pembelajaran untuk anak tunarungu menggunakan buku
siswa terkait.
Buku ini disusun mengacu pada pembelajaran yang menggunakan
pendekatan tematik, sehingga pada bagian dua menguraikan aktifitas
belajar pada 4 subtema yang masing-masing tema terdiri dari 3
pembelajaran.
Petunjuk cara penggunaan buku dalam pembelajaran dengan
pendekatan belajar siswa aktif membahas tentang perubahan suatu
bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Dalam pembahasannya
dikaitkan dengan kompetensi-kompetensi dasar yang harus diajarkan
pada siswa kelas VIII SMPLB Tunarungu.
Pembahasan dalam buku ini memperkenalkan perubahan energi
dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan tersebut mungkin sering
ditemui siswa tanpa mereka sadari. Perubahan energi tersebut dapat
bermanfaat bagi kehidupan manusia.