7
LAPORAN PRAKTIKUM-UJI LEMAK (UJI PENENTUAN ANGKA PENYABUNAN) I. TUJUAN Tujuan dari menentukan angka asam : a. Menentukan perubahan yang pada asam lemak bebas. b. Menetralkan asam lemak bebas. c. Menentukan tingkat keasaman lemak. II. DASAR TEORI Lemak atau minyak adalah senyawa makromolekul berupa trigliserida, yaitu sebuah ester yang tersusun dari asam lemak dan gliserol. Jenis dan jumlah asam lemak penyusun suatu minyak atau lemak menentukan karakteristik fisik dan kimiawi minyak atau lemak. Disebut minyak apabila trigliserida tersebut berbentuk cair pada suhu kamar dan disebut lemak apabila berbentuk padat pada suhu kamar. Asam lemak berdasarkan sifat ikatan kimianya dibedakan menjadi 2 yaitu : asam lemak jenuh asam lemak tidak jenuh Sebagai zat gizi, lemak atau minyak semakin baik kualitasnya jika banyak mengandung asam lemak tidak jenuh dan sebaliknya. Minyak atau lemak bersifat non polar sehingga tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan larutan asam, tetapi larut dalam

5 LEMAK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hjhfgjknnb

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM-UJI LEMAK(UJI PENENTUAN ANGKA PENYABUNAN)

I. TUJUANTujuan dari menentukan angka asam :a. Menentukan perubahan yang pada asam lemak bebas.b. Menetralkan asam lemak bebas.c. Menentukan tingkat keasaman lemak.

II. DASAR TEORILemak atau minyak adalah senyawa makromolekul berupa trigliserida, yaitu sebuah ester yang tersusun dari asam lemak dan gliserol. Jenis dan jumlah asam lemak penyusun suatu minyak atau lemak menentukan karakteristik fisik dan kimiawi minyak atau lemak.Disebut minyak apabila trigliserida tersebut berbentuk cair pada suhu kamar dan disebut lemak apabila berbentuk padat pada suhu kamar. Asam lemak berdasarkan sifat ikatan kimianya dibedakan menjadi 2 yaitu : asam lemak jenuh asam lemak tidak jenuhSebagai zat gizi, lemak atau minyak semakin baik kualitasnya jika banyak mengandung asam lemak tidak jenuh dan sebaliknya. Minyak atau lemak bersifat non polar sehingga tidak larut dalam pelarut polar seperti air dan larutan asam, tetapi larut dalam pelarut organik yang bersifat non polar seperti n-Hexane, Benzene, Chloroform, dll.Rumus angka penyabunan :Angka penyabunan = Keterangan :n.HCl = 0,5BM.KOH = 56Berat minyak = volume x BJ = 5 x 0,8 = 4 gram

III. LANGKAH KERJAa. ALAT DAN BAHANNO.ALATJUMLAHBAHANJUMLAH

1. Pipet ukur1 buahAir pemanas dalam gelas reaksi250 cc

2. Labu Erlenmeyer1 buahMinyaksecukupnya

3. Gelas ukur1 buahAquadessecukupnya

4. Hot plate listrik1 buahKOH-alkohol (KOH 4% dengan alkohol 95% 1:1)1 botol sediaan

5. Larutan HCl 0,5 N

6. Indikator Phenolpthalin1 botol sediaan

b. LANGKAH KERJA1) Tahap PersiapanDisiapkan alat dan bahan untuk melakukan praktikum seperti pada di atas (tabel alat bahan) dan diletakkan di atas meja praktikum. Mahasiswa (pelaksana praktikum) diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu jas lab, handscoon, dan masker.2) Tahap PelaksanaanDiambil minyak sebanyak 5 mL dan aquades 5 mL dengan menggunakan pipet ukur lalu dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang berbeda dan telah diberi label (labu dengan minyak = nomor 1, labu dengan aquades = nomor 2). Kemudian, ditambahkan 30 mL larutan KOH-alkohol ke dalam masing-masing larutan dengan menggunakan gelas ukur. Selanjutnya dimasukkan kedua buah labu ke dalam gelas reaksi 1000 mL yang di dalamnya terdapat air mendidih yang telah dipanaskan dengan hot plate. Kedua labu dipanaskanselama 20 30 menit. Kemudian,diambil kedua buah labu dan didinginkan. Langkah selanjutnya ditambahkan 2 tetes indikator phenolpthalin (PP) ke masing-masing larutan minyak dan aquades. Terakhir, kedua labu dititrasi dengan HCl 0,5 N sampai warna merah menghilang pada masing-masing larutan.1) Tahap PencatatanSetelah terjadi perubahan, hasil pengamatan dicatat dan didokumentasikan di dalam buku catatan.

IV. HASIL PENGAMATANPERLAKUANHASIL PENGAMATAN

Labu 1 (minyak)Labu 2 (aquades)

Ditambahkan 30 mL larutan KOH-alkoholdipanaskan ditambahkan 2 tetes indikator phenolpthalin (PP)

Warna merah mudaWarna merah muda

Dititrasi dengan HCl 0,5 NWarna merah muda menghilang dengan volume HCl 0,5 N = 10 mLWarna merah muda menghilang dengan volume HCl 0,5 N = 2 mL

V. PEMBAHASANLemak yang dalam hal ini digunakan adalah minyak ditambahkan dengan basa kuat KOH-alkohol menyebabkan sifat campuran menjadi basa dan ketika ditetesi indikator PP akan menyebabkan warna menjadi merah muda. Selanjutnya warna akan menjadi bening ketika dititrasi dengan asam kuat HCl 0,5 N dan dalam hal ini penggunaan titrasi dimaksudkan untuk memperoleh volume HCl yang tepat reaksi untuk menetralkan campuran basa.Terhitung angka penyabunan untuk kedua labu yaitu:a. MinyakHCl yang diperlukan = 10 mLAngka penyabunan = = = - 69,5Keterangan :n.HCl = 0,5BM.KOH = 56Berat minyak = volume x BJ = 5 x 0,8 = 4 gram

VI. KESIMPULAN DAN SARAN1. Simpulan a. lemak tidak larut dan tidak mengemulsi dalam air, tetapi larut dalam pelarut-pelarut lemak yaitu cairan pelarut non polar seperti chloroform, eter, aseton dan sebagainya.b. pada reaksi penyabunan busa pada minyak goreng lebih banyak daripada busa pada mentega 3.c. Bilangan penyabunan adalah Jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon. Semakin pendek rantai karbon, semakin kecil bilangan penyabunannya

2. SaranDiharapkan kepada mahasiswa saat melakukan praktikum selalu berhati-hati dan lebih teliti agar hasil yang di dapatkan dapat tepat akurat.

VII. DAFTAR PUSTAKAUci.2012. LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIM. Termuat dalam : http://www.academia.edu/9531421/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIM diakses pada tanggal 30 April 2015.