99
;51 /SlEf' /£-17></J ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI (Studi Kasus Kelompok Tani Silih Asih, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) INAYAH .JURUSAN SOSIAL EI<::ONOl\1[1 PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEI<::NOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGEllJ SY ARIF IJIDAYATULLAII JAKARTA 2006MI1426 H

;51 /SlEf' /£-17>

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ;51 /SlEf' /£-17>

;51 /SlEf' /£-17></J

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI (Studi Kasus Kelompok Tani Silih Asih, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

INAYAH

.JURUSAN SOSIAL EI<::ONOl\1[1 PERTANIAN/AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEI<::NOLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NEGEllJ

SY ARIF IJIDAYATULLAII JAKARTA

2006MI1426 H

Page 2: ;51 /SlEf' /£-17>

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI (Studi Kasus Kelompok Tani Silih Asih, Desa Ciburuy, Kecamatan

Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

OLEH:

INAYAH

100092020267

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri SyarifI-Iidayatullah Jakarta

JURUSAN SOSIAL EKON01\1I PERTANIAN/ AGRIBISNlS

FAKULTAS SAINS DAN TEI{NOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAI<ARTA

2006 M I 1426 H

Page 3: ;51 /SlEf' /£-17>
Page 4: ;51 /SlEf' /£-17>

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul Analisis Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus: Kelompok

Tani Silih Asih Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa

Barat). Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Senin,

30 Januari 2006. Skripsi ini telah ditetima sebagai Strata Saiu (SI) pada Jurusan

Sosial Ekonomi Pettanian/ Agribisnis.

Penguji II

~4~-~ ~ jJY

Ir. Setyo Adhie, MM

Tim Penguji,

Penguji I

Jakarta, Januari 2006

l

Ir. M~::~, MM NIP. 150 317 958

Penguji III

s&:~ Drs. Ac~ Muliib, MMA

NIP. 150 317 859

Page 5: ;51 /SlEf' /£-17>

JURUSAN SOSIAL EI(ONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULT AS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:

Nama : Inayah

NIM

Program Studi

Judul Skripsi

: 100092020267

: Sosial Ekonomi Pe1tanian/ Agribisnis

: Analisis Pendapatan Usahatani Padi (Studi

Kasus: Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat).

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Pembimbing I,

Ir. Setyo Adhie, MM

Jakarta, Januari 2006

Menyetujui, Dosen pembimbing

Pembimbing II,

£!fli!:MMA NIP. 150 317 959

Mengetahui,

Ketua Jurusan

I

£~t'1~ nsyah Jaya Putra, M.~

150,,17956 u1 Ir. Mudatsir Najamfufdin, MM NIP. 150 317 958

Page 6: ;51 /SlEf' /£-17>

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRJPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Januari 2006

Inayah 100092020267

Page 7: ;51 /SlEf' /£-17>

RINGKASAN

INAYAH, Analisis Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus: Desa Ciburuy,

Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). (Di bawah bimbingan Setyo

Adhie da11 Acep Muhib ).

Pertanian yang berwawasan lingkungan dan hasilnya aman untuk dikonsumsi

oleh manusia dikenal dengan sistem pertanian organik. Merupakf\n salah satu

alternatif yang dianggap terbaik untuk mengurangi dampak-dampak negatif yang

telah ditimbulkan oleh revolusi hijau dan juga solusi untuk memperkecil biaya dalam

berusahatani.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: ( 1) mengetahui dan mempelajari sistem

usahatani padi kelompok tani Silih Asih, (2) menganalisis biaya produksi usahatani

padi, sehingga dapat memberikan gambaran biaya bagi yang ingin mengembangkan

komoditas padi, (3) menganalisis tingkat pendapatan petani dalam usahatani padi

kelompok tani Silih Asih, sehingga diketahui apa saja yang berperan dalam

menentukan pendapatan usahatani dau mampu memberikan gambaran tentang

pendapatan usahatani yang diperoleh, dan (4) menganalisis ratio penerimaan atas

biaya (RIC) pada berbagai tingkat pendapatan dari petani yang berusahatani padi.

Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy

Kecamatan Cigombong, Bogor, Jawa Barat. Data primer diperoleh melalui

wawancara langsung dengan petani dan pengurus kelompok tani Silih Asih. Petani

dikelompokkan menjadi petani pemilik dan petani penggarap. Alat analisis yang

digunakan adalah analisis pendapatan usahatani dan analisis penerimaan dan biaya.

Padi yang diproduksi oleh kelompok tani Silih Asih adalah padi yang dalam

penanamannya tidak menggunakan pestisida kimia yang diberi lebel dengan nama

beras sehat, Disebut beras sehat karena sistem pertanian yang digunakan masih

sebagian menggunakan pupuk kimia. Pupuk kimia masih tetap dipergunakan karena

kondisi lahan yang belum memungkinkan untuk tidak dibeijkan pupuk. Tetapi

Page 8: ;51 /SlEf' /£-17>

dengan melakukan pengurangan dari dosis yang dianjurkan untuk menggarah ke

pertanian organik, yaitu hanya menggunakan pupuk kandang dan kompos. Sedangkan

untuk pestisida !00% telah menggunakan pestisida nabati yang dibuat sendiri oleh

petani dari tumbuh-tumbuhan.

Sistem usahatani padi yang dilakukan oleh petani pada kelompok tani Silih

Asih di desa Ciburuy kecamatan Cigombong secara umum sama dengan sistem

usahatani beras secara konvensional. Perbedaan yang ada dalam usahatani padi

adalah tidak adanya penggunaan pestisida kimia dalam sistem usahatani padinya.

Petani menggunakan ramuan-ramuan alami seperti daun nimba, biji bengkoang, daun

tuba dan lain-lain untuk menggantikan peran pestisida kimia yang biasa digunakan.

Varietas bibit padi yang digunakan pada umumnya adalah Varietas Unggul Tahan

Tungro (VUTT) IR-64, karena pertimbangan berumur pendek bila dibandingkan

dengan varietas lokal dan tahan terhadap hama tungro .

Pupuk yang digunakan selain menggunakan pupuk kandang, juga

menggunakan pupuk Urea, TSP, dan KCL. Tetapi dengan kadar penggunaan yang

dikurangi dari anjuran pemakaiannya. Untuk TSP dalam anjuran pemakaiannya

sebanyak I 00 Kg, maka petani hanya memakai sebanyak 50 Kg. Urea yang di

anjurkan memakai sebanyak 250 Kg, hanya memakai 100 Kg, Sedangkan untuk KCL

yang di anjurkan I 00 Kg, hanya memakai sebanyak 50 Kg.

Berdasarkan analisis pendapatan usahatani untuk luas lahan I ha dapat dilihat

bahwa pendapatan kotor baik untuk petani pemilik dan petani penggarap adalah sama

sebesar Rp. 5.225.000. Sedangkan ditinjau dari pendapatan bersih usahatani, maka

pendapatan bersih petani pemilik lebih besar Rp. 3.110.000 dibandingkan dengan

petani penggarap Rp. 1.750.000. Hal ini disebabkan oleh biaya yang dikeluarkan

petani penggarap lebih besar karena petani penggarap harus membayar bagi hasil

yaitu 40% dari total produksi padi.

Nilai RJC ratio usahatani padi kelompok tani Silih Asih atas biaya total adalah

1,58 untuk petani pemilik dan 1,26 untuk petani penggarap. Berdasarkan dnilai R/C

ratio dapat dilihat bahwa nilai R/C ratio petani pemilik lebih bes,ar daripada nilai RJC

Page 9: ;51 /SlEf' /£-17>

ratio petani penggarap, maka penerimaan yang diperoleh petani pemilik untuk setiap

satu rupiah yang dikeluarkan lebih besar daripada penerimaan yang diperoleh petani

penggarap.

Saran peneliti dalam pene!itian ini: (1) Pendapatan petani penggarap relatif

rendah apabila dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh petani pemilik. Agar

pendaptannya lebih besar, malca petani penggarap sebaiknya lebih hemat dalam

pengeluaran usahataninya, ha! itu dapat dilakukan dengan meminimallcan penggunaan

tenaga kerja, (2) Dalam rangka meningkatkan penjualan padi kelompok tani Silih

Asih, maka kelompok tani Silih Asih harus lebih meningkatkan promosi kepada

masyarakat luas dan meningkat produksinya sehingga dapat memenuhi produksi

hingga keluar negeri.

Page 10: ;51 /SlEf' /£-17>

Kata Pcngantar

~_;l 1 LJ.<.:>..;l I .ihi F-

Puji syukur penulis panjatkan kehadiraan Allah SWT, atas rahmat dan inayah­

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Analisis

Pcndapatan Usahatani Padi (Studi Kasus: Kelompok Tani Silih Asih Dcsa

Ciburuy, Kccamatan Cigombong, Kabuupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)".

Shalawat serta salam senantiasa tecurah kepada nabi Muhammad SAW yang telah

membawa umat manusia dari kejahiliyahan ke kehidupan yang lebih beradab seperti

sekarang ini.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi berbagai

pihak, penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

I. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ir. Setyo Adhie MM. dan Bapak Drs. Acep Muhib MM. selaku

pembimbing skripsi yang selalu sabar dan teliti dalam mengoreksi dan

membimbing penulis dalam skripsi ini.

3. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM selaku ketua Jurusan Sosial Ekonomi

Pertanian/Agribisnis dan tim penguji I dalam skripsi ini.

4. Para staf pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Pertanain/Agribisnis yang telah

memberikan pengetahuan kepada penulis.

Page 11: ;51 /SlEf' /£-17>

5. Bapak H. Zakaria dan anggota Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy yang

telah meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh penulis selama melakukan

penelitian.

6. Ibunda Mariah dan ayahanda M. Asnawi S.ip yang menjadi motivasi dan

pendukung terbesar dalan1 penyelesaian penulisan skripsi ini baik berupa materil

maupun moril.

7. Kakanda almarhumah Asma Apriyani yang memberikan kekuatan dan semangat

"kau akan selalu dihatiku dan selalu kurindu selamanya", serta adinda tercinta

Rabiatul Adawiah dan Putri Azim Khasanah yang menjadi sumber motivasi bagi

penulis.

8. Teman-teman Kelompok Pencinta Alam Arkadia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang senentiasa memberi masukan, kritik serta saran yang tak terhingga bagi

penulis.

9. Teman-teman Agribisnis angkatan 2000 yang senantiasa menemani penulis dalam

suka dan duka kala mengarungi studi di Fakultas Sosial Ekonomi

Pertanain/ Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Teman-teman KKN Lisa, Eti, Dewi, Ade, Teti, Pipit, Ajay, Rusdi, Gewe,

Masburi, Aldi, Ook, dan Ridwan untuk support dan kenangan indahnya.

11. Abangku Azis Fahri Pasaribu yang telah memberi masukan dan selal u setia

menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. "your are the one".

Page 12: ;51 /SlEf' /£-17>

Penulis hanya bisa mengucapkan terimakasih sebanyak-banyalmya kepada

semua pihak yang telah memberi kontribusi terhadap penyelesaian penulisan skripsi

ini, akhir kalam, penulis hanya bisa mengucapkan .Ja:::akwnu!/ah Khairan Kalsiran.

Amiin.

Wassa!amu 'a!aikum

Penulis

Page 13: ;51 /SlEf' /£-17>

DAFTARISI

Kata Pengantar ............................................................................ .

Daftar Jsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . .. . iv

DAFTAR TABEL ......................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................... "' ... "' ...... "' ... ... ... ... IX

DAFTARLAMPIRAN ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... x

BAB I PENDAHULUAN ... ... ... ... ....... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 1

1.1 Latar Belakang ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 1

1.2 Perumusan Masalah ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . 4

1.3 Tujuan Penelitian ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . 6

1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 8

2.1 Deskripsi TanamanPadi ...................................................... 8

2. 1.1 Gambaran Umum Komoditas Padi . . . . .. .. . . .. . .. .. . . . . . . . .. . .. . .. . . 8

2.1.2 Ciri-Ciri Umum Tanaman Padi ....................................... 8

2.1.3 Sistem Budidaya Padi . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . . .. .. . .. . . 9

2.2 Pertanian Organik ............................................................. 9

2.3 Konsep Usahatani ............................................................. 16

2.4 Analisa Usahatani . . . ... .. . ... . .. ... . .. . .. ... ... .. . . .. . .. .. . ... .. . ... ... . .. .. .. 16

2.4.1 AnalisaPendapatan Usahatani ........................................ 17

Page 14: ;51 /SlEf' /£-17>

2.4.1.1 Penerimaan Usahatani .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . . . . .. 17

2.4.1.2 Biaya Usahatani .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. . .. . . ... 18

2.4.2 Analisa Ratio Penerimaan dan Biaya . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . .. . . . . .. . 20

2.5 Penelitian Terdahulu .. . .. . .. . .. . .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. . . .. .. . . . . .. . .. . . . . .. .. .. . 21

2.6 Kerangka Pemikiran ........................................................... 22

BAB ill METODE PENELITIAN . .. . .. .. . .. . . .. .. . .. . . . . .. . . .. .. . . .. . . . . . . . . . .. . .. . . 25

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian . . . . .. .. . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . 25

3.2 Jenis dan Sumber Data .. . .. .. .. . .. .. . .. . .. .. . . .. . . .. .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . 25

3.3 Metode Pengumpulan Data .. . .. . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . .. . . . ... 26

3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data .. .. .. .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . . .. .. . .. .. 26

3.4. l Analisa Pendapatan Usahatani .. . .. . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . ... ... . .. 27

3.4.2 Analisa Ratio Penerimaan dan Biaya .. .. . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . ... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENI~LITIAN USAHATANI P ADI

KELOMPOK TANI SILIH ASIH................................ .. 29

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian . . . .. . . .. . . . . .. . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . .. .. 29

4.1.1 Letak Geografis dan Pembagian Administrasi ..................... 29

4.1.2 Keadaan Sosial Ekonomi .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. . . .. .. . . .. . . . . . . .. . . . . .. 30

4. I. 3 Sarana dan Prasarana .. . .. . .. . . . . .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

4.2 Gambaran Umum Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih ........... 32

4.2.1 Sejarah dan Perkembangan Padi Kelompok Tani Silih Asih

............................................................................... 32

Page 15: ;51 /SlEf' /£-17>

4.2.2 Visi, Misi dan Tujuan Usahatani Kelompok Tani Silih Asih

............................................................................. 34

4.2.3 Lokasi Usahatani Padi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 35

4.2.4 Struktur Usahatani . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. .. ............. 36

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38

5.1 Penerapan Sistem Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih ... ... ... . 38

5.1. I Pengolahan Laban . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 39

5.1.2 Persemaian ............................................................ 39

5.1.3 Penanaman . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . .. . . . . . . . . . 40

5.1.4 Pemupukan ............................................................ 40

5.1.5 Pengendalian Hama dan Penyakit .. . .. . .. . . .. .. .. . . . . . . . . .. . . . . .. . 42

5.1.6 Panen dan Pemasaran ................................................ 44

5.2 Analisis Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih .... . . ...... . .. ... ... 46

5.2. l Biaya Usahatani Petani Pemilik ... ... ... ... ... ... ... .. . ... ... ... ... 47

5.2.2 Biaya Usahatani Petani Penggarap ................................. 48

5.3 Pendapatan Usahatani ... . . . . .. . . . ... . .. . .. . .. . . . ... . . . ... . . . ... ... . .. ... ... .. 49

5.3.1 Pendapatan Petani Pemilik .. . ... .. . . .. .. . . . . .. . . . .. . . . .. .. .. .. .. . .. . 49

5.3.2 Pendapatan Petani Penggarap ....................................... 50

5.4 Analisis ratio penerimaan dan biaya... ... ... . . . ... . . . . . . .. . . . . ... ... . . . ... 55

5.5 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan

Pendapatan .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . .. . .. . . . . . .. .. . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . . .. . .. . . . . .. . 56

Page 16: ;51 /SlEf' /£-17>

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57

6.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . ..... 57

6.2 Saran . .. .. . ... . . . ... ... . . . . . . .. . .. . . . . ... .. . . . . .. . ... . . . . . . ... . . . .. . . . . ... . . . ... ... 58

DAFTARPUSTAKA ..................................................................... 59

LAMPIRAN ................................................................................ 61

Page 17: ;51 /SlEf' /£-17>

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Garn bar l : Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Usahatani Padi

Kelompok Tani Silih Asih . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 24

Gambar 2 : Struktur Organisasi Kelompok Tani Silih Asih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 37

Page 18: ;51 /SlEf' /£-17>

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I : Gambar Padi Kelompok Tani Silih Asih ... ... ... ... .. . ... ... ... ... . .. .. 61

Lampiran 2 : Komponen Biaya Usahatani Padi Petani Pemilik Kelompok Tani

Silih Asih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63

Lampiran 3 : Komponen Biaya Usahatani Padi Petani Penggarap

Kelompok Tani Silih Asih . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64

Lampiran 4 : Hasil Pengujian Laboratorium Padi Kelornpok Tani Silih Asih

····· ... ·················· ....................................................... 65

Lampiran 5 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Kelompok Tani

Silih Asih...... ... ... . . . ... ... . . . ... .. . ... ... ... ... . . . ... . .. . . . ... .. . . . . .. . .. 68

Larnpiran 6 : Karakteristik Petani Padi Kelompok Tani Silih Asih . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69

Lampiran 7 : Penerimaan Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih . . . .. . . . . .. . .. . 70

Lampiran 8: Kornponen Biaya Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih ... ... .. 71

Lampiran 9: Kuesioner .................................................................... 77

Page 19: ;51 /SlEf' /£-17>

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dengart n:u{y~ritas penduduknya

bekerja sebagai petani. Dengan demikian sektor pertanian memegang peranan

yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan

terutama makanan pokok. Kebutuhan akan pangan tersebut meningkat lebih

tajam dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk.

Untuk memecahkan masalah tuntutan akan ketersediaan pangan dalam

jumlah yang sangat besar, maka pemerintah di berbagai negara tennasuk

Indonesia mencanangkan berbagai program yang dimulai dengan gerakan

Re:volusi Hijau pada tahun 1970-an. Revolusi hijau ini merupakan suatu

program yang terkait dengan mekanisasi pertanian di antaranya penggunaan

bibit unggul, penggunaan pupuk kimia dengan dosis tinggi guna memicu

perkembangan dan peningkatan hasil pertanian serta pemanfaatan pestisida

sintetis untuk menanggulangi hama penyakit.

Pelaksanaan revolusi hijau memang membuahkan hasil yang cukup

memuaskan, yaitu Indonesia mampu mencapai swasemhada beras pada tahun

1984. Di sisi Iain keberlmsilan program revolusi hijau telah menyebabkan

dampak ketergantungan petani terhadap pupuk. Kondisi ini mendorong

konsumsi pupuk anorganik terus meningkat sejak tahun 1975 sampai dengan

Page 20: ;51 /SlEf' /£-17>

tahun 1987. Penggunaan pupuk kimia meningkat lima kali lipat dalam kurun

waktu tersebut, tetapi produksi padi dan non padi hanya meningkat 50%. Hal ini

menunjukkan penggunaan pupuk kimia kurang efisien lagi karena kenaikan

penggunaan pupuk tersebut tidak diikuti dengan peningkatan hasil panen yang

seirnbang., menurut Purwati, A (2004: 1 ).

Untuk menanggulangi hama dan penyakit petani menggunakan

pestisida kimia, ketergantungan petani akan pestisida menimbulkan dampak

negatife antara lain:

I. Resiko bahaya kesehatan manusia baik pekerja, penyemprot, masyarakat

dan konsumen produk pertanian. Resiko bahaya dalam bentuk keracunan

akut seperti kanker, mutasi gen, turunan cacat, kerusakan sistem syaraf, dan

lain-lain.

2. Resiko bahaya bagi lingkungan hidup seperti: a) terbunuhnya organisme

bukan sasaran sepert musuh alami, serangga penyerbuk, serangga, tanah,

dan lain-lain, b) terbunuhnya organisme Iain tennasuk ikan, burung, c)

tersebamya residu pestisida di lingkungan seperti air, tanah, udara, laut, dan

sendimen, d) merosotnya keanekaragaman hayati.

3. Produk pertanian memiliki daya saing rendah di pasar global yang semakin

di kuasai oleh konsumen-konsumen hijau. Persyaratan batas maksimum

residu pestisida di pangan serta persyaratan pertanian organik merupakan

tuntutan konsumen global yang sadar akan bahaya pestisida.

Page 21: ;51 /SlEf' /£-17>

4. Penurunan efektifitas dan efisiensi penggunaan pestisida untuk perlindungan

tanaman. Terjadinya resistensi dan letusan hama kedua setelah penggunaan

pestisida mengakibatkan penggunaan pestisida kimia tidak efektif untuk

pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, dalam Kasumbogo, U

(2005:1).

Dampak Jain yang ditimbulkan oleh revolusi hijau, menyebabkan

berkurangnya produktivitas Iahan yang disebabkan oleh menurunnya jumlah

bahan organik dalam tanah. Tanah-tanah dengan kadar bahan organik yang

rendah akan memiliki kapasitas penyangga yang rendah, sehingga sebagian

jurnlah pupuk yang diberikan akan hilang tercuci.

Menurut Sitanggang (1993:12), dalam upaya rnengatasi dampak

negatif yang timbul maka muncul pemikiran mengenai perlunya sistem

pertanian alternatif yang dapat lebih menjamin keb1!rlanjutan budidaya

pertanian yang secara ekologi ramah terhadap Iingkungan dan tetap aman

dikonsurnsi oleh manusia. Sistem pertanian yang dianggap sebagai salah satu

alternatif pemecahan berbagai dampak negatif yang mtmcul tersebut di atas

adalah pertanian organik (organic farming), yang menekankan pada perbaikan

kualitas Iingkungan maupun kualitas kehidupan dengan salah satu bentuknya

yaitu usahatani padi organik

Seiring dengan kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan, maka

mengkonsumsi makanan sehat atau makanan yang berbasis material-material

organik kini menjadi pilihan sejumlah orang.

Page 22: ;51 /SlEf' /£-17>

Arus yang mendasari mulai merebaknya pengkonsumsian makanan

organik ini bukan hanya atas nama kepentingan hidup sehat. Di balik itu,

sebagai perlawanan terhadap semua gejala industrialisasi modem yang bersifat

mas if.

Kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kesehatan manusia

tersebut akhimya mendorong munculnya aliran-aliran sosial kemasyarakatan

yang cenderung menghindari kerusakan ekosistem alam dan berusaha

meningkatkan kesehatan bidup manusia. Kelompok aliran masyarakat ini

kemudian berkembang menjadi gerakan-gerakan pencinta lingkungan dalam

bidang pertanian. Salah satunya dikenal dengan gerakan back to nature atau

pertanian alami (pertanian organik).

Seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan ekosistem

dalan1 produksi pertanian, telah menghasilkan produk-produk pertanian yang

alami dan menyehatkan. Padi organik merupakan salah satu produk pertanian

alami yang sedang dikembangkan oleh dunia pertanian di Indonesia.

Dengan adanya gerakan pertanian organik dapat memotivasi petani

padi akan kesadaran melestarikan lingkungan.

1.2. Perumusan Masalah

Sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,

maka kebutuhan akan produksi padi organik menjadi meningkat. Jika dilihat

dari potensi Iahan yang masih tersedia, yakni mencapai 42,7 juta ha atau 22,3%

Page 23: ;51 /SlEf' /£-17>

dari I uas daratan Indonesia, maka komoditi padi organik sangat potensial untuk

dikembangkan.

Sampai saat ini usahatani padi organik seringkali tidak efisien karena

minimnya pengetahuan dan informasi pasar. Hal ini mengakibatkan biaya

produksi menjadi besar, keuntungan petani kecil, bahkan mengalami kerugian.

Penerapan pola agribisnis akan dapat membuat padi organik

menghasilkan padi yang bennutu tinggi, tepat waktu, dan tepat harga sesuai

dengan prilaku pasar yang akhimya dapat memberikan dampak positif terhadap

pendapatan dan kesejahteraan petani. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

tingkat pendapatan petani adalah luas lahan garapan, tingkat teknologi yang

digunakan, harga jual yang diterima petani, dan manajemen usaha.

Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas

dalam penelitian ini antara Jain :

1. Sistem usahatani padi di kelompok tani Silih Asih.

2. Jumlah biaya produksi usahatani padi di kelompok tani Silih Asih

3. Pendapatan yang diperoleh petani pada usahatani padi kelompok tani Silih

Asih

4. Rasio antara penerimaan dan biaya produksi (RIC) padi pada berbagai

tingkat pendapatan petani.

Page 24: ;51 /SlEf' /£-17>

1.3. Tujuan Penelitinn

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah

dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan mempelajari sistem usahatani padi yang dilakukan

kelompok tani Silih Asih.

2. Menganalisis biaya produksi usahatani padi kelompok tani Silih Asih,

sehingga dapat memberikan gambaran biaya bagi yang mgm

mengernbangkan kornoditas padi.

3. Menganalisis tingkat pendapatan petani dalarn usahatani padi pada

kelompok tani Silih Asih, sehingga diketahui apa saja yang berperan dalam

rnenentukan pendapatan usahatani dan marnpu rnemberikan gambaran

tentang pendapatan usahatani yang dapat diperoleh.

4. Menganalisis ratio penerimaan atas biaya (RJC) pada berbagai tingkat

pendapatan dari petani yang berusahatani padi pada kelompok tani Silih

Asih.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna :

I. Sebagai bahan pertimbangan bagi petani dalam pengambilan keputusan

mengenai biaya produksi dan pendapatan usahatani padi.

2. Dapat digunakan oleh pemerintah sebagai masukan dalam pengambilan

kebijakan yang berkaitan dengan komoditi padi.

Page 25: ;51 /SlEf' /£-17>

3. Dapat digunakan oleh peneliti dalam menerapkan teori yang telah didapat di

bangku kuliah terhadap permasalahan yang timbul di masyarakat serta

merupakan upaya untuk menganalisa dan memberikan altematif pemikiran

dan pemecahannya.

Page 26: ;51 /SlEf' /£-17>

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Tanaman Padi

2.1.1. Gambaran Umum Komoditas Padi

Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam

peradaban manusia. Padi tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di

hampir semua bagian dunia yang memiliki cukup air dan suhu udara

cukup hangat. Padi menyukai tanah yang lembab dan becek, kebutuhan

padi yang tinggi akan air pada sebagian tahap kehidupannya dan adanya

pembuluh khusus di bagian akar padi yang berfungsi mengalirkan

oksigen Jee bagian akar.

Tanaman padi pada umumnya merupakan tanaman semusim

dengan empat fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif cepat, vegetatif

Iambat, reproduktif dan pemasakan. Secara garis besar tanaman padi ·

terbagi kedalam dua bagian yaitu bagian vegetatif clan bagian generatif,

dimana bagian vegetatif clan bagian generatif terdiri clari malai yang

terdiri dari bulir-bulir, daun dan bunga. Sumiati, I (2003:8).

2.1.2. Ciri-Ciri Umum Tanaman Padi

Menurut Siregar (2004:3) padi tennasuk dalam suku padi­

padian (Graminae, sinonim Glumiflorae, sinonim Poaceae ). Ciri-ciri

padi:

Page 27: ;51 /SlEf' /£-17>

I. Berakar serabut.

2. Daun berbentuk Janset (sempit memanjang).

3. Urat daun sejajar.

4. Memiliki pelepah daun.

5. Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga.

6. Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir.

2.1.3. Sistem Budidaya Padi

Teknik budidaya padi telah dikenal oleh manusia sejak ribuan

tahun yang lalu. Sejumlah sistem budidaya diterapkan untuk padi.

I. Budidaya padi sawah.

2. Budidaya padi Jahan kering.

3. Budidaya padi lahan rawa

4. Budidaya gogo, merupakan modifikasi dari budidaya lahan kering.

2.2. Pertanian Organik

Belajar dari dampak negatif penggunaan pestisida kimia dan pupuk

kimia saat munculnya revolusi hijau, manusia pun kemudian berusaha mencari

teknik bertanam secara aman, baik untuk lingkungan maupun manusia, yang

akhirnya melahirkan teknik bertanam secara organik atau pertanian organik.

Pertanian organik merupakan kegiatan bercocok tanam yang akrab

dengan Jingkungan. Pertanian organik berusaha meminimalkan dan1pak negatif

bagi alam sekitar. Ciri utama pertanian organik adalah penggunaan varietas

Page 28: ;51 /SlEf' /£-17>

lokal yang relatif masih alami, diikuti dengan penggunaan pupuk organik dan

pestisida organik.

Ada beberapa definisi tentang pertanian organik, yaitu:

l. Pertanian organik sebagai praktek bertani secara alami, tanpa pupuk dan

pestisida kimia, sedikit mungkin mengolah tanah namun hasilnya sama

besar jika dibandingkan dengan yang memakai zat-zat kimia sintesis

menurut Fukuoka ( dalam Sitanggang, 1993 :5).

2. Menurut Munawir, S (2000:6), pertanian organik adalah tidak ada pestisida

dan pupuk dari bahan kimia sisntetis atau buatan yang telah digunakan,

kesuburan tanah dipelihara melalui proses "alami" seperti penanaman

turnbuhan penutup dan penggunaan pupuk kandang yang dikompos dan

limbah tumbuhan, tanaman dirotasikan di sawah yang sama, dan pergantian

bentuk-bentuk bukan kimia dari pengendalian hama digunakan untuk

mengendalikan serangga, penyakit dan gulma.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

kegiatan subsistem produksi organik dilakukan dengan pe:ndekatan usahatani

(farming system) dengan tidak menggunakan zat-zat kimia maupun pestisida.

Teknik budidaya dilakukan dengan tetap memperhatikan kelestarian

lingkungan.

Cara bertanam padi organik pada dasarnya tidak berbeda dengan

bertanam padi konvensional. Pertanian padi organik biasanya diawali dengan

pemilihan bibit atau benih tanaman non-hibrida tetapi tidak semua varietas

Page 29: ;51 /SlEf' /£-17>

padi cocok untuk dibudidayakan secara organik. Varietas padi yang cocok

ditanam secara organik hanyalahjenis atau varietas alami.

Beberapa syarat yang harus diperhatikan, bila akan memulai

melakukan kegiatan produksi padi organik antara lain :

1. Pemilihan Laban dan Lokasi

Menurut Samsudin dan Satrio (2004: 7), lahan yang akan

digunakan untuk tanaman organik harus bebas dari bahan kimia sintetis.

Bila lahan yang digunakan berasal dari lahan yang sebelumnya untuk

pertanian non-organik/konvensional, maka lahan harus dikonversikan

kelahan organik secara bertahap. Waktu konversi untuk lahan bekas

budidaya tanaman musiman diperkirakan 1 - 2 tahun, dan untuk lahan

tanaman pohon keras selama 3 tahun. Selain memperbaiki kualitasnya,

lahan yang akan digunakan untulc bertanam organik juga harus senantiasa

diberi pupulc organik (kompos/kandang).

2. Pemilihan Benih dan Jenis Komoditas

Pembenihan pada budidaya padi organik tidak berbeda dengan

pembenihan budidaya padi biasa. Untuk memperoleh hasil yang maksimal

maka harus diadakan seleksi benih. Benih dikatakan bermutu bila jenisnya

mumi, bemas, kering, sehat, bebas dari penyakit, dan bebas dari campuran

biji rerumputan. Daya kecambahnya pun harus tinggi hingga mencapai

kurang lebih 90%. Dengan kriteria tersebut akan menghasilkan tanaman

yang sehat, kekar, kokoh, dan pertumbuhan seragam. Untuk

Page 30: ;51 /SlEf' /£-17>

penyemaiannya benih/bibit dilakukan tanpa menggunakan bahan kimia

sintetis. (Andoko, A, 2002: 17).

3. Pengelolaan Kesuburan Tanah

Tanah mempunyai peranan penting dalam perombakan bahan

organik Cacing, serangga dan mikroorganisme seperti bakteri dan fungi

yang bertanggung jawab dalam proses pembusukan, terdapat di dalam

tanah. Organisme tersebut mendapatkan energi dari bahan organik yang

telah mati.

Menurut Hardjowigeno, S (1995: 6) bah.an organik umumnya

ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3 - 5

%, tetapi pegaruhnya terhadap sifat-sifat tanah sangat besar sekali. Tanah

yang mengandung organik tinggi sangat bagus, karena dapat menahan air

lebih banyak, dan mempunyai kapasitas tukar kation yang tinggi.

Agar tanaman tumbuh sehat, maka kesuburan tanah hams dijaga

dan ditingkatkan melalui sebuah sistem daur ulang nutrisi tanaman yang

lestari dengan mengoptimalkan aktifitas biologis yaitu dengan cara:

a. Menghindari penggunaan pupuk kimia dan ZPT (Zat Pengatur

Tumbuh) sintetis.

b. Menambahkan bahan organik ke dalam tanah melalui pemberian pupuk

alami atau kompos/kandang.

4. Pola Tanam dan Air

Pola tanam tanaman organik dilakukan dengan cara :

Page 31: ;51 /SlEf' /£-17>

a. Dengan menggunakan sistem multikultur (menanam lebih dari satu

jenis tanaman dalam satu luasan lahan) misalnya: tumpang gilir

(multiple cropping), tanaman campuran (mixed cropping) dan tumpang

sari (inter cropping).

b. Melakukan rotasi tanaman yang teratur dan melakukan penanaman

tanaman yang tidak sefamili. Dengan rotasi, maka tanah diberi

kesempatan untuk memperbaiki diri.

c. Menanam tanaman pendamping (companion plant) pada lahan dengan

waktu yang sama dan saling menguntungkan untuk mencega11 serangan

ham a.

d. Penanaman tanaman habitat predator, tanaman pagar, penolak hama

dan penarik hama yang berfungsi untuk menarik hama agar menyerang

tanaman perangkap dan menjauhi tanaman utama sehingga kerusakan

tanaman dapat dikurangi.

e. Dalam penanaman padi organik harus menggunalrnn air yang bebas

dari kimia sintesis.

5. Pengendalian Hama Penyakit dan Gulma

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan tujuan untuk

mendorong keseimbangan hubungan predator atau inang dan memperbesar

musuh alami yang menguntungkan, yaitu dengan cara:

a. Pemilihan varietas yang sesuai.

b. Menggunakan bio-pestisida atau pestisida nabati/botani.

Page 32: ;51 /SlEf' /£-17>

c. Me!akukan rotasi tanaman yang teratur.

d. Menggunakan musuh alami termasuk pelepasan predator dan parasit,

misalnya menggnnakan agen hayati berupa virus, jamur antagonis,

nematoda dan lain-Iain.

e. Menggunakan mulsa organik, misalnyajerami padi.

6. Pemupukan

Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki

kesuburan tanah, sedang pemupukan adalah penambahan bahan tersebut ke

tanah agar tanah menjadi lebih subur.

Untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan melakukan

pemupukan dengan pupuk organik atau pupuk kandang. Keuntungan pupuk

organik atau pupuk kandang yaitu dapat memperbaiki sifat-sifat fisik tanah

seperti permeabilitas tanah, porositas tanah, sturktur tanah, daya menahan

air, kation-kation tanah dan sebagainya.

Ciri utama budidaya padi organik tidak menggunakan pupuk

kimia. Seluruh pupuk yang dignnakan sepenuhnya berupa pupuk organik,

mulai dari pemupukan awal atau dasar hingga pemupulcan susulan.

padi organik yaitu padi yang sehat yang mengandung gizi dan

vitamin yang tinggi karena tidak menghilangkan se!uruh lapisan kulit

arinya dan aman karena bebas dari kandungan bahan berbahaya beracun

(83). Padi organik berasal dari padi yang ditanam tanpa menggunakan

unsur-unsur kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia seperti pestisida,

Page 33: ;51 /SlEf' /£-17>

herbisida dan pupuk kimia. Padi tersebut dikelola dengan mempertahankan

keseimbangan ekosistem alami (natural balancing ecosystem). Para petani

menggunakan predator untuk mengatasi hama dan menggunakan pupuk

alami sebagai penyubur lahan

Padi ini ditanam di lahan yang subur dan terletak di lereng

pegunungan serta dialiri oleh mata air gunung yang belum tercemar dan

terkotori. Padi organik memiliki prospek yang cukup baik, ha! tersebut

terlihat dengan banyaknya minat masyarakat untuk membeli padi organik

meskipun dengan harga yang relatifmahal.

Menurut Andoko, A (2002:12) padi organik mempunyai

kelebihan,antara lain:

a. Tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia sehingga tidak

menimbulkan pencemaran lingknngan, baik pencemaran tanah, air,

maupun udara,

b. Produknya tidak mengandung racun (bahan kimia), relatif aman

untuk dikonsumsi.

c. Rasa nasi dari padi organik lebih empuk dan pulen.

d. Warna dan daya simpan beras dari padi organik Jebih baik

dibandingkan dengan beras biasa.

e. Produk tanaman organik lebih mahal.

f. Sesudah ditanak, beras dari padi organik memiliki wama nasi yang

lebi putih dari beras biasa.

Page 34: ;51 /SlEf' /£-17>

2.3. Konsep Usahatani

Menurut Soeharjo dan Patong, (1973:21) usahatani adalah setiap

kombinasi yang tersusun ( organisasi) dari alam, tenaga kerja dan modal yang

ditujukan pada produksi di lapangan pertanian. Tatalaksana usahatani ini

berdiri sendiri dan diusahakan oleh seorang atau kelompok orang. Di dalam

usahatani, produksi dan konsumsi saling berhubungan di mana perilaku

produksi dipengaruhi oleh konsumsi dan perilaku konsumsi dipengaruhi oleh

produksi.

Wharton dalam Kadarsan, H. W (1995: 19) mengungkapkan, corak

dan sisi tujuan usahatani terdiri atas usahatani subsistem dan usahatani

komersial. Usahatani subsistem merupakan usahatarii yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Sedangkan usahatani komersial

bertujuan untuk mencari keuntungan. Bila dilihat dari pengaruh telmologinya,

maka usahatani tradisional merupakan usahatani yang menggunakan teknik

yang biasa digunakan secara turun temurun dengan peralatan tradisional, dan

usahatani modem merupakan usahatani yang mengikuti perkemhangan

teknologi.

2.4. Analisa Usahatani.

Analisa usahatani pad!l hakekatnya adalah alat yang dipakai untuk

pengukuran keberhasilan usahatani atau bertujuan untulc melihat keragaan

Page 35: ;51 /SlEf' /£-17>

suatu kegiatan usahatani. Adapun alat analisis yang dapat digunakan untuk

melihat keragaan kegiatan usahatani yaitu:

2.4.1. Analisa Pendapatan Usahatani

Pendapatan adalah sisa dari pengurangan nilai penerimaan

dan biaya yang dikeluarkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi

pendapatan dan usaha meningkatkannya masih di dalam batas

kemampuan petani adalah: luas usahatani, efisiensi kerja dan efisiensi

produksi. Luas rata-rata usahatani di Indonesia amat kecil, ha! ini

merupakan salah satu penghambat untuk mengadakan perubahan

dalam memilihjenis tanaman.

Efisiensi kerja yang merupakan jumlah pekerjaan produktif

yang berhasil diselesaikan oleh seorang peketja dapat ditingkatkan

dengan memberikan latihan kepada petani dan efisiensi produksi

dapat ditingkatkan dengan cara perbaikan cara-cara berusahatani.

Analisis pendapatan usahatani memerlukan dua komponen

pokok, yaitu penerimaan dan biaya atau pengeluaran selama jangka

waktu yang ditetapkan.

2.4.1.1. Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani adalah suatu nilai produk total

usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik untuk dijual

maupun untuk dikonsumsi Soekarwati, et al. (1986: 5).

Penerimaan ini mencakup semua produk yang dijual dan

Page 36: ;51 /SlEf' /£-17>

dikonsumsi oleh rumah tangga petani, baik untuk

pembayaran dan yang disimpan.

Penerimaan ini berdasarkan perkalian antara total

produk dengan harga pasar yang berlaku. Sedangkan

pengeluaran atau biaya usahatani merupakan nilai

penggunaan sarana produksi dan lain-lain yang dibebankan

pada produk yang bersangkutan.

2.4.I.2. Biaya Usahatani

Menurut Soeharjo dan Patong ( 1973 :I 4) definisi

biaya usahatani atau disebut juga pengeluaran usahatani

adalah nilai semua masukan/input yang terpakai atau

dikeluarkan di dalam produksi. Biaya usahatani dapat

berbentuk biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan.

Biaya tunai adalah biaya yang dibayar dengan uang,

seperti biaya pembelian sarana produksi dan biaya upah

tenaga kerja. Biaya yang diperhitungkan digunakan untuk

menghitungkan berapa sebenamya pendapatan kerja petani

kalau modal milik petani sendiri (lahan).

Modal yang digunakan petani diperhitungkan

sebagai modal pinjaman meskipun modal itu milik sendiri

karena modal tersebut dapat dialokasikan untuk beberapa

alternatif penggunaan, sehingga hams memperhitungkan

Page 37: ;51 /SlEf' /£-17>

juga jasa modal milik petani sendi1i yang dihitm1gkan

berdasarkan harga pasar yang berlaku. Tenaga kerja keluarga

dinilai upah yang berlaku.

Biaya atau pengeluaran mencakup juga penurunan

inventaris usahatani. Nilai inventaris berkurang apabila

hilang, rusak atau terjadi penyusutan. Penyusutan terjadi

karena pengaruh umur atau karena dipakai.

Tjakrawiralaksana (1983:10) mengungkapkan, analisis

pendapatan usahatani memiliki kegunaan-kegunaan sebagai be1ikut:

1. Mengetahui keuntungan relatif dari pengusahaan cabang-cabang

usaha tani persatuan luas atau persatuan tenaga kerja, dalam

berbagai kondisi fisik ekonomi.

2. Menentukan sebab-sebab adanya variasi dalam biaya produksi

antara berbagai cabang usahatani yang hasilnya dapat dipakai oleh

petani sebagai panduan dalam penghematan pe:ndapatan usahanya.

3. Menemukan ukuran-ukuran efisien, standar pengelolaan/nonna­

norma operasional berbagai tipe dan berbagai saran usahatani

sebagai tolak ukur, atau panduan operasional usahatani.

4. Menemukan cara-cara dan teknik usahatani yang paling baik,

misalnya menentukan kapan waktu persiapan Iahan dilakukan,

waktu tanam, cara tanam, waktu panen, cara dan waktu

memasarkan basil yang baik dan tepat.

Page 38: ;51 /SlEf' /£-17>

5. Menemukan penggunaan sarana produksi (impor) yang optimum

untuk berbagai cabang usahatani, seperti jumlah bibit/benih,

pakan, tenaga kerja, dan peralatan dalam berbagai kondisi

usahatani.

Tujuan utama dari analisis pendapatan usahatani menurut

Soeharjo dan Patong, (1973:23) adalah menggambarkan tingkat

keberhasilan kegiatan usahatani dan menggambarkan keadaan yang

akan datang dari perencanaan yang dibuat.

Pendapatan yang diterima seorang petani dipengaruhi oleh

berbagai ha!, diantaranya masih dapat diubah dalam batas-batas

kemampuan petani. Tetapi ada beberapa faktor yang tidak dapt

diubah, seperti iklim danjenis Iahan.

2.4.2. Analisa Ratio Penerimaan dan Biaya

Rasio penerimaan atas biaya menunjukan berapa besarnya

penerimaan yang akan diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan

dalam produksi usahatani. Rasio penerimaaan atas biaya produksi

dapat digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan relatif kegiatan

usahatani, artinya dari angka rasio penerimaan atas biaya tersebut

dapat diketahui apakah suatu usahatani menguntungkan atau tidak

Soeharjo dan Patong (1973:19).

Nilai RIC rasio lebih besar dari satu menunjukan bahwa

penambahan biaya satu rupiah akan menghasilkan tambahan

Page 39: ;51 /SlEf' /£-17>

penerimaan yang lebih besar daripada satu rupiah. Sebaliknya, nilai

rasio lebih kecil dari satu berarti penambahan biaya satu rupiah akan

menghasilkan penerimaan kurang dari satu rupiah. Suatu usahatani

dikatakan layak dan menguntungkan apabila nilai R/C lebih besar dari

satu dan sebaliknya suatu usahatani dikatakan belum menguntungkan

atau tidak Iayak apabila nilai R/C kurang dari satu.

2.5. Penelitian Terdahulu

Ani Purwati (2004:2) dalam penelitiannya menyatakan hasil penelitian

di Boyolali membuktikan bahwa padi organik lebih banyak mendapatkan

keuntungan daripada padi non-organik. Petani padi organik mendapatkan

keuntungan 34% dari biaya produksi satu musim sebesar Rp. 403.000,00

sedangkan petani padi non-organik hanya mendapatkan keuntungan 16 % dari

biaya produksi atau Rp. 212.000,00. Dengan luas lahan yang sama petani padi

organik bisa mendapatkan keuntungan hingga dua kalilipat dari pendapatan

petani padi non organik.

Hasil penelitian Sitanggang (1993:40) terhadap keragaan usahatani

pertanian organik dengan komoditi sayuran menunjukkan bahwa pendapatan

sistem pertanian organik dua kali lebih besar daripada. total pengeluarannya,

sedangkan pada sistem usahatani anorganik hanya sebesar 1,3 kali. Biaya

produksi dengan sistem pertanian organik terdistribusi paling besar pada

tenaga kerja, yaitu sebesar 65,27%, sedangkan pada pertanian anorganik biaya

Page 40: ;51 /SlEf' /£-17>

terdistribusi paling besar pada komponen input-input anorganik (pupuk dan

pestisida), yaitu sebesar 36,55 %.

2.6. Kerangka Pemikiran

Tingkat pendapatan petani untuk setiap komoditas pertanian berbeda­

beda. Pendapatan yang diperoleh petani sangat tergantung pada biaya faktor­

faktor produksi yang digunakan dan tingkat harga pada saat komoditas

tersebut dihasilkan.

Berhasil atau tidaknya suatu usahatani dapat dilihat dari besamya

pendapatan yang diperoleh petani dalam meng~lola suatu usahatani.

Pendapatan usahatani dapat didefinisikan sebagai sisa dari pengurangan nilai

penerimaan dan biaya yang dikeluarkan.

Untuk mengukur tingkat pendapatan petani dapat digunakan konsep

pendapatan kotor petani (gross farm income) dan pendapatan bersih petani

(net farm income). Pendapatan kotor petani dipernleh sebagai basil

penguranlS<lll biaya tunai dari produksi. Sedangkan pendapatan bersih sebagai

basil pengurangan biaya yang diperhitungkan dari pendapatan kotor petani.

Besamya pendapatan usahatani yang diterima petani dalam satu tahun

berbeda antar petani. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor­

faktor tersebut ada yang masih dapat diubah dalam batasan kemampuan

petani dan ada faktor yang tidak bisa diubah yaitu iklim dan jenis tanah.

Page 41: ;51 /SlEf' /£-17>

Dalam menganalisis pendapatan usahatani mernerlukan dua komponen

pokok, yaitu penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang

ditetapkan. Tujuan utama dari analisis pendapatan usahatani adalah untuk

menggambarkan tingkat keberhasilan kegiatan usahatani dan untuk

menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan yang dibuat.

Untuk mendukung jalannya suatu usahatani diperlukan biaya. Biaya

usahatani disebut juga pengeluaran usahatani yang me:rupakan nilai semua

masukan atau input yang terpakai atau dikeluarkan dalam produksi usahatani

yang berbentuk biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan.

Nilai produk usahatani dalam jangka waktu te1tentu, baik untuk dijual

maupun untuk dikonsumsi adalah penerimaan usahat'.rni. Penerimaan ini

mencakup senma produk yang dijual, dikonsumsi oleh rumah tangga petani,

untuk pembayaran dan disirnpan.

Salah satu ukuran efisiensi pendapatan adalah penerimaan untuk setiap

rupiah yang dikeluarkan (Revenue-Cost Ratio atau RC Ratio). Rasio

penerirnaan atas biaya rnenunjukkan berapa besamya penerimaan yang akan

diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan dalam produksi usahatani.

Dengan analisis ini dapat diketahui apakah suatu usaha1:ani rnenguntungkan

atau tidak. Jika nilai RC rasionya lebih besar dari satu, maka usahatani

tersebut efisien dan menguntungkan. Sebaliknya jika nilai RC rasio kurang

dari satu berarti usahatani tidak efisien atau belurn rnenguntungkan. Kerangka

pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.

Page 42: ;51 /SlEf' /£-17>

--

Usahatani

Komoditas padi

Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi

. ' Analisis: Analisis Fakt

Pendapatan yangMempe or-Faktor ngaruhi endapatan RIC Rasio Produksi dan P

Apakah Menguntungkan Bagi Petani?

Gambar I. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Usahatani Padi Kelompok

Tani Silih Asih di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong.

Page 43: ;51 /SlEf' /£-17>

BABffi

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok Tani Silih Asih di Desa

Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secata sengaja (purposive) dengan

pertimbangan bahwa daerah yang dipilih mernpakan daerah penghasil padi yang

sudah cukup dikenal dan memiliki umur usaha yang masih relatif barn yaitu

barn berumur tiga tahun. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Juni -

Agustus 2004.

3.2. Jenis dan Somber Data

Penelitian ini secara keseluruhan mempelajari usahatani padi di

kelompok tani Silih Asih desa Ciburny, Bogor. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer diperoleh

dengan pengamatan langsung dan wawancara dengan 40 responden (petani) dan

pengurus kelompok tani yang dipandu dengan daftar pertanyaan dan kuesioner

yang telah disiapkan sebelumnya.

Data skunder sebagai data penunjang diperoleh dari berbagai instansi

atau dinas yang berkaitan dengan masalah penelitian. Instam:i-instansi tersebut

antara lain dari kantor desa dan kantor kecamatan Cigombong, dan dinas

pertanian kecamatan Cigombong.

Page 44: ;51 /SlEf' /£-17>

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah:

l. Penelitian lapangan (field research), yaitu pengumpulan data primer melalui

penelitian lapangan pada objek penelitian. Adapun teknik pengumpulan

datanya dilakukan dengan cara:

a. Observasi atau pengamatan adalah metode pe1tama yang digunakan

dalam penelitian ilmiah. Observasi berarti pengamatan dan pencatatan

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.

b. Wawancara adalah tanya jawab secara langsung de:ngan personil yang

mengetahui tentang objek yang diteliti.

c. Pengumpulan data langsung dengan cara mengumpulkan dokumen­

dokumen kelompok tani Silih Asih dan surat keterangan yang

mendukung penelitian.

2. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mengkaji data-data

yang diperoleh dari buku-buku, catatan-catatan mata kuliah, artikel-artikel

majalah/koran, dan makalah-makalah yang dianggap relevan dengan

penelitian ini.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitaf. Analisa

kualitatif dilakukan untuk melihat kegiatan produksi usahatani padi kelompok

Page 45: ;51 /SlEf' /£-17>

tani Silih Asih dan beberapa ha! lain yang terkait diuraikan secara deskriptif

Sedangkan data kuantitatif disajikan dalam bentuk: tabulasi yang

mengelompokkan dan mengklasifikasi data agar mempermudah dalam

melakukan analisis data.

Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini meliputi analisis

pendapatan dan analisis ratio penerimaan dan biaya.

3.4.1. Analisis Pendapatan Usahatani

Perhitungan tingkat pendapatan usahatani dapat dinyatakan

dalam persamaan sebagai berikut:

Dimana:

GFI=NP-BT

NFI=NP-BT-BD

GFI = Gross Farm Income (Pendaptan Kotor Usahatani).

NFI = Net Farm Income (Pendapatan Bersih Usahatani).

NP = Nilai Produksi, yang merupakan hasil kali jumlah fisik produksi

(kuantitas) dengan harga.

BT = Biaya Tunai, adalah semua biaya yang dibayarkan dengan uang,

seperti biaya pembelian sarana produksi (benih, pupuk,

pestisida) dan biaya untuk membayar tenaga kerja.

BD = Biaya yang Diperhitungkan, digunakan untuk menghitung

berapa sebenarnya pendapatan kerja petani jika penyusutan alat

dan nilai tenaga kerja dalam keluarga diper~itungkan.

Page 46: ;51 /SlEf' /£-17>

3.4.2. Analisis Ratio Peneriamaan dan Biaya

Dalam Tjawiralaksana, A (1983:8) untuk mengukur efisiensi

usahatani dapat diketahui dari perbandingan antara total penerimaan

dengan total biaya pada masing-masing usahatani, yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Total Penerimaan RIC=

Total Biaya

RJC (Revenue Cost) adalah pembagian antara penerimaan

usahatani dengan biaya dari usahatani tersebut. Artalisa ini digunakan

untuk melihat keuntungan dari usahatani tersebut. Jika nilai R/C ratio di

atas satu, maka ha! ini menunjukkkan bahwa setiap satu rupiah yang

dikeluarkan akan memperoleh manfaat sehingga penerimaan lebih dari

satu rupiah.

Analisia RJC ratio digunakan untuk menghitung efisiensi

usahatani padi karena padi adalah tanaman semusin. Di mana dalam

usahatani padi perputaran modal dalam satu tahun dapat sebanyak dua

kali.

Page 47: ;51 /SlEf' /£-17>

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

USAHATANI PADI KELOMPOK TANI SILIH ASIH

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Letak Geografis dan Pembagian Administrasi

Desa Cibumy mempakan salah satu desa yang ada di kecamatan

Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berjarak

kurang lebih 2 km dari pusat pemerintahan kecamatan dan berjarak 40

km dari ibu kota kabupaten.

Luas wilayah desa adalah 173 ha yang digunakan untuk

pertanian sawah, ladang, pemukiman penduduk dan lain-lain. Secara

rinci informasi penggunaan lahan desa dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Luas Lahan Berdasarkan Penggunaanya di Desa Cibumy.

Jenis Pem•<mnaan Luas Laban ha Persentase {%) Sawah 80 46,19 La dang 20 11,55 Pemukiman penduduk 35 20,21 Perkebunan 13,2 7,62 Kas desa 15,4 9,02 Lapangan 1,5 0,86 Perkantoran pemerintahan 0,5 0,28 Lain-Jain 7,4 4,25 Jumlah 173 100,00

Sumber: Buku Monografi Desa Ciburuy Tahun 2003.

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar

wilayah desa digunakan untuk areal persawahan, yaitu seluas 80 ha atau

Page 48: ;51 /SlEf' /£-17>

kurang lebih 46, 19% dari luas total wilayah desa. Luas areal

persawahan tersebut menunjukkan bahwa daerah clesa sangat cocok

untuk lahan pertanian, kh,ususnya padi.

Secara topografi daerah ini termasuk daerah yang landai, dengan

ketinggian 550 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut). Curah hujan

rata-rata di daerah ini adalah 3,236 mm per 6 bulan dengan suhu udara

rata-rata berkisar antara 23-32°C.

4.1.2. Keadaan Sosial Ekonomi

Jumlah penduduk desa adalah berjumlah 7.825 jiwa, yang terdiri

dari 3.823 laki-laki dan 4.002 perempuan, dengan jumlah kepala

keluarga (KK) di desa adalah 1.637 KK.

Tingkat pendidikan masyarakat desa diukur dari tinggi

rendahnya pendidikan yang pernah cliterima masyarakat Tabel 2

menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat desa mempunyai

tingkat pendidikan dasar. Masyarakat yang menyelesaikan pendidikan

dasar mencapai 50,1%, yang menyelesaikan pendidikan menengah

pertama 16,7%, yang menyelesaikan pendidikan menengah atas 25,1%

sedangkan yang menyelesaikan pendidikan sampai perguruan tinggi ada

4,9% dan yang tidak menyelesaikan pendidikan sebanyak 3 ,2%.

Rincian tingkat pendidikan masyarakat desa Ciburuy dapat

dilihat pada tabel 2.

Page 49: ;51 /SlEf' /£-17>

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Tahun 2003.

Tim!lmt Pendidikan Jumlah (Oranir) Persentase (%) Tidak tamat SD 230 3,2 TamatSD 3.600 50,l TamatSLTP 1.200 16,7 TarnatSLTA 1.800 25,l Penmruan Tin!!rri 355 4,9 Jumlah 7.185 100,00

Sumber: Monografi Desa Ciburuy Tahun 2003

Ditinjau dari segi mata pencahariannya, maka mata pencaharian

penduduk paling besar adalah buruh atau swasta 42,8%, urutan kedua

adalah petani 21,4%. Rincian jenis mata pencaharian penduduk desa

Ciburuy dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Jenis Mata Pencaharian Penduduk Desa Tahun 2003

--Jenis Mata .Jumlah (orang) Persentase (%)

Pencaharian Petani 200 21,4 Buruh tani 100 10,7 Buruh/swasta 400 42,8 Pegawai negeri 100 10,7 Pengrajin 10 1,1 Pedagang 101 10,8 Peternak 4 0,4 Montir 20 2,1 Jumlah 935 100,00

Sumber: Buku Monografi Desa Ciburuy 2003

4.1.3. Sarana dan Prasarana

Sarana transportasi menuju desa Ciburuy tidak terlalu sulit,

karena terdapat jasa angkutan ojek atau angkutan umum beroda empat

Page 50: ;51 /SlEf' /£-17>

untulc mencapai lokasi dari jalan raya. Kondisi jalan di desa cukup

bagus dengan kondisi jalan yang sudah diaspal.

Prasarana pemerintahan yang ada adalah berupa kantor dinas,

kendaraan dinas dan I buah balai desa yang digunakan untuk berbagai

aktivitas yang diperlukan oleh masyarakat setempat. Prasarana

peribadatan yang ada adalah berupa 12 masjid dan 39 mushalla dan

langgar. Sedangkan prasarana kesehatan yang ada adalah 1 buah

poliklinik atau balai pengobatan, 9 posyandu dan 1 bangunan tempat

praktek dokter.

4.2. Gambaran Umum Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asill Di Desa Ciburuy.

4.2.1. Sejarah dan Perkembangan Padi di Kelompok Tani Silih Asih

Usahatani padi di kelompok tani Silih Asih dilakukan tanpa

menggunakan pestisida kimia clan mengunakan pupuk kimia kurang

dari dosis yang dianjurkan. Budidaya padi tanpa menggunakan pestisida

kimia barn dilaksanakan oleh para petani sejak kurang lebih 3 tahun

yang lalu. Dalam kurun waktu tersebut ada 40 petani yang berusaha tani

padi tanpa menggunakan pestisida kimia.

Kelompok tani Silih Asih desa Ciburuy didirikan pada tanggal

20 Desember 1978, yang didirikan oleh H. Djarkasih. Kelompok tani ini

terdiri dari l 2 kelompok yaitu: Lisung Kiwari (padi), Silih Asih (padi),

Bibilintik I dan 2 (ternak dan padi), Motekar (prosesing, sayuran dan

Page 51: ;51 /SlEf' /£-17>

pisang), Saluyu (sayuran), Sugih Mukti (padi), Saung Kuring (padi dan

ternak), Wanti Asih (padi dan ternak), Kurip Jaya (padi), Lembur

Kuring Fish Farm (ikan), Kelompok UPJA (jasa alat mesin pertanian),

dan Kelompok Ternak.

Kelompok Silih Asih (kelompok padi atau beras sehat) barn

terbentuk pada tahun 2002 dengan jumlah anggota 40 orang.

Alasan petani pada kelompok tani Silih Asih memilih bertani

tanpa pestisida kimia adalah:

1. Padi dari hasil pertanian konvensional dikendalikan oleh DOLOG,

sedangkan padi yang diproduksi kelompok tan:i Silih Asih tanpa

menggunakan pestisida kimia tidak.

2. Pangsa pasar atau konsumen padi tanpa menggunakan pestisida

kimia adalah masyarakat kelas ekonomi menengah Ice atas yang

Jebih mementingkan kesehatan daripada jumlah rupiah yang hams

dikeluarkan.

Pertanian yang dikembangkan adalah padi tanpa menggunakan

pestisida kimia yang hasil produksinya berupa beras yang disebut juga

dengan beras sehat. Padi yang di hasilkan diolah menjadi beras yang

tidak mengandung residu pestisida kimia berbahaya. Padi yang ditanam

menggunakan bibit unggul dengan teknik penanaman melalui input

teknologi yang sehat dan ramah lingkungan. Benih yang diperoleh dari

Page 52: ;51 /SlEf' /£-17>

basil panen kelompok tani menggunakan sarana produksi pertanian

yang alami, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Hasil produksi padi telah dianalisa dan diuji secara berkala di

laboratorium Balitbiogen Bogor sejak tahun 2002 menyatakan bahwa

padi atau beras sehat bebas dari residu p<~stisida golongan:

Organoklorin, Organopospat, Karbamat dan Piretroid, yang disahkan

dengan SK:61 l/SK!RPI/IX/02.

Karakteristik beras sehat yaitu: warna beras tidak terlalu putih,

bila dimasak memiliki warna nasi yang putih, pulen dan beraroma

wangi serta tidak cepat basi atau berubah warna bila disirnpan di dalarn

pemanas nasi.

Pupuk yang digunakan para petani adalah pupuk kandang atau

kompos dan pupuk an organik (kimia), rnenggunakan pestisida nabati

yang dibuat sendiri oleh petani dari turnbuh-tumbuhan seperti daun

nirnba, biji bengkoang, daun tuba, buah pinang, dan lain-lain yang

ditanam oleh petani di sekitar lahan atau di pekarangan rumah mereka.

4.2.2. Visi, Misi dan Tujuan Usahatani Kelompok Tani Silih Asih

Visi kelornpok tani Silih Asih adalah: terwujudnya kelompok

tani yang tangguh, rnandiri dan berwawasan pasar.

Adapun rnisi kelornpok tani Silih Asih adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani.

Page 53: ;51 /SlEf' /£-17>

b. Meningkatkan kesejahteraan petani.

c. Meningkatkan kualitas produk sehingga mempunyai daya samg

yang tinggi.

Tujuan kelompok tani Silih Asih adalah:

a. Peluang pasar sangat baik.

b. Konservasi lahan.

c. Kesehatan

d. Mengurangi ketergantungan akan pupuk pabrik.

e. Proses pembelajaran.

f Menciptakan lapangan pekerjaan.

4.2.3. Lokasi Usahatani

Lokasi Kelompok Tani Silih Asih terletak di desa Cibumy,

kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor. Lokasi tersebut sangat cocok

dalam usaha pertanian khususnya untuk pengembangan padi, karena

terletak di bawah kaki gunung Salak. Mata air untulc pengairan sawah

menggunakan aliran dari kali Cigombong dan Cileungsir yang masih

sangat bersih.

Lokasi cukup strategis, karena mudah dicapai dengan kendaraan

umum baik dari Bogor maupun dari Jalmrta, sehingga mempermudah

memasarkan basil produksinya.

Page 54: ;51 /SlEf' /£-17>

4.2.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan

manajer. Dalam menjalankan usahatani ketua mempunyai tanggung

jawab terhadap aktivitas kelompok tani dan mengevaluasi pemasukan

dan pengeluaran keuangan kelompok.

Ketua dibantu oleh sekretaris dan bendahara yang bertanggung

jawab dalam menangani masalah keuangan dan kesekretariatan, seperti

pembukuan, surat menyurat dan lain sebagainya. Sedangkan manajer

mempunyai tanggung jawab dalam memantau kegiatan produksi pada

tiap kelompok tani Silih Asih. Struktur organisasi dapat dilihat pada

gambar2.

Page 55: ;51 /SlEf' /£-17>

STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK TANI SILm Asm

' "' Ketua

Sekretaris Manejer Bendahara

I I I I Silih Asih Lisung Kwari Saung Kuring Bibilintik Motekar Saluyu

1dan2

I I '

I I I Smtih Mukti II Wont; Ae;h II KuripJaya I Lembur Kuring Upja Temak

I ~ 11 . _ ...... " ...

I Fish Fann

Page 56: ;51 /SlEf' /£-17>

BABV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Penerapan Sistem Usahatani Padi

Padi yang diproduksi adalah padi yang dalam penanamannya tidak

menggunakan pestisida kimia yang diberi Jebel dengan nama beras sehat.

Disebut beras sehat karena sistem pertanian yang digunakan masih sebagian

menggunakan pupuk kimia. Pupuk kimia masih tetap dipergunakan karena

kondisi lahan yang belum memungkinkan untuk tidak diberikan pupuk. Tetapi

dengan melakukan pengurangan dari dosis yang dianjurkan untuk mengarah ke

pertanian organik, yaitu hanya menggunakan pupuk kandang dan kompos.

Sedangkan untuk pestisida I 00% tel ah menggunakan pestisida nabati yang

dibuat sendiri oleh petani dari tumbuh-tumbuhan.

Pengurangan sarana produksi bertujuan untuk menghemat biaya

karena tingginya harga pupuk kimia dan pestisida, dan untuk menciptakan

lingkungan yang sehat. Diharapkan hasil produksi padi tetap meningkat

walaupun menggimakan pupuk kandang dan pestisida nabati yang berasal dari

ramuan-ramuan alami yang tidak mengandung bahan kimia sintetis. Sistem

usahatani padi tersebut yang mengarah kepada usahatani padi organik ini

dimulai pada tahun 2002. Keragaan sistem pertanian selengkapnya adalah

sebagai berikut :

Page 57: ;51 /SlEf' /£-17>

5.1.1. Pengolahan Laban

Sistem budidaya padi menggunakan sfatem modem, yaitu

pengolahan lahan tanahnya menggunakan 1raktor yang disewa dari

kelompok Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) sendiri. Biaya untuk

sewa traktor dihitung sampai selesai pengolaha11 laha11 perharinya rata­

rata Rp. 100.000,00. Setelah lahan selesai diolah dengan traktor,

kemudian lahan dirapikan, dan diratakan dengan menggunakan

cangkul.

5.1.2. Persemaian

Untuk membuat lahan persemaian untuk sawah dengan Juas 1

ha dilakukan pengolahan lahan seluas kurang lebih 200 m2 pada sawah

yang akan ditanami. Setelah lahan persemaian siap maka benih yang

telah direndam selama 24 jam dan 2 malam dipendam didalam tanah,

disebar secara merata sampai benih berumur 14 - 20 hari. Setelah itu

barulah benih dapat ditanam dengan jarak tanam 20 x 20 cm.

Benih yang biasa dipakai adalah jenis IR-64. Alasan petani

memakai varietas padi lR-64 ini adalah umumya relatif pendek

sehingga petani dapat menanam padi dua kali dalam setahun dan

varietas lR-64 Jebih tahan terhadap hama dan penyakit bila

dibandingkan dengan varietas Jokal. Benih yang dibutuhkan rata-rata

25 - 30 kg per hektar sawah. Benih diperoleh petani dengan membeli di

Page 58: ;51 /SlEf' /£-17>

koperasi Lisung Kiwari yang telah disediakan oleh kelompok tani Silih

Asih dengan harga Rp. 3.000/kg.

5.1.3. Penanaman

Kegiatan penanaman padi secara konvensional. Untuk

melakukan penanaman padi atau yang disebut dengan tandur, petani

biasanya melakukan dengan cara mengupah petani wanita dengan biaya

Rp. 8. 000/hari.

5.1.4. Pemupukan

Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang/kompos

dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada saat pengolahan lahan dan pada

saat tanaman padi berumur 20 hari.

Pemupukan dengan pupuk kandang/kompos diperlukan untuk

menambah kadar bahan organik dalam tanah. Untuk memenuhi

Icebutuhan pupuk organik, maka petani membuat sendiri dari bahan­

bahan sisa makanan temak, kotoran ternak, dan jerami yang

dikomposkan memakai bio aktifator katalek selama 5 minggu. Setelah

pupuk organik matang maka pupuk siap ditebar ke sawah sebagai

bahan dasar organik.

Bahan yang diperlukan adalah kotoran hewan ternak seperti

kambing yang diperoleh petani dari ternak kambing mereka sendiri.

Selain bertani para petani juga mempunyai pekei:i1:an sampingan yaitu

Page 59: ;51 /SlEf' /£-17>

bertemak kambing yang mereka peroleh dari program TDS (Temak

Domba Sehat). Dalam pelaksanaan pemupukan pupuk

kandang/kompos ini, ha! yang harus diperhatikan adalah bahwa pupuk

dapat disebarkan apabila pupuk sudah menjadi dingin. Apabila pupuk

masih dalam kondisi panas atau barn selesai proses maka akan

membuat daun tanaman menjadi kemerah-merahan kemudian mati.

Selain membuat sendiri, petani dapat juga membeli pupuk

kandang/kompos yang telah disediakan oleh koperasi Lisung Kiwari

khususnya disediakan untuk para petani padi yar1g menjadi anggota

kelompok tani Silih Asih dengan harga 300/kg.

Keuntungan penggunaan pupuk kandang1kompos ini adalah

dapat memperbaiki struktur tanah, dari berlempung yang liat menjadi

ringan atau remah, dapat memperbaiki daya ikat tanah dan air,

membantu pelapukan bahan mineral dan dapat menambah unsur hara

pada tanah.

Pupuk yang digunakan selain menggunakan pupuk kandang,

juga menggunakan pupuk Urea, TSP, dan KCL. Tetapi dengan kadar

penggunaan yang dikurangi dari dosis anjuran pemakaian. Untuk TSP

dalam anjuran pemakaiannya sebanyak 100 Kg, maka petani hanya

memakai sebanyak 50 Kg. Urea yang di anjurkan pemalcaiannya

sebanyak 250 Kg, hanya memakai 100 Kg, Sedar1gkan untuk KCL

Page 60: ;51 /SlEf' /£-17>

yang di anjurkan JOO Kg, hanya memakai sebanyak 50 Kg. jadi TSP,

Urea dan KCL digunakan separuh dari dosis anjuran.

5.1.5. Pengendalian llama dan Penyakit

Pada budidaya padi, untuk pemberantasan hama dan penyakit

perlu dilakukan secara terpadu antara lain dengan teknik budidaya

secara biologis (menggunakan agen hayati), fisik (perangkap dan

umpan), dan kimia (pestisida ).

Jenis hama yang biasa menyerang pada tanaman padi adalah

wareng, walang sangit, ulat, tungro, tilcus dan lain-lain. Untuk

mengendalikan hama wareng, walang sangit dan ulat para petani

menggunakan pestisida nabati yang dibuat sendiri. Pestisida nabati

( organik) dibuat dari daun tuba, daun mindi, daun kipait, daun sirsak,

buah pinang, kluwuk, sereh wangi, lengkuas, dan tembako, yang

dicampur menjadi satu, kemudian direndam selama 24 jam dengan 40

liter air. Untuk pemakaiannya dengan cara disaring terlebih dahulu,

setelah itu barn disemprotkan pada tanaman yang terkena penyakit

dengan perbandingan dosis 2 liter untuk I tangki. Ketika padi berumur

kurang dari I bulan maka disemprotkan I 00 liter larutan dan pada saat

umur padi lebih dari I bulan maka di semprotkan dengan 300 liter

larutan sehingga semakin pekat.

Sedangkan untuk hama tungro faktor utamanya adalah wareng

hijau yang menularkan cairan virus. Jika tanaman yang sudah terkena

Page 61: ;51 /SlEf' /£-17>

penyakit tun1,>ro lalu disengat oleh wareng hijau kemudian wareng hijau

pindah ketanaman padi yang sehat. Tanaman padi tersebut akan

tertular, dan jika ada tungro tetapi tidak ada wareng hijau maka

tanaman padi tidak akan tertular penyakit. Sebaliknya jika ada wareng

hijau tetapi tidak ada tungro maka tanaman padi juga tidak akan

tertular. Jadi, inang utama hama tungro ini adalah tanaman padi dan

rumput. Untuk menanggulanginya jika tanaman terkena hama tungro,

sebelum padi ditanam maka hendaklah lahan dibersihkan dari padi dan

rumput agar wareng hijau tidak dapat hidup. Setelah lahan benar-benar

bersih, barulah lahan dapat ditanami oleh padi dengan menggunakan

bibit VUTT (Varietas Unggul Tahan Tungro). Bibit VUTT adalah bibit

yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam upaya untuk mengatasi hama

tungro.

Untuk menggendalikan hama tikus, adalah dengan cara

mencampurkan dedek dengan racun, kemudian disebar disekitar lahan.

Alternatif lain dengan melakukan usaha selingan seperti dengan ikan

setela11 penanaman padi.

Sedangkan untuk toleransi BMR residu adalah 0,02. Dengan

lama waktu hilang residu adalah selama 2 tahun, pada tahun ke-3 kadar

residu adalah 0,0. Tanaman padi yang ditanaman oleh kelompok Silih

Asih, tanpa menggunakan pestisida kimia diawali tahun 2002, pada

permulaan kandungan kadar residunya sebesar 0,01_5. Pada tahun 2003

Page 62: ;51 /SlEf' /£-17>

kadar residunya menurun menjadi 0,0018, dan pada tahun 2004 kadar

residu adalah 0,0 sehingga sudah mmni menggunakan pestisida organik

100%.

Hal ini telah dianalisa melalui uji laboratorium yang dilakukan

secara berkala di laboratorium balitbiogen Bogar s1~jak tahun 2002, clan

hasil pengujian menyatakan bahwa padi Silih Asih bebas residu

pestisida kimia an organik. Hasil uji labotarium padi kelompok

usahatani Silih Asih dapat dilihat pada lampiran 7.

5.1.6. Panen dan Pemasaran

Panen padi dilakukan apabila tanaman telah berumur kurang

lebih J00-110 hari untuk varietas unggul seperti IR-64.

Cara panen yang dilakukan oleh petani adalah dengan cara

menggunakan tenaga kerja upah dan borongan. Untuk tenaga kerja

upah wanitaRp. 8000/hari dan priaRp. 10.000-12.000/hari. Sedangkan

untuk borongan dihitung 125/kg gabah. Untuk biaya borongan sudah

termasuk biaya panen, membersihkan dan pengangkutan.

Pada umumnya petani hanya menjual hasil panen dalam

bentuk gabah kepada koperasi Lisung Kiwari. Melalui koperasi Lisung

Kiwari hasil panen akan dipasarkan yang terlebih dahulu diproses dan

dikemas oleh koperasi Lisung Kiwari.

Page 63: ;51 /SlEf' /£-17>

Hingga saat ini pemasaran padi kelompok tani masih

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Hal ini

disebabkan permintaan pasar dalan1 negeri semakin meningkat dan

belum dapat mencukupi.

Berdasarkan arus barang dalam proses penyaluran dari

produsen ke konsumen akhir, maka saluran pemasaran padi Silih Asih

adalali sebagai berikut :

l. Kelompok tani Silih Asih - LPS -~ Konsumen

2. Kelompok tani Silih Asih - Konsumen

3. Kelompok tani Silih Asih - Distributor - Konsumen

Berdasarkan saluran pemasaran diatas dapat disimpulkan

bahwa distributor membeli padi/beras sehat dari kelompok tani untuk

dijual kembali ke konsumen akhir. Pedagang yang membeli padi/beras

sehat kebanyalcan berasal dari Jakarta. Dalam upaya pengembangan

padi, kelompok tani Silih Asih juga melakukan kerjasama untuk

pemasamnnya, yang dilakukan dengan LPS DD (Lembaga Pertanian

Sehat Dompet Dhuafa), Koperasi PMI Bogor, Dinas Pertanian Bogor

dan lain-lain. Hasil penjualannya diberikan kepada kelompok tani,

sedangkan keuntungannya untuk koperasi atau produsen yang

memasarkan. Harga untuk setiap Kg beras sehat Silih Asih kepada

pedagang adalali Rp. 4000/kg.

Page 64: ;51 /SlEf' /£-17>

Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh kelompok

tani Silih Asih dalam rangka meningkatkan hasil penjualannya adalah

dengan melakukan strategi promosi, antara lain :

1. Mengikuti berbagai macam pameran dengan maksud untuk

memperkenalkan sekaligus memasyarakatkan. padi atau beras sehat

Silih Asih.

2. Pemberian brosur kepada konsumen dengan harapan masyarakat

dapat mengerti tentang pembudidayaan padi.

3. Mengikuti pelatihan-pelatihan maupun lokakarya yang diadakan

oleh LPS (Lembaga Pertanian Sehat) pada instansi-instansi dengan

maksud agar masyarakat mengembangkan sektor agribisnis.

5.2. Analisis Usahatani Padi

Tujuan dari kegiatan usahatani padi adalah selain untuk konservasi

lahan, kesehatan, juga untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang

diperoleh sangat ditentukan oleh hasil produksi, harga yang terjadi pada saat

panen dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam prose:s usahatani tersebut.

Diantara ketiga faktor tersebut, faktor yang dapat dipengaruhi oleh petani

untuk mendapatkan keuntungan maksimmn yaitu tingkat produksi dan biaya

produksi. Dengan mengasumsikan harga tetap, maka jika petani dapat

meningkatkan produksi atau menekan biaya produksi, bahkan jika mungkin

kedua-duanya, maka keuntungan yang diperoleh akan lebih tinggi.

Page 65: ;51 /SlEf' /£-17>

Salah satu ulcuran dalam usahatani adalah ulcuran pendapatan.

Perhitungan analisis pendapatan usahatani dalam penelitian ini dibedakan atas

pendapatan usahatani petani pemilik dan pendapatan usabatani petani

penggarap. Perlunya membedakan antara pendapatan usahatani petani pemilik

dan petani penggarap disebabkan adanya perbedaan mendasar dalam

komponen biaya yang dikeluarkan dan dalam pembagian penerimaan basil

panen yang diterima oleb masing-masing petani tersebut.

Untuk petani baik petani pemilik maupun petani penggarap,

penerimaan (nilai produlcsi) di hitung sebagai basil perkaliart antara jwnlah

panen dalam bentuk gabah leering panen (GKP) dengan harga jualnya Rp.

l.200/Kg.

5.2.1. Biaya Usahatani Pemilik

Dalam analisis ini mengacu pada konsep pendapatan atas biaya

tunai dan biaya yang diperbitungkan. Bagi petani pemilik maka seluruh

hasil panen (100%) dan seluruh biaya menjacli tanggung jawabnya.

Bagi petani pemilik, biaya yang tergolong kedalam biaya tunai adalah

biaya yang dikeluarkan untuk benih, pupuk, pestisida nabati, sewa

traktor, Iuran Pemakaian Air (IP AIR), dan tenaga kerja, sedangkan

yang termasuk dalam biaya yang diperhitungkan adalah sewa laban dan

penyusutan peralatan. Analisa pendapatan usahatani padi petani

pemilik dapat dilihat pada tabel 4.

Page 66: ;51 /SlEf' /£-17>

Tabet 4. Analisa Pendapatan Usahatani Padi Petani Pemilik Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor Tabun 2004.

Petani Pemilik Uraian Nilai IRn) Persentase (%)

A. Penerimaan Usahatani l. Jnmlab prduksi padi (Kg/Ha) 7000,00 2. Harga jual (Rp/Kg) 1200,00 3. Nilai produksi (NP) 8.400.000,00

B. Biaya Usahatani 1. Biaya tunai (BT)

a. Benih 90.000,00 1,70 b. Pupuk 960.000,00 18,14 c. Pestisida nabati 10.000,00 0,18 d. Sewa traktor 500.000,00 9,45 e. !PAIR 60.000,00 1,13 f. Tenaga ke1ja 1.555.000,00 29,39 Total Biaya Tnnai 3.175.000,00 60,01

2. Biaya yang diperhitungkan (BD) a. Sewa lahan 2.000.000,00 37,80 b. Bagi hasil . . c. Penyusutan alat 115.000,00 2,17 Total biaya yang Diperhitungkan 2.115.000,00 39,98

c. Total biaya usahatani (Bl + B2) 5.290.000,00 100,00 D. GFI = Pendapatan Kotor (A-1) 5.225.000,00 E. NFT = Pendanatan Bersib I A-0 3.110.000.00

5.2.2. Biaya Usahatani Penggarap

Bagi petani penggarap, terdapat satu komponen yang berbeda

dengan biaya tunai pada petani pemilik, yaitu pada petani penggarap

terdapat komponen bagi hasil. Biaya bagi hasil dalam penelitian ini

berdasarkan nilai produksi, dimana sejumlah biaya yang dibayarkan

penggarap kepada pemilik tanah sebesar 40% dari basil panen yang

dibayarkan setelah panen. Sedangkan 60% dari basil panen adalah

untuk petani.

Page 67: ;51 /SlEf' /£-17>

Tabel 5. Analisa Pendapatan Usahatani Padi Petani Penggarap Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor Tahun 2004.

Peta111i Pen.,.,rao Uraian Nilai Persentase

(Rn\ (%) A. Penerimaan Usahatani

1. Jumlah prduksi padi (Kg/Ha) 7000,00 2. Harga jual (Rp/Kg) 1200,00 3. Nilai produksi (NP) 8.400.000,00

B. Biaya Usahatani 1. Biaya tunai (BT)

a. Benih 90.000,00 1,35 b. Pupuk 960.000,00 14,43 c. Pestisida nabati 10.000,00 0,15 d. Sewa traktor 500.000,00 7,51 e. IP AIR 60.000,00 0,90 f. Tenaga ke1ja 1.555.000,00 23,38 Total Biaya Tunai 3.175.000,00 47,74

2. Bia ya yang diperhitungkan (BD) a Sewalahan - -b. Bagi basil 3.360.000,00 50,52 c. Penyusutan alat 115.000,00 1,72 Total biaya yang Diperhitunglum 3.475.000,00 52,25

c. Total biaya usahatani (Bl + B2) 6.650.000,00 100,00 D. GFI = Pendapatan Kotor (A-1) 5.225.000,00 E. NFI = Pendaoatan Bersih IA-Cl 1. 750.000,00

5.3. Pendapatan Usahatani

Hasil panen padi kelompok tani Silih Asih untuk luas Iahan I ha

adalah 7.000 kg/ha dengan harga jual gabah kering panen (GIG') adalah Rp.

1.200/kg sehingga penerimaan petani sebesar Rp. 8.400.000.

5.3. l. Pend a pa tan Petani Pemilik

Berdasarkan hasil analisis diperoleh gambaran bahwa biaya

usahatani terdiri dari biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Total biaya

Page 68: ;51 /SlEf' /£-17>

tunai untuk petani pemilik untuk luas lahan 1 ha adalah sebesar Rp.

3.175.000 dan total biaya yang diperhitungkan adalah Rp. 2.115.000.

Petani pemilik tidak terdapat biaya bagi hasil tetapi terdapat

komponen biaya sewa Jahan yaitu sebesar Rp. 2.000.000/musim. Total

biaya usahatani petani pemilik adalalah sebesar Flp. 5.290.000,

Pendapatan rata-rata untuk Iuas Jahan 1 ha yang diterima oleh

petani pemilik apabila memperhitungkan biaya yang diperhitungkan

atau Pendapatan Bersih Usahatani atau Net Farm Income (NFI) adalah

Rp. 3.110.000 per satu kali tanam dan Pendapatan Kotor Usahatani

atau Gross Farm Income (GFI) lebih besar, yaitu Rp. 5.225.000 karena

tidak memperhitungkan biaya yang diperhittmgkan yaitu sewa lahan

dan penyusutan.

Proporsi biaya tunai terhadap biaya total pada petani pemilik

yaitu sebesar 60,01 % artinya kebutuhan dana cair/tunai pada petani

pemilik ini cukup besar.

5.3.2. Pendapatan Petani Penggarap

Total biaya tunai untuk petani penggarap untuk luas Jahan I ha

adalah sebesar Rp. 3.175.000. Sedangkan untuk total biaya yang

diperhitungkan petani penggarap lebih besar dari petani pemilik. karena

dalam biaya yang diperhitungkan untuk petani penggarap terdapat

biaya bagi hasil sebesar 40% dari total penerimaan usahatani yang

Page 69: ;51 /SlEf' /£-17>

dibayar oleh petani untuk pemilik lahan. Total biaya yang

diperhitungkan untuk petani penggarap adalah Rp. 3.475.000,

Dalam biaya yang diperhitungkan untuk petani penggarap

terdapat komponen biaya bagi hasil sebesar 40% yang dibayar petani

kepada pemilik lahan setelah panen. Biaya bagi has ii dihitung dari total

penerimaan usahatani dibagi 40%, untuk luas Iahan 1 ha biaya bagi

hasil adalah sebesar Rp. 3.360.000. Biaya sewa lahan tidak dimasukkan

ke dalam biaya yang diperhitungkan karena untuk petani penggarap

biaya sewa lahan sudah tennasuk ke dalam biaya bagi hasil yang

dibayarkan kepada pemilik lahan. Total biaya usahatani petani

penggarap adalah sebesar Rp. 6.650.000.

Sedangkan pendapatan rata-rata untuk luas lahan 1 ha yang

diterima oleh petani penggarap apabila memperhittmgkan biaya yang

diperhitungkan atau Pendapatan Bersih Usahatani (NFI) sangat kecil

ad al ah sebesar Rp. 1. 750 .000 per satu kali tanam, karena terdapat

komponen biaya bagi hasil dalam biaya yang diperhitungkan.

Pendapatan Kotor Usahatani (GFI) lebih besar, yaitu Rp. 5.225.000

karena tidak memperhitungkan biaya yang diperhittmgkan yaitu bagi

hasil dan penyusutan.

Persentase biaya yang diperhitungkan bagi petani pemilik

relatif lebih kecil yaitu 39,98% dari total biaya usahatani, sedangkan

Page 70: ;51 /SlEf' /£-17>

persentase biaya tunai relatif besar 60,01% dengan komponen biaya

terbesar adalah biaya tenaga kerja 29,39%.

Untuk petani penggarap persentase biaya terbesar yang

diperhitungkan terhadap total biaya usahatani adalah untuk biaya bagi

hasil yang mencapai 50,52%, sedangkan persentase biaya tunai adalah

47,74% dengan biaya terbesar adalah biaya tenaga kerja 23,38%.

Proporsi biaya tunai terhadap biaya total pada petani

penggarap yaitu sebesar 47,74% untuk penggarap. Artinya kebutuhan

dana cair/tunai pada petani pemilik ini cukup besar. Untuk petani

penggarap sewa dibayar pada saat panen karena besamya sewa yang

diterima pemilik tergantung dari has ii panen juga.

Petani membutuhkan sejumlah tenaga kerja dalam

pengelolaan usahatani padi. Tenaga kerja dalam u~ahatani dibedakan

atas dua bagian yaitu Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) dan Tenga

Kerja Dalam Keluarga (TKDK). Petani sering tidak memasukkan

tenaga kerja dalam keluarga sebagai biaya usahatani dalam perhitungan

keuntungan usahatani. Hal tersebut mengakibatkan keuntungan yang

diterima petani seolah-olah lebih besar. Demikian juga biaya sewa

lahan pada petani pemilik sering tidak diperhitun17,kan sama sekali.

Jwnlah tenaga kerja dalam penelitian ini menggunakan satuan HOK

(Harian Orang Kerja).

Page 71: ;51 /SlEf' /£-17>

Jumlahjam kerja pada kelompok tani Silih Asih kurang lebih

hanya lima jam sehari, yaitu mereka bekerja mulai dari jam 07.00 -

12.00 WIB. Selebihnya petani berkebun atau beternak domba. Tenaga

kerja dibutuhkan mulai dari pengolahan Iahan, penyemaian,

penanaman, dan pemanenan. Penggunaan tenaga kerja Juar keluarga

pada usahatani padi kelompok tani Silih Asih untuk petani pemilik

cenderung lebih banyak dibandingkan dengan petani penggarap. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tenaga kerja untuk penanaman

dan pemanenan dilalmkan oleh tenaga kerja Juar keluarga dengan

sistem borongan. Biaya tenaga kerja ini mempunyai proporsi yang

cukup besar terhadap biaya total. Jika penggunaan tenaga kerja dapat

dikurangi dimungkinkan pendapatan petani akan semakin meningkat.

Sewa lahan dan IP AIR (Juran Pemakaian Air) dalam biaya

tunai biasanya dibayar oleh petani pemilik lahan dan menggarap

lahannya sendiri. Jika lahan adalah lahan sewa denga sistem bagi hasil

maka biaya sewa lahan dan IP AIR ditanggung bersama oleh pemilik

dan penggarap

Alat pertanian yang biasa digunakan dalam usahatani

kelompok tani Silih Asih adalah cangkul, arit, caplak, sorongan,

semprotan biasa dan semprotan. Penyusutan dihitung dengan metode

garis lurus dengan asumsi peralatan tersebut tidak digunakan lagi

setelah melewati umur teknis (1 tahun). Rata-rata biaya yang

Page 72: ;51 /SlEf' /£-17>

diperhitungkan untuk penyusutan peralatan adalah sebesar Rp.

115. 000/ha untuk petapj pemi!ik. dan petani penggarap.

selama 1 musitn tarian1 (3 bu!an) sebesar F .. p. 3.110.000 maka

pendapatan yang didapat petani untuk I bulan adalah Rp. 1.036.666.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil usahatani lebih menguntungkan,

karena hasil yang didapat oleh petani untuk setiap bulannya lebih besar

dibandingkanjumlah OMR kota Bogor.

Untuk pet~11i penggarap pendapatan untulc I musim tanam (3

maka pendapatan yang didapat petani penggarap untu]c I bulan adalah

Rp. 583 .333. Hal ini menuajukkan bahwa hasil usahatani untu]( petani

penggarap tidak menguntungkan karena Iebih kecil dari jumlah UMR

kota Bogor. Alternatif yang dilakukan oleh petani penggarap adalah

dengan mencari usaha sampingan dengan berternak, berkebun sayur

dan menjadi buruh.

Page 73: ;51 /SlEf' /£-17>

5.4. Analisis Ratio Penerimaan dan Biaya

Tabel 5. Analisa Ratio Penerimaan dan Biaya Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Tahun 2004.

Status petani

Uraian Petani Petani

Pemilik Penggarap

A. Penerimaan usahatani 8.400.000,00 8.400.000,00

B. Biaya tunai 3.175.000,00 3.175.000,00

C. Biaya yang diperhitungkan 2.115.000,00 3.475.000,00

D. Total biaya usahatani (B+C) 5.290.000,00 6.650.000,00

E. GFI = Pendapatan kotor (A-B) 5.225.000,00 5.225.000,00

F. NFI = Pendapatan bersih (A-D) 3.110.000,00 1.750.000,00

G. RIC Atas biaya tunai (A/B) 2,64 2,64

H. RIC Atas biaya total (AID) 1,58 l,26

Ditinjau dari biaya total, RIC ratio untuk petani pemilik sebesar 1,58

artinya petani pemilik menghasilkan penerimaan Rp. 1,58 dari satu rupiah yang

dikeluarkan, sedangkan RIC ratio untuk petani penggarap sebesar Rp. 1,26

artinya petani penggarap mengahasilkan Rp. 1,26 dari setiap rupiah yang

dikeluarkannya. RIC ratio untuk petani penggarap menunjukkan bahwa

tambahan penerimaannya lebih kecil bila dibandingkan dengan tambahan

penerimaan petani pemilik. Hal ini disebabkan biaya total penggarap lebih besar

karena biaya sewa (bagi hasil) yang harus dibayar penggarnp kepada pemilik

lahan.

Page 74: ;51 /SlEf' /£-17>

Ditinjau dari biaya tunai, RIC untuk petani pemilik dan petani

penggarap mencapai 2,64, artinya petani pemilik dan petani penggarap

menghasilkan Rp. 2,64 dari setiap satu rupiah yang dikeluarkannya.

Nilai RIC ratio untuk petani pemilik maupun petani penggarap baik

biaya total maupun atas biaya tunai, seluruhnya lebih besar dari satu. Hal ini

menunjukkan bahwa usahatani padi kelompok tani Silih Asih sudah efisien dan

layak diusahakan serta memberikan pendapatan yang lebih besar dari biaya yang

dikeluarkan.

5.5. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produk~i dan Pendapatan

Besamya pendapatan usahatani dalam l musim tanam berbeda antara

petani. Perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

ada yang tidak bisa diubah yaitu iklim dan jenis tanah.

Faktor yang dapat mempengaruhi produksi salah satunya adalah

bibit/benih. Benih bermutu dan alami merupakan syarat untuk mendapatkan

hasil produksi yang maksimal. Bila pemilihan bibit tidak baik, maka hasilnya

pun akan tidak baik walaupun perawatan seperti pemberian pupuk dan

pemberatasan hama penyakit sudah dilakukan dengan baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah apabila terjadi

panen raya maka pendapatan petani akan berkurang disebabkan jurnlah beras

yang meningkat sedangkan permintaan pasar tetap sehingga harga menjadi

menurun.

Page 75: ;51 /SlEf' /£-17>

6.1. Kesimpulan

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Sistem pertanian yang digunakan masih dalam tahap pengurangan sarana

produksi yaitu penggunaan pupuk kimia. Sedanglrnn untuk pestisida 100%

telah menggunakan pestisida nabati. Padi yang diproduksi adalah padi yang

dalam penanamannya tidak menggunakan pestisida kimia yang diberi lebel

beras sehat. Varietas bibit padi yang digunakan adalah Varietas Unggul

Tahan Tungro (VUTT) IR-64.

2. Biaya usahatani padi kelompok tani Silih Asih terdiri dari biaya tunai dan

biaya diperhitungkan. Total biaya tunai untuk petani pemilik dan petani

penggarap untuk luas lahan 1 ha adalah sebesar Rp. 3.175.000. Total biaya

yang diperhitungkan untuk petani penggarap sebesar Rp. 3.475.000 dan

petani pemilik Rp. 2.115.000.

3. Pendapatan bersih petani pemilik lebih besar yaitu sebesar Rp. 3.110.000

bila dibandingkan dengan petani penggarap sebesar Rp. 1.750.000.

4. RIC ratio untuk petani pemilik sebesar 1,58 dan petani penggarap sebesar

1,26. Nilai RIC ratio untuk petani pemilik maupun petani penggarap baik

biaya total maupun atas biaya tunai lebih besar dari satu. Hal ini

menunjukkan bahwa usahatani padi sudah efisien dan layak diusahakan

serta memberikan pendapatan yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

Page 76: ;51 /SlEf' /£-17>

6.2. Saran

I. Pendapatan petani penggarap relatif rendah apabila dibandingkan dengan

pendapatan yang diperoleh petani pemilik. Agar pendapatannya lebih

besar, maka petani penggarap sebaiknya Iebih hemat dalam pengeluaran

usahataninya, ha! itu dapat dilakukan dengan meminimalkan penggunaan

tenaga kerja .

2. Dalam rangka meningkatkan penjualan padi, maka kelompok tani Silih

Asih harus lebih meningkatkan promosi kepada masyarakat luas dan

meningkat produksinya sehingga dapat memenuhi produksi hingga keluar

negen.

Page 77: ;51 /SlEf' /£-17>

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, A. Budi Daya Padi Secara Organik. Cet ke-I. (Jakarta: Penebar Swadaya,

2002).

Hardjowigeno, S. !!mu Tanah. Ed ke-1 (Jakarta: Akademika Pressindo, 1995)

Kadarsan, H. W. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Pertanian Perusahaan

Agribisnis, (Jakarta: PT. Gramedia, 1992).

Kasumboga, U. Pengelolaan Perlindungan Tanaman Secara Organik, 2005:1 hlm.

http://www.kasumbogauntung.com, 12juli 2005, pk. 16.45 WIB.

Munawir, S. Apa !tu Pertanian Organik? 2004: 6 hlm. http://www.Google.com,

3 Februari 2004, pk. 15.00 WIB.

Purwati, A. Padi Organik Lebih Menguntungkan, 2004:1 hml.

http://www.beritabumi.or.id, 22 September 2004, pk. 13.58 WIB.

Rahardi, F. Beras Organik, 2004: 4 him. http://www.pikiranrakyat.com, 7 April 2004,

pk. !3.30 WIB.

Rohmani, D. 2000. Analisis Sistem Usahatani Padi Organik. [Skripsi]. Bogor: Institut

Pertanian Bogor. Fakultas Pertanian.

Samsudin dan Satrio, T. Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Cet ke-1. \Jakarta:

LPS Dom pet Dhuafa Republika, 2002).

Siregar. Padi, 2004:3 him. http://id.wikipedia.org, l I Juli 2004, pk. 09:06 wib.

Sitanggang, Aswin C. l 993. Analisis Keragaan Usahatani Pertanian Organik

[Skripsi]. Bogor: lnstitut Pertanian Bogor. Fakultas Pertanian.

Page 78: ;51 /SlEf' /£-17>

Soeharjo dan Patong. /!mu Usahatani. (Bogor: Depertemen Ilmu-Ilmu Sosial

Ekonomi Jnstitut Petanian, 1973).

Soekartawi, A. Soeharjo, J.I. Dillon dan J.B Harda. I/mu Usahatani. (Bogor:

Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Institute Pertanian Bogor, 1986).

Sumiati, I. 1993. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Petani SLPHT dan Non SLPHT

[Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Fakultas Pertanian. -

Tjakrawiralaksana, A !!mu Usahatani dan Pene!itian untuk Pengembangan Petani

Kecil. (Jakarta: PT. Gramedia, 1987).

Page 79: ;51 /SlEf' /£-17>

LAMP IRAN

Page 80: ;51 /SlEf' /£-17>

Lampiran 1. Gambar Padi Kelompok Tani Silih Asih

Gambar 1. Beras Sehat Kelompok Tani Silih Asi11

Gambar 2. Laban yang Ditanami Padi Kelompok Tani Silili Asih

Page 81: ;51 /SlEf' /£-17>

Gambar 3. Proses Penyemaian Bibit/Benih Padi

Gambar 4. Proses Pemanenan Padi Kelompok Tani Silih Asih

Page 82: ;51 /SlEf' /£-17>

Lampiran 2. Komponen Biaya Usahatani Padi Petani Pemilik Kelompok Tani Silih Asih

Uraian Jumlah Harga Total

c--- ----

A. Tenaga Kerja I. Pengolahan Iahan 15 hkp 10.000 150.000 2. Penyemaian 20hkw 8.000 160.000 3. Penanaman 40 hkw 8.000 320.000 4. Pemupukan 5 hkp 10.000 50.000 5. Panen (borongan) 7000 kg 125 875.000

[3_ Sarana Pro~uksi 1. Benih 30 kg' 3000/kg 90.000 2. Pupuk:

. Kandang/Kompos 2 ton 300/kg 600.000

. Urea JOO kg 1.200/kg 120.000 - Tsp 50 kg 1.800/kg 90.000 - Kc! 50kg 3.000/kg 150.000

., Pestisida nabati 1 musim 10.000 10.000 .) '

4. Sewa traktor 5 hari 100.000/hr 500.000 5. IP AIR I musim 50 GKP x I .200 60.000 6. Sewa Lahan I musim 2.000.000 2.000.000 7. Penyusutan Alat I musim 115.000

Page 83: ;51 /SlEf' /£-17>

;. i . '

Lampiran 3. Komponen Biaya Usahatani Padi Petani Penggarap Kelompok Tani Silih Asih.

Uraian Jumlah Harga Total

f--

A. Tenaga Kerja I. Pengolahan Jahan 15 hkp 10.000 150.000 2. Penyemaian 20hkw 8.000 160.000 3. Penanaman 40hkw 8.000· 320.000 4. Pemupukan 5 hkp 10.000 50.000 5. Panen (borongan) 7000 kg 125 875.000

B. Sarnna Produksi I. Benih 30 kg 3000/kg 90.000 2. Pupuk:

- Kanpang!l<.ompos 2 ton 300/kg 600.000 - Urea 100 kg 1.200/kg 120.000 - Tsp 50 kg 1.800/kg 90.000

I - Kcl 50 kg 3.000/kg 150.000 ' Pestisida nabati 1 musim 10.000 10.000 .) . 4. Sewa traktor 5 hari 100.000/hr 500.000 5. !PAIR I musim 50 GKP x 1.200 60.000 6. Bagi hasil l musim 40% 3.360.000 7. Penyusutan Alat 1 musim 115.000

Page 84: ;51 /SlEf' /£-17>

Lampinm 4, Hasil Pengujian Laboratorium ?adi Kelompok Tani Silih Asih

IJL"1\lfflo~1 H' l'lolP.i\Nl1\N , .. :: ~l\lf Jl,\IJ:\:'111 r'cllo/.ITl:\tJ DAN l'lcNGEMilANCJi\N l'l·:R'J'ANl1\l'1 '""''"' '''"'"1"'it1a1.io»."

l.\11:'iOlillOr11,H\ flC'!\C,)\lj!

" Ll"20<Hi)ll./

BALA! BESA!( l'ENELll'l1\~:./DAN l'ENGEMBANG1\1': BIOTEh'.NOLOGI DAN ~.U1\!BERDAYA CENETIK PERTANIAN

I ABURATOR!Ul'vI BB-ll!OCl.•~N

Tclp. 02~.J ·J3 7 97:l r::1x. 02:'d<lJH820

==-===~======;;;:;=:~==~:;:.::;;:::=.;;;====:;:;;:= ~····----···-.. ·--· ·--·-·--·-·--·--·-···-·------------------·

.l ))I!//(}. 0/11 /:; .. 'o/i /(r,-llllJl. I (salu) :riha!: 1!11sil l!!!Jl~;1ji111J...!.ohrmL(o1·i111i1

llogor. 7 l'cbruari 2005

l<cpada Ytli.

.. ,:, llpk. Ir. Tcndi (Ul'S).

Dern l'asir Huncit, Caring.in di

l\ogur

lvlcnanggapi pcr111intaan pcng;.1Jlal\ saudarn pacla tang.gal 14 .lanuari

2005 tcntang analisa organoklorin cl.in karbanrnt pada contoh bcras scbanyak

su1npcl, bcrsanrn 'ni kami sampaikan hasil pcngujian scbagai111ana tcrlampir.

Alas pcrlintia'l dan kcrjasamanya kami ucapkan tcrima kasih.

0 l(epala llalai,

">-;;; ( c.::_..-v,?--~ Dr: Sutrisno

Page 85: ;51 /SlEf' /£-17>

Dl'l'/dffEM l'N l'Elff/\Nl1\N llAD:\N 1•1:Nl:l.1Tl1\i~ 1)1\N l'l\NCl·;MJJ/\NC!/\N l'!Clff1\NJ1\N

··fKAN1· . , . : ... ~

'.1·u·.1!1< :. 0 r1·dil,\ ,. 1!,1 \i>.n· • l.11liw,11u1•u111 l'~·11J1.1 1

Lf'-<'00-ION

BALA! IlESAI< l'EN!cLITIAN DAN l'ENGEMBANG/\N BIOJ)cKi\OLOGI DAN ~;UMBERDAYA GENETIK PERT/\Nl/\N

LA J\ CJ f{ AT 0 H I UM BB - BJ 0 GE 1'I

H;1rn f'•;l:1j;1r 3:1. !ln1~or 16,ll )J.\lrJJ((~jill)s.L!l!:!.L.i~ . ·--------·-- --·--· ·--·~---------.. ··--·--

·11;1p. 0251·))797) Fax. 0251-338820

~-~ LA1'0ll/\1" IL\SIL Pf<:NGll.Jl1\N

1'-:01\J 0 I~ : 37. f/J ,Jl/1/200S

1--------1 Ir. 'J'~11di/lJl'S

I dt1ri I Ila/

I. i)e;:ii!'i;~i~-·1 it,;;~i;:·c-;-;;;:-G~;!.Tn llogor_. ____ _ ..... ·- .... :· TlL:r:1s/ ,- ··- -.. ··----··-·-··-·-·-----·---- -· -- ... . ·---· ·- ···- .... ___ ··-

. (l II Ill ii (.lv11i' tl.111 .lu11•l;1il)

~o d: 1 11 ·i·:inµ~!<il Sur;.t !1cngi1 in1<1J1 0

(\llgt!.<il Pcncri1na1111 ( \ln'.nll ... ---·- -·-····· -·. ····----····- ----t:n is Pc11t_•(1jian

! . ·-··· ··-·. . ... ----- -····· ----···--·-----·---·--···

i : cJ J<1nu<1ri 2005 . I··----··------·-·------------------··----·-·-

OrgiJl1()1; lmi IJ clan l(i\rlrn111a1

.. ·iii-Jii;-;;~;;;i ~-7--l>(~bru a ri-200 5

Jli\SI L

·---. r~;;~1is:i _______ ---- --·-- _Ko:1sc;;(;:;;,,; "?~~j_pp;;)

-~~!;~-r~ J~h~~~~~~~)~~;-= ~- ________ ; __ !-'-~·--Lll.JS.;_JL i 11cl ii 11) __ _

------ _0.j_t!!:~11_ ---- .. / _________ -----· -------------< ___ Jlc!212k~<:'.':._- __________ _ ____ _ 12 i£: cl r; 11

DDT ··---· -··-·----·-· ------1-- ----------

'

()[}f) ·-- l)[)I~ --------------- -

1---·--- -· l~!~(i~~~:;-·- -·- ____ .. --------------· -·--------- --_-------

[~= =:: _ E_r_~cJ.o:S1iJl'a11 _ ~- ________ ==~-------· -----------·------·-- -- -- --·-------------

Page 86: ;51 /SlEf' /£-17>

~~-~ DEPJ\lffEMEN l'ERTJ\Nli\N ~·.('K~fll °"i!.~v·.r..- Ili\D,\~l PEl~ELITli\N Di\N l'ENGEMBJ\NGi\.N Pl'.lfft\NIAN '"""'1" ·"'";,"111.,;,,,,,,,

ll1to1a10111.m Peno•1i• l.P·200·1DN

. IJ/,LAI BESAR PE~IELlTIAN DAN PENGEMilANGi\N ll!OTEKNOLOGI DAN i'UMil1'RDAYA GENETIK PERTANIAN

LAllORATOR!UlY1 BB-BIOGEN

1 'l\.:mara Pd:ijnr )A !Jugnr :<l!!I nil : [email protected].,ng(JcJ

Tclp. 025!·J379'/5 Fa:c (;251·3388:!0

---'·- -===========

llogor, 7 l'cbruari 2005 Manajcr Tcknis, . . "~~L- . ~

./: .. ?:'..\11~ .. , . ! .:~ ii

. D1:,_Si\1:ct>)Wo!J. Parda! MS . NIP .. OSOQ.98.223

.. ~·: ::~;; / "/~~.;.(:/ .,. . ~,..

[~ / .11;·· ~-.. ~ ": s,'t11fil:111 1m ·;1,111).'1~1:~1-:;;:;)11,-/o-: 1.-,,,-,,-,,,-, J-.,,-,,g-· ,-i,·-1(1-,,-,,,-,,-,;1-/-,-,k-h-oi-1:/-,,-hg-,,,-,,,-/,,k"'] • S1.,11 01•1/oli u/.:a11 kwl!I .H11//1'111 s'J/,•1w1 11g.1 h11/a11 d(ld l1111ggol u.•rhil 1'1/Hl/'tlfl

-- -----------

Page 87: ;51 /SlEf' /£-17>

No

I.,iunpirnu 51 Surat Keterangan Melnkukan Penelitian.di Kelo111ook 'f'ani Silih A<:ih

GABIJ.NGAN KELOMPOf< TANI (G!l.POl<TAN)

SILII-I A.SI I·I Alamat: Srkrctali<il Gubungan Kclompok Tani SIUH ASIH, Kp, Clburuy Rl. 02/02, Ds. Ciuuruy, Kee. Cigombono, E3ogor 16740

Tip. {0251)220132

: 3 2/S4/0 i /06 Ciburuy, 20 Januari 2006

l .an1p

l\·rihnl : 1>c1nhcrii:1hu:.~n

Y1.u1g berl1.n1da Langan di bawHh ini :

: 1-t A, ZAKARI:\

Jabala11 : Ketua OAPOKTAN SILIH ASIH

;\!al)Hll : Kp. Ciburuy RT. 02/02 Ds. Ciburuy Kee. Cigombong Bogor

Dcngun ini 1nc11ynlakan bah\VH :

Narna : Inayah

NIM : I 000902020267

Fakultn~/.lurusan : Si.iins dan l'ckno\ogi/Agribisnis

!)crguruan 'l"ingg.i . : LJIN Syarif l·Iidnyatu'!lah Jakarta

/\,;!cncrangkan bah\\1a, na1na yang disebutkan dialas adalah bcnar telah 1nelakukan

'pcnclitian padn tnngga! 11 Juni - Auustus 2004, tentang H Analisis Pendapatan

Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih Desa Ciburuy, Kecami:tan Cigombong,

Bogor, J:nva Barat".

Den1ikianlah surnt kcterangan ini kan1i bual untuk dipcrgunakan sebaik-bniknya, atas

pcrhatinnnya kan1i ucapkan terin1a kusih.

· Ciburuy, 20 .lanuari 2006

Gt1bl1ngan Kelon1pok 'fnni Silih ASih

Ketua ·

I .1:c:y;~\ ';o,:-<;.'~ I v.:'"! I ',-·1 L• _ ..... ,. ,_....;--

Page 88: ;51 /SlEf' /£-17>

Lampiran 6. Karakteristik Petani Padi Kelompok Tani Silih Asih

No. Nama Luas Status Lahau Usia Pendidikan Sifat Respond en Laban Usahatani

(ha) 1. H. Zakaria 10.000 Milik sendiri 73 SLTA Utama 2. Wawan 3.000 Milik sendiri 55 SD Sampinuan 3. Mulvadi 3.000 Milik sendiri 50 SD Utama 4. Svukri 2.000 Milik sendiri 56 SD Sampin!!an 5. Apeng 2.000 Milik sendiri 48 SD Sampinuan 6. Mai at 5.000 Sewa 42 SD Utama 7. Rois 1.000 Sew a 40 SD . Samninuan 8. Mulridin 800 Sew a 29 SD Samninuan 9. Katin 10.000 Sew a 52 SD Utama 10. Sukma. W 2.000 Sew a 51 SD Utama 11. Kosih 2.500 Sew a 75 SD Samoinaan 12. Basri 1.500 Sew a 65 SD Utama 13. A pay 2.500 Sew a 31 SMP Sampingan 14. Jumadi 4.000 Sew a 28 SD Utama 15. Khaoir 2.500 Sew a 50 SD Sam pin nan 16. Rosa di 2.000 Sewa • 40 SD Sampiugan 17. Mulva 3.250 Sew a 30 SD Sampingan 18. Hamad 2.250 Sewa 52 SD Sampingan 19. Buang 3.250 Sewa 52 SD Utama 20. Aung 2.500 Milik sendiri · 54 SD Utama 21. Ivan 4.000 Milik scndiri 29 SD Sampi.Jigan 22. Adna 2.500 Sew a 69 SD Samoinuan 23. Mam an 2.500 Sew a 50 SD Samoinrran 24. Kar di 3.000 Sew a 52 SD Sampingan 25. Ahmadfarid 3.000 Milik sendiri 33 SD Sampingan 26. Nana 2.000 Sew a 50 SD Utama 27. A tang 3.000 Sew a 57 SD Utama 28. Ancang 2.500 Sew a 51 SD Samoinu.an 29. Udi 2.500 Sew a 35, SD Sampinf!an 30. Hari. K 5.000 Milik sendiri 33 SLTA Sampinuan 31. Hatta 2.500 Sew a 55 SD Utama 32. Ndang 2.500 Sew a 49 SD Samoinuan 33. Udin 2.500 Sew11 31 SD Utama 34. Naiib 3.000 Milik sendiri 34 SD Sampingan 35. Jaiang 2.500 Sew a 62 SD Utama 36. Mair 2.500 Sew a 65 SD Sampiugan 37. Ntonu 2.500 Sew a 67 SD Samninrran 38. Mulridin. S 2.500 Sew a 45 SD Utama 39. Ganda 4.000 Milik sendiri 45 SD Utama 40. Farman 4.000 Milik sendiri 38 SD Samnin!!an

Page 89: ;51 /SlEf' /£-17>

' Lampinrn 7, Penerimaan Usahatani Padi Kelompok Tani Silih Asih

Nomor Lu as Laban (ha) Jumlah Gabah Kering Penel"imaan Resnonden Pane~ (Jluaiab \•\

I. 10.000 7.000 8.400.000 2 .. 3.000 2.400 2.880.000

·-3. 3.000 1.300 1.560.000 4. 2.000 2.000 2.400.000 5. 2.000 1.000 1.200.000 6. 5.000 3.000 3.600.000 7. 1.000 700 840.000 8. 800 1.100 1.320.000 9. 10.000 6.000 7.200.000 10. 2.000 1.300 1.560.000 11. 2.500 1.000 1.200.000 12. 1.500 800 960.000 13. 2.500 1.600 1.920.000 14. 4.000 3.000 3.600.000 15. 2.500 1.600 1.920.000 16. 2.000 1.400 1.680.000 17. 3.250 2.200 2.640.000 18. 2.250 1.500 1.800.000 19. 3.250 2.300 2.760.000 20. 2.500 1.600 1.920.000 21. 4.000 3.000 3.600.000

~· -22. 2.500 1.600 1.920.000 23. 2.500 1.600 1.920.000 24. 3.000 2.000 2.640.000 25. 3.000 ·2.000 2.640.000 26. 2.000 1.300 1.560.000 27. 3.000 2.100 2.520.000 28. 2.500 1.600 1.920.000 29. 2.500 1.600 1.920.000 30, 5.000

.

3.500 4.200.000 31. 2.500 1.600 1.920.000 32. 2.500 1.600 1.920.000 33. 2.500 1.600 1.920.000 34. 3.000 2.100 2.520.000 35. 2.500 1.600 1.920.000 36. 2.500 1.600 1.920.000 37. 2.500 1.600 1.920.000 38. 2.500 1.600 1.920.000 39. 4.000 2.800 3.360.000 40. 4.000 2.800 3.360.000

*) Penerimaan dihitung dengan mengalikanjumlah Gabah Kering Panen (GKP)/kg dengan harga jual (Rp. 1.200/kg).

Page 90: ;51 /SlEf' /£-17>

Larupiran 8. Komponen Biaya Usahatani Padi Kelompok Tani Silih As1h

Responden ---1 2 3 4 _______ 5 ____ _

Jumlah Rp. Jumlah I Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jumlah R1

Luas lahan 1,00 0.30 ti.1 I 0,201\-i 0.20 M Benih 30 kg 90.000 40 kg ··~ 120.000 21.000 10 kg 3<1.000 · 1 kg

~~· -1- Kandang 2 ton 600.000 20 kg 6.000 6.000 15 kg 4500 I ton I 3

I-Ure.a 25kg 37.500 I k''tl 150.000 :12500 lOkg 15.000 20kg - Tsp SO kg 100.000 21-g 4Jl00 50.000 35 kg 70.000 15 kg - Kd 50 kg 150.000 - I - - 3 kg I 9.000 -- Npk - - ·:HI ke. 96.000 - - - -- i -Pc:;tisida botani

1

10.000 I i 10.00Q I0.000 15.000 / Sewa rraktor 5 hr:-.: 100.or.o 500.000 I hr:.; 100.000 ! IOOJ}Q{l -- J hr:-.: 100.000 300.000 I hrx 100.WJU I I

s:wa kerbau

1

_ - i - " 140.l)I)\) - - - I Atr 60.000 I ..t0.000 I \ 12.000 15.000

:::~~han I 2.000.000 I •1

600.000 I 600.000 400.000 I 4 I - Pen-.:emaian 11 HKP 10.000 j - I - I - - I - - •

- Pengolahan lahan 1:-> HKP 150.000 ! I Hl\.P I 10.000 I I I ! D------- - I '" "'"" I """~ ' ',. .. ,. ",., . .,. : "~I I i K\V

"\V 80.000 1 s HKW 48.000 5 HK\V

';.jtt.ooo I 2 40.000

; I I ;p ;p

I I ·p

10.000 I I HKP 10.000

10.000 I I HKP

" 10.000 I I I I 8

I0.000 I I

.Ol}O

·.000 '.000 1.000

·.01}0 1.0l}I)

,_000 1.000

.• Oi}I)

.01)[)

l.Oi}{)

:.O<XI ()!)()

,():)()

I I Pcn,·usutsn ahH i i I "~-~ ·1 I 162.000 I I 300.000 I I 455.000 I I 135.ooo _ 265.ooo 1os~

.000 1:?0.000

11,,-if gahsih ~ 7 ton ... -- ·-------'-· , 2,4 ton !.,, ton 2 ton 1 ~~

Page 91: ;51 /SlEf' /£-17>

Luss b.lu.n iknlh Pupuk:

KAndang - Urea - T11p

Kd - Npk

Pcstbld11. bol!lnt &--n-it trnktor­_&-wa kcrhati .Air

Scn'M lahan

I TKLK Pcnycm<i.htn Pcngobtlun lafum Pcn11.naman. Penylangan

- Pemupukan

i TKDK I Penycmabi.n

Jumle.h 0.25 t..i 20kg

8kg 30kg I kg

2hr x 100.00G

I mUsim

8HKW 31!K\l/

I llKP

I Pcngol.11h~n tali.an

1

. Pcrumaman I Pcnyiangan pcmupulur.o , I I iKP

Penywutan alat Sak.nip darl NP 1-1.._.,a ga.hllh I 3 lnn

6 Rn. I Jumlah

0.101\.1 60.ooo I s kg

2AOO I :!Ovl\g. .:s.aoo 20\:g

2.000 5 kg - 3 kg

10.(}{}{I

7

200.000 I lhrx-10.000 . 15.0011 l 1m:..-;im I

64.000 j .\ 1 IK\V 24.000 I I liKW

10.000 11 llKI' . 2 !!Kl'

lo.coo I ~ ! !K.!1

115.000 1.440.000

700 kg.

Dn.

55.000

60.000 30.000 10.000 9.000

10.000

-10.000 10.000

32.000 8.000

10.000 I 2{1.000

10.oon

105.000 336.000

Jumlah 0,08M IO kg.

50'8 JS kg 25 kg.

8

lhr x 100.000

lmt:..-:im

4 HK\V 111KP 1 llKP

IllK!' I !!KP I !IKP

l l!KP

I.I km

Responden I 9

Ro. I Jumlah J RD.

I. 1.00 l\.1

30.000 50 kg 1 150.000

15.000 22.500 50.000

20krgx5000 50kg 50kg

100.000 75.000

100.(}{}{I

10.ooa 10.000 100.oao

10.000 !Cihrx.35.000 I I musm1

'350.(}{}{) 10.000

32.000 10.000 1.000

10.000

2011KP 50 llKW 201!KW 5 llKP

I !!Ki' I0.000 '

t0.000 I 10.0!!0 . I llKP

245.000 526.000

4 ton

I

200.(}{}{) -ioo.ow 160.000 50.000

10.001)

I ' 10.0W

l 13:".000 I 2.880.(}{}{)

Jumlah 0.2:0M 8 kg

200kg 20kg 15 kg

10 T

2hr x ~5.0110 I mu,;im

2 l!KP ~ l!Kv.· K llKW

I i1KP

I !!KP

1.3 l\1"

'

I I 1!

I

I ' I

'

Rn. I Jumls.h

I-0,IO l\{ 2~.000 5 kg

6-0.000 :"1.000 30.000

10.000

200 kg 20ki:-54:g 3 kg.

70.000 J 2hr-.; ;.:; tl(~I 15.00-0 I mu.~1r.1

20.000 I 2 JIKP

..;s.ooo 14 llK\\. Z·UXl-0 8 llK\\'

10.000 l 1 llKP . I .

l-0.W~ J ~ l !Ki'

!2.'>.000 624.000

lt1'"

ii I T

I r

I 12 RD. I Jumlah

I o_,, l~OO<l 1 ·" w.ooo 40 ke 30.WO 23 kg

10.0W 120 kg 9.000: ~

IOJl(H}

70.th'.15 lOJKHI

I

' I

I '"-'"; I J2Jroo I 64.~ l

I IO.(l(H) I

I I

· 1

120.llOO I -iRO.OOil

i

!hr :o; 100.{l00

I nw~im

2 l!KP J l!K\V 2 l!K\1/

I I !K.P

l l lI>'..P

1.Swn

Rn. I

2.i.000 I

I. ~~·oo I .),,,_"fr()

.:o.ooo

10.000 . 100.orio J

' I IU.000 i

I I 1 2u.ooo l ! !.f.lli?fl l

1r..ooo I

j !n.'100 j

'

96.000 38-4.GOO

I '

Page 92: ;51 /SlEf' /£-17>

han

Jang

la nabati a kt or t!rbau

J1an

en1aian ,olahan lab.an naman langan lpukan

ernaian olahan lahan naman iangan 1pu.1\an

1tan alct ,m,,

Respond.en ~ l 13 I 14 I 15 i 16 1 7 I 1s I 19 l Jumbh r Rp. ! Jumlah I Rp. I Ju1n!ah Rp. t jwu!ah I Rp. I Jwniah Rp. I Jumlah I Rp. I Jumlah I Rp. I

I ! ! I 1 i I • ! I

i 2.500 ! i -t.00(1 ! 2 500 I 17.000 \ , 3.250 I 2.250 J I 3.150 l I

1

20 kg I 60.000 I 30 kg I 90.000 ! 20 kg 60.000 ' IO kg I 30.000 25 kg 75-_?00 I 20 kg I 60.000 I 25 kg: I !5.000 I 1 i i i 1· . j

1 I I !

350 kg I 105.000 '1 400 kg 120.000 I 350 l:g I 105.000 200 kg I 60.000 30(! kg 90.000 1100 kg I 30.000 250 kg 75.000 12,Skg 18.750 10kg 30.000 1 .12,Skg I IS.750' JO kg . 15.000 i5kg 22.500 30kg 1 45.000 40kg 60.000

25 kg 50.000 1 · 35 kg I 70.000 -11 kg I 2.000 23 kg 46.000 3 kg 6.000 - . 3 kg 9.000 - - 2 kg 4.000

20 kg I 48.000 1- - 20 kg I 48.000 25 kg 60.000

llu-

l musim

2 hl..>.v 3.hkl' 8 hl.1.\-'

3 hl.-.. ...

l hkp l hk-p

l hk-p 8 hh.•v

1.600

10.000 10.000 10.000 10.000 10.r.oo 100.000 J Ju- I 300.000 I Jhc 100.000 2 Ju- I 200.000 2 Ju- 200.000 I 2 !tr

15.000 I 1 musim

16.000 30.000 11 hkp 64.000 _ 8 hh-w

24.000 I :

10.000 11 h!:p 10.000 lhk-p

10 bk"'\\' lhk-p

10000 I ;W::P 0

64.000 , ,7>.0c>O l 15.000

1.920.000 3.000

i

l5.000 \ I n1usim

2hkw 1 o.ooo I 3 hkp 64.000 I 8 hbv

3 bk\\'

10.000 10.000 80.000 10.000 .

l hkp l hkp

10.000 11 hkp 8hkw

'00.000 3.600.000 11.60()

I

! 5 .000 l l mus Un 15.000 l l musim 4-00.000

16.000I- .,

30.000 I - lhk-p

64.0W ·1 5 hbv 24.000 S hkw

10.000 10.000

10.000 64.000 i

115.ooo I I 9200G" ' . . . I

I

l hkp

I hk1'

l.400

· 40.000 I 10 h!:i.v

40.000

10.000 I l lc<p I hk1'

I hkn

I. . 10.000 1· l hl-],

300.000 105.odO [

I 1.680.000

1

2.20<)

10.000 I l musim

10.000 o0.000 I 8 hkw

10.000 10.000

10.VOO !0.000

275.000 250.0Cll)

2.640.000

I hkp l hkp

l hkp l hkp

1.500

i

200.000 2 lu-

15.000 l l musim

I hk-p 64.ooo I 10 hk·w

10.000 11 hkp !0.000 l hk1'

1 hkp I hk-p

10.000 10.000

187.500 120.000 .

J .800.000 I 2.300

I

200.000

15.000

10.000 80.000

10.000 10.000

10.000 -:o.ooo .

287.500 I 2~~: I

I

Page 93: ;51 /SlEf' /£-17>

Resnonden 20 21 I 22 23 24 25 26

Juntlah Rp. JtIDiiab Rp. J Jumla~- Rp. Jumlah Rp. Jumfoh Rp. Jumlah Rp. Jumlah Rp.

I ah an 2.500 I 4.000 2.500 2500 3.000 3.000 2.000 I ' 20kg 60.000 40kg 120.000 20kg 60.000 20kg 60.000 40kg 120.000 30kg 90.000 20kg 60.000 c I ndang 350kg 105.000 300kg 90.000 350kg 105.000 350kg !05.000 20kg 6.000 23kg 34.500 Sb! ' 2.400

"' 12,5 kg 18.750 20kg 30.000 12,5 kg 18.750 12,5kg 18.750 75 kg 112.500 20kg 40.000 15kg 22500

' 20kg 48.000 5kg 12.000 20 kg 48.000 20kg 48.000 2kg 4.000 - - 25kg 50.000 I - - 5 kg 10.000 - - - - - - - - - -ida nabati 10.000 10.000 10.000 10.000 tra1.ior !hr 100.000 2hr 200.000 !hr 100.000 !hr 100.000 I hr 100.000 I hr 100.000 I hr 100.000 kerbau - - - - - - - - - - - - - -

I musim 15.000 lmusim 15.000 I musim 15.000 I musim 15.000 ! musim 10.000 lmusim !5.000 1 musim 15.000 lahan - - 800.000 - - - - - - - 600.000 - -.. tycroaian 2hk-..v 16.000 1 hl..,,.,· 8.000 2hkw 16.000 2hkw 16.000 - - - - - -golahan lahan 3 hki> 30.000 2 hki> 20.000 3hkp 30.000 3hkp 30.000 I hkp 10.000 2hkp 20.000 lbkp 10.000 onaman 8hk-w 64.000 10 bl-..v 80.000 Shkw 64.000 8hkw 64.000 8 hki> 64.000 lOhk-w 80.000 4 hl.-·w 32.000 tyiangan 3hkw 24.000 - - 3hbv 24.000 3hbv 24.000 - - - - - -1uptt"'-an - - - - - - - - - - - - - -'• -yemaian I bkp 10.000 I hki> 10.000 I hki> 10.000 I bkp 10.000 I hkp 10.000 I hlql 10.000 I bkp 10.000 golahan_lahan l hl.i> 10.000 I hki> ·10.000 l bkp !0.000 I hkp 10,000 I ill' 10.000 I hlql 10.000 l hkp 10.000 anaman - - ! il"\V 8.000 - - - - I hki> 10.000 I hl.•v 8.000 - -yiangan - - l hki> 10.000 - - - - I hkp 10.000 - - l hkp 10.000 iupukan I hki> I0.000 l hkP I0.000 I hki> 10.000 I ill' 10.000 I ill' 10.000 I hkp 10.000 l hkp I0.000

8 w....,,.,, 64.000 200.000 8hbv 64.000 8hkw 64.000 275.0oo 275.000 162.500 ;utan alat 115.000 105.000 115.000 115.000 100.000 110.000 135.000 ~bah I.600 1.920.000 I.600 3.U00.000 I.600 I.920.000 I.GOO 1.920.000 2.200 2.£40.000 2.200 2.640.000 uoo 1.560.000

I

Page 94: ;51 /SlEf' /£-17>

Rcsnonden 27 28 29 30 31 32 33

Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jwnlah Rp. JumJ,]i Rp. Jwnim Rp.

ban 3.000 2.500 2.500 5.000 2.500 2.500 2.500 25 kg 75.000 20kg 60.000 20kg 60.000 15 kg 45.000 20kg 60.000 20kg 60.000 20kg 6-3.000

Jang 200kg 60.000 350kg 105.000 350kg !05.000 l ton 300.000 350kg 105.000 350kg 105.000 350kg ' 105.000 15 kg 22.500 !2,5kg 18.750 12,5 kg 18.750 25kg 37.500 12,5 kg 18.750 12,5kg 18.750 12,5 kg 18.750 - - 20kg 48.000 20kg 48.000 25kg 50.000 20kg 48.000 20kg 48.000 20kg 48.000 - - - - - 25 kg 75.000 - - - . - 10.000

:a nabati 10.000 !hr 10.000 10.000 !hr 10.000 !hr 10.000 !hr 100.000 al-tor 2hr 200.000 lhr 100.000 - 100.000 3 hr 300.000 . 100.000 - 100.000 . . ~rbau - - - . lmusim - - . l musim . 1 musim . I musim 15.000

1 rnusim 10.000 I musim 15.000 . 15.000 l musim 60.0QO - 15.000 . 15.000 . -ban . . . - - 1.000.000 . -

ema1an . . 2 bk\\' 16.000 2 hkv.' 16.000 I hkp 10.000 2hhv 16.000 2bk1.v 16.000 2bbv 16.000 olahan lahan . . 3 blq> 30.000 3hkp 30.000 !Ohkp 100.000 3hkp 30.000 3hkp 30.000 3hkp 30.000 narnan 4 lli\' 32.000 8hk\v 64.000 8hk-w 64.000 20hk-w 160.000 Shk-w 64.000 8hkw 64.000 Shk-w 64.000 iangan . . 3 bl-,,v 24.000 3 hk-w 24.000 10 hlav 80.000 3hk-w 24.000 lhkw 24.000 3 hk-w 24.000 1put;:an . . - - . . 4hkp 40.000 . - . . . . .

emaian I hkp !0.000 I hkp 10.000· I bk-p I0.000 . . I hk-p 10.000 I hkp 10.000 I hkp 10.000 olaban lahan I hkp I0.000 I hk-p 10.000 I hkp . 10.000 . - I hkp 10.000 I hkp 10.000 I hk-p I0.000 riamao - - - . . - . . . . - . . . iangan lhkp 10.000 . . - . - . - . . . . . ipukan lhkp 10.000 I hk-p 10.000 1 hkp 10.000 . . I hkp 10.000 ! hkp 10.000 I hkp I0.000

262.500 $hk\V 64.000 . 200.000 437.500 Shk-w 64.000 8 hl.."\V 64.000 8hlav 64.000 tlan alat 120.000 115.000 115.000 250.000 115.000 115.000 115.000 bah 2.100 2.520.000 I.600 I.920.000 l.600 1.920.000 3.500 4.200.000 1.600 1920.000 t.600 1.920.000 l.600 1.920.000

Page 95: ;51 /SlEf' /£-17>

Res onden 34 35 36 37 38 I 39 40

Jwnlah Rp. Jumlah Rp. I Jumlah Rp. Jwnlah Rp. Jumlah Rp. I Jwnlah Rp. Jurnfah Rp. __ ,_

arum 3.000 2.500 2.500 I 2.500 2.500 4.000 4.000 20kg 60.000 20kg 60.000 20kg 60.000 20 kg 60.000 20kg 60.000 15 kg 45.000 J4kg 42.000

1dang 250kg 75.000 350kg 105.900 350 kg. 105.000 350kg 105.000 350 kg 105.000 l ton 300.000 !ton 300.000 a 25 kg 37.500 12,5 kg 18.750 12,5kg 18.750 l2,5kg 18.750 12,5 kg 18.750 25 kg - 37.500 25kg 37.000 I

25 50.000 20kg 48.000 20~g 48.000 20kg 4S.OOO 20kg 48.000 25 kg 50.000 25kg 50.000 25 75.000 - - - - - - - - 25kg 75.000 25kg 75.000

da nabati I0.000 I0.000 I0.000 I0.000 10.000 10.000 .ral'tor 2 Irr 200.000 llrr 100.000 llrr 100.000 llrr 100.000 !Irr 100.000 3 Irr 300.000 2 Irr 200.000 (erbau - - - - - - - - - - - - ' --

I 1 musim 15.000 l musim 15.000 l musim 15.000 1 musim 15.000 l musim 15.000 1 musim 20.000 1 musim 20.000 ahan 600.000 - - - - - - - - 800.000

yemaian - - 2 hk."\V 16.000 2 hl.•v 16.000 2hkw 16.000 2hk-w 16.000 I hkp I0.000 - -golahan lahan IO lliv 80.000 3 hlq> 30.000 3 hk-p 30.000 lhkp 30.000 3 hkp 30.000 5 hk-p 50.000 lhkp 30.000 anaman 6 IB..-w 48.000 Shk•v 64.000 8hkw 64.000 8hkw 64.000 8hkw 64.000 20hkw 160.000 20 bl-v.· 160.000 Yiangan - - 3hl\\' 24.000 lhkw 24.000 3 hk-w 24.000 3hkw 24.000 5hkw 40.000 - -tupukan - - - - - - - - - - 2hkp 20.000 1 hkp ! 10.000 : yemaian l hl.-p 10.000 1 hk-p 10.000 l hk-p 10.000 l hk-p 10.000 I hkp !0.000 I hk-p 10.000 l hkp 10.003 ~olahan lahan l hk-p 10.000 l hkp 10.000 l hkp 10.000 l hkp l0.000 l hkp 10.000 I h.lq> 10.000 I hk-p !0.000 ~naman - - - - - - - - - - - - 1 hl..-v.· 8.000 I \-'iangan - - - - - - - - - - - -

l h.lq> 1 10.000 I tupukan l hk-p 10.000 l hk-p 10.000 l hkp 10.000 l hkp 10.000 l hkp 10.000 l hkp 10.000 l hk-p 10.000

265.500 8 hk•'' 64.000 8 hl.'\V 64.000 Shkw 64.000 8hkw 64.000 350.000 350.000 :utan alat 200.000 115.000 ll5.000 115.000 115.000 100.000 150.000 µbah 2.100 2.520.000 l.600 l.920.000 l.600 l.920.000 l.600 1.920.000 l.600 !.920.000 2.800 3.360.000 2.soo.000 I 2.800.000

I

Page 96: ;51 /SlEf' /£-17>

Lampiran 9. Kuesion~L-

Ideniitas Responden

Nam a

Usia

Pola Usaha

Pendidikan

Biaya Produksi

KUESIONER

1. Berapa luas lahan pertanian yang Anda garap? ............................................................................................... (Ha)

2. Apakah lahan yang yang Anda garap tersebut rnilik Anda? ............................................. :...... ... ... ... ... ... ... (Yaffidak)

3 .. Jika ya, berapa pajak atas tanahyang Anda garap yang Anda bayar setiaptahun? ........................................ (Rupiah)

4. Apakah Anda rnemiliki surat kepemilikan atas lahan yang Anda miliki? ............................................ (Yaffidak)

5. Jika tidak, berapa An<la menyewa lahan yang Anda garap tersebut setiap tahunnya? ............................. (Rupiah)

6. Pemyemaian:

Jenis bibit apakah yang Anda gunakan? .......................... : ..................................................... . .

Berapa banyakkah bibit yang anda gunakan untuk 1 ha tanah ? . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Kg)

Dari manakah Anda mendapatkan bibit ? .......................................... • ...................................... .

Berapa tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluargakah yang Anda gunakan · ......... ::·.-:::-:: .......... .

Berapa lamakah wa1.-iu yang Anda gunakan untuk menyiapkan bibit? ............................................... (Hari)

Berapa banyakkah pupuk yang Anda gunakan untuk penyiapan tempat pembenihan? : .. ......................... (Kg)

Page 97: ;51 /SlEf' /£-17>

7. Penyiapan lahan:

Bera pa lamakah Anda menyiapkan I ah an ? ............................................................................. . (Hari)

Berapa jumlah tenaga kerja keluarga dan luarkah yang Anda gunakan ? ........................................... .

Mengunakan traktor i hewankah Anda membajak sawah? .................................................. .

Apakah traktor/ hewan tersebut milik Anda ? ........................................................................... .

Jika tidak, berapakah Anda menyewa traktor dan hewan tersebut? .................................................. (Ha)

Menggunakan sistem apakah irigasi yang Anda gunakan ? ........................................................... .

8. Penanaman:

Bera pa lamakah Anda menanam lahan ? ................ : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Hari)

Berapajumlah tenaga kerja keluarga dan luar yang Anda gunakan? ....... , ...................................... (HOK)

Mengunakan sistem borongan I upahkah yang Anda gunakan.? ................................................. . : . .

Berapa harikah dalam !ha yang Anda gunakan untuk menanam? ............................................... ..

Pada musim. apakah Anda melakukan penanaman ? ................................. : ............................... .

9 .. Pemupukan:

Berapa lamakah Anda melakukan pemupukan? ................................. ,,. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... (Hari)

Berapajumlah tenaga kerja keluarga dan luar yang Anda gunakan? ............................................... (HOK)

Mengunakan sistem borongan I upahkah yang Anda gunakan ? .................................................... .

--- -f!upuk apakah yang Anda gunkan ? ..................................................................................... ..

" Apakah anda mengunakan pestisida? ................................................................................... .

Bera pa banyakkah pestisida yang Anda gunakan untuk 1 ha lahan ? ................................................ .

Page 98: ;51 /SlEf' /£-17>

-Apakah Anda mengunakan pupuk kompos ? ............................................................................ .

Berapa banyakkah pupuk kompos yang Anda gunakan untuk 1 ha lahan ? ......................................... .

Sudah berapa lamakah Anda menggunakan pupuk kompos ? ........................................................ .

10. Panen:

Bcrapakah banyakkah hasil yang anda dapatakan ? .. . (Kgffon)

Bera pa lamakah Anda melakukan panen ? .............................................................. : .... -....... : ..

Berapa jumlah tenaga kerja keluarga <lan luar yang Anda gunakan ? ............................................ .

Mengunakan sistem borongan I upahkah yang Anda gunakan ? .................................................. .

Mengunakan al at apakah Anda memanen ? ......................................................................... .

Bera pa lamakah Anda melakukan perontokan ? ...................................................................... .

Berapajumlah tenaga kerja keluarga dan !uar yang Anda gunakan? ........................................ ·'· '··

Mengunakan sistem borongan I uoahkah yang Anda gunakan ? .................................................. . . .

Mengunakan al at apakah Anda melakukan perontokan ? .................... : ...................................... .

Jika Anda mengunakan mesin, berapakah Anda menyewa mesin tersebut

11. Pasca Panen:

(Hari)

(HOK)

(Hari)

(HOK)

J:lerapa lamakah Anda melakukan pengeringan 9 . . . . . . . .. ... . . . . . . . . . . .. . .. . . . ... .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . ... (Hari)

Berapa jumlah tenaga kerja keluarga dan luar yang Anda gunakan? ........... ,... .. . . . . . . . . .. . . . ... ... . . . . . . ... . (HOK)

Mengunakan sistem borongan I upahkah yang Anda gunakan ? ........................ -~~ ................ :.-:-:: .. .

Mengunakan alat apakah Anda melakukan penggilingan ? ........................................................ .

Jika menggunakan mesin, apakah mesin tersebut milik Anda? ................................................... .

Page 99: ;51 /SlEf' /£-17>

Jika tidak, berapakah anda menyewa mesin tersebut? .............................................................. .

12. Pemasaran:

Berapakah harga beras yang Anda jual ? ............................................................................. .

Bagaimanakah sistem pemasaran yang Anda gunakan ? ........................................... · ............... .

13. Alat-alat apakah yang anda gunakan dalam bertani?

No. Uraian

!. · Cangkul 2. Caplak 3. Sorongan 4. A.tit 5. Semprotan mesin 6. Semprotan biasa 7. Bajakan 8. Traktor 9. Mesin giling 10. Mesin oenggerino-

I Jumlah (Buah

Harga Satuan (Rp)

Penyusutan (Tahun)

Keterangan

(Kg) ' ~