Upload
ardia-bagus
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
1/15
TUGAS AKHIR
KESATUAN SILA – SILA PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
Disusun oleh :
Nama : Davis Setyawan
NIM : 11.11.5236
KELOMPOK : E
PROGRAM STUDI : Pancasila
JURUSAN : S1 – Tekhnik Informatika
NAMA DOSEN : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.
STMIK “AMIKOM”YOGYAKARTA
Jln. Ring Road Utara Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
2/15
ABSTRAK
Sebagai suatu dasar filsafat Negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu
sistem nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan
antara satu dengan lainnya, namun kesemua sila tersebut tidak lain merupakan suatu
kesatuan yang sistematis. Oleh karena itu, meskipun dalam uraian berikut ini
menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila, namun semua itu tidak
dapat dilepaskan keterkaitannya dengan sila-sila lainnya. Konsekuensinya setiap sila
memiliki hubungan yang sistemik dengan sila-sila yang lainnya. Hal ini berdasarkan
pada pengertian bahwa makna sila-sila Pancasila senantiasa dalam hubungannya
sebagai sistem filsafat.
Maka perbedaan arti dalam sila – sila pancasila tersebut merupakan sebuah
upaya untuk menyelesaikan atau mengatur banyaknya masalah yang timbul di Negara
Indonesia, dan masalah itu tentunya berbeda – beda dan dari sinilah sila – sila
tersebut mempunyai fungsi yang berbeda dalam menyelsaikan masalah yang ada,
meski begitu sila – sila tersebut masih mempunyai sebuah hubungan dalam
menyelesaikan suatu masalah. Dan sila – sila tersebut memiliki tujuan yang sama
yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur menurut pancasila.
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
3/15
KATA PENGANTAR
Setiap Negara memiliki ideologi yang berbeda – beda, karena dalam membuat
ideologi itu harus mempertimbangakan segala aspek kehidupan bernegara dan
berbangsa yang menyangkut dengan kesejahteraan rakyatnya serta kemajuan dan
perkembangan Negara itu sendiri sehingga negara tersebut dapat bersaing dengan
negara lainnya.
Pancasila merupakan Ideologi negara Indonesia yang sebagaimana itu telah
dijadikan sebagai dasar negara. Dan pancasila itu mempunyai lima sendi utama
penyusunnya yaitu ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi itu tercantum pada paragraph ke-4 Preambule UUD 1945.
Mungkin makna dari setiap sila Pancasila tersebut berbeda – beda, akan tetapi
itu merupakan kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Dan kelima sila tersebut berfungsi
dalam menata, membangun dan mengatur Negara Indonesia itu agar masyarakatnya
adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Yogyakarta, 11 Oktober 2011
Penulis
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
4/15
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................... iii
LATAR BELAKANG ................................................................... 1
RUMUSAN MASALAH .................................................................. 2
TUJUAN MASALAH .................................................................. 2
PENDEKATAN HISTORIS ................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................. 7
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 11
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
5/15
1. Latar belakang
Filsafat Pancasila adalah suatu pandangan hidup seseorang atau kelompok
yang menjadi kosep dasar untuk mewujudkan tujuannya. Filsafat juga diartikan
sebagai sikap yang secara sadar dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam
dan terperinci yang melihat dari segi luas dan menyeluruh dengan segala
hubunganyang sebagaimana telah tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4..
Kesatuan sila – sila pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan
kesatuan yang bersifat formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar
ontologis, dasar epistemologis serta dasar aksiologis dari sila – sila pancasila.
Sebagaimana dijelaskan bahwa kesatuan sila – sila pancasila adalah bersifat
hierarkhis dan mempunyai bentuk piramidal, digunakan untuk menggambarkan
hubungan hierarkhis sila – sila dalam pancasila dalam urut – urutan luas
(kuantitas).dan dalam pengertian inilah hubungan kesatuan sila – sila pancasila itu
dalam arti formal logis. Dan kesatuan sila – sila pancasila ini mempunyai peranan
yang sangat berhubungan dalam membangun, mengatur suatu negara. Demikian juga
kesatuan sila – sila tersebut juga menjadi suatu hukum yang saling terkait dengan
hukum yang lainnya dan seharusnya negara indonesia ini menjadi negar yang aman
karena ada hukum yang mengatur atau menanggani tindakan masyarakat yang
melanggar peraturan yang ada namun peraturan yang sekarang tidak terlalu tegas
dalam menyikapi suatu tindakan pelanggaran hukum jadi hukum yang ada itu perlu
ditegaskan dan dilaksanakan dengan baik serta dalam menghukum seseorang harus
sesuai dengan tindakan yang dilakukan.
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
6/15
2. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang timbul dari latar belakang yang ada diatas adalah
sebagai berikut :
Apa fungsi pancasila sebagai sistem filsafat ?
Bagaimana sila – sila pancasila dalam menyikapi sebuah masalah di
suatu masyarakat dan apa kaitannya sila yang satu dengan yang
lainnya dalam menyelesaikan masalah tersebut ?
3. Tujuan Masalah
Setelah merumuskan masalah diatas ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
diantarany asebagi berikut :
Mengetahui funsi pancasila sebagi sistem filsafat
Menemukan cara untuk menyikapi atau menyelesaikan suatu masalah
dengan menghidupkan kembali makna pancasila sebagai sistem
filsafat
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
7/15
4. Pendekatan
Yuridis
Kita harus mensyukuri karena Para pahlawan kita dan Para Tokoh Pendiri
Republik Indonesia ini dapat merumuskan secara jelas sebuah pandangan hidup
bangsa indonesia ini, yang sekarang ini disebut dengan Pancasila, seperti yang
ditunjukkan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1978, Pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, dasar negara dan sebagai sistem
filsafat. Disamping itu, Pancasila sekaligus sebagai tujuan hidup bangsa Indonesia
untuk menjadikan bangsa yang mampu mensejahterakan rakyatnya. Pancasila juga
merupakan pandangan hidup , kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan
dan watak yang sudah berurat akar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan mencapai
kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan, baik dalam
hidup manusia pribadi, atau hidup sebagai makhluk sosial, hubungan manusia dengan
alam dan hubungan manusia dengan tuhannya.
Pancasila merupakan pandangan hidup dan sebagai sistem filsafat yang
berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia dijadikan sebagai dasar negara yang
mengatur hidup ketatanegaraan bangsa Indonesia. Hal ini tampak dalam sejarah,
meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah
UUD yang pernah kita miliki. Pancasila selalu dikukuhkan dalam kehidupan
konstitusional, Pancasila selalu menjadi pegangan bersama pada saat-saat terjadi
krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, yang merupakan bukti
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
8/15
sejarah bahwa pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai
dasar negara dan sebagai sistem filsafat. Dasar negara ini jelas dikehendaki oleh
seluruh rakyat Indonesia, karena sebenarnya Pancasila itu telah tertanam dalam jiwa
rakyat Indonesia, oleh karena itu Pancasila juga merupakan dasar negara yang
mampu mempersatukan rakyat Indonesia yang mempunyai keanekaragaman budaya
dan perbedaan pola pikir suatu ras.
Pancasila sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan
sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa indonesia dapat mempersatukan kita, serta memberi
petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan bathin dalam
masyarakat kita yang beranekaragam sifatnya.
Rumusan Pancasila yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 itulah yang
kita gunakan, sebab itu telah ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 dalam sidang PPKI.Seperti yang ditujukkan oleh ketetapan
MPR No. II/MPR1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh
dari kelima silanya. Bagi bangsa Indonesia tidak ada keraguan sedikitpun mengenai
kebenaran dan ketetapan Pancasila sebagai pandangan hidup sebagai sistem filsafat
dan dasar negara.
Pancasila menjadi landasan dan falsafah dasar negara telah membuktikan
dirinya sebagai wadah yang dapat menyatukan bangsa. Dengan Pancasila bangsa
Indonesia diikat oleh kesadaran sebagai satu bangsa dan satu negara. Pancasila
memberikan ciri khas dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
9/15
Pancasila adalah dasar moral dan dasar politik untuk dan dalam
menyelenggarakan pemerintah negara dan pembangunan bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan sumber dasar perundang- undangan dimana kehidupan kenegaraan bangsa
kita diatur dan diselenggarakan. Ia merupakan prinsip dasar cita-cita kemasyarakatan
kearah mana bangsa dibangun dan dikembangkan. Dengan kata lain Pancasila adalah
dasar tujuan pembangunan bangsa dan ideologi bangsa.
Rumusan Pancasila sebagai dasar Falsafah negara Republik Indonesia
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan sistematika sebagai
berikut :
Ketuhanan yang Maha Esa
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Ketuhanan yang Maha Esa
Dengan sila Ketuhanan yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan ketaqwaan
terhadap tuhan yang Maha Esa dan oleh karenanya manusia Indonesia percaya dan
taqwa terhadap tuhan yang Maha Esa sesuai dengan tuntunan ajaran agama masing-
masing.
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
10/15
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab manusia diakui dan perlakukan
sesuai dengan harkat dan martabat selaku makhluk tuhan yang Maha Esa mempunyai
derajat, hak dan kewajiban yang sama tanpa adanya perbedaan mengenai suku,
agama, status sosial dan lain sebagainya.
- Persatuan Indonesia
Sila persatuan indonesia adalah sila yang mendasari semangat persatuan demi
kesatuan bangsa bagi keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi
maupun golongan. Dengan demikian manusia Indonesia rela berkorban bagi tegaknya
bangsa dan negara. Dari semangat ini maka akan tampil wajah manusia Indonesia
yang cinta terhadap tanah air.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan adalah dasar bagi manusia indonesia selaku warga
negara maupun selaku warga masyarakat untuk memperoleh kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama dimata hukum. Dengan demikian indonesia tetap berjalan pada
iklim Demokrasi yang penuh dengan semangat kekeluargaan.
- Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah dasar bagi terciptanya
suasana dalam masyarakat indonesia yang suka bergotong royong penuh dengan
semangat kekeluargaan. Dari dokumen sejarah dapat dibuktikan bahwa demi
Kemerdekaan dan persatuan bangsa pada waktu itu, dari pihak non Islam keberatan
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
11/15
maka Para tokoh Islam pada saat itu telah setuju dengan penghapusan tujuh kata
setelah kata “ketuhanan” dengan menggantikannya dengan rumusan “ketuhanan
yang Maha Esa”. Dengan demikian Pancasila sekarang menjadi dasar negara
Republik Indonesia bukanlah Pancasila hasil konsensus tanggal 22 juni 1945 tetapi
hasil perubahan dari Pancasila piagam jakarta yang telah disetujui tanggal 18 Agustus
1945.
5. Pembahasan
Berfilsafat seumpama orang yang berpijak di bumi dan menengadah ke
bintang-bintang, ia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam alam semesta atau
seseorang yang berdiri di atas gunung memandang ke bawah, ia ingin menyimak
kehadirannya dengan kesemestaan yang ditatapnya.
Filsafat tidak dapat dipisahkan, bukan karena sejarahnya yang panjang tetapi
lebih karena ajaran filsafat telah menguasai bahkan menjangkau masa depan manusia
dalam bentuk ideologi. Manusia, bangsa, negara, hidup sebagai pengabdi setia nilai-
nilai filsafat, demikian juga bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang sesuai dengan
sejarah perjuangan yang cukup panjang.
Dan Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan UUD yang diberi nama UUD
1945. sekaligus dalam pembukaan UUD 1945, sila-sila Pancasila ditetapkan. Jadi,
Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia ditetapkan bersamaan dengan
ditetapkannya UUD 1945 dan menjadi ideologi bangsa Indonesia.
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
12/15
Untuk mengetahui fungsi filsafat Pancasila, perlu dikaji ilmu-ilmu yang berhubungan
dengan kehidupan berbangsa dan bernegara yang diikat oleh filsafat.
1.
Memberikan jawaban atas pertanyaan fundamental dalam kehidupan
bernegara. Ternyata segala aspek berkaitan erat dengan kehidupan dan
kelangsungan hidup negara. Oleh karena itu, fungsi Pancasila sebagai filsafat
harus memberikan jawaban mendasar tentang hakikat kehidupan bernegara,
yaitu dalam susunan politik, sistem politik, bentuk negara, susunan
perekonomian dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Semua tadi
harus dapat dijelaskan oleh filsafat Pancasila.
2. Mencari kebenaran tentang hakikat negara, ide negara, tujuan negara. Dasar
negara kita ada lima dasar, yang satu sila dengan sila lainnya saling berkait.
Kelimanya merupakan kesatuan utuh, dan tidak terbagi dan tidak terpisahkan.
Saling memberi arah dan dasar kepada sila yang lainnya. Oleh karena itu,
Pancasila sebagai dasar negara mampu menjawab pertanyaan tentang “hakikat
negara”.
3. Berusaha menempatkan dan menjadikan perangkat dan berbagai ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan bernegara. Fungsi filsafat akan
terlihat jelas, kalau di negara itu sudah berjalan teratur. Contohnya, di dunia
Barat yang liberal, kita menemukan pengembangan ilmu yang didasarkan
pada tujuan pengembangan liberalisme.
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
13/15
Penerapan hukum yang sekarang tidak sepenuhnya menghayati makna sila –
sila Pancasila yang ada. Kurangnya suatu pengawasan yang teliti dalam pelaksanaan
filsafat pancasila itu membuat banyak setumpukan masalah tak kunjung selesai yang
malah semakin rumit. Seiring terjadinya suatu fenomena itu filsafat pancasila perlu
memandang ke depan unuk berpikir bahwa seseatu itu perlu direncanakan sematang –
matangnya dengan memperhitungkan segala aspek yang terkait. Dalam hal ini
pancasila sebagai filsafat harus mempunyai tanggungjawab dalam pengembangan
suatu kekuatan yang dapat membuat suatu pondasi yang kuat agar perkembangan
suatu negara indonesia ini lancara walau ada sedikit masalah yang berusaha merusak
kesejahteraan rakyatnya. Oleh karena itu pancasila sebagai filsafat dalam mengatasi
sebuah masalah harus mampu memberikan suatu jawaban yang pasti dan benar –
benar tak merugikan rakyatnya sehingga pandangan hidup yang mengambil makna
dari fungsi pancasila sebagai filsafat itu menjadi sebuah acuan yang dapat membawa
kehidupan bangsa dan bernegara indonesia makmur dan sejahtera.
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
14/15
6. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Kesatuan sila – sila Pancasila merupakan hal yang mutlak tak dapat
dipisahkan dengan sila yang lainnya karena semua sila itu harus mendasari sila yang
pertama yang berbunyi :”Ketuhanan Yang Maha Esa” serta sila – sila pancasila itu
berfungsi sebagai pandangan hidup negara indonesia untuk membuat suatu rencana
yang dapat mewujudkan cita – cita negar indonesia yang terkandaung dalam Undang
– Undang Dasar alenia 4 sehingga pancasila itu merupakan jantung pokok dari suatu
negara indonesia dalam mengatur segala aspek di negara itu sendiri.
Saran
Dengan banyaknya suatu masalah yang ada pasti perlu penangganan yang
lebih akurat dan tepat sasaran yang artinya jika masalah yang kunjung datang tidak
ditanggani dengan bijak akan terus terjadi masalah yang hampir sama. Oleh karena
itu sila – sila pancasila tersebut seharusnya digunakan untuk membuat rencana atau
pandangan yang lebih menuju ke dalam keadilan dan ketentraman masyarakatnya.
Dan menurut saya seharusnya negara indonesia ini harus mempunyai
antisipasi yang lebih baik lagi untuk mengeksplorasi suatu makna dari pancasila
sehingga kalau ada masalah yang datang cepat terselesaikan dengan tuntas dan tidak
ditunda – tunda sehingga negara indonesia itu dapat memikirkan kemajuan suatu
negaranya bukan memikirkan masalah kriminalitas saja yang terus berlarut – larut tak
kunjung selesai – selesai jadi“kapan INDONESIA ini akan BERKEMBANG ?”
8/17/2019 5334-14530-1-PB (1)
15/15
Daftar Pustaka
Pendidikan Kewarganegaraan: Perjuangan Menghidupi Jati Diri
Bangsa, Oleh Minto Rahayu.
Pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan tinggi, oleh Prof. Dr. H.
Kaelan, M.S. dan Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si.
http://stitattaqwa.blogspot.com