Upload
vuongnhan
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
69
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1. Spesifikasi Sistem
Sistem yang dirancang menggunakan 2 komponen utama yang menjadi
pendukung, yaitu komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software). Berikut ini adalah jenis serta perincian spesifikasi perangkat keras
dan perangkat lunak yang digunakan.
4.1.1. Spesifikasi Software
Berikut ini adalah software yang digunakan untuk implementasi
hasil rancangan yang ada.
Daemon : Aplikasi dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic 6
Database : Database server yang digunakan adalah MySQL Server
Web Server : Web server yang digunakan adalah Apache Xampp.
Halaman web dibuat dengan basis php
OS : Komputer yang menjalankan aplikasi daemon
menggunakan operating system Windows XP Professional.
4.1.2. Spesifikasi Hardware
Hardware yang digunakan adalah genset controller modul 5510.
Modul ini adalah modul pengontrol mesin secara otomatis, yang
dirancang untuk menyediakan fungsi load share yang lebih untuk diesel
dan genset, termasuk juga mesin elektronik dan non-elektronik. Modul
70
5510 juga menyediakan monitoring mesin yang sangat baik dan fitur-fitur
proteksi.
4.2. Initial Testing
Hasil perancangan diimplementasi secara sederhana untuk diuji coba.
Berikut adalah topologi yang digunakan pada initial testing ini.
Gambar 4.1 Topologi Initial Testing
Genset controller yang diuji adalah modul tipe 5510 dengan interface
serial RS-485. Oleh karena pada PC tidak ada interface serial RS-485,
melainkan RS-232, maka digunakan converter RS-232 ke RS-485 agar keduanya
dapat dikoneksikan.
Pada testing ini, aplikasi akan menyimpan data pada database server
yang ter-install pada komputer yang sama. Demikian pula web server dijalankan
dan diakses di komputer tersebut.
Secara rinci tahap konfigurasi awal testing ini adalah:
- Menghubungkan modul genset 5510 ke sebuah PC
71
- Pada PC yang sama, dijalankan aplikasi subsistem I, juga database server
dan web server
Untuk menguji koneksi fisik, digunakan aplikasi sederhana char to serial
yang berguna untuk mengirim dan menerima blok data dari serial interface
komputer. Setelah koneksi fisik dipastikan tidak bermasalah, dimulailah
pengujian dengan menjalankan aplikasi daemon, data server dan web server.
4.2.1. Skenario Testing
Ada beberapa skenario testing yang akan dijalankan pada sistem.
Di bawah ini akan dijelaskan secara sistematis bagaimana sistem
dijalankan beserta hasilnya.
4.2.1.1. Daemon tidak aktif
Setelah konfigurasi awal selesai, daemon masih
belum diaktifkan. Dengan kata lain belum ada komunikasi
antara genset dengan komputer.
4.2.1.2. Database kosong
Pada permulaan testing ini database hanya terdiri
atas tabel-tabel yang telah dirancang namun belum berisi
record sama sekali.
4.2.1.3. Client mengakses
Pada testing ini digunakan Microsoft Internet
Explorer versi 6.0 dan Mozilla Firefox 3.0 untuk
mengakses web interface. Setelah login sukses dilakukan
72
halaman utama tampil dengan keterangan yang
menyatakan bahwa belum ada genset yang online.
4.2.1.4. Daemon diaktifkan
Setelah daemon dijalankan, setelah web mengalami
refresh sebanyak 2 kali (10 detik), muncullah satu genset
yang terdeteksi dengan slave 10. Selanjutnya data genset
tersebut dieksplorasi lebih jauh dengan melihat detailnya
(dengan mengklik pada link yang ada).
4.2.2. Evaluasi Monitoring Sistem
Evaluasi sistem dalam hal ini berarti menguji validitas data yang
diperoleh dan diolah oleh daemon sebagaimana tampak pada web
interface. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan data genset
yang tampak pada web dengan data genset yang tampak pada panel
modul. Panel modul 5510 menampilkan beberapa parameter tertentu.
Berikut adalah perbandingan datanya:
Tabel 4.1 Perbandingan Data pada Panel dan pada Web
DATA PADA PANEL PADA WEB
Battery Voltage 27,6 27
Engine Speed 1509 1509
Generator Current lag/lead 0 0
Generator Frequency 59,9 59
Generator L1-N Voltage 235 235
73
Generator L2-N Voltage 0 0
Generator L3-N Voltage 0 0
Generator L1-L2 Voltage 0 0
Generator L2-L3 Voltage 0 0
Generator L3-L1 Voltage 0 0
Generator Earth Current 0 0
Generator L1 Current 0 0
Generator L2 Current 0 0
Generator L3 Current 0 0
Generator Phase Rotation 0 0
Bus Frequency 50 50
Bus L1-N Voltage - -
Bus L2-N Voltage - -
Bus L3-N Voltage - -
Bus L1-L2 Voltage - -
Bus L2-L3 Voltage - -
Bus L3-L1 Voltage - -
Fuel Consumption 0 0
Generator Total Watts 0 0
Engine run time 18385 18385
Number of starts 5 5
Fuel used -1 -1
Keterangan Tabel:
Tanda “-1” :
Sistem belum memberikan data informasi tersebut, sebab
informasi bergantung pada event tertentu
74
Selain evaluasi perbandingan data pada panel modul dengan data
yang terdapat pada web, terdapat data yang diminta daemon namun tidak
tertera pada panel. Ada pula data yang diminta daemon namun tidak
disediakan oleh modul. Berikut adalah tabel evaluasi untuk data-data
tersebut:
Tabel 4.2 Data Yang Tidak Terlihat di Panel Dan Yang Tidak Tersedia
DATA PADA PANEL PADA WEB
Oil Pressure Tidak ada x
Coolant Temperature Tidak ada x
Oil Temperature Tidak ada x
Mains Frequency Tidak ada x
Coolant Pressure Tidak ada x
Turbo Pressure Tidak tampak -1
Exhaust Temperature Tidak tampak -
Generator Total VA Tidak tampak 0
Generator Total VAr Tidak tampak 0
Generator percentage of full power Tidak tampak 0
Mains Total Watts Tidak ada x
Keterangan Tabel:
Tidak ada :
modul genset tidak menyediakan informasi tersebut
Tidak tampak :
75
tidak terdapat pada panel, tapi sesungguhnya data disediakan oleh
modul genset
Tanda “x” :
modul genset tidak mendukung penyediaan data tersebut.
Permintaan dijawab dengan pesan data 0xFFFF atau 0x7FFFF
atau 0xFFFFFFFF atau 0x7FFFFFFF
Tanda “-1” :
Sistem belum memberikan data informasi tersebut, sebab
informasi bergantung pada event tertentu
4.3. Testing dengan Multiple Modul Genset
Pada pengujian pertama, aplikasi telah diuji kebenarannya dalam
mengakses data satu genset. Pada testing ini dilakukan uji untuk mengetahui jika
program juga berjalan dengan baik pada multiple genset. Multiple genset diwakili
dengan 2 modul 5510 yang terhubung dalam jaringan CAN.
Selain itu web server diuji kelancarannya dengan akses dari jaringan
lokal bukan dari komputer server itu sendiri. Di bawah ini adalah topologi sistem
untuk pengujian yang kedua:
76
Gambar 4.2. Topologi dengan Multiple Modul Genset
4.3.1. Konfigurasi Sistem
Terdapat 2 modul genset 5510 yang saling terkoneksi dengan
interface serial RS-485. Keduanya diberikan alamat slave yang berbeda,
yakni 9 dan 10. Salah satu modul 5510 terkoneksi dengan komputer
melalui interface serial RS-232. Oleh karenanya pada koneksi ini
diperlukan converter RS-232 to RS-485. Pada komputer ini dijalankan
aplikasi daemon dan data server.
Sebuah komputer yang akan dioperasikan sebagai client
dihubungkan dengan komputer server melalui sebuah switch membentuk
Local Area Network (LAN).
Subnetting pada kedua IP Address menghasilkan Network Address
192.168.1.0. Oleh karena kedua komputer berada dalam satu network
77
address, maka sebuah switch dapat menghubungkan mereka. Untuk
mengetes keduanya sudah dapat berkomunikasi dilakukan ping dari 2
komputer. Sebelumnya perlu dipastikan apakah ethernet card-nya telah
ter-install dan dapat berfungsi dengan baik. Untuk melakukannya
dilakukan loopback test dengan ping pada network address 172.0.0.0 / 8.
Pada komputer server diberikan perintah berikut pada command
prompt:
ping 192.168.1.20 –t
Komunikasi berjalan lancar dimana respon dari host client tidak terdapat
request timed out selama 20 detik
Demikian pula untuk menguji komunikasi client ke server,
diberikan berikut pada command prompt client
ping 192.168.1.10 –t
Komunikasi juga berjalan lancar dimana respon dari host client tidak
terdapat request timed out selama 20 detik
4.3.2. Skenario Testing
4.3.2.1. Daemon tidak aktif
Seperti pada initial testing, pada tahap awal setelah
konfigurasi daemon masih belum diaktifkan. Oleh karena
itu belum ada komunikasi antara komputer server dengan
multiple genset
78
4.3.2.2. Database berisi data terakhir
Sekalipun daemon belum diaktifkan database
sudah terisi dengan data terakhir pada saat initial testing
dijalankan.
4.3.2.3. Client mengakses
Web page pada komputer server diletakkan pada
folder webgenset. Oleh karena itu client mengakses web
dengan mengetikkan URL berikut pada web browser:
http://192.168.1.10/webgenset
Setelah dilakukan login, layar berpindah ke halaman
utama dimana terdapat keterangan bahwa tidak ada genset
yang sedang online. Untuk melihat data terakhir (slave 10)
yang tersimpan, dapat dilakukan dengan memasukkan
alamat genset pada parameter slave di URL sebagai
berikut :
http://192.168.1.10/webgenset/gen_info.php?slave=10
(keterangan: gen_info.php merupakan halaman detail
untuk slave tertentu pada page#4)
Data genset slave 10 segera tampil dengan
keterangan bahwa genset tersebut sudah offline sejak
waktu tertentu seperti yang tertera di database.
Sebelum menuju ke tahap berikutnya, halaman
dipindah kembali ke halaman utama melalui link yang ada.
79
4.3.2.4. Daemon diaktifkan
Saat ini komputer client berada pada halaman
utama yang menampilkan bahwa tidak ada genset yang
online. Kemudian daemon pada komputer server
diaktifkan. Pada refresh pertama di layar client, sudah
ditampilkan terdapat 2 genset yang online namun
informasi genset belum ditampilkan. Akhirnya semua data
dari kedua genset telah selesai di-retrieve pada refresh
yang kedua.
4.3.3. Evaluasi Monitoring Sistem
Hasil data yang ditampilkan melalui layar client kembali perlu
diuji validitasnya dengan membandingkan nilainya dengan data di panel
kedua genset. Berikut adalah tabel evaluasinya:
Tabel 4.3. Perbandingan Data pada Panel dan pada Web dengan Multiple
Modul Genset Slave 9
DATA SLAVE 9
Pada panel Pada web
Battery Voltage 27,6 27
Engine Speed 1459 1459
Generator Current lag/lead 0 0
Generator Frequency 50,2 50
Generator L1-N Voltage 235 235
80
Generator L2-N Voltage 0 0
Generator L3-N Voltage 0 0
Generator L1-L2 Voltage 0 0
Generator L2-L3 Voltage 0 0
Generator L3-L1 Voltage 0 0
Generator Earth Current 0 0
Generator L1 Current 0 0
Generator L2 Current 0 0
Generator L3 Current 0 0
Generator Phase Rotation 0 0
Bus Frequency 50 50
Bus L1-N Voltage - -
Bus L2-N Voltage - -
Bus L3-N Voltage - -
Bus L1-L2 Voltage - -
Bus L2-L3 Voltage - -
Bus L3-L1 Voltage - -
Fuel Consumption 0 0
Generator Total Watts 0 0
Engine run time 18385 18385
Number of starts 5 5
Fuel used -1 -1
81
Tabel 4.4. Perbandingan Data pada Panel dan pada Web dengan Multiple
Modul Genset Slave 10
DATA SLAVE 10
Pada panel Pada web
Oil Pressure -1 -1
Battery Voltage 27 27
Engine Speed -1 -1
Generator Frequency 0 0
Mains Frequency 0 0
Generator L1-N Voltage 0 0
Generator L2-N Voltage 0 0
Generator L3-N Voltage 0 0
Generator L1-L2 Voltage 0 0
Generator L2-L3 Voltage 0 0
Generator L3-L1 Voltage 0 0
Generator Earth Current 0 0
Generator L1 Current 0 0
Generator L2 Current 0 0
Generator L3 Current 0 0
Generator Phase Rotation 0 0
Bus Frequency 50 50
Bus L1-N Voltage 0 0
Bus L2-N Voltage 0 0
Bus L3-N Voltage 0 0
Bus L1-L2 Voltage 0 0
Bus L2-L3 Voltage 0 0
82
Bus L3-L1 Voltage 0 0
Exhaust Temperature - -
Fuel Consumption 0 0
Generator Total VA -1 -1
Generator Total VAr -1 -1
Mains Total Watts 0 0
Engine run time 0 0
Number of starts 0 0
Fuel used -1 -1
Selain evaluasi perbandingan data pada panel modul dengan data
yang terdapat pada web, terdapat data yang diminta daemon namun tidak
tertera pada panel. Ada pula data yang diminta daemon namun tidak
disediakan oleh modul. Berikut adalah tabel evaluasi untuk data-data
tersebut:
Tabel 4.5. Data Yang Tidak Terlihat di Panel Dan Yang Tidak Tersedia
dengan Multiple Modul Genset Slave 9
DATA SLAVE 9
Pada panel Pada web
Oil Pressure Tidak ada x
Coolant Temperature Tidak ada x
Oil Temperature Tidak ada x
Mains Frequency Tidak ada x
Coolant Pressure Tidak ada x
83
Turbo Pressure Tidak tampak -1
Exhaust Temperature Tidak tampak -
Generator Total VA Tidak tampak 0
Generator Total VAr Tidak tampak 0
Generator percentage of full
power Tidak tampak 0
Mains Total Watts Tidak ada x
Tabel 4.6. Data Yang Tidak Terlihat di Panel Dan Yang Tidak Tersedia
dengan Multiple Modul Genset Slave 10
DATA SLAVE 10
Pada panel Pada web
Coolant Temperature Tidak ada x
Oil Temperature Tidak ada x
Generator Current lag/lead Tidak ada x
Coolant Pressure Tdk tampak -1
Turbo Pressure Tdk tampak -1
Generator Total Watts Tidak ada x
Generator percentage of full
power Tidak ada x
4.3.4. Evaluasi Kecepatan Sistem
4.3.4.1. Delay Selama Penggunaan Serial Port
Sistem pengambilan data pada genset adalah
sebagai berikut. Komputer mengirimkan pesan permintaan
84
melalui port serial kemudian modul genset akan merespon
data melalui jalur serial yang sama. Secepat mungkin
aplikasi akan menyimpan pesan bila mendeteksi ada buffer
data di serial. Aplikasi kemudian mengirimkan lagi pesan
permintaan data. Ada jeda waktu antara pengiriman dan
respon yang manakala bila terlalu cepat mengirim ataupun
mengambil data, maka akan terjadi error data. Modul
genset tidak akan dapat menangani permintaan data yang
terlalu cepat terjadi setelah ia mengirimkan pesannya.
Demikian pula jika aplikasi terlalu cepat mengambil data
dari buffer ketika mendeteksi adanya data, maka data yang
terambil tidak lengkap (modul belum selesai mengirimkan
semua datanya, dan sebagian sudah ditangkap oleh
aplikasi).
Berikut adalah tabel perbandingan persentase
kegagalan dalam permasalahan ini
Tabel 4.7. Perbandingan Implementasi Jeda Waktu
Terhadap Persentase Kegagalan
Delay Persentase
kegagalan
15 ms 75%
25 ms 25%
35 ms <5%
85
45 ms <5%
55 ms 25%
65 ms 100%
Melalui berbagai percobaan diketahui bahwa jeda
yang terlalu singkat (kurang dari 35 ms) atau terlalu lama
(lebih dari 45 ms) memberikan tingkat kegagalan yang
tinggi. Jeda waktu antara 35-45 ms memberikan tingkat
keberhasilan yang sangat besar dan hampir tidak kentara
persentase tingkat kegagalannya.
Dengan demikian implementasi aplikasi ini adalah
penggunaan jeda waktu sebesar 35ms sebelum pengiriman
data setelah menerima pesan dari genset maupun sebelum
penarikan data dari buffer setelah mengirimkan pesan
permintaan.
4.3.4.2. Waktu yang Diperlukan Sistem Untuk Menginisiasi
Koneksi
Sistem kerja aplikasi dalam menginisiasi koneksi
adalah melakukan scanning terhadap seluruh alamat
genset yang mungkin (1–247). Aplikasi akan mengirimkan
pesan singkat, bila ada respon yang benar dari alamat
tersebut, maka diketahui bahwa genset tersebut online.
86
Untuk melakukan hal ini pun diperlukan jeda
sebelum aplikasi meneruskan scanning dari alamat yang
satu ke alamat berikutnya. Jeda waktu agar tidak error
tidak sama persis dengan jeda waktu yang diperlukan
dalam monitoring. Hal ini disebabkan jumlah bit pesan
yang dikirim lebih sedikit.
Berikut adalah tabel perbandingan persentase
dalam inisiasi koneksi
Tabel 4.8. Perbandingan Inisiasi Koneksi Terhadap
Persentase Kegagalan
Delay Persentase
kegagalan
10 ms 75%
15 ms 25%
20 ms <5%
25 ms < 5%
30 ms 10%
35 ms 50%
Melalui beberapa kali percobaan diketahui bahwa
jeda waktu yang kurang dari 20 ms memberikan tingkat
kesalahan yang besar (25% dan terus meningkat)
sementara jeda waktu 30 ms memberikan tingkat
kesalahan 10% dan meningkat cukup besar pada
87
penambahan 5 ms berikutnya yakni 50% kegagalan. Jeda
waktu yang memberikan tingkat keberhasilan di atas 95%
adalah pada 20 – 25 ms.
Berdasarkan hasil pengujian ini maka ditetapkan
delay waktu 20 ms. Pada implementasi ini, waktu yang
diperlukan untuk melakukan scanning keseluruhan alamat,
dari 1 hingga 255, adalah sekitar 175 detik.
4.3.4.3. Perbandingan Waktu yang Diperlukan Sistem Untuk
Mengambil Data Pertama terhadap Jumlah Genset
yang Terkoneksi
Pada tahap inisiasi koneksi, jumlah waktu yang
diperlukan sama. Hal ini disebabkan aplikasi akan
menanyakan satu-satu alamat genset.
Untuk sistem yang terkoneksi dengan 1 modul
genset (pada pengujian pertama), seluruh data dari page#4,
page#5, page#6, page#7 hingga halaman kontrol
memerlukan waktu sekitar 5 detik. Penambahan 1 genset
pada percobaan kedua yang menggunakan 2 modul
memberikan penambahan waktu sekitar 4 detik agar
seluruh data dari kedua genset dapat ditampilkan.
88
4.4. Pengujian Fungsi Kontrol Mode Melalui Aplikasi
Adapun sistem ini memberikan kemungkinan bagi user untuk me-remote
genset via interface web. Fungsi yang disediakan adalah untuk memindahkan
kontrol mode genset dari automatic ke manual dan sebaliknya.
Aplikasi ini berjalan dengan baik pada pengujian pertama maupun kedua.
Sistem dapat menampilkan informasi dengan akurat. Demikian pula fasilitas
remote ini dapat digunakan dengan baik.
4.5. Evaluasi Kecepatan Kontrol Mode Melalui Aplikasi
Jeda waktu ketika user mengirimkan permintaan untuk mengubah kontrol
mode dengan perubahan mode pada genset yang bersangkutan adalah sekitar 3
detik. Oleh karena itu pada refresh berikutnya (yang terjadi setiap 5 detik),
pergantian mode ini sudah dapat diinformasikan melalui web interface.
4.6. Prosedur Operasional
Controlling dan monitoring genset dapat dimulai oleh user (dalam hal ini
adalah admin) dengan memilih terlebih dahulu port komunikasi yang akan
digunakan, yaitu port yang terhubung dengan modul genset yang akan dipantau.
Kemudian pada daemon, tombol “start” ditekan untuk mulai mengecek apakah
ada genset yang terhubung dengan port tersebut. Apabila dideteksi ada genset
yang terhubung, maka data akan secara langsung diambil oleh daemon untuk
nantinya ditampilkan pada website. Jumlah genset yang terkoneksi akan
diinformasikan pada aplikasi daemon.
89
Untuk dapat mengakses data, user diharuskan login terlebih dahulu
dengan memasukkan username dan password. Setelah login sukses, halaman
akan langsung dialihkan pada halaman utama (main). Adapun data yang ada
dikelompokkan berdasarkan tiap page. Halaman main merupakan penyajian data
pada page 4.
Pada setiap halaman terdapat menu sebagai navigasi global yang
merupakan link untuk berpindah pada halaman-halaman lain, yang terdiri atas
page main (page 4), page 5, page 6, page 7, dan juga halaman control. Jika
sistem mendeteksi adanya genset yang online, pada sisi kiri, akan ditampilkan
menu berupa link untuk memilih genset mana yang akan dipantau datanya secara
lebih mendetail. Link yang ada diinfokan dengan menggunakan alamat slave
device genset yang online.
Link logout disediakan untuk mengakhiri akses controlling dan
monitoring yang terdapat pada web,. Namun perlu diingat bahwasanya proses
retrieve data dari modul genset belum berakhir. Oleh karena itu data tetap ter-
update pada server. Untuk mengakhiri pengambilan data yang berulang secara
terus menerus, user diharuskan menekan tombol “stop” pada daemon.
4.7. Tampilan Layar
90
Gambar 4.3. Aplikasi Daemon Pada Inisialisasi Koneksi
91
Pada tampilan awal daemon, disediakan pilihan port komunikasi yang
akan digunakan, tombol start untuk memulai pengecekan status genset yang
terhubung, dan tombol stop untuk mengakhiri monitoring dan controlling pada
modul genset. Ketika ditekan tombol start, akan terdapat proses loading sampai
scanning untuk pengecekan informasi selesai.
92
Gambar 4.4. Aplikasi Daemon Setelah Selesai Inisialisasi Koneksi
93
Setelah scanning untuk pengecekan informasi selesai, maka akan
diinfokan kepada user jumlah genset yang terhubung pada server. Status tombol
“start” akan menjadi OFF saat daemon melakukan komunikasi dengan modul
genset melalui port komunikasi yang dipilih dan akan menjadi ON kembali saat
komunikasi sudah selesai. Komunikasi diakhiri dengan user menekan tombol
“stop”.
94
Gambar 4.5. Halaman Login Pada Web Interface
95
Untuk mengawali proses monitoring dan controlling, user diharuskan
login terlebih dahulu dengan menginput username dan password kemudian klik
“enter”. Apabila username dan password yang dimasukkan sesuai, maka akan
berlanjut ke halaman utama, yaitu informasi yang ada pada page 4.
96
Gambar 4.6. Halaman Page#4 Pada Web Interface
97
Seusai melakukan login, user diberikan informasi yang diterima dari
modul genset yang terhubung. Halaman utama setelah login adalah halaman
informasi mengenai “Basic Instrumentation” yang diwakili oleh page 4. Pada
halaman ini, hanya disediakan satu data informasi saja. Untuk lebih lengkapnya,
disediakan link “More Details” untuk melihat detail dari informasi yang
diberikan pada page 4 ini pada genset tertentu. Pada bagian kiri halaman,
terdapat juga informasi genset yang online, data yang ditampilkan bisa dipilih
dengan memilih slave id yang disediakan. Link ini terhubung dengan halaman
yang sama dengan link “More Details”.
98
Gambar 4.7. Halaman Detail Page#4 Pada Web Interface
99
Setelah dipilih menu “More Details”, maka akan ditampilkan halaman
yang menyajikan data lengkap “Basic Instrumentation” dari page 4. Pada
halaman ini, disajikan juga informasi sejak kapan genset mulai berstatus online
beserta slave id yang dipantau.
Informasi yang diberikan diantaranya adalah:
1. Oil Pressure
2. Coolant Temperature
3. Oil Temperature
4. Battery Voltage
5. Engine Speed
6. Generator Current Lag/Lead
100
Gambar 4.8. Halaman Page#5 Pada Web Interface
101
Jika user memilih menu link Page#5, akan ditampilkan informasi
mengenai “Extended Information”. Pada halaman ini, sama seperti pada page 4,
hanya disediakan satu data informasi saja. Untuk lebih lengkapnya, disediakan
link “More Details” untuk melihat detail dari informasi yang diberikan pada page
5 ini.
102
Gambar 4.9. Halaman Detail Page#5 Pada Web Interface
103
Setelah dipilih menu “More Details”, maka akan ditampilkan halaman
yang menyajikan data lengkap “Extended Instrumentation” dari page 5.
Informasi yang diberikan diantaranya adalah:
1. Coolant Pressure
2. Fuel Pressure
3. Turbo Pressure
4. Exhaust Temperature
5. Fuel Consumption
104
Gambar 4.10. Halaman Page#6 Pada Web Interface
105
Jika user memilih menu link Page#6, akan ditampilkan informasi
mengenai “Derived Instrumentation”. Pada halaman ini, sama seperti pada page-
page sebelumnya, hanya disediakan satu data informasi saja. Untuk lebih
lengkapnya, disediakan link “More Details” untuk melihat detail dari informasi
yang diberikan pada page 6 ini.
106
Gambar 4.11. Halaman Detail Page#6 Pada Web Interface
107
Setelah dipilih menu “More Details”, maka akan ditampilkan halaman
yang menyajikan data lengkap “Derived Instrumentation” dari page 6.
Informasi yang diberikan diantaranya adalah:
1. Total Generator Watts
2. Total Mains Watts
3. Generator Total VA
4. Generator Total VAr
108
Gambar 4.12. Halaman Page#7 Pada Web Interface
109
Jika user memilih menu link Page#7, akan ditampilkan informasi
mengenai “Accumulated Instrumentation”. Pada halaman ini, sama seperti pada
page-page sebelumnya, hanya disediakan satu data informasi saja. Untuk lebih
lengkapnya, disediakan link “More Details” untuk melihat detail dari informasi
yang diberikan pada page 7 ini.
110
Gambar 4.13. Halaman Detail Page#7 Pada Web Interface
111
Setelah dipilih menu “More Details”, maka akan ditampilkan halaman
yang menyajikan data lengkap “Accumulated Instrumentation” dari page 7.
Informasi yang diberikan diantaranya adalah:
1. Engine Run Time
2. Number of Starts
3. Fuel used
112
Gambar 4.14. Halaman Mode Kontrol Pada Web Interface
113
Pada halaman ini, disajikan menu untuk mengontrol dan memonitor
modul genset, apakah pilihan yang dipilih adalah AUTO atau MANUAL. Fungsi
monitoring ditunjukkan dengan indikator merah untuk merujuk apabila mode
kontrol genset yang sedang aktif adalah AUTO atau MANUAL. Fungsi
controlling memberikan fasilitas user untuk mengubah kontrol mode genset yang
sedang berjalan dari AUTO ke MANUAL atau sebaliknya dari MANUAL ke
AUTO.
Ketika user memerintahkan switching mode kontrol pada genset, web
interface akan menginformasikan status “busy – switching mode” untuk genset
yang bersangkutan hingga server mengetahui bahwa perintah telah berhasil
dilaksanakan oleh daemon.