6. Sap Limbah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Satuan acara penyuluhan

Citation preview

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, bimbingan dan penyertaan-Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi di wilayah RW 02 Desa Poncokusumo.

Dengan selesainya penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala bimbingan, petunjuk, dan fasilitas yang diberikan, kepada yang terhormat:

1. Sr. Felisitas, Misc.MAN selaku Direktur AKPER Panti Waluya Malang

2. dr. Uswatun Hasana selaku Kepala Puskesmas Poncokusumo.

3. Pak Tito Harnowo, Amd. Kep selaku pembimbing dari puskesmas Desa Poncokusumo.

4. Ns. Emy Sutiyarsi, S. Kep. M. selaku pembimbing Akademi keperawatan Panti Waluya.

5. Ns. Fransiska Erna, S.Kep selaki pembimbing Akademi Keperawatan Panti Waluya

6. Bpk Muliono selaku ketua RW 02 Poncokusumo.

7. Bapak dan Ibu staf di Puskesmas Poncokusumo.

8. Teman-teman yang telah ikut membantu untuk menyusun laporan penyuluhan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Penyuluhan Kesehatan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna penyempurnaan laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Atas kritik dan saran yang diberikan, penulis mengucapkan terima kasih.

Malang, 27 Mei 2014

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGIndonesia merupakan negara dengan sistem sanitasi (pengelolaan air limbah domestic) terburuk ketiga di Asia Tenggara setelah Laos dan Myanmar (ANTARA News, 2006). Menurut data Status Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2002, tidak kurang dari 400.000 m3 / hari limbah rumah tangga dibuang langsung ke sungai dan tanah, tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. 61,5 % dari jumlah tersebut terdapat di Pulau Jawa. Pembuangan akhir limbah tinja umumnya dibuang menggunakan beberapa cara antara lain dengan menggunakan septic tank, dibuang langsung ke sungai atau danau, dibuang ke tanah dan ada juga yang dibuang ke kolam atau pantai.B. TUJUANa. Tujuan umum

Masyarakat mampu memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat, khususnya tentang pengolahan limbah dan sampah.b. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat mampu menjelaskan:

Pengertian limbah dan sampah Jenis jenis limbah dan sampah Cara pengolahan limbah dan sampah Dampak dari sampah dan limbahC. MANFAAT 1. Bagi mahasiswa

a. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang diperoleh ke tatanan yang nyata pada masyarakat / di lapangan

b. Melatih percaya diri

2. Bagi Masyarakat

a. Masyarakat dapat menambah ilmu yang dimiliki dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

b. Masyarakat dapat lebih dekat dengan kesehatan sehingga dapat memanfaatkan fasilitas yang ada

c. Masyarakat dapat merubah perilaku khususnya yang berhubungan dengan pengolahan limbah dan sampah

3. Bagi Puskesmasa. Membantu tugas Puskesmas dalam menyebarluaskan pendidikan ke seluruh lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan yang optimal

b. Membantu dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakatD. METODE

Studi pustaka, dimana penulis menggunakan buku-buku sebagai sumber acuan untuk penyusunan materi pendidikan kesehatan.

Bimbingan atau konsultasi, dimana penulis mendapat bimbingan dan arahan dari pembimbing Puskesmas dan Pendidikan.

Ceramah dan Tanya jawab.C. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan laporan kegiatan pendidikan kesehatan ini dibagi menjadi 4 bab, dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

1. Tujuan umum

2. Tujuan khusus

C. Manfaat

D. Metode

E. Sistematika penulisan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Perencanaan pendidikan kesehatan

B. Pelaksanaan pendidikan kesehatan

BAB III PEMBAHASAN

A. Rencana pendidikan kesehatan

B. Pelaksanaan pendidikan kesehatan

C. Evaluasi

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

BAB II

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Materi :Pengolahan limbah dan sampah2. Sasaran :Warga RW 02 Desa Poncokusumo

3. Tempat dan Waktu

Tempat : Di rumah Ibu RidahWaktu :Sabtu, 24 Mei 2014

Pukul :16.00 WIB selesai

4. Metode :Ceramah dan Tanya Jawab

5. Media :Leaflet dan Flip Chart6. Tujuan instruksional

a. Tujuan Instruksional Umum

Peserta penyuluhan mampu memahami tentang pengolahan limbah dan sampah

b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah menerima pendidikan kesehatan peserta akan mampu :

Pengertian limbah dan sampah Jenis jenis limbah dan sampah Cara pengolahan limbah dan sampah Menjelaskan jenis-jenis dan konstruksi resapan air limbah Dampak dari sampah dan limbah7. Materi penyuluhan : terlampir

8. Sumber

a. Robbins & Kumar. 1995. Buku Ajar Patologi II. FK Unair. ECG. Jakarta.

b. S. Heru Adi. 1995. Kesehatan Masyarakat. ECG. Jakarta.

9. Langkah-langkah PenyuluhanNoTahapWaktuKegiatan PenyuluhPeserta

1Pembukaan5 mnt Memperkenalkan diri

Menyampaikan tujuan

Menjelaskan topik/tujuan yang akan dibahas Memperhatikan

2Pengembangan15 mnt Menjelaskan pengertian dari limbah dan sampah Menyebutkan jenis jenis limbah dan sampah Menjelaskan cara pengolahan limbah dan limbah Menjelaskan jenis-jenis dan konstruksi resapan air limbah Menjelaskan dampak dari limbah dan sampah Menjawab pertanyaan Memperhatikan

Bertanya

3Penutup10 mnt Melaksanakan evaluasi sederhana, tanya jawab tentang materi yang disampaikan

Memotivasi kembali

Menyimpulkan Memperhatikan dengan seksama

Aktif bertanya

BAB IIIPEMBAHASANA. Perencanaan Pendidikan Kesehatan

Dalam perencanaan, sasaran yang dituju adalah semua lansia yang datang ke Penyuluhan di RW.02 di Desa Poncokusumo. Dalam pelaksanaannya sesuai dengan rencana. Metode penyampaian pendidikan kesehatan yang direncanakan adalah metode ceramah dan tanya jawab, dalam pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan. Media yang digunakan yaitu Leaflet dan lembar balik. Adapun waktu yang direncanakan dalam melakukan pendidikan kesehatan adalah 30 menit dan selesai tepat pada waktunya.B. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Pelaksanaan pendidikan kesehatan berjalan dengan cukup lancar. Setelah peserta yang telah mengkoordinir para peserta penyuluh langsung membuka acara pendidikan kesehatan dengan memberi salam dan memperkenalkan diri sera mengedarkan daftar hadir.

Setelah penyuluh selesai menyampaikan pembukaan, diteruskan dengan penyampaian materi. Di akhir penyampaian materi, penyuluh memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti berhubungan dengan syarat-syarat rumah sehat.

Dalam pelaksanaannya, pendidikan kesehatan menemukan beberapa factor pendukung dan penghambat.

Adapun factor pendukung, yaitu :

1. Tempat dan waktu sesuai sehingga berjalan dengan lancar2. Partisipasi kader yang aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhanSedangkan factor penghambat :

1. Warga kurang perhatian dengan materi yang disampaikan penyuluh dan terkadang berbicara sendiriC. Evaluasi

Untuk mengevaluasi apakah peserta pendidikan kesehatan dapat mengerti tentang apa yang diberikan, maka dilakukan evaluasi oleh penyuluh dengan memberikan pertanyaan.1. Apa yang dimaksud dengan sampah dan limbah?Jawab :

Sampah adalah suatu bahan atau benda yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda yang sudah tidak digunakan lagi dalam kegiatan manusia. Sedangkan limbah adalah sisa-sisa dari air yang terkontaminasi dengan bahan kimia seperti air cucian baju atau piring.2. Apa saja saja jenis-jenis sampah?

Jawab:

a. Sampah padatb. Sampah cair

3. Bagaimana cara pengolahan limbah dan sampah?

Jawab:

Pengolahan sampah yang tidak dapat hancur dilakukan dengan pengolahan sehingga menjadi pupuk kompos, sedangkan limbah di buang di daerah resapan air yang bisa dibuat di pekarangan rumah.Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya ada 1 pertanyaan yang di ajukan oleh peserta dan dapat dijawab oleh penyuluh.

1. Bagaimana cara mengelolah sampah Non Organik? Jawab :

Sampah Non-organik itu sampah yang dapat terurai selain di bakar juga dapat di daur ulang menjadi pupuk. Namun bila dibakar tidak seenaknya sendiri dibakar di depan rumah karena dapat menimbulkan polusi udara.BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pendidikan kesehatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan secara umum bahwa mahasiswa mampu/dapat menerapkan ilmu atau teori tentang pendidikan kesehatan dan tentang Hipertensi. Sedangkan secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat RW.02 Desa Poncokusumo.2. Mahasiswa mampu menyusun satuan acara pembelajaran.

3. Mahasiswa mampu menyediakan sarana dalam melaksanakan pendidikan kesehatan.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan materi pembelajaran.

5. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan.

6. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian terhadap kegiatan pendidikan kesehatan.

B. Saran

1. Bagi PuskesmasDengan adanya laporan ini diharapkan kegiatan pendidikan kesehatan yang sudah ada di puskesmas lebih ditingkatkan sehingga informasi yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat yang lebih banyak

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dengan adanya laporan diharapkan dalam pemberian materi pendidikan kesehatan dapat lebih ditingkatkan lagi dan lebih banyak menyediakan literature tentang materi kesehatan sehingga mahasiswa dapat mempraktekkan teori pendidikan kesehatan dengan lebih optimal.

3. Bagi masyarakat

Setelah melakukan pendidikan kesehatan ini diharapkan masyarakat dapat mengubah lingkungan menjadi lebih sehat.Lampiran

MATERI PENGOLAHAN LIMBAH DAN SAMPAH

1. SAMPAH

A. Pengertian Sampah

Sampah adalah suatu bahan atau benda yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda yang sudah tidak digunakan lagi dalam kegiatan manusia.B. Jenis-jenis sampah

1. Sampah padat

Sampah padat dibagi menjadi 3 jenis: Berdasarkan zat kimia.

Organik : Dapat membusuk, contohnya sisa makanan. Non Organik : Tidak dapat membusuk, contohnya besi, gelas dan lain - lain Berdasarkan dapat dan tidaknya terbakar

Mudah dibakar, contohnya kertas. Tidak mudah dibakar, contohnya kaleng.

Berdasarkan karakteristik sampah

Garbage: Mudah membusuk berasal dari rumah tangga.

Rabish: Perkantoran dan perdagangan, contohnya kertas, plastik, dll.

Ashes (abu) : Abu rokok.

Sampah jalanan : Pecahan kayu, debu.

Sampah industri : Berasal dari industri dan pabrik

Bangkai binatang : Mati karena alam,ditabrak kendaraan/ dibuang orang.

Bangkai kendaraan: Bangkai mobil,motor.

Sampah bangunan : Puing-puing, potongan kayu.

2. Sampah cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.Sumber-sumber Sampah

Dari pemukiman seperti: Sisa-sisa makanan, bebas pembungkus, kertas dan plastik.

Dari tempat-tempat umum seperti: Pasar, terminal, berupa: Kertas, botol, plastik.

Dari perkantoran, berupa: Kertas, karbon, klip, dan plastik. Dari jalan raya: Dedaunan, sobekan ban, onderdil kendaraan.

Dari industri: Sampah dari pengepakan barang, logam, kardus.

Dari pertanian/ perkebunan: Jerami, sisa sayur mayur.

Dari pertambangan: Bebatuan, pasir.

Dari peternakan/ perikanan: Kotoran ternak, sisa makanan, bangkai binatang.C. Dampak dari sampah

Dampak sampah dibedakan menjadi 2 di antaranya:

a. Terhadap Kesehatan

Pengelolaan sampah dan lokasi yang kurang memadai/ pembuangan sampah yang kurang terkontrol. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah:

1. Penyakit kolera, diare dan tifus. Penyebaran penyakit ini disebabkan oleh virus dan bakteri yang berasal dari sampah yang dikelola kurang tepat, media penyebarannya melalui minuman dan makanan yang dihinggapi lalat. Penyakit demam berdarahpun (haemorhagic fever) dapat juga berkembang dengan pesat di daerah ini.2. Penyakit jamur kulit (gatal-gatal) ironisnya gatal-gatal yang berkepanjangan dapat menyebabkan kulit iritasi, bengkak dan terkelupas.3. Penyakit cacingan dan cacing hati penyebaran penyakit ini melalui rantai makanan medianya binatang ternak. Cacing masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui sisa makanan/ sampah yang dimakanannya. Cara memasaknya daging yang kurang sempurna dapat menyebabkan cacing menjalar ke manusia, menyebabkan penyakit yang sangat berbahaya .4. Sampah beracun sampah yang dibuang sembarangan misal ke sungai oleh industri-industri penghasil baterai dan akumulator (aki).

b. Dampak terhadap lingkungan

Rembesan cairan sampah yang masuk ke dalam sungai atau drainase dapat mencemari air, dampaknya mengakibatkan berbagai organisme termasuk ikan didalamnya bisa mati sehingga beberapa spesies akan hilang, hal tersebut mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan, hasil penguraian sampah yang di buang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik.

D. Cara Pengelolaan Sampah

Proses pengolahan sampah warga kurang lebih sebagai berikut:

1. Pengumpulan Sampah WargaSampah warga dikumpulkan dari rumah ke rumah yang seluruhnya dikumpulkan oleh petugas atau warga dengan menggunakan gerobak sampah. Sampah-sampah ini dikumpulkan di tempat penampungan sementara. 2. Sortasi Sampah / Pemisahan Sampah

Sampah-sampah yang bisa didaur ulang dikumpulkan dan dibersihkan dari sampah yang lain. Sampah-sampah non-organik yang tidak bisa didaur ulang juga dipisahkan tersendiri. Sedangkan sampah organik yang tidak bisa didaur ulang dipisahkan untuk diolah menjadi kompos. Ada beberapa sampah organik yang tidak ikut dikomposkan, yaitu: kayu, bambu, tulang, dan tanduk. Sampah-sampah ini bisa dikomposkan tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama, sehingga tidak sesuai jika dicampurkan dengan sampah organik yang lain. Selain itu jumlah sampah ini tidak terlalu banyak.

3. Pengomposan

Sampah-sampah organik yang tidak bisa didaur ulang diolah menjadi kompos dengan menggunakan aktivator PROMI. Sebelumnya mereka pernah mencoba menggunakan aktivator-aktivator lain yang banyak dijual di toko pertanian. Namun, karena prosesnya agak ribet dan membutuhkan banyak bahan tambahan, seperti: gula, kapur, pupuk kandang, dll mereka lebih memilih PROMI. PROMI tidak membutuhkan bahan tambahan, tidak memerlukan pencacahan, dan tanpa pembalikan. Hanya saja PROMI belum tersedia di pasaran luas, sehingga mereka harus membelinya di laboratorium saya. Untungnya tempatnya dekat jadi tidak terlalu menjadi masalah bagi mereka.2. LIMBAH

A. Pengertian limbah

Buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).

B. Jenis jenis limbah

Jika berdasarkan asalnya, limbah dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Limbah organik

2) Limbah anorganik

Jika berdasarkan sumbernya, limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

1) Limbah pabrik

2) Limbah rumah tangga

3) Limbah industri

C. Cara pengolahan air limbah

Sistem septictankSistem septictank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara.

Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah :1) jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m.

2) untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septic tank dibuat miring kearah ruang lumpur.

3) septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.

4) waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.

5) besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 2-4 tahun.

6) pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2.5 cm dari pipa air keluar.

7) septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian. Proses air limbah dari wc sampai kembali ke dalam tanah

Limbah dari WC melalui saluran, masuk ke septictank untuk diendapkan dan di saring, kemudian dialirkan ke Drain Field sehingga dapat masuk ke dalam air tanah. Sumur resapan

Sumur Resapan Air merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah.

Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan pertimbangan :

1) Pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar.

2) Tidak memerlukan biaya yang besar.

3) Bentuk konstruksi SRA sederhana

Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air antara lain :

1) Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi.

2) Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air

3) Mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan.4) Mengurangi erosi dan sedimentasi5) Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah6) Mengurangi atau menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantaiBerbagai jenis konstruksi sumur resapan adalah :

1) Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur tanpa diisi batu belah maupun ijuk

2) Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk

3) Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau batako di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk atau kosong

4) Sumur menggunakan besi beton di dinding sumur

5) Sumur menggunakan blowong (batu cadas yang dibentuk khusus untuk dinding sumur)

Konstruksi-konstruksi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, pemilihannya tergantung pada keadaan batuan atau tanah. Pada tanah atau batuan yang relatif stabil, konstruksi tanpa diperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi dengan batu belah dan ijuk tidak akan membahayakan bahkan akan memperlancar meresapnya air melalui celah-celah bahan isian tersebut. Pada tanah atau batuan yang relatif labil, konstruksi dengan susunan batu bata atau batu kali atau batako untuk memperkuat dinding sumur dengan dasar sumur diisi batu belah dan ijuk akan lebih baik dan dapat direkomendasikan. Pada tanah dengan atau batuan yang sangat labil, konstruksi dengan menggunakan besi beton atau blowong dianjurkan meskipun resapan air hanya berlangsung pada sumur saja. Bangunan pelengkap lainnya yang diperlukan adalah bak kontrol, tutup sumur resapan dan tutup bak kontrol, saluran masukkan dan keluarkan atau pembuangan (terbuka atau tertutup) dan talang air (untuk rumah yang bertalang air).

Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum menetapkan data teknis sumur resapan air sebagai berikut :

1) Ukuran maksimum berdiameter 1,4 m

2) Ukuran pipa masuk berdiameter 110 mm

3) Ukuran pipa pelimpah berdiameter 110 mm

4) Ukuran kedalaman 1,5-3 m

5) Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : 4 pasir tanpa plester

6) Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm

7) Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil

Persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain sebagai berikut :

1) Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan yang relatif datar

2) Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan tidak tercemar

3) Penetapan sumur resapan air hujan harus mempertimbangkan keamanan bangunan sekitarnya

4) Harus memperhatikan peraturan daerah setempat

5) Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus disetujui instansi yang berwenang

Persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain adalah sebagai berikut :

1) Kedalaman air tanah minimum 1,50 m pada musim hujan

2) Struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permeabilitas tanah 2,0 cm/jam

3) Jarak penempatan sumur resapan air hujan terhadap bangunan adalah :

a. Terhadap sumur air bersih 3 m

b. Terhadap sumur resapan tangki septik 5 m

c. Terhadap pondasi bangunan 1 mD. Dampak limbah

1. Dampak terhadap kesehatan

Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat

Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap2. Dampak terhadap lingkungan

Cairan dari limbah limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir.PAGE