5
HEMOTHORAKS DIAGNOSIS BANDING GOLDEN DIAGNOSIS Ditemukan sesak nafas, nyeri dada, tanda syok yang disertai suara nafas menghilang dan perkusi pekak pada sisi dada yang mengalami trauma. PENEGAKAN DIAGNOSIS Diagnosis hemotoraks ditegakkan dengan adanya syok yang disertai suara nafas menghilang dan perkusi pekak pada sisi yang mengalami trauma. 1. Anamnesis Gejala dan tanda Mekanisme trauma 2. Pemeriksaan fisik Airway - look benda2 asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur laring, fraktur trakea - listen Dapat bicara, ngorok, berkumur-kumur, stridor - feel Breathing - Look pergerakan dinding dada (asimetris/simetris), warna kulit, memar - Listen vesikular paru, suara jantung, suara tambahan - Feel nyeri tekan Ciculation - Tingkat kesadaran - Warna kulit - Tanda-tanda laserasi - Perlukaan eksternal Disability - Tingkat kesadaran - Respon pupil - Tanda-tanda lateralisasi - Tingkat cedera spinal Exposure 3. Pemeriksaan penunjang Rontgen standar - Rontgen thorax anteroposterior dan lateral dapat membantu diagnosis hematothoraks dan pneumothoraks ataupun contusio pulmonum. Ro thoraks dilakukan bila os dalam keadaan stabil. - Terlihat bayangan difus radio-opak pada seluruh lapangan paru - Bayangan air-fluid level hanya pada hematopneumotoraks EKG Monitor laju nafas, analisis gas darah Pulse oksimetri DIAGNOSIS KERJA: HEMOTHORAKS Definisi Hemotoraks adalah pengumpulan darah di dalam rongga pleura. Sering terjadi pada situasi trauma dada mayor dan sering disertai dengan pneumothoraks. Hemothoraks massif yaitu terkumpulnya darah dengan cepat lebih dari 1500 ml di dalam rongga pleura. Etiologi Penyebab utama dari hemothoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah interkostal atau a. mamaria internal yang disebabkan oleh cedera tajam atau cedera tumpul.

60460566-4-HEMOTHORAKS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hemothraks

Citation preview

Page 1: 60460566-4-HEMOTHORAKS

HEMOTHORAKSDIAGNOSIS BANDING

GOLDEN DIAGNOSISDitemukan sesak nafas, nyeri dada, tanda syok yang disertai suara nafas menghilang dan perkusi pekak pada sisi dada yang mengalami trauma.

PENEGAKAN DIAGNOSISDiagnosis hemotoraks ditegakkan dengan adanya syok yang disertai suara nafas menghilang dan perkusi pekak pada sisi yang mengalami trauma.

1. Anamnesis Gejala dan tanda Mekanisme trauma

2. Pemeriksaan fisik Airway

- look benda2 asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur laring, fraktur trakea

- listen Dapat bicara, ngorok, berkumur-kumur, stridor- feel

Breathing- Look pergerakan dinding dada (asimetris/simetris), warna kulit, memar- Listen vesikular paru, suara jantung, suara tambahan- Feel nyeri tekan

Ciculation- Tingkat kesadaran - Warna kulit- Tanda-tanda laserasi- Perlukaan eksternal

Disability - Tingkat kesadaran- Respon pupil- Tanda-tanda lateralisasi- Tingkat cedera spinal

Exposure 3. Pemeriksaan penunjang

Rontgen standar- Rontgen thorax anteroposterior dan lateral dapat membantu diagnosis

hematothoraks dan pneumothoraks ataupun contusio pulmonum. Ro thoraks dilakukan bila os dalam keadaan stabil.

- Terlihat bayangan difus radio-opak pada seluruh lapangan paru- Bayangan air-fluid level hanya pada hematopneumotoraks

EKG Monitor laju nafas, analisis gas darah Pulse oksimetri

DIAGNOSIS KERJA: HEMOTHORAKSDefinisi

Hemotoraks adalah pengumpulan darah di dalam rongga pleura. Sering terjadi pada situasi trauma dada mayor dan sering disertai dengan pneumothoraks. Hemothoraks massif yaitu terkumpulnya darah dengan cepat lebih dari 1500 ml di dalam

rongga pleura. EtiologiPenyebab utama dari hemothoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah interkostal atau a. mamaria internal yang disebabkan oleh cedera tajam atau cedera tumpul.

Page 2: 60460566-4-HEMOTHORAKS

Penyebab tersering dari hemothoraks adalah trauma. Traumatic

o Trauma tumpulo Trauma tajam

Nontraumatic or spontaneouso Neoplasia (primary or metastatic)o Pulmonary embolism dengan infarctiono Bullous emphysemao Tuberculosis o Pulmonary arteriovenous fistulaeo Hereditary hemorrhagic telangiectasiao Nonpulmonary intrathoracic vascular pathology (eg, thoracic aortic aneurysm, aneurysm of the

internal mammary artery)o Catamenial

Hemothoraks massif lebih sering disebabkan oleh luka tembus yang merusak pembuluh darah sistemik atau pembuluh darah pada hilus paru.

Manifestasi Klinis Nyeri dada pleuritik Dispnea Takikardia Takipnea Hipotensi Vena leher kolaps akibat hipovolemia berat, tetapi kadang-kadang ditemukan distensi vena

jugularis (jika disertai tension pneumothoraks). Jarang terjadi efek mekanik dari darah yang terkumpul di intrathoraks lalu mendorong mediastinum sehingga menyebabkan distensi JVP.

Inspeksi : biasanya tidak tampak kelainan, mungkin gerakan nafas tertinggal palpasi : fremitus sisi yang terkena lebih keras dari sisi lain perkusi: pekak dengan batas yang tidak jelas, tergantung jumlah perdarahan yang ada di

rongga auskultasi : bunyi nafas mungkin tidak terdengar atau menghilang.

Patofisiologi

Trauma pada thoraks

Laserasi paru atau laserasi pembuluh darah intercostalis atau arteria maamria interna

Perdarahan darah terakumulasi di rongga pleura (Hemothoraks)

Progresif

Kehilangan darah

CO

Tekanan darah

Aliran darah ke perifer <<

Wajah, bibir sianosiskulit pucat, dingin, keringat dingin

HR (takikardi)

Menekan paru Gangguan pengembangan paru

Ggn ventilasi

O2 CO

2

DispneaRR (takipnea)

Nyeri dada

Page 3: 60460566-4-HEMOTHORAKS

PENATALAKSANAANa. Primary survey

1) Airway dengan kontrol servikalPenilaian:

Perhatikan patensi airway (inspeksi, auskultasi, palpasi) Penilaian akan adanya obstruksi

Management: Lakukan chin lift dan atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line immobilisasi Bersihkan airway dari benda asing.2) Breathing dan ventilasi

Penilaian Buka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol servikal in-line

immobilisasi Tentukan laju dan dalamnya pernapasan Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat deviasi

trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-otot tambahan dan tanda-tanda cedera lainnya.

Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor Auskultasi thoraks bilateral

Management: Pemberian oksigen Dekompresi pleura bersamaan dengan pemberian infuse, chest tube no 38 French

dipasang setinggi putting susu, anterior dari garis midaksilaris, kemudian hubungkan dengan WSD

3) Circulation dengan kontol perdarahanPenilaian Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal Mengetahui sumber perdarahan internal Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus. Tidak diketemukannya

pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya resusitasi masif segera. Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis. Periksa tekanan darah

Management: Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk

pemeriksaan rutin, kimia darah, golongan darah dan cross-match serta Analisis Gas Darah (BGA).

Beri cairan kristaloid 1-2 liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat Transfusi darah dengan golongan darah spesifik secepatnya atau darah dari rongga pleura

dapat dikumpulkan dalam penampungan yang ccocok untuk autotransfusi. Pemasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jaringan.

4) Disability Menilai tingkat kesadaran memakai GCS Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi tanda-tanda

lateralisasi.

5) Exposure/environment

Page 4: 60460566-4-HEMOTHORAKS

Buka pakaian penderita Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan temapatkan pada ruangan yang cukup

hangat.

b. Tambahan primary survey Pasang monitor EKG Kateter urin dan lambung Monitor laju nafas, analisis gas darah Pulse oksimetri Pemeriksaan rontgen standar Lab darah

c. Resusitasi fungsi vital dan re-evaluasiRe-evaluasi penderita

Penilaian respon penderita terhadap pemberian cairan awal Nilai perfusi organ (nadi, warna kulit, kesadaran, dan produksi urin) serta awasi tanda-

tanda syok. Evaluasi darah yang keluar setelah pemasangan WSD

Indikasi torakotomi: Adanya perdarahan masif (setelah pemasangan WSD) - Ditemukan jumlah darah inisial > 750 cc, pada pemasangan WSD < 4 jam setelah

kejadian trauma.- Perdarahan 3-5 cc/kgBB/jam dalam 3 jam berturut-turut- Perdarahan 5-8 cc/kgBB/jam dalam 2 jam berturut-turut- Perdarahan > 8cc/kgBB/jam dalam 1 jam

Bila berat badan dianggap sebagai 60 kg, maka indikasi operasi, bila produksi WSD: - ≥ 200 cc/jam dalam 3 jam berturut-turut- ≥ 300 cc/jam dalam 2 jam berturut-turut- ≥ 500 cc dalam ≤ 1 jam

d. Secondary survey1) Anamnesis AMPLE dan mekanisme trauma2) Pemeriksaan fisik

Kepala dan maksilofasial Vertebra servikal dan leher Thorax Abdomen Perineum Musculoskeletal Neurologis Reevaluasi penderita

e. Terapi definitifTorakotomi cito utnuk menghentikan perdarahan

f. Rujuk Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani pasien karena

keterbatasan SDM maupun fasilitas serta keadaan pasien yang masih memungkinkan untuk dirujuk.

Tentukan indikasi rujukan, prosedur rujukan, dan kebutuhan penderita selama perjalanan serta komunikasikan dnegan dokter pada pusat rujukan yang dituju.

Page 5: 60460566-4-HEMOTHORAKS

PROGNOSISDubiatergantung pada kecepatan diagnosis dan ketepatan penatalaksanaannya.

KOMPLIKASI Hemothoraks massif : syok hipovolemia

hipoksia akibat gangguan ekspansi paru