Upload
haechan-amoi
View
1.556
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
Epidemiologi
dr. Joy Zeekeon,M.Kes
Epidemiologi
Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan-determinan frekuensi penyakit dan kesehatan pada populasi manusia.Berdasarkan definisi diatas, riset epidemiologi dibagi menjadi 2 kategori : 1) Studi deskriptif; 2) studi analitik.
Studi deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi penyakit menurut orang, tempat dan waktu. Studi analitik bertujuan untuk memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor penyebab penyakit. Karena berfungsi sebagai penjelas, maka studi analitik disebut juga studi penjelas.
Epidemiologi
studi deskriptifstudi deskriptif adalah riset epidemiologi yang bertujuan menggambarkan pola distribusi penyakit dan determinan penyakit menurut populasi, letak geografis, dan waktu.indikator yang digunakan adalah : -umur -gender -ras -status perkawinan -pekerjaan -variabel-variabel gaya hidup : seperti jenis makanan, pemakaian obat-obatan, perilaku seksual.
Epidemiologi
manfaat studi deskriptif : memberi masukan tentang pengalokasian
sumber daya dalam rangka perencanaan kesehatan.
memberikan petunjuk awal untuk merumuskan hipotesis.
studi deskriptif dapat dibagi dua kategori berdasarkan unit pengamatan/analisis :
1) unit pengamatan populasi2) unit pengamatan individu
Epidemiologi
rancangan studi deskriptif yang mengamati populasi :
1. studi korelasi populasi
2. rangkaian berkala
rancangan studi deskriptif yang mengamati individu adalah :
• laporan kasus (case report)• rangkaian kasus (case series)• studi potong lintang (cross-sectional)
Epidemiologi
Studi analitikStudi analitik adalah riset epidemiologi yang bertujuan untuk memperoleh penjelasan faktor-faktor risiko dan penyebab penyakit.Prinsip studi analitik : membandingkan risiko terkena penyakit antara kelompok terpapar dan tak terpapar faktor penelitian.Berdasarkan peran yang dimainkan peneliti terhadap faktor penelitian, studi analitik dapat dibagi dua yaitu:
1. Studi observasional 2. Studi eksperimental
Epidemiologi
Dikenal dua jenis studi observasional yaitu : 1. Studi kasus kontrol 2. Studi kohort
Berdasarkan teknik pengalokasian perlakuan, studi eksperimental dibagi menjadi 2 jenis :
1. Eksperimen murni 2. Eksperimen kuasi (semu)
Epidemiologi
Cross-sectional studi (studi potong lintang) Studi potong lintang adalah rancangan studi
epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian).
Dirancang untuk melakukan analisis data yang sifatnya telah terjadi atau sedang berlangsung dalam populasi penelitian, dengan model analisis secara deskriptif atau model hubungan sebab akibat. Sedangkan pelaksanaan pengukuran dilakukan sesaat (point time) .
Epidemiologi
Sifat
Data yang diperoleh sifatnya sesaat, penyebab maupun akibat diukur secara simultan.
Penyebab dapat berada bersama-sama pada saat pengukuran akibat, tetapi dapat juga diluar waktu pengukuran.
Model analisis variabel, adalah univariat, bivariat atau multivariat.
Epidemiologi
Kelebihannya1.Memungkinkan penggunaan populasi masyarakat umum
2.Desain relatif mudah, murah, dan hasilnya cepat
3.Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel
4.Tidak terancam dengan loss to follow up
5.Dapat dimasukkan sebagai tahap awal dari penelitian kohor atau eksperimen
6.Dapat digunakan sebagai tahap awal utk penelitian yg lebih konklusif
Epidemiologi
K e l e m a h a n n y a1. Lemah dalam menentukan hubungan sebab dan
akibat oleh karena variabel independen dan dependen diambil secara bersama.
2. Lebih banyak menjaring subyek yg mempunyai prevalensi masa sakit yg panjang daripada yg pendek
3. Membutuhkan subyek yg cukup besar
4. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit
5. Tidak praktis untuk kasus yang jarang
6. Dapat terjadi recall bias
Epidemiologi
CASE CONTROL STUDI
(STUDI KASUS KONTROL)
Adalah rancangan studi epidemiologi yg mempelajari hubungan antara PAPARAN dan
PENYAKIT, dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol berdasarkan STATUS PAPARANNYA.
Epidemiologi
Ciri Kasus Kontrol
1. Pemilihan subyek didasarkan atas status penyakit, utk kemudian diamati secara retrospektif apakah subyek mempunyai riwayat terpapar dgn faktor pemapar atau tidak.
2. Subyek yg terpapar dinyatakan sebagai kasus “ berupa insidensi yg muncul dalam satu populasi.
3. Subyek yg tdk terpapar dinyatakan sbg “ Kontrol “ yg dicuplik secara acak dari populasi yg berbeda dgn populasi asal kasus.
4. Sifat populasi kasus dan kontrol hendaknya setara
Epidemiologi
Sifat desain case control
Retrospektif
Apabila klasifikasi subyek dibuat (ditetapkan) pada waktu MULAI atau SEDANG mengalami
akibat paparan pada saat penelitian dimulai.
Epidemiologi
Sifat desain case control
Prospektif
Apabila klasifikasi subyek dibuat (ditetapkan) pada waktu akibat paparan TELAH TERJADI dan masih akan berlangsung terus sampai masa akan datang
Epidemiologi
Model Desain case control
Faktor pemapar (+++)
Kontrol(Normal)
POPULASI
FR (+)
FR (-)
FR (+)
FR (-)
Faktor pemapar ( ± )
Mat
chin
g
Retr
iksi
Epidemiologi
Kekuatan1. Relatif murah dan mudah dilakukan
2. Cocok untuk penyakit dengan periode prevalensi yg panjang
3. Karena subyek dipilih berdasarkan status penyakit, → ada keleluasaan peneliti menetukan ratio sampel kasus dan kontrol yang optimal
4. Dapat meneliti pengaruh sejumlah paparan terhadap sejumlah penyakit
Epidemiologi
Kelemahan
1.Alur metodologi inferensi kausal bertentangan dgn logika eksperimen klasik (anti logic)
2.Tidak efisien untuk mempelajari paparan-paparan yang langkah
3.Tidak dapat dihitung laju insidensi (kecepatan kejadian penyakit)
4.Tidak mudah memastikan hubungan temporal antara paparan dan penyakit.
Epidemiologi
Sumber Kasus
1. Rumah Sakit ( Hospital base )
2. Populasi / masyarakat / komunitas ( population
base ).
Epidemiologi
[ Keuntungan RS ]1. Praktis dan murah2. Bias recall kurang terjadi3. Kasus lebih kooperatif
[ Kerugiannya ]
1. Terjadi bias sentrifital dan akses diagnostil ( Bias karena faktor freferensi / penggunaan RS )
[ Keuntungan populasi ]1. Tidak terjadi bias karena pemilihan RS2. Karena populasi tergambar
Epidemiologi
Alternatif Pemilihan Kontrol
Karakter populasi sumber kasus
Komparabilitas kasus dan
kontrol
Pertimbangan praktis &
ekonomis
Epidemiologi
Sifat Kontrol :Tidak perlu mencerminkan karakter populasi kasus
Kontrol dipilih dari individu yg memiliki karakter yg serupa dgn populasi kasus
Jenis populasi kontrol adalah :
1. Rumah Sakit
2. Populasi umum
3. Tetangga
4. Teman
5. Kerabat keluarga
Epidemiologi
Desain Cohort adalah rancangan studi
epidemiologi yang mempelajari hubungan
antara paparan dan penyakit, dengan cara
membandingkan kelompok terpapar dengan
kelompok tidak terpapar “ status penyakit “
Studi Cohort
Epidemiologi
Ciri Studi Kohort
1.Pemilihan subyek didasarkan atas status paparannya, untuk kemudian diamati apakah didalam perkembangannya subyek mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.
2.Memungkinkan perhitungan laju insidensi ( ID ) dari masing-masing kelompok studi.
3.Peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan penyakit, dan tidak dengan sengaja mengalokasikan paparan
Epidemiologi
Studi Kohort Retrospektif
Apabila paparan telah terjadi sebelum peneliti memulai
penelitiannya. Disebut juga sebagai “Studi prospektif
historik atau Historical Prospektive” (Mausner dan Kramer )
Epidemiologi
Akibat (+)
Akibat (- )
Akibat (+)
Akibat (-)
POPULASI
Responden mulai terpapar pada masa lampau
Mulai ditetapkan sebagai kasus
Model Desain Cohort Retrospektif
Mulai ditetapkan sebagai kontrol
Waktu antara
Epidemiologi
Studi Kohort Prospektif
Apabila paparan sedang atau akan berlangsung
pada saat penelitian dimulai.
Epidemiologi
Akibat (+)
Akibat (- )
Akibat (+)
Akibat (-)
POPULASI
Responden mulai terpapar pada masa lampau dan mulai ditetapkan sebagai kasus
Model Desain Cohort Prospektif
Mulai ditetapkan sebagai kontrol
Epidemiologi