4 520

6 721 22

8 9 10 1123 24 25 26

12 1327 28

14 15 1629 @ 31ONov ODes

REPUBLlKAo Selasa o Rabu o Kamis • Jumat o Sabtu o Minggu

• Mar OApr OMei OJun OJul 0Ags OSep OOkt

RAN I YU LIANTY

"Saya mengenalkan nilai-mlaiIslam, keteladan para Nabi, dan sa-habat melalui dongeng dan komikagar anak-anak paham dan mengertiIslam. Ceritanya dikemas denganmenarik, kaya warna, dan tidakmenggurui sehingga tidak bosanmembaeanya," papar Rani kepadaRepublika.

Kebetulan dunia dongeng bukanhal baru bagi Rani. Sejak keeil diasenang membaea dan rajin menuliskomik. Namun, ia belum pede me-ngirimkan karyanya ke majalah.Karya-karyanya baru dibaea oleh se-batas teman-teman di sekolah. Luluskuliah dari Sastra Bahasa IndonesiaUPI Bandung, semangat menulisRani semakin menggelora. Ide eeritasemakin menumpuk dan tinggal di-tuangkan dalam bentuk tulisan. Na-mun, hal itu tidak semudah yangdibayangkannya. Karya perdana pe-rempuan yang masa keeil hingga re-maja dihabiskan di Sukabumi, JawaBarat, ini sempat ditolak pihak pe-nerbit.

"Naskah ditolak bukan berartikarya saya jelek," pikir Rani menye-mangati dirinya sendiri,

Dia meneoba menyelami karak-teristik yang diinginkan penerbit.Dari sana perempuan berkerudungini mendapat sinyal. Akhirnya, karyapertamanya seri petualangan NegeriAtmosphere bisa tembus ke pasaran

setiap anak pasti se-nang membaea ataumendengarkan do-ngeng. Masa ini harusdimanfaatkan denganmenyuguhkan eerita-

eerita yang mengandung nilai-nilai.Sebagai Muslim, nilai-nilai yang ha-rus ditanamkan tentunya bersumberdari Alquran dan hadis. Misi ini yangditanamkan penulis eerita Islam,Rani Yulianty (31 tahun). Dia berha-rap, setelah membaea karya-karya-nya, akan terbentuk anak-anakIslami yang memiliki kualitasu

Kllplnl Humas Un pad 2012

pada 2005.Triknya sudah dapat, pintu ber-

karya pun semakin lebar. Karya-karya Rani mengalir deras, mulaibuku berseri Hallo Balita, Baby Ani-mals, Sekar dan Si Belang, sampaiThe Best Stories Quran. Tidak terasasekitar 100 bacaan Islami anak-anakkarya Rani yang sudah diterbitkan.Beberapa di antaranya laris manishingga harus cetak ulang. Ada jugayang meraih penghargaan bergengsi,di antaranya dari Indigo Fellowship2011 dengan judul cerita anakAisyah and the Backbone.

•••Dari media buku, Rani merambah

pada komik video dan audio (CD).Menurutnya, media ini sedang trendan peluang ke depannya bagus. Ba-sisnya tetap dongeng, tetapi dalambentuk digital. Rani turut andilmengisi suara dan memainkan bo-neka jari saat menampilkan dongengdi video. "Semuanya kita kemas sa-ngat sederhana. Menggunakan bone-ka jari serta videonya nge-shoot dariBB, tapi antuasiasme anak-anak luarbiasa," ujarnya kagum.

Media digital ini salah satu alter-natif bagi orang tua yang tidak sem-pat membacakan dongeng buatanaknya. Caranya mudah saja, ting-gal disetel atau diputarkan videonya,lalu anak-anak mendengarkan ataumenonton.

Rani yang kaya ide kini sedangmempersiapkan konten baru ceritaanak-anak yang dikemas dalam web-site. Sebelumnya, dia bersama geng-nya membuat komunitas Cerita AnakIslam dengan website ceritaanak-islam.org. "Website ini sudah dibelipihak ketiga untuk dikelola lebihprofesionallagi," paparnya.

Sementara pada konten barunanti, Rani menyediakan media yanglebih luas lagi. Tidak hanya bacaan,tetapi lengkap dalam bentuk audio(mendengarkan cerita-Red) danvideo. Semua fasilitas ini diberikansecara gratis, tinggal mengunduh,mengopi, lalu menyetel. Masalah ke-untungan finansial, diakui Rani, ti-dak ada. Karena, misi utamanyaingin share pada anak-anak melaluidongeng yang bermutu. "Konten inilagi digarap, sernoga saja bisa segeraterwujud," ungkapnya.

•••Ide cerita mengalir dari mana

pun, saat men onton televisi, memba-

ca buku, atau browsing internet. Se-belum ide-ide itu menghilang, ditam-pung dalam 'bank ide/naskah'. Bankini, kata Rani antusias, sebagai ta-bungan tulisan yang di dalamnya be-rupa ringkasan atau garis besarcerita. Kalau ada yang membu-tuhkan atau ada waktu luang tinggalmengembangkan ceritanya.

Kegiatan menulis diakui perem-puan ramah ini tidak dilakukan se-cara intensif. Kegiatannya lumayanpadat. Saat ini Rani bekerja di per-

usahaan, di samping juga kuliah S2di Sastra Kontemporer Unpad Ban-dung. Untungnya tempat ia bekerjamasih mendukung dunia menulisnya."Di waktu luang atau ada pesanan,baru menyempatkan menulis," ujar-nya. "Kalau sudah deadline, justrusemangat menulis semakin kencang,pernah setengah jam bisa kelar,"

Rani yang mendapat dukungankuat dari suami dan keluarganya sa-at ini sedang melakukan tesis untukmenyelesaikan S2. Tesisnya tidakjauh-jauh dari bacaan anak. "Objekpenelitian saya tentang cerita rakyatuntuk anak-anak. Ada beberapacerita yang akan dijadikan sample,"ujarnya berpromosi -,Pilihannya inimerujuk kekayaan cerita rakyat yangada di Indonesia. Setiap daerah pastimempunyai cerita rakyat. Kalau di-gali, tidak akan ada habisnya.

Dalam berkarya, pernahkah Ranimengalami mandek? "Alhamdulillah,kalau sampai mandek tidak pernah,"kata istri Fauzi Nurhasan ini. Kalaumandek, biasanya karena kurangmembaca. Karena kalau sudah mem-baca, ide akan berdatangan daningin segera dituangkan ke dalambentuk tulisan.

Kalau ditanya suka dan duka,pasti ada. Rani memerinci, sukanyakalau buku sudah terbit, ada yangmeresensi, direspons pembaca, danlaris manis di pasaran. Sedangkandukanya, selain pernah ditolak, per-nah juga menerima tawaran menulisdari agen. Bukunya laris manis sam-pai cetak ulang, tapi keuntunganpas-pasan. Semua ini menjadi pe-ngalaman berharga untuk lebih majulagi. _ Susie evidia y

Pendidikan:51 Sastra Indonesia UPI8andung52 Sastra Kontemporer Unpad 8andung (Semester Akhir]Website: blog.raniyulianty.com

Prestasi:• Menerbitkan lebih dari 100buku bacaan Islami anak-anak.• Penghargaan IndigoFellowship 2011juara ketiga untuk cerita anak Aisyah

and the Backbone.• Platinum Runner up Internet Sehat 2011.• Inisiator komunitas Cerita Anak Islam, ceritaanakislam.org

Nama Lengkap RaniYuliantyTempat Tanggal Lahir : 8ogor, 22 Juli 1981Nama Suami Fauzi Nurhasan