10
Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) Volume 01 Nomor 02 Tahun 2020 (Hal: 92-101) https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/prisma PENGARUH LITERASI KEUANGAN, GAYA HIDUP PADA PERILAKU KEUANGAN PADA GENERASI MILENIAL Nurul Safura Azizah Program Studi Akuntansi STIE Sutaatmadja, Subang, Indonesia Email: [email protected] INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACK Histori Artikel Tgl. Masuk : 8 November 2019 Tgl. Diterima : 18 Februari 2020 Tersedia Online : 31 Maret 2020 Tujuan ini adalah untuk mengeji pengaruh literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku keuangan milenial, tepatnya di kota Subang. Populasi dalam penelitan ini adalah Melenial di Kota Subang denga batas usia 21-37 Tahun. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah Theory Planned Behavior karena teori tindakan beralasan dan teori perilaku rencanaan adalah sebuah teori yang dirancang untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku dalam konteks yang spesifik. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa, Terdapat hubungan antara literasi keuangan dengan perilaku keuangan milenial, dimana tingginya tingkat literasi keuangan yang dimiliki melenial makasemakin tinggi tingkat perilaku keuangangnya.Terdapat hubungan antara gaya hidup dengan perilaku keuangan, semakin baik milenail mengatur gaya hidup yang benar dan tepat maka perilaku keuangan mahasiswa akan semakin bagus dalam pengelolaannya.Terdapat hubungan antara literasi keuangan dan gaya hidup karena semakin baik tingkat literasi dan kepercayaann maka semakin tinggi perilaku keuangan Keywords: Literasi Keuangan, Gaya Hidup, Perilaku Keuangan PENDAHULUAN Dalam zaman yang sudah moderen ini sudah banyak perubahan dari tahun- tahun kebelakang, salah satunya itu tentang perilaku keuangan atau behaviour finance, perilaku keuangan ini menurut Ida dan Dwita (2010) menyebutkan bahwa perilaku keuangan mulai dikenal dan berkembang didunia bisnis dan akademis pada tahun 1990. Perilaku keuangan yang baik harusnya mencerminkan pada perilaku keuangan yang baik dan bertanggung jawab sehingga seluruh keuangan baik individu maupun keluarga dan masyarakat dapat dikelola dengan tepat (Rumini dkk., 2019). Apalagi di zaman era globalisasi saat ini semua kebutuhan dapat cepat dan mudah dijangkau. Kenyamana, kemudahan dan kecepatan ini sudah memanjakan kita, dengan segala konsekuensinya yaitu memberi dampak positif maupun negatif, terutama bagi kaum-kaum muda atau yang sering kita dengar dengan istilah generasi milenial Berdasarkan data Indonesia Millennial Report dikemukakan oleh OJK pada tahun2019 menunjukan, sebanyak 51% uang milenial dihabiskan untuk keperluan konsumtif. Sedangkan untuk dana tabung, menujukan sebanyak 51% dan yang

92-Nurul-Safura-Azizah - COnnecting REpositoriesî ì î ìW ] u ~W o ( } uZ ] D Z ] Á l µ v v ] õ ï WHUDNKLU KDQ\D \DQJ GXJXQDNDQXQWXNLQYHVWDVL 'DUL VLQL WHUOLKDW SHULODNX NHXDQJDQ

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi)Volume 01 Nomor 02 Tahun 2020 (Hal: 92-101)

    https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/prisma

    PENGARUH LITERASI KEUANGAN, GAYA HIDUP PADAPERILAKU KEUANGAN PADA GENERASI MILENIAL

    Nurul Safura Azizah

    Program Studi Akuntansi

    STIE Sutaatmadja, Subang, Indonesia

    Email: [email protected]

    INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACK

    Histori ArtikelTgl. Masuk : 8 November 2019Tgl. Diterima : 18 Februari 2020Tersedia Online : 31 Maret 2020

    Tujuan ini adalah untuk mengeji pengaruh literasikeuangan dan gaya hidup terhadap perilaku keuanganmilenial, tepatnya di kota Subang. Populasi dalampenelitan ini adalah Melenial di Kota Subang dengabatas usia 21-37 Tahun. Teori yang digunakan dalamartikel ini adalah Theory Planned Behavior karena teoritindakan beralasan dan teori perilaku rencanaanadalah sebuah teori yang dirancang untuk memprediksidan menjelaskan perilaku dalam konteks yang spesifik.Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa, Terdapathubungan antara literasi keuangan dengan perilakukeuangan milenial, dimana tingginya tingkat literasikeuangan yang dimiliki melenial makasemakin tinggitingkat perilaku keuangangnya.Terdapat hubunganantara gaya hidup dengan perilaku keuangan, semakinbaik milenail mengatur gaya hidup yang benar dantepat maka perilaku keuangan mahasiswa akansemakin bagus dalam pengelolaannya.Terdapathubungan antara literasi keuangan dan gaya hidupkarena semakin baik tingkat literasi dan kepercayaannmaka semakin tinggi perilaku keuangan

    Keywords:Literasi Keuangan, Gaya Hidup,Perilaku Keuangan

    PENDAHULUAN

    Dalam zaman yang sudah moderenini sudah banyak perubahan dari tahun-tahun kebelakang, salah satunya itutentang perilaku keuangan ataubehaviour finance, perilaku keuangan inimenurut Ida dan Dwita (2010)menyebutkan bahwa perilaku keuanganmulai dikenal dan berkembang diduniabisnis dan akademis pada tahun 1990.Perilaku keuangan yang baik harusnyamencerminkan pada perilaku keuanganyang baik dan bertanggung jawabsehingga seluruh keuangan baikindividu maupun keluarga danmasyarakat dapat dikelola dengan tepat(Rumini dkk., 2019). Apalagi di zaman

    era globalisasi saat ini semuakebutuhan dapat cepat dan mudahdijangkau. Kenyamana, kemudahan dankecepatan ini sudah memanjakan kita,dengan segala konsekuensinya yaitumemberi dampak positif maupun negatif,terutama bagi kaum-kaum muda atauyang sering kita dengar dengan istilahgenerasi milenial

    Berdasarkan data IndonesiaMillennial Report dikemukakan olehOJK pada tahun2019 menunjukan,sebanyak 51% uang milenialdihabiskan untuk keperluan konsumtif.Sedangkan untuk dana tabung,menujukan sebanyak 51% dan yang

  • 2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 93

    terakhir hanya 2% yangdugunakan untuk investasi

    Dari sini terlihat perilakukeuangan generasi muda ataumilenial lebih banyak untuk kegiatankonsumtifnya, dari pada untukmenabung dan investasi.Kemodernan teknologi memboyongdampak signifikan bagikeberlangsungan kehidupanmasyarakat. Berbagam kemudahanyang ditimbulkan karena adanyateknologi yang semakin berkembangpada saat ini salah satunyaberdampak pada perilaku masyarakat.Apabila masyarakat tidak pandaimengendalikan diri di era persainganglobal saat ini maka akan dapatterbawa derasnya arus globalisasi,salah satu contoh yang mudahterkena dampak derasnya globalisaiadalah generasi milenial.

    Apabila masyarakat tidak pandaimengendalikan diri di era persainganglobal saat ini maka akan dapatterbawa derasnya arus globalisasi,salah satu contoh yang mudahterkena dampak derasnya globalisaiadalah generasi milenial. Generasimillenial lahir di zaman dengan aksesyang mudah ke lembaga keuangan.Millenial adalah generasi pertamayang tumbuh dengan komputer daninternet, akan lebih mudah bagimillenial untuk mempelajari sektorkeuangan dengan cepat danmenerapkannya ke dalam kehidupan.Untuk berinvestasi, millenial cukupmengakses segala hal yangdibutuhkannya melalui internet digadget mereka.

    Generasi millenial lahir di zamandengan akses yang mudah ke lembagakeuangan. akan lebih mudah bagimillenial untuk mempelajari sektorkeuangan dengan cepat danmenerapkannya ke dalam kehidupan.Untuk berinvestasi, millenial cukup

    mengakses segala hal yangdibutuhkannya melalui internet di gadgetmereka. Gaya hidup yang dinamisditambah minimnya pengetahuanpengelolaan keuangan membuat merekamillenial merasa sulit untuk mengaturkeuangan. Sebagian millenial juga masihsulit mengatur keuangannya sesuai skalaprioritas.

    Stigma milenial yang cenderungboros, tidak bisa menabung, lebih sukajalan-jalan, beli gadget, nongkrong dicafe, beli barang branded dengan hargaselangit, beli kopi mahal untuk postinginstagram dan masih banyak lagi, yangkemudian turut membuat milenial banyakmelakukan kesalahan keuangan.Akibatnya dari perilaku konsumtif milenialmengakibatkan cenderung gagal dalammengelola keuangan mereka. Lantasdari itu, kecerdasan finansial menjadi halyang mesti diperhatikan di kehidupanyang serba modern seperti sekarang ini.Kecerdasan finansia adalah kemampuanyang dimiliki oleh seseorang untukmengatur sumber daya keuangan yangdimilikinya, dengan kesejahteraanfinansial sebagai tujuan akhirnya (Fauzi,2006; 19).

    Menurut Otoritas Jasa KeuanganOJK (2014), Literasi Keuangan adalahpengetahuan, keterampilan, dankeyakinan, yang mempengaruhi sikapdan perilaku untuk meningkatkan kualitaspengambilan keputusan dan pengelolaankeuangan dalam rangka mencapaikesejahteraan. Jadi pemahaman darilierasi keuangan dapat membatu kitadalam pengelolaan keuangan agar dapatmengatur keuangan secara baik danbertanggung jawab, maka dari itudiharapkan dari pemahaman tentangliterasi keuangan dapat terciptanya tarafberkehidupan masyarakat yangdiinginkan akan meningkat, karenasebarap banayak atau tinggin tingkatpenghasilan seseorang tapi tanpakemampuan seseorang dalam mengelolakeuangan yang tepat, keselamatandalam finansial pasti akan sulit tercapai.Banyaknya masyarakat yang tidakmemahami tentang keuangan

  • 94 Volume 01 Nomor 02 Maret 2020

    mengakibatkan mereka mengalamikerugian, baik itu diakibat penurunankondisi perekonomian atau inflasimaupun karena berkembangnya sistemekonomi yang cenderung borosdisebabkan karena masyarakat semakinkonsumtif. Contohnya didalammasyarakat banyak yang memanfaatkankredit rumah dan kartu kredit, tetapikarena pengetahuannya minim, tidaksedikit yang mengalami kerugian atausering terjadi perbedaan perhitunganantara konsumen dan bank.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK)sebagai regulator keuangan diIndonesia melakukan penelitian untukmengetahui tingkat literasi keuangandi kalangan masyarakat. Surveinasional literasi keuangan yangdilakukan oleh OJK pada tahun 2016menunjukkan hasil bahwa baru21,48% dari total penduduk Indonesiayang tergolong well literate (memilikipengetahuan dan keyakinan tentanglembaga jasa keuangan serta produkjasa keterampilan dalammenggunakan produk dan jasakeuangan), dengan kata lainmenunjukan bahwa perilakukeuangan masyarakat terkaii daritujuan keuangan adalah masyarakatIndonesia masih didominasi dengantujuan janggak pendek unrukmemenuhi kehidupan sehari-hari danmempertahankan hidup dimasasekarang dibandingkan denganperencanaan untuk masa yang akandating.

    Literasi keuangan merupakankeharusan bagi setiap individu agarterhindar dari masalah keuangan.Masalah keuangan seringkali terjadikarena kurang pahamnya individumengenai pengetahuan keuangandan kebiasaan pengaturan keuanganyang buruk. Hal ini bisa dilihat daripola gaya hidup yang tidak seimbangdengan penghasilan, manajemenhutang yang caruk maruk, defisitkeuangan yang berkesinambungan,tidak melakukan pencatatan denganbenar dan tidak memiliki tujuan

    keuangan. Gaya hidup yang tidakdisesuaikan dengan kemampuankeuangan juga terkadangmenyebabkan seseorang melakukansegala cara. Gaya hidupmencerminkan pola konsumsi yangmenggambarkan pilihan seseorangbagaimana ia menggunakan waktudan uang (Sumarwan, 2011)

    Gaya hidup menggambarkan“Keseluruhan diri seseorang” yangberinteraksi dengan lingkunganannya.Gaya hidup merupakan pola hidupseseorang yang dinyatakan dalamkegiatan, minat, dan pendapatnyadalam membelanjakan uangnya danmengalokasikan waktu yangdimilikinya. Gaya hidup dibentukmelalui interaksi sosial. Gaya hidupsebagai cara yang ditempuhseseorang dalam menjalani hidupnyayang meliputi aktivitas, minat, sikap,konsumsi dan harapan. MenurutFudyartanta (2012) didalam jurnalnyaKanserina (2015) Gaya hidupmahasiswa dapat berubah, akantetapi perubahan ini bukandisebabkan oleh berubahnyakebutuhan. Pada masa puber, bukanlagi orang tua yang menjadi model,melainkan orang-orang yangumumnya sama yang menjadi modelutama.

    Dari pengamatan yang penelitilihat, peneliti menemukan adanyafenomena gaya hidup dalam perilakukeuangan dikalangan milenial, yangmengakibatkan milenial banyak yangmengikuti zaman dengan gaya hidupkekinian atau hedonisme. Hedonismini merupakan sifat seseorang untukperilaku hidup mewah. Adanyakehidupan hedonise ini dikalanganmilenial dapat terlihat dari kehidupankekeinannya sehari-hari seperti yangsudah dijelaskan diatas milenial seringberfoya-foya seperti suka jalan-jalan,beli gadget, nongkrong di cafe, belibarang branded dengan hargaselangit, beli kopi mahal untuk postinginstagram. Dengan kondisi keuanganyang memadai agar sebisa mungkin

  • 2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 95

    melenial mengikuti arus moderenitasdengan barang-barang berkelas, gayaberpakaian, danadan sesuai denganstyle saat ini agar terciptanya imagesebagai seseorang yang berkelas. Halbisa disebabkan karena rendahnyatingkat pemahaman mengenaipengelola keuangan yang tepat,apabila mereka memahamibagaimana cara mengelola keuanganyang tepat maka meraka tidak akanterjeruus dalam ruang linkuphedonism, atau tidak boros dalammemperlakukan keuangan.

    Dengan gaya hidup yang tinggimembuat perilaku keuangan jugamenjadi gambaran bagaimanaseseorang bersikap ketika dihadapkandengan keputusan keuangan yangharus diambilnya. Seseorang yangmampu mengambil keputusan dalammengelola keuangannya tidak akanmengalami kesulitan di masa depandan memperlihatkan perilaku yangsehat sehingga mampu menentukanskala prioritas tentang apa yangmenjadi kebutuhan dan keinginannyaChinen & Hideki (2012). Sehinggasetelah mengetahui dasar daripenegloalan keuangan, sehingga kitaakan tahu bahwa segala sesuatuharus diawali dengan berfikir terlebihdahulu sebelum bertindak.

    KERANGKA TEORITIS DANPENGEMBANGANHIPOTESIS

    Theori of plannel behaviou

    Teori Perilaku Rencanaan Teoriperilaku rencanaan diperkenalkanoleh Icek Ajzen melalui artikelnya“From Intention to Actions: a Theory ofPlanned Behavior.” Teori inidikembangkan dari teori tindakanberalasan, yang juga diperkenalkanoleh Icek Ajzen dan koleganya MartinFishbein pada tahun 1975. Theory ofPlanned Behavior ini merupakan teoritindakan beralasan dan teori perilaku

    rencanaan adalah sebuah teori yangdirancang untuk memprediksi danmenjelaskan perilaku dalam konteksyang spesifik (Ajzen 1991). Teori inimengasumsikan bahwa perilakuseseorang tidak hanya dikendalikanoleh dirinya sendiri (kontrol penuhindividual), tetapi juga membutuhkankontrol yaitu ketersediaan sumberdaya dan kesempatan bahkanketrampilan tertentu, sehingga perluditambahkan konsep kontrol perilaku(perceived behavioral control) yangdipersepsikan akan memengaruhi niatdan perilaku. Theory of plannedbehavior menjelaskan.

    Sommer (2011) mengatakanbahwa perilaku manusia bisadisebabkan olehalasan-alasan ataukemungkinan yang berbeda, hal iniberarti bahwa keyakinan seseorangtentang konsekuensi darisikap/perilaku, keyakinan akanekspektasi terhadap orang lain danadanya faktor-faktor yang mungkinmenghalangi perilaku tersebut. Teoriini menunjukkan bahwa latar belakangseperti gender, usia, pengalaman,pengetahuan akan mempengaruhikeyakinan seseorang terhadapsesuatu yang pada akhirnya akanmempengaruhi perilaku seseorangtersebut.

    Literasi keuangan

    Definisi tentang literasi keuangantelah banyak dikemukakan olehbeberapa ahli, diantaranya sebagaiberikut:

    Lusardi (2012) menyatakanbahwa literasi keuangan ialah suatuketerampilan yang harus dikuasai olehsetiap individu untuk memperbaikitaraf hidupnya dengan upayapemahaman terhadap perencanaandan pengalokasian sumber dayakeuangan yang tepat dan efisien.Selain itu Huston (2010)mendefinisikan literasi keuangansebagai keahlian yang dimiliki olehindividu dengan kemampuannyauntuk mengelola pendapatannya agar

  • 96 Volume 01 Nomor 02 Maret 2020

    tercapai peningkatan kesejahteraanfinansial. Literasi keuangan yangmenjadi hal dasar yang harusdipahami dan dikuasai oleh setiapindividu karena berpengaruh terhadapkondisi keuangan seseorang sertamemiliki dampak terhadappengambilan keputusan ekonomiyang baik dan tepat (Anggraeni, 2015).

    Seseorang dengan kemampuandan pengetahuan literasi keuanganyang baik dan bertanggung jawab,mampu untuk melihat uang dengansudut pandang yang berbeda danmemiliki kemamampuan untukmengendalikan atas kondisikeuangannya tiadak hanya mengkiutinafsu untuk konsumfif atau mengikutizaman. Menjaikan individu tersebutakan tahu apa yang harus dilakukandengan uang yang sedang dimilikinyadan sehingga tau memanfaatkannyasebagai mana mestinya.

    Gaya Hidup

    Menurut Setiadi (2010:148),gaya hidup didefinisikan sebagai,cara hidup yang didefinisikan olehbagaimana orang menghabiskanwaktu mereka, apa yang merekapikirkan tentang diri mereka sendiridan juga dunia sekitarnya.Kemudian dilanjutkan denganpenelitian Minor dan Mowen (2002)di dalam jurnal Rahayu danAlimudin (2015, hal.4) menyatakanbahwa:

    Gaya hidup adalahmenunjukkan bagaimana oranghidup, bagaimana membelanjakanuangnya dan bagaimanamengalokasikan waktu. Sehinggadapat disimpulkan bahwa gayahidup adalah pola hidup seseorangyang dinyatakan dalam kegiatan,minat, dan pendapatnya dalammembelanjakan uangnya danbagaimana mengalokasikan waktu.

    Gaya hidup mencerminkanpola konsumtif yangmenggambarkan pilihan seseoranguntuk bagaimana ia

    mempergunakan waktu danuangnya. Jadi definisi di atas dapatdisimpulkan bahwa gaya hiduplebih menggambarkan perilakuseseorang, yaitu bagaimana iahidup, menggunakan uangnya danmemanfaatkan waktu yangdimilikinya.

    Perilaku keuangan

    Menurut penelitian Ricciardi &Simon dalam Bikas (2012) didalam jurnal Anita Sari (2015,hal.174) menyatakan bahwa:

    Perilaku keuangan adalah hasildari struktur berbagai ilmu, Strukturilmu yang pertama adalah psikologidimana menganalisis prosesperilaku dan pikiran, bagaimanaproses psikis ini dipengaruhi olehfisik, lingkungan eksternal manusia.Struktur ilmu yang kedua adalahfinances atau keuangan, termasukdi dalamnya adalah bentuk sistemkeuangan, distribusi danpenggunaan sumber daya.

    Menurut penelitian Nababandan Sadalia (2012) di dalam jurnalAnita Sari (2015, hal.174) perilakukeuangan berhubungan denganbagaimana seseorangmemperlakukan, mengelola, danmenggunakan sumber dayakeuangan yang ada padanya.Individu yang memiliki perilakukeuangan yang bertanggung jawabcenderung efektif dalammenggunakan uang yangdimilikinya, seperti membuatanggaran, menghemat uang,mengkontrol belanja, berinvestasi,serta membayar kwajiban tepatwaktu.Dalam melaksanakan proses

    pengelolaan tersebut dalamperilaku keuangan itu tidak mudahuntuk menjalankanya dalamkehidupan sehari-hari karenaterdapat beberapa langkahsistematis yang harus diikuti.Sehingga setelah mengetahuidasar dari penegloalan keuangan,sehingga kita akan tahu bahwa

  • 2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 97

    segala sesuatu harus diawalidengan berfikir terlebih dahulusebelum bertindak. Dari situperilaku keuangan yang bijak danberjanggung jawab akan tercipta.

    Generasi Melenial

    Generasi Millenial Generasimillenial merupakan generasi yanglahir diantara tahun 1977-1994,dimana fase tersebut merupakanfase terjadinya perkembanganteknologi yang pesat dalamkehidupan seharihari (Panjaitandan Prasetya, 2017). Sedangkanpendapat Smith dan Nichols (2015),menyatakan bahwa generasimillenium adalah individu yanglahir antara tahun 1980- 2000.Generasi tersebut disebut generasimillenium karena generasi tersebuttumbuh di zaman digital (Kaifi, et.al,2012). Ciri-ciri lain dari generasimillenial adalah ditandai dengantingkat pendidikan danpengetahuan yang lebih baik darigenerasi sebelumnya. MenurutPanjaitan dan Prasetya (2017),karakteristik lain dari generasimillenial adalah kecanduan internet,memiliki rasa percaya diri danharga diri yang tinggi serta lebihterbuka dan memiliki toleransiterhadap perubahan yang terjadidalam masyarakat.

    Karakteristik GenerasiMillenial

    Karakteristik yang terbentuk padagenerasi millenial adalah kecanduaninternet, percaya diri dan harga diritinggi dan lebih terbuka danbertoleransi terhadap perubahan. Kilber,et al (2014). Penelitian dari Huybers(2011) memperlihatkan gaji, pemberianpengakuan untuk individu, jadwal kerjayang fleksibel, career advancementsebagai faktor yang penting bagigenerasi millenial. Kepuasan kerjagenerasi millennial ditentukan olehfaktor intrinsik seperti kesempatanuntuk kepemilikan organisasi,

    pemberian pelatihan, persepsi atasdukungan supervisor, pekerjaan yangbervariasi dan bermakna, dankeseimbangan antara kehidupan –pekerjaan. Solnet dan Hood (2008).

    PEMBAHASAN

    Hubungan Literasi Keuangandengan Perilaku Keungan Milenial

    Literasi keuangan Definisi tentangliterasi keuangan telah banyakdikemukakan oleh beberapa ahli,diantaranya sebagai berikut: Lusardi(2012) menyatakan bahwa literasikeuangan ialah suatu keterampilanyang harus dikuasai oleh setiapindividu untuk memperbaiki tarafhidupnya dengan upaya pemahamanterhadap perencanaan danpengalokasian sumber dayakeuangan yang tepat dan efisien.

    Selain itu Huston (2010)mendefinisikan literasi keuangansebagai keahlian yang dimiliki olehindividu dengan kemampuannyauntuk mengelola pendapatannya agartercapai peningkatan kesejahteraanfinansial. Literasi keuangan yangmenjadi hal dasar yang harusdipahami dan dikuasai oleh setiapindividu karena berpengaruh terhadapkondisi keuangan seseorang sertamemiliki dampak terhadappengambilan keputusan ekonomiyang baik dan tepat (Anggraeni, 2015).

    Seseorang dengan kemampuandan pengetahuan literasi keuanganyang baik dan bertanggung jawab,mampu untuk melihat uang dengansudut pandang yang berbeda danmemiliki kemamampuan untukmengendalikan atas kondisikeuangannya tiadak hanya mengkiutinafsu untuk konsumfif atau mengikutizaman. Menjaikan individu tersebutakan tahu apa yang harus dilakukan

  • 98 Volume 01 Nomor 02 Maret 2020

    dengan uang yang sedang dimilikinyadan sehingga tau memanfaatkannyasebagai mana mestinya.

    Hubungan perilaku keuanganmerupakan perilaku seseorang tetangmengatur atau mengelola keuanganperibadi mereka, bagai mana iamenyikapinya. Terlepas dari baik atauburuknya ia mengelola keuangan.Tetapi hal buruk dalam mengelolakeuangan dapat dicegah, salahsatunya dari seberapa tau ataupemahaman ia tentang literasikeunagan, karena dari pemahamantentang literasi keuangan dapatmembawa dampak positif dalamperilaku kita dalam mengelolakeuangan.

    Hubungan gaya hidup denganPerilaku Keungan Milenial

    Menurut Fudyartanta (2012)didalam jurnalnya Kanserina (2015)Gaya hidup mahasiswa dapatberubah, akan tetapi perubahan inibukan disebabkan oleh berubahnyakebutuhan. Pada masa puber, bukanlagi orang tua yang menjadi model,melainkan orang-orang yangumumnya sama yang menjadi modelutama. Dari pengamatan yang penelitilihat, peneliti menemukan adanyafenomena gaya hidup dalam perilakukeuangan dikalangan milenial, yangmengakibatkan milenial banyak yangmengikuti zaman dengan gaya hidupkekinian atau hedonisme.

    Menurut Warson (2010)dalamjurnalnya Rika Dwi AyuParmitasari (2018) menyebutkanbahwa Dalam perilaku berkonsumsi,antar individu pada umumnya memilikiperbedaan dalam prioritas. Awalnya,prioritas konsumsi idealnyadidasarkan pada skala kebutuhan

    (need), yaitu dari kebutuhan primer,ke sekunder, baru tersie.

    Hubungan diantara gaya hidupdengan perilaku keuangan adalahbagaimana individu dalam perilakukeuangannya yang tercermin dalamgaya hidup yang ia jalani

    KERANGKA PEMIKIRAN

    PENGEMBANGAN HIPOTESIS

    Pengaruh Literasi keuanganTerhadap Perilaku KeuanganMelenial

    Literasi keuangan meliputipengetahuan tentang mengenaitabungan, asuransi, hutang,investasi, dan lain-lain akanmempengaruhi perilaku seseorangdalam konteks keuangan. Semakinseseorang banyak mengetahuimengenai apa saja elemen-elemenkeuangan, sehingga akanmenjadikan seseorang yangsemakin bijaksana dalamberperilaku yang berkaitan dengankeuangan. Penelitian ini di dukungoleh penemuan Chen dan Volpe(1998) dalam Jorgensen (2007)yang menyatakan bahwamahasiswa yang memiliki sedikitpengetahuan mengenai literasikeuangan memiliki opini yangtentang keuangan dan jugamelakukan keputusan keuanganyang buruk. Penelitian ini

  • 2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 99

    menemukan hal sama adalahdilakukan oleh Hilgert, et al (2003)dalam Mendel (2009) menyatakanbahwa orang yang memilikipengetahuan literasi keuanganyang tinggi kecenderunganmemiliki pengaruh mengenaiperilaku keuangan seseorang, baikitu bijak sana ataupun burukterhadap perilaku keuangannya.

    Literasi keuangan sangatlahberpengaruh langsung terhadapperilaku keuangan melenial hal ini,akan muncul mengindikasikanbahwa semakin tinggi pengetahuanserta kemampuan melenial dalammengelola keuangan maka akansemakin bijak dan bertanggungjawab lagi melenial dalampengambilan keputusan atauberperilaku terhadap keuangannyasendiri.

    H1: Berdasarkan uraian teoridiatas dan hasil penelitian tersebutdapat diduga bahwa Literasikeuangan berpengaruh terhadapPerilaku Keuangan

    Pengaruh Gaya Hidup terhadapPerilaku Keuangan Melenial

    Gaya hidup adalah pola hidupseseorang yang dijalankan sehari-har di dunia yang untukmengespresikan dalam aktivitas,minat, dan pendapatnya. Hal inimembuktikan bahwa gaya hidupyang dijalankan mahasiswamemiliki dampak yang kuat dansecara nyata mempengaruhiperubahan perilaku keuanganmahasiswa. Hasil penelitian inisesuai dengan penelitian yangdilakukan oleh Ferrinadewi (2016)yang menyatakan dalampenelitiannya bahwa konsumenberperan dominan untukmemutuskan membeli barangmewah yang berdampak tidaklangsung pada loyalitas terhadapmerek dibandingkan pengaruhhedonis. Kirgiz (2014) dalampenelitiannya juga menyebutkan

    bahwa hedonis menjadi budayayang melekat pada konsumen danmempengaruhi perilaku konsumendalam konsumsi. Mahasiswa disinisaya ambil sebagai contoh salahsatu golongan generasi milenial,mewakili cukup banyak milenalsendiri sebagai mahasiswa ataupegawai muda.

    Gaya hidup melenial di zamansekarang ini sangat cenderungkonsumtif terhadap keuangnnyasehingga sering kali mereka tidakmampu atau kewalahan dalammengontrol keuangannya sendiri.Gaya hidup yang tinggi akanmembuat mereka terus mengikutitrend yang ada hal itu bisadisebabkan karena lingkungansekitar membuat mereka lupa akanhidup dimasa mendatang juga,bukan hanya hidup simasa kemarindan saat ini melenial lupa akanadanya hari esok. Sehinggamereka salah dalam penggunaanuang yang tepat.

    H2: Berdasarkan uraian teoridiatas dan hasi penelitian tersebutdapat diduga bahwa Gaya hidupberpengaruh terhadap Perilakukeuangan.

    Pengaruh Literasi Keuangan danGaya Hidup terhadap PerilakuKeuangan Melenial

    Menurut Fitriarianti (2018)perilaku keuangan adalah suatuperilaku yang berkaitan denganaplikasi keuangan. Hasil penelitianAnita Sari (2012) dan penelitianDelyana Rahwany (2018)menyatakan bahwa Literasikeuangan dan Gaya hidupberpengaruh positif terhadapPerilaku Keuangan. Literasikeuangan dan gaya hidup sangatberpengaruh terhadap perilakukeuangan mahasiswa untuk saatini, dengan tingkat pemahamanyang baik tentang komponenkeuangan mereka akan mampudan berusaha untuk mengurangigaya hidup yang tinggi sehingga

  • 100 Volume 01 Nomor 02 Maret 2020

    mereka dapat mengatur keuanganmereka sendiri dengan lebih efisien.

    H3: Berdasarkan uraian teoridan hasil penelitian tersebut dapatdiduga bahwa Literasi keuangandan Gaya hidup berpengaruhterhadap Perilaku keuangan.

    KESIMPULAN

    Dari beberapan uraian danpenelitian terdahulu dapat disimpulkanbahwa Terdapat hubungan antaraliterasi keuangan dengan perilakukeuangan milenial, dimana tingginyatingkat literasi keuangan yang dimilikimelenial makasemakin tinggi tingkatperilaku keuangangnya.Terdapathubungan antara gaya hidup denganperilaku keuangan, semakin baikmilenail mengatur gaya hidup yangbenar dan tepat maka perilakukeuangan mahasiswa akan semakinbagus dalampengelolaannya.Terdapat hubunganantara literasi keuangan dan gayahidup karena semakin baik tingkatliterasi dan kepercayaann makasemakin tinggi perilaku keuangan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anggraeni, B. 2015. PengaruhPengetahuan Kewirausahaan danLingkungan Keluarga Terhadap MinatBerwirausaha Siswa Kelas XI SMKIslam Nusantara Comal KabupatenPemalang. Jurnal PendidikanEkonomi Dinamika Pendidikan, 10,42-52

    Anita Sari, Dian. (2015). FinancialLiteracy dan Perilaku KeuanganMahasiswa. Jurnal Studi KasusMahasiswa STIE 'YPPI Rembang , 6(1) : 171-174.

    Fauzi, Dodi Ahmad,2006. CerdasFinansial, Sekarang. Jakarta: EdasaMahkota

    Fudyartanta. (2012). Jurnal PsikologiPerkembangan. Jakarta: PustakaPelajar

    Fatimah, D. N. (2017). PengaruhLiterasi Keuangan Terhadap PerilakuKeuangan Mahasiswa(Perbandingan Mahasiswa EkonomiDan Non Ekonomi). Yogyakarta:Universitas Negeri Islam SunanKalijaga

    Huston, S. J. 2010. MeasuringFinancial Literacy. Journal ofConsumer Affairs

    Vol. 44 No. 2, 307-308.

    Kanserina, D. (2015). Pengaruh LiterasiEkonomi dan Gaya Hidup terhadapPerilaku Konsumtif MahasiswaJurusan Pendidikan EkonomiUndiksha 2015. Skripsi, FakultasEkonomi dan Bisnis, UniversitasPendidikan Ganesha, 5.

    K. Chinen, E. Hideki. Effect of Attitudeand Background on Personal FinanceAbility: AStudent Survey in the United State,29(1)(2012).

    Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2011).Financial Literacy Around The World:AnOverview. Journal of PensionEconomics and Finance,10 (4): 497–508

    Novi Yushita, Amanita. (2017).Pentingnya Literasi Keuangan BagiPengelolaanKeuangan Pribadi . Jurnal Nominal , 6(1) : 13-14.

    Setiadi, J., dan Nugroho. (2010).Perilaku Konsumen. Edisi Revisi,Penerbit Prenada Media Grup,Jakarta

  • 2020 Prisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi) 101

    Susanto,Angga Sandy. (2013).Membuat Segmentasi BerdasarkanLife Style

    (Gaya Hidup). Jurnal JIBEKA , 7(2) : 1-3.

    Rini, Dyah Prihantuty dan SriRahayuningsih. 2018. PengaruhFinancial Literacy, FinancialBehaviour, Financial Attitude, danDemografi terhadap PerilakuKonsumtif (Studi Kasus PadaMahasiswa Strata I Fakultas EkonomiUniversitas 17 Agustus1945.Universitas 17 Agustus1945.

    Rumini, R., Sugiharto, B., & Kurniawan,A. (2019). THE MODERATINGEFFECT OF COMPETITIVESTRATEGIES ON INTELECTUALCAPITAL AND COMPANY VALUE INBANKING COMPANIES. ACCRUALS(Accounting Research Journal ofSutaatmadja), 3(1), 92-105.