Upload
candra-wijaya-said
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 9337-30025-1-PB
1/6
– 100 – copyright@ DTE FT USU
STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG
TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED
GENERATION
(STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 PHOTO GARDU INDUKPEMATANGSIANTAR)
Rizky Kurniawan, Zulkarnaen PaneKonsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIAe-mail: [email protected]
Abstrak
Jaringan distribusi merupakan bagian sistem tenaga listrik yang terletak paling dekat dengan pelanggan. Distributed Generation (DG) yang terinterkoneksi pada jaringan distribusi memberikan dampak terhadap tingkat
keandalan jaringan distribusi. Tulisan ini membahas tentang keandalan jaringan distribusi 20 kV yang
terinterkoneksi DG dengan menggunakan metode section technique. Dimana DG yang terinterkoneksi
diasumsikan dapat beroperasi pada kondisi islanding . Dari pembahasan diperoleh perubahan lamanya pemadaman
sebesar 40,67 % setelah jaringan distribusi terinterkoneksi DG dengan frekuensi pemadaman yang tetap. Nilai
keandalan sebelum terinterkoneksi DG adalah SAIFI = 80,3419 kali/tahun dan SAIDI = 87,6505 jam/tahunsedangkan setelah terinterkoneksi DG adalah SAIFI = 80,3385 kali/tahun dan SAIDI = 52,0064 jam/tahun.
Kata kunci: Indeks keandalan, jaringan distribusi, metode section technique, distributed
generation
1. PendahuluanPada saat sekarang ini banyak dilakukan
pengembangan pembangkit tenaga listrik berkapasitas kecil yang letaknya dekat dengan pelanggan dan diinterkoneksi dengan jaringan
distribusi yang disebut Distributed Generation (DG). Hal ini disebabkan karena semakin
banyaknya permintaan akan kebutuhan tenagalistrik [1].
Terinterkoneksinya DG pada jaringan
distribusi membawa dampak terhadap tingkatkeandalan suatu jaringan distribusi, sehingga
hal ini perlu diketahui oleh pihak penyediatenaga listrik [2][3].
Pada referensi [4] digunakan metode section technique untuk menganalisa suatu jaringan distribusi yang tidak terinterkoneksi
dengan DG. Pada tulisan ini, penulismenggunakan metode section technique untuk
menganalisa suatu jaringan distribusi yangterinterkoneksi dengan DG.
2. Jaringan DistribusiJaringan distribusi merupakan salah satu
bagian dari sistem tenaga listrik yang berfungsi
untuk menyalurkan tenaga listrik dari garduinduk ke pelanggan. Jaringan distribusi
merupakan bagian sistem tenaga listrik yangterletak paling dekat dengan pelanggan dan
memiliki intensitas gangguan yang lebih banyak dari bagian sistem tenaga yang lain [5].
2.1 Distributed Generation Distributed Generation (DG) merupakan
pembangkit tenaga listrik berkapasitas kecilyang diinterkoneksikan dengan jaringandistribusi yang letaknya tersebar dekat dengan pelanggan [2].
2.2 Keandalan Jaringan DistribusiJaringan distribusi merupakan bagian
sistem tenaga listrik yang memiliki intensitasgangguan yang lebih banyak dari bagian sistemtenaga yang lain[5]. Terinterkoneksinya DG pada jaringan distribusi membawa dampakterhadap tingkat keandalan suatu jaringandistribusi [3]. Sehingga perlu dilakukan perhitungan terhadap perubahan tingkatkeandalan yang terjadi pada jaringan distribusiyang terinterkoneksi DG.
2.2.1 Indeks keandalan jaringan distribusiIndeks keandalan jaringan distribusi
merupakan suatu parameter yang digunakan
8/17/2019 9337-30025-1-PB
2/6
SINGUDA ENSIKOM VOL.11 NO.31/JUNI 2015
– 101 – copyright@ DTE FT USU
untuk mengetahui besarnya tingkat keandalansuatu jaringan distribusi.
a. System Average Interruption Frequency Index (SAIFI); Menunjukkan frekuensi pemadaman yang terjadi per pelanggan
pada sistem.
=∑
∑
Dimana: = Frekuensi kegagalan peralatan = Jumlah pelanggan
b. System Average Interruption Duration Index (SAIDI); Menunjukkan durasi pemadaman yang terjadi per pelanggan pada sistem.
=
∑
∑ (2)
Dimana: = Waktu perbaikan peralatan
c. Customer Average Interruption Duration Index (CAIDI); Menunjukkan durasi pemadaman yang terjadi per pelanggan danmenginformasikan waktu penormalangangguan.
=
(3)
d. Average Service Availability Index (ASAI);
Menunjukkan ketersediaan tenaga listrik. =
∑ ∑
∑ (4)
e. Average Service Unavailability Index
(ASUI); Menunjukkan ketidaktersediaantenaga listrik.
= ∑
∑ (5)
2.2.2. Metode section technique
Perhitungan nilai keandalan dengan
metode section technique dilakukan denganmembagi jaringan distribusi menjadi beberapa section. Kemudian mencari efek kegagalansetiap peralatan terhadap semua pelanggan pada jaringan distribusi. Untuk mendapatkanindeks keandalan jaringan distribusi, dilakukan perhitungan terhadap indeks keandalan setiap
pelanggan.
a. Frekuensi kegagalan ()
= ∑ (6)
Dimana: = Peralatan
= Frekuensi kegagalan peralatan
b. Waktu perbaikan ()
= ∑ = ∑ (7)
Dimana: = Waktu perbaikan peralatan
3. Metode PenelitianPembahasan dilakukan dalam beberapa
tahapan, yaitu:
1. Pengambilan DataPengambilan data dilakukan pada PT.
PLN (Persero) Wilayah Sumatera UtaraArea Pematangsiantar dan PT. BersaudaraSimalungun Energi.
2.
PerhitunganPerhitungan dilakukan dalam beberapa
tahapan, yaitu:a. Membagi jaringan distribusi menjadi
beberapa section. b. Mencari efek kegagalan setiap
peralatan pada setiap section.c. Menghitung indeks keandalan setiap
beban.d. Menghitung indeks keandalan jaringan
distribusi.
3.
AnalisaMembandingkan hasil perhitungan
indeks keandalan jaringan distribusisebelum terinterkoneksi DG dan setelah
terinterkoneksi DG.
4. Hasil dan PembahasanStudi keandalan dilakukan pada jaringan
distribusi penyulang PM.6 Photo GIPematangsiantar yang terinterkoneksi dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Aek Silau 2.
Total pelanggan pada penyulang PM.6 Photo sebanyak 38.232 pelanggan. Pada tulisan ini,DG yang terinterkoneksi diasumsikan dapat beroperasi pada kondisi islanding .
Perhitungan indeks keandalan pada jaringan menggunakan metode sectiontechnique. Untuk menghitung indeks keandalan pada jaringan distribusi digunakan indekskeandalan peralatan berdasarkan pada Tabel 1.
8/17/2019 9337-30025-1-PB
3/6
SINGUDA ENSIKOM VOL.11 NO.31/JUNI 2015
– 102 – copyright@ DTE FT USU
Tabel 1. Indeks Keandalan Peralatan
Peralatan
Frekuensi
kegagalan
(λ)
(Unit/tahun)
(km/tahun)
Waktu
perbaikan
(r)(jam)
Waktu
switching
(rs)(jam)
Recloser 0,005 10 0,25LBS 0,004 10 0,25
Trafo 0,005 10 -
Saluran 0,2 3 0,15
1.1 Perhitungan Indeks Keandalan SebelumTerinterkoneksi DG
Perhitungan indeks keandalan jaringandistribusi dilakukan dengan membagi jaringandistribusi menjadi 4 section.
a. Section 1
Indeks keandalan section 1 diperolehdengan mencari efek kegagalan setiap peralatan pada section 1 terhadap setiap beban berdasarkan Gambar 1. Dengan mengetahuiefek kegagalan dari setiap peralatan maka dapat
dicari frekuensi kegagalan dan waktu perbaikansetiap beban dengan menggunakan Persamaan
(6) dan Persamaan (7).
Gambar 1. Jaringan Section 1
Untuk memahami perhitungan frekuensikegagalan dan waktu perbaikan dari suatu beban digunakan beban MR.11 sebagai contoh.Hasil perhitungan MR.11 ditampilkan padaTabel 2. dan Tabel 3.
Tabel 2. Frekuensi Kegagalan MR.11
Peralatan Saluran
LBS.1 0,004 - 0,004
LBS.2 0,004 - 0,004
LBS.2 0,004 - 0,004
LBS.3 0,004 - 0,004T1 0,005 - 0,005
L1 0,2 0,739 0,1478
L2 0,2 0,739 0,1478
L3 0,2 0,739 0,1478
L4 0,2 0,739 0,1478
L5 0,2 0,874 0,1748
L6 0,2 0,739 0,1478
L7 0,2 0,739 0,1478
L8 0,2 0,739 0,1478
L9 0,2 0,739 0,1478
L10 0,2 0,739 0,1478
L11 0,2 0,739 0,1478
L12 0,2 0,874 0,1748
L13 0,2 0,874 0,1748
L14 0,2 0,874 0,1748
L15 0,2 0,874 0,1748
L16 0,2 0,874 0,1748
L17 0,2 0,874 0,1748
L18 0,2 0,874 0,1748
L19 0,2 0,874 0,1748
L20 0,2 0,739 0,1478
L21 0,2 0,874 0,1748
L22 0,2 0,874 0,1748L23 0,2 0,739 0,1478
Total 3,7174
Tabel 2. menunjukkan perhitunganfrekuensi kegagalan setiap peralatan yangmemberikan pengaruh kegagalan terhadap beban MR.11. Dari Tabel 2. terlihat besarfrekuensi kegagalan pada beban MR.11 adalah3,7174 kali/tahun.
Tabel 3. Waktu Perbaikan MR.11
Peralatan LBS.1 0,004 10 0,25 0,04
LBS.2 0,004 10 0,25 0,04
LBS.2 0,004 10 0,25 0,001
LBS.3 0,004 10 0,25 0,001
T1 0,005 10 ----- 0,05
L1 0,1478 3 0,15 0,4434
L2 0,1478 3 0,15 0,4434
L3 0,1478 3 0,15 0,4434
L4 0,1478 3 0,15 0,4434
L5 0,1748 3 0,15 0,5244
L6 0,1478 3 0,15 0,4434
L7 0,1478 3 0,15 0,02217
L8 0,1478 3 0,15 0,02217
8/17/2019 9337-30025-1-PB
4/6
SINGUDA ENSIKOM VOL.11 NO.31/JUNI 2015
– 103 – copyright@ DTE FT USU
(Lanjutan) Tabel 3. Waktu Perbaikan MR.11
L9 0,1478 3 0,15 0,02217
L10 0,1478 3 0,15 0,02217
L11 0,1478 3 0,15 0,02217
L12 0,1748 3 0,15 0,02622
L13 0,1748 3 0,15 0,02622
L14 0,1748 3 0,15 0,02622L15 0,1748 3 0,15 0,02622
L16 0,1748 3 0,15 0,02622
L17 0,1748 3 0,15 0,02622
L18 0,1748 3 0,15 0,02622
L19 0,1748 3 0,15 0,02622
L20 0,1478 3 0,15 0,02217
L21 0,1748 3 0,15 0,02622
L22 0,1748 3 0,15 0,02622
L23 0,1478 3 0,15 0,02217
Total 3,2908
Tabel 3. menunjukkan perhitungan waktu perbaikan setiap peralatan yang memberikan pengaruh kegagalan terhadap beban MR.11.Dari Tabel 3. terlihat besar waktu perbaikan pada beban MR.11 adalah 3,2908 jam/tahun.
Cara yang sama dilakukan untuk mencarifrekuensi kegagalan dan waktu perbaikan setiap beban berdasarkan efek kegagalan peralatan pada section 1.
Perhitungan indeks keandalan section 1dilakukan dengan menggunakan Persamaan (1)sampai dengan Persamaan (5). Hasil dari perhitungan indeks keandalan section 1ditampilkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Indeks Keandalan Section 1
SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI
3,7135 5,2193 1,4055 0,9994 0,0006
Gambar 2. Jaringan Section 2
b. Section 2
Perhitungan indeks keandalan section 2
dilakukan dengan cara yang sama seperti pada section 1 dengan menggunakan Gambar 2.
Hasil perhitungan indeks keandalan section 2ditampilkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Indeks Keandalan Section 2
SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI
33,9779 55,7777 1,6416 0,9936 0,0064
c. Section 3
Perhitungan indeks keandalan section 3
dilakukan dengan cara yang sama seperti pada section 1 dengan menggunakan Gambar 3.
Hasil perhitungan indeks keandalan section 3ditampilkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Indeks Keandalan Section 3
SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI
28,5314 18,9990 0,6659 0,9978 0,0022
8/17/2019 9337-30025-1-PB
5/6
SINGUDA ENSIKOM VOL.11 NO.31/JUNI 2015
– 104 – copyright@ DTE FT USU
Gambar 3. Jaringan Section 3
Gambar 4. Jaringan Section 4
d. Section 4Perhitungan indeks keandalan section 4
dilakukan dengan cara yang sama seperti pada section 1 dengan menggunakan Gambar 4. Hasil perhitungan indeks keandalan section 4ditampilkan pada Tabel 7.Tabel 7. Indeks Keandalan Section 4
SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI
14,1191 7,6545 0,5421 0,9991 0,0009
e. Jaringan Distribusi
Dengan mengetahui indeks keandalan setiap
section, maka dapat diperoleh indeks keandalan penyulang sebelum terinterkoneksi DG seperti
yang ditampilkan pada Tabel 8.
Tabel 8. Indeks Keandalan Penyulang Sebelum
Terinterkoneksi DG
SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI80,3419 87,6505 1,0910 0,9900 0,0100
8/17/2019 9337-30025-1-PB
6/6
SINGUDA ENSIKOM VOL.11 NO.31/JUNI 2015
– 105 – copyright@ DTE FT USU
1.2 Perhitungan Indeks Keandalan SetelahTerinterkoneksi DG
Perhitungan indeks keandalan penyulangsetelah terinterkoneksi DG menggunakan carayang sama seperti pada bagian 4.1. Hasil
perhitungan indeks keandalan setiap section dan penyulang setelah terinterkoneksi DGditampilkan pada Tabel 9. sampai Tabel 13.
Tabel 9. Indeks Keandalan Section 1
SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI
3,7136 0,9262 0,2494 0,9999 0,0001
Tabel 10. Indeks Keandalan Section 2
SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI
33,9744 24,4267 0,7190 0,9972 0,0028
Tabel 11. Indeks Keandalan Section 3
SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI28,5314 18,9990 0,6659 0,9978 0,0022
Tabel 12. Indeks Keandalan Section 4
SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI
14,1191 7,6545 0,5421 0,9991 0,0009
Tabel 13. Indeks Keandalan Penyulang Setelah
Terinterkoneksi DG
SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI
80,3385 52,0064 0,6473 0,9941 0,0059
4.3 Perbandingan Hasil Perhitungan Keandalan
Perbandingan hasil perhitungan indekskeandalan penyulang PM.6 Photo ditampilkan pada Tabel 14. Dimana terlihat persentase perubahan terhadap lama waktu perbaikan pada penyulang PM.6 Photo sebesar 40,67 % setelahterinterkoneksi DG dengan frekuensi kegagalanyang sama.
Tabel 14. Perbandingan HasilPenyulang SAIFI SAIDI CAIDI ASAI ASUI
Tanpa
DG80,3419 87,6505 1,0910 0,9900 0,0100
DenganDG 80,3385 52,0064 0,6473 0,9941 0,0059
Persentase perubahan
0 % 40,67 % 40,66 % 0,41 % 40,67 %
2. KesimpulanBerdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan:
2. Indeks keandalan penyulang PM.6 sebelumterinterkoneksi DG adalah SAIFI =80,3419 kali/tahun, SAIDI = 87,6505 jam/tahun, CAIDI = 1,0910 jam/tahun,ASAI = 0,9900, ASUI = 0,0100.
3. Indeks keandalan penyulang PM.6 setelahterinterkoneksi DG adalah SAIFI =80,3385 kali/tahun, SAIDI = 52,0064 jam/taun, CAIDI = 0,6473 jam/tahun,ASAI = 0,9941, ASUI = 0,0059.
4.
Interkoneksi DG pada jaringan distribusi20 kV penyulang PM.6 GI Pematangsiantarmembawa dampak positif terhadap tingkatkeandalan penyulang PM.6 dengan persentase perubahan durasi pemadamansebesar 40,67 %.
6. Daftar Pustaka
[1] Rahmat, Gheschik Safiur, "Evaluasi
Indeks Keandalan Sistem JaringanDistribusi 20 KV di SurabayaMenggunakan Loop Restoration
Scheme," JURNAL TEKNIK POMITS ,vol. 2, No. 2, pp. B-142 s.d B-147,2013.
[2] Dugan, Roger C., Mark F.McGranaghan, Surya Santoso, and H.
Wayne Beaty, Electrical PowerSystems Quality, 2nd ed.: McGraw-Hill, 2004.
[3] Yuqin Xu and Yingchao Wu,"Reliability Evaluation for DistributionSystem with Distributed Generators,"in Critical Infrastructure (CRIS), 20105th International Conference on,vol.,no.,pp.1,5, Beijing, 20-22 Sept.2010.
[4] Wicaksono, Henki Projo, "AnalisisKeandalan Sistem DistribusiMenggunakan Program Analisis
Kelistrikan Transien dan MetodeSection Technique," JURNALTEKNIK ITS, vol. 1, No.1, pp. B-153 -B-158, Sept. 2012
[5] Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem
Tenaga Listrik, 2nd ed. Yogyakarta:Graha Ilmu, 2006