Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gambaran Umum Teori
1. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah sebuah proses dalam rangka untuk mencapai suatu
tujuan organisasi dengan cara bekerja secara bersama dengan orang – orang
dan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi.
Menurut (Sucahyowati 2017, 5) mengatakan bahwa :
“Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan, seperti planning, organizing, staffing, directing dan
controlling yang dilakukan oleh para anggota organisasi
dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Menurut (Badrudin 2014, 3) mengatakan bahwa :
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif yang
didukung oleh sumber - sumber lainnya dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan tertentu.”
Menurut (Snell 2014, 15) mengatakan bahwa :
“Manajemen adalah proses kerja dengan menggunakan orang
dan sumber daya untuk mencapai tujuan.”
Dari definisi diatas yang telah di kemukakan oleh para ahli tersebut
diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan seni dan ilmu
10
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, pemotivasian,
pengendalian dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran dapat diartikan sebagai sebuah perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan produk atau jasa agar mampu
disampaikan atau diberikan kepada konsumen dengan tujuan utama yaitu
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Menurut (Sofjan Assauri 2015, 12) mengatakan bahwa :
“Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan penganalisaan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian progam –
progam yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan
memelihara, keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar
guna mencapai tujuan organisasi dalam jangka panjang.”
Menurut (Malayu S.P Hasibuan 2016, 22) mengatakan bahwa :
“Manajemen Pemasaran adalah maalah - masalah pokok yang
diatur dalam manajemen pemasaran ini lebih dititikberatkan
tentang cara penjualan barang, jasa, pendistribusian, promosi
produksi sehingga konsumen merasa tertarik untuk
mengkonsumsinya. Jadi mengatur bagaimana supaya barang
dan jasa - jasa dapat dijual seoptimal mungkin dan dengan
mendapat laba yang wajar.”
Menurut (Thamrin Abdulah dan Francis Tantri 2014, 22) mengatakan
bahwa :
“Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan
distribusi dari barang, jasa, dan gagasan untuk menciptakan
pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan
pelanggan dan organisasi.”
Berdasarkan pengertian manajemen pemasaran diatas dapat disimpulkan
bahwa manajemen pemasaran merupakan suatu ilmu atau seni yang
11
digunakan perusahaan untuk mengatur, menjalankan, dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan dengan tujuan memperoleh keuntungan
laba.
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
Menurut (Morissan 2015, 25) mengatakan bahwa :
”Promosi adalah bagian kegitatan pemasaran yang
memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga
penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat
meningkatkan penjualan.”
Menurut (Manahati Zebuta 2016, 34) mengatakan bahwa :
“Promosi adalah suatu upaya untuk memberitahukan atau
menawarkan produk atau jasa kepada masyarakat dengan
tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsinya.”
Menurut (Abdul Manap 2016, 301) mengatakan bahwa :
“Promosi ialah usaha yang dilakukan oleh marketer
berkomunikasi dengan calon audiens. Komunikasi adalah
sebuah proses membagi ide, informasi, atau perasaan
audiens.”
Menurut (Titik Wijayanti 2017, 71) mengatakan bahwa :
“Promosi merupakan salah satu kegiatan bauran marketing
yang sangat penting dalam keberhasilan suatu produk, jasa,
atau bisnis apapun.”
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan yang dimaksud dengan
promosi ialah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan barang
dan jasa kepada calon pembeli untuk membeli dan mengkonsumsinya.
12
b. Dimensi Promosi
Menurut (Buchari Alma 2013, 181) yaitu :
1. Periklanan ( Advertising )
Pesan - pesan penjualan yang disampaikan melalui media massa
dan ditunjukan untuk masyarakat luas dengan tujuan menjual
barang maupun jasa dengan cara- cara yang persuasif. Media yang
digunakan seperti surat kabar, televisi, radio, bioskop, papan
reklame, iklan di media sosial dan lain sebagainya. Pemilihan
media periklanan tergantung pada daerah yang akan dituju,
konsumen yang diharapkan, daya tarik iklan dan biaya periklanan.
Tipe- tipe periklanan :
a. Biaya Periklanan
Yaitu didalamnya menonjolkan harga yang menarik.
b. Merek Periklanan
Memberikan impresi tentang nama brand kepada pembaca
atau pendengarnya.
c. Kualitas Periklanan
Mencoba menciptkan impresi bahwa produk yang di iklankan
mempunyai mutu yang tinggi.
d. Produk Periklanan
Mencoba mempengaruhi konsumen dengan berbagai macam
manfaat dari penggunaan produk tersebut.
13
e. Institusi Periklanan
Menonjolkan nama perusahaan dengan harapan agar
konsumen mempunyai kesan mendalam tentang nama
perusahaan tersebut.
f. Gengsi perilaklanan
Berusaha memberikan kesan mewah pada suatu produk atau
mendorong masyarakat untuk mengasosiasikan produk
tersebut dengan kekayaan atau kedudukan.
2. Penjualan Perseorangan ( Personal Selling )
Merupakan periklanan yang dilakukan oleh seorang tenaga
penjual melalui persentasi atau komunikasi antara satu orang atau
lebih calon konsumen dengan tujuan menghasilkan penjualan.
3. Hubungan Masyarakat ( Public Relation )
Merupakan kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk
membangun citra yang baik terhadap perusahaan, menjadi
kepercayaan para pemegang saham.
4. Promosi Penjualan ( Sales Promotion )
Adalah progam potongan harga yang di tawarkan dengan periode
singkat dengan tujuan mempersuasi konsumen agar tidak
melakukan pembelian dengan segera.
c. Manfaat Promosi
Menurut (Kotler dan Amstrong 2014,501) yaitu :
14
a. Komunikasi
Promosi dapat menarik perhatian dan biasanya dapat
mengarahkan konsumen kepada produk.
b. Insentif
Promosi dapat menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan
dan kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
c. Undangan
Promosi merupakan ajakan secara langsung melakukan
pembelian sekarang.
d. Indikator Promosi
Menurut (Danang Sunyoto 2013, 157) yaitu :
1. Karakter Produk
Perbedaan yang berbeda dari produk perbandingan yang dapat
ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan.
2. Keunggulan Produk
Menonjolkan suatu kualitas dan manfaat dari suatu produk
mengenai kelebihannya.
3. Desain
Proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaan
untuk pelanggannya.
15
4. Jenis Produk
Sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan,
dipakai, dimiliki, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan.
5. Ukuran Produk
Sebuah cara untuk mengetahui setiap besar dan kecilnya dari
sebuah produk.
6. Kualitas Sesuai Harapan
Menciptakan agar konsumen merasa puas terhadap produk yang
diciptakan dengan terus – menerus meningkatkan inovasi yang
baik terhadap produk.
7. Kualitas Sesuai harga
Memberikan kualitas yang terbaik tetapi dengan harga yang
sesuai.
8. Kualitas Tidak Bocor
Kualitas didalam isi kemasan produk dipastikan dalam kondisi
baik agar produk tidak bocor pada saat memasarkannya.
9. Daya Tahan
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus
digunakan, dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur
ekonomis.
16
10. Kualitas Bersaing
Tentang bagaimana suatu perusahaan benar – benar dapat
menerapkan strategi generik tersebut didalam prakteknya.
4. Kualitas Produk
a. Pengertian kualitas produk
Salah satu nilai utama diharapkan pelanggan dari produsen
adalah kualitas produk dan jasa yang tinggi. Menurut American
Society For Quality Control, kualitas adalah keseluruhan ciri serta
sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
tersirat.
Menurut (Sudaryono 2014, 354) mengatakan bahwa :
“Kualitas Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi
sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan”.
Menurut (Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana 2016, 176)
mengatakan bahwa :
“Kualitas Produk adalah mencakup segala sesuatu yang
memberikan nilai ( Value ) untuk memuaskan kebutuhan atau
keinginan seperti barang fisik, jasa, acara, musik, pengalaman,
orang atau pribadi, tempat, properti, organisasi, infomasi dan
ide”.
Menurut (Tony Wijaya 2018, 9) mengatakan bahwa :
“Kualitas Produk adalah sebagai keseluruhan gabungan
karakteristik barang dan jasa menurut pemasaran, rekayasa,
produksi, maupun pemeliharaan yang menjadikan barang dan
jasa yang digunakan memenuhi harapan pelanggan”.
17
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen atau
pasar yang tentunya memiliki kualitas yang sesuai dengan harapan
konsumen.
b. Dimensi Kualitas Produk
Menurut (Rambat Lupiyoadi 2014, 214) mengatakan
bahwa :
1. Kinerja ( Performance )
Kinerja yang merujuk pada karakter produk inti yang meliputi
merek, atribut - atribut yang dapat diukur, dan aspek - aspek
kinerja individu.
2. Keistimewaan Produk ( Features )
Dapat berbentuk produk tambahan dari suatu produk inti yang
dapat menambah nilai suatu produk.
3. Realibilitas / Keterandalan ( Reliability )
Berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk
mengalami keadaan tidak berfungsi ( multifunction ) pada suatu
periode.
4. Kesesuaian ( Comformance )
Berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan
pelanggan.
18
5. Ketahanan ( Durability )
Yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan
atau masa pakai barang.
6. Kemampuan Pelayanan ( Serviceability )
Yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,
kompentensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan
pelayanan untuk perbaikan barang.
7. Estetika ( Aesthetics )
Merupakan karakteristik yang bersifat subjektif. Estetika suatu
produk dilihat dari bagaimana suatu produk terdengar oleh
konsumen, baik itu bagaimana penampilan luar suatu produk, rasa
maupun bau. Dengan demikian estetika jelas merupakan penilaian
dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.
8. Kualitas yang dipersepsikan ( Perceived Quality )
Citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan
terhadapnya. Kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau
ciri – ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli memprepsikan
kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi
perusahaan, maupun negara pembuatnya.
c. Unsur – Unsur Kualitas Produk
Menurut (Tony Wijaya 2018, 12) mengatakan bahwa :
1. Harga Yang Wajar
Sebuah produk belum tentu secara mutlak memiliki kualitas yang
baik. Yang terpenting adalah produk tersebut memenuhi tuntutan
19
konsumen. Karena selain sifat fisik, konsumen juga harus mencari
harga yang wajar, maka produsen perlu memperhatikan harga. Jadi,
kesesuaian harga dengan kualitas bersifat linier.
2. Ekonomis
Konsumen mencari sifat ekonomis seperti kebutuhan energi yang
sekecil mungkin, kerusakan sedikit mungkin, pemeliharaan, dan
biaya pengamanan sekecil mungkin, pemeliharaan, dan biaya
pengamanan sekecil mungkin, namun penggunaanya luas.
3. Awet
Pemakai mengharapkan agar produk terbuat dari bahan yang awet
dan tahan terhadap perubahan yang drastis sepanjang waktu.
4. Aman
Sebuah produk diharapkan aman untuk digunakan dan tidak
membahayakan kehidupan.
5. Mudah digunakan
Umumnya produk dirancang bagi rata – rata konsumen pada
umumnya, yang penggunaannya tanpa memerlukan latihan
khusus terlebih dahulu. Konsumen berharap dapat menggunakan
produk itu segera, terus – menerus, dan tanpa kesulitan. Mereka
juga mengharapkan adanya peringatan – peringatan yang jelas
dalam penggunaannya.
20
6. Mudah dibuang atau didaur ulang.
Pada lingkungan sekarang yang populasinya, produk yang sudah
habis kegunaannya diharapkan bisa dibuat begitu saja dengan
mudah. Barang yang sudah tidak berguna menjadi barang yang
terbukti menggangu dan terkadang merugikan.
d. Indikator Kualitas Produk
Menurut (Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani 2013, 176)
mengatakan bahwa :
1. Karakter Produk
Kondisi yang berbeda dari suatu produk dibandingkan para
pesaingnya yang dapat ditawarkan kepada konsumen.
2. Keunggulan Produk
Kelebihan dari suatu produk yang bisa meliputi banyak hal seperti,
pengemasan, harga dan kualitas produk.
3. Desain
Proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaan
untuk pelanggannya
4. Jenis Produk
Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
dipakai, dimiliki atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan.
5. Ukuran Produk
21
Sebuah cara untuk mengetahui seberapa besar dan seberapa kecil
dari sebuah produk.
6. Kualitas sesuai harapan
Kualitas yang diberikan oleh perusahaan terhadap produknya
dimana sudah mepunyai standar kualitas sesuai.
7. Kualitas sesuai harga
Kualitas yang diberikan harus sesuai dengan harga yang dipasarkan
agar konsumen tidak beralih pada produk pesaing yang dimana
mempunyai kualitas dan harga yang bagus dan murah.
8. Kualitas tidak bocor
Kualitas harus dipastikan tidak bocor pada isi kemasan karena
apabila produk terdapat kebocoran maka akan mengurangi minat
beli dari konsumen.
9. Daya Tahan
Menunjukan bahwa sebuah produk harus memiliki daya tahan yang
kuat agar produk sampai dengan sempurna kepada konsumen.
10. Kualitas Bersaing
Sebuah produk harus memiliki daya bersaing yang tinggi untuk
mengalahkan pesaing produk yang sama dengan cara meningkatkan
kualitas dari produk yang dipasarkan.
22
5. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian adalah proses pendekatan yang
sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan dan penganalisaan
data dan informasi, pengembangan dan pemilihan alternatif, serta
pelaksanaan tindakan yang tujuannya memperbaiki keadaan yang
belum memuaskan.
Menurut (Danang Sunyoto 2015, 80) mengatakan bahwa :
“Keputusan Pembelian merupakan proses kognitif yang
mempersatukan memori, pemikiran, pemprosesan informasi
dan penilaian – penilaian secara evaluatif ”.
Menurut (Yuniarti 2015, 214) mengatakan bahwa :
“Keputusan Pembelian adalah suatu tindakan seorang
konsumen dalam suatu tindakan pembelian dengan memiliki
beberapa pilihan alternatif.”
Menurut (Basu swastha 2014, 118) mengatakan bahwa :
“Keputusan Pembeian merupakan kumpulan dari sejumlah
keputusan yang terdiri dari struktur dan komponen yang
dijadikan pertimbangan untuk membantu konsumen dalam
mengambil keputusan tentang pembeliannya”.
Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan
pembelian merupakan seleksi individu terhadap dua atau lebih pilihan
alternatif dari produk yang tersedia.
23
b. Dimensi Keputusan Pembelian
Menurut (Amirullah 2015, 184) mengatakan bahwa :
1. Kebutuhan
Salah satu aspek psikologis yang menggerakkan makhluk
hidup dalam aktifitas – aktifitas nya dan menjadi dasar bagi
individu untuk berusaha. Pada dasarnya manusia mempunyai
tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan yang tidak terlepas
dari kebutuhan sehari-hari, selama hidup manusia membutuhkan
macam-macam kebutuhan.
2. Pelayanan yang baik
Merupakan suatu pelayanan yang baik yang di berikan
kepada pelanggan yang timbul karena ada nya transaksi jual beli
barang atau jasa dan akan menimbulkan rasa nyaman dalam
melakukan transaksi jual beli tersebut.
3. Manfaat
Guna, faedah, laba, untung yang didapat dari perihal
mempraktikan hasil kerja sendiri adalah suatu produk akan
bermanfaat dimata konsumen sehingga konsumen dapat
menentukan keputusan pembeliannya.
24
4. Memahami pelanggan
Suatu cara yang digunakan menimbulkan keputusan
pembelian dengan cara selalu mengidentifikasi permasalahan para
pelanggannya dan dapat memahami apa yang diinginkan oleh
konsumen.
5. Pengalaman sendiri
Keputusan pembelian berasal dari pengalaman sendiri
atau upaya komunikasi, kepuasan pembelian yang bersumber dari
pengalaman.
6. Lokasi strategis
Lokasi dimana perusahaan akan menempatkan tempat
yang strategis sehingga memberikan kepuasan dari segi tempat
yang strategis untuk konsumen.
7. Waktu
Seluruh rangkaian saat ketika proses pembuatan atau
keadaan berada atau berlangsung dan pelanggan merasa waktu
yang diberikan untuk memilih bertanya dan mengetahui
informasi-informasi.
25
8. Informasi
Pesan atau pemberian informasi yang dilakukan oleh
perusahaan sehingga konsumen akan mengetahui informasi yang
diinginkan.
9. Kepuasan
Tidak diragukan lagi bahwa keputusan pembelian
konsumen merupakan hasil dari kepuasan konsumen yang
merupakan perasaan senang atau kecewa terhadap suatu produk
dengan harapannya.
10. Ketersediaan produk
Ketersediaan produk merupakan kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan guna memperlancar, mempermudah
pencapaian produk dari perusahaan tersebut karena ketersediaan
produk perusahaan lain sudah ada.
c. Faktor – fakor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut (Kotler dan Keller 2016, 179) mengatakan bahwa :
a. Faktor Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
mendasar. Dapatkan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari
keluarganya serta lembaga – lembaga penting.
26
b. Faktor Sosial
Kelompok acuan seseorang terdiri atas semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku seseorang.
c. Faktor Pribadi
Biasanya kebutuhan dan keinginan produk yang telah dipasarkan itu
muncul dari kebutuhan pribadi atau diri sendiri sehingga usia dan
pekerjaan sangat berpengaruh.
d. Proses pengambilan keputusan
Menurut (Kotler dan Amstrong 2014, 176) mengatakan bahwa :
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan
internal atau eksternal. Jika kebutuhan diketahui, maka konsumen
akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera
dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya serta kebutuhan –
kebutuhan yang sama yang harus dipenuhi.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi dapat
bersifat aktif maupun pasif, internal atau eksternal.
27
3. Evaluasi
Alternatif para konsumen memiliki sikap yang berbeda – beda dalam
memandang dalam atribut yang di anggap relevan dan penting.
Mereka akan memberikan perhatian tersebesar pada atribut yang
memberikan manfaat yang dicarinya. Konsumen juga
mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang posisi tiap –
tiap merek berdasarkan masing – masing atribut. Kumpulan
keyakinan atas merek tertentu akan membentuk citra merek. Citra
merek konsumen akan berbeda – beda menurut perbedaan
pengalaman mereka yang disaring melalui dampak persepsi selektif,
distorsi selektif, dan ingatan selektif. Setelah itu, konsumen akhirnya
bersikap terhadap berbagai merek melalui prosedur evaluasi atribut.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah suatu proses dimana seseorang
menentukan jawabannya dari pemilihan produk yang dituju untuk
dibelinya ataupun sekarang saatnya bagi pembeli untuk mengambil
keputusan apakah membeli atau tidak membeli. Apabila konsumen
memutuskan untuk membeli maka konsumen akan menjumpai
serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk,
merek, penjual, kualitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.
Pemilihan penjual didasari motif langganan yang sering menjual latar
belakang pembelian konsumen.
28
e. Indikator Keputusan Pembelian
Menurut (Etta Mamang dan Sopiah 2013, 36) mengatakan bahwa :
1. Persepsi
Orang yang termotivasi siap bertindak. Bagaimana ia bertindak
dipengaruhi oleh pandangannya tentang situasi.
2. Kebanggaan
Didalam membeli suatu produk dengan merek sudah terkenal
menjadikan kebanggan tersendiri bagi para konsumen yang
memakainya.
3. Kepuasan
Kepuasan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui
produk yang dikonsumsi.
4. Kepercayaan
Kepercayaan adalah faktor penting, karena yang membuat konsumen
tertarik untuk membeli produk dalam media online dimana harus
memiliki kepercayaan yang besar untuk membelinya dikarenakan
sudah pasti banyak mendapatkan resiko apabila membeli secara
online, tidak bisa melihat secara nyata bagaimana kondisi produk
tersebut.
5. Kegunaan Produk
Dalam keputusan pembelian konsumen membeli produk pasti dengan
melihat kegunaan dari produk tersebut untuk memastikan bermanfaat
atau tidak bagi konsumen yang akan membelinya.
29
6. Pengalaman
Pengalaman menjadi salah satu indikator keputusan untuk membeli,
apabila sudah memiliki pengalaman tentang suatu produk dan
memiliki kualitas yang bagus maka konsumen akan melakukan
pembelian dengan pengalamannya selama membeli dikarenakan
sudah terlebih dahulu mengetahui bagaimana mengenai produk yang
akan dibelinya.
7. Peraturan
Peraturan muncul dari sistem pembelian yang sulit atau
menyusahkan, biasanya para konsumen akan merasa malas untuk
mengikuti peraturan pembelian yang sulit untuk dipahami.
8. Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang penting dalam
masyarakat, dan anggota keluarga mempresentasikan kelompok
referensi utama yang paling berpengaruh dalam menentukan pilihan
dalam keputusan pembelian sebuah produk.
9. Referensi
Referensi mengenai keberadaan suatu produk dari orang sekitar dapat
membuat kita untuk lebih mudah percaya akan suatu produk dan
menciptkan keputusan pembelian.
30
10. Budaya
Dasar keinginan dan perilaku seseorang. Pemasar harus benar – benar
memperhatikan nilai – nilai budaya jadi setiap negara untuk
memahami cara memasarkan kualitas produk.
31
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul penelitian Hasil penelitian
1. Sinta Sulistiani (
2017 )
Pengaruh promosi dan
kualitas produk
terhadap keputusan
pembelian produk
Hydro coco PT Kalbe
Farma.
Promosi dan kualitas
memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian.
2 Dinda Anisa
Parasayu ( 2014 )
Pengaruh kualitas
produk dan promosi
terhadap keputusan
pembelian indomie
goreng ( studi kasus
pada mahasiswa s1
Fisip Undip semarang
).
Kualitas produk dan
promosi memiliki
pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
3. Heninda Ellya
Putri ( 2019 )
Pengaruh kualitas
produk dan promosi
terhadap keputusan
pembelian sirup freiss
Indofood ( studi kasus
pada konsumen sirup
freiss indofood di kota
Semarang ).
Kualitas produk dan
promosi memiliki
pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
32
C. Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
D. Perumusan Hipotesa
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan harus
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis yang akan diuji
kebenerannya adalah sebagai berikut :
a. H1 : Diduga Promosi berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan
Pembelian.
Promosi (X1)
Kualitas Produk
(X2)
Keputusan
pembelian (Y)
33
b. H2 : Diduga Kualitas Produk berpengaruh positif terhadap Keputusan
Pembelian.
c. H3 : Diduga Promosi dan Kualitas Produk Secara bersamaan berpengaruh
positif secara parsial terhadap Keputusan Pembelian.