Upload
others
View
19
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Ilmu Pengetahuan Alam SD
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam di SD
Menurut Rom Harre dalam (Hendra 2004 : 4) menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan alam adalah kumpulan teori yang telah diuji
kebenarannya yang menjelaskan tentang pola – pola keteraturan dari
gejala alam yang diamati secara seksama. Pendapat Herre ini memuat dua
hal yang penting yaitu pertama, bahwa Ilmu pengetahuan Alam suatu
kumpulan pengetahuan yang berupa teori -teori, kedua, bahwa teori -teori
itu berfungsi untuk menjelaskan gejala alam.
Menurut Sutrisno ( 2008 : 19 ) IPA merupakan suatu usaha manusia
dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada
sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar, dan dijelaskan dengan
penalaran yang sahih sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Powler dalam (Usman,
2006 : 34 ), Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang berhubungan
dengan gejala - gejala alam dan kebendaan yang sistimatis yang tersusun
secara teratur,berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil
observasi dan eksperimen. Karakterstik Utama Ilmu Pengetahuan Alam
adalah Setiap mata pelajaran memeliki karakterstik sendiri-sendiri.
Karakterstik sangat dipengaruhi oleh sifat keilmuaan yang terkandung
pada masing - masing mata pelajaran.
9
Perbedaan karakterstik pada berbagai mata pelajaran akan menimbulkan
perbedaan cara mengajar dan cara siswa belajar antara mata pelajaran
satu dengan yang lainnya. Ilmu Pengetahuan Alam memeliki karakterstik
tersendiri untuk membedakan dengan mata pelajaran lain.
Menurut Harlen dalam (Patta , 2006 : 10 ) menyatakan bahwa ada tiga
karaterstik utama sains yakni : pertama, memandang bahwa setiap orang
mempunyai kewenangan untuk menguji validitas (kesahihan) prinsip dan
teori ilmiah meskipun kelihatannya logis dan dapat dijelaskan secara
hipotesisi. Teori dan prinsip hanya berguna jika sesuai dengan kanyataan
yang ada. Kedua,memberi pengertian adanya hubungan antara fakta -
fakta yang diobservasi yang memungkinkan penyusunaan prediksi
sebelum sampai pada kesimpulan. Teori yang disusun harus didukung
oleh fakta-fakta dan data yang teruji kebenaranya. Ketiga, memberi makna
bahwa teori sains bukanlah kebenaran yang akhir tetapi akan berubah
atas dasar perangkat pendukung teori tersebut. Hal ini memberi penekanan
pada kreativitas dan gagasan tentang peruabahan yang telah lalu dan
kemungkinan perubahan dimasa depan, serta pengertian tentang perubahan
itu sendiri.
Berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu
kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti
observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin
tahu, terbuka, jujur dan penyimpulan, penyusunan teori agar siswa
10
mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang
alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
2. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu dan penerapannya
dalam masyarakat membuat pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Menjadi penting. Struktur Kognitif anak tidak dapat dibandingkan
dengan struktur kognitif ilmuwan. Anak perlu dilatih dan diberi
kesempatan untuk mendapatkan ketrampilan– ketrampilan dan dapat
berpikir serta bertindak secarah ilmiah. Adapun Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk anak sekolah dasar dalam (Usman, 2006: 12) didefinisikan oleh
Paolo dan Marten yaitu sebagi berikut : mengamati apa yang terjadi,
mencoba apa yang diamati , mempergunakan pengetahuan baru untuk
meramalkan apa yang akan terjadi , menguji bahwa ramalan-ramalan itu
benar.
Menurut Sri ( 2007 : 8 ).Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam harus
Melibatkan keaktifan anak secarah penuh dengan cara guru dapat
merealisasikan pembelajaran yang mampu memberi kesempatan pada anak
didik untuk melakukan ketrampilan proses meliputi mencari, menemukan,
menyimpulkan, mengkomonikasikan sendiri sebagai pengetahuan, nilai-
nilai, dan pengalaman yang dibutuhkan.
Menurut Hendro (dalam Jenny, 2004 : 6), tujuan pembelajaran IPA
di Sekolah Dasar sebagai berikut : Memahami alam sekitarnya, meliputi
11
benda - benda alam dan batuan manusia serta konsep - konsep IPA yang
Terkandung didalamnya, Memliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu,
khususnya IPA, berupa” ketrampilan proses atau metode ilmiah yang
sederhana, Memeliki sikap ilmiah didalam mengenal alam sekitarnya
dan memecahkan masalah yang dihadapinya, serta menyadari kebesaran
penciptanya, Memeliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk
melanjutkan pendidikannya kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Menurut BNSP ( 2006) Mata Pelajaran IPA di SD bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :(1) Memperoleh
keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya (2)
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,(3)
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,lingkungan,
teknologi dan masyarakat, (4) Mengembangkan keterampilan proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan,(5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, (6) Meningkatkan
kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah
satu ciptaan Tuhan, (7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke
SMP/MTs.
12
Pembelajaran IPA disekolah Dasar dapat melatih dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ketrampilan -
ketrampilan proses dan dapat melatih siswa untuk dapat berpikir
serta bertindak secara rasional dan kritis terhadap persoalan yang bersifat
ilmiah yang ada dilingkungannya. Ketrampilan – ketrampilan yang
diberikan kepada siswa sebisa mungkin disesuaikan dengan tingkat
perkembangan usia dan karakterstik siswa sekolah dasar, sehingga siswa
dapat menerapkan dalam kehidupannya sehari- hari.
3. Fungsi Pembelajaran IPA SD
Mata pelajaran IPA di SD dan Madrasah Ibtidaiyah berfungsi
untuk menguasai konsep dan manfaat sains dalam kehidupan sehari -
hari dan berfungsi untuk dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi (Depdiknas,2003). Adapun secara rinci fungsi mata pelajaran
IPA antara lain ialah : (1) Memberi bekal pengetahuan dasar, baik untuk
dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari - hari, (2) Mengembangkan
ketrampilan – ketrampilan dalam memperoleh, mengembangkan, dan
menerapkan konsep Ipa, (3) Menanamkan sikap ilmiah dan melatih
siswa dalam menggunakaan metode ilmiah untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya, (4) Menyadarkan siswa akan keteraturan alam dan
segala keindahanya sehingga siswa terdorong untuk mencintai dan
mengagungkan Pencipta-Nya, (5) Memupuk daya kreatif dan inovatif
siswa.
13
4. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA SD
Adapun ruang lingkup pembelajaran IPA di SD Menurut BSNP
(2006) meliputi Aspek - Aspek sebagai berikut : (1) Makhluk hidup
dan proses kehidupan, yaitu manusia , hewan, tumbuhan dan interaksinya
dengan lingkungan, serta kesehatan, (2) Benda / materi, sifat - sifat dan
kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas, (3) Energi dan perubahannya
meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,cahaya dan pesawat sederhana,
(4) Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan
benda - benda langit lainnya.
14
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kelas V Semester 1 dan Semester 2 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Energi dan Perubahannya
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak,dan energi,serta Fungsinya
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan
(gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/ model
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya 6.2 Membuat suatu karya/ model, misalnya periskop atau
lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya
Bumi dan Alam Semesta Stndar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang
terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.2 mengidentifikasi jenis-jenis tanah 7.3 mendeskripsikan struktur bumi 7.4 mendeskripsikan proses dau rair kegiatan manusiayang
dapat mempengaruhinya 7.5 mendeskripsikan perlunya penghematan air 7.6 mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di
indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan
7.7 mengindentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah bumi (Pertanian, perkotaan dsb)
Sumber : Permen 22 2006 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
15
B. Materi Pembelajaran IPA SD
1. Sejarah Terbentuknya Muka Bumi
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup
beserta isinya. Kira-kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak
benua dibumi merupakan satu massa daratan yang dikenal sebagai
Pangea. Kemudian, kira-kira dua ratus juta tahun yang lalu Pangea
terpecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri
dari Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia Timur; dan
Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan, Afrika India, Australia dan
bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan dua benua besar ini kemudian
terpecah-pecah, hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.
Bumi berasal dari gumpalan gas yang besar dan dalam kedaan
berputar, suatu saat terlepaslah sebagian gumpalan tersebut. Gumpalan –
gumpalan yang terpisah dan masih tetap berputar mengalami proses
pendinginaan akan menjadi padat. Itulah yang disebut planet - planet
termasuk bumi didalamnya.
Ada 3 tahap dalam proses pembentukan bumi yaitu sebagai berikut :
(1) Awalnya bumi masih merupakan planet homogen dan belum
mengalami perlapisan atau perbedaan unsur, (2) Pembentukan perlapisan
struktur bumi diawali dengan terjadinya diferensiasi. Materiel besi yang
berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya
lebih ringan akan bergerak kepermukaan, (3) Bumi terbagi menjadi tiga
lapisan yaitu kerak bumi, selimut bumi, dan inti bumi.
16
2. Teori Terbentuknya Bumi
a. Teori Awan Debu ( Carl Von Weizsaecker, 1765)
Teori awan debu adalah teori terbentuk Tata surya dari
gumpalan awan gas dan debu yang dicetuskan oleh Carl Von
Weizsaecker pada tahun 1765. Alam semesta saat ini juga terdapat
gumpalan awan dan debu yang bertebaran di angkasa. Selama kurang
lebih 5.000 juta tahun yang lalu, salah satu awan gas tersebut
mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut partikel –
partikel debu tertarik ke pusat awan dan membentuk gumpalan bola dan
mulai berpilin.
Selanjutnya gumpalan bola gas tersebut memipih berbentuk
cakram. Partikel - pertikel di bagian tengah cakaram kemudian salin
menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar (matahari).
Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga terpecah
menjadi gumpalan - gumpalan kecil. Gumpalan kecil ini berpilin juga
dan mengalami pembekuan dan menjadi planet serta satelit.
Gambar 2.1 Teori Awan Debu (Sumber :Tajasyono Bayon, Prof.Dr. 2008)
17
b. Teori Kabut ( nebula ) Kant-Lapplace, 1755
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan
proses terjadinya Bumi. Salah Bagian yang terlempar satunya adalah teori
kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere
De Laplace (1796). Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant -
Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas
yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik – menarik
antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan
berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini,
materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Inilah yang kemudian menjadi planet - planet
dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu
(1) Matahari dan planet - planet lainnya masih berbentuk gas, kabut
yang begitu pekat dan besar, (2) Kabut tersebut berputar dan berpilin
dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian
membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun
terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut
sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari, (3) Materi - materi
tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara
teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan
membentuk Susunan Keluarga Matahari.
18
Gambar 2.2 Teori Kabut Nebula (Sumber : Tajasyono Bayon, Prof. Dr.2008)
c. Teori Bintang Kembar ( Hoyle, 1956 )
Teori ini dikemukakan oleh RA L yttleton pada tahun 1956.
Teori ini diberi nama teori bintang kembar karna Lyttleton
beranggapan bahwa tata surya (matahari dan planet) terbentuk dari dua
buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan membentuk
palanet dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan
dari pendapat ini karna setelah penelitian terhadap tata surya lain
ternyata ada tata surya yang memiliki bintang kembar, oleh karna
itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari
proses meladaknya bintang kembar. Adapun ragkaian dari teori tersebut
adalah sebagai berikut : Pada awalnya di tata surya kita ada dua buah
bintang kembar yaitu matahari dan kembarannya. Entah karma sebab
apa kemudian lama kelamaan kembaran dari matahari tersebut
mengalami ledakan ledakan kecil hinga pada suatu ketika kemudian
kembaran dari maahari tersebut benar - benar meledak menjadi serpihan
19
- serpihan kecil dan debu- debu. Serpihan dan debu tersebut kemudian
terperangkap oleh gaya grafitasi matahari, namun tidak tersedot masuk.
Kemudian debu - debu yang terbentuk berkumpul dan mempilin
sehingga membentuk planet dan serpihan - serpihan batuan
membentuk jalur asteroid yang memisahkan planet dalam dan luar.
Gambar 2.3 Teori Bintang Kembar (Sumber : Tajasyono Bayon,Prof.Dr.2008).
d. Teori Ledakan Dahsyat ( The Big Bang )
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal
dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan
kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut
memungkinkan bagian - bagian kecil dan ringan terlempar keluar dan
bagian besar berkumpul dipusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat,
gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat diluar angkasa
yang kemudian membentuk galaksi dan nebula - nebula. Selama
jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula - nebula tersebut
membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama
20
Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara
itu, bagian ringan yang terlempar keluar mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan - gumpalan yang mendingin dan memadat.
Kemudian, gumpalan - gumpalan itu membentuk planet - planet, termasuk
planet bumi
Gambar 2.4 Teori Ledakan Dahsyat (Sumber :Tanudidjaja, Ma’mur 2006 )
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara
bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada sembilan tahap
dalam proses pembentukan bumi menurut Rittman ( 2005 ) yaitu : (1)
Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum
mengalami perlapisan atau perbedaan unsur,(2) Pembentukan perlapisan
struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi
yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang
berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan, (3) Bumi
terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam,inti luar,mantel
dalam,mantel luar, dan kerak bumi, (4) Bumi mulai terbentuk ketika
21
butir - butir debu dalam cakram awan disekitar awan matahari saling
melekat. Partikel itu menggumpal membentuk benda berukuran planet,
(5) Sisa - sisa dari awan asli berjatuhan bersama dengan pemanasan
menyebabkan melelehnya bumi (6) Akibat pelelehan ini, bahkan yang
mampat terutama besi tenggelam ke pusat planet dan menjadi intinya.
Seluruh permukan bumi tertutup lautan batuan yang meleleh, bahkan
yang ringan seperti uap air dan karbondioksida menjadi atmosfer , (7)
Semakin lama planet mendingin dan uap air membentuk awan tebal
diatmosfer, (8) Awan mendingin dan berubah menjadi hujan, yang
mendinginkan bebatuan, (9) Kira - kira 2,5 miliar tahun yang lalu, sebuah
bumi yang biru telah muncul. Awan menghilang dan matahari
menyinari dunia yang sangat mirip dengan kita sekarang. Bumi telah
terbentuk sekitar 4,g miliyaran tahun yang lalu. bumi merupakan
planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang dekat dengan
matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk
bulat dengan radiun 6.370 km. Bumi merupakan satu satunya planet
yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukan bumi
terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur bumi atau lapisan bumi,
bumi dibagi menjadi tiga bagain yaitu :
1. Kerak Bumi
Menurut Arthur Homes ( dalam haryy 2004) menyatakan bahwa
Kerak bumi merupakan lapisan terluar permukan bumi. Lapisan ini
tersusun atas batuan keras dan dingin dengan ketebalan 15-60 km.
22
Pada lapisan kerak bumi bagian atas, batuanya telah mengalami
pelapukan, sehingga membentuk tanah. Dipermukaan lapisan kerak
inilah mahluk hidup tinggal. kerak bumi dapat dibedakan menjadi
dua jenis ,yaitu kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua
sebagian besar terbentuk dari batuan yang disebut granik. Kerak
samudra sebagian besar terbentuk dari batuan yang disebaut basal.
Bumi diselubungi oleh atmosfer. Atmosfer merupakan lapisan
udara yang meyelubungi bumi yang tersusun dari beberapa
campuran unsur gas. Lapisan atmosfer paling berperan untuk
mendukung adanya kehidupan dimuka bumi. Lapisan atmosfer
berfungsi seperti payung yang melindungi bumi dari pancaran
sinar dan panas matahari. Makin jauh dari permukan bumi, lapisan
udaranya semakin tipis. Atmosfer tersusun dari beberapa lapisan
diantaranya adalah lapisan troposfer,lapisan stratosfer, lapisan
mesosfer, dan lapisan eksosfer
23
Gambar 2.5 Lapisan Kerak Bumi (Sumber : Ritman 2008)
2. Selimut atau Mantel Bumi
Menurut Ahli Geokimia F.W .Clarke ( dalam Plato 2005 )
menyatakan Bahwa selimut bumi merupakan cairan meneral selikat yang
tebal. Ketebalan lapisan selimut bumi kurang lebih 2.900 km.
Komposisi batuan mantel bumi sangat berbeda dengan inti logam.
Kerapatan rata- rata mantel kira-kira 4,5 gram/cm,yang menunjukan
komposisinya adalah besi magensium, bahan berjenis batuan.
Disekeliling selimut atau mantel bumi adalah lapisan luar yang
tipis dan berupa batuan yang disebut kerak atau litosfer. tebal lapisan
ini membentang dari kira - kira 5-8 km, dibawah cekungan samudra
samapai 24 - 28 km dibawah benua.kira-kira 65 % kerak bumi adalah
kerak samudra , artinya kira - kira 65% permukan bumi terbuat dari
24
cekungan samudra. Berdasarkan pengamatan langsung dan peyelidikan -
peyelidikan geofisika menunjukan bahwa komposisi cekungan samudra.
tersusun dari basal dan komposisi benua umumnya tersusun dari
granit. Para ilmuwan pada umumnya sepakat bahwa bagian atas selimut
atau mantel bumi mungkin tersusun atas batuan periodotit, suatu
batuan selikat yang tersusun dari olivin dan peroksen. Selimut atau
mantel bumi bawah mungkin berisi mineral - mineral tersusun dari
magnesium selikat, magnesium oksida dan bentuk kwarsa tekanan tinggi.
3. Inti Bumi
Menurut Ahli Geokimia F.W .Clarke ( dalam Plato 2005 )
menyatakan bahwa Inti bumi terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan inti
dalam dan inti lapisan inti luar. Lapisan inti luar terdiri dari cairan yang
meleleh yang disebut magma. Ketika gunung meletus, cairan ini akan
keluar sebagai lava. Tebal lapisan inti luar sekitar 2.200 km dan
suhunya mencapai 2.200 C. Sedangkan inti dalam bumi tersusun atas
besi dan nikel padat. Inti dalam berbentuk bola dengan diameter 2.700
km dan suhunya mencapai 4.500 C berdasarkan penjelasan diatas, inti
bumi dibedakan menjadi dua yaitu :
Inti luar
Inti luar adalah inti bumi yang berada dibagian luar.tebal lapisan
ini sekitar 2.200 km tersusun atas materi besi dan nikel yang bersifat
cair,kental,dan panas berpijar bersuhu sekitar 3.900
25
Inti dalam
Inti dalam adalah inti bumi yang ada dilapisan dengan ketabalan
sekitar 2.2500 Km, tersusun atas material besi dan nikel pada suhu
yang tinggi yakni sekiat 4.8000 C,akan tetapi tetap dalam keadaan
padat dengan densitas sekitar 10 gram. Hal ini disebabkan adanya
tekanan yang sangat tinggi dari bagian bagaian bumi lainya.
Gambar 2.6 Lapisan Inti Bumi (Sumber : Staff ,Ariyanto. 2008)
26
C. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
1. Hakekat Sains Teknologi Masyarakat.
Istilah STM terkandung tiga kata kunci , yaitu sains, teknologi,
dan masyarakat. Pendekatan STM (Sains Teknologi dan Masyarakat)
dikenal sebagai Science Technology and Society Approach Science =
sains; Technology = teknologi; Society = masyarakat dan Appro ach =
pendekatan. Jadi Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) adalah
suatu usaha untuk menyajikan sains (IPA) melalui pemanfaatan
masalah - masalah dalam kehidupan sehari - hari. Pendekatan sains
teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam penentuan tujuan
pembelajaran, prosedur pelaksanaan pembelajaran, pencarian informasi
bahan pembelajaran dan bahkan pada evaluasi belajar. Tujuan utama
pendekatan sains teknologi dan masyarakat (STM) yaitu agar dihasilkan
siswa - siswa yang memiliki bekal ilmu dan pengetahuan agar nantinya
mampu mengambil keputusan - keputusan Terkait masalah- masalah
yang ada dimasyarakat. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat
(STM) berlandaskan 3 hal yaitu : Hubungan erat antara sains,
teknologi dan masyarakat, Proses belajar - mengajar didasarkan kepada
teori konstruktivisme, dimana siswa membangun sendiri pengetahuannya
saat berinteraksi dengan lingkungan, Ada lima ranah pembelajaran,
yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah proses sains, ranah kreativitas,
dan ranah hubungan dan aplikasi.
27
Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) mengusung
Teori Konstruktivisme, di mana pada pendekatan ini siswa membangun
sendiri pemahamannya tentang bahan – bahan pembelajaran. Selain itu
pendekatan STM ini juga mengakomodasi contextual teaching and
learning approach (pendekatan pembelajaran kontekstual), di mana siswa
langsung diajak untuk memahami sains sesuai dengan keadaan nyata
yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Di dalam pendekatan STM,
lingkungan tidak hanya berwujud lingkungan fisik di mana siswa dapat
mempelajari fenomena - fenomena alam abiotik (makhluk tak hidup)
maupun fenomena - fenomena alam biotik (makhluk hidup), tetapi juga
mempelajari dampaknya terhadap society lingkungan masyarakat.
(Fatonah, 2006 : 76).
2. Karakterstik Pendekatan STM di SD
Karakterstik pembelajaran sains teknologi masyarakat harus
menjadi orentasi perencanaan, operasionalisasi, dan evaluasi pembelajaran
yang dilakukan oleh guru. Karakterstik tersebut adalah sebagi berikut: (1)
Berangkat dari masalah isu-isu sosial disekitar lingkungan siswa, (2)
Pelaksananaan mencangkup kegiatan mengambil keputusan atau tindakan
dengan berbagai stertegi pembelajara dalam rangka memecahakan masalah,
(3) Relevan dengan kebutuhan masyarakat dan siswa, (4) Merupakan
penerapan teknologi dan sains dengan materi struktur bumi dimana
materi struktur bumi tersebut siswa bisa memahmi dengan pendekatan
sains teknologi masyarakat yang diterapkan oleh guru .(5) Mengutamakan
28
kerjasama dalam memcahkan masalah, (6) Penekanan terhadap dimensi
sains yang beraneka ragam sala satunya adalah sains teknologi
masyarakat dengan materi struktur bumi, (7) Evaluasi dimaksudkan untuk
menilai kemampuan siswa melalui meteri struktur bumi yang terdiri dari
kerak bumi, selimut bumi, dan inti bumi yang diajarkan oleh guru
dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat.
(Moronta, 2002 : 56 )
Adapun ciri - ciri pendekatan sains teknologi dan masyarakat
apabila diterapkan kedalam sebuah pembelajaran, maka kita akan dapat
melihat hal - hal berikut : (1) Masalah yang diangkat sebagai bahan
pembelajaran bersifat setempat, nyata (real life situation), penting
(bermakna) dan berdampak pada siswa, (2) Saat kegiatan pembelajaran
dipergunakan sumber daya setempat (dapat berupa narasumber (orang),
benda - benda, lingkungan fisik ( biotik dan abiotik ) atau lingkungan
sosial (masyarakat / society) dalam upaya untuk memperoleh informasi
- informasi agar bisa dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang
telah diangkat sebagai bahan pembelajaran, (3) Pendekatan sains
teknologi dan masyarakat (STM) menuntuk semua siswa untuk ikut
serta terlibat secara aktif untuk memperoleh informasi - informasi untuk
memecahkan masalah yang diangkat dalam kegiatan pembelajaran yang
bersumber dari situasi nyata dalam kehidupan sehari - hari. (4) Pada
umumnya penerapan science technology and society approah (pendekatan
sains teknologi dan masyarakat) ini membutuhkan alokasi yang lebih
29
banyak dibanding pendekatan tradisional. Untuk itu seringkali dibutuhkan
perpanjangan waktu belajar siswa saat di sekolah maupun di luar jam
belajar sekolah (di rumah). (5) Agar, masalah yang diangkat dalam
pembelajaran mempunyai makna yang mendalam bagi siswa maka masalah
difokuskan pada dampak – dampak sains dan teknologi bagi siswa itu
sendiri. (6) Materi pembelajaran yang dibelajarkan kepada siswa saat
menerapkan pendekatan STM (sains teknologi dan masyarakat) ini
meliputi produk - produk ( fenomena alam, gejala alam, konsep, prinsip,
fakta, teori dan hukum-hukum dalam sains) dan proses - proses sains
(metode ilmiah pemecahan masalah sains). (7) Pembelajaran yang juga
menekankan materi pembelajaran berupa proses sains ( tidak sekedar
produk) akhirnya akan memberikan siswa keterampilan sains yang
mantap yang nantinya dapat mereka gunakan untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari - hari yang berkaitan dengan sains dan
teknologi dalam hubungannya dengan masyarakat. (8) Penerapan
pendekatan STM memberikan kesempatan kepada siswa untuk mulai
memiliki kesadaran diri akan kemungkinan karier yang akan mereka
miliki di masa mendatang yang tentu saja berkaitan dengan sains dan
teknologi serta masyarakat. (9) Saat guru menggunakan penerapan sains
teknologi dan masyarakat dalam sebuah pembelajaran dan mengangkat
isu – isu atau masalah dalam kehidupan nyata mereka sehari-hari, maka
siswa mendapatkan sebuah kesempatan untuk berperan sebagai seorang
warga masyarakat (warga negara) dimana mereka akan belajar memecahkan
30
maslah - masalah tersebut. (10) Pada sebuah pembelajaran dengan
penerapan sains teknologi dan masyarakat, siswa-siswa saat kegiatan
belajar mengajar dilangsungkan belajar mencermati apa dan bagaimana
dampak sains dan teknologi dimasa depan. (11). Adalah ciri khas lain
pembelajaran STM, yaitu adanya kebebasan atau otonomi dalam proses
belajar, sehingga mereka benar-benar membangun sendiri pengetahuan
dan pemahamannya tentang sains, teknologi, dan masyarakat. ( Wilarjo,
2007: 54)
3. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
Pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan
pembelajaran yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan
teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari - hari. oleh karena itu,
pendekatan sains teknologi masyarakat disebut juga sebagai pendekatan
terpadu antara sains dan issu teknologi yang ada dimasyarakat. dengan
pendekatan ini, siswa dikondisikan agar mau dan mampu menerapkan
prinsip sains untuk menghasilkan karya. Teknologi sederhana atau
solusi pemikiran untuk mengatur dampak negatif yang mungkin timbul
akibat munculnya produk teknologi. Dengan demikian, guru sains dapat
menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat untuk menanamkan
pemahaman konsep dan pengembangannya ( Robert, 2008 : 23).
Secara umum tujuan penggunaan pendekatan ini adalah agar
siswa memeliki pemahaman tentang aspek sains teknologi masyarakat
yang digunakan bagi perkembanagan kognitif anak, pengembangan sikap
31
behwa sains, teknologi masyrakat menarik dan bermanfaat; menggunakan
pemahaman sains dan teknologi untuk diterapkan dalam lingkungan
sosial (Masyarakat) siswa.
Pada pendekatan ini, pembelajaran dipusatkan pada siswa dengan
memperhatikan keragaman siswa. Langkah dasar yang dapat diterapkan
adalah (1) curah pendapat tentang suatu topik (2) mendefinisikan
pertanyaan /fenomena tertentu (3) curah pendapat tentang sumber
informasi (4) menggunkan sumber untuk mendapatkan informasi (5)
melakukan analisis, sintesis, evaluasi, dan menciptakan sesuatu dan (6)
melakukan tindakan nyata Lutz , ( dalam Herawati, 2004:76 )
4. Model Pembelajaran materi Struktur Bumi dengan Menggunakan
Sains Teknologi Masyarakat
Model pembelajaran Sains teknologi masyarakat bertujuan
untuk membentuk individu yang memeliki literasi sains teknologi
masyarakat serta memeliki kepedulian terhadap masalah masyarakat
dan lingkungan. Model pembelajaran ini secara tidak langsung mendidik
siswa menjadi warga masyarakat yang sadar akan sains dan teknologi,
peduli terhadap lingkungan sekitar, peduli terhadap isu - isu yang
berkembang dlingkungan serta mampu memecahkan sebagi
permasalahan lingkungan sekitarnya dengan menerapkan dan
mengamalkan nilai- nilai sains teknologi masyarakat. Ketika model
pembelajaran sains teknologi masyarakat ini diterapakan harus memenuhi
lima tahapan yaitu sebagi berikut :
32
1. Pendahuluan : insiasi /invitasi / apresepsi /ekspolarasi siswa diharapkan
agar memusatkan perhatian pada pembelajaran untuk dapat
mengaitkan peristiwa yang telah diketahui dengan matei yang akan
dibahas, sehingga tempat adanya kesinambugan pengetahuan, karena
diawali dengan hal-hal yang telah diketahui siswa.
2. Pembentukan / pengembangan Konsep, siswa dilibatkan secara aktif
untuk membentuk konsep melalui konsruksi pengetahauannya
sendiri berdasarkan hasil observasi, eksperimen, diskusi. Hal ini
dimaksud agar siswa tertantang untuk memperoleh perkembangan
isu-isu yang aktual dilingkungan masyarakat.
3. Aplikasi konsep dalam kehidupan : pengetahuan masalah atau
analisis isu, setiap konsep yang dibangun oleh siswa digunakan untuk
menyelesaikan masalah atau menganalisis masalah siswa dapat
melaksanakan tindakan kongkrit yang disadari oleh rasa kepeduliannya
terhadap lingkungan dan masyarakat
4. Pemantapan konsep, guru meluruskan kalau ada miskonsepsi selama
kegiatan berlangsung
5. Penilaian / evaluasi yang mencakup ada hubungan antara tujuan
dengan produk dan proses belajar, perbedan antara kecakapan dan
kematagan serta latar belakang siswa yang harus diperhatikan,
kualitas,efisien,dan keefiktifitas, serta fungsi program juga harus
dievaluasi Anna Poedjiadi : ( 2006 ).
33
5. Pembelajaran Struktur Bumi dengan Menggunakan Pendekatan
Sains Teknologi Masyarakat.
Adapun pembelajaran struktur bumi dengan menggunakan
pendekatan sains teknologi masyarakat dalam penelitian ini dibagi
menjadi empat tahap yaitu :
1. Tahap invitasi , pada tahap ini guru mengajak siswa untuk
mengungkapakan hal-hal yang ingin diketahui dilingkungan informasi
tentang kejadian dengan mengamati gambar yang dapat mempengaruhi
materi struktur bumi dengan mengunakan pendekatan sains teknologi
masyarakat yang meliputi beberapa lapisan bumi diantaranya adalah
kerak bumi. kerak bumi merupakan lapisan terluar dari permukan
bumi. Lapisan ini tersusun atas batuan keras dan dingin dengan
ketabalan 15-60 km. Kemudian selimut bumi,selimut bumi merupakan
cairan meneral selikat yang tebal, ketebalan lapisan selimut bumi
kurang lebih 2.900 km. Komposisi batuan selimut bumi sangat
berbeda dengan inti logam. Dan terakhir adalah inti bumi, inti bumi
terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan inti dalam dan lapisan inti
luar. Lapisan inti luar terdiri dari cairan yang meleleh yang disebut
magma. Sedangkan lapisan inti dalam tersusun atas besi dan nikel
padat.
2. Tahap ekspolarasi , pada tahap ini guru memfasilitasi siswa untuk
melakukan aktivitas untuk memecahkan masalah yang telah
dirumuskan pada tahap invitasi. Siswa dibimbing berpendapat
34
mencari informasi mengenai materi struktur bumi dengan
menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat yang ada
dalam buku LKS siswa, dimana buku Lks siswa tersebut siswa
dapat mencari informasi mengenai materi struktur bumi yang terdiri
dari bagian permukan bumi.
3. Tahap ekplanasi, pada tahap ini guru mengelaborasi hasil kegiatan
siswa pada fase invitasi dan ekspolarasi dengan cara siswa diarahkan
menganalisis untuk mementukan pemecahan masalah yang
mengenai materi struktur bumi dengan menggunakan pendekatan
sains dan teknologi masyarakat, kemudian siswa menemukan solusi
untuk memcahkan maslah tersebut.
4. Tahap aplikasi, pada tahap ini siswa dibimbing untuk menerapkan
materi struktur bumi dengan menggunakan pendekatan sains
teknologi masyarakat yang terdiri dari materi bagian permukan
bumi. Materi bagian permukan bumi ini terdiri dari : (1) daratan,
daratan terbentuk karena adanya pelepasan meneral dan batuan dari
dalam inti bumi akibat letusan gunung. Pada meteri ini siswa
menerapkan dengan baik apabila siswa melihat gambar bagian
permukan bumi. (2) pegunungan, pegunungan merupakan daerah
yang terdiri dari rangkayan gunung - gunung yang memanjang
seperti bentuk pematang raksasa dengan keinggian 200 m hingga
ribuan meter diatas permukan air laut. (3) Perbuktian, perbuktian
merupakan bentuk muka bumi yang tinggi memanjang dan terdiri
35
atas bukit -bukti dengan ketinggian antara 20-300 m. (4) gunung,
gunung merupakan bentuk muka bumi yang menonjol tinggi keatas
seperti kerucut.
5. Apabila dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat
yang pemecahan masalahnya yang telah ditemukan dengan
menentukan pilihan mana yang akan dilakukan siswa untuk
mencegah kerusakan bumi apabila terjadi gempa bumi dan lain
sebaginya. Prowiradilaga (dalam Salam :2006).
Adapun langkah - langkah dalam pembelajaran Materi struktur bumi
dengan menggunkan sains teknologi masyarakat adalah sebagi berikut :
(1) Mentukan kelas, semester dan topik pembelajaran yaitu kelas V
semester 2 materinya adalah struktur bumi dimana materi struktur bumi
ini di terapakan oleh guru dengan menggunakan pendekatan sains
teknologi masyrakat dengan baik maka materi struktur bumi ini yang
meliputi kerak bumi, selimut bumi dan inti bumi serta bagian
permukaan bumi yang tediri dari gunung , pegunungan , daratan dan lain
sebaginya dengan baik maka siswa tersebut berhasil mempelajari materi
struktur bumi dengan baik. (2) Bersama siswa menentukan isu – isu atau
masalah yang ada dimasyarakat sekitar atau yang ada pada diri siswa
sendiri yang berkaitan dengan materi struktur bumi yaitu apa yang
disebut bumi, apa saja unsur yang terbentuk bumi, dan bagaimana keadaan
bumi kita sekarang. (3) Ungkapan pegetahuan dan ketrampilan awal
siswa yang berkaitan dengan materi struktur bumi dengan
36
menggunakan sains teknologi masyarakat dalam kehidupan sehari hari
dengan mengajikan gambar – gambar stuktur bumi dan kejadian alam
yang ada disekitar kita yang meliputi kerak bumi. Selimut bumi, dan
inti bumi serta kejadian alam yang meliputi tanah longsor gempa bumi
dan lain sebaginya. (4) Berdasarkan hasl kegiatan ketiga susun kelompok
belajar siswa untuk berdiskusi dan mengkaji materi struktur bumi dengan
menggunakan sains teknologi masyarakat yang meliputi bagian permukan
bumi yang terdiri dari gunung, pegunungan dan daratan serta kerak
bumi, selimut bumi dan inti bumi.yang dilakukan siswa dan masyarakat
yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa. (5) Guru merancang dan
melaksanakan kegiatan yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
struktur bumi serta menemukan sendiri konsep - konsep dan ketrampilan
dasar untuk menjaga dan melestarikan bumi. (6) Guru memfasilitasi
siswa untuk mengaplikasikan materi struktur bumi dan kelestarian bumi
kepada siswa untuk belajar dalam kehidupan sehari hari.
37
6. Metode Pembelajaran IPA Materi Struktur Bumi dengan
Menggunakan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat.
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berikut ini adalah beberapa metode pembelajaran ipa di SD sebagi
berikut :
1) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode dimana guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok, kemudian memberikan suatu persoalan atau masalah
megenai materi struktur bumi dengan pendekatan sains teknologi
masyarakat yang meliputi kerak bumi, selimt bumi, dan inti bumi untuk
dipecahkan secara bersama-sama dengan teman satu kelompoknya.
2) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang digunakan guru
dengan menggunakan alat peragaan untuk memperjelas materi struktur
bumi yang meliputi kerak bumi, selimut bumi dan inti bumi serta lapisan
permukan bumi dengan menggunakan pendekatan sains teknologi
masyarakat. pengertian ataupun konsep -konsep IPA yang diajarkan guru
kepada siswa dengan mengunakan metode demonstrasi yang sangat
disukai oleh siswa karena adanya pergerakan pada proses belajar-mengajar.
38
3) Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian bahan ajar dalam
bentuk pertanyaan - pertanyaan yang mengenai materi struktur bumi
dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat yang
memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4) Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling
tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah
pendidikan.Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya
memerlukan keterampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan
dan dapat menarik perhatian siswa. Materi yang dikuasai siswa akan
terbatas pada apa yang dikuasai guru
5) Metode Eskperimen,
Metode pembelajaran eksperimen adalah cara pengelolaan
pembelajaran dimana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri konsep IPA yang dipelajarinya.
Matode eksperimen banyak digunakan dalam pengajaran sains dan
jarang sekali diterapkan dalam ilmu - ilmu sosial. Dalam metode ini
pendidik dikembangkan melalui pengembangan suatu percobaan tentang
suatu aspek pengetahuan yang perlu difertifikasi atau diuji.
6) Metode Study Tour
Metode ini adalah metode mengajar dengan mengajak peserta
didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan
39
selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta
membukukan hasil kunjungan dengan didampingi oleh pendidik.
7. Perangkat Pembelajaran Materi Struktur Bumi dengan
Menggunakan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat ( STM)
Dengan perangkat pembelajaran ini mangacu pada model
pengembangan menurut (Dick and Corey : 2006) yang terdiri dari empat
tahpa yaitu : tahap penetapan mata pelajaran , tahap analisi kebutuhan,
tahap pengembangan perangkat pembelajaran, dan tahap review/uji coba
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
adalah perangkat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Materi
Struktur Bumi dengan pendekatan sains teknologi masyarakat yang terdiri
dari buku pegangan guru yang memuat materi, jawaban, soal yang ada
pada buku siswa, silabus, RPP, LKS, dan alat Evaluasi serta buku siswa.
Tahap penetapan mata pelajaran dilakukan dengan memlilih mata
pelajaran beserta mata pelajaran yang sesuai dengan seting model
pembelajaran yang dikembangkan didasarkan atas pertimbangan antara
lain: karakterstik materi, alokasi waktu, pembagian materi dalam program
semester dan program tahunan.
Tahap analisis kebutuhan mencakup hal-hal sebagai berikut : (1)
menganalisis Kurikulum terkait dengan pembelajaran IPA dikelas V
dengan Materi struktur Bumi dengan pendekatan sains teknologi
Masyarakat. (2) menginventarisasi bahan ajar disekolah dan sumber
belajar yang ada dilingkungan luar sekolah. (3).menganalisisi buku-buku
40
atau bahan ajar Ilmu Pangetahuan Alam dengan Materi Struktur Bumi
yang digunakan dikelas V. (4) mengkaji konsep - konsep Ilmu
Pengetahuan Alam dengan Materi Struktur Bumi yang bisa berhubungan
dengan dunia nyata siswa.
Tahap pengembangan perangkat Pembelajaran dilakukan hal-hal
sebagai berikut yaitu : mengidentivikasi kurikulum, menganalisis
kompetensi dasar,mengidentifikasi tingkah laku dan karakterstik siswa,
merumuskan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, mengmbangkan
instrumen asismen, mengembangkan strategi pembelajaran, menyususun
draf buku pegangaan guru, dan buku siswa.
8. Pengembangan Rencana Pembelajaran IPA Materi Struktur
Bumi dengan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
Pengertian Rencana pembelajaran merupakan persiapan
mengajar yang berisi hal - hal yang perlu atau dilakukan oleh guru
dan siswa dalam melaksankan kegiatan pembelajaran yang diantaranya
meliputi : pemelihan materi, metode mengajar, media pembelajaran, dan
alat evaluasi. Rencana pembelajaran merupakan realisasi dari
pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus. Rencana
pembelajaran merupakan rencana atau program yang disusun oleh guru
untuk satu atau dua pertemuan, untuk mencapai target suatu kompetensi
dasar rencana pembelajaran berisi gambaran tentang kompetensi dasar
yang akan dicapai, indikator materi pokok,skenario pembelajaran, tahap
demi tahap dan penilaian. Manfaat Rencana Pembelajaran .Perencanaan
41
pembelajaran memeliki manfaat diantaranya : guru akan terhindar dari
keberhasilan secara tidak sengaja karena perencanaan disusun untuk
mencapai hasil yang optimal, dapat menentukan dan mempersiapkan
berbagai alat dan fasilitasi yang diperlukan dalam pembelajaran, dengan
perkatan lain perencanaan pelaksanaan pembelajaran bermanfaat sebgai
acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih
terarah dan berjalan efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Prosedur
pegembangan Ilmu Pengethuan Alam materi Struktur Bumi dengan
Pendekatan STM. Dasar utama untuk mengembangkan perencanaan
pembelajaran adalah silabus, berdasarkan silabus yang ada seorang guru
kemudian menentukan strategi atau model pembelajaran meliputi :
pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran serta menentukan media
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran materi strktur bumi
dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat yang
meliputi kerak bumi, selimut bumi, dan inti bumi serta bagian
permukaan bumi. Rencana pembelajaran memeliki komponen sebagi
berikut: (1) Identifikasi rencana pembelajaran. (2) Kompetensi Dasar. (3)
Indkator hasil belajar.(4) Media pembelajaran. (5) Skenario pemelajaran
penilain dan tindak lanjut.
42
D. Hakekat Belajar Pembelajaran IPA dengan Materi Struktur Bumi
di SD
1. Pengertian Belajar IPA di SD
Belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam kehidupan
manusia khususnya dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar
tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu
mendapat perhatian yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan
dengan pendidikan. “Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu dan berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan
oleh pengalaman”. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( 2007: 17).
Menurut Winkel ( 2004 : 59 ), belajar merupakan proses dalam
diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan
perubahan dalam perilakunya, belajar adalah aktivitas mental atau psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan - perubahan dalam pengetahuan, pemahaman
nilai, ketrampilan, dan sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (Bukan
karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama, dan
merupakan hasil pengalaman.
Sedangkan menurut Morgan ( 2005 : 63 ) belajar didefinisikan
sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku yang terjadi
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan. Definisi itu perlu dicatat ,
memeliki tiga elemen penting yaitu : (1) belajar adalah perubahan
Tingkah laku, untuk lebih baik atau buruk. (2) belajar adalah perubahan
43
yang terjadi melalui pengalaman atau latihan, berubah karena
pertumbuhan, pematangan, atau cedera tidak dianggap sebgai belajar.
( 3) perubahan untuk mendapat kebaikan masa belajar, harus relatif
permanen, artinya harus berlangsung untuk waktu yang cukup lama.
Menurut Dermawan ( 2011 : 124 ), belajar adalah mengalami, dalam
arti bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkugan sosial.
Lingkungan fisik adalah lingkungan sekitar individu baik dalam bentuk
alam sekitar maupun dalam bentuk hasil ciptaan manusia . Cronbach
(dalam Toto Ruhmat, dkk, 2011 : 127 ) berpendapat bahwa belajar adalah
suatu aktivitas yang ditunjukan oleh perubahan tingkah laku sebagai
hasil belajar dari pengalaman. Slameto ( 2003 : 2) mengemukakan bahwa
belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memparoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intraksi dengan lingkungan.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas, dapat
dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan
melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak yang ditunjukan harus
sejalan dengan proses jiwa dan untuk mendapatkan perubahan. tentu
saja perubahan yang didapatkan bukan perubahan fisik, tetapi
perubahan jiwa dengan sebab masuknya kesan -kesan yang baru. Selain
itu dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
44
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang
berkaitan dengan aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik yang bersifat
permanen.
2. Pengertian Hasil Belajar
Belajar dapat dikatakan sebgai suatu proses, artinya dalam
belajar akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan
masalah atau persoalan, menyimak, dan latihan. Itu sebabnya, dalam
proses belajar, guru harus dapat membimbing dan memfasilitasi siswa
supaya siswa dapat melakukan proses - proses tersebut. Proses belajar
harus diupayakan secara efektif agar terjadi adanya perubahan tingkah
laku siswa yang disebabkan oleh proses –proses tersebut. Jadi, seseorang
dapat dikatakan belajar karena adanya indikasi melakukan proses
tersebut secara sadar dan menghasilkan perubahan tingkah laku siswa
yang diperoleh berdasarkan interaksi dengan lingkungan. Perwujudan
tingkah laku dari hasil belajar adalah adanya peningkatan kemampuan
siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Perubahan tersebut
sebagi perubahan yang disadari, relatif bersifat permanen, kontinu dan
fungsional.
Belajar akan terjadi apabila terjadi proses interaksi dengan
lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah narasumber, teman,
guru, situasi dan kondisi nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan dan
lain-lain yang dapat dijadikan sumber belajar siswa. Dalam hal inilah
45
peranan guru sebagai fasilitator dan pembimbing harus dapat berfugsi
secara optimal.
Ada empat pilar pendidikan yang perlu diperhatiakan dalam
belajar yaitu : learning to know artinya belajar untuk mengetahui ; yang
menjadi target dalam belajar adalah adanya proses pemahaman sehingga
belajar tersebut dapat mengantarkan siswa untuk mengetahui dan
memahami subtansi materi yang dipelajarinya. Learning to do artinya
belajar untuk berbuat; yang menjadi target dalam belajar adalah adanya
proses melakukan atau proses berbuat. Learning to live together artinya
belajar untuk hidup bersama ; yang menjadi target dalam belajar adalah
siswa memeliki kamampuan untuk hidup bersama atau mampu hidup
dalam kelompok. Learning to be artinya belajar untuk menjadi ; yang
menjadi target dalam belajar adalah mengantarkan siswa menjadi
individu yang utuh sesuai dengan potensi, bakat, minat, dan
kemampuanya .
3. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor - faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu
faktor dalam diri siswa sendiri dan faktor dari luar diri siswa.
1. Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh trhadap hasil belajar
diantaranya adalah kecakapan hidup, minat, bakat, usaha, motivasi,
perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta kebiasan siswa. Salah satu
hal penting dalam kegiatan belajar yang haris ditanamkan dalam
46
diri siswa bahwa belajar yang dilakukannya meruapakan kebutuhan
dirinya
2. Faktor dari luar diri siswa yang mempenagruhi hasil belajar
diantaranya adalah lingkungan fisik dan nonfisik ( termasuk suasana
kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenagkan,) lingkungan
sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah ( termasuk
dukungan komite sekolah ) guru, pelaksanaan pembelajaran, dan
teman sekolah. Guru merupakan faktor yang paling berpengaruhi
terhadap proses maupun hasil belajar. Sebab guru meruapakan
manajer atau sutradara dalam kelas. Dalam hal ini, guru harus
memeliki kompetensi dasar yang disyaratkan profesi guru.
Menurut Mulyono ( 2004 : 31 ) hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegitan belajar. Belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut
kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah
ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar
ialah yang berhasil mencapai tujuan -tujuan pembelajaran atau tujuan -
tujuan instruksional.
Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil
belajar mencangkup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. berikut ini penjelasan mengenai ketiga aspek tersebut .
47
1. Aspek kognetif
Aspek kognetif berkenan dengan hasil belajar intelektual,
mencakup enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis, sitesis dan evaluasi.
2. Aspek afektif
Aspek afektif berkenaan dengan sikap, mencangkup lima aspek
yaitu peneriman, partisipasi, penilian, organisasi, pembentukan pola
hidup.
3. Aspek pskiomotorik
Aspek psikomotorik berkenaan dengan ketrampilan dan
kemampuan bertidak. Ada tujuh aspek yaitu persepsi, kesiapan,
gerakan, terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan yang kompleks,
penyesuaian pola gerakan, kreaktivitas.
48
E. Kerangka Pikir
Gambar : 2.7 Kerangka Pikir Penelitian
Kondisi saat ini
o Pembelajaran menonton
o Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat
o Metode yang digunakan masih konvisional
o Hasil belajar yang kurang dari <_ 65 ( standar KKM)
Tindakan
o Menggunakan Pendekatan STM
o Menggunakan strategi pembelajaran koperatif
o Menerapkan STM dengan materi struktur bumi
Tujuan /hasil
o Melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan STM dengan materi struktur bumi
o Meningkatkan hasil belajar menggunakan pendekatan STM dengan materi struktur bumi
Diskusi pemecahan masalah
Evaluasi awal
Penerapaan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan STM (sains Teknologi masyaraktat)
Evaluasi efek
Evaluasi akhir
49
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian ini, dengan
diterapkan pendekatan sains teknologi masyarakat ( STM) dengan
materi Struktur bumi pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 8
Dau Malang Meningkat.