Upload
ferdina-maria-ginting
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kecepatan dalam memberikan penanganan syok sangat penting, makin lama dimulainya tindakan resusitasi makin memperburuk prognosis.Prioritas utama yang harus segera dilakukan adalah pemberian oksigen aliran tinggi, stabilisasi jalan nafas, dan pemasangan jalur intravena, diikuti segera dengan resusitasi cairan. Apabila jalur intravena perifer sukar didapat, jalur intraoseus (IO) segera dimulai.Setelah jalur vaskular didapat, segera lakukan resusitasi cairan dengan bolus kristaloid isotonik (Ringer lactate, normal saline) sebanyak 20 mL/kg dalam waktu 5-20 menit.
Citation preview
Peran Dokter Pada Proses Peran Dokter Pada Proses Penegakkan HukumPenegakkan Hukum
KELOMPOK A5
Aprilia 10.2007.176Susanto Wijaya 10.2008.023Putu Yoana Alvitasari 10.2008.061Titis Kusuma Anindya 10.2008.087Susi Sulastri 10.2008.124Samuel Willyarto 10.2008.154 Merty M. Taolin 10.2008.196Nur Syuhada Roslan 10.2008.234Amirah binti dahalan 10.2008.259Mohammad Lokman Hakim 10.2008.290
SKENARIOSKENARIO A5 A5
Pada suatu siang terdengar isu akan dipasangnya sebuah bom
pada pusat perbelanjaan di tengah keramaian kota. Dari
pengakuan penduduk sekitar ditemukan seorang pemuda yang
di curigai sebagai tersangka pemasangan bom, dan
masyarakat sekitar pun melaporkan kasus tersebut kepada
kepolisian setempat untuk mencegah terjadinya peledakkan.
Setelah diciduk pertugas dari hasil penyelidikkan ternyata bom
telah berhasil dipasang dalam kurun waktu kurang dari 1 jam
akan meledak namun belum ditemukkan letak dari bom
tersebut. Karena dikejar-kejar oleh waktu polisi pun harus
menemukan letak bom tersebut.
Langkah 1 : Identifikasi Langkah 1 : Identifikasi Istilah Yang Tidak DiketahuiIstilah Yang Tidak Diketahui
Tidak ada.
Langkah 2 : Rumusan Langkah 2 : Rumusan MasalahMasalahLaki-laki muda yang diduga telah meletakkan bom di pasar.
Langkah 3 : Analisa MasalahLangkah 3 : Analisa Masalah
Kewajiban moral dokter
Laki-laki muda yang di duga telah meletakkan
bom di pasar
Peran dokter
personalpublik
Kewajiban sosial dokter
Kewajiban dan hak
Kasatserse
Langkah 4 : HipotesisLangkah 4 : Hipotesis
Laki-laki muda yang ditangkap adalah tersangka dari kasus peletakkan bom di pasar.
1. 1. Kedokteran kepolisianKedokteran kepolisianFungsi :
1. Melaksanakan Kedokteran Kepolisian dalam rangka mendukung tugas Operasional kepolisian sebagai bantuan Teknis Medik.
2. Melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kedokteran untuk Mendukung Operasional Kepolisian
FFungsi DOKPOL meliputi ungsi DOKPOL meliputi bagian-bagian yang terdiri dari :bagian-bagian yang terdiri dari :Unit Kedokteran Forensik (Doksik)
Disaster Victim Identification (DVI), Patologi Forensik, Forensik Klinik, Odontologi Forensik, DNA Forensik, Psikiatri Forensik, Pusat Pelayanan Terpadu (PPT), Kesehatan Tahanan (Kestah), Medikolegal dan Forensik Lingkungan.
Unit Kesehatan, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Keskamtibmas)
Kedokteran Lalu Lintas (Doklantas), Kesehatan Lapangan (Keslap) dan Nuklir Biologi dan Kimia (Nubika).
Unit Intel Pengamanan Medik (Intelpammedik)
Food Security (Pengamanan Makanan), Geomedicine dan Narkoba.
Laboratorium DOKPOL DNA Forensik, Patologi Forensik, Odontologi Forensik, Laboratorium Doklantas dan Laboratorium Intel Pam Medik.
PERANPERAN DOKPOL DOKPOL
Mendukung tugas-tugas :
RESERSE-POL. Melalui Unit KEDOKTERAN FORENSIK.
Kemampuan / Dukungan Tugas Operasional Polri Kedokteran Forensik :
a. Olah TKP aspek medik.b. Identifikasi medik.c. Gali Kubur / Exhumasi.d. Pembuatan VER.e. Rik.Laboratorium-Serologi dan DNA.f. Konsultasi Hukum Kesehatan.g. Pengajaran & pelatihan Doksik petugas lapangan.
2. 2. Kasatserse/KasatreskriKasatserse/KasatreskrimmKasat Reskrim bertugas membina Fungsi dan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dalam rangka penegakan hukum, koordinasi dan pengawasan operasional dan administrasi penyidikan PPNS sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya Kasat Reskrim dibantu oleh Kanit dan Kasubnit. Kasat Reskrim Polres bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali Waka Polres.
Gambaran pekerjaan KASAT Gambaran pekerjaan KASAT RESKRIMRESKRIM
Bertugas dan bertanggung jawab tentang segala sesuatu dalam lingkup pelaksanaan tugas SATUAN RESERSE.
Melakukan tugas berhubungan dengan masalah-masalah Perencaan, Pengorganisasian, dan control terhadap tugas anggota.
Melakukan koordinasi dengan kesatuan lain dan instansi samping.
Melakukan supersif staf.
Mengendalikan tugas-tugas yang bersifat khusus terutama operasi yang dibebankan.
3. 3. HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Pembagian Bidang, Jenis dan Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Macam HAMHAM
Hak asasi pribadi / personal Right
Hak kebebasan untuk bergerak, menyatakan pendapat, menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing
Hak asasi politik / Political Right
Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan. Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik.
Hak azasi hukum / Legal Equality Right
Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli, perjanjian kontrak, memiliki susuatu, mendapatkan pekerjaan yang layak
Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan, mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
TINDAKAN / PENYIKSAAN YANG TINDAKAN / PENYIKSAAN YANG MELANGGAR HAK ASASI MANUSIAMELANGGAR HAK ASASI MANUSIA
1. Beberapa jenis pelanggaran hak asasi manusia dapat terjadi, antara lain:
◦ Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum.
◦ Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan kelangsungan pembangunan.
◦ Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia.
◦ Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat, karena dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.
2. Kualitas pelayanan publik yang masih rendah akan menghasilkan pelayanan publik yang buruk dan cenderung timbulnya pelanggaran hak asasi manusia seperti :
◦ Hilang/berkurangnya beberapa hak yang berkaitan dengan kesejahteraan lahir dan batin yang sebenarnya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan warganya.
◦ Hilang/berkurangnya hak yang berkaitan dengan jaminan, perlindungan, pengakuan hukum dan perlakuan yang adil dan layak.
◦ Hilang/berkurangnya hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
◦ Hilang/berkurangnya hak untuk mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus bagi anak-anak, orang tua, dan penderita cacat.
3. Konflik Horizontal dan Konflik Vertikal telah melahirkan berbagai tindakan kekerasan yang melanggar HAM baik oleh sesama kelompok masyarakat, perorangan, maupun oleh aparat, seperti:
Pembunuhan, penganiayaan, penculikan, pemerkosaan, hilangnya rasa aman, dll.
4. Pelanggaran terhadap hak asasi kaum perempuan dalam bentuk :
◦ Kekerasan berbasis gender bersifat phisik, seksual atau psikologis; penganiayaan, pemerkosaan dan berbagai jenis pelecehan.
◦ Diskriminasi dalam lapangan pekerjaan. ◦ Diskriminasi dalam sistem pengupahan. ◦ Perdagangan wanita.
5. Pelanggaran hak asasi anak. Walaupun Piagam Hak Asasi Manusia telah memuat dengan jelas mengenai pelindungan hak asasi anak namun kenyataannya masih sering terjadi pelanggaran hak asasi anak, yang sering dijumpai adalah;
◦Kurangnya perlindungan hukum terhadap anak dari segala bentuk kekerasan phisik dan mental
◦Menelantarkan anak◦Perlakuan buruk◦Pelecehan seksual◦Penganiayaan◦Mempekerjakan anak di bawah umur.
4. 4. Kewajiban sosial dokterKewajiban sosial dokterSegala sesuatu yang diketahui dokter tentang seorang
penderita merupakan rahasia yang tidak boleh diungkap namun di dalam berbagai kondisi dokter berhak mengungkapkan apa yang dirahasiakannya,yaitu:
1.Jika penderita sendiri mengizinkan pengungkapan rahasia tersebut.
2. Jika ada alasan medis yang kuat untuk mengungkapkannya tanpa izin pasien.
3.Jika kewajiban terhadap masyarakat mengharuskan pengungkapan rahasia seorang penderita .
4. Jika pengungkapan rahasia diperlukan untuk kepentingan penelitian yang sudah disetujui.
5. Jika peradilan menghendakinya.
Kewajiban Umum yang berkaitan dengan Aspek Sosial
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 7d
Setiap dokter harus senantiasa mengingat kewajiban melindungi hidup makluk insani.
Pasal 8
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif, rehabilitative) baik fisik maupun psikososial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.
Pasal 9
Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan di bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.
Kewajiban dokter terhadap Kewajiban dokter terhadap pasienpasien
Pasal 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilan untuk kepentingan asien. Dalam hal ini mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
Pasal 11
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengna keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau masaah lainnya.
Pasal 12
Setiap dokter wajib merahsiakan segala sesuatu yang diketahuinua tentang sorang pasien, bahkan setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 13
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
5. Kewajiban Moral Dokter Kesadaran moral atau kesadaran akan kewajiban mutlak
dan tanpa syarat adalah suara hati yang tampak atau menyatakan diri secara unik/khas dokter sebagai orang per orang.
Unsur kesadaran moral dokter adalah sebagai berikut :
Kewajiban mutlak yang membebani dokter. Pelaksanaan kewajiban mengikat setiap dokter. Kewajiban tersebut masuk akal dan layak disetujui. Mengambil keputusan melaksanakan kewajiban tadi atau tidak
adalah tanggung jawab dokter tersebut. Dokter tadi sekaligus kemudian menentukan nilai dirinya
sendiri.
Struktur kesadaran moral dokter ialah : Kewajiban moral bersifat mutlak Rasionalitas Tanggung jawab subyektif dokter tersebut
Beauchamp and Childress (1994) menguraikan bahwa untuk mencapai ke suatu keputusan etik diperlukan 4 kaidah dasar moral (moral principle) dan beberapa rules dibawahnya.
Keempat kaidah dasar moral tersebut adalah:
beneficence, mengutamakan tindakan yang dityjukan ke kebaikan pasien
non-maleficence
melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien
otonomi, menghormati hak-hak pasien
justice Mementingkan keadilan
Rules derivatnya bagi dokter adalah :
veracity (berbicara benar, jujur dan terbuka)privacy (menghormati hak privasi pasien) confidentiality (menjaga kerahasiaan pasien) fidelity (loyalitas dan promise keeping).
Nilai-nilai dalam etika profesi tercermin di dalam sumpah dokter dan kode etik kedokteran.
Sumpah dokter berisikan suatu “kontrak moral” antara dokter dengan Tuhan sang penciptanya, sedangkan kode etik kedokteran berisikan “kontrak kewajiban moral” antara dokter dengan masyarakat profesinya.
Kesimpulan Kesimpulan
Peran dokter di masyarakat selain sebagai tenaga medis juga perlu memperhatikan hubungan yang mengandung etika serta memperhatikan apa yang menjadi hak dan kewajiban yang berada di dalam masyarakat yang berada di dalam udang-undang serta asas-asas dari hubungan dokter pasien