3
Topik 2 Kekerasan oleh: Mira Nur Indah Kekerasan… Merajalela bak sampah di bumi pertiwi Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa Tak terelakkan hindarinya Hampir diseluruh penjuru tanah air Terdengar suara isak tangis karenanya Seringkali, Kaum hawa yang tiada dosa menjadi sasarannya Kekerasan fisik Kekerasan moral Juga kekerasan omongan Yang terkadang mewarnainya Ulahnya selalu menyusahkan Menambah beban bagi yang tak berdosa Juga derita batin bagi korbannya Jeritan tangis serta ketakutan sering terdengar Tak hanya itu, Kesakitan pun turut serta mewarnainya Tak ada seorang pun yang mengharapkannya Karena kehadirannya hanya membuat luka Tak hanya luka, tetapi juga kepedihan Akan tetapi, entah mengapa ia menyelinap secara perlahan Masuk ke dalam kehidupan Lalu merajalela Si kecil pun seringkali menjadi sasarannya Anggap saja mereka kain sutra yang berharga Yang harusnya dibilas dengan sabar bila ternoda Yang harusnya dihaluskan dengan penuh perasaan bila

DocumentA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

puisi

Citation preview

Page 1: DocumentA

Topik 2

Kekerasanoleh: Mira Nur Indah

Kekerasan…Merajalela bak sampah di bumi pertiwiAnak-anak, remaja, hingga orang dewasaTak terelakkan hindarinyaHampir diseluruh penjuru tanah air Terdengar suara isak tangis karenanya

Seringkali,Kaum hawa yang tiada dosa menjadi sasarannyaKekerasan fisikKekerasan moralJuga kekerasan omonganYang terkadang mewarnainya

Ulahnya selalu menyusahkanMenambah beban bagi yang tak berdosaJuga derita batin bagi korbannyaJeritan tangis serta ketakutan sering terdengarTak hanya itu,Kesakitan pun turut serta mewarnainya

Tak ada seorang pun yang mengharapkannyaKarena kehadirannya hanya membuat luka Tak hanya luka, tetapi juga kepedihanAkan tetapi, entah mengapa ia menyelinap secara perlahanMasuk ke dalam kehidupan Lalu merajalela

Si kecil pun seringkali menjadi sasarannyaAnggap saja mereka kain sutra yang berhargaYang harusnya dibilas dengan sabar bila ternodaYang harusnya dihaluskan dengan penuh perasaan bila kusutYang harusnya disulam dengan tekun bila terkoyakYang harusnya dibuat nyaman dengan penuh kasih sayang

Si kecil si jiwa yang sedang berkembangAnggap saja mereka sebuah taman bunga yang indahYang harusnya disiram dengan rajin bila layuYang harusnya diberi pupuk tiada henti bila tidak tumbuhYang harusnya disiangi bila tumbuh tidak teraturYang harusnya raganya dibiarkan tumbuh mekar

 

Page 2: DocumentA

Si kecil ialah awal sebuah kehidupanJangan abaikan raga yang sedang tumbuhJangan kasari jiwa yang sedang berkembangJauhkan kebencian dari seni yang sedang hidupJauhkan kekerasan dari nyawa yang sedang mekarJangan sampai sesal itu terjadi kelak

Meskipun si kecil dari sebuah darah daging manusiaBukan berarti manusia boleh melepas makianBukan berarti manusia boleh mengayun tamparanBukan berarti manusia boleh memperdagangkan merekaBukan berarti manusia boleh memperkerjakan seenaknyaSemua hal itu hanya membuat luka pada batin mereka

Si kecil hanyalah nyawa tak berdayaHanya bisa menghela napas bila kalimat kasar merasuk jiwanyaHanya bisa terdiam bila saat amarah manusia menerjang egonyaHanya bisa mengerang bila pukulan menghunjam tulangnyaHanya bisa terisak bila kekerasan terus mengitarinyaHanya bisa menitikkan air mata bila derita terus menderanya

Manusia yang terus mendera mereka bukanlah manusiaApapun alasannya, hentikan segera segala rasa sakit ituKarena mereka bukan sekedar darah daging manusiaKarena mereka bukan sekedar seorang manusiaKarena mereka adalah titipan yang kuasaYang harusnya dijaga dengan penuh kasih sayang

Ciptakan Indonesia bermartabat di mata duniaBebas darinya yang menjeratTerlepas dari belenggu tentangnyaSemua berharap kita terbebas darinyaIndonesia bebas kekerasanItulah yang diinginkan sebenarnya

Agar tiada lagi terdengar jeritan karenanyaAgar tiada lagi terdengar keluhan karenanyaAgar tiada lagi terdengar rintihan karenanyaAgar tiada lagi batin yang terluka karenanyaAgar tiada lagi kesedihan di bumi pertiwiku iniBiarkan canda dan tawa yang hadir di bumi pertiwi