Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    1/16

    ABDULKADIR JAILANI

    DIREKTUR PERJANJIAN EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA

    KEMENTERIAN LUAR NEGERI

    PERLINDUNGANINVESTASI ASING

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    2/16

    MENGAPA INVESTOR ASING PERLU DILINDUNGI?

    HUBUNGAN BAIKANTAR - NEGARA

    KEPENTINGANEKONOMI UNTUK

    MELINDUNGIMODAL ASING

    PERLINDUNGANHUKUM THD

    INVESTOR ASING

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    3/16

    BILATERAL INVESTMENT TREATIES (BIT)

    Latar Belakang : Ketidakpastian tentang perlindungan thd

    investor asing dan tanggung jawab negara atas kerugaianyang dtimbulkan oleh tindakan negara / Akses yang lebihbesar bagi investor asing;

    BIT adalah suatu perjanjian internasional yang memuatketentuan ketentuan mengenai liberalisasi investasi,standar perlindungan terhadap investasi asing danmekanisme penyelesaian sengketa investasi

    Pada tahun 1970 1990 BIT masih belum banyak dibuat meningkat tajam setelah era Perang Dingin selesai.

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    4/16

    PROLIFERASI BIT

    Perkembangan(bilateral) investment treaty di seluruh dunia:1989: 285

    2003: 2265

    2014: 3152

    Indonesia telah menandatangani 65 BIT dengan negara mitra umumnya dibuat padadekade1970-1990-an.

    Selain melalui BIT, perjanjian perlindungan investasi juga

    dituangkan dalam bentuk perjanjian lain, yaitu:Chapter Investasi di CEPA/FTA

    ASEAN+1 FTA

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    5/16

    POKOK POKOK PERLINDUNGAN BIT

    National Treatment : Semua investor asing akan diperlakukan

    sama dengan investor dalamnegeri membuka semua sektor

    bagi investor asing / menghalangi perlindungan thd UKM;

    Most Favored Nations: Semua investor asing harus

    diperlakukan yang sama investor suatu negara dapat

    memanfaatkan ketentuan BIT Indonesiadgn negara lain

    Expropriationjaminan investor asing tidak dinasionalisasi

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    6/16

    POKOK POKOK PERLINDUNGAN BIT

    Fair and Equitable Treatment perlakuan yang adil dalam

    semua proses hukum dan admininstrasi extensive

    interpretation ;

    Perlindungan Kemanan

    Kompensasi atas kerugian yang ditimbulkan oleh perang/

    kerusushan dan lain - lain

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    7/16

    POKOK POKOK PERLINDUNGAN BIT

    Performance Requirement : Negara tidak akan menetapkan

    syarat syarat tertentu yang berkaitan dengan kinerja

    perusahaan;

    Kebebasanuntuk menentukan Pimpinan Perusahaan;

    Dispute Settlement: State vs State / Investor vsState

    arbitraseinternasional

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    8/16

    PANDANGAN PRO BIT

    Promosi investasi asing;

    Keberadaan BITmenjadi salah satu faktor pertimbangan

    investasi;

    Melindungi investasi WNI/BHI di luar negeri;

    Menghilangkan elemen politik dalam sengketa investasi.

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    9/16

    PANDANGAN KRITIS TERHADAP BIT

    Keberadaan menunjukkan BITmemiliki korelasi dengan arus masuk FDI, tapi

    sejauh ini belum terdapat bukti empiris yang menunjukkan korelasi dimaksud

    Brazil yang tidak meratifikasi 14 BIT ranking 3 FDI Confidence Index 2013

    (Nilai investasi 65.2 Milyar Dollar vs Indonesia Ranking 25 dengannilai

    investasi 19.9 Milyar Dollar

    Mempersempit Policy space negara semakin sempitnya ruangbagi

    Pemerintahuntukmengambil kebijakan yang mengedepandimensi pembangunan

    UU MinerbadanUU SDA dapat digugat;

    Tidak seimbangnya hak dan kewajiban antara investor dengan negara penerima

    investasi

    Semakin meningkatnya gugatan ke arbitrasi internasional (ICSID)

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    10/16

    INVESTOR STATE DISPUTE RESOLUTION (ISDS)

    ISDS merupakan klausula terpenting;

    Negara selalu menjadi pihak yang tergugat;

    Fork in the Road Clause: Investor dapat memilih

    pengadilan nasional atau arbitrase untuk menyelesaikansengketa;

    Waiver of exhaustion of local remedies;

    Applicable law: hukum yang disepakati ketentuan

    treaty, prinsip hukum internasional dan hukum nasional

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    11/16

    PERSOALAN ISDS

    Meningkatnya (misuse) gugatan ke ICSID

    ISDS dapat mengenyampingkan prinsip national

    judicial independence

    Persoalan legitimasi dan transparansi Konsistensi Keputusan Arbitrasi

    Tidak ada mekanisme review

    Diskriminatif terhadap Investor Dalam Negeri Mahalnya biaya perkara 5 7 Juta Dolar

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    12/16

    PERSOALAN ISDS

    Jumlah ganti rugi yang dibayarkan negara kepada investor asing dinilai

    sangat besarKasus Occidental Petroleum Corporation v the Republic

    of Ecuador: ganti rugi yang harus dibayar Ekuador mencapai USD 3,5

    milyar / Dalam Yukos Case Rusia harus membayar 50 Milyar Dollar

    Interpretasi Arbitrer yang lebih cenderung mengedepankan kepentinganinvestor memperluas definisi Investor dan Investment yang

    mengakibatkan meluasnya interpretasi pasal-pasal P4M (a.l. FET, MFN)

    oleh Arbiter

    Adanya trend pihak ketiga yang memanfaatkan pihak investor asing yang

    secara hukum dapat menggugat pemerintah dalam forum penyelesaiansengketa investasi

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    13/16

    REVIEW BIT

    REVIEW

    GUGATANARBITRASE

    KESEIMBANGANHAK INVESTOR

    DANKEDAULATAN

    KETENTUAN BITOUTDATED

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    14/16

    PELAKSANAAN REVIEW

    PENGHENTIAN BIT

    KAJIAN SUBSTANTIF

    TEMPLATE BIT

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    15/16

    TANTANGAN REVIEW BIT

    Review menakutkan investor?

    Bagaimana mencari keseimbangan?

    Bagaimana menjaga konsistensi?

    Bagaimana dampak Survival Clause?

  • 7/26/2019 Abdulkadir Jailani Fkkln p3koi 22 Mei 2015

    16/16

    KESIMPULAN

    BIT bukan merupakan faktor tunggal yang menentukan arus FDI Kepastian hukum, kebijakan ekonomi, stabilitas politik, dan

    ketersediaan infrastruktur lebih menentukan;

    Penghentian BIT bukan beranti menghapuskan perlindungan thdinvestor;

    Langkah review P4M merupakan langkah yang tepat dan

    ditindaklanjuti dengan renegosiasi; Sasaran review adalah menyeimbangkan kepentingan investor dan

    kedaulatan negara

    Tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga konsistensi

    kebijakan penghentian dan hasil review P4M tersebut;