Upload
septianaaa
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 ABON OOOYYYY
1/11
Sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam perikanan,
baik perikanan air tawar, air payau, maupun air laut. Ikan merupakan salah satu sumber
protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya
murah. Selain itu, ikan dan hasil perikanan lainnya juga dijadikan sebagai komoditi
ekspor. Namun, ikan cepat mengalami proses pembusukan apabila dibandingkan dengan
bahan makanan lain.
Proses pengolahan dan pengawetan ikan merupakan salah satu bagian penting dari
mata rantai industri perikanan. Pengolahan tersebut bertujuan untuk memperpanjang daya
awet (menghambat pertumbuhan mikroba dan aktivitas mikroorganisme) dan diversiikasi
(perubahan bentuk) produk olahan hasil perikanan. Salah satu bentuk diversiikasi produk
hasil perikanan yaitu mengolahnya menjadi abon ikan.
!bon merupakan makanan ringan atau lauk yang siap saji. Produk olahan tersebutsudah lama dikenal oleh masyarakat umum dan bahan dasar pada pembuatan abon
tersebut biasanya berupa daging sapi. "riteria daging yang baik untuk dipakai pada
pembuatan abon yaitu memiliki serat yang kasar dan tidak mengandung banyak duri.
#enis ikan yang memiliki kriteria tersebut diantaranya tuna, cakalang, tongkol, dan lain $
lain. %akalah ini akan berokus pada pembuatan abon ikan dengan bahan dasar ikan
tongkol ( Euthynnus affinis).
Abon umumnya memiliki komposisi gizi yang cukup baik karena umumnya
terbuat dari daging. Manusia menemukan keseimbangan jumlah dan jenis zat
yang diperlukan ada dalam daging daripada dalam bahan pangan nabati
(Desrosier, 1988. Abon daging yang diolah mempunyai tujuan menambah
keanekaragaman pangan, memperoleh pangan yang berkualitas tinggi, tahan
selama penyimpanan, meningkatkan nilai tukar, dan meningkatkan daya guna
bahan mentahnya. Abon sebagai salah satu bentuk olahan kering yang sudah
dikenal masyarakat luas karena harganya cukup terjangkau dan lezat
(!achruddin, 199".
Abon memiliki prospek ekonomi yang baik karena konsumennya luas. #alangan
masyarakat ekonomi ba$ah sampai kalangan masyarakat ekonomi tinggimenyukai abon. #onsumen abon juga tidak hanya masyarakat kota saja, tetapi
masyarakat desa pun banyak yang menyukainya (!achruddin, 199".
Abon ikan adalah jenis makanan a$etan yang terbuat dari ikan laut yang
diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. %roduk yang
dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai
daya simpan yang relati& lama. Menurut 'uryani ())" Abon ikan merupakan
jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan
dan penggorengan.
8/17/2019 ABON OOOYYYY
2/11
*agi masyarakat kita, abon bukan merupakan produk yang asing. Abon dapat
diperoleh di pasar atau di toko+toko yang menjual bahan pangan (Anonim, )1.
Abon dapat merupakan jenis lauk pauk kering berbentuk khas dengan bahan
baku pokok berupa daging atau ikan. %engolahan abon dilakukan dengan cara
direbus, dicabik+cabik, dibumbui, digoreng, dipres. *ahan campuran abon dapat
menggunakan bahan nabati, misalnya kelu$ih atau jantung pisang (!achruddin,
199". Abon ikan adalah jenis makanan a$etan yang terbuat dari ikan laut
yang diberi bumbu, deiolah dengan cara perebusan dan penggorengan.
%roduk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan
mempunyai daya a$et yang relati& lama (arintek, )1-.
8/17/2019 ABON OOOYYYY
3/11
lkan tongkol (uthynnus a/nis 0. adalah ikan yang berpotensi cukup tinggi
serta memiliki nilai ekonomis tinggi. kan tongkol memiliki kandungan protein
yang tinggi yaitu 2, mg31))g dan sangat cocok dikonsumsi oleh anak+anak
dalam masa pertumbuhan, selain itu ikan tongkol juga sangat kaya akan
kandungan asam lemak omega+4.kan cepat mengalami proses pembusukan
dibandingkan dengan bahan makanan lain yang disebabkan oleh bakteri dan
perubahan kimia$i pada ikanmati('anger, )1).
Abon merupakan salah satu jenis produk olahan makanan kering berbentuk
khas yang dibuat dari daging yang direbus dan disayat+sayat dan diberi bumbu,
digoreng kemudian dipres. %ada prinsipnya abonmerupakan suatu proses
penga$etan yaitu kombinasi antara perebusan dan penggorengan dengan
menambahkan bumbu+bumbu. %roduk yang dihasilkan mempunya tekstur,
aroma dan rasa yang khas. 'elain itu proses pembuatan abon merupakan
proses pengurangan kadar air dalam bahan daging untuk memperpanjang
proses penyimpanan (Anonim, )1b.
Abon merupakan produk kering dimana penggorengan merupakan salah satu
tahap yang umumnya dilakukan dalam pengolahannya. %engolahan abon,
baik abon daging maupun abon ikan, dilakukandengan menggoreng daging
dan bumbu menggunakan banyak minyak (deep &rying. Dee& &rying adalah
proses penggorengan diamana bahan yang digoreng terendam semua dalam
minyak. %ada proses penggorengan sistem dee& &rying, suhu yang
digunakan adalah 1"))0+)))0 dengan lama penggorengan 5 menit,
perbandingan bahan yang digoreng dengan minyak adalah 16, dengan
cara ini, abon banyak mengandung minyak atau lemak yang akhir+akhir ini
banyak dihindari dengan alasan kesehatan (%erkins dan rrickson, 1992.
!bon ikan yang baik mempunyai rasa yang khas, tidak berbau amis atau anyir.
&ibandingkan dengan ikan segar, abon ikan mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi
dan dapat disimpan lebih lama tanpa mengalami perubahan kualitas. #enis ikan yang biasa
diolah menjadi abon umumnya adalah ikan pelagis, yaitu ikan cakalang ( Katsuwonus
pelamis), tengiri (Scomberomorus sp.), tongkol ( Euthynnus sp.) dan lain'lain (!nonim,
*+).
!bon sebagai salah satu produk industri pangan yang memiliki standar mutu yang telah
ditetapkan oleh &epartemen Perindustrian. Penetapan standar mutu merupakan acuan bahwa
suatu produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan aman bagi konsumen. aktor'aktor
yang mempengaruhi standar mutu abon antara lain -
8/17/2019 ABON OOOYYYY
4/11
*. "adar air - erpengaruh terhadap daya simpan dan keawetan abon.
. "adar abu - %enurunkan derajat penerimaan dari konsumen.
+. "adar protein - Sebagai petunjuk beberapa jumlah daging/ikan yang
digunakan untuk abon.
0. "adar lemak -erhubungan dengan bahan baku yang digunakan, ada
tidaknya menggunakan minyak goreng dalam penggorengan (!de,
*).
&alam industri makanan, peran santan sangat penting baik sebagai sumber gi1i,
penambahan aroma, cita rasa, lavourdan perbaikan tekstur bahan pangan hasil olahan. 2alini disebabkan karena santan mengandung senyawa nonylmethylketon, dengan suhu yang
tinggi akan menyebabkan bersiat volatil dan menimbulkan bau yang enak. Pada pengolahan
oleh panas akan terjadi browningpada berbagai bahan makanan. rowning ini dikehendaki
karena menimbulkan bau, aroma, dan cita rasa yang dikehendak (3ahyono dan 4uwono,
*0).
7ula merah adalah bahan yang ditambahkan dalam pembuatan abon dengan
konsentrasi tertentu. 7ula merah ditambahkan pada kisaran 5) + 2) g tiap 1 kg
daging (%urnomo, 1992. %enggunaan gula dalam pembuatan abon bertujuanmenambah citarasa dan memperbaiki tekstur produk. %ada proses pembuatan
abon bila mengalami reaksi Maillard sehingga menimbulkan $arna kecoklatan
yang dapat menambah daya tarik produk abon. 7ula memberikan rasa manis
yang dapat menambah kelezatan produk abon yang dihasilkan. kuran
penggunaan gula dan garam harus memperhatikan selera konsumen (!achrudin,
199".
7aram dapur (a0l merupakan bahan tambahan yang hampir selalu digunakan
dalam membuat masakan. :asa asin yang ditimbulkan oleh garam dapat
ber&ungsi sebagai penegas rasa yang lainnya. Makanan tanpa dibubuhi garam
akan terasa hambar. 7aram dapat ber&ungsi pula sebagai penga$et karena
berbagai mikrobia pembusuk khususnya bersi&at proteolitik, sangat peka
terhadap kadar garam meskipun rendah (kurang dari 2; (!achrudin, 199".
8/17/2019 ABON OOOYYYY
5/11
%roses %embuatan abon antara lain6
1. %enyiangan
kan tuna disiangi, dipotong+potong, lalu dicuci sampai bersih. kan disiangi
dengan cara dibuang isi perut dan dipotong+potong melintang untuk
memudahkan
pengukusan, kemudian dicuci dengan air bersih (sebaiknya air yang
mengalir
untuk menghilangkan bau amoniak (<
4
.
. %engukusan
kan dikukus sampai matang (untuk memudahkan pengambilan daging dan
memisahkan dari tulang dan duri. 'ambil menunggu pengukusan, semua
bumbu
disiapkan ditimbang sesuai dengan kebutuhan. kan yang telah dikukus
ditiriskan
atau didinginkan. 'etelah dingin ikan dicabik+cabik, diperas hingga kering
kemudian ditumbuk hingga menjadi serpihan+serpihan yang halus.
4. %emberian bumbu
*umbu+bumbu dihaluskan lebih dahulu, tumis bumbu sampai mengeluarkan
bau yang harum dan setelah mendidih masukkan ikan yang telah dicabik+
cabik
dan aduk hingga kering
-. %enggorengan
Daging ikan yang telah dicampur dengan bumbu kemudian digoreng dengan
minyak atau tanpa minyak, sambil selalu diaduk+aduk supaya tidak
hangus.
Apabila menggunakan minyak, daging ikan harus seluruhnya terendam
agar
diperoleh abon yang kering dan renyah. %enggorengan dihentikan ketika
abon
8/17/2019 ABON OOOYYYY
6/11
telah ber$arna kuning kecoklatan. 'etelah kering angkat dan tiriskan3dinginkan
5. %engepresan
'etelah diangkat dari $ajan, abon dimasukkan ke dalam alat press dan
ditekan+tekan sampai minyaknya habis keluar (tuntas. #emudian abon
dikeluarkan dengan menggunakan garpu. ntuk menghasilkan aroma (bau
dan
rasa yang lezat, dapat ditambahkan ba$ang goreng pada abon yang telah
matang.
2. %engemasan
'etelah dingin, abon dikemas di dalam kantung plastik atau kertas minyak.
%eningkatan daya simpan akan diperoleh bila digunakan pembungkus
hampa
udara ('uhirman, )1
8/17/2019 ABON OOOYYYY
7/11
g. 7ula pasir 6 Merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam makanan
untuk
melembutkan produk sehingga dapat mengurangi terjadinya pengerasan
dan
mengurangi penguapan air serta memberikan cita rasa produk. Adanya gula
akan
menimbulkan reaksi maillard yaitu reaksi antara gula pereduksi dengan
asam
amino yang akan menyebabkan $arna cokelat pada produk (Ade, )1.
'elama proses penggorengan terjadi proses pemanasan, pengeringan dan
penyerapan minyak, pemekaran, teksturisasi (pelunakan, perubahan $arna,aroma dan rasa kemudian diiukuti pengerasan permukaan (crusting.
Disamping itu terjadi juga proses oksidasi, perubahan $arna minyak dan
penyerapan minyak (*udi, dkk., ))9.
'elama proses penggorengan terjadi perubahan =sik, kimia dan si&at
sensori. #etika makanan digoreng pada minyak goreng panas pada suhu
yang tinggi, banyak reaksi kompleks yang terjadi di dalam minyak dan pada
saat itu minyak akan mengalami kerusakan. #erusakan minyak yang berlanjut
dan melebihi angka yang ditetapkan akan menyebabkan menurunnya e=siensi
penggorengan dan kualitas produk akhir. #omposisi bahan pangan yangdigoreng akan menentukan jumlah minyak yang diserap. *ahan pangan dengan
kandungan air yang tinggi, akan lebih banyak menyerap minyak karena
semakin banyak ruang kosong yang ditinggalkan oleh air yang menguap
selama penggorengan. 'elain itu semakin luas permukaan bahan pangan
yang digoreng maka semakin banyak minyak yang terserap (Muchtadi,
))8.
'elama proses penggorengan, sebagian minyak masuk ke dalam bahan
pangan dan mengisi ruang kosong yang pada mulanya diisi oleh air. %enyerapan
minyak pada ikan pada saat penggorengan adalah sekitar 1);+);.
%enyerapanminyak ini ber&ungsi untuk mengempukkan kerak dan untuk
membasahi bahan pangan yang digoreng sehingga menambah rasa lezat dan
gurih. >imbulnya $arna pada permukaan bahan disebabkan oleh reaksi
bro$ning atau reaksi maillard. >ingkat intensitas $arna ini tergantung dari
lama dan suhu penggorengan dan juga komposisi kimia pada permukaan luar
bahan pangan sedangkan jenis minyak yang digunakan berpengaruh sangat
kecil. %emanasan minyak selama proses penggorengan dapat menghasilkan
persenya$aan yang dapat menguap. #omposisi persenya$aan yang dapat
menguap terdiri dari alkohol, ester, lakton, aldehida keton dan senya$a
aromatik. ?umlah persenya$aan yang dominan jumlahnya yakni aldehid
termasuk di+enal yang mempengaruhi bau khas hasil gorengan. 'elain itu,
sebagian besar minyak tumbuhan memiliki kandungan pigmen karatenoid
8/17/2019 ABON OOOYYYY
8/11
sehingga menghasilkan $arna yang menarik (kuning keemasan (#etaren,
1982
arna merupakan kesan pertama yang ditangkap panelis sebelum mengenali
rangsangan+rangsangan yang lain. arna sangat penting bagi setiap
makanan sehingga $arna yang menarik akan mempengaruhi penerimaan
konsumen. 'elain itu $arna juga dapat memberikan petunjuk mengenai
terjadinya perubahan kimia dalam makanan seperti pencoklatan dan
karamelisasi. %erubahan $arna pada proses pengolahan seperti penggorengan
disebabkan oleh reaksi maillard, pada reaksi ini, terjadi reaksi antara asam
amino dan gula pereduksi. :eaksi maillard dia$ali dengan reaksi gugus amino
pada asam amino, peptida atau protein dengan gugus hidroksil glikosidik
pada gula. :angkaian reaksi diakhiri dengan pembentukan polimer nitrogen
ber$arna coklat (De Man, 199".
:eaksi pencoklatan terjadi dalam proses pengolahan beberapa produk makanan.
:eaksi ini akan menghasilkan $arna coklat yang dikehendaki dalam beberapa
pengolahan produk makanan seperti dalam pembuatan abon. >etapi apabila
kecepatan dan pola reaksi ini tidak dikendalikan dan dibatasi dapat
menyebabkan penurunan mutu produk. %enurunan mutu ini disebabkan karena
terjadinya interaksi zat+zat dalam bahan makanan tersebut, sehingga akan
menyebabkan perubahan@aourdan kenampakan produk menjadi kurang
disukai. !aktor yang mempengaruhi laju atau kecepatan reaksi pencoklatan
diantaranya kandungan air. Menurut Babuza (19"1, laju reaksi pencoklatan
nonenzimatis akan berjalan lambat pada aktiitas air (a$ yang rendah dan akanmeningkat bersamaan dengan meningkatnya a$ sampai tercapai titik
maksimum, kemudian reaksi akan berjalan lambat. Menurut deMan (199",
pengendalian reaksi pencoklatan ini dapat dilakukan dengan pengendalian
kandungan air dalam sistem, dengan penambahan bahan+bahan lain dalam
makanan.
!dapun aktor yang menyebabkan warna cokelat pada abon yaitu gula yang
merupakan bahan pembuat abon dan kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga
menyebabkan warna abon cokelat karena terjadinya reaksi maillard . 5eaksi maillard adalah
reaksi pencokelatan non en1imatis yang merupakan reaksi antara protein dengan gula'gula pereduksi (%uchtadi dan !stawan, *66).
7ula adalah bahan yang ditambahkan dalam pembuatan abon dengan
konsentrasi tertentu. 7ula ditambahkan pada kisaran 5) + 2) g tiap 1 kg daging
(Asta$an dan Asta$an, 1988. 7ula yang ditambahkan pada bahan pangan
olahan
8/17/2019 ABON OOOYYYY
9/11
berperan sebagai humektan, yang dapat menurunkan kadar air dan memberi
rasa
produk olahan.
8/17/2019 ABON OOOYYYY
10/11
rasa yang khas pada makanan sesuai dengan asal dari bahan tersebut. Masing+
masing jenis bahan yang digunakan memiliki bau khas sehingga pada saat
dikonsumsi akan menggambarkan jenis bumbu yang digunakan.
%enambahan bumbu+bumbu tersebut akan menutupi bau atau rasa alami
dari ikan. %enambahan berbagai jenis bumbu akan mempengaruhi cita rasa
khas dari perpaduan bumbu tersebut.
8/17/2019 ABON OOOYYYY
11/11
!nonim. *667. SNI *'+88'*667 !bon Ikan. adan Standardisasi Nasional. #akarta.
&e %an #.%. *668. "imia Pangan. 9erjemahan "osasih Padmawinata. andung. I9
andung
achruddin, :., *668. %embuat !bon Ikan. "anisius. 4ogyakarta.
"etaren, S. *6;