16
Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otak 99/NTc-L,L-ECD (Nanny Kartini) ISSN 1411 -3481 KARAKTERISTIK RADIOFARMAKA SIDIK OTAK 99mTc-L,L-ECD Nanny Kartini H., Rukmini I., Iswahyudi.* * Puslitbang Teknik Nuklir -BATAN ABSTRAK KARAKTERISTIK RADIOFA RMAKA SmlK OT AK 99mTc-L,L-ECD. Radiofarmaka 99rnTc-L,L-ECD adalah sediaan yang digunakan untuk tujuan studi perfusi otak (cerebral perfusion study), telah berhasil diformulasi di P3TkN-BATAN yang terdiri dari dua buah kit-kering. Vial pertama mengandung ligan penukar Ca-glukoheptonat dan reduktor SnCI2.2H20, vial kedua mengandung ligan utama L,L-etil sisteinat dimer (L,L-ECD), reduktor SnC12.2H20 dan pembawa. Dari hasil percobaan sediaan 99rnTc-L,L-ECD mempunyai kemumian radiokimia 94,1 :t 5,5 % serta bermuatan listrik netral. Lipofilisitas (P) sediaan 99rnTc-L,L-ECD diketahui dengan menentukan koefisien partisinya dalam oktanol-air P = 23,62 :t 3,56 atau log P = 1,4, dan besamya ikatan dengan protein plasma manusia adalah 57,42 :t 1,5 %. Uji biodistribusi dilakukan terhadap tikus putih galur Wistar. Hasilnya menunjukkan bahwa pada lima menit pasca injeksi (p.i) hanya sebesar 0,13 :t 0,07 % terakumulasi dalam otak dan kemudian menu run sampai 0,03 :t 0,01 % pada tigajam p.i. Ekskresi sediaan ini sebagian besar melalui ginjal dimana pada lima menit p.i. sebesar 6,35 :t 2,88 % yang terns nook sampai 10,63 :t 5,67 % pada tiga jam p.l. Kata kUDCi : ECD, sidik otak, karakteristik, radiofarmaka. ABSTRACT CHARACTERISTICS OF 99mTc-L,L-ECD BRAIN IMAGING RADIO- PHARMACEUTICAL. 99mTc-L,L-ECD radiopharmaceutical is used for cerebral perfusion study, has been formulated in P3TkN-BATAN which consist of two dried-kit vials. The first vial contains Ca-glucoheptonate as exchange ligand and SnC12.2H20 as reducing agent and the second vial contains L,L-etilene cysteinate dimer as principal ligand, SnC12.2H20 and carrier. From experiment was obtained that 99mTc-L,L- ECD has radiochemical purity of 94,1 :t 5,5 % and a neutral electricity 43

ABSTRACT - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Jur-Sains & Tek-nuk-Ind2000...Jurnal Sa ins dan Teknologi Nuklir Indonesia Indonesian Journal of Nuclear Science

  • Upload
    ngohanh

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otak 99/NTc-L,L-ECD

(Nanny Kartini) ISSN 1411 -3481

KARAKTERISTIK RADIOFARMAKA SIDIK OTAK 99mTc-L,L-ECD

Nanny Kartini H., Rukmini I., Iswahyudi.** Puslitbang Teknik Nuklir -BATAN

ABSTRAK

KARAKTERISTIK RADIOFA RMAKA SmlK OT AK 99mTc-L,L-ECD.Radiofarmaka 99rnTc-L,L-ECD adalah sediaan yang digunakan untuktujuan studi perfusi otak (cerebral perfusion study), telah berhasildiformulasi di P3TkN-BATAN yang terdiri dari dua buah kit-kering.Vial pertama mengandung ligan penukar Ca-glukoheptonat danreduktor SnCI2.2H20, vial kedua mengandung ligan utama L,L-etilsisteinat dimer (L,L-ECD), reduktor SnC12.2H20 dan pembawa. Darihasil percobaan sediaan 99rnTc-L,L-ECD mempunyai kemumianradiokimia 94,1 :t 5,5 % serta bermuatan listrik netral. Lipofilisitas (P)sediaan 99rnTc-L,L-ECD diketahui dengan menentukan koefisienpartisinya dalam oktanol-air P = 23,62 :t 3,56 atau log P = 1,4, dan

besamya ikatan dengan protein plasma manusia adalah 57,42 :t1,5 %. Uji biodistribusi dilakukan terhadap tikus putih galur Wistar.Hasilnya menunjukkan bahwa pada lima menit pasca injeksi (p.i)hanya sebesar 0,13 :t 0,07 % terakumulasi dalam otak dan kemudianmenu run sampai 0,03 :t 0,01 % pada tigajam p.i. Ekskresi sediaan inisebagian besar melalui ginjal dimana pada lima menit p.i. sebesar6,35 :t 2,88 % yang terns nook sampai 10,63 :t 5,67 % pada tiga jamp.l.

Kata kUDCi : ECD, sidik otak, karakteristik, radiofarmaka.

ABSTRACTCHARACTERISTICS OF 99mTc-L,L-ECD BRAIN IMAGING RADIO-

PHARMACEUTICAL. 99mTc-L,L-ECD radiopharmaceutical is used forcerebral perfusion study, has been formulated in P3TkN-BATAN whichconsist of two dried-kit vials. The first vial contains Ca-glucoheptonateas exchange ligand and SnC12.2H20 as reducing agent and the secondvial contains L,L-etilene cysteinate dimer as principal ligand,SnC12.2H20 and carrier. From experiment was obtained that 99mTc-L,L-ECD has radiochemical purity of 94,1 :t 5,5 % and a neutral electricity

43

Jurnal Sa ins dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I, No.2, Agustus 2000: 43: 58

/SSN /4//- 348/

charge. Lipophilicity of 99mTc-L,L-ECD was obtained by determinationof octanol-water partition coefficient P = 23,62:t 3,56 or log P = 1,4,

and the human plasma protein binding was 57,42 :t 1,5 %. Thebiodistribution study was done on Wistar white rats. The results showthat accumulation in brain five minutes post injection (p.i) was 0,13 :t0,07 % and decreased up to 0,03 :t 0,01 % at three hours p.i. Mostlythe excretion of 99mTc- L,L- ECD was through urinary system and itsrate was 6,35 :t 2,88 % at five minutes p.i.and increase up to 10,63 :t5,67 % at three hours p.i.

Key words: ECD, brain imaging, characteristics, radiopharmaceutical.

PENDAHULUAN

Preparat radiofarmasi bertanda radionuklida 99mTc dibuat dalam

bentuk kit-kering. Sediaan ini yang mengandung ligan tertentu clan

diracik dengan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk

menghasilkan suatu reaksi pembentukan kompleks dengan 99mTc,

dimana senyawa kompleks 99mTc-ligan yang terjadi dapat terakumulasi

dalam tubuh manusia secara selektif [1,6].

Faktor-faktor fisikokimia dari radiofarmaka yang dapat

mempengaruhi biodistribusinya antara lain adalah lipofilisitas, berat

clan ukuran molekul, muatan, bentuk clan stereokimia, ikatan

hidrogen clan biotransformasi. [6].

Radiofarmaka 99mTc-L,L-etil sisteinat climer (99mTc-L,L-ECD)

merupakan radiofarmaka sidik otak yang ideal untuk digunakan

dalam uji perfusi otak. Radiofarmaka ini telah dapat disintesis clan

diformulasi di P3TkN-BATAN (dulu PPTN-BATAN) [3,5], berdasarkan

metode penandaan tidak langsung (indirect labelling) yaitu melalui

reaksi penukaran dengan 99mTc-glukoheptonat.

44

Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otak 99mTc-L,L-ECD

(Nanny Kartini) ISSN 1411 -3481

CaO ."...0Cf

+ HO-CHTCVIIO." + SnCI2 ~

Tc-GHA

(C H 0 H).I

CH2OH

r-0, 0 0-

HC -0 " 0 -CWTcH2C -0" " 0 -CH2

I I.(HOHC) (CHOH).

I IHOH2C CH20H

+

H2C -CH2I I

H3CH2COOC -NH HN -COOCH2CH3I I

H2C -SH HS -CH2

ECD

H2CI

H3CH2COOC -N

IH2C -5

SASTc-GHA < Tc-ECD

Untuk mempermudah penggunaan di rumah sakit maka sediaan ini

dibuat dalam bentuk kit-kering clan diformulasi terdiri dari dua buah

vial. Vial pertama mengandung ligan penukar Ca-giukoheptonat clan

reduktor SnCl2.2H20, Berta vial kedua mengandung ligan utama ECD,

reduktor SnCl2.2H20 clan pembawa. Untuk menjamin bahwa sediaan

ini dapat digunakan clan dipasarkan kepada konsumen, maka sediaan

terse but hams mempunyai karakteristik yang unggul. Karakteristik

yang dipelajari meliputi kemurnian radiokimia, muatan listrik,

45

0CI" 1\ v., CI

TcCI' " CI

Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I. No.2. Agustus 2000.. 43.. 58

1SSN 1411 -348/

besarnya ikatan dengan protein plasma, kestabilan, lipofilisitasnya

clan biodistribusinya dalam hewan percobaan [1,4,8].

Kemurnian radiokimia sangat penting ditentukan, karena ini akan

menjamin apakah sediaan itu benar-benar berada pada bentuk kimia

yang diinginkan clan sekaligus untuk memperkecil terjadinya

akumulasi pada organ-organ lain selain otak. Sejalan dengan

penentuan kemumian radiokimia ini dapat diketahui pula muatan

daTi senyawa tersebut, karena sediaan yang dapat melewati sawar

darah otak harus mempunyai muatan netral. Demikian pula halnya

dengan lipofilisitas sediaan, mempunyai peranan yang sangat penting

agar sediaan itu dapat menembus sawar darah otak [1,4,8,9].

Sediaan untuk studi perfusi otak harus mempunyai ikatan yang

relatif kecil dengan protein plasma. Karena itu besamya parameter

tesebut daTi sediaan 99mTc-L,L-ECD harus ditentukan [4,8,9].

Kestabilan sediaan 99mTc-L,L-ECD sangat penting, sehingga dapat

diketahui berapa lama sediaan ini masih dapat digunakan setelah

pencampuran antara kit-kering dengan radionuklida 99mTc [8,9].

Biodistribusinya di dalam hewan percobaan suatu hal yang akan

memberikan gambaran di organ mana sediaan ini akan terakumulasi

setelah disuntikkan secara intravena.

BAHAN DAN PERALATAN

Bahan yang digunakan adalah kit-kering L,L-ECD, kit-kering ligan

penukar (Ca-glukoheptonat) buatan P3TkN, larutan 99mTc perteknetat

dari generator 98Mo_99mTc buatan PPR-Serpong, kertas Whatman 31ET,

metanol (E. Merck) daD dapar fosfat 0,05 M pH 7,0, daD binatang

percobaan tikus putih galur Wistar.

46

Karakteristik Radiofarmaka Sidik atak 99mTc-L,L-ECD(Nanny Kartini) ISSN 1411 -3481

Peralatan yang digunakan adalah seperangkat alat kromatografi

kertas, seperangkat alat elektroforesis kertas, seperangkat alat bedah,

alat timbang (Sauter), dose calibrator (kalibrator dosis), pencacah

saluran tunggal (Schlumberger).

TATA KERJA

Pen ediaan kit-kerin

Tiap kit mengandung 20 mg Ca-glukoheptonat, 40 ~g SnC12.2H20

yang dilarutkan dalam air suling steril clan pH diatur menjadi 9,5 -10.

Sediaan ini dikeringkan dengan sistem beku clan vakum, clan

kemudian disimpan di lemari pendingin ( 4oC ).

Penllediaan kit-kerinCl l(Clan utama L.L-ECD fl.l-etil sisteinat dimerl {vial ~l

Tiap kit mengandung 1 mg ECD yang dilarut~an dalam NaCI

fisiologis steril, 12 mg manitol dilarutkan dalam air suling steril dan

20 ~g SnC12.2H20 yang dilarutkan dalam air suling steril. Volume

akhir sediaan diatur sampai 0,5 ml dan pH 2,5 -3,0. Sediaan ini

dikeringkan dengan sistem beku dan vakum, kemudian disimpan di

leman pendingin (4oC).

Penyediaan sediaan 99mTc(V)-L,L-ECD.

Sebanyak lima -sepuluh mCi larutan 99mTc(VII)-perteknetat yang

diperoleh dari generator 99Mo/99m'rC dimasukkan ke dalam vial kit-

kering ligan penukar (vial A) dikocok sebentar hingga tercampur

sempuma. Kemudian sediaan ini seluruhnya dipindahkan secara

aseptis ke dalam vial ligan utama (vial B), kocok sempuma clan

117

Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I, No.2, Agustus 2000: 43.. 58

/SSN /4/ / -348/

dibiarkan pada temperatur kamar selama 20 menit. Radiofarmaka

99mTc-L,L-ECD siap untuk digunakan atau dianalisis.

Penentuan kemumian radiokimia dan muatan listrik dari radiofannaka

99mTc-L L-ECDA~ -,- -~-

Sediaan 99mTc-L,L-ECD ini ditentukan kemumian radiokimianya

dengan gabungan antara kromatografi kertas clan elektroforesis

kertas.

Kromatografi kertas dilakukan dengan menggunakan kertas

Whatman 31ET (1,Ox15 cm) dengan pelarut metanol 85%. Dengan

sistem ini dapat dipisahkan 99mTc-L,L-ECD dari pengotor

radiokimianya yaitu 99mTc(tereduksi) baik bentuk oksida maupun

hidroksidanya clan 99mTc(V)-glukoheptonat. Sistem elektroforesis

kertas dilakukan menggunakan kertas Whatman 31ET (1,0 x 24 cm)

clan pelarut dapar fosfat 0,05 M pH 7,0 , tegangan 350 V clan lama

migrasi satu jam. Dengan sistem ini dapat dipisahkan 99mTc-L,L-ECD

dari pengotor radiokimia 99mTc(VII)-perteknetat. Dari basil kedua

sistem terse but dapat diketahui kemumian radiokimia dari sediaan

99mTc-L,L-ECD yang diproduksi.

Penentuan li 0 lisitas sediaan 99mTc-L L-ECD

Sediaan 99mTc-L,L-ECD sebanyak 5-100 ~ ((tergantung dari

besarnya aktivitas) dicampur dengan 2000 ~ NaCI fisiologis (pH=7,4)

clan 2000 ~ n-oktanol, kemudian dikocok dengan pengaduk vortex

selama 5 menit. Setelah itu disentrifugasi pada 3000 rpm selama 10

menit. Masing-masing rase organik clan air diambil 5-100 ~ clan

dR

Karakteristik Radiofarmaka Sidik atak 99mTc-L,L-ECD(Nanny Kartini) ISSN 1411-3481

dicacah. Besarnya lipofilisitas sediaan dapat dihitung dari koefisien

partisi oktanol/air dengan rumus :

Lipofilisitas = Koef. partisi 0/ A (P) : cacahan rasa oktanolcacahan rasa air (NaCl)

Selanjutnya sejumlah tertentu rasa oktanol diambil clan

dimasukkan ke dalam tabung lain kemudian ditambah sejumlah yang

sarna NaCI fisiologis (pH=7,4), dikocok dengan pengaduk vortex

selama lima menit clan disentrifugasi selama sepuluh menit. Sebanyak

5 -20 ~ dari tiap rasa dicacah clan kemudian koefisien partisi

oktanolj air dapat dihitung.

Perlakuan ini diulang beberapa kali sampai koefisien partisi

oktanolj air konstan. Besarnya lipofilisitas ini biasanya dinyatakan

dengan besaran log P.

Penentuan besamya ikatan denaan orotein olasma

Sebanyak 50 ~l sediaan 99mTc-L,L-ECD dicampur dengan 500 ~

plasma darah manusia dari 4 orang volunter yang berbeda, diaduk

dengan pengaduk vortex kemudian diinkubasi pada 37°C selama

sepuluh menit. Setelah itu ditambah 1 mllarutan NaCI fisiologis dan

1 ml larutan TCA 5%, diaduk dan disentrifugasi pada 3000 g selama

15 menit, Supematan di ambil dengan hati-hati dan endapan yang

ada dicuci kembali dengan 1 ml NaCI fisiologis dan 1 ml larutan TCA

5%, Setelah disentrifugasi seperti di atas, supernatan diambil dan

endapan dicacah dengan kalibrator dOBis,

Persen ikatan protein plasma = cacahan endapan x 100 %cacahan total

49

Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I, No.2, Agustus 2000: 43: 58

/SSN /4/ / -3481

Penaanth IJenaerinaan kit L,L-ECD terhadaIJ kemumian radiokimia

Sediaan ligan penukar Ca-glukoheptonat clan ligan utama L,L-ECD

supaya tahan lama clan mudah dalam pendistribusiannya ke rumah

sakit, dibuat dalam bentuk kit-kering, dengan cera beku vakum

(liofilisasi). Untuk mengetahui adanya pengaruh pengeringan terhadap

hasil 99mTc-L,L-ECD maka kemurnian radiokimia dari sediaan 99mTc-

L,L-ECD sebelum clan sesudah dikeringkan dibandingkan.

Stabilitas sediaan 99mTc-L.L-ECD

Sediaan 99mTc- L,L- ECD disimpan pada temperatur kamar .

Kemudian setelah 60, 120, 180, 240, 300, 360 menit daD 24 jam

kemumian radiokimianya ditentukan kembali. Setelah dibandingkan

dengan besarnya kemumian radiokimia awal, dapat diketahui berapa

lama sediaan terse but masih tetap stabil.

Penentuan biodistribusi terhadap hewan percobaan

Kepada tujuh ekor tikus putih galur Wistar disuntikkan 99mTc-L,L-

ECD sebesar 2,0 -2,5 mCi melalui vena ekor. Kemudian setelah

selang waktu lima, 30; 60; 120; clan 180 menit, masing-masing satu

ekor hewan untuk setiap selang waktu dibius sampai mati clan

kemudian dibedah. Cuplikan dari masing-masing organ diambil clan

ditimbang kemudian dicacah dengan pencacah saluran tunggal.

Organ yang diperiksa adalah kulit, otot, tulang, darah, usus, hati,

limpa, ginjal, jantung, paru-paru, tiroid, otak clan kandung kemih.

Percobaab ini dilakukan dengan lima kali pengulangan.

50

Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otuk 99mTc-U-ECD(Nanny Karlini) /SSN /4//.348/

Setelah diketahui cacahannya, maka persen penimbunan per gram

organ dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase penimbunan per gram organ :cacahan per gram organ x 100 %.cacahan yang suntikan

Penentuan blood clearance 99mTc-L,L-ECD oada hewan oercobaan.

Sediaan 99mTc-L,L-ECD sebesar 1,0 -1,5 mCi / 0,1 -0,2 m1

disuntikkan pada hewan percobaan tikus putih galur Wistar melalui

vena ekor, clan setelah lima, 30, 60, 120 clan 180 menit sebanyak 0,2

ml darahnya diambil langsung dari jantung clan dijaga agar hewan

tersebut tidak mati. Sebanyak 5 ~ dari tiap cuplikan darah dicacah

dengan pencacah saluran tunggal, clan aktivitas yang masih ada

dalam 1 ml darah dapat dihitung. Percobaan ini dilakukan dengan tiga

kali pengulangan.

BASIL DAN PEMBAHASAN

Kemumian radiokimia 99mTc-L L-ECD, ditentukan daTiyang

beberapa kit-kering, diperoleh bahwa besarnya adalah 94,1 :t 5,5 %.

Senyawa kompleks teknesium yang dapat melewati sawar darah

otak (SDO) biasanya bersifat netral, lipofil clan molekulnya relatif kecil

( <500 dalton) dengan kompleks yang mempunyai inti tunggal dengan

TCO3+ sebagai intinya [2,6]. Dari hasil kromatogram menunjukkan

bahwa sediaan 99mTc(V)-L,L-ECD lebih mudah larut dalam pelarut

yang bersifat nonpolar dari pada pelarut yang polar. Sedangkan dari

hasil elektroforesis diketahui bahwa sediaan ini mempunyai muatan

51

Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I, No.2, Agustus2000.. 43.. 58

/SSN /4//- 348/

yang netral, hal ini terbukti dengan tinggalnya sediaan ini pada titik

awal (tidak bergerak ke arah katoda maupun anoda)[9).

Lipofilisitas adalah afinitas dari suatu sediaan (senyawa) untuk

larut dalam lipida, clan ini sebagai gambaran bahwa sediaan tersebut

dapat menembus lipida dari membran biologi terutama pada membran

sawar darah otak [2,9). 99mTc-L,L-ECD merupakan suatu senyawa

kompleks dalam bentuk ester sehingga bersifat lipofil clan dengan

mudah melewati membran sawar darah otak. Setelah berada di dalam

Bel-Bel parenkim otak dengan adanya enzim esterase, sediaan ini akan

diurai menjadi bentuk asamnya yang lebih bersifat hidrofil, karena itu

akan sulit dapat berdifusi kembali menembus membran SDO clan

akan terperangkap di dalam sel-sel otak dalam waktu yang cukup

lama sehingga memungkinkan untuk dilakukan studi perfusi otak

[1,2,9]. Hasil dari penentuan lipofilisitas yang dilakukan dari dua kali

pengulangan, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa besarnya

koefisien partisi oktanol-air sediaan 99mTc-L,L-ECD adalah P= 23,62 :f:

3,56 atau log P=1,4. Menurut Hansch dkk.[4) log P=2 adalah

lipofilisitas yang optimum untuk dapat menembus SDO. Sedangkan

menurut Dischino dkk. [4] menemukan bahwa persentase

penangkapan oleh otak mencapai maksimal dengan nilai log P= 1,0 -

3,0, kemudian menurun secara linier dengan bertambahnya

lipofilisitas. Dengan log P= 1,4 diharapkan sediaan 99mTc-L,L-ECD ini

dapat menembus SDO clan terakumulasi di otak.

Besarnya ikatan dengan protein plasma dari sediaan ini adalah

57,42 :!: 1,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan ini mempunyai

ikatan yang cukup besar dengan protein plasma clan ini akan

52

Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otuk 99mTc-L.L-ECD

(Nanny Karlini) ISSN 1411 -3481

berpengaruh terhadap biodistribusi dan penetrasinya ke dalam otak

[4,9J.Kemumian radiokimia sediaan 99mTc- L,L- ECD sebelum

pengeringan ligan ECD clan glukoheptonat adalah 95,26 % sedangkan

sesudah pengeringan ialah 94,1 %. Hal ini menunjukkan bahwa

pengeringan sediaan ligan dengan sistem liofilisasi masih tetap

mempunyai kemurnian radiokimia > 90%.

Sediaan 99mTc-L,L-ECD ternyata masih stabil setelah disimpan

pada suhu kamar selama enam jam setelah pencampuran kit-kering

L,L-ECD dengan larutan radionuklida Tc-99m, daD kemudian setelah

24 jam kemurnian radiokimianya turun sampai 82,5 %. Hal ini dapat

dilihat pada Gambar 1.

125

100

75

50

25

0

~.!E~0:c~c

.!~~j

E~

0 5 10 15 20 25

waktu penyimpanan (jam)

Gambar 1. Kemurnian radiokimia sediaan 99mTc-L,L-ECD setelahpenyimpanan pada suhu kamar selama 24 jam.

53

noer'aida n User

Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I. No.2. Agustus 2000.. 43.. 58

/SSN/4//-348/

Uji biodistribusi sediaan 99mTc-L,L-ECD di dalam tubuh tikus putih

galur Wistar, menunjukkan bahwa sediaan ini terakumulasi dalam

beberapa organ tubuh yang diperiksa dengan jumlah (persentase)

penimbunan yang bervariasi (tabell).

Sediaan ini banyak terekskresi lewat urine pada 5 menit pasca

injeksi, clan sebagian ke dalam usus clan hati. Ekskresi melalui ginjal

makin lama makin tinggi, sampai 3 jam pasca injeksi mencapai 10,63

:t: 5,67 % per gram organ sedangkan melalui usus clan hati makin

rendah. Penangkapan sediaan ini oleh otak tikus putih ternyata

sangat kecil, hal ini dapat terlihat pada Tabell clan Gambar 2.

Menurut pustaka [4] retensi yang tinggi dari sediaan ini di dalam

otak hanya terdapat pada binatang mamalia tingkat tinggi clan

manusia. Sedangkan dalam spesies yang lebih kecil sediaan ini tidak

dapat bertahan atau bahkan gagal masuk ke dalam otak. Juga

dijelaskan bahwa perbandingan biodistribusi sediaan ini dalam otak

manusia clan tikus pada 5 menit p.i. adalah 8 : 1, sedangkan setelah 1

jam p.i. adalah 65 : 1. Karena itu diharapkan bahwa penangkapan clan

retensi sediaan ini oleh otak manusia akan lebih baik clan dapat

memberi gambaran otak yang memenuhi harapan bagi studi perfusi

otak di Bidang Kedokteran Nuklir.

54

Karaklerislik Radiofarmaka Sidik a'ak 99mTc-L,L-ECD(Nanny Karlini) ISSN 1411 -3481

Tabel 1. Penimbunan aktivitas di dalam organ hewan

c 0IVCI...0

~ 0CIVC~

.a

E 0'241Co

""""""~~~~

0

0 60 120 180

Waktu pasta injeksi (menit)

~

Gambar 2. Penimbunan aktivitas sediaan 99mTc-L,L-ECD

dalam otak (seluruh organ otakI setelah 5 sampai dengan 180 menit pasca

injeksi.

55

.

Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. J. No.2. Agustus 2QQQ : 43 -58

ISSN 1411 -3481

f 1.4~ 1.2E 1-

!. 0.8 +0 .6 f" 0.4 C-e .. 0.2

0 +--+ 1 1--- --j

0 30 60 90 120 180

Waktu p.i (menit)

-+-

150

~

Gambar 3. Waktu paro biologis dalam darah 99mTc-L,L-ECDpada hewan percobaan

Gambar 3 menunjukkan pola blood clearance dari sediaan

99mTc-L,L-ECD. Dalam gambar terlihat bahwa Te-darah (waktu paro

efektif darah) adalah sekitar 30 menit p.i. Data ini dapat melengkapi

informasi yang diberikan kepada pemakai radiofarmaka ini, bahwa

sediaan 99mTc-L,L-ECD di dalam darah hanya dalam waktu 30 menit

aktivitasnya tinggal setengahnya.

KESIMPULAN

Dari basil yang diperoleh menunjukkan bahwa radiofarmaka

99mTc-L,L-ECD yang di buat mempunyai karakteristik sebagai berikut :

56

Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otak 99mTc.ECD(Nanny Kartini) /SSN/4//-3481

.Mempunyai kemurnian radiokimia 94,1 :!: 5,5 %, bermuatan listrik

netral daD stabil sampai dengan enam jam setelah pencampuran

kit kering dengan larutan 99mTc-perteknetat. Mempunyai

lipofilisitas (log P) = 1,4 daD besarnya ikatan dengan protein

plasma manusia sebesar 57,42 :!: 1,5 %.

.Akumulasi di dalam otak tikus Wistar sangat kecil yaitu 0,13 :!:

0,07 % pacta lima menit p.i. daD menurun sampai 0,03 :t: 0,01 %

pacta tiga jam p.i. Waktu para efektif dalam darah (Te-darah) = 30

menit daD ekskresinya sebagian besar melalui saluran urine.

Dengan mengetahui karakteris~ik sediaan 99mTc-L,L-ECD, dapat

disimpulkan bahwa sediaan tersebut memenuhi persyaratan

radiofarmaka daD dapat dilanjutkan untuk percobaan klinis terhadap

manusia.

DAFT AR PUST AKA

IAEA TECDOC, 805, Production of 99mTc-radiopharmaceuticals for

brain, heart and kidney imaging, IAEA, July 1995.

~. OWUNWANNE A.,PATEL M,SADEK S., The Handbook of

Radiopharmaceuticals, Chapman & Medical, London, 1995,60-62.

3. NANNY KARTINI, SANTOSO D., HANAFIAH A., Formulasi

Radiofarmaka 99mTc-l, l-Eil Sisteinat Dimer (ECD), Seminar Sains dan

Teknologi Nuklir, PPI'N-Bandung, 1997.

:. NOWOTNIK, D.P., Technetium Based Brain Perfusion Agents in

Radiopharmaceuticals Chemistry and Pharmacolorrv, Nunn A.D.,

Marcel Dekker Inc., New York, 1992, 59-62.

2

4

57

Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and Technology1'01.1. No 2. AgustllS 2000 ..43 -58

/SSN /4/ / -348/

8.

Imaging Agent: In Vivo Kinetics and Biodistribution Studies in Nonnal

Human Subjects, J.Nucl.Med., ~, 1989,599-604.

WALOVITCH, R.C., HILL, T.C., GARRITY, S.T., CHEESMAN, E.H.,

BURGESS, B.A., O'LEARY, D.H.,WATSON, A.D., GANEY, M.V.,

MORGAN, R.A. WILLIAMS S.J., Characterization of Technetium-99m-

L,L-ECD for Brain Perfusion Imaging Part 1: Pharmacology of Tc99m-

ECD in Nonhuman Primates, J.Nucl.Med. 30, 1989, 1892-1901.

9. YAMAUCHI, H., TAKAHASHI, J., SERI, S., KAWASHIMA, H., KOIKE,

H., KATO AZUMA, M., In vitro and In vivo Characterization ofa New

Series of Tc-99m Complexes with N2S2 ligands, Technetium and

Rhenium in Chemistry and Nuclear Medicine, Cortina

International-Verona, Itali, 1990.

58