Upload
ngohanh
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otak 99/NTc-L,L-ECD
(Nanny Kartini) ISSN 1411 -3481
KARAKTERISTIK RADIOFARMAKA SIDIK OTAK 99mTc-L,L-ECD
Nanny Kartini H., Rukmini I., Iswahyudi.** Puslitbang Teknik Nuklir -BATAN
ABSTRAK
KARAKTERISTIK RADIOFA RMAKA SmlK OT AK 99mTc-L,L-ECD.Radiofarmaka 99rnTc-L,L-ECD adalah sediaan yang digunakan untuktujuan studi perfusi otak (cerebral perfusion study), telah berhasildiformulasi di P3TkN-BATAN yang terdiri dari dua buah kit-kering.Vial pertama mengandung ligan penukar Ca-glukoheptonat danreduktor SnCI2.2H20, vial kedua mengandung ligan utama L,L-etilsisteinat dimer (L,L-ECD), reduktor SnC12.2H20 dan pembawa. Darihasil percobaan sediaan 99rnTc-L,L-ECD mempunyai kemumianradiokimia 94,1 :t 5,5 % serta bermuatan listrik netral. Lipofilisitas (P)sediaan 99rnTc-L,L-ECD diketahui dengan menentukan koefisienpartisinya dalam oktanol-air P = 23,62 :t 3,56 atau log P = 1,4, dan
besamya ikatan dengan protein plasma manusia adalah 57,42 :t1,5 %. Uji biodistribusi dilakukan terhadap tikus putih galur Wistar.Hasilnya menunjukkan bahwa pada lima menit pasca injeksi (p.i)hanya sebesar 0,13 :t 0,07 % terakumulasi dalam otak dan kemudianmenu run sampai 0,03 :t 0,01 % pada tigajam p.i. Ekskresi sediaan inisebagian besar melalui ginjal dimana pada lima menit p.i. sebesar6,35 :t 2,88 % yang terns nook sampai 10,63 :t 5,67 % pada tiga jamp.l.
Kata kUDCi : ECD, sidik otak, karakteristik, radiofarmaka.
ABSTRACTCHARACTERISTICS OF 99mTc-L,L-ECD BRAIN IMAGING RADIO-
PHARMACEUTICAL. 99mTc-L,L-ECD radiopharmaceutical is used forcerebral perfusion study, has been formulated in P3TkN-BATAN whichconsist of two dried-kit vials. The first vial contains Ca-glucoheptonateas exchange ligand and SnC12.2H20 as reducing agent and the secondvial contains L,L-etilene cysteinate dimer as principal ligand,SnC12.2H20 and carrier. From experiment was obtained that 99mTc-L,L-ECD has radiochemical purity of 94,1 :t 5,5 % and a neutral electricity
43
Jurnal Sa ins dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I, No.2, Agustus 2000: 43: 58
/SSN /4//- 348/
charge. Lipophilicity of 99mTc-L,L-ECD was obtained by determinationof octanol-water partition coefficient P = 23,62:t 3,56 or log P = 1,4,
and the human plasma protein binding was 57,42 :t 1,5 %. Thebiodistribution study was done on Wistar white rats. The results showthat accumulation in brain five minutes post injection (p.i) was 0,13 :t0,07 % and decreased up to 0,03 :t 0,01 % at three hours p.i. Mostlythe excretion of 99mTc- L,L- ECD was through urinary system and itsrate was 6,35 :t 2,88 % at five minutes p.i.and increase up to 10,63 :t5,67 % at three hours p.i.
Key words: ECD, brain imaging, characteristics, radiopharmaceutical.
PENDAHULUAN
Preparat radiofarmasi bertanda radionuklida 99mTc dibuat dalam
bentuk kit-kering. Sediaan ini yang mengandung ligan tertentu clan
diracik dengan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu reaksi pembentukan kompleks dengan 99mTc,
dimana senyawa kompleks 99mTc-ligan yang terjadi dapat terakumulasi
dalam tubuh manusia secara selektif [1,6].
Faktor-faktor fisikokimia dari radiofarmaka yang dapat
mempengaruhi biodistribusinya antara lain adalah lipofilisitas, berat
clan ukuran molekul, muatan, bentuk clan stereokimia, ikatan
hidrogen clan biotransformasi. [6].
Radiofarmaka 99mTc-L,L-etil sisteinat climer (99mTc-L,L-ECD)
merupakan radiofarmaka sidik otak yang ideal untuk digunakan
dalam uji perfusi otak. Radiofarmaka ini telah dapat disintesis clan
diformulasi di P3TkN-BATAN (dulu PPTN-BATAN) [3,5], berdasarkan
metode penandaan tidak langsung (indirect labelling) yaitu melalui
reaksi penukaran dengan 99mTc-glukoheptonat.
44
Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otak 99mTc-L,L-ECD
(Nanny Kartini) ISSN 1411 -3481
CaO ."...0Cf
+ HO-CHTCVIIO." + SnCI2 ~
Tc-GHA
(C H 0 H).I
CH2OH
r-0, 0 0-
HC -0 " 0 -CWTcH2C -0" " 0 -CH2
I I.(HOHC) (CHOH).
I IHOH2C CH20H
+
H2C -CH2I I
H3CH2COOC -NH HN -COOCH2CH3I I
H2C -SH HS -CH2
ECD
H2CI
H3CH2COOC -N
IH2C -5
SASTc-GHA < Tc-ECD
Untuk mempermudah penggunaan di rumah sakit maka sediaan ini
dibuat dalam bentuk kit-kering clan diformulasi terdiri dari dua buah
vial. Vial pertama mengandung ligan penukar Ca-giukoheptonat clan
reduktor SnCl2.2H20, Berta vial kedua mengandung ligan utama ECD,
reduktor SnCl2.2H20 clan pembawa. Untuk menjamin bahwa sediaan
ini dapat digunakan clan dipasarkan kepada konsumen, maka sediaan
terse but hams mempunyai karakteristik yang unggul. Karakteristik
yang dipelajari meliputi kemurnian radiokimia, muatan listrik,
45
0CI" 1\ v., CI
TcCI' " CI
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I. No.2. Agustus 2000.. 43.. 58
1SSN 1411 -348/
besarnya ikatan dengan protein plasma, kestabilan, lipofilisitasnya
clan biodistribusinya dalam hewan percobaan [1,4,8].
Kemurnian radiokimia sangat penting ditentukan, karena ini akan
menjamin apakah sediaan itu benar-benar berada pada bentuk kimia
yang diinginkan clan sekaligus untuk memperkecil terjadinya
akumulasi pada organ-organ lain selain otak. Sejalan dengan
penentuan kemumian radiokimia ini dapat diketahui pula muatan
daTi senyawa tersebut, karena sediaan yang dapat melewati sawar
darah otak harus mempunyai muatan netral. Demikian pula halnya
dengan lipofilisitas sediaan, mempunyai peranan yang sangat penting
agar sediaan itu dapat menembus sawar darah otak [1,4,8,9].
Sediaan untuk studi perfusi otak harus mempunyai ikatan yang
relatif kecil dengan protein plasma. Karena itu besamya parameter
tesebut daTi sediaan 99mTc-L,L-ECD harus ditentukan [4,8,9].
Kestabilan sediaan 99mTc-L,L-ECD sangat penting, sehingga dapat
diketahui berapa lama sediaan ini masih dapat digunakan setelah
pencampuran antara kit-kering dengan radionuklida 99mTc [8,9].
Biodistribusinya di dalam hewan percobaan suatu hal yang akan
memberikan gambaran di organ mana sediaan ini akan terakumulasi
setelah disuntikkan secara intravena.
BAHAN DAN PERALATAN
Bahan yang digunakan adalah kit-kering L,L-ECD, kit-kering ligan
penukar (Ca-glukoheptonat) buatan P3TkN, larutan 99mTc perteknetat
dari generator 98Mo_99mTc buatan PPR-Serpong, kertas Whatman 31ET,
metanol (E. Merck) daD dapar fosfat 0,05 M pH 7,0, daD binatang
percobaan tikus putih galur Wistar.
46
Karakteristik Radiofarmaka Sidik atak 99mTc-L,L-ECD(Nanny Kartini) ISSN 1411 -3481
Peralatan yang digunakan adalah seperangkat alat kromatografi
kertas, seperangkat alat elektroforesis kertas, seperangkat alat bedah,
alat timbang (Sauter), dose calibrator (kalibrator dosis), pencacah
saluran tunggal (Schlumberger).
TATA KERJA
Pen ediaan kit-kerin
Tiap kit mengandung 20 mg Ca-glukoheptonat, 40 ~g SnC12.2H20
yang dilarutkan dalam air suling steril clan pH diatur menjadi 9,5 -10.
Sediaan ini dikeringkan dengan sistem beku clan vakum, clan
kemudian disimpan di lemari pendingin ( 4oC ).
Penllediaan kit-kerinCl l(Clan utama L.L-ECD fl.l-etil sisteinat dimerl {vial ~l
Tiap kit mengandung 1 mg ECD yang dilarut~an dalam NaCI
fisiologis steril, 12 mg manitol dilarutkan dalam air suling steril dan
20 ~g SnC12.2H20 yang dilarutkan dalam air suling steril. Volume
akhir sediaan diatur sampai 0,5 ml dan pH 2,5 -3,0. Sediaan ini
dikeringkan dengan sistem beku dan vakum, kemudian disimpan di
leman pendingin (4oC).
Penyediaan sediaan 99mTc(V)-L,L-ECD.
Sebanyak lima -sepuluh mCi larutan 99mTc(VII)-perteknetat yang
diperoleh dari generator 99Mo/99m'rC dimasukkan ke dalam vial kit-
kering ligan penukar (vial A) dikocok sebentar hingga tercampur
sempuma. Kemudian sediaan ini seluruhnya dipindahkan secara
aseptis ke dalam vial ligan utama (vial B), kocok sempuma clan
117
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I, No.2, Agustus 2000: 43.. 58
/SSN /4/ / -348/
dibiarkan pada temperatur kamar selama 20 menit. Radiofarmaka
99mTc-L,L-ECD siap untuk digunakan atau dianalisis.
Penentuan kemumian radiokimia dan muatan listrik dari radiofannaka
99mTc-L L-ECDA~ -,- -~-
Sediaan 99mTc-L,L-ECD ini ditentukan kemumian radiokimianya
dengan gabungan antara kromatografi kertas clan elektroforesis
kertas.
Kromatografi kertas dilakukan dengan menggunakan kertas
Whatman 31ET (1,Ox15 cm) dengan pelarut metanol 85%. Dengan
sistem ini dapat dipisahkan 99mTc-L,L-ECD dari pengotor
radiokimianya yaitu 99mTc(tereduksi) baik bentuk oksida maupun
hidroksidanya clan 99mTc(V)-glukoheptonat. Sistem elektroforesis
kertas dilakukan menggunakan kertas Whatman 31ET (1,0 x 24 cm)
clan pelarut dapar fosfat 0,05 M pH 7,0 , tegangan 350 V clan lama
migrasi satu jam. Dengan sistem ini dapat dipisahkan 99mTc-L,L-ECD
dari pengotor radiokimia 99mTc(VII)-perteknetat. Dari basil kedua
sistem terse but dapat diketahui kemumian radiokimia dari sediaan
99mTc-L,L-ECD yang diproduksi.
Penentuan li 0 lisitas sediaan 99mTc-L L-ECD
Sediaan 99mTc-L,L-ECD sebanyak 5-100 ~ ((tergantung dari
besarnya aktivitas) dicampur dengan 2000 ~ NaCI fisiologis (pH=7,4)
clan 2000 ~ n-oktanol, kemudian dikocok dengan pengaduk vortex
selama 5 menit. Setelah itu disentrifugasi pada 3000 rpm selama 10
menit. Masing-masing rase organik clan air diambil 5-100 ~ clan
dR
Karakteristik Radiofarmaka Sidik atak 99mTc-L,L-ECD(Nanny Kartini) ISSN 1411-3481
dicacah. Besarnya lipofilisitas sediaan dapat dihitung dari koefisien
partisi oktanol/air dengan rumus :
Lipofilisitas = Koef. partisi 0/ A (P) : cacahan rasa oktanolcacahan rasa air (NaCl)
Selanjutnya sejumlah tertentu rasa oktanol diambil clan
dimasukkan ke dalam tabung lain kemudian ditambah sejumlah yang
sarna NaCI fisiologis (pH=7,4), dikocok dengan pengaduk vortex
selama lima menit clan disentrifugasi selama sepuluh menit. Sebanyak
5 -20 ~ dari tiap rasa dicacah clan kemudian koefisien partisi
oktanolj air dapat dihitung.
Perlakuan ini diulang beberapa kali sampai koefisien partisi
oktanolj air konstan. Besarnya lipofilisitas ini biasanya dinyatakan
dengan besaran log P.
Penentuan besamya ikatan denaan orotein olasma
Sebanyak 50 ~l sediaan 99mTc-L,L-ECD dicampur dengan 500 ~
plasma darah manusia dari 4 orang volunter yang berbeda, diaduk
dengan pengaduk vortex kemudian diinkubasi pada 37°C selama
sepuluh menit. Setelah itu ditambah 1 mllarutan NaCI fisiologis dan
1 ml larutan TCA 5%, diaduk dan disentrifugasi pada 3000 g selama
15 menit, Supematan di ambil dengan hati-hati dan endapan yang
ada dicuci kembali dengan 1 ml NaCI fisiologis dan 1 ml larutan TCA
5%, Setelah disentrifugasi seperti di atas, supernatan diambil dan
endapan dicacah dengan kalibrator dOBis,
Persen ikatan protein plasma = cacahan endapan x 100 %cacahan total
49
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I, No.2, Agustus 2000: 43: 58
/SSN /4/ / -3481
Penaanth IJenaerinaan kit L,L-ECD terhadaIJ kemumian radiokimia
Sediaan ligan penukar Ca-glukoheptonat clan ligan utama L,L-ECD
supaya tahan lama clan mudah dalam pendistribusiannya ke rumah
sakit, dibuat dalam bentuk kit-kering, dengan cera beku vakum
(liofilisasi). Untuk mengetahui adanya pengaruh pengeringan terhadap
hasil 99mTc-L,L-ECD maka kemurnian radiokimia dari sediaan 99mTc-
L,L-ECD sebelum clan sesudah dikeringkan dibandingkan.
Stabilitas sediaan 99mTc-L.L-ECD
Sediaan 99mTc- L,L- ECD disimpan pada temperatur kamar .
Kemudian setelah 60, 120, 180, 240, 300, 360 menit daD 24 jam
kemumian radiokimianya ditentukan kembali. Setelah dibandingkan
dengan besarnya kemumian radiokimia awal, dapat diketahui berapa
lama sediaan terse but masih tetap stabil.
Penentuan biodistribusi terhadap hewan percobaan
Kepada tujuh ekor tikus putih galur Wistar disuntikkan 99mTc-L,L-
ECD sebesar 2,0 -2,5 mCi melalui vena ekor. Kemudian setelah
selang waktu lima, 30; 60; 120; clan 180 menit, masing-masing satu
ekor hewan untuk setiap selang waktu dibius sampai mati clan
kemudian dibedah. Cuplikan dari masing-masing organ diambil clan
ditimbang kemudian dicacah dengan pencacah saluran tunggal.
Organ yang diperiksa adalah kulit, otot, tulang, darah, usus, hati,
limpa, ginjal, jantung, paru-paru, tiroid, otak clan kandung kemih.
Percobaab ini dilakukan dengan lima kali pengulangan.
50
Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otuk 99mTc-U-ECD(Nanny Karlini) /SSN /4//.348/
Setelah diketahui cacahannya, maka persen penimbunan per gram
organ dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase penimbunan per gram organ :cacahan per gram organ x 100 %.cacahan yang suntikan
Penentuan blood clearance 99mTc-L,L-ECD oada hewan oercobaan.
Sediaan 99mTc-L,L-ECD sebesar 1,0 -1,5 mCi / 0,1 -0,2 m1
disuntikkan pada hewan percobaan tikus putih galur Wistar melalui
vena ekor, clan setelah lima, 30, 60, 120 clan 180 menit sebanyak 0,2
ml darahnya diambil langsung dari jantung clan dijaga agar hewan
tersebut tidak mati. Sebanyak 5 ~ dari tiap cuplikan darah dicacah
dengan pencacah saluran tunggal, clan aktivitas yang masih ada
dalam 1 ml darah dapat dihitung. Percobaan ini dilakukan dengan tiga
kali pengulangan.
BASIL DAN PEMBAHASAN
Kemumian radiokimia 99mTc-L L-ECD, ditentukan daTiyang
beberapa kit-kering, diperoleh bahwa besarnya adalah 94,1 :t 5,5 %.
Senyawa kompleks teknesium yang dapat melewati sawar darah
otak (SDO) biasanya bersifat netral, lipofil clan molekulnya relatif kecil
( <500 dalton) dengan kompleks yang mempunyai inti tunggal dengan
TCO3+ sebagai intinya [2,6]. Dari hasil kromatogram menunjukkan
bahwa sediaan 99mTc(V)-L,L-ECD lebih mudah larut dalam pelarut
yang bersifat nonpolar dari pada pelarut yang polar. Sedangkan dari
hasil elektroforesis diketahui bahwa sediaan ini mempunyai muatan
51
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I, No.2, Agustus2000.. 43.. 58
/SSN /4//- 348/
yang netral, hal ini terbukti dengan tinggalnya sediaan ini pada titik
awal (tidak bergerak ke arah katoda maupun anoda)[9).
Lipofilisitas adalah afinitas dari suatu sediaan (senyawa) untuk
larut dalam lipida, clan ini sebagai gambaran bahwa sediaan tersebut
dapat menembus lipida dari membran biologi terutama pada membran
sawar darah otak [2,9). 99mTc-L,L-ECD merupakan suatu senyawa
kompleks dalam bentuk ester sehingga bersifat lipofil clan dengan
mudah melewati membran sawar darah otak. Setelah berada di dalam
Bel-Bel parenkim otak dengan adanya enzim esterase, sediaan ini akan
diurai menjadi bentuk asamnya yang lebih bersifat hidrofil, karena itu
akan sulit dapat berdifusi kembali menembus membran SDO clan
akan terperangkap di dalam sel-sel otak dalam waktu yang cukup
lama sehingga memungkinkan untuk dilakukan studi perfusi otak
[1,2,9]. Hasil dari penentuan lipofilisitas yang dilakukan dari dua kali
pengulangan, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa besarnya
koefisien partisi oktanol-air sediaan 99mTc-L,L-ECD adalah P= 23,62 :f:
3,56 atau log P=1,4. Menurut Hansch dkk.[4) log P=2 adalah
lipofilisitas yang optimum untuk dapat menembus SDO. Sedangkan
menurut Dischino dkk. [4] menemukan bahwa persentase
penangkapan oleh otak mencapai maksimal dengan nilai log P= 1,0 -
3,0, kemudian menurun secara linier dengan bertambahnya
lipofilisitas. Dengan log P= 1,4 diharapkan sediaan 99mTc-L,L-ECD ini
dapat menembus SDO clan terakumulasi di otak.
Besarnya ikatan dengan protein plasma dari sediaan ini adalah
57,42 :!: 1,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan ini mempunyai
ikatan yang cukup besar dengan protein plasma clan ini akan
52
Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otuk 99mTc-L.L-ECD
(Nanny Karlini) ISSN 1411 -3481
berpengaruh terhadap biodistribusi dan penetrasinya ke dalam otak
[4,9J.Kemumian radiokimia sediaan 99mTc- L,L- ECD sebelum
pengeringan ligan ECD clan glukoheptonat adalah 95,26 % sedangkan
sesudah pengeringan ialah 94,1 %. Hal ini menunjukkan bahwa
pengeringan sediaan ligan dengan sistem liofilisasi masih tetap
mempunyai kemurnian radiokimia > 90%.
Sediaan 99mTc-L,L-ECD ternyata masih stabil setelah disimpan
pada suhu kamar selama enam jam setelah pencampuran kit-kering
L,L-ECD dengan larutan radionuklida Tc-99m, daD kemudian setelah
24 jam kemurnian radiokimianya turun sampai 82,5 %. Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 1.
125
100
75
50
25
0
~.!E~0:c~c
.!~~j
E~
0 5 10 15 20 25
waktu penyimpanan (jam)
Gambar 1. Kemurnian radiokimia sediaan 99mTc-L,L-ECD setelahpenyimpanan pada suhu kamar selama 24 jam.
53
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. I. No.2. Agustus 2000.. 43.. 58
/SSN/4//-348/
Uji biodistribusi sediaan 99mTc-L,L-ECD di dalam tubuh tikus putih
galur Wistar, menunjukkan bahwa sediaan ini terakumulasi dalam
beberapa organ tubuh yang diperiksa dengan jumlah (persentase)
penimbunan yang bervariasi (tabell).
Sediaan ini banyak terekskresi lewat urine pada 5 menit pasca
injeksi, clan sebagian ke dalam usus clan hati. Ekskresi melalui ginjal
makin lama makin tinggi, sampai 3 jam pasca injeksi mencapai 10,63
:t: 5,67 % per gram organ sedangkan melalui usus clan hati makin
rendah. Penangkapan sediaan ini oleh otak tikus putih ternyata
sangat kecil, hal ini dapat terlihat pada Tabell clan Gambar 2.
Menurut pustaka [4] retensi yang tinggi dari sediaan ini di dalam
otak hanya terdapat pada binatang mamalia tingkat tinggi clan
manusia. Sedangkan dalam spesies yang lebih kecil sediaan ini tidak
dapat bertahan atau bahkan gagal masuk ke dalam otak. Juga
dijelaskan bahwa perbandingan biodistribusi sediaan ini dalam otak
manusia clan tikus pada 5 menit p.i. adalah 8 : 1, sedangkan setelah 1
jam p.i. adalah 65 : 1. Karena itu diharapkan bahwa penangkapan clan
retensi sediaan ini oleh otak manusia akan lebih baik clan dapat
memberi gambaran otak yang memenuhi harapan bagi studi perfusi
otak di Bidang Kedokteran Nuklir.
54
Karaklerislik Radiofarmaka Sidik a'ak 99mTc-L,L-ECD(Nanny Karlini) ISSN 1411 -3481
Tabel 1. Penimbunan aktivitas di dalam organ hewan
c 0IVCI...0
~ 0CIVC~
.a
E 0'241Co
""""""~~~~
0
0 60 120 180
Waktu pasta injeksi (menit)
~
Gambar 2. Penimbunan aktivitas sediaan 99mTc-L,L-ECD
dalam otak (seluruh organ otakI setelah 5 sampai dengan 180 menit pasca
injeksi.
55
.
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and TechnologyVol. J. No.2. Agustus 2QQQ : 43 -58
ISSN 1411 -3481
f 1.4~ 1.2E 1-
!. 0.8 +0 .6 f" 0.4 C-e .. 0.2
0 +--+ 1 1--- --j
0 30 60 90 120 180
Waktu p.i (menit)
-+-
150
~
Gambar 3. Waktu paro biologis dalam darah 99mTc-L,L-ECDpada hewan percobaan
Gambar 3 menunjukkan pola blood clearance dari sediaan
99mTc-L,L-ECD. Dalam gambar terlihat bahwa Te-darah (waktu paro
efektif darah) adalah sekitar 30 menit p.i. Data ini dapat melengkapi
informasi yang diberikan kepada pemakai radiofarmaka ini, bahwa
sediaan 99mTc-L,L-ECD di dalam darah hanya dalam waktu 30 menit
aktivitasnya tinggal setengahnya.
KESIMPULAN
Dari basil yang diperoleh menunjukkan bahwa radiofarmaka
99mTc-L,L-ECD yang di buat mempunyai karakteristik sebagai berikut :
56
Karakteristik Radiofarmaka Sidik Otak 99mTc.ECD(Nanny Kartini) /SSN/4//-3481
.Mempunyai kemurnian radiokimia 94,1 :!: 5,5 %, bermuatan listrik
netral daD stabil sampai dengan enam jam setelah pencampuran
kit kering dengan larutan 99mTc-perteknetat. Mempunyai
lipofilisitas (log P) = 1,4 daD besarnya ikatan dengan protein
plasma manusia sebesar 57,42 :!: 1,5 %.
.Akumulasi di dalam otak tikus Wistar sangat kecil yaitu 0,13 :!:
0,07 % pacta lima menit p.i. daD menurun sampai 0,03 :t: 0,01 %
pacta tiga jam p.i. Waktu para efektif dalam darah (Te-darah) = 30
menit daD ekskresinya sebagian besar melalui saluran urine.
Dengan mengetahui karakteris~ik sediaan 99mTc-L,L-ECD, dapat
disimpulkan bahwa sediaan tersebut memenuhi persyaratan
radiofarmaka daD dapat dilanjutkan untuk percobaan klinis terhadap
manusia.
DAFT AR PUST AKA
IAEA TECDOC, 805, Production of 99mTc-radiopharmaceuticals for
brain, heart and kidney imaging, IAEA, July 1995.
~. OWUNWANNE A.,PATEL M,SADEK S., The Handbook of
Radiopharmaceuticals, Chapman & Medical, London, 1995,60-62.
3. NANNY KARTINI, SANTOSO D., HANAFIAH A., Formulasi
Radiofarmaka 99mTc-l, l-Eil Sisteinat Dimer (ECD), Seminar Sains dan
Teknologi Nuklir, PPI'N-Bandung, 1997.
:. NOWOTNIK, D.P., Technetium Based Brain Perfusion Agents in
Radiopharmaceuticals Chemistry and Pharmacolorrv, Nunn A.D.,
Marcel Dekker Inc., New York, 1992, 59-62.
2
4
57
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir IndonesiaIndonesian Journal of Nuclear Science and Technology1'01.1. No 2. AgustllS 2000 ..43 -58
/SSN /4/ / -348/
8.
Imaging Agent: In Vivo Kinetics and Biodistribution Studies in Nonnal
Human Subjects, J.Nucl.Med., ~, 1989,599-604.
WALOVITCH, R.C., HILL, T.C., GARRITY, S.T., CHEESMAN, E.H.,
BURGESS, B.A., O'LEARY, D.H.,WATSON, A.D., GANEY, M.V.,
MORGAN, R.A. WILLIAMS S.J., Characterization of Technetium-99m-
L,L-ECD for Brain Perfusion Imaging Part 1: Pharmacology of Tc99m-
ECD in Nonhuman Primates, J.Nucl.Med. 30, 1989, 1892-1901.
9. YAMAUCHI, H., TAKAHASHI, J., SERI, S., KAWASHIMA, H., KOIKE,
H., KATO AZUMA, M., In vitro and In vivo Characterization ofa New
Series of Tc-99m Complexes with N2S2 ligands, Technetium and
Rhenium in Chemistry and Nuclear Medicine, Cortina
International-Verona, Itali, 1990.
58