Upload
haminh
View
219
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Nama : Thio Wulandari
NPM : 0541031095
No Telp : 0857 646 18368
Email : [email protected]
Pembimbing 1 : Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C.P.A
Pembimbing 2 : Liza Alvia, S.E.,M.Sc., Akt
ABSTRAK
PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI LABA PADA
PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN
YANG TERDAFTAR DI BEI
Oleh
THIO WULANDARI
Laporan keuangan perusahaan dimaksudkan untuk memberikan informasi untuk
pengambilan keputusan ekonomi bagi semua pihak,khususnya pihak luar
perusahaan .Seperti investor,karyawan,pemerintah,kreditur dan lain-lain . Tujuan
laporan keuangan sekarang lebih ditekankan sebagai alat untuk peramalan
kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi stake holder
dimasa yang akan datang . Jadi laporan keuangan diharapkan lebih bersifat
proaktif dan berorientasi pada masa yang akan datang.
Peneliti ini menguji kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba
dimasa yang akan datang . Pengujian dilakukan dengan menggunakan sampel
perusahaan-perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Dengan menggunakan regresi berganda dianalisis empat rasio
keuangan untuk diketahui liniernya dengan perubahan laba satu tahun yang akan
datang . Rasio keuangan yang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah
Current Ratio,Gross Profit Margin, Total Asset Tturnover, dan Debt to Asset
Ratio.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara bersama-sama Current Ratio,Gross
Profit Margin, Total Asset Turnover,dan Debt to Asset Ratio memiliki hubungan
yang signifikan terhadap perubahan laba. Sedangkan secara parsial hanya Current
Ratio yang berpengaruh secara signifikan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.
Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan
perusahaan pada suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat digunakan
perusahaan untuk tambahan pembiayaan dalam menjalankan usahanya dan yang
terpenting adalah sebagai alat untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu tertentu dengan
dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan
dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau
buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio
tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.
Pemilihan perusahaan makanan dan minuman sebagai sampel didasari oleh alasan produk
perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan di
sektor non-migas. Kebutuhan masyarakat akan produk makanan dan minuman akan
selalu ada karena merupakan salah satu kebutuhan pokok. Didasarkan pada kenyataan
tersebut perusahaan makanan dan minuman dianggap akan terus survive.
Sehubungan dengan uraian diatas serta peranan rasio keuangan dalam memprediksi
perubahan laba perusahaan sangat diperlukan maka dalam penyusunan skripsi ini penulis
mengambil judul "Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Laba Pada
Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI. ".
1.1 Masalah Penelitian
Kemampuan dalam memprediksi laba sebelumnya banyak sekali dilakukan penelitian,
tetapi penelitian sebelumnya umumnya meneliti sektor perbankkan atau manufaktur.
Untuk itu peneliti ingin mengetahui apakah pada sektor perusahaan makanan dan
minuman masih akan didapatkan jawaban mengenai rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah:
a. Apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI?
b. Rasio keuangan mana yang mempunyai kemampuan signifikan dalam memprediksi
laba ?
1.2.2 Batasan Masalah
Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, aktivitas,
leverage dan profitabilitas. Dalam hal ini rasio likuiditas hanya mengidentifikasikan
Current Ratio (CR). Rasio aktivitas hanya mengidentifikasikan Total Asset Turnover
(TATO). Selanjutnya Rasio profitabilitas hanya mengidentifikasikan Gross Profit Margin
(GPM), Dan rasio leverage hanya mengidentifikasikan rasio total hutang terhadap total
asset atau Debt to Asset Ratio (DAR).
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Memperkuat temuan empiris bahwa rasio keuangan berpengaruh terhadap
perubahan laba dimasa yang akan datang.
2. Untuk mengetahui rasio keuangan mana yang mempunyai kemampuan
signifikan dalam memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang.
3. Memberikan temuan empiris mengenai pengaruh rasio keuangan dalam
memprediksi laba di masa yang akan datang.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan sumbangan pemikiran mengenai pentingnya
memprediksi perubahan laba dengan menggunakan analisa rasio keuangan,
sehingga manajemen dapat menjalankan organisasinya secara efisien dan efektif
agar mampu bersaing dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
2. Memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan kepada penulis dan pihak-
pihak yang membutuhkan tentang pentingnya mengetahui pengaruh rasio
keuangan dalam memprediksi laba.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Laporan Keuangan
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan paragraf 07, dijelaskan bahwa ”Laporan
keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Laporan keuangn yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan ( yang
disajikan dalam berbagai cara, contohnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
dana), catatan dan laporan lain yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di
samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, cotohnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga.”
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 1
paragraph 05 adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Menunjukkan apa yang telah dilakukan management atau pertanggungjawaban
managemen atas sumber daya yang diberdayakan padanya.
2.1.3 Komponen Laporan Keuangan
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
2.1.4 Pemakai laporan keuangan
1. Investor
2. Karyawan
3. Pemberi pinjaman
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
5. Pelanggan
6. Pemerintah
7. Masyarakat
2.2 Analisa Rasio Keuangan
2.2.1 Pengertian Analisa Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2006 : 297) analisa rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari
hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).
2.2.2 Manfaat Analisa Rasio Keuangan
Manfaat yang dihasilkan dari analis rasio keuangan selain berguna bagi pihak internal
perusahaan yaitu bgi manajer keuangan yang akan menghasilkan informasi mengenai
kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam aspek keuangan sehingga dapat membuat
keputusan-keputusan yang penting bagi perusahaan di masa yang akan datang dan
kepuetusan yang ingin dicapaii perusahaan dan melihat prospek laba yang akan diperoleh
dimasa yang akan datang.
2.2.3 Penggolongan Rasio Keuangan
Pada umumnya berbagai rasio yang dihitung dapat dikelompokkan kedalam 4 (empat)
tipe dasar :
a. Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio likuiditas yang
menjadi fokus penelitian ini adalah rasio lancar ( Current Ratio / CR ), rumus untuk
menghitungnya adalah :
Current Ratio (CR) = Aktiva lancar
Hutang lancar
b. Rasio Aktivitas adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan
dalam menggunakan assets untuk memperoleh pinjaman. TotalAsset Turnover/ TATO
menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualann, dengan kata lein
seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Rumus yang digunakan
adalah :
Total Asset Turnover (TATO) = Penjualan
Total Aktiva
c. Rasio Leverage adalah rasio yang menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi
kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Debt to Asset Ratio (DAR) yaitu rasio total kewajiban terhadap asset yang menekankan
pendanaan utang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung
oleh utang. Rumus yang digunakan adalah :
Debt to Asset Ratio (DAR) = Total Utang
Total Aktiva
d. Rasio Profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba baik dalam hubunganya dengan penjualan, assets
maupun laba bagi modal sendiri. Gross Profit Margin (GPM) adalah rasio keuangan yang
digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor dari setiap barang yang dijual
perusahaan.Rumus untuk menghitung gross profit margin (GPM) adalah :
Gross Profit Margin (GPM) = Sales-Cost of good Sold
Sales
2.2.4 Keunggulan dan Kelemahan Analisa Rasio Keuangan
Menurut Helfert, E. A. ( dalam Lukman, 2005) keunggulan analisis rasio keuangan
adalah:
1. Analisis rasio keuangan merupakan ikhtisar statistik yang mudah dibaca dan
ditafsirkan.
2. Analisis rasio keuangan merupakan pengganti yang lebih sederhana dari
informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
Menurut Weston dan Brigham ( dalam Lukman, 2005), kelemahan rasio keuangan
adalah:
1. Banyak industri besar mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada
industri yang berlaianan, dalam keadaan ini sangat sulit untuk mendapatkan rata-
rata industri yang bisa digunakan sebagai bahan pembanding yang tepat
2. Hubungan semua perusahaan ingin berprestasi di atas rata-rata sehingga
pencapaian prestasi rata-rata semata-mata belumlah harus dinyatakan dengan
baik.
2.2.5 Hubungan antara Rasio Keuangan dengan Laba
Penggunaan analisa rasio dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat likuiditas,
solvabilitas, keefektifan operasi serta derajat keuntungan suatu perusahaan (profitability
perusahaan). Namun, menurut (Munawir,2004) dari faktor tersebut bagi kreditur yang
terpenting adalah faktor rentabilitas atau profitability, karena rentabilitas ini merupakan
jaminan yang utama bagi para kreditur tersebut dengan tanpa mengabaikan faktor-faktor
lainnya.
2.2.6 Prediksi Laba
Prediksi laba sering digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi dan
penilaian kinerja manajemen suatu perusahaan untuk masa yang akan datang. Penilaian
terhadap kemampuan manajemen dan tersedianya informasi yang memadai merupakan
faktor penting dalam membuat prediksi laba untuk masa yang akan datang. Laba dapat
diprediksi dengan menggunakan alat analisis trend, Break Even Point (BEP) dan analisis
regresi.
2.2.7 Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba
Salah satu teknik yang diaplikasikan dalam praktek bisnis khususnya dalam memprediksi
laba adalah analisis rasio keuangan. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktek
bisnis pada kenyataannya bersifat subyektif tergantung kepada, untuk apa suatu analisis
dilakukan dan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan Helfert (dalam
Purnawati, 2005).
Selain bersifat future oriented rasio-rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk
menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan
atau kondisi keuangan suatu perusahaan (Munawir, 2000), dengan mengetahui informasi
tersebut kita dapat mengetahui tingkat laba yang dicapai perusahaan di masa yang akan
datang.
2.3 Penelitian-Penelitian Terdahulu Tentang Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Laba
Penelitian teedahulu yang menjadi rujukan oleh penulis dalam penelitian adalah :
1. Purnawati (2005) yang meneliti Kemampuan Rasio Keuangan Dalam
Memprediksi Perubahan Laba di masa yang akan datang yang merupakan studi
empiris pada perusahaan Agriculture, Forestry and Fishing; Animal Feed and
Husbandry; Mining and Mining Services; Construction dan Manufactur yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa rasio-rasio keuangan mampu
memprediksi perubahan laba yangakan datang. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa rasio yang dapat digunakan sebagai prediktor perubahan laba yang akan
datang dan mempunyaipengaruh yang signifikan adalah ITO, TATO, NIS, dan
SCL.
2.4 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Current Ratio, Total Asset Turnover, Gross Profit Margin, dan Debt To Asset
Ratio berpengaruh secara simultan terhadap perubahan laba.
H2 : Current Ratio, Total Asset Turnover, Gross Profit Margin, dan Debt To Asset
Ratio berpengaruh secara parsial terhadap perubahan laba.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pendekatan kuantitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data riil berupa
angka yang dapat diukur dengan pasti. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini bersifat menjelaskan yaitu menjelaskan hubungan antar variable penelitian dan
menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan focus penjelasan hubungan
antar variable yang dalam penelitian ini berkaitan dengan pengaruh rasio-rasio keuangan
terhadap perubahan laba. Sehingga berdasarkan analisis yang akan dilakukan maka akan
dapat ditentukan apakah rasio-rasio keuangan akan berpengaruh terhadap perubahan laba.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi merujuk pada keseluruhan kumpulan orang-orang, peristiwa atau barang yang
diamati oleh peneliti untuk diselidiki (Lukman,2008). Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh perusahaan manufaktur sektor industri makanan dan minuman yang terdaftar
(listing) di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010 yang berjumlah 16 perusahaan.
Berikut dapat dilihat 16 perusahaan yang dimaksud.
Tabel 1. Daftar Populasi Perusahaan
No. Nama Perusahaan Kode
1. Ades Water Indonesia Tbk. ADES
2. Aqua Golden Mississipi Tbk. AQUA
3. Cahaya Kalbar Tbk. CEKA
4. Davamos Abadi Tbk. DAVO
5. Delta Jakarta Tbk. DLTA
6. Fast Food Indonesia Tbk. FAST
7. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
8. Mayora Indah Tbk. MYOR
9. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI
10. Prasidha Aneka Niaga PSDN
11. Sekar Bumi Tbk. SKBM
12. Sekar Laut Tbk. SKLT
13. Siantar Top Tbk. STTP
14. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA
15. Tunas Baru Lampung Tbk. TBLA
16. Ultra Jaya Milk Indonesia Tbk. ULTJ
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Lukman,2008). Adapun kriteria
yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah :
1. Perusahaan-perusahaan manufaktur sektor industri makanan dan minuman
tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006, 2007, 2008, 2009,
dan 2010.
2. Perusahaan-perusahaan manufaktur sektor industri makanan dan minuman
tersebut tidak pernah didelisting dalam rentang tahun 2006, 2007, 2008, 2009,
dan 2010.
3. Perusahaan-perusahaan manufaktur sektor industri makanan dan minuman
tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit pada tahun
2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010 serta memiliki laba yang bernilai positif.
Berdasarkan pada kriteria diatas, maka perusahaan yang terpilih karen memenuhi kriteria
diatas terdiri dari 9 perusahaan,yaitu : Aqua Golden Mississippi Tbk. (AQUA), Cahaya
Kalbar Tbk. (CEKA), Delta Jakarta Tbk. (DLTA), Indofood Sukses Makmur Tbk.
(INDF), Mayora Indah Tbk. (MYOR), Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI), Siantar
Top Tbk. (STTTP), Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA), dan Ultra Jaya Milk
Indonesia Tbk. (ULTJ).
3.3 Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara, yang dapat berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang tersusun dalam arsip ( data dokumenter ), baik yang dipublikasikan
maupun yang tidak dipublikasikan ( Indriantoro dan Supomo, 2002 dalam Istanti
2009). Data sekunder tersebut dipeoleh dari Situs resmi emiten di
http://www.idx.co.id
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang menunjukan
jumlah atau banyaknya sesuatu.
2. Data kualitatif, yaitu data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka,
seperti sejarah singkat perusahaan dan bidang usaha perusahaan.
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini digunakan alat analisis berupa regresi linear berganda dengan
variable penelitian sebagai berikut:
a. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan laba. Nilai
perubahan laba yang digunakan adalah perubahan laba relatif dengan alasan angka laba
tersebut lebih representatif dibandingkan laba absolut yang dimaksudkan untuk
menghindari pengaruh ukuran perusahaan. Dasar perhitungan perubahan laba adalah laba
bersih setelah pajak. Rumus perhitungan perubahan laba relatif:
�Yit = ( Yit – Yit-n )
Yit-n
Notasi :
�Yit = perubahan relatif laba pada periode tertentu
Yit = Laba perusahaan pada periode tertentu
Yit-n �= Laba perusahaan pada periode sebelumnya
b. Variabel Independen
Variabel independen menurut Sugiono (2004) adalah “variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat)”. Variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri dari current ratio,
gross profit margin, total asset turnover, debt asset to ratio.
1. Current ratio (CR)
Current Ratio (CR) = Current Assets
Current Liabilities
2. Gross Profit Margin (GPM)
Gross Profit Margin (GPM) = Sales –Cost Of Good Sold
Sales
3. Total Asset Turnover (TATO)
Total Asset Turnover (TATO) = Penjualan
Total Aktiva
4. Debt to Asset Ratio (DAR)
Debt Ratio (DAR) = Total Utang
Total Aktiva
3.5 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian ini mempergunakan model umum persamaan regresi
linier berganda (Multipple Regression Analysis) dan pengolahannya menggunakan alat
bantu SPSS for windows. Model dalam penelitian ini adalah :
Y = ��+ �1CRt + �2OPMt + �3TATOt + �4DRt + e
Keterangan:
Y = Perubahan Laba
��= Intercept persamaan regresi
�1-�4 = Koefisien regresi variable independen
t = Periode Amatan
e = Koefisien error
CR = Current Ratio
OPM = Operating Profit Margin
TATO = Total Asset Turn Over
DAR= Debt to Asset Ratio
3.5.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal. Dalam
penelitian ini normalitas data ditunjukkan dengan besarnya nilai skewness dan kurtosis
yang dijelaskan dalam deskriptif statistik.
3.6 Alat Analisis
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
Model regresi di atas secara teoritis akan menghasilkan nilai parameter model penduga
yang akurat bila memenuhi asumsi klasik regresi. Asumsi klasik yang harus dipenuhi
tersebut diantaranya adalah uji autokorelasi dan uji multikolinieritas.
a. Uji Autokorelasi
b. Uji Multikolinieritas
c. Uji Heteroskedastisitas
3.7 Hubungan dan Kontribusi Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
Hubungan dan kontibusi variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial
menyatakan besarnya hubungan dan kontribusi suatu variabel independen terhadap
variabel dependen tanpa dipengaruhi variabel independen lainnya. Untuk menilai
hubungan variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial digunakan
koefisian korelasi parsial ( r ). Untuk mengukur besarnya kontribusi variabel independen
terhadap variasi ( naik turunnya ) variabel dependen secara parsial digunakan koefisien
determinasi ( r2 ) yang diperoleh dengan mengkuadrtakan koefisien korelasi parsial (
Istanti, 2009)
3.8 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesa tentang kemampuan variabel independen dalam memprediksi variabel
dependen masa mendatang dapat menggunakan alat analisa statistik berupa uji F dan uji t.
1. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel rasio keuangan secara serentak
mempunyai pengaruh dalam memprediksi perubahan laba.
2. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara individu variabel rasio keuangan
mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba, dengan asumsi variabel independen
lainnya konstan.
Uji Model
Model yang digunakan untuk menganalisis manfaat rasio keuangan dalam
memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang adalah:
Y = ��+ �1 X1+ ��2 X2 + �3 X3 + �4 X4 + e
Keterangan:
Y = perubahan laba
��= intersep persamaan regresi
�1 - �4 = koefisien regresi
e = koefisien error
X1 = Current Ratio (CR)
X2 = Operating Profit Margin (OPM)
X3 = Total Asset Turnover (TATO)
X4 = Debt to Asset Ratio (DAR)
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis
4.1.1 Statistik Deskriptif
Populasi dalam penelitian ini adalah industri manufaktur sektor makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek (BEI) tahun 2006 – 2010. Jumlah populasi dalam penelitian
ini adalah 16 perusahaan dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9
perusahaan dengan total pengamatan yang digunakan sebanyak 45 amatan (9 x 5 tahun).
Berikut ini merupakan statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan.
Tabel 2. Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PG 45 .02 1.41 .2656 .27966
CR 45 .21 9.05 2.9678 2.45392
GPM 45 .0543 .5333 .250147 .1417000
TATO 45 .41 3.80 1.4429 .83452
DAR 45 .20 .94 .4902 .18977
Valid N (listwise) 45
4.1.2 Pengujian Asumsi Klasik
Analisa yang dilakukan dengan metode analisa regresi berganda. Sebelum dilakukan uji
hipotesis, peneliti melakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini perlu dilakukan untuk
mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam penelitian sudah normal, serta
bebas dari gejala multikolinearitas, heteroskesdastisitas serta autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Adapun uji
normalitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis grafik dan statistik.
1. Analisis Grafik
Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P
Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal
Gambar 1. Grafik Histogram Uji Normalitas
Gambar 2. Grafik P-P Plot
Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat dilihat bahwa gambarnya telah
berbentuk lonceng dan tidak menceng ke kiri atau ke kanan yang menunjukkan bahwa
data telah berdistribusi secara normal. Pada grafik P-P Plot terlihat titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal dan tidak jauh dari garis diagonal. Kedua grafik tersebut
menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normal.
2. Uji Statististik
Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak
melihat secara seksama, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan
menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Hasil uji Kolmogrov_Smirnov dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3. Hasil uji Kolmogriv-Smirnov
Unstandardiz ed Residual
N Normal Parameters a,b Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
45 ,0000000
,23875560 ,146 ,146
,-108 ,981 ,291
a. Test Distribution is Normal
b. Calculated from data
Hasil uji Kolmogriv-Smirnov pada penelitian ini menunjukkan probabilitas = 0,291 .
Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan
untuk melakukan uji hipotesis karena 0,291 > 0,05
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual
suatu periode pengamatan keperiode yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik scatterplott yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan
SPSS 16
Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada
titiki-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak
membentuk pola maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 3. Grafik Scatterplot
Pada gambar 3 tentang Grafik Scatterplot terlihat titik menyebar secara acak tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah
angka 0 sumbu y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Model
regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Tabel
Model Durbin-Watson
1 1.975
4. Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1,975. Angka ini terletak diantara -2
sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam
penelitian ini.
d. Uji Multikolinearitas
Pengujian bertujuan mengetahui ada tidaknya multikolinearitas antara variabel-variabel
independen.
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
CR .899 1.112
GPM .843 1.187
TATO .763 1.311
DAR .905 1.105
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance value lebih kecil
dari 0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas dipakai dalam penelitian ini
lolos uji gejala miltikolinearitas.
4.1.3 Pengujian Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi
Dalam hal ini Adjusted �� digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel laba akuntansi dan laba tunai terhadap deviden kas. “Adjusted �� dianggap lebih
baik dari �� karena nilai Adjusted �� dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan ke dalam model” (Ghozali, 2005).
Tabel 6. Hasil Uji Korelasi
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .521a .271 .198 .25041
a. Predictors: (Constant), DAR, CR, GPM, TATO
b. Uji Signifikan Simultan (F)
Signifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-
tabel dengan F-hitung. Selain itu akan dilihat nilai signifikansi (sig), dimana jika nilai sig
di bawah 0,05 maka variabel independen dinyatakan berpengaruh terhadap variabel
dependen. Hipotesa untuk uji F adalah sebagai berikut.
Ho : Current Ratio (CR), Gross Profit Margin (GPM), Total Asset Turnover
(TATO),Debt Asset Ratio (DAR) berpengaruh secara simultan terhadap
perubahan laba (PG).
Tabel 7. Hasil Uji ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .933 4 .233 3.720 .012a
Residual 2.508 40 .063
Total 3.441 44
a. Predictors: (Constant), DAR, CR, GPM, TATO
c. Uji Signifikansi Parsial
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial (individu). Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai
berikut.
Ho : Current Ratio (CR), Gross Profit Margin (GPM), Total Asset Turnover
(TATO),Debt Asset Ratio (DAR) berpengaruh secara parsial terhadap perubahan
laba (PG).
Tabel 8. Hasil Uji t
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .111 .137 .811 .422
CR .046 .016 .407 2.862 .007
GPM -.452 .290 -.229 -1.558 .127
TATO .031 .052 .091 .590 .558
DAR .175 .209 .119 .835 .409
Dari hasil pengujian di atas akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu
persatu (parsial).
- Pengaruh current ratio (CR) terhadap tingkat pertumbuhan laba. Hasil
analisis uji t untuk variabel current ratio (CR) menunjukkan nilai
signifikansi 0,007 lebih kecil dari 0,05 (P < 0,05).
- Pengaruh gross profit margin (GPM) terhadap tingkat pertumbuhan laba.
Hasil analisis uji t untuk variabel gross profit margin (GPM) menunjukkan
nilai signifikansi 0,127 lebih besar dari 0,05 (P > 0,05).
- Pengaruh total asset tunover(TATO) terhadap tingkat pertumbuhan laba.
Hasil analisis uji t untuk variabel total asset tunover(TATO) menunjukkan
nilai dengan signifikansi 0,558 lebih besar dari 0,05 (P > 0,05).
- Pengaruh debt asset ratio (DAR) terhadap tingkat pertumbuhan laba. Hasil
analisis uji t untuk variabel debt asset ratio (DAR) menunjukkan nilai
signifikansi 0,409 lebih besar dari 0,05 (P > 0,05).
Berdasarkan tabel 8, dapat disusun persamaan regresi berganda untuk penelitian ini yaitu,
PG = 0,111 + 0,046CR -0,452 GPM + 0,031 TATO + 0,175 DAR
Dimana: PG = Profit Growth
CR = Current Ratio
DAR = Debt to Asset Ratio
GPM = Gross Profit Margin
TATO = Total Asset Turn Over
4.2 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh cureent ratio,gross profit
margin, total asset turnover dan debt asset ratio baik secara simultan dan parsial terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI.
4.2.1 Pengujian Secara Bersama-sama
Dari hasil pengujian simultan secara keseluruhan dapat diperoleh nilai P-value dari F atau
tingkat signifikansi sebesar 0,012 < 0,05.Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara
variabel independen dengan variabel dependen. Dengan demikian terdapat pengaruh
yang signifikan antara Current Ratio, Gross Profit Margin, Total Asset Turnover, dan
Debt Asset Ratio terhadap pertumbuhan laba.
4.2.2 Pengujian Secara Parsial
Secara parsial tidak semua variabel independen berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba.
- Hasil analisis untuk variabel Current Ratio menunjukkan signifikansi 0,007.
Koefisien regresi b1 yang dihasilkan bertanda positif (0,007) hal ini
menyatakan bahwa adanya pengaruh yang positif antara variabel independen
terhadap pertumbuhan laba. Setelah dilakukan uji-t ternyata signifikansinya
> 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel X1 ( current
ratio) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (pertumbuhan laba).
- Hasil analisis untuk variabel Gross Profit Margin menunjukkan signifikansi
0,127 Koefisien regresi b2 yang dihasilkan bertanda positif (0,127), hasil ini
menunjukkan bahwa variabel X2 (Gross Profit Margin) berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan uji-t yang dilakukan terhadap
koefisien regresi tersebut diketahui bahwa signifikansinya > 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa Gross Profit Margin berpengaruh secara positif namun
tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI.
- Hasil analisis untuk variabel Total Asset Turnover menunjukkan
signifikansi 0,558. Koefisien regresi b3 yang dihasilkan bertanda positif
(0,558), hasil ini menunjukkan bahwa variabel X3 (Total asset Turnover)
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan uji-t yang
dilakukan terhadap koefisien regresi tersebut diketahui bahwa
signifikansinya > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa Total Asset Turnover
berpengaruh secara positif namun tidak berpengaruh signifikan terhadap
perubahan laba perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
- Hasil analisis untuk variabel Debt to Asset Ratio menunjukkan signifikansi
0,409. Koefisien regresi b4 yang dihasilkan bertanda positif (0,409), hasil ini
menunjukkan bahwa variabel X4 (Debt to Asset Ratio) berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan uji-t yang dilakukan terhadap
koefisien regresi tersebut diketahui bahwa signifikansinya > 0,05, hal ini
menunjukkan bahwa Debt to Asset Ratio berpengaruh secara positif namun
tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Variabel current ratio, debt to asset ratio, total asset turn over dam gross
profit margin, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
2. Variabel current ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba, sedangkan debt to asset ratio, total asset turn over, dan
gross profit margin tidak berpengaruh secara parsial
5.2 Saran
Berdasarkan dari pembahasan dan kesimpulan yang ada , maka peneliti memberikan
saran untuk peneliti selanjutnya dan para investor.
1. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar lebih memperbanyak jumlah
variabel, periode dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, agar
penelitian dapat lebih generalisasi.
2. Penulis juga berharap kepada investor agar dapat melihat potenis
pertumbuhan laba, investor tidak hanya melihat dari faktor internal
melaikan.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan
pengembangan dalam penelitian-penelitian berikutnya. Keterbatasan-
keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel independen dalam penelitian ini hanya dibatasi pada current
ratio, debt to asset ratio, gross profit margin dan total asset turn over
yang menyebabkan terdapat kemungkinan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi pertumbuhan laba,
2. Periode pengamatan yang singkat 2006 sampai 2010 menyebabkan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini terbatas.
3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada salah
satu sektor pada perusahaan manufaktur, yakni makanan dan minuman,
dan tidak mencakup keseluruhan perusahaan manufaktur.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.
Indonesia Stock Exchange. 2011.
Laporankeuangan/detail/softcopylaporankeuangan.
Lukman, Syahrial. 2005. Evaluasi Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk
Memprediksi Perubahan Laba Di Masa Yang Akan Datang Pada Perusahaan
Real Estate dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi FE.
Universitas Lampung.
Munawir,S. 2004. Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat.Liberty.
Yogyakarta.
Purnawati, Lina. 2005. Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Perubahan Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 15, No. 3, Desember
2005.
Purwanti. 2000.Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Laba Di Masa
Yang Akan Datang Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuanga, Volume 6,No. 2, Juli 2000.
Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cet. Ke-9. Alfabeto. Bandung.
Widiasih, Nur Ari. 2006. Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi
Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Skripsi.
Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Yulianti, Tri Anggi. 2011. Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Industri Food dan BeverageYang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Skripsi FE. Universitas Lampung.
--------2005. Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas Lampung.
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
--------http://www.idx.co.id