32
i ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN PROGRAM KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA WARTAWAN DI PROVINSI BALI Di Provinsi Bali persoalan produktivitas menjadi masalah tersendiri terutama dalam bidang tenaga kerja media (wartawan). Rendahnya kompensasi berupa gaji, insentif dan tunjangan sosial menjadi persoalan yang diduga mempengaruhi rendahnya produktivitas kerja. Karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh; (1) kompensasi dan pendidikan terhadap program kesejahteraan wartawan, (2) kompensasi, pendidikan, pengalaman kerja dan program kesejahteraan terhadap produktivitas kerja, (3) pendidikan terhadap kompensasi, (4) pengaruh tidak langsung pendidikan terhadap program kesejahteraan (5) pengaruh tidak langsung kompensasi dan pendidikan terhadap produktivitas kerja, dan (6) pengaruh pendidikan terhadap produktivitas kerja yang dimoderasi pengalaman kerja wartawan di Provinsi Bali. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 99 wartawan yang dijadikan sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan wawancara. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial dengan Partial Least Square (PLS) Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis karakteristik responden menunjukkan 73,74 persen adalah laki-laki dan 26,26 persen perempuan. Responden dengan usia 30-34 mendominasi sebesar 42,43 persen. Tingkat pendidikan responden adalah Sarjana 65,66 persen, sisanya 34,34 persen lulusan Diploma III. Rata-rata pendapatan responden sebesar Rp 1.954.778, sementara rata-rata pengeluaran responden Rp 1.832.323. Hasil analisis PLS menunjukkan bahwa: (1) Kompensasi dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap program kesejahteraan wartawan, (2) kompensasi, pengalaman kerja dan program kesejahteraan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja wartawan di Provinsi Bali, sementara pendidikan tidak berpengaruh terhadap produktivitas, (3) pendidikan memiliki pengaruh terhadap kompensasi, (4) pendidikan memiliki pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap program kesejahteraan melalui kompensasi, (5) kompensasi dan pendidikan memiliki pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap produktivitas kerja melalui program kesejahteraan, (6) pengalaman kerja memoderasi pengaruh pendidikan terhadap produktivitas kerja dengan nilai koefesien positif dan signifikan. Sementara itu, rekomendasi dari penelitian ini adalah; perusahaan media di Provinsi Bali hendaknya memperhatikan kompensasi, pengalaman kerja, pendidikan dan program kesejahteraan karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Tenaga Kerja hendaknya mengawasi secara ketat perusahaan media di Bali untuk menjalankan keputusan dan peraturan pengupahan daerah. Kata Kunci: Kompensasi, Pendidikan, Kesejahteraan, Pengalaman Kerja, Produktivitas

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

  • Upload
    dinhnhu

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

i

ABSTRAK

PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN

DAN PROGRAM KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

WARTAWAN DI PROVINSI BALI

Di Provinsi Bali persoalan produktivitas menjadi masalah tersendiri terutama

dalam bidang tenaga kerja media (wartawan). Rendahnya kompensasi berupa gaji,

insentif dan tunjangan sosial menjadi persoalan yang diduga mempengaruhi rendahnya

produktivitas kerja. Karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh; (1)

kompensasi dan pendidikan terhadap program kesejahteraan wartawan, (2) kompensasi,

pendidikan, pengalaman kerja dan program kesejahteraan terhadap produktivitas kerja,

(3) pendidikan terhadap kompensasi, (4) pengaruh tidak langsung pendidikan terhadap

program kesejahteraan (5) pengaruh tidak langsung kompensasi dan pendidikan

terhadap produktivitas kerja, dan (6) pengaruh pendidikan terhadap produktivitas kerja

yang dimoderasi pengalaman kerja wartawan di Provinsi Bali. Jumlah responden dalam

penelitian ini adalah 99 wartawan yang dijadikan sampel penelitian. Pengumpulan data

dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan wawancara. Alat analisis yang digunakan

adalah analisis deskriptif dan inferensial dengan Partial Least Square (PLS) Structural

Equation Modeling (SEM). Hasil analisis karakteristik responden menunjukkan 73,74

persen adalah laki-laki dan 26,26 persen perempuan. Responden dengan usia 30-34

mendominasi sebesar 42,43 persen. Tingkat pendidikan responden adalah Sarjana 65,66

persen, sisanya 34,34 persen lulusan Diploma III. Rata-rata pendapatan responden

sebesar Rp 1.954.778, sementara rata-rata pengeluaran responden Rp 1.832.323.

Hasil analisis PLS menunjukkan bahwa: (1) Kompensasi dan pendidikan

berpengaruh signifikan terhadap program kesejahteraan wartawan, (2) kompensasi,

pengalaman kerja dan program kesejahteraan berpengaruh signifikan terhadap

produktivitas kerja wartawan di Provinsi Bali, sementara pendidikan tidak berpengaruh

terhadap produktivitas, (3) pendidikan memiliki pengaruh terhadap kompensasi, (4)

pendidikan memiliki pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap program

kesejahteraan melalui kompensasi, (5) kompensasi dan pendidikan memiliki pengaruh

tidak langsung yang signifikan terhadap produktivitas kerja melalui program

kesejahteraan, (6) pengalaman kerja memoderasi pengaruh pendidikan terhadap

produktivitas kerja dengan nilai koefesien positif dan signifikan.

Sementara itu, rekomendasi dari penelitian ini adalah; perusahaan media di

Provinsi Bali hendaknya memperhatikan kompensasi, pengalaman kerja, pendidikan

dan program kesejahteraan karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Tenaga Kerja hendaknya mengawasi secara

ketat perusahaan media di Bali untuk menjalankan keputusan dan peraturan pengupahan

daerah.

Kata Kunci: Kompensasi, Pendidikan, Kesejahteraan, Pengalaman Kerja, Produktivitas

Page 2: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

ii

ABSTRACT

THE EFFECT OF COMPENSATION, EDUCATION, AND EMPLOYEE’S

WELL-BEING TO JOURNALISTS PRODUCTIVITY IN PROVINCE OF BALI

In the province of Bali productivity issues become a problem in itself, especially

in the field of journalists. The low compensation in the form of salaries, incentives and

social benefits to be subject suspected to affect the low productivity of labor. Therefore,

purpose this study to analyze the influence; (1) compensation and education for the

employee’s well-being of journalists, (2) compensation, education, work experience and

employee’s well-being on work productivity, (3) the effect education to compensation,

(4) the indirect effect of education on welfare (5) the indirect effect of compensation

and education to work productivity, and (6) the effect moderated work experience to

influence education on journalist productivity in Bali. Respondents in this study were 99

journalists who research sample. Collected data through questionnaires and interviews.

The analytical tool used is descriptive and inferential analysis with Partial Least Square

(PLS) Structural Equation Modeling (SEM) support to SmartPLS version 3.0. The

results of analysis characteristics of the respondents indicated 73,74 percent were male

and 26,26 percent female. Respondents age 30-34 dominated by 42,43 percent.

Undergraduate education level of respondents was 65,66 percent, the remaining 34,34

percent the graduates of Diploma III. The average income of respondents was Rp

1,954,778, while the average respondent spending Rp 1,832,323.

The results of PLS analysis is: (1) Compensation and education have a

significant effect on the employee’s well-being of journalists, (2) compensation, work

experience and welfare of a significant effect on the productivity of journalists in the

province of Bali, and education does not affect the productivity, (3) education have an

influence against compensation, (4) education has indirect influence significantly to the

employee’s well-being through compensation, (5) compensation and education has

indirect influence significantly to the productivity through employee’s well-being, (6)

work experience moderate the influence of education on work productivity with a value

of coefficient positive and significant.

While the recommendation this study is; the company of media in Province of

Bali must see compensation, work experience, education, and employee’s well-being

for the increase to productivity. Government Province of Bali through Department of

Employee be desirable supervise are company of media in Province Bali for the walk on

are the decision and regulation region of wages.

Keywords: Compensation, Education, Well-being, Work Experience, Productivity

Page 3: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

iii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................. i

PRASYARAT GELAR ...................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................. iv

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 22

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 23

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 24

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep-Konsep dan Definisi .............................................................. 26

2.1.1 Pengertian Produktivitas .................................................................. 26

2.1.2 Kesejahteraan Karyawan (Employee’s Well-being) ........................ 37

2.1.3 Kompensasi ..................................................................................... 42

2.1.4 Pendidikan ....................................................................................... 50

2.1.5 Pengalaman Kerja ............................................................................ 56

2.2 Teori-Teori yang Relevan ................................................................... 66

2.2.1 Teori Modal Manusia (Human Capital) .......................................... 66

2.2.2 Teori Permintaan dan Penawaran .................................................... 72

2.2.3 Teori Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja ............................. 74

2.2.4 Hubungan Antar Variabel ................................................................ 80

2.2.5 Keaslian Penelitian .......................................................................... 87

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir dan Konsep Penelitian ......................................... 90

3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................ 99

BAB IV METODE PENELITIAN

1.1 Rancangan Penelitian......................................................................... 101

1.2 Lokasi, Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian .................................. 103

Page 4: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

iv

1.3 Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................... 104

1.4 Definisi Operasional Variabel ........................................................... 108

1.5 Jenis dan Sumber Data....................................................................... 113

1.6 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ............................ 115

1.7 Metode Pengumpulan Data................................................................ 118

1.8 Instrumen Penelitian .......................................................................... 119

1.9 Teknik Analisis Data ......................................................................... 121

BAB V DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 136

5.2 Karakteristik Responden .................................................................... 148

5.3 Deskripsi Variabel Penelitian ............................................................ 153

5.4 Hasil Uji PLS ..................................................................................... 158

5.5 Pembahasan ....................................................................................... 178

BAB VI. PENUTUP

6.1 Simpulan ............................................................................................ 194

6.2 Saran .................................................................................................. 195

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 197

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 209

Page 5: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

v

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

Tabel 1.1 Perusahaan media yang berbadan hukum di Provinsi Bali .................. 7

Tabel 1.2 UMR Provinsi Bali dan Rata-rata upah/gaji riil wartawan

di Provinsi Bali tahun 2007-2016 ........................................................ 12

Tabel 1.3 Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman Kerja Wartawan

di Provinsi Bali tahun 2015 .................................................................. 18

Tabel 4.1 Penjabaran Indikator dan Parameter Variabel Kesejahteraan .............. 105

Tabel 4.2 Penjabaran Indikator dan Parameter Variabel Produktivitas Kerja ...... 106

Tabel 4.3 Penjabaran Indikator dan Parameter Variabel Kompensasi ................. 106

Tabel 4.4 Penjabaran Indikator dan Parameter Variabel Pendidikan ................... 107

Tabel 4.5 Penjabaran Indikator dan Parameter Variabel Pengalaman Kerja ....... 108

Tabel 4.6 Sebaran Populasi dan sampel penelitian berdasarkan daerah

di Provinsi Bali..................................................................................... 117

Tabel 4.7 Sebaran sampel penelitian berdasarkan jenis media masing-masing

daerah di Provinsi Bali ......................................................................... 118

Tabel 4.8 Ringkasan Rule of Thumb Uji Validitas Convergent........................... 130

Tabel 4.9 Ringkasan Rule of Thumb Uji Validitas Discriminant ........................ 131

Tabel 4.10 Rule of Thumb Uji Realibilitas Konstruk .......................................... 131

Tabel 4.11 Ringkasan Rule of Thumb Evaluasi Model Struktural ...................... 133

Tabel 5.1 Kondisi Ketenagakerjaan Provinsi Bali tahun 2015 ............................. 143

Tabel 5.2 Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Bali MenurutKlasifikasi

Daerah tahun 2004-2014 ...................................................................... 148

Tabel 5.3 Responden Penelitian Dikelompokkan Berdasarkan Jenis Kelamin .... 149

Tabel 5.4 Responden Penelitian Dikelompokkan Berdasarkan Umur ................. 150

Tabel 5.5 Responden Penelitian Dikelompokkan Berdasarkan Pendidikan......... 151

Tabel 5.6 Responden Penelitian Dikelompokkan Berdasarkan Pendapatan dan

Pengeluaran .......................................................................................... 152

Tabel 5.7 Distribusi Frekwensi Jawaban Responden ........................................... 155

Tabel 5.8 Hasil Uji Convergent Validity .............................................................. 161

Tabel 5.9 Hasil Uji Convergent Validity (Setelah Eliminasi) .............................. 163

Tabel 5.10 Hasil Uji Discriminant Validity .......................................................... 164

Tabel 5.11 Hasil Uji AVE .................................................................................... 165

Tabel 5.12 Hasil Uji Composite Reliability ......................................................... 166

Tabel 5.13 Hasil Uji Cronbach’s Alpha ............................................................... 167

Tabel 5.14 Koefesien Determinasi R2 .................................................................. 168

Tabel 5.15 Pengaruh Langsung Variabel Laten ................................................... 170

Tabel 5.16 Pengaruh Tidak Langsung Variabel Laten ......................................... 174

Tabel 5.17 Hasil Output Uji Pengaruh Total ........................................................ 176

Tabel 5.18 Uji Pengaruh Moderasi ....................................................................... 178

Page 6: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

vi

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kurve Permintaan dan Penawaran .................................................... 73

Gambar 2.2 Kurve Indeferen Individu ................................................................. 75

Gambar 2.3 Perbedaan Preferensi antara bekerja dan waktu senggang ............... 76

Gambar 2.4 Penentuan tingkat penyerapan tenaga kerja dari tingkat upah:

Pendekatan pasar bebas ................................................................... 78

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ........................................................... 93

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian............................................................. 98

Gambar 4.1 Diagram Alur Rancangan Penelitian ................................................ 102

Gambar 4.2 Kerangka Operasional Penelitian ..................................................... 125

Gambar 5.1 Peta Letak Geografis Provinsi Bali................................................... 137

Gambar 5.2 Model Jalur Persamaan Struktural .................................................... 159

Gambar 5.3 Model Jalur Persamaan Struktural (Setelah Eliminasi) .................... 162

Gambar 5.4 Diagram Model Pengaruh Moderasi ................................................. 177

Page 7: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian ......................................................................... 209

Lampiran 2. Formulasi Penyebaran Kuisioner Penelitian Tesis Di

Masing-Masing Daerah di Provinsi Bali ......................................... 215

Lampiran 3. Hasil Tabulasi Data Kuisioner ......................................................... 216

Lampiran 4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden........................................ 219

Lampiran 5. Hasil Analisis Deskripsi Data Responden ....................................... 221

Lampiran 6. Output Analisis SmartPLS Versi 3.0 ................................................ 224

Page 8: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kenyataan perubahan zaman yang terus melangkah maju dengan segala

perkembangannya menjadi tantangan tersendiri bagi belahan dunia manapun

terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan

mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta budaya yang lebih

modern, sehingga akan menciptakan pola kehidupan dan kebutuhan yang baru

bagi masyarakat. Proses tersebut pun dipastikan akan berlangsung lebih gencar

lagi pada tahun-tahun yang akan datang (Todaro dan Smith, 2006).

Entitas negara yang tidak siap mengikuti perkembangan tersebut, secara

otomatis akan jauh tertinggal dari negara lain yang sudah siap berkompetisi.

Sehingga, bagi negara manapun di dunia ini, harus siap menerima segala

perubahan yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Karena, persaingan dalam

beberapa waktu mendatang menyangkut bagaimana suatu negara bisa mengelola

perekonomiannya ke arah yang lebih maju, efisien, serta produktif. Oleh karena

itu, untuk memperkecil segala bentuk persoalan yang muncul akibat perubahan

yang terjadi, pemerintah dalam suatu negara harus hadir sebagai kontrol atas

sumber daya yang dimiliki.

Dalam konteks bernegara, perubahan pola kehidupan masyarakat tersebut

akan mempermudah pemerintah menentukan arah pembangunan ekonomi yang

diharapkan, pembangunan ekonomi ini diarahkan untuk mencapai kemakmuran

Page 9: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

2

dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Hanya saja, untuk mencapai hal

tersebut bukan persoalan mudah, karena akan berhadapan dengan masalah-

masalah pokok seperti ketenagakerjaan, pengangguran, ketimpangan distribusi

pendapatan, kemiskinan serta ketidakseimbangan ekonomi (Lestariningsih, 2006).

Di Indonesia, persoalan-persoalan pokok di atas masih menjadi masalah

yang belum mampu diselesaikan pemerintah, terutama mengenai tenaga kerja.

Padahal menurut Sukirno, (2008), salah satu tujuan penting dalam pembangunan

ekonomi adalah penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk mengejar

pertumbuhan angkatan kerja yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan

ekonomi. Oleh karena itu, sangat wajar negara berkembang seperti Indonesia

harus mulai memperhatikan sumber daya manusia yang dimilikinya, karena fakta

sampai hari ini, Indonesia masih mengandalkan sumber daya manusia sebagai

faktor penunjang di berbagai sektor industri. Perlu di catat bahwa, persoalan

peningkatan sumber daya manusia sebagai faktor produksi tidak serta merta

menjadi tugas pemerintah secara utuh, melainkan tugas pengguna faktor produksi

itu sendiri misalnya seperti entitas perusahaan.

Pemanfaatan sumber daya manusia pada sektor industri, merupakan kunci

keberhasilan pencapaian tujuan industri. Berhasil tidaknya suatu organisasi kerja

dalam mencapai tujuan akan tergantung pada unsur manusianya. Saat ini,

kebutuhan akan sumber daya manusia perlu diperhatikan, terutama faktor-faktor

yang mempengaruhi peningkatan produktivitas tenaga kerja. Apabila faktor-faktor

ini diperhatikan pihak perusahaan secara baik, maka jelas akan bermanfaat bagi

industri tersebut secara langsung.

Page 10: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

3

Tantangan utama yang dihadapi industri nasional secara umum saat ini

adalah kecenderungan penurunan daya saing industri di tingkat pasar, yang

disebabkan oleh antara lain meningkatnya biaya energi, pengeluaran tinggi, belum

memadainya tuntutan operasional, serta seringkali sektor industri tidak mampu

menciptakan tenaga yang produktif akibat dari komitmen perusahaan kepada

pekerja yang masih lemah, (Idris, dkk, 2007). Padahal menurut Le Grain, (2003)

produktivitas pekerja menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah

perusahaan dalam mencapai tujuan produksinya. Tidak hanya itu, pentingnya

produktivitas dalam kegiatan perekonomian juga menjadi penunjang untuk sebuah

kemajuan, apalagi produktivitas selama ini menjadi salah satu elemen paling

mudah untuk mengukur keberhasilan kegiatan ekonomi.

Produktivitas kerja, menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah

perusahaan dalam menentukan kelangsungan usaha di masa depan. Dua aspek

penting yang perlu diperhatikan perusahaan dari produktivitas adalah efesiensi

yang berkaitan dengan berbagai masukan perusahaan dan pekerjaan serta

efektifitas yang berkaitan dengan suatu kenyataan dan hasil-hasil yang diharapkan

untuk dapat tercapai dengan baik. Oleh sebab itu, produktivitas kerja sangat

tergantung dari sumber daya manusia yang bekerja dan memiliki ruang lingkup

yang lebih baik. Sebagaimana doktrin pada konferensi Oslo 1984 yang dikutip

Sinungan (2000) menyatakan bahwa “Produktivitas merupakan sebuah konsep

universal yang bertujuan menyediakan lebih banyak lagi barang dan jasa untuk

lebih banyak manusia, dengan catatan menggunakan sumber-sumber riil yang

semakin sedikit”.

Page 11: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

4

Pernyataan di atas mengindikasikan bahwa, produktivitas kerja karyawan

bukanlah merupakan hasil yang tercipta dengan sendirinya melainkan, harus

diupayakan oleh karyawan yang diharapkan dapat terlibat dalam program

perusahaan sehingga dapat mengetahui apa yang diminta oleh perusahaan dari

kerja yang dilakukan, serta bersedia melaksanakan apa yang dibebankan kepada

karyawan. Namun perlu ada penekanan bahwa, untuk mendapatkan produktivitas

kerja karyawan yang lebih tinggi, perusahaan tersebut perlu menumbuhkan aspek-

aspek pendukung yang mendorong gairah kerja dari karyawan.

Produktivitas sendiri, tidak akan lepas dari kemampuan kerja karyawan

yang didukung pula oleh beberapa aspek penting seperti kompensasi yang terdiri

dari upah/gaji, insentif, dan jaminan sosial. Selain itu pengalaman kerja, dan

pendidikan juga turut mempengaruhi produktivitas. Sulit dibayangkan seseorang

dapat mencapai hasil baik tanpa aspek penting tersebut dan kemampuan diri dari

karyawan itu sendiri. Hal tersebut dipertegas Anoraga (dalam Yuniarsih dan

Suwatno, 2009), yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi

produktivitas tenaga kerja, antara lain upah yang baik, insentif yang baik,

lingkungan kerja yang baik, promosi, pengalaman kerja, tunjangan sosial, dan

tingkat pendidikan. Faktor-faktor tersebut berpengaruh secara aktif dalam

menunjang produktivitas tenaga kerja dalam sebuah perusahaan. Hal tersebut juga

ditegaskan Wardoyo (2016) dalam jurnal internasional, yang menyatakan bahwa

“disiplin, gaji, kompensasi, promosi, pendidikan, dan pengalaman kerja

mempunyai arah yang positif terhadap peningkatan produktivitas sebuah

perusahaan”.

Page 12: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

5

Mengenai media massa di Bali, sejak disahkannya Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, Perusahaan Media oleh Dewan Pers

digolongkan menjadi perusahaan industri dalam menyediakan informasi bagi

publik, karena memproduksi berita yang kemudian dijual kepada publik dalam

bentuk cetak maupun elektronik. Hal tersebut memiliki arti bahwa, perusahaan

media juga kemudian memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan dari hasil

penjualan artikel berita cetak maupun elektronik tersebut. Oleh karena itu, untuk

mencapai tujuan itu, maka perusahaan media membutuhkan tenaga kerja

professional untuk kepentingan mencari berita, memproduksi dan

mempublikasinya.

Profesionalitas dari pekerja media di Provinsi Bali dalam urusan dengan

perusahaan media, tidak sebatas hubungan searah, melainkan juga hubungan

timbal balik yang dapat saling menguntungkan. Perusahaan media di Bali

mempunyai tujuan mencapai target produksi berita melalui pekerja media atau

wartawan dalam periode tertentu, di sisi yang lain wartawan juga memiliki hak-

hak yang melekat dalam status kewartawanannya, yang harus dipenuhi

perusahaan media massa (Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers).

Selain amanat Undang-Undang di atas, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014

tentang Perindustrian juga mengamanatkan dan mewajibkan industri

mengembangkan sumber daya manusia yang dimilikinya, termasuk hak yang

meski diterima dari wartawan tersebut dalam mencapai kesejahteraan hidupnya.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juga

secara tegas mengamanatkan bahkan, perusahaan berkewajiban memberikan hak

Page 13: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

6

sepenuhnya kepada tenaga kerja, baik soal kesejahteraan tenaga kerja, tunjangan

sosial, insentif, tunjangan hari raya, waktu kerja, dan beberapa penekanan lainnya.

Penelitian Ajala (2012), memperkuat pernyataan peraturan perundangan di atas,

bahwa kebijakan perusahaan mengedepankan kesejahteraan wartawan menjadi

relevan untuk meningkatkan kinerja maupun produktivitas pekerja. Selain itu,

penelitian Tiwari (2014), mengemukakan bahwa, pemberian kesejahteraan oleh

perusahaan seperti gaji, tunjangan, insentif bermanfaat untuk kehidupan sehari-

hari karyawan seperti menjaga kesehatan dan pemeliharaan fisik lainnya dalam

rangka menunjang aktivitas pekerja disaat bekerja, yang akhirnya mendorong

terciptanya produktivitas yang tinggi baik dalam konteks organisasi maupun

individu pekerja sendiri. Sehingga dalam penelitian ini, dikemukakan bahwa,

kesejahteraan pekerja menjadi faktor pendorong terciptanya produktivitas pekerja.

Menurut rilis Dewan Pers Nasional, (2015), di Indonesia pasca reformasi

dan terbitnya undang-undang pers, jumlah perusahaan media semakin banyak.

Namun, tidak sedikit pula yang akhirnya gulung tikar mengalami kerugian, karena

tidak lagi produktif dalam mengemas berita yang menarik bagi pembaca. Di

Provinsi Bali keadaan hampir serupa, baik perusahaan media cetak, elektronik,

maupun siber/online jumlahnya semakin banyak. Hanya saja, di Bali tumbuh

kembangnya perusahaan media dan penyerapan tenaga kerja untuk wartawan atau

tenaga peliput berita lebih stabil. Berdasarkan data Dewan Pers Nasional tahun

2015, perusahaan media dan jenis media di Provinsi Bali dapat dijelaskan dalam

Tabel 1.1 berikut.

Page 14: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

7

Tabel 1.1

Perusahaan Media Yang Berbadan Hukum di Provinsi Bali Tahun 2015

No Jenis Media Harian Mingguan Bulanan Jumlah Jumlah

Wartawan

(Orang)

1 Cetak 12 2 2 16 187

2 Televisi 14 - - 14 45

3 Radio 60 - - 60 30

4 Siber/Online 6 - - 6 89

Jumlah 92 2 2 96 351

Sumber: Dewan Pers Nasional, AJI Denpasar, dan PWI Provinsi Bali (2015)

Berdasarkan data dari Tabel 1.1 tersebut, jika melihat dari jumlah

perusahaan media di Bali cukup banyak mencapai 96 perusahaan media, radio

mendominasi, dan pada urutan kedua ditempati posisi perusahaan media cetak,

posisi tiga dan empat ditempati secara berurutan oleh perusahaan media Televisi

dan Siber/Online. Lebih diperjelas lagi, untuk perusahaan media lokal dari data

Dewan Pers Nasional hanya tercatat 80 perusahaan media, sementara 16

perusahaan media lainnya merupakan perusahaan media nasional. Sementara itu,

jumlah tenaga kerja wartawan media massa berdasarkan data dari Persatuan

Wartawan Indonesia (PWI) Bali dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar

tahun 2015 tercatat mencapai 351 orang wartawan. Jumlah wartawan tersebut

berasal dari perusahaan media cetak, elektronik, maupun ciber/online. Wartawan

media cetak mendominasi jumlah wartawan di Provinsi Bali, yakni mencapai 187

orang, wartawan media televisi (TV) 45 orang, wartawan dari media siber/online

30 orang, sedangkan 89 orang lainnya adalah wartawan radio yang tersebar di

semua daerah dari berbagai perusahaan.

Jika dilihat fakta di lapangan dari berbagai jenis perusahaan media

tersebut, cara kerja dan prosedur peliputan berita oleh wartawan sampai pada

Page 15: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

8

masuknya berita ke dapur redaksi perusahaan memiliki kesamaan satu dengan

lainnya. Hanya saja, kebijakan pengupahan/penggajian, pemberian insentif,

tambahan upah kelebihan kerja (lembur), termasuk juga pemberian tunjangan

sosial berbeda satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga disinyalir,

dalam hal ini setiap wartawan dari berbagai jenis media memiliki tingkat

kesejahteraan maupun produktivitas yang berbeda pula. Jika demikian, maka akan

menjadi temuan baru dalam menganalisis lebih lanjut fenomena tersebut.

Tidak hanya itu, berdasarkan data di atas, perusahaan media juga ternyata,

menyumbang penyerapan tenaga kerja professional cukup banyak, yang

diharapkan membantu pemerintah mengatasi persoalan pengangguran. Hanya

saja, menjadi tugas dan tanggung jawab perusahaan media memanajemen

organisasinya agar wartawan lebih produktif dalam mencari berita yang tentunya

sangat dibutuhkan perusahaan media sendiri. Tuntutan wartawan untuk lebih

produktivitas menghasilkan berita, hampir sama ditekankan oleh perusahaan

media manapun, baik perusahaan media cetak, elektronik/televisi, siber/online

maupun radio, yang pada gilirannya akan menggiring perusahaan media kearah

yang lebih baik. Hal ini, diperkuat Mulyadi (dalam Saputri, 2011), bahwa

produktivitas tenaga kerja, dapat menyokong pendapatan rumah tangga

perusahaan yang pada akhirnya berdampak positif pada perusahaan itu sendiri.

Tuntutan produktivitas yang diwajibkan perusahaan media kepada

wartawan idealnya mempunyai hubungan timbal balik. Perusahaan media

memberikan hak kepada wartawan, dan pada gilirannya wartawan juga akan

memaksimalkan produktivitas. Hal ini ditekankan sebanding dengan pekerjaan

Page 16: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

9

wartawan yang memiliki resiko cukup tinggi dibandingkan pekerjaan lainnya,

disebabkan mobilitas wartawan yang cukup tinggi dalam mencari berita di

lapangan serta setiap hari menantang berbagai bentuk resiko dalam bekerja. Tidak

hanya itu, pekerjaan wartawan adalah pekerjaan yang tidak beraturan baik dari

segi tugas, cara bekerja, dan dari segi pengupahan (Witschge dan Nygren, 2009).

Menurut Balaji (2013) dalam penelitian yang tertuang dalam sebuah jurnal

internasional mengungkapkan bahwa, kesejahteraan pekerja menjadi amat penting

dalam mempengaruhi produktivitas pekerja. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa, pada kasus tertentu dalam situasi persaingan banyak di antara perusahaan

yang memberikan kesejahteraan penuh kepada pekerjanya untuk pencapaian

profesionalitas dan produktivitas pekerjanya.

Berdasarkan publikasi dari hasil survey kepada semua wartawan di

Provinsi Bali, yang dikeluarkan Internasional Federation of Journalists (IFJ)

bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen Indonesia (AJI), (2015),

menyatakan bahwa hampir 40 persen wartawan yang ada di Provinsi Bali tidak

bisa maksimal dalam meningkatkan produktivitasnya. Dari hasil survey tersebut,

alasan wartawan tidak bisa memaksimalkan produktivitasnya karena menyangkut

alasan keterbatasan kompensasi maupun pendapatan yang diterima dari

perusahaan, dan tingginya biaya mobilitas peliputan di lapangan, serta alasan

lainnya seperti persoalan pengalaman kerja, jaminan sosial dan sebagainya.

Berdasarkan survey Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Denpasar (2015),

menunjukkan bahwa rata-rata berita harian yang dihasilkan wartawan di Provinsi

Bali adalah 2 berita. Jika dibandingkan dengan rata-rata berita yang dihasilkan

Page 17: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

10

wartawan secara nasional yang berkisar antara 3-4 berita per hari. Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa, meskipun Provinsi Bali sebagai daerah tujuan wisata

Internasional dengan kompleksitas yang tinggi, produktivitas berita yang

dihasilkan wartawan masih di bawah rata-rata nasional. Tidak hanya itu, rata-rata

jumlah berita harian yang dihasilkan wartawan di Provinsi Bali juga berada di

bawah standar perusahaan yakni 3 berita per harinya.

Jika melihat fenomena di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, banyak

faktor yang mengakibatkan produktivitas pekerja rendah atau mengalami

penurunan, antara lain salah satunya menyangkut pemberian kompensasi.

Menurut Dessler dalam Yuniarsih (2009), mengatakan bahwa kompensasi

pegawai adalah semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada

pegawai atau timbul dari status kepegawaian mereka. Kompensasi juga

merupakan hak yang diterima karyawan sebagai pengganti atas kontribusi yang

diberikan kepada organisasi suatu perusahaan. Tidak hanya itu, kompensasi juga

merupakan imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada

para tenaga kerja, yang disebabkan oleh karena tenaga kerja tersebut telah

memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna

mencapai tujuan yang di tetapkan (Sastrohadiwiryo, 2003). Konpensasi sendiri

terdiri dari upah/gaji, insentif, jaminan sosial, asuransi, bonus, tunjangan dan

banyak bentuk lainnya yang merupakan hak atas pekerjaan yang telah dilakukan

pekerja (Anoraga, 2005).

Persoalan pemberian kompensasi dalam bentuk upah atau gaji kepada

wartawan di Provinsi Bali masih jauh dari apa yang diharapkan. Bahkan

Page 18: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

11

berdasarkan survey yang dilakukan AJI Indonesia di beberapa kota besar

termasuk di Bali tahun 2015, menyatakan bahwa banyak media di Bali yang

masih memberikan upah di bawah standar yang ditentukan pemerintah,

nominalnya dari kisaran Rp 1.000.000-1.500.000, lebih parah lagi ada beberapa

media lokal di Bali yang menggaji wartawannya di bawah Rp 1.000.000, yakni

berkisar antara Rp 450.000-800.000 setiap bulan.

Melihat nominal tersebut tidak sebanding dengan Kebutuan Hidup Layak

(KHL), tidak sebanding juga dengan mobilitas wartawan mencari berita, resiko,

bahkan hingga menantang bahaya. Padahal kompensasi seperti upah mempunyai

pengaruh yang sangat besar terhadap pekerja dalam memberikan efek positif

kepada perusahaan. Upah juga dapat meningkatkan produktivitas seorang tenaga

kerja (Setiadi, 2009). Diperkuat penelitian dari Sharpe et al., (2008) yang

menyatakan “the direct mechanism by which labour productivity affects is

through real wages, that is, wages adjusted to reflect the cost of living”.

Perkembangan Upah Minimum di Provinsi Bali dari tahun ke tahun

memang cukup stabil dan terus mengalami kenaikan signifikan dibandingkan

dengan daerah lainnya di Indonesia. Perkembangan dan kenaikan upah minimum

di Provinsi Bali menjadi sebuah hal yang mutlak dilaksanakan sesuai dengan

amanat Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 1 tahun 1999, dan menjadi

standar yang sah bagi perusahaan media untuk menggaji karyawannya. Untuk

memperjelas hal tersebut, berikut perkembangan upah minimum di Provinsi Bali

dari tahun 2007-2016, dan rata-rata pendapatan wartawan di Provinsi Bali.

Page 19: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

12

Tabel 1.2.

Upah Minimum Regional (UMR) Provinsi Bali dan Rata-Rata Upah/Gaji

Riil Wartawan di Provinsi Bali tahun 2007-2016

No Tahun Nominal

(Rupiah)

Kenaikan

(%)

Rata-Rata Upah

Riil Wartawan

(Rp)

Kenaikan

(%)

Selisih

(Rp)

1 2007 622.000 - 532.710 - 89.290

2 2008 682.700 9,76 635.235 19,25 47.465

3 2009 760.000 11,32 678.120 6,75 81.880

4 2010 829.300 9,12 756.520 11,56 72.780

5 2011 890.000 7,32 828.930 9,57 61.070

6 2012 967.500 8,71 925.250 11,62 42.250

7 2013 1.181.000 22,07 1.166.750 26,10 14.250

8 2014 1.321.000 11,85 1.292.500 10,78 28.500

9 2015 1.621.172 22,72 1.535.714 18,82 85.458

10 2016 1.807.600 11,50 1.664.285 8,37 143.315

Sumber: BPS Provinsi Bali 2016 dan AJI Indonesia (Data Diolah)

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa dalam kurun tahun 2007 sampai 2016,

upah minimum Provinsi Bali cenderung meningkat secara absolut, akan tetapi

peningkatannya berlaku fluktuatif setiap tahunnya. Kenaikan tertinggi terjadi pada

tahun 2015 yaitu sebesar 22,72 persen dan terendah terjadi pada tahun 2011 yakni

hanya sebesar 7,32 persen saja. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata

upah atau gaji riil yang diterima wartawan di Provinsi Bali sangat jauh

dibandingkan dengan UMR yang ditentukan Pemerintah Daerah Provinsi Bali.

Artinya, selama ini perusahaan media belum secara maksimal memberikan upah

sesuai dengan yang ditentukan pemerintah. Bahkan, dari tahun 2007 hingga tahun

2016 rata-rata penerimaan kompensasi berupa upah/gaji wartawan masih di bawah

standar pengupahan pemerintah. Misalnya pada tahun 2016, rata-rata upah riil

yang diterima wartawan dari perusahaan yang mempekerjakannya mempunyai

selisih cukup tinggi dibandingkan yang ditentukan pemerintah yakni mencapai

Rp. 143.315, pada tahun 2007 juga demikian selisihnya cukup tinggi yakni Rp.

Page 20: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

13

89.290, sementara selisih terendah hanya terjadi pada tahun 2013 hanya Rp.

14.250.

Fakta di atas jika dikaji lebih dalam dari kurun waktu 2007-2016, hanya 9

media besar lokal yang selalu memberikan kompensasi berupa upah/gaji kepada

wartawan sesuai dengan ketentuan pemerintah daerah Provinsi Bali, yakni Bali

Post, Nusa Bali, Radar Bali (Jawa Pos Grup), Tribun Bali (Kompas Grup), Bali

Express (Anak Perusahaan Radar Bali/Jawa Pos Grup), Bisnis Bali (Bali Post

Grup), Denpost, Bali TV, dan Dewata TV, serta sisanya masih di bawah ketentuan

pemerintah. Terlebih, menurut hasil Survey AJI Denpasar (2015) menyetakan

bahwa, upah layak untuk jurnalis di daerah Denpasar dan Provinsi Bali pada

umumnya berkisar Rp 3,8 juta. Jumlah ini berdasarkan pada survei kebutuhan

jurnalis di beberapa lokasi berbeda untuk pengecekan harga, yakni di Pasar

Kumbasari, Robinson Mall dan Tiara Dewata dan beberapa tempat lainnya di

daerah. Adapun komponen yang diteliti meliputi kebutuhan makanan, perumahan,

fasilitas sandang, dan aneka kebutuhan lainnya. Padahal dalam penelitian

Waisgrais (2003) menyatakan bahwa, kebijakan pemberian kompensasi berupa

upah layak menghasilkan efek positif dalam rangka mengurangi kesenjangan upah

yang terjadi pada pasar tenaga kerja. Hasil studi lainnya juga pernah dilakukan

Askenazy (2003), yang mengemukakan hal senada, hanya saja dalam studi

Askenazy lebih menekankan bahwa kompensasi dalam bentuk upah memberikan

dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan produktivitas tenaga kerja.

Secara khusus, kebijakan sistem pengupahan atau penggajian yang

diterapkan di beberapa negara di dunia, pada dasarnya bisa dilihat dari dua sisi

Page 21: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

14

saja. Pertama, upah merupakan alat proteksi bagi pekerja untuk mempertahankan

agar nilai upah yang diterima tidak menurun dalam memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari. Kedua, sebagai alat proteksi bagi perusahaan untuk mempertahankan

produktivitas pekerja (Simanjuntak dalam Gianie, 2009). Di Indonesia termasuk

di Provinsi Bali, pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri

Tenaga Kerja Nomor 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum.

Selain pemberian kompenasi dalam bentuk upah tetap, diperlukan juga

adanya dorongan yang dilakukan pimpinan suatu perusahaan terhadap para

pekerjanya, agar para pekerja bisa menjalankan pekerjaan mereka yang mungkin

membosankan dan berulang-ulang dengan cara yang efisien. Cara yang digunakan

adalah dengan pemberian kompensasi berupa insentif. Diharapkan dengan

pemberian kompensasi berupa insentif ini, maka produktivitas karyawan dapat

meningkat. Menurut Sarwoto (dalam Sujatmoko, 2007), insentif merupakan salah

satu bentuk kompenasi perusahaan untuk rangsangan atau motivasi yang sengaja

diberikan kepada karyawan untuk mendorong semangat kerja karyawan supaya

bekerja lebih produktif dan meningkatkan prestasinya dalam mencapai tujuan

perusahaan. Pada dasarnya ada dua jenis kompensasi berupa insentif yakni

Insentif Finansial dan Insentif Non Finansial. Insentif finansial merupakan insentif

yang diberikan kepada karyawan atas hasil kerja mereka dan biasanya diberikan

dalam bentuk uang berupa bonus, komisi, pembagian laba, pemberian rumah

dinas, tunjangan lembur dan tunjangan lainnya. Insentif non finansial dapat

diberikan dalam berbagai bentuk antara lain, pemberian piagam penghargaan,

pemberian pujian lisan ataupun tertulis, promosi jabatan kepada pekerja yang

Page 22: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

15

baik, pemberian tanda jasa dan berbagai penghargaan lainnya yang mampu

memotivasi pekerja untuk meningkatkan kinerjanya sehingga otomatis

meningkatkan produktivitas (Sujatmoko, 2007).

Pemberian kompensasi berupa insentif yang cukup besar kepada wartawan

oleh perusahaan media di Provinsi Bali berlaku hanya untuk sebagian perusahaan

media tertentu saja. Dari 96 perusahaan media, yang memberikan insentif cukup

besar kepada wartawan yang dipekerjakan tercatat baru 6 perusahaan saja,

sementara sisanya masih tergolong sangat kecil dalam pemberian insentif kepada

wartawan yang dipekerjakan (AJI Indonesia, 2015). Hal tersebut

mengindikasikan, lemahnya produktivitas wartawan tidak terlepas dari kebijakan

pemberian insentif. Hasil penelinelitian dalam sebuah jurnal internasional

mengemukakan bahwa “From his findings that the effect of incentive on employee

productivity is of paramount important to the bussiness organization” (Maduka

and Okafor, 2014). Senada dengan hasil temuan Ravi (2015) yang mengemukakan

bahwa, “……providing monetary and non-monetary incentives largely to their

employees in addition to providing them a high quality of work life employee-

morale or job satisfaction. Hence, labor-incentives have a greater impact on

productivity”.

Selain kompensasi berupa upah dan insentif, persoalan yang dirasakan

wartawan di Provinsi Bali adalah mengenai kompensasi berupa jaminan sosial.

Menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga

Kerja, disebutkan bahwa jaminan sosial tenaga kerja merupakan suatu

perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai

Page 23: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

16

pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dalam pelayanan

sebagai akibat peristiwa yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja,

sakit, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. Jaminan sosial yang diberikan oleh

perusahaan ini akan dapat memberikan ketenangan dan perasaan aman pada para

pekerjanya.

Peran serta tenaga kerja dalam sebuah perusahaan semakin meningkat

dengan disertai berbagai tantangan dan resiko yang dihadapinya terutama pekerja

media atau wartawan, oleh karena itu kepada tenaga kerja perlu diberikan

perlindungan pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraannya, sehingga pada

akhirnya akan meningkatkan produktivitas, (Setiadi, 2009). Dengan adanya

kompensasi berupa jaminan sosial ini para pekerja tidak perlu lagi merasa

khawatir apabila sesuatu hal menimpanya. Program kompensasi berupa jaminan

sosial ini bertujuan untuk menanggulangi berbagai peristiwa yang menimbulkan

ketidakpastian, misalnya dengan memberikan penggantian untuk berkurangnya

atau hilangnya penghasilan karena sakit, tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan

hari tua dan tunjangan kematian.

Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial

Tenaga Kerja juga ditekankan bahwa, perusahaan atau pengusaha diwajibkan

untuk mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam jaminan sosial yang meliputi

jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematiaan, jaminan hari tua dan jaminan

pemeliharaan kesehatan dengan ketentuan, (1) bagi pengusaha yang

mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 (sepuluh) orang atau lebih, (2) bagi

pengusaha yang membayar upah paling sedikit Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)

Page 24: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

17

sebulan, (3) bagi pengusaha yang telah menyelenggarakan sendiri program

pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerjanya dengan manfaat yang lebih baik dari

Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar menurut ketentuan yang berlaku,

tidak wajib ikut dalam Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang diselenggarakan

oleh Badan Penyelenggara, (4) pengusaha dan tenaga kerja yang telah ikut

program asuransi sosial tenaga kerja sebelumnya, tetap melanjutkan

kepesertaannya dalam program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana yang

telah berlaku.

Realitasnya, berdasarkan survey AJI Indonesia, (2015), mencatat bahwa

ada 10 perusahaan media lokal yang baru memberikan kompensasi berupa

jaminan sosial berdasarkan ketentuan yang berlaku, sisanya belum memberikan

jaminan sosial bagi wartawan yang dipekerjakan. Padahal, jaminan sosial sendiri

mempunyai arah pengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja,

(Sujatmoko, 2007). Dipertegas Wise and Woodbury (2009), dalam penelitiannya

menyatakan bahwa, jaminan sosial (social security) yang diberikan perusahaan

kepada karyawan yang dipekerjakan berhubungan erat dengan produktivitas yang

bisa tercapai.

Pendidikan dan pengalaman kerja juga mempengaruhi kesejahteraan

maupun produktivitas kerja wartawan pada umumnya. Dari data PWI Provinsi

Bali maupun AJI Denpasar (2015) tingkat pendidikan wartawan di Provinsi Bali

beragam, mulai dari Sekolah Menengah hingga Pascasarjana. Demikian pula

dengan pengalaman kerja wartawan di Provinsi Bali yang juga sangat beragam.

Page 25: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

18

Berikut tabel tingkat pendidikan serta pengalaman kerja wartawan di Provinsi Bali

yang diolah dari data PWI Provinsi Bali maupun AJI Denpasar tahun 2015.

Tabel 1.3.

Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Wartawan di Provinsi Bali

tahun 2015

No Jenjang Pendidikan % Rentang Pengalaman Kerja

(Tahun)

%

1 SMA/SMK 10,28 0 – 5 3,45

2 D1 20,00 6 – 10 15,52

3 D2 4,17 11 – 15 34,48

4 D3 2,50 16 – 20 17,24

5 Sarjana 62,22 21 – 25 17,24

6 Pascasarjana 0,83 26 – 30 12,07

Jumlah 100 100

Sumber: diolah dari data PWI Bali dan AJI Denpasar (2015)

Berdasarkan tabel 1.3 di atas, dapat dijelaskan bahwa rata-rata tingkat

pendidikan wartawan di Provinsi Bali dari data PWI Provinsi Bali dan AJI

Denpasar tahun 2015, didominasi lulusan sarjana sebesar 62,22 persen. Sementara

itu, wartawan dengan pendidikan magister atau pascasarjana hanya 0,83 persen,

Diploma 1 (D1) sebesar 2,50 persen, Diploma 2 (D2) sebesar 4,17 persen,

Diploma 3 (D3) sebesar 20 persen, dan sisanya dengan tingkat pendidikan

SMA/SMK sebesar 10,28 persen. Jika melihat pengalaman kerja wartawan di

Provinsi Bali tahun 2015 sebagai wartawan tercatat, rentang 11-15 tahun

mendominasi yakni sebesar 34,48 persen, diikuti rentang 16-20 tahun dan 21-25

tahun sama-sama sebesar 17,24 persen, urutan selanjutnya yakni rentang 6-10

tahun sebesar 15,52 persen, rentang 26-30 tahun 12,07 persen, serta 0 sampai

dengan 5 tahun hanya tercatat 3,45 persen.

Melihat fakta di atas bahwa, meskipun tingkat pendidikan wartawan di

Provinsi Bali tahun 2015 didominasi lulusan sarjana, ternyata tidak memberikan

Page 26: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

19

efek terhadap peningkatan produktivitas dalam skala organisasi perusahaan media

jika dilihat dari besarnya oplah maupun produktivitas wartawan seperti yang

dijelaskan sebelumnya. Padahal, menurut Siagian (2003), produktivitas tenaga

kerja dipengaruhi faktor pendidikan. Pendidikan, akan memberikan kontribusi

pada pemahaman dalam bekerja yang baik dan benar. Hal ini dipertegas juga dari

hasil penelitian Ours dan Stoeldraijer (2010), yang dikutif dari jurnal internasional

berjudul age, wage, education and productivity, yang menemukan bahwa

pendidikan memiliki kaitan erat dalam mendorong tercapainya produktivitas

pekerja secara maksimal. Zwick et al, (2013), juga menemukan hasil yang sama,

yakni pendidikan mempunyai pengaruh positif terhadap produktivitas tenaga

kerja.

Berbeda dengan hasil penelitian di atas, hasil penelitian Wulansih (2014),

mengungkapkan bahwa pendidikan tidak memiliki pengaruh parsial terhadap

produktivitas pekerja, dikarenakan kegiatan produksi terfokus pada tingkat

pengalaman yang dimiliki oleh karyawan, sedangakan tingkat pendidikan

karyawan hanya digunakan pada proses rekruitmen sebagai metode pemfilteran

karyawan. Demikian juga yang terjadi di Provinsi Bali bahwa, mulai tahun 2008

rekruitmen wartawan di sebagian besar perusahaan media dengan syarat minilal

Diploma 3 (D3) hanya sebagai syarat permulaan bagi pelamar wartawan yang

baru menamatkan pendidikannya. Rata-rata perusahaan media di Provinsi Bali

menginginkan dan mengutamakan bagi pelamar yang mempunyai pengalaman

kerja sebelumnya, terutama sebagai seorang wartawan.

Page 27: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

20

Hasil penelitian Khojamli et al., (2014) dalam jurnal internasionalnya

menegaskan bahwa, pengalaman kerja (work experience) memiliki pengaruh yang

besar terhadap peningkatan produktivitas pekerja. Dari penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa, semakin tinggi pengalaman kerja seseorang pekerja akan

semakin terasah kemampuan bekerjanya, yang selanjutnya akan mampu

mendorong terciptanya produktivitas yang tinggi pula. Fakta wartawan di Provinsi

Bali tahun 2015 masih didominasi tingkat pengalaman dengan rentang 11-15

tahun yang artinya, pengalaman kerja wartawan di Provinsi Bali berada pada

posisi pertengahan dalam rentang pengalaman kerja 0 sampai dengan 30 tahun.

Hal ini akan terus meningkat seiring waktu dan diharapkan dapat memberikan

kontribusi terhadap pencapaian produktivitas kerja dalam skala organisasi

perusahaan media maupun pekerja wartawan sendiri. Sejalan dengan pendapat

Amron dan Imran (2009) yang mengatakan bahwa, bertambahnya pengalaman

kerja seorang pekerja akan memberikan efek terhadap produktivitas pekerja,

karena itulah pengalaman kerja memiliki hubungan positif terhadap produktivitas

tenaga kerja.

Secara khusus, jika dilihat dari beberapa hasil penelitian di atas

menunjukkan bahwa, pengalaman kerja wartawan hanya sebagai variabel yang

memperkuat variabel tingkat pendidikan dalam mempengaruhi produktivitas kerja

wartawan di Provinsi Bali. Artinya, pengalaman kerja sifatnya memoderasi

variabel pendidikan dalam mempengaruhi produktivitas pekerja. Hal ini diperkuat

juga oleh penelitian Moses (2012) yang menyatakan bahwa, tingkat pendidikan

dimoderasi oleh pengalaman kerja dalam mempengaruhi produktivitas. Penelitian

Page 28: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

21

Adhanari (2015) juga mengatakan bahwa, tingkat pendidikan berpengaruh

terhadap produktivitas tenaga kerja. Karyawan dengan tingkat pendidikan yang

lebih tinggi memiliki produktivitas yang lebih tinggi pula, terlebih lagi jika

ditambah adanya tingkat pengalaman kerja, lamanya bekerja dan keterampilan

dalam bekerja yang akan menambah proses belajar sehingga dapat mempengaruhi

tingkat produktivitas kerjanya.

Kesejahteraan pekerja juga menjadi faktor penting dalam menunjang

keberhasilan pencapaian produktivitas yang diinginkan suatu perusahaan.

Kesejahteraan yang layak bagi para pekerja akan memberikan dorongan pada diri

pekerja dalam memaksimalkan hasil kerjanya. Tanpa ada imbalan yang layak,

bisa memicu ketidakmaksimalan pekerja dalam menjalani pekerjaannya. Hasil

penelitian Hassan (2014) dalam sebuah jurnal internasional mengungkapkan

bahwa, perusahaan yang mengutamakan pemberian kesejahteraan karyawannya

akan mendorong profesionalitas para pekerja, terdorongnya profesionalitas

pekerja akan berimplikasi pada pencapaian produksi yang maksimal bagi

perusahaan maupun individu pekerja. Penelitian Musalli et al (2015),

menyimpulkan bahwa kebijakan organisasi suatu perusahaan untuk meningkatkan

kesejahteraan pekerja berdampak pada peningkatan performa pekerja itu sendiri

yang akhirnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Pemberian kesejahteraan wartawan di Provinsi Bali berupa program

kesejahteraan oleh perusahaannya masih jauh dibandingkan beberapa kota besar

di Indonesia, terbukti dari data yang dikeluarkan AJI Indonesia maupun PWI

Provinsi Bali berdasarkan hasil survey tahun 2015 menunjukkan bahwa, 40,23

Page 29: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

22

persen wartawan tercatat masih mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari seperti bayar kontrakan, biaya pulsa, biaya bahan

bakar kendaraan, kebutuhan sandang dan kebutuhan lainnya. 35,46 persen

wartawan lainnya membuka usaha pribadi untuk memenuhi kebutuhan hariannya,

sementara sisanya 24,31 persen lagi hanya mengandalkan pendapatan yang

diterima sebagai seorang wartawan. Melihat data di atas menunjukkan bahwa,

sebagain besar wartawan di Provinsi Bali masih sangat jauh dari kata sejahtera.

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja, beberapa wartawan di

Provinsi Bali harus mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan

akibat tidak cukupnya penghasilan dari hanya menjadi seorang wartawan. Oleh

karena itu, berdasarkan fakta-fakta yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik

untuk menganalisis pengaruh kompensasi, pendidikan, dan kesejahteraan terhadap

produktivitas kerja wartawan di Provinsi Bali.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan fakta-fakta yang tersaji dalam latar belakang

maka, yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut.

1.2.1. Bagaimanakah pengaruh Konpensasi dan Pendidikan terhadap

Kesejahteraan Wartawan di Provinsi Bali?

1.2.2. Bagaimanakah pengaruh Kompensasi, Pendidikan, Pengalaman Kerja dan

Kesejahteraan terhadap Produktivitas Kerja Wartawan di Provinsi Bali?

1.2.3. Bagaimanakah pengaruh Pendidikan terhadap Kompensasi Wartawan di

Provinsi Bali?

Page 30: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

23

1.2.4. Bagimanakah pengaruh Pendidikan terhadap Kesejahteraan melalui

Kompensasi Wartawan di Provinsi Bali?

1.2.5. Bagaimanakah pengaruh Kompensasi dan Pendidikan terhadap

Produktivitas Kerja melalui Kesejahteraan Wartawan di Provinsi Bali?

1.2.6. Apakah Pengelaman Kerja memoderasi hubungan Pendidikan terhadap

Produktivitas Kerja Wartawan di Provinsi Bali?

1.3. Tujuan

1.3.1. Menganalisis pengaruh Kompensasi dan Pendidikan terhadap

Kesejahteraan Wartawan di Provinsi Bali.

1.3.2. Menganalisis pengaruh Kompensasi, Pendidikan, Pengalaman Kerja dan

Kesejahteraan terhadap Produktivitas Wartawan di Provinsi Bali.

1.3.3. Menganalisis pengaruh Pendidikan terhadap Kompensasi Wartawan di

Provinsi Bali.

1.3.4. Menganalisis pengaruh tidak langsung Pendidikan terhadap Kesejahteraan

melalui Kompensasi Wartawan di Provinsi Bali.

1.3.5. Menganalisis pengaruh tidak langsung Kompensasi dan Pendidikan

terhadap Produktivitas Kerja melalui Kesejahteraan Wartawan di Provinsi

Bali.

1.3.6. Untuk mengetahui pengaruh moderasi Pengalaman Kerja terhadap

hubungan pengaruh Pendidikan terhadap Produktivitas Kerja Wartawan di

Provinsi Bali.

Page 31: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

24

1.4. Manfaat

Sebuah aktivitas penelitian yang dilakukan, pasti memiliki manfaat.

Manfaat mana yang nantinya dapat dipetik oleh berbagai pihak apabila penelitian

telah selesai dilaksanakan. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara

teoritis maupun praktis.

1.4.1. Manfaat Teoritis

Secara keilmuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan ekonomi untuk

masyarakat luas, khususnya kajian mengenai ketenagakerjaan, terutama yang

berkaitan dengan produktivitas kerja dan kesejahteraan pekerja serta variabel yang

mempengaruhinya. Tidak hanya itu, penelitian ini juga diharapkan dapat semakin

memperkuat teori sebelumnya seperti teori Produksi, Teori Penawaran dan

Permintaan Tenaga Kerja, Teori Human Capital, Teori Kesejahteraan dan

beberapa teori yang relevan dalam penelitian ini. Demikian juga diharapkan

penelitian ini dapat menjadi tindak lanjut penelitian sebelumnya, serta menjadi

jurnal dan bahan referensi penelitian selanjutnya.

1.4.2. Manfaat Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas

kepada wartawan mengenai tingkat produktivitas, dan kesejahteraannya

sendiri selama bekerja menjadi wartawan. Penelitian ini diharapkan juga

dapat memberikan informasi secara jelas tentang persoalan-persoalan dan

fenomena-fenomena yang terjadi dalam dunia journalis di Provinsi Bali.

Page 32: ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI, PENDIDIKAN DAN … · terutama negara berkembang. Di pedalaman sekalipun sedikit demi sedikit akan mulai terbuka dan berhubungan dengan dunia luar serta

25

2) Diharapkan dari hasil penelitian ini, dapat menjadi pemikiran atau masukan

kepada perusahaan media mengenai produktivitas maupun pemberian

program kesejahteraan wartawan, serta bagi pemerintah dapat menjadi bahan

evaluasi terhadap kebijakan ketenagakerjaan di Provinsi Bali.

3) Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong munculnya

penelitian-penelitian selanjutnya mengenai ketenagakerjaan di bidang pers

atau media massa.

4) Penelitian ini juga diharapkan menjadi tambahan literatur akademik bagi

Program Pascasarjana Magister Ilmu Ekonomi Universitas Udayana.