3
SINDROM CUSHING DENGAN INSUFISIENSI ADRENAL Yanne Pradwi Efendi, Eva Decroli, Asman Manaf, Syafril Syahbudin Sub Bagian Metabolik Endokrin Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS. Dr. M. Djamil Padang Latar Belakang Cushing melukiskan suatu sindrom yang ditandai dengan obesitas badan (truncal obesity), hipertensi, mudah lelah, kelemahan, amenorea, hirsutisme, striae abdomen berwarna ungu, edema, glikosuria, dan osteoporosis. Untuk skrining awal dilakukan tes supresi deksametason tengah malam. Sindrom cushing iatrogenik diinduksi oleh pemberian glukokortikoid. Insufisiensi adrenal sekunder umumnya iatrogenik Nilai kortisol serum >18 µg/dl menyingkirkan insufisiensi adrenal. Kasus Seorang pasien perempuan usia 15 tahun dirawat dengan wajah tampak memerah dan semakin sembab, penurunan berat badan, adanya riwayat lupus dan 1

abstrak.docx

Embed Size (px)

Citation preview

SINDROM CUSHING DENGAN INSUFISIENSI ADRENAL

Yanne Pradwi Efendi, Eva Decroli, Asman Manaf, Syafril SyahbudinSub Bagian Metabolik Endokrin Bagian Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS. Dr. M. Djamil Padang

Latar BelakangCushing melukiskan suatu sindrom yang ditandai dengan obesitas badan (truncal obesity), hipertensi, mudah lelah, kelemahan, amenorea, hirsutisme, striae abdomen berwarna ungu, edema, glikosuria, dan osteoporosis. Untuk skrining awal dilakukan tes supresi deksametason tengah malam. Sindrom cushing iatrogenik diinduksi oleh pemberian glukokortikoid. Insufisiensi adrenal sekunder umumnya iatrogenik Nilai kortisol serum >18 g/dl menyingkirkan insufisiensi adrenal.

KasusSeorang pasien perempuan usia 15 tahun dirawat dengan wajah tampak memerah dan semakin sembab, penurunan berat badan, adanya riwayat lupus dan mengkonsumsi metilprednisolon jangka panjang, lemah, letih, lesu, jerawat pada wajah dan punggung, gangguan menstruasi, dan gangguan mood. Pada pemeriksaan fisik ditemukan acne, facial plethora, acanthosis nigricans, stria, moon face, dan buffalo hump. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar kortisol pagi 4,98 g/dl (4,30- 22,40 g/dl) dan sore 3,60 g/dl (4,09- 16,66 g/dl). Pasien ini didiagnosis dengan sindrom cushing dengan insufisiensi adrenal. Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah tappering of metilprednisolon dengan sparing therapy imunosupresan. Pada pasien ini terjadi perbaikan klinis setelah diberikan terapi medikamentosa.

Kesimpulan Sindrom cushing dengan insufisiensi adrenal ini merupakan kasus yang jarang. Pada pasien ini terjadi sindrom cushing iatrogenik akibat terapi kortikosteroid dosis sedang jangka panjang. Prognosis pada pasien ini adalah baik.

Daftar Pustaka1. Sharma, S.T, L.K Nieman, R.A Feelders. Comorbidities in Cushings Disease. Netherlands: CE Rotterdam. 2015. P.187-921. Medical Information to Support the Decisions of TUECs Adrenal Insufficiency. Adrenal Insufficiency (Addisons Disease). 2012. P.1-5

2