ABSTRAK
Terjadinya perubahan /transformasi arsitektur rumah masyarakat
korban bencana gempa dan
tsunami Aceh tahun 2004 menjadi fenomena tersendiri seiring
dengan perkembangan
kualitas hidup penghuninya. Selain berdampak positif, fenomena
ini dapat berdampak
negatif dapat berpengaruh pada penurunan kualitas rumah dan
lingkungannya yang akhirnya
dapat berpengaruh pada penurunan kualitas hidup penguninya. Pada
kondisi idealnya, rumah
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi
dalam mendukung
terselenggaranya pendidikan, keluarga, persemaian budaya,
peningkatan kualitas
generasi yang akan datang dan berjati diri. Untuk itu dibutuhkan
evaluasi pasca huni
terhadap rumah masyarakat korban bencana gempa dan tsunami untuk
mengetahui
perkembangan perubahan (transformasi) arsitektur yang terjadi
dan mengidentifikasi faktor-
faktor yang mendorong terjadinya perubahan tersebut. Untuk itu
perlu mengidentifikasi
tipologi awal arsitektur rumah tersebut dan identifikasi
perubahan-perubahan yang terjadi
hingga sekarang. Perubahan arsitektur rumah merujuk pada desain
fisik rumah yang meliputi
elemen fungsional dan teknis yang nantinya dibandingkan dengan
parameter desain
arsitektur. Selain itu juga dilakukan pengumpulan data penghuni,
persepsi dan kepuasan
pengguna sebagai bagian dari kearifan lokal yang memiliki
korelasi terhadap perubahan
arsitektur rumah tersebut. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian kasus
dan metode penelitian lapangan. Teknik penentuan sample yang
digunakan adalah simple
random sampling, teknik pengambilan data menggunakan alat ukur
digital dan hasil
pengukuran rumah digambarkan kembali dengan software SketchUp.
Selain itu juga
digunakan kuesioner dan wawancara dengan metode pengukuran
sikap. Hasil evaluasi dapat
digunakan sebagai rekomendasi untuk tipologi dasar rumah korban
bencana yang adaptif
untuk perubahan yang dapat digunakan pada masa yang akan
datang.
Kata Kunci: Rumah Korban Bencana Gempa dan Tsunami, tranformasi,
evaluasi pasca
huni, arsitektur bangunan.
