Upload
trankiet
View
237
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
TESIS
ADAPTIVE REUSE BANGUNAN BERCORAK
ARSITEKTUR CHINA DI SAMPANGAN
PEKALONGAN JAWA TENGAH
YUNANISTYA RAHMADHIANI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
TESIS
ADAPTIVE REUSE BANGUNAN BERCORAK
ARSITEKTUR CHINA DI SAMPANGAN
PEKALONGAN JAWA TENGAH
YUNANISTYA RAHMADHIANI
NIM 1391861012
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
ADAPTIVE REUSE BANGUNAN BERCORAK
ARSITEKTUR CHINA DI SAMPANGAN
PEKALONGAN JAWA TENGAH
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Arsitektur,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
YUNANISTYA RAHMADHIANI
NIM 1391861012
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 31 AGUSTUS 2015
Mengetahui
Pembimbing I,
Dr. Ir. Widiastuti, MT.
NIP. 19630825 1999032 003
Dr. I Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST., MT.
NIP. 19740911 200012 1 001
Pembimbing II,
`GAM Suartika, ST., MEngSc., PhD.
NIP. 19691018 199412 2 001
Ir. Ciptadi Trimarianto.PhD.
NIP. 19570528 198503 1 001
Ketua Program Studi Arsitektur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
G.A.M Suartika, ST., MEngSc., PhD
NIP. 19691018 199412 2 001
Direktur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP. 19590215 198510 2 001
iv
Tesis Ini Telah Diuji pada
Tanggal 19 Agustus 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor
Universitas Udayana, No.: 2600/UN/14.4/HK/2015, Tanggal: 18 Agustus 2015
Ketua : Dr. Ir. Widiastuti, MT
Anggota :
1. GAM Suartika, ST., MEngSc., PhD.
2. Prof. Ir. I Made Sukadana, MM., PhD.
3. Dr. Ir. Ida Ayu Armeli, MSi.
4. Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca, MT., PhD.
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT/Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Dalam penulisan dan
penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan maupun saran dari
berbagai pihak, karenanya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga terwujudnya tesis
ini.
Pada kesempatan ini penulis haturkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Rektor Universitas Udayana Bapak Prof. Dr. dr. I Ketut
Suastika, Sp. PD-KEMD dan Ibu Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) selaku
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana. Terima kasih kepada Ibu
Gusti Ayu Made Suartika, ST., MEngSc., PhD selaku Ketua Program Studi
Arsitektur Program Pascasarjana Universitas Udayana, yang telah memberikan
dukungan dan motivasi terhadap kelancaran penyusunan tesis ini.
Terima kasih pula yang sebesar-besarnya disampaikan kepada Ibu Dr. Ir.
Widiastuti, MT selaku dosen Pembimbing I dan juga kepada Ibu GAM Suartika,
ST.,MEngSc,PhD selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan semangat,
bimbingan, dan saran dalam penyelesaian tesis ini.
Tidak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Ir. I Made Sukadana,
MM., PhD, Ibu Dr. Ir. Ida Ayu Armeli, MSi, Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca,
MT., PhD selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan koreksi
terhadap penyusunan tesis ini. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada
seluruh Dosen dan Pegawai Administrasi Program Studi Magister Arsitekur
vi
Universitas Udayana, yang memberi mata kuliah, pengajaran, pendidikan, serta
kelengkapan administrasi sehingga terselesaikannya masa perkuliahan di
Universitas Udayana.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala Dinas
Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta beserta jajarannya, Walikota
Pekalongan beserta jajaran Pemerintah Kota Pekalongan, Lurah Sampangan
beserta jajarannya, seluruh warga Pecinan Sampangan yang dengan sukarela
membantu memberi data dan menyempatkan waktunya untuk diwawancarai
dalam rangka penyusunan tesis ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua Bapak
H. Basuni dan Ibu Hj. In Yanah, S.Pd., M.Si, Ibu Mertua Ibu Sri Sundari, SH,
Tante Daryatun, S.Pd, suami Haryo Santoso, SST. Par, anak-anak Ayas, Miza,
Aufa, kakak dan adek-adek Afrina Fajar Widiatmoko, S.Hut, Agustina Dwi
Harsanti, SE, Titin Hapsari, SE, Nugroho Harisanto, S. Par, Anni Kartika Putri,
SH, Gilang Sahara Dewi, SH, Mula Prasetyawan Senja, Ditha Dini Afriatmanu,
A. Md, Hengesti Gerhanatari, S.Pd yang telah memberikan dukungan moril dan
material, rasa tulus ikhlas, sabar serta doa restu sehingga dapat menyelesaikan
Studi Magister Arsitektur, Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Frans Bambang
Siswanto., MM, Ibu Prof. Dr. Ir. Sulistyowati., MS., MM., Mmis., Dth dan Bapak
Sudiarta Indrajaya dari Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Daerah Bali,
Bapak Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si, Bapak Antonius Karel
Muktiwibowo., ST., MT, Bapak Dr. Eng I Wayan Kastawan, ST., MA, Ibu Dr.
vii
AAA. Ngurah Tini Rusmini Gorda, SH., MH beserta keluarga, Bapak Ketut
Witarka Yudiata, ST., MT, Bapak Ir. Joko Suryanto beserta keluarga, Bapak
Saifuzzuhri beserta keluarga, Bapak Yudi Parianto beserta keluarga, Ibu Adhita
Nataliana, SE., MM beserta keluarga, teman-teman Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
Daerah Bali, teman-teman Asosiasi Tenaga Konstruksi Indonesia (ASTEKINDO)
Daerah Bali, teman-teman Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW)
Provinsi Bali, teman-teman Persaudaraan Muslimah (SALIMAH) Wilayah Bali,
teman-teman Komunitas Arsitek Tanpa Nama (ATN), teman-teman Komunitas
Sales Indonesia (KOMISI) Daerah Bali, teman-teman angkatan 2013 Program
Magister Arsitektur Universitas Udayana, teman-teman Tarbiyah yang selalu
memberikan dukungan serta motivasi penulis untuk bisa menyelesaikan studi ini.
Semoga Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini.
Denpasar, 31 Agustus 2015
Yunanistya Rahmadhiani
viii
ABSTRAK
ADAPTIVE REUSE BANGUNAN BERCORAK ARSITEKTUR CHINA
DI SAMPANGAN, PEKALONGAN, JAWA TENGAH
Adaptive reuse adalah tindakan yang dilakukan pada bangunan dengan
menyelaraskan kemudian memanfaatkannya kembali dengan fungsi baru.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan fungsi bangunan yang
diwadahi sejak 1800an hingga sekarang serta pengaruhnya terhadap karakteristik
bangunan arsitektur China di Sampangan Kota Pekalongan Jawa Tengah.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan
perubahan karakter bangunan dan menentukan strategi pelestarian yang tepat
terhadap lingkungan Pecinan Kota Pekalongan.
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif . Penyajian
hasil analisis data penelitian berupa uraian naratif dan deskriptif dilengkapi
dengan gambar dan foto dengan tujuan untuk memperjelas data. Total bangunan
yang ada di lokasi penelitian adalah 77 buah bangunan dan 28 buah diantaranya
mengalami adaptive reuse. Bangunan inilah yang diambil sebagai obyek
penelitian sekaligus sebagai representasi lingkungan perkembangan awal Pecinan
di Kota Pekalongan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bangunan bercorak arsitektur
China di Sampangan pada tahun 1880an merupakan bangunan dengan fungsi
hunian dan keagamaan. Seiring perkembangan waktu terjadi adaptive reuse yaitu
perubahan fungsi dari bangunan hunian menjadi fungsi campuran, fungsi
komersial dan fungsi sosial yang diikuti dengan perubahan karakter bangunan,
perubahan bahan dan bentuk atap serta ornamen/ragam hias serta penurunan
kualitas lingkungan. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan adalah
kebudayaan, kemampuan ekonomi, dan perubahan komposisi penduduk di
Pecinan. Perubahan yang berasal dari pemerintah adalah perubahan kebudayaan
materiil dan perubahan dengan difusi yang timbul akibat kebijakan pemerintah.
Strategi pelestarian yang disarankan adalah metode rencana pelestarian
(conservation plan) yang terdiri atas dua tahap yaitu stating cultural significance,
dan tahap conservation policy yaitu kegiatan pelestarian yang menggabungkan
kepentingan pelestarian sejarah dengan penilaian-penilaian arsitektural dari suatu
bangunan lama. Pendekatan kegiatan pelestarian yang digunakan adalah
pendekatan fisik-ekonomi-sosial oleh pemerintah, masyarakat maupun pihak
swasta. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi masyarakat,
pemerintah, akademisi maupun konservator di bidang pelestarian.
Kata kunci: adaptive reuse, arsitektur China, Pecinan Pekalongan
ix
ABSTRACT
ADAPTIVE REUSE OF CHINESE ARCHITECTURE BUILDINGS
IN SAMPANGAN, PEKALONGAN, CENTRAL JAVA
Adaptive reuse is the action performed on the building by harmonize then
use it again with a new function. This research was conducted in order to
determine changes in the function of Chinese architectural buildings in since
1800s until now and its influence on the characteristics of Chinese architecture
buildings in Sampangan, Pekalongan, Central Java. This study was also to find the
factors that cause changes in the character of the building and determine
appropriate conservation strategies for the environment Chinatown Pekalongan.
The research method was qualitative research. The results presentation of
the research analysis is descriptive and narrative description equipped with images
and photos in order to clarify the data. Total buildings in the study site is 77
buildings and 28 buildings is adaptive reuse buildings. These are taken as object
of research as well as the representation of early Chinatown neighborhood.
The results obtained in the study shows that Chinese architecture in
Chinatown in the 1880s is a building with residential and religious functions.
Along with the development time of the adaptive reuse that change the function of
a residential building into a mixed function buildings, commercial functions and
social functions. The changes are accompanied by changes in the character of the
building, change the material and shape of the roof and ornamen / decoration as
well as environmental degradation Chinatown which is a heritage area. The
factors that cause change is cultural, economic capacity, and changes in the
composition of the population in Chinatown. A change that comes from the
government is a change of culture and change with diffusion material arising from
the government's policy. Conservation strategy is a method of conservation plan
which consists of two stages: Stating cultural significance, and the stage of
conservation policy that preservation activities that combine the interests of the
preservation of history with architectural assessments of an old building.
Approach to conservation that is used is a physical approach-economic-social by
the government, public and private parties. The result is expected to be a reference
for the public, governments, academics and conservators in the field of
conservation.
Keywords: adaptive reuse, Chinese architecture, Chinatown Pekalongan
x
RINGKASAN
ADAPTIVE REUSE BANGUNAN BERCORAK ARSITEKTUR CHINA
DI SAMPANGAN PEKALONGAN JAWA TENGAH
Pertumbuhan kawasan bersejarah kerap diiringi dengan perubahan fungsi
yang diikuti perubahan fisik bangunan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
pemilik bangunan. Perubahan fisik bangunan sebenarnya tidak perlu dilakukan
dan diupayakan menyesuaikan, menyelaraskan ataupun menyerasikan kemudian
memanfaatkannya kembali dengan fungsi baru dikenal dengan adaptive reuse.
Kota Pekalongan merupakan kota yang ada sejak masa kerajaan, kolonial, hingga
masa Indonesia merdeka. Politik segregasi etnik kolonial menjadikan Pekalongan
memiliki kawasan berdasar etnis tertentu yang salah satunya adalah Kampung
Pecinan di Sampangan dan bisa dikategorikan sebagai Kawasan Cagar Budaya.
Kesadaran dan kepedulian pemerintah dan masyarakat Kampung Pecinan
terhadap bangunan lama belum ada. Kondisi bangunan di kawasan Kampung
Pecinan saat ini banyak terjadi perubahan fungsi yang berimplikasi pada
perubahan karakter bangunan, beberapa bangunan menjadi kurang terawat dan
daerah tersebut menjadi kawasan rawan kebakaran karena posisi hunian yang
berdekatan. Penelitian ini dilakukan agar mengetahui perubahan fungsi bangunan
arsitektur China di Sampangan yang diwadahi sejak 1800an hingga sekarang serta
pengaruh perubahan terhadap karakteristik bangunan bersejarah Arsitektur China.
Selain itu digali faktor-faktor yang menyebabkan perubahan karakter bangunan
untuk mendapatkan strategi adaptive reuse yang tepat terhadap bangunan
bersejarah Arsitektur China di Sampangan Pekalongan Jawa Tengah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menghasilkan data
deskriptif. Selain itu memberi pemahaman tentang adaptive reuse, arsitektur
China, Pecinan, serta konsep dan strategi pelestarian kawasan cagar budaya. Juga
untuk menjelaskan adaptive reuse yang terjadi pada bangunan bercorak arsitektur
China di Sampangan sebagai obyek studi dan mengungkap pentingnya Kampung
Pecinan sebagai kawasan cagar budaya yang patut dilestarikan sehingga perlu
strategi dalam pelestariannya.
Hasil dari penelitian ini bahwa bangunan arsitektur Cina di Sampangan
pada awal pembentukannya di tahun 1880an merupakan bangunan dengan fungsi
hunian dan keagamaan. Seiring perkembangan waktu banyak terjadi adaptive
reuse yang dilakukan oleh pemilik bangunan yaitu perubahan fungsi dari
bangunan hunian menjadi bangunan fungsi campuran, fungsi komersial dan fungsi
sosial. Perubahan tersebut diikuti dengan perubahan karakter bangunan,
perubahan bahan dan bentuk atap serta ornemen/ragam hias yang terjadi pada
bangunan sehingga dapat terlihat karakter bangunan Cina menjadi menurun yang
berdampak pula pada penurunan kualitas lingkungan Pecinan yang merupakan
xi
kawasan cagar budaya. Beberapa bangunan masih mempertahankan karakter
arsitektur Cina karena pemilik bangunan masih menjaga budaya yang secara turun
temurun mereka lestarikan. Ciri perubahan secara umum yang terjadi di Pecinan
antara lain perubahan lingkungan, perubahan fungsi bangunan dan corak
bangunan dari bangunan bercorak arsitektur Cina menjadi bangunan dengan corak
lainnya. Selain itu juga terjadi perubahan yang direncanakan dan dilakukan oleh
pemerintah seperti dirobohkannya Pintu Dalem yang merupakan landmark
Pecinan sehingga kondisi Pecinan, tidak mencerminkan lingkungan yang
menunjukkan etnis tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan fungsi
dan bangunan bercorak Arsitektur Cina di Pecinan berasal dari perubahan
kebudayaan materiil Pecinan akibat dari kemajuan di bidang ilmu arsitektur dan
kemampuan ekonomi masyarakat Pecinan, perubahan komposisi penduduk di
Pecinan, perubahan wujud bangunan arsitektur Cina akibat proses yang berasal
dari pemilik bangunan dalam mewadahi fungsi. Faktor perubahan yang berasal
dari Pemerintah Kota Pekalongan adalah perubahan kebudayaan materiil dan
perubahan dengan difusi yang timbul akibat kebijakan pemerintah terhadap
kawasan cagar budaya Kota Pekalongan.
Strategi pelestarian untuk lingkungan Pecinan Kota Pekalongan adalah
metode rencana pelestarian (conservation plan) yang terdiri atas dua tahap yaitu
Stating Cultural Significance, dan tahap Conservation Policy yaitu kegiatan
pelestarian yang menggabungkan kepentingan pelestarian sejarah dengan
penilaian-penilaian arsitektural dari suatu bangunan lama. Pendekatan kegiatan
pelestarian yang digunakan adalah pendekatan fisik-ekonomi-sosial oleh
pemerintah, masyarakat maupun pihak swasta. Supaya hasil penelitian tentang
adaptive reuse pada bangunan arsitektur Cina di Pecinan dapat bermanfaat bagi
masyarakat, pemerintah, akademisi maupun konservator, maka untuk masyarakat
dan pemilik bangunan, hasil penelitian adaptive reuse bangunan arsitektur Cina di
Pecinan ini sebagai panduan praktis dalam merenovasi atau melakukan perubahan
fungsi bangunan dengan tetap menjaga karakter arsitektur Cina yang merupakan
kebanggaan budaya bagi masyarakat keturunan Cina di Pecinan Kota Pekalongan
Untuk pemerintah Kota Pekalongan, hasil penelitian dapat dipakai sebagai acuan
dalam menentukan arah kebijakan pelestarian kawasan cagar budaya Pecinan
Kota Pekalongan. Untuk itu dibutuhkan pihak-pihak yang berwenang yaitu
Pemerintah Kota Pekalongan, lembaga swadaya masyarakat/ LSM maupun pihak
swasta dalam membantu mengembangkan dan menentukan upaya pelestarian
Pecinan sebagai Kawasan Cagar Budaya bersama dengan masyarakat. Kajian
ilmiah mengenai adaptive reuse adalah kajian yang tidak hanya berjalan searah.
Selama proses berjalannya penelitian adaptive reuse yang terjadi pada bangunan
arsitektur Cina di Pecinan terdapat beberapa temuan yang dapat dikembangkan
untuk diteliti lebih lanjut, di antaranya adalah bangunan arsitektur Cina di
Pekalongan memiliki kemiripan dengan bangunan arsitektur Cina di kota-kota
pesisir Jawa seperti Surabaya, Probolinggo, Semarang, dan Tuban. Penelitian
lanjutan mengenai adaptive reuse maupun tipologi bangunan Cina di kota-kota
pesisir utara tersebut diharapkan dapat dilakukan sehingga menghasilkan kajian
xii
ilmiah tentang bagaimana proses adaptive reuse maupun tipologi bangunan Cina
lainnya di Indonesia.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM…………….. ............................................................................ i
PRASYARAT GELAR ....................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................................................... iv
UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................... v
ABSTRAK…………………………….. ............................................................ viii
ABCTRACT ......................................................................................................... ix
RINGKASAN ......................................................................................................... x
DAFTAR ISI……….……. .................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL……………….. ..................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN……….. ......................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
1.3.1 Tujuan umum .......................................................................... 6
1.3.2 Tujuan khusus ................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
1.4.1 Manfaat akademik ........................................................... 6
1.4.2 Manfaat praktis ................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN
MODEL PENELITIAN ................................................................... 8
2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8
2.2 Kerangka Berpikir dan Konsep ............................................... 12
2.2.1 Kerangka berpikir............................................................ 13
2.2.2 Konsep ............................................................................ 15
xiv
2.2.2.1 Adaptive reuse pada bangunan bersejarah ......... 15
2.2.2.2 Pecinan ............................................................... 22
2.2.2.3 Bangunan bercorak arsitektur China ................. 28
2.2.2.4 Perubahan fungsi dan karakter bangunan
bercorak arsitektur China ................................... 51
2.2.2.5 Strategi pelestarian kawasan cagar budaya ........ 55
2.3 Landasan Teori ......................................................................... 69
2.3.1 Teori perubahan .............................................................. 69
2.3.2 Teori fungsi, bentuk, dan makna dalam arsitektur .......... 71
2.3.3 Teori semiotik semantik ................................................. 76
2.4 Model Penelitian ..................................................................... 77
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 72
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 72
3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................... 73
3.3 Jenis Dan Sumber Data ............................................................ 74
3.4 Instrumen Penelitian................................................................. 75
3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 76
3.6 Pengolahan Data....................................................................... 78
3.7 Analisis Data ............................................................................ 78
3.8 Penyajian Data ......................................................................... 79
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 81
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 81
4.1.1 Sejarah Pecinan Kota Pekalongan. ................................. 82
4.1.2 Aspek sosial budaya Pecinan. ........................................ 86
4.2 Perkembangan Fungsi ............................................................... 88
4.2.1 Fungsi lama bangunan-bangunan bercorak arsitektur
China .............................................................................. 89
4.2.2 Fungsi saat ini bangunan-bangunan bercorak arsitektur
China ............................................................................. 92
4.3 Perkembangan Karakter Bangunan Bercorak Arsitektur
xv
China di Lingkungan Pecinan Sampangan, Pekalongan .......... 95
4.3.1 Karakteristik awal bangunan bercorak arsitektur .......... 95
4.3.1.1 Karakter bangunan hunian ............................... 95
4.3.1.2 Karakter bangunan keagamaan ........................ 98
4.3.2 Perubahan karakter bangunan saat ini akibat
perubahan fungsi.......................................................... 103
4.3.2.1 Perubahan bangunan dengan fungsi
Campuran ....................................................... 104
4.3.2.2 Perubahan bangunan dengan fungsi
komersial ........................................................ 109
4.3.2.3 Perubahan bangunan dengan fungsi
sosial .............................................................. 113
4.4 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Fungsi dan Karakter
Bangunan Bercorak Arsitektur China di Sampangan ............ 116
4.4.1 Ciri Perubahan .............................................................. 117
4.4.2 Faktor Penyebab Perubahan ......................................... 118
4.4.3 Wujud Perubahan ........................................................ 121
4.5 Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Pecinan di Sampangan
Pekalongan ............................................................................ 123
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 132
5.1 Simpulan ................................................................................ 132
5.2 Saran .................................................................................... 134
DAFTAR PUSTAKA…… .................................................................................. 136
LAMPIRAN………………. ............................................................................... 142
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian............................................................ 75
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 14
2.2 Ho Kom Tong yang dibangun pada awal abad ke 20 telah diadaptasi
menjadi Museum Dr. Sun Yat Sen ................................................................. 21
2.3 Pecinan (Chinatown) Sebagai Pusat Bisnis Di Kobe, Jepang .......................... 25
2.4 Landmark Berupa Pintu Gerbang Beberapa Pecinan (Chinatown) di dunia.... 26
2.5 Pecinan di Masa Hindia Belanda (Litografi) Berdasarkan Lukisan oleh
Josias Cornelis Rappard (1883-1889) .............................................................. 29
2.6 Kompas (Lou Pan) Dan Penggaris Khusus Fengshui ...................................... 31
2.7 Tipikal Rumah China yang Mempunyai Courtyard ........................................ 32
2.8 Atap Model Ngang Shan .................................................................................. 33
2.9 Atap Model Hsun Shan .................................................................................... 39
2.10 Atap Model Ngang Shan ................................................................................ 40
2.11 Atap Model Wu Tien ..................................................................................... 40
2.12 Atap Model Hsun Shan .................................................................................. 41
2.13 Atap Model Tsun Tsein .................................................................................. 41
2.14 Naga Long Pada Bubungan Atap ................................................................... 43
2.15 Patung Hewan Qilin ....................................................................................... 45
2.16 Ornamen Hewan Sebagai Salah Satu Tema Ornament Ragam Hias
Arsitektur China ............................................................................................. 45
2.17 Ornamen Delapan Dewa (Pat Sian) ............................................................... 47
2.18 Pola Geometri................................................................................................. 48
2.19 Yin dan Yang ................................................................................................. 48
2.20 Pat Kwa .......................................................................................................... 49
2.21 Aneka Ragam Hias Arsitektur China ............................................................. 50
xviii
2.22 Bangunan di Pecinan Kota Pekalongan ......................................................... 51
2.23 Bangunan Arsitektur Bercorak China Berubah Fungsi dan Berubah
Karakter .......................................................................................................... 52
2.24 Denah dan Potongan Rumah Arsitektur China Di Lasem Jawa Timur ......... 53
2.25 Skema Rencana Konservasi (Conservation Plan) ......................................... 57
2.26 Metode Pelestarian Harry Launce Gramham ................................................. 58
2.27 Model Penelitian ............................................................................................ 71
3.1 Peta Lokasi Pecinan Kota Pekalongan ............................................................. 73
4.1 Peta Lokasi Pecinan Kota Pekalongan ............................................................. 82
4.2 Lingkungan di Jalan Belimbing Sampangan Pekalongan ................................ 84
4.3 Sungai Loji Pada Tahun 1930 .......................................................................... 85
4.4 Letak Bangunan Keagamaan Gereja, Klenteng, Yayasan Pho An Tian,
dan Vihara Di Pecinan Kota Pekalongan ......................................................... 87
4.5 Tradisi Pek Cun ................................................................................................ 88
4.6 Rumah Kapitan Tionghoa Di Pecinan Kota Pekalongan ................................. 90
4.7 Gapura Pintu Dalem Pecinan di Jalan Belimbing Pekalongan ........................ 91
4.8 Suasana Lengang Siang Hari Di Jalan Belimbing ........................................... 92
4.9 Letak Bangunan Arsitektur Bercorak China Dengan Beragam Fungsi ........... 94
4.10 Bangunan Bercorak Arsitektur China Yang Mengalami Adaptive Reuse
dari Fungsi Hunian Menjadi Fungsi Campuran ............................................. 94
4.11 Atap Pelana Dari Dinding Sopi-Sopi Sejajar Jalan ........................................ 97
4.12 Ragam Hias Flora Dan Geometri Pada Hunian Bercorak Arsitektur China
di Pecinan Kota Pekalongan........................................................................... 98
4.13 Pengurus Klenteng Pho An Tian Kota Pekalongan Tahun 1890 ................... 99
4.14 Klenteng Pho An Tian Pecinan Kota Pekalongan........................................ 100
4.15 Tampak Depan Gereja Santo Petrus Di Pecinan Kota Pekalongan ............. 101
4.16 Denah Gereja Santo Petrus di Jalan Belimbing, Sampangan Pekalongan .. 102
xix
4.17 Denah Dan Tampak Depan Vihara Vajra Bhumi Di Jalan Belimbing
Sampangan Pekalongan .............................................................................. 103
4.18 Karakter Bangunan Fungsi Campuran Berupa Bangunan 1 Lantai Dan
Bangunan 2 Lantai Di Pecinan Kota Pekalongan ........................................ 105
4.19 Bangunan No.26 Yang Mengalami Perubahan Dari Fungsi Hunian
Menjadi Fungsi Campuran Dan Mengalami Perubahan Karakter
Bangunan Akibat Perubahan Denah ............................................................ 106
4.20 Penggunaan Bahan Atap Pada Bangunan Fungsi Campuran Di Jalan
Belimbing Pecinan Kota Pekalongan ........................................................... 107
4.21 Penggunaan Ornament/Ragam Hias Pada Bangunan Fungsi Campuran
di Jalan Belimbing........................................................................................ 108
4.22 Rumah Dengan Cat Merah di Pecinan Pekalongan ..................................... 109
4.23 Karakter Bangunan Fungsi Komersial Berupa Bangunan 1 Lantai Dan
Bangunan 2 Lantai di Jalan Belimbing Pecinan Pekalongan ....................... 110
4.24 Bangunan No.35 yang Mengalami Perubahan Fungsi Dari Hunian
Menjadi Komersial Dan mengalami Perubahan Karakter Bangunan
bercorak arsitektur China pada bahan atap yaoti dari bahan
Polycarbonate ............................................................................................. 111
4.25 Penggunaan Bahan Atap Pada Bangunan Fungsi Komersial
di Jalan Belimbing........................................................................................ 112
4.26 Penggunaan Ragam Hias /Ornamen ada Bangunan Fungsi Komersial ...... 113
4.27 Penempatam Tou Kung Pada Bangunan No.140 Dengan Fungsinya Sebagai
Bangunan Komersial .................................................................................... 113
4.28 Bangunan Hunian Berubah Fungsi Dan Karakter Sebagai Kantor Yayasan
Pho An Tian ................................................................................................. 114
4.29 Penempatan Tou Kung Pada Bangunan Kantor Yaysan Pho An Tian ....... 115
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Pertanyaan untuk Pemilik Bangunan............................... 142
Lampiran 2 Karakter bangunan bercorak China di Sampangan yang mengalami
Adaptive reuse……………...…………….................................. 143